192
Konfigurasi Central Administration
Bab 6
Konfigurasi Central Administration Pada Bab 5, Anda meng-install Microsoft Office SharePoint Server 2007, sekarang Anda perlu mengkonfigurasi farm tersebut beserta komponenkomponen operasionalnya. Central Administration menyediakan antarmuka untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut. Antarmuka Central Administration memiliki tiga halaman terpisah untuk tujuan-tujuan tersebut: halaman Home, Operation, dan Application Management. Pada bab ini, Anda akan bekerja dengan halaman Central Administration Home dan halaman Operation untuk menjalankan fungsi-fungsi administratif utama yang dibutuhkan untuk mengonfigurasi farm baru Anda. Anda juga akan melihat bagaimana cara mengkonfigurasi farm tersebut ketika Anda menambahkan SharePoint Server 2007 servers dan menciptakan sebuah topologi farm berukuran menengah. Pada produk Microsoft sebelumnya, instalasi dari binaries dan konfigurasi awal produk dikombinasikan menjadi sebuah aksi administratif yang panjang. Pada akhirnya, desain tersebut terbukti tidak fleksibel dan menghasilkan ketidakpuasan dari orang-orang yang ingin membuat perubahan konfigurasi sederhana namun dipaksa untuk menjalankan aksi administratif yang lebih panjang dari yang dirasa perlu. SharePoint Server 2007 memisahkan proses instalasi dan konfigurasi. Setup.exe meng-install binaries ke dalam server Anda. Kemudian, baik segera setelah instalasi atau suatu saat nanti, Anda dapat menjalankan SharePoint Products and Technologies configuration Wizard, yang memungkinkan Anda mengkonfigurasi server tersebut. Konfigurasi SharePoint Server 2007 didapatkan melalui dua buah kakas: SharePoint Products and Technologies Configuration Wizard dan Central Administration.
193
Konfigurasi Central Administration
Perkenalan Terhadap Central Administration Halaman Central Administration Home merupakan titik permulaan untuk melakukan konfigurasi setelah melakukan instalasi terhadap SharePoint Server 2007. Halaman Home untuk Central Administration hanya tersedia sebagai sebuah halaman Web dan tidak tersedia sebagai sebuah Microsoft Management Console (MMC) snap in. Secara default, Central Administration site terkonfigurasi dan dijalankan hanya pada SharePoint Server 2007 server pertama dari sebuah farm. Namun, Anda dapat menjalankan Web site tersebut pada server tambahan jika diperlukan. Hal ini akan didemonstrasikan kemudian pada bab ini pada diskusi mengenai mengkonfigurasi sebuah farm berukuran menengah. Setiap Central Administration site memiliki Web site untuk application server, yang dikenal pada SharePoint Server 2007 sebagai Web application, dan application pool mereka masing-masing. Jika terdapat Web sites atau Web application lain yang tidak aktif atau corrupt, hal tersebut tidak akan mempengaruhi Web application yang menjadi host dari Central Administration site. Gambar 6-1 menunjukkan SharePoint Central Administration Web application pada Internet Information Services (IIS) Manager.
Gambar 6-1 Central Administration Web site pada Internet Information Services (IIS) Manager
Terdapat dua pilihan untuk menjalankan halaman Central Administration Home:
Melalui Administrative Tools
194
Konfigurasi Central Administration
Melalui URL dan nomor port yang default, sesuai konfigurasi saat instalasi
Untuk mengelola pengaturan Central Administration, Anda harus login sebagai anggota dari kelompok Administrator lokal server atau sebagai pengguna yang terkonfigurasi sebagai administrator SharePoint. Setelah Anda login ke server tersebut, ikuti langkah-langkah berikut untuk mengakses halaman Central Administration Home; 1. Pada menu Start, tunjuk All Programs, kemudian klik Microsoft Office Server. 2. Klik SharePoint 3.0 Central Administration. Untuk keamanan yang lebih, Anda dapat memilih untuk menambahkan sebuah sertifikat Secure Sockets Layer (SSL) dan menggunakan https:// untuk mengakses Central Administration Web page. Hal ini membantu mengamankan semua jalur, termasuk untuk autentikasi, pada jaringan. Lihat artikel Microsoft Knowledge Base nomor 299875 yang dapat ditemukan pada http://support.microsoft.com/default.aspx/kb/299875/ untuk informasi lebih lanjut mengenai cara konfigurasi SSL pada Web sites Anda. Begitu Anda memasuki Central Administration, maka telah tiba saatnya untuk mengkonfigurasi dan mengelola farm SharePoint Server 2007 Anda.
Menggunakan Halaman Central Administration Home Ketika halaman Central Administration Home pertama kali muncul, Anda akan melihat sebuah antarmuka halaman yang sederhana dengan navigasi yang mudah. Pada halaman tersebut terdapat dua buah Web Parts manajemen utama dan sebuah Web Part untuk menciptakan links:
Administrative Tasks Web part Farm Topology Web part
195
Konfigurasi Central Administration
Resources Web part
Bantuan navigasi terdapat pada bagian quick launch dan pada menu Site Actions untuk mengelola halaman tersebut dan team site, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 6-2. Perlu dicatat bahwa Central Administration tersedia melalui sebuah Windows SharePoint Services team site yang terkonfigurasi atau dibangun untuk menjadi site Central Administration dari deployment SharePoint Server 2007 Anda.
Gambar 6-2 Halaman Central Administration Home
Tiga buah Web Parts pada halaman Home telah dikonfigurasi sebelumnya saat instalasi namun akan berubah seiring pertambahan
196
Konfigurasi Central Administration
server pada farm atau ketika tasks ditambahkan, diselesaikan, atau dihapus. Pada bagian kiri halaman tersebut terdapat menu “quick launch”, yang memiliki link ke halaman-halaman yang terdapat pada Central Administration dan juga ke halaman Shared Services Administration untuk setiap Shared Services Provider (SSP). Tersedia juga sebuah Recycle Bin, yang digunakan untuk memungkinkan administrators merestore objek yang telah dihapus dari site.
Menjalankan Pekerjaan Administratif Daftar Administrative Tasks merupakan sebuah daftar yang telah dibangun sebelumnya dari pekerjaan-pekerjaan yang disarankan. Anggaplah hal ini merupakan daftar dari aksi yang perlu dilakukan setelah instalasi sebelum pekerjaan lainnya. Daftar pekerjaan ini mengandung setiap nama pekerjaan dan optional fields seperti Assigned To dan % Complete, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6-3.
197
Konfigurasi Central Administration
Gambar 6-3 Daftar Administrative Tasks default
Tidak seluruh pekerjaan akan relevan dengan konfigurasi Anda— contohnya, konfigurasi Excel Calculation Services—namun Anda harus memperhatikan seluruh pekerjaan default untuk memastikan Anda tidak melupakan sesuatu hal apapun. Daftar awal tersebut dibangun oleh sistem berdasar services yang telah Anda jalankan atau matikan pada server tersebut. Namun, Anda dapat menambahkan isi daftar baru dan memberikan pekerjaan baru ini ke administrator SharePoint. Selain itu, Anda juga dapat mengubah pekerjaan tersebut atau mengkonfigurasi properti dari daftar pekerjaan tersebut. Untuk menambahkan dan mengkonfigurasi daftar pekerjaan tersebut, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Jalankan SharePoint Central Administrator dari Administrative Tools. 2. Klik New pada bagian options. 3. Isi deskripsi dan aksi dari pekerjaan tersebut dan juga orang yang akan diberikan pekerjaan tersebut. Angka urutan yang diberikan
198
Konfigurasi Central Administration
untuk pekerjaan tersebut akan menentukan seberapa atas pekerjaan tersebut berada pada daftar urutan Administrative Task. Terakhir tambahkan sebuah tanggal mulai dan selesai jika diperlukan. Klik OK. Administrators dapat juga mengelola Administrative Task dengan menggunakan Actions yang tersedia dari daftar tersebut. Aksi-aksi yang tersedia adalah:
Edit In A Datasheet Export To A Spreadsheet View As An RSS Feed Receive An Alert For Changes
Lihat Gambar 6-4 untuk melihat pengaturan yang tersedia pada sebuah daftar pekerjaan, yang dapat ditampilkan dengan meng-klik Settings dan kemudian klik List Settings
Gambar 6-4 Daftar pengaturan yang tersedia untuk daftar Administrative Tasks
Tidak seluruh pekerjaan yang terdaftar perlu dikonfigurasi segera, dan sebagian mungkin bahkan tidak perlu dikonfigurasi sama sekali. Sebagian pekerjaan memerlukan instalasi perangkat lunak tambahan, seperti sebuah perangkat lunak anti virus, di SharePoint server tersebut. Untuk mengidentifikasi relevansi atau prioritas dari pekerjaan
199
Konfigurasi Central Administration
tersebut, kolom Order (yang ditunjukkan pada Gambar 6-3) mengandung nilai dari 1 hingga 18, dengan 1 sebagai pekerjaan yang paling penting. Ketika Anda memilih sebuah pekerjaan, Anda akan melihat hyperlink ke halaman manajemen-nya apabila tersedia. Contohnya, pada Gambar 6-5, ketika mengkonfigurasi pekerjaan Add Servers To Farm, objek pada baris Action merupakan sebuah link ke halaman manajemen pekerjaan ini. Setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut, daftar Administrative Tasks akan di-update dan pekerjaan tersebut akan dihapus dari daftar.
Gambar 6-5 Properti pekerjaan untuk pekerjaan Add Servers to Farm
Tabel 6-1 memberikan daftar dari pekerjaan umum yang mungkin ingin Anda konfigurasi segera setelah instalasi SharePoint Server 2007 server pertama Anda. Daftar ini tidak memasukkan seluruh pekerjaan yang mungkin, namun daftar ini merupakan pekerjaan yang pasti harus Anda perhatikan sejak awal deployment.
200
Konfigurasi Central Administration
Tabel 6-1 Pekerjaan Administratif Umum yang Terdapat pada SharePoint Server 2007
Nama pekerjaan Konfigurasi Outgoing E-mail Server
Mengkonfigurasi Services dari Farm
Shared
Central Administration Application Pool Harus Menggunakan Sebuah Account yang Unik Menambahkan Servers ke Farm Cek Services pada Farm
Tambahkan proteksi anti virus Incoming E-mail Server
Jalankan Best Analyzer Tool
Practices
Deskripsi Pekerjaan ini dibutuhkan agar pengguna dapat menerima peringatan dan notifikasi, seperti sebuah undangan untuk mengunjungi sebuah site. Walaupun telah ter-install secara default, Shared Services membutuhkan konfigurasi tambahan. Pekerjaan ini akan memberikan link terhadap halaman manajemen Shared Services Provider Anda. Untuk menghindari konflik dan isu dengan site Web application pools, Anda harus mengkonfigurasi sebuah account Windows yang unik untuk aplikasi Central Administration. Ketika menambahkan server ke farm, Anda dapat mengelola setiap service yang disediakan oleh server tersebut. Jika dibutuhkan, services tambahan (seperti Excel Calculation Services) dapat diaktifkan pada server yang ada di farm. Pekerjaan ini perlu dikonfigurasi sebelum mengimpor dokumen ke SharePoint. Pekerjaan ini dibutuhkan jika Anda ingin lists Anda memperoleh e-mail langsung dengan alamat e-mail mereka masing-masing. Pekerjaan ini adalah untuk mengecek konfigurasi server dan farm Anda.
Memahami View dari Farm Topology View dari Farm Topology, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6-6, dapat juga ditemukan pada halaman Central Administration Home. Sebelum Anda menggunakan view ini, Anda perlu memahami hubungan antara servers dan services pada SharePoint Server 2007.
201
Konfigurasi Central Administration
Gambar 6-6 Melihat services yang berjalan pada setiap server
Berapa Banyak Servers? Jika Anda hanya memiliki sebuah server pada farm Anda, seluruh services akan berada di bawah server tersebut pada view. Sebagian services ini (seperti Search atau Excel Calculation Services) ditujukan langsung untuk digunakan oleh pengguna, dan sebagian lagi (seperti Single Sign On) berjalan di latar belakang dan seringkali tidak dapat terlihat oleh pengguna. Seiring penambahan servers ke farm SharePoint Anda, servers yang Anda tambahkan tersebut dapat membantu menyediakan services yang diperlukan. Ketika Anda menambahkan sebuah server ke dalam farm tersebut, server tersebut akan ditambahkan ke daftar servers yang ada pada view Farm Topology. Perhatikan bahwa server lain juga muncul disini, seperti server yang menjadi host dari basis data dan e-mail server (jika Anda mengkonfigurasi pengaturan outgoing e-mail dari daftar Administrative Tasks).
Menggunakan Beberapa Servers Ketika Anda merencanakan untuk menggunakan dua atau lebih SharePoint Server 2007 servers pada farm Anda, sangatlah penting untuk memutuskan server mana yang akan menyediakan service apa. Bangun beberapa servers untuk mengurangi beban dari sebuah server dan juga untuk memberikan keluwesan pada farm tersebut. Dengan memungkinkan sebuah server memiliki sebuah peran spesifik pada sebuah farm, Anda dapat mendukung lebih banyak lagi pengguna secara konkuren dengan memiliki application servers yang dedicated untuk services seperti Excel Calculation Services dan Search Service. Keluwesan
202
Konfigurasi Central Administration
bisa didapatkan dengan menambahkan Web Servers tambahan yang juga dapat diseimbangkan bebannya sehingga jika sebuah Web Server mati, masih terdapat Web Server yang kedua untuk menangani request dari pengguna. Untuk perusahaan kecil hingga menengah, servers ini tidak harus berupa servers yang sangat kuat karena keluwesan tersebut akan menyebarkan beban yang ada. Untuk perusahaan yang lebih besar, beberapa Web Servers dapat membantu menyebarkan beban dari halaman dan Web Parts yang terkostumisasi. Fleksibilitas juga akan tersedia ketika Anda menggunakan beberapa servers. Jika perusahaan Anda memutuskan untuk memulai dengan hanya satu atau dua buah servers, dan kemudian menambahnya ketika anggaran finansial perusahaan Anda memungkinkan, maka hal ini dapat dilakukan karena servers dapat ditambahkan ke dalam farm setiap saat dan diasosiasikan dengan sebuah peran spesifik tertentu jika diperlukan.
Tipe instalasi yang Anda pilih akan mempengaruhi default services yang dijalankan untuk server tersebut dan binaries yang di-install. Contohnya, Anda dapat memilih server Anda sebagai sebuah Web Front End (WFE) server, dimana hanya services dan binaries yang diperlukan untuk menyelesaikan peran server tersebut saja yang akan di-install dan dijalankan. Namun, jika Anda memilih instalasi Complete, seluruh binaries akan di-install tapi tidak semua service dijalankan saat awal. Ketika merencanakan jumlah SharePoint Server 2007 servers yang Anda inginkan pada desain Anda, sebuah faktor yang perlu Anda pertimbangkan adalah jumlah dan tipe services yang ingin Anda sediakan. Sebuah server dapat dengan mudah kehabisan resources apabila diharuskan menjalankan seluruh services untuk banyak pengguna. Contohnya, Excel Calculation Services memungkinkan SharePoint Server 2007 me-render Excel workbooks langsung ke dalam sebuah halaman HTML agar pengguna dapat melihat data tersebut tanpa harus memiliki Excel client ter-install secara lokal pada komputer mereka. Dengan menjalankan service ini, ketika terdapat banyak Excel workbooks yang harus di-render, maka
203
Konfigurasi Central Administration
resources yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini mungkin akan terlalu banyak untuk dikelola oleh hanya satu server saja.
Memilih Peran dan Services untuk Server Setelah sebuah server ditambahkan ke sebuah farm, Anda bisa memilih salah satu dari lima pilihan default yang ada untuk menentukan services yang akan disediakan oleh server tersebut. Untuk melihat atau merubah services yang disediakan sebuah server, klik kiri pada nama server pada view Farm Topology untuk membuka halaman Services On Server, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6-7.
Gambar 6-7 Memilih services yang berjalan pada server
Bagian atas dari halaman Services On Server memberikan daftar peran yang tersedia untuk server tersebut. Tabel 6-2 merupakan daftar dari lima peran yang tersedia untuk servers pada farm Anda dan mendeskripsikan services yang terasosiasi dengan masingmasing peran.
204
Konfigurasi Central Administration
Tabel 6-2 Lima Buah Peran Services yang Default
Nama peran Single Server Or Web Server For Single Server Farms
Web Server For Medium Server Farms
Search Indexing
Excel Calculation
Custom
Deskripsi service Menyalakan seluruh services inti pada server ini, dengan asumsi bahwa saat ini Anda hanya memiliki sebuah server atau bahwa server tersebut akan menjadi sebuah WFE server pada sebuah farm yang memiliki sedikit pengguna yang akan mengakses secara konkuren. Menspesifikasikan bahwa server ini akan berperan sebagai sebuah WFE server pada sebuah multiserver farm. Peran ini juga memungkinkan server tersebut menyediakan hasil query pencarian menggunakan indexing server. Memungkinkan server tersebut menyediakan sebuah file Index dan mekanisme pencarian untuk dikonsumsi oleh Shared Services Providers, dan menyediakan kemampuan pencarian teragregasi dari portal sites untuk pengguna. Memungkinkan server tersebut menyediakan Excel Calculation Services bagi pengguna untuk merender Excel workbooks ke dalam HTML. Memungkinkan Anda memilih sendiri services yang ingin Anda sediakan pada server tersebut.
Ketika Anda memilih sebuah peran pada bagian atas halaman tersebut, default services yang terasosiasi dengan peran tersebut akan di-highlight pada daftar services pada bagian bawah halaman tersebut. Services yang perlu dijalankan untuk menyesuaikan dengan peran yang dipilih akan memiliki sebuah komentar berwarna merah yang menyatakan bahwa service tersebut diperlukan pada farm namun saat ini service tersebut belum Anda jalankan. Hal ini akan membantu Anda mengidentifikasi services yang belum dijalankan namun terasosiasi dengan peran server tersebut. Jalankan atau hentikan setiap service dengan mengklik Start atau Stop pada kolom Aksi di bagian kanan nama service. Contohnya pada Gambar 6-7, peran Web Server For Medium Server Farms dipilih dan Excel Calculation services belum dijalankan. Jika Anda memiliki lebih dari sebuah SharePoint Server 2007 server pada farm Anda, Anda dapat dengan mudah berganti antar servers
205
Konfigurasi Central Administration
dengan memilih sebuah server dari drop-down list di bagian atas dari daftar services. Daftar tersebut akan senantiasa diperbarui untuk menunjukan status dari services untuk server tersebut.
Mengkonfigurasi Services Beberapa services yang terdaftar pada halaman Services On Server memiliki link. Links ini mengindikasikan bahwa diperlukan konfigurasi tambahan sebelum atau setelah service tersebut mulai berjalan. Hyperlink tersebut akan membawa Anda ke halaman manajemen untuk service tersebut sehingga Anda dapat menjalankan konfigurasi yang dibutuhkan. Contohnya, sebelum dimulai, service Office SharePoint Server Search membutuhkan sebuah lokasi untuk pembuatan file indeks. Setelah menyelesaikan konfigurasi file indeks, Anda dapat memulai Search service.
Menggunakan Halaman Operations dari Central Administration Setelah Anda menyelesaikan pekerjaan pada halaman Home, langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pilihan global untuk server farm Anda. Pilihan yang diambil untuk konfigurasi global akan mempengaruhi seluruh servers pada farm tersebut. Anda dapat menggunakan halaman Operations untuk mengatur konfigurasi global. Pada halaman Home, pilih tab Operations untuk membuka halaman Operations yang ditunjukkan pada Gambar 6-8. Pastikan Anda memiliki backup pada farm Anda sebelum membuat perubahan global. Beberapa pilihan, seperti Remove Server, bisa mengakibatkan konsekuensi yang sangat buruk jika server yang Anda hapus menyediakan services yang dibutuhkan oleh jaringan. Terdapat delapan bagian yang terdefinisi pada halaman Operations, dan setiap bagian dikelompokkan untuk merepresentasikan sebuah
206
Konfigurasi Central Administration
himpunan pekerjaan yang serupa. Delapan bagian tersebut adalah sebagai berikut:
Topology And Services Mengkonfigurasi servers pada farm dan E-mail. Security Configuration Mengelola farm accounts, pengaturan kebijakan keamanan dan dokumen global untuk seluruh Single Sign One (SSO) farm.
Gambar 6-8 Halaman Central Administration Operations
Logging And Reporting Dikonfigurasi untuk digunakan diseluruh bagian farm. Upgrade And Migration Mengelola upgrade dari server dan penambahan fitur-fitur baru ke farm. Digunakan juga untuk mengkonfigurasi migrasi dari Microsoft Content Manager Server.
207
Konfigurasi Central Administration
Global Configuration Banyak pengaturan seperti pengelolaan site collections links dan membuat farm menjadi online dalam status managed (Quiesce). Terdapat juga pemetaan akses alternatif untuk beberapa bagian dan dukungan URL dan pengelolaan paket solusi yang di-deploy untuk keseluruhan farm. Backup Restore Mengelola seluruh pekerjaan farm backup dan restore termasuk seluruh Web application dan basis data yang terasosiasi dengan farm tersebut. Data Configuration Merubah lokasi default dari basis data dan juga mengkonfigurasi data retrieval services. Content Deployment Mengkonfigurasi deployment konten site collection pada farm yang sama atau antar farm ke site collection lain menggunakan beberapa jalur dan pekerjaan yang dijadwalkan.
Bab ini akan membahas mengenai kegiatan konfigurasi e-mail, konfigurasi keamanan, konfigurasi data, dan deployment konten.
Manajemen Server Tingkat Farm Bagian Topology And Services memiliki lima pilihan konfigurasi, sebagian pilihan untuk mengelola servers pada farm dan untuk mengkonfigurasi services pada server dapat juga diakses melalui halaman Central Administration Home, seperti yang dideskripsikan sebelumnya pada bab ini.
Servers In Farm Services On Server Outgoing E-Mail Settings Incoming E-Mail Settings Approve/Reject Distribution Groups
208
Konfigurasi Central Administration
Servers In Farm Halaman Servers In Farm, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6-9 merupakan sebuah versi yang lebih lanjut dari view Farm Topology yang Anda lihat pada halaman Central Administration Home. Pada halaman Central Administration Home, Anda melihat services yang dikonfigurasi untuk berjalan pada servers. Pada halaman Servers In Farm pada Operations, Anda dapat juga melihat nomor versi binaries yang ter-install dan pilihan untuk menghapus server tersebut dari farm. Pada halaman ini, Servers diurutkan berdasar nama server. Selain itu, halaman ini juga berguna jika seorang administrator menghapus Farm Topology Web Part pada halaman Central Administration Home. Jika sebuah Web Part telah dihapus dari halaman Central Administration Home, sebagai seorang administrator, Anda bisa menambahkannya kembali dengan membuka Site Actions and Edit Page untuk menambahkan Web Part tersebut kembali. Apabila Anda tidak melihat tab Site Actions pada halaman tersebut, berarti Anda tidak memiliki hak adminstratif yang memadai pada halaman tersebut.
Gambar 6-9 Pilihan tambahan untuk servers pada farm
209
Konfigurasi Central Administration
Jika Anda memilih Remove Server untuk sebuah server pada halaman ini, Anda akan menghapus server tersebut dari configuration database milik farm tersebut. Begitu server tersebut dihapus, server tersebut tidak akan lagi ada untuk menyediakan services apapun untuk farm servers lainnya ataupun untuk pengguna. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memiliki sebuah backup dari farm dan basis data Anda sebelum melanjutkan pilihan ini.
Services On Server Pilihan Services On Server akan menampilkan layar konfigurasi yang sama seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6-7, dimana Anda dapat mengkonfigurasi services pada sebuah server pada farm tersebut yang dapat Anda akses melalui Farm Topology Web Part pada halaman Central Administration Home. Status dari services yang berjalan akan diambil dari configuration database. Anda perlu me-refresh halaman ini untuk mendapatkan update terhadap perubahan services yang telah terjadi sejak page tersebut terakhir kali di-render.
Outgoing E-Mail Settings Agar pesan apapun dapat dikirim dari SharePoint Server 2007— seperti peringatan, notifikasi, dan undangan untuk mengunjungi site tertentu—Anda perlu mengkonfigurasi sebuah SMTP server yang akan bertanggungjawab untuk mengirimkan pesan tersebut. Server ini bisa berupa server apapun yang sesuai untuk SMTP, dan Anda harus dapat membuat koneksi ke server ini menggunakan port 25 dari SharePoint Server 2007 server. Firewalls di antara SharePoint Server 2007 server dan mail server bisa menyebabkan kegagalan outgoing mail, jadi pastikan bahwa jalur SMTP bisa melewati firewalls Anda.
210
Konfigurasi Central Administration
Ketika mengkonfigurasi pengaturan mail server, Anda bisa menggunakan alamat from dan reply yang berbeda untuk mail Anda sehingga Anda dapat, contohnya, membuat mail dikirimkan ke penerima sebagai Office SharePoint Server
[email protected] tapi membuat alamat reply untuk mail tersebut sebagai
[email protected].
Incoming E-Mail Settings Sebuah fitur baru dari SharePoint Server 2007 adalah memungkinkan pesan-pesan e-mail diarahkan langsung ke sebuah list di sebuah site sehingga memungkinkan pesan e-mail .ml sesungguhnya muncul pada list atau library tersebut beserta seluruh attachment yang dimilikinya. Proses tersebut sangatlah sederhana: Anda menciptakan sebuah list atau library baru pada sebuah Team site dan nyalakan fitur mail pada site tersebut. Dengan melakukan ini, Anda menciptakan sebuah contact baru pada Active Directory menggunakan SharePoint Directory Service dan memungkinkan orang mengirim mail ke alamat mail dari contact tersebut. Ketika sebuah e-mail dikirimkan ke alamat tersebut, maka e-mail tersebut akan diarahkan ke folder yang telah dikonfigurasi sebelumnya pada SharePoint Server 2007 server tersebut. Setelah e-mail tersebut tiba pada folder yang ditentukan, pesan tersebut akan menunggu hingga SPTimer service mengecek folder tersebut. SPTimer service tersebut kemudian akan mengarahkan kembali mail tersebut ke list yang terkonfigurasi bersama alamat e-mail tersebut pada sebuah site.
Mengatur Komponen-komponen Utama Ketika mengatur incoming e-mail, Anda perlu mengkonfigurasi beberapa komponen kunci yang melengkapi proses tersebut. Untuk melakukan hal tersebut, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Pada Web Front End server tempat Anda ingin mengarahkan mail, pastikan Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) service
211
Konfigurasi Central Administration
ter-install dan berjalan dengan membuka konsol manajemen IIS pada kakas Administrative. 2. Pada Active Directory, buat sebuah organizational unit (OU) tempat dimana distributions atau contacts baru akan dibuat. Domain account yang dikonfigurasi untuk menjalankan Central Administration Application Pool harus memiliki akses write terhadap organizational unit yang diciptakan pada Active Directory.
Mengkonfigurasi Pengaturan Incoming E-Mail Setelah Anda menyelesaikan langkah-langkah persiapan diatas, hal berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah mengkonfigurasi pengaturan incoming e-mail Anda menggunakan Central Administration (Gambar 6-10). Untuk melakukan ini, ikuti langkahlangkah berikut: 1. Klik Incoming E-Mail Settings pada halaman Operations pada bagian Topology And Services.
212
Konfigurasi Central Administration
Gambar 6-10 Mengkonfigurasi Incoming e-mail
2. Pilih Yes untuk menjalankan incoming e-mail pada bagian Enable Incoming E-Mail. Biarkan mode Settings pada Automatic. 3. Konfigurasi SharePoint Directory Management (DirMan) service. Terdapat beberapa pilihan untuk mengkonfigurasi DirMan service. Lihat Error! Not a valid bookmark self-reference. berikut di bawah ini untuk penjelasan detil mengenai masingmasing pilihan.
Tabel 6-3 Mengkonfigurasi Directory Management Service
Nama pengaturan
Deskripsi pilihan
213
Konfigurasi Central Administration
Nama pengaturan Use The DirMan Service To Create Distribution Groups And Contacts
SMTP Mail Server For Incoming Mail
Accept Messages From Authenticated Users Only Allow Creation Of Distribution Groups From SharePoint Sites
Deskripsi pilihan No—Memungkinkan Anda untuk hanya menggunakan SMTP service lokal untuk pengiriman mail. Tidak ada Objects yang diciptakan pada Active Directory Yes—Membutuhkan pendefinisian container dari Active Directory tempat Anda ingin menciptakan Contacts dan Distribution Lists. Contohnya OU=SPContacts, DC=Contoso, DC=MSFT Remote—Memungkinkan Anda menspesifikasikan URL dari DirMan Service pada farm lain untuk memberikan koneksi ke Active Directory. Contohnya, http://mosserver: portnumber/_vti_bin/sharepointEmailWs.asmx Memungkinkan Anda menspesifikasikan SharePoint Server tempat dimana SMTP service telah dikonfigurasi. Mail akan diarahkan ke SMTP server ini untuk dikirimkan ke list atau library yang terkait, contohnya moss2007.contoso.msft Digunakan untuk mengurangi jumlah junk mail yang diterima oleh SMTP service. -
Memilih yes akan memungkinkan sites dan sites groups memiliki distribution group dan alamat mail mereka sendiri pada Active Directory. Setelah memilih yes, Anda harus memilih level audit apa yang diperlukan untuk menciptakan dan mengelola objek-objek tersebut pada Active Directory. Keempat pilihan tersebut adalah menciptakan sebuah distribution group merubah alamat e-mail dari group tersebut merubah judul dan deskripsi menghapus distribution group tersebut Setelah dikonfigurasi, sebuah objek akan berada dalam status penyetujuan menunggu persetujuan. Untuk menyetujui sebuah objek, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Pada halaman Operations, klik View All Site Content pada bagian kiri dari quick launch bar. 2. Klik List Call Distribution Lists. 3. Pilih objek yang akan disetujui atau tidak disetujui dari panah drop down di dekat objek tersebut.
214
Konfigurasi Central Administration
Nama pengaturan Incoming E-Mail Server Display Address
E-Mail Drop Folder (hanya tersedia jika Anda memilih mode pengaturan lanjut)
Deskripsi pilihan Memungkinkan Anda memberikan sebuah nama alamat e-mail yang bersahabat ke list tersebut (contohnya, contoso.msft). Setiap nama list yang e-mail enabled kemudian akan mengikutsertakan alamat mail ini setelah nama list (contohnya,
[email protected]). Memungkinkan Anda mendefinisikan folder tempat di mana mail akan diletakkan oleh SMTP service lokal menunggu untuk diambil oleh SPTimer dan pengiriman ke list atau library yang berkaitan (contohnya, E:\spsmail\drop). Jika Anda memilih mode Automatic maka drop folder yang akan digunakan adalah folder dari SMTP service (secara default adalah C:\Inetpub\mailroot\drop).
Kolaborasi dan DirMan SharePoint Directory Management (DirMan) service menyediakan sebuah cara bagi Windows SharePoint Services untuk membuat grup diskusi dan grup SharePoint untuk menjadi mail-enabled. Alasan penciptaan service ini adalah karena pada versi SharePoint Products and Technologies sebelumnya, pengguna dipaksa untuk memilih antara kolaborasi menggunakan e-mail dan kolaborasi menggunakan team sites. Dengan adanya DirMan, Anda tidak lagi perlu membuat sebuah pilihan eksklusif. Selain itu, sebagian besar organisasi memiliki informasi yang kaya dan kritis terhadap tujuannya yang terenkapsulasi dalam pesan e-mail. DirMan service memungkinkan pengguna mengintegrasikan sepenuhnya informasi yang kaya ini ke dalam proses kolaborasi SharePoint, sekaligus juga memungkinkan konten dari pesan e-mail tersebut untuk diindeks dan di-query. DirMan service di-install sebagai bagian dari Shared Services Provider (SSP) pada SharePoint Server 2007. Service tersebut bukanlah merupakan sebuah service yang akan Anda lihat baik pada halaman Service pada Central Administration ataupun pada Services Control Panel dari sistem operasi. Service ini merupakan sebuah Simple Object Access protocol (SOAP) service yang diekspos ketika SSP diciptakan dikonfigurasi, dan service tersebut dipanggil oleh Windows SharePoint Services untuk melakukan layanan-layanan e-mail. Agar DirMan service bekerja dengan baik, Anda harus meng-install Active Directory dan Exchange Server 2000 atau versi yang lebih baru.
215
Konfigurasi Central Administration
Mengkonfigurasi Sites untuk Dapat Menerima E-Mail Setelah Anda selesai mengkonfigurasi sisi server, Anda dapat melihat lists atau libraries Anda pada SharePoint Server 2007 sites dan mengkonfigurasinya untuk menerima mail dan menspesifikasi alamat e-mail mana yang akan akan diterima mail-nya. Untuk mengkonfigurasi pengaturan tersebut, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Buka site apapun seperti custom site bernama Helpdesk yang Anda buat untuk organisasi Anda. 2. Klik Shared Documents pada bagian quick launch pada halaman tersebut. 3. Klik Settings dan pilih Document Library Settings. 4. Pilih Incoming E-Mail Settings pada Communications untuk membuka halaman Change E-Mail Settings yang ditunjukkan pada Gambar 6-11.
Gambar 6-11 Mengkonfigurasi document library untuk menerima e-mail
216
Konfigurasi Central Administration
Sekarang Anda memiliki beberapa pilihan untuk mengkonfigurasi incoming e-mail: -
-
-
-
Incoming E-Mail Pilih Yes untuk menyalakan fitur e-mail pada library, dan pilih alamat e-mail yang ingin Anda berikan pada library tersebut. E-Mail Attachments Pilih bagaimana Anda ingin mail attachments dikelompokkan ketika diterima di library. Pilihan default–nya adalah untuk menyimpan seluruh attachments pada root dari folder tersebut. E-Mail Message Pilih Yes untuk menyimpan pesan mail .eml asli pada document library sebagai attachment. E-Mail Meeting Invitations Pilih Yes jika Anda ingin library ini menerima dan menunjukkan pesan e-mail permintaan pertemuan. E-Mail Security Pilih tingkat keamanan dari document library untuk menentukan siapa yang bisa benar-benar menambahkan objek ke dalamnya. Secara default, hanya pengirim yang memiliki akses write terhadap library tersebut yang dapat mengirim objek mail ke alamat tersebut; namun, Anda dapat merubah pengaturan ini untuk memperbolehkan seluruh pengirim mail mengisi library tersebut.
Setelah menyelesaikan proses pengaturan e-mail, sebuah contact akan tercipta di OU yang dispesifikasikan pada Active Directory menggunakan directory manager service. Jika Anda ingin menambahkan lebih banyak alamat e-mail pada contact tersebut untuk mendukung alamat mail eksternal contohnya, maka Anda dapat menggunakan kakas manajemen Active Directory untuk pengguna dan komputer dan menambahkan alamat SMTP e-mail lainnya.
Aplikasi Dunia Nyata Menggunakan Incoming E-Mail
217
Konfigurasi Central Administration
Sebagai sebuah contoh nyata dari proses yang dijelaskan pada bab ini, umpamakan Anda telah menciptakan sebuah document library pada sebuah SharePoint Server 2007 site yang disebut helpdesk. Anda telah menyalakan pengaturan incoming e-mail dan memberikan sebuah alamat e-mail kepada list pada SharePoint Server 2007 site tersebut— contohnya,
[email protected]. Sebuah contact diciptakan pada OU dari Active Directory menggunakan directory management service, dan sekarang pesan e-mail dapat dikirimkan ke alamat e-mail
[email protected]. Pesan-pesan tersebut kemudian akan dikirimkan ke drop folder yang telah dikonfigurasi pada SharePoint Server 2007 incoming mail server. SPTimer service memilih mail tersebut, dan kemudian menyimpan mail tersebut ke dalam document library dari helpdesk. Anda sekarang dapat membuat sebuah workflow baru pada document library dan sebuah mekanisme notifikasi sehingga pertanyaan untuk helpdesk dapat diproses oleh anggota helpdesk yang sesuai.
Konfigurasi Keamanan SharePoint Server 2007 memiliki beberapa pilihan keamanan yang memungkinkan konfigurasi global untuk kontrol keamanan yang lebih baik. Mulai dengan bagian Security Configuration dari halaman Operations (ditunjukkan pada Gambar 6-8) untuk mengkonfigurasi keamanan. Perubahan untuk banyak pilihan dari bagian manajemen ini akan menyebabkan sebuah efek yang global pada seluruh SharePoint Server 2007 servers pada farm, sehingga sangatlah penting untuk memahami pilihan yang tersedia: -
Service Accounts Information Rights Mangement Antivirus Blocked File Types Update farm Administrator’s Group Information Management Policy Configuration Manage Setting For Single Sign-On
218
Konfigurasi Central Administration
Service Accounts Ketika SharePoint Server 2007 perlu berkomunikasi dengan aplikasi lain, SharePoint Server 2007 akan menggunakan service accounts yang Anda konfigurasi disini. Terdapat tiga Windows service accounts yang dapat dikonfigurasi: -
Conversions launcher service SSO administration service Conversion load-balancer service
Selain Windows services tersebut, Anda dapat juga mengkonfigurasi accounts yang digunakan oleh bermacam Web application pools yang Anda ciptakan untuk menjadi host dari penyedia shared service dan site collections. Jika Anda memilih untuk merubah service accounts yang dikonfigurasi disini, Anda juga perlu memastikan bahwa nama dan password dari service account yang baru memiliki akses terhadap basis data yang relevan yang dikonfigurasi ketika membuat Web application tersebut. Hak minimal yang dibutuhkan adalah hak Read dan Modify terhadap basis data.
Information Rights Management Keamanan selalu menjadi salah satu bahan pemikiran bagi system administrator dan manajemen. Walaupun SharePoint Server 2007 memiliki keamanan file pada document libraries, Anda tetap mungkin akan memerlukan lapisan proteksi tambahan untuk privasi. Information Rights Management (IRM) dibangun di atas sebuah sebuah infrastruktur berbasis sertifikat, dan memungkinkan pengguna membatasi akses terhadap sebuah dokumen, tidak hanya berdasar nama tapi juga berdasar pada sertifikat yang mereka miliki. Information rights management membutuhkan perangkat lunak tambahan berbasis klien dan juga server untuk dapat bekerja, dan terdapat juga biaya client acces license (CAL) tambahan yang harus dikeluarkan.
219
Konfigurasi Central Administration
Perbedaan antara IRM dan keamanan sangatlah penting untuk dipahami. Keamanan atau security berfokus pada mengatur siapa yang dapat melihat suatu konten. IRM berfokus pada apa yang dapat dilakukan pada konten tersebut ketika diakses oleh pengguna. Sebagian orang menggunakan kata “security” dan “privacy” untuk membedakan keduanya, dengan privacy mengacu pada fitur-fitur yang ditawarkan oleh IRM. Orang-orang yang sudah sering bekerja pada bidang keamanan tidak menyukai istilah privacy, namun, tetap saja istilah tersebut cukup bagus untuk membantu Anda mengingat perbedaan antara security dan IRM.
Antivirus Sebelum Anda dapat menjalankan pengaturan anti virus, perangkat lunak anti virus yang dibutuhkan harus di-install terlebih dahulu pada SharePoint Server 2007 server. Perangkat lunak anti virus tidak disediakan bersama SharePoint Server 2007, sehingga Anda perlu membeli sebuah pake anti virus yang spesifik untuk SharePoint Server 2007. Setelah instalasi perangkat lunak tersebut selesai, buka pengaturan e-mail dan jalankan tingkat scanning yang Anda inginkan. Anda bisa memilih diantara keempat pilihan berikut: -
Scan Documents On Upload Scan Document On Download Allow Users To Download Infected Documents Attempt To Clean Infected Documents
Microsoft memiliki sebuah solusi anti virus yang disebut Microsoft Antigen untuk SharePoint, tersedia di http://www.microsoft.com/ antigen/default.mspx.
Blocked File Types Files apapun yang di-upload ke SharePoint Server 2007 dengan ekstensi file yang terdaftar disini akan secara otomatis diblok. Anda
220
Konfigurasi Central Administration
dapat memodifikasi daftar ini dengan menambahkan ekstensi file baru atau menghapus ekstensi default yang sudah ada. Daftar ini akan berlaku tidak hanya untuk peng-upload-an dokumen, namun juga untuk perubahan ekstensi dokumen setelah mereka berada pada daftar. Contohnya, secara default, dokumen .exe akan dilarang. Jika Anda men-zip sebuah file .exe, meng-upload-nya dengan sebuah ekstensi .zip, dan kemudian mencoba untuk melakukan unzip terhadap dokumen tersebut pada document library, Anda akan bisa melihat bahwa dokumen tersebut tidak akan diekstrak karena SharePoint akan memblok dokumen apapun dengan ekstensi .exe. Untuk mengkonfigurasi tipe file yang diblok, ikuti langkah-langkah berikut: 1. 2. 3. 4.
Buka Central Administration. Klik halaman Operations. Klik Blocked File Types pada bagian Security Configuration. Gerakkan ke bagian bawah daftar dan tambahkan ekstensi file baru Anda dengan mengetikkannya pada boks, contohnya zip. 5. Klik OK.
Update Farm Administrator’s Group Pilihan ini memungkinkan Anda menambah pengguna atau grup untuk menjadi administrators pada SharePoint Server 2007 farm dan untuk menghapus pengguna atau group dari daftar administrators pada farm tersebut. Anda harus selalu menggunakan sebuah Active Directory security group karena hal tersebut akan memungkinkan Anda mengeluarkan pengguna dari sebuah grup tanpa mempengaruhi keamanan pada SharePoint. Untuk menambahkan seorang administrator baru, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Buka Central Administration. 2. Klik halaman Operations.
221
Konfigurasi Central Administration
3. Klik Update Farm Adminsitrator’s Group pada bagian Security Configuration. 4. Klik New. 5. Tambahkan account pengguna atau grup baru, contohnya CONTOSO\SPSADMINS 6. Klik OK. Dengan menjadikan seorang pengguna seorang administrator pada SharePoint Server 2007 tidak akan memberikan pengguna tersebut hak untuk menciptakan Web application pada IIS; hal tersebut tetap membutuhkan hak administrator lokal pada server tersebut.
Konfigurasi Policies Manajemen Informasi Policies (kebijakan) merupakan sebuah fitur baru dari SharePoint Server 2007. Anda dapat mengkonfigurasi empat policies pada tingkat farm yang tersedia untuk lists, libraries, dan tipe konten yang digunakan di seluruh farm tersebut. Tabel 6-4 mendeskripsikan default policies tersebut. Secara default, semua policies dijalankan dan tersedia di seluruh bagian farm.
Tabel 6-4 Kebijakan Manajemen Informasi
Nama kebijakan Labels
Auditing
Expiration Bar Codes
Deskripsi kebijakan Memberikan pengguna kemampuan untuk melihat dan menambahkan label metadata pada sebuah dokumen. Label-label ini dapat dicetak bersama dokumen yang terkait, dan dapat juga dijadikan sebuah atribut yang digunakan sebagai query pencarian. Memungkinkan lists dan libraries mengaudit aksi pengguna, seperti modifikasi dan penghapusan, yang terjadi di dalam sebuah list atau library. Memberikan pengaturan kadaluarsa pada konten, dapat dilakukan melalui sebuah workflow untuk archiving. Memungkinkan pemasukan bar codes yang unik ke dalam dokumen yang kemudian dapat dicetak bersama dokumen atau digunakan untuk pencarian.
222
Konfigurasi Central Administration
Untuk kebijakan-kebijakan seperti auditing, yang perlu dipikirkan hanyalah permasalahan dijalankan atau dimatikan, namun untuk kebijakan expiration terdapat beberapa pengaturan yang dapat dikonfigurasi termasuk untuk menjalankan proses tersebut secara manual. Untuk mengkonfigurasi kebijakan expiration, ikuti langkahlangkah berikut: 1. Buka Central Administration. 2. Buka halaman Operations. 3. Buka Information Management Policy Configuration pada bagian Security Configuration. 4. Klik Expiration. 5. Ubah jadwal menjadi weekly dan pilih sebuah hari dan jam. 6. Jika Anda ingin menjalankan sebuah proses pembersihan konten kadaluarsa secara manual, klik Process Expired Items Now. 7. Klik Save. Mengelola Pengaturan untuk Single Sign-On Jika Anda berencana untuk menggunakan Single Sign-On (SSO) service, Anda perlu mengkonfigurasi beberapa pengaturan tingkat farm terlebih dahulu. Single Sign-On service merupakan sebuah service untuk memetakan hak pengguna yang memungkinkan seorang pengguna mengakses Office SharePoint Server 2007 sites menggunakan sebuah account dan juga memiliki akses ke, contohnya, account Service Advertising Protocol (SAP) miliknya tanpa terus menerus melakukan login. Sebelum Anda dapat mengkonfigurasi Single Sign-On, Anda harus memastikan bahwa Single Sign-On service telah dinyalakan pada server—gunakan konsol services pada kakas Administration untuk memulai service ini, dan ganti tipe Startup untuk service tersebut dari Manual menjadi Automatic. Anda harus mengkonfigurasi account dari Single Sign-On service menggunakan sebuah domain user account yang memiliki permissions ke basis data untuk Create dan Modify, karena service
223
Konfigurasi Central Administration
account tersebut akan digunakan dalam penciptaan basis data Single Sign-On tersebut dan dalam berkomunikasi dengan basis data tersebut. Service account tersebut terkonfigurasi pada logon tab pada properti dari Single Sign-On service yang dapat diakses melalui konsol service pada kakas Administration. Begitu service tersebut telah dinyalakan, Anda perlu mengkonfigurasi pengaturan server untuk Single Sign-On sebelum Anda dapat mengelola pilihan-pilihan lainnya. Pada pengaturan ini Anda akan mengkonfigurasi account yang digunakan untuk Single Sign-On dan juga nama dan lokasi dari basis data Single Sign-On, lihat Gambar 6-12. Setelah pekerjaan ini selesai, Anda dapat menyelesaikan konfigurasi dengan mengatur tingkat enkripsi dan definisi perusahaan yang menentukan bagaimana Single Sign-On service akan log on dan mengautentikasi pengguna pada berbagai aplikasi. Untuk mengkonfigurasi pengaturan server tersebut, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Buka Central Administration. 2. Klik halaman Operations. 3. Klik Manage Settings For Single Sign-On pada bagian Security Configuration. 4. Klik Manage Server Settings. 5. Konfigurasi pengaturan berikut pada halaman Manage Server Settings for Single Sign-On. a. Single Sign-On Administrator Account. Harus merupakan sebuah account dari pengguna atau group pada domain, dari domain yang sama dengan domain dimana account Single Sign-On service tersebut berasal. b. Enterprise Application and Definition Administrator Account. Harus merupakan sebuah account pengguna atau group, dari domain yang sama dengan domain dimana account Single Sign-On service tersebut berasal. c. Database Settings. Mendefinisikan lokasi dari database server dan juga nama dari basis data SSO tersebut.
224
Konfigurasi Central Administration
d. Time Out Settings. Mendefinisikan time out dalam hitungan menit untuk sesi koneksi SSO dan juga jumlah hari untuk menyimpan SSO audit logs. 6. Klik OK. Sekarang Anda bisa melanjutkan konfigurasi dengan melakukan konfigurasi untuk kunci enkripsi jika dibutuhkan dan juga definisi aplikasi pada SSO service tersebut.
Gambar 6-12 Konfigurasi Single Sing-On service
Pencatatan dan Pelaporan Ketika melakukan troubleshooting atau pengumpulan informasi, Anda harus selalu memiliki catatan dan daftar kejadian sebanyak mungkin untuk melacak permasalahan atau mengetahui tren yang terjadi. Bagian Logging And Reporting pada halaman Operations (ditunjukkan pada Gambar 6-8) memiliki beberapa fitur yang bisa Anda gunakan untuk membantu proses pengumpulan informasi:
Diagnostic Logging Fitur ini menetapkan batas dimana SharePoint Server 2007 akan mencatat dan melaporkan ketika terjadi error
225
Konfigurasi Central Administration
dari tipe aktivitas tertentu. Jika Anda tidak ingin mendapatkan banyak peringatan untuk tipe kejadian tertentu, Anda bisa mengubah trigger untuk mengirim sebuah kejadian ke event log menjadi Error, bukan Warning, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6-13. Jika Anda perlu mengawasi aktivitas yang terjadi dengan sangat mendetil, atur metoda pencatatan menjadi Verbose, yang akan mencatat seluruh kejadian. Jangan biarkan pengaturan Verbose digunakan secara permanen karena hal ini akan memberikan dampak yang cukup signifikan bagi performansi.
Gambar 6-13 Mengatur aktivitas backup untuk hanya mengirimkan kejadian error ke catatan kejadian
Usage Analysis Processing Kakas pelaporan ini berguna bagi site administrators untuk mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang terjadi pada site mereka. Sebelum seorang site administrator dapat menggunakan usage reports, Anda harus menyalakannya terlebih dahulu disini. Pilih lokasi dan kuantitas dari log files yang akan dibuat dan juga jumlah berapa kali sehari log files tersebut harus dibuat.
226
Konfigurasi Central Administration
Server Event Logs Anda dapat menggunakan antarmuka Server Event Logs untuk melihat kejadian error yang dibuat oleh pengaturan Diagnostic Logging. Anda juga dapat menggunakan Event Viewer melalui kakas administrator. Information Management Policy Usage Reports Pada bagian sebelumnya di bab ini, kita telah membahas mengenai konfigurasi kebijakan manajemen informasi seperti audit dan waktu kadaluarsa. Anda dapat menciptakan laporan mengenai informasi tersebut dengan menggunakan information management policy usage reports. Secara default, laporan ini akan menggunakan template laporan default untuk laporan tersebut atau Anda dapat mengarahkan laporan Anda ke sebuah template laporan yang dikostumisasi khusus untuk Anda menggunakan alamat URL templates.
Untuk mengatur Policy Usage Reports, ikuti langkah-langkah berikut. 1. Buka Central Administration. 2. Klik halaman Operations. 3. Klik Information Management Policy Usage Reports pada bagian Logging And Reporting. 4. Pada bagian Web Application, pilih sebuah Web application dari menu drop down sebagai tujuan pelaporan. 5. Pada bagian Schedule Recurring Reports, spesifikasikan waktu dan jadwal pembuatan laporan atau buat laporan secara manual dengan meng-klik tombol Create Reports Now. 6. Spesifikasikan Report File Location menggunakan URL ke site collection untuk menjadi host dari laporan-laporan tersebut. Anda dapat menggunakan URL \ untuk mengirimkan laporan ke root dari site collection atau Anda dapat mengirimkan laporan tersebut secara langsung ke sebuah daftar laporan pada halaman reports dengan menggunakan URL /Reports/ReportsLibrary/. Laporan baru akan diciptakan pada daftar ini menggunakan sebuah format XML.
227
Konfigurasi Central Administration
7. Pada bagian Report Template, gunakan default template untuk laporan Anda atau pilih sebuah URL yang mengacu pada sebuah template laporan yang telah dikostumisasi. 8. Klik OK.
Upgrade dan Migrasi Gunakan pilihan Upgrade And Migration pada halaman Operations (yang ditunjukkan pada Gambar 6-8) untuk mengelola migrasi farm Anda dan melakukan upgrade dari SharePoint Portal Server 2003 dan Content Management Server 2002. Anda dapat melihat berbagai tahapan dari proses upgrade dan juga dapat memfinalisasi upgrade setelah semua servers berjalan pada SharePoint Server 2007. Anda juga dapat menggunakan services tambahan pada farm SharePoint Server 2007 Anda dengan menggunakan fitur-fitur premium.
Konfigurasi Global Pilihan Global Configuration pada halaman Operations (ditunjukkan pada Gambar 6-8) dapat dikelompokan menjadi beberapa common tasks manajemen.
Job Service Pilihan yang tersedia pada Job service adalah:
Timer Job Status Menyediakan gambaran umum dari seluruh jobs yang berjalan pada farm. Jobs yang ditampilkan diambil dari halaman Timer Job Definitions. Timer Job Definitions Memungkinkan Anda melihat definisi dari job yang telah terkonfigurasi yang saat ini dapat dimatikan dan dalam beberapa kasus mungkin dihapus. Contohnya, Anda dapat menjalankan sebuah backup job dan gagal dan satusatunya cara untuk menjalankan sebuah job baru adalah dengan
228
Konfigurasi Central Administration
menghapus definisi Backup/Restore Job yang saat ini sedang berjalan.
Site Management Pilihan yang tersedia pada Site Management adalah:
Master Site Directory Settings Ketika pengguna menciptakan sites baru pada sites directory, Anda dapat mengkonfigurasikan sekumpulan kategori yang dapat dipilih sebagai kategori dari site tersebut. Kategori ini memungkinkan pengguna menemukan sites melalui sebuah pengelompokan logis dari site directory home page. Halaman Master Site Directory Settings memungkinkan Administrators menspesifikasikan URL dari site directory dan juga memberikan pilihan untuk membuat seluruh sites baru yang diciptakan oleh pengguna masuk ke dalam satu atau seluruh kategori sites. Membuat pemilihan kategori ini menjadi wajib pada pembuatan sites akan memastikan bahwa semua sites baru akan masuk ke paling tidak satu pengelompokan kategori. Site Directory Links Scan Menjalankan scan dan mengecek URL dari sites untuk mendeteksi dead links yang mungkin tidak ada atau telah dipindahkan pada site directory. Ketika pengguna menciptakan, menghapus, dan memindahkan sites, maka terdapat kemungkinan bahwa links pada site directory tidak merefleksikan URL yang benar ke site karena ketika sebuah URL site berubah, site directory tidak turut berubah secara dinamis untuk merefleksikan perubahan ini. Memilih untuk meng-update properti dari site akan secara otomatis membenarkan dead links pada site directory untuk dapat merefleksikan URL yang baru atau telah terhapus dari site tersebut.
Farm Settings Pilihan yang tersedia untuk Farm Settings adalah:
229
Konfigurasi Central Administration
Alternate Access Mappings Alternate Access Mappings (AAM) memungkinkan administrators menambah dan mengelola URL namespaces dan mengasosiasikan URL tersebut dengan sebuah Web application dan basis data konten yang berkaitan. AAM juga mengelola zones untuk request yang masuk. Terdapat lima Zones yang tersedia untuk mendefinisikan dimana URL mapping masuk atau keluar. o Default o Intranet o Internet o Custom o Extranet Contohnya, sebuah Web application baru diciptakan. Aplikasi ini mengembangkan dan mengacu pada sebuah site collection yang telah ada. Web application baru ini memiliki autentikasi Anonymous dan akan digunakan untuk pengguna internet yang mengakses published site. AAM terkonfigurasi dengan sebuah Public URL baru menggunakan Internet URL namespace menggunakan Internet zone dan juga sebuah Internal URL yang menspesifikasikan internal namespace untuk site collection tersebut. SharePoint Server 2007 akan mengembalikan request ke pengguna tersebut dengan sebuah URL yang benar berdasar pada asal mereka apakah dari internal atau internet namespace, termasuk untuk peringatan dan hasil pencarian.
Quiesce Farm Menghentikan farm tersebut dari menerima koneksi pengguna baru dan secara gradual membuat aplikasi menjadi offline tanpa mengakibatkan hilangnya data. Terdapat tiga tahap Quiescing, yaitu: o Normal Kondisi aktif menangani seluruh requests. o Quiescing Farm hanya menangani requests yang sudah ada namun menolak requests baru.
230
Konfigurasi Central Administration
o Quiesced Farm tidak memperbolehkan session baru dimulai. Manage Farm Features Memungkinkan Anda mendeaktifasi atau mengaktifasi fitur-fitur pada farm Anda, seperti mendeaktifasi fitur Excel Services atau spell checking. Begitu dideaktifasi, maka fitur tersebut tidak akan tersedia bagi site collections apapun pada farm tersebut. Fitur-fitur tambahan dapat juga dikelola disini, seperti third-party add-ons. Secara default, semua fitur untuk farm tersebut akan diaktifkan. Solution Management Sebuah pengelompokan dari komponen-komponen SharePoint yang dapat didaftarkan pada Solution Store dan kemudian di-deploy ke Web servers untuk digunakan pada site collections. Komponen-komponen yang dapat membangun sebuah solution bisa mengandung satu atau lebih komponen berikut: o Feature Definitions o Site Definitions o Web Part Package Hal ini memungkinkan developers dan administrators untuk melakukan pengelolaan secara terpusat dan men-deploy paket kostumisasi secara komplit pada farm dari sebuah halaman saja. Konten dari solution dapat dikirimkan ke sebuah virtual server tertentu dan juga di-deploy ke Bin atau GAC pada servers yang menerima paket tersebut. Solutions di-deploy menggunakan halaman Solutions Management. Begitu sebuah solution tersedia untuk deployment, administrators dapat mengirim solution yang sama ke Web servers baru ketika Web servers tersebut ditambahkan ke farm. Solutions ditambahkan ke halaman management menggunakan command stsadm—addsolution.
231
Konfigurasi Central Administration
Backup dan Restore Pemulihan dari bencana (disaster recovery) harus selalu berada pada bagian atas dari to-do list setiap administrators. Pilihan Backup And Restore pada halaman Operations (ditunjukkan pada Gambar 6-8) ditujukan untuk seluruh bagian farm, termasuk backup untuk Web application dan site-collection. Anda dapat juga melihat pekerjaan backup pada lokasi ini dan melihat status pekerjaan yang berkaitan dengan backup tersebut.
Konfigurasi Data Gunakan pilihan Data Configuration pada halaman Operations (ditunjukkan pada Gambar 6-8) untuk mengidentifikasi database server dan data retrieval service yang default.
Default Database Server SQL server yang terkonfigurasi disini merupakan lokasi default dimana seluruh content database baru akan diciptakan secara default. Namun, ketika Anda menciptakan sebuah Web application baru pada halaman Application Management, Anda dapat menspesifikasikan sebuah database server lain selain yang default. Data Retrieval Service Data retrieval services merupakan XML Web services yang mengembalikan data XML dari berbagai sumber data seperti sebuah basis data SQL. Contohnya, Web Parts dapat menggunakan data retrieval service untuk meng-query sumber data untuk mengembalikan data dalam sebuah list. Ketika suatu koneksi pada SharePoint Server 2007 membutuhkan penggunaan data services seperti SOAP,OLEDB,XML-URL, dan Windows SharePoint Services, data retrieval services harus digunakan. Secara default Data Retrieval service telah diaktifkan, namun OLEDB update query support belum, jadi apabila Anda memiliki suatu koneksi data yang membutuhkan fungsi ini, pastikan Anda telah mengaktifkan Data Retrieval services terlebih dahulu. Services tersebut dapat diatur
232
Konfigurasi Central Administration
secara global untuk mempengaruhi seluruh Web application atau dilakukan secara lokal per Web application.
Content Deployment Pada SharePoint Server 2007, content deployment merupakan sebuah fitur dari Web Content Management (WCM), yang memungkinkan sebuah topologi multifarm men-deploy konten dari sites atau site collections ke remote sites atau site collection. Fleksibilitas ini dapat digunakan pada sites intranet maupun yang menghadap Internet. Karena konten di-deploy dari site collection ke site collection, konten tersebut dapat digunakan antar sites pada server yang sama sekaligus juga oleh sites yang berada pada farm yang sama sekali berbeda. Dengan content deployment, Anda meneruskan konten ke satu arah, jadi ini bukanlah merupakan sebuah kakas sinkronisasi dua arah. Anda mengkonfigurasi sebuah path dan job yang mendefinisikan sebuah site atau site collection sumber dan juga sebuah site atau site collection tujuan tempat konten tersebut akan ditujukan. Site collections tersebut bisa berada pada farm yang sama ataupun berbeda. Anda dapat mendorong konten melalui sebuah jadwal dan hanya menspesifikasikan konten yang telah diubah sejak deployment terakhir. Untuk melakukan content deployment, Anda perlu mengkonfigurasi dua bagian utama pada halaman Operations di Central Administration.
Pengaturan Content Deployment Sebelum Anda dapat menciptakan jobs dan paths untuk deployment, pertama-tama Anda harus mengaktifkan fitur impor dan ekspor pada farm tersebut untuk memungkinkan deployment jobs dikirimkan dan juga diterima oleh servers yang berada pada farm tersebut. Pada halaman pengaturan Content Deployment, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6-14, terdapat enam
233
Konfigurasi Central Administration
pengaturan yang perlu dikonfigurasi. Ikuti langkah-langkah berikut untuk mengkonfigurasi pengaturan tersebut: 1. Buka Central Administration. 2. Klik halaman Opertaions 3. Klik Content Deployment Settings pada bagian Content Deployment. 4. Pada halaman Content Deployment Settings, lengkapi bagianbagian berikut: Accept Content Deployment Jobs Perlu diaktifkan agar farm dapat menerima jobs yang masuk. Import Server Server yang dipilih akan membutuhkan disk space yang cukup untuk semua konten yang masuk dan juga harus merupakan sebuah server yang memiliki Web application untuk farm tersebut. Export Server Server yang dipilih akan mengirimkan seluruh outgoing jobs dan akan membutuhkan disk space yang cukup untuk konten serta harus juga merupakan sebuah Web application administrasi untuk farm tersebut. Connection Security Mendefinisikan apakah akan menggunakan https untuk mengenkripsi lalu lintas antara farm sumber dan tujuan. Secara default pengaturan ini diaktifkan, apabila Anda memutuskan untuk hanya menggunakan http saja, maka username dan password dari authenticating account antar farms tersebut akan dikirimkan dalam bentuk teks jelas. Temporary Files Lokasi dimana seluruh file dari content deployment akan disimpan. Lokasi folder ini harus memiliki disk space kosong yang cukup untuk seluruh konten deployment yang mungkin. Reporting Menspesifikasikan berapa banyak laporan yang ingin Anda simpan sebelum ditimpa oleh laporan lain. Secara default jumlahnya adalah 20 laporan.
234
Konfigurasi Central Administration
Pastikan Anda memiliki disk space yang cukup besar pada folder lokasi temporary storage karena sebagian pekerjaan deployment bisa berukuran sangat besar jika site yang di-deploy memiliki banyak konten pada lists dan libraries-nya.
Content Deployment of Paths and Jobs Setelah sebuah farm dapat menerima jobs yang masuk, Anda bisa menciptakan path antara sites tersebut dan menspesifikasikan jobs yang bisa menggunakan paths tersebut. Sebuah path pada content deployment merupakan suatu hubungan antar dua site collections tertentu yang harus dikonfigurasi. Path tersebut juga harus menspesifikasikan metode autentikasi yang akan digunakan ketika menghubungkan kedua site collections tersebut. Untuk melakukannya, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Buka Central Administration. 2. Klik halaman Operations 3. Klik Content Deployment Paths And Jobs pada bagian Content Deployment. 4. Pada halaman Manage Content Deployment Paths And Jobs, klik New Path (lihat Gambar 6-15).
235
Konfigurasi Central Administration
Gambar 6-14 Pengaturan konfigurasi content deployment
5. Pada halaman Create Content Deployment Path, lengkapi bagian berikut di halaman tersebut: a. Masukan sebuah nama dan deskripsi. b. Pada bagian Source Web Application And Site Collection, pilih sebuah Web application sumber, dan kemudian pilih sebuah site collection atau sebuah site dari pilihan drop down yang ada. c. Pada bagian Destination Central Administration Web Application, spesifikasikan URL dari site Central Administration tujuan yang akan menerima deployment jobs yang masuk. Pastikan bahwa site ini dapat menerima deployment jobs yang masuk pada halaman Content Deployment Settings.
236
Konfigurasi Central Administration
Gambar 6-15 Menciptakan sebuah path Content Deployment baru
d. Pada bagian Authentication Information, putuskan bagaimana autentikasi akan ditangani ketika membuat koneksi ke server tujuan. Anda dapat menggunakan baik application pool account ataupun menspesifikasikan sebuah account unik. Anda juga harus membuat koneksi ke remote Central Administration site yang baru saja Anda konfigurasi sebelum Anda dapat menspesifikasikan site tujuan tersebut. e. Pada bagian Destination Web Application And Site Collection, spesifikasikan Web application tujuan dan kemudian pilih site collection atau site yang merupakan tujuan untuk mengirimkan konten yang di-deploy tersebut. f. Pada bagian User Names, pilih apakah akan men-deploy user names bersamaan dengan konten. g. Pada bagian Security Information, tentukan apakah Anda menginginkan informasi keamanan seperti roles atau memberships dikirimkan bersamaan dengan konten yang berkaitan. 6. Klik OK untuk menyelesaikan halaman tersebut
237
Konfigurasi Central Administration
Setelah sebuah path terdefinisi, beberapa jobs dapat diasosiasikan dengan path tersebut untuk menggunakan hubungan yang terdapat antar site collections tersebut. Anda bisa mengatur agar jobs yang Anda ciptakan hanya men-deploy sites tertentu saja pada site collection tersebut, dan Anda juga dapat memilih sebuah jadwal yang mengatur kapan job tersebut akan dilakukan. Untuk melakukannya, lakukan hal-hal berikut: 1. Buka Central Administration. 2. Klik halaman Operations. 3. Klik Content Deployment Paths And Jobs pada bagian Content Deployment. 4. Pada halaman Manage Content Deployment Paths And Jobs, klik New Job (lihat Gambar 6-16).
Gambar 6-16 Menciptakan sebuah Content Deployment Job baru
5. Pada halaman Create Content Deployment Job, lengkapi bagian berikut pada halaman tersebut: a. Pada bagian Name And Description, masukan sebuah nama dan deskripsi.
238
Konfigurasi Central Administration
b. Pada bagian Path, pilih sebuah path yang akan digunakan untuk job tersebut. Sebuah job hanya dapat diasosiasikan dengan sebuah path saja. c. Pada bagian Scope, pilih sebuah scope yang merupakan root dari site collection yang akan di-deploy atau sebuah site spesifik di dalam site collection tersebut. Jika Anda memilih root dari site collection, seluruh site dan konten dalam site collection tersebut akan di-deploy ke tempat tujuan. d. Pada bagian Frequency, pilih sebuah jadwal yang akan digunakan untuk menentukan kapan job tersebut harus dijalankan. Anda memiliki banyak pilihan frekuensi penjadwalan job. Apabila Anda hanya ingin menjalankannya sekali, maka Anda tidak perlu mengkonfigurasi sebuah jadwal. e. Pada bagian Deployment Options, pilih apakah Anda ingin men-deploy seluruh konten setiap kali job tersebut dijalankan atau hanya men-deploy perubahan yang terjadi pada konten tersebut setelah job tersebut terakhir kali dijalankan saja. Untuk job yang dijadwalkan secara rutin, Anda lebih baik men-deploy perubahan yang terjadi saja. f. Pada bagian Notification, pilih bagaimana notifikasi akan dikirimkan untuk setiap kesuksesan atau kegagalan dalam menjalankan job dan alamat e-mail mana yang akan menerima notifikasi tersebut. 6. Klik OK untuk menyelesaikan halaman tersebut.
Skenario: Mengembangkan sebuah Server Farm Pada skenario di bawah ini, kita akan membahas mengenai pengembangan sebuah farm SharePoint Server 2007 yang kecil menjadi berukuran menengah dengan menambahkan sebuah Web server dan menggunakan server yang sudah ada sebagai sebuah back-end
239
Konfigurasi Central Administration
application server. Dengan melakukan hal ini, Anda akan melihat bagaimana servers dikelola di Central Administration dan juga bagaimana cara mengkonfigurasi services yang berjalan pada setiap server di sebuah farm.
Mengkonfigurasi Server Farm Ketika meng-install SharePoint Server 2007, Anda memilih tipe server yang akan di-install. Setelah mengetikkan kode product key Anda, Anda harus memilih Advanced. Kemudian sebuah dialog box akan ditampilkan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6-17. Karena Anda membangun sebuah farm menengah dan telah memiliki sebuah instalasi komplit yang akan menjadi back-end application server Anda, sekarang Anda perlu menambahkan sebuah Web server yang bertanggung jawab akan request dari pengguna untuk Web services dan juga untuk request pencarian.
240
Konfigurasi Central Administration
Gambar 6-17 Memilih tipe instalasi untuk sebuah Web front-end server
Setelah binaries ter-install, SharePoint Products And Technologies Configuration Wizard akan muncul. Karena Anda telah mengkonfigurasi sebuah farm dan database server, Anda perlu memastikan bahwa Anda sedang mengikuti proses menyatukan farm yang sudah ada. Mari kita lihat pengaturan yang dibutuhkan: 1. Pilih Yes, I Want To Connect To An Existing Server Farm. Klik Next. 2. Pada dialog box Specify Configuration Database Settings, yang ditunjukkan pada Gambar 6-18, pada boks Database Server, ketikkan nama server yang menjalankan basis data SQL Anda. Karena Anda telah mengkonfigurasi server pertama, klik Retrieve Database Names dan kemudian pilih nama dari configuration database yang diciptakan ketika Anda meng-install SharePoint server pertama tersebut. Secara default, nama basis data tersebut adalah SharePoint_Config.
241
Konfigurasi Central Administration
Gambar 6-18 Menspesifikasikan sebuah configuration database yang sudah ada
3. Spesifikasikan user name dan password untuk user account yang digunakan untuk menghubungkan ke SQL server. Klik Next. 4. Karena Anda telah mengkonfigurasi Central Administration site pada farm tersebut, Anda dapat langsung menuju halaman selanjutnya. Klik Next. 5. Sekarang Anda perlu memilih metoda autentikasi yang ingin Anda gunakan pada Web application Anda. Metode default yang digunakan adalah NTLM, tapi jika lingkungan Anda mendukung autentikasi Kerberos, Anda bisa merubahnya menjadi Kerberos. 6. Ketika wizard tersebut telah selesai, klik Finish.
Mengkonfigurasi Farm Services Setelah Web server tersebut tergabung dalam farm, Anda perlu mengkonfigurasi services yang akan berjalan antar kedua servers dalam farm tersebut. Services yang berjalan pada servers di farm dikonfigurasi dari Central Administration menggunakan kakas Farm Topology. Services yang perlu Anda konfigurasi akan berdasar pada topologi
242
Konfigurasi Central Administration
tersebut dan pada berapa banyak servers yang Anda miliki di farm Anda. Pada topologi Anda—dengan hanya sebuah Web server saja— Anda harus mengaktifkan SharePoint Server Search service. Jika Anda memiliki lebih dari sebuah Web server, Anda bisa memilih untuk mengaktifkan Search service di seluruh Web servers atau hanya pada sebuah Web server saja. Karena server ini akan menjadi Web server, pilih paling sedikit satu role Web server dan jalankan services yang terkait seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6-19.
Gambar 6-19 Mengkonfigurasi roles dan services pada sebuah farm menengah
Sebuah fitur baru yang dimiliki SharePoint Server 2007 adalah Web application akan direplikasi ke semua servers yang terkonfigurasi pada farm tersebut. Dengan menyatukan Web server ke farm tersebut, Web application yang telah terdapat di Application server akan secara langsung tereplikasi pada Web server tersebut dan akan muncul pada IIS Manager. Satu-satunya hal yang telah berubah adalah nama server yang digunakan pengguna untuk melakukan koneksi ke Web application tersebut pada Web servers tersebut. Pada Gambar 6-20, Anda bisa lihat bahwa Web applications dan Application pools sekarang dapat dilihat di IIS Manager dari Web1, Web server tersebut.
243
Konfigurasi Central Administration
Jika application server Anda menggunakan http://Office SharePoint Server 2007:43543 sebagai URL untuk membuat koneksi ke sebuah site collection, ketika Web application tersebut direplikasi ke Web server yang baru, Anda akan menggunakan nama Web server pada URL untuk melakukan koneksi melalui Web server baru tersebut. Contohnya http://web1:43543.
Gambar 6-20 Web application tereplikasi ke Web server
Setelah server tersebut terkonfigurasi sebagai sebuah Web server, Anda bisa mendefinisikan bagaimana pengguna akan melakukan koneksi ke server tersebut dari jaringan. Sebagian besar pengguna akan membuat koneksi dengan server tersebut menggunakan nama server tersebut pada port 80. Hal ini pada umumnya merupakan cara yang baik karena pengguna seringkali tidak suka untuk mengingat bagaimana cara membuat koneksi ke sebuah site menggunakan sebuah nama server dan nomor port yang acak—nama DNS akan mempermudah mereka. Untuk membuat pengguna melakukan koneksi melalui port 80, Anda bisa membuka Web application yang merupakan host dari site collection tersebut dan merubah port yang digunakan menjadi 80, dan menggunakan sebuah alamat IP spesifik, atau, cara lain adalah, Anda bisa membiarkan nomor port yang sudah ada dan
244
Konfigurasi Central Administration
menambah sebuah host header baru dan menggunakan port 80 dengan host header tersebut. Ikuti langkah-langkah berikut untuk menambah sebuah host header dan port 80 ke sebuah Web application: 1. Buka Start, Administrator Tools, Internet Information Services (IIS) Manager. 2. Perluas Web Sites dan klik kanan pada Web site yang ingin Anda tambahkan host header tersebut. 3. Pilih properti dari Web site tersebut. 4. Pada tab Web site, klik Advanced. 5. Pada bagian multiple identities untuk Web Site ini, klik Add dan lengkapi fields berikut: IP address Biarkan All Unassigned. TCP port Ketikkan 80. Host Header value Ketikkan nama yang akan digunakan pengguna ketika mengakses Web site tersebut. Contohnya, portal.contoso.msft. 6. Klik OK, kemudian klik OK lagi, dan kemudian klik OK lagi untuk keluar dari halaman Properties Sekarang, Administrator DNS tinggal menambahkan nama host header yang baru tersebut ke DNS untuk domain contoso.msft dan alamat IP yang benar ke network card pada Web server tersebut, dan semua requests untuk URL tersebut pun akan diarahkan oleh IIS ke Web site yang benar.
Mengkonfigurasi Network Load Balancing Sekarang Anda telah berhasil meng-install dan mengkonfigurasi sebuah server farm menengah. Dari sini, Anda bisa meningkatkan keuletan Web server Anda dengan menambahkan sebuah Web server lain dan mengkonfigurasi Network Load balancing di sistem operasi. Hal ini akan memungkinkan IIS untuk menggunakan load-balancing requests pada kedua Web servers untuk requests dari pengguna. Setelah Anda mengimplementasikan pengaturan ini, jika salah satu dari Web servers
245
Konfigurasi Central Administration
tersebut down, maka seluruh request pengguna akan diarahkan ke Web server lain yang masih tersedia. Dengan menggunakan network load balancing, Anda juga akan mengurangi beban untuk membangun halaman Web. Dua servers berbagi beban ini akan bisa mengatasi lebih banyak koneksi pengguna ke sumber konten yang sama secara bersamaan dibandingkan apabila dilakukan oleh satu server saja. Mari kita cermati bagaimana kita dapat mengatur hal ini. Langkah pertama setelah menambahkan Web server kedua Anda ke farm adalah mengkonfigurasi network load balancing. Akan lebih baik apabila Anda melakukan konfigurasi ini dari sebuah server yang bukan merupakan salah satu Web servers tersebut. 1. Jalankan Network Load Balancing Manager dari administrative tools. 2. Klik kanan Network Load Balanced Cluster dan pilih New Cluster. 3. Pada halaman Cluster Parameters, spesifikasikan alamat IP, subnet mask, dan nama Internet lengkap yang baru untuk cluster tersebut. Gunakan nama Internet DNS yang ingin Anda gunakan untuk pengguna Anda (contohnya, portal.contoso.msft). Nama host dan alamat IP ini harus telah tersedia di DNS sebelum menyelesaikan langkah ini. 4. Pada halaman yang sama, pilih mode Cluster Operation. a. Jika Web server tersebut memiliki sebuah network card saja, pilih Multicast. b. Jika Web server tersebut memiliki dua atau lebih network card, pilih Unicast. 5. Klik Next. 6. Pada halaman Cluster IP Address, Anda bisa menambahkan alamat IP cluster tambahan untuk digunakan oleh load balanced servers. Terima pengaturan default dan klik Next. 7. Pada halaman Port Rules, klik Edit dan pilih None pada pengaturan Filtering Mode Affinity. 8. Klik OK. 9. Klik Next.
246
Konfigurasi Central Administration
10. Pada halaman Connect, tambahkan alamat IP dari Web servers yang pertama sebagai host pertama yang akan ditambahkan ke cluster tersebut pada bagian Host. Klik Connect. 11. Pastikan nama Interface card untuk Web server tersebut muncul. Jika Anda memiliki dua buah network cards pada Web server tersebut, pilih interface yang akan digunakan oleh pengguna ketika membangun koneksi. 12. Klik Next. 13. Pada halaman Host Parameters, terima pengaturan default dan klik Finish. Web server tersebut sekarang seharusnya telah terkonfigurasi pada layar Network Load Balancing Manager, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6-21.
Gambar 6-21 Mengkonfigurasi Network Load Balancing
Untuk mengkonfigurasi Web server yang kedua, ikuti langkah berikut:
247
Konfigurasi Central Administration
1. Pada layar Network Load Balancing Manager, klik kanan pada network load balancing cluster yang telah Anda buat pada langkahlangkah sebelumnya, dan pilih Add Node To Cluster. 2. Ulangi langkah 1 hingga 7, memilih network interface card yang benar dan memastikan bahwa prioritasnya bernilai 2, dan kemudian klik Finish. Anda seharusnya sekarang dapat melihat kedua nodes terkonfigurasi pada Network Load Balancing Manager dan status keduanya seharusnya tertulis sebagai Converged, yang berarti bahwa konfigurasi tersebut sudah memuaskan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6-22.
Gambar 6-22 Mengkonfigurasi Network Load Balancing dengan kedua servers berstatus converged dan load balanced
3. Untuk menguji cluster tersebut, buka sebuah command prompt dan lakukan ping terhadap alamat IP dari IP cluster tersebut yang telah Anda konfigurasi pada langkah 3. Kemudian, setelah menambahkan nama domain dari cluster tersebut ke DNS, ping juga domain tersebut. Anda bisa mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai cara mengkonfigurasi network load balanced clusters pada http://technet2.microsoft.com/WindowsServer/en/library/98d46a2 4-96d8-412c-87d8-28ace62323d21033.mspx?mfr=true. Setelah cluster tersebut terbangun, maka Anda pun memiliki keuletan dan penyeimbangan beban pada Web servers Anda. Seperti yang dapat Anda lihat dari Central Administration pada SharePoint Server 2007,
248
Konfigurasi Central Administration
Anda bisa sekarang memiliki tiga servers: satu terkonfigurasi sebagai sebuah back-end application server, dan dua merupakan Web servers, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6-23. Jika Anda ingin mengembangkannya lebih lanjut lagi, Anda bisa melakukannya dengan menambahkan lagi servers ke dalam load-balanced cluster manager dan menambahkan servers tersebut sebagai Web servers ke dalam konfigurasi SharePoint Server 2007.
Gambar 6-23 Central Administration dengan dua buah Web servers dalam tampilan Farm Topology
Kesimpulan Bab ini berfokus pada pilihan yang tersedia untuk Anda pada halaman Central Administration Home, seperti mengkonfigurasi administrative tasks dan mendefinisikan services dan roles yang disediakan oleh servers pada farm topology. Anda juga telah melihat antarmuka Operations pada Central Administration dan mengetahui bagaimana sebagian besar pilihan konfigurasi pada halaman ini berlaku untuk seluruh bagian farm dan memiliki dampak global untuk seluruh servers yang terkonfigurasi pada farm ini. Akhirnya, Anda mempelajari bagaimana menambahkan Web servers ke sebuah SharePoint Server 2007 farm, mengembangkannya menjadi sebuah farm menengah, dan mengkonfigurasi services dan roles yang disediakan oleh masing-masing server pada topologi tersebut. Untuk menambah keuletan Web servers tersebut, Anda menambahkan Network Load Balancing. Dengan melakukan hal ini, requests dari
249
Konfigurasi Central Administration
pengguna Anda akan disebarkan antar kedua Web servers tersebut. Anda juga melihat bagaimana Anda perlu mengkonfigurasi host header dan juga properti DNS untuk membuat resolusi nama bekerja dengan benar dengan mengarahkan pada nama domain dari load-balanced cluster tersebut. Pada bab selanjutnya, Anda akan mempelajari mengenai bagian akhir dari Central Administration, yaitu antarmuka Application Management.
250
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Bab 7
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi Pada bab sebelumnya, Anda telah mempelajari bagaimana cara mengkonfigurasi dan mengelola menggunakan halaman Central Administration Home dan halaman Operations. Sekarang Anda akan mempelajari mengenai halaman pengelolaan yang ketiga pada Central Administration, yaitu halaman Application Management. Jangan tertukar antara application management dengan Web application management. Walaupun Anda akan mengkonfigurasi Web application pada halaman ini juga, konfigurasi tersebut hanyalah salah satu bagian dari pilihan konfigurasi yang tersedia di halaman ini. Banyak aplikasi yang dapat dikonfigurasi pada Microsoft Office SharePoint Server 2007 yang merupakan aplikasi pilihan, Anda boleh mengkonfigurasi hanya sebagian aplikasi dari seluruh aplikasi yang tersedia. Namun, bab ini akan membahas seluruh pilihan yang tersedia dan menunjukkan beberapa pilihan tertentu, seperti Shared Services Provider (SSP), yang penting demi kesuksesan deployment awal dari farm Anda. Satu perkembangan yang dilakukan pada Office SharePoint Server 2007 adalah kemampuan untuk menciptakan dan mengelola Web application yang ada pada Internet Information Services (IIS) 6.0. Pada versi SharePoint sebelumnya, Anda harus menciptakan Web sites (virtual servers) dan mengkonfigurasinya terlebih dahulu sebelum mengembangkannya dengan SharePoint. Dengan kakas manajemen Web application yang baru, sekarang Anda bisa melakukannya melalui Central Administration. Anda juga akan mempelajari mengenai kakas manajemen site, seperti quota templates, yang memungkinkan Anda mengkonfigurasi dan mengelola site collections dan bahkan mengkonfigurasi sebuah aturan penghapusan site otomatis. Halaman Application Management terdiri dari delapan bagian (lihat Gambar 7-1), dan pada bab ini, Anda akan mempelajari mengenai lima bagian berikut:
251
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
SharePoint Web Application Management SharePoint Site Management Application Security External Service Connections Workflow Management
Gambar 7-1 Halaman Application Management pada Central Administration
Sharepoint Web Application Management Setelah servers Anda ter-install dan telah dikonfigurasi untuk SharePoint serta topologi farm Anda telah tercipta, maka langkah selanjutnya adalah menciptakan dan mengelola Web application yang akan digunakan oleh
252
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
SSP dan site collections. Sebuah site collection adalah kelompok Web sites pada sebuah virtual server; Web sites tersebut memiliki pemilik dan aturan administratif yang sama. Sebuah SSP adalah suatu koleksi farm services, seperti profiles, search, dan audiences, yang disediakan dan dikonsumsi oleh Web application dan site collections yang terkait. Bagian ini akan membahas mengenai cara membuat, menghapus, dan mengelola Web application tersebut dan memahami bagaimana pengetahuan mengenai pengelolaan Web application merupakan suatu hal yang sangat penting bagi Anda untuk dapat menjalankan services dan aplikasi farm Anda dengan baik.
Hosting sebuah Web Application Untuk menjadi host untuk site collections dan SSP, Anda perlu memiliki sebuah hosting application untuk mengelola services tersebut. Hosting application untuk SharePoint Server 2007 adalah IIS 6.0. Walaupun “Web applications” merupakan istilah yang kita gunakan untuk mendeskripsikan fungsionalitas ini pada SharePoint Server 2007, Anda mungkin telah mendengar Web applications disebut dengan nama lain, contohnya:
Seorang administrator IIS mungkin menyebutnya sebagai “Web sites”. Seorang administrator SharePoint Portal 2003 mungkin menyebutnya sebagai “virtual servers”.
IIS 6.0 merupakan suatu himpunan services perangkat lunak yang memungkinkan Microsoft Windows Server 2003 untuk menjadi host dari Web sites, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) servers, File Transfer Protocol (FTP) sites, dan Network News Transfer Protocol (NNTP) services. Tipe Web sites yang dapat di-host oleh IIS 6.0 bergantung pada perangkat lunak yang di-install dan digunakan di atas IIS. Pada kasus SharePoint Server 2007, anda telah meng-install .NET Framework yang mengandung Windows Workflow Foundation. Dengan
253
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
kedua komponen ini ter-install di atas IIS, Anda memiliki sebuah himpunan komponen yang sangat kaya fitur yang dapat Anda gunakan untuk menciptakan Web application dan SSP.
Membuat Sebuah Web Application Sebuah Web application didefinisikan oleh sebuah nomor port atau host headers, atau keduanya, dan mengandung sebuah application pool dan metode autentikasi. Sebagai bagian dari proses pembuatannya, sebuah basis data juga tercipta dan digunakan untuk menyimpan konten dari sites yang berkaitan dengan Web application tersebut. Setelah sebuah Web application tercipta, Anda bisa melakukan satu dari tiga hal berikut:
Mengembangkannya untuk menciptakan sebuah site collection baru. Mengembangkan dan memetakannya ke sebuah site collection yang ada. Membiarkannya seperti apa adanya dan digunakan untuk menjadi host dari sebuah SSP.
Ketika membuat sebuah SSP baru, jika Anda belum memiliki sebuah Web application yang dapat digunakan, pada layar konfigurasi akan terdapat sebuah link untuk membuat sebuah Web application baru.
Mengembangkan Sebuah Web Application Jika Anda memilih untuk mengembangkan Web application tersebut dan menciptakan sebuah site collection baru, Anda bisa mengasosiasikan top-level site dengan sebuah template seperti portal korporat atau team site. Dengan menciptakan beberapa Web application dan mengembangkannya dengan templates yang berbeda, Anda bisa menciptakan standalone site collections yang seluruhnya terasosiasi dengan sebuah SSP. Seluruh sites pada Web application tersebut bisa mengkonsumsi services yang tersedia dari
254
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
SSP tersebut, seperti profiles, audiences, dan search. Di dalam SharePoint Portal Server 2003, tidaklah mungkin memiliki standalone site collections dan membuatnya menggunakan services yang sama.
Shared Service Providers Sebuah SSP akan dibutuhkan sebelum Anda membuat Web application yang akan menjadi host untuk site collections. Hal ini diperlukan karena Web application yang menjadi host untuk sebuah site collection perlu mengetahui SSP mana yang terasosiasi dengan dirinya untuk dapat mengkonsumsi service yang disediakan oleh SSP tersebut. Services yang dapat dikonfigurasi pada sebuah SSP dan dikonsumsi oleh sebuah Web application termasuk beberapa atau semua services berikut: Profiles dan My Sites Audiences Search Business Data Catalog Excel Services Usage Reporting
Pada SharePoint Server 2007, Anda dapat juga menciptakan beberapa SSP, yang dapat kemudian menyediakan services yang berbeda untuk Web application yang terasosiasi dengan mereka. Hal ini memungkinkan administrator memilih Web application mana yang terasosiasi dengan SSP yang mana, dan juga services apa saja yang disediakan untuk sites pada Web application tersebut.
Alasan Menggunakan Application Pool yang Terpisah untuk Setiap Web Application Ketika membuat Web application, Anda perlu menentukan apakah Anda ingin mengasosiasikan setiap Web application dengan application pool mereka sendiri pada IIS. Terdapat beberapa alasan untuk mempertimbangkan hal tersebut:
255
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Setiap application pool berjalan di atas memory space mereka masing-masing menggunakan sebuah worker process, yang berarti apabila sebuah application pool gagal, maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi Web application lain yang menggunakan application pool mereka masing-masing. Setiap application pool memerlukan resources tambahan dan dapat dengan mudah mengkonsumsi hingga 100 MB physical memory bahkan tanpa ada pengguna yang terkoneksi. Namun penggunaan resource tambahan akan ini terbayar dengan keuntungan yang didapat dengan menjalankan setiap Web application pada memory process mereka masing-masing. Beberapa worker processess dapat diasosiasikan dengan sebuah application pool untuk meningkatkan keluwesan.
Menciptakan Sebuah Basis Data untuk Setiap Web Application Sebuah alasan terakhir untuk menciptakan beberapa Web application adalah Anda dapat menciptakan sebuah basis data untuk masing-masing Web application tersebut. Hal ini akan membantu mengatasi ukuran manajemen basis data dan membantu pada situasi-situasi seperti melakukan pemulihan dari bencana dan pekerjaan maintenance SQL.
Menciptakan sebuah Web Application Baru Setelah menyelesaikan pekerjaan Central Administration awal Anda dan mengkonfigurasi server farm, pekerjaan selanjutnya adalah menciptakan sebuah SSP baru. Sebagai bagian dari proses ini, Anda harus menciptakan sebuah Web application baru baik melalui bagian Application Management pada Central Administration ataupun ketika pembuatan sebuah SSP. Kedua metoda tersebut akan membawa Anda ke halaman Create New Web Application (seperti pada Gambar 7-4) dari Central
256
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Administration. Pada bagian ini, akan ditunjukkan kedua metode mengakses halaman tersebut, dan akan dijelaskan mengenai pilihan yang tersedia untuk menciptakan Web application Anda. Jika Anda perlu menciptakan sebuah site collection baru atau mengembangkan sebuah Web application, gunakan halaman Application Management. Jika Anda menciptakan sebuah Web application baru untuk sebuah SSP, gunakan halaman New Shared Services Provider Page. Sebuah alasan untuk menciptakan Web application dari halaman SSP adalah jika menciptakan sebuah Web application dari halaman pembuatan SSP, maka Anda akan dikembalikan ke halaman pembuatan SSP tersebut setelah Web application yang baru tercipta. Tidak seperti pada versi SharePoint sebelumnya, SharePoint Server 2007 akan mereplikasi secara otomatis Web application ke seluruh SharePoint servers di farm Anda sehingga tidak perlu dilakukan pembuatan ulang Web application tersebut pada seluruh front-end servers.
Membuat Sebuah Web Application Baru Menggunakan Application Management Untuk membuat sebuah Web application melalui tab Application Management pada Central Administration, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Pada halaman Central Administration Home, pilih tab Application Management. 2. Pada halaman Application Management (ditunjukkan pada Gambar 7-1), pada bagian SharePoint Web Application Management, pilih Create Or Extend Web Application untuk membuka halaman Create Or Extend Web Application, seperti pada Gambar 7-2.
257
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Gambar 7-2 Membuat sebuah Web application baru pada halaman Application Management
3. Pilih Create A New Web Application untuk membuka halaman Create A New Web Application.
Membuat Sebuah Web Application Baru Melalui Pembuatan SSP Untuk membuat sebuah Web application ketika Anda membuat sebuah SSP baru, lakukan langkah-langkah di bawah ini: 1. Pada halaman Application Management pada Central Administration, pada bagian Office SharePoint Server Shared Services, pilih Create Or Configure This Farm’s Shared Services untuk membuka halaman Manage This Farm’s Shared Service. 2. Untuk membuat sebuah SSP, pilih New SSP. 3. Pada halaman New Shared Services Provider (ditunjukkan pada Gambar 7-3), berikan sebuah identifier yang unik untuk provider tersebut pada boks SSP Name, klik Create A New Web Application, dan klik OK untuk membuka halaman Create New Web Application.
Gambar 7-3 Menciptakan sebuah Web application baru ketika membuat SSP
258
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Memberikan Sebuah Nomor Port atau Host Header Pada halaman Create New Web Application (lihat Gambar 7-4), application Anda akan secara otomatis dialokasikan sebuah nomor port acak, sebuah deskripsi, dan sebuah lokasi folder pada default local path. Secara default, path ini adalah C:\Inetpub\wwwroot\ wss\VirtualDirectories\nomorport. Anda tidak akan diberikan nilai host header secara default. Oleh karena itu, tambahkanlah pada boks Host Header jika Anda ingin menggunakan sebuah nama domain, seperti http://portal.contoso.msft, sekaligus juga nomor port yang digunakan untuk mengakses Web application ini. Oleh karena itu, untuk melakukan koneksi ke Web application menggunakan nomor port acak, Anda akan menggunakan http://portal.contoso.msft:46189. Anda harus memastikan bahwa URL host header ini bisa di-resolve oleh pengguna Anda. Umumnya, hal ini bisa dicapai dengan menambahkan sebuah masukan ke DNS yang menunjukkan URL tersebut ke Web server yang terkait. Jika Anda ingin menggunakan port 80 dan host headers untuk Web application Anda, pastikan Anda membiarkan pengaturan IIS IP sebagai All Unassigned.
Gambar 7-4 Memilih sebuah port dan host header
259
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Berikan Web application Anda deskripsi dan path dengan sebuah konvensi penamaan logis untuk mempermudah pengidentifikasian mereka dalam struktur folder dan dalam IIS. Contohnya, gunakan “Corporate Portal (9845)” sebagai deskripsi, bukan “SharePoint (9845)”, begitu pula untuk path.
Memilih Sebuah Konfigurasi Keamanan Pada halaman Create New Web Application, terdapat dua protokol autentikasi yang tersedia untuk sebuah Web application: Kerberos dan NTLM. Secara default, yang digunakan adalah NTLM untuk mendapatkan kompatibilitas maksimum dengan model-model mixed-domains dan user account permissions, seperti pada Gambar 7-5. Web application menggunakan mekanisme keamanan ini ketika mereka berkomunikasi dengan servers dan application lain di jaringan, seperti ketika berkomunikasi dengan Microsoft SQL server yang merupakan host dari basis data.
Gambar 7-5 Pilihan konfigurasi keamanan untuk sebuah Web application
Autentikasi Kerberos lebih menjamin keamanan dibandingkan autentikasi NTLM, namun autentikasi Kerberos tersebut membutuhkan sebuah service principal name (SPN) untuk domain account yang digunakan oleh SharePoint. SPN ini, yang harus ditambahkan oleh seorang anggota kelompok domain
260
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
administrators, akan memungkinkan account SharePoint untuk menggunakan autentikasi Kerberos. Untuk informasi lebih lanjut mengenai konfigurasi sebuah SPN Kerberos untuk domain user account, lihat artikel Microsoft Knowledge Base yang berlokasi di http://support.microsoft.com/ ?id=832769. Ketika Anda memilih untuk menggunakan autentikasi NTLM, maka domain account manapun yang digunakan oleh Web application untuk berkomunikasi dengan application pool tidak akan berpengaruh karena application pool tersebut akan tetap berjalan selama terdapat permissions yang dibutuhkan untuk mengakses SQL server dan Web server. Permissions SQL yang dibutuhkan untuk sebuah account Web application dikonfigurasi pada halaman Security Logins pada konsol Enterprise Manager dari SQL server. Roles yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Database Creator Role Security Administrator
Selain itu, pada bagian Security Configuration pada halaman Create New Web Application, Anda bisa mengaktifkan akses anonim pada Web application tersebut, yang memungkinkan pengguna mendapatkan akses ke sites yang di-host pada Web application tersebut tanpa perlu autentikasi. Bagaimanapun, Anda harus mengaktifkan juga akses anonim pada site itu sendiri karena mengaktifkannya pada Web application hanya akan membuat pengguna dapat melewati autentikasi IIS. Konfigurasi ini berguna untuk suatu Internet-facing sites, seperti sebuah Web site perusahaan. Untuk mengaktifkan akses anonim pada suatu site, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Klik Site Actions. 2. Klik Site Settings. 3. Klik Modify all Settings.
261
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
4. Klik Advanced Permissions. 5. Klik Settings. 6. Klik Anonymous Access untuk mendefinisikan hak akses untuk pengguna anonim. Untuk memperkuat keamanan, Anda dapat juga mengaktifkan sertifikat Secure Sockets Layer (SSL) pada Web application tersebut. Anda bisa memilih untuk menggunakan sertifikat dari internal certificate authority ataupun dari authorized certificate authority seperti Thawte atau VeriSign. Anda harus meng-install sertifikat SSL tersebut pada semua servers dimana pengguna akan mengakses Web application atau mereka tidak akan bisa mendapatkan akses. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pembuatan sebuah sertifikat SSL, lihat artikel Microsoft Knowledge Base yang berlokasi di http://support/microsoft.com/kb/299875/en-us.
Membuat Sebuah Load-Balanced URL Ketika Anda mengkonfigurasi sebuah load-balanced URL, maka URL tersebut akan menjadi URL default yang digunakan oleh pengguna untuk mengakses sites yang di-host pada Web application ini. Untuk menambahkan sebuah load-balanced URL, lakukan langkah-langkah berikut: 1. Pada halaman Create New Web Application, lihat bagian Load Balanced URL di bagian bawah halaman, seperti pada Gambar 7-6
Gambar 7-6 Membuat sebuah load-balanced URL
262
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
2. Tambahkan load-balanced URL Anda dengan menggunakan
domain yang akan digunakan oleh pengguna Anda—contohnya, http://portal.contoso.msft. Sebuah load-balanced URL digunakan ketika mengkonfigurasi beberapa front-end servers yang berstatus load-balanced menggunakan Windows Server 2003 Network Load-Balancing Service. Network Load-Balancing Service memungkinkan administrators menciptakan sebuah alamat IP cluster yang akan digunakan oleh network card dari semua front-end servers yang terkonfigurasi pada konfigurasi load-balancing. Lihat Bab 6 untuk informasi lebih detil mengenai cara mengkonfigurasi Network LoadBalancing Service. Agar pengguna Anda dapat membuat koneksi ke alamat IP yang di-cluster tadi, Anda perlu mendefinisikan sebuah load-balanced URL baik di Web application dan juga di DNS servers Anda sehingga resolusi penamaan tersebut cocok. Load-balanced URL tersebut menggunakan default zone untuk akses pengguna, dan zone ini dicocokkan ke pemetaan URL yang dikonfigurasi untuk default zone yang terkonfigurasi di Central Administration. Untuk mengkonfigurasi pemetaan URL tersebut, lakukan langkah-langkah berikut: 1. Pada halaman Central Administration Home, klik tab Operations. 2. Pada halaman Operations, klik Alternate Access Mappings pada bagian Global Configuration untuk membuka halaman Alternate Access Mappings Management. 3. Klik Add Incoming URLs. 4. Pilih Web application yang menjadi host untuk load-balanced URL tersebut. 5. Tambahkan load-balanced URL tersebut pada incoming URL. 6. Biarkan pengaturan zone sebagai Default. 7. Klik Save.
263
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Mengkonfigurasi Application Pool Sebuah application pool digunakan untuk mengkonfigurasi sebuah tingkat isolasi antar Web application yang berbeda dan sites yang mereka host. Setiap application pool dilayani oleh worker process mereka masing-masing (w3wp.exe). Hal ini berarti jika satu worker process mengalami hang, maka kejadian tersebut tidak akan mempengaruhi worker process lain yang menjadi host dari application pools lain. Anda tidak perlu menciptakan sebuah application pool baru untuk setiap Web application karena Web application bisa berbagi application pools yang sama, dan setiap application pool baru dapat dengan mudah mengkonsumsi 100 MB atau lebih physical memory setelah pengguna mulai melakukan koneksi ke Web sites yang dihost di Web applications tersebut. Ciptakan application pool baru hanya ketika sebuah site collection harus memiliki tingkat keluwesan yang tinggi dan memiliki himpunan physical memory resources mereka masing-masing. Tipe instalasi yang telah Anda pilh akan menentukan berapa banyak application pools yang akan diciptakan secara default. Kecuali Anda menciptakan instalasi Standalone (Basic), Anda perlu menciptakan paling tidak sebuah application pool untuk menjadi host dari SSP tersebut dan sebuah lagi untuk menjadi host dari Web application pertama dan sites yang terkait. Ketika menciptakan sebuah application pool baru, gunakan nama yang deskriptif dan bermakna untuk mempermudah identifikasi di IIS. Strategi penamaan ini akan berguna terutama untuk skenario pemulihan dari bencana ketika Anda memiliki beberapa application pools dan nomor port yang acak. Ketika memilih sebuah security account yang akan digunakan oleh application pool, Anda dapat memilih sebuah local atau network service account yang telah didefinisikan sebelumnya, atau Anda bisa menciptakan dan menggunakan service account Anda sendiri, seperti pada Gambar 7-7. Pada sebagian besar kasus, Anda akan
264
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
perlu menciptakan dan menggunakan service account Anda sendiri karena hal tersebut akan memberikan Anda fleksibilitas maksimal untuk mengembangkan sebuah server farm:
Local Service adalah sebuah account yang memiliki hak akses tingkat rendah pada server dan berguna ketika Anda tidak butuh memiliki koneksi ke resources pada remote computers. Hal ini hanya sesuai untuk sebuah instalasi standalone dengan SharePoint dan SQL Server berada pada server yang sama. Network Service adalah juga account dengan hak akses tingkat rendah, namun memiliki kemampuan untuk melakukan koneksi ke remote resources. Configurable memungkinkan Anda menggunakan sebuah domain user account yang Anda ciptakan sebagai service account yang akan digunakan oleh application pool untuk mengakses services dan servers yang dibutuhkan, seperti sebuah basis data SQL. Account ini harus dapat dikonfigurasi dengan hak berikut: o Format penamaan namadomain\username o Local Administrator pada SharePoint server o SQL database creator dan security administrator server role
Gambar 7-7 Membuat sebuah application pool baru
265
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Me-reset Internet Information Services Pilih Restart IIS Automatically sehingga sebuah iisreset dilakukan pada semua Web servers setelah Web application yang baru direplikasi. Lihat Gambar 7-8. Jika Anda tidak memilih untuk me-restart IIS secara otomatis, maka Anda harus secara manual membuka semua Web server dan menjalankan iisreset /noforce sebelum sites baru dapat tersedia untuk digunakan.
Gambar 7-8 Me-reset Internet Information Services pada Web servers
Nama dan Autentikasi Basis Data Secara default, nama server basis data adalah nama SQL server yang terkonfigurasi pada Central Administration dan merupakan nama yang digunakan ketika Anda pertama kali meng-install produk dan mengkonfigurasi farm Anda. Anda dapat menspesifikasikan instans SQL Server lain untuk sebuah Web application. Untuk mengkonfigurasi nama basis data dan metode autentikasi tersebut, lakukan langkah-langkah berikut: 1. Lihat bagian Database Name And Authentication pada bagian bawah halaman Create New Web Application, seperti pada Gambar 7-9.
266
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Gambar 7-9 Menspesifikasikan server dan nama basis data
2. Pilih Database Server jika yang akan digunakan berbeda dari yang default. 3. Pilih sebuah nama untuk basis data yang baru, dan ketikkan pada boks Database Name. 4. Pilih sebuah metode Database Authentication. Metode default adalah Windows Authentication. Selalu beri nama basis data Anda dengan deskripsi yang berguna sehingga Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi basis data tersebut pada situasi backup dan restore. Contohnya, jika Web application ini akan mengelola My Corporate Portal site, Anda seharusnya memberi nama basis data tersebut sebagai Corp_Content, bukan dengan nama default WSS_Content. Ketika mengkonfigurasi database account, gunakan autentikasi Windows dan, secara default, SQL server Anda akan diatur untuk hanya menerima autentikasi Windows untuk tujuan keamanan. Account ini harus memiliki hak basis data Create dan Modify pada SQL server dan menggunakan format namadomain\username.
Search Server Seperti ditunjukkan pada Gambar 7-10, sebuah Web application akan menggunakan search server yang telah dikonfigurasi untuk Office SharePoint Server Search service yang dikonfigurasi pada halaman Services On Server, seperti yang telah dibahas pada Bab 6.
267
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Gambar 7-10 Search server menggunakan Office SharePoint Server Search service
Menggunakan Worker Processes Tambahan pada Sebuah Application Pool Sebuah cara sederhana untuk meningkatkan keluwesan dan meningkatkan performansi sebuah application pool adalah dengan membuat worker processes tambahan untuk diasosiasikan dengan application pool tersebut. Seluruh Web application dan sites yang terkait akan diuntungkan oleh tambahan ketersediaan resources ini. Pada IIS 6.0, sebuah konfigurasi application pool yang didukung oleh beberapa worker processes dikenal sebagai sebuah Web garden. Menciptakan worker processes tambahan akan menciptakan proses w3wp.exe tambahan yang berjalan pada sistem operasi Anda. Anda bisa lihat pada Gambar 7-11 dimana terdapat dua worker processes w3wp.exe berjalan pada SharePoint Server 2007 tersebut. Buat sebuah worker process tambahan untuk setiap 600 MB physical memory. Contohnya, jika Anda memiliki 1.5 GB memory tersedia saat penggunaan server paling tinggi, Anda bisa membuat dua worker processes tambahan pada server tersebut.
268
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Gambar 7-11 Dua worker processes
Untuk membuat sebuah Web garden dan melihat efeknya terhadap ketersediaan proses w3wp.exe, lakukan langkah-langkah berikut: 1. Buka Internet Information Services Manager dari administrator tools Anda pada Sharepoint Server 2007 server tempat dimana Anda ingin worker processes tambahan tersebut dibuat. Server ini seharusnya merupakan server yang dihubungi oleh pengguna Anda, seperti front-end server. 2. Perluas Application Pools. 3. Klik kanan application pool yang akan dikonfigurasi dan pilih Properties. 4. Pilih tab Performance, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7-12. Pada bagian Web Garden, atur Maximum Number Of Worker Processes menjadi 4.
269
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Gambar 7-12 Menambahkan worker processes
5. Klik Apply kemudian klik OK. 6. Tutup IIS Manager. 7. Buka sebuah command prompt dan ketikkan IISRESET. Konfigurasi sekarang telah selesai. Ketika Web application yang menggunakan application pool memiliki beberapa koneksi yang terasosiasi, beberapa worker processes pun akan dijalankan hingga maksimal empat, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7-13. Catatan Worker process kelima yang ditunjukkan disini adalah dari application pool yang menjalankan Central Administration.
Gambar 7-13 Sebuah Web garden dengan empat worker processes berjalan
270
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Ketika sebuah Web garden berjalan, setiap proses memiliki alokasi memory space mereka sendiri-sendiri. Hal ini berarti apabila Anda mengalokasikan 800 MB memory untuk application pool tersebut dan kemudian membuat sebuah Web garden dengan tiga proses, application pool akan membagi penggunaan memory sebesar 800 MB antar tiga proses tersebut.
Provisioning sebuah Web Application Setelah Anda membuat sebuah Web application, Anda memiliki tiga pilihan provisioning untuk Web application tersebut:
Pilihan 1 Mengembangkan Web application tersebut, dan menciptakan sebuah site collection baru. Pilihan 2 Kembali ke Central Administration, dan menciptakan sebuah SSP baru. Pilihan 3 Mengembangkan Web application tersebut, dan memetakannya ke sebuah site collection yang ada.
Membuat Sebuah Site Collection Baru Membuat sebuah site collection baru akan memungkinkan Anda memilih sebuah template dan mengembangkan Web application tersebut menggunakan sebuah site template. Terdapat banyak templates yang tersedia bersama dengan SharePoint Server 2007, dan mereka dibagi menjadi empat pilihan tab. Tabel 7-1 mendeskripsikan masing-masing tabs tersebut. Untuk membuat sebuah site collection baru pada sebuah Web application yang tersedia dan memilih sebuah template, lakukan langkah-langkah di bawah ini: 1. Buka Central Administration, dan pilih halaman Application Management. 2. Pilih Create Site Collection pada bagian SharePoint Site Management.
271
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
3. Berikan judul, URL, dan administration account untuk site collection tersebut. 4. Pilih sebuah template dari empat tabs yang tersedia (yang dideskripsikan pada Tabel 7-1), dan klik OK.
Tabel 7-1 Pilihan Template untuk Site Collection
Nama tab Collaboration Meetings
Enterprise
Publishing
Pilihan template Team Site, Blank Site, Document Workspace, Wiki Site or Blog Basic Meeting Workspace, Blank Meeting Workspace, Decision Meeting Workspace, Social Meeting Workspace, Multipage Meeting Workspace Document Center, Records Center, Site Directory, Report Center, Search Center with Tabs, My Site Host, Search Center. Collaboration Portal, Publishing Portal
Membuat Sebuah SSP Baru Pembuatan sebuah SSP baru akan memungkinkan Anda mengkonfigurasi dan menyediakan himpunan service baru untuk Web application yang terasosiasi dengan SSP tersebut. SSP yang baru tersebut akan mempunyai halaman manajemen-nya sendiri.
Memetakan sebuah Web Application ke Sebuah Site Collection yang Ada Jika Anda memilih untuk mengembangkan dan memetakan Web application tersebut, Anda dapat memilih sebuah Web application yang tidak digunakan, dan dengan mengembangkan Web application tersebut, Anda dapat mengarahkan requests yang dibuat untuk Web application tersebut ke Web application lain yang sudah dilengkapi dengan sebuah site collection. Hal ini memungkinkan Anda merubah mekanisme autentikasi pada Web application yang baru menjadi autentikasi Basic contohnya, dengan sebuah sertifikat SSL untuk mendukung pengguna eksternal yang mengakses dari
272
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Internet. Metode ini memungkinkan Windows authenticated users dan juga Basic authenticated users untuk mengakses site collection dan konten yang sama, namun melakukannya menggunakan URL yang unik dari jaringan internal maupun eksternal.
Pengaturan Web Application Management Tambahan Setelah sebuah Web application dibuat, beberapa pengaturan manajemen tambahan akan tersedia untuk dikonfigurasi. Pilihan ini memungkinkan dilakukannya fine tuning dari Web application tersebut atau bahkan menghapus SharePoint keseluruhan dari Web application tersebut. Untuk mengkonfigurasi pengaturan Web application tambahan tersebut, buka Central Administration dan klik halaman Application Management. Pilihan pengelolaan di bawah ini terdaftar pada bagian SharePoint Web Application Management:
Remove SharePoint From IIS Web Site Delete Web Application Define Managed Paths Web Application Outgoing E-Mail Settings Web Application General Settings Content Databases Manage Web Application Features Web Application List
Berikut akan dijelaskan masing-masing pilihan tersebut.
Remove SharePoint From IIS Web Site Pilihan pengelolaan ini memungkinkan Anda menghapus SharePoint Services dari penggunaan terhadap Web application tersebut pada IIS. Web application itu sendiri tidak dihapus dan dapat digunakan untuk provisioning ulang sebuah site collection atau SSP baru setiap saat dibutuhkan. Untuk menggunakan pilihan ini, ikuti langkahlangkah berikut:
273
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
1. Buka Central Administration, klik halaman Application Management. 2. Klik Remove SharePoint From IIS Web Site pada bagian SharePoint Web Application Management. 3. Pada halaman Unextend Windows SharePoint Services From IIS Web Site, pilih sebuah Web application dengan mengklik panah drop-down Web Application Name dan memilihnya untuk merubah Web application tersebut. 4. Konfirmasi Web site dan zone yang akan di-unextend. 5. Jika Anda ingin menghapus Web site ini dari IIS dan IIS metabase, klik Yes. 6. Klik OK.
Delete Web Application Pilihan pengelolaan ini memungkinkan Anda menghapus Web application tersebut dan juga basis data yang terkait dengan Web application tersebut. Sebelum memutuskan untuk menghapus sebuah Web application, pastikan Anda memiliki sebuah backup yang berjalan. Untuk melakukan hal ini, lakukan langkah-langkah di bawah ini: 1. Buka Central Administration, klik halaman Application Management. 2. Klik Delete Web Application pada bagian SharePoint Web Application Management. 3. Pada halaman Delete Web Application, pilih sebuah Web application dengan mengklik panah drop-down Web Application Name dan memilihnya untuk merubah Web application tersebut. 4. Pilih Yes untuk menghapus content databases dari database server. 5. Pilih Yes untuk menghapus seluruh IIS Web sites dan IIS metabase yang berkaitan dengan Web application tersebut. 6. Klik OK.
274
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Define Managed Paths Pilihan pengelolaan ini memungkinkan Anda mengidentifikasi managed paths yang mengindikasikan bagian mana dari URL namespace yang dikelola oleh setiap Web application di IIS. Pada halaman Define Managed Paths, yang ditunjukkan pada Gambar 7-14, Anda bisa mendefinisikan sebuah taksonomi dalam namespace tersebut dengan membuat sites baru dan mengasosiasikannya dengan suatu namespace spesifik seperti customers atau projects.
Gambar 7-14 Menambahkan sebuah managed path baru
Terdapat dua tipe managed paths: explicit dan wildcard. Gunakan explicit managed path untuk hanya memperbolehkan suatu namespace tertentu saja, seperti /customers, atau gunakan sebuah wildcard managed path untuk mengikutsertakan namespace tersebut dan seluruh URL namespaces yang terdapat setelahnya, seperti /customers/*. Contohnya, jika Anda membuat sebuah managed path baru untuk pelanggan, URL yang digunakan akan menjadi http://portal/
275
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
customers. Dengan pemetaan baru ini, ketika sebuah site atau site collection baru dibuat, site ataupun site collection tersebut dapat diasosiasikan dengan managed path yang baru, seperti http://portal/customers/customerA, bukan menggunakan default managed path dari sites. Untuk mendefinisikan paths, lakukan langkah-langkah berikut: 1. Buka Central Administration, klik halaman Application Management. 2. Lihat bagian SharePoint Web Application Management, dan klik Define Managed Paths. 3. Pada halaman Define Managed Paths, pilih sebuah Web application dengan mengklik pada panah drop-down Web Application Name dan memilihnya untuk merubah Web application tersebut. 4. Tambahkan paths yang baru dengan mengetikkan namanya pada boks Path. Jika path baru tersebut akan diletakkan di root dari Web application, mulai path tersebut dengan sebuah garis miring (/). 5. Klik Check URL untuk memastikan bahwa path tersebut belum digunakan untuk Web application tersebut. 6. Klik OK.
Web Application Outgoing E-Mail Settings Secara default, sebuah e-mail server global untuk outgoing mail telah terdefinisi pada halaman Operations dari Central Administration. Anda bisa, menspesifikasikan sebuah outgoing mail server yang unik untuk setiap Web application. Ini bisa berguna pada situasi dimana sebuah Web application yang menjadi host dari sebuah extranet-facing site collection perlu menggunakan sebuah SMTP server yang terletak di dalam screened subnet, bukan dalam jaringan internal. Untuk meng-update pengaturan e-mail, lakukan langkah-langkah berikut:
276
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
1. Buka Central Administration, dan klik halaman Application Management. 2. Lihat bagian SharePoint Web Application, dan klik E-mail Settings. 3. Pada halaman Web Application E-Mail Settings, pilih sebuah Web application dengan mengklik panah drop-down Web Application Name dan memilihnya untuk merubah Web application tersebut. 4. Spesifikasikan outbound SMTP server menggunakan nama domain. 5. Pilih sebuah alamat SMTP From dan Reply To. 6. Pilih sebuah himpunan karakter lokal. 7. Klik OK.
Web Application Settings Setiap Web application memiliki pengaturan individual yang akan mempengaruhi semua sites yang di-host oleh Web application tersebut. Tabel 7-2 menjelaskan masing-masing pengaturan tersebut. Untuk mengakses pengaturan Web application, lakukan langkah-langkah berikut: 1. Buka Central Administration, klik halaman Application Management. 2. Lihat bagian SharePoint Web Application Management, dan klik Web Application Settings. 3. Pada halaman Web Application Settings, pilih sebuah Web application dengan mengklik panah drop-down nama Web Application dan memilihnya untuk merubah Web application tersebut. 4. Gunakan Tabel 7-2 untuk informasi mengenai setiap field yang tersedia untuk pengaturan Web application.
277
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Tabel 7-2 Web Application Settings
Nama properti Default Time Zone
Default Quota Template
Person Name dan Smart Tag dan Presence Settings
Maximum Upload Size
Alerts
RSS settings
Blog API settings
Deskripsi Seluruh sites diciptakan pada seluruh Web application menggunakan zona waktu dari pengaturan global farm tersebut. Disini Anda bisa merubah zona waktu default untuk semua sites yang diciptakan pada Web application spesifik tersebut. Properti ini memungkinkan Anda menciptakan dan menggunakan suatu batas kuota basis data spesifik pada jumlah total konten yang dapat disimpan untuk seluruh site collections yang terkait dengan Web application tersebut. Beberapa quota templates bisa dibuat dan digunakan oleh Web application yang berbeda. Ketika pengguna mem-browse sebuah site, mereka dapat melihat detil dari status online pengguna lain dengan instant messenger clients, termasuk status kehadiran mereka. Jika Anda ingin informasi ini tidak tersedia, Anda bisa menonaktifkan pilihan tersebut. Secara default, pilihan ini diaktifkan untuk semua Web application. Menentukan ukuran konten yang dapat di-upload oleh pengguna ke sebuah site dalam sebuah prosedur. Secara default, jumlahnya adalah 50 MB. File atau group of files yang akan di-upload pengguna yang melebihi batas ini akan ditolak. Secara default, alerts atau peringatan diaktifkan untuk memungkinkan pengguna membuat alerts mereka sendiri di semua sites yang mereka miliki aksesnya pada sebuah Web application spesifik. Anda juga dapat membatasi jumlah alerts yang dapat dibuat oleh pengguna. Secara default, jumlahnya adalah 500 untuk masing-masing pengguna. Sebuah Really Simple Syndication (RSS) feed memungkinkan pengguna untuk terdaftar pada lists dan libraries dari Sites. Untuk menggunakan RSS feeds dari lists dan libraries, pilihan ini harus diaktifkan. Secara default pilihan ini diaktifkan. Properti ini memungkinkan Anda mematikan Blog API. Jika Anda memilih untuk membiarkannya aktif, Anda dapat mengatur agar memperbolehkan user names dan passwords untuk dikirimkan melalui Blog API.
278
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Nama properti Web Page Security Validation
Send User Name And Password in E-mail
Backward-Compatible Event Handlers
Change Log
Recycle Bin
Deskripsi Setelah sebuah session terbangun pada sites, properti ini akan secara otomatis mematikan session tersebut apabila session tersebut idle selama periode waktu tertentu, yang secara default adalah 30 menit. Jika seorang pengguna mencoba untuk mengakses halaman tersebut setelah sejumlah waktu tersebut idle, maka ia harus me-refresh halaman tersebut atau membuat ulang koneksinya. Properti ini memungkinkan administrator menciptakan atau merubah sebuah detil pengguna pada site tersebut dan mengirimkan detil baru pengguna tersebut melalui e-mail ke pengguna. Untuk keamanan tambahan, Anda bisa memilih untuk menonaktifkan fungsionalitas ini. Secara default, event handlers tidak aktif, sehingga pengguna tidak dapat menggunakan sebuah operasi event handler untuk sebuah document library. Setelah 15 hari, masukan pada change log akan dihapus. Anda bisa merubah lamanya periode waktu tersebut dalam jumlah hari atau merubahnya agar tidak pernah menghapus masukan. Recycle Bin memungkinkan pengguna pada sites dan administrators pada sites dan site collections untuk me-restore objek-objek yang telah dihapus dari lists dan libraries. Disini Anda bisa menspesifikasikan berapa lama objek ini disimpan di Recycle Bin di site mereka dan juga berapa lama objek tersebut disimpan di Recyle Bin di site collections. Recycle Bin di site collection merupakan sebuah Recycle Bin tingkat kedua yang menyimpan semua objek yang dihapus dari Recycle Bin pada site.
Content Databases Anda bisa mengasosiasikan beberapa basis data dengan setiap Web application. Secara default, hanya sebuah basis data yang akan ditampilkan disini, dan basis data ini merupakan basis data yang dispesifikasikan ketika menciptakan Web application tersebut. Content database yang default dibatasi hingga hanya dapat menampung 15.000 top-level sites di dalamnya. Sebuah portal My
279
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Site milik pengguna juga dianggap sebagai sebuah top-level site pada basis data. Dengan menciptakan basis data tambahan, Anda bisa mengontrol pertumbuhan basis data dengan membagi kuantitas sites diantara semua basis data tersebut. Anda bisa membatasi jumlah total sites yang dapat disimpan oleh masing-masing basis data, bahkan hingga satu site per basis data.
Mengkonfigurasi Content Databases Tambahan Untuk setiap top-level site, Anda bisa memberikan mereka basis data masing-masing atau mengelompokkan top-level sites tersebut berdasarkan basis data mereka. Contohnya, jika Anda memiliki 20 toplevel team sites, bisa memberikan masing-masing sites basis data mereka sendiri atau menempatkan lima sites bersama di setiap basis data. Agar hal ini bisa berjalan secara efektif, batasi setiap basis data site collections baru untuk satu site saja, dan buatlah site collection baru setelah basis data yang berkaitan dengan site collection tersebut tercipta. Dengan melakukan hal ini, Anda bisa menamakan setiap basis data dengan site collection yang sesuai—contohnya, projects_db untuk team site dari project. Anda juga bisa diuntungkan dengan menciptakan content databases tambahan untuk Web application yang menjadi host untuk My Sites milik pengguna. Direkomendasikan agar Anda memiliki sebuah Web application yang dedicated untuk menjadi host My Sites. Atau Anda bisa menyimpan portal My Sites pengguna pada Web application yang lain.
Untuk mengkonfigurasi pengaturan basis data untuk sebuah Web application, lakukan langkah-langkah berikut: 1. Buka Central Administration, klik halaman Application Management. 2. Lihat bagian SharePoint Web Application Management, klik Content Databases. 3. Pada halaman Manage Content Databases, pilih sebuah Web application dengan mengklik panah drop-down Web Application Name dan memilihnya untuk merubah Web application.
280
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
4. Untuk memodifikasi basis data yang sudah ada, klik nama basis data pada daftar nama basis data yang tersedia. Untuk setiap basis data, Anda dapat memodifikasi pengaturan berikut: a. Merubah status basis data menjadi offline atau ready. b. Merubah jumlah top-level sites yang bisa diciptakan pada basis data dan jumlah sites yang akan membuat sebuah warning event diciptakan. c. Memilih Windows SharePoint Services search server. d. Memilih untuk menghapus content database dan seluruh data di dalamnya. 5. Klik Add A Content Database, dan konfigurasi masing-masing pilihan berikut untuk basis data yang baru tersebut: a. Pilih sebuah Web application untuk content database yang baru. b. Pilih sebuah database server untuk menjadi host dari content database. c. Pilih metode autentikasi untuk mengakses database server tersebut. Metode default dan yang direkomendasikan adalah Windows authentication. Jika Anda menggunakan SQL authentication, tambahkan nama dan password dari SQL account. d. Definisikan jumlah total top-level sites yang bisa diciptakan pada basis data dan jumlah sites yang dapat diciptakan sebelum sebuah warning event diciptakan. 6. Klik OK.
Manage Web Application Features Anda bisa menonaktifkan fitur-fitur yang tersedia pada sebuah Web application yang secara default telah diaktifkan. Hal ini memungkinkan seorang administrator membatasi seluruh sites yang terasosiasi dengan Web application tersebut dari menggunakan sebuah fitur standar, seperti kemampuan untuk mengkonversi sebuah dokumen yang akan di-publish dari .docx ke HTML. Jika Anda
281
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
juga memiliki fitur-fitur premium-level tersedia, seperti Business Data Catalog (BDC), Anda dapat juga memilih untuk menonaktifkan fitur-fitur tersebut pada sebuah Web application. Untuk mengelola fitur-fitur Web application, lakukan langkah-langkah di bawah ini: 1. Buka Central Administration dan klik halaman Application Management. 2. Lihat bagian SharePoint Web Application Management dan klik Manage Web Application Features. 3. Pada halaman Manage Web Application Features, pilih sebuah Web application dengan mengklik panah drop-down Web Application Name dan memilihnya untuk merubah Web application. 4. Di samping fitur yang berkaitan, klik Deactivate atau Activate untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur tersebut.
Web Application List Web Application List memungkinkan Anda mendapatkan gambaran umum dari seluruh Web application Anda yang telah terkonfigurasi dan URL serta nomor port yang berkaitan dengan masing-masing Web application tersebut.
SharePoint Site Management Pada halaman Application Management, bagian Site Management memberikan administrator kemampuan untuk mengelola seluruh aspek dari sebuah site collection. Anda dapat secara remote menambahkan sites baru ke Web application yang ada yang telah di-provision dengan sebuah site template atau mengkonfigurasi sebuah batas kuota yang berlaku terhadap konten dari sebuah site collection dari Web application. Fasilitas pengelolaan remote ini memberikan administrator cara yang mudah untuk mengkonfigurasi sites dan site collections yang ada di seluruh Web application yang ada di farm secara terpusat. Oleh karena
282
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
itu sangatlah penting untuk memastikan bahwa Anda membuat perubahan terhadap Web application yang benar. Anda dapat, contohnya, menambahkan sebuah batas kuota yang rendah ke sebuah Web application yang menjadi host untuk sebuah site collection yang memiliki konten yang sudah melebihi batas kuota tersebut dan, oleh karena itu, mencegah pengguna dari menambahkan konten baru ke document libraries atau lists mereka. Terdapat tujuh pilihan pengelolaan yang bisa dikonfigurasi pada bagian SharePoint Site Management dari halaman Application Management di Central Administration:
Create Site Collection Delete Site Collection Site Use Confirmation And Deletion Quota Templates Site Collection Quotas And Locks Site Collection Administrators Site Collection List
Create Site Collection Top-level site collection baru dapat diciptakan dengan dua cara. Salah satu cara adalah dengan menciptakan sebuah site collection dari sebuah site yang sudah ada, seperti sebuah corporate portal home page, dan kemudian menciptakan sebuah site collection menggunakan Site Directory, seperti ditunjukkan pada Gambar 7-15.
283
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Gambar 7-15 Menciptakan sebuah site melalui site directory pada sebuah corporate portal
Cara kedua untuk menciptakan sebuah top-level site baru dari sebuah Web application adalah dengan menggunakan Create Site Collection dari layar pengelolaan ini. Anda bisa menciptakan sebuah top-level site collection baik dengan menggunakan root URL dari Web application yang belum dikembangkan atau menggunakan sebuah managed path sepert /sites, yang merupakan pengaturan default, atau dengan menambahkan managed site Anda sendiri. (Lihat bagian “Define Managed Paths” untuk informasi mengenai mengkonfigurasi sebuah managed path). Untuk membuah sebuah site collection baru, Anda perlu menyediakan informasi berikut:
Title atau judul Web Site Address, menggunakan root dari Web application atau sebuah URL path Sebuah Primary Site Collection Administrator dan secondary administrator jika diperlukan Sebuah quota limit template jika dibutuhkan Sebuah site template untuk menciptakan site collection yang baru, seperti yang telah dibahas pada Tabel 7-1.
Jika Anda ingin membuat sebuah hierarki site berdasar pada sebuah pemetaan URL untuk projects, Anda bisa menciptakan sebuah managed path baru yang disebut “projects” untuk sebuah Web application. Kemudian ciptakan setiap top-level site collection
284
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
menggunakan /projects URL path dan tambahkan setiap projects baru sebagai sub-URL dari /projects, seperti http://namaserver:54635/ projects/ProjectAlpha, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7-16.
Gambar 7-16 Menciptakan sebuah top-level site collection dari site management
Delete Site Collection Dengan cara yang sama untuk menciptakan top-level site collections, Anda bisa juga menghapus sebuah site collection dari sini. Dengan memilih sebuah Web application, Anda akan ditunjukkan seluruh toplevel site collections yang tersedia untuk seluruh URL paths, yang ditunjukkan pada Gambar 7-17. Dengan memilih satu dari site collections tersebut, Anda memiliki pilihan untuk menghapusnya, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7-18.
285
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Ketika Anda menghapus sebuah site collection, seluruh konten akan dihapus juga. Oleh karena itu, Anda hendaknya membuat sebuah backup dari site collection tersebut sebelum melakukan penghapusan.
Gambar 7-17 Memilih URL sebuah site collection
Gambar 7-18 Mengkonfirmasi penghapusan sebuah site collection
Site Use Confirmation And Deletion Dengan mengaktifkan site use confirmations, Anda bisa membuat email dikirimkan ke seluruh pemilik site collection dari sebuah Web application untuk menanyakan kepada mereka apakah mereka masih menggunakan sites yang mereka miliki. Terdapat dua bagian untuk mengkonfigurasi site tersebut menggunakan confirmation e-mail.
286
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Pertama, Anda harus mengaktifkan pilihan untuk mengirimkan notifikasi dan menyediakan waktu pengiriman untuk notifikasi pertama; waktu pengiriman ini berdasar pada waktu saat site tersebut dibuat atau digunakan. Secara default, notifikasi e-mail pertama akan dikirimkan 90 hari setelah site tersebut diciptakan atau pertama kali dibuat. Agar sites yang tidak digunakan lagi bisa dideteksi, Anda juga perlu menjadwalkan pengecekan terhadap site collections yang sudah tidak digunakan lagi. Jadwal ini bisa bersifat harian, mingguan, ataupun bulanan. Bagian kedua dari konfigurasi adalah mengindikasikan jika dan kapan sebuah site collection akan dihapus secara otomatis. Anda bisa mengatur penghapusan otomatis terhadap sebuah site collection berdasarkan jumlah tertentu permintaan konfirmasi yang dikirimkan ke site collction administrator yang tidak dijawab. Jika administrator tidak mengkonfirmasi bahwa site collection tersebut masih digunakan, Anda dapat memilih untuk menghapus secara otomatis site collection tersebut beserta seluruh isinya. Secara default, konfigurasi yang berlaku adalah untuk mengirimkan empat notifikasi ke administrator sebelum site collection tersebut dihapus.Hal ini berarti bahwa secara default setiap 90 hari sebuah notifikasi akan dikirimkan. Setelah empat kali percobaan tanpa balasan dari site collection administrator, maka site collection tersebut akan dihapus—hal ini berarti terdapat total 360 hari sebelum penghapusan terjadi. Pastikan bahwa site collection administrator Anda menyadari konsekuensi dari tidak mengkonfirmasi notifikasi e-mail yang mereka terima jika Anda mengaktifkan pilhan penghapusan site secara otomatis ini.
Quota Templates Terdapat sebuah quota template yang terdefinisi secara default yang digunakan untuk sites personal milik pengguna (My Sites). Kuota ini diatur hingga berjumlah total 100 MB data untuk masing-masing My
287
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Site pengguna; sebuah notifikasi e-mail peringatan akan dikirimkan saat kuota sudah mencapai 80 MB. Anda bisa mengganti jumlah kuota ini atau menciptakan kuota tambahan yang lebih spesifik terhadap kebutuhan site collection tersebut. Site quota templates yang Anda ciptakan akan tersimpan sebagai sebuah central pool yang tersedia untuk seluruh Web application dan seluruh site collections. Untuk membuat sebuah quota template baru, lakukan langkah-langkah berikut: 1. Pilih Create A New Quota Template, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7-19.
Gambar 7-19 Menciptakan sebuah quota template
2. Pilih sebuah template dari daftar Template To Start From; secara default New Blank Template akan terpilih. 3. Ketikkan sebuah nama untuk quota template baru Anda. 4. Pilih sebuah batas penyimpanan maksimal untuk kuota tersebut dalam satuan megabytes. 5. Pilih sebuah batas ukuran peringatan untuk menotifikasi site administrator Anda ketika ukuran penyimpanan mencapai ukuran tertentu dalam satuan megabytes.
288
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Site Collection Quotas And Locks Setelah Anda menciptakan quota templates Anda, Anda dapat mengaplikasikannya pada site collections Anda. Pilihan lain adalah dengan memberikan sebuah kunci pada site collection tersebut untuk menghindari jenis penggunaan tertentu pada site tersebut. Pertama, pilih sebuah site collection yang ingin Anda konfigurasi. Site collection ini bisa terdapat pada Web application manapun pada farm. Setelah site collection tertentu dipilih, Anda bisa memilih untuk memberikan kunci pada site collection tertentu atau mengaplikasikan sebuah quota template pada site collection tersebut, ataupun keduanya.
Mengaplikasikan Sebuah Site Collection Lock Anda hanya dapat mengunci sebuah site collection; tidak ada pilihan untuk hanya memilih site tertentu saja. Terdapat empat pilihan untuk mengunci sebuah site collection:
Not Locked merupakan pilihan default, dan tidak akan memberikan batasan apapun pada site collection tersebut. Adding Content Prevented menghentikan semua kontributor dari menyimpan atau meng-upload konten ke site collection tersebut. Read Only mencegah penghapusan konten dan menghentikan kontributor dari menambahkan atau meng-edit konten. No Access menghentikan semua pengguna dari mengakses site collection tersebut.
Mengaplikasikan Sebuah Quota Template Setelah Anda membuat sebuah template baru, maka template tersebut akan ditambahkan ke daftar Template To Start From pada halaman Quota Templates. (Lihat Gambar 7-19). Sekarang, pada halaman Site Collection Quotas And Locks, pilih site collection yang akan Anda gunakan untuk mengaplikasikan template tersebut,
289
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
kemudian pilih quota template pilihan Anda. Batas kuota yang telah didefinisikan untuk template tersebut pun kemudian akan diaplikasikan dan akan tampil redup, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7-20.
Gambar 7-20 Mengaplikasikan sebuah quota template ke sebuah site collection
Site Collection Administrators Ketika Anda pertama kali menciptakan sebuah site collection, Anda harus mengidentifikasi seorang primary site collection administrator, dan apabila dibutuhkan, menambahkan seorang secondary administrator. Halaman Site Collection Administrators akan memungkinkan Anda mendefinisikan seorang primary dan secondary administrator jika Anda perlu merubah pengaturan tersebut.
Site Collection List Halaman pengelolaan ini memungkinkan Anda melihat seluruh sites yang di-host di sebuah Web application, termasuk root dari site
290
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
tersebut ditambah seluruh sub sites yang Ada. Dengan mengklik salah satu dari sites tersebut, Anda dapat melihat informasi mengenai site spesifik tersebut. Informasi ini termasuk:
URL Site Title Site Description Primary Administrator E-Mail Address Database Name
Application Security Pada bagian Application Security, Anda dapat mendefinisikan permissions, rights, dan policies untuk setiap Web application yang dapat membatasi hak yang dimiliki pengguna pada Web application tersebut dan juga pada seluruh sites yang berhubungan dengan Web application tersebut. Seperti pada hal lain yang memiliki konfigurasi keamanan, Anda harus memastikan bahwa Anda memilih Web application yang benar pada kontrol manajemen; jika tidak, Anda mungkin saja menghentikan pengguna yang berhak dari melakukan peran yang seharusnya mereka lakukan. Terdapat lima pilih keamanan yang dapat dikonfigurasi, dan masing-masing memiliki perannya sendiri dalam mengaplikasikan keamanan di tingkatan yang berbeda pada Web application. Lima pilihan tersebut adalah sebagai berikut:
Security For Web Part Pages Self-Service Site Management User Permissions For Web Application Policy For Web Application Authentication Providers
Sebelum mengkonfigurasi salah satu dari pilihan keamanan ini pada sebuah Web application, rencanakan dan uji konfigurasi tersebut terlebih dahulu. Banyak pengaturan, seperti hak pengguna untuk Web
291
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
application, dapat lebih baik apabila diimplementasi sebelum pengguna ditambahkan pada site tersebut.
Keamanan untuk halaman Web Part Web Parts mengandung konten Web seperti teks dan gambar. Web Part Zones adalah pengelompokkan Web Parts. Web Part zones dapat juga dikelompokkan untuk membentuk sebuah halaman Web Part. Seringkali, Web Parts berperan untuk sebuah tujuan tertentu, seperti sebagai sebuah document library atau sebuah announcement list. Namun, mungkin juga bahwa sebuah Web Parts terkoneksi satu sama lain untuk memanipulasi data yang dikembalikan oleh satu atau beberapa Web Parts yang terdapat pada halaman tersebut. Koneksi ini memungkinkan pengguna, contohnya, memilih nama seorang pelanggan pada sebuah Web Part dan kemudian mendapatkan informasi mengenai pelanggan itu saja ditampilkan pada Web Part kedua. Secara default, pengguna dapat membuat koneksi Web Part pada sebuah halaman; namun jika Anda tidak menginginkan hal ini terjadi, Anda dapat menonaktifkan kemampuan ini pada layar konfigurasi ini. Akan terdapat peningkatan performansi pada Web server ketika membangun views berdasar pada koneksi antar Web Parts. Pertimbangkan hal ini ketika Anda merencanakan dan menguji koneksi Web Part. Dengan mencegah koneksi antar Web Part, Anda juga mencegah seluruh sites yang terasosiasi dengan Web application tersebut untuk membuat koneksi antar Web Parts. Pilihan keamanan kedua pada halaman Web Part adalah untuk mengakses hanya Web Part gallery saja. Ketika Anda ingin menambahkan sebuah Web Part ke sebuah halaman, Anda akan diberikan pilihan gallery view yang default. Namun, sebagai pengguna, dan jika seluruh galleries diaktifkan, Anda bisa menggunakan advanced
292
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
view untuk melihat keempat galleries yang tersedia. Online Web Part gallery mengandung Web Parts semacam MSN weather dan stock news, namun hal ini akan mempengaruhi performansi dari halaman tersebut ketika ditambahkan Web Parts karena gallery tersebut harus mengunjungi online sites untuk mendapatkan daftar Web Parts yang tersedia. Jika pengguna Anda tidak perlu mengakses Web Parts ini, akan lebih baik apabila pilihan ini dinonaktifkan agar dapat mempercepat kemunculan Web Part gallery. Selain itu, perhatikan juga bahwa akses berhubungan dengan keamanan. Anda mungkin saja tidak menginginkan pengguna Web application tertentu untuk memiliki akses ke Internet gallery karena alasan keamanan dan, oleh karena itu, mencegah akses semacam itu terjadi akan menguntungkan keamanan Anda. Jika Anda ingin menggunakan online gallery tapi tidak dapat melakukan koneksi ke site tersebut, Anda mungkin perlu mengkonfigurasi pengaturan outgoing proxy server di Central Administration yang memberikan informasi pada SharePoint rute mana yang harus diambil (seperti sebuah Microsoft ISA server) ketika mengakses Internet untuk gallery tersebut.
Self-Service Site Management Secara default, pengguna tidak dapat membuat subsites dari sebuah top-level team site. Kebijakan ini memberikan site collection administrators kemampuan untuk mengontrol pertumbuhan top-level sites. Saat dibutuhkan, site collection administrators dapat memberikan hak kepada pengguna untuk membuat subsites pada level bawah saja. Namun, kontrol ini tidak selalu dibutuhkan, dan dengan mengaktifkan Self-Service Site Creation dengan benar, Anda bisa memungkinkan pengguna membuat sites baru pada level apapun di bawah site collection top level. Setelah self service tersebut diaktifkan, sebuah pesan akan ditampilkan pada daftar pengumuman pada home page dari top-level site collection untuk menginformasikan pengguna bahwa Self-Service Site Creation telah diaktifkan untuk site collection tersebut.
293
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Pastikan site collection home page Anda memiliki daftar pengumuman tersedia. Tidak semua templates secara default memiliki daftar pengumuman. Ciptakan announcements Web Part dan kemudian aktifkan Self-Service Site Creation dengan benar. Semua sites yang dibuat secara default akan menggunakan managed path yang telah didefinisikan, yaitu /sites. Anda bisa membuat managed paths tambahan, dengan menggunakan halaman Define Managed Paths, yang akan didiskusikan kemudian.
User Permissions untuk Web Applications Tiga himpunan hak yang berbeda dengan permissions-nya masingmasing diaplikasikan secara default ke seluruh Web application yang diciptakan. Setiap site collection dan site yang diciptakan pada Web application tersebut akan juga memiliki hak-hak pengguna ini. Hak pengguna tersebut digunakan ketika membuat atau meng-edit hak–hak dari sebuah site group. Tiga himpunan hak tersebut adalah sebagai berikut:
List permissions termasuk hak standard pengguna untuk melihat, menambah, atau menghapus sebuah list item. Site group Anda akan menentukan list permission mana yang Anda miliki. Seorang reader, contohnya, mendapatkan hak view-item-only, sedangkan seorang contributor mendapatkan juga kemampuan untuk mengedit dan menghapus items. Setelah seorang pengguna ditambahkan ke sebuah grup yang memiliki hak contributor, maka hak Web application default ini akan diaplikasikan. Site permissions menangani hak yang tersedia pada sites di sebuah site collection, dan hak-hak tersebut termasuk hak semacam hak untuk mengaplikasikan sebuah theme ke sebuah site. Anda mungkin tidak menginginkan orang lain yang dapat mengakses Web application Anda dan sites di dalamnya untuk bisa mengganti sebuah theme dari sebuah site, seperti mengganti tampilan site dari tema korporat Anda. Dengan menghilangkan hak tersebut pada
294
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
level Web application, maka Anda dapat mencegah bahkan site administrators dari memiliki hak tersebut dengan menghapusnya dari semua grup di site collection dan sites. Personal permissions merupakan hak yang diasosiasikan dengan seorang pengguna dapat menambahkan Web Parts yang spesifik terhadap pengguna tersebut, seperti Web Parts yang tersedia untuk My Sites milik pengguna. Dengan menghilangkan hak ini, Anda dapat menciptakan suatu tampilan yang seragam untuk semua halaman dan sites pada Web application tersebut dimana pengguna tidak dapat melakukan personalisasi atau merubahnya dengan konten pribadi mereka.
Ketika menghilangkan hak pengguna dari sebuah Web application, ingatlah bahwa hal tersebut juga mempengaruhi administrator dari site collection. Anda tidak dapat memilih untuk membuat hak pengguna tersebut agar berpengaruh terhadap kelompok pengguna tertentu saja.
Policies untuk Web Applications Policies merupakan sebuah kakas manajemen baru pada SharePoint Server 2007. Kakas ini memungkinkan administrators menciptakan suatu mekanisme kebijakan terpusat yang akan mempengaruhi seluruh top-level site collections dan sites yang terkonfigurasi pada Web application tersebut. Seorang administrator menciptakan sebuah mekanisme kebijakan yang terpusat untuk menentukan tingkat hak yang dimiliki oleh seorang pengguna ketika mengakses application tertentu dari zone tertentu. Jika seorang pengguna mengakses sebuah site dari Internet dan Internet zone diatur untuk All Users Full Read, maka walaupun seorang pengguna memiliki hak akses terhadap site tersebut, ia akan dicegah untuk melakukannya karena ia mengakses dari zone tersebut. Zones pada sebuah Web application adalah zones yang diasosiasikan dengan Alternate Access Mappings. Zones termasuk Default, Intranet, Extranet, Internet, dan custom.
295
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Aplikasi Dunia Nyata Mengkonfigurasi Web Application Policies Misalnya Anda memiliki sekelompok pengguna yang bekerja secara remote, dan mereka membutuhkan akses read-only terhadap sites pada sebuah Web application. Pengguna-pengguna tersebut akan mengakses Web application tersebut dari Internet dan, oleh karena itu, mereka akan mengaksesnya dari sebuah Alternate Access Mapping yang terdefinisi pada Internet zone. Pengguna lain pada local area network (LAN) akan berada pada Default zone karena mereka mengakses Web application tersebut menggunakan URL internal yang dipetakan ke Default zone. Menggunakan konfigurasi policies, Anda dapat membuat sebuah kebijakan baru untuk pengguna remote dan mengkonfigurasi permissions yang dibutuhkan. Anda dapat memilih dari permissions dibawah ini untuk diaplikasikan ke zone tertentu: Full Control Full Read Deny Write Deny All Untuk mengkonfigurasi sebuah policy untuk pengguna pada sebuah Web application, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Pilih Web application yang ingin Anda aplikasikan policy tersebut. 2. Pilih zone yang akan diaplikasikan kebijakan tersebut. Untuk seluruh pengguna yang menggunakan Windows authentication, Anda dapat memilih All Zones. Dalam kasus ini, pilih Internet zone. 3. Klik Next. 4. Ketikkan user, group name, atau alamat e-mail yang akan diaplikasikan policy tersebut. Dalam kasus ini, Anda akan menspesifikasikan pengguna remote tersebut. 5. Pilih permission spesifik yang akan diaplikasikan ke kelompok yang sesuai dengan tipe zone tersebut—contohnya, Full Read. Pilihan terakhir adalah membuat user account tersebut masked sebagai sebuah system account. Hal ini berarti semua aksi yang dilakukan oleh pengguna tersebut akan didaftarkan sebagai masukan dari sebuah system account, bukan dari account pengguna tersebut yang sesungguhnya. Sebuah contoh yang baik dari hal ini adalah jika seoran administrator berhasil menyelesaikan suatu isu pada sebuah public-facing Internet site dan Anda ingin agar account yang membuat perubahan tersebut ditampilkan sebagai System dan bukannya sebagai nama asli pengguna tersebut. 6. Klik Finish. Anda bisa membuat sebanyak mungkin policies sesuai kebutuhan, sehingga dapat mengontrol tingkat akses untuk berbagai kelompok pengguna berbeda yang mengakses Web application tersebut dari berbagai zones.
296
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
Authentication Provider Authentication provider memungkinkan Anda merubah metode autentikasi pengguna terhadap Web application. Secara default, pengaturannya adalah seluruh pengguna menggunakan Windows authentication; namun, SharePoint Server 2007 sekarang telah mendukung beberapa mekanisme authentication provider:
Windows Forms Web Single Sign-On (SSO) Anynymous Access
Anda bisa merubah mekanisme autentikasi IIS Anda menjadi Windows atau Basic authentication. Ketika memilih Windows authentication, Anda juga memiliki pilihan untuk mengaktifkan pilihan Kerberos yang lebih aman dibandingkan NTLM. Namun, lingkungan Anda harus dapat mendukung mekanisme ini. Pilihan terakhir yang dapat dikonfigurasi disini adalah untuk menonaktifkan integrasi klien, yang menghentikan aplikasi tertentu milik klien agar tidak dapat berjalan ketika terdapat koneksi melalui Web application ini. Ketika aplikasi klien dinonaktifkan, pengguna harus menyimpan pekerjaan mereka secara lokal dan kemudian menggunakan fungsi upload untuk menambahkan dokumen tersebut ke library.
Mengkonfigurasi Authentication Providers SharePoint Server 2007 tidak memungkinkan Anda menggunakan dua mekanisme autentikasi pada Web application yang sama. Jika Anda membutuhkan dua metode autentikasi untuk konten yang sama, seperti yang mungkin dibutuhkan oleh pengguna eksternal, Anda bisa melakukan hal di bawah ini: 1. Kembangkan dan petakan sebuah Web application baru ke sebuah Web application yang ada yang menjadi host dari konten tersebut. 2. Ubah Web application yang baru tersebut menjadi mekanisme autentikasi yang baru—contohnya, Forms atau Anonymous Access jika konten tersebut akan di-publish ke semua pengguna eksternal. 3. Atur publishing rules pada firewall Anda untuk mengarah pada Web
297
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
application baru tersebut untuk pengguna eksternal. Untuk menyediakan lingkungan publishing yang lebih robust dan aman, Anda bisa menggunakan sebuah Microsoft ISA 2006 server paa screened subnet Anda yang memiliki kemampuan untuk mendukung forms-based authentication dan juga single sign-on authentication.
Koneksi Service Eksternal Terdapat tiga buah pilihan yang dapat dikonfigurasi untuk koneksi eksternal, masing-masing dengan peran yang unik pada lingkungan SharePoint Server 2007. Secara default, tidak ada services yang diaktifkan, tapi setiap services dapat diaktifkan satu persatu.
Records Center Records center merupakan sebuah pengaturan konfigurasi farm yang global yang memungkinkan pengguna mengirimkan dokumen dari document libraries pada seluruh Web application dan site collections ke sebuah file site resmi yang terpusat.
HTML Viewer HTML Viewer service memungkinkan seorang administrator mengkonfigurasi sebuah server yang memiliki IIS ter-install untuk merender dokumen sistem Microsoft Office ke pengguna yang berusaha melihat dokumen tersebut namun tidak memiliki produk Microsoft Office ter-install pada komputer mereka. Contohnya, hal ini bisa terjadi jika seorang pengguna mengakses site tersebut dari Internet menggunakan sebuah komputer Internet publik. Untuk mengatur service ini, Anda perlu meng-install HTML Viewer service untuk Windows SharePoint Services, yang tersedia dari Microsoft download center di http://www.microsoft.com/donwloads. Tidaklah disarankan untuk memiliki HTML Viewer service berjalan pada server yang sama dengan SharePoint front-end servers karena beban yang akan diberikan
298
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
pada resources dari server tersebut cukup besar ketika me-render dokumen Office ke HTML. Setelah Anda meng-install HTML Viewer service pada sisi server, Anda harus mengkonfigurasi pada sisi manajemen aplikasi. Terdapat empat pilihan yang dapat dikonfigurasi yang tersedia setelah service tersebut diaktifkan, seperti ditunjukkan pada Gambar 7-21.
Gambar 7-21 Mengkonfigurasi HTML viewer service
URL tersebut mengacu pada lokasi Web server tempat dimana Anda meng-install HTML Viewer service file, dan ukuran cache adalah jumlah dokumen HTML yang telah di-render yang disimpan pada Web application. Ukuran file maksimum dikonfigurasi dalam satuan kilobytes (KB), dan hal tersebut mendefinisikan ukuran terbesar dari sebuah file yang dapat di-render ke dalam HTML. Semakin besar file yang akan di-render, maka semakin banyak pula resources yang dibutuhkan oleh Web server tersebut untuk me-render file tersebut. Jika file tersebut terlalu besar, bisa terjadi time out ketika proses render
299
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
dilakukan; mengatur lama timeout ke nilai yang lebih besar akan memungkinkan service tersebut menyelesaikan proses rendering.
Document Conversions Service ini memungkinkan pengguna memilih konten dari sites mereka dan kemudian mengkonversinya ke dalam format yang diinginkan. Konversi dokumen terjadi dalam basis per-Web-application dan dalam sebuah interval yang terjadwal dalam satuan menit, jam, ataupun hari. Tipe dokumen yang dapat dikonversi ditentukan oleh converters yang ter-install. Converters yang tersedia secara default adalah sebagai berikut:
Mengkonversi InfoPath Form Ke EMF Image Mengkonversi InfoPath Form Ke PNG Image Mengkonversi InfoPath Form Ke TIFF Image Mengkonversi InfoPath Form Ke Web Page Mengkonversi Word Ke Web Page Mengkonversi Word With Macros Ke Web Page Mengkonversi XML Ke Web Page
Setelah dikonversi, dokumen dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti publishing ke sebuah external-facing site menggunakan content deployment. Untuk membantu menyediakan resources yang dibutuhkan untuk proses konversi tersebut, Anda dapat menunjuk Web application spesifik tertentu pada sebuah load-balanced URL untuk membagikan beban resource pada beberapa front-end servers.
Workflow Management Workflow telah diaktifkan secara default, dan dapat diaktifkan atau dinonaktifkan dalam basis per-Web-application. Ketika workflow diaktifkan, pengguna dapat menggunakan workflow templates yang telah mereka ciptakan sendiri ataupun yang telah diciptakan oleh workflow
300
Manajemen Aplikasi dan Konfigurasi
designers. Desainer workflow dapat menggunakan Microsoft Designer ataupun Visual Studio 2005 untuk menciptakan workflow tambahan untuk diakses dan dijalankan oleh pengguna. Pilihan kedua yang dapat dikonfigurasi adalah menentukan bagaimana sebuah document workflow terjadi jika pengguna tidak memiliki akses ke site dimana dokumen tersebut disimpan. Secara default, jika sebuah document workflow dipicu dalam situasi semacam ini, orang yang akan menerima dokumen tersebut akan diberikan dokumen tersebut melalui e-mail sebagai attachment.
Kesimpulan Pada bab ini, Anda telah melihat pilihan konfigurasi untuk manajemen aplikasi baik pada tingkat farm maupun untuk Web application. Walaupun tidak seluruh pilihan yang tersedia dibutuhkan, sebagian besar akan diaktifkan secara default untuk semua Web application. Anda perlu membuat sebuah keputusan desain untuk menentukan services mana saja yang dibutuhkan. Fitur baru dari manajemen Web application telah mempermudah konfigurasi beberapa mekanisme keamanan dan autentikasi; dikombinasikan dengan pemetaan zone untuk lokasi pengguna yang berbeda, sehingga menghasilkan skenario hosting dan collaboration yang sangat robust. Salah satu poin yang paling penting diingat ketika mengkonfigurasi pengaturan application adalah bahwa sebuah perubahan dapat menyebabkan efek yang berkesinambungan terhadap banyak pengguna dan sites di dalam sebuah Web application. Pengaturan semacam ini, apabila mungkin, sebaiknya dipikirkan dengan seksama terlebih dahulu dan dikonfigurasi pada tahap-tahap awal, sebelum penciptaan site collections dan sites itu sendiri.