No. 05/05/33/Th.II, 15 Mei 2008
KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2008
1.
•
Pada Februari 2008 jumlah angkatan kerja sebanyak 17.340.673 orang. Jumlah yang terserap bekerja sebanyak 16.106.028 orang (92,88%) dan yang tidak terserap sebanyak 1.234.645 orang (7,12%).
•
Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian sebanyak 5.973.717 orang atau 37,1%, kemudian sektor Perdagangan yang menyerap 3.499.584 orang atau 21,7% dan sektor Industri yang menampung 2.833.659 orang atau 17,6% dari orang yang bekerja.
•
Komposisi status pekerjaan pada bulan Februari 2008 mengalami sedikit perubahan jika dibandingkan dengan komposisi pada bulan Agustus 2007 maupun Februari 2007. Status buruh/karyawan merupakan bagian terbesar persentasenya sekitar 26,5%, kemudian berusaha dibantu buruh tidak tetap berada di urutan ke dua dengan angka sekitar 22,4%, dan berusaha sendiri dengan persentase sekitar 18,9% berada di urutan ke tiga. Persentase pekerja tak dibayar tetap diurutan ke empat dengan persentase sebesar 17,6%.
•
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah pada Februari 2008 adalah 7,12%. Angka ini 0,98% lebih rendah dibandingkan dengan TPT Februari 2007 yang berada pada angka 8,10%, maupun TPT Agustus 2007 yang berada pada angka 7,70%.
•
Jumlah penganggur pada bulan Februari 2008 adalah sebanyak 1.234.645 atau sekitar 5.09 % dari penduduk usia kerja.
Angkatan Kerja Jumlah penduduk berusia 15 tahun atau lebih, yaitu penduduk yang termasuk sebagai kelompok
usia kerja, pada Februari 2008 sebanyak 24.262.198 orang. Dari kelompok usia kerja tersebut sebanyak 17.340.673 orang tergolong dalam angkatan kerja. Persentase mereka yang berada di angkatan kerja adalah 71.47 % yang selanjutnya biasa disebut sebagai Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja. Kelompok angkatan kerja adalah kelompok orang yang bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan dan sudah diterima kerja tapi belum mulai bekerja. Kelompok yang bekerja pada Februari 2008 sebanyak 16.106.208 (92.88 %) orang dan pengangguran sebanyak 1.234.645 orang atau 7,12 %. Persentase ini umum dikenal sebagai Tingkat Pengangguran Terbuka. Sisa dari penduduk usia kerja sebanyak 6.921.525 orang (28,53 %) tergolong sebagai bukan angkatan kerja.
Berita Resmi Statistik No. 05/05/33/Th.I1, 15 Mei 2008
1
Bila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2007 yang memiliki struktur perbandingan angkatan kerja dan bukan angkatan kerja 70,16 % dan 29,84 %, maka terlihat telah terjadi perubahan sedikit pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Februari 2008 yang membaik sebesar 1,31 %. Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka Agustus 2007 berada pada angka 7,70 %. Ini berarti Tingkat Pengangguran Terbuka juga menurun sebesar 0,58 % point. Kemudian, bila dibandingkan dengan keadaan setahun sebelumnya (Februari 2007), yang mempunyai komposisi 71,22 % Angkatan Kerja dan 28,78 % Bukan Angkatan Kerja, maka keadaan TPAK Februari 2008 meningkat sebesar 0,25 % point. Sedangkan TPT Februari 2008 dibandingkan dengan Februari 2007 mengalami penurunan sebesar 0,98 % point. Tabel 1.1 Penduduk 15 tahun ke atas menurut kegiatan terbanyak, Februari 2008, Jawa Tengah Februari 2008
Bekerja Angkatan Kerja
Jumlah
‘%
16 106 028
66.38
1 234 645
5.09
Pengangguran Total
Bukan Angkatan Kerja
17 340 673
71.47
Sekolah
1 741 715
7.18
Mengurus RT
3 911 450
16.12
Lainnya
1 268 360
5.23
Total
6 921 525
Total Penduduk 15+
28.53
24 262 198
100.00
Tabel 1.2 Indikator Ketenagakerjaan Jawa Tengah, Februari 2007 - Februari 2008 Indikator Ketenagakerjaan
PEB 2007
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
AGT 2007
PEB 2008
71.22
70.16
71.47
8.10
7.70
7.12
Setengah Penganggur Terpaksa
51.95
50.43
43.69
Setengah Pengangur Sukarela
48.05
49.57
56.31
100.00
100.00
100.00
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Total
Komposisi penganggur terpaksa dan sukarela pada Februari 2008 mempunyai perbandingan 43,68 % dan 56,32 %, yang berarti setengah penganggur sukarela lebih besar dari setengah penganggur terpaksa. Komposisi ini mengalami sedikit perubahan bila dibandingkan Agustus 2007 maupun Februari 2007. Dimana persentase setengah penganggur sukarela lebih kecil dari pada setengah penganggur terpaksa yaitu 49,57 % berbanding 50.43 % (Agustus 2007) dan 48,05 % dan 51,95 % (Februari 2007).
Berita Resmi Statistik N.05/05/33/Th.I1,2 Januari 2008
2
2.
Lapangan Kerja Pada Februari 2008, Sektor Pertanian masih menjadi lapangan pekerjaan utama penduduk Jawa
Tengah, yaitu menyerap 37,1 % tenaga kerja. Pada Agustus 2007 sektor pertanian menyerap sebanyak 37,7 %. Secara persentase daya serap sektor pertanian pada Februari 2008 menurun sekitar 0,6 % dari Agustus 2007. Penurunan pekerja di sektor ini kemungkinan disebabkan karena sebagian besar petani masa menunggu panen dan mereka berpindah ke sektor lain atau pada saat survei dilaksanakan sedang musim hujan berkepanjangan yang mengakibatkan banjir di beberapa daerah. Sektor terbesar kedua yang menyerap tenaga kerja adalah sektor Perdagangan yang menyerap 21,7 % tenaga kerja. Sektor perdagangan menambah pekerja sebanyak 0,7 % dari bulan Agustus 2007. Sektor Perdagangan dikenal dengan ciri-ciri informalitasnya yang memudahkan orang untuk masuk atau keluar, sehingga sektor ini cenderung dipilih untuk mencari penghasilan atau pendapatan. Sektor terbesar ke tiga adalah sektor Industri Pengolahan yang menyerap 17,6%. Dibandingkan dengan Agustus 2007 sektor ini menambah tenaga kerja sebanyak 0,6 %. Perlu dicatat yang dimaksud sebagai Sektor Industri Pengolahan adalah sektor yang mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dan atau mengubah barang setengah jadi menjadi barang jadi. Dengan demikian Sektor Industri Pengolahan mencakup bukan hanya pabrik-pabrik tetapi juga kerajinan rumahtangga. Tabel 2.1 Persentase Penduduk 15+ yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama, Februari 2007 – Februari 2008, Jawa Tengah Lapangan Pekerjaan Utama
PEB 2007
Pertanian
AGT 2007
FEB 2008
40.7
37.7
37.1
0.7
0.9
0.6
16.9
17.0
17.6
Listrik, Gas & Air
0.2
0.2
0.1
Bangunan
5.1
6.9
5.1
21.6
21.0
21.7
Angkutan dan Pergudangan
4.1
4.5
4.4
Keuangan & Jasa Perusahaan
0.8
0.9
1.0
Jasa Kemasyarakatan
9.9
11.0
12.4
100.0
100.0
100.0
Pertambangan Industri
Perdagangan
Total
Sektor Bangunan serta sektor Angkutan dan Pergudangan mengalami penurunan jika dibandingkan keadaan Agustus 2007 masing-masing sebesar 1,8 % dan 0,1%. Penurunan daya serap sektor Bangunan kemungkinan disebabkan karena musim hujan tahun ini yang cukup panjang. Sementara sektor Jasa Kemasyarakatan mengalami kenaikan peranan dalam menyerap tenaga kerja sebesar 1,4 %.
Berita Resmi Statistik No. 05/05/33/Th.I1, 15 Mei 2008
3
3.
Status Pekerjaan Tabel 3.1 Pesersentase Penduduk 15+ yang bekerja menurut status pekerjaan utama, Februari 2007 – Februari 2008, Jawa Tengah Status Pekerjaan Utama
PEB 2007
AGT 2007
PEB 2008
Berusaha sendiri
18.22
18.31
18.9
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/brh tdk dibayar
22.94
23.74
22.4
2.74
2.61
2.4
24.94
24.54
26.5
Pekerja bebas pertanian
7.53
6.69
6.6
Pekerja bebas non pertanian
5.48
7.13
5.7
18.15
16.98
17.6
100.00
100.00
100.0
Berusaha dibantu buruh tetap/brh dibayar Buruh/karyawan
Pekerja tak dibayar Total
Proporsi terbesar pekerja di Jawa Tengah pada Februari 2008 adalah Buruh/Karyawan sebesar 26,5 %, kemudian berusaha sendiri dibantu buruh tidak tetap sebesar 22,4 %. Bila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2007 buruh/karyawan mengalami kenaikan sebesar 2,0 % sementara berusaha sendiri dibantu buruh tidak tretap/tidak dibayar mengalami penurunan sebesar 1,3 % Penurunan persentase pekerja bebas non pertanian dari 7,13 % keadaan Agustus 2007 menjadi 5.7 % pada Februari 2008 sejalan dengan penurunan penyerapan tenaga kerja di sektor konstruksi
Berita Resmi Statistik N.05/05/33/Th.I1,2 Januari 2008
4
Konsep Definisi Penduduk usia kerja Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas. Bekerja Kegiatan bekerja didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi dengan menghasilkan barang atau jasa yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi. Pengangguran Pengangguran meliputi penduduk yang sedang mencari pekerjaan, atau mempersiapkan suatu usaha, atau merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah ukuran yang menggambarkan perbandingan jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja dan dihitung dari jumlah angkatan kerja dibagi jumlah penduduk 15 tahun ke atas dikali 100. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) TPT adalah angka yang menunjukkan banyaknya pengangguran, terhadap 100 penduduk yang masuk kategori angkatan kerja. Setengah Pengangguran Penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). •
Setengah Penganggur Terpaksa adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan
•
Setengah Penganggur Sukarela adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal ( kurang dari 35 jamseminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (sebagian pihak menyebutkan sebagai pekerja paruh waktu/part time worker)
***
Berita Resmi Statistik No. 05/05/33/Th.I1, 15 Mei 2008
5