2.1. Komunikasi Massa Komunikasi Massa menurut bittner (Ardianto, 2007:3) adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Meskipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak banyak tetapi tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Menurut Steven A. Chafee, ada lima jenis efek media massa : 1. Efek Ekonomi: menumbuhkan berbagai usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa. Hal ini membuka lapangan pekerjaan bagi para sarjana lainnya. 2. Efek Sosial: Efek social berkaitan dengan perubahan struktur atau interaksi sosial. Sebagai contoh, misalnya kehadiran televisi dapat meningkatkan status social pemiliknya. 3. Efek Penjadwalan Kegiatan: Dengan adanya media massa, kegiatan sehari-hari menjadi berubah. Contohnya sebelum berangkat ke kantor, masyarakat kota pada umumnya membaca Koran terlebih dahulu. 4. Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman: Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman, misalnya menghilangkan perasaan kesepian, marah, kesal dan kecewa. 5. Efek
Menumbuhkan
Perasaan
Tertentu:
Kehadiran
media
massa
dapat
menumbuhkan perasaan tertentu. Seseorang dapat memiliki perasaan positif dan
27 Universitas Sumatera Utara
negatif terhadap media tertentu. Contohnya seorang ibu lebih senang membaca majalah Kartini.
2.2 Berita 2.2.1 Pengertian Berita Berita menjadi informasi paling banyak yang yang diperoleh masyarakat. Walaupun jumlah berita yang dinikmati oleh masyarakat begitu banyak, ternyata tidak mudah memberikan definisi tentang berita, bahkan menurut Dekan Fakultas Jurnalistik dari Missouri University, Amerika Serikat mengatakan, memberikan batasan atau definisi berita sulit karena mencakup banyak factor dan variabel (Assegaff, dalam buku Mondry, 2008:132). Batasan yang diberikan tokoh-tokoh lain, yang dikutip oleh Assegaff antara lain sebagai berikut: a. Menurut M. Lyle Spencer, berita merupakan kenyataan dan ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca. b. Menurut Willard C. Bleyer, berita adalah sesuatu yang termasa dipilih wartawan untuk dimuat di surat kabar karena ia dapat menarik dan mempunyai makna bagi pembaca surat kabar atau karena ia dapat menarik pembaca-pembaca media cetak tersebut. c. Menurut William S. Maulsby, berita dapat didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan
28 Universitas Sumatera Utara
baru terjadi, yang menarik perhatian para pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut. d. Menurut Eric C. Hepwood, berita adalah laporan pertama dari kejadian pentin dan dapat menarik perhatian umum.
2.2.2. Jenis Berita 1. Straight News: Laporan lagnsung mengenai suatu peristiwa. Berita jenis ini biasanya ditulis dengan memulai unsur-unsru 5W1H (what, who, where, why and how) 2. Depth News Report: Laporang yang menghimpun informasi dan fakta-fakta mengeai peristiwa itu sendiri sebagai informasi tambahan untuk informasi tersebut. 3. Comprehensive News: Laporan tentang fakta yang bersifat meyeluruh ditinjau dari berbagai aspek. 4. Interpretative News: Berita interpretative biasanya memfokuskan sebuah isu, masalah atau peristiwa kontroversial. Namun demikian, fokus laporan beritanya masih berbicara mengenai fakta yang terbukti bukan opini. 5. Feature Story: Penulis Feature mencari fakta untuk menarik perhatian pembaca. Penulis feature menyajikan suatau pengalaman pembaca yang lebih bergantung pada gaya penulisan dan humor daripada pentingnya informasi yang disajikan. 6. Depth Reporting: Pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap dan utuh tentang suatu fenomenal atau actual.
29 Universitas Sumatera Utara
7. Investigative Reporting: Berita jenis ini bisanya memusatkan pada sejumlah masalah dan kontroversi. Dalam laporan investigative, para wartawan melakukan penyelidikan untuk memperoleh fakta yang tersembunyi demi tujuan. 8. Editorial Writing: pikiran sebuah institusi yang diuji di depan sidang pendapat umum. Editorial adalah penyajian fakta dan opini yang menafsirkan berita-berita yang pentng dan memengaruhi pendapat umum.
2.2.3. Kriteria Umum Nilai Berita Kriteria umum nilai berita merupakan acuan yang dapat digunakan oleh apra jurnalis, yakni para reporter dan editor, untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik. Kriteria umum nilai berita menunjuk kepada sembilah hal, yaitu: 1. Keluarbiasaan (Unusualness) Berita adalah sesuatu yang luar biasa.Oleh karena itu semakin besar suatui peristiwa, semakin besar nilai berita yang ditimbulkannya. Nilai berita peristiwa luar biasa dapat dilihat dari 5 aspek: lokasi peristiwa, waktu peristiwa, jumlah korban, daya kejut peristiwa, dan dampak yang ditimbulkan peristiwa tersebut. 2. Kebaruan (Newness) Berita adalah semua apa yang terbaru. Berita adalah apa saja yang disebut hasil karya terbaru. Oleh karena itu, semua hal yang baru, apa pun namanya, pasti memiliki nilai berita.
30 Universitas Sumatera Utara
3. Akibat (impact) Berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas.Suatu peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam kehidupan masyarakat. 4. Aktual(Timeliness) Berita adalah peristiwa yang sedang atau baru terjadi. Berita adalah apa yang terjadi hari ini, apa yang masih belum diketahui tentang apa yang akan terjadi hari ini, atau adanya opini berupa pandangan dan penilaian yang berbeda dengan opini sebelumnya sehingga opini tersebut mengandung informasi penting dan berarti.
5. Kedekatan (Proximity) Berita adalah kedekatan.Kedekatan mengandung dua arti.Kedekatan geografis dan kedekatan psikologis.Kedekatan geografis menunjuk pada suatu peristiwa yang terjadi di sekitar tempat tinggal.Kedekatan Psikologis lebih banyak ditentukan oleh tingkat keterikatan pikiran, perasaan dan kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa. 6. Informasi (Information) Berita adalah informasi. MEnurut Wilbur Schramm, informasi adalah segala sesuatu yang menghilangkan ketidakpastian. 7. Konflik (Conflict)
31 Universitas Sumatera Utara
Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang mengandung unsur atau sarat dengan dimensi pertentangan.Konflik dan pertentangan, merupakan sumber berita yang tak pernah kering dan tak pernah habis. 8. Orang Penting (Prominence) Berita adalah tentang orang-orang penting, orang-orang ternama, pesohor, selebriti, figure publik. Orang-orang penting, orang-orang terkemuka, di mana pun selalu membuat berita. 9. Ketertarikan Manusiawi (Human Interest) Suatu peristiwa terkadang tidak menimbulkan efek berarti pada seseorang, sekelompok orang, atau bahkan pada masyarakat, tetapi telah menimbulkan getaran pada suasana hati, suasana kejiwaan, dan alam perasaannya. 10. Kejutan (Surprising) Kejutan adalah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, diluar dugaan, tidak direncanakan, diluar perhitungan, tidak diketahui sebelumnya.
2.3 Kredibilitas Konsep kredibilitas menurut Kiousis secara umum terbagi dua, yaitu; kredibilitas sumber dan kredibilitas medium. Kredibilitas sumber (source credibility) meliputi kontekskonteks antarpribadi, organisasi, dan media massa, telah terlibat dalam pengkajian mengenai bagaimana ciri-ciri komunikator yang berbeda-beda dapat mempengaruhi pemrosesan
pesan
(http://rumakom.wordpress.com/2008/05/08/kredibilitas-dalam-
32 Universitas Sumatera Utara
komunikasi/). Komunikator didefinisikan sebagai seorang individu, kelompok atau organisasi.
Kredibilitas Sumber Penelitian awal pada kredibilitas mencari tahu bagaimana modifikasi pada karakteristik-karakteristik sumber mempengaruhi keinginan orang mengubah sikapnya terhadap isu-isu tertentu (Hovland, Janis, & Kelley, 1953).Hovland dkk menemukan bahwa keahlian dan kredibilitas sumber dianggap sebagai dua atribut penting dari kredibilitas sumber. Meskipun demikian mereka juga mengakui bahwa dampak pesan dapat juga tergantung publikasi atau saluran tertentu. Kredibilitas Media Westley dan Severin (1964) adalah orang pertama yang melakukan analisis menyeluruh terhadap kredibilitas saluran dari berbagai ragam media. Hasil temuannya, para ilmuwan mencatat bahwa variabel demografis tertentu (seperti; usia, pendidikan dan jenis kelamin) memiliki pengaruh terhadap persepsi orang mengenai kredibilitas saluran. Selain faktor demografis, Westley dan Severin membedakan antara krediabilitas media dan preferensi terhadap media. Dengan kata lain, orang tidak selalu merasa media yang mereka sukai sebagai yang paling kredibel. Kredibilitas media dapat diukur dengan berbagai cara tergantung pada kombinasi pertanyaan yang digunakan
33 Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian awal diperoleh bahwa peningkatan penggunaan media biasanya diimbangi oleh meningkatnya rating kredibilitas untuk saluran apapun yang diamati (Westley dan Severin, 1964). Sebagian penelitian telah menunjukkan bahwa pola komunikasi antar pribadi relevan dengan perbedaan persepsi mengenai kredibilitas saluran. Pinkleton (1999), menyatakan bahwa diskusi tatap muka dengan teman, tetangga, dan anggota keluarga merupakan sumber utama informasi politik (Hofstetter, Zuniga, dan Dozier, 2001). Perbincangan politik diprediksikan berkaitan dengan tingkat minat dalam politik, dan pada gilirannya memprediksikan partisipasi politik. Bahkan akhir-akhir ini, komunikasi antarpribadi
telah
diistilahkan
sebagai
“jantungnya
demokrasi”
(http://rumakom.wordpress.com/2008/05/08/kredibilitas-dalam-komunikasi/)
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Deskripsi lokasi Penelitian
34 Universitas Sumatera Utara