KOMUNIKASI BISNIS PELAKU USAHA MEBEL DALAM MENJAGA KEBERADAAN BISNIS MEBEL DI DUSUN MUTIHAN-MOJOSAWIT, SERENAN, JUWIRING, KLATEN
NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelas sarjana S-1 Ilmu Komunikasi
SOFVAN PRASETYO L 100110025
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
2
Business Communication of Furniture Businesses (Descriptive Qualitative Study of Furniture Businesses’ Communication in MutihanMojosawit Orchard, Serenan Village, Juwiring Subdistrict, Klaten Regency in Keeping Mebel Business Existence) Sofvan Prasetyo (
[email protected]) Communication Science Program Communication and Informatics Faculty Muhammadiyah University of Surakarta
ABSTRACT
Running a business is not an easy thing. Employers should make relationships with all parties associated with the business. Communication needed to make a relationship. With good communication, the relationship that is created can be used to solve all the problems that exist in running business. By using all forms of communication including verbal and nonverbal communication, communication can be directed to achieve specific goals. The purpose of this study was to determine the business communication conducted by furniture producers in Mutihan-Mojosawit Orchard, Serenan Village, Juwiring Subdistrict, Klaten Regency in establishing and maintaining communication with stakeholders in maintaining the presence of the furniture business. The informant in this research are three people that have been running business above 10 years and have worker bellow 5 people. In assessing this, required an effort to be able to uncover the truth behind the communications that take place between employers and stakeholders. In this study using quantitative descriptive method to disclose it. In-depth interviews needed to dig deeper information to reveal facts. The results of this research indicate communication made by employers simply unchecking necessarily only establish communication, but also to maintain communication in order not to break up, so it can continue the business relationship that will impact on the profit obtained by furniture businesses. Communication is established with both able to overcome all the problems exist in furniture business such as capital and so forth. All forms of conflict can be complete by providing good communication. Keyword: Communication, communication, business, furniture producers
i
KOMUNIKASI BISNIS PELAKU USAHA MEBEL (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Bisnis Pelaku Usaha Mebel Di Dukuh MutihanMojosawit, Desa Serenan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten Dalam Menjaga Keberadaan Bisnis Mebel) Sofvan Prasetyo (
[email protected]) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK Menjalankan sebuah usaha merupakan hal yang tidak mudah. Pengusaha harus menujalin hubungan dengan semua pihak yang terkait dengan usahanya. Dalam menjalin sebuah hubungan diperlukan yang namanya komunikasi. Dengan komunikasi yang baik, maka hubungan yang tercipta dapat digunakan untuk menyelesaikan segala permasalahan bisnis yang ada. Dengan menggunakan segala bentuk komunikasi baik verbal maupun nonverbal, makan komunikasi dapat diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi bisnis yang dilakukan oleh pengusaha mebel di Dusun Mutihan-Mojosawit, Desa Serenan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten dalam menjalin dan menjaga komunikasi dengan stakeholder dalam menjaga keberadaan bisnis mebel. Informan dalam penelitan ini ada 3 orang berdasarkan lama usaha yaitu diatas 10tahun dan juga memiliki pekerja dibawah 5 orang. Penelitian ini menggunakan metode deksriptif sedangkan pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam Hasil dari penelitian ini menunjukkan komunikasi yang dilakukan oleh pengusaha tikdak serta merta hanya menjalin komunikasi saja, akan tetapi juga menjaga komunikasi agar tidak putus, sehingga hubungan bisnis dapat berlanjut terus yang akan berimbas pada profit yang didapat oleh pengusha mebel. Komunikasi yang terjalin dengan baik mampu mengatasi segala permasalahan mebel yang ada seperti modal dan lain sebagainya. Segala bentuk konflik dapat diselesaiakan dengan adanya komunikasi bisnis. Keyword: Komunikasi, komunikasi bisnis, pengusaha mebel.
ekonomi di bidang bisnis yang serba
A. PENDAHULUAN
kompetitif terutama di era globalisasi,
Komunikasi diperlukan dalam
pengusaha bisnis diharapkan dapat
berbagai bidang kehidupan manusia, salah
satunya
adalah
di
menempatkan dan mempertahankan
sektor
posisinya
ekonomi yaitu bisnis. Melihat kondisi
diantara
berbagai
persaingan. Pengusaha bisnis yang 1
tidak dapat mempertahankan posisinya
komunikasi bisnis, namun sayangnya,
di masyarakat, akan kalah bersaing
tidak semua perusahaan menerapkan
dan jatuh dalam waktu cepat atau
strategi komunikasi yang diharapkan.
lambat.
semakin
Begitu pula dengan industri yang
pesatnya pertumbuhan dan perubahan
bergerak di bidang mebel. Keberadaan
ekonomi dan kegiatan bisnis yang
industri mebel hampir sama dengan
berjalan,
membutuhkan
industri-industri lain. Sebagai salah
strategi dan konsep komunikasi yang
satu industri yang bergerak di bidang
tepat dalam menjaga keberlangsungan
mebel, pengusaha membutuhkan suatu
hidup dari usahanya, terutama dalam
strategi komunikasi yang tepat untuk
mencapai tujuan yang diinginkan yaitu
dapat mencapai tujuannya, mengingat
untuk mendapatkan konsumen agar
saat ini persaingan di antara pengusaha
usahanya tetap berjalan. Hal ini seperti
industri mebel sudah semakin ketat.
Sejalan
dengan
pengusaha
yang diungkapkan oleh Purwanto
Dusun
Mutihan-Mojosawit
(2011: 5) yaitu komunikasi bisnis
merupakan salah satu setral industri
merupakan
mebel yang ada di Jawa Tengah.
komunikasi
yang
digunakan dalam dunia bisnis yang
Menurut
keterangan
mencakup berbagai macam bentuk
masing ketua RT22, RT11, dan RT12,
komunikasi, baik komunikasi verbal
total
maupun nonverbal untuk mencapai
menduduki RW 05 adalah 460 orang.
tujuan tertentu.
Dari
jumlah
460
orang
dari
penduduk
tersebut,
masing
yang
yang
Komunikasi bisnis mendukung
merupakan angkatan kerja sejumlah
hubungan bisnis diantara pengusaha.
228 orang. Dari sebanyak 228 orang
Saat ini, semakin banyak pengusaha
angkatan
yang
merupakan tukang/pengrajin
sadar
akan
pentingnya
2
kerja,
176
diantaranya mebel.
Sedangkan menurut data monografi
tetap terjalin baik. Komunikasi yang
penduduk Desa Serenan tahun 2014,
terjadi antara pengusaha mebel satu
pengrajin /tukang mebel yang berada di
dengan yang lain dapat memberikan
Desa Serenan ada 312 orang dan 176
pengaruh terhadap cara bersikap dan
diantaranya terdapat RW 05, Desa
berperilaku dalam kegiatan produksi
Serenan.
mebel. Komunikasi yang terjadi dapat
Dengan jenis usaha yang sama yaitu
mebel,
di
dusun
Mojosawit
tentunya
persaingan
antar
memungkinkan
Mutihan-
konflik
dan
konflik.
bahkan
kerjasama, menimbulkan
Mengingat
banyaknya
kerap
pengusaha mebel di Dukuh Mutihan -
terjadi. Hal-hal seperti itu harus cepat
Mojosawit, Desa Serenan, Kecamatan
selesaikan agar tidak mengganggu
Juwiring, Kabupaten Klaten, maka
proses
Dalam
kemungkinan terjadi komunikasi yang
permasalahan-
berupa kerjasama, persaingan maupun
kemampuan
konflik tentunya sangat besar dan
hal
sering terjadi.
produksi
pengusaha
persaingan,
terjadi
mebel.
menyelesaikan permasalahan
tersebut,
berkomunikasi menjadi
sangat
vital. Dengan cara-cara berkomunikasi
Seperti
penelitian
yang
telah
yang tepat, segala permasalahan serta
dilakukan oleh Noviana Aini dari
konflik dapat diselesaikan dengan baik.
Fakultas Dakwah, Program Studi Ilmu
Di
Dusun
Mutihan-Mojosawit,
Komunikasi, Institut Agama Islam
komunikasi diantara pengusaha mebel
Negeri Sunan Ampel Surabaya pada
terjadi hampir setiap saat baik siang
Juli
maupun malam. Komunikasi yang
Komunikasi
dilakukan memiliki tujuan yaitu agar
Pengusaha
hubungan diantara pengusaha mebel
Usaha Mikro Kecil (Studi di Kelurahan
3
2010
yang
berjudul
Bisnis Dalam
Pola
Perempuan
Mengembangkan
Jemur Wonosari Kecamatan Wonocolo
Komunikasi
bisnis
pada
Surabaya). Dalam penelitian tersebut
dasarnya merupakan sebuah proses
mengkaji tentang proses komunikasi
pertukaran informasi serta pesan
bisnis perempuan pengusaha untuk
bisnis dalam membentuk sistem dan
kemudian mengetahui pola komunikasi
struktur organisasi yang kondusif
bisnis seperti apa yang dilakukan oleh
dalam memaksimalkan efisiensi dan
perempuan pengusaha di desa tersebut.
efektifitas produk kerja. Menurut
Relevansi
penelitian
tersebut
Purwanto (2011: 5), komunikasi
dengan penelitian ini adalah sama-sama
bisnis meliputi berbagai bentuk
menggunakan
komunikasi yang, baik yang berupa
metode
deskriptif
kualitatif.
dikajipun
sama
penelitian
Bidang
yaitu
yang
komunikasi
verbal
maupun
komunikasi
nonverbal yang memiliki tujuan
bisnis, hanya saja subjeknya berbeda.
tertentu untuk dicapai. Di dalam
Dalam peneltian tersebut subjeknya
pendapat
adalah
terdapat dua bentuk komunikasi
perempuan
sedangkan
dalam
pengusaha, penelitian
ini
Purwanto
yaitu verbal dan non verbal.
subjeknya adalah pengusaha mebel.
Sedangkan Effendi (1993: 53)
Tujuan dari penelitian ini adalah
menjabarkan
bentuk
untuk mengetahui komunikasi bisnis
menjadi empat yaitu:
yang dilakukan pelaku usaha mebel di
1) Komunikasi Verbal
Dusun Mutihan-Mojosawit, Serenan
Bentuk dari
dalam
menjaga
keberadaan
tersebut,
bisnis
komunikasi
komunikasi
verbal adalah lisan dan tulisan.
mebel.
Dalam komunikasi verbal, pesan disampaikan baik secara tertulis
B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Komunikasi Bisnis
maupun secara lisan.
4
2) Komunikasi Nonverbal Bentuk dari
pelaksanaannya
dilakukan
komunikasi
dengan
menggunakan
nonverbal adalah isyarat. Isyarat
seperti
hanphone,
dapat berupa gerakan wajah,
radio komunikasi, email, internet,
gerakan tubuh, expresi, dan lain
dan lain sebagainya.
sebagainya.
Komunikasi
nonverbal
berfungsi
untuk
telephone,
2. Fungsi dan Tujuan Komunikasi
untuk
Bisnis
memperjelas komunikasi verbal ataupun
media
Dalam
menunjukkan
hubungannya
dunia denga
bisnis
erat
organisasi.
pesan tertentu dengan bahasa
Fungsi dari komunikasi bisnis pun
isyarat.
hampir sama dengan komunikasi
3) Komunikasi Tatap Muka Komunikasi
organisasi.
pendapat
muka
Sendjaja (Dalam Rosmawati, 2010:
dilakukan secara langsung dalam
101, 102) terdapat empat fungsi
ruang dang waktu yang sama.
komunikasi bisnis dalam organisasi
Hal
yaitu:
ini
tatap
Menurut
memungkinkan
komunikator maupun komunikan
1) Informatif
untuk dapat menangkap setiap respon
ataupun
sehingga
dapat
perbedaan
Informatif
feedback
dengan informasi yang dibutuhkan
meminimalisir
oleh pimpinan maupun anggota
persepsi
terhadap
organisasi dalam menyelesaikan
pesan yang disampaikan.
setiap tugas-tugas mereka.
4) Komunikasi Bermedia Komunikasi merupakan
berkaitan
2) Pengendalian (Regulatory) bermedia
komunikasi
Pengendalian
yang
berkaitan
dengan fungsi dari komunikasi
5
sebagai sarana untuk mengatur dan
masalah dan membuat kepubusan
mengendalikan sebuah organisasi.
untuk
3) Persuasif
kemajuan
bisnis
yang
digeluti.
Persuasif berkaitan dengan
2) Mengevaluasi Perilaku
upaya untuk mengajak orang lain
Perilaku
seseorang
untuk menjalankan atau mengikuti
menentukan keberhasilannya di
ide atau tugas.
dalam bisnis. Evaluasi perilaku
4) Integratif
penting untuk dilakukan agar
Integratif berkaitan dengan
dapat
memberikan
penyatuan sebuah organisasi yang
terhadap
terdiri
merencanakan apa yang akan
dari
beberapa
defisi,
departemen, atau bagian untuk
prestasi
penilaian untuk
dilakukan selanjutnya.
tetap menjadi satu kesatuan yang
3) Pemenuhan Kebutuhan Barang
terpadu dan utuh.
dan Jasa
Sementara itu, B. Cutis,
Dalam meningkatkan taraf
James J. Floyd dan Jerry L. Wilsor
hidup
(2004: 6) menyatakan tujuan dari
diperlukan barang dan jasa untuk
komunikasi bisnis adalah sebagai
memenuhi kebutuhan di dalam
berikut:
kehidupan sehari-hari.
1) Menyelesaikan
Masalah
dan
Teori
Kedudukan seseorang di bisnis
maka
3. Tindakan Komunikatif
Membuat Keputusan
dalam
masyarakat,
gunakan
dalam
yang
penulis
penelitian
ini
menentukan
adalah teori yang dikemukakan
seberapa penting keahlian di
oleh Jurges Habermas yaitu teori
dalam
Tindakan Komunikatif. Tindakan
menyelesaikan
sebuah
6
komunikatif merupakan tindakan
berhubungan dengan dunia fisik
yang mengarah kepada tindakan
untuk mencapai efisiensi yang
rasional yang orientasinya adalah
bersifat teknis. (Watimena, 2007:
persetujuan,
102)
rasa
kesepahaman,
dan
mengerti.
Bagi
saling
C. METODE PENELITIAN
Hubernas, hal seperti ini hanya
Penelitian ini menggunakan
dapat dicapai dengan prosedur atau
metode deskriptif kualitatif dimana
cara komunikasi secara rasional
penulis berupaya untuk memaparkan
dengan pemahaman intersubjektif.
suatu fenomena atau kejadian secara
(Santoso dan Wisarja, 2007: 241).
apa adanya. Subjek dari penelitian ini
Habermas
menggaris
adala
komunikasi
bisnis
yang
bawahi tindakan manusia yang
dilakukan oleh pelaku usaha mebel
terdiri dari dua tindakan yaitu;
yang berada di Dusun Mutihan-Mojo
tindakan komunikatif dan tindakan
Sawit, Serenan, Juwiring, Klaten. Di
rasional
dalam pengumpulan data, penelitian
bertujuan.
Tindakan
rasional bertujuan terbagi menjadi
ini
dua yaitu tindakan strategis dan
mendalam, observasi partisipan, dan
tindakan instrumental. Tindakan
dokumentasi.
strategis merupakan tindakan yang
penelitian ini dipilih secara purposive
bertujuan
mempengaruhi
sampling dimana penulis menetapkan
orang lain untuk mencapai tujuan
kriteria bahwa lama usaha minimal
yang bersifat khusus. Tindakan
adalah 10 tahun dan juga memiliki
Instrumental merupakan tindakan
minimal dua karyawan.
yang
untuk
memiliki
mencapai
menggunakan
wawancara
Informan
dalam
tujuan
untuk
Dalam menentukan keabsahan
tujuan-tujuan
yang
data, peneliti menggunakan teknik
7
triangulasi data yaitu mengcross-check
c. Penarikan
Kesimpulan
data yang di dapat dari wawancara
(Conclusion Drawing),
juga observasi dengan teori atau
Hasil
konsep yang digunakan, kemudian
disimpulkan untuk menentukan
data
tindaka
yang
sudah
di
cross-check
analisa
penelitian
selanjutnya. dapat
Penarikan
disimpulkan kembali. (Pawito, 2008:
kesimpulan
dilakukan
99).
dengan membuat poin-poin dari Sedangkan analisis data terdiri
jawaban setiap pertanyaan yang
dari empat tahap (Morisan, 2012: 1),
ditanyakan kepada informan. Dari
yaitu:
setiap poin yang ada kemudian
a. Reduksi Data (Data Reduction),
disimpulkan untuk nantinya di
Reduksi
data
adalah
kegiatan
periksa kebenarannya dengan teori
dalam menganalisa catatan-catatan tertulis
selama
penelitian
atau konsep yang digunakan.
di
d. Verifikasi
lapangan. Data yang diperoleh di
Verifikasi di sini adalah meninjau
lapangan
kembali data hasil wawancara dan
disederhanakan
dan
diseleksi secara seksama untuk
juga
nantinya di cross-check dengan
disimpulkan atas konsep atau teori
data lainnya.
dan juga fakta yang ada. Data yang
b. Peragaan Data (Data Display), Peragaan menyusun
data
adalah
informasi,
observasi
yang
telah
sudah di verifikasi kemudian dapat
proses
disimpulkan lagi, sehingga data
sehingga
yang didapatkan benar-benar valid.
nantinya dapat ditarik kesimpulan
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
dari informasi yang tersebut.
Dalam melakukan komunikasi bisnis di sini, para pengusaha mebel
8
melakukan komunikasi bisnis dengan
berkomunikasi. Hal ini seperti
orang-orang yang terlibat langsung
yang diungkapka oleh Purwanto
dalam
(2011:
usaha,
seperti
konsumen,
10)
bahwa
pekerja dan sesama pengusaha mebel
komunikasi,
bahasa
lainnya.
sangat mempengaruhi keberhasilan
1. Komunikasi dengan Pembeli
komunikasi tersebut.
Didalam hubungan
menjalin
dengan
di
dalam
nonverbal
Ketika sudah mendapatkan
konsumen,
konsumen,
para
pelaku
usaha
komunikasi yang diterapkan oleh
mebel harus menjaga hubungan
pengusaha mebel adalaha dengan
baik dengan konsumen. Dalam
membuat situasi yang enak, santai
menjaga hubungan baik dengan
dan berbicara dengan sopan serta
konsumen, pelaku usaha mebel
menghargai, sehingga pesan dari
sering menghubungi konsumen via
pengusaha
dapat
telephone, sms, serta sosial media
tersampaikan kepada konsumen/
sehingga komunikasi tidak putus.
komunikan. Hal ini saperti yang
Terkadang pelaku usaha mebel
diungkapkan oleh Efendy (1993:
main ke tempat konsumen untuk
30) bahwa inti dari komunikasi
menjaga silaturahmi. Dalam hal
yaitu pesan yang disampaikan oleh
ini,
komunikator dapat diterima oleh
memberlakukan
komunikan.
tetapi
komunikasi bisnis yaitu informatif
diterapkan
dan pengendalian. Informatif di
bersifat nonverbal yaitu dengan
sini dengan selalu memberikan
membuat
kondisi
informasi atau dengan menjaga
untuk
komunikasi agar tetap tersambung.
komunikasi
menjadi
mebel
Akan yang
situasi
dan
nyaman
9
pelaku
usaha tujuan
mebel dari
Sedangkan pengendalian di sini
memberi informasi kepada teman
bermaksut untuk mengendalikan
atau makelar. Dengan memberikan
hubungan
informasi
antara
pengusaha
yang lengkap, maka
dengan konsumennya dengan cara
pelaku
menjaga silaturahmi.
memberlakukan
Komunikasi
yang
konsumen
adalah
efektif
dengan
komunikasi
mebel fungsi
sudah dari
komunikasi bisnis yaitu informatif
dilakukan oleh pelaku usaha mebel terhadap
usaha
(Rosmawati, 2010: 101) 3. Hubungan dengan pekerja Pengusaha
mebel
menggunakan bahasa yang mudah
berkomunikasi
difahami serta membuat iklim serta
atau
situasi komunikasi yang kondusif
pendekatan kekeluargaan. Makan
baik
satu meja bersama pegawai akan
secara
nonverbal, menjaga
verbal
maupun
hubungan
dengan
pengusaha
dengan
memberikan
mengenai
semakin
mebel
dekat
pegawai
menggunakan
membuat
konsumen, pelaku usaha selalu
pekerja
dalam
sedangkan hubungan
dengan
seperti
antara pegawai yang
dilakukan oleh bapak Jatmiko.
informasi
Selain
keadaan order serta
itu
pendekatan
dengan
menjaga komunikai melalui media
pegawai dapat dilakukan melalui
telephone, sms atau whatsap.
kerjasama dengan pegawai, seperti ikut mengerjakan orderan layaknya
2. Pemasaran Terkait dengan pemasaran produk,
pengusaha
yang dilakukan oleh bapak Paiman.
mebel
Dalam berkomunikasipun penting
mengandalakan komunikasi dari
untuk menggunakan bahasa yang
mulut
halus seperti yang dilakukan oleh
ke
mulut
dengan
cara
10
bapak
Kamidi.
Hal
tersebut
komunikasi
yang
berupa
membuat pengusaha mebel dapat
komunikasi
verbal
maupun
memahami keluhan serta kebutuhan
komunikasi
nonverbal
dengan
pegawai dalam bekerja. Mengobrol
tujuan
dengan pegawai setelah makan atau
produktifitas dan efektifitas dari
di sela-sela waktu istirahat dapat
pekerjanya (2011: 5).
membuat pegawai merasa dihargai,
bekerja.
Ikut
meningkatkan
4. Hubungan dengan Pengusaha Lain
sehingga tidak canggung lagi pada saat
untuk
Dalam menjalin komunikasi
bekerja
dengan
pengusaha
mebel
lain,
mengerjakan mebel dan mengajak
pengusaha mebel sering main dan
pegawai
bercanda
dapat
mengorbrol
mencairkan
suasana,
sehingga
menggunakan cara bicara yang
pegawai merasa nyaman dan rajin
santai serta suasana yang tidak
dalam bekerja.
canggung. Sementara itu dalam
Semua yang dilakukan oleh
ke
tempat
teman,
menjaga komunikasi yang telah
pengusaha mebel baik itu bapak
terjalin,
Paiman, Jatmiko maupun bapak
menambah intensitas komunikasi
Kamidi
dengan cara berkunjung ke tampat
merupakan
komunikasi
pengusaha
baik verbal maupun nonverbal,
teman
sehingga tujuan akhirnya adalah
Selain itu pengusaha mebel juga
pekerja mau bekerja dengan rajin,
menerapkan sikap mudah bergaul
mendapatkan
agar komunikasi menjadi lancar.
profit
dari
hal
tersebut. Di dalam hal ini, pelaku usaha berbagai
mebel cara
sering
mengobrol.
Komunikasi yang dilakukan
memberlakukan dan
serta
mebel
oleh pengusaha mebel di sini lebih
bentuk
mengarah
11
kepada
komunikasi
antarpribadi
seperti
yang
oleh
Hubernas
diungkapkan oleh Mulyana (2004:
Wisarja,
73)
menerapkan Yaitu komunikasi langsung
2007:
pengusaha
secara tatap muka, sehingga baik
(Santoso 241).
dan Dalam
komunikasinya, mebel
menerapkan
komunikasi interpersonal.
komunikator maupun komunikan
Dalam
menghindari
dapat menangkap feedback secara
persaingan yang mungkin terjadi,
langsung yang berupa verbal juga
pengusaha mebel sering bermain ke
nonverbal.
dalam
tempat produksi teman, mengobrol
menjaga komuniaksi dengan pelaku
dan bekerjasama dalam masalah
usaha mebel lain, pengusaha mebel
order.
di
fungsi
diantara pengusaha mebel, maka
dalam
perlu
sini
komunikasi
Sedangkan
menerapkan antarpribadi
Apabila
konflik
dilakukan
terjadi
komunikasi
meningkatkan hubungan diantara
bermedia (Effendi, 1993: 53) untuk
pengusaha mebel (Cangara, 2009:
dapat menyelesaikannya. Bermedia
33).
di sini bukan berarti melalui media Dalam hal kerjasama untuk
sepeti telephone, sms atau lain
mendapatkan bantuan, pengusaha
sebaginya,
mebel sering berkunjung ke tempat
perantara yaitu ketua RT sebagai
teman untuk mengobrol dan cerita-
penengah atau mediator. Mediasi
cerita permasalahan yang dihadapi,
dilakukan
berbicara apa adanya serta jujur.
mempertemukan pihak-pihak yang
Tindakan
mengalami
komunikasi
yang
diterapkan oleh pengusaha mebel
mencari
disini adalah tindakan komunikatif
12
akan
tetapi
melalui
dengan
konflik, solusi
cara
kemudian
bersama
agar
konflik dapat diselesaikan dengan
berkomunikasi, pengusaha mebel
baik.
bertatap muka langsung dengan
5. Komunikasi
dengan
Penyedia
penyedia
bahan baku
bahan
baku
mebel
(Mulyana, 2004: 73). Kemudian
Komunikasi
yang
sifat komunikasi yang diterapkan
diterapkan kepada penyedia bahan
adalah komunikasi yang fleksibel
baku adalah berupa sering main
atau juga nonverbal, karena dalam
ketempat jualan serta mengobrol
berkomunikasi, sikap serta cara
untuk lebih mengenal satu sama
yang dilakukan oleh pengusaha
lain. Setelah mengenal satu sama
mebel
lain kemudian mencari kecocokan
keberhasilan komunikasi tersebut.
diantara keduanya baik dengan
1. Kesimpulan
mencairkan
Hasil dari penelitian ini
suasana, berncanda satu sama lain
menunjukkan komunikasi bisnis
perlu dilakukan.
yang dilakukan oleh pengusaha
oleh
Untuk
menentukan
E. KESIMPULAN
harga maupun komunikasi diantara keudanya.
sangat
Tindakan yang dilakukan
mebel
pengusaha
Mojosawit
mebel
dengan
hubungan
penyedia
bahan
terkait terhadap
di
Dusun dalam
Mutihanmenjalankan
bisnis mebel dan juga menjaga
baku
adalah
komunikatif
oleh
Komunikasi bisnis yang dilakukan
Hubernas (Santoso dan Wisarja,
pengusaha mebel meliputi berapa
2007: 241). Sedangkan komunikasi
jenis komunikasi yang dilakukan
yang diterpakan adalah komunikasi
kepada komunikan yang berbeda-
antar
beda. Hal ini dikarenakan dalam
tindakan
pribadi
karena
keberadaan
dalam
13
bisnis
mebel.
usaha bisnis mebel, komunikasi
mendapatkan keuntungan berupa
dilakukan terhadap semua pihak
kerjasama
yang terkait di dalam bisnis mebel,
mebel lain.
diantaranya
adalah;
konsumen,
komunika konsumen,
a. Saran untuk pengusaha mebel
melakukan bisnis
agar
dengan
pengusaha
pengusaha
2. Saran
pekerja, dan pengusaha mebel lain. Dalam
dengan
dapat
usahanya
mebel
mengembankan melalui
teknik
pemasaran yang baik. Dalam
memberlakukan komunikasi yang
era
santai
perkembangan teknologi sudah
dan
Komunikasi
mudah dengan
difahami. pekerja
globalisasi
maju,
sehingga
ini
teknik
dilakukan secara bertahap mulai
pemasaran
dari perkenalan hingga pendekatan
melalui situs-situs internet atau
yang berupa tindakan komunikatif.
sosial media yang memiliki
Komunikasi
banyak
yang
dilakukan
dapat
dilakukan
pengguna.
Dengan
terhadap pengusaha mebel lain
demikian bisnis mebel akan
berupa
yang
mampu berkembang dan tidak
komunikatif, dimana pengushaa
hanya sekedar dari lingkup
mebel
lokal saja.
komunikasi
membuat
komunikasi Dengan
dapat
menggunakan
sebuah dinikmati.
b. Bagi
penelitian
selanjutnya
bahasa
yang memakai penelitian ini
yang fleksibel dan mudah difahami
sebagai referensi, diharapkan
serta sikap saling menghargai,
dapat
komunikasi yang terjadi mampu
mengenai
membuat pengusaha bisnis mebel
interpersonal dari sisi pekerja
14
menggali
informasi komunikasi
dan juga dari sisi pembeli atau
Monografi desa Serenan tahun 2014
pengorder. Dengan demikian
Morissan, M. A. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana
data
yang
didapatkan
Mulyana, Deddy, 2004. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Rosdakarya.
dari
wawancara terhadap pengusaha dibandingkan
Pawito. 2008. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS
dengan data wawancara yang
Priyatna, Soeganda dan Elvinaro Ardianto. 2009. Komunikasi Bisnis: Tujuh Pilar Strategi Komunikasi Bisnis. Bandung: Widya Padjadjaran.
mebel
dapat
didapat dari pekerja dan juga pembeli/ pengorder. F. PERSANTUNAN
Purwanto, Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga
Dalam kesempatan kali ini, penulis
ingin
Santoso, Listiyono dan I K. Wisarja. 2007. “Epistemologi Jurgen Habermas”. Dalam Listiyono santoso (Ed.) Epistemologi Kiri. Yogyakarta: Ar-Ruz Media
mengucapkan
terimakasih banyak kepada Bapak Agus Triyono, M.Si, selaku dosen
Watimena, R.A.A. 2007. Melampaui Negara Hukum Klasik; LockeRoueseau-Habermas. Yogyakarta: Kanisius.
pembimbing yang telah membagikan pengetahuan
serta
ilmu
serta
pencerahan, sehingga penulis mampu
Referensi Skripsi
menyelesaikan karya skripsi ini.
Aini, Noviana. 2010. Pola Komunikasi Bisnis Perempuan Pengusaha Dalam Mengembangkan Usaha Mikro Kecil (Studi di Kelurahan Jemur Wonosari Kecamatan Wonocolo Surabaya). Surabaya: Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Dakwah Program Studi Ilmu Komunikasi.
G. DAFTAR PUSTAKA Referensi Buku Cangara. Hafied. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers Dan B. Curtis, James J. Floyd, Jerry L. Winsor. 2004. Komunikasi Bisnis dan Profesional: Jakarta: Rosda Jayaputra Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti 15