KOMPETENSI DAN KURIKULUM PERPUSTAKAAN
OLEH
Himma Dewiyana Lubis, S.T., M.Hum NIP : 132316961
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI 2007 © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 1 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
1. PENDAHULUAN Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan,
kemampuan, atau
karakteristik yang berhubungan dengan tingkat kinerja suatu pekerjaan seperti pemecahan masalah, pemikiran analitik, atau kepemimpinan. Lebih dari itu kompetensi menawarkan suatu kerangka kerja organisasi yang efektif dan efisien dalam mendayagunakan sumber-sumber daya yang terbatas. Perpustakaan sebagai suatu organisasi tidak terlepas dari masalah yang sama dalam meningkatkan kinerjanya, yakni masalah perlunya kompetensi dan profesionalisme di kalangan pustakawannya. Sejak dua dekade terakhir abad ke20 dan terutama pada abad ke-21 yaitu era baru yang ditandai dengan derasnya arus perubahan, pustakawan dihadapkan pada paradigma baru yang mengimbas pada perubahan atmosfir dan lingkungan kerja yang cukup menantang. Paradigma itu meliputi perubahan antara lain, perkembangan teknologi yang memberi peluang bagi penciptaan layanan-layanan baru, tuntutan peningkatan layanan yang diharapkan oleh pengguna demi kepuasan mereka, serta harapan para pustakawan itu sendiri dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka melalui peningkatan kinerja. Jenjang jabatan fungsional ditentukan berdasarkan tingkat kompetensi yang dimiliki, yang dinilai berdasarkan prestasi kerja yang dicapainya, dan diukur dengan
sistem
angka
kredit
kumulatif
dari
seluruh
pekerjaan
yang
dilaksanakannya. Dengan demikian, seseorang yang menduduki jenjang jabatan tertentu berarti telah memiliki kompetensi yang harus dimiliki sesuai jenjang jabatan tersebut. Untuk mengukur seberapa tinggi tingkat kompetensi seorang pejabat fungsional, diperlukan alat ukut, yaitu standar kompetensi yang sudah teruji kehandalannya. Hal yang sama berlaku pula untuk jabatan fungsional © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 2 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
pustakawan, yakni yang memiliki latar belakang pendidikan profesional perpustakaan. David Guile dan Nickie Fonda (1998) menguraikan, model kompetensi untuk pustakawan profesional meliputi: 1. Manajemen dan pengembangan koleksi 2. Identifikasi dan evaluasi sumber dan layanan 3. Temu kembali informasi meliputi pencarian, penemuan, penyaringan, dll. 4. Pengorganisasian
informasi
meliputi
katalogisasi,
klasifikasi,
pengindeksan, metada, thesaurus, dll. 5. Peraturan dan perundan-undangan aspek-aspek informasi meliputi hak cipta (copyright), perlindungan data, dll. 6. Kegiatan
perpustakaan
sehari-hari
meliputi
akuisisi,
sirkulasi,
peminjaman di tempat, OPAC, dll. Untuk menciptakan pustakawan yang profesional diperlukan adanya lembaga pendidikan perpustakaan. Lembaga pendidikan perpustakaan yang diharapkan menghasilkan pustakawan yang profesional dan memiliki kompetensi adalah perguruan tinggi yang membuka program pendidikan formal bidang perpustakaan, Seperti Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi (DSPI) di Universitas Sumatera Utara (USU). Untuk itu perlu persamaan pengertian antara kebutuhan kompetensi pustakawan pada lembaga perpustakaan dan upaya pemenuhan kompetensi tersebut melalui program pembelajaran oleh lembaga pendidikan perpustakaan. Masalah yang timbul adalah biasanya lembaga pendidikan perpustakaan memberikan kompetensi bagi lulusannya melalui kurikulum yang disusunnnya © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 3 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
sesuai dengan asumsi lembaga pendidikan itu sendiri. Akibatnya banyak lulusan suatu lembaga pendidikan perpustakaan yang belum siap ketika bekerja di perpustakaan atau pusat informasi lainnya. Banyak ilmu yang diperoleh di lembaga pendidikan perpustakaan tidak dapat dipraktekkan di lapangan misalnya pekerjaan penelusuran informasi masih diperlukan tambahan pengetahuan tentang web/portal melalui pelatihan atau kursus-kursus. Untuk
mempertemukan
kompetensi
pustakawan
antara
lembaga
pendidikan perpustakaan dalam hal ini perguruan tinggi yang membuka disiplin ilmu perpustakaan dengan lembaga perpustakaan atau pusat informasi lainnya, perlu adanya kajian terhadap kurikulum apakah sudah mengacu kepada kompetensi pustakawan yang dituntut oleh lembaga perpustakaan atau dunia kerja. Kompetensi dan kurikulum tersebut tentunya harus mengacu pada paradigma baru dan dunia kerja di era globalisasi informasi saat ini.
2. PARADIGMA BARU PERPUSTAKAAN Perubahan di lingkungan perpustakaan secara konstan juga mengubah kebutuhan masyarakat terhadap informasi. Kebutuhan informasi yang lebih beragam dan mutakhir yang dapat diakses secara cepat dan akurat merupakan tuntutan masyarakat sebagai pengguna yang harus dipenuhi oleh perpustakaan. Jaringan kerja (networking), restrukturisasi (restructuring), otomasi tingkat global, prioritas akses informasi daripada kepemilikan, digitalisasi, akses pengguna terhadap sumber informasi secara on-line maupun off-line, dan penyediaan layanan yang lebih berorientasi pada pengguna, merupakan contoh-contoh yang mempengaruhi perpustakaan (Gesesse dalam Zawiyah, 2003:1). Hal-hal itu telah mendorong
adanya
paradigma
baru
yang
mengubah
pola
kegiatan
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 4 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
perpustakaan. Perpustakaan yang tidak tanggap terhadap perubahan paradigma tersebut lambat laun akan ditinggalkan oleh kustomernya. Evolusi era digital yang mempercepat perkembangan perpustakaan digital telah mendorong perubahan yang signifikan dalam layanan perpustakaan yang ditawarkan kepada penguna. Perubahan itu sangat penting bagi perpustakaan untuk menyadari pentingnya peningkatan kompetensi pustakawannya agar dapat mengimbangi paradigma baru perpustakaan yang lebih berorientasi pada kebutuhan pengguna (Tam dan Robertson dalam Zawiyah, 2003:2). Perubahan paradigma baru perpustakaan, menurut Ercegovac (1997:1) ada lima yaitu: 1) Format koleksi Koleksi yang semula terpusat berubah menjadi bersifat lokal. Format yang semula berbentuk teks berubah ke koleksi dalam bentuk virtual yang dapat diakses melalui database portal-portal. 2) Pengorganisasian koleksi Koleksi dan katalog dalam perpustakaan tradisional yang semula terpisah pengorganisasiannya berubah menjadi perpustakaan digital di mana koleksi dan metadata terkumpul menjadi satu medium. 3) Sistem informasi Sistem informasi dalam perpustakaan tradisional yang terstruktur ketat, konsisten dengan bibliografi seragam yang mewakili koleksi yang tersimpan berubah menjadi perpustakaan digital yang sistem informasinya tidak atau kurang terstruktur yang terdapat dalam pengindeksan, standarisasi dan merepresentasikan data yang heterogen dalam bentuk virtual. © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 5 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
4) Akses informasi Pada perpustakaan tradisional akses informasi hanya dengan cara membaca, sedangkan pada perpustakaan digital akses
informasi
dilakukan secara universal ke database dan hubungan antara pengarang dengan masyarakat pemakai dilakukan dari jarak jauh secara interaktif dan informal. 5) Pengguna perpustakaan Pengguna perpustakaan tradisonal terbatas pada anggota perpustakaan, sedangkan pada perpustakaan digital terpisah secara individu. Sedang menurut Brophy (2002:5-10) paradigma baru perpustakaan dipengaruhi oleh adanya 10 (sepuluh) masalah yaitu: 1) Kertas elektronik (electronic paper) Kertas elektronik terlihat seperti kertas biasa dalam pandangan mata kita. Bedanya adalah kertas elektronik umumnya harus di-download dari internet, dimana setiap lembarnya dapat digunakan berulang-ulang dan dapat digunakan dalam format kertas biasa melalui proses pencetakan (print). Harus disadari bahwa kertas elektronik ini pada era informasi sudah
menjadi
kebutuhan
pengguna
dan
perlu
direspons
oleh
perpustakaan dalam penyediaan akses dan pengelolaannya. 2) Model penerbitan baru (new publishing models) Para penelitia dan praktisi dalam bidang humanities, yang banyak mendominasi materi dalam jurnal ilmiah sekarang mulai menggunakan alternatif model publikasi yang berbasis pengarsipan secara elektronik dan layanan pracetak. Kecendrungan ini harus diperhatikan oleh perpustakaan agar informasi yang dihasilkan tersebut dapat diakses ketika diperlukan. © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 6 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
3) Toko buku on-line (online bookshop) Toko buku on-line adalah toko buku di internet yang menyediakan akses kepada pelanggan yang tidak terbatas dan mereka dapat mengirimkan langsung kepada pelanggannya. Di Indonesia hal belum menjadi trend, namun masalah tersebut harus sudah mulai direspon perpustakaan sebagai mediator. 4) E-commerce Salah satu bentuk e-commerce adalah toko buku on-line. Peran perpustakaan dalam hal ini adalah memberikan informasi tentang biaya, pengiriman, dan agen-agen yang dipercaya kepada pelanggan yang membutuhkannya. 5) Televisi digital (digital television) Sebelumnya
televisi
digital
tidak
banyak
mempengaruhi
layanan
perpustakaan. Hal itu menjadi begitu interaktif ketika e-mail melalui layanan televisi diperkenalkan marak di Inggris (tahun 2000), dan kemudian
menjadi
kebiasaan
masyarakat
menggunakannya
untuk
mengakses informasi. Dengan menghubungkan ke saluran telepon, orang dapat secara interaktif mengakses dan berpindah-pindah chanel-chanel televisi secara mudah dan luas. Tidak lama lagi video rekaman akan menjadi salah satu bagian yang tidak dibutuhkan lagi. 6) Lingkungan pembelajaran Terpadu (Integrated learning environment) Lingkungan pembelajaran sudah berkembang dan terintegrasi dengan semua sarana penunjang pembelajaran, baik di lingkungan sekolah, perguruan tinggi maupun pusat-pusat pembelajaran lokal atau dalam cyberspace. Perpustakaan perlu mengintegrasikan layanannya secara © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 7 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
online dan penyediaan sumber-sumber multimedia sebagai pengalaman pembelajaran.
Pustakawan
sebagai
pakar
dalam
sumber-sumber
informasi, secara integral berperan serta dalam tutorial. 7) Universitas jauh (E-universities) Universitas jarak jauh sudah mulai banyak diselenggarakan di Negaranegara
maju.
memberikan
Banyak
layanan
perpustakaan
pengiriman
tradisional
secara
on-line
yang
mencoba
(online
delivery).
Kebanyakan perpustakaan-perpustakaan ini kurang memiliki sarana pendukung untuk melayani mahasiswa jarak jauh. Akses ke informasi elektronik kini sudah banyak ditawarkan di perguruan-perguruan tinggi yang memberikan kuliah jarak jauh. 8) Komunikasi bergerak (mobile communication) Dengan berkembang pesatnya penggunaan telepon seluler, semakin banyak
operator
yang
menawarkan
berbagai
kemudahan
dalam
memenuhi kebutuhan informasi pelanggannya. Bahkan dari telepon seluler orang dapat, mendownload, mengakses dan menerima pengiriman informasi dan kemudian menghubungkannya ke perangkat komputer untuk dilihat dan dicetak. Trend ini harus diimbangi perpustakaan dengan mengubah paradigma layanan yang bersifat pasif ke arah proaktif. 9) Cetak berdasarkan permintaan (print-on-demand) Teknologi cetak digital memungkinkan sebuah buku dicetak dari file elektronik. Akhir-akhir ini diantara penerbit ada yang memberikan layanan “print-on-demand”, terutama untuk judul-judul yang penjualannya lambat atau dicetak dalam jumlah terbatas. Beberapa bookseller sekarang dapat diperoleh melalui layanan terbatas ini. Implikasi dari layanan ini terutama © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 8 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
pada buku-buku teks (textbook) di perpustakaan perguruan tinggi, dimana buku-buku semacam ini akan lebih murah jika diperoleh melalui layanan terbatas ini. 10) The unknown (tidak dikenal) Terakhir ada ancaman lain yang tidak dikenal. Artinya di masa yang akan dating belum terdeteksi apa yang akan terjadi, apakah ada seseorang, di suatu tempat yang akan menemukan sesuatu yang memungkinkan orang dapat memperoleh dokumen, pangkalan data, grafik, suara, video atau layar dalam format yang lebih interaktif. Dari uraian di atas maka yang dimaksud dengan paradigama baru perpustakaan disini adalah perubahan dari sistem perpustakaan tradisional ke perpustakaan modern yang berbasis teknologi informasi dan bersifat user oriented.
3. KOMPETENSI PUSTAKAWAN Mirabile
(1997:3)
mendefinisikan
kompetensi
sebagai
“…
suatu
pengetahuan, keterampilan, kemapuan, atau hal-hal yang berhubungan dengan kinerja yang tinggi dalam pekerjaan, seperti penyelesaian masalah, pemikiran analitik, atau kepemimpinan.” Aspey (1998:2) menekankan bahwa pengertian kompetensi tidak hanya meliputi penguasaan keterampilan dan pengetahuan saja, tetapi juga termasuk penguasaan terhadap tugas dan motivasi dalam menjalankan tugas tersebut. Aspey juga mendefinisikan “orang yang berkompeten” sebagai seseorang yang menguasai
pekerjaannya
dan
memiliki
motivasi,
keterampilan
serta
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 9 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
pengetahuan, dan secara konsisten menjalankan tanggung jawab tersebut. Beberapa definisi menambahkan motivasi, kepercayaan, dan nilai di dalamnya. Dari definisi-definisi di atas, konsep kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan individu (termasuk sifat-sifat, prilaku, dan kepribadian,
serta
motivasi)
yang
akan
berperan
dalam
keberhasilan
pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya. Kemampuan individu tersebut pada hakekatnya terbangun melalui proses internalisasi nilai-nilai, pengetahuan, dan pengalaman hidup, yang terjadi baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun terutama dalam lingkungan pendidikan formal. Dengan kata lain, kompetensi seseorang diperoleh
dan
berkembang
melalui
proses
pembelajaran, baik yang formal (lembaga pendidikan), non-formal (lembaga pelatihan), maupun informal (keluarga dan masyarakat, termasuk lembaga profesi).
4. ISI KOMPETENSI Special Libraries Association (SLA) (1996:6), merumuskan 2 (dua) jenis kompetensi abad 21 untuk para pendidik, mahasiswa, praktisi dan pegawai, yaitu: 1) Kompetensi profesional, yaitu yang terkait dengan pengetahuan pustakawan di bidang sumber-sumber informasi, teknologi, manajemen dan penelitian, dan kemampuan menggunakan pengetahuan tersebut sebagai dasar untuk menyediakan layanan perpustakaan dan informasi. 2) Kompetensi individu, yaitu yang menggambarkan satu kesatuan keterampilan, perilaku dan nilai yang dimiliki pustakawan agar dapat bekerja
secara
efektif,
menjadi
komunikator
yang
baik,
selalu
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 10 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
meningkatkan pengetahuan, dapat memperlihatkan nilai lebihnya, serta dapat bertahan terhadap perubahan dan perkembangan dalam dunia kerjanya. Pada Juni 2003 (SLA, 2003:2) rumusan ini direvisi dan ditambah satu kompetensi inti atau core competencies. Kompetensi inti merupakan pengait kompetensi profesional dan kompetensi individu. Dengan demikian SLA membagi kompetensi menjadi 3 (tiga) yaitu: Kompetensi inti, kompetensi profesional, dan kompetensi individu yang dirinci sebagai berikut: 1) Kompetensi Inti Kompetensi inti dibagi 2 (dua), yaitu: (1) Menambah pengetahuan dasar mereka dengan praktek dan pengalaman yang terbaik, dan belajar terus-menerus tentang produk informasi, layanan, dan manajemen praktis sepanjang karirnya (2) Menaruh kepercayaan pada keunggulan dan etika profesional, serta nilai dan prinsip-prinsip profesi. 2) Kompetensi Profesional Kompetensi dibagi menjadi 4 (empat) kompetensi utama dan masingmasing ditambah dengan keterampilan khusus, sebagai berikut: (1) Melaksanakan organisasi informasi Keterampilan khusus: -
Menyesuaikan
dan
mendukung
organisasi
informasi
dengan peraturan strategis organisasi induknya dan kelompok pelanggan utama melalui kerjasama dengan stakeholders dan rekanan © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 11 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
-
Menilai dan mengkomunikasikan isi organisasi informasi, meliputi layanan, produk, dan kebijakan informasi kepada atasan, stakeholder dan kelompok kustomer
-
Menyelenggarakan manajemen yang efektif, manajemen operasional
dan
melaksanakan
keuangan
pertimbangan
yang
memproses
keuangan
dan
dan yang
bernuansa bisnis dalam pembuatan keputusan dengan menyeimbangkan antara pertimbangan operasional dan pertimbangan strategis -
Mendukung secara efektif strategi dan keputusan pimpinan manajemen tentang aplikasi informasi, peralatan dan teknologi, serta kebijakan untuk organisasi
-
Membangun dan memimpin suatu tim layanan informasi secara
efektif
dan
mengusahakan
pengembangan
profesional dan individu masyarakat yang bekerja dalam pengorganisasian informasi -
Memasarkan layanan dan produk informasi secara formal dan informal, melalui web dan komunikasi fisik
-
Mengumpulkan keuntungan terbaik untuk mendukung keputusan-keputusan tentang pengembangan layanan dan produk
baru,
menghilangkan
memodifikasi
layanan
layanan-layanan
untuk
terbaru
atau
memperbaiki
tampilan layanan informasi yang ditawarkan. -
Memberi saran pada organisasi tentang hak cipta dan terbitan intelektual serta pelaksanaannya.
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 12 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
(2) Mengelola sumber informasi Keterampilan khusus: -
Mengelola siklus hidup informasi secara penuh mulai dari penciptaan,
pengadaan
Termasuk
sampai
pemusnahannya.
mengorganisasi,
mengkatalogisasi,
mengkategori,
mengklasifikasi,
menyebarkan,
membuat dan mengelola taksonomi materi intranet dan ekstranet, thesaurus, dll -
Membangun suatu koleksi yang dinamik tentang sumbersumber informasi berdasarkan pada pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan informasi pelanggan dan pembelajaran, pekerjaan dan atau proses bisnis mereka
-
Menggunakan pengetahuannya tentang isi dan format sumber informasi, termasuk kemampuan mengevaluasi secara kritis, menyeleksi dan menyaringnya
-
Menyediakan akses terhadap sumber-sumber informasi yang diterbitkan secara internal atau eksternal, dan mengembangkan isi melalui pengorganisasian dengan menggunakan perangkat akses informasi
-
Merundingkan pembelian dan lisensi produk dan layanan informasi yang dibutuhkan
-
Mengembangkan kebijakan-kebijakan organisasi baik yang diterbitkan
secara
internal
maupun
sumber-sumber
informasi yang diciptkana secara eksternal dan memberi saran terhadap pelaksanaan kebijakan-kebijakannya © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 13 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
(3) Mengelola layanan informasi Keterampilan khusus: -
Mengembangkan informasi
yang
disesuaikan
dan
memelihara
cost-effective
dengan
bagi
aturan
portfolio
layanan
pelanggan,
strategis
yang
organisasi
pelanggannya. -
Memimpin riset pemasaran tentang perilaku informasi dan masalah-masalah
mutakhir
dan
potensial
kelompok
pelanggan guna mengidentifikasi konsep-konsep untuk memecahkan masalah terhadap informasi baru atau tambahan untuk pelanggan. Mentransformasikan konsepkonsep ini ke dalam produk dan layanan informasi yang diberikan -
Meneliti dan menganalisa, dan mensintesakan informasi ke dalam jawaban yang akurat atau informasi pelanggan yang diambil, dan menjamin pelanggan memiliki peralatan atau kemampuan untuk mempraktekkannya
-
Mengembangkan
dan
menggunakan
matrik
untuk
memperbaiki kualitas dan nilai informasi yang ditawarkan, dan mengambil tindakan yang sesuai untuk menjamin setiap portfolio yang sesuai -
Menggunakan manajemen yang berbasis keuntungan untuk menggambarkan nilai dan memperbaiki sumber dan layanan informasi secara berkelanjutan.
(4) Menggunakan peralatan dan teknologi informasi © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 14 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
Keterampilan Khusus: -
Memperkirakan, memilih dan menggunakan peralatanperalatan informasi yang terbaru dan menciptakan akses informasi dan menawarkan solusinya
-
Menggunakan pengetahuan tentang
pangkalan
data,
pengindeksan, metadata, serta analisas dan sintesa informasi untuk memperbaiki penelusuran informasi dan menggunakannya dalam organisasi -
Melindungi rahasia informasi pelanggan dan memelihara kesiagaan dan merespon peluang-peluang baru untuk kerahasiaan
-
Memelihara kesiagaan terbaru teknologi yang muncul yang mungkin sekarang tidak sesuai tetapi mungkin cocok untuk sumber-sumber, layanan atau penggunaan informasi di masa yang akan datang.
3) Kompetensi Individu Setiap pustakawan profesional harus mampu: (1) Mencari peluang dan memanfaatkan peluang-peluang baru (2) Memiliki pandangan yang luas (3) Berkomunikasi secara efektif (4) Mempresentasikan ide-ide secara jelas dan menegoisasikannya dengan penuh percaya diri dan persuatif (5) Menciptakan rekan kerjasama (6) Membangun lingkungan kerja yang dapat dipercaya dan dihargai
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 15 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
(7) Bekerja dengan pendekatan tim, mengenali keseimbangan antara bekerjasama, memimpin dan mengikuti (8) Mengambil resiko yang sudah diperhitungkan, memperlihatkan keberanian dan ketangguhan ketika berhadapan dengan lawan (9) Merencanakan, memprioritaskan dan memfokuskan terhadap halhal yang bersifat kritis (10) Memaparkan perencanaan karir secara individu (11) Berpikir secara kreatif dan inovatif ; mencari peluang baru (12) Mengetahui nilai jaringan kerja profesional dan perencanaan karir individu (13) Menyeimbangkan antara tugas, keluarga dan kewajiban terhadap masyarakat (14) Selalu
fleksibel
dan
positif
terhadap
perubahan
yang
bekerlanjutan (15) Menghargai prestasi diri sendiri dan orang lain. Sedangkan menurut Suliman dan Foo (2001:8), terdapat 6 (enam) kategori kompetensi yang perlu dimiliki oleh profesional di bidang informasi pada era informasi. Enam kategori tersebut dikelompokkan sebagai berikut: 1) Tools and technology skills (keterampilan teknologi dan perkakas); 2) Information skills (keterampilan informasi); 3) Social communication skills (keterampilan komunikasi dan sosial); 4) Leadership and management skills (keterampilan manajemen dan kepemimpinan); 5) Strategic thinking and analytical skills (keterampilan berpikir strategis dan keterampilan analitis) © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 16 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
6) Personal behaviour and attributes (prilaku dan sifat-sifat yang bersifat pribadi). Sedangkan Barden (1997:9), menyatakan bahwa pustakawan masa depan memerlukan 4 (empat) dimensi kompetensi yaitu: 1) Technology skills and network management (keterampilan teknologi dan manajemen jaringan) 2) Customer care (kepedulian pelanggan) 3) Media management (Manajemen media); dan 4) Storage and retrieval and business development (penyimpanan dan pemerolehan kembali serta pengembangan bisnis. Kompetensi yang ditawarkan oleh Suliman dan Barden dapat dirangkum menjadi kompetensi professional dan kompetensi individu, masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut: Kompetensi professional: 1) Keterampilan teknologi dan manajemen jaringan 2) Manajemen media penyimpanan dan pemerolehan kembali 3) Keterampilan manajemen dan kepemimpinan 4) Pengembangan bisnis Kompetensi individu: 1) Komunikasi dan kepedulian pelanggan 2) Prilaku dan sifat-sifat yang bersifat pribadi
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 17 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
Tools & Technology • Up to date and familiarity with KM & IT tools and developments • Mastry of in-house information systems • Mastery of in-hpuse tools for knowledge capture, dissemination and sharing
Information Skills • Matching information needs with information resources • Expertise in information sources and content • Expertise in informationseeking skills • Ability to identify, evaluate and recommend information sources • Ability to opply information organization skills to become knowledge integrators of internet and intranet knowledge
Management & Leadership • Devise strategies to cope with complex information knowledge requirement • Develop, maintain, accessible cost-effective information system • Motivate and encourage knowledge-sharing • Manage external knowledge and bring valuable resource into the organization and its members.
Competencies & Skill Set of Information Specialist in
Strategic thingking & Analytical Skills • Exhibit and promote system thingking • Understand business processes • Align information needs to business processes and goals • Ability to think logically • Create new ways to elicit information • Create value-adding information services/system products.
Social & Communication • Ability to interact and socialize with organizational members as individuals, teams, and communities • Ability to-persuade • Ability to communicate clearly, both orally and writtens form
Personal Behaviour & Attributes • Proactive • Responsive • Friendly • Creative • .Self-confidence • Sensitive • Pleasant • Patient • Flexible • Depth/breadth or specialized subject and background knowledge appropriate to organization
Gambar 1. Kompetensi dan keterampilan pakar informasi di abad informasi menurut Suliman
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 18 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
Technology skills and network management • Ability to utilize the PC at higher level compared to the average use • Ability to analyze the network of internal and external users • Ability to be technological gatr keeper for an organization’s information resources management
Customer Care • The requirement of customer comes first translated into entrepreneurial initiatives • Take account of the continous lifetime education of user, educated in marketing skills • Continuous dialogue with information users to provide value added service
Competenecies & Skills Of Library And Information Professional Of The Future
Media Management Storage and Retrieval • The emerging portofolio of media types are integral to the expertise possessed by IP • Information industry of the future in continuing state of change which require continuously developing new skills
Business Development • IP aware of the financial and business implications of their activities • IP realize that their activities are business processes and need to be integrated within their business environment • IP work closely eith their counterparts in marketing, computing, finance and customer services • IP should acknowledge they are in continuing process of reinventing their industry and to continue producing
Gambar 2. Kompetensi dan keterampilan pakar informasi di abad informasi menurut Barden
5. KURIKULUM PENDIDIKAN PERPUSTAKAAN Perguruan tinggi yang mengelola program studi ilmu perpustakaan memiliki peran penting dalam menciptakan pustakawan professional yang memiliki kompetensi untuk tiap pekerjaan yang menjadi tugasnya. Sebagaimana disebutkan di atas, menurut Jesse Shera (1972), pustakawan harus memiliki latar belakang pendidikan profesional perpustakaan yang diperoleh dari lembaga pendidikan formal perpustakaan. Tugas lembaga ini pada dasarnya adalah
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 19 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
mempersiapkan pustakawan agar mampu menjalankan fungsinya sebagai mediator komunikasi pustaka. Hilda Toba dalam Nasution (2003: 7) mengemukakan, bahwa pada hakekatnya tiap kurikulum merupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak didik agar berpartisipasi sebagai anggota yang produktif dalam masyarakatnya. Tiap kurikulum bagaimanapun polanya mempunyai komponen-komponen tertentu, yaitu: 1) pernyataan tentang tujuan dan sasaran pembelajaran 2) seleksi dan organisasi bahan dan isi pelajaran 3) bentuk dan kegiatan belajar mengajar 4) evaluasi hasil belajar. Dalam buku pedoman kurikulum yang diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional (dalam Nasution, 2003:45), menguraikan tujuan sampai tingkat TIU (Tujuan Instruksional Umum), sehingga pengajar mendapat kesempatan untuk merumuskan TIK (Tujuan Instruksional Khusus). TIK harus dipandang sebagai langkah untuk mencapai TIU, dan TIU suatu langkah guna mencapai tujuan kurikuler dan seterusnya sehingga segala pendidikan bermuara pada tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu dibutuhkan kurikulum yang sesuai dan tepat untuk mengantisipasi kebutuhan dunia pendidikan yang berorientasi masa depan. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tuntutsn dunia kerja juga mengalami perubahan dengan mengutamakan kompetensi dalam pekerjaan daripada tatanan keilmuan. Dalam menyikapi kebutuhan dunia kerja tersebut kurikulum pendidikan yang semua bersifat content-based berubah menjadi competent-based. © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 20 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
Untuk itu perguruan tinggi yang mengelola program studi ilmu perpustakaan harus
menyusun
kurikulum
untuk
program
studi
ilmu
perpustakaan.
Sebagaimana disebutkan dalam peraturan akademik Universitas Sumatera Utara yang dimaksud dengan kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian
dan
penilaiannya
yang
digunakan
sebagai
pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar–mengajar di perguruan tinggi. Kurikulum pendidikan tinggi terdiri atas kurikulum inti dan kurikulum institusional. Kurikulum inti adalah bagian dari kurikulum pendidikan tinggi yang berlaku secara nasional untuk setiap program studi, yang memuat tujuan pendidikan, isi pengetahuan, dan kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penyelesaian suatu program studi. Kurikulum inti ini dibagi lagi atas 5 kelompok mata kuliah yaitu: 1) Kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK), yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangakan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi perkerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan 2) Kelompok mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK), yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu 3) Kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB), yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 21 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
4) Kelompok mata kuliah perilaku berkarya (MPB), yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yan dikuasai 5) Kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB), yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. Sedang kurikulum institusional adalah bagian dari kurikulum pendidikan yang berkenaan dengan keadaan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan. Kurikulum pendidikan perpustakaan semua masih bersifat tradisional karena teknologi informasi belum berimbas pada pekerjaan perpustakaan. Setelah teknologi informasi melanda dunia kepustakawanan, kurikulum ikut berubah dan menyesuaikan kebutuhan pasar. Perubahan itu ditandai dengan perubahan kurikulum inti yang antara lain menambahkan Information Science, Library Automation dan Multimedia Approaches. Bidang pengetahuan Sejarah Buku
dan
Perpustakaan,
misalnya
berubah
menjadi
Pengantar
Ilmu
Perpustakaan; atau Katalogisasi dan Klasifikasi berubah menjadi Organization of Information. Deanna B. Marcum (1997) memaparkan hasil penelitian terhadap 4 (empat) perguruan tinggi yaitu: 1) the University of Michigan; 2) Drexel University; 3) the University of Illinois; dan 4) Florida State University. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perubahan inovatif apa yang dilakukan oleh keempat
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 22 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
perguruan tinggi tersebut dalam merespons kebutuhan kompetenesi pustakawan abad 21 melalui kurikulum yang disusunnya.
6. PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN PELUANG LAPANGAN KERJA BARU LULUSANNYA Program Studi Ilmu Perpustakaan USU mulai menerima mahasiswa baru pada bulan Agustus 2001 dan baru menghasilkan lulusan pada tahun ajaran 2005/2006 sebanyak 30 mahasiswa. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi atau ICT membuka peluang lapangan kerja baru bagi lulusan Program Studi perpustakaan dan informasi. Perkembangan teknologi internet telah mendorong tumbuhnya sejumlah besar perpustakaan digital (e-library) melalui internet. Berbagai informasi berbasis kertas yang selama ini merupakan primadona perpustakaan tradisional, sekarang telah banyak yang tersedia dalam bentuk elektronik. Sumberdaya informasi baru ini menjadi alternatif yang semakin penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi. Peluang bagi lulusan Program Studi perpustakaan antara lain adalah bekerja secara mandiri dengan profesi sebagai perantara informasi (information broker). Kenyataan ini adalah realistis, mengingat bahwa informasi telah menjadi sumberdaya yang strategis yang senantiasa dibutuhkan oleh lingkungan bisnis, pendidikan, penelitian, pemerintah, maupun para individu agar sukses dalam bidangnya. Semakin banyaknya informasi yang dihasilkan oleh manusia setiap hari dan semakin singkatnya waktu yang diperlukan untuk mentransfer informasi tersebut, menyebabkan para profesional melirik broker informasi seperti yang sudah berkembang di negara-negara yang lebih maju. © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 23 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
Di negara-negara maju terjadi kecenderungan baru dimana lulusan sarjana ilmu perpustakaan yang memiliki jiwa kewirausahaan (enterpreneurship) membuka usaha di bidang layanan jasa informasi. Mereka menjadi pelaku bisnis baru dengan mengemas ulang informasi (information repackage) yang ada ke dalam berbagai bentuk penyajian dan media sehingga memiliki nilai jual yang tinggi, ataupun menawarkan jasa penelusuran informasi ke berbagai sumber atau situs. Upaya itu telah menjadikan informasi menjadi suatu produk yang dapat dijual kepada individu, maupun kepada sejumlah organisasi termasuk pelaku dan organisasi bisnis. Bidang pekerjaan lain yang dapat dimasuki oleh lulusan Program Studi perpustakaan adalah yang berkaitan dengan penanganan informasi (information handling), penelitian informasi, manajemen badan yang bergerak dalam bidang informasi seperti pada berbagai jenis perpustakaan, unit dokumentasi, unit informasi, depo arsip, pusat rekaman (arsip dinamis), dan bidang lain yang berhubungan dengan informasi baik yang bersifat nirlaba (non-profit) maupun yang berorientasi pada laba (profit oriented), perantara dan penelusur informasi, perancang-bangunan
perangkat
lunak
khusus
untuk
keperluan
badan
pengelolaan informasi; serta bidang penerbitan dan konservasi. Di masa mendatang, lulusan Program Studi Perpustakaan akan dapat bekerja secara mandiri tidak harus pada organisasi perpustakaan atau unit informasi tradisional. Fenomena ini diperkirakan dapat terjadi di Indonesia khususnya di wilayah pulau Sumatera, mengingat kerjasama ekonomi yang selalu terkait dengan kawasan ini, seperti IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle), SIJORI (Singapura-Johor-Riau), dan AFTA.
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 24 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
7. PENUTUP Dari kompetensi yang ditawarkan oleh Suliman, Barden dan lainnya, penulis rangkum menjadi 7 (tujuh) kompetensi (lihat tabel berikut). Dengan mengelompokkan matakuliah dan kompetensi yang dibutuhkan dapat diketahui kompetensi apa yang telah dipenuhi oleh matakuliah yang terdapat dalam Kurikulum Program Studi Ilmu Perpustakaan (S1). Berikut adalah kompetensi dan kurikulum pendidikan ilmu perpustakaan dalam konteks paradigma baru dan dunia kerja di era globalisasi informasi.
Tabel 1: Kompetensi dan Kurikulum Pendidikan Ilmu Perpustakaan dalam Konteks Paradigma baru dan dunia kerja di Era Globalisasi Informasi No. 1.
Kompetensi
Kurikulum
Ttechnology skills and network
Teknologi Informasi
management
Matakuliah:
- Mampu menggunakan PC dengan
- Pengantar Komputer (MKB)
level yang lebih tinggi dibandingkan
- Aplikasi komputer (MKB)
yang biasa digunakan sehari-hari
- Praktik Aplikasi Komputer (MKB)
- Mampu menganalisis jaringan pengguna internal dan eksternal - Mampu menjadi gate-keeper
- Otomasi perpustakaan (MKB) - Sistem Manajemen Pangkalan data (MKB)
teknologi dalam pengorganisasian
- Web/portal (MKB)
sumber-sumber informasi
- Teknologi Media (MKB)
- Mampu mengikuti perkembangan dan paham tentang teknologi informasi dan peralatannya - Menguasai penggunaan peralatan inhouse guna pengumpulan,
- Perpustakaan Digital (MKB) - Praktik Perpustakaan Digital (MKB) - Kerjasama dan Jaringan Informasi (MBB)
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 25 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
No.
Kompetensi penyebaran dan berbagi informasi
2.
Media management storage and retrieval
Kurikulum - Penerbitan Tercetak dan Elektronik (MPB) - Pengatalogan Terautomasi (MKB)
- Pustakawan dan professional bidang informasi harus memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis sarana penyimpanan dan temu kembali yang baru muncul - Selalu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengantisipasi perkembangan dan perubahan bidang industri informasi di masa depan 3.
Management and Leadership
Manajemen dan Kepemimpinan
- Rencana strategis untuk menghadapi kebutuhan terhadap pengetahuan informasi yang kompleks - Mengembangankan dan memelihara
Matakuliah: - Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Informasi (MKB)
sistem informasi dengan pendekatan
- Manajemen Perpustakaan I (MPB)
“cost-effective”.
- Manajemen Perpustakaan II (MPB)
- Memotivasi dan mendorong “knowledge sharing” - Mengelola pengetahuan dari luar dan mengambil nilai positifnya ke dalam organisasi dan anggotanya. Exhibit and promote system thingking
- Pengukuran dan Penilaian Pelayanan Informasi (MPB) - Perencanaan dan Perancangan Fasilitas Informasi (MPB) - Pemasaran Layanan Informasi (MPB)
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 26 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
No.
Kompetensi - Mampu berpikir secara logis
- Kewirausahaan Informasi (MPB)
- Mampu menciptakan cara-cara baru
- Preservasi dan Konservasi Bahan
untuk mengelola informasi 4.
Kurikulum
Business Development - Pustakawan mempunyai kepedulian terhadap keuangan dan bisnis yang
Pustaka (MPB) - Aspek Hukum dalam Informasi (MBB) - Etika Profesi (MBB)
berkaitan dengan kegiatannya - Pustakawan harus menyadari bahwa semua kegiatannya merupakan proses bisnis dan perlu diintegrasikan dalam lingkungan bisnis mereka - Pustakawan dalam bekerja perlu mengenal dekat rekan kerja dalam bidang pemasaran, komputer, keuangan dan layanan kepada pelanggan - Pustakawan harus menyadari bahwa mereka berada dalam proses yang berkelanjutan dalam menemukan model industri mereka dan bagaimana memproduksinya 5.
Information skills
Layanan dan Produk Informasi
- Mempertemukan kebutuhan informasi dengan sumber informasi - Memiliki keahlian tentang sumber dan isi informasi
Pokok Bahasan: - Sistem Temu Balik Informasi (MKB)
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 27 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
No.
Kompetensi - Memiliki keahlian tentang pencarian informasi - Mampu mengidentifikasi, mengevaluasi dan merekomendasikan sumber informasi - Menyediakan sarana terbaik untuk askse informasi - Mampu menggunakan keterampilan tentang pengorganisasian informasi menjadi pengetahuan
Kurikulum - Analisis, Desain dan Perancangan Sistem Informasi (MKB) - Praktik Penelusuran online (MKB) - Pengorganisasian Pengetahuan (MKB) - Analisis informasi (MKB) - Dasar-Dasar Katalogisasi dan Klasifikasi (MPB) - Organisasi Informasi: Pengatalogan Deskriptif (MPB) - Praktik Pengatalogan Deskriptif (MPB) - Organisasi Informasi: Pengklasifikasian (MPB) - Praktik Pengklasifikasian (MPB) - Organisasi Informasi: Pengindeksan Subyek (MPB) - Organisasi Informasi: Pengatalogan Serial dan Multimedia (MPB) - Praktik Pengatalogan Serial dan Multimedia (MPB) - Organisasi Informasi: Pengindeksan dan Pengabstrakan (MPB) - Pembentukan Thesaurus (MPB)
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 28 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
No.
Kompetensi
Kurikulum - Pengembangan Koleksi I (MPB) - Pengembangan Koleksi II (MPB) - Sarana Bilbliografi (MPB) - Pendidikan Pemakai (MPB) - Sumber informasi IPTEK (MPB) - Sumber Informasi Sosial dan Humaniora (MPB) - Bibliometrika (MKB) - Manajemen Rekod (MPB) - Manajemen Arsip (MPB) - Pengantar Administrasi Rekod dan Arsip (MKB) - Sumberdaya dan Pelayanan Informasi Anak dan Remaja (MPB) - Kerjasama dan Jaringan Informasi (MBB)
6.
Communication and Customer Care
Komunikasi informasi
- Mampu berinteraksi dan bersosialisasi dengan anggota
Matakuliah:
organisasi secara individual, tim atau
- Teknik komunikasi (MBB)
masyarakat
- Pelayanan Referensi (MPB)
- Mampu menyampaikan ide secara lisan maupun tertulis dengan jelas - Memprioritaskan kebutuhan pelanggan dan mewujudkannya dengan inisiatif yang tinggi
- Bahasa Inggris untuk Pustakawan I (MKB) - Bahasa Inggris untuk Pustakawan II (MKB) - Bahasa Inggris untuk Pustakawan
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 29 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
No.
Kompetensi
Kurikulum
- Memperhatikan keperluan pengguna
III (MKB)
dengan belajar tentang pemasaran - Selalu berdialog dengan pengguna informasi dalam memberikan layanan yang bernilai lebih 7.
Personal Behavior
Psikologi
- Proaktif - Sabar
Matakuliah:
- Responsif
- Psikologi Sosial (MBB)
- Fleksibel - Ramah - Kreatif - Percaya diri - Sensitif - Menyenangkan
Dari
tabel
di
atas
dapat
dilihat
bahwa
dalam
Kurikulum
Program Studi Ilmu Perpustakaan (S1) Tahun 2006 terdapat 55 (lima puluh lima) matakuliah (110 SKS) (91,7%) telah memenuhi kompetensi yang dituntut paradigma baru dan dunia kerja di era globalisasi., dengan rincian: 1) 12 (dua belas) matakuliah bidang Teknologi Informasi; 2) 10 (sepuluh) matakuliah bidang Manajemen dan Kepemimpinan; 3) 27 (dua puluh tujuh) matakuliah bidang Layanan dan Produk Informasi; 4) 5 (lima) matakuliah bidang Komunikasi Informasi; dan 5) 1 (satu) matakuliah bidang Psikologi.
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 30 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
9%
2%
Teknologi Informasi
22%
49%
18%
Manajemen dan Kepemimpinan Layanan dan Produk Informasi Komunikasi Informasi Psikologi
Gambar 1: Persentasi mata kuliah menurut kompetensi
Matakuliah yang menjadi sumber adalah kelompok matakuliah MKB, MPB, dan MBB yang berjumlah 60 (enam puluh) matakuliah (126 SKS). Enam matakuliah Penelusuran
diantaranya
adalah
Online;
Aplikasi
praktikum Komputer;
yaitu
Perpustakaan
Pengatalogan
Digital;
Deskriptif;
Pengklasifikasian; Pengatalogan Serial dan Multimedia, masing-masing 2 (dua) SKS.
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 31 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Aspey, Alan. (1998). Seeking motivation. People management. 10 December 1998. p.23. Dato ’Zawiyah bt Baba. (2003). “Competencies development pragramme for library professionals: case study of the National Library of Malaysia (NLM)”. Paper presented at The CONSAL XII, 19-23 Obtober, 2003, Brunei Darussalam. Deanna B. (1997). “Transforming the curriculum; transforming the profession: a quartet pf library schools overhaul their curricula to meet the needs of the twenty-first century”. American Libraries, January 1997, p. 35-38. Ercegovac, Zorana. (1997). “The Interpretations of library use in the age of digital libraries: virtualizing the name”. Library and Information Science Research, Vol. 19 (1), hal. 35-51. Mirabile, R. J. (1997). “Everything you wanted to know about competency modelling”. Training and development journal, Vol. 40 No. 8, p. 73-78. Shera, Jesse H. (1972). The Foundations of education for Librarianship, New York: Becker and Hayes. Special Libraries Association. (1996). “Competencies for Special Librarians: Full Report.”
.
May 1996>. (23 Mei 2006) Special
Libraries
Association.
(2003).
“Competencies
for
Information
Professionals of the 21st Century. Special Committee on Competencies for
Special
Librarians.
Available
at
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 32 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
http://www.sla.org/PDFs/Competencies2003_finallocked.pdf
.
Revised,
June 2003. (23 Mei 2006) Suliman Al-Hawandeh and Foo, S. (2001). “Information professionals in the information age: vital skills and competencies”. Paper presented at the International Conference for Library and Information.
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 33 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
Lampiran-1
KURIKULUM PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN (S1) TAHUN 2006 SUSUNAN MATAKULIAH MENURUT KELOMPOK A. Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) = No.
Kode
1 UNI101 UNI102 UNI103 UNI104 UNI105 UNI106 UNI107 UNI108
2 3 4
8 SKS
MPK Mata Kuliah Pendidikan Agama Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Katolik Pendidikan Agama Protestan Pendidikan Agama Budha Pendidikan Agama Hindu Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Jumlah
B. Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) = No.
Kode
1 2 3 4 5
SAF 112 SAF 213 SAF 233 SAF 316 SPI 315
MKK Mata Kuliah Sejarah Pemikiran Modern Sejarah Kebudayaan Indonesia Filsafat Ilmu Statistik Metode Penelitian
Kode
1 2 3 4 5
SPI 141 SPI 151 SPI 161 SPI 171 SPI 122
6 7 8
SPI 244 SPI 254 SPI 284
10 SKS
Jumlah SKS Kuliah Praktikum 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 Jumlah 10 0
C. Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) No.
Jumlah SKS Kuliah Praktikum 2 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 2 0 8 0
MKB Matakuliah Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Informasi Sejarah Perpustakaan dan Kepustakawanan Pengantar Pengorganisasian Pengetahuan Pengantar Administrasi Rekod dan Arsip Perbandingan Perpustakaan, Dokumentasi, dan Unit Informasi Perpustakaan Digital Praktik Perpustakaan Digital Automasi Perpustakaan
=
56 SKS Jumlah SKS Kuliah Praktikum 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0
0 2 0 © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 34
Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
2 0 2
No.
Kode
9 SPI 375 10 SPI 385 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
SPI 346 SPI 356 SPI 417 SPI 191 SPI 182 SPI 192 SPI 264 SPI 437 SPI 447 SPI 457 SPI 102 SPI 203 SPI 204 SPI 326 SPI 418 SPI 428
MKB Jumlah SKS Matakuliah Kuliah Praktikum Sistem Temu Balik Informasi 2 0 Analisis, Desain dan Perancangan Sistem 2 0 Informasi Praktik Penelusuran Online 0 2 Pengatalogan Terautomasi 2 0 Bibliometrika 2 0 Pengantar Komputer 2 0 Aplikasi Komputer 2 0 Praktik Aplikasi Komputer 0 2 Teknologi Media 2 0 Web Portal 2 0 Analisis informasi 2 0 Sistem Manajemen Pangkalan Data 2 0 Bahasa Inggris untuk Pustakawan I 2 0 Bahasa Inggris untuk Pustakawan II 2 0 Bahasa Inggris untuk Pustakawan III 2 0 Metode Penelitian Perpustakaan dan Informasi 2 0 Seminar Proposal Skripsi 0 2 Skripsi 0 6 Jumlah 42 14
D. Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB) No.
Kode
1 2 3 4 5 6 7
SPI 132 SPI 243 SPI 253 SPI 214 SPI 224 SPI 234 SPI 335
8 9
SPI 345 SPI 336
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
SPI 386 SPI 162 SPI 263 SPI 152 SPI 172 SPI 273 SPI 283 SPI 274 SPI 365 SPI 366
MPB Matakuliah Dasar-Dasar Katalogisasi dan Klasifikasi Organisasi Informasi: Pengatalogan Deskriptif Praktik Pengatalogan Deskriptif Organisasi Informasi: Pengklasifikasian Praktik Pengklasifikasian Organisasi Informasi: Pengindeksan Subyek Organisasi Informasi: Pengatalogan Serial dan Multimedia Praktik Pengatalogan Serial dan Multimedia Organisasi Informasi: Pengindeksan dan Pengabstrakan Pembentukan Thesaurus Manajemen Perpustakaan I Manajemen Perpustakaan II Penerbitan Tercetak dan Elektronik Pengembangan Koleksi I Pengembangan Koleksi II Sarana Bilbliografi Pelayanan Referensi Sumber Informasi IPTEK Sumber Informasi Sosial dan Humaniora
=
56 sks Jumlah SKS Kuliah Praktikum 2 0 2 0 0 2 2 0 0 2 2 0 2 0 0 2
2 0
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 35 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008
No.
Kode
20 21 22
SPI 293 SPI 294 SPI 396
23
SPI 427
24
SPI 355
25 26 27 28
SPI 305 SPI 306 SPI 395 SPI 325
MPB Matakuliah Manajemen Rekod Manajemen Arsip Perencanaan dan Perancangan Fasilitas Informasi Pengukuran dan Penilaian Pelayanan Informasi Sumberdaya dan Pelayanan Informasi Anak dan Remaja Pemasaran Layanan Informasi Kewirausahaan Informasi Pendidikan Pemakai Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka Jumlah
E. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) No.
Kode
1 2 3 4 5 6
SPI 142 SPI 101 SPI 181 SPI 376 SPI 467 SPI 477
=
MBB Matakuliah Aspek Hukum dalam Informasi Psikologi Sosial Dasar-Dasar Komunikasi Kerjasama dan Jaringan Informasi Etika Profesi Praktik Kerja Lapangan Jumlah
Jumlah SKS Kuliah Praktikum 2 0 2 0 2 0 2
0
2
0
2 2 2 2 50
0 0 0 0 6
14 SKS Jumlah SKS Kuliah Praktikum 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 0 4 10 4
© Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 36 Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008