KODE JUDUL : X.46 AGROEKOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN VARIETAS TEBU DI LAHAN KERING SULAWESI SELATAN MENDUKUNG PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA Fitriningdyah Tri Kadarwati
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012
LATAR BELAKANG
• Untuk mencapai target swasembada gula nasional pada tahun 2014, diperlukan upaya peningkatan produksi gula antara lain melalui peningkatan produktivitas tebu. Peningkatan produktivitas tebu antara lain dapat dicapai dengan optimalisasi varietas mengganti varietas tebu yang lama yang telah mengalami degradasi keunggulan genetik dengan varietas baru melalui program penataan varietas • Program penataan varietas tebu memerlukan komposisi tipe kemasakan yang seimbang antara masak awal, masak tengah dan masak lambat agar rendemen pada awal hingga akhir giling selalu pada puncaknya. • LANGKAH-LANGKAH PENATAAN VARIETAS 1. Menyusun peta tipologi lahan / wilayah 2. Rekomendasi varietas sesuai tipe kemasakan pada setiap tipologi lahan 3. Action Plan : Plant Cane (tanam baru) dan bongkar ratoon dengan varietas baru 4. Pengawalan • Menyusun Peta Tipologi Lahan menggunakan metode survei tanah dan iklim • Penyediaan varietas sesuai tipe kemasakan dengan metode “kultur jaringan” • Penyediaan bibit yang sehat secara cepat ===== metode “budchips”
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
KEBUTUHAN GULA NASIONAL 2014 : GKP KONSUMSI + INDUSTRI MAMIN : 5.700.000 TON Kebutuhan gula di Sulsel pada tahun 2008 :
KEBERADAAN PABRIK : PG TAKALAR : PG. BONE DAN PG CAMMING PABRIK GULA
PRODUKTIVITAS (TON/HA)
RENDEMEN (%)
PG. TAKALAR
31,4
5,66
PG. BONE DAN PG CAMMING
28,0
5,27
PERLU LANGKAH PERBAIKAN, SALAH SATUNYA : PENATAAN KEMBALI VARIETAS YANG DISESUAIKAN DENGAN PERENCANAAN LAMA GILING DAN TIPOLOGI LAHAN PEMETAAN TIPOLOGILAHAN/WILAYAH
KESESUAIAN VARIETAS
KEPASTIAN SUPLAI TEBU RENDEMEN TINGGI SELAMA GILING 2
METODOLOGI
• Penelitian berupa survai lapang dan analisis laboratorium akan dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan Agustus 2012. Lokasi survai di Kawasan Pengembangan PG baru, Kabupaten Bone di Sulawesi Selatan • Baan yang digunakan adalah peta “Land Use” dan “Land System”, peta topografi, peta lahan sawah, peta geohidrologi, peta tanah, peta komoditas, peta klasifikasi iklim, peta administrasi, serta data-data sekunder berupa data luas lahan tebu saat ini, dan data iklim. • Alat yang digunakan adalah bor tanah, ring sampel, pH meter, palu, cangkul, sangko, “Soil Colour Chart” , Formulir pengamatan, kompas, GPS, Komputer dan Laptop. • Kegiatan Analisis kesesuaian varietas tebu sesuai dengan kemasakannya terhadap tipologi wilayah, akan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu : (a) Persiapan, (b) penyiapan peta lapangan, (c) kunjungan lapangan, (d) pengolahan data, (e) penggambaran peta kesesuaian varietas tebu, dan (f) penyusunan laporan.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI
• Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan Sosialisasi Program Penelitian dan Kegiatan yang akan dilaksanakan serta peran Lembaga Litbang /Balai Penelitian (Balittas) dalam program komoditas Tebu
• Nama lembaga yang diajak koordinasi • • • • •
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi selatan Dinas Perkebunan Propinsi Sulawesi Selatan Dinas Perkebunan Kabupaten Bone Dinas perkebunan Kabupaten Takalar Bagian Risbang Pabrik Gula (PG) Bone, PG. Camming, dan PG. Takalar
• Strategi pelaksanaan koordinasi • • •
Tukar menukar informasi data yang diperlukan Melibatkan langsung personal dari Dinas dan kepala risbang PG terjun ke lapang serta memberi penjelasan di lapang Memanfaatkan tenaga penyuluh di BPTP Sulawesi Selatan untuk Sosialisasi hasil
• Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan •
Resbang Pabrik Gula akan memanfaatkan hasil kegiatan ini untuk program penataan varietas ke depan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN • Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Peta tipologi lahan tebu dan rekomendasi kesesuaian varietas harus ditindak lanjuti dengan uji adaptasi varietas pada setiap tipologi lahan Hasilnya berupa peta rekomendasi varietas tebu sesuai tipologi lahan Hasil peta disosialisasikan ke Pemda, Pabrik Gula, dan petani Implementasi program : Penataan varietas ------ Perbenihan dan Varietas, Budidaya atau Bongkar ratun, dan program penyiapan pembiayaan
• Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Hasil analisis tanah berupa sifat fisik dan kimia tanah dan data iklim dimanfaatkan oleh Risbang dari PG yang disurvei • Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan PG. Bone, PG. Camming, dan PG. Takalar • Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Belum dilaksanakan karena baru taraf pembuatan peta hasil sehingga sosialisasi belum dilaksanakan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN PETA TIPOLOGI LAHAN TEBU PETA REKOMENDASI VARIETAS UJI ADAPTASI VARIETAS vs TIPOLOGI PETA REKOMENDASI VARIETAS vs TIPOLOGI
PEMDA, PG, PETANI PERBENIHAN & VAR
IMPLEMENTASI PROGRAM
BUDIDAYA, B. RATUN PEMBIAYAAN
FOTO KEGIATAN
Koordinasi dengan Pabrik Gula dan Dinas Perkebunan
Pelaksanaan Survei lahan di lapang
Hasil kegiatan, ada 4 tipologi lahan berdasarkan tekstur, neraca air dan permeabilitas/drainase Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
TERIMA KASIH TIM PENELITI : Ir. Fitriningdyah Tri Kadarwati, MS. Dr. Ir. Djumli, MP. Ir. Prima Diarini Riajaya, MPhil. Ir. Mastur, MSi. PhD.