KODE JUDUL : X.47 SISTEM PERTANIAN TERPADU TEBU TERNAK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA DAN DAGING MOCH ROMLI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012
LATAR BELAKANG
FAKTOR UTAMA KEBERHASILAN PENGEMBANGAN TERNAK ADALAH MASALAH PAKAN. PAKAN HIJAUAN MULAI SULIT DIDAPATKAN KARENA BERALIHNYA FUNGSI LAHAN PERTANIAN. LUAS AREAL TEBU (2012) 450.297 HA DENGAN PRODUKTIVITAS 76,7 TON/HA (LIMBAH PUCUK 30,8 TON/HA) AKAN TERDAPAT 13.869.147,6 TON PUCUK TEBU. PERLU TEROBOSAN BARU DENGAN PENGANEKARAGAMAN USAHATANI, DENGAN POLA INTEGRASI TEBU TERNAK DENGAN TUJUAN: 1. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS USAHA TANI TANAMAN 2. MENINGKATKAN PEMANFAATAN HSIL PERTANIAN 3. MENINGKATKAN PEMANFAATAN TERNAK DAN HASIL SAMPING (PUPUK KANDANG) 4. MENGEMBALIKAN KESUBURAN TANAH 5. MENINGKATKAN PENGETAHUAN PETANI TEN- TANG INTEGRASI TERNAK DAN TANAMAN TEBU 6. MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA PETANI
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN GULA NASIONAL SECARA KESELURUHAN, BAIK UNTUK KONSUMSI LANGSUNG MAUPUN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN SERTA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DAGING. PADA MUSIM TEBANG LIMBAH PUCUK TEBU CUKUP BANYAK, PERLU TEKNOLOGI PENGAWETAN AGAR DAPAT BERTAHAN DAN UNTUK MENANGGULANGI KEKURANGAN PAKAN PADA MUSIM KEMARAU. MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI TEBU DAN PETERNAK DEMI MENYEJAHTERAKAN PETANI, PRODUSEN DAN STAKEHOLDER LAINNYA. MEMPERLUAS KESEMPATAN KERJA DAN PELUANG BERUSAHA DIKAWASAN PEDESAAN, SEHINGGA SECARA NYATA BERDAMPAK POSITIF TERHADAP PEMBERANTASAN KEMISKINAN. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI 1.
SURVEY PEMANFAATAN LIMBAH TEBU DAN TERNAK DALAM SISTEM INTEGRASI TEBU-TERNAK LOKASI PENELITIAN DIDAERAH PENGEMBANGAN TEBU DI 5 KAB (MALANG, PASURUAN,PROBOLINGGO, LUMAJANG, DAN SITUBONDO) DIPILIH SECARA PORPOSIVE SAMPLING 2. PEMANFAATAN LIMBAH DAUN TEBU UNTUK PAKAN TERNAK RANCANGAN : RANCANGAN ACAK LENGKAP PERLAKUAN 6 MACAM : PUCUK TEBU (70%) : DAUN ROGESAN (30%) DITAMBAHKAN : UREA 0; 2 DAN 4 % + MOLASE 2 DAN 4 % ULANGAN : 2 KALI FERMENTASI : 20; 30 DAN 40 HARI PENGAMATAN: % GULA, % PATI, % SERAT KASAR, % KADAR ABU DAN CN RASIO. PADA DAERAH IKLIM BASAH PAKAN TERNAK TERSEDIA SEPANJANG TAHUN. PRODUKTIVITAS 150 TON/HA DAPAT MEMSUBSTITUSI PAKAN TERNAK UTK 5 EKOR SELAMA 220 HARI, LIMBAH TERNAK UNTUK LUASAN 1 HA, DAN UTK LAHAN KERING DG PRODUKTIVITAS 70 TON/HA DAPAT MEMSUSTITUSI PAKAN TERNAK UTK 3 EKOR SELAMA 180 HARI LIMBAH TERNAK UNTUK 0,50 HA TERSEDIA PER TAHUN. ANALISA KIMIA DI LABORATORIUM
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI
•PENDAMPINGAN CARA BUDIDAYA TANAMAN TEBU DAN PEMELIHARAAN TERNAK. •KOORDINASI DENGAN PEMERINTAH DAERAH DI MASING-MASING LOKASI YAITU CAMAT, KEPALA DESA, PENYULUH PERTANIAN/ PERKEBUNAN, PENYULUH PETERNAKAN, DINAS PERKEBUNAN DINAS PETERNAKAN, DINAS KOPERASI (KOPERASI UNIT DESA, KOPERASI PETANI TEBU RAKYAT, ASOSIASI PETANI TEBU RAKYAT DAN KELOMPOK TANI ANDALAN.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
•IMPLEMENTASI MODEL INTEGRASI TEBU TERNAK SPESIFIK LOKASI SESUAI DENGAN KONDISI AGROEKOLOGI, PENGELOLAAN USAHATANI TEBU TERNAK SERTA SOSIAL BUDAYA DAN POPULASI TERNAK DAN DITERAPKAN MEI SAMPAI DESEMBER. • PETANI, PETERNAK DAN PABRIK GULA.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
MODEL INTEGRASI TEBU TERNAK YANG DIKEMBANGKAN HARUS MEMPERHATIKAN FAKTOR AGROEKOLOGI, JENIS PENGELOLAAN USAHATANI TEBU DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT SETEMPAT, POPULASI TERNAKSERTA PEMBERIAN INSENTIF UNTUK MENUNJANG PENGEMBANGAN TEBU TERNAK DALAM MENUN-JANG SWASEMBADA GULA DAN DAGING
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN
T EBU
ROG ES
H A S IL R O G E S
SA PI
T EBU D IT E BA N G
PUC UK TEB U
S I LA S E
KO T OR A N TER NA K
G a m b a r 2 . I n t e g r a si T e b u T e r n a k
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
logo lembaga
TERIMA KASIH Ir. MOCH ROMLI Ir. TEGER BASUKI, MP Ir. JOKO HARTONO Dr. Ir. SUDJINDRO, MS Dr. NURINDAH