KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR SEBELUM DAN PADA MASA OTONOMI DAERAH
Oleh: Martyanti RB Sianturi A14304034
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBER DAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN MARTYANTI RB SIANTURI. Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor Sebelum dan Pada Masa Otonomi Daerah. Dibimbing oleh NINDYANTORO. Krisis Ekonomi dan kekacauan politik terjadi pada tahun 1998 yang menyebabkan banyaknya gejala separatisme di Indonesia. Hal tersebut dicoba diredam oleh pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan desentralisasi. Pada 1 januari 2001 dilaksanakan kebijakan otonomi daerah sebagai implikasi dari desentralisasi. Otonomi daerah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengelola daerahnya masing-masing dan meningkatkan pelayanan kepada publik. Otonomi daerah di Kabupaten Bogor sudah dilaksanakan, tetapi jumlah penduduk miskin semakin meningkat dan ketimpangan juga terjadi. Penelitian ini mencoba melihat bagaimana kinerja pembangunan Kabupaten Bogor sebelum dan ketika otonomi daerah dilaksanakan, apakah otonomi daerah mempunyai dampak positif terhadap pembangunan daerah Kabupaten Bogor. Kinerja yang dianalisis adalah pada bidang perekonomian. Oleh karena itu, permasalahan yang dianalisis dalam skripsi ini adalah bagaimana struktur perekonomian Kabupaten Bogor, bagaimana kinerja keuangannya dan bagaimana kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor. Penelitian ini akan membandingkan keadaan sebelum dan ketika otonomi daerah dilaksanakan. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis struktur perekonomian Kabupaten Bogor sebelum dan pada masa Otonomi daerah, menganalisis kinerja keuangan Kabupaten Bogor sebelum dan pada masa desentralisasi fiskal serta menganalisis kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor yang dilihat dari keberadaan fasilitas publik, PDRB per kapita dan angka IPM. Struktur perekonomian akan dianalisis dengan analisis shift share pada masa sebelum (1995-2000) dan saat otonomi daerah dilaksanakan (2001-2006). Derajat desentralisasi fiskal dan derajat kemandirian daerah digunakan untuk melihat kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Bogor. Kesejahteraan akan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan data fasilitas publik seperti jumlah sarana pendidikan, kesehatan dan panjang jalan, PDRB per kapita dan IPM di kabupaten Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur perekonomian Kabupaten Bogor sebelum dan pada masa otonomi daerah didominasi oleh sektor industri pengolahan. Sektor perekonomian yang progresif sebelum otonomi daerah adalah sektor listrik, gas dan air bersih. Laju pertumbuhan ekonomi di tingkat provinsi menurun 10,45 persen. Pada masa otonomi daerah sektor yang progresif adalah sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, sektor pengangkutan, sektor keuangan dan sektor jasa-jasa. Sektor pertanian dan pertambangan tetap menjadi sektor yang lambat pertumbuhannya dalam periode sebelum dan saat otonomi daerah dilaksanakan. Laju pertumbuhan ekonomi di tingkat provinsi meningkat 27,41 persen.
Kinerja keuangan pemerintah Kabupaten Bogor yang dilihat dari derajat desentralisasi dan derajat kemandirian daerah menunjukkan bahwa Kabupaten Bogor masih tergantung pada pemerintah pusat. Hal ini dapat dilihat dari rendanya kontribusi PAD terhadap penerimaan yang rata-rata mencapai 27,89 persen sebelum otonomi daerah dan 16,34 persen saat otonomi daerah dilaksanakan. Jumlah fasilitas pendidikan seperti SD, SMP dan SMA mengalami peningkatan. Jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari rumah sakit dasn puskesmas juga mengalami peningkatan meskipun pembangunan fisik fasillitas ini tidak merata di wilayah pembangunan Kabupaten Bogor. Begitu pula halnya dengan panjang jalan yang juga cenderung mengalami peningkatan. IPM Kabupaten Bogor terus meningkat walaupun sempat turun pada tahun 2000 menjadi 63,32 yang kemudian terus mengalami peningkatan menjadi 69,79 pada tahun 2006. PDRB perkapita Kabupaten Bogor juga terus mengalami peningkatan dari Rp. 5.895.735,06 kemudian mengalami penurunan hingga mencapai Rp. 3.996.666,78 pada tahun 1999 dan kemudian mengalami peningkatan hingga mencapai Rp. 6.296.255,96 pada tahun 2006 dan angka ini berada di atas PDRB per kapita Jawa Barat yaitu Rp. 6.321.825,86. Berdasarkan hasil analisi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa struktur perekonomian Kabupaten Bogor lebih baik saat otonomi daerah dilaksanakan. Peranan pemerintah pusat masih besar dalam penerimaan Kabupaten Bogor. Kinerja keuangan Kabupaten Bogor justru lebih baik sebelum desentralisasi fiskal dilaksanakan karena pada saat desentralisasi fiskal derajat desentralisasi fiskal dan derajat kemandirian lebih rendah daripada sebelum desentralisasi fiskal. Alokasi APBD untuk pelayanan publik masih rendah. Jumlah fasilitas memang semakin meningkat tetapi penyebarannya tidak merata. Angka IPM dan PDRB per kapita di Kabupaten Bogor juga mengalami peningkatan. Penulis menyarankan agar pemerintah Kabupaten Bogor mengembangkan sektor-sektor yang progresif yaitu sektor pengangkutan, sektor keuangan, dan sektor industri pengolahan misalnya melalui peningkatan alokasi belanja pembangunan (modal) untuk sektor-sektor tersebut. Selain itu pemerintah Kabupaten Bogor harus mengurangi ketergantungan kepada pemerintah pusat dalam keuangannya. Hal yang dapat dilakukan adalah meningkatkan potensi penerimaan Kabupaten Bogor melalui pajak parkir, pajak hotel, pajak restoran, pajak reklame sedangkan retribusi tempat parkir tepi jalan, retribusi terminal, retribusi jasa usaha tempat parkir khusus, retribusi izin trayek mengingat potensi Kabupaten Bogor di bidang pariwisata dan angkutan. Laba Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dapat ditingkatkan melalui pengawasan terhadap manajemen pengelolaannya dan setiap BUMD wajib melaoprkan keuangannya kepada pemerintah. Pemerintah juga diharapakan meningkatkan alokasi APBD terhadap belanja pembangunan (modal) dan pendidikan dan melakukan perbaikan fasilitas agar tercapai peningkatan pelayanan publik sesuai tujuan dari otonomi daerah.
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR SEBELUM DAN PADA MASA OTONOMI DAERAH
Oleh: MARTYANTI RB SIANTURI A14304034
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBER DAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBER DAYA INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS PERTANIAN BOGOR Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh, Nama Mahasiswa
: Martyanti RB Sianturi
Nomor Registrasi Pokok
: A14304034
Program Studi
: Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya
Judul Skripsi
: Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor Sebelum dan Pada Masa Otonomi Daerah
dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing,
Ir. Nindyantoro, M.SP NIP. 131 879 329
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian, IPB
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019
Tanggal kelulusan:
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “KINERJA
PEMBANGUNAN
DAERAH
KABUPATEN
BOGOR
SEBELUM DAN PADA MASA OTONOMI DAERAH” BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
KARYA
ILMIAH
PADA
PERGURUAN
TINGGI
ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Bogor, Mei 2008
Martyanti RB Sianturi A14304034
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Sanggau, Kalimantan Barat pada tanggal 20 Maret 1986 dan merupakan anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan Monang Sianturi dan Tiominar Manurung. Pada akhir tahun 1989, penulis bersama keluarga pindah ke Dolok Ilir, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 091591 Dolok Ilir kemudian melanjutkan ke SLTPN 1 Serbelawan pada tahun 1998 sampai 2001 dan menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMAN 1 Serbelawan pada tahun 2004. Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor pada Fakultas Pertanian, Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumber Daya melalui jalur USMI. Selama masa perkuliahan penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, antara lain sebagai Bendahara Komisi Pelayanan Khusus UKM PMK IPB periode 2006/2007 dan Asisten Mata Kuliah Agama Kristen Protestan tahun ajaran 2007/2008 untuk mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB) IPB.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor Sebelum dan Pada Masa Otonomi Daerah”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Seperti pepatah mengatakan, tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan
yang
masih
memerlukan
perbaikan
dikarenakan
keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis. Namun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Bogor, Mei 2008
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih atas segala waktu, masukan dan koreksi yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 1. Kedua orang tua penulis yaitu bapak Monang Sianturi dan Ibu Tiominar Manurung, A.Md atas kasih sayang, doa, dan motivasi yang selalu diberikan kepada penulis. Pa, Ma, karya ini tidak besar tetapi semoga ini bisa menjadi salah satu cara untuk selalu membahagiakan bapak dan mama. 2. Bapak Ir. Nindyantoro, MSP selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan serta masukan demi kesempurnaan skripsi ini. 3. Bapak A. Faroby Falatehan, SP, ME selaku dosen penguji utama yang memberi koreksi, kritikan serta saran yang membangun untuk skripsi ini. 4. Bapak Adi Hadianto, SP selaku dosen penguji wakil departemen yang memberi koreksi dan saran bagi penulisan skripsi. 5. Adik-adikku Franklin Sianturi, Nova Sianturi, Linda Sianturi dan Yohanna Sianturi. Terimakasih untuk doa, semangat dan kasih sayangnya. Semangat selalu dan terus berpacu untuk dapat menjadi yang terbaik dalam studinya. 6. Harryara IP Hutabarat, A.Md yang telah memberikan motivasi, masukan, doa bagi penulis. Semangat selalu untuk pekerjaan, kuliah, pelayanan serta organisasinya. Semua kerja keras itu akan menghasilkan buah yang manis. 7. Sahabat-sahabatku Merika S Sinaga, Rolas TE Silalahi, Lenny J Sinaga, Marlina TJ Siahaan, Rocky DF Silalahi dan Jimmy A Siahaan. Kalian adalah sahabat-sahabat terbaikku, susah dan senang selalu kita lewati bersama. 8. Rahma, Pipih, Natalia, EPS’41, Malibuers, Salamisers dan Kopelkhuers. Terimakasih untuk doa dan bantuannya selama studi dan penulisan skripsi ini.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI........................................................................................................ i DAFTAR TABEL.............................................................................................. iii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... vi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2 Perumusan Permasalahan.......................................................................... 3 1.3 Tujuan ....................................................................................................... 5 1.4 Kegunaan penelitian.................................................................................. 5 1.5 Ruang lingkup penelitian .......................................................................... 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah .............................................. 7 2.2.1 Indikator-Indikator Kinerja Pembangunan ...................................... 7 2.2 Konsep Kinerja Keuangan Daerah............................................................ 9 2.3 Keuangan Daerah dalam Pembangunan Sebelum dan Pada Masa Desentalisasi Fiskal................................................................................. 10 2.4 Pembagian Urusan Pemerintahan ........................................................... 12 2.5 Hasil Penelitian Terdahulu...................................................................... 14 2.5.1 Penelitian Mengenai Otonomi Daerah dan Desentralisasi Fiskal ............................................................................................ 14 2.5.2 Penelitian Mengenai Kinerja Pembangunan Daerah..................... 16 2.4.3 Penelitian Mengenai Shift Share ................................................... 17 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................................. 18 3.1.1 Defenisi dan Konsep Pembangunan Daerah ................................. 18 3.1.2 Konsep Desentralisasi ................................................................... 19 3.1.3 Teori Barang Publik ...................................................................... 21 3.1.4 Analisis Shift Share ....................................................................... 23 3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ........................................................... 27 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 30 4.2 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 30 4.3 Metode Analisis Data.............................................................................. 30 4.3.1 Metode Deskriptif .......................................................................... 31 4.3.2 Metode Back Casting ..................................................................... 32 4.3.3 Analisis Shift Share ........................................................................ 32 4.3.4 Analisis Kinerja Keuangan Daerah................................................ 37 4.3.4.1 Derajat Desentralisasi Fiskal............................................. 37 4.3.4.2 Derajat Kemandirian Daerah............................................. 38