Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
KINERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PONTIANAK DALAM PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK SARANG BURUNG WALET Oleh: NURLAILA NIM. E43011010 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 Email:
[email protected]
Abstrak Masih rendahnya kesadaran wajib pajak sarang burung walet di Kota Pontianak menyebabkan pajak sarang burung walet belum memenuhi target yang diharapkan dikarenakan kurangnya sosialisasi dan minimnya pembinaan dan pengawasan yang dilakukan petugas Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak. Tujuan untuk menganalisa pelaksanaan dan pengawasan pemungutan pajak sarang burung walet oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan menggunakan teori Agus Dharma (2003:355) meliputi tiga aspek yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu. Hasil dari penelitian ini adalah dari aspek kuantitasnya melihat jumlah dari segi tingkat keberhasilan dan penyelesaian belum dapat terukur dengan baik, seperti kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM). Pengukuran kuantitas tersebut suatu keluaran dari proses atau pelaksanaan kegiatan yang dapat dilihat dari jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan yang nantinya berkaitan dengan ketepatan waktu dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Aspek kualitas kerja dapat melihat pekerjaan atau tugas yang dilakukan pegawai terlebih pada hasil yang telah di laksanakan. Kemudian dari aspek ketepatan waktu dilihat dari sebuah pekerjaan dimana ketepatan waktu akan menunjukan bagaimana kinerja pegawainya dilihat dari penyelesaian dalam mengerjakan sebuah tugas dalam kurun waktu yang direncanakan. Saran dari penelitian ini adalah lebih meningkatkan kualitas kinerja pegawai pajak di dinas pendapatan daerah Kota Pontianak khususnya yang mengurusi urusan pemungutan pajak sarang burung walet dengan melakukan pendidikan dan pelatihan serta evaluasi bekerja secara berkala sehingga akan berdampak pada penerimaan pajak sarang burung walet yang ada di Kota Pontianak. Kata-kata kunci: Mekanisme, Kuantitas, Kualitas, dan Ketapatan Waktu
Abstract The low awareness of the tax payer swallow nest in Pontianak cause taxes of bird's nest has not met the expected target because of lack of socialization and lack of guidance and supervision which is conducted by clerk of Regional Revenue Office Pontianak. The aim to analyze the implementation and oversight tax collection of bird's nest by the Regional Revenue Office of Pontianak. This research use descriptive research with a qualitative approach. The study was conducted using the Agus Dharma theory (2003:355) includes three aspects: the quantity of work, quality of work and timeliness. Result of this research is from the aspect of quantity see the number of terms of the success rate and completion can not be measured well, such as lack of Human Resources (HR). Measurement of the quantity of output from a process or implementation activities that can be seen from the number of jobs which can be completed which will be related to the timeliness in completing a job. Aspects of quality of work can be viewed jobs or tasks performed especially employees on results that have been implemented. Then, from the aspect of timeliness seen from a job where the timing will show how the performance of employees viewed from a settlement in a task within the planned time. Suggestions from this research is further increasing quality performance of tax officials Dispenda of Pontianak specifically in charge of tax affairs of bird's nestby conducting education and training and periodic evaluation work so it will have an impact on tax revenues of bird's nest in Pontianak. Keywords: mechanism, quantity, quality, and timeliness
1 NURLAILA, NIM. E43011010 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
ini, yang baru melunasi setoran pajak hanya
A. PENDAHULUAN
84 orang dengan nilai total Rp. 104.665.500 Berdasarkan Undang-undang Nomor
dari target capaian Rp. 1.406.000.000.
28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Di Kota Pontianak usaha sarang
Retribusi Daerah dan keluarnya peraturan
burung walet sudah ada sejak empat tahun
daerah Kota Pontianak Nomor 6 tahun 2010
terakhir. Pada tabel 1.1 dapat dikatakan
tentang pajak daerah, dimana pajak sarang
bahwa
burung walet menjadi salah satu pajak
mulai ditarik pada tahun 2011. Akan tetapi
daerah Kota Pontianak. Kemudian dalam
realisasi yang dicapai belum maksimal dari
pemungutan pajak sarang burung walet Kota
target yang ditetapkan. Perkembangan pajak
Pontianak harus dilakukan sesuai dengan
sarang
syarat-syarat pemungutan pajak daerah yang
mengalami penurunan. Pada tahun 2011-
telah ditetapkan, mengingat membebankan
2013 realisasinya mengalami penurunan
pajak kepada masyarakat bukanlah suatu hal
yang sangat jauh dari Rp.202.470.000
yang mudah. Bila terlalu tinggi, masyarakat
menjadi Rp.15.460.000 saja. Sedangkan
akan enggan membayar pajak. Namun bila
untuk
terlalu rendah, maka pembangunan tidak
realisasinya Rp.30.790.000 dan itu sangat
akan berjalan karena dana yang kurang.
jauh dengan target yang ditetapkan sekitar
Wajib Pajak (WP) adalah Orang
pajak sarang burung walet baru
burung
tahun
walet
2014
tersebut
penerimaan
selalu
atau
Rp. 925.000.000 per tahunnya.
Pribadi atau Badan menurut ketentuan
Salah
satu
faktor
rendahnya
peraturan perundang-undangan perpajakan
pengetahuan masyarakat tentang tata cara
ditentukan
kewajiban
serta hukum pajak sarang burung walet
perpajakan, termasuk pemungut pajak atau
banyak wajib pajak (WP) tidak melaporkan
pemotong pajak tertentu. Daftar wajib pajak
kewajiban pajaknya karena tidak tahu
sarang burung walet di Kota Pontianak
bagaimana cara mengisi dan melaporkan
hanya ada 405 wajib pajak. Dimana pada
pajaknya
tahun 2013 dan 2014 ada 404 daftar wajib
waletnya, hal ini dikarenakan pengetahuan
pajak sedangkan jumlah wajib pajak sarang
dari
burung walet pada tahun 2015 ini mencapai
kurangnya
273 saja, sehingga ada penurunan dari 404
pembinaan dan pengawasan yang dilakukan
menjadi 273 wajib pajak. Namun pada saat
pihak petugas DISPENDA. Dampaknya,
untuk
melakukan
serta
wajib
mendata
pajak
yang
sosialisasi
ulang
kurang, dan
usaha
serta
minimnya
2 NURLAILA, NIM. E43011010 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
perolehan
pajak
sarang
burung
walet
tersebut dapat bersifat kuantitatif atau
menjadi tidak maksimal dan tidak terpenuhi
kualitatif da tidak selalu mencerminkan
sesuai target. Penurunan capaian realisasi
potensi orang.
pajak sarang burung walet ini mungkin
b. Kinerja proses, yaitu hasil kerja konkrit
disebabkan kurang berproduksinya rumah
yang
walet. Kemudian target yang ditetapkan
mekanisme kerja organisasi oleh kinerja
disetiap tahunnya terlalu tinggi padahal
individu
hanya ditahun 2011 dimana pajak sarang
kinerja sebagai alat ukur sehingga ukuran
burung
kinerja lebih bersifat kualitatif dan tidak
walet
terealisasi
sebesar
Rp.
dapat
diukur
dan
dari
bekerjanya
membutuhkan
standar
202.470.000,- atau 13,50% dari target
selalu mencerminkan potensi organisasi.
sebesar Rp. 1.500.000. 000,-. Setelah itu
c. Kinerja individu, yaitu hasil kerja konkrit
dilihat dari 3 tahun terakhir realisasi pajak
dan dapat diukur dari hasil kerja individu
sarang burung walet terus menurun, untuk
(produktivitas kerja), dipengaruhi oleh
tahun 2014 dengan realisasi sebesar 3,33%.
berbagai faktor dalam diri individu yang membutuhkan standar kerja sebagai alat ukur sehingga ukuran kinerja bersifat kualitatif dan tidak selalu mencerminkan
B. TINJAUAN PUSTAKA
potensi individu. Istilah kinerja merupakan terjemahan
Menurut Agus Dharma dalam bukunya
dari kata performance. Ada pula yang
Manajemen
mengartikan sebagai hasil atau prestasi kerja.
mengatakan “hampir semua cara pengukuran
Selain itu kinerja juga memiliki arti yang
kinerja mempertimbangkan hal-hal sebagai
luas, bukan hanya hasil kerja tetapi juga
berikut:”
bagaimana
a. kuantitas,
proses
bekerja
berlangsung
Supervisi
yaitu
jumlah
(2003:355)
yang
harus
Wibowo (2007: 7).
diselesaikan atau dicapai. Pengukuran
Adapun beberapa jenis kinerja menurut
melibatkan perhitungan keluaran dari
Sudarto (1999:3) :
proses atau pelaksanaan kegiatan. Ini
a. Kinerja organisasi, yaitu hasil kerja
berkaitan
konkrit yang dapat diukur dari organisasi dan
dapat
dipengaruhi
oleh
kinerja
sebagai alat ukur, sehingga ukuran kinerja
dengan
pengeluaran
yang
dihasilkan. b. kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik
tidaknya). Pengukuran kualitas 3
NURLAILA, NIM. E43011010 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
keluaran
mencerminkan
pengukuran
C. METODE PENELITIAN
“tingkat kepuasan”, yaitu seberapa baik penyelesaiannya. Ini berkaitan dengan bentuk keluaran.
ini merupakan jenis penelitian deskriptif
c. ketepatan waktu yaitu sesuai tidaknya dengan
waktu
Jenis penelitian yang peneliti lakukan
yang
direncanakan.
dengan
pendekatan
(DISPENDA),
jenis
perkembangan
menentukan
dari
pengukuran
ketepatan
yang waktu
penyelesaian suatu kegiatan. Gambar 1 Alur Pikir Penelitian Peraturan Walikota Pontianak Nomor 33 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Pajak Sarang Burung Walet
Lokasi
penelitian di Dinas Pendapatan Daerah
Pengukuran ketepatan waktu merupakan khusus
kualitatif.
dengan Pendapatan
melihat Asli
Daerah
(PAD) terutama pada pajak sarang burung walet di Kota Pontianak, tepatnya di jalan Gusti
Sulung
Lelanang
No
1B
Kota
Pontianak, Kalimantan Barat. Waktu yang digunakan untuk menyusun skripsi ini dari pengajuan
judul,
konsultasi,
hingga
penelitian dimulai pada juli 2015 hingga Kinerja Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak Dalam Pelaksanaan Pemungutan Pajak Sarang Burung Walet
maret 2016. Subjek dari penelitian ini adalah Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak dan wajib pajak sarang burung
1. Masih rendahnya kesadaran wajib pajak sarang burung walet 2. rendahnya pengetahuan wajib pajak tentang tata cara serta hukum pajak sarang burung walet
walet yang ada di kota pontianak. Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai instrumen pokok yang akan menetapkan fokus
Menurut Agus Dharma (2003:355) terdapat beberapa aspek untuk mengkaji kinerja yaitu: 1. Kuantitas 2. Kualitas 3. Ketepatan waktu
penelitian
menentukan
informan,
melakukan pengumpulan data, menganalisis data dan membuat kesimpulan atas temuan dari hasil penelitian tentang kinerja pegawai dinas pendapatan daerah dalam pelaksanaan
Dapat diketahuinya apa yang menjadi penghambat dan kendala dalam pelaksanaan pemungutan pajak sarang burung walet
pemungutannya.
Dalam
penelitian
ini,
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Pada teknik analisis data, peneliti akan menggunakan teknik analisis data yang 4
NURLAILA, NIM. E43011010 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
terdiri dari 3 (tiga) tahapan yaitu reduksi
setiap tahunnya namun target yang dicapai
data,
penarikan
sangat jauh yang diharapkan. Sebelum
kesimpulan. Agar data yang peneliti dapat
peneliti memberikan dari hasil penelitian
teruji keabsahannya maka dari itu peneliti
yang
menggunakan cara triangulasi data. Peneliti
memberikan informasi dan data berkaitan
menggunakan
dengan
penyajian
data,
dan
triangulasi
sumber
yaitu
dilaksanakan,
pelaksanaan
peneliti
pemungutan
akan
pajak
mencari data dari sumber yang beragam
sarang burung walet dimana setiap tahunnya
yang masih terkait satu sama lain dan
realisasi
triangulasi teknik yaitu mengecek data
ditetapkan.
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
tidak
mencapai
target
yang
Masalah yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana pelaksanaan pemungutan pajak sarang burung walet yang dilakukan DISPENDA terhadap wajib pajak. Peneliti menemukan fenomena-fenomena masalah
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang terjadi dalam realisasi yang setiap Data dan informasi yang diperoleh penulis
selama
proses
penelitian
akan
tahunnya tidak mencapai target. Hal tersebut diperkuat dengan data-data di lapangan.
disajikan dalam bagian ini. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis kemudian melakukan
pembahasan
secara
lebih
mendalam. Penelitian mengenai Pelaksanaan
1.
Mekanisme
Pemungutan
Pajak
Sarang Burung Walet “Pajak
adalah
kontribusi
Wajib
Pemungutan Pajak Sarang Burung Walet
kepada Negara yang terutang oleh orang
oleh
Kota
pribadi atau badan yang bersifat memaksa
teknik
berdasarkan Undang-undang, dengan tidak
pengumpulan data, yaitu wawancara dan
mendapatkan imbalan secara langsung dan
studi dokumentasi.
digunakan untuk keperluan Negara bagi
Dinas
Pontianak
Pendapatan dengan
Daerah
berbagai
Dijelaskan bahwa tujuan penelitian
sebesarnya-besarnya kemakmuran.” Pajak
dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui
Sarang Burung Walet adalah pajak atas
dan mendeskripsikan
penerimaan pajak
pengambilan dan/atau pengusahaan sarang
sarang burung walet belum memenuhi target
burung walet. Wajib Pajak Sarang Burung
dan realisasi yang diberikan terlalu besar
Walet adalah orang pribadi atau Badan yang 5
NURLAILA, NIM. E43011010 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
melakukan
pengambilan
mengusahakan
Sarang
Adapun
mekanisme
dan/atau
Burung
Walet.
pemungutan
pajak
pajak. Bentuk, isi dan tata cara pengisian SPTPD ditetapkan oleh Kepala Daerah. c. Tata Cara Pembayaran
sarang burung walet yaitu:
Pembayaran pajak dilakukan di kas
a. Pengukuhan wajib pajak
daerah atau tempat lain yang ditunjuk
Wajib
Pajak,
wajib
mendaftarkan
oleh Kepala Daerah sesuai waktu yang
usahanya kepada dinas dalam jangka
ditentukan
dalam
waktu
SKPDKB,
SKPDKBT
selambat-lambatnya
30
(tiga
SPTPD, dan
SKPD, STPD.
puluh) hari sebelum dimulainya kegiatan
Apabila pembayaran pajak dilakukan
usahanya
ditempat
untuk
dikukuhkan
dan
lain
yang
ditunjuk,
hasil
diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak
penerimaan pajak harus disetor ke kas
Daerah. Apabila Wajib Pajak tidak
daerah selambat-lambatnya 1 x 24 jam
mendaftarkan usahanya, Kepala Dinas
atau dalam waktu yang ditentukan oleh
menetapkan secara jabatan. Tata cara
kepala daerah. Pembayaran pajak harus
pendaftaran dan pengukuhan ditetapkan
dilakukan sekaligus atau dibayar lunas.
dengan keputusan Walikota.
Kepala
b. Masa Pajak, Saat Pajak Terutang dan
Daerah
dapat
memberikan
persetujuan kepada wajib pajak untuk
Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
mengangsur pajak terutang dalam kurun
Masa pajak adalah jangka waktu yang
waktu
lamanya sama dengan 1 (satu) tahun
persyaratan yang ditentukan.
takwim. Pajak terutang dalam masa pajak
terjadi
pada
setelah
memenuhi
d. Tata Cara Penagihan Pajak
kegiatan
Surat Teguran atau Surat Peringatan atau
pengambilan sarang burung walet dan
surat lain yang sejenis sebagai awal
atau penjualan hasil usaha sarang burung
tindakan pelaksanaan penagihan pajak
walet. Setiap wajib pajak wajib mengisi
dikeluarkan 7 (tujuh) hari sejak saat
SPTPD. SPTPD harus diisi dengan jelas,
jatuh tempo pembayaran. Dalam jangka
benar dan lengkap serta ditandatangani
waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal Surat
oleh wajib pajak atau kuasanya. SPTPD
Teguran atau Surat Peringatan atau surat
harus
Kepala
lain yang sejenis, wajib pajak harus
Daerah selambat-lambatnya 15 (lima
melunasi pajak yang terutang. Surat
belas) hari setelah berakhirnya masa
Teguran, Surat Peringatan atau surat lain
disampaikan
saat
tertentu,
kepada
6 NURLAILA, NIM. E43011010 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
yang sejenis dikeluarkan oleh pejabat
f. Perizinan
yang ditunjuk. Apabila jumlah pajak
Setiap pengusaha / pemilik Sarang
yang masih harus dibayar tidak dilunasi
Burung Walet diwajibkan memiliki surat
dalam
izin Bupati. Permohonan izin diajukan
jangka
waktu
sebagaimana
ditentukan dalam Surat Teguran, Surat
kepada
Peringatan atau surat lain yang sejenis,
Pendapatan Daerah atau unit kerja lain
jumlah pajak yang harus dibayar ditagih
yang ditunjuk oleh Walikota. Tata cara
dengan
yang
memperoleh surat izin yang diatur oleh
ditunjuk menerbitkan Surat Paksa segera
walikota. Walikota dapat menghentikan
setelah lewat 21 (dua puluh satu) hari
kegiatan pengusahaan Sarang Burung
sejak tanggal Surat Teguran, Surat
Walet apabila :
Peringatan atau surat lain yang sejenis.
Tidak
surat
paksa.
Pejabat
e. Pengembalian Kelebihan Pembayaran
memiliki
surat
izin
Dinas
yang
Tidak membayar pajak yang menjadi pajak
dapat
mengajukan
permohonan
pengembalian
pembayaran
pajak
Daerah
kepada
secara
kewajibannya Tidak memberikan data dengan benar
kelebihan
Pelanggaran lainnya.
Kepala
Daerah atau Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala
melalui
berlaku sesuai dengan ketentuan
Pajak Wajib
walikota
tertulis
g. Penerapan
dan
dan
Pemungutan
Pajak
Sarang Burung Walet
menyebutkan sekurang-kurangnya :
Sistem pemungutan atas pajak sarang
Nama dan alamat Wajib Pajak;
burung walet adalah Self Assessment System
Masa pajak;
sehingga pengusaha sarang burung walet
Besarnya
kelebihan
pembayaran
pajak;
dalam masa terjadi pada saat pengambilan
Alasan yang jelas. Kepala
Daerah
atau
sarang burung walet. pejabat
yang
ditunjuk dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak diterimanya permohonan pembayaran
melaporkan sendiri pajak yang terutang
pengembalian pajak
harus
memberikan keputusan.
2.
Kuantitas Pengukuran
kuantitas
merupakan
kelebihan
suatu keluaran dari proses atau pelaksanaan
sudah
kegiatan yang dapat dilihat dari jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan yang 7
NURLAILA, NIM. E43011010 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
nantinya berkaitan dengan ketepatan waktu
Desember kecuali mengajukan izin untuk
dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan.
menggunakan jangka waktu lain.
Peneliti melaksanakan penggalian informasi
Masih dilihat dari segi kuantitas tata
di dinas pendapatan daerah kota Pontianak
cara
pembayaran
dimana
batas
waktu
untuk mengumpulkan informasi dengan
pembayaran dan penyetoran pajak sarang
berbagai cara diantaranya yaitu wawancara
burung walet yang terutang untuk suatu saat
kepada beberapa staf dengan memberikan
atas masa pajak ditetapkan yaitu batas waktu
beberapa pertanyaan sesuai dengan aspek
tidak melewati 15 (lima belas) hari setelah
dari kuantitasnya.
saat terutangnya pajak atau masa pajak
Dilihat dari segi kuantitas mekanisme
berakhir. Dilihat dari tata cara pembayaran
pemungutan pajak sarang burung walet,
yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan
yaitu yang pertama pengukuhan wajib pajak
Daerah Kota Pontianak sudah berjalan cukup
sarang burung walet di Kota Pontianak
baik. Kemudian apabila terjadi penunggakan
dimana harus memiliki kelengkapan seperti
dalam pembayaran pihak dinas pendapatan
Untuk Wajib Pajak orang pribadi, Wajib
daerah Kota Pontianak
Pajak badan,
Wajib Pajak badan bentuk
Dimana yang dilakukan pertama kali dengan
kerja sama operasi (Joint Operation) yang
memberikan surat teguran kemudian apabila
harus melengkapi syarat-syaratnya. Setelah
tidak direspon oleh wajib pajak sarang
itu masa pajak saat pajak terutang dan surat
burung
pemberitahuan pajak daerah, Pajak yang
penyitaan usaha walet dengan memberikan
terutang adalah pajak yang harus dibayar
surat sita kepada wajib pajak tersebut.
pada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam
walet
Dalam
maka
penagihan pajak.
akan
Pengembalian
dilakukan
kelebihan
Tahun Pajak, atau dalam Bagian Tahun
pembayaran pajak sarang burung walet atau
Pajak
Restitusi
sesuai
dengan
ketentuan
dalam
Pajak
dimana
pengembalian
Undang-Undang Perpajakan. Di mana Masa
penerimaan pajak dari dinas pendapatan
Pajak sarang burung walet di Kota Pontianak
daerah Kota Pontianak kepada wajib pajak
sama dengan satu bulan kalender. Hal
(WP) sarang burung walet yang terjadi
tersebut dilakukan setelah adanya surat
apabila jumlah kredit pajak atau jumlah
pemberitahuan Tahun Pajak biasanya adalah
pajak yang dibayar lebih besar daripada
jangka waktu bulan Januari sampai dengan
jumlah pajak yang terutang atau telah dilakukan pembayaran pajak yang tidak 8
NURLAILA, NIM. E43011010 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
seharusnya terutang, dengan catatan Wajib
Perubahan
peraturan
daerah
yang
Pajak (WP) tidak punya hutang pajak lain.
dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah
Setelah itu untuk
Kota
perizinan wajib pajak
Pontianak
karena
adanya
sarang burung walet akan mendapatkan izin
ketidaksesuaian dengan peraturan daerah
usaha
dan
yang berlaku sebelumnya dimana peraturan
pemungutan pajak sarang burung walet
daerah no 6 tahun 2010 sudah tidak sesuai
memang Sistem Self Assesment, yakni
digunakan pada tahun berikutnya. Kemudian
dimana wajib pajak saraang burung walet
dalam
menghitung, menetapkan, dan menyetor
mengalami beberapa kelemahan dari segi
sendiri, serta kemudian melaporkan jumlah
sumber daya manusia dan saran serta
pajak terutang. Kemudian wewenang untuk
prasarana yang ada, seperti kurangnya
menentukan besarnya pajak terutang ada
bagian petugas lapangan untuk mengecek
pada wajib pajak sendiri. Wajib pajak
langsung. Kemudian peneliti juga melihat
bersifat aktif, karena melakukan sendiri
dari
kegiatan
dan
penyelesaian belum dapat terukur dengan
melaporkan pajak terutang, sedangkan dari
baik, seperti yang dikatakan sebelumnya
pihak
kota
kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM),
Pontianak hanya berperan sebagai pengawas
dimana tingkat keberhasilan yang menjadi
(Controller).
tanggung jawab belum dikerjakan secara
tersebut.
Dalam
menghitung,
dinas
penerapan
menyetor
pendapatan
Pendapatan
Asli
daerah
segi
tingkat
tugasnya
keberhasilan
masih
dan
(PAD)
maksimal. Kemudian dalam pelaksanaan
adalah penerimaan yang diperoleh daerah
pemungutan pajak sarang burung walet
dari
wilayahnya
dimana pemungutan adalah suatu rangkaian
sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan
kegiatan mulai dari penghimpunan data
daerah sesuai dengan peraturan perundang-
objek dan subjek pajak atau retribusi
undangan yang berlaku di Kota Pontianak.
penentuan besarnya pajak atau retribusi yang
Pendapatan
harus
terutang smapai kegiatan penagihan pajak
dievaluasi agar realisasi yang diterima dapat
atau retribusi kepada wajib pajak atau wajib
diperoleh dan disalurkan dengan baik sesuai
retribusi serta pengawasan penyetorannya.
dengan kebutuhan bagi belanja pemerintah
Untuk itu perlu adanya prosedur pengenaan
dan pembangunan bagi masyarakat terutama
dan perhitungan pajak sarang burung walet.
sumber-sumber
Asli
Daerah
penyelesaian
dalam
Daerah
(PAD)
masyarakat kota pontianak. 9 NURLAILA, NIM. E43011010 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
3.
semakin meningkat. Setelah itu sudah
Kualitas
Kualitas kerja merupakan indikator yang
seharusnya aparat pajak mengembalikan
mempengaruhi kinerja seseorang, melalui
kelebihan pembayaran pajak.
kualitas kerja kita dapat melihat pekerjaan
kualitas kerja yang dilakukan oleh
atau tugas yang dilakukan seseorang terlebih
pihak DISPENDA sudah berjalan cukup
pada hasil yang telah di laksanakan. Salah
baik. Namun prosedur yang dijelaskan tadi
satu pengukuran kualitas kerja ini dapat
seharusnya lebih diarahkan atau difokuskan
dilihat dari aparatur yang berada di Dinas
untuk
Pendapatan Daerah Kota Pontianak sebagai
pertemuan
tempat peneliti melaksanakan penelitian.
DISPENDA untuk membahas prosedur yang
Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan
harus diketahui oleh wajib pajak sarang
dengan Kepala Sub Bagian.
burung walet Kota Pontianak. Kesadaran
Wajib
pajak
dalam
wajib
pajak
wajib
dengan
pajak
melakukan
dengan
pihak
melakukan
wajib pajak sarang burung walet juga perlu
pembayaran sesuai prosedur yang telah
di tingkatkan sebab dengan adanya seperti
ditetapkan.
itu
Pembayaran
pajak
memang
penerimaan
pajak
daerah
semakin
harus dilakukan dengan paksaan. Dapat
meningkat terutama pajak sarang burung
dipaksakan maksudnya adalah bahwa bagi
walet. Namun masih ada upaya yang dapat
masyarakat
yang
dilakukan
diwajibkan
membayar
menurut
ketentuan
masyarakat
sadar
tidak
sepenuhnya untuk membayar pajak dan ini
membayar dapat dikenakan sanksi. Manfaat
bukan sesuatu yang mustahil terjadi. Ketika
dari pajak dapat dirasakan secara tidak
masyarakat
langsung melalui hasil nyata pembangunan
membayar pajak akan dilakukan secara
dalam bentuk sarana dan prasarana serta
sukarela bukan keterpaksaan.
program-program
yang
tetapi
sehingga
dijalankan
oleh
memiliki
kesadaran
maka
Pajak akan berjalan dengan baik
pemerintah di berbagai sektor termasuk
memang
pendidikan,
kesejahteraan
Dengan sosialisasi dapat mempermudah
masyarakat, ketertiban dan keamanan serta
wajib pajak untuk mengetahui mekanisme
berbagai sektor lainnya. Wajib pajak tidak
pajak khususnya pajak sarang burung walet.
seharusnya
Kemudian dampak baik lebih tingkatkan
kesehatan,
melakukan
penundaan
harus
melakukan
dampak
sosialisasi.
pembayaran sebab apabila tepat dalam
sedangkan
buruknya
lebih
pembayaran maka kesejahteraan masyarakat
dikurangkan sehingga dapat tercapainya 10
NURLAILA, NIM. E43011010 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
sesuatu
yang
membayar
diinginkan.
pajak
ini
Kesadaran hanya
yang baik kepada wajib pajak. Peningkatan
memunculkan sikap patuh, taat dan disiplin
kualitas dan kuantitas pelayanan diharapkan
semata tetapi diikuti sikap kritis juga.
dapat meningkatkan kepuasan kepada wajib
Semakin
dan
pajak sehingga meningkatkan kepatuhan
tinggi
dalam pembayaran pajak. Dengan adanya
maju
pemerintahannya,
tidak
wajib pajak adalah memberikan pelayanan
masyarakat maka
semakin
kesadaran membayar pajaknya.
aparat pajak harus senantiasa melakukan perbaikan kualitas pelayanan dengan tujuan
4.
agar dapat meningkatkan kepuasan dan
Ketepatan Waktu Sebuah pekerjaan dapat dinilai melalui
kepatuhan wajib pajak.
aspek ketepatan waktu, dimana ketepatan
Kemudian upaya peningkatan kualitas
waktu akan menunjukan bagaimana kinerja
dapat dilakukan dengan cara peningkatan
seseorang dilihat dari penyelesaian dalam
kualitas dan kemampuan teknis pegawai di
mengerjakan sebuah tugas dalam kurun
dinas pendapatan daerah Kota Pontianak,
waktu yang direncanakan. Ketepatan waktu
perbaikan infrastruktur seperti perluasan
merupakan
Tempat
suatu
hal
yang
harus
Pelayanan
Terpadu
(TPT)
diwujudkan, sebab dari ketepatan waktulah
penggunaan sistem informasi dan teknologi
kita dapat melihat keseluruhan hasil kerja
untuk dapat memberikan kemudahan kepada
yang dilaksanakan. ketepatan waktu juga
wajib pajak dalam memenuhi kewajiban
dikatakan yaitu sesuai tidaknya dengan
perpajakannnya. Dapat dikatakan bahwa
waktu
Pengukuran
wajib pajak dari pelayanan inilah upaya
ketepatan waktu merupakan jenis khusus
terbaik agar wajib pajak membayar pajaknya
dari pengukuran yang menentukan ketepatan
tepat pada waktu yang ditentukan.
waktu penyelesaian suatu kegiatan.
daerah terutama pajak sarang burung walet
yang
direncanakan.
Pajak
Dilihat dari segi ketepatan waktunya
merupakan salah satu sumber pendanaan
mekanisme pemungutan pajak dimana Masa
penting untuk melaksanakan program dan
pajak,
kegiatan pembangunan daerah di berbagai
saat
pajak
terutang
dan
surat
pemberitahuan pajak daerah Kota Pontianak
bidang, karenanya
wajib pajak sarang
tersebut dikeluarkan sebab tidak adanya
burung walet harus membayar tepat waktu
ketepatan dalam pembayaran pajak. Salah
serta menjadi budaya di masyarakat itu
satu upaya dalam meningkatkan kepatuhan
sendiri. 11
NURLAILA, NIM. E43011010 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Wajib pajak (WP) seharusnya hadir
jera terhadap wajib pajak sarang burung
dalam pertemuan tersebut. Dengan begitu
walet apabila tidak melakukan pembayaran
wajib pajak dapat mengetahui apa yang akn
pajak tepat waktu.
dilakukan dalam usaha walet tersebut, sehingga prosedur-prosedur yang diterapkan oleh pihak dispenda dapat diketahui oleh wajib
pajak
sarang
Terpenuhinya
burung
kewajiban
E. KESIMPULAN
walet.
pajak
dapat
1.
Kuantitas
memberikan indikasi positif akan tingginya
Kuantitas kerja di Dinas Pendapatan
kepedulian
Daerah
terhadap
dan
kontribusi
perkembangan
masyarakat
Pontianak
dalam
serta
penyelesaian tugasnya masih mengalami
menunjukkan itikad baik wajib pajak sarang
beberapa kelemahan dari segi sumber
burung walet untuk menjalin hubungan baik
daya manusia dan prasarana yang ada,
dengan
seperti
kurangnya
petugas
lapangan
pemerintah
daerah
Kota
daerah
melalui
pembayaran pajak sarang burung walet. Wajib pajak (WP) masih kurang dalam
bagian untuk
jumlah mengecek
langsung. Kemudian melihat jumlah
melaporkan dan membayar pajak, padahal
dari
penggunaan uang pajak meliputi mulai dari
penyelesaian
belanja pegawai sampai dengan pembiayaan
dengan baik, seperti yang dikatakan
berbagai
sebelumnya kekurangan Sumber Daya
proyek
pembangunan.
segi tingkat keberhasilan dan belum
Manusia
jalan,
keberhasilan yang menjadi tanggung
sakit/puskesmas,
sekolah,
kantor
polisi
rumah dibiayai
jawab
dengan menggunakan uang yang berasal dari pajak. Oleh karena itu membayar pajak
belum
dimana
terukur
Pembangunan sarana umum seperti jalanjembatan,
(SDM),
dapat
dikerjakan
tingkat
secara
maksimal. 2.
Kualitas
terutama pajak sarang burung walet dapat
Apabila dilihat dari segi kualitas kerja di
meningkatkan
Dinas
Pendapatan
Asli
Daerah
Pendapatan
Daerah
Kota
(PAD) Kota Pontianak. Penegakan hukum
Pontianak menunjukkan bahwa ada
memang harus di tingkatkan terutama dalam
beberapa yang masih kurang memadai
pembayaran
memberikan
dan perlu di perbaiki seperti mutu
sanksi yang tegas sehingga membuat efek
sumber daya manusianya dimana masih
pajak
dengan
12 NURLAILA, NIM. E43011010 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
kurangnya lapangan
3.
kemampuan untuk
petugas
memungut
pajak
dalam
melakukan
pembayaran
dengan
memberikan sanksi tegas sebab Ketepatan
terutama pajak sarang burung walet.
waktu merupakan salah satu faktor penting
Ketepatan Waktu
dalam menyajikan suatu informasi yang
Dilihat dari ketepatan waktu dalam
relevan
menyelesaikan
melaporkan dan menyajikan hasil laporan
tugas
dimana
menunjukan bahwa bahwa ketepatan
sehingga
aparat
pajak
dapat
keuangannya setiap tahunnya.
waktu sangat berpengaruh, hal ini disebabkan
minimnya
informasi
masyarakat akan manfaat pajak itu
G. REFERENSI
sendiri. Padahal apabila masyarakat taat akan pajak maka pembangunan dan ekonomi negara akan meningkat yang berarti kesejahteraan masyarakat pun meningkat.
Dharma, Agus. 2003. Manajemen Supervisi. Jakarta. Rajawali Pers. Sudarto, Aman. 1999. Analisis Kinerja. Surabaya : Diklat Prop. Dati I jatim. Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta : Rajawali Pers.
F. SARAN Peraturan Perundang-undangan : Untuk lebih meningkatkan kualitas dan
kinerja para aparat pajak khususnya
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
yang mengurusi urusan pemungutan pajak sarang burung walet dengan melakukan pendidikan dan pelatihan serta evaluasi bekerja secara berkala sehingga pelaksana pajak akan semakin baik dan akhirnya akan berdampak pada penerimaan pajak sarang burung walet yang ada di Kota Pontianak. Kemudian Aparat Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak lebih mempertegas lagi kepada wajib pajak sarang burung walet 13 NURLAILA, NIM. E43011010 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan