Sarang Burung Walet - BioFresh
SARANG BURUNG WALET
Sarang Burung Walet - BioFresh A. Apa Itu Sarang Burung Walet ? Sarang burung walet (SBW) merupakan sarang yang dibuat dari air liur burung walet yang berfungsi sebagai tempat bertelur ,menetaskan telur, dan membesarkan anak burung walet. SBW yang dapat dikonsumsi memiliki rasa yang lezat serta memiliki nilai untuk kesehatan. SBW dibentuk dari air liur yang keluar dari Glandula Salivalis burung walet jantan pada masa pembiakan dan musim kawin. SBW memiliki berat 1-2 kali burung walet jantan ( 10 gram/ biji). SBW putih memiliki harga jual tertinggi. SBW putih hampir semua bagianya berasal dari air liur burung walet. Kualitas sarang burung walet putih tergantung kebersihan sarang, bentuk, dan ukuran. SBW putih yang bermutu tinggi berwarna putih, bersih dari kotoran dan bulu yang menempel, bentuk setengah mangkok sempurna, tidak cacat atau pecah dan ukuran lebar 3 jari. SBW hitam ± 85 % terbuat dari bulu yang berasal dari burung walet, dan ±15 % terbuat dari liur sebagai perekat. Bagaian sarang yang berasal dari air liur berwarna keputihan setelah dipisahkan dari bulu. Sarang seriti terbentuk dari rerumputan dan liur. Sarang seriti terdiri hampir 95% adalah rumput dan 5% liur. Sarang seriti memiliki harga yang terendah. SBW sangat terkenal karena manfaatnya untuk kesehatan. Banyak penelitian menyatakan tentang manfaat sarang walet untuk kesehatan manusia. Kandungan Nutrisi sarang burung walet putih dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Kandungan Gizi SBW Putih dan Merah Sarang Burung Komponen Walet Analisa Proksimat (%) Air
7,50
Abu
2,10
Lemak
0,14
Protein
62,0
Karbohidrat
27,26 Analisa Elemen (ppm)
Sodium
650
Potasium
110
Kalsium
1298
Sarang Burung Walet - BioFresh Magnesium
330
Pospor
40
Besi
30
Vitamin Vitamin A (IU/mg)
30,40
Vitamin D (IU/mg)
1280
Vitamin C (mg/100g)
29,30
Kandungan asam Lemak Myristoleic (µg/g)
100
Pentadecenoic (µg/g)
200
Palmitric (µg/g)
100
Palmitoleic (µg/g)
400
Arachidonic
300
Sumber : Marcone (2005); (Huda M Z N, Zuki A B Z, Azhar K, Goh Y M., 2008); (Ma F dan Liu D., 2012) Tabel 2. Kandungan Asam Amino SBW Asam amino (%) Sarang Burung Walet Aspartik+asparagins 9,5 Treonin Serin
4,4 15,4
Glutamik+Glutamin
7,0
Glisin
5,9
Alanin
4,0
Valin
10,7
Methionin
0,8
Isoleusin
10,1
Leusin
3,0
Tirosin
10,1
Fenilalanin
6,8
Lisin
3,5
Histidin
3,3
Arginin
5,4
Tryptophan Sumber : Marcone (2005)
0,08
Sarang Burung Walet - BioFresh Banya penelitian yang melaporkan bahwa manfaat SBW untuk kesehatan disebabkan karena kandungan Bioaktif utamanya yaitu Glikoprotein, meskipun ada bioaktif lainya didalam sarang burung walet seperti Pangan, Kolagen, beberapa jenis Vitamin ( A, D, C, B), AA, DHA, Asam Lemak, Omega 3 ; 6 ; 9, Asam sialik. Glikoprotein sebagai bioaktif utama dalam sarang burung walet adalah protein yang mengandung rantaiOlega Sakarida yang terikat secara Kovalen pada rantai Polipeptida dengan ikatan pada terminal O & N. Kandungan gula pada Glikoprotein sarang burung walet antara lain adalah Fucara, Rhamnosa, Galactosamin, Galactosa, Manosa & N. acetylneuraminic.
B. Manfaat Sarang Burung Walet Fakta ataukah Mitos ? SBW sudah banyak dibuktikan memiliki manfaat untuk kesehatan. Banyak jurnal ilmiah menuliskan bahwa kandungan glikoprotein pada SBW bermanfaat untuk mencegah proses virus yang menginfeksi tubuh manusia. glikoprotein akan berfungsi seperti magnet virus. Virus akan mendatangi glikoprotein SBW dan terikat, selanjutnya ikut terbuang. Glikoprotein juga dapat berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan Steam Cell. Secara singkat dapat dijelasan bahwa glikoprotein ini akan menstimulasi/merangsang growth factor (faktor pertumbuhan) didalam tubuh manusia. Sehingga dapat membantu mempercepat proses regenerasi sel dengan lebih baik. Penyakit yang terjadi karena kerusakan organ dalam terjadi karena organ dalam berkembang pada fase awal pertumbuhan manusia. Sehingga pada saat sudah dewasa fase pertumbuhan sudah mulai berhenti. Hal ini terjadi karena Stem Cell pada organ dalam tubuh manusia sudah sangat menipis. Hal serupa juga terjadi pada peristiwa tulang pada usia dewasa yang akan sangat sulit tersambung dan pada anak – anak akan bisa kembali seperti sedia kala. Glikoprotein dapat merangsang dan mendorong pertumbuhan Steam Cell tubuh sehingga regenerasi sel akan dapat terjadi lagi. Glikoprotein juga mampu untuk membantu oesteoporosis pasca manepouse. Disini glikoprotein untuk mendorong regenerasi sel tulang sehingga sel – sel tulang yang tua, rapuh dan rusak dapat digantikan dengan sel baru yang masih segar. Glikoprotein akan memicu pertumbuhan Ca (kalsium) yang dibutuhkan pada saat regenerasi sel. Ca ini dibentuk oleh sel yang distimulasi oleh growth factor. Proses penyembuhan oesteoporosis pasca manepouse oleh SBW terjadi karena ditemukan adanya hormon istrogen dan progesteron.
Sarang Burung Walet - BioFresh Disisi lain dapat dikatakan bahwa tubuh manusia sebenarnya sudah dilengkapi dengan suku cadang. Glikoprotein yang dikonsumsi berfungsi untuk membantu mengaktifkan suku cadang dalam tubuh tersebut. SBW memiliki kandungan yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan otak manusia. Masa pertumbuhan bayi dalam kandungan adalah masa pertumbuhan emas. Pertumbuhan otak yang maksimal pada janin akan sangat berpengaruh terhadap kemaksimalan kerja otak manusia selanjutnya.
C. Kandungan Nutrisi Pada Sarang Burung Walet SBW memiliki AA, DHA , Asam Lemak Omega 3;6;9, Asam Amino, Triptopan, Zat Besi, Seng, dan Asam Sialik yang secara ilmiah terbukti sangat bagus untuk pertumbuhan otak terutama pada janin. 1. AA (Arachidonic acid) dan DHA (Docosahexanoid acid) Zat gizi ini termasukgolongan long chain polyunsaturated fatty acid (LC PUFA), yaitu golongan asam lemakesensial yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan harus didapat dari luar.AA dan DHAsangat penting untuk pertumbuhan sistem saraf pusat dan fungsi penglihatan.DHAberperan dalam pembentukan sel-sel saraf dan sinaps, sedangkan AA berfungsi sebagaineurotransmitter (zat penghantar)(Diana F M, 2012). 2. Asam lemak omega 3, 6, 9 Penting untuk membentuk pembungkus saraf, demikianpula sphyngomyelin.Asam lemakomega-3 memiliki efek anti peradangan dan antipenggumpalan darah.Asam lemak omega-3 banyak digunakan dalam terapi anakanak/orang yang mengalami hiperaktif dan gangguan perhatian, juga gangguanmental seperti Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) dan depresi.Selain dari ikanberlemak tinggi seperti salmon atau tuna, omega-3 juga dapat diperoleh dari kacangwalnut, biji kapok (flaxseeds), dan sayuran berdaun hijau.Omega-6 walaupun memilikiefek proinflamasi atau properadangan, tetapi juga menyimpan unsur anti peradangan.Asam lemak omega-6 sama pentingnya seperti asam lemak omega-3, meskijumlahnya tidak dianjurkan sebesar omega-3. Asam lemak omega-6 terkandung dalamminyak jagung, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, atau minyak canola.Asamlemak omega-6 juga dapat diperoleh dari sayuran berdaun, biji-bijian, kacangkacangan,dan serealia.Asam lemak omega-9 adalah asam lemak terbanyak yangdapat ditemukan di alam, sehingga sangat kecil kemungkinannya tubuh kita dapatkekurangan asam lemak ini.Omega-9 tidak termasuk asam lemak
Sarang Burung Walet - BioFresh esensial karenatubuh kita mampu mensintesanya sendiri dari lemak-lemak tak jenuh dalam tubuh (Diana F M, 2013). 3. Asam amino Membentuk struktur otak dan zat penghantar rangsang (zatneurotransmitter) pada sambungan sel saraf.Asparagin dan Asam aspartat,diperlukan untuk menjaga keseimbangan dalam sistem saraf pusat.Asam aminoberperan untuk mengatur pembentukan senyawa serotonin yang terlibat di dalamsistem saraf atau acetylcholine yang penting untuk daya ingat.Leusin dan isoleusin merupakan asam aminoesensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjagakeseimbangan nitrogen pada orang dewasa.Leusin juga berguna untuk perombakandan pembentukan protein otot.Asam glutamat sangat diperlukan untuk meningkatkansistem kekebalan tubuh dan asam aspartat untuk membantu kerja neurotransmitterotak(Gurnida D A, 2011). 4. Triptofan Merupakan bahan baku pembuat neurotransmitter katekolamin danserotonin yang mempengaruhi pengendalian diri, pemusatan perhatian (konsentrasi), emosi dan perilaku anak (Gurnida D A, 2011). 5. Zat Besi Zat besi adalah unsur penting dalam produksi dan pemeliharaanmielin serta mempengaruhi aktivitas saraf. Zat besi membantu kerja enzimyang penting untuk perangsangan saraf.Zat besi ditemukan dalam otaksecara tidak merata, sesuai dengan kebutuhan masing-masing bagian otaktersebut.Kekurangan zat besi dapat menyebabkan rendahnya kecerdasan.Pemberian zat besi secara suntikan selama 5 hingga 10 hari untuk bayi yanganemia akibat kekurangan zat besi dapat memperbaiki kemampuan anak.Perbaikan terlihat berupa peningkatan IQ, perbaikan perilaku, dan konsentrasi anak (Gurnida D A, 2011). 6. Seng Seng dibutuhkan untuk pembelahan dan kemampuan membran set-setotak. Seng berperan dalam proses penyatuan protein dan nucleid acid, sehinggaberpengaruh langsung terhadap pembelahan sel, pertumbuhan dan regenerasisel. Selain itu, zat seng berkaitan erat dengan pertumbuhan kecerdasan anak (Gurnida D A, 2011). 7. Sialic acid (SA) Sialic acid bukan zat-gizi esensial, zat ini dapat disintesis tubuhdari prekusor-prekusor monosakarida (karbohidrat) dan protein di dalam hati.Sialic acid (SA) dibutuhkan
Sarang Burung Walet - BioFresh untuk membangun gangliosida membran selotak/saraf. Gangliosida berada di ujung setset saraf (sinaps), yang berperanpenting dalam proses penghantaran impuls dari satu sel saraf ke sel saraflainnya dan berpengaruh terhadap kecepatan proses pembetajaran dan pembentukan memori (Miller B dan Wang J B., 2003).
D. Mengapa Sarang Burung Walet Bisa Dianggap Menjadi Mitos ? Dr. Tan Boon Siong
pernah menyarankan dalam tulisanya bahwa SBW
sebaikanya tidak dicuci agar mendapatkan fungsi yang terbaik. Penelitian yang dilakukan oleh Chan et all menyatakan bahwa semakin sedikit jumlah nana (Asam Sialik) dalam SBW maka manfaat semakin kecil. Penelitian yang dilakukan oleh Utomo et al menunjukkan bahwa pelarut terbaik untuk Glikoprotein dalam sarang burung walet adalah air. Penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian Hamzah et al bahwa sarang burung walet sebelum dan setelah pencucian kandungan Lemak, Karbohidrat dan Abu Menurun. Pencucian menurut penelitian tersebut selama ini dilakukan dengan menggunakan perendaman dalam air. Asam sialik (Nana) adalah bagian dari gula yang terdapat dalam glikoprotein, sehingga apabila glikoprotein terlarut dalam air selama proses pencucian maka Asam sialik juga ikut hilang terlarut dalam air. Glikoprotein merupakan biokatif utama yang menurut banyak laporan penelitian memiliki banyak manfaat, sehingga apabila Glikoprotein hilang atau tersisa sedikit maka banyak fungsi kesehatan dari SBW akan hilang. Pencucian dengan air tidak hanya menghilangkan kandungan Glikoprotein namun juga menurunkan kandungan nutrisi lain yang larut air seperti yang telah dijelaskan pada alenia sebelumnya. Seperti Abu yang Notabene sebagai indicator mineral seperti Fe, Zn dll banyak mengalami penurunan sehingga jumlah yang tersedia didalam sarang burung yang telah dicuci juga semakin kecil sehingga akan sangat berpengaruh terhadap manfaat untuk kecerdasan janin. Uraian diatas memberikan gambaran kita bahwa fungsi sarang walet untuk kesehatan adalah mitos adalah salah. Kesalahanya bukan kepada sarang burung waletnya namun kesalahanya pada cara pencuciannya. Pencucian yang dilakukan selama ini selalu menggunakan perendaman dengan air. Menurut Utomo 2010 pencucian Konvensional menggunakan air untuk membuka serat dari SBW sehingga bulu yang menempel pada sarang walet tersebut mudah untuk diambil. Setelah bulu yang menempel bersih terambil maka sarang walet akan dicetak kembali dan
Sarang Burung Walet - BioFresh kemudian dikeringkan. Ada beberapa pencuci yang menggunakan penambahan ada yang tidak menggunakan penambahan. Pengeringan dilakukan dengan pengipasan.
E. Pencucian Menggunakan Biofresh Hasil penelitian kami, pencucian menggunakan Biofresh dilakukan dengan memanfaatkan Enzim keratinase. Enzim ini bekerja secara spesifik pada bulu dan pelarutnya adalah aquads dalam jumlah sedikit. Cairan tersebut dioleskan pada titik – titik bulu pada sarang burung walet. Sarang burung walet yang telah dioles dengan formula enzim tersebut kemudian dipertahankan pada suhu tertentu sampai sebagaian besar terlepas. Kemudian sisa bulu dibersihkan dengan mesin berikutnya. Kotoran lain yang bukan bulu sangat mudah dibersihkan secara manual. Enzim yang digunakan adalah protein dan pelarutnya adalh aquades sehingga dapat diminum. Selain itu enzimnya juga ikut terbuang bersama bulu yang lepas. Sehingga sarang burung yang dihasilkan tidak berubah nutrisi dan bentuknya selain bulu dan kotoran lain yang hilang, proses ini juga sudah melalui tahap penelitian dan telah dipublikasikan pada jurnal internasional dan sudah lolos BPOM dan berpaten. Klaim dalam pencucian kami adalah nutrisi sarang burung tidak berubah sebelum dan setelah pencucian. Tabel nutrisi dapat dilihat dibawah : Tabel Nutri Nutrisi Protein Glikoprotein Kadar Air Lemak Abu
Sebelum Cuci 53,39 11,38 17,00 0,74 5,7
Setelah Cuci 52,84 10,80 17,00 0,74 5,7
Tabel diatas menunjukkan bahwa sarang burung tidak berubah nutrisnya sebelum dan setelah pencucian. Bioaktif komponennya yaitu Glikoproteinnya pun tidak berubah baik jumlah maupun kondisinya ikatanya. Hal ini dibuktikan dengan SDS – page pewarna Glikoprotein, NMR, FTIR dan LC-MS/MS. Semua hasil akan dapat dibaca dalam jurnal kami.
Sarang Burung Walet - BioFresh F. Referensi
1. Marcone, M. F. 2005. Characterization of Edible Bird Nest the “Caviar of the East. Food Research International, 38 : 1125-1134. 2. Ma, F., and D. Liu. 2012. Sketch of the edible bird's nest and its important bioactivities. Food Research International 48 (2012)559–567. 3. Cendikia.Z.R, Dewi. Indrawati, 2010. Panduan pintar hamil dan melahirkan. Jakarta :Wahyu Media dalam Diana, F. 2013. Nutrisi Kehamilan dan Perkembangan. Paper. STKIP sebelas April. Sumedang 4. Utomo, B. 2015. Karakterisasi Glikoprotein Tiga Jenis Sarang Burung Walet Asdal Indonesia. Disertasi. University of Brawijaya. Malang. 5. Utomo, B. 2010. Keratinase Enzyme Utilization for the Washing of Edible Bird Nests.Thesis. University of Brawijaya. Malang. 6. Hamzah, Z., N. Hulwani Ibrahim., S. J.,K. Hussin., O. Hashim., and B. Lee. 2013. Nutritional Properties Of Edible Bird Nest. Journal of Asian Scientific Research, 2013, 3(6):600-607. 7. Andayani, W., Prihartini, E., Sariningsih, M., 2012.DETEKSI KADAR NITRAT DAN NITRIT PADA KOMODITAS SARANG BURUNG WALET YANG DIEKSPOR MELALUI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA. Laboratorium Uji Karantina Hewan Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya 8. Chan et all. 2015. Edible Bird’s Nest, an Asian Health Food Supplement, Possesses Skin Lightening Activities: Identification of N-Acetylneuraminic Acid as Active Ingredient. Journal of Cosmetics, Dermatological Sciences and Applications, 2015, 5, 262-274