Analisis Penerapan dan Pemungutan Pajak Penerangan Jalan, Pajak Hotel dan Pajak Sarang Burung Walet di Kabupaten Karawang
Fitria Universitas Bina Nusantara, Jakarta Barat, 021-53696969,
[email protected] Hanggoro Pamungkas, Drs, M.Sc
ABSTRAK
Analisis Penerapan dan Pemungutan Pajak Penerangan Jalan, Pajak Hotel dan Pajak Sarang Burung Walet di Kabupaten Karawang Abstrak
Dengan berlakunya sistem pemerintahan desentralisasi maka masing-masing Pemerintah Daerah diberikan kesempatan untuk mengelola penerimaan atas pajak daerahnya. Dan salah satunya adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang. Jenis pajak daerah yang dipungut juga beragam sehingga penulis memilih tiga jenis pajak yaitu pajak penerangan jalan, pajak hotel dan pajak sarang burung walet sebagai objek penelitian. Jangka waktu objek yang akan diteliti yaitu tahun 2008-2010. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan atas ketiga jenis pajak dilihat dari segi tarif, cara perhitungan, sistem pemungutan pajaknya. Selain itu, penelitian ini dilakukan guna mengetahui seberapa besar tingkat pencapaian target dan kontribusi dari ketiga jenis pajak daerah, kendala apa saja yang timbul dalam pemungutan pajak daerah dan usaha apa saja yang dilakukan dalam rangka meningkatkan penerimaan daerah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, dokumentasi, inquires of client dan wawancara. Hasil penelitian dan kesimpulan dari penelitian ini antara lain bahwa sistem pemungutan atas pajak daerah di kabupaten Karawang dibedakan menjadi 3 yaitu self assessment system, official assessment system dan withholding system. Pajak daerah yang memiliki kontribusi tertinggi terhadap penerimaan pajak daerah adalah pajak penerangan jalan. Sedangkan penerimaan dari pajak hotel dan pajak sarang burung walet hanya memberikan kontribusi sedikit terhadap penerimaan pajak daerah. Dan dilihat dari hasil pencapaian targetnya, penerimaan pajak penerangan jalan serta pajak hotel mampu mencapai target yang telah ditentukan dalam kurun waktu 2008-2010 sedangkan penerimaan dari pajak sarang burung walet di tahun 2008 serta 2009 menunjukan 1
kondisi dimana tidak tercapainya target yang telah ditentukan kecuali di tahun 2010 dan pencapaian itu terjadi karena adanya penurunan target. Saran penulis atas hasil penelitian ini adalah perlu adanya usaha dalam hal peningkatan kualitas dari pegawai baik melalui training atau pemberian seminar terkait isu-isu perpajakan sehingga hal tersebut serta peningkatan dari segi prasarana yang dapat menunjang kegiatan pegawai seperti komputer.
Kata kunci: pajak penerangan jalan, pajak hotel, pajak sarang burung walet
Analysis of the Application and Collection of Street Lighting Tax, Hotel Tax and the Swallow Nest Tax in the District of Karawang Abstract
With enactment of decentralization system of government and every man local government given opportunity to manage tax receipts over its territory. And among them, local government district karawang. Types of local tax collected also diverse so writer chosen three taxes is street lighting tax, from the hotel and tax swallow nest as objects research. Period object to be researched such as in 2008-2010. The purpose of this research is to see how the application of over three taxes seen in terms of tariffs calculation, manner system collection his taxes. Besides, the study is done to know how big level the target and contributions from three taxes region, the constraints arising in tax collection region and business anything done in order to raise local revenue. The research method used is a research library, documentation, inquires of client and interview. The research results and conclusions of this study, among others, that the vote of the local tax system in Karawang differentiated into 3 namely self assessment system, official assessment system and the withholding system. Tax areas that have the highest contribution to the acceptance of the local tax is tax on street lighting. Whereas the acceptance of the hotel tax and taxes swallow's nest just a bit to contribute to the acceptance of tax areas. And judging by the results of the achievement of the target, the street lighting as well as tax revenue tax hotel capable of achieving the targets set in the period 2008-2010 while revenues from taxes swallow nest in 2008 and 2009 showed conditions under which does not achieve the target that was specified with the exception of the year 2010 and achievement that happened due to decrease in target. Advice writer for the result of this research is need of effort in terms of improving the quality of employees either through training or the giving seminar related issues taxation so it and improve in terms of infrastructures can support the activities of employees like computers.
Keywords: street lighting tax, hotel tax, swallow nest tax
PENDAHULUAN Sejak berlakunya sistem desentralisasi maka tiap Pemerintah Daerah diberikan wewenang untuk mengatur dan mengelola penerimaan yang bersumber dari daerahnya. Salah satunya adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang. Dikarenakan jenis pajak yang beragam maka penulis hanya memilih tiga jenis pajak sebagai objek penelitian yaitu pajak penerangan jalan, pajak hotel dan pajak sarang burung walet. Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:
2
1.
Mengetahui bagaimana penerapan dan pemungutan pajak penerangan jalan dilihat dari segi tarif, sistem dan cara perhitungan;
2.
Mengetahui seberapa besar tingkat pertumbuhan penerimaan pajak penerangan jalan, pajak hotel dan pajak sarang burung walet selama tahun 2008-2010;
3.
Mengetahui seberapa besar kontribusi penerimaan pajak penerangan jalan, pajak hotel dan pajak sarang burung walet terhadap penerimaan pajak daerah selama periode 2008-2010;
4.
Mengetahui tingkat pencapaian target atas penerimaan pajak penerangan jalan, pajak hotel dan pajak sarang burung walet selama tahun 2008-2010;
5.
Mengetahui kendala-kendala yang muncul dalam pemungutan pajak daerah;
6.
Mengetahui upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak daerah.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dalam memperoleh data yang dibutuhkan dalam skripsi ini, digunakan beberapa metode pengumpulan data diantaranya sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan Pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari dan membaca buku-buku dari perpustakaan serta data lain yang mendukung dalam proses pembahasan masalah tersebut. 2. Penelitian Lapangan Penelitian ini dilakukan melalui peninjauan langsung ke Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah guna memperoleh data yang dibutuhkan dengan cara: a.
Dokumentasi Mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas seperti laporan hasil penerimaan pajak daerah selama tahun 2008-2010 serta kebijakankebijakan yang dikeluarkan.
b.
Inquires of the client Metode penelitian ini dilakukan guna memperoleh informasi mengenai latar belakang dari objek penelitian seperti struktur organisasi, sejarah dari objek yang akan diteliti serta informasi lain yang berhubungan dengan penelitian.
c.
Wawancara Pengumpulan data ini dilakukan dengan melakukan tanya jawab baik dengan pimpinan maupun dengan karyawan yang berada di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di bidang pajak daerah maupun di bidang perencanaan, pengendalian operasional guna memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai masalah yang akan dibahas didalam penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah: 1.
Tingkat Pencapaian Target
2.
Tingkat Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah terhadap Hasil Pajak Daerah
3
HASIL DAN BAHASAN Penerapan dan Pemungutan Pajak Penerangan Jalan, Pajak Hotel dan Pajak Sarang Burung Walet Sumber penerimaan atas pajak penerangan jalan dibedakan menjadi dua yaitu pajak penerangan jalan PLN dan pajak penerangan jalan non PLN. Sistem pemungutan pajaknya juga berbeda dimana pajak penerangan jalan PLN menganut withholding system sedangkan pajak penerangan jalan non PLN menganut self assessment system. Dasar pengenaan pajaknya adalah nilai jual tenaga listrik. Untuk menghitung pajak penerangan jalan PLN maka besarnya tagihan listrik dijadikan sebagai dasar pengenaan pajaknya. Sedangkan nilai jual tenaga listrik untuk pajak penerangan jalan non PLN dihitung melalui rumus: Kapasitas/ daya terpasang atau penggunaan x Volume pemakaian atau perkiraan jam per bulan x Harga jual satuan listrik PLN Rp. /per KHW Sistem pemungutan atas pajak hotel adalah self assessment system sehingga pengusaha hotel melaporkan pajak yang terutang atas penerimaan hotel paling lambat tanggal 15 setelah berakhirnya masa pajak. Dasar pengenaan pajak hotel adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel. Sistem pemungutan atas pajak sarang burung walet adalah self assessment system sehingga pengusaha sarang burung walet sendiri yang melaporkan pajak yang terutang pada saat pengambilan sarang burung walet. Dasar pengenaan pajaknya adalah nilai jual sarang burung walet. Nilai jual sarang burung walet diperoleh melalui hasil perkalian antara volume dan harga dasar. Tata cara pembayaran atas pajak daerah berbeda-beda dimana jenis pajak daerah yang menggunakan withholding system maka pelaksanaan pemungutan pajak daerah dilakukan oleh pihak ketiga yang dalam hal ini adalah PLN. Sehingga PLN melakukan penyetoran langsung atas penerimaan pajak daerah ke kas daerah. Sedangkan untuk jenis pajak daerah yang menganut self assessment system maka pembayaran atas pajak yang terutang melalui Bendahara Penerimaan dan Penyetoran. Dan dalam jangka waktu 1 x 24 jam maka Bendahara Penerimaan dan Penyetoran melakukan transfer atas penerimaan pajak daerah ke kas daerah setelah itu, Bendahara Penerimaan dan Penyetoran memberikan laporan ke bidang akuntansi yang disertai tanda setoran pajak daerah. Penentuan naik atau turunnya suatu target ditentukan berdasarkan penghitungan potensi pajak daerah dan evaluasi pendapatan triwulan sebelumnya dari setiap pajak daerah.
Analisis Pertumbuhan Penerimaan Pajak Daerah
Gambar 1: Pertumbuhan Kenaikan/ Penurunan Penerimaan Pajak Penerangan Jalan
4
Berdasarkan gambar diatas maka dapat diketahui bahwa penerimaan pajak penerangan jalan terus mengalami perkembangan setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena semakin meningkatnya daya tersambung yang digunakan oleh masyarakat.
Gambar 2: Pertumbuhan Kenaikan/ Penurunan Penerimaan Pajak Hotel Berdasarkan gambar diatas maka dapat diketahui bahwa penerimaan pajak hotel juga mengalami perkembangan di tiap tahunnya selama jangka waktu 2008-2010.
Gambar 3: Pertumbuhan Kenaikan/ Penurunan Penerimaan Pajak Sarang Burung Walet Jika dilihat dari grafik pertumbuhan atas penerimaan pajak sarang burung walet maka dapat diketahui bahwa penerimaan atas pajak sarang burung walet terus mengalami penurunan selama tahun 2008-2010. Salah satu penyebab menurunnya penerimaan atas pajak sarang burung walet adalah karena munculnya isu flu burung sehingga menurunkan daya beli dari masyarakat untuk mengkonsumsi sarang burung walet.
Analisis Tingkat Pencapaian Target atas Penerimaan Pajak Penerangan Jalan, Pajak Hotel dan Pajak Sarang Burung Walet
Gambar 4: Perbandingan antara Anggaran dengan Realisasi atas Pajak Penerangan Jalan
5
Berdasarkan gambar diatas maka dapat diketahui bahwa selama tahun 2008-2010 realisasi penerimaan atas pajak penerangan jalan mampu melebihi target yang telah ditetapkan.
Gambar 5: Perbandingan antara Anggaran dengan Realisasi atas Pajak Hotel Berdasarkan grafik diatas maka dapat diketahui bahwa penerimaan atas pajak hotel selama tahun 20082010 mampu mencapai target yang telah ditentukan di tiap tahunnya.
Gambar 6: Perbandingan antara Anggaran dengan Realisasi atas Pajak Sarang Burung Walet Berdasarkan gambar diatas maka dapat diketahui bahwa penerimaan atas pajak sarang burung walet selama tahun 2008 sampai 2010 menunjukkan tidak tercapainya atas target yang telah ditetapkan kecuali di tahun 2010. Dan hal itupun terjadi karena adanya penurunan target di tahun tersebut.
Analisis Kontribusi Penerimaan Pajak Penerangan Jalan, Pajak Hotel dan Pajak Sarang Burung Walet terhadap Pajak Daerah
6
Berdasarkan ketiga gambar diatas maka dapat diketahui bahwa pajak penerangan jalan memberikan kontribusi terbesar terhadap penerimaan pajak daerah.
Kendala-Kendala dalam Pemungutan Pajak Penerangan Jalan, Pajak Hotel dan Pajak Sarang Burung Walet Kendala dalam pemungutan pajak dibedakan menjadi dua yaitu kendala internal dan kendala eksternal. Kendala internal dalam pemungutan pajak diantaranya: a.
Jumlah personil yang melakukan penagihan pajak masih minim;
b.
Jumlah kendaraan operasional masih terbatas dalam melakukan penagihan pajak terhadap wajib pajak yang jumlahnya banyak;
c.
Ketegasan petugas dalam melakukan penagihan;
d.
Pekerja lapangan masih menggunakan tenaga kerja yang tersedia pada saat itu.
Sedangkan, kendala eksternal dalam pemungutan pajak antara lain: a.
Kurangnya kesadaran dari wajib pajak akan kewajiban pajaknya;
b.
DPPKAD belum memiliki alat pengukur KWH meter;
c.
DPPKAD belum mengetahui secara pasti kapan waktu panen atas sarang burung walet.
Upaya-upaya yang Dilakukan Oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam Rangka Meningkatkan Penerimaan Pajak Daerah Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam rangka meningkatkan penerimaan atas pajak daerah baik secara ekstensifikasi maupun intensifikasi yaitu: 1.
Intensifikasi Pajak a.
Sosialisasi pajak
b.
Penyuluhan pajak
c.
Perbaikan terhadap sistem pengelolaan/ pelayanan penerimaan pajak daerah
d.
Pembenahan regulasi atas penerimaan pajak daerah
e.
Pendataan atas potensi dari semua objek pajak
7
2.
Ekstensifikasi Pajak Ekstensifikasi pajak dilakukan dengan memperluas objek pajak baru misalnya dengan melakukan pemungutan jenis pajak baru.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan yang dilakukan penulis maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Sistem pemungutan atas pajak daerah di Kabupaten Karawang dibedakan atas tiga jenis yaitu: Self Assessment System, Official Assessment System dan Witholding System. B
2.
Perkembangan penerimaan atas pajak penerangan jalan terus mengalami peningkatan selama tahun 2008-2010. Dimana, realisasi penerimaan di tahun 2008 yang semula sebesar Rp 48.287.815.684 menjadi Rp 53.008.413.753 di tahun 2009 dan di tahun 2010, penerimaan juga mengalami peningkatan menjadi Rp 63.341.292.465. Peningkatan atas penerimaan pajak penerangan jalan terjadi karena semakin meningkatnya jumlah pengguna energi listrik serta bertambahnya daya tersambung yang digunakan oleh pemakai lisrik. Perkembangan penerimaan atas pajak hotel juga mengalami peningkatan selama kurun waktu 2008-2009. Hal ini terlihat dengan meningkatnya penerimaan selama 3 tahun berturut-turut yaitu Rp 324.993.709, Rp 341.722.378 dan Rp 431.566.486. Tetapi untuk jenis pajak sarang burung walet justru mengalami penurunan dalam hal penerimaannya. Contohnya di tahun 2008 penerimaan atas pajak sarang burung walet yang semula sebesar Rp 74.385.180 menjadi Rp 57.980.520 di tahun 2009 setelah itu juga mengalami penurunan di tahun 2010 menjadi Rp 50.993.350
3.
Berdasarkan hasil analisa tingkat pencapaian target, maka dapat diketahui bahwa realisasi penerimaan pajak penerangan jalan mampu mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dengan tingkat persentase pencapaian target di tahun 2008 sebesar 110,75% dan kemudian menyusul di tahun 2009 serta 2010 sebesar 116,51% dan 107,36%. Selain itu, realisasi penerimaan atas pajak hotel juga mampu melewati batas target yang telah ditetapkan. Di tahun 2008, tingkat persentase pencapaian targetnya sebesar 171,05% dan menjadi 133,56% di tahun 2009 setelah itu di tahun 2010, tingkat persentase pencapaian targetnya menjadi 135,29%. Namun, pajak sarang burung walet menujukkan hasil dimana penerimaan tersebut tidak mampu mencapai target yang telah ditetapkan di tahun 2008 sampai 2009. Meskipun begitu, di tahun 2010 penerimaan atas pajak sarang burung walet memperlihatkan pencapaian targetnya. Hal tersebut terjadi karena adanya penurunan target. Dengan adanya ketidakmampuan dalam pencapaian target yang telah ditentukan serta penurunan penerimaan atas pajak sarang burung walet maka dapat dikatakan bahwa potensi atas penerimaan sarang burung walet belum memadai.
4.
Berdasarkan tingkat persentase kontribusi, maka dapat disimpulkan bahwa pajak penerangan jalan memberikan kontribusi yang paling tinggi terhadap penerimaan pajak daerah dibandingkan dengan penerimaan yang berasal dari pajak hotel dan pajak sarang burung walet. Hal itu terjadi mengingat semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan penggunaan energi listrik sehingga penerimaan atas pajak penerangan jalan juga akan mengalami peningkatan.
Berdasarkan simpulan diatas, maka saran Penulis atas penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Penambahan jumlah personil yang diperlukan dalam hal mempercepat proses penagihan pajak serta mempercepat proses pelayanan pajak yang mampu menjangkau semua wajib pajak yang ada di daerah Karawang terutama personil yang berkompeten di bidang perpajakan.
2.
Selain peningkatan dalam hal kuantitas, diperlukan juga usaha-usaha peningkatan kualitas tenaga kerja di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah baik melalui program pendidikan seperti training, pengadaan seminar yang berkaitan dengan isu-isu perpajakan maupun pengevaluasian atas kinerja sehingga dapat diketahui mana tenaga kerja yang berkompeten dan mana tenaga kerja yang masih membutuhkan proses pembelajaran.
8
3.
Penambahan jumlah sarana dan prasarana juga akan berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan pajak daerah. Misalnya: jumlah kendaraan yang sedikit dalam hal melakukan penagihan pajak juga akan berpengaruh terhadap hasil penagihan. Selain kendaraan maka dibutuhkan juga prasarana seperti komputer yang dapat memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan karena Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah masih menggunakan sistem manual dalam menyelesaikan pekerjaannya seperti mesin tik.
REFERENSI Ilyas, B.W. & Burton, R. (2008). Hukum Pajak. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Mardiasmo (2009). Perpajakan Edisi Revisi Tahun 2009. Yogyakarta: Penerbit ANDI Yogyakarta. Peraturan Bupati Karawang Nomor 108 tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karawang. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Karawang No. 3 tahun 1998 tentang Pajak Penerangan Jalan. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Karawang No. 3 tahun 1999 tentang Pajak Hotel dan Restoran. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang No. 2 tahun 2002 tentang Pajak Sarang Burung Walet. Siahaan, M.P. (2010). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintahan Daerah. Waluyo (2008). Perpajakan Indonesia. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Zain, M. & Hermana, S. (2010). Himpunan Undang-Undang Perpajakan 2010. Jakarta: Penerbit PT Indeks. Zuraida, Ida (2012). Teknik Penyusunan Peraturan Daerah. Jakarta: Penerbit Sinar Grafika. http://www.karawangkab.go.id
RIWAYAT PENULIS Fitria lahir di kota Jakarta pada 25 April 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada 2012.
9