Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
PENGELOLAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME OLEH DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PONTIANAK Oleh: EKA SETIANA NIM. E43011001
Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 Email:
[email protected]
Abstrak Dalam penelitian ini ada beberapa pemasalahan, yaitu masih terbatasnya jumlah pegawai pada bagian lapangan dalam menangani ±3.000 titik tiang reklame di kota Pontianak dikarenakan tidak sebanding dengan beban kerja yang ada, penerimaan pajak reklame yang mengalami penurunan tahun 2013 pada pajak reklame kain/spanduk dan pajak reklame peragaan yang tidak mencapai target. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pelaksanaan dan pengawasan pemungutan pajak reklame kain/spanduk dan pajak reklame peragaan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak. Teori yang digunakan dalam menganalisis permasalahan ini adalah fungsi manajmen menurut George R. Terry yang hanya memfokuskan pada pelaksanaan dan pengawasan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan untuk pemungutan pajak reklame kain/spanduk dan pajak reklame peragaan yang masih belum optimal dikarenakan adanya beberapa hambatan yaitu dilihat dari segi sosialisasi yang dilakukan oleh petugas lapangan bagian pengawasan dan pengembangan, dan kurangnya jumlah pegawai bagian lapangan dalam menertibkan reklame yang menyalahi aturan yang masih belum efektif dalam pelaksanaannya, pengawasan dalam pemungutan pajak reklame kain/spanduk dan pajak reklame peragaan belum optimal dapat dilihat dari beberapa hambatan yaitu, tidak tercapainya target yang telah ditentukan untuk pajak reklame kain/spanduk dan pajak reklame peragaan, serta kurangnya jumlah petugas dilapangan yang berjumlaah 5 orang menangani ±3.000 titik tiang reklame di kota Pontianak yang kurang optimal karena jumlah beban kerja tidak sesuai dengan petugas lapangan yang ada. Saran dari penelitian ini adalah perlu pembenahan pada program pengelolaan pemungutan pajak reklame, dan perlu dilakukan pengawasan secara berkala terkait dengan penertiban reklame sesuai ketentuan peraturan Walikota Pontianak. Kata-kata Kunci: Pelaksanaan, Pengawasan, dan Pajak Reklame.
Abstract In this research there are some problems, that is the limited number of employees on the field to handle ±3.000 advertisement pole point in Pontianak because not comparable with the existing workload, advertisement tax revenue that declined year 2013 the advertisement tax, fabric / banner and advertisement tax demonstrations that do not reach the target. This research aims to determine and analyze the execution and supervision tax collection fabric advertisement / banner and advertisement tax demonstration by the Department of Revenue Pontianak area. The theory used in analyzing this issue is management functions according to George R. Terry which only focused on implementation and monitoring. The method used in a descriptive research with qualitative approach. The results showed that implementation for collection of advertisement tax fabric / banner demonstration and advertisement tax that is still not optimal because of some constraints are in terms of socialization conducted by field personnel monitoring section and development, and insufficient numbers of employees of parts of the field in a bring order advertisement that violates the rules which is still not effective in practice, supervision in the collection advertisement tax fabric / banner and demonstration advertisement tax not optimal can be seen from some of the obstacles are, not achieving the targets set for advertisement tax fabric / banner and demonstration billboard tax, as
1 EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
well as insufficient number of officers in the field, amounting to 5 people handle ±3.000 advertisement poles point in the Pontianak less than optimal because of the amount of workload does not correspond to the existing field personnel. Suggestions from this research is need to reform the management of advertisement taxation program, and necessary to supervise periodically related with the controlling advertisement under the provisions of the Mayor of Pontianak. Keywords: Implementation, Monitoring, and advertisement tax.
penyelenggaraan reklame. Reklame adalah
A. PENDAHULUAN
benda, alat, perbuatan atau media yang Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD)
menurut bentuk dan corak ragamnya untuk
adalah salah satu sumber keuangan daerah
tujuan
yang
dalam
memperkenalkan,
daerah
memujikan suatu barang, jasa atau orang,
otonom. Setiap kegiatan pemerintah baik
serta untuk menarik perhatian umum kepada
tugas pokok maupun tugas pembantuan
suatu
dapat terlaksana secara efektif dan efisien
ditempatkan kemudian dapat dilihat, dibaca,
jika diimbangi oleh adanya PAD. Pajak
dan/atau didengar dari suatu tempat. Pajak
daerah
Reklame
juga
merupakan
penyelenggaraan
pusat
pemerintahan
merupakan
salah
satu
sumber
komersial,
barang,
dipergunakan
untuk
menganjurkan
atau
jasa
sebagai
atau
salah
orang
satu
yang
sumber
penerimaan penting yang akan digunakan
Pendapatan Daerah yang berpotensi perlu
untuk
penyelenggaraan
dilakukan pemungutan secara efisien dan
pembangunan
efektif agar dapat lebih berperan dalam
daerah. Peranan pajak sangatlah penting bagi
usaha peningkatan Pendapatan Asli Daerah
penerimaan kas negara oleh karena itu
di Kota Pontianak.
membiayai
pemerintah
daerah
dan
Pemerintah terus berusaha meningkatkan
Pajak reklame di Kota Pontianak
dan menggali setiap potensi yang ada di
diatur dalam Peraturan Daerah (Perda)
daerahnya untuk digali dan dioptimalkan.
Nomor 04 Tahun 2012 Tentang Perubahan
Jenis
pajak
yang
dikelola
oleh
Atas Peraturan Daerah Kota Pontianak
Pemerintah Kota Pontianak adalah pajak
Nomor 06 Tahun 2010 Tentang Pajak
reklame dan difokuskan pada pajak reklame
Daerah Kota Pontianak.
kain/spanduk dan pajak reklame peragaan. Pajak
Reklame
adalah
pajak
atas
Berdasarkan paparan latar belakang tersebut, maka didapat perumusan masalah 2
EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
sebagai
berikut:
(1)
Bagaimanakah
Pelaksanaan Pemungutan Pajak Reklame
pengelolaan pemungutan pajak reklame kain/spanduk dan pajak reklame peragaan.
Kain/Spanduk dan Pajak Reklame Peragaan oleh
Dinas
Pendapatan
Daerah
Kota
Pontianak, (2) Bagaimanakah Pengawasan
B. TINJAUAN PUSTAKA
Pemungutan Pajak Reklame Kain/Spanduk dan Pajak Reklame Peragaan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak.
Pemungutan
pajak
reklame
kain/spanduk dan pajak reklame peragaan.
Fokus penelitian ini berada di kota
George R. Terry (dalam Siagian, 2003:85)
Pontianak mengingat kota ini merupakan
merumuskan
pusat
menjadi empat proses, yang sering disingkat
pemerintahan
di
Pontianak.
fungsi-fungsi
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi
menjadi
masalah yang telah diuraikan terdahulu,
Actuating, dan Controlling). Perencanaan
maka
adalah
fokus
penelitiannya
adalah
POAC
Manajemen
(Planning,
proses
Organizing,
mempersiapkan
secara
Pelaksanaan dan Pengawasan Pemungutan
sistematis kegiatan yang akan dilakukan
Pajak Reklame Kain/Spanduk dan Pajak
untuk
Reklame Peragaan oleh Dinas Pendapatan
Pengorganisasian menghasilkan organisasi
Daerah Kota Pontianak.
sebagai suatu kesatuan yang bulat, yaitu
Untuk
suatu
tujuan,
dan
struktur organisasi, Pelaksanaan merupakan
menganalisis pelaksanaan pemungutan pajak
aspek hubungan antar manusiawi dalam
reklame kain/spanduk dan pajak reklame
kepemimpinan yang mengikat para bawahan
peragaan oleh Dinas Pendapatan Daerah
untuk
Kota Pontianak. Untuk mengetahui dan
menyumbangkan tenaga kerja efektif serta
menganalisis pengawasan pajak reklame
efesien
kain/spanduk dan pajak reklame peragaan
Pengawasan dari fungsi-fungsi manajemen
oleh
terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi
Dinas
mengetahui
mencapai
Pendapatan
Daerah
Kota
Pontianak. Dapat memberikan pemahaman dan
bersedia
untuk
pengawasan digunakan
mengerti
mencapai
atau istilah
tujuan,
dan
serta
sekarang
banyak
pengendalian.
Tetapi
pengambilan kebijakan dalam pengelolaan
hanya menggunakan proses pelaksanaan dan
pemungutan pajak reklame oleh DISPENDA
pengawasan pada pengelolaan pemungutan
Kota Pontianak, melalui proses memperbaiki 3 EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pajak reklame oleh dinas pendapatan daerah
terutama
kota Pontianak.
pelaksanaan dan pengawasannya.
Terry
&
Rue
(2012:
mengenai
perencanaan,
01)
mendefinisikan manajemen adalah suatu
Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian
proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasi
Peraturan Walikota Pontianak Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pajak Reklame Kota Pontianak
atau maksud-maksud yang nyata. Kemudian menurut Prof. The Liang Gie (1997:83) manajemen
adalah
merencanakan,
ilmu
atau
seni
mengorganisasikan
serta
mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen
dibutuhkan
oleh
semua organisasi, karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dalam pencapaian tujuannya. Ada tiga alasan utama diperlukan manajemen yaitu pertama, untuk mencapai tujuan
organisasi
dan
pribadi,
kedua
menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan yang
saling
bertentangan,
dan
ketiga,
Pengelolaan Pemungutan Pajak Reklame oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak
Identifikasi Masalah 1. Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia yaitu pegawai yang dibutuhkan untuk dilapangan dalam mengeksekusi reklame yang masa berlakunya sudah habis namun masih terpasang. 2. Penerimaan reklame yang mengalami penurutan tahun 2013 pada pajak Reklame Kain/Spanduk dan Reklame Peragaan tidak mencapai target.
George R. Terry (dalam Siagian, 2003:85) merumuskan menjadi empat proses, yang sering disingkat menjadi POAC, hanya memfokuskan pada dua fungsi manajemen yaitu: a. Pelaksanaan (Actuating), dan b. Pengawasan (Controlling).
mencapai efisiensi dan efektifitas suatu organisasi kerja yang diukur dengan cara yang
berbeda,
salah
satu
cara
yaitu
menetapkan optimalisasi pencapaian tujuan organisasi melalui tindakan pengelolaan. Begitu pula dalam pengelolaan pajak yang dilakukan
oleh
pemerintah
OUTPUT Dapat diketahuinya faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam Pengelolaan Pemungutan Pajak Reklame oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak
guna
mengoptimalkan penerimaan keuangan suatu daerah. Dalam pengelolaan pajak tersebut sangat terkait dengan fungsi manajemen 4 EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
peneliti menggunakan teknik analisis data
C. METODE PENELITIAN
Miles
dan
Huberman
dalam
Silalahi
Jenis penelitian yang peneliti lakukan
(2012:339) yaitu reduksi data, penyajian
ini merupakan jenis penelitian deskriptif
data, dan penarikan kesimpulan. Agar data
dengan
Adapun
yang peneliti dapat teruji keabsahannya
Penelitian ini akan dilaksanakan di Dinas
maka dari itu peneliti menggunakan cara
Pendapatan
triangulasi
pendekatan
Daerah
kualitatif.
(DISPENDA)
Kota
data.
Peneliti
menggunakan
Pontianak, Pertimbangan lokasi ini dipilih
triangulasi sumber yaitu mencari data dari
karena
perkembangan
sumber yang beragam yang masih terkait
Pendapatan Asli Daerah di Kota Pontianak
satu sama lain dan triangulasi teknik yaitu
yang mengalami penurunan pada jenis
mengecek data kepada sumber yang sama
reklame peragaan dan reklame kain/spanduk.
dengan teknik yang berbeda.
Dengan
dengan
melihat
pertimbangan
dalam
pemilihan
tempat tersebut Dispenda merupakan dinas yang
menangani
langsung
tentang
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
pendapatan daerah Kota Pontianak. Waktu yang digunakan untuk menyusun skripsi ini
Untuk menganalisis permasalahan
dari pengajuan judul, konsultasi, hingga
Pembahasan sangatlah penting dalam suatu
penelitian dimulai pada Juli 2015 hingga
karya ilmiah. Pembahasan berfungsi untuk
Maret 2016. Subjek dari penelitian ini adalah
menjelaskan mengenai permasalahan yang
Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak,
ada dalam suatu kondisi dan apa yang
dan
menjadi penyebab timbulnya suatu masalah
Kasubag
Perencanaan,
Kabid
Pengawasan dan Pengembangan 3 Orang Petugas Lapangan 3 Orang Wajib Pajak
tersebut. Dalam pembahasan ini, peneliti akan
Reklame (Vendor). Instrumen utama dalam
menjelaskan
hasil
penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu
Pengelolaan
Pajak
dengan alat bantu penelitian berupa tape
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota
recorder atau handycam. Dalam penelitian
Pontianak
ini,
teknik
Pelaksanaan
dan
pengumpulan data berupa wawancara dan
Pengelolaan
Pajak
Reklame
Di
dokumentasi.
Pontianak.
Dalam
Peraturan
WaliKota
peneliti
menggunakan
Untuk
menganalisis
data,
yang
penelitian
tentang
Reklame
Untuk
dilihat
dari
Pengawasan
aspek terhadap Kota
5 EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Pontianak Nomor 45 Tahun 2014 Tentang
lepas dari peran dan fungsi organisasi
Penyelenggaraan
pemerintah
Reklame
Di
Kota
Pontianak.
yang
mengemban
tugas
pemerintah karena keberhasilan organisasi pemerintah dalam mencapai tujuan sangat
1.
mendukung
Pelaksanaan Pelaksanaan atau dengan kata lain
tercapainya
tujuan
pembangunan nasional.
actuating adalah suatu proses penggerakan,
Dengan
adanya
realita
bahwa
pemberian arahan kepada bawahan oleh
kebutuhan hidup dari masyarakat yang
pimpinan
semakin kopleks dan majemuk, menjadikan
untuk
berdasarkan
menjalankan
bidang
tugas
masing-masing
Kota
Pontianak
sebagai
tempat
yang
anggotanya. Dalam penggerakan terdapat
strategis dalam mengembangkan ekonomi
beberapa unsur yaitu unsur intruksi atau
dan pendapatan terutapa di sektor informal,
perintah yang berupa strategi uraian tugas
hal ini yang menjadi salah satu pendorong
masing-masing bidang dalam menjalankan
banyak
tugasnya dan motivasi atau dorongan dari
reklame papan atau billboard, reklame
pimpinan. Agar tiap pegawai atau tiap
videotron, megatron LED (Light Emitting
anggota
diode),
organisasi
berkeinginan
dan
bermunculan
reklame
berusaha untuk mencapai tujuan yang telah
kain/spanduk,
direncanakan.
bendera,
Pembngunan
neon
seperti
box,
reklame
umbul-umbul,
baliho,
reklame
selebaran,
reklame
dasarnya
berjalan/kendaraan, reklame udara, reklame
merupakan upaya yang dilakukan oleh
apung, reklame suara, reklame selebaran,
masyarakat sebagai pewajib pajak untuk
reklame film atau reklame slide, reklame
memperbaiki
dan
peragaan dan reklame branding dengan
bidang
berbagai macam bentuknya di wilayah
kehidupan menuju suatu keadaan yang lebih
administratif Kota Pontianak maka peneliti
baik dari pada keadaan sebelumnya. Pewajib
hanya
pajak adalah pelaku utama pembangunan
kain/spanduk dan pajak reklame peragaan.
dan
Banyaknya
ketertinggalan
keterbelakangan dalam
pemerintah
mengarahkan, menciptakan
pada
reklame
semua
berkewajiban membimbing
suasana
yang
untuk serta
menunjang.
Keberhasilan pembangunan nasional tidak
dengan
fokus
pada
reklame
berbagai
dimungkinkan
pajak
yang
bentuk, terjadinya
reklame
bermunculan maka
sangat
pelanggaran
terhadap pemasangan reklame tersebut. Hal 6
EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
ini tentunya menjadi pekerjaan rumah yang
perhatian penting dan serius. Bukan hanya
harus diselesaikan oleh pemerintah Kota
bagi pihak Dispenda Kota Pontianak semata,
Pontianak.
dengan
melainkan juga dengan keselamatan tim
kegiatan penertiban sekaligus melakukan
penertiban reklame yang dilakukan aktivitas
mengawasan terhadap pemasangan reklame
pembongkaran reklame serta masyarakat
yang ilegal (tidak berizin).
sekitar atau pengguna jalan bagi reklame
Terutama
berkaitan
Pelanggaran yang sering terjadi pada bagian
pelaksanaan
pengelolaan
pajak
yang berada di jalan raya. Saat ini tim penertib reklame hanya berjumlah 5 orang
reklame yang memiliki ukuran besar juga
pegawai
terjadi
Kota
reklame yang menyalahi aturan, namun tidak
Pontianak. Dari hasil dokumentasi reklame
sesuai dengan banyaknya titik tiang reklame
biasanya
yang ada di wilayah administratif Kota
di
wilayah
dapat
adminisrtatif
berupa
reklame
kain/
spanduk dan pajak reklame peragaan.
besar
yang
bertugas
mengeksekusi
Pontianak. Maka dari hasil wawancara
Pelanggaran reklame dengan ukuran
dengan
yang
diperlukan paling tidaknya berjumlah 12
sering
terjadi
merupakan
tim
penertib
tersebut
pelanggaran yang tidak dipenuhi wajib
orang untuk menangani
pajak, pada ketentuan yang telah disepakati
menyalahi aturan.
yang
reklame
yang
pada saat izin pemasangan reklame pada
Penegakkan hukum dalam upaya
bagian perizinan pajak reklame. Dari hasil
penertiban beredarnya reklame yang tidak
wawancara oleh petugas pengawasan dan
sesuai
pengembangan pada pajak reklame bahwa
Pontianak Nomor 04 Tahun 2012 Tentang
penertiban yang dilaksanakan oleh tim
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota
penertiban reklame tersebut tidak mudah,
Pontianak Nomor 06 Tahun 2010 Tentang
jumlah SDM yang terbatas menangani
Pajak Daerah Kota Pontianak merupakan
reklame dengan ukuran iklan yang besar dan
tugas
dari
Dispenda
Kota
terletak diwilayah yang ramai penduduk atau
Penegakkan
peraturan
daerah
jalan raya dengan kepadatan lalu lintas,
peraturan walikota Pontianak dalam rangka
membutuhkan suatu peralatan khusus dan
ketertiban dan kepatuhan wajib pajak dalam
tenaga ekstra untuk menertibkannya. Unsur
penyelenggaraan reklame di Kota Pontianak,
keselamatan dalam pembongkaran reklame
sekaligus
yang berukuran besar tentu saja menjadi
administrasi.
dengan
Peraturan
merupakan
Daerah
Kota
Pontianak.
bentuk
maupun
dari
7 EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Demikian output dari pelaksanaan
yang efektif kepada pewajib pajak. Karena
tugas adalah berupa pemerintah setempat
sosialisasi yang efektif akan memperlancar
yang bertanggungjawab atas pengelolaan
jalannya proses pembangunan.
pemungutan
pajak
Kota
Dinas pendapatan daerah kota
Pontianak yaitu Dinas Pendapatan Daerah
Pontianak mempunyai tugas melaksanakan
Kota Pontianak dapat dikatakan efektif
urusan pemerintah dibidang pendapatan
apabila pemerintah tersebut berhasil dalam
daerah
melaksanakan tugasnya. Dengan kata lain
pemungutan pajak reklame. Pelanggaran
keberhasilan
dalam
yang dilakukan oleh pewajib pajak sebagai
nasional banyak tergantung pada kerja dan
subjek pajak reklame yang telah mengajukan
kemampuan pegawai negeri. Dari hasil
izin pemasangan reklame di pemerintah
penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa
Kota Pontianak akan tetapi reklame tersebut
kedudukan dan peran pegawai negeri sangat
terpasang
penting
Pemerintahan Kabupaten Kubu Raya. Hal
tugas
dan
pengelolan
reklame
di
pemerintah
menentukan
pemungutan
keberhasilan
pajak
reklame
khususnya
di
dalam
pelaksanaan
wilayah
administratif
ini menjadi masalah tersendiri bagi Dinas
kain/spanduk dan pajak reklame peragaan.
Pendapatan
Tugas pemerintah tidak hanya mengatur
(Dispenda).
saja, akan tetapi juga memberi sosialisasi
Daerah
Kota
Pontianak
Dari hasil wawancara dari beberapa
kepada pewajib pajak. Fungsi sosialisasi saat
wajib
ini belum mendapat perhatian dari para
menjelaskan bahwa dispenda memberikan
pewajib pajak sebab fungsi mengaturnya
penjelasan kepada wajib pajak secara terus
lebih
porsi
menerus tentang aturan yang berlaku dan
pengawasannya. Berhasilnya pengelolaan
dasar hokum penyelenggaraan reklame,
pemungutan
pajak
melakukan sosialisasi kepada wajib pajak
Berdasarkan
hasilnya
dominan
dibandingkan
reklame
tersebut.
pengelolaan
ini
pajak
reklame,
wajib
pajak
dengan melakukan pendekatan persuasif
memerlukan sistem dan aparatur pelaksana
dengan
cara
memberikan
nasehat,
yang mampu tanggap dan kreatif serta
mengingatkan kepada wajib pajak sadar
pengelolaan yang sesuai dengan prinsip-
akan pajak dan peraturan-peraturan yang
prinsip manajemen modern dalam sikap
berlaku menurut Peraturan Daerah Kota
prilaku dan kemampuan teknisnya termasuk
Pontianak Nomor 04 Tahun 2012 Tentang
didalamnya adalah memberikan sosialisasi
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota 8
EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Pontianak Nomor 06 Tahun 2010 Tentang
Dari hasil wawancara di atas maka
Pajak Daerah Kota Pontianak dan Peraturan
dapat di simpulkan bahwa dengan adanya
Walikota Pontianak Nomor 45 Tahun 2014
sosialisasi
Tentang Penyelenggaraan Pajak Reklame
informasi yang dibutuhkan oleh pewajib
Kota Pontianak. Dari pelanggaran tersebut
pajak
Dinas Pendapatan Daerah kota Pontianak
mengerti tentang peraturan yang ada. Pada
dalam pelaksanaan mengatasi penerimaan
kenyataannya di lapangan masih ada wajib
pajak reklame yang mengalami penurunan
pajak reklame yang mau mematuhi aturan
tahun 2013 khususnya pada pajak Reklame
dan ketentuan yang ada sesuai pada saat izin
Kain/Spanduk dan pajak Reklame Peragaan
dibagian pelayanan pajak reklame. Namun
yang tidak mencapai target pada tahun 2013,
sebaliknya apabila wajib pajak menyalahi
berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala
aturan pemasangan reklame dan tidak sesuai
Bidang Pengawasan dan Pengembangan
dengan ketentukan yang berlaku setelah
Bapak Rull Sudira, S.E, beliau mengatakan
melakukan sosialisasi, maka tim bertindak
bahwa:
tegas melakukan eksekusi atau merazia
berkala
reklame
setidaknya
terutama
memberi
yang
kurang
“dengan melakukan sosialisasi secara
dengan membongkar atau melepas media
berkala terhadap pewajib pajak tentang
reklame yang terpasang, menyitanya dengan
peraturan daerah kota Pontianak mengenai
terlebih dahulu memberikan surat peringatan
pajak reklame agar mereka mengetahui dan
I, II, dan III kepada wajib pajak. Hal tersebut
memahami pentingnya mematuhi peraturan
terpaksa
yang
meningkatkan
memberikan efek jera terhadap wajib pajak
pendapatan asli daerah kota Pontianak
yang bandel kemudian blacklist brand/merk
melalui pajak daerah yaitu pajak reklame
atas nama wajib pajak tersebut.
ada
serta
dapat
yang untuk saat ini sangat komersil untuk
tim
penertiban
lakukan
guna
Dari hasil wawancara pada petugas
media promosi dan sebagainya, karena apa
lapangan
bila pewajib pajak tidak membayar pajak
kenyataannya yang ditemui di lapangan
reklame
pasang
masih terdapat reklame yang menyalahi
seharusnya melebihi batas waktu yang
aturan pemasangan reklame seperti pajak
ditentukan
tambahan
reklame kain/spanduk dan pajak reklame
sebagian besar mereka dengan sengaja tidak
peragaan yang mengakibatkan menurunnya
mau membayarnya”
pendapatan daerah kota Pontianak pada
yang
telah
dikenakan
mereka
biaya
pajak
reklame,
bahwa
pada
9 EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
tahun 2013. Pelanggaran salah pasang yang
permohonan pengajuan pemasangan iklan
terpasang pada tiang listrik dan pohon ini
seolah acuh atau mengabaikan masa berlaku
terjadi
di
wilyah
administrative
kota
reklame tersebut, maka secara material
Pontianak.
Wajib
pajak
saat
pemerintah kota Pontianak akan menderita
pendaftaran pada bagian perizinan pajak
kerugian, karena sebenarnya tempat tersebut
reklame cenderung menyalahi aturan yang
dapat diisi dengan reklame baru. Disisi akan
telah
biasanya
menguntungkan pihak pemasang reklame
ditemukan terpasang didalam wilayah yang
karena terpasang lebih lama dari waktu yang
tidak sesuai dengan izin yang diajukan
ditentukan. Oleh karena itu, diperlukan
dalam surat permohonan pemasangan iklan,
penanganan intensif tersebut dapat berupa
dan terjadi pula salah pasang dalam wilayah
tindakan penertiban atau eksekusi secara
administrative yang berbeda, contoh:
langsung reklame-reklame yang dianggap
a. Memasang reklame ditrotoar maupun
lewat masa berlakunya (expired).
disepakati,
dinding-dinding
b.
pada
reklame
atau
pagar
rumah
Pelanggaran
mengenai
reklame
pinggir jalan yang bukan menjadi tempat
peragaan yang tidak memiliki izin atau
yang
illegal merupakan suatu bentuk pelanggaran
diizinkan
unutuk
memasang
reklame.
serius yang tidak bisa ditawar-menawar lagi
Mengajukan izin pemasangan reklame
legalitasnya. Dalam hal ini Dispenda Kota
pada bagian perizinan pajak reklame di
Pontianak
Pemerintahan Kota Pontianak, akan
mengambil
tetapi
terpasang
reklame kain/spanduk dan reklame pergaan
Pemerintah
tersebut karena merugikan pemerintah kota
reklame
diwilayah
tersebut
administratif
Kabupaten Kubu Raya.
sudah
selayaknya
tindakan
atau
langsung
menertibkan
Pontianak dan disisi lain menguntungkan
c. Memasang reklame tanpa memiliki izin
pihak pemasang reklame.
yang belum dicap. Pelanggaran reklame insidentil yang
2.
Pengawasan
telah habisnya masa izin reklame tersebut
Pengawasan merupakan suatu proses
juga menjadi permasalahan tersendiri di
pengendalian atau pengawasan kegiatan
bagian
pengembangan
yang telah dilaksanakan atau dikerjakan
dalam melakukan pelaksanaan pengawasan
apakah sudah sesuai dengan tujuan dan
terhadap pajak reklame. Hal ini dikarenakan
arahan yang diberikan atau tidak. Hal ini
pengawasan
dan
10 EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dilakukan untuk menghindari terjadinya
Nomor
penyimpangan-penyimpangan dari tujuan
Penyelenggaraan
awal
Pontianak.
organisasi.
Didalam
pengawasan
terdapat beberapa unsur yakni unsur evaluasi dan tindakan.
45
Tahun
2014
Reklame
Kendala-kendala
apa
tentang Di
Kota
saja
yang
dihadapi Dinas Pendapatan Daerah Kota
Untuk menilai keberhasilan suatu
Pontianak dalam melakukan pengawasan
proses kegiatan apakah sudah sesuai dengan
pajak reklame yang melanggar peraturan
rencana
dengan jumlah pegawai khususnya pada
yang
telah
ditetapkan
atau
menyimpang dari rencana, maka dibutuhkan
bidang pengawasan dan
suatu
pengawasan.
pengembangan
Dalam
fungsi
bagian petugas lapangan yang terbatas.
terdapat
tindakan
Berdasarkan wawancara dengan Kepala
pelaporan yang merupakan bagian atau
Bidang Pengawasan dan Pengembangan
siklus
penting
Bapak Rull Sudira, S.E, menyatakan bahwa;
dilakukan agar tindakan lanjut pengawasan
“±3000 titik tiang reklame yang ada di
dapat dilakukan karena akan diketahui
kota Pontianak tidak sebanding dengan
tahapan-tahapan pelaksanaan sesuai dengan
beban kerja yang di tugaskan untuk petugas
kenyataan di lapangan sehingga lebih mudah
lapangan yang berjumlah 5 orang sehingga
untuk mengadakan pengendalian.
perorangnya harus menangani ±600 titik
pengawasan
tersebut
manajemen.
Demikian
Pelaporan
dengan
tiang reklame, maka adanya keterlambatan
permasalahan pajak reklame yang sedang
dalam meneksekusi pajak reklame yang
dihadapai Dinas Pendapatan Daerah Kota
masa jatuh temponya sudah habis tetapi
Pontianak,
pengelolaan
masih terpasang dikarenakan kendala yang
reklame, pemerintah
dialami oleh petugas lapangan” (hasil
pemungutan
terutama pajak
halnya
dalam
setempat berupaya semaksimal mungkin
wawancara 26 November 2015)
untuk
Kemudian beliau menambahkan lagi,
mengatasi
permasalahan
ini.
Berdasarkan Peraturan Daerah tentang pajak
“untuk setiap pegawai lapangan di
reklame Nomor 04 Tahun 2012 Tentang
awasi oleh satu orang kepala pelaksana
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota
lapangan pada saat mengeksekusi atau
Pontianak Nomor 06 Tahun 2010 Tentang
merajia reklame yang menyalahi aturan,
Pajak Daerah Kota Pontianak. Kemudian
dan satu orang kepala pengawas lapangan
Berdasarkan Peraturan Walikota Pontianak
untuk
mengawasi
keseluruhan
proses 11
EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
eksekusi atau rajia yang berlangsung.”(hasil
Seriousness,
wawancara 26 November 2015)
diketahui bahwa isu metode yang digunakan
Berdasarkan hasil wawancara diatas, kepala
bagian
pengawasan
dan
Growth)
dimaksud
dapat
dalam razia pajak reklame kurang efektif, sehingga proyek perubahan ini difokuskan
pengembangan mengalami kendala dalam
pada
melakukan
dalam
reklame melalui kegiatan razia reklame dan
mengeksekusi pajak reklame yang masa
penerapan sanksi blacklist brand/ merk di
jatuh temponya sudah habis tetapi masih
kota pontianak”(hasil wawancara tanggal
terpasang dikarenakan kurangnya jumlah
26 November 2015).
pengawasan
petugas lapangan untuk menangani masalah tersebut.
optimalisasi
penerimaan
pajak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, strategi pemerintah tekait cukup bagus,
Berdasarkan
pengamatan
yang
terutama mengenai metode yang di gunakan
dilakukan oleh peneliti, masih banyak
yakni
pelanggaran yang terjadi yaitu reklame
reklame melalui kegiatan razia reklame dan
kain/spanduk yang menyalahi aturan seperti
penerapan sanksi blacklist brand/ merk di
spanduk yang mengikat di pohon dan tiang
kota Pontianak dalam pengelolaan pajak
listrik. Dari hasil wawancara dengan Kepala
reklame. Hal ini dilihat seperti adanya
Sub Bagian Perencanaan Dinas Pendapatan
tindakan yang lebih tegas agar mereka dapat
Daerah Kota Pontianak Bapak Harjun
mematuhi peraturan yang ada.
Niardi, S.E mengenai bagaimana strategi yang
dilakukan
untuk
optimalisasi
penerimaan
pajak
Dari analisa tersebut dapat diketahui
mengatasi
bahwa kegiatan yang akan dilakukan dalam
permasalahn tersebut, beliau menyatakan
proyek perubahan ini adalah optimalisasi
bahwa:
penerimaan pajak reklame melalui razia
“Strategi yang kita lakukan terutama
pajak reklame dan pemberlakuan sanksi
dalam pengelolaan pajak reklame yakni
blacklist brand/ merk. Razia pajak reklame
metode yang digunakan dalam razia pajak
merupakan
kurang efektif, peraturan walikota belum
dilakukan untuk meminimalisir pelanggaran-
optimal/ belum sempurna/ belum sesuai
pelanggaran yang terjadi. Dengan razia
kebutuhan dan belum optimalnya sarana
pajak
dalam penertiban pajak reklame. Akan
diharapkan akan meminimalisir hilangnnya
tetapi sesuai dengan analisa USG (Urgency,
potensi pajak reklame yang ada sehingga
suatu
reklame
upaya
yang
yang
optimal
dapat
maka
12 EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD)
dapat
dalam
proyek
ditingkatkan khususnya pada sektor pajak
optimalisasi
reklame.
melalui
Tugas yang dilakukan oleh karyawan dalam
sebuah
razia
pajak
pajak
adalah reklame
reklame
dan
pemberlakuan sanksi blacklist brand/ merk. Belum di sah kan oleh Walikota Pontianak
tentunya menghasilkan output yang akan
karena masih dalam tahap perencanaan.
dilaporkan kepada atasan. Demikian juga
Tetapi Kepala Bidang Pengawasan dan
dengan pengelolaan pajak reklame di Kota
Pengembangan sudah mulai menerapkan
Pontianak berdasarkan wawancara dengan
peraturan tersebut.
Bidang
atau
penerimaan
ini
instansi
Kepala
organisasi
perubahan
Pengawasan
dan
Berdasarkan
pengamatan
peneliti,
Pengembangan Bapak Rull Sudira, S.E yang
sanksi ini masih belum diterapkan. Hal ini
ditemui pada saat mengawasi kegiatan razia
dibenarkan
pajak reklame, menyatakan:
Pengembangan Dinas Pendapatan Daerah
“Kalau untuk laporan lapangan kita berdasarkan absensi kantor dan membuat
razia
reklame
berupa
Kepala
Sub
Bagian
Kota Pontianak Bapak Harjun Niardi, S.E, menyatakan;
laporan berupa catatan hasil kerja atau kegiatan
oleh
“kalau untuk sanksi administratif masih belum diterapkan, karena hingga saat ini
dokumentasi” (hasil wawancara tanggal 30
kita
November 2015).
Peraturan Walikota tersebut, inilah wajib
Berdasarkan hasil wawancara diatas,
pajak
masih
masih
terus
mensosialisasikan
pingsan,
kita
sudah
kasubag perencanaan menerima laporan dari
mensosialisasikan hal ini tetapi masih saja
Kepala
wajib
Bidang
Pengawasan
dan
Pengembangan berupa catatan hasil kerja, selain itu laporan yang diberikan juga hasil
pajak
tidak
sadar-sadar”(hasil
wawancara 26 November 2015). Berdasarkan
pengamatan
peneliti,
dokumentasi sebagai bukti bahwa adanya
sebab lainnya ialah kurangnnya pengawasan
reklame yang menyalahi aturan kemudian
yang dilakukan dikarenakan kurangnnya
ditertibkan.
sumber daya manusia atau pegawai yang di
Berdasarkan
yang
lapangan. Pengawasan dilakukan hanya pada
dilakukan oleh peneliti, masih banyak
saat razia pajak reklame, sedangkan untuk
potensi
ini
pengawasan berkala dari pemerintah terkait
dikarenakan kegiatan yang akan dilakukan
masih belum ada. Sehingga wajib pajak
reklame
pengamatan
yang
hilang, hal
13 EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
tidak peduli dengan Peraturan Walikota
kasubag perencanaan atau belum. Kemudian
Pontianak dan minimnya kesadaran wajib
pemerintah terkait terus berupaya untuk
pajak untuk membayar pajak.
mengatasi
Berdasarkan kepala
wawancara
bidang
pengawasan
permasalah
pajak
reklame
dengan
kain/spanduk dan reklame peragaan yang
dan
ada di Kota Pontianak dan berupaya untuk
pengembangan, beliau menyatakan bahwa:
terus menerapkan peraturan yang dibuat
“adapun bentuk evaluasi yang kita lakukan
guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
saya menerima laporan dari setiap kepala
Kota Pontianak. Hal ini akan lebih baik
pelaksana
lapangan
pengawasan
apabila ditunjang dengan tingginya tingkat
lapangan.
Laporan
tersebut
mengenai
kesadaran wajib pajak akan membayar pajak
pajak
reklame
terutama
reklame yang mereka pasang.
pengelolaan
dan
kegiatan meningkatkan pendapatan asli
Berdasarkan hasil wawancara dengan
daerah melaui merazia pajak reklame serta
salah satu petugas lapangan yang sedang
memberikan
bertugas
sanksi
blacklist
mengeksekusi
atau
merazia
brand/merk”(hasil wawancara tanggal 26
reklame yang menyalahi aturan dan masa
November 2015).
jatuh
Hal yang sama juga diungkap oleh petugas lapangan Akhmad Syafrandana, yakni;
sudah
habis,
beliau
menyatakan bahwa: “untuk setiap pegawai lapangan di awasi oleh satu orang kepala pelaksana
“Saya Bertugas Mengawasi Proses Razia
temponya
Pajak
Reklame
Dan
lapangan pada saat mengeksekusi atau
Nantinya
merajia reklame yang menyalahi aturan,
Dilaporkan Sama Kepala Bidang. Laporan
dan satu orang kepala pengawas lapangan
Kita Berbentuk Dokumentasi Dan Berupa
untuk
Laporan Tertulis Hasil Razia Reklame
eksekusi atau rajia yang berlangsung.”(hasil
”(Hasil Wawancara Tanggal 30 November
wawancara 26 November 2015)
2015).
keseluruhan
proses
Salah satu petugas lapangan yang Berdasarkan hasil wawancara diatas,
tujuan
mengawasi
dilakukannya
laporan
mengenai
kegiatan pengelolaan pajak reklame untuk
bertugas
mengeksekusi
atau
merazia
reklame tersebut juga mengatakan hal yang senada yakni:
memastikan pelaksanaan tugas apakah telah
“kalo ada tiang reklame yang tingginya
sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh
tidak dapat di jangkau dan memerlukan alat 14
EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
nah itu kendala kita kurangnnya pegawai di
membenarkan
hal
lapangan serta sarana dan prasarana yang
menjelaskan bahwa;
ini
yakni
beliau
belum memadai sehingga memperlambat
“yang dimaksud adalah pewajib pajak
kinerja yang ada” (hasil wawancara tanggal
banyak yang tidak membayar pajak dengan
30 November 2015).
alasan anyak yang tidak bayar tetapi tidak
Kurangnnya sarana yang disediakan
dipermasalahkan
tetapi
pada
dasarnya
oleh pemerintah setempat selain berdampak
mereka pewajib pajak sudah di beri surat
kepada pekerja, juga berdampak terdapat
peringatan untuk melakukan pembayaran,
lambatnya pengeksekusian atau rajia yang
apabila wajib pajak tersebut tetap saja tidak
dilakukan karena terbatasnya sarana dan
mau membayar maka mereka di black
prasarana
list”(hasil wawancara 30 November 2015).
yang
ada
kemudian
juga
pegawainya yang tidak sesuai dengan jumlah
Berdasarkan hasil wawancara dengan
wajib pajak yang di tangani oleh masing-
petugas lapangan di atas, sistem yang di
masing pegawai lapangan yang ada.
maksud adalah dengan cara blacklist itu
Berdasarkan
pengamatan
peneliti,
untuk membuat wajib pajak secara tidak
sistem yang ada belum berjalan secara
langsung harus membayar pajak, sehingga di
maksimal
hal
kemudian hari mereka akan memasang
diantaranya yakni kurangnnya sumber daya
reklame kembali di izinkan dan dapat
manusia pada bagian pengawasan dan
memasang reklame tersebut.
pengembangan terutama di bagian lapangan,
Pelaksanaan
dikarenakan
beberapa
suatu
tugas
dalam
selain itu masih banyak wajib pajak yang
sebuah organisasi tidak lepas dari kegiatan
tidak membayar pajak sesuai ketentuan yang
koordinasi
ada
Walikota
mengarahkan kegiatan seluruh unit kegiatan
Pontianak Nomor 39 Tahun 2011 tentang
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
Tata Cara Perhitungan Nilai Sewa Reklame
ditentukan sebelumnya. Hal ini diperkuat
pada pasal 3 mengenai Dasar Pengenaan
dengan adanya pembagian tugas yang jelas
Dan Perhitungan.
seperti adanya kepala pengawasan lapangan
berdasarkan
Berdasarkan
Peraturan
wawancara
yang
berfungsi
untuk
dengan
yang bertugas mengawasi seluruh proses
salah satu petugas bidang pengawasan dan
berlangsungnnya kegiatan pengelolaan pajak
pengembangan
reklame dalah hal eksekusi atau razia
bagian
lapangan
reklame yang bermasalah. Kepala pelaksana 15 EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
lapangan
bertugas
mengawasi
proses
1. Pelaksanaan
kegiatan eksekusi atau razia pada masing-
Untuk pemungutan pajak reklame oleh
masing petugas, serta petugas lainnya yang
Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak
terlibat di dalamnnya.
khususnya
pada
pajak
reklame
kain/spanduk dan pajak reklame peragaan yang masih belum optimal dikarenakan beberapa hambatan dilihat dari segi
E. KESIMPULAN
soaialisasi yang dilakukan oleh petugas Berdasarkan hasil pembahasan pada
lapangan
bagian
pengawasan
dan
bab sebelumnya, peneliti akan menarik
pengembangan yang masih belum efektif
beberapa
dari
dalam pelaksanaannya dan juga kesadaran
pembahasan hasil penelitian yang telah
wajib pajak dalam membayar pajak
dilakukan. Sebagai bahan masukan dari
reklame masih rendah.
kesimpulan
berdasarkan
peneliti, maka akan dikemukakan pula beberapa
saran
demi
penyempurnaan
2. Pengawasan Dalam pemungutan pajak reklame belum
Pengelolaan Pemungutan Pajak Reklame
optimal
oleh
hambatan yaitu, kurangnya sumber daya
Dinas
Pendapatan
Daerah
Kota
Pontianak, seperti penjelasan berikut:
dapat
manusia
Pada pelaksanaan dan pengawasan
dilihat
khususnya
dari
pada
beberapa
bagian
pengawasan dan pengembangan (petugas
pemungutan pajak reklame oleh Dinas
lapangan),
Pendapatan
Pontianak
kain/spanduk dan pajak reklame peragaan
menghadapi beberapa hambatan. Hambatan
tidak mencapai target pada tahun 2013.
dalam
pajak
Petugas lapangan yang berjumlah 5 orang
reklame yang diperoleh Dinas Pendapatan
menangani ±3000 titik reklame di kota
Daerah
belum
Pontianak yang kurang optimal karena
optimalnya pelaksanaan dan pengawasan
jumalah beban kerja tidak sesuai dengan
pemungutan pajak reklame kain/spanduk
petugas lapangan yang ada. Target yang
dan pajak reklame peragaan.
tidak tercapai dikarenakan kurangnnya
Daerah
pengelolaan
Kota
Kota
pemungutan
Pontianak
adalah
pada
pajak
reklame
kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak reklame.
16 EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
------, 1995, Penilaian Kinerja Organisasi Pelayanan Publik. Yogyakarta : Fisip UGM.
F. SARAN
Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, berikut beberapa saran yang
peneliti
berikan
kepada
Dinas
Pendapatan Daerah Kota Pontianak dalam pemungutan pajak reklame khususnya pada bidang pengawasan dan pengembangan pada pelaksanaann peraturan Walikota Pontianak ini
dapat
lebih
ditingkatkan
Damang. 2011. Pendapatan Asli Daerah. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
sehingga
tercapainya targer yang telah ditentukan: 1. Pelaksanaan : Perlu adanya pembenahan
Digman, Laster A. 1986. Strategic Managemen Concepts, Dencisions, Cases. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hasibuan, Malayu. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keenam Belas. Jakarta: Bumi Aksara. ------, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keenam. Jakarta: Bumi Aksara.
pada program pengelolaan pajak reklame 2. Pengawasan : perlu adanya pengawasan secara
berkala
ketertiban ketentuan
untuk
reklame yang
ada
menciptakan
sesuai sesuai
dengan dengan
Peraturan Walikota Pontianak.
G. REFERENSI
1.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2003. Perencanaan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Refika Aditama. Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ndraha, Taliziduhu. 1999. Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta Purwanto, Herry. 2010. Dasar-Dasar Perpajakan & Akuntansi Pajak. Jakarta: Erlangga.
Buku-Buku:
Adisasmita, Rahardjo. 2011. Pengelolaan Pendapatan & Anggaran Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu. Ahmadi, Rulam. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Bungin, 2008. Analisis Data Penelitian sKualitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Pedoman Penulisan Skripsi Fisip Untan. 2011. Pontianak: Universitas Tanjungpura. Rachmawati, Ike Kusdyah. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset. Sedarmayanti, 2001. Sumber Daya Retribusi Daerah. Bandung : Mandar Maju. Siahaan, Marilhot P, 2005. Pajak Dan Retribusi Daerah. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 17
EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Siagian, Sondang P. 2005. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
3.
Sugiyono, Sondang P. 1995. Manajemen Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara.
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen.
------, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
4.
------, 2010. Memahami Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Penelitian
Suwatno, Priansa. 2011. Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik Dan Bisnis. Bandung. Alfabeta.
Rujukan Elektronik :
Griffin , Ricky Manajemen.
W.
2014.
Definisi
(Dikses pada tanggal 30 Agustus 2015) Tesis :
Indra. 2013. Pelaksanaan Pengelolaan Persampahan di Kota Sekadau. Universitas Tanjungpura. Pontianak. Fendy. 2010. Pengelolaan Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C. Universitas Tanjungpura. Pontianak.
Terry, George R, Leslie W. Rue. 2012. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
2.
Undang-Undang Dan Peraturan :
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak dan Retribusi. Peraturan Walikota Pontianak. 2005. Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 06 Tahun 2010 Tentang Pajak Reklame. Peraturan Walikota Pontianak, 2008. Peraturan Walikota No. 14 Tahun 2008 Tanggal 16 Juli 2008 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Reklame Di Kota Pontianak. Peraturan Walikota Pontianak, 2011. Tata Cara Perhitungan Nilai Sewa Reklame Dan Hasil Dokumetasi. Peraturan Walikota Pontianak Nomor 39 Tahun 2011 tentang Tata Cara Perhitungan Nilai Sewa Reklame pada pasal 3 mengenai Dasar Pengenaan Dan Perhitungan.
18 EKA SETIANA, NIM. E43011001 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
KEMENTERIAN
RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA . FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POUTIK
\
TINGGI
"
PENGELOLA JURNAL MAHASISWA Jalan
Prot Dr.IL Hadari Nawawi, Pontianak Kotak Pos 78U4
LEMBAR PERNYATAAN PERSETIJJUAN UNGGAH I PUBLIKASI KARYA lLMlAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA ' Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpura., yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama Lengkap NIM I Periode lulus Tanggal Lulus . Fakultasl Jurusan E-mail addresl HP
f~'
: ~.~.~ ...:S;~,]J.f.I.f.!.!'L. .
: .~.~.~.!!.2S'.L.I : .Q.~••..~.~.~.~.:'
~.~f.
1
: ISIP J •••'.km.l!...•.f.~.'!!.~.'!;.~!':!.T.f.'.!:!.':!!:'! . : ~.~~:.~.~.~~ ..~:t!n~U:.CJl!r.' ..... .!....~~!?;~f.~ ~o8
9'
demi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemenuhan.syarat administratif kelulusan mahasiswa (81), menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jumal Mahasiswa .'~~.~c:.!.'.~.~£~ ...•) pada Program Studi .I.h~.(}.... p.f€m.~.~!f.!.T..~tt.~.~ .... Fakultas Dmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclustve Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul··) :
....r.~!.'!.~ ..f¥.19..0.f.!~....e§!':!.~t!.~~I~!';-! r..~?~.~ ..!.:~~.~.~~.~ 9.~~ ...Q.~~.~
~.!.~
p.!.~f.ls. p...~.~.?.~e~.~.~~ .
f.?t.!.'!:.!~~.~~
.,..
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola Jumal berbak menyitnpan, mengalih-medial format-Jam, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data. (database), mendistribusikamiya,
danmenampilkanl
mempublikasikannya
di Internet atau media lain):
o Secarafolltex
C2l content artikel sesuai dengan standar penulis jurnal yang berlaku. untuk kepentingan akademis tanpa tanpa perlu riibninta ijin dati saya selama.tetap mencantilmkan nama saya sebagai pentilisl pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jumal, segala bentuk tuntutan hukum yang. timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmi~ saya ini.
Dibuat di Pada ~
b,.:
!.L!?£!!.~...::~L.
~~U~rA~A
.............. .,.........•...........
,
NIM.
I..
: ,Pontianak
.~«.i.}.9.!.tp.!?J
. .
Catatan : ·tulls nama jumal sesuai prodi masing-masing (puhlikaiGovernancei 'Aspirasi/Sociodev/Sosiologique)
Setelah meru:ljJpat persetujuan dati pengelola Jumal, berkas ini harus (Ii scan dalam format PDF dan dtlampirkan pada step4 upload supplementary sesuai proses unggah penyerahan berkas. (submission author)