KINERJA BIAYA PELAKSANAAN KONSTRUKSI (Study Kasus : Rumah Tempat Tinggal) Oleh : Parluhutan Tamba Dosen Universitas Mpu Tantular, Jakarta
Abstract The success and fail of the cost and schedule variansts as well as performance index of project construction will be influenced by several factors. These factors are internal and external factors. To avoid overrun cost and delay schedule as well as low performance index so the construction need to be controlled as early as. This porposee of this paper ares to find cost variansts and productivity index of construction. Data obtained from accounting department project. From analyzed data is obtained productivity index different to both the project construction althougt the second project construction has size relatively same. Keywors: cost, variansts, performance index, project construction, productivity
PENDAHULUAN Latar Belakang Pelaksanaan suatu konstruksi dapat dikatakan sukses apabila realisasi biaya pelaksanaan konstruksi lebih kecil dari biaya rencana konstruksi yang ditetapkan di dalam rencana anggaran biaya (RAB), realisasi waktu pelaksanaan konstruksi lebih cepat dibandingkan dengan waktu rencana konstruksi dan realisasi kualitas proyek yang dilaksanakan lebih baik dari kualitas rencana yang ditetapkan. Ketiga kategori sukses proyek konstruksi tersebut di atas saling tarik menarik kepentingan. Pada pelaksanaan konstruksi banyak dijumpai proyek yang mengalami pembengkakan biaya (overruns cost) maupun keterlambatan (delay), bahkan menurut O.P banda, EA. Stallworthy, LF Williams, (1980) disebutkan bahwa dari sepuluh proyek yang diteliti, semua proyek mengalami pembengkakan biaya. Pembengkakan biaya yang terjadi dalam proyek konstruksi disebut dengan istilah cost overruns. Beberapa faktor yang mempengaruhi biaya proyek konstruksi adalah perencanaan, koordinasi, pengendalian dan estimasi anggaran biaya yang ditetapkan pada tahap perencanaan. Untuk mengantisipasi terjadinya pembengkakan biaya, salah satu usaha yang dilaksanakan adalah melakukan pengendalian (controlling) biaya selama tahap pelaksanaan konstruksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan varians biaya dan indeks produktivitas konstruksi.
Permasalahan Ada tiga sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan proyek konstruksi yaitu waktu, biaya, kualitas. Ketiga sasaran ini saling tarik menarik kepentingan, karenanya ketiga sasaran ini perlu dikendalikan dengan tepat supaya diperoleh hasil yang sangat memuaskan sesuai dengan keperluannya. Permasalahan pengendalian sesungguhnya menyangkut produktivitas di lokasi kerja. Produktivitas kerja dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat dikenal sebagai karakteristik pekerja, kondisi kerja dan aktivitas yang tidak produktive. Karakteristik tenaga kerja antara lain umur, keahlian, pengalaman tenaga kerja, kepemimpinan, dan motivasi tenaga kerja. Kondisi kerja di dalam proyek karakternya antara lain: ukuran dan kompleksitas kerja, aksesbilitas lokasi kerja, ketersediaan tenaga kerja, Penggunaan peralatan, perjanjian kontrak, cuaca di lokasi, karakteristik budaya setempat terutama di lokasi yang asing. Aktivitas yang tidak produktif antara lain:. Tenaga kerja tidak langsung diperlukan untuk mempertahankan kemajuan proyek sehingga tenaga kerja menggangur, terjadinya pekerjaan berulang untuk perbaikan kerja yang tidak memuaskan, pekerjaan sementara berhenti karena cuaca yabng tidak baik atau kekurangan biaya, berhenti kerja karena kegiatan serikat kerja, alasan tidak hadir termasuk terlambat kerja dan pulang cepat, hari libur tidak kerja dan mogok kerja.
Majalah Ilmiah Panorama Nusantara, edisi V, Juli - Desember 2008
42
Tujuan Penulisan Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui biaya realisasi pelaksanaan dan indeks kinerja proyek konstruksi, sehingga untuk pelaksanaan konstruksi di masa datang dapat diketahui berapa besar keuntungan yang didapat. Dengan demikian di dalam penawaran tender, kontraktor dapat menggunakan informasi biaya sebagai strategi memenangkan tender. Kajian Pustaka Menurut Rigs (1986) ada lima elemen dasar yang perlu dilakukan untuk pengendalian biaya dan jadwal yaitu perencanaan (planning), penjadwalan (scheduling), penetapan status kerja (work statues), analisa kecenderungan (trend analysis) dan peramalan (forecasting). Mohammad S.EL Mashaleh (1999) menyatakan bahwa hal-hal yang diperlukan dalam pengendalian proyek konstruksi adalah membuat tim organisasi proyek ke dalam gugus tugas organisasi yang solid, pengendalian organisasi dengan fleksibel, pengendalian personel dilaksanakan oleh pemilik otoritas yang tepat, anggaran diberikan pada pengendalian kegiatan proyek, pekerjaan subkontaktor harus dikendalikan, biaya aktual jam kerja ditelusiri dengan tingkat detail yang tinggi, biaya dan jadwal proyek harus diramalkan sedini mungkin, biaya dan jadwal harus diperbaharui (update) setiap minggu, prosedur untuk pengendalian biaya dan jadwal harus didokumentasikan. oleh perusahaan. Abdulaziz A Bubshait (1999) menyatakan Manusia merupakan faktor penting oleh karenanya manusia harus dikelola, khususnya pada konstruksi yang berada pada lingkungan yang multi budaya. Menurut win G Li & David J Carter (2003), ada empat komponen utama proyek yang harus dikendalikan supaya proyek dapat dilaksanakan sesuai dengan sasaran yaitu pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian dokumen dan pengendalian laporan. Untuk mengendalikan proyek selama masa pelaksanaan ada beberapa teknik yang dipergunakan yaitu teknik varians biaya, indeks kinerja. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi biaya konstruksi . Makin besar skala ukuran atau kompleksitas proyek konstruksi, maka faktor-faktor yang mempengaruhi biaya proyek konstruksi tersebut semakin banyak Z.S Al-Khaidi mengelompokkan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya konstruksi ke dalam lima kategori utama yaitu:
a. Faktor lingkungan diantaranya adalah cuaca, kebutuhan konstruksi., pengaruh Sosial budaya b. Faktor konstruksi diantaranya adalah, perencanaan yang tidak tepat, hubungan tenaga kerja dan manajemen, kurangnya koordinasi antara perencana dan kontraktor dan pengendalian biaya yang buruk c. Faktor jenis-jenis pekerjaan konstruksi daiantaranya adalah, pekerjaan tambahan, lama kontrak, prosedur kontrak, seringnya terjadi perubahan kontrak, tidak tersedianya tenaga kerja yang cukup d. Faktor estimasi biaya konstruksi diantaranya adalah, lamanya waktu antara perancangan dan estimasi proyek, pengkajian, estimasi biaya, alokasi biaya e. Faktor pendanaan, biaya material, perencanaan yang tidak tepat, pengalaman mendapatkan kontrak sebelumnya, manajemen kontrak, dan pengendalian keuangan yang kurang baik di lokasi Konsep Varians dan indeks kinerja Ada tiga indikator yang dipergunakan untuk prakiraan pencapaian yaitu: a. ACWP (actual cost of work performed) Adalah jumlah biaya aktual dari pekerjaan yang telah dilaksanakan, yang merupakan jumlah aktual dari pengeluaran atau dana yang digunakan untuk melasksanakan pekerjaan pada kurun waktu tertentu. Biaya ini diperoleh dari data-data akuntansi atau keuangan proyek pada tanggal pelaporan (misalnya akhir bulan), yaitu catatan segala pengeluaran biaya aktual dari paket kerja atau kode akuntansi termasuk perhitungan overhead. b. BCWP (budgeted cost of work performed) Indikator ini menunjukkan nilai hasil dari sudut pandang nilai pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap anggaran yang disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Angka ACWP dibandingkan dengan BCWP merupakan perbandingan antara biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan yang telah terlaksana terhadap biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk maksud tersebut. c. BCWS (budgeted cost of work scheduled). Anggaran yang disusun untuk paket pekerjaan tetapi disusun dan dikaitkan dengan jadwal pelaksanaan. Jadi disini terjadi perpaduan antara biaya, jadwal, dan lingkup kerja, dimana pada tiap elemen pekerjaan telah diberi alokasi biaya dan jadwal yang dapat menjadi tolok ukur dalam pelaksanaan pekerjaan. Gambar 1.
Majalah Ilmiah Panorama Nusantara, edisi V, Juli - Desember 2008
43
Gambar 1. Kurva S distribusi komulatif biaya selama phase konstruksi
Menurut Stephen L. Geunberg (1997), selama phese konstruksi ada tiga set biaya yang perlu lebih seksama dimonitor yaitu: - Biaya aktual kerja yang dilaksanakan (ACWP) - Anggaran biaya yang dijadwalkan (BCWS) - Anggaran biaya yang dilaksanakan (BCWP) Biaya aktual kerja yang dilaksanakan harus diketahui untuk mengukur kemajuan dan memastikan sistem pembayaran memuaskan. Anggaran biaya kerja yang dijadwalkan digunakan untuk memonitor kemajuan dalam rangka mengantisipasi terjadinya kesulitan yang mungkin terjadi. Contohnya mengkordinasikan kerja dari berbagai subkontraktor. Anggaran biaya kerja yang dilaksanakan digunakan untuk membandingkan dengan anggaran biaya kerja yang dijadwalkan untuk menilai varianss jadwal. Varians jadwal menyatakan perbedaan antara waktu yang diijinkan dengan waktu yang digunakan. Varians biaya adalah perbedaan antara anggaran biaya dan biaya aktual yang dilaksanakan. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui besarnya penyimpangan biaya dan indeks kinerja pelaksanaan konstruksi rumah tempat tinggal, sehingga informasi ini dapat dipergunakan oleh kontraktor untuk pelaksanaan konstruksi di masa akan datang dan juga dapat diketahui berapa besar keuntungan yang didapat. Penelitian ini adalah penelitian evaluasi untuk mengevaluasi terjadinya penyimpangan biaya aktual pekerjaan yang telah dilaksanakan, Anggaran biaya yang ditetapkan kontraktor dalam kontrak antara kontraktor dan pemilik proyek. Hasil evaluasi ini menjadi acuan kontraktor dalam usahan mengendalikan biaya proyek agar dapat dipergunakan untuk proyek konstruksi lain yang sejenis.
Data yang dikumpulkan dalam penulisan ini adalah biaya pelaksanaan konstruksi yang diperoleh dari bagian keuangan. jenis data ini adalah data primer dan sekunder biaya dari sebuah konstruksi rumah tempat tinggal. Data biaya proyek konstruksi ada 3 jenis yaitu: a. Biaya aktual pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh kontraktor. Data ini adalah data primer yang diperoleh dari data pengeluaran langsung proyek kontruksi yang sedang berjalan pada bagian akutansi keuangan proyek dari mulai proyek sampai selesainya proyek. b. Anggaran biaya yang ditetapkan oleh kontraktor. Data ini sebelum proyek konstruksi dikerjakan oleh kontraktor sudah ditetapkan oleh kontraktor yang merupakan sasaran biaya pelaksanaan konstruksi. Data ini merupakan data primer yang dihitung langsung oleh kontraktor. c. Anggaran biaya yang merupakan kontrak antara kontraktor dan pemilik proyek. Data ini adalah data sekunder yang diperoleh dari pemilik proyek. Biaya ini merupakan biaya penawaran kontraktor kepada pemilik proyek yang telah disepakati. Analisa data menggunakan formula sebagai berikut: Varianss biaya (CV) = BCWP-ACWP Varians jadwal (SV) = BCWP- BCWS Indeks kinerja biaya =
BCWP ACWP
dimana: BCWP : Budgeted Cost of Work Performed BCWS : Budgeted Cost of Work Schedulled ACWP : Actual Cost of Work Performed ANALISA DATA Dari hasil analisa data yang telah dilakukan diperoleh varians biaya dan jadwal ada yang bernilai positip dan negatif (Tabe 1. dan Tabel 2.) Analisa data menggunakan formula sebagai berikut: Varianss biaya (CV) = BCWP-ACWP Varianss jadwal (SV) = BCWP- BCWS Indeks kinerja biaya =
BCWP ACWP
Dimana: BCWP : Budgeted Cost of Work Performed BCWS : Budgeted Cost of Work Schedulled ACWP : Actual Cost of Work Performed Nilai ini berarti bahwa kedua proyek konstruksi mempunyai varianss dan indeks kinerja yang berbeda. Proyek yang mempunyai indeks kinerja lebih besar mempunyai kinerja yang
Majalah Ilmiah Panorama Nusantara, edisi V, Juli - Desember 2008
44
lebih baik dan dikatakan sukses apabila nilai indeks kinerja lebih besar dari 1. Pembahasan Suatu sistem pemantauan dan pengendalian disamping memerlukan perencanaan yang realistia sebagai tolok ukur dalam pencapaian sasaran, juga harus dilengkapi dengan teknik dan metode yang dapat segera mengungkap tanda-tanda terjadinya penyimpangan biaya dan jadwal. Untuk pengendalian biaya dan jadwal ada dua macam teknik dan metode yang luas dipergunakan yaitu identifikasi varians dan indeks kinerja atau produktivitas. Identifikasi dilakukan dengan membandingkan jumlah uang yang sesungguhnya dikeluarkan dengan anggaran yang disediakan, sedangkan untuk jadwal dianalisis kurun waktu yang telah dipakai dibandingkan dengan perencanaan. Dengan demikian akan terlihat bila terjadi penyimpangan antara rencana dan kenyataan, serta mendorong untuk mencari sebabsebabnya. Teknik lain yang dipergunakan untuk pengendalian biaya adalah mempergunakan grafik āSā dan konsep nilai yang hasil dengan mempergunakan indikator BCWP, BCWS, dan ACWP. Di dalam pengendalian biaya dan jadwal selain angka perbedaan komulatif antara rencana dan pelaksanaan pada saat pelaporan, analisis varians mendorong untuk melacak dan mengkaji dimana dan kapan telah terjadi varians yang paling dominan dan kemudian mencari penyebab untuk diadakan koreksi. Terjadinya varians biaya yang besar dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab. Misalnya oleh perencanaan penggunaan ataupun jumlah anggaran yang tidak tepat atau karena kemajuan pelaksanaan pekerjaan lebih cepat dan lain-lain. Pendekatan di atas disamping dapat dipergunakan sampai batas tertentu untuk memantau kemajuan pelaksanaan proyek, diperlukan pula untuk kegiatan akutansi dan audit proyek yang berfungsi antara lain untuk meyakinkan apakah pembebenan biaya telah sesuai dengan prosedur dan alokasi termasuk verifikasi dan penelitian kebenaran apakah pekerjaan telah dilaksanakan sesuai rencana dan anggaran. Jadi pendekatan dengan cara ini akan memberikan gambaran hasil kerja masa lalu dan menunjukkan perbandingan antara hasil pelaksanaan dan perencanaan. Pada proyek 1, varians biaya dan jadwal bernilai positip yang menunjukkan bahwa pekerjaan konstruksi terlaksana dengan biaya kurang dari anggaran yang disebut cost underrun. Dari tabel 3 terlihat bahwa varians biaya dan jadwal yang dilaporkan setiap bulan
bernilai positip misalnya pada pelaporan varians pada akhir bulan januari dapat dilaporkan varians biaya Rp 70.777.270 dan Rp 27.705.000; bulan Mei varians biaya Rp. 218.879.349 dan varians jadwal Rp 202.698.333 dan dari kurva S kombinasi antara ketiga biaya terlihat jelas bahwa proyek dikerjakan lebih cepat dari yang direncanakan. Sedangkan dari indikator indeks kinerja terlihat bahwa indeks kinerja biaya dan jadwal bernilai lebih besar dari satu. Misalnya pada akhir bulan januari dilaporkan varians biaya dan jadwal berturutturut adalah 1.46 dan 5.06 dan pada bulan juli 1.18 dan 1.26. Dari nilai hasil ini dapat dijelaskan bahwa anggaran biaya realisasi di lapangan lebih kecil dari biaya yang direncanakan. Demikian juga dengan waktu pelaksanaan realisasi lebih cepat dari yang direncanakan. Untuk proyek 2, varians biaya dan jadwal bernilai negative sepanjang pelaksanaan proyek kecuali untuk pelapotan bulan januari dimana varians biaya sebesar Rp. 92.585.586 dan varians jadwal Rp 63.020.000. Juga diperoleh indeks kinerja biaya dan jadwal pada tabel 4. bernilai lebih kecil dari satui kecuali untuk bulan januari. Dari kondisi ini dapat dinyatakan bahwa pada proyek ini terjadi pembengkakan biaya dan terlambatnya pelaksanaan proyek. Dari gambaran kedua proyek yang dijelaskan di atas meskipun kedua proeyek memiliki kesamaan dalam jenis pekerjaan yang dilaksanakan tetapi terjadinya pembengkakan biaya dan terlambatnya penyelesaian proyek berbeda. Kejadian ini mungkin disebabkan banyak hal. Misalnya factor internal dan eksternal seperti yang telah disebutkan dalam kajian pustaka. Kesimpulan Dari hasil yang diperoleh dalam analisa data dapat disimpulkan: Varians biaya dan jadwal proyek bernilai positip yang menjelakan bahwa proyek tersebut dilaksanakan sukses yaitu biaya realisasi pelaksanaan lebih kecil dari biaya yang direncanakan. Dan dari indeks kinerja biaya diperoleh nilai lebih besar dari satu yang lebih menegaskan kepada kita bahwa proyek yang dilaksanakan sukses. Sukses tidaknya pelaksanaan proyek dipengaruhi banyak faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal misalnya kurang diperhatikan masalah pengendalian biaya dan jadwal selama pelaksanaan proyek oleh orang yang diberikan tugas sebagai pengendali proyek.
Majalah Ilmiah Panorama Nusantara, edisi V, Juli - Desember 2008
45
Saran Terjadinya penyimpangan biaya dan jadwal dalam suatu proyek disebabkan banyak factor. Sebaiknya factor-faktor yang dominantpenyebab terjadinya penyimpangan dimasukkan dalam pembahasan ini
DAFTAR PUSTAKA Abdulaziz A Bubshait (1999), Team Building and Project Sukses, Cost Engineering, Morgatown. July. Abdulaziz A. Bubshait & Yaser A.AL.Juwairah (2000), Faktors Contributing to Construction costs in Saudi Arabia, Cost Engineering, Morgatown: vol. 44, may. Ashworth, Allan (1994), Perencanaan Biaya Bangunan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Cheryl S, Francis TH and George Jergeas (1994), Construction claims and Disputes: Causes and Cost/Time Overruns, Journal of Construction Engineering and Mnagement, ASCE, Vol. 120, No.4. Dec., 785-795.
Goh, Bee Hua (1988), Short Course on Quantity Surveyor in Postgraduate Program in Construction Managemen, Petra Christian University, Surabaya, July. Mohammmed, S EL-Mashaleh (1999), Improving the Cost and Schedule Control System, Cost Engineering, Morgatown, Juli, Vol. 41, pg 39. O.P banda , EA. Stallworthy, LF Williams (1980), Project Cost Control in Action, Gower Publihing Company Limites. Riggs, L.S (1986), Cost and Schedules Control in Industrial Construction, A report to the construction Industry Institute. The University of Texas at Austin, Sources Document. 24. Rosen, Harold J. and Heineman, Tom (1990), Construction specification WritingPrinciples and Procedure 3 rd edition, Jhon Willy and Sons, Inc., Canada. Win G Li, David J carter (2002), Project control system development for a design/build project, Cost Engineering, Morgatown, Mar, Vol.44,p.39.
Clough, Richard H (1981), Construction Accounting and Financial Management, McGraw Hill Book Company Inc, New York.
Majalah Ilmiah Panorama Nusantara, edisi V, Juli - Desember 2008
46
Lampiran : Tabel 1. data BCWP, BCWS DAN ACWP konstruksii No.
I
Januari (Rp)
JENIS BIAYA
Februari (Rp)
Maret (Rp)
April (Rp)
Mei (Rp)
Juni (Rp)
Juli (Rp)
Agustus (Rp)
September (Rp)
Oktober (Rp)
Budgeted Cost of Work Performed (BCWP)
88,198,500
311,825,000
437,238,500
601,412,000
765,585,500
873,724,000 1,114,620,000 1,291,695,667
1,312,030,833
1,332,366,000
II Budgeted Cost of Work Schedulled (BCWS)
60,493,500
216,305,000
329,313,500
442,322,000
562,887,167
742,090,333
971,285,667 1,185,078,333
1,274,290,167
1,332,366,000
III Actual Cost of Work Performed (ACWP)
17,421,230
159,083,976
275,605,450
407,585,389
546,706,151
695,743,050
860,638,360
1,025,675,053
1,254,000,552
Januari (Rp)
Februari (Rp)
Maret (Rp)
986,530,522
sumber: Hasil pengolahan data Tabel 2. Varians biaya dan jadwal, dan indeks kinerja konstruksi No.
JENIS BIAYA
April (Rp)
Mei (Rp)
Juni (Rp)
Juli (Rp)
Agustus (Rp)
September (Rp)
Oktober (Rp)
I Budgeted Cost of Work Performed (BCWP)
88,198,500
311,825,000
437,238,500
601,412,000
765,585,500
873,724,000 1,114,620,000 1,291,695,667 1,312,030,833
1,332,366,000
II Budgeted Cost of Work Schedulled (BCWS)
60,493,500
216,305,000
329,313,500
442,322,000
562,887,167
742,090,333
971,285,667 1,185,078,333 1,274,290,167
1,332,366,000
III Actual Cost of Work Performed (ACWP)
17,421,230
159,083,976
275,605,450
407,585,389
546,706,151
695,743,050
860,638,360
1,254,000,552
986,530,522 1,025,675,053
VARIAND BIAYA (CV )= BCWP-ACWP
70777270.00 152741024.00 161633050.00 193826611.00 218879349.00 177980950.00 253981640.00 305165144.67 286355780.33 78365448.00
VARIANS JADWAL (SV) = BCWP - BCWS
27705000.00 95520000.00 107925000.00 159090000.00 202698333.33 131633666.67 143334333.33 106617333.33 37740666.67 0.00
Indeks kinerja biaya = BCWP/ACWP
5.06
1.96
1.59
1.48
1.40
1.26
1.30
1.31
1.28
1.06
April (Rp)
Mei (Rp)
Juni (Rp)
Juli (Rp)
Agustus (Rp)
September (Rp)
Oktober (Rp)
Sumber: Hasil pengolahan data Tabel 3. Indeks kinerja biaya dan jadwal proyek 1 Januari (Rp)
Februari (Rp)
Budgeted Cost of Work Performed (BCWP)
88,198,500
311,825,000
437,238,500
601,412,000
765,585,500
873,724,000 1,114,620,000
1,291,695,667 1,312,030,833
1,332,366,000
II
Budgeted Cost of Work Schedulled (BCWS)
60,493,500
216,305,000
329,313,500
442,322,000
562,887,167
742,090,333
971,285,667
1,185,078,333 1,274,290,167
1,332,366,000
III
Actual Cost of Work Performed (ACWP)
17,421,230
159,083,976
275,605,450
407,585,389
546,706,151
695,743,050
860,638,360
986,530,522 1,025,675,053
1,254,000,552
No.
JENIS BIAYA
I
Maret (Rp)
Indeks Kiner jadwal = BCWP/BCWS
1.46
1.44
1.33
1.36
1.36
1.18
1.15
1.09
1.03
1.00
Indeks kinerja biaya = BCWP/ACWP
5.06
1.96
1.59
1.48
1.40
1.26
1.30
1.31
1.28
1.06
sumber: Hasil olahan data Tabel 4. Indeks kinerja biaya dan jadwal proyek 2 No.
JENIS BIAYA
Mar-04 (Rp)
Apr-04 (Rp)
May-04 (Rp)
I
Budgeted Cost of Work Performed (BCWP)
II III
104,410,667
230,541,000
218,131,133
131,924,467
Budgeted Cost of Work Schedulled (BCWS)
41,390,667
241,733,333
568,656,250
Actual Cost of Work Performed (ACWP)
11,825,080
397,539,338
2.52 8.83
Indeks kinerja jadwal = BCWP/BCWS Indeks kinerja biaya = BCWP/ACWP
Jun-04 (Rp)
Jul-04 (Rp)
Aug-04 (Rp)
Sep-04 (Rp)
Oct-04 (Rp)
Nov-04 (Rp)
170,140,800
238,991,467
204,566,133
163,107,667
134,154,667
732,479,167
896,302,083
1,239,833,667
1,472,439,000
1,575,841,333
1,595,968,000
630,261,546
795,050,236
953,692,123
1,134,944,818
860,638,360
1,135,148,118
1,528,994,754
0.95
0.38
0.18
0.19
0.19
0.14
0.10
0.08
0.58
0.35
0.17
0.18
0.21
0.24
0.14
0.09
Sumber: Hasil olahan data
Majalah Ilmiah Panorama Nusantara, edisi V, Juli - Desember 2008
47