AKNA M
KH. Nurcholish Misbah : Pesantren dan Modernisasi
MAJALAH KREASI AL AMANAH
BELUM HAFALAN, Siswa Bisa Kena Tilang !
MEMBIASAKAN Belajar, Jauh Sebelum UAS
NO PACAR, No Cry!
SERIBU LANGKAH Peringati Satu Muharram
CONTENT RUANG UTAMA Seribu Langkah Peringati Satu Muharram
GELIAT * Belum Hafalan, Siswa Bisa Kena Tilang ! * Merayakan Idul Adha: Tak Sekedar Menyaksikan Penyembelihan Hewan Qurban * Membiasakan Belajar, Jauh Sebelum UAS
BANGKU SEKOLAH English Study Lughatul Arabiyyah
TELADAN Seluruh Sisa Hidupnya Didedikasikan untuk Pendidikan Alumnus Pesantren Al Azhar itu Tak Pernah Kering Prestasi Fiyah Tak Pernah Kering Prestasi
SHOHIB REFLEKSI No Pacar, No Cry!
CERPEN Seberapa Besar Baktimu pada Ibu?
DIWAN GELAK OASE Riya' Ust. Ahmad Antoni Akbar
MUHASABAH Pesantren dan Modernisasi Oleh: KH. Nurcholish Misbah
SALAM
MAKNA EDISI PERDANA
abarakatuh warahmatullahi w Assalamualaikum yang telah ala puji bagi Allah Allhamdulillah, seg at untuk selalu eh s berupa akal ta ki a d pa ke ah lah Makna memberi anuger edisi perdana maja a y n it b r te n Da . berfikir kreatif indah itu. dari anugerah ter an semua adalah salah satu lepas dari dukung k da i t a kn a M ya n r Lahi sekolah, serta pesantren, kepala n a in p m pi i r da i a cayaannya kepada pihak, mul memberikan keper h i s ka uh en p g an enciptakan karya, asatidz y beri informasi, m em m u p am m uk ndok pesantren kami unt saja mengenai po a p a n ka l ajalah). pi m a en serta m edia jurnalistik (m m k tu en b am al d h ernilai apa-apa modern al-Amana rja keras ini tak b am proses Tentu usaha dan ke enyertai kami dal m k a tid a o d ta r e i membalas jika dukungan s sepantasnyalah kam nya. ka a M i. n i h a l a aj pengelolaan m at sebaik -sebaik menjalankan aman nampilkan semua itu dengan tama ini kami me Dalam session per n kegiatan di da t, lia ktivitas, ge a a l a g se g n ta en t anah. Selain itu informasi ren modern al-Am nt a s pe ok d on p n z berupa puisi, lingkunga , santri, dan asatid wa sis a di y r ka il as h berbagai gainya juga menja erbi dan lain seba s ba er s , i n pi o , cerpen ini. alah edisi perdana h warna dalam maj alah ketika majala d a r sa p be an d Harapan yang cuku an ar j a pembel adi sebuah media enjadi Makna telah menj pesantren serta m t ka a r a y as m h ru lu se i g itu, kami komunikasi ba sekitarnya. Karena di an ng u k g lin i asi, karya, dan jembatan bag kan kualitas inform t ka g in en m a h a s kungan semua selalu beru m majalah ini. Du a l da i d a ad ng a y alah sebuah energi semua hal u atau asatidz ad ur g a r pa a am ut akna (arga) pihak ter sistensi majalah M ek i em d i ila n r te k yang ta arakatuh arahmatullahi wab w m ku i la ua m la Wassa
ALAMAT REDAKSI : PP Al Amanah Jalan Junwangi 43 Krian, Sidoarjo
REDAKSI Penasehat : KH. Nur Cholis Misbach Penanggung Jawab : Nur Rohim Pembina : Nur Salim Pemimpin Umum : Irfan Mahfudin Pemimpin Redaksi : Argatyo Prayuda Redaktur Pelaksana : Lailatul Mufidah Redaktur & Wartawan : Sabrina, Ilil, Silvia Eka, Topan, L. Mufaizah, Lutfiyah, Rifai, Aditya, Aliyatur, Chusnul Muhimmah, Luk Luk Fotografer : Rizal, Farid, Hanif, Baskoro, Leoni, Robiatul Adawiyah Desain/Layoutman : Anas, Nahdi, Shofiatus, Mazro'atul
RUANG UTAMA
SERIBU LANGKAH Peringati Satu Muharram Senin yang indah terlukis di Pondok Pesantren Modern AlAmanah yang berlokasi di Desa Junwangi,Krian. Tak tampak sedikitpun awan hitam menggantung, meskipun semalam hujan cukup lebat mengguyur. Tampak santriwati berseragam olahraga berseliweran sibuk dengan aktivitas masingmasing. Pagi itu (6/12) bertepatan dengan jatuhnya tahun baru Islam,1430 Hijriyah. Seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Modern Al-Amanah turut berpartisipasi dalam acara “Jalan Sehat Bersama” dalam rangka menyemarakkan tahun baru Islam. Jalan sehat ini dimulai dari pondok pesantren hingga desa Kenep, kurang lebih 3 kilometer. Antusiasme tampak dari raut wajah mereka yang sumringah.Mereka tampak menikmati acara yang baru pertama kali digelar tersebut. “Semangaat…!!,” celetuk Izzatul (16) sambil mengepalkan tangannya. ”Biar kayak nonton
04
Majalah Kreasi Al Amanah
konser di Tugu Pahlawan”, lanjutnya. Penghuni XI IPS tersebut mengatakan bahwa acara seperti ini tidak kalah dengan Tahun Baru Masehi yang selalu digelar akhir bulan Desember atau bulan Januari. “Satu Muharram juga doong..!,” tandasnya. Bukan hanya para santri saja yang bersemangat mengikuti even ini tapi juga para staf dan dewan guru pun demikian. Terbukti saat kru majalah menyapa Andik Setiawan, pengajar Bahasa Indonesia di Madrasah Aliyah Bilingual. Pria lajang tersebut tampak puas dengan diadakannya acara ini. Dia mengatakan bahwa murid dan guru seperti keluarga sendiri, maka kebersamaan harus selalu dijaga. Acara ini diawali dengan briefing bersama di lapangan pesantren. Dalam kesempatan itu, pengasuh pesantren modern Al Amanah Kyai Haji Nur Cholis Mishbah berpesan, ”Teladanilah semangat hijrah yang dilakukan Rasulullah dan para sahabatnya saat menghindari kejaran musuh dan orang-orang kafir. Mereka rela menyusuri ngarai dan tebing-tebing yang terjal.Hingga akhirnya peluh mereka berbuah kemenangan saat berada di Madinah, tempat tujuan hijrah mereka,” tandasnya sebelum akhirnya peserta secara resmi diberangkatkan oleh Kepala Sekolah MA Bilingual dan SMP Bilingual Terpadu, Nur Rohim, tepat pukul 08.00 dengan bacaan
basmalah. Dengan senyum mengembang dan semangat pejuang empat lima, para peserta berangkat dengan memantapkan niat untuk mencoba mengaplikasikan peristiwa hijrah Rasulullah dan para sahabat. Barisan peserta yang kompak mengenakan seragam olahraga itu pun mulai menyusuri rute jalan yang telah ditentukan oleh panitia acara. Sesekali terdengar canda dan gurauan mereka untuk menepis rasa capek. Jalan demi jalan dilewati. Rute demi rute pun disusuri. Hingga sampai di pertigaan menuju desa Kenep. Disana telah menunggu dua panitia yang memegang kupon undian gratis untuk dibagikan kepada para peserta termasuk para guru. ”Bismillah, dapet rek..!,”seru Silviati saat menerima kupon dari Miss Yuni, salah satu staf guru yang ditugaskan untuk membagikan kupon. Bagi Hadiah dan Hiburan Satu setengah jam terasa begitu cepat. Gerbang Pesantren pun terlihat, tanda jalan sehat hampir berakhir. Gurat keletihan
dapat dilihat dari wajah para peserta. Masih tetap dengan senyum mengembang tentunya.Tepat jam 09.30, para peserta bisa bernafas lega karena acara pengundian kupon dimulai. Sebagian besar wajah mereka menyembunyikan ketegangan, menunggu dua host kocak menyebutkan nomor undian. Tepuk tangan menggema setiap kali sang
meraih hadiah. Persembahan pertama dibawakan oleh grup band dari siswa MAB. Personal yang terdiri dari Fathul (vokalis), Rizzal dan Taufik (gitaris), serta Fanani (drummer), membawakan single religi dari Ungu band, Surgamu. Terik matahari semakin menyengat. Tapi para peserta belum mau beranjak untuk menuju asrama. Hiburan selanjutnya tidak kalah menariknya, penampilan Chusnul Muhimmah, siswi kelas X-3, Umi Rosidah, kelas XI IPA,
MC, Windi Lestari dan Mar'atus Sholikhah yang duduk di kelas X itu menyebutkan nomor undian. Hadiah yang disiapkan panitia pun tampak menggiurkan, sepuluh hadiah hiburan dan dua hadiah utama. Hadiah hiburan pertama dari kategori guru diraih oleh Bu Masdina Hadiningrum, pengajar Ekonomi Madrasah Aliyah Bilingual.Saat nama beliau dipanggil maju ke panggung untuk mengambil hadiah, senyum menghiasi wajah cantik nan innocent-nya. Sedangkan pemenang utama untuk kategori santri diraih oleh Redita Nur Azizah,santriwati manis yang duduk di kelas VIII C SMP Bilter. Santri yang akrab di sapa Dita tersebut langsung bergegas menuju panggung untuk mengambil undian hadiah yang berhasil dimenangkannya. Rangkaian acara yang di suguhkan oleh panitia ternyata mampu membius penonton. Penampilan seni yang kreatif dan atraktif dari para santri menjadi obat kekecewaan bagi peserta yang belum beruntung karena masih belum berkesempatan untuk
dan Shofiat us Sholikh ah, kelas XI IPS, mampu membuat tawa peserta pecah seketika. Puisi bersambung dengan judul Klepon,Tukul Arwana, dan Petani berhasil mereka bawakan dengan gokil-nya. Dari dewan guru, juga tak mau kalah dengan pertunjukan kreativitas para santri. Pak Rohim, demikian sang kepala sekolah itu akrab disapa, membius seluruh peserta dengan puisi-puisi karyanya sendiri. Hiburan yang disuguhkan bukan sampai di situ saja. Selesai penampilan pak Rohim, penampilan break dance dari siswa MAB dan SMP Bilter juga tak bisa dipandang sebelah mata. Dengan lincah nan rancaknya, Fajar cs berjingkrak kompak sesuai beat music yang diputar operator. Penampilan penutup disajikan oleh siswa kelas X dan XI MAB. Band kedua yang digawangi
oleh Rifky sebagai vokalis, Miftahuddin,Nahdi,dan Taufik yang memegang gitar, serta Saiful si penggebuk drum, mendapatkan tempat di hati penonton. Beberapa lagu yang sangat pas dengan suasana hari itu dilantunkan oleh sang vokalis dengan top. Diantaranya adalah Ceria dari JRock, Ekspresikan dari Bondan feat Fade 2 Black, dan Masih Ada dari Ello sebagai lagu penutup. Pukul sebelas siang, acara demi acara telah dilalui dengan lancar dan tanpa ada halangan satu pun. Acara perdana yang di ketuai oleh ustadz Nur Salim, menyimpan banyak harapan di tahun yang akan datang. ”Acaranya seru banget, tapi hadiahnya yang kurang banyak.”celetuka n salah seorang
santriwati kelas IX mampu menimbulkan gelak tawa temantemannya. Wakil OSIS, Muhammad Zainal Fanani, yang juga turut andil atas terselenggaranya acara perdana ini mempunyai harapan agar generasi OSIS berikutnya bisa menyelenggarakan acara serupa dengan inovasi-inovasi yang lebih 'wah'. Ucapan siswa plontos yang akrab di sapa Fanani tersebut di amini oleh seluruh anggotanya (lyla/ilyl)
Majalah Kreasi Al Amanah
05
GELIAT
BELUM HAFALAN, Siswa Bisa Kena Tilang ! Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil usai diselenggarakan Madrasah Aliyah Bilingual pada 14 Desember 2010. Namun banyak pelajaran yang bisa dipetik dari even yang rutin digelar setiap semester itu. Sebagaimana biasanya, saat UAS berlangsung, kesibukan menyelimuti seluruh lapisan penghuni madrasah yang berdiri pada tahun 2002 tersebut. Wajah kusut masai terlihat di raut wajah sebagian besar para santri seusai mangerjakan soal-soal yang njelimet. ”Huh, Alhamdulillah selesai… tapi matematikanya mbundeli,” keluh Muhimmah, penghuni X-3. Di sisi lain para guru juga tak kalah sibuknya. Diantara sekian banyak guru yang terlihat paling sibuk adalah Ketua Panitia UAS, Pak Miono. Guru senior dan humoris ini tak pernah bisa diam di tempat duduknya. ”Sibuk,” tandasnya. “Kalau ditinggal nanti
06
Majalah Kreasi Al Amanah
malah numpuk,” lanjutnya. “Kalau ditanya capek, ya pasti tapi kalau di rumah capeknya ilang kok…” ucapnya saat kru Makna mewawancarai. Laki-laki berputra dua ini boleh dibilang sudah banyak makan garam menjadi ketua panitia seperti ini. Kendati begitu, hambatan tetap saja datang. Hambatan berasal dari terlambatnya pengumpulan soal-soal dari para guru bidang studi. Hal ini menyebabkan pengecekan soal-soal menjadi kurang valid. Faktor lain datang dari kurangnya persiapan para siswa dalam menghadapi ujian semester ini. ”Ya…, masih sama dengan tahun yang lalu. Hafalan Al-Qur'an menjadi kendala utama,” tegas pria yang masih tampak muda meski usianya sudah berkepala empat ini. Menurut guru matematika ini, meski banyak siswa yang belum mampu memenuhi persyaratan hafalan Al-Qur'an, secara keseluruhan ujian semester ini tidak menemui kendala berarti. Semuanya berjalan lancar. Untuk tahun depan, persoalan ini
menjadi pelajaran berharga sehingga tidak terjadi hal yang sama. Bahkan mulai tahun ini, para guru telah mempersiapkan cara-cara jitu untuk memacu semangat para santri. ”Insya Allah mulai tahun depan gebrakan menghafal al-Qur'an akan lebih keras lagi. Satu bulan sebelum ujian semua harus sudah kelar” katanya dengan penuh optimis. Terlepas dari itu semua, segala jerih payah telah terbayarkan saat mengetahui bahwa banyak kemajuan pada ulangan semester tahun ini. Di antaranya kedisiplinan para peserta dalam mengikuti UAS. ”Frekuensi mencontek berkurang looh”, ujar Shofi Listiana, siswa kelas XI IPA. Selain itu, ruang ujian pun terlihat cukup kondusif sehingga sangat membantu siswa menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Pak Miono berpesan agar para siswa yang terlambat mencapai target hafalan, bisa mengambil pelajaran dari pengalaman yang sudah didapatkan tahun ini. Dia juga berharap para siswa bisa lebih bersemangat lagi nyetor hafalan kepada guru pembimbing masingmasing. Ini dilakukan agar ketika ujian semester tidak sampai terkena tilang Panitia Ujian Semester lagi (LoEk2)
GELIAT
MERAYAKAN IDUL ADHA : Tak Sekedar Menyaksikan Penyembelihan Hewan Qurban
Para santri yang memiliki bakat, siap unjuk diri di podium perlombaan. Dengan dukungan penonton, para peserta menunjukkan aksinya. “Ya, support dari mereka sangat berpengaruh dalam penampilan saya yang semula kaku menjadi enjoy” ujar Jannah salah satu peserta lomba fashion show (10/12). Tak hanya Jannah, Redita Nur Azizah atau yang lebih akrab dipanggil Dita (14) juga tak kalah antusiasnya.”Kalau saya, paling suka dengan acara Gema Takbir. Selain ramai, seluruh santriwati dari berbagai kelas bergabung bersama,” katanya dengan wajah sumringah. ”Kami semua bisa pergi mengelilingi kampung sambil mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil. Padahal kami cuma menggunakan galon, piring, sendok, kaleng dan botol kaca untuk meriuhkan suasana,” pungkasnya penuh semangat. Kemeriahan dan kesuksesan perayaan Idul Adha ini tidak lepas dari orang-orang yang bekerja di balik layar. Salah satunya dalah Qurrotu A'yunina. Panitia bagian dekorasi ini sejak awal getol menghias panggung acara agar lebih menarik. ”Kalau kebanyakan orang menganggap hiasan dekor hanya sebagai hiasan semata, tapi bagi saya hiasan dekor adalah seni yang dapat membangkitkan semangat jiwa orang yang melihatnya”, kata perempuan yang akrab dipanggil Ukhti Nina ini. ”Walau sederhana, tapi penuh makna. Itulah visi dan misi yang tersirat dari perhelatan lomba Idul Adha,” lanjutnya berapi-api. Selain Ukhti Nina, tangan dingin Ustadzah Dwi juga menjadi pemacu semangat para santri.
Berbeda dengan perayaan tahun-tahun sebelumnya, Idul Adha tahun ini memiliki nuansa tersendiri bagi para santri pondok pesantren modern Al Amanah. Jika tahun sebelumnya, para santri hanya disuguhi penyembelihan hewan qurban, Tahun ini lain. Segudang bakat dan karya muncul dari para santri. Mulai dari cerpen, kartu lebaran, kaligrafi, single song, fashion show, dan gema takbir.
Perempuan yang memiliki nama lengkap Dwi Tri Rahayu itu menegaskan bahwa untuk menjadi pembimbing bukan hanya bertugas sebagai pengontrol tapi juga sebagai penasehat yang memberikan penyelesaian dalam setiap permasalahan, mulai dari modal, lokasi, membuat susunan panitia, dan lain sebagainya. ”Yang paling penting adalah untuk memperkecil permasalahan bagi tiap-tiap bagian dibentuklah suatu dewan kepanitiaan. Dewan inti bertugas sebagai pengawas yang mengawasi kerja anggotanya. Dalam setiap laporan dewan inti, dilaporkan kepada pembimbing,” tandas mahasiswi pascasarjana IAIN ini secara panjang lebar. Menurutnya, dalam setiap gerakan atau acara yang terdapat dalam pondok, tak pernah lepas dari pengawasan ketua yayasan. ”Sehingga kalau ingin membuat acara pun harus meminta izin ketua yayasan terlebih dahulu” imbuhnya. Setiap orang mempunyai kenangan tersendiri dalam melewati Idhul Adha. Jadi, apa salahnya kita membuat sesuatu yang lebih bermakna dari sekedar menjadi penonton penyembelihan hewan qurban. “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa illaahaillallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamdi” (lutfia)
Majalah Kreasi Al Amanah
07
GELIAT
MEMBIASAKAN Belajar, Jauh Sebelum UAS Dimana-mana, yang namanya Ujian Akhir Semester (UAS) telah menjadi makanan pokok para siswa di lembaga pendidikan manapun. Begitu juga dengan Yayasan Pondok Pesantren Modern AlAmanah. Lembaga yang menaungi Madrasah Aliyah Bilingual (MAB) dan SMP Bilingual Terpadu (Bilter) ini tak luput dari even yang mendebarkan tersebut. Ujian Akhir Semester yang di helat pada tanggal 8-16 Desember
08
Majalah Kreasi Al Amanah
2010 itu tak membuat semua siswa merasa terbebani. Karena mereka sadar akan tugasnya sebagai pelajar, mau tak mau harus turut andil dengan apa yang sudah menjadi kewajibannya. ”UAS itu memang perlu. Coba saja kalau tidak ada UAS, pasti nggak ada yang belajar,” ucap Anik Fathimatuz Zahra (17) dengan enteng. Siswa penghuni XII IPA itu menambahkan, dia tak terlalu ambil pusing dengan diadakannya UAS karena telah mempersiapkan jauh-jauh hari. Oleh karena itu tak jarang gadis bersuara merdu tersebut menyabet ranking tiga besar di sekolahnya. Dengan diiringi usaha dan doa, semua soalsoal yang menjadi momok para peserta UAS mungkin dapat terselesaikan secara maksimal.
Usaha yang keras akan mendapatkan hasil yang pas juga. Tidak mungkin kan, kita hanya memanjatkan doa dari pagi sampai malam, tapi tidak usaha sama sekali? Kalau bisa, belajar tidak hanya dilaksanakan saat mendekati UAS saja. Jauh-jauh hari sebelum UAS juga wajib belajar. Supaya kalau UAS sudah digelar, kita tidak terlalu ngoyo untuk belajar. Kita cukup mengulas saja apa yang telah kita pelajari ketika UAS digelar. Jika kita tidak ada persiapan yang matang bisa jadi kita menggunakan metode SKS alias Sistem Kebut Semalam. Saat di kelas kita juga tidak bisa duduk tenang, sibuk tengok sana-sini untuk mengais jawaban dari teman. Tak jarang juga kita melancarkan aksi 3T alias Tengaktengok, Tarik, Tulis. Tentu kebiasaan buruk ini tidak akan terjadi jika kita terbiasa belajar tanpa harus menunggu diselenggarakannya UAS (Tim).
BANGKU SEKOLAH English Study
Possesive Pronoun Oleh : Laili Abidah
Teman-teman tercinta… Tahukah kalian apa itu Possesive Pronoun? Possesive Pronoun adalah kata ganti yang digunakan untuk menyatakan kepemilikan suatu benda/seseorang. But, Possesive Pronoun harus diikuti dengan Noun (Kata Benda)
Example
Subject I You They We He She It
Possesive pronoun My Your Them Our His Her Its
: My shoes is new (Sepatuku baru) Rio sold his cellphone (Rio telah menjual handphonenya)
Lughatul Arabiyyah Dhomir Oleh : Rencilia Cindy Tahukah kalian? Apa dhomir itu? Dhomir adalah subjek yang digunakan untuk menyatakan kata ganti orang. Subjek terdiri dari Mufrod (tunggal), Mutsanna (2 orang), dan Jama'(lebih dari 2 orang)
TUNGGAL Dia (laki-laki) Dia (perempuan) Kamu (laki-laki) Kamu (perempuan) Saya
MUTSANNA Mereka 2 orang (laki-laki /perempuan) Kalian 2 orang (laki-laki /perempuan)
JAMAK Mereka (perempuan) Mereka (laki-laki) Lebih dari 2 (laki-laki) Lebih dari 2 (perempuan) Kami
Majalah Kreasi Al Amanah
09
TELADAN
SELURUH SISA HIDUPNYA Didedikasikan untuk agama dan Pendidikan
Meski usianya sudah mendekati kepala lima, Rifa'atul Mahmudah masih tampak energik, cantik, anggun, dan berwibawa. Yang menarik, seluruh sisa hidupnya saat ini didedikasikan di dunia pendidikan bersama suami tercintanya KH Nur Cholish Misbah, pendiri pondok pesantren (PP) modern Al Amanah. Selain menjadi guru matematika di MTsN Krian, bu Rif, demikian beliau biasa disapa, setia mendampingi suami tercintanya mendidik para santri di PP Al Amanah. Bekal pendidikan yang dimiliki, cukup menjadi bekal untuk mendidik para murid atau santrinya. Semasa hidupnya, perempuan yang lahir di Kediri, 11 Maret 1963 silam itu tergolong ulet dan berprestasi. Bu Rif memulai pendidikannya di SD Kayen Lor, Lemahan, Kediri. Pada jenjang sekolah menengah, ibu yang baru saja menikahkanya putrinya tiga bulan lalu itu melanjutkan sekolahnya ke PGAN Poasri, Kediri selama 4 tahun dan PGAN Kediri selama 2 tahun. Pada masa ini, beliau nyantri di Pondok Pesantren Al-Hikmah Purwosari selama empat tahun, yaitu 1975-1979. Setelah itu beliau pun boyong dan memutuskan tinggal di asrama. Saat tinggal di pesantren, perempuan berkulit putih ini menjajal kemampuannya di bidang qasidah. Bahkan karena kemampuan vokalnya itu, beliau kerap mendapat undangan menyanyi hingga kota Trenggalek. Tidak hanya di bidang qasidah saja, ibu dari lima orang anak ini juga pernah terpilih sebagai peserta Jambore se-Jawa Timur yang diadakan di Pacet Mojokerto saat duduk di bangku kelas dua SMP. Jenjang pendidikannya diselesaikan di IAIN Sunan Ampel Malang. Yang membanggakan, saat kuliah beliau pernah menjabat sebagai bendahara dalam organisasi senat mahasiswa
10
Majalah Kreasi Al Amanah
Setiap jalan kehidupan pasti ada liku-likunya. Begitu pula yang di rasakan oleh guru yang dikenal sabar itu.”Murid sekarang dan zaman 1990-an sangat berbeda,” tandasnya. ”Kalau dulu, murid yang mendengarkan penjelasan guru hampir 90 persen. Kalau sekarang sebaliknya, yang tidak mendengarkan hampir 90 persen,” lanjutnya prihatin saat membagi pengalamannya. Oleh karena itu, saat mengajar, Bu Rif tidak hanya mengajarkan materi tentang hitung-menghitung saja, tapi sebisa mungkin meluangkan waktu 5-10 menit untuk mengajarkan tentang tata krama. Perjuangan hidup dalam mengamalkan ilmu yang didapat ibu dari Zannuba al-Fareni, Muhammad Ulil Albab, Ahmad Zahuda, Ahmad Alhallaji, dan Ahmad Nuun tersebut cukup menyentuh hati. Di awal kiprahnya sebagai pendidikan, beliau mendirikan sebuah Taman Pendidikan al-Qur'an (TPQ) di daerah Mojosantren tahun1985. Lalu pada tahun 1987 beliau beserta keluarga pindah ke desa Junwangi, Krian. Santri yang mengaji saat itu cukup banyak, hampir 200 orang. Saat itu yang mengajar hanya beliau dan suaminya. Tahun 1990-an, TPQ yang mereka rintis mulai merambah menjadi pesantren. Hanya dengan sekitar 15 santri, Bu Rif yang mendampingi suaminya melangkah untuk membangun pesantren yang lebih besar lagi. Kian tahun santri yang bermukim kian bertambah. Liku-liku dan tajamnya karang kehidupan tak membuat mereka goyah dalam menjalani rintangan yang melintang. Kini semua perjuangan perempuan yang pernah berdakwah di kawasan prostitusi itu telah terbayar. Bu Rif berhasil menjadi ”bu nyai” yang memiliki kurang lebih 500 santri. Beliau selalu menekankan kepada seluruh santrinya agar belajar dan terus punya semangat. ”Semua kata mundur dalam berjuang harus di buang jauh-jauh sebelum semua yang dicita-citakan tercapai. Semoga semua ilmu yang didapatkan menjadi barakah dan bermanfaat untuk orang lain, serta selalu bersyukur atas semua yang telah Allah berikan,” pungkasnya. Amien. (Ilil)
TELADAN
Alumnus Pesantren Al Azhar itu Tak Pernah Kering Prestasi Cerdas, cakap, dan tegas, adalah sosok seorang Abdul Kholiq. Pria kelahiran 16 oktober 1984 desa. Jati Jejer, Trawas, Mojokerto ini adalah seorang guru bahasa inggris di Madrasah Aliyah Bilingual. Sebagian besar siswa Madrasah Aliyah menyukai cara penyampaian pelajarannya yang menyenangkan. Boleh dibilang, Mr.Cute demikan sapaan akrabnya mendapatkan pendidikan yang cukup. Dia pertama bersekolah di SDN Jati Jejer I, kemudian melanjutkan ke MTsN Mojosari dan mengakhiri masa sekolahnya di SMA Al-Azhar Menganti, Gresik. Sebuah sekolah yang jauh dari rumahnya. Semasa sekolah dasar, dia tidak pernah mendapatkan prestasi yang membanggakan karena hidupnya hanya dipenuhi dengan bermain. Namun ketika dia masuk ke MTsN Mojosari, prestasi demi prestasi selalu didapatkan. Mr. Cute selalu masuk lima besar sejak kelas satu hingga kelas tiga. Saat melanjutkan ke jenjang SMA, dia menghabiskan waktunya untuk sekolah di SMA Al-Azhar, Menganti, Gresik. Pria kalem ini sekaligus nyantri di pesantren Al-Azhar. Selama nyatri, Mr. Cute terinspirasi dengan ustadz-nya, Luqman Hakim, yang pandai berpidato dalam tiga bahasa. Karena itu selama nyantri di sana, Mr. Cute bertekad ingin seperti ustadznya tersebut. Selain Ustadz Luqman Hakim, Mr. Cute juga terpukau dengan salah satu guru di sekolahnya, yaitu Mahmud Sani, alumnus pondok pesantren Al-Amin, Madura. Berbeda dengan Ustadz Luqman Hakim, kekagumannya dengan Mahmud Sani justru karena guru yang satu ini sering memberi tugas. Dari situ Mr. Cute merasakan bagaimana beratnya belajar sehingga dia betul-betul memahami pelajaran yang selama ini diajarkan. ”Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari beliau,” kata Mr. Cute sambil memandang jauh ke depan, seolah mengingat kembali Mahmud Sani, guru yang menginsipirasinya. Dari inspirasi tersebut, pria yang sebentar lagi diwisuda setelah menyelesaikan S2 di Universitas Negeri Surabaya ini akhirnya mulai mahir dalam pelajaran bahasa arab. Hampir setiap pelajaran bahasan Arab, teman-temannya mengerumuni dia hanya untuk bertanya tentang bahasa arab. Bukan hanya berprestasi di kelas saja alias jago kandang, Mr. Cute juga berprestasi di luar sekolah. Pria berambut lurus ini selalu menjadi duta sekolah untuk mewakili lomba pidato tingkat Jawa Timur, Pekan Arabi, dan
debat agama se-Jawa Timur. Tentu saja banyak prestasi yang ditorehkan dari berbagai macam lomba tersebut. Setelah tiga tahun di SMA Al-Azhar, Mr. Cute langsung melanjutkan studinya ke Universitas Boedi Oetomo. Dia memilih jurusan bahasa Inggris karena dia berpikir bahwa bahasa inggris adalah bahasa internasional dan berguna untuk masa depannya. Di bangku kuliah, Mr. Cute juga tidak kering prestasi. Tercatat, dia pernah juara dalam lomba debat bahasa Inggris serta terpilih sebagai mahasiswa berprestasi dan dikirim ke Jakarta. ”Meski, di Jakarta saya gagal, saya tetap bersyukur,” ungkapnya bijak. Di antara beberapa prestasi yang pernah dia raih, hal yang paling berkesan bagi laki-laki yang masih betah melajang di usianya ke-26 ini, adalah pada saat lomba debat bahasa Inggris se-Jawa Timur. Dia harus menginap di universitasnya dan tidak tidur semalaman demi mempersiapkan debatnya. Sukses Mr..! (irfan).
Majalah Kreasi Al Amanah
11
TELADAN
Fiyah Tak Pernah Kering Prestasi “Hidup itu untuk memberi. Semakin banyak memberi, semakin banyak pula yang akan kita dapatkan.” Itulah motto hidup santriwati bernama Siti Alifatul Lutfiyah. Fiyah termasuk murid yang cerdas di sekolahnya. Hal itu dibuktikan dengan prestasi akademikinya di sekolah. Peringkat akademisnya selalu bertengger di posisi tiga besar. Karena kemampuannya tersebut, gadis ayu ini kerap menjadi duta sekolahnya untuk mengikuti berbagai lomba di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Tidak hanya itu saja, prestasi nonakademisnya juga patut diacungi jempol. Gadis pendiam yang beralamat di desa Tenaru Driyorejo, Gresik tersebut pernah menyabet juara pertama dalam even lomba menulis cerpen yang digelar oleh salah satu majalah terkemuka di Jawa Timur. Prestasi lain yang pernah diraih adalah juara satu lomba Dai Cilik tingkat Kabupaten Gresik. “Prestasi itu tidak lepas dari motivasi dan nasihat sang ayah dan neneknya,” ungkap siswi kelahiran Gresik, 5 Mei 1996 itu. ”Nenek memiliki harapan besar agar saya bisa menjadi ”Bu Nyai” dan memiliki pondok pesantren,”
lanjut santriwati yang hidup tanpa belaian ibunya itu. Fiyah selalu mengingat pesan neneknya sebagai pemacu motivasi belajar. Lebih dari itu, neneknya juga berharap Fiyah mampu mengungguli ayahnya dalam berdakwah dan mendalami agama Islam. Sebagaimana siswa lain, Fiyah ingin mewujudkan impiannya yang besar. Fiyah ingin melanjutkan studinya ke universitas tertua di dunia, Universitas Al Azhar, Kairo. Gadis penggila berat Nahwu Shorof ini mengatakan bahwa dirinya sebagai santri tidak akan pernah berhenti untuk belajar. Karena hasrat terbesarnya adalah mengukir senyuman nenek dan ayahnya tercinta dengan kesuksesan di masa yang akan datang. ”Kalau kita bisa membahagiakan orang di sekitar kita dengan ilmu yang kita miliki, maka di akhirat nanti kita akan dibahagiakan ilmu tersebut,” pungkasnya dengan bijak (tim)
SHOHIB
12
From : Chipie To : Para jurnalis “Be spirit yup plend…”dalam menjalani tugastugasnya … moga majalah kita slalu terbit on time…!!! Amien…!!!
From : New Real To : CIMPLUK (Cipi mumpluk ) “ ti , skali-skali bagi-bagi pipi u yang cempluk donk…. Pnx pi2 xempluk ko' ng' bgi2 ntr kemps lho… pi2.nya …!!!
From : EL Zahra To : My Guyz (XII MAB) “ Study hard yach… *!!! Jangan lupa ajak aku belajar juga yah…!!! Biar aku nggak “JADOEL”0k…!!! oh ya aku do'akan biar kelas XII lu2s smwa.x yach… Amien…!!! Jangan lupa (Blagentox josh2)
From : Sagita To : All my plend Slalu spirit yup… plend … UNAS dah di depan mata lho… jga kesehatan masing2 ….??? Sabar habiz nie dah lu2s ko'…. !!!! Amien…. !!!!
From : Iylaa To : Penghuni Cakeps Penghuni cekeps!!!Aku da kangen sama suasana kelas yang rame and gak pernah sepi. Miss you all!!!
From:ce_10 wa c_1000 To:nak-kanak smua… Bwd yg abiz remidi,jadikan 2 patokan p'tama keberhasilanmu.Bwd yg mw perang UN siapkan sgala resep & do'a tuk hasil yg t'baek.
Majalah Kreasi Al Amanah
FENOMENA
No Pacar, No Cry! Sejak zaman azali sampai zaman minyak oli, segala jenis pacaran itu diharamkan. Entah itu pacaran dengan kontak fisik, ketemuan atau saling pandang, bahkan berpacaran tanpa saling tatap muka. Menurut penuturan Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al Amanah KH. Nur Cholish Misbach, pacaran berawal dari rasa suka sama suka. Selanjutnya melancarkan aksi 'pedekate' (pendekatan, Red), maka status berikutnya meningkat menjadi 'pacaran'. Padahal sebenarnya mereka sedang dibutakan oleh cinta. Mereka yang cethek agamanya, tidak mengetahui bahwa cinta termasuk penyakit hati apabila salah menyalurkannya. Salah satunya dengan melakukan pacaran. Menurut Ab, demikian para santri biasa menyapa, saling berpandangan antara laki-laki dengan perempuan adalah salah satu penyebab terjadinya benih cinta. ”Apabila mereka yang bukan mahram berpandangan dan menimbulkan syahwat, maka itu termasuk dosa. Apalagi jika diteruskan dengan berpacaran,” tegasnya. Oleh karena itu pacaran sangat dilarang dalam Islam karena dikhawatirkan akan bangkitnya syahwat diantara keduanya. Allah berfirman dalam alQur'an, ”Janganlah sekali-kali kalian mendekati zina”. Nah, pacaran juga termasuk zina, yaitu zina hati. Apalagi konsep pacaran ala anak muda zaman sekarang, kemana-mana selalu sama pacar, boncengan, pelukan, bahkan ada yang sampai melebihi itu. Naudzubillahimindzalik…
Meskipun ada yang mengatakan bahwa berpacaran hanya untuk motivasi belajar, mereka hanya melakukan ajang pembelaan saja atas apa yang mereka
Lakukan. Padahal masih banyak cara untuk mencari motivasi tanpa harus pacaran. Jika mau melakukan pembelaan yang positif, sebaiknya menghindari pacaran atau berhubungan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya. Kita bisa memotivasi diri kita sendiri. Toh, masih banyak teman ataupun saudara yang bisa menjadi motivator. Kita tidak akan rugi, kan? Justru dengan adanya pacaran, perhatian kita banyak tersita hanya untuk sang pacar. Lebih lanjut Ab mengatakan bahwa Ghaddhul Bashar pun sangat diperlukan dalam kehidupan agar terhindar dari virus bernama pacaran. Sebaiknya menghindari komunikasi lawan jenis yang berlebihan agar tak menimbulkan syahwat yang
berlebihan. So, kita juga jangan memancing lawan jenis untuk melakukan hal-hal yang nggak masuk akal. Misalnya, meminjam buku pelajaran milik lawan jenis padahal kita masih bisa meminjam milik sesama jenis. Do'a juga sangat penting, bahkan paling penting. Hal ini dilakukan agar Allah senantiasa memberkahi langkah yang kita tapaki dan menjauhkan dari halhal yang mungkin bisa membahayakan jiwa dan ruhani kita. Demikian Suami dari Ustadzah Rif'atul Mahmudah itu menjelaskan panjang lebar. So, sudah sangat jelas banget kan, kalau pacaran itu dilarang keras sama Islam meskipun hanya status dan nggak pernah ketemuan atau berpegangan. Mau mencurahkan semua unek-unek juga nggak harus ke pacar, kan? Teman juga masih banyak koq. Jika ingin lebih terjamin penjagaannya, diary book menjadi solusi paling mantap. Selain bisa menjadi teman curhat, kebiasaan menulis di diary book bisa menjadi laboratorium kita untuk belajar menulis. Jadi tidak usah sok-sokan ngumbar kata I love U ke pacar atau laki-laki yang belum tentu bakal jadi jodoh kita. Ingat JOHAN, Jodoh di tangan Tuhan! (Illyl).
Majalah Kreasi Al Amanah
13
CERPEN
Nadira Taman kota sore kali ini tak begitu ramai seperti biasanya. Aku menempati tempat duduk yang terletak di dekat kolam ikan emas. Sendiri. Suara gemerisik angin yang bergesekan dengan daun pohon akasia yang tumbuh tak jauh di samping kolam menambah suasana damai. Kupandangi beberapa pengunjung yang berseliweran. Berharap salah satu diantara mereka ada seseorang yang saat ini kutunggu. Yah, sore ini aku sedang menantikan seseorang. Di depanku seorang anak kecil bergelayut di lengan ibunya, merengek minta dibelikan es krim. Aku hanya tersenyum saat sang ibu memandangku. Tiba-tiba dikejutkan oleh seseorang yang menghampiriku. “Sore, benarkah kamu Kirana?” Seorang gadis berjilbab, sama sepertiku, menyapaku. “Iya, kamu pasti Dira?” ucapku antusias. Kemudian dia memelukk
14
Majalah Kreasi Al Amanah
u. “Ya Allah…Kirana, kamu kemana aja tiga tahun ini? Aku sempat khawatir kalau kita nggak bakalan bertemu lagi.” “Sibuk, Ra.Kamu juga. SMS ku nggak pernah dibalas sekalipun.” “Afwan, HP ku hilang, Ran. Saat aku di Sukabumi.” Obrolan kami pun berlanjut. Pertemuan dua orang sahabat setelah tiga tahun berpisah dan tak pernah sekalipun bertemu, membuat semuanya yang telah terlupakan kembali lagi terungkap dengan cerita masa lalu yang kembali tergulir. *** “Perkenalkan, namaku Prima Nadira Arifin. Pindahan dari SMA Negeri 17.” Gadis cantik berambut panjang itu mengenalkan dirinya. Anak baru pindahan dari sekolah negeri terfavorit. Kedatangannya pertama kali di SMA Algreta bak primadona. Hampir sebagian siswa lelaki yang bersekolah disini, melihatnya tanpa berkedip saat dia baru menginjakkan kaki. Rambut panjang, kulit mulus putih, wajah ovalnya yang sempurna, pokoknya hampir perfect deh. Seminggu menjadi murid baru, kapten tim cheerleaders menawarinya untuk ikutan bergabung. Tapi, dengan halusnya Dira menolak ajakan Nania.Dia ingin lebih konsentrasi ke pelajaran, begitu alasannya. Sejak penolakan halusnya itu, kini predikat negatif dari siswa yang suka bergosip pun beredar. Banyak yang bilang kalau Dira sombong-lah, sok cantik-lah (padahal dia beneran cantik), dan sok-sok yang lainnya. Sebulan kemudian, Darwin, si kapten basket sekolah, terangterangan menyatakan cintanya kepadanya. “Win, aku mengharagai perasaan kamu kepadakau, itu memang fitrah manusia. Tapi aku masih belum bisa menerima kamu untuk menjadi pacarku, aku nggak butuh pacaran. Mendingan kamu simpan deh, ucapan cinta kamu. Jangan malah diumbar dan di gembar-gemborkan”. Selesai bilang
begitu, Dira meninggalkan Darwin yang masih melongo sambil membawa sekuntum mawar putih. *** Prima Nadira Arifin kemudian bersahabat denganku. Persahabatan kami hanya berjalan selama beberapa bulan, karena Dira harus pindah sekolah ke Medan. Papa Dira yang seorang businessman, dituntut pekerjaannya untuk siapsiap ditugaskan keluar kota. Itulah sebabnya, setahuku, Dira harus rela hijrah dari sekolah yang satu ke yang lain demi mengikuti papanya. Papa Dira single parent, karena mamanya meninggal saat dia masih kelas satu SD. Dira kini pergi. Meskipun hanya beberapa bulan menjalin sahabat dengannya, kami berkomitmen untuk tidak memutus persahabatan yang kita bina. Dira, selamat jalan. *** Pengumuman nilai ujian kelulusan sudah terpampang di mading sekolah. Gerombolan siswa kelas tiga mengerubuti daftar nilai mereka. Perlahan kutelusuri daftar nama para siswa yang tertera sesuai abjad. Semoga aku lulus ya Allah….Kuperjelas lagi penglihatanku saat semua nama telah terlewatkan dari penelusuranku. Kenapa namaku bisa tidak ada? Ya Allah, apakah usahaku selama ini sia-sia? “Ran, selamat, ya..!” Ucapan Andini tak kuhiraukan. Aku masih berusaha mencari daftar namaku. “Din, bantuin aku nyariin namaku, dong… Kok bisa namaku nggak tercantum. Duh, aku nggak lulus, donk..!” ujarku kalut. Keringat dingin mulai membanjiri. Telapak tanganku yang di genggam Andini terasa dingin. “Ya Ampun, Ran! Nama kamu tuh ada di urutan nomor satu!Kamu lulusan terbaik tahun ini, Ran!” ucapan Andini masih tak dapat kumengerti. Dahiku mengernyit. “Kamu peringkat pertama. Nih, lihat!” telunjuk Andini mengarah pada daftar urutan nomor satu. Ya Allah, itu namaku.DELLA
CERPEN ROSA KIRANA ARIFIN. Benarkah ini, Ya Allah? “Andini!! Aku lulus!!” Kebahagiaanku tak dapat kubendung. Segera kupeluk Andini erat-erat. “ Ran, aku nggak bisa nafas!” *** “Peringkat pertama dari kelas tiga tahun ini adalah…..PRIMA NADIRA ARIFIN dari kelas 9D!” Gemuruh suara tepuk tangan membahana saat kepala sekolah mengumumkan juara umum kelas tiga yang mendapat nilai UNAS terbaik. Segera saja Dira melangkah menuju podium untuk menerima penghargaan yang diberikan oleh kepala sekolah. Nadira tersenyum bahagia saat memberi sambutan. Janji dari papanya akan dia tagih. Janji yang papa ucapkan saat menjelang UNAS. Kalau Dira mendapat peringkat teratas, dia boleh melanjutkan kuliah di Sorbone University.. “Semua yang Dira dapatkan, tak jauh dari usaha dan doa yang maksimal. Karena dengan itu semua, Allah pasti akan membalas semuanya. Terima kasih.” Nadira menutup sambutannya. *** Senja masih ada. Matahari akan kembali ke peraduannya. Giliran sang bulan yang akan menyinari jagat raya. Sayup-sayup terdengar adzan maghrib berkumandang. Aku mengajak Dira untuk beranjak dari bangku taman yang kami tempati. Menunaikan shalat maghrib berjamaah di masjid terdekat, lalu dilanjutkan makan malam. Kali ini giliran Dira yang menraktirku. Makanan yang kami pesan sama, karena selera masakan kami tak jauh beda. Kisah klasik masih mengalir dari kami. “Lalu. Rendi nepatin janji, kalau dia mau nunggu kamu lulus sekolah dulu, baru pacaran?” Rendi adalah lelaki yang kesekian kalinya yang juga berusaha mendapatkan cinta dari seorang Nadira.Dira hanya tersenyum. “Kirana, dulu aku juga menolak Darwin, kan? Aku hanya menerima lelaki yang ikhlas mau melamar aku. Titik!” Ucapan Dira sangat tegas. Yah, aku masih ingat dengan janji yang dulu Dira ucapkan. Meskipun ketampanan lelaki itu melebihi Brad Pitt ataupun Robert Pattinson, Dira tidak akan luluh. Dia
hanya menerima lelaki yang mengajukan pernyataan cintanya dengan halal, lewat sebuah ikrar suci yang terucap, pernikahan. “Kamu sangat komitmen ya, Ra. Satu lagi yang aku kagumi dari kamu.” Ucapanku sengaja kuberi jeda. “Apa?” Tanya Dira. “Kamu lebih cantik kalau memakai kerudung. Lebih innocent!” ucapku jujur. Pipinya merona merah. “Kamu bisa aja.” *** Tiga tahun tak bertemu dengannya, membuatku semakin mengagumi pribadi baru Dira. Dulu dia yang selalu menguncir rambut panjang sepunggungnya, kini rambut hitam lurus itu ditutupnya dengan jilbab panjang sejak kelas dua SMA. Otomatis busana lengan panjangpun setiap hari dikenakannya. Pribadi ceria yang Dira miliki juga masih belum hilang. Tapi aku yakin, Dira saat ini menyimpan sesuatu. Dan dia tak ingin menceritakannya padaku. Saat kutanya bagaimana kabar om Farhan, papa Dira, tiba-tiba Dira menangis. Untung kami sudah keluar dari restoran tempat kami makan tadi. “Ra, kenapa?” tanyaku. Tapi Dira hanya menggeleng. “ Ra, kamu ingat, kan, janji kita dulu. Sebelum kamu pergi ke Medan? Kita udah janji bakal saling terbuka satu sama lain. Dan nggak ada main rahasia.” Ucapku mengingatkan Dira akan janji kami dulu, saat masih satu SMA. Setelah tenang, diapun mulai bercerita. “Bagiku, papa adalah sahabat sekaligus ayah yang baik. Dia selalu mengerti apa yang Dira mau. Semuanya dikabulkan. Papa juga menjadi pengganti mama setelah mereka berpisah.Meskipun papa sering marah, tapi semua itu nggak pernah mengurangi rasa sayang Dira pada papa. Bahkan papa tahu tentang semua keinginan Dira yang nggak mau punya cowok selain suami. Papa tahu kalau Dira punya perasaan kepada kak Sandi. Kamu tahu, kan, siapa kak Sandi?” tanya Dira padaku. Aku mengangguk. Kak Sandi adalah sahabatnya kakak Nadira yang kuliah di UGM. “Papa menyimpan semua rahasia itu, meskipun dua tahun Dira tak mau mengatakan kepada kak
Sandi. Hanya papa yang tahu, di setiap sholat dan doa Dira, nama kak Sandi terucap semenjak Dira mengenalnya. Bahkan kak Harlan, sahabatnya sendiri, nggak pernah Dira kasi tau. Setiap malam, papa selalu mendengarkan semua curhatan Dira tentang kak Sandi.” Dira memberikan jeda sebentar, kini air matanya menetes lagi. “Na, Papa Dira yang selama ini menemani Dira, Papa yang selama delapan belas tahun mengayomi Dira….” “Iya, kenapa sama papa kamu?” Aku tak sabar mengetahui kelanjutan cerita Dira. “Seminggu yang lalu, kak Sandi datang ke papa. Tanpa sepengetahuanku, ternyata kak Sandi yang selama ini selalu membantuku untuk mengerjakan PR sekolah, datang ke papa. Untuk memintaku menjadikan teman hidupnya.Bidadari hatinya…” Air mata Dira merebak. Allah…inikah rahasiamu? Sungguh indah semuanya Engkau ungkapkan. Dira hanya bercerita semua tentang suka dan cintanya untuk Sandi kepada sang papa, terjawab sudah saat Sandi memintanya untuk menjadikan teman hidupnya.Semua rahasia Allah tidak ada yang tahu. Tapi nikmatnya selalu manis untuk dicecap. *** Senyum Nadira terkembang bahagia saat aku mengantarnya ke bandara. Pagi ini dia kembali ke Yogyakarta setelah dua hari menginap di rumahku. Ternyata, pertemuan pertama kami setelah tiga tahun berpisah, membawa kebahagiaan tersendiri dalam hati. Cerita yang Dira ungkapkan kepadaku tak dapat membendung rasa syukur yang mendalam pada Allah. Cinta yang Dira miliki tak pernah diobral. Hanya di curahkan kepada Allah, dan dicurhatkan kepada papanya. Tanpa seorangpun yang tahu, termasuk Sandi. Prima Nadira Arifin, semoga kamu bahagia, sahabat… ILLyL Syafa'@
Majalah Kreasi Al Amanah
15
REFLEKSI Ooh.. Bunda ada dan tiada dirimu kan selalu ada di dalam hatiku (Melly Goeslow) Tak tahu apa jadinya bila di dunia ini tidak ada sosok ibu. Seseorang yang mengirimkan kita ke dunia agar bisa menikmati keindahan dan kemegahan dari sang Khaliq. Jasa-jasa mereka takkan pernah mampu kita balaskan dengan apapun. Ibu adalah sosok yang paling mulia. Begitupun di mata Tuhan. ”My mother is superhero in my life,” ungkap Lailatul Mufidah (16), wakil pemred majalah Makna. Gadis yang akrab di sapa Ila tersebut sering menumpahkan semua curahan hatinya kepada sang Ibu. Bahkan tak jarang gadis kelahiran 25 Desember 1994 itu meminta pendapat tentang problema yang sedang dialaminya. Bila membahas tentang kasih sayang seorang Ibu, gunung sebesar Himalaya pun tak bisa menggantikannya. Bayangkan saja, beliau mangandung kita, membawa kita selama sembilan bulan di dalam rahimnya, mengantarkan kita ke dunia, merawat dengan curahan kasih sayang yang dimilikinya, memberikan semangat kepada kita, bahkan tak jarang beliau mengorbankan semua tenaganya untuk menjadikan kita sebagai insan yang bermakna di mata masyarakat dan dunia. Allah….!! Seberapa beratkah perjuangan ibu? Sosok ibu tak pernah mengeluh untuk mendapatkan apapun yang menjadi keinginan anaknya. Kadang dalam sujud panjangnya di malam hari. Tak jarang beliau selalu mengadu kepada sang Penggenggam Kehidupan demi kebaikan dan keberhasilan anaknya.Ibu hanya bisa tersenyum jika kecapekan menyelimuti tubuhnya. Sedangkan kita, adakah yang hinggap di dalam pikiran kita
untuk membalas semua jasa Ibu? Tanggal 22 Desember telah dipatenkan sebagai hari Ibu. Semua anak yang mempunyai tanda bakti kepada wanita mulia tersebut mungkin sebagian besar memberikan hadiah yang terindah dan terbaik untuknya.”Mama pinter masak. Aku salah satunya yang favorit banget sama masakan beliau,” kata Liony (16) riang. ”Makanya sewaktu Mother's Day tahun lalu, aku ngasih hadiah ke beliau. Sederhana sih, cuma peralatan masak.Tapi yang penting ngasih kaaann…”lanjutnya dengan nada retoris.Walaupun siswa penghuni XI IPA itu juga dekat dengan papanya, tapi tak jarang Ony, sapaan akrabnya, menceritakan masalah yang dihadapinya kepada mamanya.Kelegaan dapat dirasakannya saat sang mama menerima hadiahnya dengan senyum yang terlukis di bibir. Kesabaran ibu super duper extra. Rela bangun pagi-pagi, bahkan sebelum kokok ayam terdengar, hanya untuk mempersiapkan segala kebutuhan keluarga sehari-hari. Rutinitas yang dijalaninya tak pernah
dikeluhkan. Peluh yang menetes pantang dihiraukannya.Rasa capeknya ditahan. Disimpan dalam-dalam sampai semua tugas rumah selesai. Hanya senyum yang terkembang saat mendengar rengekan dan keluhan yang terucap dari bibir anaknya. Duh…terbuat dari apakah kelembutan hati Ibu? Sering kita mendengar kalimat 'Surga ada dibawah telapak kaki Ibu'. Allah pun Maha Adil.Semua jasa ibu dan baktinya kepada keluarga, terbalaskan dengan surga-Nya. Allah telah menjanjikan semua ibu yang berbakti pada keluarga dengan kekekalan dan keabadian surga untuk mereka. Nah, untuk anakanak yang merasa sayang dan punya bakti kepada sang ibunda tercinta, kapankah kita bisa mengukir senyum bahagia di bibir mereka? Sebagai generasi muda, marilah kita menyayangi dan berbakti kepada wanita mulia tersebut. Ibu saja bisa dan mampu menempatkan baktinya pada keluarga. But, kita yang keluar dari rahimnya, why not? (ilil)
Seberapa Besar Baktimu pada Ibu?
16
Majalah Kreasi Al Amanah
SAINS ISLAM
KEAJAIBAN Lebah Madu Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. (QS. An-Nahl, 16:68) Lebah madu membuat tempat penyimpanan madu dengan bentuk heksagonal. Sebuah bentuk penyimpanan yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk geometris lain. Lebah menggunakan bentuk yang memungkinkan mereka menyimpan madu dalam jumlah maksimal dengan menggunakan material yang paling sedikit. Para ahli matematika merasa kagum ketika mengetahui perhitungan lebah yang sangat cermat. Aspek lain yang mengagumkan adalah cara komunikasi antar lebah yang sulit untuk dipercaya. Setelah menemukan sumber makanan, lebah pemadu yang bertugas mencari bunga untuk pembuatan madu terbang lurus ke sarangnya. Ia memberitahukan kepada lebahlebah yang lain arah sudut dan jarak sumber makanan dari sarang dengan sebuah tarian khusus. Setelah memperhatikan dengan seksama isyarat gerak dalam tarian tersebut, akhirnya lebah-lebah yang lainnya mengetahui posisi sumber makanan tersebut dan mampu menemukannya tanpa kesulitan. Lebah menggunakan cara yang sangat menarik ketika membangun sarang. Mereka memulai membangun sel-sel tempat penyimpanan madu dari sudut-sudut yang berbeda, seterusnya hingga pada akhirnya mereka bertemu di tengah. Setelah pekerjaan usai, tidak nampak adanya ketidakserasian ataupun tambal sulam pada sel-sel tersebut. Manusia tak mampu
membuat perancangan yang sempurna ini tanpa perhitungan geometris yang rumit; akan tetapi lebah melakukannya dengan sangat mudah. Fenomena ini membuktikan bahwa lebah diberi petunjuk melalui “ilham” dari Allah swt sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 68 di atas. Sejak jutaan tahun yang lalu lebah telah menghasilkan madu sepuluh kali lebih banyak dari yang mereka butuhkan. Satu-satunya alasan mengapa binatang yang melakukan segala perhitungan secara terinci ini memproduksi madu secara berlebihan adalah agar manusia dapat memperoleh manfaat dari madu yang mengandung “obat bagi manusia” tersebut. Allah menyatakan tugas lebah ini dalam Al-Qur'an: Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacammacam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl, 16: 69) Tahukah anda tentang manfaat madu sebagai salah satu sumber makanan yang Allah sediakan untuk manusia melalui serangga yang mungil ini? Madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin, sulfur, besi dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin
B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas madu bunga dan serbuk sari yang dikonsumsi lebah. Di samping itu di dalam madu terdapat pula tembaga, yodium dan seng dalam jumlah yang kecil, juga beberapa jenis hormon. Sebagaimana firman Allah, madu adalah “obat yang menyembuhkan bagi manusia”. Fakta ilmiah ini telah dibenarkan oleh para ilmuwan yang bertemu pada Konferensi Apikultur Sedunia (World Apiculture Conference) yang diselenggarakan pada tanggal 20-26 September 1993 di Cina. Dalam konferensi tersebut didiskusikan pengobatan dengan menggunakan ramuan yang berasal dari madu. Para ilmuwan Amerika mengatakan bahwa madu, royal jelly, serbuk sari dan propolis (getah lebah) dapat mengobati berbagai penyakit. Seorang dokter asal Rumania mengatakan bahwa ia mencoba menggunakan madu untuk mengobati pasien katarak, dan 2002 dari 2094 pasiennya sembuh sama sekali. Para dokter asal Polandia juga mengatakan dalam konferensi tersebut bahwa getah lebah (bee resin) dapat membantu menyembuhkan banyak penyakit seperti bawasir, penyakit kulit, penyakit ginekologis dan berbagai penyakit lainnya.
Majalah Kreasi Al Amanah
17
OASE
Riya' Ust. Ahmad Antoni Akbar
Diceritakan dalam hadits Rasulullah, suatu ketika Mu'ad bin Jabbal menangis tersedu-sedu, karena Rasulullah bersabda kepadanya: Wahai Mu'ad, jika engkau menghafal hadits ini dan engkau mau mengamalkannya, maka selamatlah seluruh amalmu di dunia dan akhirat. Kemudian Rasulullah meneruskan sabdanya: Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan tujuh langit, dan di setiap langit tersebut Allah juga menciptakan penjaganya, yang menjaga seluruh amal baik manusia yang naik kepada Allah. Urutan langitnya beserta amalan baik manusia adalah: Langit pertama. Langit ini dijaga oleh malaikat penjaga amal manusia yang sangat banyak tetapi masih gemar mengumpat. Amal seperti ini tidak diterima oleh Allah dan akan dilemparkan malaikat ke wajahnya karena kegemarannya menggunjing orang lain. Langit kedua. Langit ini dijaga oleh malaikat penjaga amal manusia yang masih disertai niat mencari harta benda. Amal seperti ini juga dilemparkan ke wajahnya karena tidak ada keikhlasan karena allah. Langit ketiga. Langit ini
18
Majalah Kreasi Al Amanah
dijaga oleh malaikat penjaga amal manusia yang masih disertai rasa sombong. Amal seperti ini akan dipukulkan ke wajahnya karena masih ada rasa takabbur atau sombong. Langit keempat. Langit ini dijaga oleh malaikat penjaga amal manusia yang masih disertai rasa bangga atau kagum kepada amal ataupun dirinya sendiri. Amal seperti ini tidak diterima juga oleh Allah dan dilemparkan ke wajahnya. Langit kelima. Langit ini dijaga oleh malaikat penjaga amal manusia yang masih disertai dengan dengki. Amal seperti ini akan dilemparkan ke wajahnya dan tidak diterima Allah. Langit keenam. Langit ini dijaga oleh malaikat penjaga amal manusia yang masih diiringi dengan tidak adanya rasa kasih sayang terhadap sesama ciptaan Allah. Amal seperti ini akan dipukulkan ke wajahnya dan tidak diterima Allah karena beramal tanpa disertai rasa kasih sayang kepada umatnya. Langit ketujuh. Langit ini dijaga oleh malaikat penjaga amal manusia yang hanya beramal untuk mencari kedudukan dan kemashuran di atas orang lain.
Amal seperti ini akan dipukulkan ke wajahnya dan tidak diterima oleh Allah. Kemudian Rasulullah meneruskan hadditsnya: suatu ketika ada amal yang mampu menembus sampai melewati langit tujuh tersebut dan ribuan malaikat mengiringinya. Semua makhluk di dunia dan akhirat mengagungagungkannya. Semua amal itu bagaikan cahaya yang gemerlapan, menerangi seluruh alam, dan setiap penduduk langit serta bumi menjadi saksi akan bagusnya amal tersebut. Maka Rasulullah bersabda kepadanya: Lemparkanlah semua amal ini ke wajahnya (beramal bukan karena Allah). Maka Allah dan seluruh penduduk langit beserta bumi turut melaknatinya. Dan dia pun masuk neraka.Semua ini karena dia beramal bukan karena Allah (riya'). Maka semua amalnya tidak akan diterima olehNya dan seluruh makhluk. Dia pun dimasukkan kedalam jurang neraka. Oleh karena itu, hal yang sngat di khawatirkan oleh Rasulullah pada umatnya adalah riya': beramal bukan karena Allah. Sebagai mana sabda beliau, sesuatu yang sangat-sangat aku khawatirkan pada umat adalah riya' (beramal bukan karena Allah)
MUHASABAH
PESANTREN dan Modernisasi Oleh: KH. Nurcholish Misbah Ketika jumlah pesantren terus bertambah, maka bertambah pula jumlah santri. Sebuah fakta yang menggembirakan sekaligus membanggakan. Banyak orang menduga, pesantren akan menjadi “fosil”. Banyak orang ragu, pesantren mampu berkelit dari gempuran “modernisasi dan globalisasi”. Pesantren dianggap lembaga pendidikan tradisional, materi dan metodologinya kuno, serta orang-orangnya ketinggalan zaman. Namun fakta berkata lain, pesantren menjadi lembaga paling siap menghadapi perkembangan zaman. Ketika banyak lembaga penndidikan lain “angkat tangan”, menyerah terhadap penetrasi modernisasi, pesantren justru menunjukkan kekuatan luar biasa hingga bisa berdialog, berdiskusi dengan amat kritis dengan zaman. Modernisasi baik, tapi bukan tanpa keburukan. Sikap memuja modernisasi dan mengabaikan sisi-sisi negatifnya seperti sikap yang individualis, memanjakan kesenangan, abai terhadap moralitas dan agama, mendewakan akal dan kecerdasan, dan lain-lain justru akan menghancurkan nilai-nilai positifnya. Peran pesantren dalam mengawal zaman agar senantiasa
mengikuti “jalan lurus” harus tetap dilakukan. Pesantren harus bekerja keras agar eksplorasi besar-besaran terhadap akal dan kecerdasan yang kemudian melahirkan “ilmu dan teknologi” harus tetap diletakkan dalam bingkai “agama dan moralitas”. Kalau tidak, maka “nafsu rendah manusia”akan melakukan “kudeta” dan menguasai ilmu dan teknologi . Jika itu terjadi, tak terbayangkan kehancuran yang akan terjadi. Sebenarnya jika dirunut penyebab utama dari semakin seringnya tragedi kemanusiaan, baik karena alam atau pertikaian dan peperangan, adalah karena ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah tak terkontrol lagi oleh moralitas dan agama. Kini justru di tengah kemajuan dan menuju puncak, bukan kedamaian yang muncul tapi sebaliknya, kekhawatiran dan ketakutan. Celakanya kita sering tidak tahu apa yang harus kita lakukan. Sungguh tugas yang amat berat. Untuk mengantisipasi hal itu, maka ada tiga prinsip yang harus dipegang. Pertama pesantren harus memiliki kepercayaan diri dan keteguhan hati. Pesantren harus tegak menyongsong perkembangan, bukan menghindar dan bersembunyi. Menyepi di gubuk
sunyi mungkin memuaskan hati, terbebas dari polusi. Tapi pengaruh modernisasi yang makin masif dalam jangka panjang juga akan membakar gubuk kecil pesantren. Kedua, pesantren harus membuat “kanal-kanal” agar ombak modernisasi tak terlalu keras menghantam pesantren sekaligus menyaring hingga kita tetap mampu “mempertahankan nilai-nilai lama yang baik, dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik”. Ketiga, pesantren harus cermat dan telaten memunguti material-material terbaik yang tersimpan dalam agama daan tradisi yang sudah berjalan berabad-abad, kemudian menyusunnya kembali sedemikian rupa hingga menjadi bangunan nilai yang mampu memecah dan bahkan menaklukkan ombak modernisasi. Dan meletakkan “semangat besar” perubahan itu tetap dalam bingkai kesejahteraan manusia lahir batin, dunia dan akhirat. Peranperan itu yang sekkarang harus dilakukan pesantren, bukan saja untuk menjaga “zaman” tapi juga menjaga kelestarian pesantren itu sendiri (tim).
Majalah Kreasi Al Amanah
19
GELAK TAWA mah Sakit Sekolah dan Ru belajar . a sedang aktif gurunya. Didalam suasan urid menanyai m g an r o se , ar aj Di sela-sela bel oleh…!!!” ya mau Tanya b sa Bu :” d i Mur n…” ka ah apa…???sil sakit …???” g Guru :”Tanya olah sama rumah ek s n aa ed rb ya belajar, sedan pe a pa ap olahan tem tn k Murid :”Bu se u a l Ka . as ngat jel Guru :”Ya… sa ang sakit.” pulang tapi las rumahnya or je h anak sakit bisa ya la t o k se i d h a rumah saki al ad bu! Yang betul ang”. Murid :”Salah t tidak bisa pul ki sa k a n a , t i k sa h a m ru kalau di ?” Guru :”…!!!??
Pengalaman “Sabron, ayo kamu ceritak an pengalaman yang perna h kamu alami”, pinta Pak G kepada muridnya. uru “Enggg… begini Pak, dulu pa da waktu kemah, saya melih at seorang wanita yang sedang menangis di tepi jur ang, mungkin dia lagi pata h hati. Saya pikir dia berus untuk bunuh diri. Lalu saya aha berusaha mencegahnya. Tap i perempuan itu tetap saja mau bunuh diri. Saya pun lari secepat kilat menyusu l ke jurang …!!!” “Ha… lalu kamu ini siapa … . ” Pak Guru lari bersama m urid-murid yang lain.
Sate
ngan dokter. , dia pun berkonsultasi de ius ser a luk i lam a ng me n ie Seorang pas ” Pasien : “Dok, saya mau u tanya apa ?” ma an Dokter : “Ya, silahk bing tenggorokan saya kali saya makan sate kam iap t e s k, Do ni i eg ”B : n kambing ya Dok?” Pasie saya alergi dengan daging kin ng mu a Ap it. sak asa ate kambing tusuknya selalu ter saja setiap anda makan s ba Co ! rgi ale n ka bu h… Dokter : “O anda buang dulu!” an mempratikkan dok, baiklah besok saya ak Pasien : ”Oh… begitu ya
Gula Pasir
a kepada anakny …..” seruh Ibu … u ah il ar m e k mendidih kam ntun “Doni, Doni dengan sa ar. Nanti kalau airnya sudah b a w ja ” , u B “Iya, sebent mah budemu ”Ibu mau ke ru sirnya ya!” pinta Ibu. a pa gkan. masukkan gul Doni menyenan b a w ja ” , u B “Iya ri saudaranya ng telah pulang da an ibunya data se di u u b I m a ke ny it a t en ” i? Beberapa m pesan Ibu tad dilaksanakan g saya “Doni! Sudah sirnya saja yan pa ekatan. i d rd e Ja b . a y Bu a hn d a yang rum nya tidak a koq. Tapi gula bersalah. “Iya Bu, sudah it pun merasa ik d se pa an t wab getnya. masukkan” ja Ibu dengan ka k a ri e t ?” !? ! i on “Hahhhh…… D
20
Majalah Kreasi Al Amanah
GELAK TAWA
sjid untuk menuju ma g n o d n o -b ng dengan ri berbondo g santri yang tertidur t n sa a u m tiba, se da seoran Saat subuh pi di sana a a T . h a a m gunkan. shalat berja tri memban n sa Jadi tu sa h sala mpat hari. e ru k se tu n !” u h pulasnya. u p u b uk mua n, sholat su 8 roka'at, c ersalah. Se b a y n sa h ra u e b “Ayo bangu m su k t marin shola shubuh,” jawabnya ta ”Sudah, ke t la a h s k usah s. sekarang ga rtawa lepa te n u p id sj a santri di m
uh Sholat Sub
a1 Matematik
matika gi 1, beli h guru mata eli 1 bulpoin , beli la ng kamu miliki…???” le o i a y n a emb in ya ak dit Seorang an … seumpama kamu m lagi 1 , berapa bulpo o li n e o Guru :”T 2 , beli lagi 7 , dan b ab) Lagi no menjaw o T a y n g n te (dengan en ” Pak n) Tono :”1 bisa …????”(keherana ggal 1…” k ng jadi tin o a K il h :” s la e ru b u G g se a pak, yan Tono :”Iy ???” Guru :”…
matika. guru mate g n nggak a r o e s oleh atika koq i m h e a t r a a m im r edang d n belaja kelas XII s ah 3 tahu d id u r s u i, m n i g n u Seora h k am Gimana sic n?” Guru : “ eberhasila jawab bisa-bisa!” ng sang murid men u awal dari suatu k te n it Dengan en ak… kan kegagala p a j a “Santai Murid : ...???” Guru : ”
ka Matemati
2
Telur Asin Seorang an ak disuruh ibunya unu Ibu tu :”Tomy, beli kan ibu telu k membeli telur asin Tomy :”Iy r asin ya…!! a Bu…” !” Setelah pul a n g si Tomy d Ibu :”Lho, man a telurnya To itanya ibunya Tomy :”M m…???” aaf bu, nda Ibu :”Kamu beli k ada, orangnya ndak jualan telu di mana sih Tomy :”D r” ?” i dekat situ , B Ibu u … di toko se :”Haaa…!!! patu dan ja ” janan kue”
Majalah Kreasi Al Amanah
21
DIWAN
Senja senja di sore itu ku benamkan diriku dalam indah tasbihmu senja di padang bulan ku benamkan diriku dalam indah sajadahmu izinkan aku untuk mencari letak surgamu agar aku tak salah memilih kehidupan agar aku tak tersesat di tengah jalan takdirmu ketika tasbih terurai ketika air wudhu menetes saat itu juga ku serahkan cintaku hanya untukmu Tuhan
Sempurnakah Aku tak ada yang indah di dunia kecuali ciptaan Sang Kholik tumbuhan, hewan, air, batuan itu semua tak sempurna ku tak tahu siapa yang sempurna di alam semesta ini, katak mengatakan hanyalah kau Ya Robbi, diwaktu rintihan hujan malam yang gelap, sunyi senyap, yang diiringi hembusan angin yang penuh dengan makna manusia telah terdengar jeritan, tangisan, rengekan, di waktu malam hanyalah tetesan liang ku berikan padamu Ya Robbi….. apakah aku yang dikatakan sempurna sementara aku selalu meminta padamu Ya Robbi…..
Wanita Suci saat aku rapuh dan membutuhkan pegangan berdiri sosok wanita suci itu hadir menghampiri saat aku lemah dan hendak terjatuh, dia yang lembut menggenggam erat tanganku saat aku menangis dan butuh sapu tangan dia datang menemani dan menghapus air mataku sungguh berarti dia dalam hidupku yang memiliki tongkat untuk membantuku berdiri setelah terjatuh yang memberiku sapu tangan seusai ku menangis tersedu dia,…yang memberiku surga ditelapak kakinya wanita suci itu tak sedikitpun pernah mengeluh tak pernah seditpun ku dengar dia meminta balas jasa sungguh mulia budi pekertinya wanita suci itu wanita titisan surga wanita suci itu mulia dimata-Nya wanita suci itu memiliki surga-Nya wanita suci itu penuh kasih dan sayang wanita suci itu, …. Ibu. Iyla
22
Majalah Kreasi Al Amanah
Pelangi engkau pelangi datang di siang hari menerangi seisi bumi cahayamu bagai sinar di surga menerangi hati yang gunda bila engaku pancarkan cahayamu hatiku bahagia dengarkanlah kata hatiku yang membuatmu mempesona pelangi…. dengarkanlah kata hatiku yang tak bisa ku impikan senangkanlah di hati yang cerah cahayamu membuat hatiku terang kembali dan memberi kaindahan yang selalu ku dambakan pelangi….. tertawalah sebelum engkau pergi meninggalkan diriku terpisahkan semua yang aku ungkapkan ku mohon engkau jangan pergi dariku…
Bintang ketika aku merangkai mimpi di penghujung tidurku kulihat kau dibatas fajar, tersenyum melihatku kau menuntunku melewati pelangi untuk melihat bintang jatuh yang berjalan mendekat kupejamkan mata dan kuucapkan pintaku jadilah dirimu sebagai bintangku tuk terangi langkah bila tak lagi seirama agar aku tak takut lagi menjalani hidup karna ku yakin ada sinarmu di hatiku
Bunda dia seperti secercah cahaya digelapan malam jemarinya lembut membelai kala aku menangis dan mengharap perlindungan nasehatnya buatku tetap lurus berjalan bimbangnya buat langkahku benar dia tempatku mengadu tentang segala keluh kesahku dia tempatku bermanja saat lelahku dia segala-galanya dalam hidupku
Pelangi engkau pelangi datang di siang hari menerangi seisi bumi cahayamu bagai sinar di surga menerangi hati yang gunda bila engaku pancarkan cahayamu hatiku bahagia dengarkanlah kata hatiku yang membuatmu mempesona pelangi…. dengarkanlah kata hatiku yang tak bisa ku impikan senangkanlah di hati yang cerah cahayamu membuat hatiku terang kembali dan memberi kaindahan yang selalu ku dambakan pelangi….. tertawalah sebelum engkau pergi meninggalkan diriku terpisahkan semua yang aku ungkapkan ku mohon engkau jangan pergi dariku…