Jurnal Maternal dan Neonatal,12/05(2016), 1-7
PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN PERSALINAN NORMAL SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI MUSIK RELIGI DI RUMAH SAKIT UMUM DELI SERDANG LUBUK PAKAM TAHUN 2014 Wilda Wahyuni Siregar
STIKes Medistra Lubuk Pakam E-mail:
[email protected]
ABSTRACT Pain is unpleasant situation with regard to ill threatening or imagined, is marked by worries. Pain control in labor is a very important thing because the determination whether a woman can birth by a normal labor or terminated by an act due to of pain. Nurses can help reduces pain by a technique one of using therapy music religion. Religious music therapy technique is a method of reducing pain by playing music that is useful for pain disappeared. The purpose of this study was to determine the difference intense of pain in the patients with normal labor before and after treatment of music religious in RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam 2014. The research was conducted of research design by Quesi Experiment through the design time series design. Sample of this study using purposive sampling limited within 7 days by the number 8 as the respondent sample data obtained through observation and tested by simple t test or paired t-test by help of a computer. From the results of research conducted in 8 respondents can result p
Kematian Ibu menurut WHO merupakan kematian yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari pasca persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tidak langsung terhadap persalinan (Kompas, 2013). Menurut WHO 2003 setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil, sebagian besar kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat, walaupun demikian pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian (Mawaddah, 2011). Dalam World Health Statistic 2009 (dipublikasikan oleh WHO dengan acuan data tahun 2005) AKI di Indonesia berada pada posisi 420 per 100.000 kelahiran hidup (Marmi, 2013). Di Indonesia dalam 1 jam dua orang ibu meninggal. Mantan Menteri Kesehatan Indonesia Supra pada sebuah kesempatan menyatakan bahwa Angka Kematian Ibu tahun 2006 mencapai 291 jiwa per 100.000 kelahiran
1. PENDAHULUAN Menurut Saifuddin (2009) Derajat kesehatan keluarga dan masayarakat ditentukan oleh kesehatan ibu dan anak. Salah satu keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate), dan angka kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). Menurut World Healt Organitation (WHO) pada tahun 2010, setiap tahun diseluruh dunia 358.000 ibu meninggal saat hamil atau bersalin dimana 355.00 ibu (99%) berasal dari negara berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan grade tertinggi 290 kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di negara maju, 14 kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup. Sekitar 4 juta per tahun bayi meninggal pada bulan pertama kehidupan, seperempat dari mereka meninggal dalam 24 jam kehidupan dan 75% pada minggu pertama kehidupan (Astuti, 2013).
1
hidup. Dalam mewujudkan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 MPS (Making Pregnancy Safer) mempunyai misi bahwa persalinan aman, bayi yang dilahirkan hidup dan sehat dengan sasaran yaitu menurunkan angka kematian maternal menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal menjadi 16 per 100.000 kelahiran hidup (Marmi, 2013). Sepanjang tahun 2011, program Jaminan Persalinan (Jampersal) yang diluncurkan oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menolong sebanyak 75.310 persalinan di Sumatera Utara yang mencakup 74.319 persalinan normal, 798 dari persalinan induksi dan operasi (proses tak maju) serta 193 persalinan normal pasca keguguran (Sepri, 2011). Menurut data dari Kepala Seksi Bimbingan Pengendalian (Bimdal) Jaminan Kesehatan Dinkes Sumatera Utara, Jumlah terbesar yang melakukan persalinan normal di Kabupaten Langkat sebanyak 19.778, 70 persalinan operasi, dan 125 persalinan pasca keguguran. Sedangkan untuk daerah Deli Serdang dengan jumlah sebanyak 4.724 persalinan normal, 147 persalinan operasi. Sedangkan Batu Bara, pada posisi keempat terbesar dengan jumlah sebanyak 4.567 persalinan normal (Sepri, 2011). Penelitian yang dilakukan Kurniawati (2010) dengan penelitiannnya pengaruh terapi musik terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post SC (section caesarea) dirumah sakit shofa marwah Jakarta. Responden pada penelitian ini 40 orang yang dibagi 20 orang responden intervensi dan 20 orang responden kontrol. Dari 20 pasien dengan post section caesarea pada kelompok yang diberi terapi musik, 18 orang responden (90%) mengalami penurunan intensitas nyeri dan 2 responden (10%) tidak mengalami penurunan intensitas nyeri. Sedangkan 20 orang responden pada kelompok kontrol yang diberikan terapi musik, sebanyak 3 responden (15%) yang tidak mengalami intensitas nyeri (Yayuk, 2012). Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam pada bulan April Tahun 2014, menurut data dari bagian Rekam Medik didapatkan bahwa pasien persalinan pada tahun 2013 sekitar 475 pasien, dan rata-rata 30 pasien persalinan setiap bulanannya. Berdasarkan latar belakang diatas rumusan penelitian pada peneliti ini adalah Jurnal Maternal dan Neonatal
bagaimanakahperbedaanintensitas nyeri pada pasien persalinan normal sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik religi di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun 2014”. 2. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian menggunakan dua kelompok subjek yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol, kelompok intervensi tersebut diberi perlakuan selanjutnya dilakukan pengamat (Saryono, 2011). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan rangkaian waktu (time series design) yaitu rancangan pretest posttest, namun observasi dilakukan dilakukan secara berulang/lebih dari satu kali, sebelum dan sesudah perlakuan. Populasi merupakan seluruh objek yang dapat diteliti baik itu manusia, hewan, tumbuhtumbuhan, benda-benda mati lainnya, serta peristiwa dan gejala yang terjadi di dalam masyarakat atau di alam (Notoatmodjo, 2010). Rencana penelitian yang akan dilakukan peneliti ialah seluruh pasien persalinan normal yang rawat inap di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam pada bulan Juli tahun 2014. Berdasarkan surve awal peneliti bulan April 2014 dari Rekan Medik data Rumah Sakit pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2013 pasien persalinan sekitar 475 paisen, 30 pasien persalinan setiap bulannya Sampel adalah bagian (subjek) dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya (Sastroasmoro, dkk, 2010). Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobablity sampling merupakan teknik perposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Sulistyaningsih, 2011). Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri pada pasien persalinan normal, populasi penelitian ini memiliki karekteristik yang spesifik, sehingga rencana pengambilan sampel pada penelitian ini sesuai kriteria yang telah ditentukan adalah seluruh pasien persalinan normal yang mengalami perawatan di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam. Besar sampel pada penelitian ini 27 pasien persalinan normal Metode pengumpulan data dalam penenlitian ini adalah dengan menggunakan Juni 2016 | Vol.1 | No. 1
3 teknik observasi yaitu suatu prosedur berencana, yang antara lain meluputi melihat, mendengar dan mencatat sejumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini pendekatan dimulai dengan subjek penelitian metode observasi. Secara umum lembaran observasi tentang reaksi nyeri pada pasien persalinan normal, observasi dilakukan oleh penelitian sendiri, yakni melihat sendiri atau langsung kriteria yang dimilki oleh subjek yang mengalami nyeri dengan mengukur intensitas nyeri menggunakan pengukuran secara objek perlakuan, melakukan terapi musik religi berdasarkan prosedur pelaksanaan terapi musik religi dilakukan selama15 menit. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karekteristik setiap variabel penelitian (Arikunto, 2010). Dapat diartikan sebagai cara untuk mengetahui intensitas nyeri persalinan normal sebelum dan sesudah dilakukannya terapi musik religi. Dalam hal variabel independen peneliti mengambil distribusi respoden berdasarkan pelaksanaan terapi musik religi selama 15 menit. Sedangkan variabel dependennya peneliti mengambil distribusi respoden berdasarkan skala perlakuan atau observasi perlakuan. Analisa bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui perbedaan terapi musik religi (variabel Independen) terhadap intensitas nyeri persalinan (variabel dependen). Dalam penelitian ini analisa data yang digunakan adalah uji t-test sering disebut paired/relatif yaitu uji komplek sampel yang dibandingkan mempunyai subjek yang sama, dengan kata lain respon yang akan diukur, diteliti dilakukan dua kali yaitu penelitian pretes dan posttes. Dengan P value ≤ 0.05 pengujian tingkat kepercayaan 95% yang artinya tingkat kesalahan peneliti diharapkan hanya 5% dengan bantuan sistem komputerisasi.
religi di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam tahun 2014 sebagai berikut Tabel1. Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri Sebelum (pretest) Dilakukan Terapi Musik Religi Di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun 2014 N Intensi F Persentase o tas (orang) (%) nyeri
1 0 0 0,0 2 1 0 0,0 3 2 0 0,0 4 3 0 0,0 5 4 0 0,0 6 5 1 12,5 7 6 2 25,5 8 7 2 25,5 9 8 1 12,5 10 9 1 12,5 11 10 1 12,5 Jumlah 8 100 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa hasil pengukuran intensitas nyeri pada pasien sebelum (pretest) dilakukan terapi musik religi di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun 2014 yaitu: pasien yang mempunyai intenitas skala nyeri 0 sebanyak 0 orang (0,0%), pasien yang berintensitas skala nyeri 1 sebanyak 0 orang (0,0%), pasien yang berintensitas skala nyeri 2 sebanyak 0 orang (0,0%), pasien yang berintensitas skala nyeri 3 sebanyak 0 orang (0,0%), pasien yang berintensitas skala nyeri 4 sebanyak 0 orang (0,0%), pasien yang berintensitas skala nyeri 5 sebanyak 1 orang (12,5%), pseien yang berintensitas nyeri 6 sebanyak 2 orang (25,5%), pasien yang berintensitas skala nyeri 7 sebanyak 2 orang (12,5%), pasien yang berintensitas skala nyeri 8 sebanyak 1 orang (12,5%), pasien yang berintensitas skala nyeri 9 sebanyak 1 orang (12,5%), pasien yang berintensitas skala nyeri 10 sebanyak 1 orang (12,5%).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Intensitas nyeri pasien persalinan normal sebelum (pretest) dilakukan terapi musik
Jurnal Maternal dan Neonatal
Juni 2016 | Vol.1 | No. 1
Tabel 2 Rata-Rata Intensitas Nyeri Sebelum Dilakukan Terapi Musik Religi di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun 2014. Rata-Rata Intensitas Nyeri Sebelum Terapi Musik Religi
Mean
SD
Min.
Max.
7,25
1.669
5
10
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa nilai rata-rata sebelum (pretest) 7,25 dengan standart devation 1.699. Pengukuran intensitas nyeri terendah 5 dan tertinggi 10. 2.
Intensitas Nyeri pada Pasien Persalinan Normal Setelah (posttest) dilakukan Terapi Musik Religi di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam tahun 2014 sebagai berikut;
Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri Setelah (posttest) Dilakukan Terapi Musik Religi Di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun 2014 No
Intensitas Frekuensi Persentase nyeri (orang) (%) 0 0 0,0 1 1 0 0,0 2 2 0 0,0 3 3 1 12,5% 4 4 0 0,0 5 5 2 25,5% 6 6 2 25,5% 7 7 2 25,5% 8 8 1 12,5% 9 9 0 0,0 10 10 0 0,0 11 8 100,0 Jumlah Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa hasil pengukuran intensitas nyeri pada pasien sesudah (postest) dilakukan terapi musik religi di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun 2014 yaitu: pasien yang mempunyai intensitas skala nyeri sebanyak 0 orang(0,0%), pasien yang berintensitas skala nyeri 1 sebanyak 0 orang (0,0%), pasien yang berintensitas skala Jurnal Maternal dan Neonatal
nyeri sebanyak 2 orang (0,0%), pasien yang berintensitas skala nyeri 3 sebanyak 1 orang (12,5%%), pasien yang berintensitas skala nyeri 4 sebanyak 0 orang (0,0%), pasien yang berintensitas nyeri 5 sebanyak 2 orang (25,5%), pasien berintensitas skala nyeri 6 sebanyak 2 orang (25,5%), pasien berintensitas nyeri 7 sebanyak 2 orang (25,5%), pasien berintensitas nyeri 8 sebanyak 1 orang (12,5%), pasien yang berintensitas skala nyeri 9 sebanyak 0 orang (0,0%), pasien berintensitas skala nyeri 10 sebanyak 0 orang (0,0%). Tabel 4 Rata-Rata Intensitas Nyeri Setelah Dilakukan Terapi Musik Religi Pada Pasien Persalinan Di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun 2014. Rata-rata Mean SD Min. Max. intensitas nyeri Setelah 5,88 1.553 3 8 Terapi Musik Religi Berdasarkan tabel4 diketahui bahwa nilai rata-rata sesudah (posttest) 5,88 dengan standart devation 1.553. pengukuran intensitas nyeri terendah 3 dan tertinggi 8.
Tabel 5 Perbedaan Intensitas Nyeri Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Musik Religi Pada Pasien Persalinan Normal Di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun 2014.
Berdasarkan tabel 5 mengenai perbedaan intensitas nyeri sebelum dan setelah dilakukan terapi musik pada pasien persalinan normal yaitu responden yang mengalami intensitas skala nyeri 5 sebanyak 12,5 % , berintensitas skala nyeri 6 sebanyak 25,0%, berintensias skala nyeri 7 sebanyak 25,0%, berintensitas Juni 2016 | Vol.1 | No. 1
5 skala nyeri 8 sebanyak 12,5%, berintensitas skala nyeri 9 sebanyak 12,5%, dan berintensitas skala nyeri 10 sebanyak 12,5%. Dengan rerata pengukuran sebelum (pretes) yaitu 7,25 dan setelah (posttest) pengukuran didapat rerata 5,88 dan hasil penurunan skala nyeri rata-rata 1,375, nilai P value 0,004< 0.05, hal tersebut menunjukn bahwa maka Ha diterima yang diartikan bahwa ada perbedaan intensitas nyeri sebelum dan setelah dilakukan terapi musik religi pada pasien persalinan normal di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun 2014. Pada kasus, kecemasan dapat meningkatkan ambang rasa nyeri pasien tetapi pada kenyatannya mengakibatkan persepsi yang seharusnya tidak nyeri menjadi nyeri (Setiadarm, 2011). Hampir setiap orang merasakan nyeri menjalani proses persalinan normal. Nyeri bisa menetap dan hilang-timbul selama proses persalinan berlangsung. Apabila nyeri tidak teratasi maka penyebab kematian pada ibu dan bayi, karenanyeri mengakibatkan pernafasan dan denyut jantung ibu akan meningkat yang menyebabkan aliran darah dan oksigen ke plasenta terganggu. Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh rileks secara fisik dan mental, sehingga membantu penyembuhan dan pencegahan rasa sakit (Djohan, 2010). Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat tidak individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain (Kozier, 2009). Nyeri adalah suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan. International Association for Study of Pain (1979) , mendefenisikan nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang bersifat aktual dan potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan (Maryunani, 2010). Perawat tidak bisa merasakan nyeri yang dialami oleh klien,karena nyeri bersifat subyektif (antara satu individu dengan individu yang lain dalam menyikapi nyeri). Perawat memberi asuhan keperawatan kepada klien di berbagai situasi dan keadaan, yang Jurnal Maternal dan Neonatal
memberikan intervensi untuk meningkatkan kenyamanan pasien. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa hasil pengukuran intensitas nyeri setelah dilakukan tindakan terapi musik religi pada pasien persalinan normal, maka didapatkan bahwa responden mengalami penurunan nyeri. Pada tabel 4.3 diketahui bahwa intensitas nyeri responden dengan skala nyeri 3 sebanyak 1 orang (12,5%), dan berintensitas skala nyeri 5 sebanyak 2 orang (25,0%), dan intensitas skala nyeri 6 sebanyak 2 orang (25,0%), berintensitas skala nyeri 7 sebanyak 2 orang (25,0%), sedangkan intensitas skala nyeri 8 sebanyak 1 orang (12,5%). Terapi Musik sangat mudah diterima organ pendengar kita dan kemudian melalui saraf pendengaran disalurkan ke bagian otak memproses emosi ( sistem limbik). Selain itu terapi musik bekrja pada sistem otonom yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan funsi otak, yang mengontrol perasaan emosi. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulya Husna (2010 ) yang berjudul Pengaruh Terapi Musik Instrumental Terhadap Perbedaan Intensitas Nyeri Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Dangung-Dangung Tahun 2010 yang menjelaskan bahwa ada perbedaan intensitas nyeri pada pasien persalinan baik kelompok kontrol maupun kelompok intervensi.
Berdasarkan hasil penelitian maka di dapatkan rata-rata intensitas nyeri sebelum dan setelah dilakukan terapi musik religi yaitu 1.37. Pada rata-rata sebelum tindakan yaitu 7,25, dan setelah dilakukan terapi musik religi yaitu 5,88. Hal tersebut bahwa terdapat perbedaan yang positif antara sebelum (pretest) dan setelah (posttest) dilakukan terapi musik religi. Berdasarkan hasil uji ststistik dengan menggunakan uji dependen sample ttest/paired t test menunjukan bahwa nilai signifikan p value 0.004 < α 0,05. Maka Ho ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan terhadap intensitas nyeri sebelum (pretest) dan sesudah (postest) dilakukan terapi musik religi di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam tahun 2014. Teknik terapi musik religi dapat digunakan sebagai alternatif pilihan untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien Juni 2016 | Vol.1 | No. 1
persalinan normal secara non farmakologis yang relatif tidak menimbulkan efek samping. 4. KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa perbedaan intensitas nyeri sebelum dan setelah dilakukan terapi musik religi pada pasien persalinan normal di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun 2014 adalah sebagai berikut 1. Nilai rerata intensitas nyeri pada pasien persalinan sebelum (pretest) dilakukan terapi musik religi yaitu dengan skala nyeri 7,25. 2. Nilai rerata intensitas nyeri pada pasien persalinan sesudah (postest) dilakukan terapi musik religi yaitu dengan skala nyeri 5,88. 3. Nilai rerata intensitas nyeri pada pasien persalinan sebelum (pretest) dan sesudah (postest) didapat perbedaan skala intensitas nyeri berkisar 1,37. 4. Ada perbedaan intensitas nyeri sebelum dan setelah dilakukan terapi musik pada pasien perslinan normal di RSUD Deli Serdang tahun 2014, (P= 0.004 ≤ α 0,05). Dari hasil penelitian diharapkan dapat sebagai bahan masukan dan tambahan bagi profesi keperawatan mengenai terapi musik religi terhadap intensitas nyeri sebagai refrensi dan bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya. Penelitian ini mengharapkan institusi (Program Study Ilmu Keperawatan MEDISTRA Lubuk Pakam)dapat mengembangkan ilmu keperawatan dan menambah literatur mengenai terapi musik religi pada pasien persalinan normal. Diharapkan kepada pasien untuk mengetahui dan dapat mengaplikasikan di masyarakat tentang penatalaksanaan terapi musik religi terhadap intensitas nyeri Diharapkan pada petugas kesehatan yang ada di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam dapat memahami dan menjadi masukan sebagai salah satu terapi dalam peningkatan kesehatan pasien persalinan normal. DAFTAR PUSTAKA 1. Asmadi. TeknikProsedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika; 2008 2. Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta; 2013 Jurnal Maternal dan Neonatal
3. Djohan. Psikologi music. Yogyakarta : Best Publisher; 2010 4. Farrer H. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC; 2010 5. Fauziah, Sudarti, Judha. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta : Muha Medika; 2012 6. Hidayat, A. A. Keterampilan Dasar Praktek Klinik. Jakarta : Salemba Medika; 2008 7. Maryunanik, A. Nyeri Persalinan. Jakarta : Trans Info Medika; 2010 8. Marmi. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar; 2013 9. Mawwadda. Pengaruh Terapi Musik Terhadap Indentitas Nyeri Pasien Post Appenddiks (Skripsi). Lubuk Pakam : STIKes Medistra; 2013 10. Mucci, Kate. The Heling Sound of Musik . Jakarta : Gramedia Pustaka Utama; 2010 11. Notoatmodjo. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka cipta; 2010 12. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika; 2008 13. Potter and Perry. Fudemental Keperawatan (Konsep, Proses dan Praktek). Jakarta : EGC; 2009 14. SepriPerbedaan Perubahan Intensitas Nyeri Selama Perawatan Laparatomi Antara Pasien Menggunakan Teknik Distraksi dan Relaksasi Di RSU. Dr. Pringadi Medan. Medan : Repository USU; 2011
Juni 2016 | Vol.1 | No. 1
7 15. Setiadi. Konsep dan Penelitian Riset Keperawatan. Graha ilmu :Surabaya; 2011 16. Sugiyono. Metode Penelitian Alfabeta : Bandung ; 2010
Bisnis.
17. Sulistyaningsih. Metodelogi Penelitian Kebidanan. Graha Ilmu :Yogyakarta; 2011 18. Wongso, Terapi Musik, Metode Pengobatan Alternative Terbaru. http//www.andriwongso.com/artikel/vi ewarticlprint.php?idartikel.4584. diakses pada tanggal 13 April 2012.
Jurnal Maternal dan Neonatal
Juni 2016 | Vol.1 | No. 1