1
POLA PENGELOLAAN UANG KIRIMAN (REMITANSI) OLEH KELUARGA TKW (TENAGA KERJA WANITA) DI NAGARI TARATAK TANGAH LUMPO KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN
1
Sandra Sasmila1, Nilda Elfemi2, Ikhsan Muharma Putra2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected] ABSTRACT
This research on a such by the social problem that accurred in society the pattern the management of money transfers by the labor women (TKW). Purpose of this research is to diescribethe patren of the management of money transfers (Remitansi) by the labor women (TKW) in Nagari Taratak Tangah Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. The theory using is theory choice rational James Coleman. This research used the type qualitative study diescriptive. Informant interviuwed in this research 27 people parents the labor women (TKW) who managing money transfers (remitansi) Wali Nagari Taratak Tangah Lumpo, and comunity leaders. An election informants interviuwed in this research used the technique proposive sampling. The king of data that use is primary and secondary data. Data collection method of observation (non-participant observation), interviews, and document study. A unit of the analysis is group. Analysis of data used model interactive data (Miles and Huberman) that in clude in four that is (1) data collection (2) reduction data (3) presentation of data (4) conclusion. The resul of this research revealed that the pattern management of money (remitansi) by family TKW (labor woman) there are six, before the establishment of a pattern using money parents first made consultation with chillds as TKW (labor woman). But six patter is (1) home renovation and make a home (2) buy cattle (3) buy rice frieds (4) buy land plantation (5) buy transportation (6) buy gold. Keywords : Management, Remitansi, TKW (Labor Female) memenuhi kebutuhan hidup bagi
PENDAHULUAN Pekerjaan mempunyai makna yang
sangat
penting
dirinya sendiri dan keluarganya.
dalam
Pekerjaan
juga
dapat
dimaknai
kehidupan manusia sehingga setiap
sebagai sarana untuk mengaktuali-
orang
pekerjaan.
sasikan kemampuan diri sehingga
Pekerjaan dapat dimaknai sebagai
seseorang merasa hidupnya menjadi
sumber penghasilan seseorang untuk
lebih
membutuhkan
111
berharga
bagi
dirinya,
2
keluarganya,
dan
lingkungannya.
apabila jumlah penduduk yang besar
Oleh karena itu hak atas pekerjaan
tersebut tidak disesuaikan dengan
merupakan hak azasi yang melekat
jumlah
pada diri setiap manusia yang wajib
memadai. Apabila lapangan kerja
dijunjung tinggi dan dihormati. Hal
tidak memadai maka akan banyaknya
ini tercermin dalam Undang-Undang
pengangguran
Dasar Negara Republik Indonesia
karena faktor tidak terseparnya oleh
Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) yang
lapangan
menyatakan bahwa setiap Warga
2014:3).
Negara Republik Indonesia berhak
lapangan
yang
pekerjaan
Program
kerja
yang
bermunculan
(Widayanti,
penempatan
TKI
atas pekerjaan dan penghidupan yang
keluar negeri merupakan salah satu
layak bagi kemanusiaan. Namun
upaya
pada kenyataannya di Indonesia hal
penganguran. Peranan pemerintah
tersebut masih menjadi permasalahan
dalam program ini dititikberatkan
yang disebabkan oleh banyaknya
pada
jumlah tenaga kerja Indonesia yang
perlindungan
tidak terserap oleh lapangan kerja
berbagai kemudahan kepada pihak
yang tersedia di Indonesia (Sutedi,
yang terkait, khususnya TKI dan
2009 : 01).
perusahaan jasa penempatan yang
Indonesia termasuk salah satu
penanggulangan
aspek
bersangkutan
pemasok tenaga kerja ke luar negeri
bermanfaat
yang
tekanan
jumlahnya
Melimpahnya merupakan
cukup
jumlah aset
besar.
penduduk
penting
masalah
pembinaan, dan
memberikan
(PJTKI). untuk
serta
Selain
mengurangi
pengangguran,
program
penempatan TKI juga memberikan
yang
manfaat lain, yaitu meningkatkan
menguntungkan bagi pembangunan
kesejahteraan keluarganya melalui
suatu bangsa. Penduduk berperan
gaji yang diterima atau remitansi.
sebagai subjek pembangunan dan
Menjadi TKI bukan hanya bermodal
dengan jumlah penduduk yang besar
skill atau keahlian teknis semata,
berperan sebagai tenaga kerja yang
tetapi pemahaman terhadap budaya
akan melakukan pembangunan. Hal
masyarakat tempat dimana mereka
tersebut akan menjadi suatu masalah
bekerja merupakan hal yang tidak
3
bisa diabaikan begitu saja. Karena
luar negeri. Padangan tersebut juga
kualitas tenaga kerja dan tingkat
yang memotivasi wanita dari Nagari
pendidikan
Taratak
selalu
memiliki
keterkaitan (Sutedi, 2009 : 237).
negeri
lebih
Lumpo
untuk
bekerja sebagai TKW agar dapat
TKI yang pada saat ini bekerja diluar
Tangah
banyak
membuat ekonomi keluarga lebih baik dengan mengirimkan sebagian
didominasi oleh perempuan (TKW)
dari
penghasilan
yang
mereka
atau yang di sebut dengan tenaga
dapatkan dari bekerja sebagai TKW.
kerja wanita. TKW (Tenaga Kerja
Remitansi secara umum adalah
Wanita) adalah setiap warga negara
transfer, baik dalam bentuk cash atau
Wanita Indonesia yang memenuhi
sejenisnya, dari seorang asing kepada
syarat untuk bekerja di luar negeri
sanak keluarga di negara asalnya.
dalam
Besarnya jumlah penghasilan dari
jangka
waktu
tertentu
berdasarkan perjanjian kerja melalui
TKW
prosedur
TKI/TKW
keluarganya di kampung halaman
dengan menerima upah (Widayanti,
akan berdampak terhadap perubahan
2014 :10).
kondisi keluarga TKW di daerah asal
penempatan
Mencermati tingginya minat
yang
baik
dari
dikirimkan
segi
sosial
pada
ekonomi.
masyarakat untuk bekerja di luar
Sebagian besar remitansi TKW yang
negeri, maka pengusaha penyalur
dikirim ke Indonesia ternyata mampu
jasa tenaga kerja pun muncul di
membuat kondisi ekonomi keluarga
tengah masyarakat dalam bentuk
mereka menjadi lebih baik.
badan usaha. Sepintas kelihatannya
Dilihat dari
latar belakang
untuk menjadi tenaga kerja di luar
maka peneliti melakukan penelitian
negeri tidaklah terlalu rumit, justru
yakni
pandangan dan pendapat
seperti
Kiriman (Remitansi) Oleh Keluarga
inilah yang menjadi problematikanya
TKW (Tenaga Kerja Wanita) Di
yaitu
Nagari
para
calon
Indonesia
belum
memahami
apa
tenaga
kerja
sepenuhnya yang
Pola
Pengelolaan
Taratak
Tangah
Uang
Lumpo
Kecamtan IV Jurai Kabupaten Pesisir
menjadi
Selatan. Dengan tujuan mendes-
kewajiban dan haknya bila bekerja di
kripsikan pola pengelolaan uang
4
kiriman (remitansi) oleh keluarga
lain atau sesuatu kejadian atau
TKW (Tenaga Kerja Wanita) di
sesuatu hal kepada peneliti atau
Nagari
Lumpo
pewawancara mendalam. Ada dua
Kabupaten
kategori informan yaitu informan
Taratak
Kecamatan
IV
Tangah Jurai
Pesisir Selatan.
pengamat
dan
informan
pelaku,
informan pengamat adalah informan METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan dan Tipe Penelitian Berdasarkan
latar
belakang
belakang dan kajian teori, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Menurut
Straus
dan
Corbin, Penelitian kualitatif pada hakekatnya merupakan salah satu rangkaian kegiatan ilmiah baik untuk keperluan
mengumpulkan
data,
menarik kesimpulan atas gegajagejala tertentu dalam gejala empirik (Bugin, 2011:56).
yang memberikan informasi tentang orang lain kepada peneliti. Informan pelaku
adalah
memberikan dirinya,
keterangan
tentang
tentang
informan
yang tentang
perbuatannya,
pikirannya,
tentang
interpretasinya (Afrizal, 2014:139). Dalam
penelitian
ini
yang
menjadi informan adalah : 1. Keluarga TKW 2. Wali Nagari Taratak Tangah Lumpo 3. Tokoh
masyarakat
Nagari
Taratak Tangah Lumpo.
Penelitian ini dilakukan dengan tipe deskriptif, dimana penelitian
Teknik yang digunakan dalam
me-
penelitian ini adalah teknik purposive
ngumpulkan informasi atau gejala
sampling dangan jumlah informan
yang ada yaitu keadaan menurut apa
sebanyak 27 orang.
adanya
Jenis Data
yang
dimaksudkan
pada
saat
untuk
penelitian
dilakukan (Afrizal, 2014:13).
Data primer dalam penelitian ini adalah keterangan yang diperolah
Informan Penelitian adalah
dari hasil wawancara mengenai pola
orang yang memberikan informasi
pengelolaan uang kiriman (remitansi)
baik tentang dirinya maupun orang
oleh keluarga TKW (Tenaga Kerja
Informan
penelitian
5
Wanita) di Nagari Taratak Tangah
mengamati
Lumpo
dilakukan oleh keluarga TKW dalam
Kecamatan
IV
Jurai
Kabupaten Pesisir Selatan.
dilakukan
adalah
studi
sehingga
penulis
gambaran
yang
penggunaan data sekunder adalah
aktivitas
data
berhubungan
yang
aktifitas
yang
mengelola uang kiriman (remitansi)
Pengumpulan data sekunder yang
setiap
diperoleh
melalui
mendapatkan jelas
keluarga
TKW
dengan
yang
pengelolaan
kunjungan kepustakaan dengan cara
uang
memahami buku-buku yang relevan
observasi
dan skripsi serta yang berkaitan
penulis
dengan
pengamatan untuk membantu penulis
judul
dokumen
penelitian
dan arsip
berupa
(Suryabrata,
2010:40). Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data melalui studi dokumen yaitu pengambilan data dokumen-dokumen tentang nagari yang didapat dari Wali Nagari, jumlah kependudukan pada tahun 2016 yang didapatkan dari kantor Wali Nagari.
kiriman
mengenai
(remitansi).
Hasil
dicatat
langsung
oleh
kedalam
lembar
hasil
dalam melakukan reduksi data. Wawancara Wawancara dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan informan
yang
dengan
telah
ditentukan
menggunakan
pedoman
wawancara. Sebelum melaksanakan metode wawancara maka peneliti terlebih dahulu membuat pedoman
Metode Pengumpulan Data
wawancara agar maksud dan tujuan
Observasi
dari wawancara dapat terkontrol dan
Observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
sistematis. Adapun
untuk mengetahui pola pengelolaan
dengan
uang
mendalam
kiriman
(remitansi)
oleh
data
yang
menggunakan
dicari
wawancara
adalah
untuk
Keluarga TKW, peneliti melakukan
mendapatkan semua informasi yang
pengamatan
berhubungan
dilakukan
pada oleh
berhubungan uang
aktifitas keluarga
dengan
kiriman
yang
dengan
pola
TKW
pengelolaan uang kiriman (remitansi)
pengelolaan
oleh keluarga TKW (Tenaga Kerja
TKW.
Peneliti
Wanita) di Nagari Taratak Tangah
6
Lumpo
Kecamatan
IV
Jurai
Kabupaten Pesisir Selatan.
sejumlah tersimpan berbentuk
merupakan
fakta
dalam
dan
bahan
dokumentasi.
data yang
Sebagian
data yang tersedia yaitu berbentuk surat, catatan harian, cendera mata, laporan,
artefak,
dan
foto.
Penggunaan studi dokumen dalam penelitian
ini
terus
penelitian
menerus
berlangsung
dilakukan mulai dari pengumpulan
dokumen besar
secara
selama
Studi Dokumen Studi
dilakukan
menggunakan
dokumen-dokumen, data-data yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti seperti data-data TKW
data sampai pada tahap penulis laporan. Analisa data yang di-gunakan dalam penelitian dilapangan adalah analisa
data
Analisa
deskriptif penulis gunakan untuk pengolahan data yang di-peroleh dilapangan
melalui
wawancara,
dokumentasi dan observasi lapangan. Teknik
analisis
data
ini
dapat
digunakan dengan beberapa langkah berikut
menurut
Hubermain,
yang bekerja keluar negeri.
deskriptif.
Milles
1992,
Dan
pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan
Unit Analisis Adapun unit analisis dalam penelitian ini adalah sekelompok
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di
individu yaitu sekelompok keluarga
Nagari
dari masyarakat yang bekerja sebagai
Kecamatan
TKW (Tenaga Kerja Wanita), Wali
Pesisir Selatan.
Taratak IV
Tangah Jurai
Lumpo
Kabupaten
Nagari Taratak Tangah Lumpo dan tokoh masyarakat di Nagari Taratak Tangah Lumpo Kecamatan IV Jurai
Analisis Data Analisis data dalam penelitian adalah
aktifitas
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni dan Juli tahun 2017.
Kabupaten Pesisir Selatan.
kualitatif
Jadwal Penelitian
yang
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
bukanlah hal yang dapat dipungkiri
Gambaran Umum TKW di Nagari
bahwa
Taratak Tangah Lumpo
dibutuhkan
untuk
kampung
bertemu
Nagari Taratak Tangah Lumpo
banyaknya
biaya bisa
yang pulang
keluarga.
merupakan salah satu Nagari di
Mengingat kondisi ekonomi keluarga
Kecamatan IV Jurai yang memiliki
yang kurang baiklah yang membuat
warga yang bekerja sebagai TKW ke
orang tua memberikan izin kepada
Malaysia. Besarnya keinginan dari
anaknya untuk bekerja keluar Negeri
anak
kondisi
menjadi
TKW
ekonomi dari keluarga yang menjadi
Wanita)
agar
pendorong
kondisi ekonomi keluarga menjadi
untuk
merubah
besar
mereka
untuk
bekerja sebagai TKW ke Malaysia dengan
meninggalkan
(Tenaga mampu
Kerja merubah
lebih baik.
keluarga
Seluruh orangtua mengguna-
selama bertahun-tahun. Keputusan
kan uang kiriman dari anaknya untuk
untuk bekerja sebagai TKW (Tenaga
dapat merubah kehidupan kearah
Kerja Wanita) mereka ambil karena
yang lebih baik dan dapat dijadikan
alasan susahnya pekerjaan untuk
sebagai aset dimasa depan. Sebelum
tamatan sekolah tingkat SLTA di
uang tersebut digunakan, orangtua
Indonesia, apalagi didorong oleh
terlebih
kondisi
perencanaan
keluarga
yang
kurang
mampu dalam segi ekonomi. Pengambilan
dahulu
memberi
keputusan
anaknya
yang
melakukan mantap
pengarahan agar
orangtua
dapat
mengunakan
kepada anak perempuan mereka
dikirimkan untuk hal yang dapat
bekerja sebagai TKW (Tenaga Kerja
bermanfaat kedepan bagi kelang-
Wanita) ke Malaysia bukanlah hal
sungan hidup anaknya setelah tidak
yang mudah apalagi mengingat untuk
bekerja lagi sebagai TKW.
waktu setahun ataupun lebih untuk dapat
kembali
berkumpul
bertemu
bersama
dan
keluarga,
uang
kepada
orangtua untuk memberikan izin
bekerja keluar negeri membutuhkan
setiap
dan
yang
8
Pola Pengelolaan Uang Kiriman
keperluan memasak. Uang yang
(Remitansi) Oleh Keluarga TKW
didapat oleh orangtua dari kiriman
(Tenaga Kerja Wanita)
anaknya setiap bulan, 85% dari
Memperbaiki
dan
Membangun
kiriman tersebut ditabung dan 15% dipergunakan
Rumah Rumah
merupakan
tempat
untuk
keperluan
sehari-hari. Setelah uang berhasil
tinggal yang sangat dibutuhkan oleh
terkumpul,
maka
uang
setiap manusia untuk tempat tinggal
dipergunakan
dan melangsungkan hidup. Setiap
rumah.
orang pasti sangat menginginkan
Membeli Hewan Ternak
untuk
tersebut
membangun
rumah yang bagus dan layak hunyi
Remitansi yang didapat oleh
untuk melanjutkan hidupnya terlepas
orang tua TKW (Tenaga Kerja
dari orang itu kaya ataupu miskin.
Wanita) yang bekerja di Malaysia
Seperti halnya yang terjadi pada
bukan hanya
keluarga
Kerja
merenofasi dan membangun rumah
Wanita) di Nagari Taratak Tangah
tetapi juga untuk membeli hewan
Lumpo, alasan ekonomilah yang
ternak yang dapat
menjadikan
dijadikan sebagai pemasukan dimasa
TKW
(Tenaga
mereka
mengambil
dipergnakan untuk
dirawat
dan
keputusan untuk bekerja sebagai
yang
TKW (Tenaga Kerja Wanita) salah
menimbang
satunya
bekerja selamanya sebagai TKW
untuk
membuat
tempat
tinggal menjadi lebih baik.
akan
datang. anaknya
Apalagi
tidak
akan
(Tenaga Kerja Wanita), orangtua
Dari hasil penelitia terlihat
memilih lebih menggunakan uang
bahwa tidak seluruh orangtua TKW
remitansi untuk hal-hal yang dapat
menggunakan uang kiriman tersebut
bermanfaat baik untuk sekarang dan
untuk membangun dan memperbaiki
untuk dimasa yang akan datang.
rumah
dipergunakan
Banyak pertimbangan yang diambil
untuk kebutuhan sehari-hari, dimana
oleh orangtua dalam menggunakan
uang tersebut juga digunakan untuk
uang dari anaknya, hal yang paling
membeli
sehari-hari
penting adalah anaknya yang masih
seperti membeli barang-barang untuk
belum menikah, maka orangtua lebih
tetapi
juga
keperluan
9
memilih menggunakan uang kepada hal
yang
dapat
Pagang gadai merupakan hak
dipergunakan lagi dalam waktu yang
kepemilikan untuk suatu lahan yang
mendesak.
hanya memiliki hak untuk membuat
Dari
suatu
22
saat
Pagang Sawah
yang
atau mengelola bukan hak untuk
memiliki anak yang bekerja sebagai
memiliki. Pagang gadai sering terjadi
TKW, 10 dari orangtua tersebut
untuk
memilih untuk menggunakan uang
dipagang oleh seseorang kepada
kiriman tersebut
untuk membeli
pemiliknya dan apabila pemiliknya
hewan ternak dan ditabung baik
sudah mampu mengembalikan sesuai
menabung dibank maupun menabung
dengan kesepakatan kedua belah
dalam
pihak maka sawah dikembalikan lagi
bentuk
orangtua
membeli
barang-
barang yang dapat dijual dalam
lahan
persawahan
yang
kepada pemiliknya.
keadaan mendesak. Selama bertahun-
Dengan orangtua mengambil
tahun orangtua menabung uang yang
keputusan untuk menggunakan uang
dikirim
25%
remitansi untuk keperluan pagang
dipergunakan oleh orangtua untuk
sawah, orangtua tentu mendapatkan
membeli
keuntungan yang lebih, selain uang
oleh
anak,
hewan
ternak
dan
selebihnya ditabung untuk tujuan lain
tersebut
atau dipergunakan untuk kebutuhan
dikembalikan lagi oleh pemiliknya
mendesak lainnya.
sesuai dengan kesepakatan kedua
Sebelum orangtua mengambil
tidak
hilang dan
akan
belah pihak, ia juga dapat mengelola
langkah dalam menggunakan setiap
sawah
uang
terlebih
menjual hasil panen dari sawah
dahulu berdiskusi dengan anak agar
tersebut, hasil panen dari sawah
anak juga mengetahui kemana uang
dapat digunakan untuk melanjutkan
tersebu dipakai oleh orangtua. Agar
kehidupan
anak mendapatkan hasil kerja keras
kedepannya dan juga dapat dijadikan
selama bekerja sebagai TKW dari
sebagai tabungan untuk masa depan,
aset yang telah didapatkan.
baik anaknya masih bekerja sebagai
tersebut
orangtua
tersebut
dan
agar
juga
lebih
dapat
baik
TKW maupun sudah tidak bekerja
10
akan
tetapi
mereka
tetap
Dengan berhasil membeli lahan
mendapatkan pemasukan dari hasil
perkebunan
panen sawah tersebut.
didapat oleh orangtua dari anaknya sangat
Membeli Lahan Perkebunan Jual beli merupakan hal yang sering dilakukan oleh orang dalam transaksi, transaksi jual beli disini adalah jual beli dalam bentuk lahan perkebunan. Apabila proses jual beli telah disepakati oleh kedua belah pihak dan ada hitam diatas putih maka kepemilikan dari suatu benda atau lahan perkebunan tersebut juga akan pidah.
dari
remitansi
mampu
merubah
yang
hidup
keluarga kearah yang lebih baik dari segi
ekonomi,
bukan
hanya
ia
memiliki lahan perkebunan sendiri ia juga dapat menjual hasil dari kebun tersebut
dan
tetap
mendapatkan
pemasukan yang dapat digunakan untuk keperluan hidup setiap harinya disamping pemasukan dari anak setiap bulannya. Membeli Kendaraan
Orangtua mengarahkan setiap
Orang tua TKW (Tenaga Kerja
remitansi tersebut untuk membeli
Wanita) yang masih memiliki anak
lahan
perkebunan
dijadikan
sebagai
agar
dapat
sekolah lebih memilih menggunakan
aset
untuk
remitansi
dari
anaknnya
untuk
pemasukan dimasa depan. Setelah
membeli kendaraan seperti motor
melakukan perencanaan yang mantap
untuk sekolah anaknya yang lain.
dan mendiskusikan bersama anak
Disamping uang yang ia dapatkan
orangtua
menggunakan
dari anaknya ia tabung di bank
uang tersebut untuk membeli lahan
maupun menabung dalam bentuk
perkebunan. Hasil dari perkebunan
lainnya seperti untuk biaya sekolah
dapat digunakan oleh orangtua untuk
anak yang lain.
keperluan keluarga dikampung dan
Orangtua
memilih
lebih
dapat dijadiakan sebagai aset di masa
menabung
depan,
mengumpulkannya
sementara
uang
kiriman
uangnya agar
memilih dan dapat
tersebut bisa ditabung untuk masa
dipergunakan oleh keluarga kepada
depan anak nantinya setelah tidak
hal yang lebih berguna dimasa yang
bekerja sebagai TKW.
akan datang.
11
mengganggap tidak baik orang tua
Membeli Emas Apabila orang tua mempunyai
dari TKW.
anak yang bekerja sebagai TKW
Dari penjelasan teori diatas
(Tenaga Kerja Wanita) di Malaysia
maka dapat dianalisa bahwa masalah
perubahan yang paling awal terjadi
penelitian ini menggunakan teori
pada
pilihan
orang
tua
yaitu
terlihat
rasional.
Dimana
kasus
memakai barang-barang emas yang
pengelolaan uang kiriman (remitansi)
biasanya
terlihat
ini lebih ditekankan pada aktor
memakai barang-barang emas. Tidak
dimana aktor yang mengelola uang
membutuhkan
agar
kiriman (remitansi) tersebut dan
orang tua mampu membeli emas dari
keluarga yang bekerja sebagai TKW.
uang kiriman anaknya yang bekerja
Antara dua individu yang senantiasa
sebagai TKW (Tenaga Kerja Wanita)
berorientasi
tersebut.
ekonomi
yang
imbalan
(reward),
tidak
pernah
waktu
Berdasarkan
lama
hasil
observasi
pada
sisial
meliputi
unsur
pengorbanan
peneliti dilapangan peneliti melihat
(cost),
dan mengamati bahwa perubahan
Imbalan adalah segala hal yang
yang paling awal terjadi pada setiap
diperoleh
orangtua adalah oarangtua terlihat
pengorbanan. Pengorbanan adalah
memakai
semua
Hampir
barang-barang seluruh
orangtua
emas. yang
dan
aspek
keuntungan
melalui
hal
sedangkan
yang
(profit).
adanya
dihindarkan,
keuntungan
adalah
memiliki anak yang bekerja sebagai
imbalan yang didapatkan dari sebuah
TKW memilih untuk menabung uang
pengorbanan. Dimana salah seorang
kiriman dari anaknya dalam bentuk
anggota
barang emas, selain menabungnya di
berkorban bekerja jauh dari keluarga
bank. Meskipun hal tersebut yang
demi mendapat imbalan berupa uang
paling
yang dipergunakan oleh keluarga
menonjol
terjadi
pada
perubahan orang tua TKW, akan tetapi
masyarakat
sekitar
tidak
pernah menganggap buruk ataupun
dikampung.
keluarga
yang
rela
12
keluarga tetap stabil walaupun suatu
KESIMPULAN Bedasarkan hasil penelitian dan
saat anaknya sudah tidak bekerja
wawancara dari informan tentang
sebagai
pola
Wanita), selain dari itu anak juga
pengelolaan
(remitansi)
oleh
uang
kiriman
keluarga
TKW
dapat
TKW
melihat
(Tenaga
hasil
dari
Kerja
kerja
(Tenaga Kerja Wanita) di Nagari
kerasnya selama bekerja sebagai
Taratak Tangah Lumpo Kecamatan
TKW (Tenaga Kerja Wanita).
IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan dapat
disimpulkan
pengelolaan
bahwa
DAFTAR PUSTAKA
kiriman
Afrizal. 2014. Pengantar Metode
(Remitansi) oleh keluarga TKW
Penelitian Kualitatif. Jakarta:
(Tenaga Kerja Wanita) ada 6 (enam),
PT Raja Grafindo Persada.
sebelum
uang
pola
terbentuknya
pola-pola
tersebut orangtua terlebih melakukan
Bugin, Burhan. 2011. Metodologi
musyawarah dengan anak dalam
Penelitian
penggunaan
Aktualisasi
setiap
uang
yang
Kualitatif Metodologis
dikirimkan. Adapun 6 (enam) pola
Kearah
tersebut yaitu :
Kontenporer. Jakarta : PT Raja
1. Untuk
Memperbaiki
dan
Ragam
Varian
Grafindo Persada
Membangun Rumah 2. Untuk Membeli Hewan Ternak
Ritzer, George. 2002. Sosiologi Ilmu
3. Untuk Pagang Sawah
Pengetahuan
Berparadigma
4. Untuk Membeli Lahan
Ganda. Jakarta : PT. Raja
5. Untuk Membeli Kendaraan
Grafindo Persada
6. Untuk Membeli Emas Orangtua menggunakan
lebih uang
memilih remitansi
tersebut untuk hal-hal yang berguna dan juga dapat dijadikan pemasukan dimasa yang akan datang untuk keluarga
agar
perekonomian
Suryabrata,
Sumadi.
2011.
Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali Press
13
Sutedi,
Adrian.
2009.
Hukum
Perburuhan. Jakarta : Sinar Grafika.
Widayanti, Atika. 2014.
Faktor-
Faktor Penyebab Perceraian Pada Keluarga Tenaga Kerja Wanita
(Tkw)
Citembong,
Di
Desa
Kecamatan
Bantarsari, Kabupaten Cilacap. Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi. Sosiologi.
Jurusan
Pendidikan