PENGARUH MULTIMEDIA, GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MIKRO EKONOMI MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNLAM 2012/2013 Baseran Nor, Baedhowi, Djoko Santoso Magister Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
[email protected]
Abstract Learning technologies is necessary in the learning process, because it can spread the information widely, evenly, fast, uniform and integrated so that the message can be delivered in accordance with the content in question. Technology can be a medium for faculty in order to realize the learning process that is effective, efficient, and productive in accordance with the needs and demands of students. This study aimed to determine differences in learning achievement Micro Economics course student of Economics Faculty of Teacher Education UNLAM seen from the use of multimedia, learning styles and learning motivation of students. The research method used was a 2x3x2 factorial quasi-experimental. This research makes the entire population as the entire population of students taking courses in Micro Economics odd semester 2012/2013 as respondents, amounting to 72 students. Data collection using tests, questionnaires and documentation. Data were analyzed using three-way ANOVA analysis. Conclusions derived from this research are: 1) there are differences in learning achievement of students who use the Micro Economic multimedia with conventional media, 2) there are differences in student achievement visual, auditory and kinesthetic, 3) there are differences in student achievement Micro Economics Economics Education courses FKIP UNLAM that have high and low motivation, 4) there is an interaction effect between the use of multimedia to the type of student learning styles, 5) there is no interaction effect between the use of multimedia on the level of student motivation, 6) there is an interaction effect between type of learning style with the level of student motivation, and 7) there is no effect of the interaction effect of the use of multimedia, learning style type, and level of student motivation to learn. Keywords: multimedia, learning style, learning motivation, micro economic. telah
PENDAHULUAN Kemajuan
bagi kehidupan masyarakat. Sekolah mau-
per-
pun perguruan tinggi sebagai wadah calon
kembangan arus teknologi dan informasi
pekerja, perlu ditumbuhkan kemandirian
yang digunakan dalam berbagai bidang
pada diri setiap mahasiswa untuk membuat
yang
pengetahuan
kemudahan-kemudahan
dan
teknologi
ilmu
memberi
ditandai
dengan
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013) http://jurnal.fkip.uns.ac.id
54
mereka menjadi lebih independen dan
ngerjakan
akan memperkaya mereka dengan ke-
dengan
mampuan
ilmu
pandangan asal lulus cukup. Ini sesuai
pengetahuan di luar kelas. Aspek lain yang
dengan hasil pengamatan dan pengalaman
perlu terus ditanamkan terutama pada
peneliti
pendidikan tinggi adalah konsep yang
belajaran Mikro Ekonomi di program studi
mengatakan bahwa belajar adalah sebuah
Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan
proses yang tidak akan pernah berhenti
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
(lifelong learning process).
Lambung Mangkurat (UNLAM) Banjar-
dalam
Teknologi
menguasai
sistem
di
rumah,
kebut
lapangan
belajar
semalam,
mengenai
dan
pem-
sangat
masin menunjukkan bahwa sebagian besar
diperlukan dalam proses pembelajaran,
mahasiswa masih belum faham dan jelas
sebab dapat berdampak besar terhadap
dengan apa yang disampaikan oleh dosen
hasil
pengampu. Hal ini dikarenakan dosen
belajar.
pembelajaran
pekerjaan
Adanya
teknologi
pem-
belajaran dapat menyebarkan informasi
dalam
secara luas, merata, cepat, seragam dan
dominan menggunakan metode ceramah
terintegrasi sehingga pesan dapat di-
yang menjadikan dosen masih dominan
sampaikan sesuai dengan isi yang di-
dalam pembelajaran. Tidak terperhatikan-
maksud.Teknologi juga menyajikan materi
nya gaya belajar mahasiswa tentunya juga
secara logis, ilmiah, dan sistematis serta
akan berdampak pada tidak efektifnya
mampu melengkapi, menunjang, mem-
pembelajaran yang selama ini dilakukan.
perjelas
konsep-konsep,
prinsip-prinsip
proses
pembelajaran
Rendahnya
motivasi
masih
belajar
atau proporsi materi pelajaran. Teknologi
mahasiswa dapat dilihat dari kurang ber-
dapat menjadi partner dosen dalam rangka
semangatnya
mewujudkan proses pembelajaran yang
kuliahan baru dimulai dengan ditandai
efektif, efisien, dan produktif sesuai dengan
dengan melakukan kegiatan sendiri seperti
kebutuhan dan tuntutan mahasiswa. Peng-
memainkan HP untuk meng-update status
gunaan
di
teknologi
dalam
pembelajaran
sering disebut dengan istilah multimedia. Dewasa ini di kalangan pendidikan
facebook
mahasiswa
atau
ketika
per-
berbincang-bincang
dengan teman. Banyaknya materi Mikro Ekonomi
yang
berupa
hafalan
me-
calon guru, banyak membicarakan ter-
nyebabkan mahasiswa cepat bosan ketika
jadinya krisis motivasi belajar, gejala ter-
belajar di kelas sehingga nilai yang diper-
sebut ditunjukkan dengan kenyataan ber-
oleh berada di bawah nilai KKM yang
kurangnya
ditetapkan program studi yaitu 70.
perhatian
mahasiswa
pada
waktu pelajaran, kelalaian dalam me-
Baseran: Penggunaan Multimedia… (53 – 70)
55
Adapun tujuan penelitian yang ingin
dan tingkat motivasi belajar mahasiswa
dicapai adalah: 1) untuk mengetahui per-
program studi Pendidikan Ekonomi FKIP
bedaan prestasi belajar mata kuliah Mikro
UNLAM.
Ekonomi
mahasiswa
program
studi
Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM antara
KAJIAN LITERATUR
pembelajaran yang menggunakan multi-
Multimedia
media dengan pembelajaran menggunakan
media
konvensional
2).
untuk
mengetahui perbedaan prestasi belajar mata kuliah Mikro Ekonomi mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM antara mahasiswa yang mempunyai gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik 3). untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar mata kuliah Mikro Ekonomi mahasiswa
program
studi
Pendidikan
Ekonomi FKIP UNLAM antara mahasiswa yang
mempunyai
mahasiswa
yang
motivasi
tinggi
mempunyai
dan
motivasi
rendah 4). untuk mengetahui pengaruh interaksi antara penggunaan multimedia dengan jenis gaya belajar mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM 5). untuk mengetahui pengaruh interaksi antara penggunaan multimedia terhadap
tingkat
mahasiswa Ekonomi
motivasi
program FKIP
studi
UNLAM
belajar
Pendidikan 6).
untuk
mengetahui pengaruh interaksi antara jenis gaya belajar
belajar
dengan
mahasiswa
tingkat program
motivasi studi
Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM 7). untuk
mengetahui
pengaruh
interaksi
penggunaan multimedia, jenis gaya belajar,
Robert Heinich et al (2002: 242) menyatakan bahwa: Multimedia systems may consist of traditional media in combination or they may incorporate the computer as a display device for text, pictures, graphics, sound, and video. The term multimedia goes back to the 1950s and describes early attempts to combine various still and motion media for heightened educational effect. Multimedia involves more than simply presenting information in multiple formats; it involves integrating these formats into a structured program in which each element complements the others so that the whole is greater that the sum of its parts. Today examples of multimedia in education and training include slides with synchronized audio-tape, videotapes, CD-ROMs, DVD, the World Wide Web, and virtual reality. (Sistem multimedia terdiri dari media tradisional gabungkan
dalam dalam
kombinasi komputer
atau
di-
sebagai
sarana untuk menampilkan teks, gambar, grafik, suara dan video.Istilah multimedia kembali pada tahun 1950-an, semula digunakan untuk mengkombinasikan berbagai media diam dan media gerak dalam meningkatkan pengaruh pendidikan. Multimedia melibatkan lebih dari sekedar menyajikan informasi dalam berbagai format,
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013) http://jurnal.fkip.uns.ac.id
56
melainkan melibatkan mengintegrasikan
c.
Audio
format ini ke dalam program terstruktur di
Suara
mana setiap elemen melengkapi yang lain
multimedia
sehingga keseluruhan lebih baik daripada
narasi, musik, efek suara atau peng-
bagian-bagiannya.
gabungan antara ketiganya.
Sekarang
contoh
multimedia dalam pendidikan dan pelatihan
d.
(Audio)
adalah
yang
komponen
dapat
berwujud
Video
meliputi slide dengan disinkronkan audio-
Video merupakan sajian gambar dan
tape, kaset video, CD-ROM, DVD, World
suara yang ditangkap oleh sebuah
Wide Web, dan virtual reality).
kamera, yang kemudian disusun ke
Dari
beberapa
pengertian
multi-
dalam urutan frame untuk dibaca
media menurut ahli dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan multimedia
dalam satuan detik. e.
Animation
adalah sekumpulan media yang digunakan
Animasi adalah pembentukan gerakan
secara bersamaan dengan menggunakan
dari berbagai media atau objek yang
bantuan
menciptakan
divariasikan dengan gerakan transisi,
interaksi antara media yang digunakan
efek-efek, juga suara yang selaras
dengan pemakainya.
dengan gerakan animasi tersebut atau
Elemen Multimedia
animasi
komputer
dan
Menurut James (1998) dalam Amir
a.
b.
penayangan
frame-frame gambar secara cepat
Fatah dan Agus (2008: 2-3) multimedia terbagi dalam beberapa elemen berikut ini:
merupakan
untuk menghasilkan kesan gerakan. f.
Virtual Reality
Teks
Virtual
Teks membentuk kata, surat atau
jadinya hubungan timbal-balik antar-
narasi dalam multimedia yang me-
user dengan aplikasi multimedia se-
nyajikan bahasa. Teks merupakan
cara
dasar
interaksi
dari
pengolahan
kata
dan
reality
memungkinkan
nyata.Pengguna langsung
dapat
dengan
ter-
bersuatu
informasi berbasis multimedia.
lingkungan yang disimulasikan oleh
Image
komputer berupa objek nyata maupun
Grafik atau gambar (image) boleh
imajinasi.
didefinisikan sebagai sebuah lukisan,
Menurut
pencetakan,
gambar
atau
Daryanto
(2010:
52)
huruf
kelebihan multimedia dalam proses belajar
dengan menggunakan berbagai media
mengajar adalah 1) memperbesar benda
secara manual atau menggunakan
yang sangat kecil dan tidak tampak oleh
teknologi komputer.
mata, seperti kuman, bakteri, struktur atom
Baseran: Penggunaan Multimedia… (53 – 70)
57
dan lain-lain, 2) memperkecil benda yang
suatu kebiasaan yang dilakukan seseorang
sangat
secara
besar
yang
tidak
mungkin
pribadi
untuk
mempermudah
dihadirkan di sekolah, misal gajah, rumah
proses belajar dan mengolah informasi
dan lain-lain, 3) menyajikan benda atau
yang diterima. Gaya belajar bukan hanya
peristiwa
berupa
yang
kompleks,
rumit
dan
aspek
ketika
menghadapi
berlangsung cepat atau lambat, seperti
informasi, melihat, mendengar, menulis
sistem
suatu
dan berkata tetapi juga aspek pemrosesan
dari
informasi sekuensial, analitik, global atau
multimedia antara lain penyiapan media ini
otak kiri dan otak kanan. Aspek lain adalah
mem-butuhkan waktu yang lama dan biaya
ketika merespon sesuatu atas lingkungan
yang
belajar
tubuh,
bekerjanya
mesin.Sedangkan
besar,
kekurangan
memerlukan
perencanaan
yang matang serta membutuhkan tenaga
abstrak
dan
Menurut DePorter (2011: 116-120) berdasarkan kemampuan yang dimiliki otak
Gaya Belajar Menurut DePorter (2011: 110-112) belajar
secara
konkret).
operasional yang profesional di bidangnya.
gaya
(diserap
adalah
dari
nyampaikan informasi, maka cara belajar
bagaimana ia menyerap, dan kemudian
individu dapat dibagi menjadi 3 kategori,
mengatur
yaitu:
serta
kombinasi
dalam menyerap, mengelola dan me-
mengolah
informasi.
Sedangkan menurut Dangwal and Sugata
Visual
Mitra (1999: 61) “The term learning style
Mahasiswa
yang
memiliki
gaya
has been defined as the composite of
belajar visual adalah mahasiswa yang lebih
characteristic
menyukai
cognitive,
affective,
and
sajian
materi secara
visual
physiological factors that serve as relatively
seperti photo, diagram, film dan lain-lain.
stable
learner
Adapun ciri-ciri dari gaya belajar visual
perceives, interacts with, and responds to
adalah sebagai berikut: 1) rapi dan teratur,
the learning environment.” (Gaya belajar
2) berbicara dengan cepat, 3) lebih mudah
telah di-definisikan sebagai gabungan dari
mengingat apa yang dilihat daripada apa
karakteristik kognitif, afektif, dan faktor
yang didengar, 4) biasanya tidak mudah
fisiologis yang berfungsi sebagai indikator
terganggu oleh keributan atau suara berisik
yang
ketika belajar, 5) lebih suka membaca
indicators
relatif
merasakan,
stabil
of
how
a
bagaimana
berinteraksi
pelajar
dengan,
dan
merespon lingkungan belajar). Dari
pengertian
di
daripada dibacakan, 6) jika sedang berbicara di telpon ia suka membuat coretan-
atas
dapat
disimpulkan bahwa gaya belajar adalah
coretan tanpa arti selama berbicara, 7) lebih
suka
mendemontrasikan
sesuatu
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013) http://jurnal.fkip.uns.ac.id
58
daripada berpidato/ceramah, dan 8) lebih
Motivasi Belajar
tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, dan
Adapun pengertian motivasi menurut
gambar) daripada musik.
Elliot, et al (2000: 332) “motivation is
Auditorial
defined as an internal state that arouses us
Model pembelajarauditorial adalah model
dimana
seseorang
lebih
to action, pushes us in particular direction,
cepat
and keeps us engaged in certain activities”
menyerap informasi melalui apa yang ia
(motivasi adalah kekuatan internal yang
dengarkan. Ciri-ciri orang-orang auditorial,
mem-bangkitkan untuk beraksi, mendorong
diantaranya: 1) berbicarakepada diri sendiri
dalam fakta yang ditunjukkan, dan men-
saat bekerja, 2) mudah terganggu oleh ke-
jaga tetap pada kegiatan-kegiatan yang
ributan, 3) menggerakkanbibir mereka dan
pasti).
mengucapkan tulisan di buku ketika mem-
Sardiman
A.M.
(2011:
75)
me-
baca, 4) senang membaca dengan keras
ngatakan
bahwa
dan mendengarkan, 5) suka berbicara,
rangkaian
usaha
suka berdiskusi, dan men-jelaskan sesuatu
kondisi-kondisi tertentu, sehingga sese-
panjang
dan
orang mau dan ingin melakukan sesuatu,
bernyanyi daripada seni, 7) lebih suka
dan bila tidak suka, maka akan berusaha
gurauan lisan daripada mem-baca komik.
untuk meniadakan perasaan tidak suka
Kinestetik
tersebut.
lebar,
6)
suka
musik
Model pembelajar kinestetik adalah pembelajar
yang
menyerap
motivasi untuk
adalah
se-
menyediakan
Dari beberapa definisi di atas, dapat
informasi
disimpulkan bahwa motivasi terjadi apabila
melalui berbagai gerakan fisik, paling baik
seseorang mempunyai keinginan dan ke-
menghafal
meng-
mauan untuk melakukan suatu kegiatan
asosiasikan gerakan dengan setiap fakta.
atau tindakan dalam rangka mencapai
Adapun ciri jenis gaya belajar kinestetik
tujuan tertentu.
informasi
dengan
antara lain: 1) selalu berorientasi fisik dan
Menurut Hamzah B. Uno (2007: 23)
banyak bergerak, 2) berdiri dekat ketika
motivasi
berbicara dengan orang, 3) menghafal
sebagai berikut:
dengan cara berjalan dan melihat, 4)
Motivasi intrinsik: motivasi yang berasal
menggunakan jari sebagai penunjuk ketika
dari dalam diri setiap individu untuk me-
membaca, 5) tidak dapat duduk diam untuk
lakukan
waktu lama, 6) kemungkinan tulisannya
antara lain:
jelek, 7) menyukai permainan yang me-
a.
nyibukan dan olah raga.
belajar
sesuatu.
dapat
diklasifikasikan
Adapun
indikatornya
Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Baseran: Penggunaan Multimedia… (53 – 70)
Mahasiswa
yang
59
memiliki
serta mendorong siswa untuk lebih
hasrat dan keinginan berhasil akan cenderung
untuk
berusaha
me-
giat lagi menambah ilmu. b.
nyelesaikan tugasnya secara tuntas
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
tanpa menunda-nunda pekerjaannya. Penyelesaian
semacam
bukanlah karena dorongan dari luar,
seperti bernyanyi, bercerita, meng-
melainkan upaya pribadi.Dia berani
gunakan kuis (biasanya menggunakan
ambil
model
untuk
penyelesaikan
Adanya
pembelajaran)
dan
meng-
gunakan media tertentu agar tidak
dorongan
dan
kebutuhan
monoton dapat meningkatkan motivasi
akan belajar
seseorang dalam belajar.
Mahasiswa
akan
memiliki
c.
motivasi belajar jika di dalam dirinya
Adanya
lingkungan
belajar
yang
kondusif
ada dorongan yang menyebabkan dia
c.
dengan
diikuti suatu kegiatan yang menarik
tugasnya itu. b.
dilaksanakan
itu
resiko
tugas
Belajar
Lingkungan belajar mahasiswa
ingin belajar.
yang jauh dari keramaian jalan raya
Adanya harapan dan cita-cita masa
atau hiruk pikuk pasar tentunya akan
depan
meningkatkan motivasi belajar. Adanya harapan dan cita-cita
masa
depan
yang
harus
dicapai
Berdasarkan rumusan masalah dan teori-teori maka dapat disusunhipotesis
sehingga menimbulkan motivasi dan
penelitian sebagai berikut:
dorongan dari dalam diri untuk belajar
Ho
:
Tidak
terdapat
perbedaan
dan berusaha melakukan yang ter-
prestasi belajar Mikro Ekonomi
baik demi tercapainya tujuan atau cita-
mahasiswa
program
studi
cita tersebut.
Pendidikan
Ekonomi
FKIP
UNLAM
Motivasi Ekstrinsik: Motivasi yang timbul dikarenakan adanya rangsangan dari luar
H1
:
Ada perbedaan prestasi belajar
individu, indikatornya meliputi:
Mikro
a.
program
Adanya penghargaan dalam belajar Memberikan hadiah dan apa-
Ekonomi
mahasiswa
studi
Pendidikan
Ekonomi FKIP UNLAM
pun jenisnya, adalah tindakan yang dapat menyenangkan hati, menambah
METODE PENELITIAN
semangat, menghilangkan kelesuan
Penelitian
ini
dilaksanakan
di
program studi Pendidikan Ekonomi FKIP
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013) http://jurnal.fkip.uns.ac.id
60
UNLAM Banjarmasin pada mata kuliah
Teknik Pengumpulan Data
Mikro
Metode tes
Ekonomi.Waktu
penelitian
Tes dipandang sebagai salah satu
diperkirakan bulan Agustus 2012 – Maret 2013.Penelitian
ini
melibatkan
satu
alat
pengukuran
peningkatan
prestasi
kelompok eksperimen dan satu kelompok
dalam dunia pendidikan. Metode tes yang
kontrol.Kelompok
digunakan dalam penelitian ini meliputi tes
perlakuan
eksperimen
pembelajaran
diberi
menggunakan
multimedia, sedangkan kelompok kontrol
awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Metode dokumentasi
diberi pembelajaran dengan menggunakan
Adapun data berbentuk dokumen
sistem pembelajaran konvensional. Pada
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
akhir eksperimen kedua kelompok diukur
jumlah mahasiswa pendidikan ekonomi
dengan
Hasil
semester gasal 2012/2013 dan jumlah
pengukuran tersebut kemudian disbanding-
mahasiswa yang memprogramkan Mikro
kan.
Ekonomi
alat
ukur
yang
sama.
Berdasarkan uji F diperoleh nilai
di
KRS
semester
gasal
2012/2013 serta hasil nilai hasil ujian mata
signifikansi sebesar 0,258 > 0,05 maka
kuliah Mikro Ekonomi.
dapat disimpulkan bahwa varian kelas
Metode Angket Angket atau lebih dikenal dengan
reguler A dan B adalah sama. Untuk penentuan kelas eksperimen dan kelas
istilah
kontrol digunakan sistem undian. Adapun
pertanyaan/pernyataan suatu alat atau
hasilnya adalah kelas reguler A dijadikan
instrumen yang digunakan oleh peneliti
sebagai kelas eksperimen dan reguler B
untuk mengumpulkan data primer yang
sebagai kelas kontrol.
bersumber dari responden yang dijadikan
Adapun responden dalam penelitian ini
adalah
seluruh
memprogramkan
kuliah
adalah
sekumpulan
sampel atau unit analisis (Siti Nurhayati,
yang
2012: 62). Penelitian ini menggunakan
Mikro
angket dengan skala likert untuk mengukur
mahasiswa
mata
kuesioner
Ekonomi pada semester gasal 2012/2013.
tanggapan responden terhadap variabel
Tabel 1. Daftar jumlah responden
multimedia, gaya dan motivasi belajar
No 1 2
Kelas
Jumlah (orang)
mahasiswa. Kelas
Reguler A 40 Eksperimen Reguler B 32 Kontrol Jumlah 72 Sumber: data program studi pendidikan ekonomi tahun 2012/2013
Uji Instrumen Penelitian Uji Validitas Menurut Sigit Santosa (2011: 69) validitas mencerminkan tingkat kevalidan instrumen. Sebuah instrumen pengumpul
Baseran: Penggunaan Multimedia… (53 – 70)
data
memiliki
valid
instrumen
instrumen apabila digunakan lagi sebagai
tersebut memiliki kemampuan untuk meng-
alat ukur suatu objek atau responden.
ukur apa yang seharusnya diukur. Agar
Suatu instrumen dikatakan reliabil apabila
suatu
menghasilkan
hasil pengukuran dengan instrumen adalah
simpulan yang benar, maka instrumen
sama, jika sekiranya pengukuran tersebut
yang digunakan untuk mengumpulkan data
dilakukan pada orang yang sama pada
perlu diuji validitasnya lebih dahulu.
waktu yang berlainan. Untuk menentukan
penelitian
apabila
61
dapat
Adapun rumus uji validitas statistik
reliabilitas suatu angket (butir soal) dapat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan
rumus Pearson’s Product Moment, yaitu:
yaitu:
∑
∑
∑
∑
∑
1
∑
Setelah korelasi
1
cronbach, ∑
Keterangan:
= Indeks daya beda butir ke-i = banyaknya subjek yang dikenai instrumen = skor butir ke-i = skor total
X Y
alpha
∑
Dimana: rxy N
rumus
diperoleh
perhitungan, pengujian menggunakan uji
alpha 0 sampai dengan 1. Apabila skala
dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Jika
tersebut dikelompokkan ke dalam lima
rhitung> rtabel maka instrumen atau item-item
kelas dengan range yang sama, maka
pernyataan berkorelasi signifikan terhadap
ukuran kemantapan alpha dapat diinter-
skor total (dinyatakan valid).Jika rhitung< rtabel
pretasi seperti tabel berikut:
atau
dari
Tingkat reliabilitas dengan metode alpha cronbach diukur berdasarkan skala
instrumen
moment
koefisien
= Reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir = varians total
hasil
maka
product
nilai
r11 k
item-item
per-
nyataan tidak berkorelasi signifikan terhadap
skor
total
(dinyatakan
Tabel 2. Interpretasi nilai r Alpha
Tingkat Reliabilitas
tidak
0,00 – 0,20
Kurang reliabil
valid).Untuk item soal yang tidak valid
>0,20 – 0,40
Agak reliabil
langsung
>0,4 – 0,60
Cukup reliabil
SPSS.
>0,60 – 0,80
Reliabil
Uji Reliabilitas
>0,80 – 1,00
Sangat reliabil
dikeluarkan
dari
perhitungan
Uji reliabilitas digunakan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi atau keteraturan
hasil
pengukuran
suatu
Sumber: Triton PB (2006: 248)
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013) http://jurnal.fkip.uns.ac.id
62
maka peneliti menolak H0 dan ini berarti
Taraf Kesukaran Menurut Kusaeri dan Suprananto (2012:
174)
taraf
kesukaran
adalah
bahwa residu tidak berdistribusi normal dan
sebaliknya,
peneliti
dapat
me-
peluang menjawab benar suatu soal pada
nyimpulkan
tingkat kemampuan tertentu yang biasanya
normal jika p-value yang diperoleh lebih
dinyatakan dalam bentuk indeks.Umum-
besar dari 0,05. Berdasarkan hasil per-
nya indeks mempunyai nilai antara 0
hitungan diperoleh nilai sig untuk gaya
sampai 1, semakin besarnya nilai taraf
belajar (0,594), motivasi belajar (0,674),
kesukaran
artinya
dan prestasi belajar (0,907) maka dapat
semakin mudah soal tersebut. Rumusnya
disimpulkan bahwa semua data penelitian
adalah:
memenuhi uji normalitas.
(mendekati nilai
1)
bahwa
residu
berdistribusi
Uji Homogenitas Menurut Budiyono (2009: 175) uji
Daya Pembeda (DP) Kusaeri dan Suprananto (2012: 175)
homogenitas adalah uji yang digunakan
mengartikan daya pembeda soal sebagai
untuk mengetahui apakah variansi-variansi
kemampuan suatu butir soal dapat mem-
dari sejumlah populasi adalah sama atau
bedakan
tidak.
antara
mahasiswa
yang
ditanyakan
Apabila menggunakan perhitungan
(kelompok atas) dan mahasiswa yang
SPSS maka dasar per-hitungan yang
belum menguasai materi yang diujikan
digunakan adalah sebagai berikut:
(kelompok bawah). Adapun rumus yang
1)
menguasai
materi
yang
dari
digunakan adalah sebagai berikut: 2 1
2
Jika nilai signifikan >0,05 data berasal populasi-populasi
yang
mempunyai variansi yang sama. 2)
Jika nilai signifikan <0,05 data berasal
Uji Prasyarat Analisis
dari
populasi
yang
Uji Normalitas
variansi yang tidak sama
mempunyai
Menurut Siswandari (2011: 44-45)
Berdasarkan hasil perhitungan di-
untuk mendeteksi apakah residu ber-
peroleh nilai sig untuk gaya belajar (0,146)
distribusi normal atau tidak bisa dilakukan
dan motivasi belajar (0,678) maka dapat
dengan menggunakan berbagai macam
disimpulkan bahwa data penelitian berasal
cara, salah satunya dengan uji Kolmogorof
dari varian yang sama.
Smirnov dengan melihat nilai p-value yang diperoleh dari perhitungan menggunakan SPSS. Jika p-value lebih kecil dari 0,05
B Baseran: Penggunaan Multimedia… M (53 – 70)
6 63
pha 5% deng gan kebebasa an (df) = (n-k--1). alp
Uji Anava ntuk menguji ada Uji ini dilakukan un
Jikka thitung> ttabbel atau nilai probabilitas <
a atau tidaknya perbedaan n efek beberapa
0,0 05, maka ada pengaruh yang y nyata dari d
p perlakuan (faktor) terhadap variabel terrikat.
va ariabel bebass terhadap variabel v terikkat.
U lanjut Anava dalam hal Uji h ini adalah h uji
Se ebaliknya jika a t
S Scheffe
mengettahui
prrobabilitas > 0,05, maka tidak terdap pat
terha adap
pe engaruh yan ng signifikan dari variab bel
t treatmen yan ng diberikan (interaksi antar a
be ebas terhadap variabel te erikat. Uji lan njut
v variabel). Ujii yang digun nakan adalah h uji
dip perlukan jika terdapat leb bih dari 2 fakktor
k komparasi ganda g dengan uji t untuk u
(baris dan kolom) dan H0 ditolak. Ketika
perlakuan yang m menentukan y paling baik
faktor terdiri ata as 2 kolom atau a 2 baris dan d
a antara dua perlakuan p ya ang diterapka an di
H0 diterima, maka m uji lan njut tidak pe erlu
k kelas eksperimen dan kon ntrol.
dillakukan.
dila akukan
p perbedaan
Uji
yang
t
unttuk signifikan
digunakan
untuk
hitung<
t
tabel
atau nilai
nguji men
p pengaruh varriabel-variabe el bebas terha adap
HA ASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA P AN
v variabel terik kat secara pa arsial yang dilihat
Ha asil Penelitia an
d dari hasil pe erhitungan SP PSS pada se etiap v variabel.
Tingkat T
kepercayaan
y yang
d digunakan adalah 95% atau taraf nyata n T Tabel 3. Hasil analisis regrresi linear berrganda
S Sumber: Data a diolah dari hasil h penelitia an (2012)
Berdasarrkan me enggunakan se ebagai berikutt:
perhitu ungan
SPSS
diperoleh
deng gan da ata
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
keempat diterima. Nilai signifikansi sebesar
peng-
0,485>0,05 sehingga dapat disimpulkan
gunaan multimedia adalah 0,003 < 0,05.
bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi
Artinya bahwa ada perbedaan prestasi
antara prestasi belajar mahasiswa yang
belajar yang diperoleh mahasiswa yang
mengikuti perkuliahan dengan multimedia
mengikuti perkuliahan dengan multimedia
dengan tingkat motivasi belajar maha-
dengan perkuliahan yang menggunakan
siswa.
media konvensional sehingga hipotesis
signifikansinya adalah 0,011<0,05, artinya
pertama diterima.Nilai signifikansi untuk
ada pengaruh interaksi antara prestasi
variabel bebas gaya belajar mahasiswa
belajar mahasiswa yang mempunyai jenis
adalah 0,017 < 0,05 maka dapat ditarik
gaya
kesimpulan bahwa ada perbedaan prestasi
motivasi belajar mahasiswa. Hipotesis ke-
belajar mahasiswa yang mempunyai jenis
enam diterima. Nilai signifikansinya adalah
gaya
0,812>0,05
nilai
signifikansi
belajar
untuk
visual,
variabel
auditorial
dan
Hipotesis
belajar
kelima
tertentu
maka
ditolak.
dengan
dapat
Nilai
tingkat
disimpulkan
kinestetik sehingga hipotesis kedua di-
bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara
terima. Nilai signifikansi untuk variabel
penggunaan multimedia dengan jenis gaya
motivasi belajar sebesar 0,041<0,05 maka
belajar mahasiswa dan tingkat motivasi
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
belajar
prestasi belajar mahasiswa yang mem-
ketujuh ditolak.
punyai tingkat motivasi tinggi dan rendah.
Pembahasan Hasil Penelitian
Hipotesis
1.
ketiga
juga
diterima.
Nilai
signifikansi yang diperoleh adalah sebesar
mahasiswa
sehingga
Ada perbedaan prestasi belajar Mikro Ekonomi mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM
0,019<0,05 sehingga dapat disimpulkan
yang
menggunakan
ada pengaruh interaksi antara prestasi
dengan
media
belajar mahasiswa yang mengikuti per-
gaya
belajar
mahasiswa.
Hipotesis
multimedia
konvensional
pada
mata kuliah Mikro Ekonomi Hasil
kuliahan dengan multimedia dengan jenis
hipotesis
penelitian
menunjukan
nilai sig 0,003 < 0,05 dan rerata kelas yang
menggunakan
multimedia
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013) http://jurnal.fkip.uns.ac.id
64
(71,95)
dibandingkan
kan bahwa rata-rata manusia meng-
menggunakan
ingat dari 20% dari apa yang di-
media konvensional (64,31). Artinya
dengar, 30% dari apa yang dibaca,
bahwa pembelajaran dengan meng-
40% dari apa yang dilihat, 50% dari
gunakan
baik
apa yang dikatakan, 60% dari apa
prestasi yang diperoleh dibandingkan
yang dikerjakan dan 90% dari apa
dengan
meng-
yang dilihat, dengar, katakan dan
(media
dikerjakan.
rerata
lebih
besar
kelas
yang
multimedia
kelas
gunakan
lebih
yang
tidak
multimedia
konvensional).
Hal
ini
disebabkan
Keterbatasan dalam penelitian
karena dalam pembelajaran Mikro
ini
Ekonomi yang identik dengan kurva
menguasai secara penuh beberapa
dan
dikuasai
program yang dapat digunakan untuk
mahasiswa karena selain banyaknya
membuat multimedia seperti flash,
materi yang harus dipelajari juga
camtasiastudio dan lain-lain sehingga
mahasiswa masih diharuskan mem-
rancangan multimedia masih sangat
pelajari mata kuliah lain. Multimedia
sederhana sekali. Selain itu juga
berpengaruh karena sudah didesain
penggunaan media komputer atau
sedemikian rupa agar dapat me-
laptop, karena ada sebagian kecil
maksimalkan
panca
mahasiswa yang berasal dari ekonomi
dapat
menengah bawah tidak bisa mem-
grafik
indera
sangat
sulit
penggunaan
mahasiswa
untuk
bahwa
peneliti
masih
belum
digunakan dalam proses pembelajar-
punyai
an. Penggunaan multimedia dapat
laboratorium fakultas sangat terbatas
melayani pembelajaran sesuai dengan
dari segi jumlah komputer yang masih
tingkat
mahasiswa
baik operasinya karena terkesan tidak
dimana mereka bisa belajar secara
dikelola dengan baik. Belum lagi
mandiri, walaupun keberadaan dosen
adanya pemadaman listrik yang men-
masih diperlukan sebagai fasilitator.
dadak. Ini tentunya menjadi peng-
Pemaksimalan
hambat keberlangsungan penggunaan
pemahaman
penggunaan
semua
panca indera tentunya akan lebih berhasil dibandingkan hanya meng-
laptop
sendiri,
sedangkan
multimedia itu sendiri. 2.
Terdapat perbedaan prestasi belajar
optimalkan satu panca indera saja.
mahasiswa program studi Pendidikan
Hal
yang
Ekonomi FKIP UNLAM yang mem-
disampaikan oleh Colin Rose and
punyai gaya belajar visual, auditorial
Malcolm J. Nicholl (1998) menyebut-
dan kinestetik
ini
senada
dengan
Baseran: Penggunaan Multimedia… (53 – 70)
65
Berdasarkan hasil penelitian ini
dan
menunjukkan nilai signifikansi 0,017 <
meningkatkan
Kendala yang dihadapi ketika
jenis gaya belajar mahasiswa untuk
penelitian
visual (73,74), auditorial (72,89), dan
pendeteksian
kinestetik
mahasiswa
Artinya
maka
prestasi belajar akan lebih baik.
0,05 dan rerata pada masing-masing
(62,18).
motivasi
bahwa
ini
berlangsung akan
gaya
cenderung
bahwa belajar
terlambat
mahasiswa yang mempunyai jenis
sehingga tidak bisa memaksimalkan
gaya
prestasi belajar mereka. Ini terbukti
belajar
prestasinya
visual
lebih
dibandingkan
baik
prestasi
dengan
tidak
adanya usaha
dari
belajar mahasiswa yang mempunyai
dosen
jenis
suatu pembelajaran yang menarik dan
gaya
kinestetik.
belajar Pada
auditorial
dasarnya
dan
semua
pengampu
menyenangkan
untuk
membuat
dikarenakan
dosen
orang pasti mempunyai gaya belajar
juga tidak memahami gaya belajar
yang
lain.
mahasiswa. Adanya anggapan negatif
Tingginya prestasi belajar yang diraih
dari dosen terhadap mahasiswa yang
bisa
atau
mempunyai gaya belajar kinestetik,
disadarinya gaya belajar yang cocok
misalnya adanya teguran-teguran ter-
dengan dirinya. Berdasarkan hasil
hadap beberapa mahasiswa yang
angket menunjukkan bahwa sebagian
ribut ketika perkuliahan berlangsung.
berbeda
satu
dikarenakan
sama
sesuainya
besar responden mempunyai gaya
3.
Ada perbedaan prestasi belajar Mikro
belajar visual yang menitik beratkan
Ekonomi mahasiswa program studi
pada panca indera mata (penglihat-
Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM
an). Adanya multimedia yang di-
yang
rancang
tinggi dan rendah
memang
untuk
berbagai
macam jenis gaya belajar mahasiswa sehingga
menyebabkan
mempunyai
Berdasarkan
motivasi
hasil
belajar
penelitian
timbulnya
diperoleh nilai signifikansi 0,041<0,05
secara
nilai rata-rata mahasiswa yang mem-
individu maupun kelompok. Semangat
punyai motivasi tinggi (76,94) lebih
inilah
tinggi dibandingkan rerata mahasiswa
semangat
yang
pengaruhi
untuk
pada
belajar
akhirnya
peningkatan
memprestasi
yang
mempunyai
tingkat
motivasi
artinya
prestasi
belajar mahasiswa. Ini sesuai dengan
rendah
apa
Umi
belajar mahasiwa yang mempunyai
Susilowati (2011) apabila mahasiswa
tingkat motivasi belajar tinggi lebih
mampu mengoptimalkan gaya belajar
baik dibandingkan prestasi belajar
yang
disampaikan
oleh
(67,44),
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013) http://jurnal.fkip.uns.ac.id
66
mahasiswa yang mempunyai tingkat
penghargaan,
motivasi belajar rendah. Walaupun
dan pembelajaran yang menarik.
lingkungan
kondusif
kedudukannya sama dengan gaya
Temuan di lapangan menunjuk-
belajar yang merupakan faktor internal
kan bahwa dosen sangat kurang
namun terlihat jelas bahwa motivasi
sekali memberikan penguatan baik
bagian paling penting dalam sebuah
secara verbal maupun non verbal.Hal
pembelajaran. Ketika motivasi tidak
ini sebenarnya sangat mudah namun
terdapat dalam diri seseorang, maka
dampak
dapat dipastikan apapun yang dikerja-
besar. Peneliti melihat ketika proses
kan tidak membuahkan hasil yang
pengumpulan data, peneliti melakukan
memuaskan bahkan akan berdampak
pujian
pada kegagalan. Walaupun terdapat
hadiah
motivasi yang tinggi di dalam diri
mahasiswa yang menjawab secara
mahasiswa, ketika tidak ada usaha
benar latihan di dalam multimedia
dari dosen untuk memupuk motivasi
berdampak pada antusias mereka
tersebut dengan cara-cara tertentu
untuk menjawab secara kompetitif.
juga
hilangnya
Memang kelas menjadi ribut, bahkan
motivasi tersebut. Ini mengindikasikan
ada mahasiswa yang berdiri ke depan
bahwa
sambil mengacungkan tangan untuk
akan
berdampak
perlu
adanya
sinkronisasi
yang
dan
ditimbulkan
penghargaan
roti
terhadap
sangat
berupa beberapa
antara motivasi dari diri mahasiswa itu
minta
sendiri
strategi
diperlukan adanya ketegasan dosen
yang digunakan dosen untuk me-
untuk memilih dan menetapkan siapa
numbuhkembangkan
yang harus menjawab.
(instrinsik)
dengan
motivasi
ter-
sebut (ekstrinsik) misalnya dengan mengadakan Aktif,
Pembelajaran
Inovatif,
Kreatif
4.
ditunjuk
menjawab.
Disini
Terdapat pengaruh interaksi antara
yang
penggunaan multimedia dengan jenis
dan
gaya belajar mahasiswa program studi
Menyenangkan (PAIKEM).
Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM
Ini sesuai dengan yang di-
Nilai signifikansi yang diperoleh
sampaikan oleh Hamzah B. Uno
adalah sebesar 0,019<0,05 sehingga
(2007) bahwa motivasi belajar dapat
dapat
timbul karena faktor instrinsik (hasrat
interaksi
dan keinginan berhasil dan dorongan
mahasiswa
untuk belajar, harapan dan cita-cita)
kuliahan dengan multimedia dengan
dan
jenis gaya belajar mahasiswa. Seperti
ekstrinsik
berupa
adanya
disimpulkan antara yang
ada
pengaruh
prestasi mengikuti
belajar per-
Baseran: Penggunaan Multimedia… (53 – 70)
yang
disampaikan
hipotesis
operasikan
komputer/laptop
dapat
pertama bahwa adanya multimedia
dilihat dari latar belakang dan asal
yang memadukan unsur teks, gambar,
sekolah mahasiswa. Ketika maha-
audio, video, animasi dan virtual
siswa
reality memberikan rangsangan peng-
berada
di
gunaan
sarana
dan
seluruh
mahasiswa
5.
pada
67
panca
dalam
indera
proses
pem-
berasal
dari
daerah
sekolah yang
prasarana
yang
memiliki komputer
kurang lengkap bahkan tidak ada,
belajaran. Penggunaan panca indera
tentunya
berkaitan erat dengan jenis gaya
mahaman
belajar mahasiswa. Hal ini dikarena-
dengan
kan dalam penentuan gaya belajar
Namun, ketika mahasiswa mempunyai
juga dilihat dari dominasi mahasiswa
motivasi tinggi akan selalu berusaha
dalam menggunakan suatu panca
belajar
indera dalam proses pembelajaran.
dengan kondisi sarana dan prasarana
Sehingga
antara
yang ada. Mahasiswa dapat belajar
penggunaan multimedia dengan jenis
dengan membaca buku paket literatur
gaya belajar mahasiswa.
yang dipakai atau berusaha menanya-
Tidak
ada
terdapat
hubungan
pengaruh
menghambat materi
yang
menggunakan
tanpa
proses
harus
pe-
diberikan komputer.
tergantung
interaksi
kan materi yang sulit difahami baik
antara penggunaan multimedia ter-
kepada dosen maupun teman sejawat
hadap
yang lebih faham.
tingkat
motivasi
belajar
mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM Nilai
signifikansi
6.
Terdapat pengaruh interaksi antara jenis gaya belajar dengan tingkat
sebesar
motivasi belajar mahasiswa program
0,485>0,05 sehingga dapat disimpul-
studi
kan bahwa tidak terdapat pengaruh
UNLAM
interaksi
FKIP
Berdasarkan nilai signifikansi-
per-
nya adalah 0,011<0,05, artinya ada
kuliahan dengan multimedia dengan
pengaruh interaksi antara prestasi
tingkat motivasi belajar mahasiswa.
belajar mahasiswa yang mempunyai
Hipotesis
ini
jenis gaya belajar tertentu dengan
dikarenakan tidak semua mahasiswa
tingkat motivasi belajar mahasiswa.
memiliki dan dapat mengoperasikan
Ketika
komputer/laptop dengan baik. Ke-
dengan gaya belajar mahasiswa maka
mampuan
akan terdapat kemudahan mahasiswa
yang
kelima
dalam
prestasi
Ekonomi
belajar
mahasiswa
antara
Pendidikan
mengikuti
ditolak.Hal
bidang
meng-
pembelajaran
disesuaikan
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013) http://jurnal.fkip.uns.ac.id
68
dalam menerima materi yang diajar-
berlangsung diperlukan adanya se-
kan. Kemudahan tersebut akan men-
perangkat
dorong mahasiswa lebih giat dan aktif
prasarana yang mendukung seperti
dalam proses pembelajaran. Dorong-
ruangan yang cukup luas, instalasi
an
listrik
inilah
yang
mahasiswa. yang
menjadi
Adanya
dimiliki
kemampuan
mahasiswa
yang
multimedia
baik. yang
sarana
Sebaik
dan
apapun
disiapkan,
ketika
tentunya
kondisi listrik padam maka proses
akan menyebabkan timbulnya rasa
pembelajaran akan kembali kepada
percaya diri yang tinggi dan timbul
kegiatan yang konvensional. Maha-
keberanian
per-
siswa yang mempunyai motivasi dapat
diberikan
mengorganisasi proses pembelajaran
dosen ketika perkuliahan berlangsung.
sesuai dengan gaya belajar yang
Jadi,
dimilikinya, misalnya mahasiswa gaya
untuk
menjawab
tanyaan-pertanyaan
7.
motivasi
komputer,
ketika
yang
pembelajaran
sesuai
dengan gaya belajar mahasiswa maka
belajar
merangsang
penjelasan dosen dengan handphone
motivasi
mahasiswa
auditorial
dapat
merekam
untuk berprestasi tinggi.
yang nantinya dapat diulang di rumah.
Tidak terdapat pengaruh pengaruh
Tidak harus menunggu dosen men-
interaksi
desain proses pembelajaran yang
jenis
penggunaan
gaya
belajar,
multimedia, dan
tingkat
sesuai dengan gaya belajar maha-
motivasi belajar mahasiswa program studi
Pendidikan
Ekonomi
FKIP
UNLAM Nilai
signifikansinya
adalah
0,812>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara
penggunaan
siswa dan menunggu dimotivasi.
PENUTUP Kesimpulan 1.
Ekonomi mahasiswa program studi
multimedia
Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM
dengan jenis gaya belajar mahasiswa dan tingkat motivasi belajar mahasiswa. Sehingga hipotesis ketujuh ditolak.
Penolakan
dikarenakan
dalam
ini
terjadi
proses
pem-
belajaran banyak terjadi hambatan (gangguan). Ketika proses perkuliahan dengan menggunakan multimedia
Ada perbedaan prestasi belajar Mikro
yang
menggunakan
dengan
media
multimedia
konvensional
pada
mata kuliah Mikro Ekonomi. 2.
Terdapat pengaruh interaksi antara penggunaan multimedia dengan jenis gaya belajar mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM.
Baseran: Penggunaan Multimedia… (53 – 70)
3.
Tidak
terdapat
antara
penggunaan
terhadap
4.
6.
7.
tingkat
interaksi
multimedia
motivasi
belajar
kan sedini mungkin. Hendaknya penggunaan multimedia dalam pembelajaran
Ekonomi FKIP UNLAM.
lagi.Multimedia tidak selalu harus mahal,
Tidak terdapat pengaruh pengaruh
pembuatan multimedia dapat dilakukan
interaksi
dengan
penggunaan
gaya
belajar,
multimedia, dan
tingkat
studi
presentasi.
Ekonomi
FKIP
ditingkatkan
program
yang
sederhana seperti Microsoft power point sebagai
Pendidikan
lebih
menggunakan
motivasi belajar mahasiswa program
sarana
untuk
menyusun
UNLAM.
Ketika adanya tuntutan untuk menjadi
Terdapat perbedaan prestasi belajar
calon
mahasiswa program studi Pendidikan
program studi hendaknya dapat mem-
Ekonomi FKIP UNLAM yang mem-
berikan
punyai gaya belajar visual, auditorial
kepada mahasiswa terutama dalam hal
dan kinestetik.
pembuatan
Terdapat pengaruh interaksi antara
sederhana
jenis gaya belajar dengan tingkat
canggih.Untuk itu diperlukan adanya mata
motivasi belajar mahasiswa program
kuliah khusus yang membahas mengenai
studi
media itu sendiri.
Pendidikan
Ekonomi
FKIP
guru
yang
berbagai
profesional,
macam
media
ajar
maupun
maka
kompetensi
baik
yang
berteknologi
UNLAM.
Hendaknya
Terdapat perbedaan prestasi belajar
menjaga kondisi komputer di laboratorium
Mikro Ekonomi mahasiswa program
dengan menugaskan teknisi yang sesuai
studi
sehingga
Pendidikan
Ekonomi
FKIP
lebih
tidak
memperhatikan
menghambat
dan
kegiatan
UNLAM yang mempunyai motivasi
perkuliahan yang menggunakan media
belajar tinggi dan rendah.
komputer.
Saran Perlu dilakukannya penelitian lanjutan dengan awal
nyesuaikan metode belajar yang diguna-
mahasiswa program studi Pendidikan
jenis
5.
pengaruh
69
menghubungkan mahasiswa
pengetahuan
sebagai
variabel
tambahan. Hendaknya menganalisis sendiri jenis gaya belajar yang dimiliki, sehingga dapat me-
DAFTAR PUSTAKA Amir Fatah Sofyan dan Agus Purwanto. 2008. Digital Multimedia. Yogyakarta: CV. ANDI Offset. Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Edisi II. Surakarta: UNS Press. Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013) http://jurnal.fkip.uns.ac.id
70
DePorter, Bobbi and Mike Hernacki. 2011. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Penerjemah Alwiyaj Abdurrahman. Bandung: Kaifa. Duwi
Priyatno, 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom.
Elliot, Stephen N., Thomas R. Kratochwill, Joan Littlefield Cook, and John F. Travers. 2000. Educational Psychology. Boston: McGraw-Hill Companies, Inc. Hamzah B. Uno. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di bidang Pendidikan. Cetakan Pertama. Jakarta: Bumi Aksara. Heinich, Robert et al. 2002. Instructional Media and Technologies for Learning.Seventh Edition. New Jersey Columbus, Ohio: Merill Prentice Hall. Rose, Colin and Malcolm J Nicholl. 1998. Accelerated Learning for the
21stCentury. Accelerated Learning System, Limited. Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar.Edisi 1 Cetakan 20. Jakarta: Rajawali Pers. Sigit Santosa. 2011. Penelitian Pendidikan. Cetakan 1. Surakarta: UNS Press. Siswandari. 2011. Statistika Computer Based. Cetakan 2. Surakarta: UNS Press. Siti Nurhayati. 2012. Metodologi Penelitian Praktis. Edisi Dua. Pekalongan. Triton Prawira Budi. 2006. SPSS 13.0 Terapan: Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta. CV. ANDI Offset. Umi Susilowati (2010). “Pengaruh Gaya Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi Kebidanan Bhakti Nusantara Salatiga”.Tesis.Tidak dipublikasikan.UNS Surakarta.