HUBUNGAN MANAJEMEN DIRI, SARANA BELAJAR, DAN MINAT TERHADAP PENGGUNAAN ICT DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG Oleh : Mapful, Herpratiwi, Haninda Bharata. FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Email :
[email protected] 085228836390
Abstract : The relationship of self management, learning tools, and an interest in the use of ict with mathematics learning achievements in class xi IPA SMAN 5 bandar lampung.The purpose of the study is to analyze the relationship between the self management a means of learning and interest on the use of ICT good haphazardly (correlation simple) or jointly (multiple correlation) by accomplishments learning about mathematics. Population in this research is all the students in the class XI IPA in schools 5 Bandar Lampung consisting of four classes by the number of students 159. The sample uses the technique proportional random sampling obtained from 60 students. Data collected by kuisioner and tests and analyzed with correlation. Conclusion research the relation of a positive, closely, and significant: 1 ) the management of self by accomplishments learning about mathematics with a correlation coefficient of 0,730; 2 ) a means of learning by accomplishments learning about mathematics with a correlation coefficient of 0,666; 3 ) an interest in the use of ICT by accomplishments learning about mathematics with a correlation coefficient of 0,661; 4 ) management and means learn jointly by accomplishments learning about mathematics with a correlation coefficient of 0,737; 5 ) a means of students learning and interest on the use of ICT jointly by accomplishments learning about mathematics of sel, management with a correlation coefficient of 0,708; 6 ) and interest the students in the use of ICT jointly by accomplishments learning about mathematics management self with a correlation coefficient of 0,742, 7 ) a means of learning, closely and interest the students in the use of ICT jointly by accomplishments learning about mathematics with a correlation coefficient of 0,742.
Keywords: management self, a means of learning, the interest, ICT, achievement learning about mathematics Abstrak : Hubungan manajemen diri, sarana belajar, dan minat terhadap penggunaan ICT dengan prestasi belajar matematika siswa kelas xi ipa SMA Negeri 5 bandar lampung Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan manajemen diri, sarana belajar dan minat terhadap penggunaan ICT baik secara sendiri-sendiri (korelasi sederhana) maupun secara bersama-sama (multipel korelasi) dengan prestasi belajar matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI pada Jurusan IPA di SMA Negeri 5 Bandar Lampung yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa 159. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling diperoleh dari 60 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan tes dan dianalisis secara korelasi. Kesimpulan dalam penelitian adalah ada hubungan yang positif, erat, dan signifikan antara: 1) manajemen diri dengan prestasi belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,730; 2) sarana belajar dengan prestasi belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,666; 3) minat terhadap
penggunaan ICT dengan prestasi belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,661; 4) manajemen diri dan sarana belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,737; 5) sarana belajar dan minat siswa terhadap penggunaan ICT secara bersama-sama dengan prestasi belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,708; 6) manajemen diri, dan minat siswa terhadap penggunaan ICT secara bersamasama dengan prestasi belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,742; 7) manajemen diri, sarana belajar, dan minat siswa terhadap penggunaan ICT secara bersama-sama dengan prestasi belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,742. Kata Kunci : Manajemen Diri, Sarana Belajar, Minat, ICT, Prestasi Lampung dapat dilihat dari nilai rata-
PENDAHULUAN Pembelajaran
matematika
rata mata pelajaran matematika hasil
masih
ulangan pokok bahasan sebelumnya
banyak siswa yang penerapan konsep
dengan
matematika masih rendah. Hal ini
dalam
memahami
perincian seperti pada tabel berikut;
konsep
Tabel 1. Nilai Semester Ganjil Kelas XI Tahun Pelajaran 2011/2012
matematika sehingga mengakibatkan kesalahan–kesalahan mengerjakan
soal
dalam yang
mengakibatkan rendahnya prestasi
No
Kelas
1
XI1 XI2
69,00
XI3
66,00
XI4
71,00
67,00
harian, ulangan semester, maupun akhir
sekolah.
guru
memberikan
75.00
2
Dalam
67.50
3
pelaksanaan proses pembelajaran di kelas
Persentase ketuntasan
Nilai Rata-rata
belajar siswa, baik dalam ulangan
ujian
Ketuntasan
Minimum (KKM) = 70 dengan
terlihat dari banyaknya kesalahan siswa
Kriteria
70.00
4
tugas
64.10 68,25
Rata-rata
69,15%
Sumber : Buku Nilai Harian Guru
(pemantapan) secara kontinu berupa latihan soal. Kondisi riil dalam pelaksanaan latihan yang diberikan
Berdasarkan tabel diatas diperoleh
tidak
dapat
informasi
siswa
kemampuan siswa masih sebesar
konsep
68,25 dengan ketuntasan kurang dari
sepenuhnya
meningkatkan dalam
kemampuan
menerapkan
matematika.
70% yaitu 69,15 %. perlu
Rendahnya
bahwa
prestasi
belajar
30,85%
matematika di SMA N 5 Bandar 2
perhatian tidak
rata-rata
Untuk itulah
khusus
karena
tuntas
karena
seharusnya semua siswa harus tuntas
dengan kesibukannya sendiri seperti;
belajarnya.
mengganggu teman, bermain HP, mengobrol,
Berdasarkan survei yang penulis lakukan
ringan, banyak diantaranya yang
SMA Negeri 5 Bandar Lampung
siswa
fakta
bahwa
berpendapat bahwa matematika sulit
sebagian
mengganggap
dan menyebalkan. Uraian di atas
pelajaran
merupakan
matematika adalah sesuatu yang
bahwa
kurang mengesankan ini memicu menurunnya aktivitas siswa pada
hanya ceramah, hafal rumus. Hal mengakibatkan
pembelajaran matematika, akhirnya
siswa
berimplikasi
menjadi jenuh, pasif dan ada juga yang
mengantuk.
menyebabkan
memang
Keadaan
menjadi
hal
rendahnya
salah
satunya
kemampuan siswa untuk mengatur
siswa rendah karena pembelajaran guru.
terhadap
prestasi belajar banyak faktor yang
Akibatnya
pembelajaran tidak efektif, aktifitas
didominasi
suasana
Akibatnya proses pembelajaran yang
penyampaian
materi matematika terlalu monoton,
tersebut
potret
pembelajaran yang terjadi di kelas.
rumit dan menyusahkan. Mereka berasumsi
dan
sebagainya. Ketika diadakan evaluasi
terhadap beberapa siswa
diperoleh
terkantuk-kantuk
atau memanajemen dirinya, Hamzah
ini
(2008: 211).
yang
memprihatinkan. Siswa memandang
Salah satu hal yang mencerminkan
matematika hanya sebagai materi
rendahnya
yang digunakan untuk pembelajaran
siswa
dalam
memanajemen diri diantaranya yaitu
di sekolah saja, bukan sebagai
tanggung jawab dan kemampuan
pelajaran yang selalu diterapkan dan
belajar masih rendah. Siswa kurang
digunakan dalam kehidupan sehari-
fokus
hari.
dalam
belajar
dan
mengandalkan teman dalam belajar sehingga ketika diberikan tes tidak
Temuan
diperoleh
beberapa
dapat mengukur kemampuan siswa
fenomena antara lain guru terbiasa dengan
pola
konvensional Sehingga
melalui
siswa
yang sesungguhnya. Manajemen diri
pembelajaran
akan membuat siswa lebih mandiri,
ceramah.
menjadi
independen,
tidak
dan
mampu
memprediksikan kemampuannya.
tertarik dan lebih memilih asyik 3
Pemanfaatan ICT dapat membantu
dan pemahaman, yang tidak selalu
siswa belajar dengan beberapa cara
berbentuk tingkah laku yang dapat
diantaranya
1).
Presenting
diamati dan dapat diukur. Asumsi
information,
ICT
memiliki
teori ini adalah bahwa setiap orang
kemampuan yang sangat luar biasa
telah memiliki pengetahuan dan
untuk
informasi.
pengalaman yang telah tertata dalam
jumlahnya
bentuk
menyampaikan
Ensiklopedia
yang
struktur
kognitif
beberapa jilid pun dapat disimpan di
dimilikinya.
hard disk. Bahkan kini telah lahir
kegiatan belajar terjadi sesuai dengan
google
pola
earth
yang
dapat
Menurut
yang
tahap-tahap
Piaget,
perkembangan
menunjukkan kepada kita seluruh
tertentu dan umur seseorang, serta
kawasan di muka bumi kita ini dari
melalui proses asimilasi, akomodasi
hasil
dan equilibrasi. Sedangkan Bruner
foto
mengesankan.
udara
yang
Dengan
amat
membuka
(Slameto,
2005:11)
www.google.com, data dan informasi
bahwa
akan dengan mudah kita peroleh. 2)
ditentukan
Quick and automatic completion of
mengatur pesan atau informasi, dan
routine tasks. Tugas-tugas rutin kita
bukan ditentukan oleh umur. Proses
dapat
belajar akan terjadi melalui tahap-
diselesaikan
menggunakan
bantuan
dengan komputer
dengan cepat dan otomatis.
belajar
mengatakan
terjadi
oleh
cara
lebih
seseorang
tahap enaktif, ikonik, dan simbolik.
3)
Assessing and handling information.
Manajemen diri menurut Hamzah
Dengan komputer yang dihubungkan
(2008: 211) secara umum terdiri dari
dengan intenet, kita dapat dengan
tiga
mudah dan cepat memperoleh dan
menentukan tujuan, memonitor dan
mengirimkan
mengevaluasi
informasi.
Melalui
langkah
utama,
kemajuan,
yaitu
dan
jaringan internet, kita dapat memiliki
memberikan penguatan diri. Apabila
website yang menjangkau belahan
tujuan
dunia dengan saling tatap muka
menghasilkan
menggunakan webcam.
mampu mendidik dirinya maka siswa
pendidikan
adalah
untuk
orang-orang
yang
harus belajar mengatur hidupnya Pengertian belajar menurut Dalyono,
dengan
(2005:34) adalah perubahan persepsi
sendiri, 4
menentukan memonitor
tujuannya dan
mengevaluasi
perilakunya,
menyediakan
penguatan
dan
(bebas dari gangguan, sirkulasi dan
untuk
suhu
udara
yang
baik
dan
dirinya. Beberapa cara pelaksanaan
penerangan yang baik),
(2)
menurut Hamzah (2008: 211) Sistem
Perlengkapan yang baik.
Sumber
secara
belajar yakni semua sumber baik
Positif:
penekanan positif;
a)
pada
Berikan
sistem
secara
berupa
b) Pertimbangkan untuk
data,
dan
wujud
tertentu yang dapat digunakan siswa
memulai program secara sukarela; c)
dalam
Jelaskan
disebutkan
bagaimana
orang
Anda
belajar. pula
Selanjutnya bahwa
sumber
menggunakan program manajemen
belajar dibedakan menjadi 6 (enam)
diri untuk diri Anda.
jenis, yaitu pesan, orang, bahan, alat,
Membantu
siswa belajar menetapkan tujuan, contohnya: sesering
1)
Monitor
mungkin
pada
teknik dan latar/lingkungan.
tujuan awal
Minat adalah kecenderungan yang
kegiatan, dan tentukan standar tinggi
tetap
yang
mengenang
masuk
akal;
pengumuman
2)
memperhatikan beberapa
dan
kegiatan.
dengan
Minat besar pengaruhnya terhadap
menyampaikan
belajar, karena bila pelajaran yang
tujuannya kepada guru dan kepada
dipelajari tidak sesuai dengan minat
teman-temannya, apa yang ingin
siswa, siswa tidak akan belajar
dicapai; 3) Siapkan cara untuk siswa
dengan sebaik-baiknya. Bahan yang
agar bisa mencatat dan mengevaluasi
menarik
kemajuannya.
dipelajari dan dan mudah di ingat.
menyuruh
tujuan
Buat
untuk
siswa
minatnya
lebih
mudah
Menurut Slameto (2003: 57) minat Sarana
belajar
perlu
adalah moment dari kecenderungan-
dipersiapkan untuk siswa menururt
kecenderungan yang terarah secara
Hamalik; (2006: 278) antara lain: (1)
intensif kepada suatu obyek yang
Ruang
dianggap
belajar.
yang
Ruang
belajar
penting.
Teknologi
mempunyai peranan yang cukup
Informasi dan Komunikasi (TIK)
besar
prestasi
mempunyai pengertian luas yang
Hendaknya
meliputi segala hal yang berkaitan
seorang siswa memilih ruang belajar
dengan proses, penggunaan sebagai
dalam
menetukan
belajar seorang siswa.
yang mempunyai persyaratan fisik 5
alat
bantu,
manipulasi,
dan
METODE PENELITIAN
pengelolaan informasi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode ex post fakto yaitu
Secara khusus tujuan penelitian ini dimaksudkan apakah
untuk
terdapat
penelitian dimana variabelnya sudah
mengetahui
hubungan
terjadi
yang
memberikan
positif, erat, dan signifikan antara: 1. manajemen
diri
Penelitian
dengan
menentukan
prestasi belajar matematika, 2. sarana
belajar
antara
dengan
dan
tidak
perlakuan
lagi.
ini
dirancang tingkat
variabel
bebas
untuk
hubungan (Y)
dan
variabel terikat (X1, X2 dan X3) baik
prestasi belajar matematika,
secara satu persatu menggunakan
3. minat terhadap penggunaan
korelasi sederhana ataupun secara
ICT dengan prestasi belajar
bersamaan dengan korelasi ganda.
matematika,
Secara lengkap model hubungan
4. manajemen diri dan sarana belajar
sebelunya
dengan
dapat dilihat pada gambar dibawah
prestasi
ini
belajar matematika, 5. sarana
belajar
dan
Manajemen diri dalam pembelajaran (X1)
minat
rx 1yy rx12
siswa terhadap penggunaan ICT dengan prestasi belajar
Rx13
matematika,
Sarana belajar (X2)
rx123
6. manajemen diri, dan minat
rx23y
siswa terhadap penggunaan
rx2y
ICT dengan prestasi belajar
Minat terhadap penggunaan ICT (X3)
matematika, 7. manajemen belajar,
dan
diri,
rx3y
sarana
minat
Gambar 1. Hubungan
siswa
terhadap
penggunaan
dengan
prestasi
ICT
Antarvariabel
belajar Populasi penelitian ini adalah seluruh
matematika.
siswa kelas
XI SMA Negeri 5
Bandar Lampung 159.
berjumlah siswa
Pengambilan
sampel
menggunakan rumus T Yamane 6
dalam n
Rahmat
N N (d ) 2 1
(1998:
,
maka
82)
random dengan cara undian sesuai proporsinya untuk masing-masing
besarnya
kelas.
sampel dalam penelitian ini
61,38
Kelas X IPA1 diambil 15
siswa, kelas XI IPA 2 15 siswa,, XI
dibulatkan menjadi 60 siswa, dengan
IPA
perincian berikut
sehingga
Tabel 2.
diperoleh 60 siswa.
Jumlah Populasi dan
15 siswa, XI IPA
3
total
4
15 siswa
jumlah
sampel
Sampel Penelitian Jumlah Siswa No
1
L
P
21
19
XI IPA2
18
22
2
Instrum en Variabel
Manajem en diri Sarana belajar Minat terhadap penggun aan ICT Prestasi belajar matemati ka
Jumlah dan No butir yang tidak valid
Juml ah Buti r
yang
baik
memenuhi dua persyaratan penting
40
15
yaitu valid dan reliabel. Menurut
40
15
Arikunto (2003: 65) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
Jumla h butir yang Valid 0,951
Relia bilitas
tingkat kevalidan atau kesahihan
Jumla h
Nomor Instru men
23
3
3, 5, 9
0,922
0,934
pengujian
29
4
2,11, 20, 27
0,890
0,951
rangkuman sebagai berikut.
25
5
3,10,17, 20, 27
0,934
0,922
5
2, 14 21,26,3 2
0,951
35 XI IPA3
19
XI IPA4
19
77
0,890
40
15
39
15
82
159
60
validitas
diperoleh
Tabel 3. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Berdasarkan
tabel di atas maka
jumlah yang valid dan disebarkan
20
4 Jumlah
suatu isntrumen. Hasil pengujian dari
21
3
harus
Sampel
Total
XI IPA1
Instrumen
Total
Kelas
kepada sampel penelitian dengan perincian manajemen diri 20 item,
Pengambilan sampel penelitian untuk
sarana
masing-masing kelas ini diambil
terhadap penggunaan ICT 25 item
dengan
dan
menggunakan
teknik
belajar
soal
25
item,
matematika
minat
30
soal.
proportional random sampling untuk
Reliabilitas atau tingkat keajegan
tiap kelasnya diperoleh kurang lebih
adalah
15
penelitian untuk mengumpulkan data
siswa,
dengan
ketentuan
kemampuan
instrumen
mengambil 5 siswa pada kelompok
secara
tinggi,
rendah.
reliabilitas angket r harus ≥ 0,800.
Pelaksanaan pengambilan sampel,
Berdasarkan tabel di atas untuk
dilakukan dengan cara acak atau
ketiga angket 0,934; 0,951; 0,922;
sedang,
dan
7
tetap.
Ketentuan
tes
dan 0,890. Dari keempat koefisien
Hal ini menunjukkan bahwa Asymp.
tersebut diperoleh ≥ 0,800 sehingga
Sig. (2-tailed) dan Asymp. Sig. (2-
instrumen
tailed) > 0,05 taraf signifikan uji
tersebut
layak
untuk
dipergunakan sebagai alat penelitian.
yang besarnya
= 0,05 dengan
demikian hipotesis nol diterima atau Data yang terkumpul dari hasil
sampel
penelitian
berdistribusi
dengan statistik
kemudian
dianalisis
menggunakan deskriptif.
metode
berasal
dari
normal.
populasi Pengujian
homogenitas data dilakukan dengan
Sebelum
output SPSS 17.00.
Kriteria yang
dilakukan
uji
persyaratan
data
digunakan adalah menolak hipotesis
meliputi
uji
normalitas
dan
nol, F hitung > F table berarti
homogenitas dan dilanjutkan dengan
populasi
menguji
rangkuman hasil pengujian tersebut
hipotesis
dari
masing-
masing hubungan. Uji Normalitas di
homogen.
sedangkan
pada tabel berikut.
hitung menggunakan SPSS dengan kriteria nilai Asymp sig >
0,05
berarti
Tabel 5. Rangkuman Hasil Analisis Uji Homogenitas (n = 60)
(2 Tayled)
data
normal.
Harga Y F F Kesimpul untuk hitun tab an Kolmogorov - Smirnov Tes seperti kelompok g el 1 Manajemen 2,7 tabel berikut. 5,853 Homogen diri (X1) 6 2 Sarana 2,7 Tabel 4. Rangkuman Analisis Uji 4,936 Homogen belajar(X2) 6 3 Minat Normalitas (n = 60) terhadap 2,7 3,588 Homogen penggunaan 6 Kolmogo Asymp. ICT (X3) rovN Keterang Sig. (2Jenis Data Smirnov o an tailed) Data yang diperoleh dari penelitian Z Rangkuman hasil uji coba
1 2 3
4
Manajemen diri(X1) Sarana belajar(X2) Minat terhadap penggunaan ICT (X3) Prestasi belajar matematika (Y)
0.674 0.376
N o
Uji
dideskripsikan dalam statistik normal deskriptif, yaitu dengan menghitung 0.999 normal harga rata-rata, standar deviasi, 0.754
0.532
0.940
modus, dan median dilanjukan normal dianalisis lebih lanjut dengan
1,154
0.136
korelasi produk moment. normal Sedangkan, uji keberartian koefisien
8
korelasi (rhit) digunakan pendekatan
Tabel 6. Sebaran Skor Hasil Penelitian Sebaran Skor N Variab Rat ma mi mo med o el ak n dus ian rata 71, 1 Manaje 88 47 65 72 men diri 212 88, 12 2 Sarana 54 65 88,5 belajar 483 2 3 Minat terhada p 75, 94 53 70 70 penggu 667 naan ICT 4 Prestasi belajar 78, 97 53 73 77 matema 383 tika
dengan uji-r. Kriteria uji adalah ada hubungan antara X dengan Y jika nilai rxy ≠ 0, hubungan antara X dengan Y positif jika rxy > 0, Hubungan antara X dengan Y erat jika nilai rxy
0,600 dan
hitung
signifikan jika hubungan antara X dengan Y jika rxy hitung rxy tabel HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran hasil penelitian diperoleh melalui instrumen dan tes meliputi nilai
rerata
atau
mean,
skor
maksimal, nilai minimal, modus atau
Hasil distribusi skor manajemen diri
skor yang sering muncul, median
(X1)
atau nilai tengah. Data skor prestasi
penyebaran kuisioner, sebanyak 20
belajar diperoleh melalui tes pada uji
butir dengan
blok di kelas XI semester Genap
sehingga diperoleh nilai maksimal
2011/2012.
100 diperoleh deskripsi nilai rerata
variabel penyebaran instrumen
Skor masing-masing diperoleh
melalui
71,212.
masing-masing kepada
60
yang
diperoleh
melalui
5 alternatif pilihan
Skor
maksimum
yang
diperoleh variabel manajemen diri
sampel
88; nilai minimum yang diperoleh
penelitian. Berdasarkan hasil output
adalah 47 dengan modus 65; dan
SPSS versi 17.00 (Lampiran
median 72.
VI)
dapat diperoleh rangkuman statistik
(X2)
deskriptif seperti pada tabel berikut.
diperoleh
Variabel sarana belajar
diukur
dengan melalui
skor
yang
penyebaran
kuisioner yang berjumlah 25 butir dengan 5 alternatif pilihan, sehingga diperoleh
skor
malsimal
125
diperoleh deskripsi data statistik sebagai berikut; skor rerata 88,483 jika diubah kedalam skala 0-100 9
diperoleh 70,787; nilai maksimum
Ho (Husaini, 2003: 206) untuk
untuk variabel sarana belajar 122;
= 60 diperoleh r tabel = 0,211. .
n
nilai minimum yang diperoleh 54; Hipotesis diuji dengan menggunakan
modus 65; dan median 88,5. Variabel
teknik
minat terhadap penggunaan ICT (X3)
di peroleh kofisien korelasi r
melalui penyebaran kuesioner yang
0,730 ,
terdiri dari 20 pernyataan diperoleh
minat
penggunaan ICT 94; nilai minimum
tengah
77. Skor prestasi belajar
r
Tabel 7. Hasil Uji Signifikansi Manajemen Diri (X1) dengan Prestasi Belajar Matematika (Y)
53; modus atau nilai yang sering 70 dan median atau nilai
dengan melihat nilai
=
hasil berikut.
terhadap
muncul
hitung
sebagai koefisien korelas dengan
nilai rerata 75,667; nilai maksimum variabel
Besarnya
hubungan dari perhitungan manual
diukur dengan skor yang diperoleh
untuk
korelasional.
matematika dari 60 siswa sampel melalui penyebaran tes 30 soal diperoleh gambaran distribusi seperti berikut:
rerata
78,383;
Korel asi
Koefisi en Korela si
rx1y
0,730
skor
maksimum 97; minimum 53; modus
r tab el
Taraf signifika nsi
0,21 1
0.05
(angka sering muncul) 73; dan median (nilai tengah) 77. Pengujian hipotesis menggunakan uji
Hipotesis kedua diperoleh kofisien
koefisien nilai r untuk menguji
korelasi r
hipotesis; apakah ada hubungan,
dengan hasil output SPSS, melihat
positif atau negatif, erat atau kurang
nilai
erat, dan signifikan antara variabel
dengan hasil berikut.
bebas
dengan
Berdasarkan
variabel
kriteria
uji
terikat. untuk
masing –masing variabel terikat dengan variabel bebas jika rxy rxy
tabel
hitung
≥
maka H1 diterima, atau tolak
Ho artinya signifikan dan sebaliknya jika
rxy
hitung
< rxy tabel maka terima 10
hitung
= 0,666 dan di cek
r sebagai koefisien korelasi
Tabel 8 . Hasil Uji Signifikansi Sarana Belajar (X2) dengan Prestasi Belajar Matematika (Y) Koefisi en Korela si
Korel asi rx2y
0,666
r tab el
Taraf signifika nsi
0,21 1
0.05
Tabel 10. Hasil Uji Signikansi Koefisien Korelasi Manajemen Diri (X1) dan Sarana Belakar (X2) dengan Prestasi Belajar Matematika(Y)
Korel asi
Koefisi en Korela si
rx1,2
0,737
Hipotesis ketiga pada hasil uji korelasi
r tab el
Taraf signifika nsi
0,21 1
0.05
untuk hubungan antara
variabel minat terhadap penggunaan
Hipotesis kelima dengan dari hasil
ICT
perhitungan manual di dapatkan
dengan
prestasi
belajar
matematika dapat dilihat pada tabel
koefisien korelasi
rhitung = 0,708 .
berikut.
Hasil uji korelasi untuk hubungan antara sarana belajar dan minat
Tabel 9. Hasil Uji Signifikansi Minat terhadap Penggunaan ICT (X3) dengan Prestasi Belajar Matematika (Y)
Korel asi
Koefisi en Korela si
rx3y
0,661
Hipotesis besarnya
r tab el
Taraf signifika nsi
0,21 1
0.05
keempat
terhadap penggunaan ICT dengan prestasi belajar dapat dilihat terhadap tabel berikut. Tabel 11. Hasil Uji Signikansi Sarana Belajar (X1) dan Minat terhadap Penggunaan ICT (X3) dengan Prestasi Belajar (Y)
Korela si
Koefisi en Korela si
rx1,3
0,708
diperoleh
hubungan
dari
hasil
r tabe l
Taraf signifika nsi
0,21 1
0.05
perhitungan manual di dapatkan koefisien korelasi dengan
melihat
r
hitung
nilai
r
= 0,737 sebagai
Hipotesis
koefisien korelasi. Hasil uji korelasi
keenam
menggunakan
seperti tabel berikut.
diuji
teknik
dengan korelasi.
Besarnya koefisien korelasi dari perhitungan 11
manual
di
peroleh
kofisien korelasi
r
hitung
= 0,739.
Tabel 13. Hasil Uji Signikansi Koefisien Korelasi Manajemen Diri (X1), Sarana Belajar(X3), dan Minat terhadap Penggunaan ICT (X3) dengan Prestasi Belajar Matematika (Y)
Hasil uji korelasi antara manajemen diri dan minat terhadap penggunaan ICT dengan prestasi belajar dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 12. Hasil Uji Signifikansi Manajemen diri (X2) Minat terhadap Penggunaan ICT (X3) dengan Prestasi Belajar (Y)
Korel asi rx2,3
Koefisi en Korela si 0,739
r tab el
Taraf signifika nsi
Korela si
Koefisi en Korelas i
rx1y
0,742
Berdasarkan atas
0,21 1
0.05
r tabe l
Taraf signifika nsi
0,21 1
0.05
Ketujuah hipotesis di
diperoleh r hitung ≥ r tabel
0,211 maka H1 diterima dengan demikian kesimpulan yang diambil ada hubungan positif, erat, dan
Hipotesis
ke
tujuh
besarnya
hubungan
dari hasil perhitungan
signifikan
antara
variabel
bebas
dengan variabel terikat.
manual dan di cek dengan SPSS di dapatkan koefisien korelasi r 0,742.
hitung
=
Berdasarkan
data
dari
koefisien
Hasil uji korelasi untuk
korelasi di atas bahwa hubungan dari
hubungan antara manajemen diri,
masing-masing variabel diperoleh
sarana belajar, dan minat terhadap
data
penggunaan ICT dengan prestasi
manajemen
belajar matematika dapat dilihat
belajar memiliki koefisien korelasi
tabel berikut.
0,730;
sebagai diri
kedua
berikut: dengan
hubungan
pertama prestasi
sarana
dengan prestasi memiliki koefisien korelasi sebesar 0,666; ketiga adalah besarnya
minat
dengan
prestasi
memiliki koefisien korelasi sebesar 0,661;
keempat adalah hubungan
manajemen diri dan sarana belajar dengan prestasi belajar memiliki koefisien korelasi 0,739; kelima 12
sarana belajar dan minat terhadap
mengevaluasi
penggunaan ICT secara bersama-
memberikan penguatan diri dan akan
sama
dapat mengatur hidupnya dengan
dengan
prestasi
belajar
kemajuan,
memiliki koefisien korelasi sebesar
menentukan
tujuannya
0,708,
memonitor
dan
dan
keenam
hubungan
manajemen diri dan minat terhadap
perilakunya,
penggunaan
penguatan dirinya,
sama
ICT secara bersama-
dengan
prestasi
dan
sendiri,
mengevaluasi
dan
menyediakan
belajar
memiliki koefisien korelasi sebesar
Analisis
yang
kedua
0,739; dan terakhir adalah hubungan
sarana
manajemen diri, sarana belajar, dan
matematika.
minat terhadap penggunaan ICT
dengan koefisien korelasi sebesar
secara bersama-sama dengan prestasi
0,666.
belajar memiliki koefisien korelasi
tergolong positif, erat, dan signifikan
0,742.
dimana
dengan
hubungan
prestasi
belajar
Hal ini ditunjukan
Tingkatan hubungan ini
jika
memanfaatkan
siswa alat
dapat
pembelajaran
Berdasarkan analisis yang pertama
(misalnya; buku pelajaran, meja
di atas manajemen diri berhubungan
kursi,
dengan prestasi belajar matematika.
media
Besarnya hubungan manajemen diri
gambar, bola dunia, perlengkapan
dengan prestasi belajar matematika
praktik, dan lain-lain), pemamfaatan
ditunjukan dengan koefisien korelasi
tempat pembelajaran dan informasi
sebesar 0,730.
(misalnya:
Jika siswa dapat
menyusun
tujuan
memonitor
dan
mampu
untuk
papan
pembelajaran
perpustakaan,
mengevaluasi
tulis/white
lingkungan
pusat
board),
(misalnya:
belajar,
laboratorium), belajar
dan
(misalnya:
kegiatan sendiri, dan mampu untuk
penerangan di rumah yang dirancang
memberikan penguatan kepada dirinya
untuk
sendiri maka prestasi siswa tersebut
maka prestasinya dapat meningkat.
akan
tersebut
Hal tersebut sesuai dengan pendapat
sependapat dengan Hamzah (2008:
Hamalik (2006: 278) tersedianya
211). Jika manajemen diri baik maka
sarana belajar yang cukup dan bahan
siswa
dapat
yang diperlukan menjadi sumber
menentukan tujuan, memonitor dan
belajar yang dapat menimbulkan
meningkat.
tersebut
Hal
akan
13
menunjang
pembelajaran)
gairah belajar, kekurangan akan hal
Hasil analisis keempat menunjukkan
itu setidaknya akan menghambat
bahwa
kelancaran dalam belajar anak.
manajemen diri dan sarana belajar
ada
hubungan
antara
secara bersama-sama dengan prestasi Analisis yang ketiga hubungan minat
belajar matematika siswa di tunjukan
terhadap penggunaan ICT dengan
dengan
prestasi belajar matematika. Hal ini
sebesar 0,737. Bila di konsultasikan
ditunjukan dengan koefisien korelasi
dengan tabel koefisien korelasi maka
sebesar 0,661. Nilai ini mengandung
tergolong
pengertian
yang positif, erat, dan signifikan.
bahwa
tingkah
nilai
korelasi
mempunyai
hubungannya adalah positif, erat, dan
Hal
signifikan.
Purnamawati
Hubungan aspek ini
koefisien
ini
hubungan
sesuai (2011)
penelitian hasil
uji
paling rendah jika dibandingkan
korelasi antara sarana prasarana dan
dengan manajemen diri dan sarana
prestasi
belajar.
Hal ini sesuai pendapat
diperoleh nilai rx2y sebesar 0,438
Slameto (2003: 57) minat merupakan
dengan p < 0,01 yang berarti ada
salah satu unsur pokok dalam jiwa
hubungan
manusia
prasarana dan prestasi belajar.
dalam
aktifitasnya
melakukan
guna
memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Minat juga
belajar
peserta
positif
antara
didik
sarana
Hasil analisis kelima menunjukkan
merupakan
kekuatan
yang
mendorong
individu
dalam
bersama-sama antara sarana belajar
memberikan perhatian terhadap suatu
dan minat terhadap penggunaan ICT
kegiatan tertentu, dengan kata lain
dengan prestasi belajar matematika
minat
menjadi
partisipasi
siswa di tunjukan dengan nilai
dalam
suatu
Minat
koefisien korelasi sebesar 0,708. Bila
sebab kegiatan.
bahwa
ada
hubungan
memotifasi siswa untuk belajar dapat
di
di klasifikasikan sebagai dorongan
koefisien korelasi maka tergolong
instrinsik
menyebabkan
mempunyai hubungan yang positif,
perasaan senang, tertarik, dan puas
erat, dan signifikan. Hal ini sesuai
karena terpenuhinya kebutuhan
pendapat Widanarko (2008: 4) jika
yang
konsultasikan
perabotan diperlukan 14
dan
dengan
secara
peralatan
sebagai
tabel
yang
kelengkapan
setiap
gedung/ruangan
menjalankan
fungsinya
dalam
memberikan perhatian terhadap suatu
untuk
kegiatan tertentu, dengan kata lain
meningkatkan mutu dan relevansi
minat
hasil produk dan layanannya Sarana
dalam suatu kegiatan maka prestasi
pembelajaran,
belajarnya juga meningkat.
untuk
mencakup:
sarana
melaksanakan
pembelajaran
menjadi
sebab
partisipasi
proses
sebagai kelengkapan
Hasil analisis ketujuh menunjukkan
di ruang kelas, papan tulis, OHP,
bahwa
LCD,
peraga,
manajemen diri sarana belajar, dan
bahan habis pakai dan lain-lain dan
minat terhadap penggunaan ICT
peralatan laboratorium, sesuai jenis
dengan prestasi belajar matematika
laboratorium serta buku teks, jurnal,
siswa di tunjukan dengan nilai
majalah, lembar informasi, internet,
koefisien korelasi sebesar 0,742.
intranet, CD-ROM.
Berdasarkan hasil analisis bahwa
mikrophone,
alat
ada
hubungan
antara
manajemen diri, sarana belajar, dan Hasil analisis keenam menunjukkan
minat terhadap penggunaan ICT
bahwa
antara
secara bersama-sama berhubungan
manajemen diri dan minat terhadap
secara positif dan signifikan dengan
penggunaan ICT dengan prestasi
prestasi belajar matematika. Hasil ini
belajar matematika siswa di tunjukan
sesuai pendapat Slameto (2005: 145)
dengan
bahwa ketercapaian prestasi belajar
ada
hubungan
nilai
koefisien
korelasi
sebesar 0,739. Bila di konsultasikan
menurut
dengan tabel koefisien korelasi maka
beberapa
tergolong
hubungan
tersebut secara garis besar dapat
yang positif, erat, dan signifikan.
digolongkan pada 2 faktor yaitu
Hal ini sesuai pendapat Hamzah
faktor intern dan faktor ekstern.
(2008:
Faktor intern
mempunyai
211)
tentang
konsepsi
dapat
dipengaruhi
faktor.
oleh
Faktor-faktor
diantaranya faktor
manajemen diri.
siswa belajar
nonkognitif
menetapkan
tujuan
yang
manajemen diri, minat, persepsi,
ingin dicapai dan didukung pendapat
sedangkan faktor ekstern adalah
Hamalik, (2002: 113) bahwa minat
sarana, dan lingkungan sekolah
juga
sendiri
merupakan
mendorong
kekuatan
individu
yang
antara
lain
yang Berdasarkan rata-ratanya diperoleh
dalam
paling tinggi prestasi belajar 78,383; 15
kemudian
minat
terhadap
disimpulkan
berdasarkan
penggunaan ICT sebesar 75,667;
temuan:
manajemen diri 71,217 dan terakhir
1. Manajemen
adalah rerata untuk sarana belajar
hubungan
70,787.
signifikan
Hasil ini menunjukkan
diri
pada
memiliki
positif,
erat,
dengan
dan
prestasi
bahwa rata-rata minat siswa tinggi
belajar
dibandingkan
koefisien korelasi rxly= 0,730.
dengan
manajemen
diri dan sarana tetapi secara korelasi
matematika
2. Sarana
dengan
belajar
memiliki
berturut-turut yang paling tinggi
hubungan yang positif, erat, dan
adalah
signifikan
manajemen
diri;
sarana
dengan
prestasi
belajar, dan minat siswa. Prestasi
belajar
belajar matematika siswa secara rata-
koefisien korelasi rx2y =0,666.
rata sudah cukup baik diantaranya
3. Minat terhadap penggunaan ICT
dengan
melihat
ketuntasan
matematika
dengan
memiliki hubungan yang positif,
belajarnya > 80 % atau tepatnya
erat,
93,330 % (56 orang)
prestasi belajar dengan koefisien
sudah tuntas
murni dan hanya sebagian yang perlu
seperti
manajemen
signifikan
dengan
korelasi rx3y = 0,661.
diremedial yaitu 6,670 % (4 orang). Hal-hal
dan
4. Manajemen
diri,
diri
dan
sarana
belajar memiliki hubungan yang
sarana belajar dan minat terhadap
positif,
penggunaan ICT akan mempunyai
secara
hubungan yang sangat erat dengan
prestasi
prestasi sehingga peran guru cukup
dengan koefisien korelasi rxl2y
mengarahkan,
= 0,737.
membimbing,
dan
mengawasi peningkatan manajemen
erat,
dan
signifikan
bersama-sama belajar
dengan
matematika
5. Sarana belajar dan minat siswa
diri, melengkapi sarana belajar siswa
terhadap
penggunaan
dan menumbuhkan minat terhadap
memiliki hubungan yang positif,
penggunaan ICT.
erat,
dan
signifikan
ICT
secara
bersama-sama dengan prestasi SIMPULAN DAN SARAN
belajar
matematika
dengan
koefisien korelasi rx23y = 0,708. Berdasarkan
hasil
analisis
dan
6. Manajemen diri, dan minat siswa
temuan pada penelitian ini dapat
terhadap 16
penggunaan
ICT
memiliki hubungan yang positif, erat,
dan
signifikan
4. Diharapkan
secara
matematika
penelitian
lanjutan untuk memperdalam dan
bersama-sama dengan prestasi belajar
ada
mengembangkan hal tersebut.
dengan
koefisien korelasi rx13y = 0,739.
DAFTAR RUJUKAN
7. Manajemen diri, sarana belajar, Anderson, Lorin W. dkk. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing, A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc. Arikunto, Suharsimi, 2003. DasaDasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, Jakarta. Callahan, Joseph F, 1993. Foundation of Education, Mac Millan Publising Co. New York. Djaali, dkk, 2001, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, Jakarta. Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar Pembelajaran. Jakarta : Asdi Mahasatya. Gagne, Robert and Leslie J Briggs. 1992. Principles of Instructional Design. New York: Holt Rinehart and Winston. Hamalik, Oemar. 2006. Media Pendidikan. Bandung: Alumni. Hamalik, Oemar, 2006. Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara. Jakarta.
erat dan minat siswa terhadap penggunaan
ICT
memiliki
hubungan yang positif, erat, dan signifikan secara bersama-sama dengan
prestasi
matematika
belajar
dengan
koefisien
korelasi rx123y = 0,742. Beberapa saran untuk meningkatkan prestasi belajar adalah: 1. Siswa
diharapkan
memanajemen
mampu
dirinya
dengan
menumbuhkan sikap positif dan berusaha
untuk
penguatan
diri
memberi
sendiri
sebaik
mungkin. 2. Guru
diharapkan
perkembangan
memantau
prestasi
siswa
sehingga
bila
belajar
siswa
menurun
belajar prestasi dapat
segera dapat di evaluasi. 3. Sekolah diharapkan menciptakan suasana dengan
yang
lebih
melengkapi
Hamalik, Oemar. 2001, Teknik Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan, Bandung: Mandar Maju. Hamzah B Uno. 2008. Orientasi dalam Psikologi Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara.
nyaman atau
menambah sumber-sumber belajar
17
Husaini. 2003. Pengantar Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Hergenhahn, B.R and Mathew H. Olson. 1993. An Introduction of Theories of Learning. Prentice Hall, Inc. New Jersey. Nurkancana, Wayan. 2006. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Reigeluth 1983. http://suciptoardi.wordpress. com/2011/04/12/tentangteori- belajar - deskriptifdan-preskriptif/. Riduan. 2004. Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta Sagala,Syaiful. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Seels, barbara B. and Rita C, Richey. 2006. Intructional Technology: edia.
The Definitioon and Domains of the Field. AECT. Washington DC. Slameto. 2003. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suparman. 2004. Desain Pembelajaran. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitaas Terbuka. Widanarko, Sulistyoweni (BPMA) 2008. Pedoman Penjaminan Mutu Akademik. Prasarana Dan Sarana Akademik. Universitas Indonesia Zainul, A. 2007. Penilaian Prestasi Belajar. Jakarta: PAU-PPAIUT. Winkel, W.S. 2006. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gram
18