Evaluasi Dampak Kebijakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (Pnpm) Mandiri Perkotaan Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat (Suatu Studi Di Kecamatan Sario Kota Manado) Kevin Hizkia Wongkar Jantje .Mandey Jericho Pombengi ABSTRACK : The most prominent problems experienced by countries that are developing is poverty. Starting in 2007, the Indonesian government launched a national program of community empowerment independent (PNPM). Manado city, especially in Sub Sario as the location of this research has been carried PNPM Urban, but according to the results of preliminary observations, indicated not optimal, where the community of beneficiaries have not / less feel the direct benefits of the program. Thus, this research, in addition to answering some of the problems also aims to: Analyze the impact / influence policy implementation of the National Program for Community Empowerment autonomy Urban to improved economic conditions, particularly in Sub Sario Manado City, and knowing the differences in socio-economic conditions of the District Sario between conditions early (before the implementation of policies PNPM) and the condition now (after the implementation of policies PNPM) Urban. This study used a survey method explanation (explanatory survey method), the purpose of this study will explain the impact of policy implementation of the National Program for Community Empowerment (PNPM) independent Urban to economic conditions. The results showed that the average economic conditions after the application of PNPM Urban obtained 29.4 or in the ideal measurement scale of 0:59, or 59%, while the economic conditions prior to the implementation of PNPM Urban, an average of only 28.7 or of 0.574 or 57.4%, so that there is a difference, which is about 1.6%. This means that an increase in the economic conditions of village communities in the District Sario Manado City after the implementation of the PNPM Urban of 1.6%. It indicates that programs are implemented, both urban and Infrastructure development programs empowering community programs, especially capacity building, strengthening business management and venture capital as well as the creation of the business climate can give a positive impact on the economic conditions of society enhancement village itself. KEYWORDS : Impact Evaluation Policy, PNPM Urban
PENDAHULUAN berdayaan pemerintah dalam mengatasi Permasalah yang paling menonjol
kemiskinan
di
Indonesia
semakin
yang dialami oleh Negara-negara yang
menambahkomplektivitas
sedang berkembang adalah kemiskinan.
kemiskinan. Menurut sumber BPS, jumlah
Kemiskinan merupakan permaslahan yang
penduduk miskin di Indonesia pada juli
sangat kompleks yang sedang dihadapi
2008 sebesar 34,96 juta jiwa atau 15,42%
pemerintah Indonesia saat ini. Ketidak
dari jumlah penduduk Indonesia (BPS Juli
JAP NO.31 VOL III 2015
permasalahan
Page 1
2008). Angaka ini turun sebesar 2,21 juta
dalam program khusus penanggulangan
jiwa di banding jumlah penduduk miskin
kemiskinan yang dimulai dengan program
pada tahun 2007 yaitu sebesar 37,17 juta
Inpres
jiwa
pemacu
atau
16,
58%
(www.menkokesra.go.id) Untuk
desa
tertinggal
dan
pemicu
kemiskinan,
menanggulangi
kemiskinan,
(IDT)
penanggulangan
khususnya
pedesaan.
di
Berdasarkan
wilayah
pelaksanaan
sekaligus membangun kemampuan dan
program
kemandirian
berbagai
(pembangunan pendukung prasarana desa
kebijakan telah diimplementasikan oleh
tertinggal) tahun 1995. Dalam tahapan
pemerintah
terhadap
selanjutnya, P3DT disempurnakan menjadi
publik
PPK (program pengembangan kecamatan)
persoalan
masyarakat,
sebagai tersebut.
respon Kebijakan
IDT,
sebagai
dikembangkan
P3DT
merupakan “whatever governments choose
tahun
to do or not to do” segala sesuatu yang
pelaksanaan PPK dikemnbangkan pula
dipilih oleh pemerintah, yang dikerjakan
P2KP
ataupun yang tidak dikerjakan (Dye,1992).
kemiskinan perkotaan).
Selanjutnya
Dye
menyatakan
pemerintah memilih kebijakan
publik,
untuk
apabila
melakukan
maka
harus
1998.
Beriringan
(program
Mulai
dengan
penanggulangan
tahun
2007,
pemerintah
Indonesia mencanangkan program nasional pemberdayaan
masyarakat
mandiri
mengutamakan goal (objektifnya) Dari
(PNPM).yang terdiri dari PNPM mandiri
beragam pendapat mengenai kebijakan
pedesaan, PNPM mandiri perkotaan, serta
publik,
(1994)
PNPM mandiri wilayah khusus dan desa
menyimpulkan bahwa kebijakan publik
tertinggal. PNPM mandiri adalah program
adalah
untuk
maka
serangkaian
Islamy
tindakan
yang
mempercepat
ditetapkan dan dilaksanakan atau tidak
kemiskinan
dilaksanakan
berkelanjutan. PNPM mandiri perdesaan
oleh
pemerintah
yang
secara
penanggulangan
mempunyai tujuan atau berorientasi pada
merupakan
tujuan
pengembangan
tertentu
untuk kepentingan
seluruh masyarakat Pembangunan yang bertumpu pada
sementara merupakan
kelanjutan
PNPM
penanggunalang
(Sumodiningrat, 2007); yang tercermin
(P2KP).
dan
dari
program
kecamatan
(PPK),
Mandiri
Perkotaan
kelanjutan
masyarakat dengan strategi pemberdayaan
JAP NO.31 VOL III 2015
terpadu
dari
kemiskinan
program perkotaan
Page 2
Khusus Perkotaan
untuk
sebagai
PNPM
salah
satu
Mandiri
penelitian ini telah dilaksakan PNPM
program
Mandiri Pekotaan, namun sesuai hasil
nasional yang sasaran utamanya adalah
pengamatan.
masyarakat
miskin
untuk
optimal, di mana masyarakat penerima
dimandirikan
dan
maka
manfaat
program
PNPM mandiri perkotaan diberlakukan untuk
merasakan
manfaat
wilayah-wilayah perkotaan yang dianggap
program
memiliki masyarakat miskin.
pembangunan Pos Kamling belum dapat
perkotaan disejahterakan,
awal,
tersebut.
terindikasi
belum
belum/kurang langsung Sebagai
dari
contoh,
Program Nasional Pemberdayaan
diselesaikan sesuai jadwal waktu yang
Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan
ditentukan sehingga belum dirasakan
adalah program pembangunan berbasis
manfaatnya bagi kepentingan masyarakat,
masyarakat
pembangunan
atau
Community
Driven
selokan/gorong-gorong,
Development (CDD) terbesar di dunia yang
walaupun telah seslesai namun kurang
mencakup semua lingkungan perkotaan
dipelihara sehingga kurang berfungsi
(PNPM-Perkotaan) di Indonesia. Program
dalam
ini mengalokasikan sejumlah dana hibah
gilirannya
kepada masyarakat untuk pengambilan
masyarakat.
keputusan
METODE PENELITIAN
lokal
atas
prioritas
pembangunan.
mengatasi
banjir
mengganggu
pada
aktivitas
A. Jenis Penelitian
Program
perkotaan
ini
telah
Penelitian ini menggunakan metode
beroperasi cukup lama, seiring waktu,
survei
sejumlah studi evaluasi telah dilakukan
method),
meskipun sebagian besar difokuskan
menjelaskan
dampak
pada aspek-aspek tertentu dari program
kebijakan
Program
ini,
terhadap
Pemberdayaan
ekonomi
Mandiri Perkotaan
namun
perbaikan
yang
dampaknya
kondisi
masyarakat,
sosial
khususnya
kelompok
penjelasan
ekonomi
tujuan
(explanatory penelitian
survey
ini
akan
implementasi
Masyarakat
Nasional (PNPM)
terhadap kondisi
masyarakat.
Peneliti
masyarakat penerima manfaat program,
menggunakan desain penelitian tersebut
tampaknya belum optimal dicapai.
yaitu untuk menggambarkan, menjelaskan
Kota Kecamatan
Manado, Sario
JAP NO.31 VOL III 2015
khususnya sebagai
di
fakta empirik yang ditemui dilapangan, dan
lokasi
melakukan analisis dampak, baik dampak Page 3
langsung maupun tidak langsung dari
4). Sanitasi
pelaksanaan
5). Kantor dan balai kelurahan
program-program
pemberdayaan terhadap kondisi ekonomi masyarakat
perkotaan,
khususnya
di
6). Program lainnya b. Kegiatan
program-program
Kecamatan Sario Kota Manado.
pemberdayaan masyarakat kelurahan sebagai
B. Variabel dan Definisi Operasional
variabel bebas dua (X2)., dimaksudkan
Bertolak penelitian,
dari
kerangka
permasalahan dan
pelaku usaha mikro-kecil, dalam bentuk
hipotesis, maka penelitian ini dibatasi pada
Simpan Pinajm Perempuan (SPP) serta kredit
2 (dua) konsep/variable utama, yaitu : (1).
usaha rakyat (KUR). Variabel ini diamati
Dampak
melalui 4 (empat) indikator, yaitu :
kebijakan
acuan
teori
adalah bantuan modal usaha bagi kelompok
PNPM
Mandiri
Perkotaan (X); dan (2). Kondisi ekonom
Pelatihan/Ketrampilan
masyarakat (Y).
Modal Usaha
Adapun definisi konseptual dan operasional, secara berturut-turut dapat dikemukakan sebagai berikut : 1.
Implementasi
kebijakan
Iklim Usaha Bantuan Teknik dan Manajemen 1. Kondisi
PNPM
sebagai
ekonom
dampak
masyarakat
kebijakan
PNPM
Mandiri perkotaan (X) adalah proses
Mandiri Perkotaans sebagai variable
pelaksanaan
program
nasional
terikat
pemberdayaan
masyarakat
mandiri
perkembangan
(Y),
perkotaan, terdiri dari dua variabel, yaitu :
masyarakat
a. Kegiatan program pembangunan sarana
pendidikan,
dimaksudkan
adalah
kondisi
dilihat
dari
ekonomi peningkatan
peningkatan
status
dan prasarana/infrastruktur perkotaan,
kesehatan dan gizi, serta peningkatan
khususnya
pendapatan/penghasilan
program
pembangunan
keluarga.
infrastruktur kelurahan sebagai variabel
Konsep peningkatan yang dimaksudkan
bebas satu (X1), diukur melalui 6 (enam
dalam penelitian ini adalah dapat diamati
indicator, yaitu :
dari perubahan kondisi sosial ekonomi
1). Jalan setapak
masyarakat antara sebelum dan sesudah
2). Selokan dan gorong-gorong
implementasi
3). POS Kamling
kondisi awal (sebelum implementasi
JAP NO.31 VOL III 2015
kebijakan
atau
antara
Page 4
PNPM Mandiri) dan kondisi sekarang
kumpulan yang lengkap dan jelas yang
(setelah implementasi PNPM Mandiri
ingin
perkotaan) di Kecamatan Sario Kota
Kesimpulannya bahwa populasi merupakan
Manado. Adapun variable ini diukur
keseluruhan obyek atau sumber data yang
melalui beberapa indicator, yaitu :
memiliki karakteristik tertentu dalam suatu
dipelajari
sifat-sifatnya.
1. Pendapatan rata-rata per bulan
penelitian, dan dapat memberikan informsi
2. Investasi/Tabungan rata-rata per
yang berguna bagi masalah penelitian. Adapun anggota populasi dalam
bulan 3. Pengeluaran RT rata-rata per
penelitian ini adalah pemerintah kelurahan yang menjadi lokasi pelaksanaan PNPM
bulan 4. Status Kepemilikan Rumah
Mandiri, pelaksana PNPM Mandiri, baik
5. Konstruksi Bangunan rumah
ditingkat Kecamatan Sario maupun tingkat
6. Luas rumah dan pekarangan
Kelurahan dan stakeholder terkait serta
7. Sarana transortasi
Kelompok Swadaya masyarakat sebagai
8. Sarana/fasilitas hiburan
penerima manfaat program. Dengan demikian, anggota sampel
9. Pemanfaatan waktu libur
ditarik secara purposif random sampling
10. Akses . kredit usaha
sebanyak 40 orang yang dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini.
C. Populasi dan Sampel Populasi menurut Soepeno (2002 : 82)) adalah keseluruhan subyek atau obyek yang menjadi sasaran penelitian. Arikunto (1996:115),
mengemukakan
bahwa
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Relevan
dengan
pendekatan
penelitian. Sementara itu, Sudjana (2002 :
instrumen atau alat pengumpul data yang
6) merumuskan populasi sebagai totalitas
digunakan dalam penelitian ini adalah
semua
Kuesioner
yang
mungkin,
hasil
atau
digunakan,
dan
populasi merupakan keseluruhan subyek
nilai
yang
metode
Daftar
maka
Pertanyaan
pengukuran,
Penelitian untuk menjaring data primer,
kuantitatif maupun kualitatif mengenai
sementara untuk menjaring data sekunder
karakteristik tertentu dari semua anggota
digunakan teknik dokumentasi. Semua data
menghitung
JAP NO.31 VOL III 2015
ataupun
Page 5
dan informasi dikumpulkan melalui teknik
Mandiri Perkotaan, dengan menerapkan
survei dan observasi langsung ke lapangan.
rumus Paired t-test : t
dimana :
E. Teknik Analisis Data Mengacu penelitian
dan
pada
permasalahan
hipotesis
= Error!
yang
telah
d
= Selisih nilai (skor) variabel
kondisi
ekonomi
masyarakat
antara
dirumuskan pada bagian terdahulu, maka
sesudah dan sebelum penerapan kebijakan
teknik analisis data yang digunakan dalam
PNPM Mandiri Perkotaan.
penelitian ini terdiri dari :
n
1. Analisis Tabel Frekuensi
= besar sampel 4.
Kriteria penerimaan hipotesis :
Teknik analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan
Hipotesis
keadaan/karakteristik
dapat
diterima atau
dinyatakan signifikan pada taraf uji 1 % atau α : 0,01.
variabel penelitian dengan menerapkan rumus :
Semua analisa data di bantu dengan
P = Error!x 100 %
program SPSS for windows versi 20
2. Analisis Korelasi Product moment
melalui perangkat Komputer.
Teknik analisis ini digunakan untuk
Pembahasan Hasil Penelitian
menguji keeratan hubungan atau derajat
1.
Dampak Implementasi Kebijakan
korelasi antara variabel bebas (X) dengan
PNPM
variabel tak bebas/variabel terikat (Y),
Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Mandiri
Perkotaan
Terhadap
dengan menerapkan rumus : r=Error!Selanjutnya,
untuk
menguji
hubungan fungsional antara variabel X dengan variabel Y digunaka Analisis Regresi Linear Sederhana.
Berdasarkan diketahui
bahwa
Teknik
ini
digunakan
untuk
menguji perbedaan atau persamaan kondisi ekonomi masyarakat antara sebelum dan sesudah menerima manfaat program PNPM JAP NO.31 VOL III 2015
1,
data yang
“Implementasi
bahwa
kebijakan
Program Masyarakat
Nasional Mandiri
Perkotaan berdampak/berpengaruh positif
Uji Beda (Uji-t) analisis
analisis
hipotesis
menyatakan
Pemberdayaan 3.
hasil
terhadap
perbaikan
kondisi
ekonomi
masyarakat, khususnya di Kecamatan Sario Kota Manado”, telah teruji keberlakuannya secara empiris dengan sangat meyakinkan Page 6
melalui analisis regresi sederhana dan
masyarakat kelurahan di Kecamatan Sario
korelasi prodict moment.
Kota Manado.
Berdasarkan hasil analisis korelasi product
moment
diperoleh
koefisien
korelasi ( r ) sebesar 0,538 dan koefisien determinasi, diperoleh ( r 2 ) sebesar 0,289. Hal ini bermakna bahwa kuatnya keterkaitan antar variabel Implementasi kebijakan
PNPM Mandiri
Perkotaan
dengan kondisi ekonomi masyarakat, diperoleh sebesar 53,8 % dan kuatnya daya
dukung
kebijakan
atau
daya
PNPM Mandiri
penentu Perkotaan
terhadap kondisi ekonomi masyarakat, diperoleh sebesar 28,9 %. Hal ini dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa pengaruh atau dampak kebijakan PNPM Mandiri Perkotaan terhadap kondisi ekonomi masyarakat sebesar 28,9 %, sedangkan sisamya sebesar 71,1 % ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
2.
Perbedaan Kondisi Sosial Ekonomi
Masyarakat
Sario
Antara
Kondisi Awal dan Kondisi Sekarang Hasil
pengujian
menggunakan
uji
menunjukkan
bahwa
menyatakan
“Ada
hipotesis
dengan
paired
t-test
hipotesis
yang
perbedaan
kondisi
ekonomi masyarakat Kecamatan Sario Kota
Manado,
antara
kondisi
awal
(sebelum implementasi kebijakan PNPM) dan kondisi sekarang (setelah implementasi kebijakan PNPM) Mandiri Perkotaan.”, dapat diterima secara meyakinkan pada tingkat kepercayaan 99 %. Hal ini bermakna bahwa kondisi ekonomi
masyarakat
Kecamatan
Sario
penerapan
PNPM
kelurahan
lebih
baik
Mandiri
di
setelah
Perkotaan,
dibanding sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan ekonomi
Persamaan regresi
Kecamatan
bahwa
masyarakat
rata-rata pasca
kondisi
penerapan
yang diperoleh
PNPM Mandiri Perkotaan diperoleh rata-
menjelaskan lebih lanjut tentang adanya
rata sebesar 29,4 atau dalam skala ideal
fakta empirik bahwa antara kebijakan
pengkuran sebesar 0.59 atau 59 %,
PNPM
sementara kondisi ekonomi masyarakat
Mandiri
Perkotaan
memiliki
karakteristik perkembangan yang linear
sebelum
atau sejajar dengan pertumbuhan atau
Perkotaan, rata-rata hanya sebesar 28,7
perkembangan
atau
kondisi
ekonomi
penerapan
dalam
sakala
PNPM
ideal
Mandiri
pengukuran
diperoleh sebesar 0,574 atau 57,4 % saja, JAP NO.31 VOL III 2015
Page 7
sehingga terjadi perbedaan, yakni sekitar
bagian sebelumnya, maka dapat ditarik
1.6 %. Hal ini bermaksa bahwa terjadi
bebrapa kesimpulan, sebagai berikut :
kenaikan kondisi ekonomi masyarakat
1.
kelurahan
Perkotaan dalam bentuk implementasi
Manado
di
Kecamatan
pasca
Sario
implementasi
Kota PNPM
Mandiri Perkotaan sebesar 1,6 %. Walupun ekonomi Kecamatan
Sario
kondiri
kelurahan
pasca
PNPM
program-program
di
implementasi
dan
pemberdayaan
masyarakat, khususnya di Kecamatan Sario Kota
Manado,
berada
pada
kecamatan
yakni hanya rata-rata sebesar 1,6 % per
PNPM
bulan,
kecenderungan lebih baik
hasil
uji
signifikansi
kategori
“tinggi”. Kondisi ekonomi masyarakat
PNPM Mandiri Perkotaan relatif kecil,
namun
Mandiri
pembangunan
infrastruktur
peningkatan
masyarakat
Kebijakan
Sario
pasca
Mandiri
implementasi
Perkotaan,
punya dibanding
menunjukkan bahwa ke dua hipotesis
sebelum implementasi PNPM Mandiri
penelitian
Perkotaan.
dapat
diterima
atau
teruji
keberlakuannya secara empiris dengan
2. Kebijakan PNPM Mandiri Perkotaan
sangat
ini
berdampak positif dan signifikan terhadap
mengindikasikan bahwa program-program
kondisi ekonomi masyarakat, khususnya di
yang
program
kecamatan Sario Kota Manado. Naik-
perkotaan
turunnya kondisi ekonomi masyarakat di
pemberdayan
Kecamatan Sario dapat dijelaskan melalui
meyakinkan.
dilaksanakan,
pembangunan maupun
Hal
baik
infrastrutur program
masyarakat,
khususnya
peningkatan
variasi
keberhasilan dan
pembangunan
kapasitas SDM, manajemen usaha dan
infrastruktur
penguatan modal usaha serta penciptaan
masyarakat
ikllim usaha dapat memberikan dampak
implementasi kebijakan PNPM Mandiri
positif bagi peningatkan kondisi ekonomi
Perkotaan, khususnya di Kecamatan Sario
masyarakat kelurahan itu sendiri.
Kota Manado.
sebagai
pemberdayaan konsekuensi
dari
Dengan demikian, semua hipotesis yang KESIMPULAN DAN SARAN
diajukan dalam penelitian ini telah teruji
A. Kesimpulan
keberlakuannya secara empiris sekaligus
Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebagaimana
telah
JAP NO.31 VOL III 2015
dikemukakan
pada
dapat menjustifikasi teori-teori maupun konsep-konsep yang mendasarinya. Page 8
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Mengacu pada beberapa temuan dalam
Arikunto, S., 1996, Prosedur Penelitian,
penelitian ini, maka dipandang perlu untuk
Suatu
mengajukan beberapa saran sebagai solusi
Aksara, Jakarta.
pendekatan
Praktek,
Bina
terbaik dalam memecakan masalah yang dihadapi berkaitan
pemerintah, dengan
khususnya
upaya
yang
.Soepeno, B., 2002, Statistik Terapan (dalam Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial
peningkatan
dan
keberhasilan pembangunan desa. Saran tersebut
dapat
dikemukakan
Cipta,
Sudjana, 1996, Teknik Analisa Regresi dan Korelasi bagi para Peneliti, Tarsito,
1. Untuk meningkatkan kodisi ekonomi
Bandung.
masyarakat, khususnya di Kecamatan Sario, maka diperlukan upaya konkrit
--------, 2002, Metoda Statistika, Edisi 6,
dari pemerintah kota Manado bersama stakeholders
lainnya
pemberdayaan
meningkatkan
masyarakat
Tarsito, Bandung. Dye, Thomas R., 1992, Understanding
melalui
Public
pemberian pelatihan kepada kelompok
modal
kerja
Policy
(Seventh
Edition),
Prentice Hall, Englewood Cliffs, New
pelaku usaha kecil-mikro, pemberian
Jersey 07632.
dan
pendampingan.
Islamy, Irfan M., 1994, Prinsip-prinsip
2. Mengingat kebijakan PNPM Mandiri
Perumusan
Perkotaan meberikan dampak positif dan signifikan terhadap perbaikan kondisi ekonomi masyarakan, maka pemerintah perlu menangani programprogram yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan hidup masyarakat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tujuan dilaksanakannya kebijakan PNPM Mandiri Perkotaan itu sendiri.
JAP NO.31 VOL III 2015
Rineka
Jakarta.
sebagai
berikut
bantuan
Pendidikan),
Kebijaksanaan
Negara, Bumi Aksara, Jakarta. Sumber lain : Badan Pusat Statistik, Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Tahun 2008 Petunjuk Program
Teknis
Operasional
Nasional
(PTO)
Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Surat
keputusan
Menteri
Koordinator
Bidang Kesejateraan Rakyat selaku Ketua Page 9
Tim
kordinasi
Kemiskinan
Penanggulangan Nomor
:
23/KEP/MENKO/KESRA/VII/2007.
JAP NO.31 VOL III 2015
Page 10