KEUNGGULAN KOMPETITIF PRODUK TABUNGAN HAJI BANK SYARIAH (BMI, BSM, DAN BANK DKI SYARIAH) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh: SUHAETI
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011
KATA PENGANTAR
Asalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah, puji dan syukur penulis persembahkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan anugerah dan kasih sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta kepada seluruh penerus perjuangannya. Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi IPS. penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Namun berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak maka penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya Kepada : 1. Yang Tercinta Kedua orang tua penulis Bapak H. Abdullah, S.pd. Dan Ibu Siti sumiati, Terima kasih atas kasih sayang, do’a, Ketulusan, kesabaran dan keikhlasan yang telah diberikan semoga Allah membalas segala kebaikannya, skripsi ini saya persembahkan mudah-mudahan menjadi suatu kebanggan untuknya. 2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan FITK UIN 3. Bapak Drs. H. Nurochim, MM. Ketua Prodi Pendidikan IPS. Yang selalu memberikan motivasi dan arahannya dari awal kuliah sampai penyelesaian skripsi ini. 4. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Sekretaris program studi Pendidikan IPS. Dan juga sebagai dosen pembimbing skripsi yang tulus ikhlas penuh kesabaran dan perhatian membimbing serta mengarahkan penulis 5. Ibu Syarifah Gustiawati, S.HI, M.EI, Kepala Sekolah MTS Yapia ParungBogor beserta dewan guru dan Staf yang telah memberikan ilmu dan bantuannya selama penelitian ini berlangsung. i
6. Bapak H. Nurohim Yunus, S.HI, L.LM, selaku Pengasuh Pondok Pesantren Yapia, terimakasih atas bantuan dan motivasiny kepada penulis 7. Kakakku Megawati dan suami Serka Triyanto, terima kasih atas bantuan moral serta materil, yang selalu memberikan dukungan, perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 8. Adikku Dewi Ratna Dumilah, Yang selalu memberikan doa’a dan kebersamaannya kepada penulis 9. Mas Kindi adam, S.T, terima kasih atas segala bantuan, motivasi, canda tawa, kebaikan dan kebersamaannya, dan juga banyak memberikan pengalaman yang dapat dijadikan inspirasi kepada penulis. 10. Keponakan ku Mutiara dan Carina, yang selalu memberikan keceriaan kepada penulis. 11. Teman-teman Prodi Pendidikan IPS angkatan 2006, terima kasih untuk kebersamaan kita selama ini. Semoga tali silaturahmi dan persahabatan kita selalu terjalin. 12. Teman-teman yang selalu memberikan kebahagiaan, pengalaman yang berharga, terimakasih atas segala kebersamaannya selama ini. khususnya Evi, kiki, tami, febri, ani, reni, debi, sri, lia, inta, rifa, Leni, yang telah banyak memberikan semangat dan pengalaman kepada penulis, semoga kita semua sukses. 13. Khusus Amelia terima kasih Banget ya atas bantuan dan kerjasamanya , semoga sukses untuk kamu, aku, dan teman-teman. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita
semua. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik untuk penulis sendiri dan para pembaca. Wasalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, 17 Desember 2010
Penulis ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................... iv DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. vii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. viii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1 B. Identifikasi Masalah.................................................................10 C. Pembatasan Masalah ...............................................................10 D. Perumusan Masalah .................................................................11 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................11
BAB II
KAJIAN TEORITIS, PENGAJUAN KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. E-Learning ..............................................................................13 1. Pengertian E-Learning .......................................................13 2. Sejarah E-learning .............................................................16 3. Karakteristik E-Learning....................................................17 4. Teknologi Pendukung E-Learning......................................17 5. Pembelajaran E-Learning...................................................18 6. Kelebihan dan kekurangan E-Learning..............................18 B. Pengertian Pembelajaran ..........................................................19 1. Ciri-ciri Pembelajaran ........................................................20 2. Tujuan Pembelajaran..........................................................21 3. Jenis-jenis Pembelajaran .................................................... 22 4. Teori-teori Pembelajaran ....................................................23 5. Prinsip-prinsip Belajar........................................................27 6. Masalah-masalah Belajar ...................................................27
iii
C. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ...........................28 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial...................................28 2. Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial…………………..29 3. Kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial.................................29 4. Karakteristik Pelajaran IPS.................................................29 4. Pembelajaran Konvensional ...............................................30 D. Penelitian Tindakan Kelas........................................................31 1. Pengertian Tindakan kelas....................................................31 2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas ………………….. 33 3. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ………………………… 33 4. Keunggulan dan Kelemahan Penelitian Tindakan Kelas …. 34 5. Penerapan Penelitian Tindakan Kelas …………………….. 34 6. Bentuk Penelitian Tindakan Kelas ………………………… 35 E. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan ……………….. 36 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................37 B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian..................................37 C. Subjek Yang Terlibat Dalam Penelitian....................................38 D. Peran dan Posisi Peneliti ..........................................................39 E. Tahapan Intervensi Tindakan ...................................................39 F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .............................40 G. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................40 H. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ................41 I. Tindak Lanjut ..........................................................................41
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA A. Deskripsi Data .........................................................................42 1. Deskripsi Siswa Kelas IX MTS Yapia Parung-Bogor ........42 2. Sejarah MTs. YAPIA Parung-Bogor ..................................42 3. Visi MTs. YAPIA ………………………………………. .43 4. Misi MTs. YAPIA ……………………………………….. 44 B. Pembelajaran IPS di Kelas IX MTs. YAPIA ............................44
iv
C. Hasil Penelitian........................................................................45 1. Tahap Pembelajaran Siklus I ..............................................45 2. Tahap Pembelajaran Siklus II .............................................52 3. Analisis Data......................................................................56 E. Interpretasi Hasil Analisis ........................................................58 F. Pembahasan Temuan Penelitian ...............................................59 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan..............................................................................63 B. Saran .......................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Ulangan siklus I dan Siklus II ........................................................59
Tabel 2
Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IX ...................60
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peneliti pada saat memperkenalkan pembelajaran dengan media elektronik ......................................................................................46 Gambar 2 Suasana ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung .................48 Gambar 3 Suasana siswa pada saat merangkum pelajaran ..............................49 Gambar 4 Diskusi kelompok pada siklus II ....................................................52 Gambar 5 Peneliti menjelaskan materi pada siklus II .....................................53 Gambar 6 Presentasi siswa dari hasil diskusi kelompok .................................53 Gambar 7 Pada saat siswa sedang mengeluarkan pendapat.............................54 Gambar 8 Pada saat siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan pada media elektronik............................................................................54 Gambar 8 Gambar uang ditampilkan pada media elektronik ..........................53
vii
Lembar Pernyataan Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika dikemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplak dari orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 06 Januari 2011
SUHAETI
i
KATA PENGANTAR
Maha Suci Allah SWT yang telah memberikan jalan hidup setiap insan yang berbeda-beda. Sungguh Maha Indah karunia-Nya yang telah membekali setiap insan dengan begitu banyak potensi dan bakat yang beraneka ragam. Dan atas ridho, kasih sayang dan cinta-Nya pula penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta. Shalawat serta salam tidak luput penulis panjatkan kepada kekasih Allah, Muhammad Saw. beserta para keluarga, sahabat, dah bahkan umatnya seluruh dunia hingga akhir zaman, Insya Allah dan mudah-mudahan kita pun termasuk salah satu kedalam umatnya, Amiin. Alhamdulillah skripsi yang berjudul “Keunggulan Kompetitif Produk Tabungan Haji Bank Syariah (Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank DKI Syariah)” dapat penulis selesaikan. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi dan melengkapi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada jurusan Muamalat prodi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa banyak pihak dan orang-orang yang terlibat dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, semoga Allah memberikan balasan
ii
yang terbaik dan berlipat ganda. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan untaian terima kasih, khususnya kepada: 1.
Ibunda tercinta dan tersayang, Ratinah, atas segala doa, pengorbanan, ribuan kasih sayang dan cintanya, keringat dan cucuran air mata yang telah banyak mengalir. Tiada untaian kata yang sanggup untuk dilukiskan. Semoga Allah memberikan balasan yang terindah dan berlipat ganda, serta membangunkan sebuah rumah yang indah di surga-Nya nanti.
2.
Ayahanda yang sangat kusayangi, Omang Abdurrahman, terima kasih atas pengorbanan, pengertian, dan kasih sayangnya selama ini. Semoga Allah selalu memberikan balasan yang sempurna, melindungi sepanjang hayatnya. Serta selalu diberi kesehatan lahir dan bathin Amin.
3.
Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH. MA. MM., selaku dekan Fakultas Syariah dan Hukum
4.
Ibu Dr. Euis Amalia, M. Ag. dan Bapak Mu’min Rouf, S.Ag, MA, selaku ketua dan sekretaris jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum
5.
Bapak Dr. H. Ahmad Mukri Aji, MA., selaku dosen pembimbing atas kesediaan dan kesabarannya dalam memberikan bimbingan, bantuan, arahan, dan sarannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah senantiasa menaungi dalam keberkahan, kabaikan, dan kebahagiaan dunia akhirat.
6.
Para dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah banyak memberikan ilmu dan inspirasinya yang sangat bermanfaat kepada penulis semasa perkuliahan.
iii
7.
Pimpinan dan staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan berbagai referensi.
8.
Mba Dina Rahmawati yang banyak membantu penulis untuk melakukan penelitian baik permohonan data maupun wawancara yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi ini.
9.
Kakak-Kakakku tersayang, Anah, Amin, Mumuh, Latif khususnya Nunung dan Ipah yang selalu tulus dan ikhlas memberikan kasih sayang, bantuan, do’a, perhatian, pengertian, pengorbanan dan
memotivasi agar penulis segera
menyelesaikan skripsi ini. 10. Para keponakanku yang manis dan lucu selalu menemani dan menghibur penulis setiap waktu. 11. Ly, Liya dan Riri yang selalu memberikan kesediaannya mendengarkan keluh kesah dan berbagi dalam keadaan suka, senang, sedih, dan duka. Semoga Allah selalu memberikan segala sesuatu yang terbaik dan terindah. 12. Teman-teman seperjuangan jurusan perbankan syariah angkatan 2006, khususnya kelas PS D. Semoga persahabatan ini tidak akan pernah luntur oleh waktu dan tetap abadi hingga akhirat kelak. 13. Dan pihak-pihak yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.Akhir kata, penulis sadar tentu ada kekurangan pada skripsi ini. Oleh karena itu, diharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak yang
iv
membacanya, karena hanya Allah-lah yang Maha Benar. Penulis pun berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan wawasan untuk kita semua. Amiin Allahumma Amiin.
Jakarta, 06 Januari 2011
SUHAETI
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ……………………………………………….
i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………...
ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….
v
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………………
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah …………………………..
7
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………..
8
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………
8
E. Review Studi Terdahulu .. ………………………………………..
9
F. Kerangka Teori dan Skema Alur Penelitian..................................... 11 G. Metode Penelitian ………………………………………………. 17 H. Sistematika Penulisan ………………………………………….
BAB II
19
TINJAUAN TEORITIS A. Ibadah Haji……………………………………………………….
21
B. Tabungan 1. Pengertian Tabungan……………………….. . ….. ...……… 22 2. Pengertian Tabungan di Bank……………………………….
vi
25
3. Pengertian Tabungan Syariah………………………………. 27 4. Fungsi Tujuan dan Manfaat Tabungan……………………
29
5. Manfaat dan Keuntungan Tabungan Haji.............................
33
C. Keunggulan Kompetitif 1. Pengertian…………………………………………………
35
2. Nilai Pandang Pelanggan dan Keunikan Produk…………
36
BAB III GAMBARAN UMUM PROFIL BANK SYARIAH A. Profil Bank Muamalat Indonesia…………………..................... 39 B. Profil Bank Syariah Mandiri……………………………........... 43 C. Profil Bank DKI Syariah……………………………................. 52
BAB IV KEUNGGULAN
KOMPETITIF
PRODUK
TABUNGAN
HAJI
BANK SYARIAH A. Gambaran Umum Produk Tabungan Haji BMI………………… 58 B. Gambaran Umum Produk Tabungan Haji BSM……………….. 62 C. Gambaran Umum Produk Tabungan Haji Bank DKI Sya……... 63 D. Aplikasi dan Prosedur Tabungan Haji…………………………. 64 E. Analisis terhadap Keunggulan Kompetitif Produk Tabungan Haji Bank Syariah………………………………………………. …… . 67
vii
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………...
80
B. Saran ………………………………………………………….
82
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..
84
LAMPIRAN………………………………………………………………….
86
viii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kelahiran bank syariah di Indonesia di dorong oleh keinginan masyarakat Indonesia (terutama umat Islam) yang berpandangan bunga merupakan hal yang haram. Walaupun demikian, sebenarnya prinsip bagi hasil dalam lembaga keuangan telah dikenal baik di negara Islam maupun non Islam. Jadi bank syariah tidak berkaitan dengan kegiatan ritual keagamaan (Islam) tapi lebih merupakan konsep pembagian hasil usaha antara pemilik modal dengan pihak pengelola modal. Dengan demikian pengelola bank dengan prinsip syariah dapat diakses dan dikelola oleh seluruh masyarakat yang bersikap tidak terbatas pada masyarakat Islam, walaupun tidak dipungkiri sampai saat ini. Bank syariah di Indonesia cukup besar, karena Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk muslim paling besar. Dari aspek hukum, dikeluarkan UU NO. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU NO. 7 Tahun 1992 tentang perbankan serta dikeluarkannya fatwa bunga bank haram dari Majelis Ulama Indonesia. Tahun 2003 menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Baik dengan melakukan konversi sistem perbankan dari konsep konvensional menjadi syariah ataupun
2
pembukuan cabang syariah oleh bank-bank konvensional maupun pendiri Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Hal ini dilakukan karena bank syariah terbukti memiliki berbagai keunggulan dalam mengatasi dampak krisis ekonomi beberapa waktu yang lalu, serta mempunyai potensi pasar yang cukup besar, mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim dan masih banyak kalangan umat Islam yang enggan berhubungan dengan perbankan yang menggunakan sistem ribawi.1 Visi perbankan Islam umumnya adalah menjadi wadah terpercaya bagi masyarakat yang ingin melakukan investasi dengan sistem bagi hasil secara adil sesuai syariah. Memenuhi rasa keadilan bagi semua pihak dan memberikan maslahat bagi masyarakat luas adalah misi utama perbankan Islam.2 Salah satu produk perbankan yang dikatakan dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat muslim ialah produk tabungan haji. Produk ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan umat muslim dalam menunaikan rukun Islam yang ke-5, yaitu ibadah haji, dikarenakan sebelumnya pelayanan untuk jasa keuangan ibadah haji dilakukan oleh perbankan konvensional mencemari nilai ibadah haji dikelola bank konvensional, menghasilkan bunga bank. Sedangkan tujuan dari pengelola dana haji oleh bank syariah agar ibadah haji dipastikan bersih dari praktek syariah. Kenyataannya pada tahun 1
Muhammad Syafi‟I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek (Jakarta:Gema Insani Press,2004,cet ke 8)h.26 2 Wirdaningsih, Bank dan Asuransi di Indonesia(Jakarta:Kencana,2005,cet 2)h.15
3
2007 sampai 2008 nasabah banyak yang menyimpan tabungan haji di bank konvensional. Mantan Menteri agama Maftuh Basyuni menyatakan, penyetiran Badan Pengelola Ibadah Haji sebaiknya lewat bank syariah. Tapi mantan duta besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi berencana hanya menunjuk 3 bank syariah. Ia yakin, pemakaian bank syariah membuat niat suci ibadah haji terlaksana dengan nyaman dan halal. Masih ada alasan lain, yaitu mengefisiensikan
tugas
Departemen
Agama,
yang
sebelumnya
mengkoordinasikan 21 Bank Penerima Setoran Badan Pengelola Ibadah Haji. ”jumlah sebanyak ini menyulitkan saat harus melakukan laporan keuangan”. Kebijakan Menteri Agama yang mulai berlaku tahun 2007 ini selaras dengan isi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, yang mengharamkan pengelolaan dana haji oleh bank konvensional yang berbasis riba. Ketua Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Ma‟ruf Amin : menegaskan bahwa rangkaian ibadah haji harus tetap terjaga kesuciannya sejak pembayaran, penyelenggaraan, sampai pelaksanaannya. Menurut Ma‟ruf saat ini jaringan perbankan syariah makin luas berkat kebijakan Bank Indonesia melalui PBI NO. 8/3/2006 tentang Office Chanelling. Kebijakan ini memungkinkan bank konvensional yang sudah punya Undang-Undang Syariah membuka layanan syariah di seluruh gerai konvensionalnya. “jadi, setiap calon haji di berbagai pelosok daerah tetap bisa menyetorkan uang dengan sistem syariah melalui
4
bank terdekat. Perencanaan terhadap revisi Undang-Undang Nomor 17/1999 tentang penyelenggaraan ibadah haji merupakan yang baik prospek industri perbankan syariah. Selama ini bank yang berperan sebagai bank penerima setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji lebih di dominasi oleh UndangUndang No. 17/1999 tentang penyelenggaraan ibadah haji disebutkan pada pasal 10 ayat 1 bahwa pembayaran biaya penyelenggaraan ibadah haji dilakukan kepada rekening Menteri Agama melalui bank pemerintah atau bank swasta yang ditunjuk oleh Menteri Agama setelah mendapat pertimbangan Gubernur Bank Indonesia, adapun Bank-Bank penerima setoran untuk Badan Pengelola Ibadah Haji ialah Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, BSM, Bank Muamalat, Bank Syariah Bukopin, Bank DKI Syariah, Bank Jabar.3 Bank konvensional dan bank syariah mempunyai paradigma yang berbeda secara mendasar dalam melakukan penghimpunan dana. Bank konvensional menghimpun dana nasabah dan meminjamkan kepada debitur dengan sistem bunga, sedangkan bank syariah menghimpun dana nasabah dan menyalurkan kepada debitur dengan skim bagi hasil. Di satu pihak, tujuan responden menabung haji di Bank Syariah adalah untuk mengamankan dananya dari kemungkinan yang tidak diharapkan. Di pihak lain, tujuan responden
menanamkan
uangnya
di
bank
syariah
adalah
untuk
menginvestasikan dalam berbagai pembiayaan. Sedang jika mengalami 3
Dirjen Bimas Islam &Urusan Haji, Bunga Rampai Perhajian II.Jakarta:Depag RI,2001
5
kerugian (yang bukan kesalahan bank sebagai mudharib) maka nasabah pemilik dana ikut juga menanggung kerugian tersebut.4 Sekarang ini banyak perusahaan yang membuka biro perjalanan haji, begitu juga dengan perbankan syariah. Industri perbankan syariah dapat meraup keuntungan dari pengendapan dana haji. Dana haji yang mengendap akan diinvestasikan kembali oleh industri perbankan pada instrumen yang diprediksikan memberikan keuntungan. Dana haji yang dikelola oleh industri perbankan syariah secara tidak langsung akan memberikan simultan positif terhadap peningkatan market share bank syariah. Masalahnya, market share bank syariah masih berkisar pada angka 1,7%. Angka yang sangat kecil jika dibandingkan dengan market share perbankan konvensional.5 Banyaknya keberadaan biro-biro perjalanan haji, menimbulkan persaingan antara satu dengan lainnya. Untuk dapat bertahan dan mendominasi persaingan diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Selama perusahaan dapat melakukan kegiatan tertentu dengan lebih baik dari para pesaingnya, perusahaan itu akan dapat memperoleh keunggulan kompetitif. Dengan demikian, maka perusahaan harus mampu memberikan kepuasan terhadap nasabahnya. Dalam memberikan kepuasan terhadap nasabah dapat melalui penyampaian produk dan pelayanan.
4
Rubrik Ekonomi Bisnis Syariah, Republika, 18 Januari 2006) h.15 AM.Hasan Ali, Mengais Keuntungan di Lahan Haji, artikel diakses pada tanggal 17 Juni 2008 dari www.google.com 5
6
Saat ini bank-bank bersaing dalam menawarkan produk tersebut agar masyarakat berminat menabung di bank tersebut. Oleh karena itu, bank harus memberikan berbagai macam produk yang mempunyai kelebihan dan keunggulan tersendiri dibanding dengan produk pesaing guna mencapai kepuasan pelanggan. Dengan demikian, jelaslah bahwa dengan produk yang berkualitas tinggi dan diiringi dengan pelayanan yang baik yang diberikan oleh bank maka akan mendorong nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan. Dengan dasar pemikiran tersebut, maka penulis tertarik untuk mencoba mengadakan penelitian guna mengetahui apa saja keunggulan produk tabungan haji di bank syariah. Dengan adanya tabungan haji ini, selain merasa aman juga dapat meringankan calon jemaah haji dalam menyiapkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH), karena dana tersebut dalam jangka waktu panjang juga dapat memberikan efek yang menguntungkan dan juga dana yang terkumpul dapat diinvestasikan dan membeli berbagai aset demi pelaksanaan haji di lapangan.
Hingga tahun 2010 lalu, terdapat 11 BUS yakni Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank Mega Syariah, BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Victoria Syariah, BCA Syariah, Bank Jabar Banten Syariah serta Maybank Syariah. Dari sekian banyak BUS yang menawarkan produk tabungan haji, penulis tertarik untuk
7
membandingkan produk tabungan haji antara BMI, BSM, dan Bank DKI Syariah. Karena BMI dan BSM termasuk kategori BUS yang menggunakan konsep Full Islamic Banking dan Dual Banking System. Selain itu, Bank Muamalat Indonesia (BMI) meraih prediket bank syariah terbaik di Indonesia dari Islamic Finance News dan BSM mendominasi sebagai pemimpin pangsa pasar industri perbankan syariah. Sedangkan Bank DKI Syariah adalah satusatunya UUS yang bekerja sama dengan Kantor Urusan Haji Provinsi DKI Jakarta juga menjadi agen wakaf uang Badan Wakaf Indonesia untuk penghimpunan wakaf uang.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba mengangkat masalah tersebut dalam karya ilmiah ini dengan judul “Keunggulan Kompetitif Produk Tabungan Haji Bank Syariah (Bank Muamalat Indonesia, BSM, Bank DKI Syariah)”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dideskripsikan diatas, maka penulis perlu membatasi pembahasan. Agar pembahasan mempunyai maksud dan tujuan terarah dan jelas, supaya tidak terjadi pelebaran masalah dalam penulisan skripsi ini.
8
Dengan pembahasan masalah yang khusus membahas tentang keunggulan produk tabungan haji pada beberapa bank syariah. Serta perbedaan kompetitif produk tabungan haji pada bank syariah. Dari latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan beberapa permasalahan ini sebagai berikut : 1. Bagaimana produk tabungan haji yang ditawarkan oleh Bank Muamalat? 2. Bagaimana produk tabungan haji yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri? 3.
Bagaimana produk tabungan haji yang ditawarkan oleh Bank DKI Syariah?
4.
Apa keunggulan kompetitif dari produk tabungan haji yang ditawarkan oleh masing-masing bank syariah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini diadakan adalah sebagai berikut 1. Untuk mengetahui apa keunggulan dari produk tabungan haji Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank DKI Syariah 2. Untuk mengetahui perbedaan keunggulan produk tabungan haji bank syariah 3. Untuk mengetahui manfaat tabungan haji masing-masing bank syariah bagi masyarakat dan bank syariah.
9
Sedangkan manfaat penelitian yang ingin dicapai adalah 1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang ekonomi Islam 2. Sebagai kontribusi sederhana bagi keilmuan ekonomi Islam, khususnya perkembangan bank syariah 3. Dapat dijadikan referensi dan informasi 4. Bagi fakultas syariah dan hukum, hasil penelitian diharapkan dapat menambah khazanah perpustakaan tentang ekonomi islam dan sebagai sumbangan yang berguna dalam memperkaya koleksi dalam ruang lingkup karya-karya penelitian 5. Bagi masyarakat, diharapkan dapat digunakan sebagai media informasi untuk melaksanakan roda perekonomian yang dapat meningkatkan taraf hidup yang sejahtera
D. Review Studi Terdahulu 1. Pendekatan Analisis Swot terhadap Produk Tabungan Haji Arafah (Studi Kasus pada Bank Muamalat), Cipto Kurnia Aji-Perbankan Syariah, 2008 Analisis Swot tabungan haji arafah membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) yaitu mayoritas penduduk beragama Islam, membaiknya image masyarakat terhadap bank syariah, memiliki Undang-undang perbankan syariah, promosi melalui media elektronik dan ancaman (threats) seperti
10
kurangnya antusias masyarakat, banyaknya pesaing, keadaan ekonomi yang buruk dengan faktor internal. Kekuatan (strength) seperti dikelola dengan system syariah, memperoleh nisbah bagi hasil, diberikan asuransi jiwa, memperoleh kepastian keberangkatan, mendapatkan fee, bebas biaya administrasi bulanan dan kelemahan (weakness) seperti kurangnya promosi, terlalu tinggi setoran perbulan.
2. Kepuasan Nasabah terhadap Tabungan Haji Mabrur di Bank Syariah Mandiri Cabang Pamulang, Siti Hajar Yanti-Perbankan Syariah, 2009 Suatu kepuasan produk tabungan haji di BSM mempunyai suatu kepuasan pada keamanan uang nasabah pada tabungan haji, penggunaan dana tabungan haji untuk usaha yang halal, bagi hasil pada tabungan haji yang sesuai dengan syariah, pelayanan yang ramah terhadap nasabah tabungan haji, cepat tanggap terhadap pengaduan nasabah , fasilitas ATM , prosedur tabungan haji yang tidak terbelitbelit, transfer uang tabungan haji cepat, program sosialisasi tabungan haji yang menarik, penguasaan pegawai bank terhadap tabungan haji. Mayoritas kepuasan positif nasabah mencerminkan kognitif, afektif, dan konoatif, yang terbentuk dengan melibatkan sejumlah factor antara lain prosedur maka, kepuasan positif nasabah itu harus ditindak lanjuti dengan upaya prosedur yang optimal, sehingga kepuasan positif mengalami penguatan, yang pada gilirannya menjadi real Sharia Loyalist bagi Bank Syariah.
11
3. Strategi Pemasaran Tabungan Haji Mabrur di Bank Syariah Mandiri, Sidoarjo, Siti Nurul Kamalia IAIN Sunan Ampel Surabaya Bahwasannya, strategi pemasaran yang telah diterapkan pada BSM adalah strategi pemasaran secara umum, yang mengemukakan tentang strategi persaingan serta mempertahankan konsumen yang ada. Sedangkan yang membedakan dengan penelitian saat ini adalah keunggulan kompetitif produk tabungan haji antara bank syariah yang diteliti.
E. Kerangka Teori dan Skema Alur Penelitian 1. Produk Penghimpunan Dana Bagi bank konvensional, selain modal, sumber dana lainnya cenderung bertujuan untuk menahan uang. Hal ini sesuai dengan pendekatan yang dialkukan Keynes yang mengemukakan bahwa orang membutuhkan uang untuk tiga kegunaan : transaksi, cadangan (jaga-jaga), dan investasi. Oleh karena itu, produk penghimpunan dana pun disesuaikan dengan tiga fungsi tersebut, yaitu berupa giro, tabungan, dan deposito.6 a. Giro Pada umumnya, bank syariah mengggunakan akad al-wadi‟ah pada rekening
giro.
Nasabah
yang
membuka
rekening
giro
berarti
menggunakan akad wadi‟ah (titipan). Dalam fiqh muamalah, wadi‟ah 6
Muhammad Syafi‟I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek (Jakarta:Gema Insani Press,2004,cet ke 8)h.155-157
12
dibagi menjadi dua macam : wadi‟ah yad al-amanah dan wadi‟ah yad adh-dhamanah.7 Akad wadi‟ah yad al-amanah adalah akad titipan yang dilakukan dengan kondisi penerima titipan (bank) tidak wajib mengganti jika terjadi kerusakan. Biasanya, akad ini diterapkan bank pada titipan murni, seperti safe deposit box. Dalam hal ini bank hanya bertanggung jawab atas nilai bukan fisik yang dititipkan. Adapun wadi‟ah yad adhdhamanah adalah titipan yang dilakukan dengan kondisi penerima titipan bertanggung jawab atas nilai bukan fisik dari uang yang dititipkan. Bank syariah menggunakan akad wadi‟ah yad adh-dhamanah untuk rekening giro.
b. Tabungan Bank syariah menerapkan dua akad dalam tabungan, yaitu wadi‟ah dan mudharabah.8 Tabungan yang menerapkan akad wadi‟ah mengikuti prinsip-prinsip wadi‟ah yad adh-dhamanah, srtinys tabungan ini tidak mendapatkan keuntungan karena ia titipan dan dapat diambil sewaktuwaktu dengan menggunakan buku tabungan atau media lain seperti kartu ATM. Tabungan yang berdasarkan akad wadi‟ah ini tidak mendapatkan
7
Mustafa Abdullah al Hamsyari,al- a,mal al- mashrafiyyah wal-islam.(Kairo:Majma Buhuth al-islamiyah,1985).Jihad Abdullah Husain Abu Uwaimir,Attarsyid Asysyarie lil-Bunuk Al-Qaimah (Kairo al-ittihadad-dauli lil-bunuk al-islamiah,1986) 8 Hasan Abdullah al-amin,al-mudharabah asy-syar’iyyah wa tatbiqatuha al-haditsah (Jeddah,IRTI,IDB,1988)
13
dari bank karena bersifat titipan. Akan tetapi bank tidak dilarang jika ingin memberikan bonus/hadiah. Tabungan yang menerapkan akad mudharabah mengikuti prinsipprinsip akad mudharabah. Di antaranya sebagai berikut. Pertama, keuntungan dana yang digunakan harus dibagi antara shahibul maal (nasabah) dan mudharib (bank). Kedua, adanya tenggang waktu antara dana yang diberikan dan pembagian keuntungan, karena untuk melakukan investasi dengan memutarkan dana itu diperlukan waktu yang cukup. c. Deposito Bank syariah menerapkan akad mudharabah untuk deposito.9 Seperti dalam tabungan, dalam hal ini nasabah (deposan) bertindak sebagai shohibul maal dan bank selaku mudharib. Penerapan mudharabah terhadap deposito dikarenakan kesesuaian yang terdapat di antara keduanya. Misalnya, akad mudharabah mensyaratkan adanya tenggang waktu antara penyetoran dan penarikan agar dana itu bisa diputarkan. Tenggang waktu ini merupakan salah satu sifat deposito, bahkan dalam deposito terdapat pengaturan waktu, seperti 30 hari, 90 hari dan seterusnya.
9
Mahnud Mohammad Babily,al-Mashrafal-iskami Dharurah Hatmiyah (Beirut:al-Maktab alislami,1989)
14
2. Keunggulan Kompetitif Keunggulan Kompetitif (Competitive Intelligence) adalah hasil (output) dari proses yang sistematik dan sah (legal) untuk mendapatkan dan menganalisa informasi mengenai pesaing bisnis yang telah ada dan potensial. Outputnya mungkin terdiri atas rencana / pemikiran yang saat ini dilakukan pesaing, fokus mereka, kegiatan atau program yang sedang dijalankan. Strategi adalah tindakan yang terintegrasi dalam mengejar keunggulan kompetitif. Strategi yang sukses membutuhkan pemahaman atas nilai ynag unik yang menjadi sumber keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan akhirnya sukses karena kemampuan mereka melaksanakan aktivitas spesifik atau sekelompok aktivitas lebih baik daripada pesaing mereka. Aktivitas-aktivitas ini memampukan perusahaan untuk menciptakan nilai yang unik bagi para pelanggan mereka. Ini adalah nilai yang merupakan pusat untuk mencapai dan mendukung keunggulan kompetitif. Nilai yang unik ini harus merupakan sesuatu yang tidak mudah ditandingi oleh pesaing. Keunikan dan besarnya nilai pelanggan itu diciptakan oleh strategi perusahaan yang akhirnya ditentukan oleh persepsi pelanggan. Mutu strategi perusahaan pada akhirnya diukur dari hasil penjualan, laba, atau beberapa ukuran lain. Hasilnya, pada gilirannya, tergantung pada tingkat nilai yang diciptakan untuk pelanggan semakin besar nilai yang
15
diterima oleh pelanggan, semakin baik strategi itu. Sebuah perusahaan mungkin memasarkan perangkap tikus yang lebih baik, tetapi sukses akhir dari produk itu tergantung pada keputusan pelanggan apakah akan membelinya atau tidak menurut nilai yang diyakininya ada pada produk tadi. Ringkasnya, keunggulan bersaing dicapai dengan menciptakan nilai yang lebih tinggi daripada pesaing dan nilai ditentukan oleh pelanggan.10
10
Warren,J.Keegan,Manajemen Pemasaran Global(Jakarta:PT.Indeks Kelompok Gramedia,2003)hal 15-19
16
Skema Alur Penelitian Keunggulan Kompetitif Produk Tabungan Haji Bank Syariah (Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank DKI Syariah)
Produk Tabungan Haji pada Bank Syariah
Keunikan Produk
BMI
BSM
Analisis Perbandingan
Hasil Penelitian
Kesimpulan
Bank DKI Syariah
17
F. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif yaitu kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian. Penelitian deskriptif menentukan dan melaporkan keadaan sekarang.11Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu kejadian tertentu. Dalam penelitian deskriptif tingkat keyakinan harus maksimal.12 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang penulis akan lakukan yakni studi kasus 3 bank syariah. Dimana suatu pendekatan yang mencoba menyajikan objek yang sedang diteliti serta menganalisisnya.Metode ini akan melibatkan kita dalam penyelidikan yang lebih mendalam dan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap objek penelitian. 3. Jenis data dan sumber data a. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama kali baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara. 11
Alimuddin Tuwu,Pengantar Metode Penelitian(Jakarta:UI Press,1993),hal 71 Sukandar Rumidi,Metodologi Penelitian(Yogyakarta:Gajah Mada University Press,2004)hal 104 12
18
b. Data sekunder merupakan data yang telah ada, yang diperoleh dari buku, majalah, koran, jurnal, internet dan sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi yang berhubungan dengan penelitian ini. 4. Teknik pengumpulan data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini diperoleh melalui : a. Studi Dokumentasi, yaitu dengan jalan mengumpulkan data dari bukubuku, majalah,internet dan artikel yang berhubungan dengan materi skripsi. b. Wawancara, yakni wawancara bebas yang dilakukan dalam bentuk tanya jawab dengan pihak yang bersangkutan yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan ini. 5. Teknik Analisa Data Setelah selesai mengumpulkan data secara lengkap, tahapan selanjutnya adalah analisis data. Pada tahap ini, data dikerjakan serta dimanfaatkan sampai dapat berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian. Dalam informasi tersebut akan disajikan dalam bentuk deskriptif kualitatif yang fungsinya untuk menggambarkan keadaan atau fenomena. Dalam hal ini, penulis hanya menganalisis pada hal-hal yang berhubungan dengan produk tabungan haji bank syariah.
19
6. Teknik Penulisan Skripsi Adapun teknik penulisan skripsi ini, mengacu kepada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
G. Sistematika Penulisan Adapun keseluruhan isi dari skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, kerangka teori, metodologi penelitian, objek penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN TEORITIS
Pada bab ini akan dibahas lebih mendalam tinjauan pustaka atau studi literatur dan teori-teori yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini.
BAB III. GAMBARAN UMUM PROFIL BANK SYARIAH
Dalam bab ini akan diuraikan gambaran umum profil
masing-masing bank
syariah, yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri dan Bank DKI Syariah
20
BAB IV. KEUNGGULAN KOMPETITIF PRODUK TABUNGAN HAJI BANK SYARIAH
Bab ini berisi mengenai deskripsi produk tabungan haji Bank Muamalat, BSM, dan Bank DKI Syariah serta analisis terhadap keunggulan kompetitif produk tabungan haji masing-masing bank syariah.
BAB V. PENUTUP
Pada bab ini penulis mencoba membuat kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-saran yang kiranya bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
21
BAB II LANDASAN TEORI
A. IBADAH HAJI Ibadah haji diwajibkan kepada kaum muslimin, yang memiliki kemampuan dan kesanggupan, agar mereka dapat menyaksikan berbagai manfaat kerohanian yang sangat berguna. Padasaat melakukan ibadah haji, umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di Makkah, Masjidil Haram, di bawah naungan satu agama, untuk mencapai satu tujuan, Ukhuwah Islamiyah. Pertemuan internasional yang besar itu sudah tentu akan mempermudah tergalangnya persatuan dan kesatuan. Semuanya merasakan hangatnya persaudaraan Islam.13 Setiap orang Islam tentu mendambakan untuk pada suatu ketika dapat pergi menunaikan haji ke tanah suci Makkah, di mana pelaksanaannya adalah tiap tahun, untuk memenuhi rukun Islam yang kelima. Bagi umat Islam yang bermukim di sekitar tanah Arab, pergi menunaikan ibadah haji mungkin tidak menjadi masalah, karena dekatnya. Tetapi bagi umat Islam yang berada di Asia Tenggara dan lainnya, perjalanan ke Makkah merupakan pengembaraan yang mengagumkan. Berbagai cara ditempuh, dengan kapal laut yang 13
Prof.DR.Zakiah Darajat, Haji Ibadah yang Unik, (Jakarta:Ruhama, 1989), hal.1
22
memakan waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan. Sekarang, dengan bertambahnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih serta makin lancarnya transportasi misalnya dengan menggunakan pesawat terbang sehingga melaksanakan ibadah haji lebih mudah. Banyak rahasia dan hikmah yang terkandung dalam pelaksanaan ibadah haji. Di sana terdapat bukti-bukti sejarah dan keagamaan yang menunjukkan betapa eratnya hubungan ajaran Islam dengan ajaran Nabi Ibrahim as. Ia pun mengandung rahasia kejiwaan yang dialami oleh masingmasing orang yang melakukan ibadah haji. Tiap orang mempunyai makna tersendiri terhadap pengalaman di tanah suci. B. TABUNGAN 1. Pengertian Tabungan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : bahwa pengertian tabungan adalah tempat menabung uang, celengan atau uang yang disimpan di bank yang pengembaliannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.14 Dalam fiqh Islam, tabungan disebut al-wadi‟ah. Al-wadi‟ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu
14
Penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta:balai Pustaka,1989) h.881
23
maupun badan hukum,yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip kehendaki.15 Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam,karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan dating sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.16 Dalam al Qur‟an terdapat ayat-ayat yang secara tidak
langsung
telah
memerintahkan
kaum
muslimin
untuk
mempersiapkan hari esok secara lebih baik,seperti dalam al Qur‟an :
)٩ : ۴
النساء ̸ (
Artinya:” Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” ( QS. An Nisa/ 4 : 9)
Ayat tersebut memerintahkan kita untuk bersiap-siap dan mengantisipasi masa depan keturunan, baik secara rohani (iman dan takwa) maupun secara ekonomi harus dipikirkan langkah-langkah perencanaannya, salah satunya dengan menabung.
15 16
h.205
Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah (Beirut: DarulKitab Al Arabi, 1987) Cet ke-8 h. 3 M.Syafi‟I Antonio, Bank Syariah:Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta:Tazkia Institute,1999)
24
) ١٨ : ٥٩ الحشر ̸ ( Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”( QS. Al Hasyr / 59: 18)
Dahulu orang menyebut tabungan sebagai hasil mengumpulkan uang yang disimpan dalam tabung yang dibuat dari tanah liat, peti dan tabungan llainnya. Hasil tabungannya ini adalah kelebihan penghasilan seseorang setelah dikonsumsi dan digunakan untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Setelah terkumpul
dan jumlahnya
cukup,
maka
tabungan
tersebut
dimanfaatkan untuk keperluan yang biasanya sudah direncanakan terlebih dahulu seperti pergi haji, beli sawah, modal usaha dan sebagainya.17 Kebiasaan seperti itu berlangsung terus sampai saat ini. Bedanya ialah apabila waktu lampau pengumpulan uang secara fisik (kertas maupun logam) masih sering dilakukan, maka saat ini masih jarang terjadi, kecuali pada anakanak yang oleh orang tua atau gurunya dilatih untuk membiasakan hidup hemat untuk menabung. Dewasa ini orang lebih memilih bank atau koperasi simpan pinjam sebagai cara menabung.
17
Buku Panduan BSM, Produk Tabungan, (Jakarta:BSM,2005) h.25
25
Menabung seperti yang diutarakan terdahulu mengandung kelemahan antara lain, harus menyiapkan tabung atau tempat yang aman dari kehilangan atau pencurian dan jumlahnya tidak akan bertambah bila tabungan tersebut tidak diisi. Selama uang tersebut, berada ditempatnya, uang tersebut tidak memberi faedah apa-apa bagi pemiliknya maupun orang lain. Kalau diamati, dunia perbankan selalu melihat setiap adanya peluang sumber dana termasuk kebiasaan masyarakat dalam praktek menabung. Untuk mendayagunakan dana tersebut maka bank kemudian menawarkan jasanya berupa produk tabungan yang kita kenal semua. Tabungan di bank memberikan faedah yang lebih besar baik bagi pemilik diberikan oleh bank. Sementara itu bank dapat memberikan alat produksi, perluasan usaha, menambah modal kerja dan sebagainya sehingga dapat melipat gandakan kemakmuran.18 2. Pengertian Tabungan di Bank Pengertian tabungan menurut undang-undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah “ simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
18
Ibid, h.26
26
dengan cek, bilyet giro, dan atauu lainnya yang dipersamakan dengan itu.19 Pengertian penarikan hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati maksudnya adalah untuk menarik uang yang disimpan di rekening tabungan antar satu bank dengan bank lainnya berbeda, tergantung dari bank yang mengeluarkannya. Hal ini sesuai pula dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan penabung.20 Menurut sejarahnya, antara tahun 1974 sampai dengan 1988 tabungan di Indonesia hanya tabanas (tabungan pembangunan nasional) dan taska (tabungan asuransi berjangka) saja, yang penyelenggaraannya dibawah koordinasi bank Indonesia. Tabungan yang semula diselenggarakannya oleh masing-masing bank diganti tabanas dan taska tersebut.21 Kebijakan tersebut merupakan gerakan menabung yang tujuannya ialah untuk menggairahkan menabung atau mobilisasi dana dan membiasakan masyarakat berbank, supaya masyarakat tertarik, maka setiap semester kepada masing-masing penabung tabanas dan taska tersebut diberikan hadiah yang diundi dengan membagikan kupon sesuai dengan banyaknya saldo tabungan masing-masing. Untuk pengadaan 19
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2003) Cet ke-7 h. 74 20 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004) Cet ke-3 h. 84 21 Buku Panduan BSM, Produk Tabungan,(Jakarta:BSM, 2006) h. 26
27
hadiah tabanas atau hadiah taska Bank pelaksana tabanas atau taska dikenakan secara proporsional. Jenis tabungan seperti ini kurang dinikmati oleh masyarakat karena bunganya rendah. Setelah masa diregulisasi perbankan yang terkenal dikeluarkan pada tanggal 27 Oktober 1988, maka bank-bank dibebaskan kembali untuk
mengeluarkan tabungan masing-masing diluar proyek
tabanas dan taska yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sejak itulah berbagai bentuk tabungan yang diperkenalkan melalui promosi dan hadiah lebih gencar dan menarik, sehingga menghimpun dana besar yang sebelumnya tidak tersentuh oleh perbankan karena bank tidak bebas membuka kantor cabang.22 3. Pengertian Tabungan Syariah Yang dimaksud dengan tabungan syariah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini Dewan Syariah Nasional (DSN) telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa tabungan yang dibenarkan adalah tabungan yang berdasarkan prinsip Wadiah dan Mudharabah.
22
Ibid, h.27
28
a. Tabungan Wadiah Tabungan Wadiah merupakan tabungan yang dijalankan berdasarkan akad wadiah, yakni simpanan atau titipan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan berdasarkan syarat-syarat tertentu yang telah disepakati antara bank dan nasabah.23 Tabungan wadiah merupakan tabungan yang dijalankan berdasarkan akad wadiah, titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Berkaitan dengan produk tabungan wadiah, bank syariah menggunakan wadiah yad adhdhamanah. Dalam hal ini, nasabah bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada bank syariah untuk menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang titipan, sedangkan bank syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi dana atau barang yangg disertai hak untuk menggunakan atau manfaatkan dana atau barang tersebut. b. Tabungan Mudharabah Yang dimaksud dengan tabungan mudharabah adalah yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah.24 Mudharabah mempunyai
23
Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah (Jakarta:Zikrul Hakim, 2004) Cet ke-2 h 101 24 Euis Amalia, dkk, Konsep dan Mekanisme Bank Syariah, Rujukan Konseptual untuk Praktek Bank Mini Syariah, (Jakarta:Fakultas Syariah dan Hukum UIN) h. 23
29
dua
bentuk,
yaitu
mudharabah
muthlaqah
dan
mudharabah
muqayyadah, yang perbedaan utama diantara keduanya terletak pada ada atau tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik dana kepada bank dalam mengelola hartanya. Dalam hal ini, bank syariah bertindaksebagai mudharib (pengelola dana). Bank syariah dalam kepastiannya sebagai mudharib, mempunyai kuasa untuk melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertindak dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak lain.25 4. Fungsi Tujuan dan Manfaat Tabungan Islam sebagai agama yang universal mengatur umatnya tidak hanya dalam aspek ibadah tetapi mengatur juga aspek social, politik bahkan ekonomi. Semua norma dan nilai ekonomi diatur dalam sumber hokum Islam, yaitu al Qur‟an dan as-Sunnah. Hal inimeletakkan ekonomi Islam jauh lebih unggul dan terbukti dibandingkan ekonomi kapitalis dan sosialis. Islam adalah agama sederhana yang umatnya senantiasa diarahkan untuk hidup hemat dan tidak berbelanja secara berlebihan, penghematan ini perlu dilakukan dengan mengurangi kecenderungan untuk menggunakan barang keperluan. Jumlah keuntungan pendapatan 25
Adiwarman Karim, Bank Islam:Analisis Fikih dan Keuangan, (Jakarta:Raja Grafindo Persada,2004) h.272
30
yang tinggal dari penggunaan itu, pada gilirannya. Akan memungkinkan seseorang muslim untuk cenderung menabung lebih banyak. Larangan berbelanja secara berlebihan dan tuntutan agama untuk menggunakan barang berdasarkan konnsep halal dan haram,mendorong umat Islam supaya menabung. Ini adalah tanda bahwa seorang muslim yang baikyang senantiasa mematuhi panduan syarriah akan cenderung menabung lebih banyak dibandingkan bukan Islam. Tidak sedikit ayat al Qur‟an ada secara langsung atau tidak langsung. Yang mendorong umat Islamsupaya menabung. Konsep kesederhanaan dalam berbelanja sangat tegas disebutkan oleh Allah SWT terhadap pemubaziran atau pemborosan ini adalah cukup beralasan karena ia akan menyebabkan kehidupan masa depan seseorang menjadi tidak pasti karena tidak mempunyai perencanaan ekonomi. Mereka yang tidak menabung akan menghadapi kesulitan ekonomi yang tidak diduga pada masa depan. Oleh karena itu, al Qur‟an meminta umatnya untuk tidak berbelanja secara berlebih-lebihan dan tidak terlalu kikir, seperti disebutkan dalam beberapa ayat berikut ini :
) ٢٩: ١٧ ̸ (اإلسرا Artinya:” Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya Karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” ( QS. Al Isra / 17 : 29)
31
ا ) ٢٧: ١٧ ̸ (اإلسرا Artinya :”Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”( QS. Al Isra / 17 : 27)
) ٦٧ : ٢٥ ̸ (الفرقان Artinya :” Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”( QS. Al Furqan/ 25 : 67)
) ٣١ : ٧ عراف ̸ (األ Artinya :”Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebihlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihlebihan.”( QS. Al A‟raf / 7 :31)
Sementara itu Rasulullah saw telah memberi peringatan kepada umatnya supaya menabung sebagai cara terbaik untuk berjaga-jaga dari kemungkinan buruk yang dapat terjadi di masa yang akan datang, karena kita tidak mengetahui tentang kehidupan kita kelak.
32
Adapun ayat al Qur‟an yang lebih tegas membicarakan masalah simpanan (tabungan) tertera pada surat Yusuf (12) ayat ke-47, yang berbunyi :
) ٤٧ : ١٢ يوسف ̸ ( Artinya :” Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.”( QS. Yusuf / 12 : 47)
Berdasarkan ayat al Qur‟an diatas, jelas bahwa menabung sangat digalakkan dalam Islam. Namun hal ini tidak berarti bahwa Islam membenarkan umatnya untuk berlaku kikir dan kemudian membiarkan harta itu tidak produktif. Mengapa umat Islam lebih berpotensi untuk menabung dalam sistem ekonomi Islam? tidak seperti dalam ekonomi konvensional. Islam melarang umatnya untuk menggunakan barang yang haram hukumnya. Ini karena ia akan dapat memudharatkan sama ada kesehatan system ekonomi manapun kesehatan mereka. Contohnya, Islam tidak membenarkan umatnya mengamalkan hokum riba, memakan makanan haram, seperti babi dan meminum arak. Ini karena terbatasnya jumlah barang yang boleh digunakan, maka akan semakin besar kecenderungan
umat
Islam
untuk
menabung.
Hal
inilah
yang
menyebabkan menabung semakin diperlukan dalam Islam. Tujuan kita
33
berpandukan kepada konsep halal dan haram dalam menggunakan barang dan jasa sebagai pendorong untuk meminumkan jumlah harta yang dibelanjakan sehingga memisahkan jumlah maksimuum harta yang boleh ditabung.26 5. Manfaat dan Keuntungan Tabungan Haji Sebagian besar rakyat Indonesia beragama Islam, salah satu rukun Islam tersebut adalah menunaikan ibadah haji bagi yang mampu. Karena panggilan agama itulah maka umat Islam mengharapkan dapat menjalani ibadah haji ke tanah suci Mekkah meskipun biayanya sangat relatif kecil tabungan haji mudharabah adalah simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat nasabah akan menunaikan ibadah haji atau pada saat tertentu sesuai dengan yang diperjanjikan. Simpanan ini menerapkan imbalan dengan sistem bagi hasil al mudharabah. Adapun tabungan haji al mudharabah dalam pelaksanaannya menggunkan
prinsip
mudharabah
adalah
bentuk
tabungan
yang
dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian porsi berangkat menunaikan ibadah haji sesuai keinginan penabung. Konfirmasi sesuai surat keterangan Ditjen Bimas Islam dan urusan haji No. D/146 Tahun 1998 Tanggal 13 Agustus 1998. Tabungan haji yang dikeluarkan 26
Adiwarman Karim, Bank Islam:Analisis Fikih dan Keuangan, (Jakarta:Raja Grafindo Persada,2004) h.126
34
oleh bank-bank, baik konvensional maupun bank syariah mempunyai beberapa keuntungan bagi pihak penabung, bank maupun perekonomian.27 Adapun keuntungan yang diperoleh penabung adalah : a. Dari sisi finansial kita dapat memperoleh keuntungan bagi hasil dari dana haji yang diinvestasikan oleh bank syariah, bagi hasil tersebut menjadi tambahan dari total dana yang kita miliki di bank syariah. Disisi lain, uang kita juga akan aman dikelola, kita tidak merasa khawatir hilangnya uang yang kita tabung. Lain halnya, kita menyimpan uang untuk persiapan naik haji. Jika di rumah akan timbul adanya risiko kehilangan, baik karena pencurian atau karena faktor alam semacam banjir atau gempa bumi. b. Keuntungan spiritual. Keuntungan ini tidak didapatkan jika kita menabung tabungan haji di bank konvensional. Secara spiritual kita merasakan adanya kenikmatan melakukan transaksi sesuai dengan syariat Islam, karena sistem yang digunakan oleh bank syariah mengacu pada prinsip-prinsip dasar yang ada dalam ajaran Islam.
C. Keunggulan Kompetitif
27
Hasan Ali,M.Nadratuzzaman Hosen, Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah, (Jakarta,2007) h.94
35
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.28
- Sudut Pandang Nilai Pelanggan.
Keunggulan kompetitif akan terjadi apabila terdapat pandangan pelanggan bahwa mereka memperoleh nilai tertentu dari transaksi ekonomi dengan perusahaan tersebut. Untuk itu syaratnya adalah semua karyawan perusahaan harus fokus pada kebutuhan dan harapan pelanggan. Hal demikian baru terwujud ketika pelanggan dilibatkan dalam merancang proses memproduksi barang dan atau jasa serta didorong membantu perusahaan merancang sistem Manajemen SDM yang akan mempercepat pengiriman barang dan jasa yang diinginkan pelanggan.
- Sudut Keunikan.
28
http://ronawajah.wordpress.com/2007/06/26/keunggulan-kompetitif/
36
Keunikan dicirikan oleh barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tidak dapat mudah ditiru oleh pesaing. Misalnya Anda membuka rumah makan dengan menyajikan sop dan sate kambing serta sayur asem. Tidak berlangsung lama ada pesaing membuka rumah makan di sebelah rumah makan Anda. Jenis sajiannya semua sama termasuk rasa dan harga dengan yang Anda sajikan. Dapat terjadi Anda akan kehilangan keuntungan karena sebagian pelanggan pindah ke rumah makan baru itu kecuali kalau Anda mampu menciptakan sesuatu yang unik yang sulit ditiru pesaing Anda. Apa saja keunikan itu? 29
Ciri-ciri Keunikan
(1)
Kemampuan finansial dan ekonomis. Ciri keunikan ini ditunjukan
oleh adanya kemudahan perusahaan untuk memperoleh sumber finansial dengan relatif cepat dengan bunga yang relatif lebih rendah dari pada bunga pasar. Selain itu dapat berupa kemampuan perusahaan menekan harga produk yang lebih murah ketimbangan harga produk yang sama dari perusahaan lain.
(2)
Kemampuan menciptakan produk strategik.Bentuk jenis keunikan
ini berupa kelebihan ciri-ciri produk Anda dibanding produk yang sama 29
http://ronawajah.wordpress.com/2007/06/26/keunggulan-kompetitif/
37
dari perusahaan lain. Antara lain dapat dilihat dari aspek rasa, ukuran, penampilan dan keamanan produk serta suasana lingkungan bisnis Anda. Kembali ke contoh terdahulu, misalnya Anda menyajikan sate dengan ukuran daging yang lebih besar, bumbu yang lebih bervariasi, minuman tradisional, kematangan yang merata, ada musik khas, ada tempat bermain untuk anak-anak, oleh-oleh buat anak-anak tanpa harus mengurangi keuntungan bisnis Anda dsb.
(3)
Kemampuan teknologi dan proses.Perusahaan harus memiliki ciri
berbeda dalam membuat dan menyajikan produk ke para pelanggan dibanding perusahaan lain.Hal ini dicirikan oleh alat yang digunakan apakah alat tua ataukah yang modern dan sudah sangat dikenal kehandalannya di kalangan luas pelanggan. Biasanya pelanggan sudah mempunyai pilihan favorit tentang alat-alat dan proses tertentu yang digemarinya. Contoh lain adalah penggunaan alat-alat canggih seperti sistem komputer dan fasilitas pabrik pengolahan produksi modern .
(4)
Kemampuan keorganisasian. Keunikan disini dicirikan oleh
kelebihan perusahaan dalam pengelolaan sistem keorganisasian yang sepadan
dengan
kebutuhan
pelanggan.
Perusahaan
termasuk
karyawannya perlu memiliki daya tanggap, sensitif dan adapatasi yang tinggi dalam mengikuti perubahan-perubahan karakter pelanggan,
38
teknologi, keadaan pasokan, peraturan, dan kondisi ekonomi. Dengan demikian para pelanggan akan senang hati untuk selalu loyal kepada perusahaan.30
BAB III GAMBARAN UMUM PROFIL BANK SYARIAH 30
Ibid
39
A. Profil Bank Muamalat Indonesia 1. Sejarah Bank Muamalat Indonesia31 Bank Muamalat Indonesia didirikan pada tahun 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia, dan melalui kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim, pendirian Bank Muamalat Indonesia juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan seniali 84 miliar pada saat penandatanganan
akata
pendirian
perseroan.
Selanjutnya,
pada
acara
silahturrahim peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanamkan modal senilai Rp. 106 miliar. Pada awal pendirian Bank Muamalat Indonesia, keberadaan bank syariah ini belum mendapat perhatian yang optimal dalam tatanan industri perbankan nasional. Landasan hukum operasi bank yang menggunakan sistem syariah ini hanya dikategorikan sebagai „bank dengan sistem bagi hasil‟, tidak terdapat landasan hukum syariah serta jenis-jenis usaha yang diperbolehkan.
2. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia32
31 32
www.muamalatbank.com Annual Report Bank Muamalat Indonesia Tahun 2009, h. 1
40
Visi Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional. Misi Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder.
3. Tujuan Bank Muamalat Indonesia Bank Muamalat Indonesia memiliki tujuan yaitu: 1. Memperbaiki kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat dalam rangka mempersempit jurang pemisah sosial ekonomi melalui: a. Memperbaiki kualitas kegiatan bisnis b. Promosi kesempatan kerja c. Meningkatkan pendapatan masyarakat 2. Mempromosikan partisipasi masyarakat dalam proses pengembangan terutama dalam bidang keuangan dengan alasan bahwa: a. Masih banyak masyarakat yang enggan berurusan dengan bank b. Masih banyak masyarakat yang percaya bahwa bunga bank bertentangan dengan ajaran agama.
41
4. Strategi Usaha Bank Muamalat Indonesia33 Untuk mencapai tujuannya, Bank Muamalat Indonesia di dalam operasionalnya akan mendasarkan strategi usaha sebagai berikut: a. Sasaran Pembinaan Adalah sasaran pembinaan Bank Muamalat Indonesia meliputi pengkrajin industri kecil, nelayan, peternak, pekebun petani tanaman dan holtikultura, pedangang kecil, pengusaha transportasi dan pengusaha lainnya. Untuk sasaran tersebut dilakukan kegiatan untuk memebina dan mempercepat berkembangnya masyarakat kelompok ekonomi menengah kebawah untuk mengantisipasi dampak negarif dari pembangunan, sehingga terbentuk landasan yang kokoh bagi pengembangan manusia seluruhnya dalam pembangunan nasional jangka panjang kedua. b. Strategi Pengembangan Strategi pengembangan Bank Muamalat Indonesia delakukan dengan kegiatan-kegiatan: i. Bekerjasama dengan BPR yang telah ada dengan cara: 1. Mengintrodusir dan membina pengembangan produk-produk dalam sisi perbankan berdasarkan syariah Islam. 2. Mengintrodusir sisi pengembangan usaha berdasarkan kebersamaan dan peran serta dalam permodalan dan risiko. 33
Ibid, h.3
42
3. Merintis dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat dalam mendukung peningkatan kemampuan manajerial dan teknologi. Peningkatan nilai dan pengembangan usaha pengusaha kecil dan menengah. ii. Mondorong pengembangan bank-bank BPR baru di daerah-daerah potensial, pengembangan usaha kecil dan mengengah dengan cara: 1. Penyediaan modal perangsang 2. Penyediaan staf BPR dan Pelatihan 3. Penyediaan modal kerja dan pembinaan teknis 4. Pembinaan lanjutan 5. Merintis dan mengembangkan kerjasama dengan LSM dalam mendukung peningkatan kemampuan manajerial dan teknologi, peningkatan nilai tambah dan pengembangan usaha pengusaha kecil dan menengah. iii. Bekerja sama dengan badan amil zakar, infaq, shodaqoh (BAZIS) mengintensifkan pengelolaan dana zakat, infaq, shodaqoh untuk proyekproyek pengembangan usaha kecil dan menengah. iv. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-lembaga penyediaan bantuan tekhnik manajemen usaha pengusaha kecil dan menengah.
43
v. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-lembaga penyediaan teknologi peningkatan produktivitas. vi. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-lembaga penyediaan bantuan pembianaan keterampilan akuntansi. vii. Mengembankan peranan kelembagaan dan melancarkan jaringan penyediaan bahan baku. viii. Mengembankan peranan kelembagaan penyediaan teknologi pasca panen. ix. Mengembankan peranan kelembagaan pemasaran hasil produksi.
B. Profil Bank Syariah Mandiri 1. Sejarah Ringkas Bank Syariah Mandiri34 Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk merekstrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Lahirnya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahuun 1992 tentang Perbankan, pada bulan 34
www.syariahmandiri.com
44
November 1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah. PT. Bank Susila Bakti yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997-1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik.35 Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi Bank Syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT. Bank Mandiri (Persero). PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik banru mendukung sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentang nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris : Ny. Machrani, MS. SH, NO. 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 September 1999 35
Ibid
45
Notaris : Sutjipto, SH nama PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999
telah
memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT. Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999
tanggal 25 Oktober 1999, Bank
Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.36 Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT. Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syariah di PT. Bank Susila Bakti dan Manajemen PT. Bank Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank syariah di lingkungan PT. Bank Mandiri (Persero). PT.
Bank
Syariah
Mandiri
hadir
sebagai
bank
yang
mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT. Bank Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia. 36
Ibid
46
2.
Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan37
a.
Visi
Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha b.
Misi
1.
Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan.
2.
Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM.
3.
Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat.
4.
Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.
5.
Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.
c.
Budaya Perusahaan BSM sebagai bank yang beroperasi atas dasar prinsip syariah Islam
menerapkan budaya perusahaan yang mengacu pada sikap Akhlaqul Karimah, yaitu sikap pribadi kaum muslimin. Sikap tersebut terangkum dalam kata SIFAT : 1.
Shiddiq (integritas). Menjaga martabat dengan integritas. Awali
dengan niat dan hati tulus, berfikir jernih, bicara benar, sikap terpuji, dan perilaku teladan.
37
www.syariahmandiri.com
47
2.
Istiqomah (konsistensi). Konsistensi adalah kunci menuju sukses.
Pegang teguh komitmen, sikap optimis, pantang menyerah, kesabaran dan percaya diri. 3.
Fathonah (profesionalisme). Profesional adalah gaya kerja kami,
semangat belajar berkelanjutan, cerdas, inovatif, terampil dan adil. 4.
Amanah (tanggung jawab). Terpercaya karena penuh tanggung jawab.
Menjadi terpercaya, cepat tanggap, objektif, akurat dan disiplin. 5.
Tabligh (kepemimpinan). Kepemimpinan berlandaskan kasih sayang,
selalu
transparan,
membimbing,
visioner,
komunikatif
dan
memberdayakan. 3.
Prinsip Operasional Bank Syariah Mandiri
Dalam operasionalnya, Bank Syariah Mandiri berada dalam koridor prinsip-prinsip sebagai berikut : a.
Keadilan. BSM memberikan bagi hasil, transfer prestasi dari mitra
usaha sesuaii dengan hasil kerjanya masing-masing dalam proporsi yang adil. Aplikasi prinsip keadilan tersebut adalah pembagian keuntungan antara bank dengan pengusaha atas dasar volume penjualan riil. Besarnya pembagian keuntungan tergantung pada besarnya kontribusi modal masingmasing serta posisi resiko yang disepakati. Makin besar hasil usaha yang diperoleh pengusaha maka makin besar pula hasil yang diperoleh pemilik
48
dana. Dan menjalankan usaha pembiayaan, semuanya berlandaskan keadilan. b.
Kemitraan. Posisi nasabah investor, pengelola dana dan bank berada
dalam hubungan sejajar sebagai mitra usaha yang saling bersinerji untuk memperoleh keuntungan bersama yang menguntungkan dan bertanggung jawab. c.
Transparansi (keterbukaan). Faktor intern yang melekat dan menjadi
bagian dalam sistem profit sharing laporan keuangan bank yang terbuka secara berkesinambungan. Nasabah pemilik dana dapat mengetahui dengan segera tingkat keamanan dana, situasi usaha, kondisi perekonomian bahkan kualitas manajemen bank. d.
Universalitas. Dalam kemitraan BSM harus manjadi alat yang ampuh
untuk mendukung perkembangan usaha tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan dalam masyarakat sesuai dengan prinsip Islam sebagai “rahmatan lil alamin”.38
38
39
4.
Produk dan Jasa Bank Syariah Mandiri39
a.
Pendanaan
1.
Tabungan
BSM, Menemukan Kembali Konsep Perbankan Modern, (Jakarta:BSM,2006) h. 7-8 www.syariahmandiri.com
49
2.
3.
4.
Tabungan Berencana BSM
Tabungan Simpatik BSM
Tabungan BSM
Tabungan BSM Dollar
Tabungan Mabrur BSM
Tabungan Kurban BSM
Tabungan BSM Investa Cendekia
Deposito
Deposito BSM
Deposito BSM Valas
Giro
Giro BSM EURO
Giro BSM
Giro BSM Valas
Giro BSM Singapore Dollar
Obligasi
5.
Obligasi BSM
Pembiayaan
BSM Customer Network Financing
Pembiayaan Resi Gudang
PKPA
50
Pembiayaan Edukasi BSM
BSM Impian
Pembiayaan Dana Berputar
Pembiayaan Griya BSM
Pembiayaan Griya BSM Optima
Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi
Pembiayaan Umroh
Pembiayaan Griya BSM DP 0%
Gadai Emas Syariah Mandiri
Pembiayaan Mudharabah BSM
Pembiayaan Musyarakah BSM
Pembiayaan Murabahah BSM
Pembiayaan Talangan Haji BSM
Pembiayaan Dengan Agunan Investasi Terikat BSM
Pembiayaan Kepada Pensiunan
Pembiayaan Peralatan Kedokteran
Pembiayaan Istishna BSM
Qardh
Ijarah Muntahiya Bittamlik
Hiwalah
Salam
51
b.
Jasa
1.
Jasa Produk
2.
BSM Card
Sentra Bayar BSM
BSM SMS Banking
BSM Mobile Banking GPRS
BSM Net Banking
Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM (PPBA)
Jual Beli Valas BSM
Bank Garansi BSM
BSM Electronic Payroll
SKBDN BSM (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri)
BSM Letter of Credit
BSM SUHC (Saudi Umroh & haj Card)
Jasa Operasional
Transfer Lintas Negara BSM Western Union
Kliring BSM
Inkaso BSM
BSM Intercity Clearing
BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)
Transfer Dalam Kota (LLG)
52
3.
Transfer Valas BSM
Pajak Online BSM
Pajak Import BSM
Referensi Bank BSM
BSM Standing Order
Jasa Investasi
Reksadana
C. Profil Bank DKI Syariah 1.
Sejarah Bank DKI Syariah40 PT. Bank DKI semula merupakan Bank Milik Pemerintah Daerah
Provinsi DKI Jakarta berbentuk Perusahaan Daerah didirikan berdasarkan Peraturan Daerah No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan terakhir dengan Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1993 tanggal 15 Januari 1993 yang merubah modal dasar dari sebesar Rp 50 M menjadi sebesar Rp 300 M sampai dengan tanggal 5 Mei 1999 dan sejak tanggal 6 Mei 1999 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan modal dasar sebesar Rp 700 M. Perubahan bentuk dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas telah disetujui oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dengan
40
www.bankdki-syariah.com
53
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 1 tahun 1999 tanggal 1 Februari 1999 dan telah diaktakan dengan Akta Notaris Harun Kamil, SH, No. 4 tanggal 6 Mei 1999 serta telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-8270.HT.01.01.Th.99 tanggal 7 Mei 1999 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 45, Tambahan No. 3283 tanggal 4 Juni 1999. Sesuai dengan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, No. 101 tanggal 28 September 2007 yang merupakan pernyataan kembali atas akta notaris yang sama No. 25 tanggal 12 Juni 2007, Bank melakukan penambahan modal dasar dari Rp 1.000.000.000.000 menjadi Rp 1.500.000.000.000 553.917.000.000
dan menjadi
modal Rp
disetor
ditingkatkan
600.325.000.000
yang
dari
Rp
berasal
dari
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penambahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-04111.HT.01.04TH.2007 tanggal 22 November 2007. Penambahan modal disetor tersebut berasal dari hasil tagih sisa kredit Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sejak April 2005 sampai dengan April 2006 sejumlah Rp 46.408.851.656. Sisa lebih besar sebesar Rp 851.656 dibukukan sebagai cadangan setoran modal bank.
54
Kondisi perekonomian nasional memotivasi bank-bank domestik untuk terus melebarkan aktivitas bisnisnya, mendorong pertumbuhan perbankan yang mana masyarakat semakin banyak diberikan pilihan. Dan kecenderungan permintaan masyarakat atas layanan yang Islami serta lebih menguntungkan bagi nasabah telah disambut secara positif oleh Bank DKI dengan membuka unit syariah.41 Tahun 2002 Bank DKI mempersiapkan izin usaha Syariah, mulai dari menyiapkan sumber daya manusia, studi kelayakan, pengkajian dan workshop bank syariah, hingga membentuk Dewan Pengawas Syariah. Hingga keluarnya surat dari Bank Indonesia mengenai izin prinsip nomor 5/193/DPbs tanggal 11 Desember 2003 serta izin operasional pembukaan cabang sesuai surat nomor 6/371/DPbs tanggal 8 Maret 2004, yang diresmikan pada tanggal 16 Maret 2004 oleh Gubernur DKI Jakarta. Pembukaan Bank DKI Syariah merupakan konsekuensi logis dalam merespon perkembangan perbankan di tanah air. Dengan bantuan modal kerja dari Bank DKI Kantor Pusat pada saat di bentuknya unit usaha syariah sebesar Rp 2 M, Bank DKI Unit Usaha Syariah bertekad untuk dapat memberikan pelayanan kepada nasabah sebaik-baiknya berdasarkan prinsip syariah, sehingga Bank DKI Syariah diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi pengguna jasa perbankan yang mayoritas beragama Islam dalam berbisnis secara syariah. 41
Ibid
55
Kami menyadari bahwasannya Bank DKI Syariah bukanlah bank syariah yang pertama, akan tetapi kami hadir dan siap memberikan pelayanan yanng optimal karena disertai sumber daya yang berkualitas untuk melayani semua kalangan masyarakat dengan berbagai macam pelayanan dan jasa yang ada di Bank DKI Syariah.42 2.
Visi dan Misi43
a.
Visi :
Menjadi Bank terbaik dan membanggakan. Bank Terbaik : -
Memiliki kinerja terbaik diantara bank sekelasnya
-
Menjadi bank yang terbaik
Yang Membanggakan : -
Memiliki kinerja dan reputasi yang baik dan menjadi pilihan utama
nasabah dan stakeholder lainnya -
Memberikan deviden dan kontribusi yang tinggi kepada Pemerintah
Provinsi DKI
42
-
Karyawan memiliki jalur karir yang jelas dan kesejahteraan yang baik
b.
Misi :
Bank DKI Syariah, Sekilas Sejarah,artikel diakses pada 19 Februari 2009 dari http://www.bankdki-syariah.com 43 www.bankdki-syariah.com
56
Bank berkinerja unggul, mitra strategis dunia usaha, masyarakat dan andalan Pemprov. DKI yang memberi nilai tambah bagi stakeholder melalui pelayan terpadu dan profesional.
44
3.
Produk-Produk Bank DKI Syariah44
a.
Pendanaan
-
Tabungan iB Simpeda
-
Tabungan iB Taharoh
-
Tabungan iB Giro
-
Tabungan Deposito iB
b.
Pembiayaan
-
Pembiayaan iB Multiguna
-
Pembiayaan iB Modal Kerja
-
Pembiayaan iB Investasi
-
Pembiayaan iB Investasi menggunakan skim Salam
-
Pembiayaan iB Investasi menggunakan skim Istishna
-
Pembiayaan iB Usaha Kecil
-
Pembiayaan iB Pemilikan Rumah
-
Pembiayaan iB Pemilikan Kendaraan
c.
Pelayanan
www.bankdki-syariah.com
57
Menyadari kebutuhan anda yang sangat beragam, Bank DKI menjawabnya dengan menyediakan berbagai produk dan layanan yang sesuai. Sebagaimana kebutuhan masyarkat metropolis yang dinamis dan modern, Bank DKI akan senantiasa memfasilitasi seluruh kebutuhan anda.
BAB IV KEUNGGULAN KOMPETITIF PRODUK TABUNGAN HAJI BANK SYARIAH
58
A. Gambaran Umum Produk Tabungan Haji Arafah pada Bank Mu’amalat Indonesia 1.
Fatwa Dewan Syariah Nasional Tentang Tabungan dalam Himpunan Fatwa Dewan Syariah Tahun 2001 : a.
Tabungan yang tidak dibenarkan secara syariah yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip bunga. Tabungna yang dibenarkan yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadiah.
b.
Dalam transaksi tabungan, nasabah bertindak sebagai shahibul mal atau pemilik dana dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.
c.
Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnyya mudharabah dengan pihak lain.
d.
Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
e.
Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
59
f.
Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan nasabah.
2.
Pengertian, Konsep, dan Tujuan Tabungan Haji Arafah.45 Tabungan Haji Arafah adalah jenis simpanan dana pihak ketiga pada Bank Muamalat bagi nasabah perorangan yang berminat untuk melaksanakan ibadah haji secara terencana sesuai dengan kemampuan dan jangka waktu yang dikehendaki. Ada dua macam produk Tabungan Haji yang ditawarkan oleh Bank Muamalat, yaitu : 1.
Tabungan Haji Arafah adalah Menggunakan akad wadiah yaitu
tidak diberikan bagi hasil, namun dapat diberikan bonus sesuai dengan kebijakan Bank. Dan mendapatkan perlindungan Asuransi jiwa selama menabung yang manfaatnya akan diterima oleh ahli waris. 2.
Tabunngan Haji Arafah Plus adalah Menggunakan akad
mudharabah yaitu mendapat bagi hasil yang kompetitif untuk menambah saldo dengan nisbah sesuai ketentuan Bank. Dan mendapatkan perlindungan Asuransi jiwa dan jasa layanan darurat medis selama menabung serta ketika menjalankan ibadah haji di tanah suci. Adapun tujuan yang diharapkan dengan lahirnya produk Tabungan Haji Arafah : 45
www.muamalatbank.com
60
a.
Menghimpun dana masyarakat muslim yang berniat untuk
menunaikan ibadah haji secara terencana dan teratur sesuai dengan kemampuan dan jangka waktu yang dikehendaki. b.
Mengubah sikap pasrah pada nasib/takdir dengan pernyataan
“pergi haji bila mampu” kepada sikap bahwa ”menjadi tamu Allah adalah sesuatu yang dapat direncanakan” sesuai dengan kemampuan dan dikuatkan dengan niat. c.
Mendidik
masyarakat untuk disiplin dalam menyisihkan
dananya untuk keperluan biaya ibadah haji. d.
Mendidik masyarakat untuk menerapkan sistem syariah dalam
kehidupan dimana terdapat saling memberi “manfaat” antar sesama karena seluruh produk dana pihak ketiga yang ada pada bank digunakan hanya untuk memberikan pembiayaan kepada masyarakat. 3.
Syarat-Syarat Umum a.
Fotokopi Kartu Identitas (KTP/SIM untuk WNI.
b.
Mengisi formulir pembukaan.
c.
Saldo atau setoran awal minimum adalah Rp. 250.000,- untuk Tabungan Haji Arafah dan Rp. 1.500.000,- untuk Tabungan Haji Plus.
61
d.
Besar setoran selanjutnya minimum adalah Rp. 50.000,- untuk Tabungan Haji Arafah dan Rp. 100.000,- untuk Tabungan Haji Arafah Plus.
4.
Keistimewaan a. Mudah : Dengan setoran terjangkau, yang dapat merencanakan perjalanan haji secara fleksibel, sesuai dengan kemampuan. Dan tersedia fasilitas talangan haji. b. Terencana : Tahun keberangkatan dan besarnya setoran tabungan dapat direncanakan sesuai kemampuan. Semakin matang persiapan karena direncanakan jauh sebelumnya, semakin ringan biaya perjalanan haji yang akan dibayarkan. c. Terjamin
:
Bank
Muamalat
online
dengan
Siskohat
Departemen Agama sehingga memberi kepastian untuk memperoleh quota/porsi keberangkatan haji. d. Aman : Memperoleh perlindungan Asuransi Jiwa Syariah yang memberi jaminan terpenuhinya BPIH kepada Ahli Waris, bila memiliki saldo efektif miniimala lima juta rupiah. e. Menguntungkan : Menggunakan akad wadiah, memungkinkan memperoleh bonus menarik. f. Fleksibel : Nasabah dapat mengubah jangka waktu dan jumlah setoran sesuai dengan paket yang tersedia, baik untuk
62
memperpanjang maupun memperpendek jangka waktu dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Bank. B. Gambaran Umum Produk Tabungan Haji Mabrur pada Bank Syariah Mandiri 1. Pengertian Tabungan Haji Mabrur BSM46 Tabungan Mabrur BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang
bertujuan
membantu
masyarakat
muslim
dalam
merencanakan ibadah haji dan umrah, tabungan ini dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah. 2. Karakteristik a. Berdasarkan
prinsip
syariah
dengan
akad
mudharabah
muthlaqah. b. Uang tabungan haji tidak dapat dicairkan kecuali untuk melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). c. Saldo minimal untuk didaftarkan ke SISKOHAT adalah Rp. 20.000.000,- atau sesuai ketentuan dari Departemen Agama. d. Biaya penutupan rekening karena batal Rp. 25.000,3. Manfaat a. Dana aman di Bank b. Tersedia fasilitas talangan haji c. Online dengan SISKOHAT Departemen Agama 46
www.syariahmandiri.com
63
4. Persyaratan a. Fotokopi Identitas Diri (KTP/SIM/Paspor) b. Mengisi formulir pembukaan c. Setoran awal minimal Rp. 500.000,d. Setoran selanjutnya minimal Rp. 100.000,-
C. Gambaran Umum Produk Tabungan Haji Taharoh pada Bank DKI Syariah 1. Pengertian Tabungan Taharoh47 Tabungan Taharoh adalah Tabungan Haji dengan prinsip mudharabah atau wadiah sesuai dengan kemampuan dan jangka waktu pemberangkatan ibadah haji yang direncanakan. 2. Tujuan a. Memberikan kemudahan bagi hasil nasabah dalam berinvestasi dan merencanakan ibadah Haji dan Umrah sesuai dengan prinsip syariah. b. Membantu nasabah untuk memperoleh porsi keberangkatan haji selama masih tersedia. 3. Manfaat dan Keuntungan a. Ibadah Haji dan Umrah terencana atau bebas
47
www.bankdki-syariah.com
64
b. Fasilitas SISKOHAT online wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat c. Bagi hasil kompetitif tiap bulannya d. Miliki souvenir menarik e. Kesempatan mendapat hadiah umroh senilai Rp. 15.000.000,-/ pemenang f. Program santunan duka s/d Rp. 10.000.000,g. Fee program “Member Get Member” 4. Persyaratan a. Mengisi Formulir Pembukaan Rekening b. Menyerahkan fotocopy identitas diri (KTP/SIM/Paspor) c. Setoran minimal Rp. 100.000,D. Aplikasi dan Prosedur Tabungan Haji Bank Syariah48 Tabungan haji Bank Syariah dalam pelaksanaannya menggunakan prinsip Mudharabah. Tabungan
Haji Bank Syariah adalah bentuk
tabungan yang dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian porsi keberangkatan dalam menunaikan ibadah haji sesuai keinginan penabung konfirmasi sesuai SK Ditjen Bimas Islam dan urusan haji No.D/146 Tahun 1998 Tanggal 13 Agustus 1998. Adapun aplikasi dan prosedur tabungan haji Bank Syariah sesuai keputusan Ditjen Bimas Islam dan urusan haji No. D/146 Tahun 1998 48
Buku Panduan BSM (Jakarta:BSM,2006) h.25
65
Tanggal 13 Agustus 1998, tabungan haji merupakan setoran awal sesuai tahun yang dikehendaki, sehingga diatur prosedur pembukaan rekening tabungan haji dengan persyaratan berikut : a. Yang dapat menjadi penabung adalah setiap lapisan masyarakat secara perorangan atau pribadi yang mempunyai niat untuk menunaikan ibadah haji dengan terencana. b. Pembukaan rekening tabungan haji bank syariah, mendaftarkan penabung ke SISKOHAT dan dinyatakan sah sebagai calon haji sesuai tahun keberangkatan yang dikehendaki (jika sudah mencapai saldo minimum). c. Pembukaan rekening dilakukan di kantor cabang Bank Syariah yang diinginkan yang berdomisili sama dengan domisili penabung, hal ini diperlukan untuk keperluan Departemen Agama dalam pembuatan paspor dan mengatur keberangkatan haji. d. Calon penabung atas nama pribadi penabung sendiri datang ke Bank Syariah membawa kartu identitas diri asli yang masih berlaku (KTP/SIM/Paspor) dan satu lembar foto copynya dan melakukan pembayaran setoran pertama. e. Bank Syariah mendaftarkan pemilik tabungan haji ke dalam SISKOHAT dengan memasukkan data dalam SISKOHAT
66
meliputi nama calon haji, nomor rekening, alamat, jumlah setoran, dan tahun keberangkatan. f. Penabunag menerima Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) dari kantor Departemen Agama Kabupaten/Kodya untuk dilengkapi pengisian
biodata
tersebut.
Kelengkapan
data
calon
haji
berdasarkan SPPH tersebut dimasukkan dalam SISKOHAT oleh petugas kantor Departemen Agama. g. Penabung sebagai calon haji yang telah memiliki tabungan haji dan telah melaporkan diri ke petugas kantor Departemen Agama sesuai domisili dan terdaftar dalam SISKOHAT dinyatakan sah sebagai calon haji sesuai tahun yang dikehendaki. Mengenai prosedur di atas, calon nasabah baru akan didaftarkan ke SISKOHAT ketika saldo yang dimiliki sudah mencapai saldo minimum BPIH (ditetapkan DEPAG). Maka jika belum mencapai saldo minimum, calon jamaah haji masih terus berhubungan dengan Bank Syariah untuk mencapai saldo minimum BPIH, dikarenakan setelah mencapai saldo minimum dana nasabah disetorkan langsung ke rekening Menteri Agama melalui bank-bank yang ditunjuk oleh Menteri Agama setelah mendapat pertimbangan Gubernur Bank Indonesia yang hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999 pasal 10 ayat 1 tentang pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
67
Kemudiian setelah mencapai saldo minimum, nasabah akan menerima Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) di DEPAG dengan melampirkan buku tabungan yang sudah mencapai minimum. Setelah mendapat SPPH nasabah kembali ke bank pembuka untuk didaftarkan ke DEPAG untuk mendapatkan nomor porsi. Dan setelah itu, nasabah menunggu waktu pelunasannya dengan cara mencicil sisanya hingga batas waktu pelunasan. Kalaupun nasabah tidak dapat melunasi sisa BPIH hingga waktu yang ditentukan, maka bank syariah dapat memberikan pembiayaan dana talangan haji jikalau disediakan bagi nasabah yang memerlukan dengan prinsip syariah.
E. Analisis Terhadap Keunggulan Kompetitif Produk Tabungan Haji Bank Syariah
Keunggulan
kompetitif
adalah
kemampuan
perusahaan
untuk
memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu keunikan produk.
- Sudut Keunikan.
Keunikan dicirikan oleh barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tidak dapat mudah ditiru oleh pesaing. Apa saja keunikan itu?
68
No.
Ciri-ciri Keunikan
BMI
1.
Kemampuan
Setoran awal Setoran awal Setoran
financial
BSM
dan minimal
ekonomis
Rp minimal
250.000,serta
Bank DKI Sy
Rp minimal
Rp
500.000,- dan 100.000,-
besar setoran
setoran
selanjutnya
selanjutnya
Rp 100.000,-
Rp
awal
50.000,-
(Tabungan Arafah). Untuk Arafah Plus
setoran
awal minimal Rp 1.500.000 dan
setoran
selanjutnya minimal
Rp
100.000,2.
Kemampuan
Tabungan
Tabungan
Tabungan
menciptakan
Arafah
Mabrur
Taharoh
produk strategik
berdasarkan
berdasarkan
memberikan
69
prinsip
prinsip
kemudahan
syariah
syariah
bagi
dengan
dengan
nasabah dalam
menggunakan
menggunakan berinvestasi
akad dan
wadiah akad
hasil
dan
akad mudharabah
merencanakan
mudharabah
muthlaqah.
ibadah haji dan
bagi
Tabungan
umrah
Tabungan
Mabrur
dengan prinsip
Arafah
Plus. menjanjikan
sesuai
syariah dengan
Tabungan
keamanan
mengggunakan
Arafah
simpanan di akad
menyediakan
Bank.
pembiayaan
juga tersedia mudharabah.
wadiah
Dan dan
dana talangan fasilitas dana Nasabah bebas haji
bagi talangan haji memilih
nasabah yang bagi nasabah ibadah memerlukan.
yang
dan
Haji Umrah
Nasabah akan memerlukan
terencana atau
memperoleh
bebas.
untuk
asuransi jiwa kemudahan
Nasabah akan
70
syariah
yang mendapatkan
memberi
porsi haji.
memperoleh bagi hasil atau
jaminan
bonus
yang
terpenuhinya
kompetitif tiap
BPIH kepada
bulannya
ahli waris.
mendapatkan
dan
souvenir atau hadiah
yang
menarik. 3.
Kemampuan teknologi proses
Jaringan yang Tabungan dan selalu terhubung
Tabungan
Mabrur
Taharoh
ini
terhubung
menyediakan
online dengan online
fasilitas online
SISKOHAT
dengan
dengan sistem
Departemen
SISKOHAT
SISKOHAT
Agama,
Departemen
Departemen
sehingga
Agama.
Agama untuk
memberi
Saldo
melihat
kepastian bagi minimal
kepastian
nasabah
untuk
kuota/
mendapatkan
didaftarkan
keberangkatan
porsi
71
kuota/
porsi ke
haji.
keberangkatan SISKOHAT haji.
adalah
Rp
25.000.000,atau
sesuai
ketentuan dari Departemen Agama.
Ciri-ciri Keunikan
(1)
Kemampuan finansial dan ekonomis. Ciri keunikan ini ditunjukan oleh adanya kemudahan perusahaan untuk memperoleh sumber finansial dengan relatif cepat dengan bunga yang relatif lebih rendah dari pada bunga pasar. Selain itu dapat berupa kemampuan perusahaan menekan harga produk yang lebih murah ketimbangan harga produk yang sama dari perusahaan lain.
72
a. Tabungan Arafah pada Bank Muamalat Indonesia
Bank Muamalat menawarkan produk yang bernama Tabungan Haji Arafah. Sesuai namanya, produk disiapkan bagi nasabah yang ingin beribadah haji. Syaratnya mudah, nasabah yang berniat haji hanya cukup mengisi formulir pembukaan rekening dan membayar setoran awal minimal Rp 250.000,- serta besar setoran selanjutnya minimal Rp 50.000,-. Untuk Tabungan Arafah Plus setoran awal minimal Rp 1.500.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp 100.000,-.
Tabungan Haji Arafah itu Fleksibel dan Terencana yaitu Tahun keberangkatan dan besarnya setoran Tabungan Haji Arafah dapat disesuaikan dengan kemampuan. Nasabah dapat mengubah jumlah dan jangka
waktu
setoran
baik
untuk
memperpanjang
maupun
memperpendek dengan perintah secara tertulis kepada Bank. Tersedia pilihan paket jangka waktu 1-10 tahun.
Tahun Keberangkatan
Setoran Per Bulan
Setoran Harian
1
Rp 2.895.830,-
Rp 96.530,-
2
Rp 1.447.910,-
Rp 48.270,-
3
Rp 965.270,-
Rp 32.175,-
4
Rp 723.950,-
Rp 24.135,-
73
5
Rp 579.160,-
Rp 19.305,-
6
Rp 482.640,-
Rp 16.090,-
7
Rp 413.690,-
Rp 13.790,-
8
Rp 361.980,-
Rp12.060,-
9
Rp 321.760,-
Rp 10.725,-
10
Rp 289.580,-
Rp 9.655,-
Nasabah akan mendapatkan bagi hasil yang ditambahkan secara otomatis ke saldo tabungan arafah tiap bulan sehingga jumlah tabungan bisa terus berkembang dan dibebaskan dari segala biaya administrasi tabungan juga bebas dari biaya penutupan rekening jika dilakukan setelah pendaftaran porsi haji.
b.Tabungan Mabrur pada Bank Syariah Mandiri
Tabungan Mabrur BSM adalah tabungan yang dimiliki oleh nasabah calon haji dengan melakukan setoran awal minimal Rp 500.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp 100.000,-. Biaya penutupan rekening karena batal Rp 25.000,-
74
c. Tabungan Taharoh pada Bank DKI Syariah
Tabungan Taharoh yang ditawarkan oleh Bank DKI Syariah. Syaratnya cukup sederhana, nasabah hanya harus melakukan setoran awal minimal Rp 100.000,- namun bebas merencanakan kapan akan menunaikan haji atau pun untuk melaksanakan umrah.
(2)
Kemampuan menciptakan produk strategik.Bentuk jenis keunikan ini berupa kelebihan ciri-ciri produk Anda dibanding produk yang sama dari perusahaan lain. Antara lain dapat dilihat dari aspek rasa, ukuran, penampilan dan keamanan produk serta suasana lingkungan bisnis Anda.
a. Tabungan Arafah pada Bank Muamalat Indonesia
Tabungan Arafah berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan akad wadiah dan akad mudharabah bagi Tabungan Arafah Plus. Tabungan Arafah menyediakan pembiayaan dana talangan haji bagi nasabah yang memerlukan. Nasabah akan memperoleh perlindungan Asuransi Jiwa Syariah yang memberi jaminan terpenuhinya BPIH kepada ahli waris, bila memiliki saldo efektif minimal lima juta rupiah.
b.Tabungan Mabrur pada Bank Syariah Mandiri
75
Tabungan Mabrur berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan akad mudharabah muthlaqah. Tabungan Mabrur menjanjikan keamanan simpanan di Bank. Tabungan tidak
dapat dicairkan
kecuali untuk melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji/Umrah (BPIH). Dan juga tersedia fasilitas dana talangan haji bagi nasabah yang memerlukan untuk kemudahan mendapatkan porsi haji.
c. Tabungan Taharoh pada Bank DKI Syariah
Tabungan Taharoh memberikan kemudahan bagi hasil nasabah dalam berinvestasi dan merencanakan ibadah haji dan umrah sesuai dengan prinsip syariah dengan mengggunakan akad wadiah dan mudharabah. Nasabah bebas memilih ibadah Haji dan Umrah terencana atau bebas. Nasabah akan memperoleh bagi hasil atau bonus yang kompetitif tiap bulannya dan mendapatkan souvenir atau hadiah yang menarik. Kesempatan mendapat hadiah umrah senilai Rp 15.000.000,-/ pemenang. Program santunan duka s/d Rp 10.000.000,-. Tersedia Fee program”Member Get Member”.
(3)
Kemampuan teknologi dan proses.Perusahaan harus memiliki ciri berbeda dalam membuat dan menyajikan produk ke para pelanggan dibanding perusahaan lain.Hal ini dicirikan oleh alat yang digunakan apakah alat tua ataukah yang modern dan sudah sangat dikenal
76
kehandalannya di kalangan luas pelanggan. Biasanya pelanggan sudah mempunyai pilihan favorit tentang alat-alat dan proses tertentu yang digemarinya. Contoh lain adalah penggunaan alat-alat canggih seperti sistem komputer dan fasilitas pabrik pengolahan produksi modern .
a. Tabungan Arafah pada Bank Muamalat Indonesia
Dana nasabah dikelola secara syariah, sehingga memberi ketenangan bathin dalam menjalankan ibadah haji ke tanah suci. Jaringan yang selalu terhubung online dengan SISKOHAT Departemen Agama, sehingga memberi kepastian bagi nasabah mendapatkan kuota/ porsi keberangkatan haji.
b.Tabungan Mabrur pada Bank Syariah Mandiri
Tabungan Departemen
Mabrur Agama.
terhubung Saldo
online
minimal
dengan untuk
SISKOHAT
didaftarkan
ke
SISKOHAT adalah Rp 25.000.000,- atau sesuai ketentuan dari Departemen Agama.
77
c. Tabungan Taharoh pada Bank DKI Syariah
Tabungan Taharoh ini menyediakan fasilitas online dengan sistem SISKOHAT Departemen Agama untuk melihat kepastian kuota/ porsi keberangkatan haji.
(4)
Kemampuan keorganisasian. Keunikan disini dicirikan oleh kelebihan
perusahaan dalam pengelolaan sistem keorganisasian yang sepadan dengan kebutuhan pelanggan. Perusahaan termasuk karyawannya perlu memiliki daya tanggap, sensitif dan adapatasi yang tinggi dalam mengikuti perubahanperubahan karakter pelanggan, teknologi, keadaan pasokan, peraturan, dan kondisi ekonomi. Dengan demikian para pelanggan akan senang hati untuk selalu loyal kepada perusahaan.
a. Tabungan Arafah pada Bank Muamalat Indonesia
1. Mudah : Dengan setoran terjangkau, yang dapat merencanakan perjalanan haji secara fleksibel, sesuai dengan kemampuan. Dan tersedia fasilitas talangan haji. 2. Terencana : Tahun keberangkatan dan besarnya setoran tabungan dapat direncanakan sesuai kemampuan. Semakin matang persiapan karena direncanakan jauh sebelumnya, semakin ringan biaya perjalanan haji yang akan dibayarkan.
78
3. Terjamin : Bank Muamalat online dengan Siskohat Departemen Agama
sehingga
memberi
kepastian
untuk
memperoleh
quota/porsi keberangkatan haji. 4. Aman : Memperoleh perlindungan Asuransi Jiwa Syariah yang memberi jaminan terpenuhinya BPIH kepada Ahli Waris, bila memiliki saldo efektif miniimala lima juta rupiah. 5. Menguntungkan : Menggunakan akad wadiah, memungkinkan memperoleh bonus menarik. 6. Fleksibel : Nasabah dapat mengubah jangka waktu dan jumlah setoran
sesuai
dengan
paket
yang
tersedia,
baik
untuk
memperpanjang maupun memperpendek jangka waktu dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Bank.
b. Tabungan Mabrur pada Bank Syariah Mandiri
1. Aman dan terjamin
2. Fasilitas talangan haji untuk kemudahan mendapatkan porsi haji
3. Online dengan SISKOHAT Departemen Agama untuk kemudahan pendaftaran haji
4. Tidak dapat dicairkan kecuali untuk melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji/ Umrah (BPIH)
79
c. Tabungan Taharoh pada Bank DKI Syariah
1. Ibadah Haji dan Umrah terencana atau bebas
2. Fasilitas online SISKOHAT
3. Bagihasil kompetitif tiap bulannya
4. Dapat souvenir menarik
5. Kesempatan mendapat hadiah umrah senilai Rp 15.000.000,-/ pemenang
6. Program santunan duka s/d Rp 10.000.000,7. Fee program “Member Get Member”
80
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Menunaikan kewajiban ibadah haji sepertinya bukan lagi perkara berat. Beragam fasilitas kemudahan sudah banyak ditawarkan, termasuk manajemen keuangan buat biaya perjalanannya nanti. Bank-Bank Syariah kini sudah menawarkan produk tabungan haji. Tinggal komitmen dan kemauan nasabah, bank-bank syariah ini yang akan mengelolanya hingga biaya dirasa cukup dan nasabah bisa segera berangkat haji. Bank Muamalat misalnya, menawarkan produk bertajuk Tabungan Haji Arafah. Sesuai namanya, produk disiapkan bagi nasabah yang ingin beribadah haji dalam suatu perencanaan yang terukur. Syaratnya mudah, nasabah yang berniat haji hanya cukup mengisi formulir pembukaan rekening di bank tersebut. Selain itu, nasabah juga hanya membayar setoran awal minimal sebesar 250 ribu rupiah. Melalui produk ini, Bank Muamalat menawarkan beragam keunggulan misalnya, perolehan bagi hasil yang ditambahkan secara otomatis ke saldo tabungan arafah tiap bulan sehingga jumlah tabungan nasabah bisa terus berkembang. Keistimewaan lain, tahun keberangkatan dan besarnya setoran tabungan dapat direncanakan sesuai kemampuan nasabah. Adanya kepastian
81
kuota/jadwal keberangkatan karena sistem Bank Muamalat online dengan Siskohat Departemen Agama. Khusus nasabah yang memiliki saldo efektif minimal 5 juta rupiah akan memperoleh perlindungan Asuransi Syariah yang memberi jaminan terpenuhinya BPIH kepada ahli waris. Nasabah juga bisa mempertimbangkan produk tabungan haji Bank Syariah Mandiri (BSM) yang bertajuk Tabungan Mabrur BSM. Dengan tabungan yang dikelola berdasar prinsip Mudharabah Muthlaqah ini, nasabah bisa melakukan setoran awal 500 ribu rupiah dan setoran selanjutnya 100 ribu rupiah. Saldo minimal untuk didaftarkan ke Siskohat adalah 20 juta rupiah atau sesuai ketentuan dari Departemen Agama. Agar konsisten dengan niat awal nasabah, tabungan ini tidak dapat dicairkan kecuali untuk melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji/Umrah (BPIH). Dengan mempercayakan dana tabungan hajinya di BSM, pihak BSM menjanjikan tiga keunggulan. Keamanan simpanan di Bank, fasilitas talangan haji, dan online dengan Siskohat Departemen Agama. Nasabah bisa juga menjatuhkan pilihannya pada Tabungan iB Taharoh yang ditawarkan Bank DKI Syariah. Syaratnya cukup sederhana, nasabah hanya harus melakukan setoran awal minimal 100 ribu rupiah namun bebas merencanakan kapan akan menunaikan haji atau pun untuk melaksanakan umrah.
82
Fasilitas yang diberikan pada nasabah juga cukup beragam. Mulai dari pelaksanaan ibadah haji dan umrah secara terencana atau bebas, nasabah juga berpeluang mendapat hadiah umrah, santunan duka hingga 10 juta rupiah, bagi hasil tiap bulan, dan online dengan sistem Siskohat Departemen Agama untuk melihat kepastian kuota/porsi keberangkatan haji.
B. Saran 1. Tingkat kepuasan yang diperoleh nasabah lebih dioptimalkan seperti menambah nilai produk yang akan berpengaruh pada kepuasan nasabah dengan cara misalnya, memberikan informasi mengenai produk tabungan haji yang lebih jelas dan merata sehingga masalah dapat terinformasikan dengan baik dan memberikan hadiah atau souvenir yang lebih menarik. 2. Hendaknya Bank Syariah memperhatikan prestasi kinerja yang telah dicapai agar kepuasan nasabah tetap terjaga dan dapat bertahan dalam persaingan dunia perbankan. 3. Mengingat tingginya persaingan antar bank, hendaknya bank syariah harus selalu mengevaluasi tingkat kinerja dan tingkat harapan nasabah agar tetap menjadi Bank Syariah yang mengutamakan nasabah. 4. Berupaya untuk mensosialisasikan produk-produk yang suudah ada pada Bank Syariah dan terus melakukan inovasi-inovasi terhadap produknya
83
sehingga menarik, kompetitif, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan juga tetap sesuai dengan prinsip syariah. 5. Bank Syariah harus terus meningkatkan kualitas produk tabungan haji dengan memunculkan inovasi-inovasi baru agar tetap eksis dengan berprinsip kepada syariat Islam.
84
DAFTAR PUSTAKA Al Qur‟anul Karim Al Qur‟an dan Terjemahnya Antonio, M.Syafi‟i.Bank Syariah:Suatu Pengenalan Umum.Jakarta:Tazkia Institut, 1999 Amalia, Euis dkk.Konsep dan Mekanisme Bank Syariah,Rujukan Konseptual untuk Praktek Bank Mini Syariah.Jakarta:Fakultas Syariah dan Hukum UIN, 2007 Antonio, M.Syafi‟i.Perkembangan lembaga keuangan Islam.Artikel dalam Buku Arbitrase Islam di Indonesia, 2000 Ali, Hasan dan M.Nadratuzzaman Hosen.Buku Saku Bank Syariah.Jakarta:PKES, 2007 Al Muslih, Abdullah.Fiqh Ekonomi Keuangan Islam.Jakarta:Daarrul Haq, 2004 Antonio, M.Syafi‟i.Bank Syariah:Dari Teori ke Praktek.Jakarta:Gema Insani Press, 2004 Arifin,Zainul.Dasar-dasar Manajemen bank Syariah.Jakarta:Alvabet, 2003 Ascarya.Akad dan Produk Bank Syariah.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2007 Bungin,Burhan.Metodologi Penelitian Kualitatif.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2004 Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji.Bunga Rampai Perhajian II.Jakarta:DEPAG RI, 2001 Karim, Adiwarman.Bank Islam:Analisis Fikih dan Keuangan.Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2004 Keegan,Warren J.Manajemen Pemasaran Global.Jakarta:PT.Indeks Kelompok Gramedia, 2003 Kotler,Philip. Manajemen Pemasaran di Indonesia:analisis perencanaan,implementasi,dan pengendalian.Jakarta:Salemba Empat, 1999 Lubis,Ibrahim.Ekonomi Islam Suatu Pengantar.Jakarta:Kalam Mulia, 1994 Mannan,M.Abdul. Teori dan Praktek Ekonomi Islam.Yogyakarta:PT.Dana Bakti Prima Yasa, 1970
85
Muhammad.Bank Syariah.Jakarta:Graha Ilmu, 2005 Perwataatmadja,Karnaen, M.Syafi‟i Antonio.Apa Islam.Yogyakarta:Dana Bakti Wakaf, 1992 Purwadi,Budi.Riset Pemasaran:implementasi pemasaran.Jakarta:PT.Grasindo, 2000
dan
Bagaimana dalam
Bank bauran
Qardhawi, Yusuf.Norma dan Etika Ekonomi Islam.Jakarta:Gema Insani Press, 1997 Rangkuti,Freddy.Riset Pemasaran.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama, 1997 Robert.Studi Kasus Desain dan Metode.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2004 Rumidi,Sukandar.Metodologi Penelitian.Yogyakarta:Gajah Mada University Press, 2004 Sabiq, Sayyid. Fiqhus Sunnah. Beirut: Darul Kitab al Arabi, 1987 Sarkani Putra,Murasa.Pengantar Ekonomi Islam Bahan Pengajaran Ekonomi dan Perbankan Syariah.Jakarta:IAIN Syahid, 1999 Sudarasono, Heri.Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta:EKONOSIA, 2001 Sumitro Warkum.Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2004 Tuwu, Alimuddin.Pengantar Metode Penelitian.Jakarta: UI Press, 1993 Umar,Husein.Riset Pemasaran dan Prilaku Konsumen.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama, 2005 Umar,Husein.Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2004 Wirdaningsih,SH.Bank dan Asuransi di Indonesia.Jakarta:Kencana, 2005 www.ronawajah.wordpress.com www.syariahmandiri.com www.bankdki-syariah.com www.muamalatbank.com
86
LAMPIRAN – LAMPIRAN
87
PEDOMAN WAWANCARA 1. 2. 3. 4.
Bagaimana sejarah berdirinya Bank Syariah? Apa visi dan misi Bank Syariah? Produk-produk apa saja yang dikeluarkan Bank Syariah? Bagaimana produk yang ditawarkan pada nasabah, apakah produk yang tersedia sudah mengakomodir kebutuhan nasabah? 5. Apakah selama ini ada nasabah yang mengemukakan keluhan (complain) tantang pelayanan (fasilitas) yang tersedia? 6. Bagaimana Bank Syariah menanggapi keluhan atau complain yang datang dari nasabah tentang produk tabungan haji? 7. Bagaimana kepuasan nasabah dalam pandangan Bank Syariah? 8. Apa yang dimaksud produk tabungan haji pada Bank Syariah? 9. Ada berapa macam produk tabungan haji yang ditawarkan pada Bank Syariah? 10. Bagaimana aplikasi dan mekanisme produk tabungan haji pada Bank Syariah? 11. Bagaimana meningkatkan produk tabungan haji yang ditawarkan oleh Bank Syariah? 12. Dalam meningkatkan produk tabungan haji Bank Syariah, hal-hal apa saja atau seperti apa yang diberikan kepada nasabah? 13. Apa kelebihan dan fasilitas yang diberikan oleh Bank Syariah terhadap nasabah tabungan haji Bank Syariah? 14. Apa saja keuntungan dan manfaat produk tabungan haji Bank Syariah? 15. Bagaimana Bank Syariah menanggapi nasabah apabila tidak bisa melanjutkan lagi tabungan haji? 16. Apakah setoran pembukaan tabungan haji sudah sesuai kemampuan nasabah? 17. Apakah Bank memberikan keuntungan bagi hasil yang menarik bagi nasabah? 18. Apakah nasabah mudah memperoleh kepastian nomor porsi keberangkatan karena telah online dengan SISKOHAT? 19. Apakah ada pertanggungan asuransi kecelakaan diri dan kematian dalam produk tabungan haji yang diberikan Bank Syariah? 20. Apakah Bank memberikan pembiayaan dana talangan haji bagi nasabah/calon haji yang belum mempunyai dana yang cukup untuk mendapatkan porsi?
88
TRANSKIP WAWANCARA Informan
: Ahmad Sehu Ibrahim
Jabatan
: Manager Salamuamalat
Tempat
: Jakarta
Waktu
: 03 Desember 2010
P
: Bagaimana pandangan Bapak tentang keamanan uang di Bank Syariah?
J
: Saya yakin tentang keamanan uang di Bank Syariah terhadap menjaga keamanan uang tabungan haji karena bank syariah merujuk pada prinsip syariah.
P
: Bagaimana menurut Bapak terhadap bagi hasil tabungan haji?
J
: Saya melihat bahwa tabungan haji di bank syariah pada penabungannya terhadap bagi hasilnya sangat memuaskan.
P
: Bagaimana menurut Bapak terhadap pengaduan nasabah tabungan haji?
J
: Sangat cepat untuk melayani pengaduan nasabah tabungan haji.
P
: Bagaimana menurut Bapak pada program sosialisasi tabungan haji di Bank Syariah?
J
: Sangat memuaskan nasabah terhadap sosialisasi pada tabungan haji di Bank Syariah.
89
P
: Apakah selama ini ada nasabah yang mengemukakan keluhan (complain) tantang pelayanan (fasilitas) yang tersedia?
J
: Sampai saat ini ada beberapa orang saja
P
: Bagaimana Bank Syariah menanggapi keluhan atau complain yang datang dari nasabah tentang produk tabungan haji?
J
: Sangat cepat tanggap terhadap keluhan nasabah dan kami siap menanganinya dengan baik
P
: Bagaimana meningkatkan produk tabungan haji yang ditawarkan oleh Bank Syariah?
J
: Kami tingkatkan produk tabungan haji dengan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh nasabah
P
: Apa kelebihan dan fasilitas yang diberikan oleh Bank Syariah terhadap nasabah tabungan haji Bank Syariah?
J
: Diantaranya, Setoran yang tidak memberatkan nasabah, mendapatkan bagi hasil, menyediakan fasilitas asuransi baik kecelakaan maupun kematian, menyediakan dana talangan haji jika dibutuhkan, menyediakan fasilitas online dengan Siskohat, memberkan hadiah yang menarik dan lain sebagainya
P
: Bagaimana Bank Syariah menanggapi nasabah apabila tidak bisa melanjutkan lagi tabungan haji?
J
: Apabila nasabah tidak bisa melanjutkan maka kami dari pihak bank menyerahkannya kepada ahli waris nasabah.