Keterangan: 1. Poster penelitian a. Merupakan ringkasan hasil penelitian yang telah dicetak warna disertai gambar pendukung b. Dicetak dengan kertas poster, ukuran kertas A3 c. Isi poster meliputi: judul, penulis, latar belakang, tujuan, metode, hasil, simpulan 2. Penulisan intisari/abstrak. File ini terdiri dari 2 halaman, halaman 1 merupakan intisari (bahasa Indonesia) dan halaman 2 merupakan abstrak (bahasa Inggris). Dokumen disertakan footnote pada kiri bawah halaman dengan label: Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta, contoh terlampir. Sistematika penulisan: a. Judul dan penulis b. Latar belakang dan tujuan c. Metode d. Hasil e. Simpulan f. Kata kunci 3. Penulisan artikel penelitian. File ini merupakan ringkasan penulisan tugas akhir (skripsi), ukuran kertas A4 yang dijadikan 2 kolom. Dokumen disertakan footnote pada kiri bawah halaman dengan label: Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta, contoh terlampir. Sistematika penulisan: a. Judul dan penulis b. Intisari/abstrak (latar belakang-tujuan, metode, hasil, simpulan) c. Pendahuluan (latar belakang dan tujuan) d. Metode e. Hasil Penelitian f. Pembahasan g. Simpulan h. Daftar pustaka. 4. Semua dokumen/file ditulis menggunakan huruf standar (Times New Roman atau Arial), ukuran huruf proporsional. 5. File dalam CD: buatlah label (identitas) pada bagian luar CD, terdiri atas: judul penelitian, nama, NIM, dan nama institusi). 6. Mengirim ke E-Mail: a. Kirim ke alamat:
[email protected] b. Pada subjek/judul E-Mail, tulis: kelas, 3 digit NIM terakhir, dan nama lengkap. Contoh subjek/judul E-Mail: A015GitaKostania c. Lampirkan file yang telah dijadikan 1 folder dan sudah dikompres ke menu Attachment file.
Contoh Intisari
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN PRAKTIKUM MANAJEMEN AKTIF KALA III DI AKADEMI KEBIDANAN GRAHA MANDIRI CILACAP INTISARI Mona Setiana Dewi¹, H.Paryono², Gita Kostania³ Latar Belakang: Upaya meningkatkan mutu pendidikan hendaknya diimbangi dengan peningkatan pembelajaran. Secara umum faktor-faktor yang memengaruhi pembelajaran yaitu motivasi belajar, motivasi belajar dibutuhkan dalam proses belajar individu untuk menentukan kualitas hasil belajar. Rendahnya motivasi belajar kerap dituding sebagai penyebab dari rendahnya kualitas lulusan sebuah perguruan tinggi. Motivasilah yang mendorong mahasiswa ingin melakukan kegiatan belajar. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui motivasi belajar mahasiswa dalam pembelajaran praktikum Manajemen Aktif Kala III, mengetahui hasil belajar mahasiswa dalam pembelajaran praktikum laboratorium Manajemen Aktif Kala III, mengetahui hubungan motivasi belajar terhadap pencapaian hasil belajar pada praktikum Manajemen Aktif Kala III, mengetahui besar pengaruh motivasi belajar terhadap pencapaian hasil belajar pada praktikum Manajemen Aktif Kala III di Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan bentuk desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster sampling, diperoleh jumlah sampel 46 responden mahasiswa III jurusan kebidanan tahun akademik 2013/2014 di Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap. Teknik analisa data yang digunakan adalah statistik parametris product moment dengan taraf signifikasi 0,05. Hasil Penelitian:Motivasi belajar mahasiswa Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap tergolong sedang dengan nilai mean sebesar 77.79, pencapaian hasil belajar praktikum Manajemen Aktif Kala III dengan rata-rata hasil belajar sebesar 79.51, hubungan motivasi belajar terhadap pencapaian hasil belajar praktikum Manajemen Aktif Kala III memiliki hubungan kuat dengan nilai r hitung 0.801 dan signifikan dengan (ρ<0.05), besar pengaruh motivasi belajar terhadap pencapaian hasil belajar Manajemen Aktif Kala III sebesar 64,16%. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara motivasi belajar terhadap pencapaian hasil belajar Manajemen Aktif Kala III di Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap. Kata kunci : Motivasi belajar, hasil belajar, praktikum Manajemen Aktif Kala III ¹ Mahasiswa Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan ² Pembibing I ³ Pembimbing II
Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta
Berikan Foot Note dan halaman Intisari dan Abstrak menjadi 2 halaman
Page 1 of 2
Contoh Abstract
CORELATION OF LEARNING MOTIVATION FOR ACHIEVEMENTS STUDENT LEARNING OUTCOMES IN PRACTICUM LEARNING ACTIVE MANAGEMENT ON THIRD STAGE OF LABOR IN MIDWIFERY ACADEMY GRAHA MANDIRI CILACAP ABSTRACT Mona Setiana Dewi1 , H.Paryono2 , Gita Kostania3 Background: Efforts to improve the quality of education should be coupled with an increase in learning. In general, the factors that affect learning, namely learning motivation, learning motivation in the learning process of individuals needed to determine the quality of learning outcomes. The low learning motivation is often blamed as the cause of the poor quality of college graduates . Encourage students who wish to undertake activities to encourage learning . Objective: To determine student learning motivation in the learning laboratorium active management on third stage of labor, knowing the results of student learning in the learning laboratorium practicum active management on third stage of labor, determine the relationship of motivation toward achievement of learning outcomes in the practicum Active management of the third stage, knowing the influence of motivation toward achievement of learning outcomes in the practicum active management on third stage of labor in Academy Midwifery Graha Mandiri Cilacap . Methods: This type of research is a quantitative correlation with cross-sectional shape of the design. The sampling technique used was cluster sampling, the number of samples obtained 46 student respondents III obstetrics department academic year 2013/2014 at the Academy of Midwifery Graha Mandiri Cilacap . Data analysis technique used is the product moment parametric statistics with significance level of 0.05 . Results: Motivation Midwifery Academy students learn Graha Mandiri Cilacap classified as moderate with a mean of 77.79, the achievement of learning outcomes Kala practicum Active Management III with an average of 79.51 learning outcomes , learning motivation relation to the achievement of learning outcomes practicum Active management of the third stage has a relationship strong with r values calculated with 0.801 and significant (ρ>0.05), the influence of motivation toward achievement of learning outcomes Active management of the third stage of 64.16 % . Conclusion: There is a strong and significant correlation between motivation toward achievement of learning outcomes Active Management of third stage labor in Midwifery Graha Mandiri Cilacap. Keywords : Motivation of learning , Learning outcomes , Active Management on third stageof labor ¹Surakarta Ministry Health Polytechnic Student Department of Midwifery ²Instructure I ³Instructure II Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta
Berikan Foot Note dan halaman Intisari dan Abstrak menjadi 2 halaman
Page 2 of 2
Contoh Poster Penelitian
Contoh Artikel Penelitian
ARTIKEL PENELITIAN
Perbedaan Metode Pembelajaran Jigsaw dan Ceramah terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Kebidanan di Poltekkes Surakarta Elwitri Silvia1) Supiati2) Kuswati3) 1) 2) 3)
Mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan Pembimbing I, Dosen Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan Pembimbing II, Dosen Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan
Intisari Latar Belakang: Berdasarkan data bagian Administrasi Akademik Poltekkes Surakarta, 17% mahasiswa tingkat I Tahun Ajaran 2012/2013 mendapat nilai teori KDK dibawah 68. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah metode pembelajaran. Selama ini metode pembelajaran yang sering digunakan adalah metode pembelajaran ceramah. Metode pembelajaran jigsaw merupakan metode pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan metode pembelajaran jigsaw dan ceramah terhadap hasil belajar KDK. Metode: Jenis penelitian adalah quasy experiment dengan perluasan dari design pretest-posttest with control group. Sampel penelitian sebanyak 75 mahasiswa dari populasi penelitian yaitu seluruh mahasiswa semester I Prodi DIII Kebidanan Poltekkes Surakarta. Teknik pengambilan sampel adalah cluster sampling Hasil: Berdasarkan pengujian pair t-test pada metode pembelajaran jigsaw dan ceramah didapatkan hasil p<0,05 (p=0,00) yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar KDK materi prinsip pencegahan infeksi sebelum dan sesudah metode pembelajaran jigsaw dan ceramah. Pengujian Unpair t-test didapatkan hasil p<0,05 (p=0,00) yang berarti terdapat perbedaan metode pembelajaran jigsaw dan ceramah terhadap hasil belajar KDK materi prinsip pencegahan infeksi. Kesimpulan: Terdapat perbedaan metode pembelajaran Jigsaw dan Ceramah terhadap hasil belajar KDK materi prinsip pencegahan infeksi di Poltekkes Surakarta. Metode pembelajaran jigsaw memberikan hasil belajar yang lebih baik daripada metode pembelajaran ceramah. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Jigsaw, Metode Pembelajaran Ceramah, Hasil Belajar
Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta
Berikan Foot Note dan halaman, apabila mencukupi, Pendahuluan dapat diletakkan pada halaman yang sama dengan intisari.
Page 1 of 6
Pendahuluan
Metode Penelitian
Menurut IBI dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan (2012) perkembangan situasi global menyebabkan peningkatan kebutuhan dan kompleksitas permasalahan termasuk kesehatan ibu dan anak sehingga diperlukan suatu penataan sistem pendidikan kebidanan agar memberi arah pada pendidikan kebidanan yang berkualitas. Dalam rangka mencetak lulusan yang berkualitas maka mahasiswa harus dibekali matakuliah dasar salah satunya adalah Keterampilan Dasar Kebidanan (KDK) yang harus dilakukan secara optimal untuk menghasilkan hasil belajar yang maksimal. Menurut Djamarah (2009), salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah metode pembelajaran. Menurut data bagian Administrasi Akademik (ADAK) Poltekkes Suarakrat bahwa pada tahun ajaran 2012-2013 terdapat 20 dari 118 mahasiswa yang mendapat nilai teori KDK dibawah 68. Berdasarkan studi pendahuluan pada 8 mahasiswa menyatakan bahwa metode pembelajaran yang sering digunakan adalah metode ceramah dan diskusi. Lima diantaranya mengatakan lebih menyukai metode diskusi, namun susah terjadi kerjasama yang baik. Metode pembelajaran jigsaw adalah salah satu pembelajaran kooperatif yang dapat menciptakan kerjasama yang baik antar mahasiswa. Hal inilah yang mendorong peneliti melakukan penelitian tentang perbedaan metode pembelajaran jigsaw dan ceramah terhadap hasil belajar KDK di Poltekkes Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan metode pembelajaran jigsaw dan ceramah terhadap hasil belajar KDK.
Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimental dengan perluasan dari desain pretest-posttest with control group yaitu dengan melihat peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah metode pembelajaran jigsaw dan ceramah. Penelitian ini dilakukan di Prodi DIII Kebidanan Poltekkes Surakarta mulai dari Agustus 2013 s/d Januari 2014. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester I Prodi DIII Kebidanan Poltekkes Surakarta yang terdiri dari 3 kelas (115 mahasiswa). Pengambilan sampel secara cluster sampling. Penentuan kelas yang dijadikan sampel penelitian dilakukan secara acak (simple random sampling) karena ketiga kelas mempunyai komposisi yang sama dari segi kognitifnya. Setelah dilakukan acak, maka tercabut kelas A dan C sebagai sampel penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan salah satu materi KDK yaitu prinsip pencegahan infeksi. Instrument penelitian adalah berupa test formatif tertulis dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 18 butir soal. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti pada tanggal 16 Oktober 2013 (Kelas A dengan metode jigsaw) dan 17 Oktober 2013 (Kelas C dengan metode ceramah) Analisa data pada penelitian ini menggunakan statistik parametrik yaitu pengujian pair t-test dan unpair t-test. Pengujian dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 16.0 for windows
Hasil Penelitian 1. Analisis Univariat Analisis univariat digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi,
Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta
Page 2 of 6
tendency central dan variasi data hasil belajar baik pada metode pembelajaran jigsaw maupun ceramah. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Peningkatan Pretest-Posttest KDK Metode Pembelajaran Jigsaw No Nilai 1 5,56 2 16,67 3 22,22 4 27,78 5 33,33 6 38,89 7 44,44 8 50,00 9 55,56 TOTAL
f 3 2 3 9 7 4 7 4 1 40
% 7,5 5,0 7,5 22,5 17,5 10,0 17,5 10,0 2,5 100
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Peningkatan Pretest-Posttest KDK Metode Pembelajaran Ceramah No Nilai 1 0,00 2 5,56 3 11,11 4 16,67 5 22,22 6 27,78 7 33,33 8 38,89 9 50,00 TOTAL
f 1 3 5 5 12 2 3 3 1 40
% 2,9 8,6 14,3 14,3 34,3 5,7 8,6 8,6 2,9 100
Berdasarkan tabel 1 dan tabel 2 dapat diketahui bahwa terdapat 9 mahasiswa yang mendapatkan nilai peningkatan pretest-posttest sebesar 27,78 sementara pada metode ceramah terdapat 12 mahasiswa yang mendapat nilai peningkatan pretest-posttest sebesar 22,22 Berdasarkan hasil analisis univariat didapatkan hasil bahwa rata-rata pretest pada metode jigsaw dan ceramah hampir sama yaitu 45,27 dan 45,39, sementara rata-rata peningkatan pretest-posttest metode jigsaw lebih tinggi daripada metode ceramah yaitu 33,05>21,26. 2. Uji Normalitas Uji normalitas dengan menggunakan teknik one sample kolmogrov smirnov dengan hasil didapatkan bahwa nilai Asymp Sig semua data lebih besar 0,05 sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal. 3. Analisis Bivariat Berdasarkan hasil uji normalitas, maka analisis bivariat menggunakan statistik parametrik dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 3. Uji Pair t-test Metode Pembelajaran Jigsaw Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
PRETEST JIGSAW -33,0556 POSTTEST JIGSAW
Std. Deviation
Std. Error Mean
12,51463
1,97874
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -37,0579
Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta
-29,0532
t -16,705
df
Sig. (2-tailed) 39
,000
Page 3 of 6
disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah metode pembelajaran jigsaw
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai p<0,05 (0,000<0,05) sehingga dapat
Tabel 4. Uji Pair t-test Metode Pembelajaran Ceramah Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
Std. Deviation
Std. Error Mean
10,98670
1,85709
PRETEST CERAMAH -21,2698 POSTTEST CERAMAH
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai p<0,05 (0,000<0,05) sehingga dapat
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -25,0439
t
-17,4958
df
-11,453
Sig. (2-tailed) 34
,000
disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah metode pembelajaran ceramah
Tabel 5. Uji Unpair t-test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F PENINGKATAN SKOR Equal variances JIGSAW DAN CERAMAH assumed Equal variances not assumed
,893
Sig. ,348
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai p<0,05 (0,000<0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan metode pembelajaran jigsaw dan ceramah terhadap hasil belajar KDK
Pembahasan Berdasarkan hasil analisis univariat didapatkan bahwa rata-rata pretest dengan metode jigsaw dan ceramah hampir sama yaitu 45,27 dan 45,39. Hal ini menunjukkan kemamapuan awal mahasiswa relatif sama sehingga perbedaan posttest dapat disebut sebagai pengaruh dari intervensi yang diberikan. Rata-rata posttest setelah mendapatkan metode
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
4,305
73
,000
11,7857
2,73755
6,32978
17,24165
4,343
72,998
,000
11,7857
2,71370
6,37731
17,19412
pembelajaran jigsaw adalah 78,83 sementara setelah mendapatkan ceramah adalah 66,66 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dengan metode jigsaw lebih baik daripada dengan metode ceramah. Hal ini didukung oleh teori Rusman (2012) yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran kooperatif model jigsaw memperoleh prestasi lebih baik. Menurut Hamdani (2011), metode pembelajaran jigsaw meningkatkan rasa tanggungjawab siswa secara mandiri, dituntut memiliki rasa saling kebergantungan positif sehingga terjadi hubungan timbal balik antar peserta didik yang dapat meningkatkan hasil belajar. Berbeda halnya dengan metode pembelajaran
Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta
Page 4 of 6
ceramah yang hanya mempergunakan alat komunikasi lisan antara guru dengan peserta didik sehingga kurang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapat dan berdiskusi. Hal ini mengakibatkan proses penyerapan pengetahuan kurang tajam. Menurut Rusman (2012), pembelajaran jigsaw merupakan variasi dari pembelajaran kooperatif dengan tidak mengubah prinsip dasarnya sehingga hasil penelitian ini relevan dengan penelitian oleh Ni Ketut Sumarni (2011) bahwa hasil belajar IPA pada siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil uji unpair t-test didapatkan hasil bahwa p<0,05 (0,000<0,05) sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan metode pembelajaran jigsaw dan ceramah terhadap hasil belajar KDK. Rata-rata peningkatan skor dengan metode jigsaw adalah 33,05 sementara pada metode ceramah adalah 21,26. Hal ini berarti metode pembelajaran jigsaw memberikan hasil belajar lebih baik daripada metode pembelajaran ceramah. Penelitian ini telah dilakukan secara maksimal untuk mendapatkan hasil yang optimal, namun peneliti menyadari masih terdapat beberapa kelemahan dan keterbatasan penelitian yaitu hanya dibatasi pada matakuliah KDK materi prinsip pencegahan infeksi sehingga kesimpulan hanya dapat diambil berdasarkan hasil belajar pada materi tersebut. Pada penelitian ini hasil belajar pada metode jigsaw memang lebih baik daripada metode ceramah, namun pada
pelaksanaannya metode jigsaw membutuhkan waktu lebih lama. Hal ini sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Ibrahim dalam Majid (2012) bahwa model cooperative learning tipe jigsaw membutuhkan waktu yang cukup lama. Berdasarkan studi pendahuluan, bahwa metode pembelajaran yang sering digunakan adalah metode ceramah dan diskusi dan dapat disimpulkan bahwa metode jigsaw adalah suatu hal yang baru bagi mahasiswa sehingga proses pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil dan spesifikasi tugas ini belum maksimal.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan metode pembelajaran jigsaw dan ceramah terhadap hasil belajar KDK materi prinsip pencegahan infeksi. Metode pembelajaran jigsaw memberikan hasil belajar lebih baik daripada metode pembelajaran ceramah sehingga diharapkan kepada pihak institusi pendidikan yaitu dosen agar menerapkan metode pembelajaran yang inovatif seperti metode pembelajaran jigsaw agar mahasiswa dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya sehingga meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Selain itu, diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti dengan membandingkan dua atau lebih metode pembelajaran kooperatif lainnya sehingga dapat diketahui metode pembelajaran kooperatif yang lebih efektif.
Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta
Page 5 of 6
Daftar Pustaka Ambarwati, Eny Retna dan Sunarsih, Tri. 2009. KDPK Kebidanan Teori & Aplikasi .Nuha Medika. Jogjakarta Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta Enggen, P. & Kauchak, D. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir. Indeks. Jakarta Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia. Bandung Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta Indonesia. Ikatan Bidan Indonesia dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Indonesia. 2012. Naskah Akademik Sistem Pendidikan Kebidanan Di Indonesia, Jakarta [Online]. Dari: www.hepq.dikti.go.id Indonesia. Departemen Kesehatan RI. 2004. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo. Jakarta Kustiyati, Sri. 2006. Perbedaan Motivasi Belajar Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Askeb IV Antara Yang Diajar Dengan Metode Jigsaw dan Carrousel Di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta, [Skripsi]. Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Majid,
Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung Mujahidah, Khansa. 2012. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Nasir, A., Muhith, A., Ideputri, M. E. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta Notoatmodjo. Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Riyanto, Agus. 2011. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta Rochimah. et al. 2011. Keterampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK). Trans Info Media. Jakarta Rusman, 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. RajaGrafindo Persada. Jakarta Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan. Kencana. Jakarta Setiawan, Ari dan Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1, dan S2. Nuha Medika. Yogyakarta Slavin, E. Robert. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media. Bandung Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Balajar Mengajar. PT Remaja Rosdakarya. Bandung Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung
Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta
Page 6 of 6