KESIAPAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MENGHADAPI KURIKULUM 2013 Ruwi Hastuti1
Abstraksi Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang berlaku di Indonesia mulai tahun ajaran baru 2013/2014 adalah Kurikulum 2013 sebagai pengganti dari kurikulum yang lama yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Keberadaan Sekolah Tinggi Teologi yang menyelenggarakan Program Studi Pendidikan Agama Kristen adalah sebagai lembaga yang mendidik calon guru Pendidikan Agama Kristen yang akan bekerja dalam lingkup pendidikan. Sebagai seorang yang bekerja dalam lingkup pendidikan terutama sebagai guru harus mengetahui tentang perkembangan kurikulum, sebab sebagai pelaku pendidikan di sekolah, guru yang akan menerapkan kurikulum tersebut. Oleh karena kurikulum yang digunakan pada tahun 2013 adalah kurikulum 2013, maka guru harus mengetahui dan dapat menerapkan kurikulum tersebut di sekolah. Tugas Sekolah Tinggi Teologi yang menghasilkan guru-guru Pendidikan Agama Kristen harus selalu siap dan membekali mahasiswa dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia, sehingga lulusannya akan siap menghadapi kurikulum apapun yang sedang diberlakukan termasuk kurikulum 2013. Kata kunci: Kurikulum 2013, guru PAK, pendidikan
The Readiness of Theological College to Implement Curriculum of 2013
Abstract Curriculum is a set of planning and managing about purpose, content and matter of learning, and also methods used as implementing manual of teaching to achieve educational aim. Since entering the new school year of 2013/2014, Indonesia implemented Curriculum of 2013 replacing a prior one, called Curriculum of Educational Level Unit (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; KTSP). The existence of Theological College which holding a study program of Christian Religion Education is an institution that 1
Kepala Progam Studi Pendidikan Agama Kristen STT Intheos Surakarta
educates people to be Christian Religion Education teacher who will work in educational area. As an educational worker, specially teacher must know the curriculum progress, because they would implement it. Due to implementing Curriculum of 2013, teachers must know and competent to employ it at school. Theological College which also produce Christian Religion Education teachers must be ready at any time to complete students by applied curriculum in Indonesia, so they will be ready to face any curriculum would be implemented. Keyword: Curriculum 0f 2013, Christian Education teacher, educaion
RASIONALITAS PENGEMBANGAN KURIKULUM
pengembangan seluruh potensi peserta
Landasan Filosofis
berkualitas yang tercantum dalam
Kurikulum adalah seperangkat
didik
menjadi
tujuan
manusia
pendidikan
Indonesia
nasional.
rencana dan pengaturan mengenai
Kurikulum
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta
menggunakan filosofi sebagai berikut:
cara yang digunakan sebagai pedoman
Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa kreatif. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang
penyelenggaraan
kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan kurikulum 2013 adalah untuk
mempersiapkan
manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang
beriman,
produktif,
kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Kurikulum 2013 dikembangkan
dengan
landasan
filosofis yang memberikan dasar bagi
2013
dikembangkan
lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).2
Landasan Yuridis Landasan yuridis kurikulum 2013 adalah:
Landasan Teoretis Kurikulum 2013 dikembangkan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
atas dasar: Teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education) Pendidikan berdasarkan standar
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional.
menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, prasarana, standar
standar standar
sarana dan pengelolaan,
pembiayaan,
dan
standar
penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang
untuk
memberikan
pengalaman
belajar
seluas-luasnya
peserta
2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah Nasional. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum)
bagi
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun
didik
dalam
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Landasan Empiris
mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan,
berketerampilan dan bertindak.
Pengembangan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan berikut:
2
Modul Materi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru, LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru Pendidikan Agama Kristen dalam jabatan dan sertifikasi guru yang diangkat dalam jabatan pengawas PAK Tahun 2013, 66.
faktor-faktor
sebagai
pada
1. Tantangan Internal Tantangan internal antara lain
guru
berpusat
menjadi pada
terkait dengan kondisi pendidikan
Pembelajaran
dikaitkan dengan tuntutan pendidikan
pembelajaran
terkait dengan yang mengacu kepada
pembelajaran
8
pembelajaran
peserta
satu
didik.
arah
menjadi
interaktif,
pola
terisolasi
menjadi
standar
nasional
pembelajaran secara jejaring, pola
Tantangan
internal
pembelajaran
lainnya terkait dengan perkembangan
pembelajaran
penduduk
pembelajaran
(delapan)
pendidikan.
Indonesia
dilihat
dari
pasif
menjadi aktif-mencari,
sendiri
menjadi
pertumbuhan usia produktif. Hal ini
kelompok dan pola pembelajaran alat
tantangan besar yang dihadapi, oleh
tunggal
sebab itu bagaimana mengupayakan
berbasis alat multimedia.
agar
sumberdaya
manusia
menjadi sumberdaya manusia yang kompetensi
pembelajaran
usia
produktif ini dapat ditransformasikan
memiliki
menjadi
dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban. 2. Tantangan Eksternal.
4. Penguatan Materi Penguatan dengan
cara
materi
dilakukan
pendalaman
dan
perluasan materi yang relevan bagi peserta didik. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. 3. Penyempurnaan Pola Pikir. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir yaitu pembelajaran yang berpusat
Kurikulum 2013 dirancang untuk mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual
dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerjasama
dengan
kemampuan
intelektual dan psikomotorik. Elemen Perubahan Standar Kompetensi Lulusan Standar
kompetensi
lulusan
adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan peserta didik
yang
diharapkan
dapat
dicapai
setelah
materi
pokok,
pembelajaran,
menyelesaikan masa belajarnya di
penilaian, alokasi waktu dan sumber
satuan
belajar.
pendidikan
pendidikan
dasar
pada dan
jenjang menengah
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana
pelaksanaan
pembelajaran adalah rencana kegiatan
Proses Pembelajaran Kurikulum 2013
pembelajaran tatap muka untuk satu
Proses pembelajaran pada satuan
pertemuan. RPP dikembangkan dari
secara
silabus untuk mengarahkan kegiatan
interaktif, inspiratif, menyenangkan,
pembelajaran peserta didik dalam
menantang, memotivasi peserta didik
upaya mencapai kompetensi dasar
untuk
(KD). Komponen RPP terdiri dari
pendidikan diselenggarakan
berpartisipasi
aktif
serta
memberikan ruang yang cukup bagi
identitas
sekolah,
prakarsa, kreativitas dan kemandirian
pelajaran,
sesuai bakat, minat dan perkembangan
pokok,
fisik serta psikologis peserta didik.
pembelajaran,
Perencanaan Pembelajaran
materi
pembelajaran
dirancang dalam bentuk silabus dan rencana
pelaksanaan
pembelajaran
(RPP). 1. Silabus Silabus
merupakan
acuan
penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap
bahan
materi
waktu,
tujuan
kompetensi
dasar,
pencapaian
kompetensi,
pelajaran,
metode
pembelajaran, media pembelajaran,
Desain Pembelajaran Perencanaan
mata
kelas/semester, alokasi
indikator
identitas
kajian
sumber belajar dan langkah-langkah pembelajaran. “RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru
merancang
untuk
setiap
penggalan pertemuan
satuan pendidikan.”3 3
mata pelajaran, identitas sekolah, kompetensi inti, kompetensi dasar,
yang
disesuaikan dengan penjadwalan di
mata
pelajaran. Silabus memuat identitas
RPP
Poerwati Loeloek Endah, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, (Jakarta, Prestasi Pustaka, 2013), 150.
2. Inti
Proses Dasar Pembelajaran
- Mengamati 1. Pendahuluan Dalam
Pada bagian ini, kegiatan yang
kegiatan
pendahuluan
yang dilakukan guru adalah: -
Menyiapkan
dilakukan
peserta
didik
mengikuti
observasi sederhana tentang apa
pembelajaran.
siswa
secara
belajar
-
kontekstual
sehari-hari, contoh
sebelumnya
dengan
yang
dan
Alkitab
dengan
dari
berbagai
memahami
pengetahuan
Allah
pemeliharaan
terhadap
alam
dan
menyampaikan
inti
lingkungan. -
akan
Guru
pelajaran secara ringkas dan
dipelajari.
jelas, siswa mendengar dan
Menjelaskan
tujuan
mengamati
pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Menyampaikan
bacaan
dari
berbagai
sumber dalam kaitan dengan sikap mengampuni.
Alkitab
atau
inti
pelajaran, sambil mengamati
kegiatan sesuai silabus dan dengan
yang
- Siswa membaca sebagian dari
cakupan
Alkitab
apa
disampaikan.
materi dan penjelasan uraian
membaca
dunia
- Mengamati alam sekitar dalam
pertanyaan-
materi
di
karakter
sikap mengampuni.
pertanyaan yang mengaitkan
tokoh
yang
sumber dalam kaitan dengan
dan internasional. Mengajukan
mengamati
membaca
dan
perbandingan lokal, nasional
Siswa
tokoh
dengan
memberikan
-
nilai-nilai
tokoh-tokoh
materi ajar dalam kehidupan
-
saja
dimiliki remaja.
motivasi
sesuai manfaat dan aplikasi
-
belajar
- Siswa melakukan pengamatan/
proses
Memberi
proses
mengajar adalah:
secara psikis dan fisik untuk
-
dalam
apa yang maksud bacaan itu. -
Siswa melihat video atau slide serta mengamati video atau slide yang ditayangkan.
-
-
Siswa
mendengar
cuplikan
-
Setelah siswa mengamati alam
khotbah, wawancara, laporan
sekitar
dan
pemeliharaan Allah terhadap
sebagainya,
siswa
dalam
mendengar sambil mengamati
alam
apa isi lagu itu.
kemudian siswa atau guru
Guru bercerita atau seorang
menanyakan
peran
siswa
alam
manusia
bercerita,
kemudian
lingkungan,
bagi
-
- Menanyakan
siswa
-
yang
-
siswa
kristiani
turut
Setelah
siswa
-
mengamati
Alkitab
dengan
dari
berbagai
membaca
siswa
membuat
pertanyaan mengapa manusia perlu bertobat.
untuk
siswa
menjawab
atau
siswa
Setelah
mengamati,
siswa
cuplikan khotbah, wawancara, laporan dan sebagainya. -
Setelah mengamati, guru atau siswa bertanya tentang isi lagu
sikap mengampuni, kemudian atau
pertanyaan
membuat pertanyaan tentang
sumber dalam kaitan dengan
guru
menyusun
dijawab oleh siswa lain.
karakter tokoh di dunia dan tokoh
guru
menyusun pertanyaan untuk
mempengaruhi perilaku yang baik dalam diri remaja.
Setelah mengamati video atau slide,
membuat pertanyaan apakah
-
bacaan
siswa bertanya apa maksud
dimiliki
kemudian
nilai
mengamati
bacaan itu.
sederhana tentang apa saja
remaja,
Setelah
Alkitab atau inti pelajaran, melakukan
pengamatan/observasi
nilai-nilai
berhubungan
dengan apa yang diamatinya.
belajar mengajar adalah: Setelah
menyampaikan
pertanyaan
Dalam langkah menanyakan ini,
-
dan
Setelah mengamati siswa atau guru
kegiatan yang dilakukan dalam proses
penting
sebaliknya manusia bagi alam.
siswa lain mendengar dan mengamati isi cerita.
dan
memahami
yang telah dinyanyikan. -
Setelah mengamati, guru dan siswa
membuat
pertanyaan
tentang cerita tersebut.
3. Penutup
- Mengeksplorasi - Setelah paham tentang inti
Dalam kegiatan penutup, guru
pelajaran, siswa membaca Alkitab
bersama siswa baik secara individual
dari Injil Matius 5 : 3-10, Galatia 5 :
maupun
22-26 kemudian mendiskusikan nilai-
refleksi. Pada bagian ini, siswa secara
nilai kristiani apa yang diajarkan oleh
individu dapat memperlihatkan hasil
Yesus.
karyanya. Kemudian guru memimpin
- Setelah paham tentang inti
sharing
kelompok
bersama
pembelajaran, siswa mencari dari
menyimpulkan
berbagai
dipelajari.
sumber
mengenai
arti
melakukan
siswa
apa
dan
yang
sudah
disiplin dan mengapa siswa SMP Faktor-Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013
kelas VII membutuhkan disiplin. - Setelah paham inti pelajaran, siswa mencari data di Alkitab, surat
Implementasi Implementasi kurikulum adalah
kabar, buku-buku, kamus dan lainnya. - Setelah paham inti pelajaran, siswa
membuat
aktivitas
dalam
usaha bersama antara pemerintah dengan pemerintah daerah propinsi dan
kelompok.
pemerintah
daerah
kabupaten/kota. -
- Mengasosiasi Setelah siswa
eksplorasi
mengambil
dilakukan,
keputusan
dalam mempersiapkan guru dan
atau
kepala
pilihan. -
membuat aktivitas ekspresi dengan bahan dan ketentuan yang ditentukan guru.
melakukan
evaluasi
pelaksanaan kurikulum secara
yang dinyatakan dalam suatu karya
siswa mengarang sebuah cerita, siswa
untuk
Pemerintah bertanggungjawab dalam
Siswa membuat suatu keputusan
menulis surat atau puisi atau doa,
sekolah
melaksanakan kurikulum.
- Mengkomunikasikan
atau tindakan nyata. Misalnya siswa
Pemerintah bertanggungjawab
nasional. -
Pemerintah
propinsi
bertanggungjawab melakukan
supervisi
dalam dan
evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.
-
Pemerintah
kabupaten/kota
bertanggungjawab
-
Pendampingan dalam bentuk monitoring
dalam
memberikan
dan
evaluasi
untuk menemukan kesulitan
bantuan
profesional kepada guru dan
dan
kepala
dan upaya penanggulangan,
sekolah
melaksanakan
dalam
kurikulum
masalah
implementasi
bulan Juli 2-13-2016.
di
Pelatihan Pendidik dan Tenaga
kabupaten/kota terkait.
Kependidikan. Strategi Implementasi Kurikulum
Pelatihan
Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu: -
Juli 2013 dilaksanakan kelas I, IV, VII dan X.
-
XI.
I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI dan XII. Pendidik
tenaga
Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012-2014.
-
manajemen,
kepemimpinan,
sistem
pengembangan
dan budaya
sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari 2013.
PTK
disesuaikan
sampai
dengan
strategi
2013
sampai
tahun
kurikulum
2015
sudah
ketika
dinyatakan
diimplementasikan.
Strategi pelatihan dimulai dengan melatih calon pelatih (Master Trainer)
Pendidikan, dosen, guru inti nasional, pengawas
dan
berprestasi.
kepala
Langkah
sekolah berikutnya
adalah melatih master teacher yang terdiri dari guru inti, pengawas dan
Pengembangan
administrasi
dari
yang terdiri dari unsur yaitu Dinas
dan
Kependidikan, dari tahun 2013-2015. -
bagian
pengembangan kurikulum. Pelatihan
sepenuhnya
Juli 2015 dilaksanakan kelas
Pelatihan
adalah
Tindakan
implementasi yaitu tahun pertama
Juli 2014 dilaksanakan kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X dan
-
Kelas
Penelitian
Desember
kepala
sekolah.
bersifat
masal
Pelatihan dilakukan
yang dengan
melibatkan semua guru kelas dan guru mata pelajaran di tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.
di wilayah kota/kabupaten secara rutin
Pengembangan buku siswa dan
dan bergiliran. Evaluasi dilakukan di
pedoman guru Implementasi
kurikulum
akhir tahun ke II dan ke V SD, tahun
dilengkapi dengan buku siswa dan
VIII
pedoman guru yang disediakan oleh
dan
tahun
SMA/SMK.
Hasil
dari
pemerintah. Strategi ini memberikan
digunakan
untuk
jaminan terhadap kualitas isi/bahan
kelemahan hasil belajar peserta didik
ajar dan penyajian buku serta bahan
di kelas/tahun berikutnya. Evaluasi
bagi
dalam
akhir tahun ke VI SD, tahun ke IX
keterampilan melakukan pembelajaran
SMU, tahun ke XII SMA/SMK
dan penilaian pada proses serta hasil
dilakukan untuk menguji efektivitas
belajar peserta didik. Pada bulan Juli
kurikulum dalam mencapai Standar
2013 yaitu pada awal implementasi
Kemampuan Lulusan (SKL).
pelatihan
guru
SMP
ke
XI
evaluasi
memperbaiki
kurikulum 2013 buku sudah dimiliki Kelebihan dan kekurangan Kurikulum 2013
oleh setiap peserta didik dan guru.
Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
2013
adalah
evaluasi
kurikulum yang berbasis karakter dan
implementasi kurikulum dilaksanakan
kompetensi, yang secara konseptual
sebagai berikut: jenis evaluasi yaitu
memiliki
formatif sampai tahun 2015-2016,
Implementasi
sumatif tahun belajar 2016 secara
diharapkan
menyeluruh
manusia yang produktif, kreatif dan
Pelaksanaan
untuk
kelayakan
ide,
menentukan
dokumen
dan
beberapa
inovatif.
keunggulan.
kurikulum dapat
2013
menghasilkan
Beberapa
kelebihan
kurikulum 2013 adalah:
implementasi kurikulum. Evaluasi pelaksanaan kurikulum
Pertama,
Kurikulum
diselenggarakan dengan tujuan untuk
menggunakan
mengidentifikasi masalah pelaksanaan
bersifat alamiah (kontekstual), karena
kurikulum
kepala
berangkat, berfokus dan bermuara
menyelesaikan
pada hakekat peserta didik untuk
masalah tersebut. Evaluasi dilakukan
mengembangkan berbagai kompetensi
pada setiap satuan pendidikan dan
sesuai dengan potensi masing-masing.
dilaksanakan pada satuan pendidikan
Dalam
sekolah
dan
dan
membantu guru
hal
pendekatan
2013
ini
peserta
yang
didik
merupakan subjek belajar, dan proses
Selain
belajar berlangsung secara alamiah
kurikulum
dalam bentuk bekerja dan mengalami
diuraikan di atas, ada juga kelemahan
berdasarkan
kurikulum 2013, yaitu:
kompetensi
tertentu,
bukan transfer pengetahuan saja. Kedua,
Kurikulum
2013
beberapa 2013
kelebihan
seperti
yang
Pertama, guru banyak salah kaprah, yang
karena
beranggapan
dengan
berbasis karakter dan kompetensi
kurikulum 2013 guru tidak perlu
dapat
menjelaskan materi kepada siswa di
mendasari
pengembangan
kemampuan-kemampuan
lain.
kelas, padahal banyak mata pelajaran
Penguasaan ilmu pengetahuan dan
yang harus tetap ada penjelasan dari
keahlian
guru.4
tertentu
dalam
suatu
pekerjaan, kemampuan memecahkan
Kedua,
masalah dalam kehidupan sehari-hari,
guru
serta
aspek-aspek
scientific.
kepribadian dapat dilakukan secara
Ketiga,
pengembangan
optimal
berdasarkan
standar
kompetensi tertentu.
kurangnya
dengan
pemahaman
konsep
pendekatan
kurangnya
ketrampilan
guru merancang RPP. Keempat, tidak banyak guru yang
Ketiga, dalam kurikulum 2013 ini,
menguasai penilaian autentik.
ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran
tertentu
pengembangannya menggunakan
yang
dalam
lebih
tepat
pendekatan
kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
4
Kurinasih, Imas, S.Pd dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan, (Surabaya, Kata Pena, 2014), 41-42
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 Dengan KTSP 2006
KURIKULUM TINGKAT SATUAAN PENDIDIKAN
KURIKULUM 2013
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah (separated curriculum)
bisa
Manfaat Kurikulum 2013
para
guru,
semakin
kepala
meningkatkan
kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan. Dengan berpijak pada panduan kurikulum keleluasaan
2013,
sekolah
untuk
mengembangkan mengimplementasikan
oleh
sekolah.
sekolah dituntut untuk lebih kreatif
sekolah dan pihak manajemen sekolah untuk
dimunculkan
Sehingga baik guru maupun kepala
Manfaat Kurikulum 2013 bagi Sekolah Mendorong
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, keterampilan, pengetahuan) Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar.... Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain (integrated curriculum)
diberi
merancang, dan kurikulum
sekolah sesuai dengan situasi, kondisi dan potensi keunggulan lokal yang
dalam pelaksanaan pembelajaran, agar kualitas pendidikan bisa lebih baik. Karena guru dan kepala sekolah serta manjemen sekolah merupakan kunci keberhasilan dalam proses belajar mengajar, dan mereka adalah orang yang diberi tanggung jawab dalam mengembangkan dan melaksanakan kurikulum
untuk
mewujudkan
pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan visi dan misi sekolah tersebut.
Pertama, guru sebagai fasilitator dalam
membantu
peserta
didik
membangun pengetahuan. Peran
guru
fasilitator
dan
kehidupan
sehari-hari.
sebagai
tugasnya
adalah
itu,
dalam proses belajar mengajar, guru diharapkan
adalah
Untuk
macam
menggunakan metode
berbagai
belajar
yang
memungkinkan peserta didik untuk
merancang atau memberikan stimulus,
melatih
berfikir,
membantu peserta didik untuk mau
aktifitas
kreatif,
belajar
kemerdekaan berfikir, mengeluarkan
sendiri
dan
pengertiannya,
merumuskan
sedangkan
peran
ide,
mentradisikan mengembangkan
menumbuhkan
kenikmatan
peserta didik adalah aktif dalam
bekerjasama, karena itu guru perlu
belajar dan mencerna pelajaran. Oleh
menyediakan
karena itu dalam kurikulum 2013 guru
pembelajaran yang berimplikasi pada
tidak hanya menjadi diktator yang
beragamnya
hanya menekankan satu nilai satu
supaya
jalan keluar, akan tetapi disini guru
mengembangkan kompetensi setelah
berperan
menerapkan pemahamannya, untuk itu
sebagai
fasilitator
dan
beragam
kegiatan
pengalaman
peserta
belajar
didik
membebaskan peserta didik untuk
strategi
berfikir, berkreasi dan berkembang.
multiragam metode sangat sesuai
Kedua,
adanya
perubahan
paradigma mengajar Implementasi dalam
proses
diharapkan
kurikulum belajar
mampu
dan
digunakan
melalui
ketika
akan
2013
mengajar, memperluas
menumbuhkan
sejumlah sikap positif melalui cara bertindak atau berperilaku sebagai dampak hasil belajarnya karena tujuan guru mengajar adalah supaya peserta didik memahami apa yang diajarkan dan mampu memanfaatkan dengan menerapkan
aktif
menerapkan kurikulum 2013.
wawasan pengetahuan, meningkatkan keterampilan
untuk
belajar
mampu
pemahaman
dalam
Manfaat Kurikulum 2013 Bagi Siswa Pertama, Kurikulum 2013 sangat memungkinkan bagi siswa sekolah untuk
menitikberat
mengembangkan
mata
dan pelajaran
tertentu yang dapat diterima bagi kebutuhan siswa. Dengan adanya otonomi
maka
tiap-tiap
sekolah
diwajibkan menyusun kurikulumnya sendiri, dan kurikulum 2013 ini memungkinkan
sekolah
menitikberatkan pada mata pelajaran
tertentu
yang
dibutuhkan
dianggap
siswa.
Jadi
paling dalam
kurikulum 2013 ini membuat siswa lebih mudah karena diberi kebebasan
Kesiapan Sekolah Tinggi Teologi Menghadapi Kurikulum 2013 Memberikan Sosialisasi Kepada Para Dosen Tentang Perubahan Kurikulum
untuk mengembangkan kompetensi Dalam menghadapi perubahan
dengan kultur daerahnya. Kedua, Kurikulum 2013 akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih 20 %. Dengan diberlakukannya kurikulum 2013 maka beban belajar siswa pada kegiatan tatap muka sekitar 20% yaitu yang pada awalnya untuk tingkat SD, SMP, SMA masingmasing tiap jam pelajaran berlangsung selama 45 menit, sehingga pada kurikulum 2013 ini jam pelajarannya dikurangi
dengan
rincian
untuk
tingkat SD menjadi 35 menit, tingkat SMP menjadi 40 menit sedangkan tingkat SMA 45 menit. Disamping jam
pelajaran,
bahan
ajar
yang
dianggap memberatkan siswa juga akan
dikurangi,
meskipun
ada
pengurangan jam pelajaran dan bahan ajar,
kurikulum
memberikan
2013
tekanan
tetap pada
pengembangan kompetensi siswa.
kurikulum, Sekolah Tinggi Teologi harus selalu tanggap. Terlebih lagi bagi Sekolah Tinggi Teologi yang mempunyai
Program
Studi
Pendidikan Agama Kristen. Untuk itu dalam
setiap
perubahan
dan
perkembangkan yang ada, institusi harus memberi sosialisasi kepada para dosen.
Sekolah
memang
tidak
Tinggi secara
Teologi langsung
menggunakan kurikulum 2013, tetapi setiap ada perubahan kurikulum harus semua
pimpinan
dan
dosen
mengetahuinya. Hal ini akan sangat berguna untuk penambahan muatan materi mata kuliah terutama mata kuliah Kurikulum Pendidikan Agama Kristen
dan
Pembelajaran
Perencanaan
Pendidikan
Agama
Kristen. Sosialisasi kurikulum 2013 bagi dosen
adalah
membekali
dosen
pembimbing mahasiswa yang sedang melaksanakann praktek mengajar di Sekolah
Menengah
sederajat.
Dosen
mempunyai
tugas
Atas
pembimbing
dan ini
membimbing,
mengarahkan dan menjadi tempat
pengembangan kurikulum dan faktor-
mahasiswa
faktor
bertanya
mengenai
yang
mempengaruhi,
persoalan yang dihadapi mahasiswa
pemahaman dan latihan penyusunan,
pada
melaksanakan,
waktu
praktek
mengajar.
menganalisis
dan
Misalnya, masalah model RPP yang
mengembangkan tes hasil belajar.
digunakan di sekolah tempat praktek
Juga
adalah dengan model kurikulum 2013,
perkembangan
maka dosen pembimbing juga harus
sekarang ini dan alasan-alasannya.5
dapat memberikan bimbingan kepada
pemahaman
tentang
kurikulum
sampai
Dari deskripsi dapat dipahami
mahasiswa tersebut tentang kurikulum
bahwa
2013. Untuk itu sangat penting sekali
kurikulum, harus selalu diajarkan
memberikan
kurikulum
kepada mahasiswa, sebab dalam mata
2013 kepada dosen-dosen Sekolah
kuliah ini memuat perkembangan
Tinggi Teologi.
kurikulum dan alasan-alasannya. Oleh
sosialisasi
setiap
ada
perubahan
karena itu sangat penting sekali untuk Mengajarkan Kurikulum 2013 Melalui Mata Kuliah Kurikulum PAK dan Perencanaan Pembelajaran PAK
mengajarkan kurikulum 2013 kepada mahasiswa.
Dengan
mempelajari
kurikulum 2013, mahasiswa akan
Dalam menghadapi perubahan
mengetahui perkembangan kurikulum
kurikulum, Sekolah Tinggi Teologi
yang terbaru yang digunakan di
“Intheos” Surakarta melakukan suatu
Indonesia, sehingga
tindakan yaitu menambah materi baru
menerapkan kurikulum tersebut pada
pada
saat melakukan Praktek Pengalaman
mata
kuliah
Pendidikan
Kurikulum
Agama
Kristen
dan
Lapangan
mengajar
mereka dapat
di
Sekolah
Perencanaan Pembelajaran Pendidikan
Menengah Atas atau sederajat bahkan
Agama Kristen tentang kurikulum
pada saat mereka bekerja menjadi
2013.
guru.
Mata
Pendidikan
kuliah
Agama
Kurikulum
Kristen
yang
Mata
kuliah
Perencanaan
dimuat dalam Prospektus mempunyai
Pembelajaran
deskripsi demikian:
Kristen dalam Prospektus mempunyai
Mata pemahaman
kuliah
ini
tentang
memberikan prosedur
Pendidikan
Agama
deskripsi demikian: 5
Prospektus 2011, ( Surakarta, Sekolah Tinggi Teologi “Intheos”, 2011), 61
Mata kuliah ini memberikan pemahaman tentang prinsipprinsip pengembangan sistem instruksional, pengkajian dan latihan dalam merencanakan program pengajaran bagi guru beserta implikasinya, serta pemahaman tugas-tugas guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar di kelas.6 Dalam
mata
kuliah
ini,
mahasiswa diajarkan tentang prinsip-
langkah
pembelajaran.
Dalam
kegiatan ini tentunya harus sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu dengan pendekatan scientific. Kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran menekankan keaktifan siswa. Jadi dalam memilih metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode yang mengaktifkan siswa. Dalam
prinsip pengembangan instruksional,
penilaian,
menurut
pengajaran
kurikulum 2013 adalah penilaian yang
dan melaksanakannya dalam proses
berimbang baik itu sikap, pengetahuan
belajar di kelas. Mahasiswa juga
dan
diajarkan bagaimana membuat silabus
dimengerti oleh mahasiswa dalam
dan
membuat
merencanakan program
Rencana
Pelaksanaan
keterampilan.
Hal
rencana
ini
perlu
pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) untuk membekali
pembelajaran. Untuk itu kurikulum
mereka pada waktu mengajar. Bentuk
2013 harus diajarkan melalui mata
silabus
kuliah
dan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran sangat dipengaruhi oleh
Perencanaan
Pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen.
kurikulum yang berlaku. Oleh karena
Jadi, Sekolah Tinggi Teologi
pada Tahun 2013 ini yang digunakan
terutama yang mempunyai Program
dalam
dan
Studi
menengah adalah kurikulum 2013,
harus
membekali
maka bentuk silabus dan rencana
dengan
kurikulum
pelaksanaan
dibekali kurikulum yang berlaku di
pendidikan
dasar
pembelajaran
sesuai
rencana
Agama
Kristen
mahasiswanya 2013.
Dengan
Indonesia, para mahasiswa tersebut
dengan kurikulum 2013. Dalam
Pendidikan
pelaksanaan
dapat menerapkan ilmunya di sekolah.
pembelajaran, salah satu muatannya adalah tentang kegiatan pembelajaran yang menerangkan tentang langkah-
KESIMPULAN Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
6
Ibid.
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
DAFTAR PUSTAKA
kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang
E.
Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2008
berlaku di Indonesia mulai tahun ajaran
baru
2013/2014
adalah
Kurikulum 2013 sebagai pengganti dari kurikulum yang lama yaitu Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan.
Keberadaan
Sekolah
Tinggi
Teologi
menyelenggarakan
Program
yang Studi
Pendidikan Agama Kristen adalah sebagai lembaga yang mendidik calon guru Pendidikan Agama Kristen yang akan
bekerja
pendidikan.
dalam
Oleh
karena
lingkup lulusan
Sekolah Tinggi Teologi pada Program Studi Pendidikan Agama Kristen akan bekerja di sekolah, maka mereka harus dibekali dengan kurikulum 2013 seperti yang berlaku saat ini. Untuk itu Sekolah Tinggi Teologi harus selalu siap dengan perubahan dan perkembangan berlaku
di
kurikulum
yang
Indonesia
dan
mengajarkannya kepada mahasiswa.
__________, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2014. Kurinasih, Imas, S.Pd dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan, Surabaya, Kata Pena, 2014. Modul Materi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru, LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru Pendidikan Agama Kristen dalam jabatan dan sertifikasi guru yang diangkat dalam jabatan pengawas PAK Tahun 2013. Peraturan Pemerintah RI No 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah Poerwati Loeloek Endah, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, Jakarta, Prestasi Pustaka, 2013. Prospektus 2011, Surakarta, Sekolah Tinggi Teologi “Intheos”, 2011