PENERAPAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI SEKOLAH Ruwi Hastuti1
Abstrak Dalam pergeseran paradigma pendidikan saat ini, guru tidak sekadar menyampaikan ilmu yang sudah tersedia melalui buku cetak, melainkan juga membuat rancangan dan standar dalam proses belajar tersebut. Pendidikan Agama Kristen tidak lepas dari tuntutan perubahan pendidikan sekarang ini, yaitu agar menerapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam proses pembelajaran di sekolah. Dalam mempersiapkan materi pelajaran, seorang guru Pendidikan Agama Kristen harus menjabarkan Standar Kompetensi ke dalam Kompetensi Dasar. Kemudian dari Kompetensi Dasar dijabarkan ke dalam indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar harus mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Bahkan dalam penjabarannya ranah afektif harus nampak lebih jelas, oleh karena karakteristik mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen lebih mengarah kepada penyampaian nilai-nilai Kristiani. Untuk itu Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sangat penting sekali dalam penerapannya, sebab diakhir dari proses pembelajaran akan dilihat apakah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tercapai atau tidak.
Applying Standard of Competency and Basis Competency of Christian Education at School
Abstract Educational paradigm shifting at present time does not make teacher only to teach by employing manual books, but also preparing a plan and standard of learning process. Christian Education is not out of today’s educational shifting requirement, which should applying Standard of Competency and Basis Competency. In preparing of learning object, a Christian Education teacher must make details of Standard of Competency to some Basis Competency. Then, from Basis Competency would be detailed into some indicators. Standard of Competency and Basis Competency must include cognitive, affective and psycho-motoric domains. Moreover, thedetailing of affective domain must be more prominent than 1
Dosen STT “Intheos” Surakarta (
[email protected])
1
others, because Christian Education subject is Christian value-oriented. Therefor, Standard of Competency and Basis Competency is very important to be applied, because at the end of learning process it would be measurement for student’s achievment. Keywords: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Pendidikan Agama Kristen
peserta
DESKRIPSI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
pengendalian kecerdasan,
dilakukan secara sadar atau sengaja baik
atau menstransferkan ilmu, pengetahuan,
Berbicara
atau
yaitu:
supaya
menemukan hidup yang maksimal.
Undang-Undang
pengertian
pengertian Pendidikan Agam Kristen,
untuk mengembangkan kedewasaan yang
menurut
tentang
ada beberapa tokoh yang memberikan
lebih kepada orang yang belum terampil
hakikat
serta
Pendidikan Agama Kristen, berikut ini
kelompok yang lain, dari orang yang
Rumusan
mulia,
Pengertian Pendidikan Agama Kristen
ketrampilan dari suatu individu atau
berkepribadian
akhlak
kepribadian,
masyarakat, bangsa dan negara.
pihak yang di ajar untuk mengalihkan
individu
diri,
ketrampilan yang diperlukan dirinya,
dari pihak yang mengajar maupun dari
berkemajuan,
aktif
memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
Pendidikan adalah suatu usaha yang
kepada
secara
mengembangkan potensi dirinya untuk
Pengertian Pendidikan
kelompok
didik
1. E.G. Homrighousen
pendidikan
Pengertian
Pendidikan
Agama
Sistem
Kristen adalah usaha sadar gereja dalam
no 20 tahun 2003
mendidik anak didiknya dalam rangka
pada bab 1 pasal 1 dinyatakan bahwa:
pewarisan iman Kristen dengan segala
pendidikan
kebenarannya,
Pendidikan Nasional
adalah
usaha
sadar
dan
sebagaimana
yang
terencana untuk mewujudkan suasana
dinyatakan dalam Alkitab dan melatih
belajar dan proses pembelajaran agar
mereka untuk hidup harmonis sesuai 2
dengan iman Kristen, supaya mereka
melalui pengajaran masa kini ke arah
menjadi anggota gereja yang dewasa
pengenalan dan pengalaman rencana dan
yang menyadari dan menyakini imannya
kehendak Allah melalui Kristus dalam
dan menyatakannya dalam praktek sehari-
setiap
hari.Jadi
Kristen
memperlengkapi mereka bagi pelayanan
adalah pewarisan nilai-nilai iman Kristen.
yang efektif, yang berpusat pada Kristus
Pendidikan
Agama
aspek
kehidupan
dan
Sang Guru Agung dan perintah yang 2. Robert R. Boelhke
mendewasakan murid.
Pendidikan Agama Kristen adalah usaha gereja dengan sengaja menolong orang
dari
segala
umur
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM ALKITAB
yang
dipercayakan kepada pemeliharaanNya
Pendidikan Agama Kristen dalam Perjanjian Lama
untuk menjawab penyertaan Allah dalam Yesus Kristus, Alkitab dan kehidupan gereja
supaya
pimpinan
Roh
mereka Kudus
itu
Pendidikan
dibawah
yang
bersumber
dapat
pada
Agama
Kristen
Alkitab.
Pendidikan
Agama Kristen adalah amanat Tuhan
diperlengkapi untuk melayani di tengah
yang
lembaga gereja, masyarakat dan dunia
terdapat
dalam
FirmanNya.Pendidikan Agama Kristen
(alam).Jadi Pengertian Agama Kristen
berpusatkan pada Allah sendiri, karena
adalah menolong orang lain agar anak
Allah yang menjadi pendidik Agung bagi
didik hidup di bawah pimpinan Roh
umatNya. Pendidikan Agama Kristen
Kudus.
mempunyai
akar-akarnya
dalam
Perjanjian Lama yaitu dalam kehidupan
3. Werner C. Graendorf
umat
Pendidikan Agama Kristen adalah
Israel
sebagai
umat
pilihan
Allah.Dalam kehidupan mereka itu sudah
proses pengajaran dan pembelajaran yang
ditetapkan tugas pendidikan iman itu
berdasarkan Alkitab, berpusatkan pada
kepada para umatnya.
Kristus dan bergantung pada kuasa Roh Kudus, yang membimbing pada setiap pribadi pada semua tingkat pertumbuhan,
3
menjadi panglima dan pemimpinnya,
1. Pendidikan Agama Kristen dalam zaman nenek moyang Israel
tetapi juga menjadi dan pemberi hukumhukum
Pendidikan Agama Kristen dimulai
bagi
mereka.Musa
mendidik
sejak pemanggilan Abraham, Iskak dan
mereka di padang belantara dan mengatur
Yakub diberi tugas untuk mendidik pada
pendidikan
umat Israel.Tugas pendidikan adalah
pengajaran agama dapat dilanjutkan oleh
untuk mendidik anak perjanjian, mereka
pengganti-penggantinya dikemudian hari.
dalam iman, takut akan Tuhan dan
Ulangan 6:1-9, bagian ini berisi
itu
dengan
benar,
agar
guru
perintah untuk mengasihi Allah yang Esa
bagi keluarganya dalam hal kehidupan
dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan.
dan kesaksian iman kepada Allah (Ul 6:
Hal ini harus diajar diajar berulang-ulang
4-9; 16).
kepada anak-anak Israel.Mereka juga
menyembahNya.Mereka
menjadi
harus membicarakannya kepada anak-
Pendidikan agama dalam Perjanjian Lama dimulai dari perpindahan Abraham
anak,
dari Ur-Kasdim ke Kanaan (Kej. 12:2-
pengajaran dan pendidikan iman dari
3).Nenek moyang kaum Israel yaitu
Tuhan kepada para orangtua Israel, agar
Abraham, Ishak dan Yakub menjadi guru
mereka melaksanakan pengajaran kepada
bag seluruh keluarganya.Mereka menjadi
anak-anak mereka.
imam
dan
mengajarkan
hal
Dalam
tentang
ini
berarti
Ulangan
ada
6:1-9
terdapat
perbuatan-perbuatan Tuhan yang mulia
prinsip-prinsip
dengan
yang
Kristen, baik menyangkut isi pengajaran,
membawa berkat kepada umat Israel
tujuan pengajaran maupun metode atau
turun-temurun.
langkah-langkah yang ditempuh dalam
segala
janji
Tuhan
pengajaran
perintah
pendidikan
mengajarkan Firman Tuhan kepada umat 2. Pendidikan Agama Kristen Pada zaman perhambaan
Israel dan keturunannya. Isi pengajaran pendidikan agama
Musa
dipilih
membebaskan penindasan.Musalah
Tuhan umatNya yang
untuk
dalam perikop ini adalah bahwa umat
dari
Israel pada umumnya dan setiap keluarga khususnya
diangkat
4
ditugaskan
untuk
menyampaikan kekayaan iman bangsa
Tuhan yang telah diberikan kepada
pilihan Allah ini kepada generasi baru.
mereka.Belajar dengan berbuat, menjadi
Pendidikan agama terletak pada keluarga,
teladan adalah metode pendidikan yang
terutama ayah yang bertanggung jawab
paling efektif.Pendidikan dimulai dalam
dalam pendidikan agama kepada anggota
rumah tangga-rumah tangga, diteruskan
keluarganya
dalam kebaktian-kebaktian umum.
(Ul.
6:
1-3).
Tujuan
pendidikan agamanya adalah pengajaran 4. Pendidikan Agama Kristen Pada zaman raja-raja
untuk Israel. Tujuan pengajaran dalam Ulangan 6,
Pada zaman ini pendidikan iman
yaitu:Supaya takut akan Tuhan (2a), Supaya
berpegang
ketetapanNya
dan
pada
segala
perintahNya
(2b),
sangat tergantung pada sikap raja yang sedang memerintah itu berbakti kepada Tuhan, maka pendidikan iman umat juga
Supaya lanjut umurmu (2c), Supaya baik
diperhatikan.Akan
keadaanmu (3a), Supaya kamu menjadi
adalah
langkah-langkah
sebaliknya
apabila raja yang memerintah jahat dan
sangat banyak (3b).Dalam Ulangan 6: 49,
tetapi
fasik,
praktis
maka
pendidikan
iman
terbengkelai.
(metode) dalam pengajaran.
Pada zaman ini pula sering muncul nabi-nabi atau imam-imam Tuhan yang
3. Pendidikan Agama Kristen Pada zaman Hakim-Hakim
dengan berani melawan kehendak raja dan meluruskan kembali ibadah umat
Pada zaman para hakim, Samuel
Israel kepada Tuhan Allah.Para nabi dan
mengajarkan Firman Tuhan dengan rajin
para raja itu dalam tugasnya juga selalu
dan setia supaya umat Israel kembali kepada
mengadakan pendidikan agama atau iman
sumber
keselamatannya.Pendidikan
Israel.
juga
Sejak zaman Musa sampai zaman
diselenggaran oleh imam-imam di Bait
sesudah pembuangan maka sebenarnya
Suci. Pada hari-hari raya, bapa-bapa menceritakan
kepada
kehidupan yang teokratis yaitu kehidupan
anak-anaknya
yang
tentang segala pimpinan dan berkat
seluruhnya
kehidupan 5
dalam
diatur
segala
oleh
segi
hukum
Tuhan.Pendidikan pendidikan
mereka
keagamaan.
Setiap
adalah
juga yang perlu menjadi motivasi atau
segi
arah pengajaran kita dalam mengajar
kehidupan mereka haruslah mendukung
Pendidikan Agama Kristen.
pembinaan atau pendidikan iman.Jadi
Kehidupan Yesus sendiri merupakan
seluruh
harus
pengajaran sampai saat yang terakhir,
mengandung unsur pendidikan kepada
karena justru dalam sengsaranya dan
Tuhan Allah.
kematianNya, Ia mengajar kita satu-
kehidupan
mereka
satunya jalan keselamatan bagi manusia yang berdosa (Mat. 4-7, 13,19,27).
Pendidikan Agama Kristen dalam Perjanjian Baru
2. Pendidikan Agama pada Paulus
1. Pendidikan Agama pada masa Yesus
masa
Dari kehidupan Yesus dapat dilihat Beberapa hal penting
beberapa hal penting, yaitu:Bahwa sejak
dilihat dari Paulus adalah:Paulus sendiri
kecil Tuhan Yesus sudah mendapatkan
terdidik menjadi seorang rabbi dan teolog
pendidikan atau iman dari para guru
besar bagi umat Allah. Ia sendiri murid
agama Yahudi, sama seperti anak Yahudi
dari guru Gamaliel yang termasyur itu.Ia
lainnya.Tuhan Yesus menjadi Guru yang
seorang
Agung (Yoh 3:2, 13-13).Ia mengajar
mengajarkan Injil Kristus itu kepada
Banyak metode yang dipakaiNya dan
siapa saja dan dimana saja serta kapan
segala metode itu masih penting dan perlu
saja. Ia selalu bersedia mengajar kepada
dipelajari oleh semua guru agama masa tekanan
semangat
oeng saja yaitu Tuhan Yesus Kristus.Ia
(bukit, perahu, sumur, danau dll).
menjadi
penuh
Seluruh ajarannya berpusat pada satu
29).Tuhan Yesus mengajar dimana saja
Yang
yang
memasyurkan nama Yesus kemana-mana.
murid-murid dengan penuh kuasa (Mat 7:
kini.
yang dapat
siapapun yang ingin mendengarkan Injil
dari
Kristus.
pengajaran Tuhan Yesus bukanlah soal
Paulus juga mengajar gereja atau
pengertian ilmiah, melainkan kesadaran
jemaat
dan perubahan sikap yaitu pertobatan
dengan
surat-suratnya.
Di
dalamnya ia menguraikan ajarannya.Ia
seseorang kepada Tuhan Allah.Hal itulah
6
juga menegur, membimbing, menghibur
seseorang anak didik untuk mengenal
dan menguatkan iman jemaat dalam
kasih Allah yang nyata dalam Yesus
surat-suratnya.
Kristus sehingga dengan pimpinan Roh Kudus, Ia datang ke persekutuan
3. Pendidikan Agama dalam jemaat mula-mula (Kisah 2: 41-47)
yang hidup dengan
Tuhan.Tujuan
Pendidikan Agama Kristen dalam hal Dalam
jemaat
pendidikan
agama
mula-mula, sangat
ini adalah membawa anak didik untuk
nampak
percaya dan menerima Yesus Kristus
jelas.Dalam pengajaran terdapat bentukbentuk
kegiatan
(berdoa,
sebagai
berbicara
mengajarkan
agar
agama
Perjanjian
Baru
adalah
umat
anak
Tuhan/insane
sesamanya dengan penuh tanggung
siapa saja. Jadi, umat Allah baik dalam maupun
menjadi
imannya dapat melayani Tuhan dan
tetangganya, di dalam kebaktian kepada
Lama
Juruselamat
Kristen yang dewasa, dengan dasar
Kristen di dalam rumah-rumah kepada
Perjanjian
dan
hidupnya, kemudian mendidik mereka
tentang pengajaran dan perbuatan Tuhan Yesus).Mereka
Tuhan
jawab dalam kehidupan sehari-hari.
dalam
2. Tujuan Pendidikan Agama Kristen di
yang
sekolah
bertugas mengajar dan mendidik.
Tujuan Pendidikan Agama Kristen di sekolah selain menanamkan nilai-nilai
TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Kristiani juga memberikan wawasan dan pengetahuan keberanian Firman
Pendidikan
Agama
Kristen
mempunyai
tujuan
dalam
pelaksanaannya.
Demikian
tujuan
Tuhan secara kognitif (pengetahuan), afektif
psikomotor
Roh Kudus dan mengaplikasikannya
berbagai kalangan, yaitu:
dalam kehidupan sehari-hari.
1. Tujuan Pendidikan Agama Kristen
3. Tujuan pendidikan Agama Kristen di
menurut PGI, yaitu:
Gereja.
Pendidikan Agama Kristen bertujuan membantu,
dan
(ketrampilan) dengan bersandar pada
Pendidikan Agama Kristen dilihat dari
mengajak,
(sikap)
menghantar, 7
Tujuan Pendidikan Agama Kristen di
menyangkut pembinaan rohani siswa.
gereja
Guru Pendidikan Agama Kristen juga
adalah
memberikan
dasar
pengenalan hal ajaran iman Kristen
harus
yang diperlukan bagi pertumbuhan
kurikulum dengan isi pelajaran yang
imannya,
bersumber
dari
Alkitab
pendampingan bagi perkembangan dan
berpusatkan
pada
Tuhan
pertumbuhan imannya menuju ke arah
Dalam memempersiapkan pelajaran
lebih dewasa.
inilah,
bagaimana
guru
Kristen
dituntut
untuk
serta
memberikan
dasar
SUBYEK PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
dapat
mengembangkan
dan Yesus.
Agama dapat
menjabarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar itu ke dalam
Subyek Pendidikan Agama Kristen
indikator-indikator.
adalah pihak-pihak yang bertanggung kawab
dalam
Agama
mengajar
Kristen.
bertanggung
Pihak-pihak
jawab
2.
Pendidikan
tersebut
Gereja Gereja mempunyai tanggungjawab
yang
terhadap
adalah
pengajaran
Pendidikan
sebagai berikut:
Kristen. Gembala Sidang mempunyai
1. Sekolah
tanggungjawab
Dalam
Undang-Undang
dalam
pembinaan
rohani jemaat. Untuk itu gereja
Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun
memegang
2003, mewajibkan pendidikan agama
mengajarkan
diajarkan di sekolah. Di sekolah,
Kristen. Jadi gereja adalah agen
Pedidikan Agama Kristen diajarkan
utama untuk mengajarkan Pendidikan
oleh Guru Agama Kristen. Guru
Agama Kristen.
Pendidikan
Agama
bertanggung
jawab
peran
penting
Pendidikan
dalam Agama
Kristen 3. Keluarga
mengajar
Keluarga adalah tempat pendidikan
Pendidikan Agama Kristen di sekolah
yang pertama dan terutama bagi anak-
melalui pengajaran agama, acara-
anak. Untuk itu orang tua harus
acara perayaan hari besar Kristen
membina rohani anak-anaknya. Di
serta kegiatan-kegiatan rohani yang 8
dalam
keluarga,
anak-anak
dapat
bertemu dengan keluarga lebih lama
PENDIDIKAN AGAMA DALAM SEKOLAH
dibandingkan dengan pertemuan di
KRISTEN
sekolah dan gereja. Yang menjadi Dasar Filosofis Kehadiran Agama di Sekolah
materi dalam pengajaran Pendidikan Agama Kristen di keluarga adalah
Sekolah adalah
keteladanan hidup orang tua kepada
dalam pendidikan di samping keluarga
anak-anaknya, sebab keteladan orang tua
kepada
penting. pengajaran
anak-anak Dalam
dan masyarakat. Pengaruh yang pertama
sangatlah
dari keluarga dan masyarakat membawa
pelaksanaan
Pendidikan
salah satu partner
dampak
Agama
terhadap
pengetahuan,
kepercayaan, sikap dan perasaan anak
Kristen, kepala keluarga bertanggung
yang tidak boleh disangkal oleh sekolah.
jawab mengajar Pendidikan Agama
Orang tua dalam keluarga mempunyai
Kristen kepada anggota keluarganya.
tanggung jawab utama untuk mendidik anak-anaknya. Karena itu, orang tua
OBYEK PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
mempunyai hak untuk
menentukan
macam pendidikan yang diperoleh anak-
Obyek Pendidikan Agama Kristen
anaknya.
adalah orang dari segala golongan umur
Pendidikan
yang menjadi tanggung jawabnya yaitu
yang
agama
gereja. Jadi setiap orang dari segala umur
peranan
baik itu warga gereja maupun calon
perkembangan
warga gereja yang sudah menerima
intelektual, sosial, moral dan spiritual.
Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya
Bagaimanapun pendidikan agama dengan
adalah menjadi obyek Pendidikan Agama
mengajarkan doktrin dan ajaran agama
Kristen.
tersebut
akan
cukup
mempunyai besar
manusia
sangat
dalam secara
menolong
perkembangan intelektual dari peserta didik, apalagi dalam konteks sekolah. Begitu pula secara social, pemahaman akan apa yang dipercayai dan diyakini 9
oleh orang lain adalah penting untuk
yang jelas berjenjang Taman Kanak-
dapat menghargai orang lain dalam
kanak sampai Perguruan Tinggi.
kehiupan bersama dalam masyarakat.
Jadi
tugas
Pendidikan
Agama
Karena perkembangan individu harus
Kristen di Indonesia merupakan “tugas
dalam konteks masyarakatnya, maka
raksasa”. Sebagai tugas raksasa tentunya
pendidikan agama dapat memberikan
membutuhkan perhatian banyak pihak,
dorongan ke arah perkembangan sosial,
tidak hanya pemerintah, tetapi gereja dan
sebagai
juga lembaga-lembaga pendidikan tinggi.
hal
yang
efektif
dalam
masyarakatnya. Pendidikan
Apalagi kalau Undang-Undang Sistem dapat
Pendidikan Nasional sudah diberlakukan
meningkatkan moral seseorang, sebab
secara konsekuen, maka pihak Kristen
bagaimana pun juga bidang moral, kode
akan terjadi kekurangan guru agama
etik
dalam
Kristen yang cukup banyak. Untuk itu
kebanyakan kasus mempunyai hubungan
diperlukan perencanaan yang terpusat
dengan agama meskipun tidak selalu.
untuk memantau kebutuhan riil dan untuk
Itulah
untuk
mempersiapkan Tenaga pendidik yang
menjadikan pendidikan agama di sekolah
berkualifikasi di masa-masa yang akan
di
datang.
dan
agama
filsafat
sebabnya
Indonesia
juga
kehidupan
usaha
demi
keras
meningkatkan
tanggung jawab moral dan etis. Pendidikan Agama Kristen di Sekolah Kristen
Peranan Pendidikan Agama Kristen dalam Sekolah
Pada tahun 1970, dalam konferensi Nasional
Pendidikan Agama Kristen sebagai
merumuskan
salah satu wujud pendidikan agama di sekolah
mempunyai
peranan
1. Sebagai
alat
kesaksian
dan
alat
Kerajaan Allah.
formal terjadi secara sistematis dan dalam cukup
sekolah
mendemonstrasikan Injil pemasyuran
proses belajar mengajar, dalam arti
yang
fungsi-fungsi
Kristen,
Kristen sebagai berikut:
yang
strategis yaitu sebagai tempat dimana
waktu
Pendidikan
2. Sebagai alat pelayanan yang terpanggil
lama
untuk
(berkesinambungan) dengan kurikulum 10
berpartisipasi
dalam
meningkatkan pendidikan rakyat baik
pengetahuan, keterampilan, dan sikap
secara kualtatif maupun kuantitatif.
yang harus dikuasai peserta didik serta tingkat
3. Sebagai alat komunikasi antara gereja
penguasaan
yang
diharapkan
dan masyarakat, yakni menumbuhkan
dicapai dalam mempelajari suatu mata
pengertian tentang keberadaan, sifat
pelajaran. Menurut pengertian tersebut,
dan maksud gereja dan umat Kristen
maka Standar Kompetensi mencakup dua
dalam kehidupan di tengah-tengah
hal, yaitu standar isi (content standards),
masyarakat.
dan standar penampilan (performance standards). Standar Kompetensi yang
PENERAPAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI SEKOLAH
menyangkut tentang
isi
berupa
pengetahuan,
pernyataan sikap
dan
keterampilan yang harus dikuasai peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran
Pengertian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
tertentu. Sedangkan Standar Kompetensi yang menyangkut tingkat penampilan
Standar Kompetensi (SK) adalah ukuran
kemampuan
minimal
adalah pernyataan tentang kriteria untuk
yang
menentukan tingkat penguasaan peserta
mencakup pengetahuan, keterampilan dan
didik terhadap Standar Isi.
sikap yang harus dicapai, diketahui, dan
Kompetensi merupakan perpaduan
mahir dilakukan oleh peserta didik pada
dari pengetahuan, ketrampilan nilai dan
setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan. merupakan
Kompetensi
Dasar
penjabaran
sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan
(KD),
berfikir dan bertindak. Dalam hal ini
Standar
kompetensi
Kompetensi peserta didik yang cakupan
pengetahuan,
materinya lebih sempit dibanding dengan
mutu
memantau
pendidikan
ketrampilan
dan
yang telah menjadi bagian dari dirinya,
perkembangan
diperlukan
sebagai
kemampuan yang dikuasai oleh seseorang
Standar Kopetensi peserta didik. Untuk
diartikan
sehingga ia dapat melakukan perilaku
Standar
Kompetensi. Standar Kompetensi dapat didefinisikan sebagai pernyataan tentang 11
kognitif,
afektif,
dan
dengan
sebaik-baiknya.
psikomotorik Hal
ini
kompetensi
perincian atau penjabaran lebih lanjut dari
mencakup tugas, ketrampilan, sikap dan
standar kompetensi. Adapun penempatan
apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta
komponen
didik untuk dapat melaksanakan tugas-
silabus sangat penting, hal ini berguna
tugas pembelajaran sesuai dengan jenis
untuk mengingatkan para guru seberapa
pekerjaan tertentu. Sesuai aspek diatas
jauh tuntutan target kompetensi yang
maka tampak bahwa kompetensi sebagai
harus dicapainya.
menunjukkan
bahwa
Kompetensi
Dasar
dalam
tujuan dalam kurikulum yang bersifat kompleks artinya kurikulum berdasarkan kompetensi
bertujuan
Tujuan Pendidikan Agama Kristen di Sekolah
untuk pengetahuan,
Pendidikan
pemahaman kecakapan, nilai, sikap dan
diselenggarakan
minat
dapat
pendidikan mulai dari Taman Kanak-
dalam
bentuk
Kanak sampai Perguruan Tinggi, baik itu
tanggung
jawab.
di sekolah negeri maupun sekolah swasta.
Dengan demikian tujuan yang ingin
Tujuan pendidikan Agama Kristen di
dicapai dalam kompetensi ini bukanlah
sekolah adalah untuk menyampaikan
hanya sekedar pemahaman akan materi
kebenaran Injil yang bersifat mengajar,
pelajaran,
mendidik, mendewasakan rohani peserta
mengembangkan
siswa
melakukan kemahiran
agar
sesuatu disertai
akan
mereka
tetapi
bagaimana
Agama di
setiap
Kristen jenjang
pemahaman dan penguasaan materi itu
didik,
menumbuhkan
dapat mempengaruhi cara bertindak dan
mengembangkan
berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
didik agar dengan pertolongan Roh
kemampuan
dan peserta
Berdasarkan uraian di atas, maka
Kudus dapat memahami dan menghayati
Kompetensi Dasar adalah pengetahuan,
kasih Allah dalam Yesus Kristus, yang
ketrampilan dan sikap minimal yang
dinyatakan dalam hidup sehari-hari. Sebelum berbicara tentang Standar
harus dikuasai oleh peserta didik dalam yang
Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
diberikan dalam kelas pada jenjang
diterapkan dalam Pendidikan Agama
pendidikan tertentu. Juga merupakan
Kristen di Sekolah, maka terlebih dahulu
penguasaan
materi
pelajaran
12
akan diuraikan tujuan Pendidikan Agama
permasalahan pokoknya ialah pergolakan
Kristen di Sekolah, sebagai berikut:
jiwanya
yang
sedang
dalam
masa
perpindahan dari sikap kanak-kanak yang 1. Tujuan Pendidikan Agama Kristen di Sekolah Dasar
tergantung pada orang tua ke sikap kedewasaan yang mandiri. Akan tetapi
Tujuan Pendidikan Agama Kristen di Sekolah
Dasar
adalah
lebih
remaja sendiri sama sekali belum sampai
untuk
pada kematangan kedewasaan, melainkan
memberikan dasar-dasar pengenalan dan
sedang dalam masa resah dan bombing.
dasar-dasar pembentukan sikap bagi anak
Maka
didik. Hal ini disebabkan karena anak
diajarkan
didik itu kecil yang dalam kejiwaannya
adalah
kepada
Agama mereka
Kristen hendaknya
bertujuan untuk memberikan dasar-dasar
sedang mulai bertumbuh sehingga yang diperlukannya
Pendidikan
lagi
dasar-dasar
dan
memberikan
pendampingan
hidupnya atas dasar iman Kristen.
pengetahuan maupun nilai-nilai Kristiani terlebih berhubungan dengan Tuhan.
3. Tujuan Pendidikan Agama Kristen di Sekolah Menengah Tingkat Atas
Maka materi Pendidikan Agama Kristen adalah juga materi
Tujuan Pendidikan Agama Kristen di
dasar-dasar sederhana, sehingga mudah
Sekolah Menengah Tingkat Atas adalah
dipahami oleh siswa.
memberikan pendampingan ethis bagi
di Sekolah Dasar
siswa dalam menghadapi masa depan, 2. Tujuan Pendidikan Agama Kristen di Sekolah Menengah Tingkat Pertama
sebab tujuan Pendidikan Agama Kristen di SMA masih juga merupakan tujuan
Tujuan Pendidikan Agama Kristen di Sekolah
Menengah
Tingkat
Pertama
adalah
lebih
menekankan
kepada
pendampingan
remaja tengah.
dasar ajaran iman Kristen. Hal ini didasari bahwa anak didik di SMTP adalah para remaja yang baru mulai keremajaannya,
anak
didiknya
masih remaja walaupun sudah mulai
pendampingan kepada anak didik dengan
memasuki
sebab
dimana
13
transformasi nilai-nilai Kristiani dalam
Penerapan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Pendidikan Agama Kristen di Sekolah
kehidupan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Pendidikan Agama Kristen sangat
Standar Kompetensi dan Kompetensi
penting dalam kehidupan orang Kristen.
Dasar
Untuk itu Pendidikan Agama Kristen di
melainkan dampingan dan bimbingan
didik agar menjadi manusia yang beriman
bagi peserta didik dalam melakukan
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
perjumpaan dengan Tuhan Allah untuk
Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia
mengekspresikan hasil perjumpaan itu
mencakup etika, budi pekerti dan moral dari
dalam kehidupan sehari-hari. Peserta
pendidikan
didik belajar memahami, mengenal dan
Agama.
bergaul dengan Tuhan Allah secara akrab
Peningkatan
potensi
spiritual
karena sesungguhnya Tuhan Allah itu ada
mencakup pengenalan, pemahaman dan
dan selalu ada dan berkarya dalam hidup
penanaman nilai-nilai keagamaan serta
mereka.
pengamalan nilai-nilai tersebut dalam
Pada dasarnya Pendidikan Agama
kehidupan individual maupun kolektif kemasyarakatan.
Peningkatan
Kristen
potensi
Tritunggal dan aspek nilai-nilai Kristiani.
dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Secara
menyeluruh,
pengembangan
Standar
Kompetensidan
Kompetensi
Dasar Pendidikan Agama Kristen pada
Penerapan Standar Kompetensi dan
Pendidikan
Kompetensi Dasar di bidang Pendidikan
Dasar
dan
Menengah
mengacu pada dogma Allah Tritunggal
Agama Kristen sangat tepat dalam rangka
dan
mewujudkan model Pendidikan Agama bertujuan
untuk
dalam dua aspek yaitu aspek Allah
pada optimalisasi berbagai potensi yang
yang
dimaksudkan
menyampaikan kabar baik, yang disajikan
spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan
Kristen
Kristen
ditetapkan untuk mengikat peserta didik,
potensi spiritual dan membentuk peserta
perwujudan
Agama
bukanlah “standar moral” Kristen yang
sekolah dimaksudkan untuk peningkatan
sebagai
Pendidikan
karya-Nya.
Pemahaman
Allah
Tritunggal dan karya-Nya harus tampak
mencapai 14
dalam nilai-nilai Kristiani yang dapat dilihat
dalam
kehidupan
KESIMPULAN Pendidikan Agama Kristen adalah
keseharian
proses pengajaran dan pembelajaran yang
peserta didik.
berdasarkan Alkitab, berpusatkan pada
Berdasarkan uraian di atas, maka dan
Kristus dan bergantung pada kuasa Roh
Kompetensi Dasar Pendidikan Agama
Kudus, yang membimbing pada setiap
Kristen sekolah dibatasi hanya aspek
pribadi untuk mengenal Yesus secara
yang
mampu
pribadi. Dalam pengajaran Pendidikan
mendorong terjadinya transformasi dalam
Agama Kristen mengajarkan dogma dan
kehidupan peserta didik, terutama dalam
nilai-nilai
pengayaan
mengajarkan
rumusan
Standar
secara
Kompetensi
substansial
Kristiani.
bertugas
dan
pembinaan
Dogma yang lebih khusus dan mendalam
rohani kepada jemaatnya.
Keluarga
diajarkan di dalam gereja.
adalah sebagai tempat pendidikan yang
nilai-nilai
iman
Kristiani.
dogma
Gereja
Kompetensi
dan
pertama dan terutama, dimana anak
berpusat
pada
sebelum sekolah, mereka mendapatkan
kehidupan manusia, artinya, pembahasan
pendidikan di rumah atau keluarga. Untuk
Standar Kompetensi dan Kompetensi
orang tua harus mengajarkan nilai-nilai
Dasar
Kristen kepada anak-anaknya.
Fokus
Standar
Kompetensi
Dasar
didasarkan
pada
kehidupan
manusia, dan iman Kristen berfungsi
Sekolah adalah lembaga pendidikan
sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut
formal. Pendidikan Agama Kristen juga
kehiduoan manusia. Pembahasan materi
diajarkan di sekolah, baik itu sekolah
sebagai
negeri
wahana
untuk
mencapai
maupun
swasta.
Pendidikan
kompetensi, dimulai dari lingkup yang
Agama Kristen yang diajarkan di sekolah
paling
adalah mengajarkan nilai-nilai Kristiani
ciptaan
kecil Allah,
yaitu
manusia
selanjutnya
sebagai
kepada
keluarga,
anak
didik.
Dalam
teman dan lingkungan di sekitar peserta
mempersiapkan materi pelajaran, seorang
didik , setelah itu barulah dunia secara
guru Pendidikan Agama Kristen harus
keseluruhan
menjabarkan Standar Kompetensi ke
dengan
berbagai
dalam Kompetensi Dasar. Kemudian dari
dinamikanya.
15
Kompetensi Dasar dijabarkan ke dalam
mengarah kepada penyampaian nilai-nilai
indikator.
dan
Kristiani. Untuk itu Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar harus mengarah pada
dan Kompetensi Dasar sangat penting
ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
sekali dalam penerapannya, sebab diakhir
Bahkan
dari proses pembelajaran akan dilihat
Standar
dalam
Kompetensi
penjabarannya
ranah
afektif harus nampak lebih jelas, oleh
apakah
karena
Kompetensi Dasar tercapai atau tidak.
karakteristik
Pendidikan
Agama
mata
kuliah
Kristen
lebih
Standar
Kompetensi
dan
DAFTAR PUSTAKA
Budiyana, Hardi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Kristen,Solo: STT Berita Hidup, 2011 Boehlke. Robert, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen, Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 1994 Brotosudarmo. Drie, Pendidikan Agama Kristen untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta: Andi Offset, 2008 Homrighousen, Pendidikan Agama Kristen, Jakarta: Gunung Mulia, 2009 Nuhamara, Daniel, Pembimbing Pendidikan Agama Kristen,Bandung: Jurnal Info Media, 2009
16