KESIAPAN LULUSAN DIKNAKES BEKERJA DALAM PERSEPEKTIF INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN. DRS.CHAMDANI TAUCHID ,MM.,M.KES.,MBA. PERSI PUSAT. JAKARTA , 28 AGUSTUS 2014.
AGENDA URAIAN TTG NAKES YANG DIBUTUHKAN RS. URAIAN TTG KESIAPAN NAKES LULUSAN
DIKNAKES. URAIAN TTG SDM KOMPETEN/PROFESIONAL URAIAN TTG PENTINGNYA SDM DLM RS. URAIAN TTG MENYIAPKAN SDM PROF. URAIAN TTG PROFIL LULUSAN MM-RS. URAIAN TTG ENTERPRENEUR DAN PROFESIONAL MANAGER HOSPITAL . URAIAN TTG MATERI M.K. UTK MENJADI CFO.
JENIS TENAGA KESEHATAN YANG DIPERLUKAN DI RUMAH SAKIT
JENIS TENAGA KESEHATAN YANG DIBUTUHKAN DI PELAYANAN KES. TENAGA PROFESI MEDIS ( UMUM & SPESIALIS ) TENAGA PROFESI MEDIS GIGI ( UMUM & SPESIALIS ) TENAGA PROFESI KEPERAWATAN ( D3 , S1 , NERS , ).
TENAGA PROFESI PERAWAT BIDAN ( D3 , D4 ) TENAGA PROFESI KETEKNISIAN MEDIS ( D3 ). TENAGA PROFESI FARMASI ( D1,D3,S1,APT) TENAGA PROFESI GIZI ( D3 , S1 ). TENAGA PROFESI KETERAPIAN FISIK ( D3 ,S1 ). TENAGA PROFESI KES. MASYARAKAT ( D3,S1 ,S2 ). TENAGA PROFESI MANAJEMEN RS ( S 2 )
TENAGA PROFESI MEDIS NO.
NAMA STAF MED. FUNGSIONAL
KETERANGAN
1
SMF Anak
Anggota Komite Medik
2
SMF Bedah
Anggota Komite Medik
3
SMF Interna / PD
Anggota Komite Medik
4
SMF Obstetrik Gynocology
Anggota Komite Medik
5
SMF Anestesi
Anggota Komite Medik
6
SMF Patologi Klinik
Anggota Komite Medik
7
SMF Radiologi
Anggota Komite Medik
8
SMF Rehab.Medik Kes.Fisik
Anggota Komite Medik
9
SMF Bedah
Anggota Komite Medik
10
SMF Mata
Anggota Komite Medik
11
SMF Kulit Kelamin
Anggota Komite Medik
12
SMF Syaraf / Neurologi
Anggota Komite Medik
13
SMF Kesehatan Jiwa
Anggota Komite Medik
14
SMF Paru
Anggota Komite Medik
15
SMF Bedah Orthopaedi
Anggota Komite Medik
STAF MEDIS FUNGSIONAL NO.
NAMA STAF MED. FUNGSIONAL
KETERANGAN
16
SMF Jantung & Pmbuluh Darah
Anggota Komite Medik
17
SMF Patologi Anatomi
Anggota Komite Medik
18
SMF Paru
Anggota Komite Medik
19
SMF Bedah Jantung & Thorax
Anggota Komite Medik
20
SMF Bedah Anak
Anggota Komite Medik
21
SMF Gigi & Mulut ( di RSGMP )
Anggota Komite Medik
22
SMF Dokter Umum
Anggota Komite Medik
23
SMF Mikrobiologi
Anggota Komite Medik
TENAGA PROFESI PERAWAT DAN BIDAN NO
JENIS TENAGA PROFESI PERAWAT
KETERANGAN
1.
Perawat Ners
Lebih banyak dibutuhkan RS saat ini.
2.
Perawat S1 /S.Kep.
3.
Perawat D 3
4.
Perawat Bidan D 3 / D4
TENAGA PROFESI KETEKNISIAN MEDIS (1) NO
JENIS TENAGA PROFESI
1.
Radiografer
2.
Fisioterapis
3.
Teknisi Gigi
4.
Teknisi Elektro Medik
5.
Analis Kesehatan
6.
Refraksionis Optisien
7.
Orthotik Prostetik
KETERANGAN
TENAGA PROFESI KETEKNISIAN MEDIS (2) NO
JENIS TENAGA PROFESI
8.
Teknisi Transfusi Darah
9.
Perekam Medis
KETERANGAN
TENAGA PROFESI FARMASI NO
JENIS TENAGA PROFESI
1. 2.
Hospital Pharmacies Apoteker
3.
Analis Farmasi /D3 Farmasi Asisten Apoteker
4.
KETERANGAN
TENAGA PROFESI GIZI NO
JENIS TENAGA PROFESI
1.
2.
Nutrisionis / Registered Dietisien Dietisien
3.
Teknisi R.D.
4.
Pramusaji
5.
Juru Masak
KETERANGAN
TENAGA PROFESI KETERAPIAN FISIK NO
JENIS TENAGA PROFESI
1.
Fisioterapis
2.
Okupasi Terapis
3.
Terapi Wicara
KETERANGAN
TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT NO
JENIS TENAGA PROFESI
1.
Mikrobiolog Kesehatan
2.
Sanitarian
3.
Penyuluh Kesehatan
4.
Administrator Kesehatan
5.
Epidemiolog Kesehatan
6.
Kesehatan Lingkungan
KETERANGAN
TENAGA PROFESI MANAJEMEN RS NO
GELAR /PREDIKAT KETERANGAN
1.
MARS
U.I.
2.
MM-RS
P.T.S
3.
M.KES / MPH
U.G.M
4.
MHA
L.N.
KESIAPAN TENAGA LULUSAN DIKNAKES
TUNTUTAN KERJA NAKES (1) KUALITAS SDM KESEHATAN DIPERLUKAN UNTUK MENJAMIN TERPENUHINYA HAKHAK PASIEN. DALAM UU NO.44 /2009 PASAL 32 DISEBUTKAN : HAK PASIEN IALAH MEMPEROLEH LAYANAN YANG MANUSIAWI , ADIL , JUJUR , TANPA DISKRIMINASI , BERMUTU , SESUAI STANDAR PROFESI DAN SPO SERTA LAYANAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN SEHINGGA PASIEN TERHINDAR DARI KERUGIAN FISIK DAN MATERI.
TUNTUTAN KERJA
NAKES
(2)
SEMENTARA ITU TUNTUTAN KERJA DILAPANGAN MENUNTUT SDM KESEHATAN UNTUK MEMILIKI KOMPETENSI YANG LEBIH TINGGI DARI PADA SEKEDAR KOMPETENSI LULUSAN INSTITUSI PENDIDIKAN KESEHATAN. OLEH KARENA ITU PERLU DILAKUKAN PENYESUAIAN ANTARA STANDAR PELAYANAN DENGAN SATANDAR KOMPETENSI DAN STANDAR PENDIDIKAN.
PENGAWASAN
MUTU NAKES .
PENGAWASAN MUTU SDMK DILAKUKAN MELALUI UJI KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI ( UNTUK TENAGA PERAWAT
BARU DILAKSANAKAN TAHUN 2014 ). UPAYA PENINGKATAN KUALITAS DAN KAPASITAS SDMK DILAKUKAN MELALUI TUGAS BELAJAR DAN PELATIHANPELATIHAN.
KESIAPAN LAIN (NON TEKNIS) SDM KESEHATAN DISAMPING DITUNTUT KESIAPAN DARI ASPEK KOMPETENSI DAN KEPROFESIONALNYA , JUGA DITUNTUT
KESIAPAN LAIN YAITU BERSEDIA DITEMPATKAN DIMANAPUN / DIDAERAH TERPENCIL. PADA UMUMNYA SDM KESEHATAN LEBIH MEMILIH BERTUGAS DI PERKOTAAN
TANTANGAN KEDEPAN DALAM RANGKA MENYAMBUT MASAYARAKAT
EKONOMI ASEAN ( MEA ) ATAU ASEAN ECONOMIC COMMUNITY ( AEC) TAHUN 2015 , YANG HARUS DISIAPKAN OLEH PEMERINTAH R.I. ADALAH KESIAPAN SDMK UNTUK BISA MENGHADAPI PERSAINGAN DENGAN SDMK DARI NEGARA2 ASEAN LAINNYA. HASIL SURVEY WHO MEMBERIKAN DATA BAHWA RATIO TENAGA KESEHATAN INDONESIA MASIH KURANG BANYAK.KUANTITAS MEMANG SUDAH CUKUP BESAR TAPI KUALITAS MASIH KURANG MEMADAI.
TANTANGAN
KEDEPAN
MENURUT KETUA BKKBN ( PROF. DR.Dr.FASLI
JALAL ) : INDONESIA MEMPUNYAI BANYAK SEKALI LULUSAN TENAGA KESEHATAN , HANYA SAJA MUTUNYA KURANG BAGUS DAN TIDAK ADA STANDAR KOMPETENSI . BERKAITAN DENGAN ITU , BKKBN MENGADAKAN UJIAN NASIONAL BAGI PERAWAT , BIDAN DAN DOKTER , AGAR SUPAYA TENAGA KESEHATAN MEMPUNYAI STANDARISASI YANG SAMA DAN LEBIH PROFESIONAL , DENGAN TARGET : LEVEL YANG SAMA DENGAN NAKES DI NEGARA ASEAN ADA KEMAMPUAN UNTUK BERSAING.
BEBERAPA KRITERIA HARUS DIPENUHI :
YANG
PROFESIONAL KOMPETEN MEMILIKI KETRAMPILAN / SKILL
TENTANG SDM PROFESIONAL
DEFINISI PROFESIONAL PROFESIONAL : ADALAH SESEORANG YANG MEMPUNYAI KEAHLIAN DALAM BIDANG PEKERJAAN UNTUK MELAKSANAKAN TUGASNYA. (SABARGUNA BOY,2006) DI RS TERDAPAT BANYAK SEKALI SUMBER DAYA PROFESI ANTARA LAIN DOKTER DAN PERAWAT.SECARA ORGANISATORIS PENGAKUAN ATAS KEMAMPUAN DAN KEWENANGAN,DIBERIKAN OLEH KOLEGIUM DARI MASING-MASING ORGANISASI PROFESI.
PROFESIONALISME : MASYARAKAT MODERN YANG BERCIRIKAN TINGKAT KESEJERAHTERAAN YANG TINGGI DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG LEBIH BERADAB , BERBUDAYA,BERMORAL,BERETIKA DAN MASYARAKATNYA PRODUKTIF SERTA MEMILIKI ACHIEVMENT MOTIVATION (KEINGINAN UNTUK BERPRESTASI ) YANG TINGGI,YANG SELALU MENGEJAR KEMAJUAN,BERPERILAKU EFISIEN ,AKAN MEMERLUKAN BANYAK SEKALI KAUM PROFESIONAL.
PENGEMBANGAN
PROFESIONALISME
PENGEMBANGAN PROFESIONLISME ITU MEMBUTUHKAN KONDISI YANG KONDUSIF. BUDAYA YANG ADA DI MASYARAKAT YANG TIDAK ATAU KURANG MENGUTAMAKAN KEAHLIAN ATAU KEMAMPUAN PRIBADI DAN BUDAYA YANG LEBIH MENGUTAMAKAN FASILITAS,KONEKSI,KOLUSI,NEPOTISME,HUBU NGAN ISTIMEWA , AKAN MERUPAKAN HAMBATAN DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME
CIRI-CIRI : MASYARAKAT ATAU LINGKUNGAN YANG MENGEMBANGKAN PROFESIONALISME ITU MEMPUNYAI CIRI-CIRI ANTARA LAIN BERUPA HASIL KARYA DAN PELAYANAN YANG BERMUTU TINGGI. DALAM MASYARAKAT SEPERTI ITU,BUDAYA PRESTASI BERKEMBANG DAN MASYARAKAT MEMBERI PENGHORMATAN KEPADA ORANG-ORANG YANG BERPERSTASI / PROFESIONAL.
TANTANGAN KEDEPAN : TERDAPAT TANTANGAN KEDEPAN DALAM BANYAK ASPEK KEHIDUPAN BANGSA,TERUTAMA DIPICU ADANYA PERSAINGAN DENGAN BANGSA-BANGSA LAIN,BAIK DALAM SCOPE REGIONAL MAUPUN INTERNASIONAL,KITA TIDAK BISA LAGI MENGGANTUNGKAN DIRI PADA KEBERUNTUNGAN,FASILITAS, KONEKSI,NEPOTISME ATAU HAL-HAL LAIN,SELAIN HARUS BERPALING PADA KAIDAHKAIDAH PROFESIONALISME.
KUNCI KEBERHASILAN : KUNCI KEUNGGULAN DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN BERSAING TIDAK LAGI PADA TERSEDIANNYA TENAGA KERJA YANG MURAH DAN SUMBER DAYA ALAM YANG MELIMPAH ,TETAPI PADA TERSEDIANYA TENAGA KERJA YANG TERAMPIL,PRODUKTIF SERTA DIDUKUNG SISTEM YANG EFISIEN DAN PERATURAN PER UU YANG MEMADAI /KONDUSIF SERTA KONDISI MASYARAKAT/LINGKUNGAN YANG MENGHOR MATI DAN MENJUNGJUNG TINGGI PROFESIONALISME.
PERAWAT PROFESIONAL (1) PERAWAT ADALAH SESEOARANG YANG
TELAH MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN KEPERAWATAN BAIK DIDALAM NEGERI MAUPUN DILUAR NEGERI YANG DIAKUI OLEH PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA , TERIGISTER DAN DIBERI KEWENANGAN UNTUK MELAKSANAKAN PRAKTIK KEPERAWATAN SESUAI PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU.
PERAWAT PROFESIONAL (2) PERAWAT PROFESIOANAL ADALAH TENAGA PROFESIONAL YANG MANDIRI ,BEKERJA SECARA OTONOM DAN BERKOLABORASI DENGAN YANG
LAIN DAN TELAH MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI KEPERAWATAN , TERDIRI DARI NERS GENERALIS , NERS SPESIALIS DAN NERS KONSULTAN .JIKA TELAH LULUS UJI KOMPETENSI YANG DILAKUKAN OLEH BADAN REGULATORI YANG BERSIFAT OTONOM , SELANJUTNYA DISEBUT REGISTERED NURSE ( RN )
PERAWAT PROFESIONAL (3) NERS ADALAH SESEOARANG YANG TELAH
MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA DITAMBAH DENGAN PENDIDIKAN PROFESI ( NERS ). NERS SPESIALIS ADALAH SESEOARANG YANG TELAH MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN PASCA SARJANA ( S2 ) DAN ATAU DITAMBAH DENGAN PENDIDIKAN SPESIALIS KEPERAWATAN 1 NERS KONSULTAN ADALAH SESEORANG YANG TELAH MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN PASCA SARJANA S3 DAN ATAU DITAMBAH DENGAN PENDIDIKAN SPESIALIS KEPERAWATAN 2.
PERAWAT PROFESIONAL (4) ASUHAN KEPERAWATAN DAPAT DILAKUKAN MELALUI TINDAKAN KEPERAWATAN MANDIRI DAN ATAU KOLABORASI DENGAN TIM KESEHATAN DAN ATAU SEKTOR TERKAIT LAIN. PRAKTIK KEPERAWATAN YANG MEMENUHI
KEBUTUHAN DAN HARAPAN DAPAT DIBERIKAN DISARANA KESEHATAN : RUMAH SAKIT , PUSKESMAS , PRAKTEK KEPERAWATAN DIRUMAH ( HOME CARE ) DAN PRAKTEK KEPERAWATAN PERORANGAN SERTA PRAKTEK KEPERAWATAN YANG MOBILE/AMBULATORY.
TENTANG SDM KOMPETEN
KEMAMPUAN KOMPENTENSI YANG HARUS DIMILIKI : (1) UNTUK MENAJADI KOMPETEN,TENTUNYA HARUS DIUPAYAKAN
DAN DICAPAI MELALUI PROSES PENDIDIKAN DAN JUGA MELALUI PENGALAMAN SEBAGAI “AKTOR MANAJER” DILAPANGAN. BERIKUT ADALAH BEBERAPA KOMPETENSI YANG HARUS DIKUASAI UTK MENJADI MANAJER RS YANG DIPERHITUNGKAN :
KEMAMPUAN KONSEPTUAL DAN KEMAMPUAN INTERNAL UNTUK MEMANFAATKAN PELUANG USAHA DALAM PENGEMBANGAN RS .
KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN DAN MENCIPTAKAN VISI ORGANISASI RS .
KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS DAN BERTINDAK STRATEGIK
KEMAMPUAN MENGAMBIL DAN MENGANTISIPASI RESIKO
KEMAMPUAN KOMPENTENSI YANG HARUS DIMILIKI (2) KEMAMPUAN MEMBANGUN DAN MEMBINA NETWORKING KEMAMPUAN MEMBANGUN DAN MEMBINA TEAMWORK KEMAMPUAN MENGADAPTASI ISU-ISU GLOBAL DALAM
PENGEMBANGAN RS KEMAMPUAN MENGELOLA ORGANISASI RS SECARA EFISIEN
MELALUI FUNGSI MANAJEMEN KEMAMPUAN MENJADI MOTIVATOR, LEADER, FACILITATOR,
MEDIATOR DAN INSPIRATOR YANG EFEKTIF KEMAMPUAN MEMAHAMI DAN MENERAPKAN HUKUM
KESEHATAN DAN REGULASI RS SERTA PERATURANPERATURAN KEUANGAN
KEMAMPUAN KOMPENTENSI YANG HARUS DIMILIKI (3) KEMAMPUAN MEMBERDAYAKAN SDM DI RS KEMAMPUAN MENERAPKAN DAN MENGEMBANGKAN NILA-
NILAI LUHUR DALAM ETIKA BISNIS DAN PROFESI DI RS. KEMAMPUAN MELAKUKAN NEGOSIASI DAN LOBBYING.
KEMAMPUAN MENERAPKAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENGELOLAAN RS .
KEMAMPUAN BERBAHASA ASING
MENURUT DOODY (2000) : ADA 6 LEADERSHIP SKILL YANG HARUS ADA PADA MANAGER PUNCAK : 1. COMMUNICATE 2. PROVIDE
CLEARLY
LEADERSHIP
3. MANAGE RESOURCES 4. BUILD
IN
AND
COALITIONS TO
5. CREATE 6. MAINTAIN
A
POSITIVE STRONG
GOOD
COMMUNICATION.
DAY –TO-DAY OPERATIONS.
FINANCES NOT SUCCESS
IN
ORGANIZATIONAL
PHYSICIAN
UNLIMITED
THE
FUTURE
CULTURE.
RELATIONSHIP.
KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT MEMILIKI KEMAMPUAN MENGANALISA DAN
SINTESIS PERMASALAHAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN UPAYA MENGATASI MASALAH TSB. MEMILIKI PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN DALAM MENYUSUN , MENGELOLA , MENGEVALUASI PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT. MEMILIKI PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN , MANAJEMEN KESEHATAN DAN MELAKSANAKANNYA DENGAN BAIK.
TENTANG PENTINGNYA SDM DALAM ORGANISASI/ R.S.
PENTINGNYA SDM SEHEBAT APAPUN PRODUK DAN JASA YANG ANDA CIPTAKAN, ESOK PAGI PESAING ANDA SUDAH MAMPU UNTUK MENIRUNYA, BAHKAN LEBIH HEBAT LAGI. HANYA SATU YANG TAK BISA DITIRU : KUALITAS SDM .MAKA ,UNTUK MEMENANGI KOMPETISI JANGKA PANJANG YANG KIAN SENGIT , TAK A DA CARA LAIN : KELOLA DEVISI SDM SEBAIKBAIKNYA. ( HARMANTO EDY DJATMIKO,SWA 2008)
PENTINGNYA SDM SDM DIAKUI BANYAK PIHAK SEBAGAI SUATU ASET YANG PALING BERHARGA DALAM ORGANISASI. TAPI DALAM PRAKTEKNYA BANYAK ORGANISASI BELUM MAMPU DAN MAU MENGELOLA SDM NYA SECARA BAIK DAN MAKSIMAL SEHINGGA ORGANISASI MENJADI TEMPAT YANG SUBUR BAGI SDM NYA UNTUK TUMBUH DAN BERKEMBANG MENJADI PEMIMPIN2 BISNIS YANG TANGGUH DIKEMUDIAN HARI.
TANTANGAN TANTANGAN UTAMA DALAM ORGANISASI ADALAH BAGAIMANA MEMPERTAHANKAN SDM YANG SDH DIANGGAP PROFESIONAL UNTUK TIDAK PINDAH KE TEMPAT LAIN. TANTANGAN BERIKUTNYA ADALAH BAGAIMANA ORGANISASI MENYIAPKAN DIRI SEDEMIKIAN RUPA UNTUK MENGHADAPI KONDISI DIMANA SDM PROFESIONAL TANPA DAPAT DIHALANGI,MEREKA PINDAH KE ORGANISASI LAIN.
BERBAGAI
SOLUSI
TACO Inc.SEBUAH PSH KECIL DI AMERIKA,MENGANGGAP KARYAWAN SEBAGAI MODAL PERUSAHAAN DAN
BERUPAYA KERAS MENDIDIK KARYAWAN TSB MENJADI TENAGA-TENAGA AHLI. SEBAGIAN BESAR KARYAWAN TACO BEKERJA DI PABRIK ,TAPI SEBAGIAN NYA LAGI BERADA DI “PUSAT BELAJAR”
BERBAGAI
SOLUSI
PT.EXCELCOMINDO PRATAMA MEMBUAT SOLUSI ATAS KEMUNGKINAN KARYAWAN NYA PINDAH KETEMPAT LAIN DENGAN MENGKONDISIKAN PSHNYA : SIAP MENERIMA DAN SIAP KEHILANGAN KARYAWAN. KONDISI TSB DIIKUTI DENGAN AKTIFITAS PELATIHAN BAGI KARYAWAN DAN KADERISASI KARYAWAN,SHG APABILA ADA KARYAWAN DILEVEL ATAS ADA YANG PINDAH , KARYAWAN DIBAWAHNYA SUDAH SIAP MENGGANTIKAN.
MENYIAPKAN SDM PROFESIONAL
MENYIAPKAN SDM PROFESIONAL PENYIAPAN SDM PROFESIONAL APAPUN BIDANGNYA, HARUS MELALUI TAHAPANTAHAPAN SEBAGAI BERIKUT :
- PEREKRUTAN - PELATIHAN - PEMBEKALAN - SISTEM PENILAIAN KINERJA - IMBAL JASA / REWARD SYSTEM. - PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN , DLL.
BECOMING A PROFESIONAL HOSPITAL FINANCIAL MANAGER (1) ADA BEBERAPA PERSYARATAN DASAR : PUNYA MINAT DALAM JABATAN / POSISI INI (CFO) TERUTAMA BAGI KALANGAN YANG LATAR BELAKANGNYA BUKAN EKONOMI,AKUNTAN ATAU KEUANGAN. BELAJAR / MENGENAL ILMU KEUANGAN. MENGIKUTI PERKEMBANGAN ILMU KEUANGAN DAN PERATURAN PER UNDANG-UNDANGAN YANG MENYANGKUT KEUANGAN.
BECOMING A PROFESIONAL HOSPITAL FINANCIAL MANAGER (2) ADA BEBERAPA PERSYARATAN DASAR : MEMAHAMI MANAJEMEN KEUANGAN MEMAHAMI MANAJEMEN RUMAH SAKIT MEMAHAMI LAPORAN KEUANGAN UTAMA ( NERACA,RUGI LABA,ARUS KAS DAN CALK ). MEMILIKI KEMAMPUAN ANALISIS ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG DIBUAT.
BECOMING A PROFESIONAL HOSPITAL FINANCIAL MANAGER (3) ADA BEBERAPA PERSYARATAN DASAR : MEMAHAMI ASPEK-ASPEK KETIDAK EFISIENAN. MEMAHAMI PERPAJAKAN MEMILIKI SENSE OF BUSINESS. MEMILIKI JIWA HEMAT TETAPI TIDAK PELIT. PENGAMBIL KEPUTUSAN YANG CEPAT TAPI CERMAT DAN TEPAT. DAN LAIN – LAIN .
BEBERAPA
KEMAMPUAN TAMBAHAN (1)
MAMPU MELAKUKAN INOVASI KREATIF DAN MEMBUAT DIT.KEUANGAN BERPOSISI STRATEGIS. AKTIF DALAM FORUM KNOWLEDGE SHARING DAN SBG PEMBICARA. SANGAT MENGUASAI BIDANG
KEUANGAN DAN MEMILIKI KOMITMEN. MEMILKI VISI KEUANGAN YANG BAIK DAN JELAS.
BEBERAPA
KEMAMPUAN TAMBAHAN (2)
MAMPU MENDUKUNG RS MELALUI FUNGSI KEUANGAN UNTUK DAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN RS. MATURE PRACTICE DALAM KEUANGAN. MEMILIKI POLA PIKIR STRATEGIS. MEMILIKI POLA PIKIR TAJAM / KRITIS. MEMILIKI KONSEP KUAT TTG KEUANGAN MAMPU MEMBANGUN KINERJA UNGGUL BAGI STAF KEUANGAN.
BEBERAPA
KEMAMPUAN TAMBAHAN (3)
MAMPU MEMBANGUN RELATIONSHIP
DENGAN DIT.LAIN. MAMPU MELAKUKAN CORERECTIVE ACTION BERDASARKAN HASIL KAJIAN DAN TEMUAN SERTA MASUKAN AUDITOR. MAMPU MEMAHAMI BISNIS DAN KECENDERUNGAN PERUBAHAN KEDEPAN. KEJUJURAN DAN INTEGRITAS TIDAK DIRAGUKAN LAGI.
PROFIL LULUSAN PENDIDIKAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT
PROFIL LULUSAN PENDIDIKAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT ENTERPRENEUR HOSPITAL :
MEMILIKI JIWA DAN SEMANGAT WIRAUSAHAWAN DIBIDANG BISNIS PERUMAH SAKITAN. PROFESIONAL MANAGER HOSPITAL : MEMILIKI KEMAMPUAN MANAGERIAL SEHINGGA KOMPETEN SEBAGAI MANAJER /PIMPINAN RUMAH SAKIT
KOMPETENSI UNTUK MENJADI ENTERPRENEUR HOSPITAL (1) 1. KEMAMPUAN MEMANFAATKAN PELUANG. 2. KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN DAN MENCIPTAKAN VISI ORGANISASI.
3. KEMAMPUAN BERPIKIR STRATEGIK. 4. KEMAMPUAN BERTINDAK STRATEGIK. 5. KEMAMPUAN MENGAMBIL DAN
MENGANTISIPASI RESIKO. 6. KEMAMPUAN KONSEPTUAL DALAM PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT.
KOMPETENSI UNTUK MENJADI ENTERPRENEUR HOSPITAL (2) 7.KEMAMPUAN MEMBANGUN DAN MEMBINA NETWORKING. 8.KEMAMPUAN MENGADAPTASI ISU-ISU GLOBAL DALAM PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH SAKIT. 9.KEMAMPUAN MELAKUKAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT. 10.KEMAMPUAN MEMBANGUN DAN MEMBINA TEAMWORK.
KOMPETENSI UNTUK MENJADI ENTERPRENEUR HOSPITAL (3) 11.KREATIF DAN INOVATIF 12.KEMAMPUAN MEMBERDAYAKAN SDM RUMAH SAKIT. 13.KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN ETIKA BISNIS RUMAH SAKIT. 14.KEMAMPUAN MELAKUKAN NEGOSIASI DAN LOBBYING. 15.KEMAMPUAN MENERAPKAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENGELOLAAN R.S.
KOMPETENSI UNTUK MENJADI PROFESIONAL MANAGER HOSPITAL (1) 1. KEMAMPUAN MENGELOLA ORGANISASI R.S. 2. 3. 4. 5.
MELALUI FUNGSI MANAJEMEN. KEMAMPUAN MENGAMBIL KEPUTUSAN SECARA STRATEGIK. KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIK. KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI YANG BAIK DAN EFEKTIF. KEMAMPUAN MENJADI MOTIVATOR,LEADER,FACILITATOR,MEDIATOR DAN INSPIRATOR YANG EFEKTIF.
KOMPETENSI UNTUK MENJADI PROFESIONAL MANAGER HOSPITAL (2) 6. KEMAMPUAN MEMBANGUN DAN MEMBINA TEAMWORK. 7. KEMAPUAN MELAKUKAN DAN MEMBINA RELATIONSHIP. 8. KEMAMPUAN MEMAHAMI DENGAN BENAR DAN MENERAPKAN REGULASI BIDANG KESEHATAN DAN RUMAH SAKIT. 9. KREATIF DAN INOVATIF.
KOMPETENSI UNTUK MENJADI PROFESIONAL MANAGER HOSPITAL (3) 10.KEMAMPUAN MENERAPKAN ETIKA PROFESI DALAM PENGELOLAAN RUMAH SAKIT. 11. KEMAMPUAN MENERAPKAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENGELOLAAN RUMAH SAKIT. 13. KEMAMPUAN MELAKUKAN INTERNALISASI NILAINILAI LUHUR DALAM PENGELOLAAN RUMAH SAKIT.
MATERI MANAJEMEN KEUANGAN BAGI CALON CFO (1) A. HARDSKILLS :
PESERTA DIDIK MEMILIKI KEMAMPUAN PEMAHAMAN : KONSEPTUAL,PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT,MELALUI CURRENT ISSUE KEUANGAN, PENGEMBANGAN KEUANGAN RUMAH SAKIT, ANTISIPASI RESIKO YANG DIGUNAKAN UNTUK ANALISIS DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN BIDANG KEUANGAN YANG DIDUKUNG DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI .
MATERI MANAJEMEN KEUANGAN BAGI CALON CFO (2) B. SOFTSKILLS :
PESERTA DIDIK MEMILIKI KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS DAN BERTINDAK STRATEGIK, KEMAMPUAN MEMBANGUN DAN MEMBINA NETWORKING, KREATIF DAN INOVATIF, KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI YANG BAIK DAN EFEKTIF, KEMAMPUAN MENJADI MOTIVATOR,LEADER,FACILITATOR,MEDIATOR DAN INSPIRATOR YANG EFEKTIF, KEMAMPUAN MENERAPKAN DAN MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI ISLAMI DALAM ETIKA BISNIS DAN PROFESI DI RUMAH SAKIT DAN KEMAMPUAN NEGOSIASI DAN LOBBYING.
BAHAN BACAAN : AHMAD SUYUDI,DR,MHA : MENJADI SENIMAN
ORGANISASI,2011. MICHAEL NOVICKI : THE FINANCIAL MANGEMENT,2008.
LAKSONO TRISNANTORO,PHD : MEMAHAMI PENGGUNAAN ILMU
EKONOMI DALAM MANAJEMEN RUMAH SAKIT,2005. PEMERINTAH RI : PP No.23 thn 2005 TENTANG BADAN LAYANAN
UMUM,2005. DALE D.McCONKEY : MANAJEMEN BAGI ORGANISASI NON-
PERUSAHAAN ,1985, V.SETYIONO,DS.,MBA,M.KES. : MANAJEMEN RS,PRINSIP DASAR
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN,2001. SUKARNO DRS : DASAR-DASAR MANAJEMEN , 1986 HAROLD KOONTZ DKK, : MANAJEMEN ,1991 HENRY L.SISK : MANAGEMENT & ORGANIZATION,1981
BAHAN BACAAN NOWICKI MICHAEL : THE FINANCIAL MANAGEMENT OF
HOSPITAL AND HEALTH CARE ORGANIZATION,WASHINGTON , ( 2008 ). THOMPSON &STRICKLAND : STRATEGIC MANAGEMENT,CONCEPTS AND CASES ( 2004) PHILIPS KOTLER : MARKETING MANAGEMENT ( 2003). BRIGHAM AND DAVIS : FUNDAMENTAL FINANCIAL MANAGEMENT ,EDISI REVISI. LAKSONO TRISNANTORO : ASPEK STRATEGIS MANAJEMEN R.S. ( 2005 ) DAVID ALLEN : KEPUTUSAN KEUANGAN STRATEGIS ( 1995 ) DAVID W.CRAVENS : PEMASARAN STRATEGIS ( 1996). MAMDUH HANAFI : MANAJEMEN KEUANGAN ,BPFE,YOGYAKARTA ( 2004 ). PP.PPNI : STANDAR PROFESI & KODE ETIK PERAWAT INDONESIA , JAKARTA , 2010 .
JAKARTA , 28 AGUSTUS 2014