KESIAPAN INSTITUSI PENDIDIKAN MENDUKUNG RUMAH SAKIT SYARIAH DALAM ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN AKREDITASI INTERNASIONAL Prof. Dr. Ieva B. Akbar, dr., AIF. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung
SISTEMATIKA 1. Latar Belakang 1. Indonesia dan Pelayanan Kesehatan Islami 2. Sekilas tentang Jaminan Kesehatan Nasional 3. Sekilas tentang Konsep RS Syariah
2. Kesiapan Institusi Pendidikan mendukung Rumah Sakit Syariah dalam Era JKN dan Akreditasi Internasional (Studi Kasus Fakultas Kedokteran Unisba ) 3. Kesimpulan
2
LATAR BELAKANG INDONESIA •Negara berpenduduk terbesar ke-5 di Dunia dengan penduduk Mayoritas Muslim •Membutuhkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan Islami •Keterbatasan jumlah RS berbasis syariah •Image masyarakat tentang Institusi Pendidikan Islam dan RS Islam •Pengembangan Ilmu Pengetahuan Kedokteran yang pesat •Kompetensi dokter Muslim dalam menjawab tantangan pelayanan berbasis syariah
Jaminan Kesehatan Nasional
JKN � Program Jaminan Kesehatan Nasional telah berlangsung selama 9 bulan terhitung sejak 1 Januari 2014. � Secara bertahap akan mencapai univesal coverage pada 2019 ( per 3 Oktober 2014)* � Data Peserta : 128.915.085 peserta � Jumlah RS yang bekerjasama :1592 RS (per 10 Oktober 2014) * � Sustainabilitas Program Jaminan Kesehatan Nasional sangat tergantung kepada Kendali Mutu – Kendali Biaya � RS harus menjalankan program Kendali Mutu dan Biaya agar dapat berkembang di era JKN
* Sumber :http://bpjs-kesehatan.go.id/
SISTIM PELAYANAN KESEHATAN SKN 2012 Perpres 72/2012
PELAYANAN TERSIER
UKM KABUPATEN/KOT A
INA CBGs
PELAYANAN SEKUNDER
UKP
PELAYANAN PRIMER
JKN
KAPITASI
BOK DUKUNGAN PUSAT
MASYARAKAT
PERILAKU HIDUP SEHAT ATAU PARADIGMA SEHAT TERWUJUD 5
KONDISI YANG DIHARAPKAN Sebelum SJSN Pasca SJSN Implementasi Kebijakan Sistem Rujukan lambat
Jaminan Kesehatan Nasional Berjalan
Akses Faskes terbatas
Faskes Primer Merata, berkualitas dan kredibel
Provinsi memiliki sistem rujukan sendirisendiri (tidak sinkron satu sama lain)
Koordinasi lemah diantara implementator (termasuk Dokter)
Rendahnya pemahaman SDM tenaga kesehatan
IT Keterbatasan Transportasi
Mindset masyarakat Hospital centrised
Perlakuan thd Pasien : tidak sesuai, lambat, dan tidak aman
Sistem Rujukan terintegrasi, terstruktur dan berjenjang Rumah Sakit Yang Kuat dan Fokus �Patient Safety Tercapai Rakyat Sehat dan Sejahtera 6
PENYELENGGARA PELAYANAN KESEHATAN
Penyelenggara Yankes
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
• Semua Faskes yg menjalin kerjasama d g dg BPJS Kes baik Faskes milik Pemerintah, Pemda & Swasta
7
PERAN RS ISLAM DI ERA JKN
1. Berkomitmen untuk mensukseskan program JKN. 2. Secara konsisten menerapkan pelayanan yang efisien efisien,, efektif dan berkualitas melalui penerapan kaidah-kaidah evidence based based.. 3. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan. 4. Mengisi kebutuhan Fasilitas Kesehatan dan tenaga kesehatan di seluruh wilayah Indonesia. 5. Mengisi kebutuhan Kecukupan Tempat Tidur bagi peserta JKN. 6. Ikut mensosialisasikan program JKN. 7. RS Swasta yang belum bekerja sama : memberikan pelayanan peserta JKN yang memerlukan pelayanan gawat darurat.
PERLU DUKUNGAN ASOSIASI FASILITAS KESEHATAN 8
RUMAH SAKIT SYARIAH
LATAR BELAKANG Rumah Sakit Islam di Indonesia • 81 Rumah Sakit berlabel Islam di Indonesia (yang mencantumkan kata ‘’Islam’’ dalam nama Rumah Sakit)
* Sumber :rs-online-dirjen BUK Kemenkes RI
HASIL AKREDITASI RS 2014 VERSI 2007: 1277 RS � Renstra 2010-2014 : 92,67% * 932 RS : 5 Yan * 139 RS : 12 Yan * 206 RS : 16 Yan Th. 2014, jml RS 2. 379� 53,67 (????) 2.3
• • • • • •
� � � � � �
VERSI 2012 61 RS YANG TERDIRI: 46 RS : PARIPURNA 5 RS : UTAMA 6 RS : MADYA 4 RS : DASAR JCI � 19 RS * 6 RS PEMERINTAH DAN 13 RS SWASTA
79 1% 6, 6,1 32 2, 5% 2,5
61 RS
Tantangan Besar utk Akreditasi RS
43 39 % 3, 3,3
463 36 36,,3%
RSUD & vertikal Swasta BUMN TNI Polri
660 89 % 51, 51,89
Kategori
RS PUBLIK
2379 RS
-
2318
RS PRIVAT
RS Umum
RS Khusu s
Total
Pemerintah
9 76 769
94
863
- Kemkes
14
20
34
- Pemda Propinsi
53
44
97
- Pemda Kabupaten
454
9
3 45 453
- Pemda Kota
80
12
92
- Kementerian Lain
5
3
8
- TNI
121
6
7 12 127
- POLRI
43
0
43
Swasta Non Profit
538
197
735
SWASTA
466
249
715
BUMN
59
7
66
832 1, 1,832
547
79 2,3 2,379
Kepemilikan
TOTAL :
Data RS Online 17 Oktober 2014
s Wajib Terakreditasi Seluruh R Rs
RS Islam/Syariah? • 1.
2.
3.
4.
Beberapa pertanyaan yang mendasar yang perlu direnungkan Apakah yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan yang Islami di rumah sakit-rumah sakit Islam? Bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan yang Islami tersebut dalam proses pelayanan kesehatan di rumah sakit-rumah sakit Islam? Siapa saja yang terlibat dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang Islami itu di rumah sakitrumah sakit Islam? Bagaimana organisasi manajemen rumahsakit yang Islami itu?
As pek Sy ar
Infrastruktur & Pembiayaan
RS Manajemen & SDM
h r ia ya kS pe As
iah
Aspek Manajemen RS Syariah
Proses Pelayanan (Medis, Paramedis, Penunjang Medis, Gizi, Administrasi, Farmasi, dsb)
Lingkungan RS Aspek Syariah
Manajemen dan SDM RS yang Islami 1. menerapkan teori manajemen dan kepemimpinan berdasarkan kaidah-kaidah Islam, 2. melakukan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan) dengan berpedoman kepada syariah Islam serta menerapkan akhlakul karimah, 3. Pimpinan dan manajemen rumah sakit bertindak sebagai ulama dan umara untuk meningkatkan motivasi dan kinerja pelayanan kesehatan, 4. pimpinan dan manajemen rumah sakit menjadi contoh yang baik (uswatun hasanah) dalam berperan sebagai pengelola Rumah Sakit baik bagi tenaga kesehatan, non kesehatan maupun pasien dan pengunjung secara umum
Rusdi Lamsudin: 2002 (dengan perubahan) 14
Kaidah Pelayanan Islami menerapkan konsep, teori dan prinsip dalam keilmuan yang terkait dengan asuhan medik dan asuhan keperawatan dengan mengutamakan pedoman pada Al-Qur’an dan Hadits melaksanakan asuhan medik dan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan Islami melalui kegiatan kegiatan pengkajian yang berdasarkan bukti (evidence-based healthcare) mempertanggungjawabkan atas segala tindakan dan perbuatan yang berdasarkan bukti (evidence-based healthcare) Berlaku jujur, ikhlas dalam memberikan pertolongan kepada pasien baik secara individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat dan sematamata mengharapkan ridho Allah bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan menyelesaikan masalah pelayanan kesehatan yang berorientasi pada asuhan medik dan asuhan keperawatan yang berdasarkan bukti (evidence-based healthcare). Rusdi Lamsudin: 2002
Lingkungan RS yang Islami 1. Lingkungan Sosial: Lingkungan yang Islami di rumah sakit Islam tentu akan terlihat adanya suasana keagamaan, ketertiban, disiplin, mudah mendapatkan informasi, cepat mendapatkan pelayanan dan keramah-tamahan seluruh karyawan yang bekerja di rumahsakit. 2. Lingkungan Fisik: ada mesjid, shalat jama'ah, hiasan-hiasan dinding yang ada kaitannya kesehatan dan Islam, kenyamanan, kebersihan, ketenangan, kesejukan,
Rusdi Lamsudin: 2002 (dengan perubahan) 16
AKREDITASI RS INTERNASIONAL AKREDITASI JCI (JOINT COMMISSION INTERNATIONAL)- INDONESIA 1.Awal Bros Hospital Batam 2.Awal Bros Hospital Bekasi 3.Awal Bros Hospital Pekanbaru 4.Awal Bros Hospital Tangerang 5.Eka Hospital Tangerang 6.Eka Hospital Pekanbaru 7.Fatmawati General Hospital 8.RSUP Kariadi Semarang 9.RSUP Wahidin Sudirohusodi Makasar 10.RS Premier Bintaro Tangerang 11.RS Premier Jatinegara - PT Affinity Health Indonesia Jakarta 12.RS Premier Surabaya - PT Affinity Health Indonesia Surabaya 13.RSUP Sanglah Bali 14.RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta 15.Rumah Sakit Pondok Indah - Puri Indah Jakarta 16.Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta 17.Santosa Hospital Bandung Central (SHBC) Bandung 18.Siloam Hospitals Lippo Village 19.DR Sardjito Hospital Yogyakarta (Program RS Pendidikan) 20.JEC@Kedoya Eye Hospital (Program Rawat Jalan) http://www.jointcommissioninternational.org/about-jci/jciaccredited-organizations/?c=Indonesia
Kesiapan Institusi Pendidikan mendukung Rumah Sakit Syariah dalam Era JKN dan Akreditasi Internasional (Studi Kasus Fakultas Kedokteran Unisba )
Dinamika Dunia Pendidikan dan Kesehatan
UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS
SE Dirjen Dikti No.589 tentang UKMPPD
Internship
SKDI 2012
UU No. 20 Tahun 2013 Tentang Pendidikan Kedokteran
UU No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
UKMPPD
Pendidikan Dokter
RS SYARIAH
FAKULTAS KEDOKTERAN DI INDONESIA
FAKULTAS KEDOKTERAN ISLAM • • • •
Diwadahi oleh FOKI (Forum Kedokteran Islam) 22 Fakultas Kedokteran Islam dari total 73 FK Se-Indonesia 1 FK Negeri 21 FK Swasta
* Sumber: Konsil Kedokteran Indonesia
Rencana kebutuhan dan gambaran penyediaan Tenaga kesehatan s/d tahun 2025 di Indonesia Tahun 2010 No
Jenis Tenaga
Rasio per 100.000 penduduk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi Perawat Bidan Perawat Gigi Apoteker Asisten Apoteker SKM Sanitarian Gizi Keterapian Fisik Keteknisan Medis TOTAL
9 30 11 158 75 16 9 18 8 10 18 4 6
Tahun 2014 Jumlah 21,073 70,242 25,755 369,940 175,605 37,462 21,073 42,145 18,731 23,414 42,145 9,366 14,048 870,999
Rasio per 100.000 penduduk 12.00 48.00 11.00 158.00 75.00 16.00 12.00 24.00 12.00 15.00 24.00 6.00 9.00
1.Perhitungan untuk tahun 2014 a.Pada tahun 2014 sasaran pencapaian UHH adalah 72 tahun. b.Dengan mengacu kepada Vietnam yang telah mencapai UHH 72 tahun 2. Perhitungan untuk tahun 2025 a.Pada tahun 2025 sasaran pencapaian UHH adalah 73,7 tahun. b.Dengan mengacu kepada China yang telah mencapai UHH 74 tahun
Tahun 2025 Jumlah
29,452 117,808 26,998 387,785 184,075 39,269 29,452 58,904 29,452 36,815 58,904 14,726 22,089 1,035,729
Rasio per 100.000 penduduk 28.00 112.00 11.00 158.00 75.00 16.00 28.00 56.00 28.00 35.00 56.00 14.00 21.00
Jumlah 76,622 306,490 30,102 432,369 205,239 43,784 76,622 153,245 76,622 95,778 153,245 38,311 57,467 1,745,896
Sumber: Kemkes, 2010
Contoh: Sikap Kemasyarakatan dan Budaya NU serta Dokter Muslim UNISMA
• At-tawassuth dan I’tidal yaitu sikap tengah dalam keadilan • At-tasamuth yaitu toleran dalam perbedaan, toleran dalam urusan kemasyarakatan dan kebudayaan • At-tawazun, keseimbangan antara beribadah kepada ALLLAH SWT, dan berkhidmah kepada sesama manusia serta keselarasan masa lalu, masa kini dan masa depan • Amar ma’ruf nahi munkar, mendorong perbuatan baik dan mencegah hal yang merendahkan nilai-nilai kehidupan
Karakter Muslim “Sejati” 1. Salimul Aqidah-aqidah yang lurus 2. Sohihul Ibadah-ibadah yang benar 3. Matinul Khuluq-akhlak yang baik 4. Qadirun ala al-Kasbi-berdikari/enterpreneurship 5. Musaqqaf al-Fikr-pengetahuan yang luas 6. Qawi al-Jismi-badan yang sehat dan kuat/fit 7. Mujahidun Linnafsi - melawan hawa nafsu/penguasaan diri 8. Munadzom fi Syuunihi -tersusun dalam urusan/teratur/terencana 9. Haarisun ala Waqtihi-menjaga waktu/disiplin 10.Nafiun li al-Ghairi-bermanfaat pada orang lain
Penanaman Karakter
Syariah Aqidah
Ahlak Karakter Muslim Dokter
Penanaman Karakter Skill Knowledge
Attitude
Kompetensi Dokter
Knowledge & Skill � Pendidikan Formal Attitude � dibantu oleh Ko-Kurikuler dan Ekstrakuriuler
7 Area Kompetensi Dokter Layanan Primer -SKDI
Area Profesionalitas yang Luhur 1. Berke-Tuhanan Yang Maha Esa /Yang Maha Kuasa 2. Bermoral, beretika dan disiplin 3. Sadar dan taat hukum 4. Berwawasan sosial budaya 5. Berperilaku profesional SKDI 2012 (KKI)
5 Stars Doctor WHO � 7 Stars Muslim Medical Doctor
Religius dan berakhlaqul Karimah
Care Provider
Care Provider Faith and Piety
Decision Maker
Manager
5 Stars Doctor
Community Leader
Decision Maker
7 Stars Doctor
Researc her/Scho lar
Communi cator
Manager
Commu nicator
Communi ty Leader
VISI & MISI FK UNISBA VISI FK UNISBA Menjadi Fakultas Kedokteran yang terkemuka, pelopor pembaharuan pemikiran dalam konsep pelayanan kesehatan, pengembangan keilmuan di bidang kedokteran, serta dapat menghasilkan dokter layanan primer yang kompeten kompeten,, profesional dan berakhlaqul karimah yang bermanfaat bagi diri sendiri sendiri,, ummat ummat,, bangsa bangsa,, dan negara negara..
Mujahid Mujtahid Mujaddid
MISI FK UNISBA Menyelenggarakan pendidikan kedokteran untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, melaksanakan penelitian yang menghasilkan pemikiran dan teori-teori baru, serta melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat berlandaskan nilai-nilai Islam , dengan keunggulan spesifik di bidang kesehatan industri .
* Makna harfiah kompeten kompeten:: memiliki kompetensi secara professional sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia dan memiliki karakter “Mujahid-Mujtahid-Mujadid Mujahid-Mujtahid-Mujadid”” sesuai dengan Misi Universitas Islam Bandung
Contoh: Karakter Dokter Muslim UNISBA
• Mujahid - Pejuang – Pekerja keras – Pantang Menyerah
• Mujtahid - Peneliti – Pemikir – Scientist – Inovator
• Mujaddid - Pembaharu – Agent of Change di Masyarakat (Community Leader)
Komponen Proses Pembelajaran
TUJUAN PENDIDIKAN PSPD FK UNISBA mencetak dokter yang profesional profesional,, berakhlakul karimah, beretika dan menjadi leader di masyarakat
Islam sebagai Frame
Proses Pendidikan di FK Unisba
UKMPPD
Dokter
Fakultas Kedokteran UNISBA •Keunggulan Spesifik Islamic Insert in Medical Curriculum menerapkan perubahan paradigma baru sistem pendidikan nasional “From Output Oriented to Job Oriented”
Definisi “job oriented “ dalam artian dokter lulusan FK Unisba harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan demand dari tantangan kesehatan yang ada di wilayahnya � RS Syariah
KONSEP DIINUL ISLAM DIINUL ISLAM IMAN (AQIDAH)
ISLAM (SYARIAH)
IHSAN (AHLAQ)
IBADAH MAHDOH (VERTIKAL)
MUAMALAT (HORIZONTAL)
MUAMALAT (HOROZONTAL)
SEGALA AKTIVITAS KEHIDUPAN
IMPLEMENTASI RUKUN IMAN
KESEHATAN DAN PERUMAHSAKITAN
AKHLAQ MERASA BERSAMA DAN DILIHAT ALLAH
Pendekatan Pendidikan Karakter
TAHAP AKADEMIK HUMANIORA IIMC PESANTREN PEMBINAAN KARAKTER ISLAMI (Mentoring dan Mabit)
TAHAP PROFESI PESANTREN IIMC & STASE PELAYANAN SYARIAH PEMBINAAN KARAKTER DOKTER MUSLIM
PENDIDIKAN KARAKTER DI UNISBA
PAI 1-7
PPSK & P3D
PROGRAM KO-KURIKULER
Tahap Akademik • Humaniora • Pesantren Mahasiswa (2 x) – Mahasiswa Baru – Calon Sarjana
• IIMC (Islamic Input in Medical Curriculum) – Knowledge – Keterampilan Pelayanan Syariah
• Ko-Kurikuler- Pembinaan Karakter Islamic Scholar – Terpogram � Ko Kurikuler • 40 x pertemuan untuk tingkat 1 dan 2 • 4 x MABIT untuk tingkat 3 dan 4
– Self assignment (Mutabaah Yaumiyah)� konsep Skoring
HUMANIORA • Bagian dari Kurikulum • Diberikan pada tingkat 1 (Fresh Man Year Program/FYP) • Humaniora 1 dan 2
N0
TOPIK HUMANIORA 1
1
Tauhid (I)
2
Al-Qur’an sebagai sumber hukum pertama
3
Hadis sebagai sumber hukum kedua
4 5
Ijtihad & inventarisasi kasus kedokteran
Eksistensi negara dalam kehidupan manusia
6
Lahirnya Pancasila dan NKRI
7
Konstitusi RI & Peraturan Perundangan
8
Hubungan negara dan agama
9 10
Demokrasi (liberal dan pandangan Islam) HAM (liberal dan pandangan Islam)
IIMC • Islamic Insert in Medical Curriculum (IIMC) – Pola yang dikembangkan oleh FK Unisba. – Sesuai dengan kata Insert, maka pada pendekatan ini, pembelajaran agama Islam diharapkan bersifat integratif dalam arti Aqidah “Memasukkan aspek ajaran Islam ((Aqidah Aqidah,, Syariah, dan Akhlak Akhlak)) menjadi bagian integral kegiatan kurikuler pendidikan kedokteran kedokteran”” (FOKI, 2012)
Pesantren Mahasiswa • Bagian dari Kurikulum • Silabus Materi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Thaharah Shalat Shaum dan Zakat Manasik Haji dan Umrah Pengurusan Jenazah BTAQ (Baca Tulis Al-Qurán) APiQ (Aplikasi Psikologi Qurani)
IIMC
KONSEP PENGEMBANGAN DAN TINJAUAN TEORITIK • Metode dalam pengembangan modul IIMC: – mengajarkan mahasiswa untuk dapat menyadari akan keberadaan ayat-ayat Allah dalam setiap bangunan ilmu yang mereka pelajari – tidak hanya terbatas pada sudut pendang sempit tentang etika dalam islam (sabar, menghadapai ujian, dll) – mendorong mahasiswa untuk mampu menggali bahwasannya dari topik yang dipelajari di sistem tersebut, ia akan mampu mencari aspek-aspek pembelajaran keislaman yang lebih komprehensif.
Pembelajaran Komprehensif dalam IIMC
Contoh IIMC: TUTORIAL GUIDE BLOCK TITLE WEEK TITLE WEEK SCHEDULE WEEK THEME
: Hematology : Hemolytic anemia : Second week (2 tutorials) : Thalassemia syndrome
T he diagnosis is T halassem ia syndrom e ( β -T halassem ia m ajor) and he need red blood cell transfusion and other m edication as the treatm ent.
E P IL O G U E : And then T atang need regular red blood cell transfusion . He w ill need it throu ghout his life and he should be m onitored for further com plication . C ontoh: A spek A k idah: kidah: - M enguatn ya akidah m elalui keyakinan bahw a Allah SW T M aha Berkehendak A spek Sy ariah: Syariah: - T injauan aspek pre m arital konseling (Q .S. Al -Hasyr:18) - Hukum dan Fatw a tentang T ransfusi darah A spek A khla k: khlak: - M unculn ya sikap em patik dan visioner - Peneliti/Pem baharu
Pembinaan Karakter Islami • 1. 2. 3. 4.
Materi dibagi menjadi empat kelompok : Materi Dasar Keislaman Materi Pengembangan Diri Materi Keumatan Materi Kedokteran Islam. Ditambah Habituasi akhlaq Islami melalui konsep Evaluasi Ibadah Harian dengan sistem poin/skoring
Materi Dasar Keislaman Pertemuan 1-10 1. Pembukaan 2. Mengenal Dienul Islam dan karakteristiknya 3. Konsep Diri Seorang Manusia – Rahmatan Liil älamin 4. Makna dua Kalimat Syahadat - Makna Syahadatain 5. Mengenal Allah (Ma’rifatullaah) 6. Al- Qur’an Pedoman Hidup Muslim 7. Rasul Teladan Manusia (Ma’rifaturrasuul) 8. Qodho dan Qodar (Konsep Takdir) 9. Akhlaqul Karimah 10. Syukur Nikmat
Materi Pengembangan Diri Pertemuan 11-20 1. Akhlak Muslim Sejati 2. Karakter Pemuda Muslim 3. Etika pergaulan dalam Islam 4. Berbakti kepada orang tua (Birrul Walidayn) 5. Islamic Leadership 6. Disiplin dalam Islam 7. Komunikasi Islami 8. Manajemen waktu 9. Muslim Kreatif dan Inovatif 10. Jati diri muslim sejati
Materi Keumatan Pertemuan 21-30 1. Ukhuwah Islamiyah 2. Problematika Umat 3. Invasi Pemikiran (Gawzul Fikr) 4. Urgensi Da’wah 5. Urgensi Pembinaan (Continuous Islamic Learning) 6. Metode dakwah 7. Dakwah Fardiyah 8. Membentuk Keluarga Islami 9. Membentuk Masyarakat Islami 10. Peran dokter muslim
Materi Kedokteran Islam Pertemuan 31-40 1. Sejarah Kedokteran Islam 2. Alqurán dan Ilmu Kedokteran 3. Hadist dan Ilmu Kedokteran 4. Ijtihad dalam Islam 5. Pengenalan dasar-dasar fiqh dan syariah 6. Ilmu Kedokteran ditinjau dari Syariat Islam (1) 7. Ilmu Kedokteran ditinjau dari Syariat Islam (1) 8. Syariah Islam ditinjau dari sudut pandang Ilmu Kedokteran (1) 9. Syariah Islam ditinjau dari sudut pandang Ilmu Kedokteran (1) 10. Kuliah Umum – Urgensi Muslim Dokter
MATERI MABIT TINGKAT 3 1.Ma’rifatullaah (1) 2.Makna dan Hakikat Dzikrullaah (1) 3.Tadabur Qurán (1) 4.Saksikan bahwa aku seorang muslim TINGKAT 4 1.Ma’rifatullaah (2) 2.Makna dan Hakikat Dzikrullaah (2) 3.Tadabur Qur’an (2) 4.Muslim Visioner yang memiliki karakter MUJAHIDMUJTAHID dan MUJADDID
Lembar Evaluasi Ibadah Harian
Contoh •
Ibadah Mahdoh & Ibadah Sosial (Muamalah)
Lembar Evaluasi Ibadah Harian
Kriteria Poin -- Ibadah •1. Poin Besar (5) –
mengisi ceramah/pengajian, Turun ke daerah bencana, mendapatkan prestasi akademik yg baik, dsb
•2. Poin Sedang (3) –
Setor Hafalan, mengikuti pengajian, Ibadah Sunnah, dsb
•3. Poin Kecil (1) –
Ibadah wajib harian
•4. Poin Khusus (Berhaji, Hafidz, Khatam Qur’an, Shodaqoh, Zakat, dsb) “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:261). Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan sebesar zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (QS. Al-Zalzalah 7-8)
Tahap Profesi • Pesantren Calon Dokter – Penguatan Karakter Muslim Dokter • IIMC (Islamic Insert in Medical Curriculum) – Keterampilan Dakwah Kesehatan dan Islam – Keterampilan Pelayanan Syariah – Stase Khusus Pelayanan Syariah
Tahap Profesi •IIMC (Islamic Insert in Medical Curriculum) – Keterampilan Dakwah Kesehatan dan Islam • Ceramah/khutbah • Penyuluhan kesehatan Islami
– Keterampilan Pelayanan Syariah – Stase Khusus Pelayanan Syariah • • • • •
Komunikasi empatik Islami Pelayanan medis rawat inap Islami Pelayanan medis rawat jalan Islami Pelayanan medis gawat darurat Islami Pelayanan khusus*
Konsep Link and Match • Pemahaman lain dari “(Health) System Based Medical Education” Demand
RS Syariah membutuhkan tenaga kesehatan yang “Islami Islami””
•
•
•
Keselarasan kurikulum dengan substansi dinamika pelayanan kesehatan khususnya RS Syariah Harmonisasi dan kemitraan dengan stakeholder terkait (Organisasi Profesi Profesi,, Asosiasi Rumah Sakit Islam, MUKISI, FOKI, .) dsb dsb.) Harmonisasi rancangan pembelajaran FK dengan tuntutan kompetensi RS Syariah
Supply Lulusan FK Unisba yang memiliki kompetensi dasar & kompetensi spesifik Keislaman
SKKNI = Standar Kopetensi Kerja Nasional Indonesia
Konsep Link and Match • Pemahaman lain dari “(Health) System Based Medical Education” Demand
RS SYARIAH
Menghasilkan Pribadi-Pribadi yang LEARNING TO KNOW LEARNING TO DO LEARNING TO BE LEARNING TO LIVE TOGETHER
Supply DOKTER YANG PROFESSIONAL DAN BERKARAKTER ISLAMI
Rencana Jangka Panjang FK UNISBA 2012-2025 2021-2025 2017-2020
2012-2016
2004-2012 BASELINE FOR THE FUNDAMENTAL OF A STANDARDIZED MEDICAL EDUCATION INSTITUTION
Rencana Jangka Menengah FK UNISBA 2014-2016
2011-2013
2008-2010
2004-2012 BASELINE FOR THE FUNDAMENTAL OF A STANDARDIZED MEDICAL EDUCATION INSTITUTION
Rencana Jangka Pendek FK UNISBA 2016 2015 2014
2013
2004-2012 BASELINE FOR THE FUNDAMENTAL OF A STANDARDIZED MEDICAL EDUCATION INSTITUTION
KESIMPULAN 1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
8.
Peningkatan jumlah RS yang memiliki semangat pelayanan Islami sesuai Syariah Peningkatan tuntutan terhadap ketersediaan dokter yang memiliki kompetensi pelayanan di RS Syariah Perubahan kebijakan pelayanan kesehatan di era JKN Tuntutan adanya standar dan kualitas RS Islam melalui akreditasi RS Syariah sebagai jaminan pelayanan prima yang Islami Peningkatan kapasitas FK khususnya FK Islam di Indonesia dalam memberikan suplai dokter untuk RS Syariah Perlu adanya kolaborasi antara Institusi Pendidikan Kedokteran dengan berbagai stakeholder dalam rangka menyelaraskan link and match antara Suplai dan Demand pada pelayanan kesehatan Syariah. Standarisasi-Sosialisasi-dan Akreditasi konsep pendidikan dan pelayanan Islami kepada seluruh stakeholder termasuk masyarkat pengguna layanan kesehatan. Akreditasi RS Islami perlu diimbangi dengan konsep Akreditasi FK Islami
Toward the Leading Society LEARNING TO KNOW LEARNING TO DO LEARNING TO BE LEARNING TO LIVE TOGETHER
60