Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No.2 (2014) 5-11 http://www............
KESESUAIAN LAHAN
PENDAHULUAN
Kesesuian lahan untuk tanaman papaya dan durian dipolitani
Dengan semangkin meningkatnya kebutuhan lahan karena semakin pesatnya pertumbuhan penduduk dan penggunaan lahan yang sangat intensif. Keterbatasan Sumber Daya Lahan yang disebabkan penggunaan lahan yang berlebihan, maka lahan menjadi sumber daya yang langka. Sehingga perlunya dilakukan teknologi yang tepat guna untuk mengoptimalkan penggunaan Sumber Daya Lahan secara terarah dan efesien digunakan data yang lengkap mengenai keadan iklim, tanah, dan sifat fisik lingkungan lainnya, serta persyaratan tumbuh tanaman yang akan diusahakan, terutama tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang baik, maka dilakukan pratikum menilai kesesuaian lahan terhadap tanaman. Yang mana pada daerah ini memiliki suhu rata=rata 26 derjat C, Kelembaban 45-50 %, dan Ch 2.968.
Ahmad Tohir 1 , Hasnah Wita1 1
Mahasiswi semester 3 Prodi. Tata Air Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271 Diterima : November 2014/
Diterbitkan : Desember 2014
Abstrak
Tujuan di lakukan praktikum ini adalah untuk mengetahui kelas actual dan potensial tanaman pepaya, faktor penghambat kesesuaian lahan terhadap tanaman pepaya da durian.
Banyak sekali masalah yang ditemui dalam upaya peningkatan produksi pertanian. Contohnya saja, makin berkurangnya lahan pertanian yang dapat dimanfaatkan secara baik dan optimal. Serta banyaknya lahan pertanian yang kini telah berahli fungsi menjadi lahan industri bahkan perumahan.Sebagai salah satu program peningkatan produksi pertanian dengan sasaran utama tanaman perkebunan dan tanaman pangan. Sehingga penduduk banyak yang menggunakan lahan yang tersisa. Dan menyebabkan penggunaan lahan akan semangkin bertambah dan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.Maka dari itu kami melakukan pratikum tentang kesesuaian lahan terhadap tanaman agar memperoleh hasil yang lebih maksimal.Dalam evaluasi lahan dikenal kesesuaian lahan aktual yakni kelas kesesuaian lahan berdasarkan penilaian kondisi saat ini dan belum mempertimbangkan asumsi atau usaha-usaha perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala atau faktor pembatas yang ada.sedangkan kelas kesesuaian lahan potensial menyatakan keadaan lahan yang akan dicapai apabila dilakukan usaha-usaha perbaikan dan usaha perbaikan harus memperhatikan aspek ekonominya Dalam pratikum ini masalah yang kami ditemukan yaitu curah hujan yang tida sesuai untuk tanaman pepaya karena akan mengakibatkan kerugian bagi para petani. Masalah ini tidak bisa di tanggulangi karena jika menggunakan rumah kaca akan mengakibatkan pertumbuhannya tidak maksimal dan pertumbuhannya akan terganggu.Tujuan di lakukan praktikum ini adalah untuk mengetahui kelas actual dan potensial tanaman pepaya, faktor penghambat kesesuaian lahan terhadap tanaman pepaya da durian. Mengapa riset ini diperlukan, karena riset ini untuk mengetahui kesesuaian lahan terhadap suatu tanaman yang sesuai di lahan yang di teliti.
BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Tempat pelaksanaan praktek ini yaitu dilahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada hari kamis tanggal 18 November 2014 pada jam 09.30 – 12.30 WIB. Alat dan bahan
Cara kerja
Singkatan
S1 : Sesuai S2 : Agak Sesuai S3: kurang sesuai N: tidak sesuai Hp:
Mendengarkan pengarahan dari dosen sebelum mengerjakan praktek. Setelah itu menentukan lahan yang akan diamati
Ambil sampel tanah pada tanaman tersebut
Kata Kunci: Kesesuaian, Lahan, pepaya, fisika tanah, soil tester.
Koresponden :
[email protected]; telp:+627527754192; fax:+627527750220
Mensel Soil Color Chart GPS Gelas ukur Air Altimeter Ember ECEMETER Pipet Soil tester Pasir Kerikil Sampel tanah
0831-8038-2970;
5
Ahmad Tohir, Hasnah Wita / Jurnal Rahasia Eco Pedon Vol. 2 No.2 (2014) 5-11
Sampel tanah yang akan digunakan untuk pratikum
6
Mencocokkan sampel tanah dengan standart soil charts srta mencari kesamaan warna tanah
color
Ambil 3-5 genggam tanah masukkan ke dalam kantong plastik dan ukur ph tanah.
Ahmad Tohir, Hasnah Wita / Jurnal Rahasia Eco Pedon Vol. 2 No.2 (2014) 5-11
Sampel tanah yang dicampur dengan air
Sumber: http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id03 Mei 2010
Pengukuran ph Tanah dengan menggunakan soil tester
Isilah tabel sesuai dari data yang diperoleh
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. pratikum 1 pada tanaman pepaya Persyaratan penggunaan/ Karakteristik lahan
Kelas Kesesuaian Lahan
S1
S2
7
S3
N
Ahmad Tohir, Hasnah Wita / Jurnal Rahasia Eco Pedon Vol. 2 No.2 (2014) 5-11
Temperatur (tc) Temperatur rerata ( C)
25 - 28
28 - 34
34 - 38
> 38
2 0 - 25
15 - 20
< 15
< 600
Kesediaan air (wa) 1.000 - 1.500
Curah hujan (mm) Kelembaban Udara
24 – 80
(%)
Baik, sedang
Ketersediaan Oksigen ( oa ) Drainase
Sdng,agk halus,halus
Media Perakaran ( rc )
< 15
Tekstur
> 75
800 - 1.000
600 - 800
1.500 - 2.000
> 2.000
20 – 24
< 20
80 – 90
> 90
Agak terhambat
Terhambat
Sgt Terhambat
Sangat halus
Kasar
Agak kasar
Bahan Kasar ( % ) Kedalaman Tanah (
< 60
cm ) Gambut :
< 140 Saprik
Ketebalan (cm )
60 – 140 140 – 200 Saprik,hemik
Ketebalan ( cm ), pengkayaan > 16
Kematangan
> 35
Retensi hara ( nr ) KTK Liat ( Basa ( % ) pH
< 16
> 1,2
0,8 – 1,2
<2
2–3
< 15
> 125
Sodisitas ( xn ) Alkalinitas / ESP (
<8 Sangat rendah
Bahaya
Sulfidik ( xs ) Kedalaman Sulfidik ( cm ) Bahaya Erosi ( eh ) Lereng
15 – 20
>4 > 25 20 – 25 < 60
100 – 125 8 – 16
Berat
RendahSedang
-
F0 <5
> 30 16 – 30
5 – 15 5 - 15
<5
Erosi Bahaya banjir ( fh ) Genangan Penyiapan lahan ( lp Batuan
< 0,8
3–4
-
(
% ) Bahaya
)
< 5,5
60 – 100
Salinitas ( dS/m )
)
Fibrik
< 6,6
Toksisitas ( xc )
%
Hemik,fibrik
>400
20 – 35 5,5 – 6,0
H2O
C – Organik ( % )
200 – 400
> 200
< 20
6,0 – 6,6
cmol ) Kejenuhan
140 – 200
di
8
15 – 40 15 - 25
Sangat berat F0
> 40 > 25
Ahmad Tohir, Hasnah Wita / Jurnal Rahasia Eco Pedon Vol. 2 No.2 (2014) 5-11
permukaan
(
%
)
Singkapan Batuan ( % )
pH H2O
>6,6 (S2)
Temperatur
25-28 (S1)
C organik
>1,2 (S1)
Curah hujan
>2000 (S3)
Salinitas
Kelembaban udara
24-80 (S1)
Alkalinitas
<15 (S1)
<2(S1)
Drainase
baik,sedang (S1)
Kedalaman sulvidik
>125(S1)
Tekstur
sedang, agak halus, halus (S1)
Lereng
8-16 (S2)
Bahaya erosi
sangat rendah (S1)
Genangan
F0 (S1) <5 (S1)
Bahan kasar
<15 (S1)
Kedalaman tanah >75 (S2) Ketebakan
<60 (S1)
Btuan d permukaan
Ketebalan jika ada
<140 (S1)
Singkapan batuan <5 (S1)
Kematangan
saprik + (S1)
KTK liat
>16(S1)
Kejenuhan basa
>35 (S1)
Tabel 2. pratikum 1 pada tanaman durian
Persyaratan penggunaan/ Karakteristik lahan
Temperatur (tc) Temperatur rerata ( C)
Kesediaan air (wa) Curah hujan (mm)
Kelas Kesesuaian Lahan
S1
S2
S3
N
25 - 28
28 - 34
34 - 38
> 38
2 0 - 25
15 - 20
< 15
< 600
1.000 1.500
Kelembaban Udara
24 – 80
(%)
Baik, sedang
Ketersediaan Oksigen ( oa ) Drainase Media Perakaran ( rc ) Tekstur Bahan Kasar ( % ) Kedalaman Tanah ( cm ) Gambut : Ketebalan (cm ) Ketebalan ( cm ), pengkayaan Kematangan
Sdng,agk halus,halus
800 - 1.000
600 - 800
1.500 - 2.000
> 2.000
20 – 24
< 20
80 – 90
> 90
Agak terhambat
Terhambat
Agak kasar
Sangat halus
Sgt Terhambat
Kasar
< 15 > 75 < 60 < 140 Saprik
60 – 140 140 – 200 Saprik,hemik
< 16 9
140 – 200 200 – 400 Hemik,fibrik
< 20
> 200 >400 Fibrik
Ahmad Tohir, Hasnah Wita / Jurnal Rahasia Eco Pedon Vol. 2 No.2 (2014) 5-11
Retensi hara (
> 16
20 – 35
nr ) KTK Liat (
> 35
5,5 – 6,0
cmol ) Kejenuhan
6,0 – 6,6
< 6,6
Basa ( % ) pH
< 0,8
>4
0,8 – 1,2
H2O > 1,2 C – Organik ( % ) Salinitas ( dS/m )
< 15
Sodisitas ( xn ) > 125
Alkalinitas / ESP ( Bahaya
)
<8 Sangat rendah
Sulfidik ( xs ) Kedalaman Sulfidik ( cm ) Bahaya Erosi ( eh ) Lereng
3–4
F0
> 25
2–3
<2
Toksisitas ( xc )
%
< 5,5
20 – 25
< 60
15 – 20 60 – 100 100 – 125
16 – 30
8 – 16
Berat
RendahSedang
-
> 30 Sangat berat F0
-
> 40 > 25
15 – 40
(
% ) Bahaya
<5
Erosi
<5
Bahaya banjir ( fh )
5 – 15
15 - 25
5 - 15
Genangan Penyiapan lahan ( lp )
Batuan
permukaan
di
(
%
)
Singkapan Batuan ( % ) KTK liat
>16(S1)
Kejenuhan basa
>35 (S1)
pH H2O
>6,6 (S2)
Temperatur
25-28 (S1)
C organik
>1,2 (S1)
Curah hujan
>2000 (S3)
Salinitas
Kelembaban udara
24-80 (S1)
Alkalinitas
<15 (S1)
<2(S1)
Drainase
baik,sedang (S1)
Kedalaman sulvidik
>125(S1)
Tekstur
sedang, agak halus, halus (S1)
Lereng
8-16 (S2)
Bahaya erosi
sangat rendah (S1)
Genangan
F0 (S1) <5 (S1)
Bahan kasar
<15 (S1)
Kedalaman tanah >75 (S2) Ketebakan
<60 (S1)
Btuan d permukaan
Ketebalan jika ada
<140 (S1)
Singkapan batuan <5 (S1)
Kematangan
saprik + (S1) Kesesuian lahan Kesesuian lahan aktual Kesesuian lahan potensial 10
Kelas
Sub kelas
S3
S3-c
S1, S2, S3
S3-C
Ahmad Tohir, Hasnah Wita / Jurnal Rahasia Eco Pedon Vol. 2 No.2 (2014) 5-11
Penialian kesesuaian lahan didasrkan atas sistem FAO. Menurut sistem tersebut dikenal 5 kelas kesesuaian lahan dan dinyatakan dalam simbol seperti berikut ini.
negeri payakumbuh/1-120/2014. https://wahyuaskari.wordpress.com/literatur/klasifikasikemampuan-dan-kesesuaian-lahan/
Definisi kelas kesesuaian lahan.
http://makalah4all.wap.sh/Data/Kumpulan+makalah+pertanian/_ _xtblog_entry/9605013-laporan-evaluasi-lahan-laporan-evaluasilahan-smester-6-uniga?
Kelas S1 Adalah sangat sesuai (Highly uitable) Dengan ciri lahan tidak mempunyai pembatas yang berat untuk penggunaan secara lestari atau hanya mempunyai pembatas yang tidak berarti dan tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksinya serta tidak menaikan masukan dari apa yang telah biasa diberikan dan sesuai dengan kaidah konserfasi.
https://wahyuaskari.wordpress.com/akademik/kelas-kemampuanlahan/ https://bebasbanjir2025.wordpress.com/04-konsep-konsepdasar/klasifikasi-kemampuan-lahan/
Kelas S2 Adalah Cukup Sesuai (Moderately Suitable). Dengan ciri lahan yang mempunyai satu pembatas yang agak berat dan beberapa pembatas ringan untuk penggunaan secara lestari. Pembatas akan mengurangi produktivitas dan keuntungan dan meningkatkan masukan yang diperlukan. Kelas S3 Adalah Sesuai Marginal (Marginally Suitable). Dengan ciri lahan yang mempunyai satu pembatas yang berat, dan beberapa pembatas agak berat untuk penggunaan secara lestari. Pembatas akan mengurangi produktivitas dan keuntungan dan meningkatkan masukan yang diperlukan. Kelas N1 Adalah Tidak Sesuai Pada Saat Ini (Currently not Suitable) Dengan ciri lahan mempunyai pembatas yang sangat berat, tetapi masih memungkinkan untuk diatasi, hanya dapat diperbaiki dengan tingkat pengetahuan sekarang ini dengan biaya yang rasional. Kelas N2 Adalah Tidak Sesuai Permanen (Permanently Not Suitable) Dengan ciri lahan mempunyai pembatas yang sangat berat sehingga tidak mungkin untuk digunakan bagi suatu penggunaan yang lestari.
KESIMPULAN Dapat di simpulkan bahwa kesesuaian lahan aktual terdapat pada kelas S3 dan sub kelas S3-C. Sedangkan pada lahan potensial terdapat terdapat pada kelas S1 , S1 , S3. Dan sub kelas S3-C.kelas potensialnya tetap karena tidak bisa di rubah. sedangkan yang menghalangi pertumbuhan ialah curah hujan jika di tambah dengan menggunakan teknologi rumah plastik,maka untuk mengurangi curah hujan pembuatan tidak sebanding dengan harga pepaya karena tidak akan menguntungkan . .
UCPAN TERIMAKASIH Terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami di dalam melaksanakan praktikum. Terimakasih juga kepada teman-teman yang telah membantu dalam menyeleaikan tuga prktikum ini. Daftar Pustaka: Joniarta E. fisika tanah. Politeknik pertanian 11
Ahmad Tohir, Hasnah Wita / Jurnal Rahasia Eco Pedon Vol. 2 No.2 (2014) 5-11
12
Ahmad Tohir, Hasnah Wita / Jurnal Rahasia Eco Pedon Vol. 2 No.2 (2014) 5-11
13