Jurnal Nasional Ecopedon
KESESUAIAN LAHAN
JNEP Vol. 2 No.2 (2014) 41-44 http://www..................
PENDAHULUAN
MEMANFAATKAN DATA FISIKA DAN KIMIA TANAH UNTUK MENILAI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN PEPAYA DIPOLITANI
“Fisika tanah merupakan cabang dari ilmu tanah yang membahas sifat-sifat fisik tanah, pengukuran dan prediksi serta kontrol (pengaturan) proses fisika yang terjadi dalam tanah.Kimia tanah adalah cabang dari ilmu tanah yang membahas sifat-sifat kimia tanah. Dalam menilai kesesuaian lahan suatu tanaman bisa dimanfaatkan data fisika dan kimia tanah”(Rathey,2011). “Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan sebuah lahan untuk penggunaan pengolahan tertentu. Kesesuaian lahan tersebut dapat dinilai dari kondisi saat ini (kesesuaian lahan aktual) atau setelah diadakan perbaikan (kesesuaian lahan potensial).” (wahyu askari,2012)
Huriatul Ulfa1 , Mutia Sri Ningsih1 , Mega Mustika1
“Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan berdasarkan data sifat biofisik tanah atau sumber daya lahan sebelum lahan tersebut diberikan masukan masukan yang diperlukan untuk mengatasi kendala. Data biofisik tersebut berupa karakteristik tanah dan iklim yang berhubungan dengan persyaratan tumbuh tanaman yang dievaluasi. Kesesuaian lahan potensial menggambarkan kesesuaian lahan yang akan dicapai apabila dilakukan usaha-usaha perbaikan. Lahan yang dievaluasi dapat berupa hutan konversi, lahan terlantar atau tidak produktif, atau lahan pertanian yang produktivitasnya kurang memuaskan tetapi masih memungkinkan untuk dapat ditingkatkan bila komoditasnya diganti dengan tanaman yang lebih sesuai. Pada tingkat kelas, lahan yang tergolong ordo sesuai (S) dibedakan ke dalam tiga kelas, yaitu: lahan sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2), dan sesuai marginal (S3), sedangkan lahan yang tergolong ordo tidak sesuai (N) tidak dibedakan ke dalam kelas-kelas. (2) Untuk pemetaann tingkat tinjau (skala 1:100.000-1:250.000) pada tingkat kelas dibedakan atas Kelas sesuai (S), sesuai bersyarat (CS) dan tidak sesuai (N). Kelas S1 : Lahan tidak mempunyai faktor pembatas yang berarti atau nyata terhadap penggunaan secara berkelanjutan, atau faktor pembatas bersifat minor dan tidak akan berpengaruh terhadap produktivitas lahan secara nyata. Kelas S2 : Lahan mempunyai faktor pembatas, dan faktor pembatas ini akan berpengaruh terhadap produktivitasnya” (Reskiandini). Adapun
1
Mahasiswi semester 3 Prodi. Tata Air Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271
Diterima : November
2014/ Diterbitkan: Desember
2014
Abstrak Didalam bidang pertanian terdapat ketidak sesuaian lahan terhadap tanaman yang kita tanam sehingga tanaman tidak tumbuh dengan baik, maka dari itu kita perlu untuk pengujian terhadap lahan tempat ditanamnya tanaman yang akan kita tanam. Tingkat kesesuaian lahan sangat menentukan produktifitas tanaman pepaya yang ditanam disuatu daerah, apabila tingkat kesesuaian lahannya tinggi maka hasil yang diperoleh dari tanaman pepaya akan maksimal.Untuk menetukan kesesuaian lahan tanaman pepaya dapat digunakan metode pengambilan sampel tanah dilapangan, mengamati dan menilai persyaratan penggunaan / karakteristik dari tanaman pepaya lalu menilai kelas kesesuaian lahannya. Karakteristik tanaman pepaya antara lain temperatur rerata, ketersediaan air, ketersediaan oksigen, media perakaran, gambut, retensi hara, toksisitas, sodisitas, bahaya sulfidik, bahaya erosi, bahaya banjir, dan penyiapan lahan.jadi kelas kesesuaian lahan tanaman . Hasil dari pengatan ini yaitu didapatkanlah kelas potensial kesesuaian lahan pepaya dipolitani yaitu s1,s2, dan kelas aktualnya yaitu s3 sedangkan subkelas untuk potensi yaitu s3c dan sub kelas aktual yaitu s3c.
tujuan dari pratikun ini yaitu untuk menentukan kesesuaian lahan tanaman pepaya dipolitani dengan menggunakan data kimia dan fisika tanah”(Reskiandini,2013) BAHAN DAN METODE Lokasi Penelitian
Tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu di kampus Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, pada hari Kamis tanggal 27 November 2014 pukul 09.30 – 12.30.
Kata kunci: kesesuaian, lahan, pepaya, fisika tanah, soil tester Singkatan: S1 : Sangat sesuai S2 : Sesuai S3 : Agak sesuai N
:
Tidak sesuai
C
:
Iklim
CS
:
Sesuai bersyarat
Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pengujian ini yaitu: Mensel Soil Color Chart, GPS, Gelas ukur, Air, Altimeter, Ember, Ecemeter, Soil teste, rhand level.
Langkah Kerja Mendengarkan pengarahan dari dosen sebelum praktek. Setelah itu menentukan lahan tanaman yang akan kita amati, Kemudian amati drainase yang ada disekitar tanaman yang di amati, Ambil sampel tanah bagian atas dan kemudian beri air sedikit buat bulat
Koresponden :
[email protected];hp:082169720878; Telp:+627527754192; fax: +627527750220 41
Ullfa H1,Mutia SN1,Mega M1,/ Jurnal Nasional Ecopedon Vol.2 No.2 (2014) 42-45
dan kemudian ditipiskan dengan tangan sampai tanah patah , lalu ukur panjang tanah yang patah dicatat sebagai tekstur tanah disekitar tanaman, Kemudian amati bahan kasar yang terdapat di sekitar tanaman, Setelah itu hitung ph H2O pada tanah pada tanaman tersebut, Kemudian hitung juga salinitas nya dengan menggunakan ecemeter, Setelah itu amati bahaya erosi pada sekitar tanaman tersebut serta genangan air disekitar tanaman.
Kematanga n
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Data Kesesuaian Lahan Pepaya Persyaratan penggunaan / karakteistik lahan Temperatur 0 rerata ( C)
Curah hujan
Kelembaban udara (%)
Drainase
Tekstur
Bahan kasar
Kelas Kesesuaian Lahan S1
25-28
S2
28-34
S3
34-38
Saprik +
Saprik ,
Hemik,
Hemi k+
Fibrik +
kuning
Retensi hara
Hitam
coklat
KTK liat (cmol)
>16
≤ 16
Kejenuhan basa (%)
>35
20-35
<20
PH H20
6,0-6,6
5,56,0
<5,5
N
Fibrik
>6,6 C-organik
>1,2
0,8-1,2
<0,8
Salinitas
<2
2-3
3-4
>4
Alkalinitas / ESP (%)
<15
15-20
20-25
>25
Kedalaman sulfidik (cm)
>125
100125
60-100
<60
>38
(26◦c) 20-25
15-20
<15
8001.000
600-800
<600
1.5002000
>2.000 (2968)
Lereng (%)
<8
8-16
16-30
>30
20-24
<20
Bahaya erosi
Sangat render
berat
Sangat berat
80-90
>90
Renda hsedan g
Baik,se dang
Agak terha mbat
Terhamb at,agak cepat
Sangat terhamba t,cepat
Genangan
F0 <5
5-15
15-40
>40
Sedang, agak halus,h alus
Agak kasar
Sangat halus
Kasar
Batuan dipermukaa n% Singkapan batuan %
<5
5-15
15-25
>25
<15
15-35
35-55
>55
1.0001.500
24-80 (45-50)
Kedalaman tanah
>75
>75
50-75
<50
Ketebalan (cm)
<60
60140
140-200
>200
Ketebalan (cm) jika ada sisipan bahan mineral/pen gkayaan
<140
140200
200-400
Sumber :http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id 03 Mei 2010 Dari data diatas didapatkanlah kelas potensial kesesuaian lahan pepaya dipolitani yaitu S1,S2,S3 dan kelas aktualnya yaitu S3 sedangkan subkelas untuk potensi yaitu S3c dan sub kelas aktual yaitu S3c
Dari hasil praktek menilai kesesuaian lahan tanaman papaya yang terdapat dikampus politani didapatkan beberapa data yang dibutuhkan yaitu :
>400
42
Ullfa H1,Mutia SN1,Mega M1,/ Jurnal nasional Ecopedon Vol.2 No.2 (2014) 42-45
Gambar 1. Lahan Pepaya Ini merupakan lahan tempat tumbuhnya tanaman pepaya dipolitani yang kami amati. A.
Gambar 2. Buku Muncell Soil Colour Chart
Temperatur rerata
Gambar ini merupakan gambar pengambilan sampel dilapanagan sehingga didapatkan hasil dari pengukuran ini yaitu dark redish gray.
Suhu rata-rata Kab 50 kota diperoleh dari pencarian data 0 diinternet yaitu : 26 c jadi dimasukkan ke kelas kesesuaian lahan S1 sesuai. B.
L.
Curah hujan
KTK liat (cmol) adalah >16 termasuk kesesuain lahan S1. M. Kejenuhan Basa.
Data curah hujan 50 kota diperoleh dari internet yaitu 2968 jadi termasuk kelas kesesuaian lahan S3 kurang sesuai. C.
Kejenuhan basanya adalah >35 % maka termasuk kesesuaian lahan S1.
Kelembaban Udara %
N. PH H20
Data kelembaban udara kab 50 kota diperoleh dari internet yaitu 45-50 %
Diperoleh dengan mengambil tanah sekitar 3 genggam dan dimasukkan kedalam gelas ukur diberi air dan diaduk-aduk lalu alat ecemeter dimasukkan kedalamnya , diperoleh ph nya 8,77 maka termasuk kedalam kesesuaian lahan S2.
D. Drainase Drainase yang terdapat pada lahan tempat papaya ditanam kondisinya baik jadi termasuk kelas kesesuaian lahan S1. E.
KTK liat (cmol).
Tekstur
Tekstur tanah dipermukaan lahan yaitu lempung liat jadi termasuk kelas kesesuaian lahan S1 sedang,agak halus,halus. F.
Bahan kasar
Persentase bahan kasar yang terdapat dilahat tempat papaya ditanam yaitu <15 % maka termasuk kelas kesesuaian lahan S1 <15 G.
Kedalaman tanah
Kedalaman tanah didapat dengan menggunkan bor tanah , yaitu lebih dari 90 cm jadi termasuk kelas kesesuaian lahan S1 >75 . H. Ketebalan Tanah
Gambar 3. Mengukur PH tanah dengan EC meter
Ketebalan tanah yang diperoleh <60 termasuk kelas kesesuaian lahan S1. I.
Ketebalan . jika ada sisipan bahan mineral/pengkayaan.
Ketebalan sisipan bahabn mineral <140 kesesuaian lahan S1. J.
Gambar ini merupakan pengukuran ph tanah tanaman pepaya dipolitani. O. C-organik.
maka termasuk kelas
C organic diperoleh >1,2 % jadi termasuk kesesuain lahan S1.
Kematangan.
P.
Kematangannya adalah Saprik + maka termasuk kesesuaian lahan S1. K.
Salinitas.
Salinitas Diperoleh dengan mengambil tanah 3 genggam dan dimasukkan kedalam gelas ukur diberi air dan diaduk-aduk lalu alat ecemeter dimasukkan kedalamnya , diperoleh salinitasnya 155.
Retensi Hara
Diperoleh dengan mengambil sampel tanah dilapangan dan melihatnya di buku munsel soil picture diperoleh dark redish gray (hitam) maka termasuk kesesuaian lahan S1.
= 1,55 maka termasuk kesesuaian lahan S1 yaitu <2
43
Ullfa H1,Mutia SN1,Mega M1,/ Jurnal Nasional Ecopedon Vol.2 No.2 (2014) 42-45
Didalam dunia pertania ada 4 faktor yang harus diperhatikan karena 4 faktor ini mempengaruhi tanaman yang kita tanam yaitu sbb : 1. 2. 3. 4.
Bibit unggul Pengairan,pemupukan. Pengendalian lahan Kesesuaian lahan
KESIMPULAN DAN SARAN
.
Kelas aktual papaya dipolitani S3 dengan factor pembatas curah hujan, kelas potensial S1,S2, karena teknologi dan alat untuk mengubah curah hujan tidak ada maka tanaman papaya tidak cocok ditanam pada musim hujan maka menanam papaya dianjurkan pada musim kemarau atau kurang hujan. Data fisika dan kimia tanah bisa dimanfaatkan untuk menilai kesesuaian lahan tanaman pepaya. Tanaman pepaya dipolitani mempunyai kelas potensialnya dua maka hasilnya kurang aksimum , karena faktor pembatasnya curah hujan,agar tanaman pepaya maksimum kita harus membuat rumah kaca, tetapi kita harus mengeluarkan biaya yang besar,solusinya agar tidak mengeluarkan biaya yang besar maka kita harus menukar tanaman pepaya dengan tanaman yang berpotensial s1 misalnya tanaman tebu
Gambar 4. Mengukur salinitas tanah dengan EC meter Gambar ini merupakan cara pengukuran salinitas dilapangan Q. Alkalinitas. Alkalinitas termasuk kesesuaian lahan S1 yaitu <15 R.
Kedalaman Sulfidik.
Kedalaman sulfidik termasuk kelas kesesuaian lahan S1 yaitu >125
S.
Lereng %.
Kelerengan diperoleh dengan alat hand level yaitu 2 % termasuk kesesuaian lahan S11 <8
UCAPAN TERIMAKASIH Kami ucapkan terimakasih kepada yang telah membimbing kami dalam melaksanakan praktek serta kepada teknisi yang telah membantu kami dalam melaksanakan praktek sehingga kami dapat menyelesaikan parktek dengan baik sehingga kami dapat membuat jurnal.
DAFTAR PUSTAKA Reskiandini,2013,paper-kesesuaian-lahan-mijen,tersedia onlaine,mengases di internet pada 26 November 2014 Wahyu askari,2012, klasifikasi-kemampuan-dan-kesesuain-lahan, tersedia onlaine, mengases di internet pada 26 November 2014
Gambar 5. Mengukur lereng tanah dengan hand level
Litbang.deptan.go.id 03 Mei 2010
Gambar ini adalah gambar cara pengukuran lereng tanaman pepaya dilapangan
T.
Rathey91.wordpress.com, 2011, fisika-tanah-kimia-tanah-biologitanah, tersedia online, mengases di internet pada 26 November 2014
Bahaya Erosi.
Bahaya erosi yang terdapat dilahan rendah-sangat rendah termasuk kesesuaian lahan S1. U. Genangan. Genangan nya tidak ada jadi F0 termasuk kesesuaian lahan S1.
V.
Batuan dipermukaan
Batuan dipermukaan lahan <5 jadi termasuk kesesuaian lahan S1. W. Singkapan Batuan. Singkapan batuan yaitu <5 % maka termasuk kesesuaian lahan S1
44
Ullfa H1,Mutia SN1,Mega M1,/ Jurnal nasional Ecopedon Vol.2 No.2 (2014) 42-45
45