KESENJANGAN KEPUASAN PEMIRSA TELEVISI PROGRAM ACARA KOMEDI (Studi Kesenjangan Kepuasan tentang Tingkat Kesenjangan Kepuasan Pemirsa Televisi dalam Menonton Program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV di kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS)
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana untuk Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Pada Jurusan Ilmu Komunikasi
GURIT BUDI RAHARJO D1208568 Ilmu Komunikasi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul: KESENJANGAN KEPUASAN PEMIRSA TELEVISI PROGRAM ACARA KOMEDI (Studi Kesenjangan Kepuasan tentang Tingkat Kesenjangan Kepuasan Pemirsa Televisi dalam Menonton Program Acara Opera Van Java Trans7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV di Kalangan Mahasiswa Transfer S1 Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 UNS)
Oleh: Gurit Budi Raharjo
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi dan siap diuji oleh Dewan Penguji Skripsi pada Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 12 Oktober 2010
Pembimbing. 1
Pembimbing. 2
Dra. Hj. Sofiah, M.Si.
Dra. Indah Budi Rahayu, S.E.
NIP. 19530726 197903 2 001
NIP. 19580317 199010 2 001
i
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh panitia penguji skripsi progran Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hari Tanggal
: :
Tim penguji Skripsi
:
Ketua
:
Prof. Pawito, Ph.D NIP. 19540805 198503 1 002
(
)
Sekretaris
:
Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D NIP. 19710217 199802 1 001
(
)
Penguji I
:
Dra. Hj. Sofiah, M.Si. ` ( NIP. 19530726 197903 2 001
)
Penguji II
:
Dra. Indah Budi Rahayu, S.E. NIP. 19580317 199010 2 001
)
Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Drs. H. Supriyadi, SU NIP. 19530128 198103 1 002
ii
(
MOTTO
v Kesalahan merupakan awal dari kesuksesan apabila dapat mengambil hikmah dari kesalahan tersebut v Optimis adalah kata kunci dalam melakukan segala hal v Cobaan merupakan ujian untuk menaikkan derajat kita
iii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan dan ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak yang memberikan aku semangat 2. Ibu yang sudah menjadi wanita tegar 3. Kakak yang baik hati 4. Gurit yang telah menemaniku 5. Sahabat- sahabatku semua yang sudah mau jadi tempat curhatku 6. Teman-teman Komunikasi tranfer 2008. 7. semua orang yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’Alaikum Wr. Wb. Syukur Alhamdulillah atas kehadirat ALLAH SWT atas segala anugerah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi “EKUITAS MEREK DAN LOYALITAS (Studi Korelasi Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Pembentukan Loyalitas Konsumendalam Pemilihan Jenis Provider IM3 dan XL di Kalangan Mahasiswa Swadana Transfer S1 Komunikasi Angkatan 2008 UNS) Penyusunan skripsi ini merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban Penulis sebagai mahasiswa guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Keberhasilan ini tidak lepas dari semua pihak yang telah membantu penulis dengan sepenuh hati. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungan moral. Ucapan terima kasih ini Penulis sampaikan kepada: 1. Drs. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Dra. Prahastiwi Utari, M. Si., Ph. D. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
v
3. Drs. Surisno Satrjo Utomo, M Si, selaku dosen pembimbing pertama dan pembimbing akademik yang telah memberikan motivasi serta dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini selesai tepat waktu. 4. Drs. Subagyo, S. U, selaku dosen pembimbing kedua yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan masukan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 5. Bapak yang telah hidup tenang di sisi-Nya, terima kasih telah menjadi bapak yang baik buat aku, makasih buat semua dukungan dan doanya. 6. Ibu yang menjadi sosok tegar buatku dan kakakku, makasih buat doa, dukungan, dan kasih sayang yang telah kau berikan 7. Kakakku yang selalu mendukung dan memberikan support buatku. 8. Gurit yang sudah mendukung dan menemani aku 9. Nethy, Laras, Okta, Niken yang menjadi tempat berbagi canda, duka dan menjadi sahabat yang terbaik Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kurangan Oleh karena itu, dengan segala kerendahan dan kelapangan hati penulis menerima saran maupun kritik yang sifatnya membangun. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Wassalamu’Alaikum Wr. Wb Surakarta, Penulis.
Oktober 2010
Dila Putri Maharani
vi
vii
MOTTO
· Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil (Mario Teguh) ·
Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan (Mario Teguh)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
·
Ayah dan Ibu yang tak henti-hentinya memanjatkan doa dan selalu memberikan kasih sayang.
·
Adikku satu-satunya
·
Dila yang membantu mengerjakan skripsiku
·
Teman-teman terbaikku.
·
Semua orang yang telah baik kepadaku.
ix
KATA PENGANTAR
Terima kasih Tuhan atas rancangan rencanamu yang indah, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi KESENJANGAN KEPUASAN PEMIRSA TELEVISI PROGRAM
ACARA KOMEDI (Studi Kesenjangan Kepuasan tentang Tingkat
Kesenjangan Kepuasan Pemirsa Televisi dalam Menonton Program acara Opera Van Java
Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr
ANTV di kalangan Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS) Penyusunan skripsi ini merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban Penulis sebagai mahasiswa guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Keberhasilan ini tidak lepas dari semua pihak yang telah membantu penulis dengan sepenuh hati. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungan moral. Ucapan terima kasih ini Penulis sampaikan kepada: 10. Dra. Hj. Sofiah, M Si, selaku dosen pembimbing pertama dan pembimbing akademik yang telah memberikan motivasi serta dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini selesai tepat waktu.
x
11. Dra. Indah Budi Rahayu, S.E, selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberikan arahan dan masukan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 12. Prof. Pawito, Ph.D dan Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D, yang telah bersedia menjadi penguji skripsi penulis dan memberikan saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kurangan Oleh karena itu, dengan segala kerendahan dan kelapangan hati penulis menerima saran maupun kritik yang sifatnya membangun. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Penulis.
Oktober 2010
Gurit Budi Raharjo
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................................
i
PERSETUJUAN..................................................................................................
i
PENGESAHAN ...................................................................................................
ii
MOTTO ...............................................................................................................
iii
PERSEMBAHAN................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR .........................................................................................
v
DAFTAR ISI ........................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR...................................................................
x
ABSTRAKSI........................................................................................................
xii
ABSTRACT .........................................................................................................
xiii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................
7
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................
7
D. Manfaat Penelitian .....................................................................................
8
E. Landasan Teori ...........................................................................................
9
a. Komunikasi secara umum .................................................................
9
b. Komunikasi Massa .............................................................................
11
c. Televisi sebagai Media Massa Elektronik..........................................
13
vii
d. Pengertian Komedi .............................................................................
16
e. Intensitas.............................................................................................
18
f. Tingkat Kepuasan ...............................................................................
19
g. Teori Uses and Gratifications ............................................................
21
h. Kerangka Pemikiran ...........................................................................
25
F. Definisi Konseptual dan Operasional .........................................................
26
1. Definisi Konseptual..............................................................................
26
a. Gratifications Sought ........................................................................
26
b. Media Use .........................................................................................
28
c. Gratifications Obtained ....................................................................
26
d. Gratifications Discrepancy ..............................................................
27
2. Definisi Operasional ............................................................................
27
a. Gratifications Sought ........................................................................
27
b. Media Use .........................................................................................
30
c. Gratifications Obtained ....................................................................
32
d. Gratifications Discrepancy ..............................................................
33
J. Metodologi Penelitian .................................................................................
34
1. Jenis Penelitian.....................................................................................
34
2. Metode Penelitian ...............................................................................
34
3. Lokasi Penelitian .................................................................................
34
4. Populasi ...............................................................................................
35
5. Teknik Pengumpulan Sampel .............................................................
35
6. Jenis Data ............................................................................................
36
viii
7. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................
36
8. Pengujian Data.....................................................................................
37
9. Teknik Analisis Data ..........................................................................
39
BAB II. DESKRIPSI LOKASI DAN OBJEK PENELITIAN A. Program S-1 Non Reguler Ilmu Komunikasi .............................................
41
B. Identitas Responden ...................................................................................
44
C. PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh .......................................................
46
D. Program Komedi Opera Van Java .............................................................
53
E. PT. Cakrawala Andalas Televisi ................................................................
55
F. Program Acara Segeerr Beneerrr ..............................................................
59
BAB III. PEMAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Gratifications Sought ..................................................
61
B. Deskripsi Variabel Media Use ...................................................................
74
C. Deskripsi Variabel Gratifications Obtained...............................................
79
BAB IV. ANALISIS DATA A. Uji Validitas ..............................................................................................
90
B. Uji Reliabilitas...........................................................................................
91
C. Analisis Gratifications Discrepancy .........................................................
92
D. Media yang Lebih Memuaskan Responden .............................................. 127 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................... 129 1. Kepuasan yang diharapkan .................................................................. 129 2. Pola penggunaan media ...................................................................... 130
ix
3. Kepuasan yang diperoleh .................................................................... 131 4. Kesenjangan kepuasan ......................................................................... 132 5. Media lebih memuaskan responden .................................................... 134 B. Saran .......................................................................................................... 135 1. Untuk Opera Van Java Trans7 ............................................................ 135 2. Untuk Segeerr Beneerrr ANTV ........................................................ 136
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
TABEL Tabel II.1 Stasiun Pemancar ANTV .....................................................................
58
Tabel III.1 GS Motif Informasi OVJ .....................................................................
62
Tabel III.2 GS Motif Indentitas OVJ ....................................................................
64
Tabel III.3 GS Motif Integrasi dan Interaksi Sosial OVJ ......................................
65
Tabel III.4 GS Motif Hiburan OVJ .......................................................................
66
Tabel III.5 GS Motif Infomasi Segeerr Beneerrr ................................................
68
Tabel III.6 GS Identitas Segeerr Beneerrr ...........................................................
69
Tabel III.7 GS Motif Integrasi dan Iinteraksi Segeerr Beneerrr ..........................
70
Tabel III.8 GS Motif Hiburan Segeerr Beneerrr .................................................
72
Tabel III.9 Tingkat Keseringan Responden Menonton OVJ dan Seger bener .....
74
Tabel III.10 Selesai Tidaknya Responden Menonton ...........................................
75
Tabel III.11 Responden Melakukan Aktivitas Lain Saat Menonton ....................
76
Tabel III.12 Responden Fokus Tanpa Memindah-mindahkan Channel ...............
77
Tabel III.13 Responden berbincang setelah menonton .........................................
77
Tabel III.14 GO Motif Informasi OVJ ................................................................
79
Tabel III.15 GO Motif Identitas OVJ....................................................................
81
Tabel III.16 GO Motif Integrasi dan Interaksi OVJ..............................................
82
Tabel III.17 GO Motif Hiburan OVJ ....................................................................
83
Tabel III.18 GO Motif Informasi Segeerr Beneerrr .............................................
84
xi
Tabel III.19 GO Motif Identitas Segeerr Beneerrr ...............................................
86
Tabel III.20 GO Motif Integrasi dan Interaksi Segeerr Beneerrr .........................
87
Tabel III.21 GO Motif Hiburan Segeerr Beneerrr ...............................................
88
Tabel IV.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Kesenjangan Kepuasan .......................
91
Tabel IV.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .........................................................
92
Tabel IV.3 GD dan Pemenuhan Motif Informasi dari OVJ dan Seger bener ....... 121 Tabel IV.4 GD dan Pemenuhan Motif Identitas Pribadi ....................................... 122 Tabel IV.5 GD dan Pemenuhan Motif Integrasi dan Interaksi Sosial .................. 124 Tabel IV.6 GD dan Pemenuhan Motif Hiburan .................................................... 126
GAMBAR Gambar 1 Bagan Proses Komunikasi....................................................................
11
Gambar 2 Bagan Model Expectancy & Value ......................................................
24
Gambar 3 Bagan Alur Pemikiran ..........................................................................
26
xii
ABSTRAK Gurit Budi Raharjo. D1208568. Kesenjangan Kepuasan Pemirsa Televisi Program Acara Komedi (Studi kesenjangan kepuasan tentang tingkat kepuasan pemirsa televisi dalam menonton program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr beneerrr ANTV di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Swadana Transfer angkatan 2008 FISIP UNS). Skripsi. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Skripsi ini berawal dari ketertarikan peneliti akan perkembangan siaran televisi di awal tahun 2010 yang semakin marak dengan tayangan-tayangan yang bergenre komedi, antara lain Opera Van Java di Trans7 dan Segerrr Benerrr di ANTV. Kedua acara ini memiliki banyak persamaan dan mempunyai rating yang cukup tinggi. Maka dari itu, peneliti berusaha meneliti terpaan program acara komedi di televisi dan kesenjangan kepuasan di kalangan mahasiswa swadana transfer komunikasi angkatan 2008 FISIP UNS, alasan penulis memilih mahasiswa swadana transfer komunikasi angkatan 2008 sebagai objek penelitian karena mereka menonton dan menggunakan acara ini sebagai media pemuasan kebutuhan akan acara komedi, dari prasurvey diketahui sebanyak 61 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sejauh mana kesenjangan kepuasan antara kepuasan yang diharapkan sebelum menggunakan media (Gratifications Sought/GS) dan kepuasan yang diperoleh setelah menggunakan media (Gratifications Obtainedt/GO), yang dimaksud media disini adalah Opera Van Java dan Segerrr Benerrr. Penelitian ini tergolong kedalam penelitian kuantitatif dengan format deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik pengambilan sampel sensus dan teknik pengumpulan data primer dengan menggunakan teknik kuisioner sedangkan data sekunder diperoleh dengan menggunakan tehnik kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus discrepancy Palmgreen. Karena fokus utama penelitian ini adalah untuk mengetahui kesenjangan kepuasan (GD) yang dapat diukur dari kepuasan yang diharapkan (GS) dan kepuaasan yang diperoleh (GO). Rumus discrepancy yang digunakan, dioperasionalkan dengan perhitungan cros tabulation atau tabulasi silang, dimana item-item dalam GS disilangkankan dengan item-item dalam GO. Dari tabulasi silang tersebut terjadi dengan menghitung tingkat kesenjangan kepuasan dengan menghitung jumlah responden yang mengalami ketidaksesuaian antara GS dan GO nya. Setelah diketahui tingkat kesenjangan ini, maka akan dapat pula diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Dari analisis kesenjangan dalam penelitian ini diketahui bahwa program acara Opera Van Java dan Segerrr Benerrr mampu memberikan kepuasan kepada responden. Kesenjangan kepuasan yang diperoleh reponden setelah menonton Opera Van Java termasuk dalam kategori sedang 16,67% (tingkat pemenuhan 83,33%) dan Segeerrr Beneerrr di ANTV termasuk kategori rendah 23,58% (tingkat pemenuhan 76,42%), hal ini berarti program acara Opera Van Java lebih mampu memuaskan responden dibanding program acara Segerrr Benerrr.
xii
ABSTRACT Gurit Budi Raharjo. D1208568. Television Audience Satisfaction gap Comedy Event Program (Study disparities about the level of satisfaction in watching television viewers Van Java programs Trance Opera 7 and Segeerrr beneerrr quiz among the students of Communication Studies 2008 FISIP Swadana Transfer FISIP UNS). Thesis. Department of Communication Science Faculty of Social Science and Politic Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 This thesis originated from the interest of researchers will be the development of television broadcasting in early 2010 that the more lively with the shows that comedy genre, such as Opera Van Java in Trans7 and Segerrr Benerrr in the quiz. Both events have many similarities and have a high enough rating. Thus, the researchers tried to examine exposure to comedy programs on television and satisfaction gap in communication among the students self-fund transfers force 2008 FISIP UNS, the reason the author chose self-financing student transfers force communication 2008 as a research object because they are watching and using this event as a medium for satisfying needs going to comedy shows, from prasurvey known to as many as 61 people. The purpose of this study was to describe the extent to which satisfaction gap between the expected satisfaction prior to using the media (Gratifications sought / GS) and the satisfaction obtained after using the media (Gratifications Obtainedt / GO), which referred to the media here is Opera Van Java and Segerrr Benerrr. This research is classified into quantitative research with a descriptive format that aims to explain, summarize a variety of conditions, situations, or a variety of variables that occur in people who become the object of the study was based on what happened. Then lifted to the surface character or description of the condition, situation or variable. In this study, researchers used census sampling techniques and techniques of primary data collection using the questionnaire technique, while the secondary data obtained using literature techniques. The data analysis technique used in this research is to use the discrepancy formula Palmgreen. Because the primary focus of this study was to determine the satisfaction gap (GD), which can be measured from the expected satisfaction (GS) and kepuaasan obtained (GO). Discrepancy formula is used, operated by the calculation of cross tabulation or cross tabulation, in which the items in the GS disilangkankan with items in the GO. From the cross tabulation is incurred by calculating the level of satisfaction gap by calculating the number of respondents who experienced a mismatch between his GS and GO. Now we know the level of this gap, it will be well known level of satisfaction obtained by the respondents. From the analysis of gaps in this research note that Opera Van Java programs and Segerrr Benerrr capable of providing satisfaction to respondents. The gap obtained respondents' satisfaction after watching Opera Van Java is included in the category are 16.67% (83.33% completion rate) and Segeerrr Beneerrr in ANTV including low category 23.58% (76.42% completion rate), this means Opera Van Java programs are better able to gratify respondents than Benerrr Segerrr program.
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Televisi merupakan bagian dari industri media massa yang paling digemari dan dicari orang saat ini. Sebagai media massa yang paling digemari, kelebihan televisi terletak pada kemampuan menghasilkan gambar dan suara secara bersamaan dan serempak. Media ini mampu menjangkau daerah dan khalayak yang luas secara cepat dan menembus batas ruang dan waktu, menjadikan
media
ini
menjadi
sangat
potensial
untuk
mendorong
terbentuknya efek-efek komunikasi pada khalayak seperti yang diharapkan komunikator pada proses komunikasi efektif. Perkembangan televisi sangatlah cepat hingga kini bermunculan televisitelevisi swasta yang mengudara secara nasional maupun lokal. Kehadiran stasiun televisi swasta nasional dan lokal telah membawa angin segar bagi perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia. Masyarakat lebih mempunyai alternatif dalam menonton media massa audio visual untuk memenuhi kebutuhan informasi, pendidikan maupun hiburan. Perkembangan ini mengakibatkan persaingan di dunia pertelivisian di Indonesia semakin marak. Stasiun televisi berlomba-lomba menghadirkan tayangan unggulan sebagai bentuk pelayanan jasa kepada konsumennya. Di awal tahun 2010, industri pertelevisian semakin marak dengan tayangantayangan yang bergenre komedi, baik yang berupa Sketsa, Sitkom, dll, bahkan 1
2
acara-acara talkshow, reality show, dll banyak yang membuatnya dengan nuansa komedi, antara lain adalah program acara Opera Van Java yang di tayangkan di Trans7 dan acara Segeerrr Beneerrr di ANTV. Kedua acara tersebut hampir mempunyai banyak kesamaan dalam konsep. Akan tetapi acara Opera Van Java terlebih dahulu hadir di hadapan pemirsa, setelah itu acara segeerrr beneerrr baru di tayangkan. Opera van Java adalah sebuah acara komedi di stasiun televisi Indonesia Trans 7 yang ditayangkan setiap Senin sampai Minggu pada pukul 20.0021.00. Ide acara ini adalah seperti pertunjukan wayang orang pada kebudayaan Jawa. Para wayang itu diperankan oleh beberapa pelawak terkenal, seperti Nunung Srimulat, Andre Taulani, Azis Gagap, dan Sule. Selain wayang, juga terdapat dalang yang diperankan oleh Parto Patrio serta para pemain gamelan dan dua orang pesinden, Rina dan Dewi Gita, beserta para bintang tamu lainnya. Uniknya, hanya dalang yang mengetahui jalan ceritanya. Bintang tamu juga kerap ditampilkan pada tiap episodenya. Acara lawakan dengan menonjolkan perubahan setting lokasi atau latar belakang panggung seperti ini sudah lama menjadi andalan beberapa stasiun televisi, seperti acara Ngelaba di TPI, Ekstra Vaganza di TransTV, dan lainlain. Namun ada yang berbeda pada Opera Van Java ini, yaitu penggunaan properti panggung berbahan styrofoam yang siap untuk dihancurkan. Selain itu, format cerita yang tidak linier, tapi diselingi dengan “kekacauankekacauan” yang menyimpang dari alur cerita, membuat pemirsa menjadi tidak bosan. Jalan cerita dibuat seakan-akan sebuah “latihan” bukan
3
penampilan, menjadikan setiap pemain bebas untuk berimprovisasi dan melakukan “kesalahan”, sehingga penonton pun menjadi lebih santai dan tidak dibebani harus memahami jalan cerita. Penonton benar-benar disuguhi banyolan dan kekonyolan pelawaknya, tidak lagi harus terpaku memahami jalan ceritanya. Betul-betul kocak, santai dan menghibur. Sementara program Segerrr Benerrr di ANTV ditayangkan setiap Senin s/d Rabu, 21.00 WIB, akan berbenah dengan set baru yang lebih dinamis. Komedi series ini menggunakan format Samrah yang merupakan cabang komedi Lenong dengan ciri khas penonton duduk di lantai mengitari panggung dan penonton diberikan kebebasan berinteraksi dengan komedian yang tampil. Dengan makin memperkental kekonyolan duet komedian tradisional dan modern, penampilan Olga, Polo, Ohang dan grup Cagur makin menarik, dan juga menampilkan gamelan dan sebagai pengantar cerita adalah Soimah dengan busana kebaya sebagai ciri khas Sinden, serta menampilkan bintang tamu 2 atau 3 bintang tamu (wanita – pria) sesuai kreatif cerita membuat orang tertawa sepanjang acara. Latar belakang panggung juga mneggunakan Styrofoam yang siap dihancurkan. Dalam acara ini juga terdapat kekacauan-kekacauan dari para pemainnya, perbedaan acara ini dengan Opera Van Java, Segeerrr Beneerrr melibatkan penonton dalam pertunjukannya. Kedua acara ini mendapat apresiasi yang baik dari pemirsa, hal ini dibuktikan dengan rating yang cukup tinggi, menurut www.indorating.com peringkat pertama acara komedi TV diduduki oleh Opera Van Java (TRANS7)
4
4.89, kemudian Segeerrr beneerrr (ANTV) 4.88, Abdel dan Temon (GlobalTV) 4.00, Suami Suami Takut Istri (Trans TV) 3.77 dan OKB (Trans7) 3.50. Rating yang cukup tinggi ini tergambar juga pada dinding facebook Opera Van Java di mana sudah terdaftar 427.783 penggemar. Begitu juga dengan
facebooknya
segeerrr
beneerrr
dengan
221.371
penggemar.
( www.indorating.com diakses tanggal 13 April 2010). Kedua acara ini sama-sama ditayangkan pada jam prime time, sehingga segmentasi pasar ditujukan bagi semua umur. Selain itu, kedua acara ini merupakan alternatif tontonan bagi pekerja yang menginginkan acara hiburan segar setelah pulang kerja. Akan tetapi kedua acara ini juga memiliki kekurangan antara lain ada adegan yang menampilkan kekerasan sehingga dalam setiap penayangannya, anak-anak wajib didampingi orangtua. Keputusan untuk menggunakan suatu media tertentu, berhubungan dengan faktor kepuasan yang diperoleh dari media tersebut. Setiap khalayak memiliki pertimbangan tersendiri untuk menentukan media mana yang dipilihnya. Mereka akan mencari program mana yang akan memenuhi harapan-harapannya serta tingkat kepuasan yang diperolehnya. Karena setiap pemirsa mempunyai latar belakang dan motif yang berbeda-beda, tentunya berbeda pula program acara mana yang mereka anggap menarik, mungkin Opera Van Java di Trans7 atau Segeerrr Beneerrr di ANTV. Dari kedua tayangan di atas merupakan program komedi yang serupa tapi tak sama. Masing-masing menawarkan kelebihan yang berbeda dalam penyajiannya kepada pemirsa. Hanya pemirsa sendirilah yang mengetahui
5
program dan media mana yang dianggap memberi kontribusi yang paling besar bagi pemuasan kebutuhannya terhadap hiburan. Namun dalam penggunaan media komunikasi tertentu seringkali terjadi kesenjangan kepuasan antara apa yang diharapkan khalayak media dengan tingkat kepuasan nyata yang diperoleh khalayak setelah mengkonsumsi media tersebut. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti kesenjangan dan tingkat kepuasan pada kedua acara tersebut. Penelitian ini dilakukan di kalangan mahasiswa1SI Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta (FISIP UNS) angkatan 2008 dengan alasan bahwa populasi tersebut memiliki derajat keseragaman (degree of homogeneity) dan mereka menonton kedua acara ini. Dari pra survey yang telah dilakukan 61 responden tergolong pemirsa tayangan komedi dan pernah menonton tayangan Opera Van Java dan Segeerrr Beneerrr dengan tingkat terpaan cukup tinggi, artinya mereka memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap televisi sebagai salah satu bentuk pencarian informasi dan hiburan. Kedua, menyangkut alasan derajat kemampuan peneliti yang sangat dipengaruhi oleh tenaga, biaya dan waktu yang membuat peneliti tidak memiliki daya untuk mengambil jumlah sampel yang lebih besar lagi, responden sebanyak 61orang bisa dijadikan sampel. Sekaran memberikan pedoman penentuan besarnya sampel penelitian, jumlah sampel lebih besar dari 30 dan lebih kecil dari 500 telah mencukupi untuk semua penelitian. Alasan lain bahwa mahasiswa angkatan 2008 S1 Komunikasi transfer merupakan
6
kesatuan mahasiswa belum ada yang lulus sehingga memudahkan peneliti untuk penggambilan data. Dengan otoritas yang dimiliki, pemirsa lebih bebas memilih dan menentukan acara komedi mana yang lebih mampu memuaskan kebutuhan mereka. Karena perbedaan latar belakang dan motif yang dimilikinya, ada mahasiswa yang menganggap Opera Van Java Trans7 lebih memuaskan tetapi ada pula yang menganggap Segeerrr Beneerrr ANTV lebih memuaskan. Oleh karena itu, dengan penelitian ini peneliti ingin meneliti kesenjangan dan tingkat kepuasan pada kedua acara tersebut di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan 2008.
7
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kepuasan yang diharapkan responden (Gratification Sought/GS) dari menonton program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV? 2. Bagaimanakah penggunaan media (media use) responden dari menonton program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV? 3. Bagaimanakah
tingkat
kepuasan
yang
diperoleh
responden
(Gratification Obtained/GO) dari menonton program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV? 4. Seberapa besar kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy) yang diperoleh responden setelah menonton progran acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan yang diharapkan responden (Gratification Sought/GS) dari menonton program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV. 2. Untuk mengetahui penggunaan media (media use) responden dari menonton program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV.
8
3. Untuk
mengetahui
tingkat
kepuasan
yang
diperoleh
responden
(Gratification Obtained/GO) dari menonton program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV. 4. Untuk mengetahui kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy) yang diperoleh responden setelah menonton progran acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Praktis a.
Memberi informasi mengenai kepuasan yang diharapkan mahasiswa Ilmu Komunikasi Swadana Transfer angkatan 2008 FISIP UNS dalam menonton program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV
b.
Hasil ini diharapkan bisa memberikan gambaran yang jelas mengenai acara mana (antara Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV) yang lebih bisa memuaskan mahasiswa Ilmu Komunikasi Swadana Transfer angkatan 2008 FISIP UNS.
2. .Manfaat Teoritis a.
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan metodologi dalam mengungkap permasalahan kesenjangan kepuasan dalam menonton program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV
b.
Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi pada penelitian lebih lanjut.
9
E. LANDASAN TEORI a. Komunikasi Secara Umum Istilah Komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini berarti sama makna.(Effendy, 1993:1) Komunikasi
mempunyai
banyak
arti
dan
masing-masing
memberikan penekanan arti, ruang lingkup dan konteks yang berbeda. Fenomena komunikasi adalah sesuatu yang konstan dan tidak berubah tetapi hanya pemahamannya saja yang berubah. Riswandy merumuskan berbagai definisi komunikasi mempunyai beberapa pokok pengertian, yaitu : Ø Komunikasi
adalah
suatu
proses
mengenai
pembentukan,
penyampaian, penurunan dan pengolahan pesan. Membentuk pesan, artinya menciptakan ide atau gagasan. Ø Ø Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat dan dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, antara beberapa orang atau banyak orang. Ø Komunikasi bersifat transaksional, yang akan berhasil bila kedua belah pihak yang terlibat mempunyai kesepakatan mengenai hal-hal yang dikomunikasikan.
10
Ø Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu, bahwa para pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. (Riswandy, 2009:5-7) Untuk lebih memahami pengertian komunikasi, kita merujuk pada pendapat Harold D Lasswell dalam buku “A Confenience Way to Describe An Act of Communication is to Answer The Following Questions,” yang menjelaskan cara yang terbaik untuk memahami komunikasi ialah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who, Says What, In Which Channel, To Whom dan With What Effect (Effendy, 2001:10). Berdasarkan pendapat tersebut, komunikasi dapat dipahami sebagai suatu proses yang menjelaskan; siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dan dengan akibat apa atau hasil pengaruh apa. Kemudian, paradigma Lasswell tersebut menjadi dasar bagi Philip Kotler dalam merumuskan proses komunikasi yang disajikan dalam bagan model berikut: BAGAN 1 PROSES KOMUNIKASI PHILIP KOTLER BERDASARKAN PARADIGMA HAROLD LASSWELL Sender
Encoding
Message
Decoding
Media
Noise Feedback
Sumber : (Effendy, 2001:11)
Response
Receiver
11
Dari gambar bagan di atas (Effendy, 2001:11) menerangkan unsurunsur dalam proses komunikasi yang ideal setidaknya meliputi: 1) Sender: Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. 2) Encoding: Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang. 3) Message: Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. 4) Media: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. 5) Decoding: Proses di mana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. 6) Receiver: Komunikan yang menerima pesan dari komunikator. 7) Response: Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterima pesan. 8) Feedback: Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. 9) Noise: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Komunikan merupakan salah satu dari unsur proses komunikasi, sehingga penelitian ini merupakan penelitan komunikasi dikarenakan meneliti salah satu dari unsur komunikasi yaitu komunikan atau khalayak.
b. Komunikasi Massa Joseph A. Devito dalam bukunya Communicology: An Introduction to the Study of Communication memberikan definisi yaitu: ”Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan keoada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi; agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar audio dan / atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan
12
menurut bentuknya: televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita.” (Effendy, 1993:14-15) Sedangkan Bittner merumuskannya secara sederhana sebagai berikut ”Mass Communication is message communicated through a mass medium to a large number of people.” (Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang). (Rakmat, 1994:188) Menurut Gustavo Cardozo dalam International Journal of Communication 2 (2008:587) yang berjudul From Mass to Networked Communication: Communicational Models and the Informational Society. The current media system is organized is its network organizational form. But it is also remarkable that, in the network society, the organization and development of the media system depends, to a large extent, on how we socially appropriate the media and not just how media companies and the state organize communication. From a world of mass communication organized by mass mediated content distribution organizations, we are moving into a world of network mediated communication still built by big media conglomerates. (http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc/article/view/877/448) Menurut
Gustavo
Cardozo,
perkembangan
tehnologi
telah
merubah penyebaran komunikasi massa yang sekarang sangat dipengaruhi oleh media yang besar, di Indonesia seperti siaran televisi. Televisi dapat menyiarkan informasi kepada khalayak luas dalam waktu bersamaan. Komunikasi massa mempunyai karakteristik yang disebabkan sifatsifat komponennya, yaitu Ø Komunikator terlembaga. Ø Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan kepada khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar, dan tidak mengenal batas geografis dan kultural.
13
Ø Bentuk kegiatan melalui media massa bersifart umum, dalam arti perorangan atau pribadi. Ø Pola penyampaian pesam media massa berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupu kultural. Ø Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah. Umpan balik dari kahlayak berlangsung secara tertunda. Ø Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisasi. Ø Penyampaian pesan melalui medai massa dilakuka secara berkala. Ø Isi pesan yang disampaikan melalui media massa mencangkup berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, sosial budaya, dan keamanan, baik yang bersifat informatif, edukatif, maupun hiburn. Ø Media massa mengutamakan unsur isi daripada hubungan. Ø Media massa menimbulkan keserempakan. Ø Kemampuan respon alat indera terbatas. (Riswandi, 2009:105-108)
c. Televisi Sebagai Media Massa Elektronik Yang dimaksud dengan televisi disini adalah televisi siaran (television broadcast) yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yakni: berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya
14
menimbulkan keserempakan dan komunikannya heterogen. (Effendy, 1993:21). Televisi merupakan salah satu tekhnologi
komunikasi modern
yang mampu menyebarkan informasi secara cepat. Menurut Kurt Lang & Gladys Engel Lang (2009:39) dalam International Journal of Communication 3 yang berjudul Mass Society, Mass Culture, and Mass Communication. From a sociological perspective, the most striking feature of modern communication technology is its capacity to expand social relations beyond the clan, the tribe, and the local community. (http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc/article/view/597/407) . Menurut Kurt Lang & Gladys Engel Lang, fitur yang paling mencolok dari teknologi komunikasi modern adalah kapasitasnya untuk memperluas hubungan sosial. Hal ini juga sama terjadi di Indonesia bahwa televisi sebagai tekhnologi komunikasi modern, mampu menjadi media untuk memperluas informasi kepada siapapun. Dilihat dari pengertian komunikasi massa, televisi termasuk dalam komunikasi massa yang memiliki asumsi pokok yang diterangkan oleh Dennis McQuail sebagai berikut: 1. Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait. Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi sosial lainnya. Di pihak lain, institusi media diatur oleh masyarakat. 2. Media merupakan sumber kekuatan alat kontrol, manajemen dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya. 3. Media merupakan lokasi (atau norma) yang semakin berperan, untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan bermasyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional. 4. Media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni
15
dan simbol tapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma. 5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media juga menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. (Nurudin, 2007:34)
Pemenuhan kebutuhan akan program juga bisa dilihat dari fungsi televisi itu sendiri. Televisi juga memiliki tiga fungsi yakni: 1. Fungsi penerangan, stasiun televisi selain menyiarkan informasi dalam bentuk siaran pandangan mata, atau berita yang dibacakan penyiar, dilengkapi gambar-gambar yang sudah tentu faktual. Juga diskusi panel, ceramah, komentar, dan lain-lain, dan semuanya realistis. 2. Fungsi pendidikan, sebagai media komunikasi massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarka acara pendidikan pada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simultan. Karena kemampuannya itulah fungsi pendidikan yang diakndung televisi ditingkatkan lagi, sehingga menjadi sarana pendidikan formal jarak jauh. 3. Fungsi hiburan, fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran tampaknya dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu masa siaran diisi acara hiburan. Hal ini dapat dimengerti, oleh karena dilayar televisi dapat ditampilkan gambar hidup beserta suaranya bagaikan kenyataan, serta dapat dinikmati oleh seluruh khalayak baik yang tidak mengerti bahasa asing, bahkan yang tuna aksara. (Effendy, 1993:2426)
16
Dalam acara Opera Van Java maupun Segeerrr Beneerrr, tidak dapat dipungkiri fungsi hiburan sangat dominan dibandingkan kedua fungsi televisi lainnya. Hal ini dapat dimengerti, oleh karena televisi dapat menampilkan gambar hidup beserta suaranya bagaikan kenyataan, dan dapat dinikmati di rumah untuk menghibur tiap-tiap keluarga.
d. Pengertian Komedi Di dalam komunikasi, komedi atau biasa disebut humor sering digunakan sebagai sarana persuasif, sebab pesan atau informasi yang disampaikan terkesan santai dan menghibur. Dengan acara komedi, khalayak tidak merasa dijejali dengan informasi yang menjemukan, tetapi akan lebih menyajikan hal-hal yang ringan dan lebih menghibur. Humor dapat menciptakan impresi atau kesan yang lebih mendalam pada diri khalayak dan ditujukan untuk mampu mempengaruhi mereka untuk mengikuti anjuran yang disampaikan. Berbicara mengenai komedi atau humor, dikenal beberapa teori humor. Diantaranya menurut Berger: 1.
Teori Superioritas dan Degradasi Teori ini untuk menganalisis jenis-jenis humor yang termasuk satire. Satire merupakan humor yang mengungkapkan kejelekan, kekeliruan, atau kelemahan orang, gagasan atau lembaga untuk memperbaikinya. Objek yang membuat tertawa adalah objek yang ganjil ataupun menyimpang.
17
2.
Teori Bisosiasi Menurut teori ini, humor timbul karena kita menemukan hal-hal yang tidak diduga atau biasa (unexpected turns), atau kalimat yang menimbulkan dua asosiasi (puns).
3.
Teori Pelampiasan Inhibisi Teori ini adalah teori yang paling teoritis, sehingga tidak begitu banyak manfaatnya. Kita banyak menekan ke alam bawah sadar kita pengalaman-pengalaman yang tidak enak atau keinginankeinginan yang tidak bisa kita wujudkan. Salah satu diantara dorongan yang kita tekan itu adalah dorongan agresif. Dorongan agresif masuk ke alam bawah sadar kita dan bergabung dengan kesenangan bermain dari masa kanak-kanak kita. Jika dorongan itu kita lepaskan kedalam bentuk yang bisa diterima oleh masyarakat, kita melepaskan inhibisi. Kita bisa merasa senang karena lepas dari masalah yang menghimpit kita. Kita senang, karena itu kita tertawa. (Rakhmat, 1992:126) Berdasarkan tujuan komunikasinya, humor bisa dikelompokkan
dalam tiga jenis, yaitu: 1.
Humor Kritik Humor jenis ini biasanya lahir dari rasa tidak puas hati seseorang atau kelompok terhadap lingkungan. Karena itu humor jenis ini mengandung sindiran atau kritikan yang amat tajam terhadap golongan atau oknum tertentu.
18
2.
Humor Meringankan Beban Pesan (relief tension humor) Biasanya untuk melengkapi pesan-pesan yang disampaikan atau memperjelas suatu maksud, sehingga lebih mudah untuk dipahami.
3.
Humor Semata-mata Hiburan (only recreation humor) Merupakan humor yang sedang melucu, hanya untuk membuat orang tersenyum atau tertawa. Humor dalam komunikasi juga efektif untuk menarik perhatian
publik sebagai sumber media alternatif yang bisa menginformasikan publik dan mempengaruhi. Meskipun memasukkan humor dalam komunikasi akan sangat efektif, namun perlu ditekankan pula bahwa penggunaan humor haruslah tepat dan tidak berlebihan. Penggunaan humor yang berlebihan akan menyebabkan arah komunikasi menjadi kabur, sehingga pesan yang disampaikan tidak tercapai. (Ruslan, 1995:19)
e. Intensitas Intensitas adalah sesuatu yang dapat diukur berdasarkan sejauh mana kedalaman suatu informasi dapat dipahami oleh responden. Yang dapat dilihat dari: Ø Penggunaan Media Media yang dimaksud adalah program acara Opera Van Java di Trans7 dan Segerrr Benerr di Antv
19
Ø Frekuensi Frekuensi adalah tingkat keseringan responden dalam menonton tayangan dimaksud. Dalam peneiltian ini adalah berapa kali responden menonton program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV Ø Longitivity (durasi) Menunjuk pada aktifitas responden saat menggunakan media televisi. Digambarkan oleh perilaku responden saat mengikuti acara tersebut, pemahaman terhadap acara tersebut, dan apakah mengikutinya sampai selesai atau tidak.
f. Tingkat Kepuasan Menurut kamus besar bahasa indonesia, kata puas mengandung pengertian perasaan yang melegakan atau menyenangkan, ditambah dengan awalan ke- dan akhiran –an menjadi bermakna memiliki. Jadi, kepuasan bisa diartikan dengan perasaan melegakan karena tercapainya pengharapan terhadap sesuatu yang diinginkan. Kepuasan sangat dibutuhkan oleh semua orang. Dengan kepuasan, khlayak/responden akan memperoleh perasaan senang dan lega karena informasi / hiburan yang tersaji di media massa. Hal tersebut yang nantinya akan mengukur tingkat kepuasan penonton. Di era sekarang ini, dimana khalayak merupakan seseorang yang aktif dan dinamis, keberadaan media massa sebagai sumber sumber tidak
20
lagi dominan. Penontonlah yang menggerakkan media massa untuk memenuhi kebutuhan / kepentingan mereka. Maksudnya bahwa penonton punya otoritas personal untuk menentukan akan konsumsi media apa, sesuai dengan motivasinya. Hal ini terjadi karena banyaknya alternatif pemuas bagi penonton untuk memenuhi kebutuhannya. Tidak hanya dari media massa, namun juga sumber-sumber lain dalam lingkungan sosialnya. Penonton
bergerak
hanya
semata-mata
untuk
memenuhi
kebutuhannya saja. Motivasi yang berbeda satu orang dengan lainnya, menyebabkan penonton cenderung memilih media yang paling dapat memenuhi kebutuhannya. Kewenangan untuk memilih inilah yang disebut sebagai otoritas penonton dalam memenuhi berbagai kebutuhannya. Ada banyak motif yang mendorong seseorang untuk mengunakan televisi sebagai salah satu alat pemuas kebutuhannya. McQuail dalam buku Rachmat Kriyantono mengkategorikan motif pengonsumsian media sebagi berikut: 1. Motif informasi, pengguna dikatakan memiliki motif informasi apabila mereka: a. Dapat mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat terdekat. b. Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan keadaan dunia. c. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah. d. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai pendapat. e. Dapat memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan. 2. Motif identitas pribadi, pengguna dikatakan memiliki motif identitas pribadi apabila mereka: a. Dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan dengan pribadi mahasiswa itu sendiri. b. Dapat mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai dalam media.
21
c. Memperoleh nilai lebih sebagai mahasiswa. 3. Motif integrasi dan interaksi sosial, pengguna dikatakan memiliki motif integrasi dan interaksi sosial apabila mareka: a. Memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan empati sosial. b. Dapat menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial dengan orang lain disekitarnya. c. Dapat menjalankan peran sosial sebagai mahasiswa. d. Keinginan untuk dekat dengan orang lain. e. Keinginan untuk dihargai dengan orang lain. 4. Motif hiburan, pengguna dikatakan memiliki motif hiburan apabila mereka: a. Dapat melepaskan diri dari permasalahan. b. Bisa bersantai dan mengisi waktu luang. c. Bisa menyalurkan emosi d. Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan. (Kriyantono, 2007:211-212) Televisi digunakan khalayak sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Apabila keinginan da kebutuhan tersebut dapat terpenuhi maka akan timbul suatu kepuasan. Asumsi bahwa khalayak aktif mencari pemuasan kebutuhan individualnya melalui media massa melahirkan pendekatan baru dalam penelitian komunikasi, yaitu pendekatan tentang kebutuhan individu terhadap pesan-pesan media berdasarkan asas-asas manfaat dan kepuasan, yang disebut Uses and Gratifacations Theory.
g. Teori Uses and Gratifications Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch dalam buku Jalaludin Rakhmat menjelaskan bahwa Uses and Gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat
22
lain, barangkali termasuk juga yang tidak kita inginkan. Mereka merumuskan asumsi-asumsi dasar dari teori: 1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. 2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengkaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada amggota khalayak. 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebijh luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan. 4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dari motif pada situasi-situasi tertentu. 5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteleiti lebih dahulu orientasi khalayak. (Rakhmat, 1999:205) Selain model Uses and Gratifications milik Katz, Blumler, dan Michael Gurevitch diatas, ada bermacam- macam model Uses and Gratifications, salah satunya model Uses and Gratifications Palmgreen (1985) yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis menggunakan model Uses and Gratifications Palmgreen karena model ini mengukur kesenjangan (discrepency) antar kepuasan yang dicari (GS) dengan kepuasan yang diperoleh (GO) yang cocok digunakan untuk penelitian ini. Palmgreen membuat model yang berangkat dari kenyataan bahwa model-model dari Uses and Gratifications terdahulu gagal mengukur perbedaan antara apa yang dicari khalayak dengan apa yang diperoleh dari pengalaman dengan media. Palmgreen kemudian membuat model untuk
23
mengukur kesenjangan (discrepency) antar kepuasan yang dicari (GS) dengan kepuasan yang diperoleh (GO). Model GS-GO Palmgreen ini didasarkan pada teori nilai dan harapan (Expectancy & Value Theory). Individu memiliki otoritas kebutuhan bedasarkan harapan-harapan dan evaluasi yang mereka lakukan. Dan digambarkan oleh Palmgreen sebagai berikut:
Bagan 1.2 Model Expectancy & Value Kepercayaankepercayaan (beliefs)
Pencarian kepuasan (GS)
Konsumsi media
Perolehan kepuasan yang diterima (GO)
Evaluasievaluasi
Sumber: (Rachmat Kriyantono, 2007: 208)
Dari gambar diatas, kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai akan menentukan pencarian kepuasan, yang akhirnya menentukan perilaku konsumsi terhadap media. Palmgreen dalam buku Rachmat Kriyantono menjelaskan menurut teori nilai pengharapan, orang mengarahkan diri pada dunia berdasrkan pada kepercayaan dan evaluasi-evaluasi mereka tentang nilai tersebut. Gratification Sought (GS) merupakan kepuasan yang dibayangkan akan diterima seseorang setelah ia menggunkan media massa tertentu (misal : radio, tv, koran). Sedangkan Gratication Obtained (GO) merupakan
24
kepuasan yang diperoleh seseorang setelah ia menggunakan media massa tersebut. (Kriyantono, 2007:206-207) Pada dasarnya Palmgreen dalam gratification sought
percaya
manusia menggunakan televisi di dorong oleh motif-motif. Contoh jika pemirsa percaya bahwa acara Opera Van Java dan Segeerrr Beneerrr dapat memberikan hiburan yang menarik, maka pemirsa akan menggunakan acara tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Kepercayan pemirsa televisi tidak hanya ditentukan oleh dirinya sendiri ada banyak faktor baik personal maupun eksternal yang mempengaruhinya
dalam
membangun
kepercayaan.
Litteljohn
mengatakan bahwa kepercayaan seseorang tentang isi media dapat dipengaruhi oleh (1) budaya dan institusi sosial seseorang, termasuk media itu sendiri; (2) keadaan-keadaan sosial seperti ketersediaan media; (3) variabel-variabel psikologis tertentu, seperti intovert-ekstrovert dan dogmatis. Nilai-nilai dipengaruhi oleh (1) faktor-faktor kultural dan sosial (2) kebutuhan-kebutuhan dan (3) Variabel-variabel psikologi. (Kriyantono 2007:207) Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap acara Opera Van Java dan Segeerrr Beneerrr melalui pendekatan uses and gratification dengan fokus pada pengukuran kesenjangan kepuasan antara kedua acara tersebut.
25
h. Kerangka Pemikiran Alur pemikiran dalam penelitian ini digambarkan secara ringkas pada bagan 1.3 yang tertera di bawah. Bagan tersebut menggambarkan proses terbentuknya kesenjangan kepuasan (GD) antara program acara Opera Van Java dan Segeerr Beneerrr secara skematis. Dari masingmasing kedua acara tersebut akan dicari tingkat kepuasan yang diharapkan (GS) dan tingkat kepuasan yang diperoleh (GO) setelah mengkonsumsi kedua acara tersebut. Selanjutnya akan muncul kesenjangan kepuasan dari masing-masing acara tersebut. Dari hasil tersebut dapat dibandingkan tingkat kesenjangan kepuasan yang diperoleh dan akan diketahui acara mana yang memiliki tingkat kepuasan paling tinggi. Untuk mempermudah dalam memahami alur pemikiran penelitian ini, maka penulis membuat kerangka pemikiran dalam bagan berikut: BAGAN 1.3 ALUR PEMIKIRAN Kepercayaankepercayaan (beliefs)
Pencarian kepuasan (GS)
Konsumsi media OVJ
Perolehan kepuasan yg diterima (GO)
Ksenjangan kepuasan (GD) OVJ
Evaluasi -evaluasi
Kepercayaankepercayaan (beliefs) Evaluasi -evaluasi
Pencarian kepuasan (GS)
Konsumsi media Sgerr Bner
Perolehan kepuasan yg diterima (GO)
Ksenjangan kepuasan Sgerr Bnerr
26
F. DEFINISI KONSEPSIONAL DAN OPERASIONAL 1. Definisi Konsepsional a. Gratification Sought (Kepuasan yang Diharapkan) Gratification Sought (GS) merupakan kepuasan yang dibayangkan akan diterima seseorang sebelum ia menggunkan media massa tertentu (misal : radio, tv, koran) (Kriyantono 2007:206). Dalam penelitian ini gratification sought merupakan kebutuhan yang diharapkan pemenuhan kepuasannya dari program acara komedi Opera Van Java dan Segeerrr Beneerrr. b. Media Use (Penggunaan Media) Penggunaan media adalah jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rakhmat, 1999:66). Dalam penelitian ini media use adalah perilaku mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan 2008. Sebelum, saat, dan setelah menggunakan media yang dilihat dari pilihan, tingkat perhatian, frekuensi dan curahan waktu rata-rata yang diberikan responden pada acara komedi Opera Van Java dan Segeerrr Beneerrr. c. Gratification Obtained (Kepuasan yang Diperoleh) Gratification Obtained adalah kepuasan nyata yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis media tertentu (Kriyantono, 2007:207).
27
Pada penelitian ini Gratification Obtained menunjukkan tingkat kepuasan seberapa jauh acara komedi
Opera Van Java dan Segeerrr
Beneerrr memberikan sumbangan berupa kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah menyaksikan acara tersebut. d. Gratification Discrepancy (Kesenjangan Kepuasan) Gratification Discrepancy adalah perbedaan perolehan kepuasan yang terjadi antara skor GS dan GO dalam mengkonsumsi media tertentu. Semakin kecil discrepancy-nya, semakin memuaskan media tersebut (Kriyantono 2007:207-208).
2. Definisi Operasional a. Gratification Sought (GS) Dioperasionalkan dengan memberikan item-item pertanyaan kepuasan yang diharapkan responden dalam menyaksikan program acara komedi Opera Van Java Trans7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV. Variabel
ini
dibagi
empat
kelompok
kebutuhan
yang
dioperasionalkan dalam 13 item pertanyaan pencarian kepuasan, yaitu: 1). Motif informasi a) Untuk memperoleh informasi tentang komedian pendatatang baru b) Untuk menambah informasi komedian yang sedang naik daun c) Untuk memperoleh pengetahuan aksi panggung artis komedi d) Untuk memperoleh pengetahuan tata panggung acara komedi
28
2). Motif identitas pribadi a) Untuk menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain b) Agar bisa memberikan informasi kepada orang lain 3) Motif integrasi dan interaksi sosial a) Untuk memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain b) Untuk berkumpul dengan teman dan keluarga 4) Motif hiburan a) Untuk melupakan segala permasalahan yang ada b) Sebagai sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah c) Untuk menyalurkan emosi d) Menonton televisi sebagai hiburan dan kesenangan semata e) Menonton televisi dapat menghilangkan stres Setiap pertanyaan diberikan empat alternatif jawaban. Untuk mengukurmya, pemberian skor dilakukan dengan menggunakan skala sikap Liker dengan meniadakan Ragu/ragu atau Tidak tahu. Dengan alasan agar tidak memiliki makna ganda dan menghilangkan banyak data dalam penelitian. Skala ini menunjukkan kuatnya keinginan responden untuk mencari pemuasan melalui menonton acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV. Tinggi rendahnya diukur dengan distribusi frekuensi pada pertanyaan-pertanyaan GS dengan kategori sebagai berikut:
29
1) Tinggi; menunjuk bahwa responden sangat mencari pemuas kebutuhan pada tayangan tersebut, dan terjadi jika untuk item-item tertentu responden menjawab Sangat Setuju (SS) dengan skor 4 2) Sedang; menunjuk bahwa responden mencari pemuas kebutuhan pada tayangan tersebut, dan terjadi jika untuk item-item tertentu responden menjawab Setuju (S) dengan skor 3 3) Rendah; menunjuk bahwa responden tidak ada keinginan untuk mencari pemuas kebutuhan pada tayangan tersebut, dan terjadi jika untuk item-item tertentu responden menjawab Tidak Setuju (TS) dengan skor 2 4) Sangat Rendah; menunjuk bahwa responden sangat tidak ada keinginan untuk mencari pemuas kebutuhan pada tayangan tersebut, dan terjadi jika untuk item-item tertentu responden menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1 Dari ketentuan skor tersebut akan diperoleh nilai tertinggi 13x4=52 (sebagai batas atas) dan nilai terendah 13x1=13 (sebagai batas bawah). Untuk menentukan empat kelas yang menyatakan tingginya harapan responden untuk memuaskan kebutuhannya melalui program komedi tersebut maka diperoleh range (jarak) interval :
i=
Batas atas-bata bawah -------------------------------Jumlah kelas
i=
52 - 13 -------------------------------4
i = 9, 75 dibulatkan menjadi 10
30
b. Media use Media use merupakan perilaku khalayak dalam menggunakan media. Tingkat penggunaan media pada responden dalam penelitian ini dihitung berdasarkan tingkat perhatian dan frekuensi menonton responden yang diberikan pada acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV. Variabel ini diukur dengan indikator pertanyaan sebagai berikut: 1) Tingkat Perhatian Tingkat perhatian responden tehadap acara komedi Opera Van Java diTrans7dan Segeerrr Beneerrr di ANTV, terbagi menjadi tiga: a) Pra Actifity (pra aktivitas/ sebelum terpaan media) Menunjuk pada aktifitas responden sebelum menggunakan media televisi. Digambarkan dengan aktivitas pencarian informasi acara televisi oleh responden dan setelah mendapat informasi tersebut apakah responden sengaja meluangkan waktu untuk menontonnya atau tidak. b) Duractivity (selama terpaan media) Menunjuk pada aktifitas responden saat menggunakan media televisi. Digambarkan oleh perilaku responden saat mengikuti acara tersebut, pemahaman terhadap acara tersebut, dan apakah mengikutinya sampai selesai atau tidak.
31
c)
Post activity (paska aktivitas/setelah terpaan media) Menunjuk pada aktifitas khalayak setelah terpaan media, yaitu
setelah
menyaksikan
acara
tersebut
apakah
responden
memperbincangkannya dengan orang lain dalam interaksi sosialnya. 2) Frekuensi menonton Yaitu tingkat keseringan responden dalam menonton tayangan dimaksud. Dalam peneiltian ini adalah berapa kali responden menonton program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV dikategorikan sebagai berikut: Ø Opera Van Java, 7 kali dalam seminggu (Senin – Minggu) a)
Sangat tinggi, jika responden menonton 6 – 7 kali dalam seminggu
b)
Tinggi, jika responden menonton 4 – 5 kali dalam seminggu
c)
Sedang, jika responden menonton 2 –3 kali dalam seminggu
d)
Rendah, jika responden menonton 0 - 1 kali dalam seminggu
Ø Segeerrr Beneerrr, 3 kali dalam seminggu (Senin – Rabu) a) Sangat tinggi, jika responden menonton 3 kali dalam seminggu b) Tinggi, jika responden menonton 2 kali dalam seminggu c) Sedang, jika responden menonton 1 kali dalam seminggu d) Rendah, jika responden tidak pernah menonton dalam seminggu
32
3)
Isi Media Menunjuk pada isi dari tayangan televisi tersebut apakah bisa
memanuhi motif-motif kebutuhan yang diharapkan responden saat menonton tayangan tersebut, apabila motif-motif kebutuhan yang diharapkan responden bisa dipenuhi dalam acara komedi Opera Van Java dan Segeerrr Beneerrr, maka kedua acara komedi tersebut mampu memenuhi kebutuhan responden.
c. Gratification Obtained (GO)/ Kepuasan yang diperoleh Merupakan sejumlah kepuasan nyata yang diperoleh responden atas terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tertentu setelah responden menyaksikan program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV. Tingkat kepuasan yang diperoleh diukur dengan tiga belas item pertanyaan kepuasan seperti pada grafication sought.
Untuk
mengukurnya,
pemberian
skor
dilakukan
dengan
menggunakan skala sikap Likert dengan menggunakan empat alternatif jawaban dengan meniadakan Ragu-ragu/Tidak tahu. Dengan alasan agar tidak memiliki makna ganda dan menghilangkan banyak data dalam penelitian. 1) Sangat Puas (skor 4); menunjuk bahwa harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah menonton acara tersebut 2) Puas (skor 3); menunjuk bahwa harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton acara tersebut
33
3) Tidak puas (skor 2); artinya responden kurang terpenuhi kebutuhannya setelah menonton acara tersebut 4) Sangat tidak puas (skor 1); artinya responden sama sekali tidak terpenuhi kebutuhannya setelah menonton acara tersebut
d. Grafication Discrepancy (kesenjangan kepuasan) Merupakan kesenjangan kepuasan yang diukur berdasarkan perhitungan perbedaan nilai kepuasan yang diharapkan (Grafication Sought/GS) dan kepausan yang diperoleh (Grafication Obtained/GO) acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV. Kesenjangan kepuasan dikukur dengan menyilangkan nilai GS dengan nilai GO yang diperoleh sehingga akan tampak apakah ada kesenjangan kepuasan yang dialami responden setelah menonton program komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV.
34
G. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif. Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. ( Bungin, 2006:36). Dengan kata lain melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu dan tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesa, atau membuat prediksi. (Rakhmat, 1999:24-25) 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian survei. Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuisioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. (Kriyantono, 2007:60) 3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Jurusan Ilmu Komunikasi Transfer angkatan 2008, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, yang beralamatkan di Jl. Ir Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta. Adapun alasan pemilihannya karena heterogenitas mahasiswa-mahasiswa
35
ilmu komunikasi transfer FISIP UNS dan tingginya terpaan media televisi serta segmentasi acara yang mewakili. 4. Populasi Populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai, peristiwa, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. (Bungin, 2006:99) Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh mahasiswa ilmu
komunikasi transfer angkatan 2008 yang masih aktif dan tercatat pada program S1 Komunikasi Transfer FISIP UNS angkatan 2008 yang menonton dan mengikuti acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan segerrr benerrr di ANTV dari pra survey diketehui sebanyak 61 orang. 5. Sampel dan Teknik pengambilan Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian. Sampel adalah sebagaian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Karakteristik populasi di atas menggiring ipeneliti untukimelakukan pengambilan sampel dengan metode Sampel Jenuh. Sampel jenuh atau sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik ini digunakan karena sampel yang diambil jumlahnya sama dengan jumlah populasi yaitu 61 orang. (Sugiyono, 2006:78)
36
6. Jenis Data a. Data Primer (Primary Data) Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden. Data ini didapatkan dari survey yang menggunakan instrumen pengumpulan data berupa kuesioner (questionnaire). b. Data Sekunder (Secondary Data) Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak langsung atau dengan cara mengutip dari sumber lainnya guna melengkapi data primer. Data ini diperoleh dari catatan-catatan, buku-buku literatur, maupun website. Adapun yang termasuk data sekunder dalam penelitian skripsi ini meliputi gambaran umum FISIP UNS dan landasan teori yang diperlukan peneliti.
7. Teknik Pengumpulan Data a. Teknik Kuesioner (Questionnaire) Teknik
Kuesioner
yaitu
pengumpulan
data
dengan
cara
menyebarkan kuisioner atau angket (daftar pertanyaan) yang harus diisi responden. b. Teknik Kepustakaan Dokumentasi adalah instrumen pengumpulan data yang sering digunakan dalam berbagai metode pengumpulan data. Metode observasi, kuisioner, atau wawancara sering dilengkapi dengan kegiatan
37
penelusuran dokumentasi. Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data. (Kriyantono, 2007:116)
8. Pengujian Data a. Uji Validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Data dikatakan valid, jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh instrumen tersebut. Instrumen disusun dengan memecah variabel menjadi subvariabel berikut dengan indikator-indikatornya. Butir-butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner diuji terhadap faktor terkait. Jika ternyata tidak valid maka butir pertanyaan yang tidak valid tersebut akan disingkirkan dari kuesioner atau diperbaiki. Untuk menguji validitas setiap butir, maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total variabel, dimana skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total variabel sebagai nilai Y. Data dikatakan valid apabila nilai korelasi hitung ”r” data tersebut bertanda positif dan r
hasil
>r
tabel
dengan derajat kebebasan (df) = n-2,
dalam hal ini n = jumlah sampel, maka butir pertanyaan atau variabel tersebut valid. Dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir maka dapat diketahui dengan pasti butir-butir mana yang tidak memenuhi
38
syarat ditinjau dari validitasnya, sehingga berdasar perhitungan ini peneliti dapat merevisi butir-butir pertanyaan yang dimaksud.
b. Uji Reliabilitas Uji reabilitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu instrumen jika dipergunakan untuk mengukur objek penelitian yang sama, meski berkali-kali digunakan akan mendapatkan hasil yang serupa. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Variabel dikatakan konsisten jika memiliki nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 (Arikunto, 1988:190-191). Adapun rumus alpha yang dimaksud yaitu:
r11 =
[
k (k-1)
][ 1 ̶
Ʃ σb 2 σt 2
]
Dengan keterangan:
r11
=
k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Ʃ σb 2
= jumlah varians butir
σt 2
= varians total
reliabilitas instrumen
39
9. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus discrepancy. Karena fokus utama penelitian ini adalah untuk mengetahui kesenjangan kepuasan antara menonton acara Opera Van Java di Trans7 dan Segerrr Benerrr di ANTV. Untuk memudahkan menganalisa, data yang dikumpulkan dari hasil sensus disederhanakan dalam bentuk kode secara manual yang dikenal dengan istilah coding sheet. Untuk perhitungan data statistiknya, rumus yang digunakan peneliti adalah rumus discrepancy dari palmgreen yaitu:
å n.i. j D= åå n.i. j i¹ j
ij
Keterangan : D : Discrepancy N : Jumlah sampel I : Kepuasan yang diharapkan J : Kepuasan yang diperoleh dimana i ¹ j Rumus discrepancy yang digunakan tersebut dioperasiolkan dengan perhitungan cros tabulation (cros Tab) atau tabulasi silang, dimana itemitem dalam GS dicroskan dengan item-item dalam GO. Dari tabulasi silang tersebut terjadi dengan menghitung tingkat kesenjangan kepuasan yang terjadi
dengan
menghitung
jumlah
responden
yang
mengalami
ketidaksesuaian antara GS dan GO nya. Dalam hal ini GS lebih besar dari GO.
40
Setelah diketahui tingkat kesenjangan ini terjadi, maka akan dapat pula diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Besarnya kepuasan yang mampu diberikan oleh acara Opera Van Java di Trans7 dan Segerrr Benerrr di ANTV kepada responden dapat dilihat dengan mengurangi tingkat kepuasan maksimal (100%) dengan tingkat kesenjangan kepuasan yang dialami responden pada tiap-tiap itemnya. Menunujuk pada penelitian ini terdahulu ditetapkan batasan kepuasan minimal sebesar 70% atau apabila kesenjangan kepuasan berkisar antara 0-30% maka kebutuhan tersebut dianggap memuaskan. Apabila kesenjangan kepuasan suatu media menunjukkan angka presentase diatas 30% berarti media tersebut tidak mampu memuaskan responden. Sebaliknya apabila kesenjangan kepuasan menunjukkan angka dibawah 30% berarti media tersebut mampu memuaskan responden. Semakin besar angka kesenjangan berarti suatu media semakin tidak mampu memenuhi kebutuhan. Sebaliknya, semakin kecil angka kesenjangan semakin besar kemampuan suatu media dalam memenuhi kebutuhan responden. Tingkat kepuasan tersebut diklarifikasikan kedalam 3 kategori: a. Rendah, apabila presentase kesenjangan kepuasan sebesar 21-30% b. Sedang, apabila presentase kesenjangan kepuasan sebesar 11-20% c. Tinggi, apabila presentase kesenjangan kepuasan sebesar 0-10% (Palmgreen dan Rayburn, 1985 dalam Sukma, 2003: 38)
BAB II DESKRIPSI LOKASI DAN OBJEK PENELITIAN
A. Program S-1 Non Reguler Ilmu Komunikasi (Untuk Angkatan 2008 program ini bernama Swadana Transfer) Fokus pembangunan nasional pada dekade mendatang adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Usaha yang dilakukan terutama melalui jalur pendidikan.
Jadi,
ada
hubungan
yang
bersifat
interdependensi
antara
pembangunan pendidikan dan usaha peningkatan sumber daya manusia. Untuk melakukan pembangunan diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan ini hanya bisa dicapai melalui pendidikan, sebaliknya penyelenggaraan pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan. Dalam usaha meningkatkan sumber daya manusia, pendidikan formal merupakan sarana yang hingga kini paling menonjol. Tidak ada suatu jenis dan bentuk pendidikan yang kontribusinya terhadap pembangunan, terhadap peningkatan sunber daya manusia sebesar sumbangan yang diberikan oleh pendidikan formal telah diakui perannya dalam pembangunan. Bagi perguruan tinggi, salah satu tujuan penyelenggaraan pendidikannya adalah melahirkan lulusan sarjana yang dapat diharapkan dapat bekerja di masyarakat. Namun demikian, satu hal dan hal lain tidak semua mahasiswa di perguruan tinggi dapat menyelesaikan pendidikannya hingga mencapai gelar sarjana (S-1). Banyak diantara mereka yang berhenti kuliah di tengah jalan mungkin karena adanya beberapa kendala dan kemudian bekerja, atau karena
41
42
memang memilih jenjang pendidikan hanya pada tingkat sarjana muda/diploma III. Padahal, tuntutan kerja pada saat ini atau tuntutan karir pribadi menghendaki jenjang pendidikan hingga sarjana. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan jenis dan bentuk pendidikan tinggi formal yang memungkinkan para mahasiswanya dapat berkuliah tanpa harus meninggalkan pekerjaanya atau berhenti bekerja. Hal ini mungkin apabila program pendidikan tinggi formal itu diselenggarakan pada sore/malam hari, di luar jam kerja. Program non regular FISIP UNS diadakan untuk menjawab permasalahan ini. Dengan program pendidikan lanjutan ini, pemerintah akan memperoleh keuntungan ganda. Pertama, pemerintah akan memperoleh tenaga kerja yang kualitasnya telah ditingkatkan, kedua tidak perlu mengadakan rekruitmen tenaga kerja baru, serrta yang ketiga dengan program ini setidak-tidaknya tidak menambah jumlah pengangguran. a. Tujuan Pendidikan 1. Meningkatkan penguasaan teori dan konsep, kapabilitas intelektual, serta etika profesi dan wawasan yang luas di bidang ilmu-ilmu sosial dan politik 2. Meningkatkan kemampuan analitik mahasiswa, sehingga mereka lebih dapat
menganalisa permasalahan
pembangunan, khususnya sector
pembangunan yang berhubungan dengan bidang pekerjaannya. 3. Meningkatkan kemampuan di bidang penelitian agar lebih dapat mengidentifikasi dan merumuskan yang permasalahan pembangunan, khususnya sektor yang berhubungan dengan bidang pekerjaannya.
43
b. Visi Program S-1 Non Reguler Jurusan Komunikasi FISIP UNS Program S-1 Non Reguler jurusan komunikasi FISIP UNS dikembangkan dan diarahkan pada upaya peningkatan ketrampilan dan pengetahuan di bidang ilmu sosial dan politik, dan lebih khusus lagi pada bidang keilmuan administrasi, komunikasi dan sosiologi sehingga lebih mampu memberikan kontribusi terhadap proses pembangunan nasional, terutama dalam hal perencanaan, pelaksanaan sampai pada monitoring dan evaluasi. Secara tidak langsung kemampuan demikian akan sangat membantu dalam memacu proses pembangunan
di
Indonesia,
khususnya
dalam
meningkatkan
dan
melembagakan tertib administrasi maupun menciptakan iklim komunikasi yang kondusif, baik di lingkungan instansi tempat kerja maupun di masyarakat. c. Misi Program S-1 Non Reguler Jurusan Komunikasi FISIP UNS Dengan harapan-harapan yang tertuang dan visi tersebut di atas, maka misi yang diemban oleh program S-1 Non Reguler FISIP UNS adalah sebagai berikut : 1.
Meningkatkan pemerataan kesempatan belajar pada jenjang program Sarjana (S-1)
2.
Memberi wawasan yang lebih luas agar lebih professional dalam menangani masalah-masalah pembangunan
3.
Meningkatkan kemampuan bagi yang sedang/telah/pernah bekerja sehingga dapat memperoleh jenjang pendidikan S-1 sesuai dengan ilmu yang dipelajarinya.
(Sumber : Bagian Pendidikan FISIP UNS)
44
B.
Identitas Responden Responden dalam penelitian ini diambil dari populasi mahasiswa ilmu
komunikasi transfer angkatan 2008 yang masih aktif dan tercatat pada program S1 Komunikasi Transfer FISIP UNS angkatan 2008 yang menonton dan mengikuti acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan segerrr benerrr di ANTV sebanyak 61 orang. 1.1 Latar Belakang Responden
yang
dipakai
untuk
penelitian
adalah
mahasiswa
komunikasi jalur swadana transfer angkatan 2008 yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas A dan kelas B. Mahasiswa berasal dari kota Solo, Sragen, Madiun, Purwokerto, Tegal, Palembang, Jakarta, Bandung. Kebanyakan mereka berasal dari Luar Kota Solo dan sebagian besar mereka kos di daerah sekitar Kampus. Usia rata-rata mahasiswa antara 22 – 25 tahun. Menurut jenis kelamin, mayoritas mahasiswa yang diambil sebagai sampel mayoritas wanita dengan jumlah laki-laki 24 orang (39,34 %) dan wanita 37orang (60,66%). 1.2. Status Sosial Ekonomi Hasil survey menyatakan bahwa status sosial mahasiswa komunikasi swadana transfer angkatan 2008, yaitu : · Ada sebagian mahasiswa yang kuliah sambil bekerja sehingga mereka memeperoleh penghasilan dan bisa membiayai kuliah sendiri, dan ada
45
sebagian mahasiswa yang hanya kuliah saja dan mereka masih dibiayai orang tua. · Dari kedua kelas yang sudah bekerja hanya sekitar 15 orang dan lainnya hanya kuliah saja. · Rata-rata penghasilan orang tua mereka termasuk dalam golongan menengah dan menengah ke atas. · Sebagian besar orang tua mahasiswa bekerja sebagai Pegawai Negri, Guru, dan Wiraswasta. 1.3. Gaya Hidup dan Media Yang Dipakai Gaya hidup mahasiswa sebagian besar ada yang sudah bekerja dan sebagian hanya kuliah saja. Mahasiswa yang sudah bekerja sebagian menghabiskan waktu mereka untuk bekerja dan waktu untuk bermain-main hanya sedikit, sedangkan mahasiswa yang hanya kuliah saja kemungkinan untuk bermain bersama teman-teman lebih besar, sehingga terjalin pertemanan yang lebih erat diantara mahasiswa.
46
1.
PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh 1. Sejarah Singkat Trans7 dengan komitmen menyajikan tayangan berupa informasi dan
hiburan, menghiasi layar kaca di ruang keluarga pemirsa Indonesia. Berawal dari kerja sama strategis antara Para Group dan Kelompok Kompas Gramedia pada tanggal 4 Agustus 2006, Trans7 lahir sebagai sebuah statsiun swasta yang menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta kiepribadian bangsa yang membumi. Trans7 berdiri dengan ijin dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000 dengan nama TV7 yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Pada 4 Agustus 2006, Para Group melalui PT TRANS Corpora resmi membeli 49% saham PT Duta Visual Nusantara Tivi 7. Dengan dilakukannya re-launch pada tanggal 15 Desember 2006, tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya 7. Dibawah naungan PT. TRANS Corporation yang merupakan bagian dari manajemen PARA GROUP, Trans7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program in-house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif. Pada akhir semester kedua 2006 sampai dengan semester awal tahun 2007, Trans7 memiliki target 60 % sampai dengan 80 % untuk in house production dan sisanya 40 % sampai dengan 20 % adalah program lokal dan
47
international acquisition. Presentase program luar negeri berjumlah 43 % dan program produksi lokal berjumlah 57 % Trans7 mengedepankan program Informasi dan hiburan meliputi berita sebesar 29 %, Olahraga 5 % dan program yang diproduksi oleh Trans7 sebesar 17 % dan sisanya sebesar 49 % adalah program Internasional dan production house lokal. Trans7 berkomitmen untuk menyajikan yang terbaik bagi pemirsanya, dengan menyajikan program Informasi seperti Redaksi Pagi, Redaksi Siang, Redaksi Sore, dan Redaksi Malam. Dikemas secara apik dan dinamis, update dan informatif. Trans7 juga menghadirkan program berita lainnya seperti Selamat Pagi, TKP, Kupas Tuntas, Lacak, Fenomena yang memberikan wawasan bagi pemirsa. Tidak kalah informatif, program Informasi seperti Asal Usul, Kajian Silaturahim, Wanita dalam Berita, Infotainment Pagi, Infotainment Siang, Infotainment weekend dan Cipika-Cipiki semakin lengkap menambah cakrawala diruang keluarga. Tidak hanya menyajikan program Informasi saja, Program Sport Trans7 yang selalu dinanti oleh para pecinta olahraga Moto GP 2007, merupakan ajang balap motor yang menarik untuk diikuti. Trans7 juga menyajikan tayangan olahraga setiap hari dilayar pemirsa seperti program Sport 7 serta up date olahraga dunia One Stop Football, Highlight Moto GP, Highlight Otomotif, serta plesetan dan tips dunia olahrga yang menarik dikemas dalam program Sportawa. Dunia anak tidak pernah lepas dari Porgram Trans7, hadir bersama Si Bolang dan Buku Harian Si Unyil, Trans7 memberikan pengetahuan dan
48
hiburan untuk anak-anak Program Si Bolang merupakan program dokumenter petualangan yang menghadirkan anak-anak diseluruh penjuru Indonesia. Lain halnya dengan program Buku Harian Si Unyil, program ini memberikan ilmu pengetahuan umum yang mendasar bagi si kecil. Dilengkapi dengan sajian film-film berkwalitas seperti program acara Theater7, Theater Malam dan Theater Fajar yang hadir setiap hari mengisi layar kaca pemirsa. Program hiburan seperti Plesetan Misteri, Wisata Belanja, Kisah selebriti, Rumpi, program Talk Show Empat Mata bersama Tukul Arwana, OKB, Beauty n Azis, Pas Mantab serta Opera Van Java siap mengisi hari-hari pemirsa Trans7 dengan canda tawa, maka jangan pernah lewatkan sajian program acara yang dikemas secara cerdas, tajam, menghibur dan membumi hanya di Trans7.
2. Visi dan Misi Vision ·
In the long time run, Trans7 aim to be the best tv station in Indonesia and allover asia.
·
Trans7 is committed to always provide the best to all shareholders by brodcasting high quality programs while maintaining the morality and working culture which could be accepted by the shareholders.
49
Mission ·
Trans7 become a place for ideas and aspiration to educated and plays a role in improving the quality of life of Indonesian.
·
Trans7 is committed to maintain the nation’s unity as well as the democratic values by renewing programs of high standard and morality which could be accepted by people and associate.
3. DEWAN KOMISARIS a. Dewan Komisaris Komisaris Utama
Chairul Tanjung
Komisaris
1. Agung Adiprasetyo 2. Ishadi SK 3. Asih Winanti
b. DEWAN DIREKTUR Direktur Utama
Wishnutama
Wakil Direktur Utama
Atiek Nur Wahyuni
Direktur Keuangan dan Sumber Daya Ch. Suswati Handayani
50
4. STATSIUN TRANMISI Trans7 saat ini memilik 26 statsiun tranmisi yang mampu menjangkau lebih dari 133 juta penonton televisi di Indonesia. Jakarta
49 UHF
Bandung
44 UHF
Semarang
41 UHF
Yogyakarta / Solo
46 UHF
Surabaya
56 UHF
Madiun
40 UHF
Kediri
45 UHF
Malang
60 UHF
Denpasar
45 UHF
Medan
41 UHF
Palembang
22 UHF
Lampung
22 UHF
Pekanbaru
30 UHF
Makasar
41 UHF
Manado
32 UHF
51
Pontianak
31 UHF
Samarinda
49 UHF
Banjarmasin
22 UHF
Purwokerto
22 UHF
Tegal
53 UHF
Cirebon
47 UHF
Garut
32 UHF
Jayapura
22 UHF
Kupang
36 UHF
Balikpapan
22 UHF
Padang
23 UHF.
52
5. Logo Perusahaan Logo Trans7 membentuk empat sisi persegi panjang yang merefleksikan ketegasan, karakter yang kuat, kepribadian bersahaja yang akrab dan mudah beradaptasi.
Birunya yang hangat tetapi bersinar kuat melambangkan
keindahan batu safir yang tak lekang oleh waktu, serta menempatkannya pada posisi terhormat diantara batu-batu berlian lainnya. Perpaduan nama yang apik dan mudah diingat, diharapkan membawa Trans7 ke tengah masyarakat Indonesia dan pemirsa setianya.
Sumber : Handbook Broadcaster Development Program TRANS corp Company
53
2.
Program Komedi “Opera Van Java”
Opera Van Java adalah sebuah acara komedi di stasiun televisi Indonesia, Trans7. Ide acara ini adalah seperti pertunjukan wayang orang pada kebudayaan Jawa. Para wayang itu diperankan oleh beberapa pelawak terkenal, seperti Nunung Srimulat, Azis Gagap, dan Sule. Selain wayang, juga terdapat dalang yang diperankan oleh Parto Patrio serta para pemain gamelan dan sinden. Uniknya, hanya dalang yang mengetahui jalan ceritanya. Bintang tamu juga kerap ditampilkan pada tiap episodenya. Walaupun ide dasarnya adalah pewayangan, namun cerita yang diangkat tak melulu cerita-cerita rakyat Indonesia, tapi bisa juga cerita dari negara lain, seperti Cinderella dan Sun Go Kong. Pada akhir acara, Ki Dalang Parto Patrio selalu mengucapkan kalimat terakhir khas Opera Van Java yang berbunyi: Di sana gunung, di sini gunung, di tengah-tengahnya Pulau Jawa. Wayangnya bingung, dalangnya juga bingung, yang penting bisa ketawa. Ketemu lagi di Opera Van Java... Yaa... Eeee...! Acara ini disiarkan setiap malam, kecuali Sabtu malam, Pkl 20.00 wib, dan di bulan puasa ditambah dengan jam siaran menemani pemirsa makan sahur. Acara berbentuk pertunjukan wayang orang yang dimodifikasi sebagai lawakan ini, digawangi oleh Sule (anggota grup lawak SOS), Aziz Gagap, Andre Stinky, Nunung Srimulat, Parto Patrio sebagai dalang atau sutradara, dua orang pesinden, Rina dan Dewi Gita, beserta para bintang tamu lainnya. Acara lawakan dengan menonjolkan perubahan setting lokasi atau latar belakang panggung seperti ini sudah lama menjadi andalan beberapa stasiun
54
televisi, seperti acara Ngelaba di TPI, Ekstra Vaganza di Trans TV, dan lainlain. Namun ada yang berbeda pada Opera Van Java ini, yaitu penggunaan properti panggung berbahan styrofoam yang siap untuk dihancurkan. Lihatlah gaya Sule atau pemain lainnya, yang menyuruh Aziz Gagap untuk menduduki kursi yang terbuat dari styrofoam, yang pasti akan hancur berantakan. Atau pentungan yang patah ketika dipukulkan ke kepala. Gaya yang pernah ngetop di dunia lawakan zamannya Charlie Chaplin ini – waktu itu bahannya bukan dari styrofoam tapi karet, berhasil diangkat kembali oleh Opera Van Java, dan sekarang ditiru oleh banyak acara lawakan di stasiun televisi lainnya. Selain itu, format cerita yang tidak linier, tapi diselingi dengan “kekacauan-kekacauan” yang menyimpang dari alur cerita, membuat pemirsa menjadi tidak bosan. Jalan cerita dibuat seakan-akan sebuah “latihan” bukan penampilan, menjadikan setiap pemain bebas untuk berimprovisasi dan melakukan “kesalahan”, sehingga penonton pun menjadi lebih santai dan tidak dibebani harus memahami jalan cerita. Penonton benar-benar disuguhi banyolan dan kekonyolan pelawaknya, tidak lagi harus terpaku memahami jalan ceritanya. Betul-betul kocak, santai dan menghibur. Sumber : http: //www.trans7.co.id/frontend/home/view/154
55
3.
PT. Cakrawala Andalas Televisi (ANTV) 1. Sejarah Berdirinya Antv ANTV yang berdiri sejak tanggal 1 Januari 1993 merupakan stasiun televisi
swasta yang dimiliki oleh konglomerat Aburizal Bakrie dan sekarang dikelola oleh anaknya yang bernama Anindya Bakrie sebagai Presiden Direktur. Mulanya ANTV adalah stasiun televisi lokal yang siarannya di wilayah Lampung dan sekitarnya. Dengan izin siaran lokal itu ANTV mengudara selama lima jam sehari. Pada tanggal 18 Januari 1993 ANTV mendapat ijin siaran nasional melalui Keputusan Menteri Penerangan RI No. 04A/1993. Sepuluh hari setelah ijin tersebut keluar ANTV mengudara secara nasional. Studio ANTV yang semula berada di Lampung dipindahkan ke Jakarta. Tepat pada tanggal 1 Maret 1993, ANTV untuk pertama kalinya memproduksi program sendiri berupa liputan berita aktual jalannya Sidang Umum DPR/MPR. Saat itu, ANTV berhasil melakukan siaran langsung meliput jalannya kegiatan penting kenegaraan. Momen istimewa itu yang kini dijadikan sebagai hari jadi ANTV. Dalam perjalanan usahanya ANTV banyak mengalami perkembangan. Pada tanggal 30 September 2005 ANTV berhasil menjalin kerjasama strategis dengan jaringan televisi dunia STAR. Kerjasama ini ditandai dengan masuknya 20% saham STAR ke ANTV. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan bergabungnya STAR mengantar ANTV tampil sebagai salah satu stasiun televisi nasional yang mempunyai jaringan terluas di tingkat dunia.
56
Hingga tahun 2007, ANTV memiliki 23 stasiun relay yang tersebar di beberapa daerah potensial. ANTV mampu menjangkau 154 kota dan dapat dinikmati oleh lebih dari 129 juta pemirsa. Dengan demikian ANTV menjadi stasiun televisi keempat yang memiliki daya jangkau siaran terluas, diterima oleh pemirsa indonesia. Berkat kerja keras seluruh karyawan ANTV yang berpengalaman di dunia penyiaran dan juga sistem manajemen modern ANTV berhasil meraih beberapa penghargaan tingkat nasional maupun internasional. Tingkat nasional, ANTV berhasil meraih sejumlah penghargaan dari Panasonic Award, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Award, Festival Sinetron Indonesia (FSI), Museum Rekor Indonesia (MURI), dan lain-lain. Adapun penghargaan tingkat internasional yang pernah diraih ANTV di antaranya tiga penghargaan dari Asian Television Award untuk kategori Best Sport Program dan Best News Program. a. Visi dan Misi ANTV Menjadi stasiun televisi yang berkelas dunia yang dibuat untuk Indonesia, oleh Indonesia, memberikan kepada stakeholder pelayanan terbaik dari segi kualitas, kretifitas, dan berbeda dengan stasiun televisi lainnya. b. Program ANTV Sejak April 2002, ANTV melebarkan sasaran pemirsa. Semula target utama program-program ANTV ditujukan untuk anak-anak remaja (teeneger), kini ANTV membidik keluarga sebagai target utama pemirsanya. c. Filosofi Logo ANTV Logo ANTV merupakan kombinasi dari dua kekuatan yang saling
57
melengkapi, yaitu STAR dengan pengalaman internasionalnya dan ANTV dengan pengetahuan dan keahlian lokalnya. Perpaduan logo STAR dengan kotak channel dan logo ANTV yang sudah ada kedalam bentuk dan format yang unik. Pancaran yang tebal dan berwarna merah menggambarkan kekuatan dan kepercayaan diri ANTV menuju masa deoan gemilang, yang memperlihatkan ANTV dipersembahkan sebagai kebanggan Indonesia. Warna putih melambangkan tekad ANTV menjalankan usahanya berdasarkan asas ketentuan yang berlaku dilandasi nilai-nilai kejujuran, ketulusan, serta menjunjung tinggi integritas bangsa. d. Organisasi ANTV Jajaran komisaris Presiden komisaris
: Paul Francis Aiello
Komisaris
: Sanjay Das Omar Lutfi Anwar Haji Azkarmin Zaini Nalinkant amratlal Rathod
Jajaran Direksi Presiden Direktur
: Anindya N. Bakrie
Direktur
: Rajan Putri Robertus Bismarka Kurniawan Sukarni Ilyas Daniel G. Resowijoyo
58
e. Alamat ANTV PT. Cakrawala Andalas Televisi Gedung Sentra Mulia Lt. 18 Jl. H.R Rasuna Said Kav.X-6, No. 8 Jakarta Selatan 12940 Telp
: 62-21 5222086
Faks
: 62-21 5277068
Email
:
[email protected]
f. Stasin Pemancar ANTV No.
LOKASI
FREKUENSI
1.
Jakarta
47 UHF
2
Bandung
58 UHF
3.
Yogyakarta
30 UHF
4.
Semarang
26 UHF
5.
Surabaya
24 UHF
6.
Medan
29 UHF
7.
Denpasar
25 UHF
8.
Makasar
25 UHF
9.
Lampung
30 UHF
10.
Palembang
26 UHF
11.
Malang
44 UHF
12.
Madiun
36 UHF
13.
Kediri
55 UHF
59
14.
Cirebon
42 UHF
15.
Garut
22 UHF
16.
Purwokerto
37 UHF
17.
Pekanbaru
44 UHF
18.
Padang
45 UHF
19.
Manado
40 UHF
20.
Magetan
36 UHF
21.
Banjarmasin
40 UHF
22.
Pontianak
41 UHF
23.
Batam
53 UHF
Sumber : http://www.an.tv/corporate/
4.
Program Komedi “Segeerrr Beneerr” Komedi series dalam format SAMRAH, cabang komedi Lenong dengan
ciri khas penonton duduk di lantai mengitari panggung dan penonton diberikan kebebasan berinteraksi dengan komedian yang tampil. Tayang setiap hari Senin hingga Rabu pkl. 19:30 WIB, Olga Syahputra, Ohang, Adul, Opie Kumis, dan Yadi Sembako akan tampil bersama 2 atau 3 bintang tamu (wanita – pria) sesuai kreatif cerita. Bintang tamu seperti penyanyi solo/grup/band, tokoh-tokoh/pejabat penting, olahragawan/olahragawati, orang-orang dengan sosok yang unik. Sebagai pengantar cerita adalah Soimah dengan busana kebaya sebagai ciri khas Sinden. Pesinden lazimnya menyinden atau berolah vokal dengan mengenakan kain kebaya. Mereka bertimpuh atau duduk dalam posisi kedua kaki tertekuk dan
60
tertindih pantat. Soimah menyebutnya dengan istilah ndeprok. Kini mereka berdiri, terkadang berjingkrak menari dan meneriakkan lagu rock. Sosok Soimah ditampilkan untuk memberikan nuansa lokal. Pesinden pada acara tersebut memang hanya dipinjam citranya sebagai bagian dari dagelan Segerr Beneerrr. Format cerita yang tidak linier, tapi diselingi dengan “kekacauankekacauan” yang menyimpang dari alur cerita, membuat pemirsa menjadi tidak bosan. Jalan cerita dibuat seakan-akan sebuah “latihan” bukan penampilan, menjadikan setiap pemain bebas untuk berimprovisasi dan melakukan “kesalahan”, sehingga penonton pun menjadi lebih santai dan tidak dibebani harus memahami jalan cerita. Penonton benar-benar disuguhi banyolan dan kekonyolan pelawaknya, tidak lagi harus terpaku memahami jalan ceritanya. Betul-betul kocak, santai dan menghibur. Sumber : http: //www.an.tv/hiburan/segerrr_benerrr.php
BAB III DESKRIPSI VARIABEL GRATIFICATION SOUGHT, MEDIA USE, DAN GRATIFICATION OBTINED
A. Deskripsi Variabel Gratification Sought Gratification
Sought
(GS)
merupakan
tingkat
kepuasan
yang
diharapkan melalui penggunaan media tertentu. Garitification Sought dalam penelitian ini merupakan kebutuhan-kebutuhan yang dicari pemenuhan kepuasannya dari responden dalam menyaksikan program acara komedi Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV. Jenis-jenis kebutuhan yang dicari pemenuhan kepuasannya meliputi 4 motif yaitu motif informasi, motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial, dan motif hiburan yang dijabarkan dalam 13 pertanyaan. Pertanyaan masing-masing diberi 4 alternatif jawaban yang dapat dipilih responden yaitu sangat setuju (skor 4), setuju (skor 3), tidak setuju (skor 2), sangat tidak setuju (skor 1). Gambaran tingkat kepuasan yang diharapkan oleh responden berita dalam menyaksikan program acara komedi Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV akan dijelaskan dalam table berikut. Tabel ini berisi kecenderungan pada 13 pertanyaan kebutuhan Gratifications Sought.
61
62
Tabel III.1 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diharapkan (GS) Motif Informasi dari Opera Van Java Trans 7 NO.
Item Kebutuhan
1.
Menonton Opera Van Java akan menambah informasi tentang komedian pendatang baru Menonton Opera Van Java akan menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun Menonton Opera Van Java akan memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi Menonton Opera Van Java akan memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi
2.
3.
4.
SS F (%) 28 (45,9)
S F (%) 31 (50,8)
TS F (%) 2 (3,3)
STS F (%) 0 (0,0)
26 (42,6)
34 (55,7)
1 (1,6)
0 (0,0)
22 (36,1)
35 (57,4)
4 (6,6)
0 (0,0)
31 (50,8)
26 (42,6)
4 (6,6)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 4 Berdasarkan tabel III.1 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif informasi yang diharapkan dari program Opera Van Java Trans 7 yaitu : 1. No.1 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 50,8%. Dalam distribusi frekuensi, no.1 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van Java untuk menambah informasi tentang komedian pendatang baru. Hanya masuk kategori sedang dikarenakan responden selain mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van Java juga dari acara lain salah satunya dari acara Segerrr Beneerrr. 2. No.2 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 55,7%. Dalam distribusi frekuensi, no.2 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van Java untuk menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun. Hanya masuk kategori sedang dikarenakan di Opera van Java memang tiap
63
episode mendatangkan bintang tamu tetapi tidak semuanya komedian bisa dari kalangan artis, presenter atau olahragawan sehingga responden juga mencari pemuas kebutuhan pada acara lain salah satunya dari acara Segerrr Beneerrr 3. No.3 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 57,4%. Dalam distribusi frekuensi, no.3 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van Java untuk memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi. Hanya masuk kategori sedang dikarenakan responden selain mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van Java juga dari acara lain salah satunya dari acara Segerrr Beneerr . 4. No.4 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala sangat setuju 50,8 %. Dalam distribusi frekuensi, no.4 termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti responden sangat mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van Java untuk memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi dikarenakan setting panggung Opera van Java tiap episode selalu berubah yang membuat responden sangat berharap pada acara Opera van Java.
64
Tabel III.2 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diharapkan (GS) Motif Identitas dari Opera Van Java Trans 7 NO.
Item Kebutuhan
1.
Menonton Opera Van Java akan dapat menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain Menonton Opera Van java akan dapat memberikan informasi kepada orang lain
2.
SS F (%) 23 (37,7)
S F (%) 34 (55,7)
TS F (%) 4 (6,6)
STS F (%) 0 (0,0)
28 (45,9)
31 (50,8)
2 (3,3)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 2 Berdasarkan tabel III.2 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif identitas pribadi yang diharapkan dari Opera Van Java Trans 7 yaitu : 1.
No.1 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 55,7%. Dalam distribusi frekuensi, no.1 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van Java, Opera Van Java memang menghadirkan lawakan yang segar sehingga responden mengharapkan setelah menonton acara ini dapat memberikan masukan untuk dapat menambah kepercayaan diri dalam bergaul.
2.
No.2 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 50,8%. Dalam distribusi frekuensi, no.2 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van Java. Dengan pesan- pesan yang ditampilkan oleh acara Opera van Java, responden berharap acara ini mampu memberikan informasi yang berguna untuk menambah pengetahuan responden mengenai acara komedi yang menghibur karena acara ini sering dibicarakan di kampus.
65
Tabel III.3 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diharapkan (GS) Motif Integrasi dan Interaksi Sosial dari Opera Van Java Trans 7 NO.
Item Kebutuhan
1.
Menonton Opera Van Java akan memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain Menonton Opera Van Java akan dapat berkumpul dengan teman dan keluarga
2.
SS F (%) 28 (45,9)
S F (%) 32 (52,5)
TS F (%) 1 (1,6)
STS F (%) 0 (0,0)
23 (37,7)
33 (54,1)
5 (8,2)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 2 Berdasarkan tabel III.3 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif integrasi dan interaksi sosial yang diharapkan dari program Opera Van Java Trans 7 yaitu : 1.
No.1 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 52,5%. Dalam distribusi frekuensi, no.1 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van Java. Opera van Java diharapkan memberikan konstribusi bagi responden agar setelah menonton acara ini dapat menjadi bahan pembicaran yang hangat dikarenakan Opera van Java selalu memberikan tayangan yang menghibur dan segar.
2.
No.2 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 54,1%. Dalam distribusi frekuensi, no.2 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van Java untuk berkumpul dengan teman dan keluarga. Hal ini dikarenakan jam penayangan Opera van Java pada Pukul 20.00, sehingga merupakan waktu yang tepat untuk bersantai setelah seharian menjalankan aktivitas.
66
Tabel III.4 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diharapkan (GS) Motif Hiburan dari Opera Van Java Trans 7 NO.
Item Kebutuhan
1.
Menonton Opera Van Java akan melupakan segala permasalahan yang ada Menonton Opera Van Java akan menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah Menonton Opera Van Java akan dapat menyalurkan emosi Menonton Opera Van Java dapat sebagai hiburan dan kesenangan semata Menonton Opera Van Java akan dapat menghilangkan stress
2.
3. 4.
5.
SS F (%) 28 (45,9)
S F (%) 29 (47,5)
TS F (%) 4 (6,6)
STS F (%) 0 (0,0)
25 (41,0)
34 (55,7)
2 (3,3)
0 (0,0)
24 (39,3) 31 (50,8)
35 (57,4) 26 (42,6)
2 (3,3) 4 (6,6)
0 (0,0) 0 (0,0)
21 (34,4)
37 (60,7)
3 (4,9)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 5 Berdasarkan tabel III.4 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif hiburan yang diharapkan dari program Opera Van Java Trans 7 yaitu : 1. No.1 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 47,5%. Dalam distribusi frekuensi, no.1 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van Java. Dengan kelucuan-kelucuan disetiap penampilannya responden mengharapkan dengan menonton Opera Van Java mampu melupakan permasalahan walaupun hanya sementara. 2. No.2 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 55,7%. Dalam distribusi frekuensi, no.2 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van Java. Jam penayangan Opera van Java diyakini responden menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah karena sebagian besar
67
responden adalah mahasiswa yang ngekost dan membutuhkan hiburan setelah pulang kuliah. 3. No.3 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 57,4%. Dalam distribusi frekuensi, no.3 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van Java untuk menyalurkan emosi. Acara yang menghibur ini diyakini responden mampu menyalurkan emosi, dengan kelucuannya Opera van Java mampu mengubah emosi seseorang menjadi lebih baik setelah menonton dan tertawa terbahak-bahak. 4. No.4 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala sangat setuju 50,8 %. Dalam distribusi frekuensi, no.4 termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti responden sangat mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van Java untuk memperoleh hiburan dan kesenangan semata dikarenakan acara Opera van Java merupakan acara komedi yang tidakm terlalu berbobot yang bertujuan untuk menghibur sehingga responden sangat berharap dapat terpenuhi kebutuhan akan hiburan dengan menonton acara Opera van Java. 5. No.5 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 60,7%. Dalam distribusi frekuensi, no.5 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van Java untuk menjadi sarana menghilangkan stress walau hanya sementara.
68
Tabel III.5 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diharapkan (GS) Motif Informasi dari Segeerrr Beneerrr ANTV NO.
Item Kebutuhan
1.
Menonton Segeerrr Beneerrr akan menambah informasi tentang komedian pendatang baru Menonton Segeerrr Beneerrr akan menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun Menonton Segeerrr Beneerrr akan memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi Menonton Segeerrr Beneerrr akan memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi
2.
3.
4.
SS F (%) 24 (39,3)
S F (%) 34 (55,7)
TS F (%) 3 (4,9)
STS F (%) 0 (0,0)
28 (45,9)
32 (52,5)
1 (1,6)
0 (0,0)
30 (49,2)
27 (44,3)
4 (6,6)
0 (0,0)
28 (45,9)
32 (52,5)
1 (1,6)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 4 Berdasarkan tabel III.5 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif informasi yang diharapkan dari program Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu : 1. No.1 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 55,7%. Dalam distribusi frekuensi, no.1 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr Beneerrr untuk menambah informasi tentang komedian pendatang baru. Hanya masuk kategori sedang dikarenakan responden selain mencari pemuas kebutuhan pada acara Segerrr Beneerrr juga dari acara lain salah satunya dari acara Opera van Java. 2. No.2 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 52,5%. Dalam distribusi frekuensi, no.2 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segerrr Beneerrr untuk menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun.
69
3. No.3 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala sangat setuju 49,2%. Dalam distribusi frekuensi, no.3 termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti responden sangat mencari pemuas kebutuhan pada acara Segerrr Beneerrr untuk memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi. Responden menilai bahwa nama besar komedian seperti Olga, Cagur dan Opie Kumis sangat diharapkan mampu memberikan aksi panggung yang menarik sehingga responden sangat berharap terpenuhi kebutuhannya dengan menonton Segerrr Beneerrr 4. No.4 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 52,5 %. Dalam distribusi frekuensi, no.4 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segerrr Beneerrr untuk memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi.
Tabel III.6 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diharapkan (GS) Motif Identitas dari Segeerrr Beneerrr ANTV NO.
Item Kebutuhan
1.
Menonton Segeerrr Beneerrr akan dapat menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain Menonton Segeerrr Beneerrr akan dapat memberikan informasi kepada orang lain
2.
SS F (%) 27 (44,3)
S F (%) 30 (49,2)
TS F (%) 4 (6,6)
STS F (%) 0 (0,0)
28 (45,9)
31 (50,8)
2 (3,3)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 2 Berdasarkan tabel III.6 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif identitas pribadi yang diharapkan dari Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu :
70
1. No.1 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 49,2%. Dalam distribusi frekuensi, no.1 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr Beneerrr. Segeerrr Beneerrr memang menghadirkan lawakan yang segar sehingga responden mengharapkan setelah menonton acara ini dapat memberikan masukan untuk dapat menambah kepercayaan diri dalam bergaul. Terbukti dengan acara ini sering diperbicangkan dengan orang lain. 2. No.2 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 50,8%. Dalam distribusi frekuensi, no.2 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr Beneerrr. Dengan lawakan yang ditampilkan oleh acara Segeerrr Beneerrr, responden berharap acara ini mampu memberikan informasi yang berguna untuk menambah pengetahuan responden mengenai acara komedi yang menghibur karena acara ini sering dibicarakan di kampus.
Tabel III.7 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diharapkan (GS) Motif Integrasi dan Interaksi Sosial dari Segeerrr Beneerrr ANTV NO.
Item Kebutuhan
1.
Menonton Segeerrr Beneerrr akan memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain Menonton Segeerrr Beneerrr akan dapat berkumpul Setelah teman dan keluarga
2.
Sumber : pertanyaan no.1- 2
SS F (%) 21 (34,4)
S F (%) 33 (54,1)
TS F (%) 7 (11,5)
STS F (%) 0 (0,0)
27 (44,3)
31 (50,8)
3 (4,9)
0 (0,0)
71
Berdasarkan tabel III.7 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif integrasi dan interaksi sosial yang diharapkan dari program Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu: 1. No.1 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 54,1%. Dalam distribusi frekuensi, no.1 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr Beneerrr. Segeerrr Beneerrr diharapkan memberikan konstribusi bagi responden agar setelah menonton acara ini dapat menjadi bahan pembicaran
yang
hangat
dikarenakan
Segeerrr
Beneerrr
selalu
memberikan tayangan yang menghibur dan segar terbukti dengan responden yang sering tanpa memindah-mindahkan chanel tv saat menonton acara ini. 2. No.2 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 50,8%. Dalam distribusi frekuensi, no.2 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr Beneerrr untuk menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain. Apabila responden tidak menonton acara ini, maka ada perasaan yang kurang enak karena nantinya akan menjadi topik perbincangan dikalangan mahasiswa.
72
Tabel III.8 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diharapkan (GS) Motif Hiburan dari Segeerrr Beneerrr ANTV NO.
Item Kebutuhan
1.
Menonton Segeerrr Beneerrr akan melupakan segala permasalahan yang ada Menonton Segeerrr Beneerrr akan menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah Menonton Segeerrr Beneerrr akan dapat menyalurkan emosi Menonton Segeerrr Beneerrr dapat sebagai hiburan dan kesenangan semata Menonton Segeerrr Beneerrr akan dapat menghilangkan stress
2.
3. 4.
5.
SS F (%) 28 (45,9)
S F (%) 31 (50,8)
TS F (%) 2 (3,3)
STS F (%) 0 (0,0)
25 (41,0)
31 (50,8)
5 (8,2)
0 (0,0)
30 (49,2) 30 (49,2)
28 (45,9) 27 (44,3)
3 (4,9) 4 (6,6)
0 (0,0) 0 (0,0)
22 (36,1)
34 (55,7)
5 (8,2)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 5 Berdasarkan tabel III.8 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif hiburan yang diharapkan dari program Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu : 1. No.1 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 50,8%. Dalam distribusi frekuensi, no.1 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr Beneerrr untuk melupakan segala permasalahan yang ada walaupun hanya sesaat. 2. No.2 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 50,8%. Dalam distribusi frekuensi, no.2 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr Beneerrr untuk menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah. Dengan jam tayang pukul 19.30, dirasa sangat cocok untuk mengisi waktu luang mahasiswa.
73
3. No.3 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala sangat setuju 49,2%. Dalam distribusi frekuensi, no.3 termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti responden sangat mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr Beneerrr untuk dapat menyalurkan emosi. Dengan lawakan komedian sekelas Olga dan Cagur, responden sangat berharap emosi tersalurkan setelah menonton acara ini walaupun hanya sementara. 4. No.4 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala sangat setuju 49,2%. Dalam distribusi frekuensi, no.4 termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti responden sangat mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr Beneerrr untuk memperoleh hiburan dan kesenangan semata dikarenakan acara Segeerrr Beneerrr memang mengedepankan tayangan hiburan sehingga responden sangat berharap dapat terpenuhi kebutuhannya dengan menonton acara Segeerrr Beneerrr. 5. No.5 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju 55,7%. Dalam distribusi frekuensi, no.5 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr Beneerrr untuk menjadi sarana menghilangkan stress.
74
B. Deskripsi Variabel Media Use Penggunaan media (media use) merupakan perilaku khalayak dalam menggunakan isi suatu media. Dalam penelitian ini berarti bahwa pola penggunaan media dalam menonton program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV dalam upaya memenuhi kebutuhan di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Transfer angkatan 2008. Pengukuran pola penggunaan media ini dioperasionalkan melalui tiga indikator yaitu frekuensi menonton, durasi menonton, dan intensitas menonton. 1. Penggunaan Media Berdasarkan Frekuensi Menonton Frekuensi (tingkat keseringan menonton) merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat penggunaan media di kalangan responden. Untuk mengetahui tingkat keseringan dalam menonton program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV perlu diketahui terlebih dahulu frekuensi tayangan masing-masing acara. Tabel III.9 Tingkat Keseringan Responden Menonton acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV Frekuensi Menonton Sangat Sering Sering Tidak Sering Sangat Tidak Sering Jumlah Sumber : pertanyaan no. 1
Opera Van Java F % 20 32,7 32 52,5 7 11,5 2 3,3 61 100
Segeerrr Beneerrr F % 16 26,2 26 42,6 15 24,6 4 6,6 61 100
Tabel II.9 menggambarkan frekuensi menonton kategori sering pada program acara Opera Van Java Trans 7 lebih besar dibandingkan Segeerrr Beneerrr ANTV. Hal ini berarti tingkat keseringan menonton
75
Opera Van Java Trans 7 lebih besar daripada tingkat keseringan menonton Segeerrr Beneerrr. Secara umum tingkat keseringan menonton kedua media masih tergolong sering karena masih banyak responden yang sering menonton kedua acara tersebut. Bisa dikatakan bahwa responden tertarik dengan kedua acara ini karena kedua acara ini menghibur.
Tabel III.10 Selesai Tidaknya Responden Menonton acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV Selesai atau Tidak Sangat Sering Sering Tidak Sering Sangat Tidak Sering Jumlah Sumber : pertanyaan no. 2
Opera Van Java F % 22 36,1 33 54,1 5 8,2 1 1,6 61 100
Segeerrr Beneerrr F % 18 29,5 26 42,6 15 24,6 2 3,3 61 100
Tabel II.10 menggambarkan tingkat perhatian yang diberikan responden pada program acara Opera Van Java Trans 7 lebih besar dibandingkan Segeerrr Beneerrr ANTV. Responden yang menyatakan sering selesai mengikuti acara Opera Van Java Trans 7 (54,1%) lebih besar daripada yang menyatakan sering selesai mengikuti acara Segeerr Beneerrr (42,6%). Sebagian besar responden menyatakan sering mengikuti acara sampai selesai sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa tingkat perhatian responden terhadap kedua acara tersebut tergolong sering.
76
Tabel III.11 Responden Melakukan Aktivitas Lain Saat Menonton acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV Melakukan Aktivitas Lain Sangat Sering Sering Tidak Sering Sangat Tidak Sering Jumlah Sumber : pertanyaan no. 3
Opera Van Java F % 4 6,5 6 9,8 28 45,9 23 37,7 61 100
Segeerrr Beneerrr F % 6 9,8 10 16,4 25 41,0 20 32,8 61 100
Tabel II.11 menunjukkan bahwa tingkat keseringan melakukan aktivitas saat menonton program acara Segeerrr Beneerrr ANTV lebih besar daripada Opera Van Java Trans 7. Namun responden yang menyatakan tidak sering melakukan aktivitas lain saat menonton Segeerrr Beneerrr ANTV lebih besar jika dibandingkan dengan Opera Van Java Trans 7. Sedangkan responden yang menyatakan sangat tidak sering melakukan aktivitas saat menonton program acara Opera Van Java Trans 7 sebesar 37,7% dibandingkan dengan Segeerrr Beneerrr ANTV sebesar 32,8% Hal ini menunjukkan bahwa tingkat perhatian responden terhadap program acara Opera Van Java Trans 7 lebih besar daripada Segeerrr Beneerrr ANTV. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat perhatian responden terhadap kedua acara tersebut tergolong tidak sering karena responden menyatakan tidak sering melakukan aktivitas lain saat menonton program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV.
77
Tabel III.12 Responden Fokus Tanpa Memindah-Mindah Chanel TV Saat Menonton acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV Fokus tanpa Memindah Chanel Sangat Sering Sering Tidak Sering Sangat Tidak Sering Jumlah Sumber : pertanyaan no. 4
Opera Van Java F % 21 34,4 30 49,2 6 9,8 4 6,5 61 100
Segeerrr Beneerrr F % 18 29,5 24 39,4 13 21,3 6 9,8 61 100
Tabel III.12 menunjukkan bahwa tingkat perhatian yang diberikan responden terhadap program acara Opera Van Java Trans 7 lebih besar daripada Segeerrr Beneerrr ANTV. Hal ini menunjuk pada prosentase responden yang menyatakan sering fokus dan tanpa memindah-mindah chanel TV pada saat menonton Opera Van Java Trans 7 (49,2%) lebih besar daripada Segeerrr Beneerrr (39,4%). Namun secara keseluruhan terlihat bahwa memang sebagian besar responden fokus dalam menonton acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV.
Tabel III.13 Responden Berbincang dengan Orang Lain setelah Menonton acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV Berbincan dengan Orang Lain Sangat Sering Sering Tidak Sering Sangat Tidak Sering Jumlah Sumber : pertanyaan no. 5
Opera Van Java F % 22 36,1 35 57,3 2 3,3 2 3,3 61 100
Segeerrr Beneerrr F % 17 27,9 22 36,1 17 27,9 5 8,1 61 100
78
Pada tabel III.13 dapat dilihat bahwa tingkat perhatian yang diberikan responden, sering berbincang dengan Orang Lain setelah menonton acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV. Opera Van Java Trans 7 lebih besar (57,3%) dibandingkan Segeerrr Beneerrr (36,1%). Hal ini berarti bahwa responden selalu berbincang dengan orang lain setelah menonton kedua program acara tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menonton dua program acara tersebut mampu membantu responden untuk lebih interaktif dengan orang lain. Hal ini juga menunjukkan bahwa tingkat perhatian responden untuk berbincang dengan orang lain cukup besar.
79
C. Deskripsi Variabel Gratification Obtained (GO) Gratification Obtained dimaksudkan untuk mengetahui besarnya kepuasan yang diperoleh responden menyaksikan program acara komedi Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV. Gratification Obtined dihitung berdasarkan 13 pertanyaan yang diajukan untuk masing-masing media. Kategori penilaian terdiri dari 4 skala yaitu sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1). Dalam analisis ini penggambaran tentang kepuasan yang diperoleh mahasiswa transfer swadana komunikasi dapat dilihat dari tabel berikut :
1. Gratification Obtained Opera Van Java Tabel III.14 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diperoleh (GO) Motif Informasi dari Opera Van Java Trans 7 NO.
Item Kebutuhan
1.
Setelah menonton Opera Van Java menambah informasi tentang komedian pendatang baru Setelah menonton Opera Van Java menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun Setelah menonton Opera Van Java memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi Setelah menonton Opera Van Java memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi
2.
3.
4.
Sumber : pertanyaan no.1- 4
SS F (%) 26 (42,6)
S F (%) 31 (50,8)
TS F (%) 4 (6,6)
STS F (%) 0 (0,0)
26 (42,6)
21 (34,4)
14 (23,0)
0 (0,0)
22 (36,1)
22 (36,1)
17 (27,9)
0 (0,0)
31 (50,8)
16 (26,2)
14 (23,0)
0 (0,0)
80
Berdasarkan tabel III.14 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif informasi yang diperoleh dari program Opera Van Java Trans 7 yaitu : 1. No1, Setelah menonton Opera Van Java menambah informasi tentang komedian pendatang baru prosentase terbesar ada di setuju 50,8%. Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java untuk memenuhi kebutuhan menambah informasi tentang komedian pendatang baru. 2. No.2, Setelah menonton Opera Van Java menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun prosentase terbesar ada di sangat setuju 42,6%. Hal ini berarti harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java untuk memenuhi kebutuhan menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun. 3. No.3, Setelah menonton Opera Van Java memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi prosentase terbesar ada di sangat setuju 36,1% dan setuju 36,1%. Dari hasil ini bisa dikatakan harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java untuk memenuhi kebutuhan memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis. 4. No.4, Setelah menonton Opera Van Java memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi prosentase terbesar ada di sangat setuju 50,8%. Hal ini berarti harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java untuk memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi.
81
Tabel III.15 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diperoleh (GO) Motif Identitas dari Opera Van Java Trans 7 NO.
Item Kebutuhan
1.
Setelah menonton Opera Van Java menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain Setelah menonton Opera Van java memberikan informasi kepada orang lain
2.
SS F (%) 23 (37,7)
S F (%) 15 (24,6)
TS F (%) 23 (37,7)
STS F (%) 0 (0,0)
28 (45,9)
19 (31,1)
14 (23,0)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 2 Berdasarkan tabel III.15 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif identitas pribadi yang diperoleh dari Opera Van Java Trans 7 yaitu : 1
No1, setelah menonton Opera Van Java menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain prosentase terbesar ada di sangat setuju 37,7% dan tidak setuju 37,7%. Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java untuk memenuhi kebutuhan menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain .
2. No2, setelah menonton Opera Van java memberikan informasi kepada orang lain prosentase terbesar ada di sangat setuju 45,8%. Hal ini berarti harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java untuk memenuhi kebutuhan memberikan informasi kepada orang lain.
82
Tabel III.16 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diperoleh (GO) Motif Integrasi dan Interaksi Sosial dari Opera Van Java Trans 7 NO.
Item Kebutuhan
1.
Setelah menonton Opera Van Java memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain Setelah menonton Opera Van Java dapat berkumpul dengan teman dan keluarga
2.
SS F (%) 28 (45,9)
S F (%) 15 (24,6)
TS F (%) 18 (29,5)
STS F (%) 0 (0,0)
23 (37,7)
18 (29,5)
20 (32,8)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 2 Berdasarkan tabel III.16 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif integrasi dan interaksi sosial yang diperoleh dari program Opera Van Java Trans 7 yaitu : 1. No1, setelah menonton Opera Van java memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain prosentase terbesar ada di sangat setuju 45,9%. Hal ini berarti harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java untuk memenuhi kebutuhan bahan pembicaraan dengan orang lain. 2. No.2, setelah menonton Opera Van java dapat berkumpul dengan teman dan keluarga prosentase terbesar ada di sangat setuju 37,7%. Hal ini berarti harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java untuk memenuhi kebutuhan dapat berkumpul dengan teman dan keluarga
83
Tabel III.17 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diperoleh (GO) Motif Hiburan dari Opera Van Java Trans 7 NO.
Item Kebutuhan
1.
Setelah menonton Opera Van Java melupakan segala permasalahan yang ada Setelah menonton Opera Van Java menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah Setelah menonton Opera Van Java dapat menyalurkan emosi Setelah menonton Opera Van Java sebagai hiburan dan kesenangan semata Setelah menonton Opera Van Java dapat menghilangkan stress
2.
3. 4.
5.
SS F (%) 28 (45,9)
S F (%) 16 (26,2)
TS F (%) 17 (27,9)
STS F (%) 0 (0,0)
25 (41,0)
20 (32,8)
16 (26,2)
0 (0,0)
24 (39,3) 31 (50,8)
20 (32,8) 17 (27,9)
17 (27,9) 13 (21,3)
0 (0,0) 0 (0,0)
21 (34,4)
29 (47,5)
11 (18,0)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 5 Berdasarkan tabel III.17 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif hiburan yang diperoleh dari program Opera Van Java Trans 7 yaitu : 1. No1, setelah menonton Opera Van java melupakan segala permasalahan yang ada prosentase terbesar ada di sangat setuju 45,9%. Hal ini berarti harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java untuk melupakan segala permasalahan yang ada. 2. No2, setelah menonton Opera Van java menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah prosentase terbesar ada di sangat setuju 41%. Hal ini berarti harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java untuk sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah. 3. No.3, setelah menonton Opera Van java dapat menyalurkan emosi prosentase terbesar ada di sangat setuju 39,3%. Hal ini berarti harapan
84
responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java untuk dapat menyalurkan emosi. 4. No.4, setelah menonton Opera Van java sebagai hiburan dan kesenangan semata prosentase terbesar ada di sangat setuju 50,8%. Hal ini berarti harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java sebagai hiburan dan kesenangan semata. 5. No.5, setelah menonton Opera Van java dapat menghilangkan stress prosentase terbesar ada di setuju 47,5%. Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java dapat menghilangkan stress
2. Gratification Obtained Segeerrr Beneerrr Tabel III.18 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diperoleh (GO) Motif Informasi dari Segeerrr Beneerrr ANTV NO.
Item Kebutuhan
1.
Setelah menonton Segeerrr Beneerrr menambah informasi tentang komedian pendatang baru Setelah Menonton Segeerrr Beneerrr menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun Setelah Menonton Segeerrr Beneerrr memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi Setelah Menonton Segeerrr Beneerrr memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi
2.
3.
4.
Sumber : pertanyaan no.1- 4
SS F (%) 16 (26,2)
S F (%) 32 (52,5)
TS F (%) 13 (21,3)
STS F (%) 0 (0,0)
17 (27,9)
37 (60,7)
7 (11,5)
0 (0,0)
17 (27,9)
40 (65,6)
4 (6,6)
0 (0,0)
14 (23,0)
46 (75,4)
1 (1,6)
0 (0,0)
85
Berdasarkan tabel III.18 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif informasi yang diperoleh dari program Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu : 1. No1, Setelah menonton Segeerrr Beneerrr menambah informasi tentang komedian pendatang baru prosentase terbesar ada di setuju 52,5%. Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr untuk memenuhi kebutuhan menambah informasi tentang komedian pendatang baru. 3. No.2, Setelah menonton Segeerrr Beneerrr menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun prosentase terbesar ada di setuju 60,7%. Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr untuk memenuhi kebutuhan menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun. 4. No.3, Setelah menonton Segeerrr Beneerrr memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi prosentase terbesar ada di setuju 65,6%. Dari hasil ini bisa dikatakan harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr untuk memenuhi kebutuhan memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis. 5. No.4, Setelah menonton Segeerrr Beneerrr memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi prosentase terbesar ada di sangat setuju 75,4%. Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr untuk memenuhi kebutuhan menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun.
86
Tabel III.19 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diperoleh (GO) Motif Identitas dari Segeerrr Beneerrr ANTV NO.
Item Kebutuhan
1.
Setelah menonton Segeerrr Beneerrr menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain Setelah menonton Segeerrr Beneerrr memberikan informasi kepada orang lain
2.
SS F (%) 18 (29,5)
S F (%) 39 (63,9)
TS F (%) 4 (6,6)
STS F (%) 0 (0,0)
12 (19,7)
47 (77,0)
2 (3,3)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 2 Berdasarkan tabel III.19 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif identitas pribadi yang diperoleh dari Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu : 1. No1, setelah menonton Segeerrr Beneerrr menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain prosentase terbesar ada di sangat setuju 63,9%. Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr untuk memenuhi kebutuhan menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain . 2. No2, setelah menonton Segeerrr Beneerrr memberikan informasi kepada orang lain prosentase terbesar ada di setuju 77%. Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr untuk memenuhi kebutuhan memberikan informasi kepada orang lain.
87
Tabel III.20 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diperoleh (GO) Motif Integrasi dan Interaksi Sosial dari Segeerrr Beneerrr ANTV NO.
Item Kebutuhan
1.
Setelah menonton Segeerrr Beneerrr memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain Setelah menonton Segeerrr Beneerrr dapat berkumpul dengan teman dan keluarga
2.
SS F (%) 9 (14,8)
S F (%) 45 (73,8)
TS F (%) 7 (11,5)
STS F (%) 0 (0,0)
13 (21,3)
45 (73,8)
3 (4,9)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 2 Berdasarkan tabel III.20 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif integrasi dan interaksi sosial yang diperoleh dari program Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu: 1. No1, setelah menonton Segeerrr Beneerrr memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain prosentase terbesar ada di setuju 73,8%. Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr untuk memenuhi kebutuhan bahan pembicaraan dengan orang lain. 2. No.2, setelah menonton Segeerrr Beneerrr dapat berkumpul dengan teman dan keluarga prosentase terbesar ada di sangat setuju 73,8%. Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr untuk memenuhi kebutuhan dapat berkumpul dengan teman dan keluarga
88
Tabel III.21 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diperoleh (GO) Motif Hiburan dari Segeerrr Beneerrr ANTV NO.
Item Kebutuhan
1.
Setelah menonton Segeerrr Beneerrr melupakan segala permasalahan yang ada Setelah menonton Segeerrr Beneerrr menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah Setelah Menonton Segeerrr Beneerrr dapat menyalurkan emosi Setelah Menonton Segeerrr Beneerrr sebagai hiburan dan kesenangan semata Setelah Menonton Segeerrr Beneerrr dapat menghilangkan stress
2.
3. 4.
5.
SS F (%) 20 (32,8)
S F (%) 39 (63,9)
TS F (%) 2 (3,3)
STS F (%) 0 (0,0)
17 (27,9)
39 (63,9)
5 (8,2)
0 (0,0)
16 (26,2) 17 (27,9)
45 (68,9) 40 (65,6)
3 (4,9) 4 (6,6)
0 (0,0) 0 (0,0)
13 (21,3)
43 (70,5)
5 (8,2)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 5 Berdasarkan tabel III.21 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif hiburan yang diperoleh dari program Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu : 1. No1, setelah menonton Segeerrr Beneerrr melupakan segala permasalahan yang ada prosentase terbesar ada di setuju 63,9%. Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr untuk melupakan segala permasalahan yang ada. 2. No2, setelah menonton Segeerrr Beneerrr menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah prosentase terbesar ada di setuju 68,9%. Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr untuk sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah. 3. No.3, setelah menonton Segeerrr Beneerrr dapat menyalurkan emosi prosentase terbesar ada di setuju 68,9%. Hal ini berarti harapan responden
89
cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr untuk dapat menyalurkan emosi. 4. No.4, setelah menonton Segeerrr Beneerrr sebagai hiburan dan kesenangan semata prosentase terbesar ada di setuju 65,6%. Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java sebagai hiburan dan kesenangan semata. 5. No.5, setelah menonton Segeerrr Beneerrr dapat menghilangkan stress prosentase terbesar ada di setuju 70,5%. Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr dapat menghilangkan stress
BAB IV ANALISIS GRATIFICATIONS DISCREPANCY DAN MEDIA YANG LEBIH MEMUASKAN RESPONDEN
Pengujian data dalam penelitian ini meliputi; uji validitas, uji reabilitas dan uji discrepancy. Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan menggunakan statistic discrepancy Palmgreen sebagai ukuran yang terbaik dan paling banyak digunakan karena penghitungannya melibatkan semua skor. Adapun masing-masing teknik uji statistik yang digunakan di dalam penelitian ini, diuraikan sebagai berikut: A. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan mengkorelasikan butir-butir pertanyaan di dalam kuesioner terhadap faktor terkait. Jika ternyata butir pertanyaan kuisioner tidak valid maka butir pertanyaan yang dimaksud akan segera direvisi dan diperbaiki hingga pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan apa yang hendak diukur. Data dikatakan valid apabila nilai korelasi hitung ”r” pada data tersebut bertanda positif, dan r
hasil
>r
tabel
dengan derajat kebebasan (df.) = n-2, maka
butir pertanyaan atau variabel tersebut valid. Hasil analisis uji validitas kuesioner dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:
90
91
Tabel IV.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Kesenjangan Kepuasan No
Gratifications Discrepancy
Motif Informasi 1. Menambah informasi tentang komedian pendatang baru 2. Menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun 3. Memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi 4. Memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi Motif Identitas Diri 5. Menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain 6. Memberikan informasi kepada orang lain Motif Integrasi dan Interaksi Sosial 7. Memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain 8. Dapat berkumpul dengan teman dan keluarga Motif Hiburan 9. Melupakan segala permasalahan yang ada 10. Menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah 11. Dapat menyalurkan emosi 12. Sebagai hiburan dan kesenangan semata 13. Dapat menghilangkan stress
rhitung
rtabel
Keterangan
0,730
0,254
Valid
0,588
0,254
Valid
0,610
0,254
Valid
0,617
0,254
Valid
0,732
0,254
Valid
0,765
0,254
Valid
0,682 0,658
0,254 0,254
Valid Valid
0,479
0,254
Valid
0,625
0,254
Valid
0,577 0,655 0,594
0,254 0,254 0,254
Valid Valid Valid
Dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir, maka dapat diketahui dengan pasti butir-butir mana yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya. Hasil analisis data didapatkan bahwa rhasil semua butir pertanyaan.>.rtabel dan bertanda positif yang berarti kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid.
B. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu kuesioner merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
92
reliabel jika dipergunakan untuk mengukur objek penelitian yang sama, meski berkali-kali akan mendapatkan hasil yang serupa. Untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Hasil uji reliabilitas untuk penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel IV.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
No 1. 2. 3. 4.
Cronbach Alpha
Nunnally
Keterangan
Motif Informasi
0,742
0,60
Reliabel
Motif Identitas Pribadi
0,790
0,60
Reliabel
Motif Integrasi dan Interaksi
0,707
0,60
Reliabel
Motif Hiburan
0,723
0,60
Reliabel
Variabel
Karena setiap variabel memiliki nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,60. Maka hasil analisis data untuk uji reliabilitas instrumen penelitian dapat dinyatakan bahwa kuesioner yang digunakan di dalam penelitian ini adalah reliabel.
C. Analisis Gratifications Discrepancy Gratification Discrepancy merupakan kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) dengan kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained). Dalam penelitian ini kesenjangan kepuasan merupakan perbandingan antara kepuasan yang diharapkan dengan kepuasan yang diperoleh menyaksikan program acara komedi Opera Van Java Trans 7
93
dan Segeerrr Beneerrr ANTV. Untuk mengukur kesenjangan kepuasan dari kedua media tersebut digunakan statistic discrepancy Palmgreen dengan rumus sebagai berikut :
D=
å n .i . j å å n .i . j i¹ j
i
j
D = Discrepancy n
= jumlah sampel
i
= kepuasan yang dicari (GS)
j
= kepuasan yang diperoleh (GO) Melalui uji statistik tersebut dapat diketahui data kuantitatif terhadap
kesenjangan kepuasan dalam menyaksikan program acara komedi Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV. Rumus di atas dioperasionalkan dengan Cross Tab (tabulasi silang), dimana setiap item dalam GS di cross kan (disilangkan) dengan item-item sejenis yang terdapat dalam GO. Besar
kecilnya
tingkat
kesenjangan
yang
dialami
responden
menunjukkan besar kecilnya tingkat kemampuan media dalam memberikan kepuasan dengan berbanding terbalik. Artinya jika semakin besar angka kesenjangan, maka kemampuan media dalam memberikan kepuasan kepada responden semakin kecil. Sebaliknya, jika semakin kecil angka kesenjangan maka kemampuan media dalam memberikan kepuasan kepada responden semakin besar.
94
Besarnya kepuasan yang mampu diberikan oleh program acara komedi Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV kepada responden dapat dihitung dengan mengurangi tingkat kepuasan maksimal (ditetapkan 100%) dengan tingkat kesenjangan yang dialami responden pada setiap item kebutuhannya. Melihat penelitian terdahulu, ditetapkan batasan kepuasan minimal sebesar 70 %, atau jika tingkat kesenjangan yang dialami responden berkisar antara 70-100 % atau jika tingkat kesenjangan yang dialami responden berkisar antara 0-30 %, maka kebutuhan tersebut dianggap memuaskan apabila kesenjangan kepuasan suatu media menunjukkan prosentase di atas 30 % berarti media tersebut dianggap tidak mampu memuaskan
responden.
Tingkat
kesenjangan
kepuasan
tersebut
dikelompokkan dalam 3 kategori berikut : 1. Rendah, jika prosentase kesenjangan kepuasan sebesar 21-30% 2. Sedang, jika prosentase kesenjangan kepuasan sebesar 11-20% 3. Tinggi, jika prosentase kesenjangan kepuasan sebesar 0-10% Besarnya kesenjangan kepuasan yang dialami oleh responden dalam menyaksikan program acara komedi Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV dapat dilihat pada uji kesenjangan sebagai berikut :
95
1. Menambah Informasi Tentang Komedian Pendatang Baru a. Opera Van Java Trans 7 GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
2
0
0
2
S
0
0
31
0
31
SS
0
2
0
26
28
Total
0
4
31
26
61
Sumber : pertanyaan no 1 dan 14
å n.i. j
=2
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
j
D
=
2 ´ 100 % 61
= 3,28% b. Segeerrr Beneerrr ANTV GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
3
0
0
3
S
0
6
28
0
34
SS
0
4
4
16
24
Total
0
13
32
16
61
Sumber : pertanyaan no 1 dan 14
96
å n.i. j
= 14
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
j
D
=
14 ´ 100 % 61
= 22,95% Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kesenjangan kepuasan responden untuk item menambah informasi tentang komedian pendatang baru, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 3,28%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV sebesar 22,95%. Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 11%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV untuk item menambah informasi tentang komedian pendatang baru.
97
2. Menambah Informasi Tentang Komedian Yang Sedang Naik Daun a. Opera Van Java Trans 7 GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
1
0
0
1
S
0
13
21
0
34
SS
0
0
0
26
26
Total
0
14
21
26
61
Sumber : pertanyaan no 2 dan 15
å n.i. j
= 13
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
j
D
=
13 ´ 100 % 61
= 21,31% b. Segeerrr Beneerrr ANTV GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
1
0
0
1
S
0
6
26
0
32
SS
0
0
11
17
28
Total
0
7
37
17
61
Sumber : pertanyaan no 2 dan 15
98
å n.i. j
= 17
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
D
j
=
17 ´ 100 % 61
= 27,87% Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kesenjangan kepuasan responden untuk item menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 21,31%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 27,87%. Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 30%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori rendah, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV untuk item menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun meskipun sama-sama dalam kategori rendah.
99
3. Memperoleh Pengetahuan Tentang Aksi Panggung Artis Komedi a. Opera Van Java Trans 7 GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
4
0
0
4
S
0
12
23
0
35
SS
0
0
0
22
22
Total
0
17
22
22
61
Sumber : pertanyaan no 3 dan 16
å n.i. j
= 12
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
j
D
=
12 ´ 100 % 61
= 19,67% b. Segeerrr Beneerrr ANTV GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
4
0
0
4
S
0
0
27
0
27
SS
0
0
13
17
30
Total
0
4
40
17
61
Sumber : pertanyaan no 3 dan 16
100
å n.i. j
= 13
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
D
j
=
13 ´ 100 % 61
= 21,31% Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kesenjangan kepuasan responden untuk item memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 19,67%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 21,31%. Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 20%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori sedang, adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV untuk item memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi.
101
4. Memperoleh Pengetahuan Tentang Tata Panggung Acara Komedi a. Opera Van Java Trans 7 GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
4
0
0
4
S
0
10
16
0
26
SS
0
0
0
31
31
Total
0
14
16
31
61
Sumber : pertanyaan no 4 dan 17
å n.i. j
= 10
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
j
D
=
10 ´ 100 % 61
= 13,39% b. Segeerrr Beneerrr ANTV GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
1
0
0
1
S
0
0
32
0
32
SS
0
0
14
14
28
Total
0
1
46
14
61
Sumber : pertanyaan no 4 dan 17
102
å n.i. j
= 14
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
D
j
=
14 ´ 100 % 61
= 22,95% Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kesenjangan kepuasan responden untuk item memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 13,39%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 22,95%. Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 20%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori sedang, adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV untuk item memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi.
103
5. Menambah Kepercayaan Diri Dalam Bergaul Dengan Orang Lain a. Opera Van Java Trans 7 GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
4
0
0
4
S
0
0
30
0
30
SS
0
0
9
18
27
Total
0
4
39
18
61
Sumber : pertanyaan no 5 dan 18
å n.i. j
=9
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
j
D
=
9 ´ 100 % 61
= 14,75% b. Segeerrr Beneerrr ANTV GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
4
0
0
4
S
0
17
17
0
34
SS
0
0
0
23
23
Total
0
23
15
23
61
Sumber : pertanyaan no 5 dan 18
104
å n.i. j
= 17
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
D
j
=
17 ´ 100 % 61
= 27,87% Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kesenjangan kepuasan responden untuk item menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 14,75%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 27,87%. Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 20%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori sedang, adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV untuk item menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain.
105
6. Memberikan Informasi Kepada Orang Lain a. Opera Van Java Trans 7 GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
2
0
0
2
S
0
12
19
0
31
SS
0
0
0
28
28
Total
0
14
19
28
61
Sumber : pertanyaan no 6 dan 19
å n.i. j
= 12
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
j
D
=
12 ´ 100 % 61
= 19,67% b. Segeerrr Beneerrr ANTV GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
2
0
0
2
S
0
0
31
0
31
SS
0
0
16
12
28
Total
0
2
47
12
61
Sumber : pertanyaan no 6 dan 19
106
å n.i. j
= 16
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
D
j
=
16 ´ 100 % 61
= 26,23% Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kesenjangan kepuasan responden untuk item memberikan informasi kepada orang lain, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 19,67%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 26,23%. Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 20%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori sedang, adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV untuk item memberikan informasi kepada orang lain.
107
7. Memperoleh Bahan Pembicaraan Dengan Orang Lain a. Opera Van Java Trans 7 GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
7
0
0
7
S
0
0
33
0
33
SS
0
0
12
9
21
Total
0
7
45
9
61
Sumber : pertanyaan no 7 dan 20
å n.i. j
= 12
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
j
D
=
12 ´ 100 % 61
= 19,67% b. Segeerrr Beneerrr ANTV GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
1
0
0
1
S
0
17
15
0
32
SS
0
0
0
28
28
Total
0
18
15
28
61
Sumber : pertanyaan no 7 dan 20
108
å n.i. j
= 17
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
D
j
=
17 ´ 100 % 61
= 27,87% Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kesenjangan kepuasan responden untuk item memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 19,67%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 27,87%. Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 20%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori sedang, adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV untuk item memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain.
109
8. Dapat Berkumpul Dengan Teman Dan Keluarga a. Opera Van Java Trans 7 GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
3
0
0
3
S
0
0
31
0
31
SS
0
0
14
13
27
Total
0
3
45
13
61
Sumber : pertanyaan no 8 dan 21
å n.i. j
= 14
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
j
D
=
14 ´ 100 % 61
= 22,95% b. Segeerrr Beneerrr ANTV GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
5
0
0
5
S
0
15
18
0
33
SS
0
0
0
23
23
Total
0
20
18
23
61
Sumber : pertanyaan no 8 dan 21
110
å n.i. j
= 15
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
D
j
=
15 ´ 100 % 61
= 24,59% Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kesenjangan kepuasan responden untuk item dapat berkumpul dengan teman dan keluarga, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 22,95%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 24,59%. Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 30%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori rendah, adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV untuk item dapat berkumpul dengan teman dan keluarga meskipun samasama termasuk kategori rendah.
111
9. Melupakan Segala Permasalahan Yang Ada a. Opera Van Java Trans 7 GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
2
0
0
2
S
0
0
31
0
31
SS
0
0
8
20
28
Total
0
2
39
20
61
Sumber : pertanyaan no 9 dan 22
å n.i. j
=8
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
j
D
=
8 ´ 100 % 61
= 13,11% b. Segeerrr Beneerrr ANTV GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
4
0
0
4
S
0
13
16
0
29
SS
0
0
0
28
28
Total
0
17
16
28
61
Sumber : pertanyaan no 9 dan 22
112
å n.i. j
= 13
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
j
D
=
13 ´ 100 % 61
= 21,31% Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kesenjangan
kepuasan
responden
untuk
item
melupakan
segala
permasalahan yang ada, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 13,11%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 21,31%. Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 20%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori sedang, adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV untuk item melupakan segala permasalahan yang ada.
113
10. Menjadi Sarana Mengisi Waktu Luang Setelah Pulang Kuliah a. Opera Van Java Trans 7 GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
5
0
0
5
S
0
0
31
0
31
SS
0
0
8
17
25
Total
0
5
39
17
61
Sumber : pertanyaan no 10 dan 23
å n.i. j
=8
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
j
D
=
8 ´ 100 % 61
= 13,11% b. Segeerrr Beneerrr ANTV GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
2
0
0
2
S
0
14
20
0
34
SS
0
0
0
25
25
Total
0
16
20
25
61
Sumber : pertanyaan no 10 dan 23
114
å n.i. j
= 14
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
D
j
=
14 ´ 100 % 61
= 22,95% Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kesenjangan kepuasan responden untuk item menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 13,11%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 22,95%. Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 20%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori sedang, adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV untuk item menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah.
115
11. Menyalurkan Emosi a. Opera Van Java Trans 7 GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
3
0
0
3
S
0
0
28
0
28
SS
0
0
14
16
30
Total
0
3
42
16
61
Sumber : pertanyaan no 11 dan 24
å n.i. j
= 14
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
j
D
=
14 ´ 100 % 61
= 22,95% b. Segeerrr Beneerrr ANTV GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
2
0
0
2
S
0
15
20
0
35
SS
0
0
0
24
24
Total
0
17
20
24
61
Sumber : pertanyaan no 11 dan 24
116
å n.i. j
= 15
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
D
j
=
15 ´ 100 % 61
= 24,59% Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kesenjangan kepuasan responden untuk item menyalurkan emosi, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 22,95%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 24,59%. Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 30%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori rendah, adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV untuk item menyalurkan emosi meskipun sama-sama dalam kategori rendah.
117
12. Sebagai Hiburan dan Kesenangan Semata a. Opera Van Java Trans 7 GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
4
0
0
4
S
0
9
17
0
26
SS
0
0
0
31
31
Total
0
13
17
31
61
Sumber : pertanyaan no 12 dan 25
å n.i. j
=9
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
j
D
=
9 ´ 100 % 61
= 14,75% b. Segeerrr Beneerrr ANTV GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
4
0
0
4
S
0
0
27
0
27
SS
0
0
13
17
30
Total
0
4
40
17
61
Sumber : pertanyaan no 12 dan 25
118
å n.i. j
= 13
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
D
j
=
13 ´ 100 % 61
= 21,31% Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kesenjangan kepuasan responden untuk item sebagai hiburan dan kesenangan semata, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 14,75%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 21,31%. Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 20%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori sedang, adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV untuk item sebagai hiburan dan kesenangan semata.
119
13. Dapat Menghilangkan Stress a. Opera Van Java Trans 7 GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
3
0
0
3
S
0
8
29
0
37
SS
0
0
0
21
21
Total
0
11
29
21
61
Sumber : pertanyaan no 13 dan 26
å n.i. j
=8
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
j
D
=
8 ´ 100 % 61
= 13,11% b. Segeerrr Beneerrr ANTV GS/GO
STS
TS
S
SS
Total
STS
0
0
0
0
0
TS
0
5
0
0
5
S
0
0
34
0
34
SS
0
0
9
13
22
Total
0
5
43
13
61
Sumber : pertanyaan no 13 dan 26
120
å n.i. j
=9
åå n.i. j
= 61
i¹ j
i
D
j
=
9 ´ 100 % 61
= 14,75% Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kesenjangan kepuasan responden untuk item dapat menghilangkan stress, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 13,11%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 14,75%. Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 20%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori sedang, adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 20% termasuk kategori sedang. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV untuk item dapat menghilangkan stress meskipun sama-sama termasuk kategori sedang. Melalui uji kesenjangan di atas, diperoleh besarnya kesenjangan yang terjadi. Selain itu dapat diketahui juga tingkat kepuasan yang diperoleh responden dari kedua acara tersebut. Berikut data selengkapnya :
121
Tabel IV. 3 Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan Pemenuhan Motif Informasi dari Program Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV NO.
Item Kebutuhan
1.
Menambah informasi tentang komedian pendatang baru 2. Menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun 3. Memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi 4. Memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi Sumber : hasil analisis kesenjangan kepuasan
Opera Van Java K (%) P (%)
Segeerrr Beneerrr K (%) P (%)
3.28%
96.72%
22.95%
77.05%
21.31%
78.69%
27.87%
72.13%
19.67%
80.33%
21.31%
78.69%
13.39%
86.61%
22.95%
77.05%
Keterangan: K = Kesenjangan P = Pemenuhan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 4 item kebutuhan akan motif informasi, responden akan yang dicarikan pemenuhannya melalui kedua media, Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV mampu memenuhi 4 item kebutuhan dari 4 item kebutuhan akan motif informasi. Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat bahwa pada program Opera Van Java Trans 7 prosentase kesenjangan terkecil terletak pada item menambah informasi tentang comedian pendatang baru yaitu sebesar 3,28% (tingkat pemenuhan 96,72 %) sedangkan prosentase terbesar terdapat pada program Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu pada item menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun sebesar 27,87 % (tingkat pemenuhan 72,13%). Hasil di atas menunjukkan bahwa seluruh item kebutuhan untuk program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV mampu memuaskan responden, namun Opera Van Java Trans 7 lebih mampu memenuhi kepuasan responden akan kebutuhan motif informasi.
122
Dari tabel diatas, item kebutuhan menambah informasi tentang komedian pendatang baru Opera Van Java mempunyai angka pemenuhan kebutuhan yang paling besar, hal ini dikarenakan Opera Van Java lebih menyeleksi bintang tamu yang dihadirkan dibandingkan Segeerrr Beneerrr yang hanya memilih bintang tamu berdasarkan grup band atau penyanyi yang sedang naik daun. Penyeleksian bintang tamu ini membuat Opera Van Java memperoleh pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi dibanding Segeerrr Beneerrr baik item kebutuhan menambah informasi tentang komedian pendatang baru maupun item kebutuhan lainnya dalam motif informasi.
Tabel IV. 4 Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan Pemenuhan Motif Identitas Pribadi dari Program Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV NO.
Item Kebutuhan
1.
Menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain 2. Memberikan informasi kepada orang lain Sumber : hasil analisis kesenjangan kepuasan
Opera Van Java K (%) P (%)
Segeerrr Beneerrr K (%) P (%)
19.67%
80.33%
26.23%
73.77%
19.67%
80.33%
27.87%
72.13%
Keterangan: K = Kesenjangan P = Pemenuhan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 item kebutuhan akan motif identitas pribadi, responden akan yang dicarikan pemenuhannya melalui kedua media, Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr mampu memenuhi 2 item kebutuhan dari 2 item kebutuhan akan motif identitas pribadi. Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat bahwa pada program Opera Van Java Trans 7 prosentase kesenjangan terkecil terletak pada item menambah
123
kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain dan memberikan informasi kepada orang lain yaitu sebesar 19,67% (tingkat pemenuhan 80,33%) sedangkan prosentase terbesar terdapat pada program Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu pada item memberikan informasi kepada orang lain sebesar 27,87% (tingkat pemenuhan 72,13%). Hasil di atas menunjukkan bahwa seluruh item kebutuhan untuk program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV mampu memuaskan responden, namun Opera Van Java Trans 7 lebih mampu memenuhi kepuasan responden akan kebutuhan motif identitas pribadi. Dari table diatas, Opera Van Java memang lebih unggul dalam pemenuhan motif identitas pribadi dibandingkan Segeerrr Beneerrr. Hal ini dikarenakan Opera Van Java memberikan lawakan yang lebih segar dan menghibur sehingga responden menggunakan lawakan itu untuk menambah kepercayaan diri dalam bergaul.
124
Tabel IV. 5 Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan Pemenuhan Motif Integrasi dan Interaksi Sosial dari Program Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV NO.
Item Kebutuhan
1.
Memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain 2. Dapat berkumpul dengan teman dan keluarga Sumber : hasil analisis kesenjangan kepuasan
Opera Van Java K (%) P (%)
Segeerrr Beneerrr K (%) P (%)
19.67%
80.33%
27.87%
72.13%
22.95%
77.05%
24.59%
75.41%
Keterangan: K = Kesenjangan P = Pemenuhan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 item kebutuhan akan motif integrasi dan interaksi sosial, responden akan yang dicarikan pemenuhannya melalui kedua media, Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr mampu memenuhi 2 item kebutuhan dari 2 item kebutuhan akan motif integrasi dan interaksi sosial. Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat bahwa pada program Opera Van Java Trans 7 prosentase kesenjangan terkecil terletak pada item memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain yaitu sebesar 19,67% (tingkat pemenuhan 80,33%) sedangkan prosentase terbesar terdapat pada program Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu pada item memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain sebesar 27,87% (tingkat pemenuhan 72,13%). Hasil di atas menunjukkan bahwa seluruh item kebutuhan untuk program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV mampu memuaskan responden, namun Opera Van Java Trans 7 lebih mampu memenuhi kepuasan responden akan kebutuhan motif integrasi dan interaksi sosial.
125
Dari tabel diatas, Opera Van Java lebih unggul dalam pemenuhan kebutuhan motif integrasi dan interaksi social dibandingkan Segeerrr beneerrr. Hal ini dikarenakan cerita yang dihadirkan Opera Van Java lebih memiliki benang merah dan dikemas lebih menarik. Walaupun kedua acara ini samasama memiliki ciri yang jalan ceritanya tidak linier atau sering menampilkan kekacauan ditengah-tengah jalan cerita tetapi kehadiran dalang dalam Opera Van Java mampu mengembalikan cerita ke benang merah berbeda dengan Segeerrr Beneerrr tidak ada yang berperan mengembalikan jalan cerita ke benang merah, sehingga Opera Van Java lebih mempunyai isi dan pesan yang digunakan responden sebagai bahan pembicaraan dengan orang lain. Sedangkan pada item kebutuhan dapat berkumpul dengan teman dan keluarga kedua acara ini memiliki nilai pemenuhan yang tidak jauh berbeda Opera Van Java (77,05%)
dan Segeerrr beneerrr (75,41%), hal ini
dikarenakan kedua acara ini sama-sama ditayangkan pada jam prime time sehingga sangat cocok sebagai acara hiburan untuk berkumpul dengan teman dan keluarga.
126
Tabel IV. 6 Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan Pemenuhan Motif Hiburan dari Program Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV NO.
Item Kebutuhan
1.
Melupakan segala permasalahan yang ada 2. Menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah 3. Dapat menyalurkan emosi 4. Sebagai hiburan dan kesenangan semata 5. Dapat menghilangkan stress Sumber : hasil analisis kesenjangan kepuasan
Opera Van Java K (%) P (%)
Segeerrr Beneerrr K (%) P (%)
13.11%
86.89%
21.31%
78.69%
13.11%
86.89%
22.95%
77.05%
22.95%
77.05%
24.59%
75.41%
14.75%
85.25%
21.31%
78.69%
13.11%
86.89%
14.75%
85.25%
Keterangan: K = Kesenjangan P = Pemenuhan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 5 item kebutuhan akan motif hiburan, responden akan yang dicarikan pemenuhannya melalui kedua media, Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr mampu memenuhi 5 item kebutuhan dari 5 item kebutuhan akan motif hiburan. Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat bahwa pada program Opera Van Java Trans 7 prosentase kesenjangan terkecil terletak pada item melupakan segala permasalahan yang ada, menjadi sarana untuk mengisi waktu luang setelah pulang kuliah dan dapat menghilangkan stress yaitu sebesar 13,11% (tingkat pemenuhan 86,89%) sedangkan prosentase terbesar terdapat pada program Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu pada item dapat menyalurkan emosi sebesar 24,59% (tingkat pemenuhan 75,41%). Hasil di atas menunjukkan bahwa seluruh item kebutuhan untuk program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV mampu memuaskan responden, namun Opera Van Java Trans 7 lebih mampu memenuhi kepuasan responden akan kebutuhan motif hiburan.
127
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Opera Van Java lebih memuaskan dalam pemenuhan motif hiburan dibandingkan dengan Segeerrr Beneerrr. Hal ini dikarenakan Opera Van Java memiliki artis yang lebih berpengalaman dan lebih lama berkecimpung di dunia komedi Indonesia. Seperti nunung yang merupakan komadian jebolan Srimulat dan Parto jebolan Patrio yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para responden. Disamping itu bintang tamu yang dihadirkan Opera Van Java lebih berkompetan sehingga acara ini lebih menghibur. Setting lokasi Opera Van Java yang tiap episode berubah-ubah membuat acara ini tidak membosankan untuk ditonton. Dari segi cerita Opera Van Java lebih memiliki benang merah dan pesan yang membuat acara ini secara keseluruhan lebih menghibur dibandingkan dengan Segeerrr beneerrr.
D. Media Yang Lebih Memuaskan Responden Berdasarkan analisis kesenjangan dalam penelitian ini, secara keseluruhan dalam memenuhi kebutuhan responden baik Opera Van Java Trans 7 maupun Segeerrr Beneerrr mampu memenuhi kebutuhan responden atau mampu memberikan kepuasan kepada responden. Berdasarkan 4 tabel analisis kesenjangan dengan 13 item kebutuhan yang ada dapat diketahui bahwa ada 13 item kebutuhan yang mampu dipenuhi oleh Program Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu menambah informasi tentang komedian pendatang baru, menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun, memperoleh pengetahuan tentang
128
aksi panggung artis komedi, memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi, menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain, memberikan informasi kepada orang lain, memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain, dapat berkumpul dengan teman dan keluarga, melupakan segala permasalahan yang ada, menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah, dapat menyalurkan emosi, sebagai hiburan dan kesenangan semata dan dapat menghilangkan stress. Dari uraian di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7
dan Segeerrr Beneerrr ANTV keduanya mampu memenuhi
kebutuhan responden, akan tetapi Opera Van Java Trans 7 lebih mampu memenuhi kebutuhan responden jika dibandingkan dengan Segeerrr Beneerrr ANTV
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang terpaan program acara komedi di televisi dan kesenjangan kepuasan dalam menonton program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr beneerrr ANTV di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Transfer angkatan 2008 FISIP UNS dapat ditarik kesimpulan: 1. Kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) Dari 13 item pertanyaan yang diberikan, hasil prosentasenya dapat diketahui bahwa kategori setuju adalah yang paling menonjol. Secara umum responden
mengharapkan
semua
kebutuhannya
dapat
dicarikan
pemenuhannya melalui program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr beneerrr ANTV. Hal ini bisa kita lihat dari masing-masing item kebutuhan yang memiliki nilai tertinggi. Tidak ada satupun item kebutuhan yang memperoleh prosentase tertinggi pada skala tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dari 13 item kebutuhan yang ada, pada program Opera Van Java Trans 7 ada 1 item kebutuhan yang memiliki prosentase tertinggi pada skala setuju yaitu pada motif hiburan pada pernyataan bahwa menonton Opera Van Java akan dapat menghilangkan stress yaitu 60,7% (37 responden dari 61 responden). Sedangkan untuk program Segeerrr beneerrr ANTV, prosentase 129
130
tertinggi skala setuju terletak pada motif informasi untuk item menonton Segeerrr Beneerrr ANTV akan menambah informasi tentang komedian pendatang baru yaitu 55,7%. Prosentase di atas menunjukkan bahwa item kebutuhan menghilangkan stress dan menambah informasi tentang komedian pendatang baru merupakan kebutuhan yang paling diharapkan untuk dapat dipenuhi melalui program acara Opera Van Java
Trans 7 dan Segeerrr
beneerrr ANTV. Sedangkan 12 item kebutuhan lainnya memiliki prosentase terbesar pada skala setuju pada program acara Opera Van Java
Trans 7 dan Segeerrr
beneerrr ANTV. Berdasarkan tabel kepuasan yang diharapakan dari 4 motif menunjuk pada skala setuju. Ini berarti bahwa, responden cukup mengharapkan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang ditawarkan.
2. Pola Penggunaan Media (Media Use) Dari data pola penggunaan media yang dilakukan oleh responden dapat diketahui : a. Frekuensi menonton rata-rata menjawab sering dimana prosentase tingkat frekuensinya adalah 52,5 % (Opera Van Java Trans 7) dan 42,6 % (Segeerrr Beneerr ANTV). b. Selesai tidaknya responden mengikuti acara rata-rata menjawab sering dimana prosentase tertinggi terletak pada skala sering yaitu sebesar 54,1 % (Opera Van Java Trans 7) dan 42,6 % (Segeerrr Beneerrr ANTV).
131
c. Responden melakukan aktivitas lain saat menyaksikan acara rata-rata menjawab tidak sering yaitu sebesar 45,9 % pada program Opera Van Java Trans 7 dan 41% (Segeerrr Beneerrr) d. Responden fokus tanpa memindah-mindahkan chanel TV saat menonton acara rata-rata menjawab sering dengan prosentase nilai teringgi yaitu 49,2 % (Opera Van Java Trans 7) dan 39,4 % (Segeerrr Beneerrr ANTV) e. Responden berbincang dengan orang lain setelah menonton acara rata-rata menjawab sering dengan prosentase nilai teringgi yaitu 57,3 % (Opera Van Java Trans 7) dan 36,1 % (Segeerrr Beneerrr ANTV). Dari hasil ini dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat perhatian responden cukup tinggi dalam menonton program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV. 3. Kepuasan yang diperoleh (Gratification Obatined) Secara keseluruhan tingkat kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah menyaksikan acara Opera Van Java Trans7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV cukup tinggi. Tidak satupun item kebutuhan pada kedua media yang memiliki prosentase terbesar pada skala sangat tidak setuju dan tidak setuju. Dari 13 item kebutuhan, Opera Van Java Trans7 memperoleh prosentase tertinggi pada skala sangat setuju sebanyak 9 item kebutuhan yaitu informasi tentang komedian yang sedang naik daun, memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi, memberikan informasi kepada orang lain, memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain, dapat berkumpul dengan
132
teman dan keluarga, melupakan segala permasalahan yang ada, menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah, sebagai hiburan dan kesenangan semata dan dapat menyalurkan emosi. Hal ini berarti harapan responden sangat tepenuhi setelah menonton program acara Opera Van Java Trans 7. Segeerrr Beneerr ANTV memperoleh prosentase tertinggi pada skala setuju sebanyak 13 item kebutuhan. Hal ini berarti harapan responden cukup tepenuhi setelah menonton program acara Segeerrr Beneerr ANTV. Melalui perhitungan prosentase dari tabel kepuasan yang diperoleh dari setiap item kebutuhan dapat diketahui bahwa program acara Opera Van Java Trans 7 lebih memuaskan dibandingkan dengan Segeerrr Beneerrr ANTV.
4. Kesenjangan Kepuasan (Gratification Discrepancy) Dari analisis kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy) berdasarkan masing-masing item kebutuhan diperoleh bahwa Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV mampu memenuhi 13 item dari 13 item kebutuhan. Untuk memudahkan melihat kesenjangan dari kedua program acara tersebut maka dibuat tabel sbb:
133
Tabel V Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan Pemenuhan dari Program Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV NO.
Item Kebutuhan
1.
Menambah informasi tentang komedian pendatang baru Menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun Memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi Memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi Menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain Memberikan informasi kepada orang lain Memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain Dapat berkumpul dengan teman dan keluarga Melupakan segala permasalahan yang ada Menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah Dapat menyalurkan emosi Sebagai hiburan dan kesenangan semata Dapat menghilangkan stress Rata-Rata
2. 3. 4. 5. 6 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Opera Van Java K (%) P (%)
Segeerrr Beneerrr K (%) P (%)
3.28%
96.72%
22.95%
77.05%
21.31%
78.69%
27.87%
72.13%
19.67%
80.33%
21.31%
78.69%
13.39%
86.61%
22.95%
77.05%
19.67%
80.33%
26.23%
73.77%
19.67%
80.33%
27.87%
72.13%
19.67%
80.33%
27.87%
72.13%
22.95%
77.05%
24.59%
75.41%
13.11%
86.89%
21.31%
78.69%
13.11%
86.89%
22.95%
77.05%
22.95%
77.05%
24.59%
75.41%
14.75%
85.25%
21.31%
78.69%
13.11% 16,67%
86.89% 83,33%
14.75% 23,58%
85.25% 76,42%
Dari 13 item kebutuhan yang dapat dipenuhi Opera Van Java Trans 7, tingkat kesenjangan yang paling kecil adalah menambah informasi tentang komedian pendatang baru yaitu 3,28 % (tingkat pemenuhan 96,72 %) sedangkan tingkat kesenjangan paling besar terdapat pada item pertanyaan dapat berkumpul dengan teman dan keluarga dan dapat meyalurkan emosi 22,95 % (tingkat pemenuhan 77,05%), sedangkan pada program acara Segeerrr Beneerrr ANTV, tingkat kesenjangan paling besar terdapat pada item
134
pertanyaan dapat menghilangkan stress yaitu 14,75% (tingkat pemenuhan 85,25 %) sedangkan tingkat kesenjangan paling besar terdapat pada item pertanyaan menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun, memberikan informasi kepada orang lain dan memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain yaitu 27.87% (tingkat pemenuhan 72,13 %), hal ini berarti program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV mampu memenuhi kepuasan responden. Terpenuhinya kebutuhan yang diharapkan oleh kedua media terutama Opera Van Java Trans 7 berdasarkan analisis kesenjangan dapat dipengaruhi oleh faktor pola penggunaan media oleh responden kurang tinggi atau tergolong sedang. Tingkat pola penggunaan media yang baik pada penelitian ini berpengaruh pada tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Kendala yang dihadapi responden dalam penggunaan media menjadikan kebutuhan informasi yang diberikan oleh media tidak dapat secara maksimal dapat diterima oleh responden, padahal kepuasan yang diharapkan responden cukup tinggi. Hal ini menyebabkan kesenjangan kepuasan pada banyak item kebutuhan responden setelah menyaksikan program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV. 5. Media yang lebih memuaskan responden Berdasarkan analisis kesenjangan kepuasan pada masing-masing motif kebutuhan responden dari 4 motif dengan 13 item kebutuhan, semua item kebutuhan dapat dipenuhi oleh Opera Van Java Trans 7 maupun Segeerrr
135
Beneerrr Antv. Kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy) yang diperoleh responden setelah menonton progran acara komedi Opera Van Java di Trans 7 termasuk kategori sedang 16,67% (tingkat pemenuhan 83,33%) dan Segeerrr Beneerrr di ANTV termasuk kategori rendah 23,58% (tingkat pemenuhan 76,42%). Sehingga program acara Opera Van Java Trans 7 mempunyai prosentase kesenjangan yang lebih kecil dibandingkan dengan program acara Segeerrr Beneerrr ANTV. Hal ini berarti program acara Opera Van Java Trans7 lebih memuaskan dibandingkan program acara Segeerrr Beneerrr ANTV. B. Saran Setelah melakukan penelitian di mahasiswa komunikasi jalur swadana transfer terhadap program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV maka penyusun menyarankan : 1. Untuk Opera Van Java Trans 7 Dari hasil penelitian diketahui tingginya harapan responden akan kebutuhan untuk dapat menghilangkan stress untuk dapat dicarikan pemenuhannya melalui program acara Opera Van Java Trans 7. Sehingga tim kreatif Opera Van Java Trans 7 diharapkan mampu memberikan ide-ide terobosan yang segar sehingga pemirsa tidak bosan dengan Opera Van Java Trans 7.
136
2. Untuk Segeerrr Beneerrr ANTV Dari hasil penelitian pada program acara Segeerrr Beneerrr ANTV diketahui tingginya harapan responden untuk menambah informasi tentang komedian pendatang baru untuk dicarikan pemenuhannya melalui program acara Segeerrr Beneerrr. Sehingga produser Segeerrr Beneerrr ANTV perlu mencari bakat-bakat komedian baru yang berkualitas, yang mampu menghibur pemirsa.