KESEHATAN DALAM KERANGKA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) RAPAT KERJA KESEHATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PALANGKARAYA, 17 FEBRUARI 2016 ANUNG SUGIHANTONO – DIRJEN KESEHATAN MASYARAKAT Email :
[email protected] WA : 08122936774 ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016 KETUA
1
SISTEMATIKA 1. 2. 3. 4.
PENCAPAIAN MDGs 2014 TRANSISI MDGs MENUJU SDGs POSISI KESEHATAN DALAM KERANGKA SDGs RENCANA TINDAK LANJUT (PUSAT DAN DAERAH) 5. PENUTUP ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
2
PENCAPAIAN MDGs 2014 (Laporan MDGs 2014, Bappenas) UNFINISHED BUSINESS BIDANG KESEHATAN Dari 31 indikator MDGs terkait sektor kesehatan: a. 7 ACHIEVED b. 17 ON TRACK c. 7 OFF TRACK (4 DI ANTARANYA MERUPAKAN INDIKATOR OUTCOME)
(Workshop SDGs Bappenas, 10 Nov 2015)
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
3
KELANJUTAN MDGs 2000
2030
2015
PENEKANAN SDGs: 5P : PEOPLE, PLANET, PEACE, PROSPERITY AND PARTNERSHIP DAMPAK POSITIF MDGs BAGI SEKTOR KESEHATAN: a. Meningkatnya kesadaran isu kesehatan b. Meningkatnya alokasi anggaran kesehatan c. Menyatunya arah pembangunan kesehatan d. Integrasi monitoring dan evaluasi untuk isu-isu prioritas ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
4
TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2030/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) • Disebut juga dengan Global Goals • Terdiri dari: – 17 goals/ tujuan – 169 target – ±220-300 indikator (sedang dalam proses perumusan, akan ditetapkan Maret 2016)
Seluruh tujuan SDGs adalah sebuah kesatuan sistem pembangunan, tidak mementingkan satu isu tertentu. INTEGRASI PEMBANGUNAN NASIONAL ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
5
17 TUJUAN SDGs AGENDA 2030/ #GlobalGoals
Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun [7 target] Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang berkelanjutan [8 target]
Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia [13 target] Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang [10 target] Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan perempuan [9 target] Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang [8 target] ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
6
17 TUJUAN SDGs AGENDA 2030/ #GlobalGoals
Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan dan modern bagi semua orang [5 target] Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang [11 target]
Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi [8 target] Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara [10 target] Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan [10 target] Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan [11 target] ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
7
17 TUJUAN SDGs AGENDA 2030/ #GlobalGoals Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya [5 target]
Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan [10 target] Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati [12 target] Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan [12 target]
Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan [19 target] ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
8
DAMPAK YANG DIHARAPKAN SDGs 1
PENGURANGAN KEMISKINAN, PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG MERATA, MATA PENCAHARIAN DAN PEKERJAAN LAYAK
2
AKSES MERATA KEPADA PELAYANAN DAN JAMINAN SOSIAL
3
KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN DAN MEMPERTINGGI KETAHANAN TERHADAP BENCANA
4
PEMERINTAHAN YANG DITINGKATKAN KUALITASNYA DAN AKSES MERATA KEPADA KEADILAN BAGI SEMUA ORANG
Kategori area cross-cutting: (United Nations Partnership for Development 2016-2020) HAM, Kepemudaan, Kesetaraan Jender, HIV/AIDS, Manajemen Data dan Statistik ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016 9
POSISI KESEHATAN DALAM KERANGKA SDGs
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
10
PERHATIAN KHUSUS SEKTOR KESEHATAN Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang berkelanjutan [8 target]
GIZI MASYARAKAT Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia [13 target]
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan perempuan [9 target]
AKSES KESPRO, KB
Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang [8 target]
SANITASI DAN AIR BERSIH
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
11
GIZI DALAM KERANGKA SDGs
Tujuan #1: “Menanggulangi Kelaparan dan Kemiskinan”
Tujuan #2: “Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang berkelanjutan” 2.1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di sepanjang tahun.
• Unfinished business melanjutkan pembangunan gizi. • Pada SDGs diarahkan pada solusi 2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, berkelanjutan, yaitu peningkatan akses termasuk mencapai target internasional 2025 untuk pangan dan produksi pertanian. penurunan stunting dan wasting pada balita dan • Melalui inovasi strategi, termasuk mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita implementasi Perpres 42 Tahun 2013 dan hamil dan menyusui, serta lansia. kesepakatan ICN2 menuju target WHA 2025. ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
12
KESEHATAN DALAM KERANGKA SDGs Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia
13 Target (9 Target + 4 Means of Implementation)
Unfinished business: 1. Penurunan AKI, AKBa, AKN 2. HIV/AIDS, TB, Malaria 3. Akses Kesehatan Reproduksi (termasuk KB, ASFR)
Perhatian baru: 1. Kematian akibat PTM 2. Penyalahgunaan narkotika dan alkohol Seluruh isu kesehatan diintegrasikan 3. Kecelakaan lalu lintas dalam satu tujuan (nomor 3). 4. Universal Health Coverage 5. Kontaminasi dan polusi air, udara, tanah Upaya pencapaian harus terintegrasi. Penanganan krisis dan kegawatdaruratan 13 ANUNG utk RAKERKESDA 6. KALTENG 2016
KESEHATAN DALAM KERANGKA SDGs2 (CROSS-CUTTING ISSUES)
Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan perempuan 1. 2. 3.
Sunat Perempuan (Female Genital Mutilation) Akses kepada pelayanan kesehatan reproduksi, termasuk KB Pendidikan dan informasi kesehatan seksual dan reproduksi pada wanita dan remaja
Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang Perilaku hidup bersih dan sehat terkait: 1. Akses kepada air bersih 2. Akses sanitasi dasar layak ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
14
GAMBARAN INTERAKSI GOAL 2, 3, 5, 6 OUTCOME
PROSES
INPUT 3.c. Secara substansial meningkatkan pembiayaan kesehatan serta rekrutmen, pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di negaranegara berkembang, terutama negara-negara tertinggal dan negara bagian pulau kecil yang sedang berkembang.
3.5. Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang membahayakan 3.7. Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi , termasuk keluarga berencana (KB), informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional. 3.a. Memperkuat implementasi FCTC WHO di seluruh negara, sesuai keperluan 3.b. Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular maupun tidak menular ..., menyediakan akses kepada obat dan vaksin dasar yang terjangkau, ..., dan, pada khususnya, menyediakan akses obat bagi semua orang. 3.d. Memperkuat kapasitas seluruh negara, khususnya negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini, penurunan risiko serta pengelolaan risiko kesehatan nasional dan global. 5.3. Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti pernikahan anakanak, usia dini dan terpaksa, serta sunat perempuan. 5.6. Menjamin akses semesta kepada kesehatan seksual dan reproduksi serta hak-hak reproduksi
OUTPUT 3.3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit bersumber air dan penyakit menular lainnya. 3.8. Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang. 6.1. Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata 6.2 Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi semua orang serta mengakhiri defekasi terbuka, memberi perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan wanita serta orang-orang yang berada pada situasi rentan
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
2.1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di sepanjang tahun. 2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia. 3.1. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup 3.2. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 KH 3.4. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental. 3.6. Pada 2020, mengurangi setengah jumlah global kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas. 3.9 Pada 2030, mengurangi secara substansial kematian dan kesakitan akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air, dan tanah.
15
KESEHATAN SEBAGAI INPUT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN OUTCOME
INPUT 3.8. Mencapai UNIVERSAL HEALTH COVERAGE, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang.
PROSES 8.5 Pada tahun 2030 , mencapai kondisi pekerja tetap dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua wanita dan laki-laki , termasuk untuk orang-orang muda dan penyandang cacat, dan upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya.
OUTPUT 1.1. Pada 2030, mengentaskan kemiskinan pada semua orang, di mana pun, saat ini ukurannya adalah orang-orang yang penguhidupannya kurang dari USD 1,25/ hari 1.2. Pada 2030, mengurangi setidaknya setengah jumlah laki-laki, perempuan, dan anak-anak di segala usia yang hidup dalam kemiskinan di segala dimensi menurut definisi nasional
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
10.1 Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan mempertahankan pertumbuhan pendapatan dari 40 persen populasi terbawah pada tingkatan yang lebih tinggi dari ratarata nasional 10.2 Pada tahun 2030, memberdayakan dan mempromosikan inklusi sosial, ekonomi dan politik dari semua, tanpa memandang usia, jenis kelamin, disabilitas, ras, etnis, asal, agama atau status ekonomi atau lainnya
16
KESEHATAN SEBAGAI OUTCOME PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN INPUT 9.1 Mengembangkan kualitas, infrastruktur yang handal, berkelanjutan dan tangguh, termasuk daerah dan infrastruktur lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan fokus pada akses yang dapat diterima semua orang dan merata untuk semua
PROSES 6.1. Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata 6.2 Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi semua orang serta mengakhiri defekasi terbuka, memberi perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan wanita serta orangorang yang berada pada situasi rentan
OUTPUT 2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia.
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
OUTCOME 3.2. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 KH
17
TINDAK LANJUT PEMERINTAH PUSAT (Rekomendasi Deputi Bidang SDA dan LH - Bappenas, 2015) 1.
Pemetaan ketersediaan indikator di tingkat nasional (sesuai dengan RPJMN 2015-2019) berikut ketersediaan data dan informasi pendukungnya. Kementerian Kesehatan RI melalui Sekretariat Pembangunan Sektor Kesehatan Pasca 2015 sedang melakukan kajian terhadap calon-calon indikator SDGs terkait sektor kesehatan.
2.
Koordinasi dengan K/L di tingkat nasional dan SKPD di daerah untuk verifikasi indikator dan sinergitas program pembangunan
3.
Sosialisasi kepada para pihak baik di pusat maupun daerah
4.
Membangun kemitraan multisektor antara pemerintah dengan CSOs, akademisi, sektor swasta, filantropis, media, dan mitra Internasional
5.
Menyiapkan Peraturan Perundangan sebagai dasar pelaksanaan SDGs, serta koordinasi (Pusat dan Daerah) dalam pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan Pelaporan ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
18
TINDAK LANJUT PEMERINTAH DAERAH UNTUK PENCAPAIAN SDGs PADA SEKTOR KESEHATAN 1.
MENGIDENTIFIKASI INDIKATOR GOALS MDGS YANG BELUM TERCAPAI untuk ukuran nasional ataupun daerah sesuai RPJMD dan memastikannya agar menjadi bagian dari pencapaian target SDGs pada tahun yang akan datang,
2.
MEMASUKKAN DALAM DOKUMEN PERENCANAAN DI DAERAH sesuai dengan periodisasi kepala daerah,
3.
MEMASTIKAN AGENDA TELAH MASUK DALAM RPJMD yang sedang disusun khususnya bagi 269 Daerah yang melaksanakan Pilkada serentak tanggal 9 Desember 2015,
4.
MENGIDENTIFIKASI PRAKTEK CERDAS PELAKSANAAN MDGS DAN ATAU KESALAHAN PRAKTEK MDGS UNTUK MENYUSUN STRATEGI SDGS sambil menunggu kejelasan indikator nasional yang sedang dalam proses pembahasan, dan
5.
MENETAPKAN KOORDINATOR SDGS bidang Kesehatan di institusi masing-masing untuk memudahkan koordinasi pada tahun 2016 – keKALTENG depan.2016 ANUNG utk RAKERKESDA
19
PENUTUP
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
20
POSISI INDONESIA
Indonesia termasuk didalam 17 negara, diantara 117 negara, yg mempunyai ketiga masalah Stunting, Wasting dan Overweight pada Balita
Indonesia termasuk didalam 47 negara dari 122 negara yang mempunyai masalah Stunting pd balita dan Anemia pada WUS Posisi Indonesia: Cakupan untuk 3 Intervensi (IMD, ASI eksklusif, TTD u/Ibu Hamil) dari 5 Intervensi, rendah
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
GNR, 2014
21
PENCAPAIAN MDGs KESEHATAN 2014 (Laporan MDGs 2014, Bappenas)
Belum tercapai, namun tergolong on track
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
22
PEMBANGUNAN GIZI MASYARAKAT
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
RISKESDAS, 2013
23
POSISI DAYA SAING INDONESIA 2014-2015
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
GCI REPORT –WEF 2015
24
PILAR KESEHATAN DAN PENDIDIKAN SUDAH CUKUP TINGGI, NAMUN MASIH JAUH DIBAWAH
PERUBAHAN PARADIGMA KESEHATAN SEBAGAI INPUT DAN INVESTASI ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
25
PETA KERAWANAN PANGAN INDONESIA 2015
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
BKP DAN WFP, 2015
26
GIZI, KEMISKINAN DAN PERTUMBUHAN
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
27
DAMPAK JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG AKIBAT GANGGUAN GIZI PADA MASA JANIN DAN ANAK USIA DINI
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
28
IMPACT OF MICRONUTRIENT DEFECIENCY
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
29
POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA Kepala Rumah Tangga Lelaki vs Kepala Rumah Tangga Perempuan
Perkembangan Pola Pengeluaran Makanan Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Kelamin Kepala Rumah Tangga, 2007–2012 KRT Lelaki 2007
KRT Perempuan 2012
2007
2012
0%
Umbi-umbian Bumbu-bumbuan Konsumsi lainnya Kacang-kacangan Minyak dan lemak Daging Bahan minuman Buah-buahan Telur dan susu Ikan Sayur-sayuran Tembakau dan sirih Padi-padian Makanan dan minuman jadi
10% 20% 30% 40%
50% 60% 70% 80% 90%
100% Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, Diolah
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
Sumber : WFP Report 2014 30
KAMPANYE GIZI NASIONAL MODEL
KAMPANYE Intervensi tingkat kabupaten dan desa didukung oleh media massa untuk menjangkau audiens nasional • Komunikasi antarpribadi & kegiatan berbasis masyarakat merupakan komponen utama • Kampanye media massa untuk memperkuat penetrasi pesan dan menjangkau khalayak nasional ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
31
MATERI KAMPANYE Iklan televisi Poster Spanduk Buku panduan kader Video advokasi Brosur advokasi Presentasi Advokasi Jingle
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
32
Program Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM) terdiri dari 3 Kegiatan, yaitu ;(1) Demand Side, (2) Supply Side, dan (3) Kampanye, Monitoring dan Evaluasi.
Penguatan pemberdayaan masyarakat melalui PNPM Generasi (Demand Side)
Kampanye Perubahan Perilaku, M&E dan manajemen
Penguatan penyedia pelayanan (Supply Side)
1. PerenPendampingan 2. Perencanaan Partisipatif 3. Pemberian Block Grant pada Masyarakat
1. Pelatihan bagi Tenaga Kesehatan 2. Penyediaan dan Pemberian Multiple Micro Nutrient bagi Ibu Hamil dan Anak 6 – 24 bulan 3. Penyediaan Alat Ukur dan Pengukuran Panjang Badan 4. Pemicuan Sanitasi 5. Pelibatan Pihak Swasta
Kalimantan Tengah
1. Kampanye Gizi Nasional 2. Management 3. MONEV
Sulawesi Utara Sulawesi Barat Gorontalo
Kalimantan Barat
11 Propinsi 64 Kabupaten
Sumatera Selatan:
Maluku
Jawa Barat
Jawa Timur NTT NTB:
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
33
TERIMA KASIH SEKRETARIAT PEMBANGUNAN SEKTOR KESEHATAN PASCA TAHUN 2015 E-mail:
[email protected] /
[email protected] ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
34
LAMPIRAN Uraian target seluruh goal SDGs
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
35
Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun [7 target] 1.1. Pada 2030, mengentaskan kemiskinan pada semua orang, di mana pun, saat ini ukurannya adalah orangorang yang penguhidupannya kurang dari USD 1,25/ hari 1.2. Pada 2030, mengurangi setidaknya setengah jumlah laki-laki, perempuan, dan anak-anak di segala usia yang hidup dalam kemiskinan di segala dimensi menurut definisi nasional 1.3. Implementasi nasional sistem dan ukuran jaminan sosial yang layak untuk semua orang, termasuk yang terbawah, dan pada 2030 mencapai cakupan luas atas penduduk miskin dan rentan 1.4. Pada 2030 menjamin bahwa seluruh laki-laki dan perempuan, terutama yang miskin dan rentan, memiliki hak yang setara atas sumber daya ekonomi, sebagaimana pula akses pada pelayanan dasar, kepemilikan dan kendali atas tanah dan bentuk properti lainnya, harta warisan, sumber daya alam, teknologi baru dan layanan keuangan yang layak, termasuk microfinance 1.5. Pada 2030, membangun ketahanan penduduk miskin dan yang berada dalam situasi rentan, serta mengurangi keterpaparan dan kerentanan mereka terhadap kejadian ekstrem terkait iklim serta bencana dan goncangan ekonomi, sosial dan lingkungan lainnya ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
36
Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun [7 target] MEANS OF IMPLEMENTATION: 1.a. Memastikan mobilisasi berarti atas sumber daya dari berbagai sumber, termasuk melalui kerja sama pembangunan yang telah ditingkatkan, untuk menyediakan alat yang mencukupi serta terprediksi untuk negara-negara berkembang, terutama negara tertinggal, untuk mengimplementasikan program dan kebijakan untuk mengakhiri kemiskinan di seluruh dimensinya 1.b. Menyusun kerangka kebijakan yang kuat di tingkat nasional, regional, dan internasional, berdasaran strategi pembangunan yang pro-rakyat miskin serta sensitif gender, untuk mendukung investasi yang telah dipercepat dalam tindakan pengentasan kemiskinan ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
37
TARGET GIZI MASYARAKAT 2.1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di sepanjang tahun. 2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia. 2.3. Pada tahun 2030, menduakalilipatkan produktivitas dan pendapatan pertanian pada produsen berskala kecil, terutama wanita, bangsa pribumi, petani keluarga, peternak dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan merata kepada tanah, input dan sumber daya produktif lainnya, pengetahuan, layanan keuangan, pasar dan peluang untuk pekerjaan pertambahan nilai maupun non-pertanian 2.4. Pada tahun 2030, memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan mengimplementasikan praktik pertanian yang berketahanan yang meningkatkan produktivitas dan produksi, yang membantu mempertahankan ekosistem, yang memperkuat kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrem, kekeringan, banjir dan bencana lainnya serta yang secara progresif meningkatkan kualitas daratan dan tanah 2.5. Pada tahun 2020, mempertahankan keanekaragaman genetik pada bibit, tanaman budidaya serta hewan ternak dan jinak beserta spesies liar terkaitnya, termasuk secara bijaksana mengelola dan melakukan diversifikasi bank bibit dan tanamandi tingkat nasional, regional, dan internasional, serta memastikan akses kepada bagi hasil, dan bagi hasil yang adil dan merata melalui ANUNGpengetahuan utk RAKERKESDA KALTENG 2016 disetujui secara internasional 38 penggunaan sumber daya genetik dan asosiasi tradisional, sebagaimana
TARGET GIZI MASYARAKAT2 MEANS OF IMPLEMENTATION / PERANGKAT IMPLEMENTASI
2.a. Meningkatkan investasi, termasuk melalui peningkatan kerja sama internasional, pada infrastruktur pedesaan, penelitian dan ekstensifikasi layanan pertanian, pengembangan teknologi dan bank genetik tanaman dan ternak untuk peningkatan kapasitas produksi pertanian di negara berkembang, khususnya negara tertinggal 2.b. Mengoreksi dan mencegah restriksi perdagangan serta distorsi pada pasar pertanian dunia, termasuk melalui eliminasi paralel segala bentuk subsidi ekspor pertanian dan segala jenis ekspor yang berdampak serupa, sesuai mandat Doha Development Round
2.c. Mengadopsi cara-cara untuk memastikan fungsi pasar komoditas pangan yang semestinya berikut turunannya serta memfasilitasi akses tepat waktu kepada informasi pasar, termasuk mengenai cadangan pangan untuk membantu membatasi perubahan ekstrem harga pangan
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
39
TARGET SISTEM KESEHATAN NASIONAL 3.1. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup 3.2. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 KH 3.3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit bersumber air dan penyakit menular lainnya. 3.4. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental. 3.5. Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang membahayakan 3.6. Pada 2020, mengurangi setengah jumlah global kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas 3.7. Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi , termasuk keluarga berencana (KB), informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional. 3.8. Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang. 3.9 Pada 2030, mengurangi secara substansial kematian dan kesakitan akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air, dan tanah. ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
40
TARGET SISTEM KESEHATAN NASIONAL2 MEANS OF IMPLEMENTATION / PERANGKAT IMPLEMENTASI
3.a. Memperkuat implementasi FCTC WHO di seluruh negara, sesuai keperluan 3.b. Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular maupun tidak menular yang mempengaruhi terutama negara-negara berkembang, menyediakan akses kepada obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai Doha Declaration tentang TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan hak negara berkembang untuk menggunakan secara penuh ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek terkait Perdagangan pada Hak Properti Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan, pada khususnya, menyediakan akses obat bagi semua orang. 3.c. Secara substansial meningkatkan pembiayaan kesehatan serta rekrutmen, pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di negara-negara berkembang, terutama negaranegara tertinggal dan negara bagian pulau kecil yang sedang berkembang. 3.d. Memperkuat kapasitas seluruh negara, khususnya negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini, penurunan risiko serta pengelolaan risiko kesehatan nasional dan global. ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
41
Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang [10 target] 4.1. Pada 2030 memastikan bahwa seluruh anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang gratis, merata dan berkualitas yang mengarah pada dampak pembelajaran yang relevan dan efektif 4.2. Pada 2030 memastikan bahwa seluruh anak perempuan dan laki-laki memiliki akses kepada pengembangan, perawatan, dan pendidikan pra-dasar usia dini yang berkualitas sehingga siap untuk mengikuti pendidikan dasar 4.3. Pada 2030 memastikan akses pendidikan teknis, kejuruan, dan tersier yang merata untuk seluruh perempuan dan laki-laki, termasuk untuk universitas 4.4. Pada 2030, meningkatkan secara substansial jumlah anak muda dan orang dewasa yang memiliki keterampilan relevan, termasuk keterampilan teknis dan kejuruan untuk lapangan pekerjaan, pekerjaan serta kewirausahaan yang layak 4.5. Pada 2030, menghilangkan kesenjangan gender dalam pendidikan dan memastikan akses yang merata kepada seluruh jenjang pendidikan dan pelatihan kejuruan bagi masyarakat rentan, termasuk penyandang disabilitas, penduduk pribumi dan anak-anak yang dalam kondisi rentan 4.6. Pada 2030, memastikan bahwa seluruh anak muda dan proporsi substansial orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan, mencapai kemampuan mmebaca dan berhitung 4.7. Pada 2030, memastikan bahwa seluruh peserta pembelajaran memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, termasuk, di antaranya, melalui pendidikan berkelanjutan , serta gaya hidup, hak asasi, kesetaraan gender, promosi budaya damai dan anti-kekerasan, kependudukan global serta penghargaan terhadap keberagaman budaya yang (juga) berkelanjutan dan daripada kontribusi budaya kepada pembangunan berkelanjutan ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016 42
Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang [10 target] MEANS OF IMPLEMENTATION: 4.a. Membangun dan mengupgrade fasilitas pendidikan yang sensitif anak-anak, penyandang disabilitas, dan gender, serta menyediakan lingkungan pembelajaran yang aman, antikekerasan, inklusif dan efektif bagi semua orang 4.b. Pada 2020, memperluas ketersediaan beasiswa secara substansial di tingkat global untuk negara-negara berkembang, terutama negara tertinggal, negara bagian berkembang berupa pulau kecil serta negara Afrika, untuk pendaftaran pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan dan teknologi informasi dan edukasi, program teknis, permesinan dan ilmiah pada negara maju maupun negara berkembang lainnya 4.c. Pada 2030, meningkatkan secara substansial suplai guru berkualifikasi, termasuk melalui kerja sama internasional untuk pelatihan guru di negara berkembang, terutama negara tertinggal dan negara bagian berkembang berupa pulau kecil ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
43
TARGET AKSES KESEHATAN REPRODUKSI 5.1. Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap wanita dan perempuan di mana pun 5.2. Menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap seluruh wanita dan perempuan pada ruang publik maupun pribadi, termasuk perdagangan manusia, seks dan jenis eksploitasi lainnya 5.3. Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti pernikahan anak-anak, usia dini dan terpaksa, serta sunat perempuan. 5.4. Mengakui dan memberi nilai pada pelayanan tak berbayar dan pekerja rumah tangga dengan penyediaan kebijakan-kebijakan layanan umum, infrastruktur dan jaminan sosial, serta promosi pembagian tanggung jawab dalam rumah tangga dan keluarga sesuai dengan kondisi nasional 5.5. Memastikan partsipasi penuh dan efektif serta peluang yang sama untuk kepemimpinan pada seluruh tingkat pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan masyarakat 5.6. Menjamin akses semesta kepada kesehatan seksual dan reproduksi serta hak-hak reproduksi sebagaimana yang disetujui, sesuai Programme of Action of the International Conference on Population and Development serta Beijing Platform for Action berikut dokumen hasil konferensi kajiannya ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
44
TARGET AKSES KESEHATAN REPRODUKSI2 MEANS OF IMPLEMENTATION / PERANGKAT IMPLEMENTASI
5.a. Melakukan reformasi untuk memberikan kesetaraan hak sumber daya ekonomi kepada wanita, sebagaimana pula akses kepada kepemilikan dan kendali atas tanah dan properti lainnya, layanan keuangan, harta warisan, dan sumber daya alam, sesuai hukum nasional 5.b. Meningkatkan penggunaan teknologi yang mendukung, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, untuk mendorong pemberdayaan perempuan 5.c. Mengadopsi dan memperkuat kebijakan yang logis serta legislasi yang dapat ditegakkan untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan seluruh wanita dan perempuan di segala tingkatan ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
45
TARGET SANITASI DAN AIR BERSIH 6.1. Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata
6.2 Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi semua orang serta mengakhiri defekasi terbuka, memberi perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan wanita serta orangorang yang berada pada situasi rentan 6.3. Meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan penumpukan sampah, dan meminimalisir pembuangan kimia dan materi berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang tidak dimurnikan serta meningkatkan daur ulang dan penggunaan kembali yang aman secara global 6.4. Meningkatkan efisiensi penggunaan air di seluruh sektor dan memastikan pengambilan dan suplai air tawar yang berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan dan secara substansial mengurangi jumlah orang yang mengalami kelangkaan air 6.5. Mengimplementasikan pengelolaan sumber daya air terintegrasi di seluruh tingkatan, termasuk melalui kerja sama transperbatasan, sebagaimana mestinya 6.6. Melindungi dan memulihkan ekosistem terkait air, termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, mata air dan danau ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016 46
TARGET SANITASI DAN AIR BERSIH2
MEANS OF IMPLEMENTATION / PERANGKAT IMPLEMENTASI
6.a. Memperluas kerja sama internasional dan dukungan peningkatan kapasitas untuk negara-negara berkembang dalam aktivitas dan program terkait air dan sanitasi, termasuk teknologi pemanenan air, pemurnian dari garam, efisiensi air, penanganan limbah, serta daur ulang dan penggunaan kembali 6.b. Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat lokal dalam perbaikan pengelolaan air dan sanitasi
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
47
Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan dan modern bagi semua orang [5 target] 7.1 Pada 2030, menjamin akses universal kepada layanan energi yang terjangkau, terpercaya, dan modern. 7.2 Pada 2030, meningkatkan secara substansial pembagian energi terbarukan dalam paduan energi global (global energy mix).
7.3 Pada 2030, menduakalilipatkan angka perbaikan global untuk efisiensi energi. MEANS OF IMPLEMENTATION: 7.a. Pada 2030, meningkatnya kerjasama international untuk memfasilitasi akses teknologi dan penelitian energi bersih, termasuk energi terbarukan, efisiensi energi serta teknologi energi fosil yang lebih canggih dan bersih, juga mempromosikan investasi infrastruktur energi dan teknologi energi bersih. 7.b. Pada 2030, memperluas infrastruktur dan meningkatkan teknologi untuk pasokan energi modern dan berkelanjutan bagi semua di negara-negara berkembang, khususnya negara tertinggal dan negara kecil kepulauan, dan negara berkembang terkurung daratan (landlocked), sesuai dengan program pendukung masing-masing.
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
48
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang [11 target]
8.1 Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai dengan kondisi nasional, khususnya, pertumbuhan produk domestik bruto minimal 7 persen per tahun di negara-negara berkembang. 8.2 Mencapai tingkat yang lebih tinggi dari produktivitas ekonomi melalui diversifikasi , peningkatan teknologi dan inovasi, termasuk melalui fokus pada sektor nilai tinggi dan padat tenaga kerja. 8.3 Mendorong kebijakan berorientasi pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja yang layak , kewirausahaan , kreativitas dan inovasi dan memotivasi formalisasi bentuk usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk melalui ketersediaan akses layanan keuangan. 8.4 Meningkatkan secara progresif sampai tahun 2030 , efisiensi sumber daya global dalam konsumsi dan produksi dan berusaha untuk memisahkan pertumbuhan ekonomi dari degradasi lingkungan, sesuai dengan kerangka 10 tahun program konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, dengan negara-negara berkembang yang maju memimpin 8.5 Pada tahun 2030 , mencapai kondisi pekerja tetap dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua wanita dan laki-laki , termasuk untuk orang-orang muda dan penyandang cacat, dan upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya. 8.6 Pada tahun 2020 , secara substansial mengurangi proporsi pemuda tidak dalam pekerjaan , pendidikan atau pelatihan . ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
49
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang [11 target]
8.7
Mengambil tindakan efektif dan segera untuk menjamin pelarangan dan penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, memberantas kerja paksa dan pada tahun 2025 , akhir pekerja anak dalam segala bentuknya, termasuk perekrutan dan penggunaan tentara anak 8.8 Melindungi hak-hak buruh dan mempromosikan aman dan aman lingkungan kerja untuk semua pekerja, termasuk pekerja migran, migran perempuan khususnya , dan orang-orang dalam pekerjaan berbahaya 8.9 Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan kebijakan untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menciptakan pekerjaan dan mempromosikan budaya lokal dan produk 8.10 Memperkuat kapasitas lembaga keuangan domestik untuk mendorong dan memperluas akses layanan perbankan , asuransi dan keuangan untuk semua
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
50
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang [11 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION: 8.a Meningkatkan dukungan bantuan dan perdagangan untuk negara-negara berkembang, terutama negara-negara tertinggal, termasuk melalui Enhanced Integrated Framework for Trade-Related Technical Assistance to Least Developed Countries (Kerangka Kerja Terintegrasi yang Baik untuk Asistensi Teknis terkait Perdagangan untuk Negara-Negara Teringgal) 8.b Pada 2020, mengambangkan dan mengoperasionalisasikan strategi global untuk pekerjaan bagi anak muda dan mengimplementasikan Global Jobs Pact of the International Labour Organization (Pakta Pekerjaan Global yang dikeluarkan oleh ILO
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
51
Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi [8 target] 9.1 Mengembangkan kualitas, infrastruktur yang handal, berkelanjutan dan tangguh, termasuk daerah dan infrastruktur lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan fokus pada akses yang dapat diterima semua orang dan merata untuk semua 9.2 Mempromosikan industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, pada tahun 2030, secara signifikan meningkatan peran dunia kerja dan GDP, sejalan dengan kondisi nasional, dan menggandakan pangsa di negara berkembang. 9.3 Meningkatkan akses industri skala kecil dan industri lainnya, khususnya di negara-negara berkembang, ke layanan keuangan, termasuk kredit yang mudah diterima, dan integrasi mereka ke dalam rantai nilai dan pasar 9.4 Pada tahun 2030, upgrade infrastruktur industri agar berkelanjutan, dengan peningkatan sumber daya yang efisiensi dan penggunaan teknologi yang lebih bersih dan ramah lingkungan, dengan semua negara mengambil tindakan sesuai dengan mereka kemampuan masing-masing 9.5 Meningkatkan penelitian ilmiah, meningkatkan kemampuan teknologi sektor industri di semua negara, khususnya negara-negara berkembang, termasuk, pada tahun 2030, mendorong inovasi dan meningkatkan jumlah peneliti dan pekerja pengembang per 1 juta orang berdasarkan [x] per persen dan publik dan belanja penelitian dan pengembangan. ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
52
Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi [8 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION: 9.a Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan tangguh di negara-negara berkembang melalui peningkatan keuangan , dukungan teknologi dan teknis untuk negaranegara Afrika , negara berkembang yang paling kecil, negara berkembang daratan dan negara berkembang kepulauan kecil. 9.b Mendukung pengembangan teknologi domestik, penelitian dan inovasi dalam di negara berkembang, termasuk dengan memastikan kebijakan lingkungan yang kondusif untuk semua, antara lain diversifikasi industri dan komoditas nilai tambah. 9.c Peningkatan yang signifikan dalam akses teknologi informasi dan komunikasi dan berusaha untuk memberikan akses universal dan dapat diterima semua ke Internet di negara-negara kurang berkembang pada tahun 2020 ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
53
Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara [10 target]
10.1 Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan mempertahankan pertumbuhan pendapatan dari 40 persen populasi terbawah pada tingkatan yang lebih tinggi dari rata-rata nasional 10.2 Pada tahun 2030, memberdayakan dan mempromosikan inklusi sosial, ekonomi dan politik dari semua, tanpa memandang usia, jenis kelamin, disabilitas, ras, etnis, asal, agama atau status ekonomi atau lainnya 10.3 Memastikan kesempatan yang sama dan mengurangi kesenjangan hasil, termasuk dengan menghilangkan hukum, kebijakan dan praktik yang diskriminatif, serta mempromosikan undang-undang, kebijakan dan tindakan yang sesuai dalam hal ini 10.4 Mengadopsi kebijakan, terutama fiskal, kebijakan upah dan perlindungan sosial, dan secara progresif mencapai kesetaraan yang lebih nyata 10.5 Memperbaiki regulasi dan pengawasan pasar keuangan global dan lembaga-lembaga serta memperkuat pelaksanaan peraturan semacamnya 10.6 Memastikan peningkatan representasi dan suara untuk negara-negara berkembang dalam pengambilan keputusan di lembaga keuangan dan ekonomi internasional global dalam rangka menjadikan lembaga yang efektif, kredibel, akuntabel dan sah 10.7 Memfasilitas migrasi dan mobilitas yangi tertib, aman, teratur dan bertanggung, termasuk melalui penerapan kebijakan migrasi yang direncanakan dan dikelola dengan baik ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
54
Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara [10 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION: 10.a Menerapkan prinsip perlakuan khusus dan berbeda untuk negara-negara berkembang, khususnya negara tertinggal khususnya sesuai dengan perjanjian World Trade Organization. 10.b Mendorong bantuan keuangan pembangunan yang resmi, termasuk investasi asing langsung, di mana kebutuhan paling besar seperti di negara-negara berkembang khususnya, Afrika negara, negara pulau kecil dan negara-negara berkembang yang terkurung daratan, berkembang sesuai dengan rencana dan program nasional mereka 10.c Pada tahun 2030 , mengurangi kurang dari 3 persen biaya transaksi pengiriman uang migran dan menghilangkan koridor remittance dengan biaya yang lebih tinggi dari 5 persen
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
55
Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan [10 target]
11.1. Pada 2030, memastikan akses semua orang terhadap tempat tinggal dan pelayanan dasar yang layak, aman dan terjangkau serta memajukan daerah kumuh 11.2. Pada 2030, membuka akses semua orang terhadap sistem transportasi yang aman, murah, terjangkau dan berkelanjutan, meningkatkan keamanan jalan, terutama dengan memperluas transportasi publik, dengan perhatian khusus kepada mereka yang memerlukan seperti perempuan, anak-anak, orang-orang dengan kebutuhan khusus dan lanjut usia. 11.3. Pada 2030, mendorong urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta kapasitas berpartisipasi, perencanaan dan manajemen pemukiman bagi manusia yang terintegrasi dan berkelanjutan di semua negara 11.4. Penguatan upaya perlindungan dan penjagaan terhadap warisan budaya dan alam dunia 11.5. Pada 2030, mengurangi secara signifikan angka kematian dan jumlah orang yang terpapar serta menurunkan secara substansial kerugian ekonomi terhadap produk domestik bruto yang disebabkan oleh bencana alam, termasuk bencana yang berhubungan dengan air, dengan focus kepada orang miskin dan orang dalam situasi lemah. 11.6. Pada 2030, mengurangi dampak yang merugikan dari lingkungan perkotaan per kapita, termasuk dengan memberikan perhatian khusus kepada kualitas udara serta pengelolaan sampah kota lainnya 11.7. Pada 2030, menyediakan akses yang aman, inklusif dan terjangkau, ruang yang hijau dan terbuka, bagi semua orang terutama untuk perempuan dan anak-anak, lanjut usia dan orang-orang berkebutuhan khusus ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
56
Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan [10 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION:
11.a. Mendukung hubungan ekonomi, sosial dan lingkungan yang positif antara kota, pinggiran kota dan desa melalui penguatan perencanaan pembangunan nasional dan daerah 11.b. Pada 2020, meningkatkan secara substansial jumlah kota dan pemukiman yang mengadopsi dan menerapkan kebijakan dan perencanaan yang terintegrasi menuju inklusivitas, pemanfaatan sumber daya yang efisien, mencegah dan adaptasi terhadap perubahan iklim, ketahanan terhadap bencana, mengembangkan dan menerapkan, sejalan dengan Hyogo Framework, manajemen risiko bencana secara keseluruhan di semua tingkatan. 11.c. Mendukung negara-negara miskin, termasuk melalui bantuan keuangan dan teknis, dalam membangun bangunan yang berkelanjutan dan tangguh dengan memanfaatkan bahan lokal ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
57
Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan [11 target]
12.1. Menerapkan program agenda kerja 10 tahunan dalam konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, semua negara turut ambil bagian, dimana negara-negara maju memimpin, dengan mempertimbangkan pembangunan dan kemampuan negara-negara berkembang 12.2. Pada 2030, mencapai pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan secara manajemen dan efisien 12.3 Pada 2030, mengurangi hingga setengahnya - limbah pangan global per kapita di tingkat retail dan konsumen serta mengurangi kehilangan pangan selama masa rantai produksi dan pasokan, termasuk pasca panen 12.4. Pada 2020, mencapai pengelolaan lingkungan dari bahan kimia dan semua jenis limbah sepanjang siklus kehidupannya, sesuai dengan kerangka kerja internasional yang disepakati, dan secara signifikan mengurangi paparannya/polusi ke udara, air dan tanah untuk meminimalisir dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan 12.5. Pada 2030, mengurangi produksi limbah secara substansi melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang dan penggunaan kembali 12.6. Mendorong perusahaan, terutama perusahaan besar dan transnasional, untuk menerapkan praktik-praktik yang berkelanjutan dan untuk mengintegrasikan informasi yang berkelanjutan di dalam siklus pelaporannya 12.7. Mendorong praktik lelang publik yang berkelanjutan, sejalan dengan kebijakan nasional dan prioritas 12.8. Pada 2030, memastikan semua orang dimanapun berada memiliki informasi dan kepedulian yang sejalan untuk pembangunan dan gaya hidup yang berkelanjutan dalam berinteraksi dengan alam ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
58
Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan [11 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION: 12.a Mendukung negara-negara berkembang dalam penguatan sains dan teknologi untuk dapat lebih maju dalam pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan 12.b Mengembangkan dan menerapkan alat-alat dalam memantau dampak dari pembangunan yang berkelanjutan untuk pariwisata yang berkelanjutan yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta mempromosikan budaya dan produk lokal
12.c Rasionalisasi subsidi bahan bakar fosil yang tidak efisien yang mendorong pemborosan pemakaian dengan menghapus distorsi pasar, sesuai dengan kondisi nasional, termasuk dengan restrukturi pajak dan menghentikan semua subsidi menghambat pembangunan, dimana kondisi itu ada, untuk menggambarkan dampak lingkungannya, dengan mempertimbangkan secara penuh kebutuhan khusus dan kondisi negara-negara berkembang dan meminimalkan dampak buruk yang mungkin terjadi dalam pembangunan dengan cara melindungi orang miskin dan masyarakat yang terkena dampak
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
59
Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya [5 target]
13.1 Memperkuat daya lenting dan kapasitas adaptif terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua negara 13.2 Mengintegrasikan pengukuran perubahan iklim kepada kebijakan nasional, starategi dan perencanaan 13.3 Meningkatkan pendidikan, meningkatkan kesadaran dan kapasitas perorangan dan institusi tentang mitigasi perubahan iklim, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini MEANS OF IMPLEMENTATION: 13.a Mengimplementasikan komitmen yang disetujui/ditandatangani oleh kelompok negara-negara maju pada the United Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim) untuk tujuan mobilisasi bersama $100 milyar setiap tahun pada tahun 2020 dari semua sumber untuk mengatasi kebutuhan negara-negara berkembang pada konteks aksi mitigasi yang bermakna dan transparan dalam implementasi dan operasional penuh the Green Climate Fund (Dana Iklim Hijau) melalui kapitalisasi nya dengan segera. 13.b Mendorong mekanisme untuk meningkatkan kapasitas untuk rencana dan tata kelola yang efektif terkait perubahan iklim di negara-negara berkembang, termasuk fokus pada wanita, generasi muda, lokal dan komunitas yang marjinal/terpinggirkan ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
60
Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan [10 target] 14.1 Pada 2025, mencegah dan menurunkan secara signifikan/nyata segala macam polusi laut, khususnya dari aktivitas daratan, termasuk puing-puing/serpihan dari laut, dan polusi nutrien 14.2 Pada 2025, secara bekelanjutan mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pantai untuk menghindari dampak yang merugikan, termasuk dengan memperkuat daya tahan dan mengambil tindakan restorasi untuk mencapai samudera yang sehat dan produktif 14.3 Meminimalisir dan mengatasi dampak pengasaman laut, termasuk melalui meningkatan kerjasama ilmiah pada semua tingkat 14.4 Pada 2020, secara efektif mengatur pemanenan dan mengakhiri penangkapan ikan yang berlebihan, illegal, tidak terlaporkan, dan penangkapan ikan yang tidak diatur/tidak ada aturannya dan praktik penangkapan ikan yang merusak/destruktif, serta melaksankan manajemen rencana yang berbasis ilmiah, dalam rangka mengembalikan stok ikan dalam waktu yang paling singkat, setidaknya sampai pada tahap mampu memproduksi hasil maksimal yang berkelanjutan, ditentukan dari karakteristik biologisnya 14.5 Pada 2020, melestarikan sedikitnya 10 % area pantai dan laut, sesuai dengan hukum nasional dan internasional dan berdasar pada informasi ilmiah terbaik yang tersedia 14.6 Pada 2020, mencegah beberapa bentuk tertentu dari subsidi perikanan yang berkontribusi terhadap kapasitas berlebih (overcapacity) dan penangkapan ikan yang berlebihan, menghapus subsidi yang berkontribusi terhadap penangkapan ikan yang illegal, tidak terlapor dan tidak diatur dan menahan diri untuk tidak memperkenalkan subsidi baru sejenis, dengan mengetahui bahwa perlakukan special dan berbeda yang tepat dan efektif untuk negara maju dan negara berkembang harus menjadi bagian yang terintegrasi dari negosiasi subsidi perikanan WTO 14.7 Pada 2030, meningkatkan keuntungan ekonomi bagi kepulauan kecil dan negara berkembang dari penggunaan sumber daya laut yang berkelanjutan, termasuk manajemen yang berkelanjutan dari peikanan, aquaculture/perairan dan pariwisata. ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
61
Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan [10 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION: 14.a Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan kapasitas penelitian dan alih teknologi kelautan, mempertimbangkan the Intergovernmental Oceanographic Comission Criteria (Komisi Kriteria antar Pemerintah untuk Kelautan) dan Guidelines on the Transfer of Marine Technology (Pedoman Alih Teknologi Kelautan), dalam rangka meningkatkan kesehatan laut dan untuk meningkatkan kontribusi keragaman hayati kelautan untuk pembangunan negaranegara berkembang, khususnya kepulan kecil dan negara-negara yang belum maju. 14.b Menyediakan akses sumber daya laut dan pasar untuk nelayan kecil 14.c Meningkatkan konservasi dan penggunaan lautan serta sumber dayanya secara berkelanjutan dengan menerapkan hukum internasional sebagaimana tercermin dalam Konvensi Hukum Kelautan PBB yang menyediakan kerangka hukum untuk konservasi dan penggunaan laut dan sumber daya laut yang berkelanjutan. Sebagaimana disebutkan pada paragraf 158 mengenai “The Future We Want/ Masa Depan yang kita Inginkan” (pada naskah deklarasi) ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016 62
Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati [12 target]
15.1. Pada 2020, memastikan konservasi, restorasi, dan penggunaan berkelanjutan dari ekosistem daratan dan perairan darat beserta penggunaannya, pada khususnya hutan, rawa, gunung, dan lahan kering, sejalan dengan kewajiban-kewajiban untuk kesepakatan internasional. 15.2. Pada 2020, mendorong penerapan pengelolaan berkelanjutan seluruh jenis hutan, memperlambat penggundulan hutan, merestorasi hutan terdegradasi dan secara substansial meningkatkan peghutanan dan reboisasi secara global. 15.3. Pada 2030, memerangi penggurunan, restorasi daratan tanah yang terdegradasi, termasuk daratan yang terkena dampak penggurunan, kekeringan dan banjir, serta berusaha mencapai dunia yang bebas dari degradasi daratan. 15.4. ada 2030, memastikan konservasi ekosistem gunung, termasuk keanekaragamanhayatinya, dalam rangka meningkatkan kapasitasnya untuk menyediakan keuntungan yang penting bagi pembangunan berkelanjutan. 15.5. Mengambil tindakan segera dan signifikan untuk mengurangi degradasi habitat alami, menghentikan kerugian keanekaragaman hayati, dan pada 2020, melindungi dan mencegah kepunahan species-spesies yang terancam kepunahan. 15.6. Mendorong pembagian keuntungan yang adil dan merata bersumber penggunaan sumber daya genetik dan mempromosikan akses semestinya kepada sumber daya tersebut sebagaimana kesepakatan internasional. 15.7. Mengambil tindakan segera untuk mengakhiri perburuan dan jual-beli spesies flora dan fauna yang dilindungi serta menangani permintaan dan suplai ilegal untuk produk alam liar. 15.8. Pada 2020, memperkenalkan cara-cara mencegah pengenalan dan secara signifikan mengurangi dampak invasi spesies asing pada ekosistem darat dan laut atau penghilangan spesies prioritas. 15.9. Pada 2020, mengintegrasikan nilai-nilai ekosistem dan keanekaragaman hayati ke dalam perencanaan, pembangunan, strategi dan perhitungan pengentasan kemiskinan tingkat nasional dan lokal. ANUNG utkdi RAKERKESDA KALTENG 2016 63
Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati [12 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION:
15.a. Mobilisasi dan secara signifikan meningkatkan sumber daya finansial dari berbagai sumber untuk konservasi dan penggunaan keanekaragaman hayati dan ekosistem secara berkelanjutan. 15.b. Mobilisasi sumber daya berharga dari berbagai sumber dan seluruh tingkatan untuk membiayai pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan menyediakan insentif yang cukup kepada negara berkembang untuk memperbaiki pengelolaan tersebut, termasuk konservasi dan penghijauan kembali. 15.c. Meningkatkan dukungan global untuk upaya-upaya memerangi perburuan dan jual-beli spesies-spesies dilindungi, termasuk dengan meningkatkan kapasitas komunitas lokal untuk meraih peluang kehidupan berkelanjutan. ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
64
Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan [12 target]
16.1. Secara signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan dan kematian terkait di mana pun 16.2. Mengakhiri penyiksaan, eksploitasi, jual-beli, dan segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak 16.3. Mempromosikan aturan hukum pada tingkat nasional dan internasional serta memastikan akses setara kepada keadilan bagi semua orang 16.4. Pada 2030, secara signifikan mengurangi aliran keuangan dan persenjataan ilegal, memperkuat pemulihan dan pengembalian senjata hasil curian dan memerangi segala bentuk kriminalitas terencana 16.5. Secara substansial mengurangi korupsi dan penyuapan dalam segala bentuk 16.6. Mengembangkan institusi yang efektif, akuntabel, serta transparan di seluruh tingkatan 16.7. Memastikan pengambilan keputusan yang responsif, inklusif, partisipatif, dan representatif di segala tingkatan 16.8. Memperluas dan memperkuat partisipasi negara-negara berkembang dalam institusi-institusi pemerintahan global 16.9. Pada 2030, menyediakan identitas legal bagi semua, termasuk registrasi kelahiran 16.10. Memastikan akses publik kepada informasi dan melindungi kebebasan asasi, sesuai legislasi nasional dan kesepakatan internasional
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
65
Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan [12 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION: 16.a. Memperkuat institusi nasional yang relevan, termasuk melalui kerja sama internasional, untuk membangun kapasitas di segala tingkatan, terutama negara-negara berkembang, untuk mencegah kekerasan serta memerangi terorisme dan kriminalitas 16.b. Mendorong dan menegakkan hukum dan kebijakan non-diskriminatif untuk pembangunan berkelanjutan
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
66
Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan [19 target]
17.1. Memperkuat mobilisasi sumber daya dalam negeri, termasuk melalui dukungan internasional ke negara-negara berkembang, untuk meningkatkan kapasitas dalam negeri terhadap pajak dan pengumpulan pendapatan lainnya.
17.2. Negara-negara maju untuk melaksanakan sepenuhnya komitmen mereka terhadap bantuan pembangunan, termasuk untuk memberikan 0,7 persen dari pendapatan bruto nasional dalam bantuan pembangunan resmi untuk negara-negara berkembang, yang mana 0,15-0,20 persen harus disediakan untuk setidaknya negara-negara kurang berkembang. 17.3. Memobilisasi sumber daya keuangan tambahan untuk negara-negara berkembang dari berbagai sumber 17.4. Membantu negara-negara berkembang dalam mengatasi hutang jangka panjang melalui kebijakan terkoordinasi yang bertujuan untuk membina pembiayaan hutang, penghapusan hutang dan restrukturisasi hutang, dan membantu negara-negara miskin yang terjerat hutang untuk mengurangi tekanan hutang 17.5. Mengadopsi dan menerapkan pola promosi investasi bagi negara-negara tertinggal
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
67
Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan [19 target]
Teknologi 17.6. Meningkatkan kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan kerja sama triangular regional dan internasional dan meningkatkan akses ke ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi dan berbagi pengetahuan dengan persyaratan yang disepakati bersama, termasuk melalui peningkatan koordinasi antar mekanisme yang ada, khususnya di tingkat PBB, dan melalui mekanisme fasilitasi teknologi global 17.7. Mempromosikan pembangunan, transfer, diseminasi dan penyebaran teknologi yang ramah lingkungan ke negara-negara berkembang, termasuk persyaratan pemberian dan preferensi, berdasarkan kesepakatan bersama 17.8. Mengoperasionalkan secara penuh bank teknologi dan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi mekanisme pembangunan kapasitas bagi negara-negara yang kurang berkembang pada tahun 2017 dan meningkatkan penggunaan teknologi yang mendukung untuk, informasi tertentu dan teknologi komunikasi
ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
68
Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan [19 target]
Peningkatan Kapasitas 17.9. Meningkatkan dukungan internasional untuk menerapkan peningkatan kapasitas yang efektif dan tepat sasaran di negara-negara berkembang guna mendukung rencana nasional untuk menerapkan semua tujuan pembangunan yang berkelanjutan, termasuk melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan triangular Perdagangan 17.10. Mempromosikan sistem perdagangan universal, berbasis aturan, terbuka, non-diskriminatif dan keadilan multilateral di bawah Organisasi Perdagangan Dunia, termasuk melalui kesimpulan dari negosiasi di bawah Agenda Pembangunan Doha 17.11. Meningkatkan ekspor negara-negara berkembang secara signifikan, khususnya dengan maksud untuk menggandakan saham negara-negara kurang dari ekspor global pada tahun 2020
17.12. Merealisasikan penerapan akses pasar bebas bea dan kuota bebas dengan tepat waktu bagi semua negaranegara maju, sesuai dengan keputusan Organisasi Perdagangan Dunia, termasuk dengan menjamin bahwa aturan awal berlaku untuk impor dari negara-negara tertinggal yang transparan dan sederhana , dan berkontribusi untuk memfasilitasi akses pasar ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
69
Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan [19 target] Masalah sistemik Koherensi Kebijakan dan Kelembagaan 17.13. Meningkatkan stabilitas makroekonomi global, termasuk melalui koordinasi kebijakan dan koherensi kebijakan 17.14. Meningkatkan koherensi kebijakan untuk pembangunan berkelanjutan 17.15. Menghormati kebijakan dan kepemimpinan masing-masing negara untuk membangun dan menerapkan kebijakan guna pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan Kemitraan Multi-stakeholder 17.16. Meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan yang dilengkapi dengan kemitraan multi-stakeholder yang memobilisasi dan membagi pengetahuan, keahlian, sumber dara teknologi dan keuangan guna mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di semua negara, khususnya di negara-negara berkembang 17.17. Mendorong dan mempromosikan kemitraan publik yang efektif, publik-swasta dan sipil, membangun pengalaman dan strategi kemitraan Data, Pemantauan dan Akuntabilitas 17.18. Pada tahun 2020, meningkatkan dukungan pembangunan kapasitas untuk negara-negara berkembang, termasuk negara-negara kurang berkembang dan pulau kecil negara berkembang, meningkat secara signifikan ketersediaan data yang berkualitas tinggi, tepat waktu dan dapat dipercaya dipilah berdasarkan pendapatan, jenis kelamin, usia, ras, etnis, status migrasi, kecacatan, lokasi geografis dan karakteristik lain yang berhubungan dalam konteks nasional 17.19. Pada tahun 2030, membangun inisiatif yang ada untuk mengembangkan pengukuran kemajuan pembangunan berkelanjutan yang melengkapi produk domestik, dan mendukung pembangunan kapasitas statistik di negara-negara berkembang ANUNG utk RAKERKESDA KALTENG 2016
70