Kesalahan Pembentukan Finalsatz Bahasa Jerman Oleh Mahasiswa Angkatan 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang Taufan Reza Achmadi Drs.Tiksno Widiytmoko, M.A. Edy Hidayat, S. Pd., M. Hum. Universitas Negeri Malang Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tipe – tipe kesalahan dan faktor – faktor yang penyebab kasalahan yang dibuat mahasiswa dalam membentuk Finalsatz bahasa Jerman. Peneliti menggunakan instrumen tes dan angket dalam pengumpulan data. Berdasarkan hasil tes, diketahui mahasiswa masih kesulitan dalam pembentukan Finalsatz. antara lain:(1) kesalahan pembentukan Finalsatz. (2) Kesalahan peletakan kata kerja dalam Nebensatz. (3) kesalahan berupa pengulangan subjek dalam Nebensatz. Dan(4) kesalahan penggunaan bagian kalimat. Kata kunci: kalimat, Finalsatz, kesalahan pembentukan This research aims to describe the error type and factors of the error in forming Finalsatz. The instrument used in this research is a test and a set of questionnaire. From the result of the test, it is known that students found difficulties in forming Finalsatz.They are: (1) mistake in the formation of Finalsatz because of inverted form of damit-Satz and/or the form of Infinitifkonstruktion; (2) mistake in the placement of verb in Nebensatz, ; (3) mistake in the repetition of subject in Nebensatz; (4) mistake in setence formation. Key words: sentences, Finalsatz, error formation
Pada saat ini, penguasaan bahasa asing, terutama bahasa yang digunakan di banyak negara, telah dianggap sebagai suatu nilai lebih. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya pengajaran bahasa asing di negara ini. Salah satu pengajaran bahasa asing di Indonesia adalah pengajaran bahasa Jerman. Pengajaran bahasa Jerman di Indonesia mulai diadakan pada tinglat pendidikan SMU dan Perguruan Tinggi. Pada tingkatan SMU pembelajar diajarkan kemampuan dasar dan baru pada tingkatan Perguruan Tinggi pembelajar diajarkan kemampuan tingakat lanjut. Dalam pengajaran bahasa Jerman menulis merupakan kemampuan yang tidak mudah untuk dipelajari. Untuk sampai pada tahap menulis orang harus melalui tahap membaca terlebih dahulu agar dapat mengetahui apa yang ingin ditulis.Terdapat banyak faktor yang harus dikuasai untuk dapat menulis kalimat, salah satunya adalah tata bahasa. Dalam bahasa Jerman tata bahasa memegang peranan yang penting. Tata bahasa atau aturan tata bahasa berfungsi agar suatu kalimat memiliki makna dan agar komunikasi satu dengan yang lain dapat terjalin. Gramatika atau tata bahasa pada tingkat Perguruan Tinggi, khususnya pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Negeri Malang, diajarkan pada mata kuliah Struktur und Wortsatz I dan II yang memberikan bentuk dan fungsi tiap – tiap tata bahasa dalam bahasa Jerman, seperti konstruksi Finalsatz maupun zu + Infinitiv dan lain – lain. Finalsatz adalah sebuah kalimat yang memiliki tujuan (Ziel) atau makna rencana. Finalsatz dibedakan menjadi dua macam, yaitu damit – Satz dan Infinitivkonstruktion. Yang menjadi pembeda dari
dua jenis tersebut adalah subjek dari Finalsatz tersebut. Salah satu masalah yang timbul ketika mahasiswa mencoba untuk membentuk Finalsatz adalah mahasiswa tidak mengetahui bagaimana sifat dan fungsi Finalsatz. Berdasarkan alasan tersebut, peneliti tertarik untuk menganalisis kesalahan penulisan Finalsatz, sehingga penulis memberi judul penelitian ini “Kesalahan Pembentukan Finalsatz Bahasa Jerman oleh Mahasiswa Angkatan 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang.” Rumusan penelitian ini adalah (1) Kesalahan apa saja yang dibuat oleh mahasiswa dalam pembentukan Finalsatz bahasa Jerman?, dan (2) Faktor apa saja yang menyebabkan mahasiswa membuat kesalahan dalam membentuk Finalsatz bahasa Jerman?. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan tipe – tipe kesalahan yang dibuat mahasiswa dalam membentuk Finalsatz bahasa Jerman, dan (2) Mendeskripsikan faktor – faktor yang menyebabkan mahasiswa membuat kesalahan dalam membentuk Finalsatz bahasa Jerman. Landasan Teori penelitian ini berisikan: (1)kesalahan. Kesalahan adalah hal yang terjadi dikarenakan ketidaktahuan dan pengertian yang rendah terhadap sesuatu yang menyebabkan terjadinya akibat. Kesalahan bahasa merupakan gambaran mahasiswa akan sesuatu yang sedang dipelajari akan tetapi hal tersebut masih masih kurang. (2) das Satz. Das Satz dalam bahasa Indonesia diartkan sebagai kalimat. Para ahli bahasa memberikan definisi, pengertian, atau batasan kalimat yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan sudut pandang yang digunakan, latar belakang, pendekatan, teori, dan kemampuan yang dimiliki tiap ahli bahasa. (3) der Nebensatz. Nebensatz atau dalam bahasa Indonesia adalah anak kalimat. Nebensatz tidak dapat berdiri sendiri. Nebensatz harus memiliki Hauptsatz dalam kalimat. (4) der Finalsatz. Finalsatz adalah sebuah kalimat, dimana kalimat tersebut memiliki tujuan atau makna rencana dan atau suatu tujuan. Finalsatz termasuk kedalam kategori Nebensatz, karena stuktur tata bahasa dari Finalsatz itu sendiri terdapat pada Nebensatz yang merupakan penjelas maksud dari bagian Hauptsatz. Terdapat dua macam jenis Finalsatz yang banyak diajarkan dan digunakan dalam pengajaran bahasa Jerman, yaitu (1)Finalsatz dalam bentuk damit – Satz dan (2) Finalsatz dengan menggunakan Infinitivkonstruktion. Finalsatz dengan bentuk Infinitivkonstruktion hanya dapat digunakan apabila subjek pada Hauptsatz dan Nebensatz adalah sama. Finalsatz yang menggunakan stuktur ini pada ahir kalimat selalu diikuti kata kerja dalam bentuk infinitif. Sementara Finalsatz dalam bentuk damit – Satz hanya dapat digunakan apabila subjek yang terdapat pada Hauptsatz dan Nebensatz berbeda. METODE Pendekatan dan jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sesuai dengan judul penelitian, yaitu “Kesalahan Pembentukan Finalsatz Mahasiswa Jurusan Sastra Jerman 2009”, maka penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kesalahan apa saja yang dilakukan mahasiswa angkatan 2009 dalam membentuk Finalsatz. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Sastra Jerman, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang angkatan 2009, offering A dan B dengan jumlah 35 orang. Namun tidak semua mahasiswa
dapat menjadi subjek penelitian. Hal ini disebabkan beberapa dari mereka harus mengulang matakuliah sehingga tidak dapat memenuhi waktu yang telah disepakati. Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Sastra Jerman, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Instrumen yang digunakan peneliti berupa soal dalam bentuk tes dan angket. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan angket. Jenis analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Data dari hasil tes dijabarkan secara deskriptif. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka temuan dalam penelitian ini perlu diteliti kevaliditasannya. Salah satu cara yang dapat digunakan adalan teknik triangulasi. Untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti berdiskusi dengan dosen ahli, yaitu Bapak Edi Hidayat selaku dosen pembimbing peneliti. Data yang divalidasi adalah instrumen tes yang diujicobakan dalam penelitian ini. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah: menidentifikasi dan menemukan topik penelitian, memilih lokasi penelitian, memilih strategi untuk melaksanakan penelitian, merancang penulisan proposal, mengambil subjek penelitian, pengumpulan data. HASIL Pada bagian ini dipaparkan data yang telah didapatkan peneliti dari tes mahasiswa. Dari hasil tes yang dilakukan mahasiswa sebanyak 19 orang, terkumpul 25 data.Data adalah Finalsatz yang salah pembentukannya, baik Finalsatz yang dibentuk dengan menggunakan Infinitivkonstruktion, Finalsatz yang menggunakan konjungsi damit. Data – data kesalahan pembentukan Finalsatz tersebut adalah sebanyak 49 jenis dengan jumlah keseluruhan 75 karena beberapa data yang ditemukan peneliti beberapa identik satu sama lain. Pada temuan penelitian dijelaskan dan dijabarkan secara rinci mengenai hasil analisis data berupa tes. Data – data kesalahan pembentukan Finalsatz yang dibuat oleh mahasiswa dapat dipaparkan sebagai berikut. Kesalahan Finalsatz yang disusun menggunakan konjungsi damit Data (Aa1) berasal dari dua kalimat dasar “Ich fliege nach Deutschland” dan “Ich kann bessere Arbeit finden”. Mahasiswa menggunakan konjungsi damit ketika membentuk Finalsatz. Finalsatz ini tidak tepat karena kalimat yang digunakan untuk menyusun memiliki subjek yang sama. Finalsatz yang benar berbunyi “Ich fliege nach Deutschland, um bessere Arbeit finden zu können”. Data (Aa7) berasal dari dua kalimat dasar “Ich fliege nach Deutschland.” dan “Ich kann bessere Arbeit finden.” yang seharusnya diubah menjadi Finalsatz “Ich fliege nach Deutschland, um bessere Arbeit zu finden.” atau “ ……, um bessere Arbeit finden zu können”. Data ini memiliki dua macam kesalahan, kesalahan pertama adalah kalimat dasar disusun menjadi Finalsatz yang menggunakan konjungsi damit. Kesalahan kedua adalah konstruksi garmatik
Finalsatz data ini tidak tepat. Bila Finalsatz dibentuk menggunakan konjungsi damit maka subjek masih disebutkan dalam Nebensatz. Data (Aa11) disusun dari kalimat “Iss viel Gemüse” dan “Du kannst gesund werden”. Pada data ini mahasiswa menggunakan konjungsi damit ketika seharusnya menggunakan Infinitvkonstruktion. Kesalahan kedua adalah peletakan kata kerja yang tidak tepat. Dua faktor ini membuat kalimat ini menjadi salah. Finalsatz yang tepat berbunyi “Iss viel Gemüse, um gesund werden zu können”. Kesalahan Finalsatz yang disusun menggunakan Infinitivkonstruktion Data Ab14 disusun dari dua kalimat “Ich arbeite hard” dan “Wir können ein neues Haus kaufen”. Dua kalimat dasar tersebut memiliki dua verben yang berbeda, “ich” dan “wir”, tetapi Finalsatz disusun menggunakan bentuk Infinitivkonstruktion. Kalimat seharusya disusun menjadi“Ich arbeite hard, damit wir ein neues Haus kaufen können”. Faktor inilah yang menyebabkan kalimat ini dinyatakan salah. Data (Ab17) disusun dari dua kalimat dasar “Ich spare viel Geld” dan “Meine Schwester kann weiter studieren”. Data ini memiliki dua macam kesalahan. Kesalahan petama adalah Finalsatz tidak disusun menggunakan konjungsi damit. Kesalahan kedua adalah struktur Infinitivkonstruktion yang tidak tepat karena penyebutan subjek dalam Nebensatz. Nebensatz kalimat ini berbunyi “um meine Schwester weiter studieren zu können”. Subjek “meine Schwester” disebutkan dalam Nebensatz. Faktor inilah yang menyebabkan kalimat ini dinyatakan salah. Dari penjabaran tersebut , Finalsatz yang benar berbunyi “Ich spare viel Geld, damit meine Schwester weiter studieren kann”. Data (Ab22) disusun dari dua kalimat dasar “Ich spare viel Geld” dan “Meine Schwester kann weiter studieren” memiliki dua kesalahan. Kesalahan pertama adalah kalimat ini disusun menggunakan konjungsi damit. Kesalahan kedua adalah bentuk Infinitivkonstruktion yang salah. Nebensatz data ini berbunyi “um meine Schwester zu weiter studieren”, “zu” tidak diletakkan tepat sebelum kata kerja. Faktor inilah yang menyebabkan kalimat ini dinyatakan tidak benar. Finalsatz yang benar berbunyi “Ich spare viel Geld, damit meine Schwester weiter studieren kann”. Finalsatz dengan pengulangan pengulangan subjek pada Nebensatz Pada data (B26) mahasiswa melakukan kesalahan yaitu pengulangan subjek “ich”. Pengulangan tersebut membuat data B26 dinyatakan salah. Finalsatz yang benar berbunyi Ich fliege nach Deutschland, um bessere Arbeit zu finden”. Pada data (B29) peletakan posisi Modalverben “kann” tidak tepat. Kata kerja selalu terletak di akhir kalimat setelah “zu” sehingga berbentuk Infinitiv, maka bentuk kalimat yang benar adalah “……, um bessere Arbeit finden zu können”. Data B32 berasal dari 2 kalimat dasar “Ich gehe züruck mein Haus” dan “ich sehe mein liebling Fernsehprogramm”, menjadi Finalsatz “Ich gehe zurück mein Haus, um mein liebling Fernsehprogramm zu sehen”. Data B32 mahasiswa
melakukan kesalahan berupa pengulangan subjek ”ich” dalam Nebensatz. Kesalahan kedua adalah kata kerja dalam Nebensatz tidak berbentuk infinitiv. Finalsatz dengan posisi kata kerja yang salah di Nebensatz Data (C33) dan (C34) memiliki 1 kesalahan yang sama, mahasiswa tidak meletakkan kata kerja (ärgert) pada posisi yang benar. Kalimat yang benar berbunyi “Ich bade jetzt, damit meine Mutter sich nicht ärgert”. Kesalahan tersebut juga terdapat pada data – data berikut ini. Data (C35) dan data (C36) berasal dari “Ich schreibe alles auf” dan “Sie muss es nicht vergessen” dan seharusnya menjadi “Ich schreibe alles auf, damit sie es nicht vergessen muss”. Data (C37) disusun dari dua kalimat dasar “Er erklärt die Materialien zweimal” dan “Sie verstehen die Materialien” menjadi “Er erklärt die Materialien zweimal, damit sie die materialien verstehen”. Pada data (C38) terdapat dua macam kesalahan. Kesalahan pertama adalah peletakan Modalverben (kannst) dalam posisi yang tidak tepat. Kesalahan kedua adalah pembentukan stuktur Infinitivkonstruktion yang tidak tepat (Iss viel Gemuse, du kannst um gesund zu werden). Dari keterangan tersebut maka bentul Finalsatz yang tepat adalah “Iss viel Gemüse, um gesund werden zu können”. Data (C39) berasal dari dua kalimat dasar “Ich spare viel Geld” dan “Meine Schwester kann weiter studieren” yang diubah menjadi Finalsatz “Ich spare viel Geld, damit meine Schwester weiter studieren kann”. Pada data (C39) mahasiswa melakukan kesalahan dengan menyebutkan Modalveben (kann) sebanyak dua kali. Kesalahan Satzteil pada Finalsatz Data (D40) mahasiswa melakukan 2 kesalahan. Kesalahan pertama berupa struktur Infinitivkonstion yang salah. Kesalahan kedua adalah mahasiswa tidak membentuk Finalsatz menggunakan konjungsi damit. Seharusnya kalimat tersebut adalah “Ich arbeite hatd, damit wir ein neues Haus kaufen”. Data (D45) ini menjadi salah karena bentuk Infinitivkonstruktion yang salah. Dari penjelasan tersebut maka kalimat yang benar adalah “Iss viel Gemüse, um gesund zu werden”. Layaknya Data (D45), data (D46) memiliki kesalahan yang tampaknya sepele tetapi fatal. Yang menjadikan data ini dinyatakan salah karena mahasiswa tidak mahasiswa tidak menenyertakan “um”. Data (D47) kesalahan mahasiswa adalah kata kerja yang tidak diletakkan di akhir kalimat dan “zu” yang tidak diikuti kata kerja dalam bentuk infinitif. Dari keterangan tersebut maka kalimat yang benar adalah “Er nimmt eine Schlaftablette, um leichter zu schlafen”. Data (D48) disusun dari dua kalimat dasar “Ich schreibe alles auf” dan “Sie muss es nicht vergessen”. Hal yang membuat kalimat ini dinyatakan salah adalah mahasiswa mengubah bentuk Modalverben muss menjadi müssen. Kalimat yang benar berbunyi “Ich schreibe alles auf, damit sie es nicht vergessen muss”.
Kesalahan pada data (D49) nampaknya sederhana tetapi fatal. Konstruksi kalimat yang dibentuk mahasiswa dalam menggunakan konjungsi damit ketika membentuk Finalsatz sudah benar, namun dinyatakan salah karena mahasiswa menyertakan “zu” dalam Nebensatz. Finalsatz yang benar berbunyi “Er erklärt die Materialien zweimal, damit sie die materialien verstehen”. PEMBAHASAN Setelah data – data dikumpulkan dan dianalisis, dapat diketahui mahasiswa masih kesulitan dalam membentuk Finalsatz bahasa Jerman, meskipun pada umumnya mahasiswa telah mengetahui struktur dan cara membentuk Finalsatz baik yang menggunakan Infinitivkonstruktion maupun yang menggunakan konjungsi damit. Jenis kesalahan yang banyak dibuat mahasiswa dalam membentuk Finalsatz bahasa Jerman antara lain 1) Kesalahan berupa konstruksi Finalsatz yang tidak tepat karena salah menggunakan konjungsi damit maupun bentuk Infinitifkonstruktion, 2) kesalahan pengulangan kembali subjek dalam Nebensatz pada Finalsatz yang menggunakan bentuk Infinitifkonstruktion, 3) kesalahan peletakan kata kerja, dan 4) kesalahan Satzteil. Kesalahan pertama yang dibuat mahasiswa adalah Finalsatz yang ketika kalimat seharusnya disusun menggunakan Infinitivkonstruktion disusun menggunakan konjungsi damit, begitu pula sebaliknya, ketika seharusnya disusun menggunakan konjungsi damit, kalimat menggunakan bentuk Infinitivkonstruktion.
terbalik kalimat kalimat disusun
Kalimat “Ich fliege nach Deutschland, damit ich bessere Arbeit finden kann” berasal dari dua kalimat “Ich fliege nach Deutschland.” dan “Ich kann bessere Arbeit finden”. Dua kalimat dasar tersebut memiliki subjek yang identik, oleh karena itu akan lebih baik jika kalimat disusun menggunakan bentuk Infinitifkonstruktion. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Schmitt (1985:150) “Wenn das Subjekt im Hauptsatz und Nebensatz gleich ist, gebraucht man besser die Infinitivkonstruktion mit um……zu”. Berdasarkan pendapat dari ahli tersebut peneliti menyatakan kalimat yang dibuat mahasiswa kurang tepat. Finalsatz yang tepat berbunyi “Ich fliege nach Deutschland, um bessere Arbeit finden zu können”. Kalimat “Ich arbeite Hart, um ein neues Haus zu kaufen” (Ab14)berasal dari dua kalimat dasar “Ich arbeite hart” dan “Wir können ein neues Haus kaufen”. Dapat dilihat dengan jelas bahwa subjek yang dimiliki berbeda. Berdasarkan aturan tata kebahasaan bahasa Jerman bila 2 kalimat yang digunakan untuk menyusun Finalsatz memiliki subjek yang berbeda maka Finalsatz disusun menggunakan konjungsi damit. Schmitt (1985:149) berpendapat “Der Nebensatz mit damit gibt den Zweck oder den Absicht an, die mit einer Handlung verfolgt wird. Man verwendet einer damit-Satz, wenn das Subjek im Hauptsatz und Nebensatz verschieden ist”. Kesalahan kedua yang banyak dibuat mahasiswa adalah pengulangan subjek dalam Nebensatz. Kesalahan ini banyak terdapat pada Finalsatz yang dibentuk menggunakan Infinitivkonstruktion.
“Er nimmt eine Schlaftablette, um er lichter schlafen zu können”(B27), kalimat ini memiliki kesalahan berupa pengulangan subjek dalam Nebensatz. Hal ini bertentangan dengan aturan tata kebehasaan Bahasa Jerman, bila kalimat dasar yang digunakan untuk menyusun Finalsatz memiliki dua subjek yang berbeda maka Finalsatz disusun menggunakan konjungsi damit. Kalimat yang dibuat mahasiswa tersusun dari “Er nimmt eine Schlaftablette” dan “Er kann leichter schlafen”. Dapat dilihat dengan jelas bahwa Finalsatz harus disusun menggunakan konjungsi damit karena perbedaan subjeknya. Schmitt (1985:149) berpendapat bahwa akan lebih baik Finalsatz disusun menggunakan Infinitivkonstruktion um….zu bila kalimat yang dasar subjeknya identik.kalimat yang benar berbunyi “Ich fliege nach Deutschland, um bessere Arbeit zu finden”. Kesalahan ketiga yang banyak dibuat mahasiswa adalah posisi kata kerja dalam Nebensatz yang tidak tepat. Kata kerja dalam Nebensatz selalu teletak di ahir kalimat. “Ich spare viel Geld, damit kann meine Schwester weiter studieren kann” (C34)Dari kalimat tersebut dapat dilihat secara jelas bahwa mahasiswa tidak meletakkan kalimat di ahir Nebensatz sesuai dengan aturan yang berlaku. Finalsatz yang disusun menggunakan konjungsi damit memiliki ciri yaitu kata kerja yang terdapat di Nebensatz harus diletakkan diahir kalimat dan dikonjugasikan sesuai dengan subjek yang terdapat pada Nebensatz pula. Selanjutnya Reimann (1996:210) menjelaskan Nebensatz sebagai berikut “Im Nebensatz steht das Verb immer am Ende”. Kesalahan terahir yang dibuat mahasiswa adalah bagian kalimat yang tidak benar. Pada kalimat“Ich um Arbeite Hart, zu wir eines neues Haus kaufen können”(D40), ditemukan 2 macam kesalahan. Kesalahan pertama berupa struktur Infinitivkonstion yang salah. Nebensatz seharusnya diawali dengan “um”, tidak memiliki subjek dan pada bagian ahir ditutup menggunakan “zu” dan diahiri dengan kata kerja dalam bentuk Infinitiv (Reimann, 1996:214). Kesalahan kedua adalah mahasiswa tidak membentuk Finalsatz menggunakan konjungsi damit. Kalimat ini berasal dari “Ich arbeite hart” dan “Win können ein neues Haus kaufen”. Schmitt dalam bukunya menjelaskan “Man verwendet einer damit-Satz, wenn das Subjek im Hauptsatz und Nebensatz verschieden ist” (1985:149). Dari pendapat kedua ahli tersebut maka peneliti menyatakan kalimat yang disusun mahasiswa salah. Kalimat (D45) Iss viel Gemüse, zu du gesund werden memiliki kesalahan yang tampak sederhana tetapi fatal. Reimann dalam buku Grundstufend – Gramatik menjabarkan bentuk Finalsatz yang menggunakan Infinifkonstruktion, Nebensatz diawali dengan “um” dan pada bagian akhir kalimat terdapat “zu” dan diakhiri katakerja dalam bentuk Infinitiv(1996:214). Pada kalimat “Ich schreibe alles auf, damit sie es nicht vergessen mussen”(D48) ditemukan kesalahan berupa konjugasi kalimat yang salah. Modalverben “muss” menjadi “müssen”. Dalam aturan tata kebahasaan Bahasa Jerman kata kerja harus diletakkan di ahir kalimat dan bentuknya harus berubah sesuai dengan subjek yang terdapat dalam Nebensatz. Schmitt menjelaskan “In Nebensatz steht das Subjek meistens hinter den Konjungtion. Das konjugierte
Verb steht am Ende des Nebensatzes” (1985:128). Dengan dasar dari pendapat ahli tersebut maka kalimat ini dinyatakan salah. Kalimat (D49) “Er erklärt die Materialien zweimal, damit sie die Materialien zu verstehen” memiliki kesalahan yang nampaknya sederhana tetapi fatal. Konstruksi kalimat yang dibentuk mahasiswa dalam menggunakan konjungsi damit ketika membentuk Finalsatz sudah benar karena kalimat berasal dari dua kalimat “Er erklärt die Materialien zweimal” dan “Sie verstehen die Materialien”. Reimann (1996:214) menjelaskan bahwa Finalsatz yang disusun menggunakan konjungsi damit Nebensatz selalu diawali dengan “damit” dan kalimat diahiri dengan kata kerja yang sudah dikonjugasikan sesuai dengan subjek yang terdapat pada Nebensatz. Kalimat ini dinyatakan salah karena mahasiswa menyertakan “zu” dalam Nebensatz. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa masih sering mengalami kesulitan dalam membentuk Finalsatz bahasa Jerman. Kendati mahasiswa telah diberikan dan diajarkan materi Finalsatz, mahasiswa masih membuat kesalahan. Kesalahan yang paling banyak dibuat mahasiswa adalah pembentukan Finalsatz dengan konstruksi yang tidak tepat. Banyak mahasiswa yang kesulitan dalam menyusun Finalsatz dalam bentuk Infinitivkonstruktion dari pada Finalsatz yang disusun dengan menggunakan konjungsi damit, begitu pula sebaliknya. Dari tes yang telah dikerjakan mahasiswa dapat diketahui empat macam kesalahan yang dibuat mahasiswa antara lain, (1) kesalahan pembentukamFinalsatz dengan konstruksi yang tidak tepat, (2) pengulangan subjek dalam Nebensatz, (3) kesalahan peletakan kata kerja dan yang terahir adalah (4)kesalahan berupa struktur tatakebahasaan yang tidak benar. Dari kesalahan – kasalahan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa mahasiswa masih kurang paham dari bentuk Finalsatz. Kesalahan yang paling menonjol adalah kesalahan pembentukan Finalsatz dengan konstruksi yang tidak tepat. Mahasiswa tidak mengerti kapan menyusun Finalsatz dalam bentuk Infinitivkonstruktion maupun kapan menyusun Finalsatz menggunakan konjungsi damit. Berdasarkan hasil angket dapat diketahui bahwa banyak mahasiswa yang tidak terlalu paham tentang materi Finalsatz, mereka tidak bisa membedakan kapan harus menggunakan damit-Satz atau Infinitif konstruktion. Padahal faktor tersebut sangat penting dalam membentuk Finalsatz bahasa Jerman. Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) Peneliti berharap pada dosen pengajar matakuliah Deutsch dan Struktur und Wortsatz agar dapat menyampaikan materi Finalsatz bahasa Jerman lebih mendetail dan disertai dengan latihan – latihannya. (2) Bagi mahasiswa yang mengalami kesuliatan dalam membentuk Finalsatz bahasa Jerman, peneliti menyarankan agar lebih semangat belajar dan menggunakan buku ajar yang relevan yang sangat membantu dalam pembelajaran Finalsatz.(3) Bagi peneliti yang akan daang semoga, semoga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bensch, Norbert. 2011. Mein – Deutschbuch.de. Finalsätze, (online), dalam mein – Deutschbuch (http://www.meindeutschbuch.de/lernen.php?menu_id=94), diakses tanggal 10 Agustus 2011. Eisenburg, Peter (et all). 2005. Duden die Grammatik band 4. Zürich: Dudenverlag. Engineering, Canoo AG. 2000. Deutsche Wörterbücher und Grammatik. Der Zwecksatz, (online), dalam Canoo. Net (http://www.canoo.net/services/OnlineGrammar/Satz/Komplex/Funktion/ Adverbial/Final.html). diakses tanggal 10 Agustus 2011. Hall, Karin & Barbara Schneider. 2006. Übungs-grammatik Deusch als Fremdsprache für Fortgeschrittene. München. Max Hueber Verlag. Kleppin, Karin. 2000. Fehler und Fehlerkorrektur. München: Langenscheidt. Latour, Bernd. 1996. Mittelstufen-Grammatik für Deutsch als Fremdsprache. Ismanig: Max Hueber Verlag Moelong, Lexy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT: Remaja Rosdakarya. Parera, Jos Daniel. 1997. Linguistik Edukasional. Jakarta: Erlangga (Anggota IKAPI). Reimann, Monika. 2002. Grundstufen-Gramatik. München: Max hueber Verlag. Sakri, Adjat. 1994. Seri Pembinaan Bahsa Tulis # 1 Bangun Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: ITB. Schmitt, R & H. Deryer. 1995. Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik. München: Verlag für Deutsch. Solichin, M. Mansur. 1994. Penggunaan Bahasa Indonesia Ditinjau dari Tata Bunyi Tata Bentuk dan Tata Kalimat. Malang: Penerbit IKIP Malang. Tarigan, Djago. & H.G Tarigan. 1986. Teknik Pengajaran Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.