KESADARAN MASYARAKAT DALAM ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (Studi pengurusan Akta Kelahiran dan Akta Kematian di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2015)
NASKAH PUBLIKASI
Oleh
RIZKI ANGGRAINI NIM. 120565201109
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017
ABSTRAK Setiap Warga Negara Indonesia harus mengurus administrasi kependudukan dan mempunyai akta catatan sipil khususnya akta kelahiran dan akta kematian sesuai dengan Undang-undang No. 24 tahun 2013 yang mengatur administrasi kependudukan. akta kelahiran dan akta kematian mempunyai manfaat yang sangat penting bagi masyarakat terutama akta kelahiran ketika anak-anak masuk sekolah dan akta kematian salah satunya ketika ingin mengklaim asuransi. namun masih juga ada masyarakat yang belum mengurus akta kelahiran maupun akta kematian karena masih rendahnya kesadaran masyarakat. masyarakat kota tanjungpinang juga masih banyak yang belum mempunyai akta catatan sipil yaitu akta kelahiran dan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesadaran masyarakat dalam administrasi kependudukan studi kepengurusan akta kelahiran dan akta kematian di dinas kependudukan dan catatan sipil kota tanjungpinang tahun 2015. penelitian ini dilaksanakan di kantor dinas kependudukan dan catatan sipil kota tanjung pinang dan masyarakat kota tanjungpinang. pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara langsung dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan kesadaran masyarakat dalam administrasi kependudukan studi kepengurusan akta kelahiran dan akta kematian tahun 2015 sudah cukup tinggi meskipun masih ada beberapa kendala yang ditemukan dilapangan. dilihat dari upaya merubah perilaku masyarakat untuk lebih sadar akan kepengurusan dan kepemilikan Akta Kelahiran dan Akta Kematian melalui upaya mengeluarkan peraturan untuk menaati peraturan berupa perubahan undang- undang No 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui peraturan tersebut tetapi masyarakat sudah mengetahui penting dan manfaatnya akta kelahiran dan akta kematian.
kata kunci : kesadaran masyarakat, akta kelahiran, akta ke matian
i
ABSTRACT
Every citizen of Indonesia should take care of the population administration and have a civil registration certificate especially birth certificates and death certificates according with Law No. 24 in 2013 which governing the administration of population. Birth certificate and death certificate have a very important benefit for society, especially birth certificates when children go to school and the death certificate if one of them when they want to claim the insurance. But there is still lot of people who do not take care of a birth certificate or a death certificate because there is still low awareness. Tanjungpinang urban communities are still many who do not have civil registration certificate, namely a birth certificate and death. The purpose of this research was to determine the public awareness in the population administration management studies birth certificate and a death certificate in the department of population and civil registration Tanjungpinang city in 2015. This research was located in department of population and civil registration Tanjungpinang and tanjungpinang city urban. The data collection was done by observation, direct interviews and documentation related to this research. The method used in this research is descriptive qualitative study. Based on the result of this research showed that public awareness in the population administration management studies birth certificates and death certificates in 2015 is already quite high although there are still some problems were found in the field. Seen from the efforts of changing people's behavior to be more aware of the management and ownership of birth certificate and a death certificate issued regulations through efforts to comply with the rules in the form of changes to the law No. 24 in 2013 about Population Administration. there are still many people who do not know the rules, but people already know the importance and benefits of birth certificates and death certificates.
Keywords : people awareness, birth certificates, death certificate
ii
I. PENDAHULUAN
masyarakat merespon terhadap kantor tersebut.
A. Latar Belakang
positif
Pentingnya Akta Kelahiran dan Akta Kematian tidak membuat pelayanan dalam kepengurusannya berjalan sesuai dengan dengan target yang ingin dicapai oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang karena masih kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam melakukan pelaporan kelahiran dan kematian.
Pelayanan dalam sektor administrasi kependudukan merupakan jenis pelayanan yang cukup banyak permintaannya seperti Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, Akta Nikah, Akta Kematian dan Akta Kelahiran. Kemudian lebih dikhususkan lagi dalam hal pelayanan Akta Kelahiran dan Akta Kematian. Setiap instansi pemerintah mempunyai kewajiban memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat, hal ini juga biasanya di tuangkan di dalam Visi dan Misi instansi terkait dalam mewujudkan pelayanan yang lebih diinginkan oleh masyarakat yang akan menerima pelayanan. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan instansi yang melayani bidang administrasi kependudukan sesuai dengan pelaksanaan UndangUndang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan. Sudah tugas dan tanggung jawab Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk senantiasa berusaha menyediakan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang mempunyai tugas pokok yang meliputi pelayanan kepada anggota masyarakat yang berkepentingan untuk mengurus Administrasi Kependudukan. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah badan yang mampu menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan memberikan pelayanan yang maksimal sehingga
Serta kondisi masyarakat yang sebagian belum memahami dan mengetahui pentingnya dokumen kependudukan dan akta-akta catatan sipil. Mereka sering menunda pengurusannya karena malas. bahkan masih ada yang tidak mau mengurusnya sama sekali, masyarakat masih menggunakan asas kebutuhan maksudnya buat ketika butuh jika tidak butuh maka masyarakat tidak membuat. Dalam meningkatkan pelayanan administrasi salah satunya dalam kepengurusan Akta Kelahiran dan Akta Kematian. Sesuai data yang diperoleh dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang pada tahun 2015 jumlah kepengurusan Akta kelahiran 5.097 mengalami penurunan sedangkan untuk jumlah kepengurusan Akta kematian pada tahun 2015 sebesar 859, Kepengurusan akta kelahiran dan akta kematian yang sesuai data yang diperoleh masih mengalami penurunan dan juga kenaikan inilah yang ingin diteliti bagaimana kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam kepengurusan akta kelahiran
1
dan kematian pada tahun 2015. Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, peneliti ingin mengajukan penelitian dengan judul “Kesadaran Masyarakat dalam Administrasi Kependudukan (Studi kepengurusan akta kelahiran dan akta kematian di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjunginang Tahun 2015).“
Berdasarkan
latar belakang,
identifikasi masalah dan pembatasan masalah
yang ada,
dirumuskan
maka dapat
permasalahan
dalam
penelitian ini adalah : 1. Bagaimana
Kesadaran
Masyarakat
dalam
B. Rumusan Masalah
Administrasi Kependudukan (Studi
Fungsi pemerintah dalam bidang
kepengurusan
akta
pelayanan semakin hari semakin
kelahiran dan akta kematian
menjadi
di Dinas Kependudukan dan
permasalahan
karena
semakin tingginya tuntutan akan
Catatan
pelayanan yang lebih baik, tuntutan
Tanjunginang Tahun 2015)?
yang semakin besar ini membuat
C. Tujuan
pemerintah lebih meningkatkan lagi
Sipil
dan
Kota
kegunaan
penelitian
dalam bidang pelayanan. khususnya dalam
pelayanan
Kependudukan.
Tujuan
Administrasi
masih
dalam
membahas masalah diatas adalah
rendahnya
jumlah kepengurusan administrasi
untuk
kependudukan
Masyarakat
khususnya
penelitian
Akta
mengetahui dalam
Kesadaran Administrasi
Kelahiran dan Akta Kematian serta
Kependudukan (Studi kepengurusan
pentingnya akta kelahiran dan akta
akta kelahiran dan akta kematian di
kematian tidak membuat banyaknya
Dinas Kependudukan dan Catatan
masyarakat
yang
Sipil
kepengurusan
akta
tersebut.
melakukan catatan
meskipun
2015).
sipil
beberapa
kebijakan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang sudah dilakukan.
2
Kota
Tanjunginang
Tahun
Kegunaan dari membahas masalah pada rumusan masalah diatas adalah:
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan mengerti pentingnya akta kelahiran sebagai identitas warga dalam aspek kehidupan dan akta kematian sebagai bukti kematian seseorang.
terhadap perkembangan dan pendalaman studi Ilmu pemerintahan. 2. Secara Praktis, dari hasil penelitian ini kemudian dapat menjadi masukan untuk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang dalam meningkatkan pelayanan terutama penerbitan akta kelahiran dan akta kematian. Dan bagi masyarakat
3. Secara metodologi, hasil dari penelitian ini kemudian dapat menjadi sebuah dorongan moral dalam penelitian selanjutnya dengan pembahasan yang sama.
D. Konsep Teoritis
Selanjutnya (Widjaya, 1984:14) mengatakan bahwa ada dua sifat kesadaran, yaitu : a. Kesadaran bersifat statis,yaitu sesuai dengan peraturan perundang-undangan berupa ketentuan-ketentuan dalam masyarakat. b. Kesadaran bersifat dinamis yang menitikberatkan pada kesadaran yang timbul dari dalam diri manusia yang timbul dari kesadaran moral, keinsyafan dari dalam diri sendiri yang merupakan sikap batin yang tumbuh dari rasa tanggung jawab.
1. Kesadaran Adapun yang dimaksud dengan fungsi jiwa menurut Jung (Wirawan, 1993:185) adalah: “suatu aktivitas kejiwaan yang secara teori tidak berubah dalam lingkungan yang berbeda. Sedangkan sikap jiwa merupakan arah daripada energi psikis yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dirinya”. Berkaitan dengan hal tersebut, Widjaya (1984:14) mengemukakan pendapatnya tentang kesadaran bahwa : “Sadar (kesadaran) itu adalah kesadaran kehendak dan kesadaran hukum. Sadar diartikan merasa, tahu, ingat keadaan sebenarnya dan ingat keadaan dirinya. Kesadaran diartikan sebagai keadaan tahu, mengerti dan merasa, misalnya tentang harga diri, kehendak hukum dan lainnya”.
Kurt Lewin (1970) berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan-kekuatan pendorong (driving forces) dan kekuatankekuatan penahan (restrining forces). Menurut Mc. Guire untuk mencapai perubahan perilaku, ada beberapa cara yang bisa ditempuh, yaitu : Dengan Paksaan, dengan memebri imbalan, dengan membina hubungan yang baik,
3
dengan menunjukkan contoh-contoh, dengan member kemudahan, dengan menanamkan kesadaran dan motivasi.
ketika mempunyai Akta Kelahiran dan Akta Kematian. 3. Dengan membina hubungan baik. Kalau kita mempunyai hubungan yang baik dengan seseorang atau dengan masyarakat. biasanya orang tersebut atau masyarakat akan mengikuti anjuran kita untuk berbuat sesuatu, karena ingin memelihara hubungan baiknya dengan kita. dalam masalah ini masyarakat mengikuti anjuran dari RT/RW atau dinas kependudukan dan catatan sipil dalam mengurus Akta Kelahiran dan Akta Kematian yang mempunyai manfaat bagi masyarakat. 4. Dengan menunjukkan contohcontoh. Salah satu sifat manusia ialah ingin meniru. karena itulah para petugas terlihat bersih, rapi dan ramah. memberikan pelayanan yang baik sehingga masyarakat juga senang menerima pelayanan. dengan memeberikanpelayanan yang baik dan nyaman masyarakat akan merasa terlayaani dalam membuat Akta Kelahiran dan Akta Kematian. 5. Dengan memberikan kemudahan.
E. Konsep Operasional Kesadaran Masyarakat dalam Administrasi Kependudukan (Studi pengurusan akta kelahiran dan akta kematian di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjunginang Tahun 2015) dengan menggunakan konsep upaya untuk mencapai perubahan perilaku yang digunakan untuk mengetahui kesadaran masyarakat. ada beberapa cara yang biasa ditempuh menurut Mc.Guire yaitu: 1. Dengan Paksaaan. Cara ini bisa dilakukan dengan: a. Mengeluarkan instruksi atau peraturan, dan ancaman hukuman kalau tidak mentaati instruksi atau peraturan tersebut. sesuai dengan permasalahan ini pemerintah mengeluarkan peraturan undangundang No 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan dimana dalam peraturan tersebut sudah disebutkan kemudahankemudahan yang diberikan kepada masyarakat. b. Menakut-nakuti tentang bahaya atau akibat yang mungkin akan terjadi kalau tidak mengerjakan apa yang dianjurkan. menakuti- nakuti yang dimaksud disini masyarakat akan mengalami kesulitan jika tidak membuat akta catatan sipil khususnya Akta Kelahiran dan Akta Kematian. 2. Dengan memberi imbalan. lmbalan bisa berupa materi seperti uang atau barang, tetapi bisa juga imbalan yang tidak berupa materi, seperti pujian, dan sebagainya. Dalam hal ini orang berbuat sesuatu karena terdorong atau tertarik oleh imbalan tersebut, bukan karena kesadaran atau keyakinan akan manfaatnya. ada beberapa manfaat yang dirasakan masyarakat kota tanjungpinang sebagai imbalan yang tidak berupa materi
Dengan pelayanan yang semakin memudahkan masyarakat seperti sudah tidak dikenakannya biaya ketika mengurus administrasi kependududkan dan catatan sipil, pelayanan yang diberikan tidak berbelit dan cepat. dalam masalah ini pemerintah sudah memudahkan masyarakat sesuai dengan peraturan undang-undang No 24 Tahun 2013 tentang administrasi kependudukan dimana dalam kepengurusan administrasi kependudukan dan catatan sipil sudah tidak dikenakan biaya dan pelaporan yang terlambat dari batas waktu 60 hari tidak melalui pnegadilan tetapi cukup melalui kepala instansi terkait. 6. Dengan menanamkan dan motivasi
kesadaran
Dalam hal ini individu, kelompok, maupun masyarakat, diberi pengertian yang benar tentang pentingnya 4
administrasi kependudukandan catatan sipil. Kemudian ditunjukkan kepada mereka baik secara langsung ataupun tidak langsung, yaitu misalnya melalui film, slide, photo, gambar, bagaimana manfaat masyarakat yang sudah mengurus terutama akta kelahiran dan juga akta kematian. Hal ini diharapkan akan bisa membangkitkan keinginan atau kesadaran masyarakat untuk berperilaku taat terhadap peraturan dalam mengurus administrasi kependudukan.
yang dijadikan objek penelitian). Dalam penelitian ini sumber data yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala Seksi Kelahiran, Kematian, Pengangkatan dan Perubahan Akta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang, dan masyarakat. b. Data sekunder, sifatnya sudah obyektif dimana data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh secara langsung oleh peneliti melainkan bersumber dari data-data yang telah ada dan tersedia. Sedangkan data sekunder yang diperoleh adalah data-data berupa jumlah kepengurusan Akta Kelahiran dan Akta Kematian, Rencana Strategis dan beberapa data lain yang menunjang penelitian.
F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut sugiyono (2001:6) “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukakan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan, atau menggabungkan dengan varibel lain.”
4. Informan
2. Objek penelitian Objek penelitian ini adalah Kesadaran Masyarakat dalam Administrasi Kependudukan (Studi pengurusan akta kelahiran dan akta kematian di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjunginang Tahun 2015) yang dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang,
Menurut Sugiyono (2009:221), penentuan sampel atau informan dalam penelitian kualitatif berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimum, karena itu orang yang dijadikan sampel atau informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Informan menguasai atau memahami tentang pelayanan penerbitan Akta Kelahiran dan Akta Kematian. 2. Informan sedang berkecimpung atau terlibat dalam kegiatan memberikan pelayanan administrasi Kependudukan dan pencatatan sipil. 3. Informan mempunyai cukup waktu untuk diwawancarai. 4. Informan tidak cenderung menyampaikan informasi hasil kemasannya sendiri.
3. Sumber dan jenis data a. Sumber data Sumber data yang penulis peroleh berasal dari informan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan melakukan wawancara. b.Jenis data a. Data primer yaitu langsung diperoleh melalui objek yang akan diteliti dengan sumber data yang dikumpulkan langsung di pihak pertama berupa penelitian subjektif karena berbentuk persepsi pribadi yang masing- masing yang di terima dari pihak pertama (orang 5
5. Teknik pengumpulan data
ingat keadaan sebenarnya dan ingat keadaan dirinya. Kesadaran diartikan sebagai keadaan tahu, mengerti dan merasa, misalnya tentang harga diri, kehendak hukum dan lainnya”. Seperti yang diungkapkan N.Y Bull (Achmad Kosasih Djahiri 1985: 24) bahwa Tingkat - tingkat kesadaran ialah: 1. Kesadaran yang bersifat anomous, kesadaran atau kepatuhan yang tidak jelas dasar dan alasan atau orientasinya. Tentunya ini yang paling rendah dan sangat labil. 2. Kesadaran yang bersifat Heteronomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang berlandaskan dasar atau orientasi atau motivasi yang beraneka ragam atau berganti- ganti. Ini pun kurang mantap sebab mudah berubah oleh keadaan atau suasana. 3. Kepatuhan yang bersifat Sosionomous, yaitu yang berorientasi kepada kiprah umum atau karena khalayak ramai. 4. Kesadaran yang bersifat Autonomous adalah terbaik karena didasari oleh konsep atau landasan yang ada dalam diri sendiri.
Adapun beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. G. Teknik Analisa Data Menurut Miles dan Huberman, terdapat tiga teknik analisisi data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proses ini berlangsung terus- menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul. BAB II LANDASAN TEORI 1. Kesadaran Masyarakat Adapun yang dimaksud dengan fungsi jiwa menurut Jung (Wirawan, 1993:185) adalah: “suatu aktivitas kejiwaan yang secara teori tidak berubah dalam lingkungan yang berbeda. Sedangkan sikap jiwa merupakan arah daripada energi psikis yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dirinya”. Berbicara mengenai kesadaran akan selalu berkaitan dengan manusia sebagai individu dan anggota masyarakat. Dengan kesadaran yang dimiliki oleh setiap individu, maka ia dapat mengendalikan diri atau menyesuaikan diri pada setiap kesempatan serta dapat menempatkan dirinya sebagai individu dan anggota masyarakat. Sebagai individu ia akan mengetahui dan memperhatikan dirinya sendiri, sedangkan sebagai anggota masyarakat, ia akan mengadakan kontak dengan orang lain sehingga timbul interaksi diantara mereka. Berkaitan dengan hal tersebut, Widjaya (1984:14) mengemukakan pendapatnya tentang kesadaran bahwa : “Sadar (kesadaran) itu adalah kesadaran kehendak dan kesadaran hukum. Sadar diartikan merasa, tahu,
2. Perilaku masyarakat Dalam perkembangannya, perilaku seseorang dapat berubah-ubah sesuai dengan hal- hal yang memungkinkan perubahan itu terjadi. Kurt Lewin (1970) berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan-kekuatan pendorong (driving forces) dan kekuatan-kekuatan penahan (restrining forces). Perilaku ini dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut didalam diri seseorang. Menurut Mc. Guire untuk mencapai perubahan perilaku, ada beberapa cara yang biasa ditempuh, yaitu : 1. Dengan Paksaaan. Cara ini bisa dilakukan dengan:
6
a) Mengeluarkan instruksi atau peraturan, dan ancaman huluman kalau tidak mentaati instruksi atau peraturan tersebut b) Menakut-nakuti tentang bahaya yang mungkin akan diderita kalau tidak mengerjakan apa yang dianjurkan. 2. Dengan memberi imbalan. lmbalan bisa berupa materi seperti uang atau barang, tetapi blsa juga imbalan yang tidak berupa materi, seperti pujian, dan sebagainya. Dalam hal ini orang berbuat sesuatu karena terdorong atau tertarik oleh imbalan tersebut, bukan karena kesadaran atau keyakinan akan manfaatnya. 3. Dengan me mbina hubungan baik. Kalau kita mempunyai hubungan yang baik dengan seseorang atau dengan masyarakat. biasanya orang tersebut atau masyarakat akan mengikuti anjuran kita untuk berbuat sesuatu, karena ingin memelihara hubungan baiknya dengan kita. 4. Dengan menunjukkan contohcontoh. Salah satu sifat manusia ialah ingin meniru Karena itu usahakanlah agar kantor Dinas dengan lingkungannya bersih, para petugas nampak bersih, rapi dan ramah. Dengan contoh seperti ini biasanya orangakan ikut berbuat yang serupa yaitu berperilaku baik. 5. Dengan me mberikan kemudahan. Dengan pelayanan yang semakin memudahkan masyarakat seperti sudah tidak dikenakannya biaya ketika mengurus administrasi kependududkan dan catatan sipil, pelayanan yang diberikan tidak berbelit dan cepat. 6. Dengan menanamkan kesadaran dan motivasi Dalam hal ini individu, kelompok, maupun masyarakat, diberi pengertian yang benar tentang kesehatan. Kemudian ditunjukkan kepada mereka baik secara langsung ataupun tidak langsung, yaitu
misalnya melalui film, slide, photo, gambar. Hal ini diharapkan akan bisa membangkitkan keinginan dan pemahaman masyarakat dalam mengurus Akta Kelahiran dan Akta Kematian. Selanjutnya berkali-kali disampaikan ataupun ditunjukkan kepada mereka bahwa telah makin banyak orang yang mempunyai akta catatan sipil semakin mempermudah dalam masalah kependudukan lainnya. 3. Administrasi Kependudukan Menurut Musanef (1996:1) dalam bukunya Manajemen Kepegawaian di Indonesia menyebutkan bahwa ” Administrasi adalah kegiatan sekelompok manusia melalui tahapan-tahapan yang teratur dan dipimpin secara efektif dan efisien, dengan menggunakan sarana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan Dalam implementasinya, administasi berkembang dan mempunyai tugas-tugas yang biasa disebut sebagai fungsi administrasi diantaranya adalah fungsi perencanaan, pengorganisasian sampai dengan fungsi pengawasan ”. a. Akta Kelahiran Istilah atau perkataan akta dalam bahasa Belanda disebut “Acte” atau ”akta” dan dalam bahasa Inggris disebut “Act” atau “deed” menurut pendapat umum mempunyai dua arti, yaitu:
7
•
Perbuatan (handling) perbuatan (rechtshandeling).
•
Suatu tulisan yang dibuat untuk dipakai atau untuk digunakan sebagai
•
Perbuatan hukum tertentu yaitu berupa tulisan yang ditunjukkan kepada pembuktian tertentu.
atau hukum
b. Akta Kematian
BAB IV ANALISA DATA
Akta kematian adalah dokumen kependudukan yang memuat tentang peristiwa kematian seseorang yang sah menurut hukum. Sebagai salah satu bagian dari pencatatan sipil, akta kematian tidak kalah pentingnya dengan akta-akta catatan sipil lainnya.
A. Kesadaran masyarakat dalam administrasi kependudukan (studi Akta kelahiran dan Akta ke matian) Dalam menjawab permasalahan ini peneliti mencoba menggunakan dengan konsep upaya untuk mencapai perubahan perilaku yang digunakan untuk mengetahui kesadaran masyarakat. ada beberapa cara yang biasa ditempuh, yaitu : 1. Dengan Paksaaan. Cara ini bisa dilakukan dengan: a. Mengeluarkan instruksi atau peraturan, dan ancaman hukuman kalau tidak mentaati instruksi atau peraturan tersebut. Dalam kepengurusan administrasi kependudukan ini pemerintah mengeluarkan peraturan perundangundangan No 24 Tahun 2013 tentang administrasi kependudukan, namun dalam peraturan yang ada ini masih banyak masyarakat yang belum semuanya mengetahui tentang peraturan yang mengatur administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yaitu terkhususnya Akta Kelahiran dan Akta Kematian hanya sebagian masyarakat kota tanjungpinang yang mengetahui. Dalam kasus pembuatan akta kelahiran dan Akta Kematian, masyarakat yang membuat atas kesadaran sendiri tetapi mereka tidak mengetahui tentang adanya peraturan mengenai pembuatan akta kelahiran dan juga isi peraturannya. masyarakat hanya membuat karena tahu akta sangat dibutuhkan ketika untuk keperluan kependudukan. hanya sebagian masyarakat yang mengetahui peraturan dan isi peraturannya karena kurang maksimalnya sosialisasi yang dilakukan. Adanya peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah seharusnya menjadi acuan oleh masyarakat bahwa kepengurusan dan
1. Akta Kematian Umum Akta Kematian Umum adalah akta kematian yang diperoleh sebelum melampaui batas waktu pelaporan (10 hari untuk WNI dan 3 hari untuk WNA atau golongan Eropa). 2. Akta Kematian Istimewa Akta Kematian Istimewa adalah akta kematian yang diperoleh setelah lewat batas waktu pelaporan dengan penetapan Pengadilan Negeri setempat bagi WNI keturunan dan WNA. BAB III GAMBARAN UMUM A. Sejarah singkat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang. Pembentukan Organisasi dan tata kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Nomor: 145 Tahun 2003 tanggal 26 Juni 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja DinasDinas di Lingkungan Daerah Kota Tanjungpinang.kemudian diubah dengan Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor: 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Tanjungpiang, dan Peraturan Walikota Nomor 7 Tahun 2015 perubahan atas Peraturan Walikota Nomor 9 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas dan Pokok dan Fungsi Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang.
8
kepemilikan Akta Catatan sipil yaitu Akta Kelahiran dan Akta kematian karena menjadi identitas seorang warga Negara. namun adanya peraturan yang dikeluarkan tidak membuat masyarakat paham dan mengetahui. b. Menakut-nakuti tentang bahaya atau akibat yang mungkin akan terjadi kalau tidak mengerjakan apa yang dianjurkan. Dalam kasus ini, maksud dari menakut-nakuti tentang akibat yang mungkin terjadi yaitu ketika masyarakat belum atau tidak membuat Akta Kelahiran dan juga Akta Kematian, masyarakat akan mengalami kesulitan baik secara kependudukan maupun catatan sipil karena banyak manfaat yang bisa diperoleh masyarakat kota tanjungpinang jika sudah mempunyai Akta Kelahiran dan Akta Kematian. Tingkat kesadaran sebagian masyarakat sudah meningkat tetapi mereka hanya sekedar membuat tetapi tidak mengetahui tentang peraturan dan isi peraturan yang membahas baik tentang kependudukan maupun catatan sipil. tidak secara menyeluruhnya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak RT atau RW membuat masyarakat belum memahami isi peraturan yang seharusnya bisa semakin mempermudah masyarakat dalam kepengurusan akta baik akta kelahiran maupun kematian. Pada upaya pencapaiaan perubahan perilaku untuk mengetahui kesadaran masyarakat dalam administrasi kependudukan, dalam kepengurusan akta kelahiran dan akta kematian pada poin mengeluarkan peraturan yang berkaitan tentang administrasi kependudukan, masyarakat kota tanjungpinang sudah mengetahui adanya peraturan hukum yang mengatur tentang administrasi kependudukan tapi tidak menyeluruh, belum semuanya masyarakat mengetahui dan memahami tentang peraturan tersebut
tapi masyarakat kota tanjungpinang sudah cukup mengetahui tentang kepengurusan baik akta kelahiran maupun akta kelahiran yang memiliki berbagai macam manfaat dan kegunaan. 2. Dengan memberi imbalan. lmbalan bisa berupa materi seperti uang atau barang, tetapi bisa juga imbalan yang tidak berupa materi, seperti pujian, dan sebagainya. dengan masyarakat kota tanjungpinang sadar akan kewajibannya untuk mengurus baik akta kelahiran maupun akta kematian sudah membuat tingkat kesadaran masyarakat akan administrasi kependudukan semakin tinggi. masyarakat kota tanjung pinang yang membuat atau mengurus Akta Kelahiran dan Akta Kematian akan semakin dipermudah misalnya Akta Kelahiran ketika anak masuk sekolah, mengurus Kartu Tanda Penduduk dan sebagainya dan juga ketika mengurus Akta Kematian untuk ahli waris dan sebagainya. ada beberapa manfaat yang dirasakan masyarakat kota tanjungpinang sebagai imbalan yang tidak berupa materi ketika mempunyai Akta Kelahiran dan Akta Kematian. 3. Dengan me mbina hubungan baik. Kalau kita mempunyai hubungan yang baik dengan seseorang atau dengan masyarakat. biasanya orang tersebut atau masyarakat akan mengikuti anjuran kita untuk berbuat sesuatu, karena ingin memelihara hubungan baiknya dengan kita. Dalam upaya pencapaian perubahan perilaku yang ketiga ini, masyarakat mengikuti anjuran dari RT/RW serta pihak dinas terkait yaitu Dinas Kependududkan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang dalam pembuatan Akta Kelahiran dan Akta Kematian karena masyarakat meski belum menyeluruh sudah mengetahui manfaat dan kegunaan akta catatan sipil yaitu Akta Kelahiran dan Akta Kematian. masyarakat akan membangun hubungan 9
yang baik dengan RT/RW dan juga pihak dinas terkait tentang pelayanan yang nantinya masyarakat akan perlukan. dengan adanya hubungan baik yang terjalin RT/RW dan pihak dinas terkait akan semakin dengan mudah memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat kota tanjungpinang karena ada kerjasama yang baik. Dengan terjalinnya hubungan yang baik ini antara masyarakat dengan pihak terkait dalam kepengurusan administrasi kependudukan khususnya kepengurusan Akta Kelahiran maupun Akta Kematian mempermudah kinerja dan kebutuhan antara masyarakat dan pihak tersebut. yang perlu diperhatikan lagi adalah bentuk kepedulian dan pemahaman dinas kependudukan dan catatan sipil kota tanjungpinang kepada masyarakat terkait kepengurusan akta catatan sipil yaitu Akta Kelahiran dan Akta Kematian sehingga tidak hanya sebagian masyarakat saja yang mengetahui tetapi seluruh warga kota tanjungpinang sudah mengetahui dan mengurus akta catatan sipil sehingga tingkat kesadaran masyarakat akan administrasi kependudukan dan catatan sipil semakin meningkat 4. Dengan menunjukkan contohcontoh. Salah satu sifat manusia ialah ingin meniru. karena itulah para petugas terlihat bersih, rapi dan ramah. memberikan pelayanan yang baik sehingga masyarakat juga senang menerima pelayanan. dalam hal ini petugas Dinas Kependudukan dan catatan sipil dalam memberikan pelayan ketika di kantor bersikap ramah dan professional, memberikan pelayanan yang nyaman sehingga masyarakat tidak merasa malas untuk datang ke kantor untuk mengurus keperluan Administrasi Kependudukan dan catatan sipil lainnya. 5. Dengan me mberikan kemudahan.
administrasi kependudukan dan catatan sipil, pelayanan yang diberikan tidak berbelit dan cepat. Sudah semakin jelas dan mudahnya isi peraturan yang dijelaskan oleh pemerintah terkait administrasi kependudukan bagi masyarakat sehingga tidak ada lagi alasan masyarakat belum membuat atau mengurus baik Akta Kelahiran maupun Akta Kematian. memang masih banyak masyarakat yang masih belum mengetahui isi peraturan tentang Administrasi Kependudukan hal inilah yang harus diperhatikan lagi baik dari RT/RW dan juga Dinas Kepemdudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang dalam melakukan sosialisasi secara menyeluruh. Kepengurusan akta kelahiran menurut undang-undang nomor 24 Tahun 2013 pasal 79A telah sangat dipermudah dengan tidak adanya lagi biaya yang dikenakan, larangan untuk tidak dipungut biaya semula hanya untuk penerbitan KTP-el di ubah menjadi untuk semua dokumen kependudukan seperti KK, KTPel, Akta Kelahiran, Akta Perkawinan, Akta Kematian, Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak, dan lain- lain. dan juga jika penerbitan akta kelahiran yang pelaporannya melebihi batas waktu 1 tahun sejak anak dilahirkan semula memerlukan penetapan pengadilan Negeri diubah cukup dengan Keputusan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten/Kota. dengan semakin dimudahkannya pengurusan akta kelahiran seharusnya membuat masyarakat lebih cepat mengurus tanpa harus menunda. 6. Dengan menanamkan kesadaran dan motivasi Dalam hal ini individu, kelompok, maupun masyarakat, diberi pengertian yang benar tentang pentingnya administrasi kependudukan dan catatan sipil. Kemudian ditunjukkan kepada mereka baik secara langsung ataupun tidak
Dengan pelayanan yang semakin memudahkan masyarakat seperti sudah tidak dikenakannya biaya ketika mengurus 10
langsung, yaitu misalnya melalui film, slide, photo, gambar, bagaimana manfaat masyarakat yang sudah mengurus terutama akta kelahiran dan juga akta kematian. Hal ini diharapkan akan bisa membangkitkan keinginan atau kesadaran masyarakat untuk berperilaku taat terhadap peraturan dalam mengurus administrasi kependudukan.
setempat sedangkan Akta kematian adalah suatu akta yang dibuat dan diterbitkan oleh Dinas Kependudukan yang membuktikan secara pasti tentang kematian seseorang. dalam pelayanan tersebut masih banyak ditemukan masyarakat kota tanjungpinang yang belum membuat akta catatan sipil tersebut khususnya akta kelahiran dan juga akta kematian. melaui media cetak, media massa dan sekolah-sekolah. tidak hanya melalui itu sosialisasi juga dilakukan dengan datang dikegiatan ibu- ibu PKK dan pengajian. Dalam hal ini upaya pemerintah untuk mendorong tingkat kesadaran masyarakat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam kepengurusan akta kelahiran dan akta kematian. dinas kependudukan dan catatan kota tanjungpinang mempunyai program dan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat kota tanjungpinang berupa sosialisasi dan rapat koordinasi dengan RT/RW maupun lurah dan juga jemput bola. Upaya pemerintah yaitu Dinas kependudukan dan catatan sipil kota tanjungpinang dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dengan melakukan kegiatan sosialisasi melaui media cetak, media massa dan sekolah-sekolah. tidak hanya melalui itu sosialisasi juga dilakukan dengan datang dikegiatan ibuibu PKK dan pengajian. Upaya pemerintah juga dengan jemput bola, dimana menyediakan mobil- mobil yang memberikan pelayanan kepengurusan kependudukan dan akta catatan sipil ke daerah-daerah rumah warga namun upaya ini masih kurang efektif karena hanya sedikit masyarakat yang tertarik membuat dengan cara jemput bola. Sosialisasi merupakan upaya dari pemerintah yaitu dinas kependudukan dan catatan sipil yang memiliki tugas di bidang kependudukan yang cukup berjalan efektif dalam mempengaruhi tingkat kesadaran masyarakat, melalui sosialisasi yang dilakukan baik melalui lingkungan sekolah maupun media- media sudah mempengaruhi kesadaran masyarakat.
Untuk menanamkan kesadaran masyarakat kota tanjungpinang dalam kepengurusan akta kelahiran dan akta kematian dinas kependudukan dan catatan sipil kota tanjungpinang melalui penyuluhan dan sosialisasi kepada RT/RW yang kemudian akan disampaikan kepada masyarakat dan juga melalui media massa. Pada point keenam ini lah hal yang sangat perlu dilakukan oleh Dinas Kependudukan dimana melalui kegiatan sosialisasi serta penyuluhan dapat mengubah pandangan masyarakat kota tanjungpinang sendiri. sehingga diharapkan semua masyarakat kota tanjungpinang sudah mengurus dan memiliki akta kelahiran maupun kematian sehingga sudah terdaftar di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang yang juga menunjukan semakin tinggi kesadaran masyarakat akan kepemilikan Akta kelahiran maupun Akta kematian. dan juga melalui sosialisasi dan penyuluhan juga diberitahukan kembali kepada masyarakat tentang peraturan yang mengatur tentang Administrasi Kependudukan sehingga masyarakat tidak hanya memahami fungsi dan kegunaan Akta Kelahiran dan Akta Kematian tetapi undang-undang yang mengaturnya.
B. Upaya Pemerintah Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Kepengurusan Akta Kelahiran dan Akta Ke matian. Akta Kelahiran dan Akta Kematian merupakan salah satu pelayanan catatan sipil, akta kelahiran merupakan bukti yang sah mengenai status anak yang dikeluarkan oleh kantor atau Dinas Catatan Sipil kota 11
masyarakat kota tanjungpinang sudah sebagian mengurus akta kelahiran dan akta kematian yang sudah semakin meningkat terutama dengan undang- undang terbaru dimana dalam mengurus akta kematian setiap RT wajib dan masyarakat hanya menyiapkan syarat-syarat tanoa harus repot mengurus ke kantor dinas terkait.
melakukan data kependudukan lainnya.begitu juga dengan upaya membina hubungan yang baik dan menunjukkan contoh-contoh, dimana ada hubungan yang baik antara pihak Instansi pelaksana yaitu Dinas Kependuudkan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang dan RT/RW kepada masyarakat terkait pelayanan yang diberikan serta memberikan contoh pelayanan yang diberikan dengan prosedur yang tidak berbelit serta sikap dari petugas pemberi pelayanan yang ramah dan profesional. sedangkan upaya memberikkan kemudahan sudah tertuang di peraturan undang-undang No 24 Tahun 2013 dimana semakin dipermudahnya masyarakat dalam membuat Akta Kelahiran dan Akta Kematian yang tidak dipungut biaya dan juga tidak dikenakan denda maupun melalui pengadilan bagi masyarakat yang melewati batas pelaporan kelahiran maupun kematian. dan upaya yang terakhir sekaligus yang juga menentukan perubahan perilaku masyarakat Kota Tanjungpinang dalam kesadaran melakukan kepengurusan Akta Kelahiran maupun Akta Kematian yaitu menanamkan kesadaran dan motivasi melalui penyuluhan dan sosiallisasi yang merupak juga kegiatan dari program Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang, dimana dari kegiatan sosialisasi yang cukup rutin dilakukan baik oleh RT/RW maupun Dinas terkait masih belum mencakup seluruh masyarakat Kota Tanjungpinang, masih ada masyarakat yang masih tidak mengetahui adanya sosialisasi didaerah mereka. tetapi dari hasil penelitian peneliti untuk tingkat kesadaran masyarakat dalam mengurus dan mempunyai Akta Kelahiran dan Akta Kematian sudah cukup tinggi meskipun untuk pemahaman tentang peraturan masyarakat Kota Tanjungpinang masih rendah. masyarakat masih membuat karena mereka membutuhkan untuk keperluan kependudukan dan catatan sipil lainnya tetapi mereka membuat atas kesadaran sendiri.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari data penelitian akhirnya peneliti mengambil kesimpulan terkait kesadaran masyarakat dalam administrasi kependudukan studi kasus kepengurusan Akta Kelahiran dan Akta Kematian Tahun 2015 sudah cukup tinggi dilihat dari sudah banyaknya masyarakat untuk mengurus baik Akta Kelahiran maupun Akta Kematian. dilihat dari upaya merubah perilaku masyarakat untuk lebih sadar akan kepengurusan dan kepemilikan Akta Kelahiran dan Akta Kematian melalui upaya mengeluarkan peraturan untuk menaati peraturan berupa perubahan undang-undang No 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan, Dimana dalam upaya ini masih sedikit masyarakat yang memahami tentang peraturan administrasi kependudukan yang mengharuskan masyarakatnya untuk mengurus kependudukan dan catatan sipil khususnya. Namun untuk kesadaran dalam membuat masyarakat sudah cukup sadar karena masyarakat kota tanjungpinang mengetahui kegunaan dan manfaat dari adanya atau mempunyai baik Akta Kelahiran yang dapat digunakan ketika masuk sekolah dan mengurus administrasi kependudukanlainnya serta Akta Kematian yang dpat digunakan untuk klaim asuransi, Ahli waris dan lainnya. sementara itu upaya dengan imbalan yaitu masyarakat mengetahui imbalan yang berupa non materi ketika mereka mengurus dan mempunyai Akta Kelahiran dan Akta Kematian mereka dipermudah dalam 12
Sedangkan dalam upaya pemerintah meningkat kan kesadaran masyarakat dalam administrasi kependudukan yaitu dinas kependudukan dan catatan sipil melalui sosialisasi yang dilakukan melaui media massa, media cetak dan juga melaui sekolah sekolah dan juga dengan datang kepengajian-pengajian dan acara ibu- ibu PKK.
dilakukan oleh instansi pelaksana, dan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan peraturan dan pentingnya mengurus dan mempunyai akta catatan sipil seperti Akta Kelahiran dan Akta Kematian.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan maka penulis menyampaikan beberapa saran:
J. Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi. Jakarta : PT Remaja Rosdakarya.
1. Diharapkan kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang lebih rutin lagi melakukan sosialisasi dan secara merata di seluruh wilayah Kota Tanjungpinang, sehingga sosialisasi yang dilakukan berjalan efektif dan merata. jangkauan masyarakatnya lebih luas sehingga semua masyarakat merasakan dampak baik dari kegiatan sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan. menghindari masyarakat yang tahu semakin tahu sedangkan masyarakat yang tidak tahu semakin tidak tahu. kerjasama dengan RT/RW juga semakin ditingkatkan karena melalui RT/RW juga masyarakat menerima informasi. dan ketika melakukan kegiatan sosialisasi memberikan informasi terbaru misalnya berupa peraturan-peraturan yang mungkin belum semua masyarakat mengetahui dan memahami. 2. Diharapkan kepada masyarakat dengan upaya perubahan perilaku dapat berdampak positif terutama dengan banyaknya kemudahan yang telah diberikan pemerintah terkait administrasi kependudukan dan Catatan Sipil, pelayanan yang semakin baik dan juga diharapkan keikutsertaan dalam kegiatan sosialisasi yang
Koentjaraningrat. 1990. Sejarah Teori Antropologi, Jilid I. Jakarta: UI Press Musanef. 1996. Manajemen Kepegawaian di Indonesia. Jakarta: Gunung Agung Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia Notoatmodjo, Soekidjo,2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta. Sarwono, Sarlito Wirawan. 2001. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sugiyono. 2010. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatis dan R&D. Bandung Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Supriatna, Thajya. 1993. Sistem Administrasi Pemerintahan di Daerah . Jakarta: Bumi Aksara Widjaja, AW. 1984. Kesadaran Hukum Manusia dan Masyarakat Pancasila. Jakarta;CV.EraSwasta.
13
Dokumentasi :
Peraturan Walikota Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Tanjungpinang. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Tanjungpinang.
14