KERJASAMA LEMBAGA LITBANG DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN KEGIATAN KELITBANGAN (Studi Kasus Pada Kantor Penelitian Pengembangan Iptek Kabupaten Wonogiri) Lilyk Eka Suranny Peneliti Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri e-mail:
[email protected] ABSTRACT Cooperation is a form of joint venture between individual persons or groups to achieve common goals. Parties that cooperate with each other contribute to others so that the benefits can be obtained by the two parties. This study aims to examine the various forms of cooperation carried out by local research institutes to promote its role in supporting the creation of good governance in the era of regional autonomy. Data was collected using interviews and literature. Data were analyzed using descriptive qualitative analysis. Office of research and development of Science and Technology Wonogiri Regency hold cooperation with several parties, among others: cooperation with academics, cooperation with the local government, cooperation between research institutions and cooperation with the private sector and the public one. The cooperation is carried out to increase its role in supporting the establishment of good governance, especially in the field of research and development of science and technology. Keywords: cooperation, development and research of science and technology office Wonogiri Regency, regional autonomy. kemitraan antar daerah (antar desa, kecamatan dan antar kabupaten) dan menghindari persaingan tidak sehat antar daerah tersebut). Sehubungan dengan itu, maka dalam rangka pencapaian sasaran otonomi daerah pemerintah daerah harus mampu merumuskan berbagai kebijakan yang berkualitas. Dalam menetapakan kebijakan yang berkualitas tersebut perlu adanya data yang valid, informasi yang faktual, serta adanya rekomendasi dari hasil analisis yang akurat sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Disinilah lembaga litbang sangat diperlukan perannya dalam menetapkan kebijakan strategis di daerah terutama dalam menghadapi berbagai peluang dan tantangan di era otonomi daerah. Dalam rangka pengambilan kebijakan publik, lembaga litbang daerah berperan dalam melakukan kegiatan penelitian dan pengkajian untuk merumuskan berbagai rekomendasi (masukan) sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan. Untuk selanjutnya lembaga litbang berperan dalam
PENDAHULUAN Pemberlakuan Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah dan Undang-undang nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah menuntut pemerintah daerah melakukan desentralisasi dan memacu pertumbuhan ekonomi guna peningkatan kesejahteraan masyarakat. Adanya pemberlakuan Undangundang tersebut mengharuskan pemerintah daerah untuk: 1. Mendorong kemandirian daerah dalam rangka menciptakan kondisi perekonomian yang lebih baik, berdasarkan preferensi dan kebutuhan masyarakatnya. 2. Daya saing daerah perlu ditingkatkan antara lain dengan mengembangkan kompetensi produk yang khas sebagai produk unggulan. Apabila daya saing daerah meningkat dengan sendirinya daya saing nasional juga meningkat. 3. Produk unggulan daerah harus mempertimbangkan berkembangnya 52
memberikan input dan penilaian terhadap implementasi pelaksanaan program sebagai bentuk evaluasi, sehingga dapat dijadikan acuan bagi kelanjutan pelaksanaan program. Sifat penelitian, pengkajian dan pengembangan yang dilakukan adalah aplikatif, yaitu penelitian terapan yang mencakup penelitian kebijakan, penelitian tindakan, penelitian evaluasi, dilakukan melalui pendekatan multidisiplin ilmu. Penelitian yang dilakukan tidak boleh tumpang tindih namun dapat dilakukan secara berkelanjutan pada kasus-kasus tertentu yang memerlukan penajaman dalam pemecahan permasalahan yang lebih kompleks. Guna mengoptimalkan fungsi penelitian dan pengembangan, lembaga litbang daerah dituntut untuk mampu bekerjasama dengan berbagai pihak terkait, baik dari institusi pemerintah maupun non pemerintah. Dari uraian tersebut tujuan dari tulisan ini adalah mengkaji berbagai bentuk kerjasama yang dilakukan oleh lembaga litbang daerah untuk meningkatkan perannya dalam mendukung terciptanya pemerintahan yang baik di era otonomi daerah.
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Kantor Penelitian Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kabupaten Wonogiri Kantor Penelitian Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kabupaten Wonogiri dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008 pasal 34 ayat (1) tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri yang memiliki tugas pokok untuk melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Penelitian Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Visi dari Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri adalah “Terwujudnya Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Untuk Kesejahteraan Rakyat”. Makna yang terkandung dari visi tersebut adalah sebagai lembaga yang mempunyai tanggungjawab di bidang penelitian dan pengembangan Iptek untuk menunjang visi pemerintah daerah. Sebagai konsekuensinya adalah keharusan untuk meningkatkan kualitas produk dan proses penelitian guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam mencapai visi tersebut, Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri menetapkan misi, yaitu: 1. Mengembangkan sumber daya manusia litbang yang profesional dan mandiri dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai; 2. Mewujudkan perencanaan dan pelaksanaan penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek yang sinkron dengan arah kebijakan daerah; 3. Mewujudkan perumusan kebijakan publik yang mendasarkan pada hasil penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek bagi kesejahteraan masyarakat. Visi dan misi tersebut dijadikan sebagai acuan program kegiatan yang dilaksanakan oleh Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri. Keberhasilan program kerja litbang ini perlu didukung oleh sumberdaya baik Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana serta adanya pengembangan jejaring kerjasama penelitian dengan berbagai pihak baik lembaga
METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriptif melalui pendekatan kualitatif. Subyek penelitian dalam kajian ini mengambil kasus yang terjadi di Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri. Teknik pengumpulan data yakni dengan wawancara dan studi pustaka. Data yang diperoleh berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari data wawancara langsung dengan kepala Kantor Litbang Iptek Kab. Wonogiri dan pegawai/staf kantor litbang untuk menggali bagaimana dan apasaja kerjasama yang telah dilakukan oleh Kantor Litbang Iptek Kab. Wonogiri. Data sekunder diperoleh dari penelusuran bahan-bahan, dokumen-dokumen dan hasil penelitian yang berkaitan dengan bentuk kerjasama di Kantor Litbang Iptek Kab. Wonogiri. Data dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.
53
pemerintah, non pemerintah dan masyarakat. Kerjasama dalam kegiatan litbang dapat memberikan manfaat bagi lembaga litbang dan mitra yang terlibat, seperti adanya sharing cost and risk, mendapatkan akses terhadap sumberdaya yang diperlukan, dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensi sumberdaya peneliti dan lembaga, juga memperluas jejaring kerja (Couchman dalam Surminah, 2013). Kerjasama dibidang penelitian tersebut antara lain ditujukan untuk menjawab isu-isu strategis dan permasalahan pembangunan jangka panjang & jangka pendek, kerjasama yang bersifat mendukung program kerja Kantor Litbang Iptek Wonogiri, diprioritaskan pada penelitian/kajian yang melibatkan berbagai bidang keilmuan, diarahkan guna pemecahan masalah yang bersifat multi aspek & masalah khusus, melibatkan partisipasi dari berbagai lembaga (pemerintah, akademisi, swasta dan masyarakat). Output dari kerjasama yang dilakukan dapat berupa invensi, inovasi, rekomendasi kebijakan, HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) dan KTI (Karya Tulis Ilmuah). Salah satu aspek kerjasama adalah pencapaian tujuan dan target yang ingin dicapai. Oleh karena itu untuk mencapai kesuksesan dari kerjasama maka perlu adanya peran dari kedua belah pihak. Menurut West (2002) indikator sebagai alat ukur terjadinya kerjasama yakni dalam kerjasama perlu adanya tanggung jawab bersama untuk menyelesaikan pekerjaan, saling berkontribusi baik tenaga maupun pikiran, serta pengerahan kemampuan secara maksimal. Hasil dari kerjasama tersebut hendaknya dapat dinikmati kedua belah pihak yang bermitra dan menguntungkan. Untuk memastikan kerjasama yang dilakukan itu sama-sama menguntungkan, maka disarankan para pihak yang bekerjasama harus mempertimbangkan hubungan hirarkis yang setara sehingga akan mengarah pada kerjasama litbang yang lebih setara (Wolff, et al., 2001). Proses pelaksanaan kerjasama dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan (implementasi), monitoring dan evaluasi. Setiap tahapan proses ini perlu dilakukan agar tujuan dari kerjasama tersebut dapat tercapai.
Kerjasama Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri dengan para mitra Pada pelaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri telah menjalin kerjasama dengan beberapa pihak, diantaranya adalah: 1. Kerjasama dengan pihak akademisi Pihak akademisi yang menjadi mitra kerjasama adalah perguruan tinggi, merupakan lembaga yang salah satu fungsinya adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan iptek. Hal tersebut tertuang dalam Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kerjasama yang telah terjalin antara Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri dengan pihak akademisi yaitu dengan LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) UNS Surakarta. Tujuan dari kerjasama tersebut adalah untuk melaksanakan fasilitasi tenaga ahli pada beberapa program kegiatan di Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri. Kegiatan yang dimaksud misalnya saja kegiatan Fasilitasi Pengembangan Iptekda, Fasilitasi Penyelenggaraan dan Pemberian Penghargaan Lomba Krenova, Fasilitasi Riset Unggulan Daerah, dan beberapa kajian penelitian yang dilaksanakan oleh Kantor Litbang Iptek Wonogiri. Kerjasama yang terjalin dengan LPPM UNS ini tertuang dalam perjanjian kerjasama (PKS) yang dilakukan dalam jangka waktu satu tahun. Apabila kerjasama tersebut akan dilanjutkan maka perlu dibuatkan perjanjian kerjasama lagi. Bentuk kerjasama lainnya dengan perguruan tinggi adalah kerjasama dalam pelaksanaan seminar/workshop, seperti misalnya workshop penguatan sistem inovasi daerah (SIDa) yang dilaksanakan pihak UNS dan difasilitasi oleh Kantor Litbang Iptek Kab. Wonogiri pada tahun 2014.
54
masyarakat. Majalah Krenova terbit dua kali dalam satu tahun yang berisi kegiatan penelitian dan pengembangan iptek yang berupa temuan teknologi sederhana, pemikiran, ide, opini dan inovasi di daerah se-Subosukawonosraten.
Gambar 1. Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri bekerjasama dengan UNS Surakarta mengadakan Workshop penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kab. Wonogiri.
2. Kerjasama dengan pihak pemerintah daerah Dalam rangka menunjang penyelenggaraan program daerah di bidang kelitbangan, maka kerjasama dengan pemerintah daerah lain merupakan suatu kebutuhan. Kerjasama yang dilakukan untuk mengantisipasi keterbatasan kewenangan wilayah yakni dengan melakukan kerjasama antar daerah. Dalam hal ini kerjasama yang dilakuakan oleh Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri yakni ikut bergabung dalam Forum Litbang Subosukawonosraten yang diikuti oleh Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten. Ke tujuh daerah tersebut adalah wilayah eks-karesidenan Surakarta yang merupakan wilayah administrasi yang terbentuk pada masa kolonial Belanda. Faktor sejarah inilah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya wilayah Subosukawonosraten selain dari faktor kesamaan budaya dan kedekatan lokasi geografis. Kegiatan yang dilaksanakan dalam kerjasama forum litbang Subosukawonosraten antara lain: koordinasi forum litbang, rapat teknis forum litbang, audiensi forum litbang, lomba IPTEK, penerbitan buletin/majalah, serta workshop kelitbangan. Dalam kerjasama forum litbang Subosukawonosraten ini, Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri diberi tanggungjawab untuk membuat majalah Krenova “Kreativitas dan Inovasi”. Tujuan dari pembuatan majalah Krenova adalah sebagai upaya untuk mensosialisasikan, mamajukan, dan mengkoordinasikan penelitian dan pengembangan Iptek bagi
Gambar
2. Kegiatan Audiensi Forum Litbang Subosukowonosraten ke Kemenristek pada tahun 2014
Gambar
3. Kegiatan Workshop forum litbang Subosukawonosraten pada tahun 2014
Gambar 4. Kegiatan Rapat terknis forum litbang Subosukawonosraten
3. Kerjasama antar lembaga litbang Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri menjalin kerjasama kelitbangan dengan Litbang kementrian guna mendorong peningkatan potensi lokal daerah. Salah satu kerjasama yang terjalin antara Kantor Litbang Iptek Wonogiri dengan Kementrian Riset dan Teknologi adalah kajian inovasi budidaya kedelai beberapa varietas unggul kedelai hasil pemuliaan BATAN di Kabupaten Wonogiri. Sebagai tindak lanjut kegiatan yang dilakukan Kemenristek mengenai budidaya kedelai, Badan Litbang Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Kantor Litbang Iptek Wonogiri mengadakan seminar dan praktek teknologi tepat guna “alat pembuatan susu kedelai” yang 55
dilaksanakan di Kantor Litbang Iptek Wonogiri, yakni dengan mengundang perwakilan kelompok tani. Dalam seminar tersebut Balitbang Provinsi Jateng memberikan bantuan alat untuk membuat susu kedelai yang diberikan kepada perwakilan kelompok tani. Bantuan alat pembuatan susu kedelai ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dari hasil produksi kedelai. Beberapa kerjasama penelitian dan pengembangan lainnya yang terjalin antara Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri dan Balitbang Provinsi Jateng adalah pembuatan kajian penelitian yang didanai oleh anggaran APBD provinsi Jawa Tengah, misalnya pada tahun 2014 tentang penelitian “Pengembangan Desa Berbasis Inovasi Pangan Lokal untuk Meningkatkan Nilai Tukar Produk di Desa Kepyar, Purwantoro, Wonogiri”. Dibidang desiminasi pameran hasil iptek, Kantor Litbang memfasilitasi FKMPI (Forum Masyarakat Pecinta Iptek) KabupatenWonogiri untuk mendisplay temuan hasil inovasi pada kegitan jambore teknologi/pameran produk inovasi (PPI) yang dilaksanakan oleh Balitbang Provinsi Jawa Tengah dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HARTEKNAS).
pengguna salah satunya pada bidang industri. Olehkarena itu diperlukan interaksi antara lembaga penelitian dan para pengguna. Kerjasama antara kantor litbang wonogiri dengan pihak industri yang dilakukan baru sebatas dengan UMKM lokal di Kabupaten Wonogiri. Kantor litbang memberikan fasilitasi penelitian beberapa kajian untuk pengembangan usaha. Dari hasil kajian penelitian tersebut menghasilkan rekomendasi yang akan diserahkan kepada pihak UMKM dan apabila berhubungan dengan kebijakan yang mendukung UMKM maka rekomendasi kebijakan juga akan diberikan kepada pemerintah daerah selaku pihak yang berkepentingan dalam mengambil kebijakan. Beberapa kerjasama yang dilakukan Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri dengan lapisan masyarakat, diantaranya dengan FKMPI (Forum Komunikasi Masyarakat Pecinta Iptek). FKMPI Kabupaten Wonogiri dibentuk mulai tahun 2008 yang anggotanya terdiri dari 12 orang sebagai tim teknis yang ditunjuk oleh bupati Wonogiri. Tugas dari tim teknis tersebut adalah menghimpun permasalahan dan mewadahi temuan iptek yang merupakan intruduksi, menyebarluaskan informasi dengan temuan di masyarakat, mewadahi potensi SDM kreatif dan inovatif di Kabupaten Wonogiri, menjadi mediator dari penemu dengan masyarakat pengguna dan menumbuhkembangkan karya inovatif. FKMPI Wonogiri ini kemudian ikut bergabung dengan FKMPI seSubosukawonosraten (Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten) dalam rangaka meningkatkan pengembangan dan penerapan hasil iptek. Selama ini Kantor Litbang telah memfasilitasi FKMPI dalam pameran produk inovasi baik yang dilakukan di tingkat daerah dan pusat. Pameran hasil iptek tersebut dapat memperkenalkan hasil inovasi (produk) kepada masyarakat pengguna.
Gambar 5. Kegitan jambore teknologi/pameran produk inovasi (PPI) yang diikuti oleh Kantor Litbang Iptek Kab. Wonogiri
4. Kerjasama dengan pihak swasta dan masyarakat Di era perkembangan Iptek seperti sekarang ini, industri berbasis teknologi berkembang dengan cepat. Hal tersebut tidak lepas dari peran lembaga litbang dan peneliti yang berkecimpung dibidang penelitian dan pengembangan. Kegiatan litbang hendaknya bersinergi kepada 56
Bentuk kerjasama kantor litbang dengan masyarakat di bidang pendidikan, misalnya kegiatan fasilitasi KIR (Karya Ilmiah Remaja) di tingkat SMA/SMK di Kab. Wonogiri. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan dan membangkitkan kreativitas dan semangat berinovasi kepada para pelajar. Kegiatan yang dilakukan adalah pembekalan pembuatan proposal penelitian dan kegiatan seminar kewirausahaan yang sasarannya adalah pelajar di tingkat SMA/SMK.
Iptek Wonogiri sebagai lembaga litbang daerah guna optimalisasi potensi lokal daerah di Kabupaten Wonogiri.
Gambar 7. Pelatihan pembuatan tepung mocaf pada kelompok tani di Desa kerjo kidul
Gambar 8. Pelatihan pembuatan pupuk organik pada kelompok tani di dusun pelang
Gambar 6. Kegiatan Karya Ilmiah Remaja (KIR) tingkat SMA/SMK yang dilaksanakan oleh Kantor Litbang Iptek Kab. Wonogiri.
Dalam pelaksanaan kegiatan kelitbangan, ternyata masih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi Kantor Litbang Iptek Kab. Wonogiri sebagai lembaga litbang daerah antara lain: 1. Keterbatasan SDM baik peneliti maupun pejabat litbang. Lembaga litbang daerah masih sangat sedikit memiliki personil peneliti akibatnya beberapa hasil penelitian masih jauh dari harapan apalagi digunakan sebagai rekomendasi dalam pengambilan kebijakan daerah. 2. Keterbatasan anggaran dana kegiatan penelitian dan pengembangan yang ada di daerah. Kegiatan penelitian dan kajian membutuhkan biaya yang besar, namun kenyataanya anggaran daerah yang diberikan pada bidang litbang tersebut tergolong kecil sehingga kegiatan kelitbangan kurang optimal. 3. Masih banyak rekomendasi kebijakan yang dihasilkan belum digunakan sebagai bahan kebijakan/produk hukum.
Kerjasama antara kantor litbang iptek wonogiri dengan masyarakat di bidang pertanian dan peternakan diantaranya dengan petani/peternak ataupun kelompok tani/ternak. Bentuk kerjasama yang terjalin yaitu berupa kajian penelitian dan seminar pengembangan iptek. Sebagai misal, pada kegiatan RUD (Riset Unggulan Daerah) kantor litbang melakukan kajian pertanian terpadu untuk meningkatkan komoditas unggulan di Kabupaten Wonogiri. Rekomendasi hasil penelitian akan diberikan kepada pemerintah daerah selaku pemangku kebijakan. Selain itu juga diadakan sosialisasi dan pelatihan kepada kelompok tani ternak tentang peningkatan inovasi pemanfaatan hasil produksi untuk meningkatkan hasil usaha, diantaranya sosialisasi dan pelatihan pembuatan tepung mocaf dari ubikayu pada perwakilan kelompok tani di Desa Kerjo Kidul, Kecamatan Ngadirojo. Adapula sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi dan biopestisida dari urin sapi untuk peningkatan nilai tambah hasil produksi peternakan. Berbagai kerjasama tersebut dilakukan oleh kantor litbang
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Beberapa bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Kantor Litbang Iptek 57
Kabupaten Wonogiri dalam pelaksanaan kegiatan kelitbangan yaitu: kerjasama dengan pihak akademisi, kerjasama dengan pihak pemerintah daerah, kerjasama antar lembaga litbang dan kerjasama dengan pihak swasta dan masyarakat. Kerjasama tersebut dilakukan untuk meningkatkan perannya dalam mendukung terciptanya pemerintahan yang baik terutama di bidang penelitian dan pengembangan iptek. Dalam pelaksanaan kegiatan kelitbangan masih terdapat beberapa hambatan, misalnya saja keterbatasan SDM maupun anggaran untuk melaksanakan kerjasama penelitian dan pengembangan. Berikut beberapa rekomendasi yang dapat penulis sampaikan, antara lain: 1. Peningkatan kualitas SDM baik dari pejabat struktural maupun fungsional (peneliti) dengan bintek, workshop, seminar maupun sosialisasi baik yang dilaksanakan di daerah, pusat maupun swasta. Kekurangan tenaga peneliti dapat diusulkan melalui pengusulan formasi. 2. Peningkatan kepercayaan terhadap kredibilitas lembaga litbang daerah sebagai penyumbang rekomendasi dengan penyampaian hasil litbang kepada DPRD, harapannya anggaran kegiatan litbang dapat dipenuhi secara realistis. 3. Peningkatan kerjasama kelitbangan khususnya dilintas sektoral sehingga hasilnya dapat maksimal. 4. Peningkatan desiminasi dan publikasi hasil litbang bahkan sampai komersialisasi hasil litbang melalui perlindungan HAKI.
Soekanto, S.2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi 4, PT raja Grafindo Persada. Jakarta. Sunarto, K. 2000. Pengantar Sosiologi. Edisi kedua, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Jakarta. Surminah, I. 2013. Pola Kerjasama Lembaga Litbang Dengan Pengguna Dalam Manajemen Litbang (Kasus Balai Penelitian Tanaman Pemanis Dan Serat. Pusat Penelitian Perkembangan Iptek-LIPI. Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Republik Indonesia No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. West, M. 2002. Kerjasama Yang Efektif. Cetakan KeLima. Penerjemah: Srikandi Waluto, Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA Baron, Robert A., Donn Erwin byrne. 2000. Social Psychology. 9th Edition. Pinted In The United State Of America. Kusnadi. 2003. Masalah Kerjasama, Konflik, dan Kinerja (Kontemporer & Islam), Torada. Malang.
58