KERANGKA PEMlKlRAN Jenis pengeluaran rumahtangga dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu pengeluaran pangan dan non pangan. Secara naluri setiap individu keluarga lebih dahulu rnernanfaatkan setiap pengeluarannya untuk pangan, baru kemudian untuk kebutuhan non pangan. Narnun dernikian, perilaku ini tidak lepas dari faktorfaktor
yang
mempengaruhi
seperti
pendapatan,
jumlah
anggota
keluarga,
pendid~kan,lokasi tempat tinggal dan rnusin (Mangkuprawira, 1989). Hal ini sesuai dengan hukum Engel mengenai hubungan pendapatan dan pengeluaran, dimana persentase pengeluaran untuk pangan akan menurun bila pendapatan sernakin tinggi (Bryant, 1990). Masing-masing keluarga mempunyai tujuan tertentu. Agar keluarga tersebut mencapai
tujuannya
menggunakan
dan
sumberdaya
dapat yang
menjalankan terbatas,
fungsi-fungsi dibutuhkan
keluarga suatu
dengan
manajemen
pertukaran, 2) surnberdaya keluarga. Adapun penggunaan sumberdaya meliputi: I) konsumsi, 3) proteksi, 4 ) transfer, 5) produksi, 6) tabungan, dan 7) investasi (Guhardja et
a/, 1992). Keluarga merupakan sebuah sistem yang terdiri dari
subsistem personal dan subsistem manajerial. Subsistem manajerial mempunyai fungsi untuk merencanakan dan melaksanakan penggunaan surnberdaya untuk rnemenuhi tuntutan kebutuhan keluarga. Subsistem personal rnerudakan bagian yang berhubungan dengan interaksi dinarnis dari jalinan hubungan sosial yang akhirnya memberikan ciri pada kepribadian seseorang. Kepribadian dan sifat-sifat manusiawi lainnya memberikan pengaruh kepada kemampuan manajerial (Deacon
& Firebaugh, 1981).
Manajemen sumberdaya keluarga merupakan suatu sistem dirnana proses dan hasilnya tidak terlepas dari lingkungan, oleh karena itu prosesnya sangat dinamis. tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan internal berupa lingkungan fisik, dan psikososial, maupun lingkungan eksternal yang berupa lingkungan politik, sosial, ekonomi dan teknologi (Guhardja et
a/.
1992).
Dengan demikian adanya pengeluaran keuangan tentu melalui proses perencanaan, sebagaimana biasanya seseorang bertindak selaku konsurnen untuk rnembeli suatu barang danlatau jasa. Perilaku konsurnen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam rnendapatkan, mengkonsurnsi, menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini (Engel et al.1994). Perilaku konsumen merupakan bagian dari ilrnu perilaku manusia yang mempelajari bagaimana individu bertindak dalam mengkonsumsi suatu komoditi atau jasa. Perilaku konsurnen merupakan suatu proses pengambilan keputusan dan aktipitas individu dalam rnenilai, memperoleh dan menggunakan barang dan/atau jasa. begitu pula konsumen arnat beraneka ragam rnenurut: usia, pendapatan, tingkat pendidikan, ternpat dan selera, sehingga untuk pemasaran suatu produk petugas pemasaran perlu membeda-bedakan kelompok konsumen yqng memang berbeda dan mengernbangkan produk dan jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen tersebut, yang mana pernasar perlu memaharni betul suatu pola atau perilaku konsumen yang menjadi sasarannya. Keputusan konsumen untuk membeli barang danlatau jasa sehubungan dengan produk dan merek sangat dipengaruhi oleh jurnlah surnberdaya ekonomi yang mereka punyai atau mungkin mereka rnempunyai pada masa yang akan datang (Engel et a / , 1994). Tentunya sebagai konsumen dalam perolehan barang danlatau jasa diperlukan uang guna transaksi pembelian tunai, rnaupun kredit.
Tetapi seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam perolehan barang danlatau jasa dapat dilakukan transaksi pembelian dengan cara lain yaitu dengan penggunaan kartu plastik. Bahwa faktor kernudahan tarnpaknya merupakan alasan paling dominan menyangkut kepemifikan kartu plastik hasil penelitian yang dilakukan ( Heriyanto, 1997). Penggunaan kartu plasik dalarn transaksi pembelian ada dua macarn yaitu dengan rnelalui kartu kredit ataupun dengan kartu debit. Kartu kredit (Credit Card) adalah jenis kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi jual beli barang atau jasa dirnana pelunasan atau pembayarannya kembali dapat dilakukan dengan sekaligus atau dengan cara mencicil sejurnlah minimum tertentu. sedangkan kartu debit (Debit Card) yang pembayaran atas transaksi jual beli barang danlatau jasa dengan rnenggunakan kartu, prinsipnya merupakan transaksi tunai dengan tidak rnenggunakan uang tunai akan tetapi pelunasannya atau pembayarannya dilakukan dengan cara mendebit (mengurangi) secara langsung saldo rekening sirnpanan pemegang kartu yang bersangkutan ( Siamat, 1999). Adapun proses keputusan konsumen dalam pemilikan dan penggunaan kartu plastik tersebut ada fase-fase yang perlu diperhatikan; 1) pengenalan kebutuhan, 2) pencarian informasi. 3) evaluasi alternatif, 4) pernbelian, dan 5) hasil (khususnya tingkat
kepuasan).
Sehingga
atribut
kartu
plastik
merupakan faktor
yang
menentukan dan mempengaruhi konsumen dalarn pertirnbangan mernilihlmemiliki dan menggunakan kartu plastik. Ada 3 faktor urutan atribut itu, adalah kecepatan mernproses, nama bank penerbit dan besar biaya iuran tahunan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Pawvoto, 1998). Konsumen dapat
termotivasi
rnemiliki
kartu
plastik,
bila
sistemnya
digairahkan, dibuat aktif. dan perilaku diarahkan pada tujuan yang diinginkan.
Singkatnya, sistern tersebut "dihidupkan" dan dicetuskan untuk terlibat di dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan (Engel et a/, 1994). Keterlibatan atau yang dirasakan relevan yang rnenyertai situasi pembelian dan konsumsi berfungsi sebagai konsepsi pernotivasi penting, sehingga perilaku yang termotivasi diprakarsai oleh pengaktifan kebutuhan atau adanya pengenalan kebutuhan. Sehubungan dengan ha1 itu, proses keputusan konsurnen selain dipengaruhi oleh faktor individu, juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Adapun faktor-faktor yang mernpengaruhi dan rnernbentuk perilaku proses keputusan, yaitu pertarna lingkungan, rneliputi : 1) budaya, 2) kelas sosial, 3) pengaruh pribadi, 4) sikap, dan
5) situasi. Yang kedua adalah faktor individu : 1) surnberdaya konsumeh, 2) rnotivasi dan keterlibatan, 3) pengetahuan, 4) sikap, dan 5) kepribadian, gaya hidup dan dernografi.
Kornponen ketiga adalah proses
psikologis,
rneliputi:
pengolahan
inforrnasi, 2) pernbelajaran, dan 3) perubahan sikap dan perilaku (Engel et a/,1994). Bagan kerangka pernikiran (Gambar I ) , rnenjelaskan faktor-faktor yang berpotensi mernpengaruhi pemilikan sekaligus pelunasan pernbayaran kartu kredit. Faktor-faktor tersebut antara lain pendapatan suami, motivasi, pengetahuan tentang produk, sikap. pengaruh keluarga, serta demografi (umur, tingkat pendidikan, besar keluarga).
v Pemilikan Kartu Kredit
A
Garnbar
v ---b
Pelunasan Pembayaran Kartu Kredit
A
T. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pernilikan dan Pelunasan Pembayaran Kartu Plastik