KEPUTUSAN PEMERINTAH HUGO CHAVEZ UNTUK KELUAR DARI KEANGGOTAAN INTERNATIONAL MONETARY FUND (IMF) TAHUN 2007

eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2015, 3 (3) 907-920 ISSN 2477-2623, ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016

KEPUTUSAN PEMERINTAH HUGO CHAVEZ UNTUK KELUAR DARI KEANGGOTAAN INTERNATIONAL MONETARY FUND (IMF) TAHUN 2007 Rabiyatul Adawiyah1 Nim. 0902045203 Abstract Hugo Chavez is a president of Venezuela Since 1998 who was elected through Venezula’s elections. On 2007 he announced that Venezuela would quit from the IMF.International Political Economy Theory, Idiosyncratic and Bolivarianism Concept as conceptual framework are used to answer the reseach question.The results showed that since Hufo Chavez become president of Venezuela has changed the economic system of Venezuela be a socialist who opposed the imperialism of capitalist countries like the United States. Hugo Chavez's decision to exit from the IMF membership is a decision that is influenced by idiosyncratic sources of Hugo Chavez as his life experience and his personality and effected to his trust / religion and ideology. It has implications for the his decision to quit from the IMF because Chavez is a strong Roman Catholic which has liberation theology and adherents of socialism that are contrary to the values of the policy implemented by the IMF. Keywords : Hugo Chavez, International Monetary Fund (IMF), Venezuela

Pendahuluan Sistem ekonomi Neoliberal di Venezula berakhir saat kepemimpinan Presiden Hugo Chavez di Tahun 1998 yang menggantikan Rafael Caldera. Sejak kepemimpinan Hugo Chavez telah merubah nama Republik Venezuela menjadi Republik Bolivar Venezuela yang merupakan hasil perubahan konstitusi dari referendum pada 15 Desember 1999. Naiknya Hugo Chavez ke kursi pemerintahan sebagai hasil pemilu 1998 kemudian mendorong munculnya kebijakan-kebijakan yang berupaya untuk menghilangkan ketergantungan Venezuela terhadap bantuan asing.Strategi pertama Chavez adalah mengembalikan hutang kepada IMF dan Bank Dunia.Hal ini menandakan keinginan Venezuela untuk benar-benar lepas dari ketergantungan terhadap dominasi Amerika Serikat.Chavez melakukan perubahan secara bertahap dengan berbagai perhitungan matang. Pada 14 November 2001, Presiden Hugo Chavez mengumumkan serangkaian kebijakan yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Venezuela yaitu menetapkan Undang-Undang Reformasi kepemilikan tanah yang mengatur 1

Mahasiswa S1 Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Soasial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 907-920

bagaimana pemerintah bisa mengambil alih lahan-lahan tidur, tanah milik swasta, serta membentuk Undang-Undang Hidrokarbon yang menjanjikan keuntungan bagi perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan tambang minyak milik pemerintah. Kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Chavez tersebut menuai protes jutaan orang di ibu kota Caracas pada 11 Desember 2001. Selain itu, mata uang Bolivar mengalami penurunan nilai hingga 25% terhadap dolar AS setelah pemerintah menghapuskan kontrol terhadap nilai tukar mata uang yang sudah dijalankan lima tahun sebelumnya. Sejak kepemimpinan pada periode pertama Hugo Chavez beberapa kali mengalami percobaan kudeta atas jabatannya sebagai Presiden Venezuela yang dilakukan oleh pihak oposisi namun hal tersebut gagal akibat besarnya dukungan rakyat Venezuela terhadapnya.Hugo Chavez kembali terpilih sebagai Presiden Venezuela untuk kedua kalinya pada tahun 2006. Dimasa pemerintahannya dalam periode kedua ini, Hugo Chavez kembali melakukan kebijakan-kebijakan ekonomi yang ditujukan untuk membawa Venezuela ke arah ekonomi sosialis. Presiden Hugo Chavez memperkenalkan lima motor penggerak revolusi yang diantaranya adalah mendesak Majelis Nasional untuk memberikan kepada presiden untuk mengeluarkan dekrit khusus yang bertujuan mempercepat Revolusi Bolivarian, reformasi konstitusi , reformasi pendidikan dan pembagian sistem kepemimpinan daerah yang baru. Dengan wewenang khusus yang diberikan oleh Majelis Nasional, presiden Hugo Chavez mengumumkan nasionalisasi sejumlah industri strategis pada tahun 2007 dengan alasan untuk menjamin pembangunan nasional. Langkah ini merupakan upaya untuk mempercepat sistem sosialis serta pembangunan industri strategis di Venezuela.Sektor yang terkena kebijakan nasionalisasi adalah industri minyak, telekomunikasi, listrik, semen dan baja.Menurut Chavez, pengambilalihan ini diharapkan membantu mengurangi ketergantungan impor besi dan baja untuk kebutuhan industri dalam negeri. Langkah ini sekaligus menciptakan sebuah industri nasional yang terintegrasi. Selain hal tersebut, pada 30 April 2007 Presiden Venezuela Hugo Chavez menyatakan, negaranya akan keluar dari keanggotaan IMF dan Bank Dunia karena sudah tidak membutuhkan lagi kedua institusi tersebut. Sebagai alternatif mendapatkan pinjaman, Venezuela akan beralih pada bank yang akan dibentuk oleh negara-negara Amerika Selatan. Hal ini dinyatakan oleh Presiden Venezuela Hugo Chavez dalam pidatonya di sebuah televisi swasta Venezuela :“Saya ingin memformalkan pernyataan keluarnya kami dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional. Kami memutuskan menarik diri sebelum mereka (World Bank dan IMF) merampok kami lalu pergi.” Sebelum resmi keluar dari keanggotaan IMF, presiden Venezuela telah banyak berkontribusi terhadap negara-negara di kawasan Amerika Latin.Ketika Argentina menyatakan keluar dari IMF pada akhir Desember 2005. Venezuela dengan segera menyuntikkan dana 2.5 milyar dollar ke negara tersebut. Venezuela juga membeli surat utang negara Ekuador senilai 300 juta dollar. Begitu pula yang terjadi di Bolivia, ketika Presiden Bolivia Evo Morales, mencanangkan nasionalisasi industri gasnya, reaksi keras langsung datang dari negara kapitalis Amerika. Bush segera

908

Keputusan Pemerintahan Hugo Chavez Keluar dari IMF (Rabiyatul Adawiyah)

membatalkan segala jenis bantuan militer, bantuan pemberantasan obat bius dan juga membatalkan rencana impor kedelai dari Bolivia senilai ratusan juta dollar. Namun, Chavez mengambil langkah cepat dengan mengumumkan akan membeli semua kedelai yang semula akan diekspor ke Amerika. Bahkan menambahkan komitmen memberikan bantuan senilai 100 juta dollar, untuk program-program reformasi ekonomi lainnya di Bolivia. Setelah keluar dari IMF pada tahun 2007 Presiden Venezuela yaitu Hugo Chavez mengusulkan agar dibentuk Banco del Sur atau Bank of the South. Menurut Chavez, pembentukan Bank tersebut dimaksudkan sebagai alternatif pinjaman luar negeri khusus negara-negara Amerika Latin untuk menghentikan lingkaran setan kemiskinan utang luar negeri negara-negara di kawasan tersebut. Sejak kepemimpinannya, presiden Hugo Chavez memang sangat berperan penting terhadap reformasi di Venezuela.Chavez sangat tidak menginginkan adanya dominasi asing di negaranya termasuk Amerika Serikat.Berbagai macam langkah yang ditempuh untuk memutuskan ketergantungan negaranya terhadap dominasi Amerika.Chavez juga menjadi pelopor gerakan anti-Amerikanisme di kawasan Amerika Latin, yang juga meluas dikawasan-kawasan lainnya. Chavez juga menegaskan kepercayaan revolusionernya dan mencoba menempatkan dirinya sebagai pemimpin Amerika Latin di masa depan yang mendorong gerakan antiimperialisme. Hal tersebut ditunjukkan bagaimana dirinya bisa membantu negaranegara di kawasan Amerika Latin untuk terlepas dari jeratan IMF sebelum dirinya menyatakan negaranya juga resmi keluar dari lembaga keuangan internasional tersebut. Oleh karena itu dalam penelitian ini, penulis akan membahas mengenai idiosinkratik Hugo Chavez terhadap keputusannya untuk keluar dari keanggotaan IMF pada tahun 2007. Kerangka Dasar Teori dan Konsep Teori Ekonomi Politik Internasional Ekonomi Politik Internasional (EPI) yaitu sebagai studi tentang saling keterkaitan dan interaksi antara fenomena politik dengan ekonomi, antara negara dengan pasar, antara domestik dengan yang internasional, dan antara pemerintah dan masyarakat. Ekonomi didefinisikan sebagai sistem produksi, distribusi dan konsumsi kekayaan, sedangkan politik didefinisikan sebagaisehimpunan lembaga dan aturan yang mengatur berbagai interaksi sosial dan ekonomi. Perkembangan kajian Ekonomi Politik Internasional sejak tahun 1970an, banyak disumbang oleh tiga pendekatan besar, yakni Merkantilisme, Liberalisme dan Marxisme yang masing-masing memiliki asumsi-asumsi dasar dan cara pandang yang cukup berbeda dalam menginterpretasikan tatanan ekonomi politik internasional. Yang pertama Merkantilisme adalah pandangan dunia tentang elit-elit politik yang berada pada garis depan pembangunan negara modern, mereka mengambil pandangan bahwa aktivitas ekonomi adalah dan seharusnya tunduk pada tujuan utama dalam membangun negara yang kuat. Dengan kata lain, ekonomi adalah alat politik, suatu dasar bagi kekuasaan politik.

909


Ekonomi Neomerkantilisme sendiri terbagi menjadi dua macam, yakni Merkantilisme bertahan atau “ramah” (benign mercantilism) yaitu negara memelihara kepentingan ekonomi nasionalnya sebab hal tersebut merupakan unsur penting dalam keamanan nasionalnya, kebijakan seperti itu tidak memiliki dampak negatif kepada negara lain. Bentuk yang lain adalah merkantilisme agresif atau “jahat” (malevolent mercantilism). Disini negara-negara berupaya mengeksploitasi perekonomian internasional melalui kebijakan ekspansi.Sebagai contoh, imperealisme kekuatan kolonial Bangsa Eropa di Asia dan Afrika.Merkantilisme dengan demikian melihat kekuatan ekonomi dan kekuatan politik militer sebagai tujuan yang saling melengkapi, bukan saling bersaing, dalam lingkaran arus balik positif.Pencapaian kekuatan ekonomi mendukung pengembangan kekuatan politik dan militer negara dan kekuatan politik-militer dapat meningkatkan dan memperkuat ekonomi negara. Yang kedua pendekatan Liberalisme, terdapat serangkaian nilai yang bertujuan untuk mengembangkan berbagai teori liberal tentang ekonomi dan politik serta membuat kedua hal tersebut dapat berjalan beriringan.Dalam teori ekonomi liberal, hal yang menjadi fokus utama ialah bagaimana menciptakan pasar bebas serta meminimalisir intervensi pemerintah terhadap pasar atau yang biasa disebut sebagai laissezfaire.Sedang dalam teori politik liberal, yang menjadi kajian utamanya ialah berkenaan dengan kesetaraan individu serta kebebasan. Kemudian, hubungan ekonomi dan politik dalam liberalisme salah satunya dapat kita temui pada masa Adam Smith yakni ketika ide pasar bebas dengan non-intervensionisme yang dikembangkannya atas asumsi filosofi dasar manusia sebagai makhluk bebas yang ternyata memang memberikan kontribusi besar dalam perekonomian internasional Pendekatan yang terakhir, yaitu Marxisme, muncul dari pemikiran seorang tokoh yang amat terkenal yakni Karl Marx.Pendekatan Marxisme dalam menanggapi kegiatan ekonomi politik internasional setidaknya menawarkan konsep mengenai harus adanya keadilan (equality), dalam kebijakan moneter, fiskal, maupun perdagangan dengan tujuan untuk distribusi keuntungan kepada setiap elemen yang terlibat, dan untuk mengurangi gap antara pemilik modal dan pekerja.Ekonom dan filsuf ekonomi politik Jerman abad keduapuluh dalam banyak hal mewakili kritik mendasar liberalisme ekonomi.Kami melihat pandangan kaum ekonomi liberal memandang perekonomian sebagai ‘positive sum game’ dengan keuntungan bagi semua. Marx menolak pandangan tersebut, malahan ia melihat perekonomian sebagai tempat eksploitasi manusia dan perbedaan kelas. Marx dengan demikian mengambil pendapat zero sum dari merkantilisme dan memakainya pada hubungan kelas selain hubungan egara. Kaum Marxis sepakat dengan kaum Merkantilis bahwa politik dan ekonomi sangat berkaitan: keduanya menolak pandangan kaum liberalis tentang bidang ekonomi yang berjalan dengan hukumnya sendiri. Tetapi, sementara kaum Merkantilis melihat ekonomi sebagai alat politik, kaum Marxis menempatkan ekonomi yang pertama dan politik yang kedua. Konsep Idiosyncratic Idiosyncratic merupakan penggabungan istilah yang terbentuk dari penggabungan kata ideology dan syncratic atau syncratis.Ideologi menurut Anthonio Gramsci adalah kerangka atau paradigma analisis untuk memahami dan menyelesaikan berbagai masalah. Dan yang dimaksud syncratic adalah perpaduan semua yang baik dari

910


semua yang ada. Idiosyncratic dapat digunakan dalam analisa politik luar negeri suatu negara bila pengaruh yang dihasilkan oleh seorang individu dalam pembuatan kebijakan adalah total. Menurut pemikiran James N. Rosenau, ada empat sumber-sumber yang mempengaruhi pengambilan keputusan politik luar negeri yaitu salah satunya idiosinkratik (idiosyncratic sources) yang merupakan sumber internal yang melihat nilai-nilai pengalaman, bakat serta kepribadian elit politik yang mempengaruhi persepsi, kalkulasi, dan perilaku mereka terhadap kebijakan luar negeri. Disini tercakup juga persepsi seorang elit politik tentang keadaan alamiah dari arena internasional dan tujuan nasional yang hendak dicapai.Secara lebih singkat, James Couloumbis dan Wolfe mendefinisikan faktor idiosyncratic sebagai salah satu variabel yang berkaitan dengan persepsi, citra (image), dan karakteristik pribadi individu pembuat keputusan. Sedangkan idiosyncratic menurut H.C Warren adalah keseluruhan pengaturanmental seseorang pada tahap manapun dalam perkembangannya (Kartini, 1974: 74). Ini meliputi fase-fase dari karakteristik manusia, intelektualitas, tempramen, keahlian moral, dan sikap yang telah dibangun dalam perjalanan hidup seseorang setelah memperhatikan perkembangan dalam fase-fase yang telah dibangun tersebut. Konsep Bolivarianisme Bolivarianisme adalah nama gerakan Sosialisme yang disematkan Chavez untuk mengenang perjuangan Simon Bolivar. Putra Caracas dari keluarga aristokrat keturunan Spanyol itu menjadi pahlawan kemerdekaan negara-negara Amerika Latin dari cengkeraman Imperialisme.Bolivar memainkan peran besar bagi kemerdekaan Venezuela, Kolombia, Ekuador, Bolivia, Panama, dan Peru. Di Amerika Latin, Bolivar menjadi legenda perjuangan dan politik dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Simon Bolivar adalah “Bapak kemerdekaan” bagi Amerika Latin melawan kolonialisme, dikenal sebagai El-Libertador atau Sang Pembebas.Pada tahun 1980-an Simon Bolivar mengatakan, “Amerika utara adalah sebuah negari yang ditakdirkan untuk menghancurkan Amerika Latin dengan kesengsaraan atas dasar kemerdekaan”. Dan Ia pun melawan. Bolivar tidak pernah berbicara mengenai perjuangan kelas seperti Karl Marx, obsesinya adalah integrasi Amerika Latin.Oleh karena itu Bolivarianisme adalah sebuah aliran pemikiran yang berkembang di Amerika Latin, yang meletakkan jejaknya pada interpretasi sosialis-demokratik dari ide-ide Simon Bolivar. Revolusi Bolivarian adalah sebuah perjuangan untuk membebaskan Venezuela dari kapitalisme dan sistem Neo – Liberal.Revolusi ini dapat dideskripsikan sebagai sebuah revolusi yang menempatkan rakyat, terutama rakyat kelas bawah yang nonborjuis, sebagai pusat dari gerakan dengan dibawahi oleh satu pemimpin.Pemimpin tersebut hanya berfungsi sebagai pemicu dan mengilhami terjadinya gerakan tersebut.Sedangkan gerakan yang menjalankan demokratisasi dalam rangka mencapai pembebasan Venezuela, dilakukan sendiri oleh rakyat. Nama revolusi ini sendiri sebenarnya lebih merupakan sebagai pengukuhan Chavez atas pengidolaannya

911


terhadap sosok Simon Bolivar, dan diharapkan revolusi ini dapat meneruskan cita – cita Bolivar, yaitu kebebasan masayarakat Amerika Latin ( terutama Venezuela ) dari kapitalisme. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakantipe penelitian deskriptif analitik, yaitu berupaya untuk menggambarkandan menganalisa keputusan pemerintaah Hugo Chavez untuk keluar dari keanggotaan IMF. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tinjauan pustaka (library research) dengan mengumpulkan datadata sekunder yang bersumber dari buku-buku, artikel, dan data-data dari internet yang tingkat kapabilitasnya terhadap permasalahan yang dihadapi dan validitasnya dapat dipertanggung jawabkan. Jenis data yang digunakan adalah data Skunder.Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data yang di peroleh dari penelitian, menggunakan metode kualitatif.Dalam menganalisis permasalahan di gambarkan berdasarkan fakta-fakta yang ada dan kemudian menghubungkan fakta yang satu dengan fakta lainnya. Hasil Penelitian Berikut ini akan diuraikan mengenai pengaruhi idiosinkratik Hugo Chavez terhadap keputusannya untuk keluar dari IMF yang digambarkan pada bagan dibawah ini: Bagan 4.1 Skema Pengaruh idiosinkratik Hugo Chavez terhadap keputusannya untuk keluar dari keanggotaan IMF

X Idiosyncratic Hugo Chavez,

Y Keputusan Hugo Chavez Untuk Keluar dari IMF

Yang tebagi atas:

2.Kepribadian yaitu Extrovert (terbuka)

1.Pengalam Masa Kecil, Militer& Politik, dipengaruhi juga oleh: a.Optimis

a.Agama Katolik: Teologi Pembebasan(Kete rbelakanga, Ketergantungan, Keterpinggiran, Ketertindasan, Kemiskinan)

b.Bersosialisasi

c.Berani

b.Ideologi: -Sosialisme -Bolivarianisme (Konstitusi Bolivarian Venezuela Tahun 1999)

Sumber: Diolah berdasarkan hasil analisa dari berbagai sumber

912

-Melunasi hutang pada IMF -Tidak menggunakan dana bantuan IMF -Tidak menerapkan kebijakan/aturan SAP IMF -Membentuk Banco de Sur / Bank of The South di Amerika Latin -Meningkatkan integrasi negara-negara Amerika Latin


Keputusan pemerintah Hugo Chavez untuk keluar dari keanggotaan IMF tentunya dipengaruhi oleh idiosinkratik Chavez yaitu berupa pengaruh pengalaman yang pernah dialami sejak kecil dan pada saat Chavez berada di dunia militer.Selain itu juga dipengaruhi oleh kepribadiannya yang extrovert dimana Chavez merupakan pribadi yang suka bersosialisasi, optimis dan pemberani termasuk keberaniannya dalam menentang dunia barat termasuk Amerika Serikat. Dari skema bagan tersebut menggambarkan bahwa variable “X” yaitu idiosinkratik Hugo Chavez berpengaruh besar terhadap variable “Y” yakni keputusannya untuk keluar dari keanggotan IMF. Pengaruh-pengaruh tersebut diuraikan pada pembahasan berikut ini: Pengaruh Pengalaman Hugo Chavez terhadap Keputusannya untuk Keluar dari IMF Pengalaman hidup Hugo Chavez dari sejak masa kecil, berkarir di dunia militer hingga pada saat menjabat sebagai pressiden Venezuela telah memberikan pengaruh yang besar terhadap kepercayaan dan ideologinya, hal tersebut juga memberikan pengaruh terhadap keputusannya untuk keluar dari keanggotaan IMF. Berikut ini akan dijabarkan mengenai kepercayaan dan ideology Chavez yang dipengaruhi dari pengalaman hidupnya dan berimplikasi pada kebijakan-kebijakannya saat menjabat sebagai presiden Venezuela. 1. Pengaruh Kepercayaan/Agama Hugo Chavez Hugo Chavez adalah seorang yang terlahir dari keluarga miskin dari sebuah desa terpencil di wilayah pedalaman Venezuela dan Chavez memilik tujuh saudara.Karena kedua orang tuanya hidup dibawah garis kemiskinan, kemudian Chavez di rawat dan dibesarkan oleh neneknya.Neneknya adalah penganut agama Katolik Roma sehingga hal tersebut menjadikan Hugo Chavez pada saat itu sebagai putra altar di gereja setempat. Pengalaman masa kecil Chavez yang dibesarkan oleh neneknya yang merupakan seorang penganut agama Katolik Roma yang kuat tentunya berdampak pula pada kehidupan Hugo Chavez.Pengalaman masa kecil Chavez tersebut sebagai penganut agama Katolik memiliki faham teologi pembebasan, hal itu berpengaruh besar terhadap kebijakan-kebijakannya saat menjabat sebagai presiden Venezuela.Teologi pembebesan adalah teologi yang memperhatikan nasib dan solidaritas kepada mereka yang menderita ketidak adilan, kalah, miskin dan ditindas.Istihal teologi pembebasan atau liberation theology diperkenalkan oleh para teolog Katolik di Amerika Latin pada pertengahan abad 19. Teologi pembebasan di Amerika Latin muncul akibat dua situasi: pertama adalah keterbelakangan, ketergantungan, keterpinggiran, ketertindasan dan kemiskinan yang diakibatkan oleh industrialisasi sejak tahun 1950-an di seluruh benua di bawah arahan modal multinasional; dan kedua adalah meningkatnya perjuangan sosial, gerakan-gerakan gerilya, pergantian pemerintah melalui kudeta militer dan krisis keabsahan sistem politik, sejak meletusnya revolusi Kuba tahun 1959.

913


Pada saat menjabat, Hugo Chavez juga menggunakan pengaruh dari teologi pembebasan tersebut untuk program-program sosialismenya melalui Revolusi Bolivarian-nya.Revolusi Bolivarian Venezuela sebenarnya bergandengan tangan dengan gagasan teologi pembebasan dengan gagasan teologi pembebasan Katolik yang khas di Amerika Latin tersebut.Hal ini berkaitan dengan kebijakankebijakan anti neoliberalismenya. Revolusi ini bertujuan membebaskan Venezuela dari sistem kapitalisme dan neoliberalisme karena sistem ini terbukti membawa Venezuela jatuh dalam krisis pada saat pemerintahan Carlos Adres Perez yang pada saat itu juga menjadi awal kerjasama IMF dengan Venezuela, sehingga rakyat Venezuela banyak yang hidup dalam garis kemiskinan. Revolusi ini juga bertujuan memperbaiki sistem-sistem sosial yang selama ini dianggap buruk sebelum Chavez menjabat sebagai presiden.Chavez menjanjikan perubahan radikal dalam ekonomi politik untuk memberikan bagian yang lebih banyak pada rakyat miskin dari hasil keuntungan Revolusi Bolivarian tersebut.Revolusi Bolivarian ini adalah satu tindakan Chavez dalam melepaskan negaranya dari imperialisme dan sistem kapitalisme dunia barat. Berdasarkan dari pengaruh kepercayaan yang kuat tersebut tentang teologi pembebasan yang mempengaruhi dirinya dalam melakukan sebuah revolusi untuk membantu rakyat Venezuela yang berada dalam kemiskinan, Chavez kemudian mengambil langkah tegas untuk keluar dari keanggotaan IMF. Menurut Chavez IMF hanya akan merugikan rakyat Venezuela, karena bantuan dana yang diberikan oleh IMF disertai dengan kebijakan-kebijakan dari IMF yang harus diterapkan oleh negara penerima seperti Venezuela. Dalam paket kebijakan yang lazim dikenal dengan istilah SAP (Structural Adjustment Programme), IMF mewajibkan negara-negara penerima bantuan untuk melakukan sejumlah kebijakan yang meliputi: pemotongan anggaran negara, pemberlakukan nilai tukar mengambang, liberalisasi perdagangan, pengurangan subsidi, dan likuidasi terhadap perusahaan-perusahaan yang dianggap tidak efisien. Dari kebijakan SAP yang telah diterapkan IMF sebelum Chavez menjabat menurutnya banyak merugikan masyarakat Venezuela terutama pengurangan subsidi dan likuidasi terhadap perusahaan-perusahaan yang dianggap tidak efektif.Pengurangan subsidi tentunya berdampak langsung terhadap rakyat menengah kebawah di Venezuela, karena penggunaan subsidi umumnya diperuntukkan kepada rakyat miskin.Sementara likuidasi terhadap perusahaan yang dianggap tidak efektif mengakibatkan tingginya pengangguran di Venezuela. Pada awal Hugo Chavez menjabat angka pengangguran di Venezuela mencapai 11,3% pada tahun 1999.Selain itu juga diikuti dengan angka kemiskinan yang masih tinggi.Oleh sebab itu keputusan Chavez untuk keluar dari keanggotaan IMF dengan tujuan untuk membebaskan rakyat Venezuela dari aturan-aturan yang telah diterapkan IMF untuk Venezuela sejak menjalin kerjasama dengan IMF.Dengan keluarnya Venezuela dari lembaga keuangan tersebut maka

914


Venezuela memiliki hak untuk mengatur perekenomiannya sendiri tanpa campur tangan pihak asing. 2. Pengaruh Ideologi Hugo Chavez Hugo Chavez menganut ideologi sosialisme.Ideologi sosialisme Hugo Chavez mulai terbentuk sejak dirinya memasuki Akademi Militer Venezuela dan berkarir di dunia militer. Dari pengalamannya di Akademi militer, Chavez banyak membaca literature-literatur Marxis yang memiliki paham kiri seperti para teoriwan Karl Marx, Vladimir Lenin dan Mao Zedong dan juga membaca buku memori tentang Che Guavara. Selain itu, pengaruh aliran kiri banyak didapatkan sejak dirinya berkarir di dunia militer dimana Chavez pada saat itu banyak bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara Amerika Latin yang beraliran sosialis seperti Juan Velasco di Peru dan Omar Torrijos di Panama. Istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis sekitar tahun 1830, yakni adanya keinginan agar alat-alat produksi dimiliki secara bersama untuk melayani semua kebutuhan masyarakat, bukan monopoli atas kaum kapitalis. Sosialisme atau sosialism (Inggris) secara etimologi berasal dari bahasa Perancis, yaitu berarti kemasyarakatan.ada empat macam aliran yang dinamakan sosialisme: pertama, sosial demokrasi; kedua, komunisme; ketiga anarkhisme; dan keempat sindikalisme. Sosial demokrat merupakan gerakan sosialisme yang semula berdasarkan Marxisme. Sejak timbulnya revisionisme yang dikemukan oleh Edward Bernstein (1850-1932) dan dipertahankan oleh Karl J. Kautsky (1854-1938), kemudian gerakan ini semakin melepaskan ajaran Marx yang bercorak revolusioner. Sosial demokrat berpegang teguh pada asas demokrasi dan menentang diktator kaum proletariat yang ada pada komunisme. Menurut penganut sosial demokrat, masyarakat harus dikepalai oleh satu pemerintah yang dipilih bersama-sama secara demokratis, tidak hanya pada lingkup politik tetapi termasuk di bidang ekonomi karena semua proses dalam sebuah negara tidak dapat dilepaskan dari diperlukannya ketertiban ekonomi. Menurut asas sosial demokrat klasik, asosiasi sukarelawan di luar negara cenderung dicurigai dan dianggap keburukannya lebih banyak dibandingkan kebaikannya.Asosiasi-asosiasi sukarelawan cenderung tidak professional, serampangan, serta merendahkan pihak yang berhubungan dengannya. Hugo Chavez sebagai pemimpin Venezuela, meskipun memiliki ideologi sosialis namun Chavez tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Kepemimpinan Chavez di Venezuela diperoleh atas kemenangannya di pemilu presiden Venezuela tahun 1998, meskipun sempat mengalami kudeta pada tahun 1999 namun dengan adanya referendum pada saat itu Chavez kembali terpilih sebagai Presiden. Selain itu, Chavez kembali mengikuti pemilihan presiden Venezuela di tahun 2006 dan kembali menduduki jabatan kepresidenan. Ideologi Chavez ditunjukkan dalam konstitusi Venezuela yang dia bentuk pada tahun 1999 yang diberi nama konstitusi Bolivarian. Konstitusi ini merupakan hasil referendum dari para rakyat Venezuela pada tahun tersebut.Beberapa kebijakan politik yang ditempuh oleh Hugo Chavez dilandaskan pada upaya

915


untuk mengembalikan hak-hak ekonomi, politik, dan kebudayaan pada rakyat. Yang utama adalah bagaimana aset-aset dan sumber daya ekonomi yang ada dapat direbut dari tangan pihak swasta yang digunakan untuk menumpuk keuntungannya sendiri dan kemudian dikuasai negara dan digunakan untuk membiayai program-program sosial dan publik terutama masalah kesehatan, perumahan, pendidikan, dan pelayanan-pelayanan publik lainnya. Dari konstitusi Bolivarian tahun 1999 tersebut memunculkan istilah Bolivarianisme yang merupakan suatu paham yang mulai disebarkan oleh Chavez di seluruh wilayah Venezuela maupun kawasan Amerika Latin.Bolivarianisme dicetuskan Chavez dalam rangka menghidupkan kembali semangat perjuangan rakyat Amerika Latin dari imperialisme yang dipelopori oleh Simon Bolivar. Dari ideologi yang diterapkan pada konstitusi tersebut tentunya memiliki pengaruh besar terhadap keputusannya untuk keluar dari keanggotaan IMF.Hugo Chavez menganggap bahwa keberadaan IMF di Venezuela bukan membantu dan menguntungkan negara tersebut, melainkan keberadaannya merugikan negara dan rakyat Venezuela.Chavez sendiri menyebut IMF sebagai lembaga keuangan yang telah merampok negaranya.Sehingga dirinya menyatakan dengan tegas bahwa Venezuela keluar dari IMF sebelum lembaga keuangan tersebut merampok dan kabur meninggalkan Venezuela. Selain itu, Chavez menggunakan gerakan Bolivarianisme-nya untuk mengkonsolidasikan kekuatan, menasionalisasi industri, dan memanfaatkan pemerintahannya demi mengubah kondisi kehidupan rakyat Venezuela.Lebih dari itu, Chavez hendak menggunakan Revolusi Bolivarian-nya untuk menandingi dominasi Imperialisme Amerika Serikat.Gaung perlawanan itu melampaui tapal batas Venezuela. Sejak awal, revolusi Bolivarian yang diusung Chavez mengambil bentuk politik anti-imperialisme.Sikap politik ini ditunjukkan pula dalam kerangka regional dan internasional. Venezuela telah menjadi bagian penting dari blok antiimperialisme. Spirit perlawanan gerakan Bolivarianisme Chavez menghadapi Imperialisme dan Neoliberalisme yang menguasai negara-negara Amerika Latin mendapat sambutan rakyat kawasan. Sebab ide-ide Chavez dalam kebijakan luar negerinya memiliki kesamaan dengan kepentingan kolektif rakyat negara-negara kawasan selatan Amerika Latin. Pengaruh Kepribadian Hugo Chavez terhadap Keputusannya untuk Keluar dari IMF Hugo Chavez merupakan seseorang pemimpin berkharisma yang memilik kepribadian exctrovert (terbuka) dimana dirinya sangat suka bersosialiasasi dengan rakyat menengah kebawah, memiliki sikap yang optimis dan berani melawan ketidak adilan yang terjadi di negaranya maupun di dunia.Pengalaman masa kecil Chavez yang berasal dari keluaga miskin yang sering menhadapi kesulitan membentuk watknya yang keras dan memiliki semangat juang.Sementara pengalamannya di dunia militer membentuk keberaniannya dalam berbagai tindakan.

916


Watak yang keras dan berani Chavez telah ditunjukkan saat dirinya berkarir di dunia militer yang sudah mulai menyusun rencana kudeta dan merekrut kader-kader untuk mendukung aksinya. Padahal waktu itu Chavez masih memiliki usia yang cukup muda. Meskipun beberapa kali mengalami kegagalan namun Chavez tidak pernah menyerah untuk menduduki posisi pemerintahan di Venezuela.Terbukti atas kegigihan dan usahanya Chavez berhasil menduduki kursi pemerintahan sejak tahun 1998. Christoph Twickel (Jurnalis Jerman & Penulis biografi Chavez) melihat Chavez sebagai figur utama dalam pergeseran politik Amerika Selatan ke arah kiri. Ahli sejarah Kolumbia, Andres Otalvaro bahkan melihatnya lebih jauh lagi bahwa Chavez telah menghidupkan kembali debat politik dan ideologi di Amerika Selatan. Berkat Chavez, sosialisme kembali menjadi alternatif di Amerika Selatan menggantikan model neoliberal yang berkuasa cukup lama. Pengeritik Chavez, Antonio Guedes tidak membantah bahwa Chavez punya kharisma dan pengaruh besar. Di dalam negeri, Hugo Chavez terutama melakukan berbagai reformasi sosialisme. Di luar negeri, ia menjadi salah satu tokoh yang menentang keras politik Amerika Serikat. Visi utamanya adalah menjadikan Amerika Selatan mandiri dan tidak tergantung pada tetangganya di utara.Ia menghimbau kerjasama lebih erat bagi negara-negara Amerika Selatan dan Karibia. Saat dirinya menjabat sebagai presiden berbagai macam langkah-langkah kebijakan yang cukup berani telah ditempuh salah satunya menasionalilasi perusahaan minyak yang berasl dari Amerika Serikat.Tindakan pengusirannya terhadap Multi National Company milik Amerika Serikat dan Eropa yang beroperasi di Venezuela semakin menjadikannya sebagai sorotan dunia.Hal ini disebabkan Venezuela adalah negara yang mengekspor minyak dengan penghasilan minyak terbesar kelima di dunia. Presiden Hugo Chavez sering mendapatkan kontroversi karena dengan berani melawan Kapitalisme dan menggalang ideologi baru Sosialisme Abad 21.Ideologi yang dibawanya merupakan dasar dari kebijakan, aksi, dan retorika politiknya.Chavez sering berpidato dengan mengusung ideologi baru Sosialisme sebagai alternatif untuk bangkit dari keterpurukan akibat Kapitalisme. Sebagai presiden Venezuela Chavez menjadi presiden yang dekat dengan rakyatnya, terutama rakyat kelas bawah atau miskin.Chavez mulai populer di kalangan rakyat Venezuela ketika pengakuannya atas kudeta yang dilakukannya terhada rezim korup Carlos Andres Perez. Chavez mendirikan partai Republik Kelima (MVR) dan berpartisipasi dalam pemilihan presiden 1998. Kampanyenya yang massif telah menyebarkan pesan tegas dan dalam dengan isu- isu akan mengakhiri korupsi, mengakhiri intervensi asing dalam pengelolaan dalam pengelolaan ekonomi, serta memulai revolusi sosial.

917


Dengan kampanye dan retorika politiknya yang sangat nasionalis dan berani melawan Kapitalisme kharisma Chavez mulai terlihat.Kharisma tersebut semakin menonjol dengan dukungan rakyat Venezuela terhadapnya. Dengan kharisma dan dukungan rakyat akhirnya Chavez terpilih menjadi presiden Venezuela pada pemilu 1998 dengan kemenangan suara 56% mengalahkan Henrique Salas Romer dan mulai resmi memerintah pada 2 Februari 1999. Kharisma dan dukungan rakyat yang telah dimiliki Chavez membuatnya dengan mudah melaksanakan program dan kebijakan-kebijakan populis yang memihak kepada rakyat, sehingga bercita-cita menjadikan Venezuela sebagai negara sosialis. Dengan dasar kepercayaan (ideologinya) Chavez melakukan berbagai strategi dan kebijakan sehingga muncul kharisma dari dalam dirinya dan diperkuat dengan dukungan rakyat.Hal ini menjadikan Chavez sebagai presiden kharismatik dengan kebijakan yang populis yang sangat dicintai rakyat Venezuela terutama rakyat miskin. Kepribadian Hugo Chavez yang berani mempengaruhi dirinya untuk melakukan suatu tindakan yang dianggap sebagai langkah yang kontroversial dengan memilih langkah untuk keluar dari keanggotaan IMF pada tahun 2007.Langkah itu dinilai cukup berani dengan melunasi semua hutang-hutang Venezuela terhadap IMF. Kesimpulan Keputusan pemerintah Hugo Chavez untuk keluar dari keanggotaan IMF tahun 2007 dipengaruhi oleh salah satu sumber yang mempengaruhi terhadap pengambilan keputusan yaitu sumber ideosinkratik (individu) yang meliputi pengalaman yang pernah dialami oleh Hugo Chavez yang berpengaruh terhadap kepercayaan dan ideologinya. Kepercayaan Hugo Chavez sebagai penganut agama Katolik Roma yang kuat memiliki faham teologi pembebasan. Dari teologi pembebasan tersebut Hugo Chavez merasa perlu untuk membebaskan rakyat Venezuela dari jeratan IMF yang menerapkan kebijakan pengurangan subsidi dan likuidasi perusahaan yang dianggap tidak efektif sehingga merugikan rakyat kecil dan memicu terjadinya pengangguran.Selain itu, ideologi sosialisme Chavez yang didapat dari pengalamannya di dunia militer yang banyak terpengaruh oleh literature Marxis dan paham kiri dari beberapa pemimpin di Amerika Latin semakin memperkuat dirinya untuk terlepas dari imperialisme dan sistem kapitalisme dunia barat. Hal ini lah yang semakin memperkuat Chavez untuk melepaskan diri dari kerjasama yang selama ini di jalin dengan IMF yang dipelopori oleh para kaum kapitalisme barat. Daftar Pustaka Buku Dagun, M. Save. 2006. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta : Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN) Desmita. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya Gilpin, Robert. 2001. Global Political Economy: Understanding the International Economic Order, Princeton: Princeton University Press

918


Hara, A. Eby. 1991. Decision Making Theoris dalam Studi Hubungan Internasional : Suatu Upaya Teoritis, Asosiasi Ilmu Politik Indonesia dengan LIPI. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta, Ensiklopedi Britannica. 2001.Deluxe Edition : Definition of Liberalism. BritaniaCity : ROM Publishing. Mas’oed, Mohtar. 1990. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metolog. LP3ES. Jakarta. Nye, Joseph danKeohane, Robert. 1977.Power and Interdependence : World Politics in Transition. Canada :Little, Brown & Company. Noer, Deliar.1998. PemikiranPolitik di Negeri Barat. Jakarta: PenerbitMizan Oatley, Thomas. 2006. International Economy. New York : Pearson Longman. Oxford English Dictionary. 2011. Definition of Liberalism, University.

Oxford City :Oxford

Reason, James. 1990. Human Eror. Ashgate. ISBN 1-84014-104-2 Ridwan, Muhammad. 2005.DefinisiPolitikLiberalisme, Pengaruh, sertaCiri–Cirinya. Jakarta :PenerbitMizan Robert, E. Goodin, dan Philip, Pettit.1995. Distributive Justice : A Companion to Contemporary Political Philosophy. USA :Blackwell Publishing. Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan keputusan dan Sistem Informasi. (Jakarta : Bumi Aksara) Website ALBA (the Bolivarian Alternative for Latin America and the Caribbean): Kerjasama Kawasan Selatan melawan Kemiskinan dan Ekslusi Sosial, dalam :http://www.tabloiddiplomasi.org/previous-isuue/38-mei-2009/137albathe-bolivarian-alternative-for-latin-america-and-the-caribbean- kerjasamakawasan-selatan-melawan-kemiskinan-dan-ekslusi-sosial-.html, diakses 20 Oktober 2015 Gerak

Menuju Sosialisme, dalam :http://www.militanindonesia.org/internasional/amerika latin/venezuela/8086gerak-menuju-sosialisme.html, diakses 10 Agustus 2015.

Biografi Hugo Chavez – Pemimpin Revolusi Bolivar, dalam http://www.biografiku.com/2010/10/biografi-hugo-chavez-pemimpinrevolusi.html, diakses 10 Agustus 2015.

:

919


Solidaritas Bolivarian, dalam :http://indoprogress.com/2007/04/solidaritasbolivarian/, diakses 20 Oktober 2015 Venezuela, dalam : https://www.cia.gov/library/publications/the-worldfactbook/geos/ve.html, diakses 08 Agustus 2015. Venezuela, dalam :http://www.kemlu.go.id/caracas/Pages/CountryProfile.aspx?l=id, diakses 10 Agustus 2015. Venezuela nyatakan keluar dari IMF dan Bank Dunia, dalam :http://www.eramuslim.com/berita/dunia-islam/venezuela-nyatakan-keluardari-imf-dan-bank-dunia.htm#.Vdmten0tu4F , diakses 29 April 2015

920

KEPUTUSAN PEMERINTAH HUGO CHAVEZ UNTUK KELUAR DARI KEANGGOTAAN INTERNATIONAL MONETARY FUND (IMF) TAHUN 2007

Recommend Documents