KATA PENGANTAR
Profil Kesehatan Provinsi Maluku merupakan salah satu media yang dapat berperan
dalam pemantauan
dan
evaluasi
pencapaian
hasil
pembangunan
kesehatan, termasuk di dalamnya kinerja dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, pencapaian target Millenium Development Goals bidang kesehatan, serta berbagai upaya terkait dengan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan lintas sektor seperti Badan Pusat Statistik (BPS). Profil Kesehatan Provinsi Maluku juga merupakan penyajian yang relatif komprehensif terdiri dari data derajat kesehatan, upaya kesehatan sumber daya kesehatan, dan data umum serta lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan. Dengan demikian, kebutuhan terhadap data yang berkualitas menjadi sangat krusial. Profil Kesehatan Provinsi Maluku menggunakan data yang bersumber dari pengelola program di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan Kabupaten/Kota serta lintas sektor terkait. Data yang ditampilkan pada Profil Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2012 dapat membantu kita dalam membandingkan capaian pembangunan kesehatan
antara
satu
kabupaten
dengan
kabupaten
lain
serta
capaian
pembangunan kesehatan pada tahun 2012 dengan tahun-tahun sebelumnya. Terkait dengan implementasi kebijakan Pengarusutamaan Gender Bidang Kesehatan (PUGBK), Dinas Kesehatan Provinsi Maluku telah mendistribusikan format profil dengan data terpilah menurut jenis kelamin yang bersumber dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, namun mengingat ketersediaan data dari sumber data belum dapat terkompilasi dengan baik, maka belum seluruh data yang tersaji berupa lampiran data berbasis gender sesuai dengan format tersebut. Data terpilah berbasis gender dihdarapkan dapat membantu proses identifikasi ada-tidaknya maupun besaran kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan.
i
Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusun Profil Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2012 ini, kami mengucapkan terima kasih.
Ambon,
Oktober 2013
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
dr. MEIKYAL PONTOH, M.Kes NIP. 19631027 199703 2001
ii
SAMBUTAN SEKRETARIS DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU Saya sangat mengapresiasi dengan hadirnya “Profil Kesehatan Maluku Tahun 2012” yang terbit untuk merespon tinnginya kebutuhan data dan informasi yang cepat dan berkualitas. Di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi terkait pemenuhan data dan informasi sebagai landasan pengambilan keputusan yang evidence based. Dinas Kesehatan Provinsi Maluku pada akhirnya berhasil menyusun produk publikasi “Profil Kesehatan Maluku Tahun 2012”. Saya menyadari, bukan hal mudah untuk dapat menyajikan data yang berkualitas, sesuai kebutuhan dan tepat waktu. Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan data dan informasi baik di tingkat puskesmas, kabupaten/kota maupun provinsi berperan terhadap penyusunan Profil Kesehatan Maluku. Pemenuhan kelengkapan data baik dari segi cakupan wilayah maupun indikator merupakan masalah utama yang ditemui dalam rangka pemyusunan profil yang tepat waktu. Selain itu, untuk penyusunan Profil Kesehatan Maluku diperlukan komitmen bersama antara provinsi dan kabupaten/kota dalam mewujudkan penyediaan data yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Pengelola data dan informasi di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota juga harus menjadikan pengelolaan data dan informasi sebagai komponen prioritas dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan. Saya sangat berharap dengan hadirmya “Profil Kesehatan Maluku Tahun 2012” ini, kebutuhan data dan informasi kesehatan di semua lini baik institusi pemerintah,
institusi
swasta, organisasi profesi,
mahasiswa,
dan
kelompok
masyarakat lainnya dapat terpenuhi dengan baik. Profil Kesehatan ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan dalam mengukur kinerja program pembangunan kesehatan baik di provinsi maupun di kabupaten/kota yang berguna bagi perencanaan program pembangunan kesehatan berikutnya.
iii
Melalui kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak, dalam hal ini pengelola data dan informasi di tingkat provinsi, kabupaten/kota serta lintas sector yang telah berkontribusi dalam penyusunan Profil Kesehatan Maluku Tahun 2012. Semoga, Profil Kesehatan Maluku di masa mendatang dapat menyajikan data yang berkualitas dan dapat terbit lebih cepat.
Ambon,
Oktober 2013
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
Hasan Mulud, SH NIP. 19621119 199103 1 005
iv
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
SAMBUTAN SEKRETARIS DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR TABEL
DAFTAR SINGKATAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK A. Keadaan Penduduk B. Keadaan Pendidikan C. Keadaan Kesehatan Lingkungan D. Keadaan Perilaku Masyarakat
v
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Mortalitas B. Status Gizi C. Morbiditas D. Dampak Kesehatan Akibat Bencana
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar B. Pelayanan Kesehatan Rujukan C. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat D. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit E. Perbaikan Gizi Masyarakat
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. Sarana Kesehatan B. Tenaga Kesehatan C. Pembiayaan Kesehatan
BAB VI
PENUTUP A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Luas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 2
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin, kelompok umur, rasio beban tanggungan, rasio jenis kelamin Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 3
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 4
Persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang melek huruf menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 5
Persentase penduduk laki-laki dan perempuan 10 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 6
Jumlah kelahiran menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 7
Jumlah kematian bayi dan balita menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 8
Jumlah kematian ibu menurut kelompok umur di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 9
Jumlah kasus AFP (Non Polio) dan AFP Rate (Non Polio) di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 10
Jumlah kasus baru TB Paru dan kematian akibat TB Paru menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 11
Jumlah kasus dan angka penemuan kasus TB Paru BTA+ menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 12
Jumlah kasus dan kesembuhan TB Paru BTA+ menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
vii
Lampiran 13
Penemuan kasus pneumonia balita menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 14
Jumlah kasus baru HIV, AIDS dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 15
Persentase donor darah diskrining terhadap HIV menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 16
Kasus diare yang ditangani menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 17
Jumlah kasus baru kusta menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 18
Kasus baru kusta 0-14 tahun dan cacat tingkat 2 menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 19
Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit kusta menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 20
Persentase penderita kusta selesai berobat menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 21
Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 22
Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku
Lampiran 23
Jumlah kasus DBD menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 24
Kesakitan dan kematian akibat malaria menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 25
Penderita filariasis ditangani menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 26
Bayi berat badan lahir rendah menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 27
Status gizi balita menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
viii
Lampiran 28
Cakupan kunjungan ibu hamil, persalinan ditolong tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan ibu nifas di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 29
Persentase cakupan imunisasi TT pada ibu hamil di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 30
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet FE1 dan FE3 di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 31
Jumlah
dan
persentase
ibu
hamil
dan
neonatus
risiko
tinggi/komplikasi ditangani menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012 Lampiran 32
Cakupan pemberian vitamin A pada bayi, anak balita dan ibu nifas menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 33
Proporsi peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 34
Proporsi peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 35
Jumlah peserta KB baru dan KB aktif di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 36
Cakupan kunjungan neonatus menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 37
Cakupan kunjungan bayi menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 38
Cakupan desa/kelurahan UCI di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 39
Cakupan imunisasi DPT, HB dan campak pada bayi menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 40
Cakupan imunisasi BCG dan polio pada bayi menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 41
Jumlah bayi yang diberi ASI EKSLUSIF menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
ix
Lampiran 42
Pemberian makanan pendamping ASI anak usia 6-23 bulan keluarga miskin menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 43
Cakupan pelayanan anak balita menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 44
Jumlah balita ditimbang menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 45
Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 46
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 47
Cakupan pelayanan kesehatan siswa SD dan setingkat menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 48
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 49
Persentase sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat (gadar) level I di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 50
Jumlah penderita dan kematian pada KLB menurut jenis KLB di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 51
Desa/kelurahan terkena KLB yang ditangani <24 jam di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 52
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 53
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 54
Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 55
Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar menurut jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
x
Lampiran 56
Cakupan pelayanan rawat jalan masyarakat miskin (Dan hampir miskin) menurut strata sarana kesehatan, jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 57
Cakupan pelayanan rawat inap masyarakat miskin (Dan hamper miskin) menurut strata jenis kelamin menurut strata sarana kesehatan, jenis kelamin di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 58
Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap dan kunjungan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 59
Angka kematian pasien di rumah sakit di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 60
Indikator kinerja pelayanan di rumah sakit Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 61
Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 62
Persentase rumah sehat di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 63
Persentase rumah/bangunan bebas jentik nyamuk aedes di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 64
Persentase keluarga menurut jenis sarana air bersih yang digunakan di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 65
Persentase keluarga menurut sumber air minum yang digunakan di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 66
Persentase keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 67
Persentase tempat umum dan pengelolaan makanan (TUPM) sehat di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 68
Persentase institusi dibina kesehatan lingkungannya di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 69
Ketersediaan obat di Provinsi Maluku Tahun 2012
xi
Lampiran 70
Jumlah sarana pelanyanan kesehatan menurut kepemilikan di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 71
Sarana pelayanan kesehatan dengan kemampuan labkes dan memiliki 4 spesialis dasar di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 72
Jumlah posyandu menurut strata di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 73
Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 74
Jumlah tenaga medis di sarana kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 75
Jumlah tenaga keperawatan di sarana kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 76
Jumlah tenaga kefarmasian dan gizi di sarana kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 77
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat dan sanitasi di sarana kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 78
Jumlah tenaga teknisi medis dan fisioterapis di sarana kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2012
Lampiran 79
Anggaran kesehatan di Provinsi Maluku Tahun 2012
xii
DAFTAR GRAFIK Grafik 2.1
Jumlah Desa dan Kelurahan di Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 2.2
Piramida Penduduk Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 2.3
Grafik Beban Tanggungan Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 2.4
Persentase Angka Melek Huruf Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 2.5
Persentase Penduduk yang menyelesaikan Tingkat Pendidikan Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 2.6
Cakupan Rumah Tangga Yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Yang Layak Di Provinsi Maluku Tahun 2009-2011
Grafik 2.7
Persentase Kepemilikan Jamban Sehat Di Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 2.8
Jumlah Rumah Sehat Di Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 2.9
Persentase Cakupan Tempat Umum Pengolahan Makanan (TUPM) Yang Sehat Di Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 2.10
Persentase Rumah Rangga Ber-PHBS di Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 3.1
Angka Kematian Bayi Per 1.000 Kelahiran Hidup Di Provinsi Maluku Tahun 2007-2012
Grafik 3.2
Angka Kematian Balita Per 1.000 Kelahiran Hidup Di Provinsi Maluku Tahun 2011-2012
Grafik 3.3
Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran Hidup Di Provinsi Maluku Tahun 2007-2012
Grafik 3.4
Usia Harapan Hidup Di Provinsi Maluku Tahun 2010-2012
Grafik 3.5
Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi Maluku Tahun 20102012
Grafik 3.6
Prevalensi Status Gizi Balita Di Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 3.7
Persentase Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di Provinsi Maluku Tahun 2012
xiii
Grafik 3.8
Sepuluh Besar Penyakit Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Tahun 2012
Grafik 3.9
Sepuluh Besar Penyakit Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Tahun 2012
Garfik 3.10
Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Tahun 2012
Garfik 3.11
Angka Notifikasi Kasus / Case Notification Rate
BTA + dan
Seluruh Kasus Per 100.000 Penduduk Di Provinsi MalukuTahun 2011-2012 Grafik 3.12
Angka penemuan kasus baru BTA positif CDR) Kab/Kota Tahun 2012
Grafik 3.13
Angka Penemuan Kasus/Case Detection Rate TB Paru BTA + Di Provinsi Maluku Tahun 2010-2012
Grafik 3.14
Angka Kesuksesan/Success Rate Pengobatan TB Di
Provinsi
Maluku Tahun 2010-2012 Grafik 3.15
Jumlah Kasus Baru HIV Positif Di Provinsi Maluku Tahun 20082012
Grafik 3.16
Jumlah Kasus Baru Penderita AIDS Di Provinsi Maluku Tahun 2008-2012
Grafik 3.17
Angka Kematian Akibat AIDS Di Provinsi Maluku Tahun 20082012
Grafik 3.18
Grafik Kumulatif Kasus HIV dan AIDS Tahun 1994-Desember 2012
Grafik 3.20
Peta Kasus Kumulatif HIV/AIDS Di Provinsi Maluku Tahun 19942012
Grafik 3.20
Persentase Kasus HIV dan AIDS Menurut Cara Penularan Tahun 1994- Desember 2012
Grafik 3.20
Jumlah Kasus Pneumonia Pada Balita Di Provinsi Maluku Tahun 2010-2012
xiv
Grafik 3.21
Angka Penemuan Kasus Baru/Newly Case Detection Rate Per 100.000 Penduduk Di Provinsi Maluku Tahun 2010-2012
Grafik 3.22
CDR Kusta Per Kab/Kota Provinsi Maluku Tahun 2012
Grafik 3.23
Persentase Angka Prevalensi Penyakit Kusta Di Provinsi Maluku Tahun 2009-2012
Grafik 3.24
Jumlah Kasus Diare yang ditangani Di Provinsi Maluku Tahun 2011 - 2012
Grafik 3.25
Jumlah Kasus Campak Di Provinsi Maluku Tahun 2010-2012
Grafik 3.26
Jumlah Kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) dan Acute Flacid Paralysis Rate Per 100.000 Penduduk Di Provinsi Maluku Tahun 2010-2012
Grafik 3.27
Peta endemis itas malaria (API) per kab/kota 2012
Grafik 3.28
Jumlah Penemuan Dan Pengobatan Kasus Malaria Di Provinsi Maluku Tahun 2009 – 2012
xv
DAFTAR SINGKATAN ACLS
: Advanced Cardiac Life Support
AFP
: Acute Flaccid Paralysis
AHH
: Angka Harapan Hidup
AIDS
: Acquired Immune Deficiency Syndrome
AKABA
: Angka Kematian Balita
AKB
: Angka Kematian Bayi
-Infant Mortality Rate (IMR) AKDR
: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
-Infant Uterine Device (IUD) AKI
: Angka Kematian Ibu
-Maternal Mortality Rate (MMR) AKN
: Angka Kematian Neonatal
-Neonatal Mortality Rate AMI
: Annual Parasite Incidence
ASI Ekslusif
: Pemberian Air Susu Ibu saja tanpa tambahan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan
AVLOS
: Average Length of Stay = Rata-rata lamanya lamanya pasien dirawat)
BBLR
: Bayi Berat Lahir Rendah
BCG
: Bacille Calmette Guerin
BOK
: Bantuan Operasional Kesehatan
BOR
: Bed Occupancy Ratio = angka penggunaan tempat tidur
BPS
: Badan Pusat Statistik
BTA+
: Basil Tahan Asam positif
BTO
: Bed Turn Over
CBR
: Crude Birth Rate = Angka Kelahiran Kasar xvi
CDR
: Case Detection Rate
CFR
: Case Fatality Rate
CNR
: Case Notification Rate
CR
: Cure Rate = Angka Kesembuhan
DAK
: Dana Alokasi Khusus
DBD
: Demam Berdarah Dengue
DBK
: Daerah yang Bermasalah Kesehatan
DO Rate
: Drop Out Rate
DOTS
: Directly Observed Treatment Shortcourse
DPT
: Diphteri Pertusis Tetanus
DTPK
: Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan
GDR
: Gross Death Rate = Angka Kematian Umum
Hb
: Haemoglobin
HIV
: Human Immunodeficiency Virus
IGD
: Instalasi Gawat Darurat
IKOT
: Industri Kecil Obat Tradisional
IMS
: Infeksi Menular Seksual
IOT
: Industri Obat Tradisional
IPM
: Indeks Pembangunan Manusia
IR
: Incidence Rate
ISPA
: Infeksi Saluran Pernapasan Akut
IUD
: Intra Uterine Device
Jamkesmas
: Jaminan Kesehatan Masyarakat
Jampersal
: Jaminan Persalinan
K1
: Kunjungan baru ibu hamil, yaitu kunjungan ibu Hamil pertama kali pada masa kehamilan
xvii
K4
: Kontak minimal empat kali selama masa kehamilan untuk mendapatkan pelayanan antenatal, yang terdiri atas minimal satu kali kontak pada trimester pertama, satukali pada trimester kedua dan duakali pada trimester ketiga
KB
: Keluarga Berencana
KEP
: Kurang Energi Protein
KF3
: Kunjungan Nifas; pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali, pada 6 jam pasca persalinan s.d 3 hari; pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI termasuk pemberian vitamin A 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB pasca persalinan
KIE
: Komunikasi, Informasi dan Edukasi
KLB
: Kejadian Luar Biasa
KN1
: Kunjungan Neonatus 1; pelayanan kesehatan neonatal dasar. Kunjungan ke 1 (pertama) pada 6-24 jam setelah lahir
KN Lengkap
: Kunjungan Neonatus Lengkap; pelayanan kesehatan neonatal dasar meliputi ASI ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin K1 injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi hepatitis B1 bila tidak diberikan pada saat lahir, dan manajemen terpadu bayi muda. Dilakukan sesuai standar sedikitnya 3 kali, pada 6-24 jam setelah lahir, pada 3-7 hari dan pada 28 hari setelah lahir yang dilakukan di fasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah
xviii
Kunjungan Bayi
: Kunjungan bayi umur 29 hari – 11 bulan di sarana pelayanan. Setiap bayi memperoleh memperoleh pelayanan keseahatan minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari - 3 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi
LOS
: Length of Stay; Rata-rata lama perawatan Seorang pasien
MDG
: Millenium Development Goals
MOP
: Metode Operatif Pria; cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahan pada saluran sperma
MOW
: Metode Operatif Wanita; cara kontasepsi dengan tindakan pembedahan pada saluran telur wanita
MP ASI
: Makanan Pendamping Asi Susu Ibu
NCDR
: Newly Case Detection Rate
NDR
: Net Death Rate
OAT
: Obat Anti Tuberkolosis
ODHA
: Orang dengan HIV/AIDS
P4K
: Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
PD3I
: Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
PDBK
: Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan
PHBS
: Perilaku hidup bersih dan sehat
PKPR
: Pelayanan kesehatan peduli remaja
PMS
: Penyakit menular seksual
Polindes
: Pondok bersalin desa
xix
POMP
: Pemberian obat missal pencegahan program untuk filariasis
PONED
: Pelayanan emergensi obstetric dan neonatal dasar
PONEK
: Pelayanan emergensi obstetric dan neonatal Komprehensif
Posbindu
: Pos pembinaan terpadu
Poskesdes
: Pos kesehatan desa
Posyandu
: Pos pelayanan terpandu
PN (salinakes)
: Persalinan oleh tenaga kesehatan
PSN
: Pemberantasan sarang nyamuk
PTT
: Pegawai Tidak Tetap
PUS
: Pasangan usia subur
Puskesmas
: Pusat kesehatan masyarakat
PWS KIA
: Pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak
RDT
: Rapid Diagnostic Test
RITL
: Rawat inap tingkat lanjut
RITP
: Rawat inap tingkat pertama
RJTL
: Rawat jalan tingkat lanjut
SEARO
: WHO South East Asia Regional Office
SPM
: Standar Pelayanan Minimal
SR
: Success Rate
STBM
: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
TB
: Tuberkolosis
TFR
: Total Fertility Rate=Angka fertilitas total;jumlah rata-rata anak yang dilahirkan setiap wanita
TN
: Tetanus Neonaturum
TOGA
: Tanaman obat keluarga
xx
TOI
: Turn Over Interval=tenggang perputaran; rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya
TPT
: Tingkat pendidikan tertinggi
TT
: Tetanus Toksoid
UCI
: Universal Child Immunization; tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, wanita usia subur dan anak sekolah tingkat dasar. Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 4 dosis hepatitis B, 1 dosis campak. Pada ibu hamil dan wanita usia subur meliputi 2 dosis TT. Untuk anak sekolah tingkat dasar meliputi 1 dosis DT, 1 dosis campak dan 2 dosis TT.
UHH
: Usia Harapan Hidup; jumlah rata-rata usia yang diperkirakan pada seseorang atas dasar angka kematian pada masa tersebut yang cenderung tidak berubah di masa mendatang
UKBM
: Upaya Kesehatan Masyarakat Bersumberdaya Masyarakat; Bentuk UKBM yang adalah Poskesdes, Polindes, Pos UKK, Poskestren, TOGA, Saka Bhakti Husada, dan lain-lain
UKS
: Usaha Kesehatan Sekolah
VAR
: Vaksin Anti Rabies
VCT
: Voluntary, Counseling, and Testing
WHO
: World Health Organization
WUS
: Wanita Usia Subur; keadaan organ reproduksinya berfungsinya dengan baik antara umur 20-45 tahun
xxi
BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 menyatakan bahwa Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan
umum
yang
masyarakat
layakdengan yang
tujuan
untukpeningkatan
setinggi-tingginya.
Dengan
derajat
demikian,
pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial ekonomis. Dalam konstitusi organisasi kesehatan dunia yangbernaung dibawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) disebutkan bahwa salah satu hak asasi manusia adalah memperoleh manfaat, mendapatkan dan atau merasakan derajat kesehatan setinggi-tingginya.Oleh sebab itu Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dalam menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan tidak hanya berpihak pada kaum miskin, namun juga berorientasi pada Pencapaian MDGs (Millenium Development Goals), sebagai wujud komitmen global terhadap hak asasi manusia. Dari
8
(Delapan)
diantaranyamerupakan
upaya
agenda bidang
pencapaian kesehatan,
MDGs,
5
yang
terdiri
(lima) dari
Memberantas kemiskinan dan kelaparan (Tujuan 1); Menurunkan angka kematian anak (Tujuan 4); Menurunkan Angka Kematian Ibu (Tujuan 5); Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit lainnya (Tujuan 6); Melestarikan Lingkungan Hidup (Tujuan 7).Untuk mewujudkannya, Dinas Kesehatan Provinsi Maluku melaksanakan pelayanan kesehatan dengan pendekatan manajemen kesehatan berbasis gugus pulau dengan tetap mengacu pada rencana tata rang wilayah Provinsi Maluku.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 1
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Maluku, pendekatan pengembangan wilayah Provinsi Maluku dilakukan dengan pendekatan gugus pulau yang pembagiannya berdasarkan kedekatan geografis, kesamaan budaya,
potensi
sumber
daya
alam,
kesamaan
perekonomian
dan
kecenderungan orientasi. Sasaran Pola Pelayanan Kesehatan Sistem Gugus Pulau adalah untuk mengatasi
keterpencilan
melalui
prinsip
kemandirian
dengan
jalan
mendekatkan pelayanan kesehatan, meningkatkan kemampuan dan mutu pelayanan, memperkuat jaringan pelayanan kesehatan termasuk upaya rujukan serta manajemen pelayanan kesehatan, meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dan meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam upaya kesehatan. Dalam manajemen kesehatan berbasis gugus pulau, Puskesmas Pusat Gugus berfungsi sebagai pusat rujukan kasus, pusat pendidikan dan pelatihan, pusat logistik, pusat pemeliharaan, dan pusat informasi. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 17ayat 1 menyebutkan bahwa Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain itu pada pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan kerjasama lintas sektor. Sedangkan pada pasal 169 disebutkan Pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 2
Profil Kesehatan merupakan salah satu paket penyajian data/informasi kesehatan yang lengkap, berisi data/informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data/informasi terkait lainnya yang diterbitkan setiap tahun. Data yang valid dan akurat menjadi unsur yang sangat berpengaruh demi terwujudnya ketersediaan informasi kesehatan yang berkualitas. Sejalan dengan penyusunan profil kesehatan, setiap tahunnya Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan Kabupaten/Kota telah menerbitkan Profil Kesehatan yang merupakan salah satu media yang dapat berperan dalam pemantauan dan evaluasi pencapaian hasil pembangunan kesehatan termasuk didalamnya kinerja dari penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal di bidang kesehatan dan pencapaian target MDGs bidang Kesehatan. Profil
Kesehatan
juga
merupakan
penyajian
yang
relative
komprehensif terdiri dari data derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan data umum serta lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Maluku merupakan data yang krusial dan disusun berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota. Dalam penyusunan profil diperlukan data yang evidence basedyang memberikan
informasi
guna
memantau
dan
mengevaluasi
program
pembangunan kesehatan sehingga penyajian buku Profil harus dijelaskan dengan detail yang jelas dalam bab-bab berikut: Bab I : Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang latar belakang diterbitkannya
Profil
Kesehatan
Provinsi
Maluku
Tahun
2012
beserta
sistematika penyajiannya. Bab II : Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum, yang meliputi kependudukan, perekonomian dan lingkungan fisik serta perilaku penduduk yang berkaitan dengan kesehatan. Bab III : Situasi derajat kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang berbagai indikator derajat kesehatan, yang mencakup tentang angka kematian, angka harapan hidup, angka kesakitan, dan status gizi masyarakat.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 3
Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang Upaya kesehatan yang merupakan pelaksanaan program pembangunan di bidang kesehatan.Gambaran tentang upaya kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi pencapaian pelayanan kesehatan dasar, pencapaian pelayanan kesehatan rujukan, pencapaian upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit, dan upaya perbaikan gizi masyarakat. Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai tahun 2012. Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana/fasilitas kesehatan, sarana produksi/distribusi obat dan perbekalan kesehatan, institusi pendidikan tenaga kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan Bab VI : Penutup. Bab ini menyajikan tentang pentingnya informasi kesehatan ini karena dapat menginformasikan pencapaian hasil pelaksanaan program selama tahun berjalan.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 4
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK Provinsi Maluku terletak antara 20 30’ -90 Lintang Selatan dan 1240-1360 Bujur Timur yang berbatasan dengan Laut Seram di sebelah utara, Lautan Indonesia dan Laut Arafura di sebelah selatan, Provinsi Papua di sebelah Timur dan Laut Sulawesi disebelah Barat. Provinsi Maluku dikenal dengan “Provinsi Seribu Pulau” dengan jumlah pulau sebanyak 559 pulau. Data Maluku Dalam Angka 2012 menyebutkan luas wilayah Provinsi Maluku adalah
581.376 km2yang terdiri dari luas lautan
527.191 km2 dan luas daratan 54.185km2. Hal ini berarti 90% dari wilayah Maluku adalah lautan. Secara administratif wilayah Provinsi Maluku terbagi atas 9 Kabupaten yaitu Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat, Buru, Buru Selatan, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat, Kepulauan Aru dan Maluku Barat Daya dan 2 Kota yaitu Kota Ambon dan Kota Tual. Data Maluku Dalam Angka Tahun 2012 menyebutkan wilayah Provinsi Maluku meliputi 118 Kecamatan, 1.135 desa
dan 34 kelurahan, sementara
Data Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 wilayah Maluku meliputi 1.123 desa dan 33 kelurahan. Rincian pembagian wilayah administrasi pemerintahan per Kabupaten/Kota tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 2.1.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 5
GRAFIK 2.1 JUMLAH DESA DAN KELURAHAN DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 250 240 230 220 210 200 190 180 170 160 150 140 130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
195 172 143 117
117 Desa
82
86
80
30 20
Kelurahan
75
26 6
0
0
0
0
3
1
1
2
0
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Berikut ini disajikan gambaran umum Provinsi Maluku Tahun 2012 yang meliputi keadaan penduduk, keadaan sosial budaya, dan keadaan lingkungan.
A. Keadaan Penduduk Jumlah penduduk Maluku berdasarkan Maluku Dalam Angka Tahun 2010 mencapai 1.504.994 jiwa. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sesuai hasil proyeksi, penduduk Maluku sebanyak 1.533.506 jiwa pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 1.608.786 jiwa pada tahun 2012. Namun
jika
dibandingkan
dengan
Laporan
Profil
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota Tahun 2012 terdapat perbedaan, dimana jumlah penduduk Maluku pada tahun 2012 sebanyak 1.663.906 jiwa.Perbedaan ini disebabkan perhitungan jumlah penduduk oleh BPS Provinsi dilakukan berdasarkan proyeksi
penduduk,
sedangkan
kantor
BPS
Kabupaten
menghitung
berdasarkan proyeksi dan data kependudukan.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 6
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Piramida bagian kiri menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan piramida bagian kanan menunjukkan jumlah penduduk perempuan. Piramida tersebut menggambarkan struktur penduduk yang terdiri dari struktur penduduk muda, dewasa dan tua. Struktur penduduk ini dapat dipergunakan menjadi dasar kebijakan bagikependudukan, sosial, budaya, dan ekonomi. Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2012 disusun piramida penduduk yang dapat dilihat pada Grafik 2.2.
GRAFIK 2.2 PIRAMIDA PENDUDUK PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 10,492 75+ 9,42670 - 74 12,65465 - 69 19,605 60 - 64 24,976 55 - 59 35,589 40,507 46,326 51,577 62,465
20,297 25,319 36,013
50 - 54
42,403
45 - 49
47,087
40 - 44
54,821
35 - 39 30 - 34
63,167
25 - 29
72,433
73,565
20 - 24
73,491
92,414 104,891
12,909
71,669 80,844 97,449
11,375 10,227
79,588
15 - 19
88,646
10 - 14
93,138
5-9
98,543
0-4 perempuan
laki-laki
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 7
Pada grafik 2.2 dapat ditunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Dari 1.663.906 jiwa penduduk Maluku, penduduk berusia 0-14 tahun sebanyak 575.081 jiwa dengan rincian laki-laki sebanyak 294.754 jiwa (17,71%) dan perempuan sebanyak 280.327 jiwa (16,85%), yang berusia produktif (15-64 tahun) sebanyak 1.021.742 jiwa, dengan rincian laki-laki sebanyak 507.123 jiwa (30,48%) dan perempuan sebanyak 514.619 jiwa(30,93%) dan yang berusia tua (≥ 65 tahun) sebanyak 67.083 jiwa, dengan rincian laki-laki sebanyak 32.572 jiwa (1,96%) dan perempuan sebanyak 34.511 jiwa (2.07%). Struktur penduduk Provinsi Maluku diatas termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun), walaupun jumlah kelahiran telah menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan angka harapan hidup semakin meningkat yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk usia tua. Badan piramida membesar, ini menunjukkan banyaknya usia produktif baik laki-laki maupun perempuan. Jumlah penduduk usia tua juga cukup besar. Hal ini dapat dimaknai dengan semakin tingginya
usia harapan hidup, kondisi ini
mengharuskan adanya kebijakan terhadap penduduk usia tua, karena golongan penduduk ini relative tidak produktif. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sangat berguna untuk memperkirakan jumlah penduduk di masa yang akan datang. Angka pertumbuhan penduduk Maluku di 11 Kabupaten/Kota sangat bervariasi dan penyebarannya tidak merata. Dengan adanya pemekaran Kabupaten/Kota, prediksi laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2010 – 2015 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2000 – 2010, tercatat Kabupaten Maluku Tengah yang lebih tinggi laju pertumbuhan penduduknya dibandingkan kabupaten/kota yang lain yaitu 23,33%.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 8
Penurunan laju pertumbuhan penduduk ini dimungkinkan karena berhasilnya program promosi kesehatan dan keluarga berencana dengan harapan tidak hanya menurunkan angka fertilitas tetapi diharapkan juga ikut meningkatkan kesejahteraan keluarga. Berdasarkan MDA 2012, tingkat kepadatan penduduk di Provinsi Maluku rata-rata adalah 30 jiwa per km2, dengan tingkat kepadatan tertinggi di Kota Ambon yaitu mencapai 940 jiwa per km2, sedangkan tingkat kepadatan terendah di Kabupaten Maluku Tenggara Barat yaitu 11 jiwa per km2. Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang sering diggunakan untuk mengetahui produktivitas penduduk adalah Angka Beban Tanggungan atau Dependency Ratio. Angka Beban Tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan umur 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang
yang
termasuk
umur
produktif
(15-64
tahun).
Secara
kasar
perbandingan angka beban tanggungan menunjukkan dinamika beban tanggungan umur produktif terhadap umur non-produktif. Semakin tinggi rasio beban tanggungan, semakin tinggi pula jumlah penduduk non-produktif yang ditanggung oleh penduduk usia produktif. Angka beban tanggungan Provinsi Maluku pada tahun 2010 sebesar 62,89, meningkat menjadi 67,20 pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 86,15%. Hal ini menunjukkan bahwa usia non produktif yang ditanggung oleh usia produktif di Maluku semakin tinggi. Persentase beban tanggungan tertinggi adalah Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 304,58 sementara beban tanggungan terendah yaitu Kota Ambon sebesar 53,91%. Angka beban tanggungan dapat dilihat pada grafik 2.3atau pada lampiran tabel 2.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 9
GRAFIK 2.3 RASIO BEBAN TANGGUNGAN PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00
86.15 62.89
2010
67.20
2011
2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
B. Keadaan Pendidikan Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang, hal ini sejalan dengan karakter manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala hal. Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam mengukur indeks pembangunan manusia suatu negara, oleh sebab itupendidikan memiliki peran penting dalam proses pembangunan. Laju perubahan sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus disejajarkan dengan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan kemudian menjadi pelopor utama dalam rangka penyiapan sumber daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan yang merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 10
Salah satu indikator pendidikan adalah Angka Melek Huruf (AMH) yaitu persentase penduduk berusia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-hari. AMH
berguna
untuk
:
(1)
Mengukur
keberhasilan
program-program
pemberantasan buta huruf, terutama di daerah perdesaan yang masih tinggi jumlah penduduk yang tidak pernah bersekolah atau tidak tamat SD, (2) Menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam menyerap informasi dari berbagai media, dan (3) Menunjukkan kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Oleh karena itu, angka melek huruf berdasarkan kabupaten/kota mencerminkan potensi perkembangan intelektual sekaligus kontribusi terhadap pembangunan daerah. Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012, selama kurun waktu 3 tahun terakhir seperti yang tergambar dalam Grafik 2.4, persentase penduduk berumur 10 (sepuluh) tahun ke atas yang melek huruf meningkat dari tahun ketahun yakni 33.17% pada tahun 2010, 29,63% pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 41.03 pada tahun 2012. Pada tabel 4 Profil Dinas Kesehatan dapat dilihat AMH yang paling rendah terdapat di Kabupaten Kepulauan Aru yaitu sebesar 2,58%, diikuti oleh Kabupaten Seram Bagian Timur sebesar 2,68%.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 11
Grafik 2.4 PERSENTASE ANGKA MELEK HURUFPROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012
50 39.63
41.03
40 33.17 30
20
10 2010
2011
2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Dari data Kab/Kota yang masuk, persentase penduduk Maluku yang berusia 10 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, dapat dilaporkan bahwa lulusan SD/Sederajat yang paling rendah terdapat di Kota Tual yaitu 13.160 Orang, sedangkan tamatan SLTP/sederajat terendah terdapat di Seram Bagian Timur yaitu 6.870 orang, untuk tamatan SLTA/sederajat terendah terdapat di Kabupaten Seram Bagian Timur yakni 4.518 orang. Tamatan Akademi/Diploma terendah terdapat di Kabupaten Seram Bagian Timur yaitu yaitu 794, sama halnya pula dengan tamatan univeristas, Kabupaten Seram Bagian Timur merupakan Kabupaten dengan tamatan terendah yaitu 634 orang. Persentase tingkat pendidikan di Provinsi Maluku dapat dilihat pada grafik 2.5 atau pada lampiran tabel 5.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 12
GRAFIK 2.5 PERSENTASE PENDUUDK YANG MENYEESAIKAN TINGKAT PENDIDIKAN PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
50.00 40.00
30.78
29.54
30.00 20.00
15.51
11.27 6.70
10.00
3.69
2.51
0.00
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
C. Keadaan Kesehatan Lingkungan Lingkungan merupakan salah satu variabel yang perlu mendapat perhatian khusus karena memiliki peranan penting dalam menilai kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikator-indikator sepertiakses terhadap air bersih dan air minum berkualitas dan akses terhadap sanitasi layak.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 13
1.
Sarana Air Bersih yang Digunakan dan Akses Air Minum Berkualitas Salah satu tujuan pembangunan prasarana penyediaan air baku untuk
memastikan komitmen pemerintah terhadap Millenium Development Goals (MDGs)
yaitu
dengan
memastikan
kelestarian
lingkungan
hidup
dan
mengurangi hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga 2015. Amanat Undang-Undang Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang selanjutnya dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum disebutkan bahwa (1) Air minum yang dihasilkan dari SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) yang digunakan oleh masyarakat pengguna/pelanggan harus memenuhi syarat kualitas (fisik, bilogi dan kimia) berdasarkan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan; (2) air minum yang tidak memenuhi syarat kualitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang didistribusikan kepada masyarakat. Adapun cakupan rumah tangga yang akses terhadap air minum yang layak per Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku meningkat dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 yakni sebesar 11,72%, pada tahun 2010 meningkat menjadi 66,02% pada tahun 2011 dan meningkat lagi menjadi 82,90,% pada tahun 2012, seperti yang terlihat pada grafik 2.6 atau pada lampiran tabel 65
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 14
GRAFIK 2.6 CAKUPAN RUMAH TANGGA YANG MEMILIKI AKSES TERHADAP AIR MINUM YANG LAYAK DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2009-2011 82.94
90.00 80.00
63.01
70.00 60.00
50.10
52.50
2009
2010
50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 2011
2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
2. Sarana dan Akses Terhadap Sanitasi Dasar Akses terhadap air bersih dan sanitasi merupakan salah satu pondasi inti dari masyarakat yang sehat. Air Bersih dan Sanitasi yang baik merupakan salah satu elemen penting yang menunjang dan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Secara Nasional, persentase rumah tangga menurut akses terhadap pembuangan tinja layak sesuai MDGs adalah 55,5%. Sedangkan cakupan penduduk yang menggunakan jamban sehat per Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku pada tahun 2012 dari 210.582 keluarga yang diperiksa terdapat 155.049 keluarga yang memiliki jamban (73.63%), dan sebanyak 101.040 (65.17%) keluarga yang memiliki jamban sehat. Kabupaten Maluku Tenggara Barat menempati posisi teratas dengan keluarga yang memiliki jamban sehat sebanyak 100%, sedangkan Kabupaten Seram Bagian Barat menempati posisi terendah yaitu hanya 5,76% keluarga yang memiliki jamban sehat. Hal ini dapat dilihat pada grafik 2.7 atau pada lampiran tabel 66. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 15
GRAFIK 2.7 PERSENTASE KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 -
92.49
100
95.99 85.49 63.22
71.12
66.32
35.57 21.67 5.76
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
3. Rumah Sehat Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia, oleh karena itu keberadaan rumah yang sehat, aman, serasi dan teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan suatu perumahan benar-benar bersifat tehnis dan terencana. Baik dari segi pelaksanaan pengawasan maupun pengendalian guna melindungi penghuni rumah serta masyarakat sekitarnya dari bahaya atau gangguan kesehatan.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 16
Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kabupaen/Kota cakupan penduduk yang menggunakan rumah sehat per Kabupaten/Kota pada tahun 2012 di Provinsi Maluku dari 205.691 rumah yang diperiksa, terdapat 110.011 unit rumah yang sehat atau 53,5%. Persentase rumah sehat yang paling tinggi terdapat di Kota Ambon dari 48.283 rumah yang diperiksa sebanyak 39.018 (80,81%), dan yang paling rendah adalah adalah Kabupaten Seram Bagian Timur dari 3.437 rumah yang diperiksa terdapat 799 (23,25%). Hal ini dapat dilihat pada grafik 2.8 atau pada lampiran tabel 62.
GRAFIK 2.8 JUMLAH RUMAH SEHAT DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 100 100.00 90.00
95.06
89.34 80.81
75.43
80.00 70.00 60.00
30.00 20.00
90.45
71.62 69.5169.71
66.06
55.40
53.20 42.94 40.05
50.00 40.00
100
36.09
36.96 33.46
23.25 19.81 8.48
10.00
-
-
Jumlah yang diperiksa
Jumlah yang sehat
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 17
4. Pengawasan dan Penyehatan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang sehat dan Pemeriksaan Tempat-Tempat Umum (TTU) Keamanan
makanan
merupakan
kebutuhan
masyarakat,
karena
makanan maupun tempat yang aman akan melindungi dan mencegah terjadinya berbagai macam penyakit. Oleh sebab itu peran higienis sanitasi menjadi penting sebagai pengendalian terhadap kebersihan makanan, manusia, tempat dan perlengkapannya yang mungkin terkontaminasi sehingga menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Di Indonesia di kenal dengan standar dan persyaratan kesehatan, sedangkan di tingkat Internasional dikenal dengan Standar Codex WHO dan FAO. Adapun cakupan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang sehat di Provinsi Maluku pada tahun 2012 capaian tertinggi yaitu Hotel, dari 173 yang diperiksa terdapat 143 (82,66%) hotel sebagai tempat pengolahan makanan yang sehat dan terendah adalah pasar dari 1.017 yang diperksa terdapat 23 (35,38%). Hal ini dapat dilihat pada grafik 2.9 atau pada lampiran tabel 67.
GRAFIK 2.9 PERSENTASE CAKUPAN TEMPAT UMUM PENGOLAHAN MAKANAN (TUPM) YANG SEHAT DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
90.00
82.66
80.00
68.40 61.36
70.00 60.00 50.00
35.38
40.00 30.00 20.00 10.00 HOTEL
RESTORAN
PASAR
TUPM LAINNYA
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 18
5. Keadaan Perilaku Masyarakat Untuk
menggambarkan
keadaan
perilaku
masyarakat
yang
mempengaruhi derajat kesehatan, berikut ini disajikan salah satu indikator yang ikut mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu Perilaku Hidup Bersih
dan
Sehat
(PHBS).Keluarga
mempunyai
peran
penting
dalam
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Karena di dalam keluarga terjadi komunikasi dan interaksi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan perilaku. Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini di dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat dan aktif dalam setiap upaya kesehatan di masyarakat.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar ikut berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang mandiri sehingga tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam menggerakkan masyarakat untuk hidup sehat. Pada tahun 2012 di Provinsi Maluku, dari 167.801 rumah tangga yang dipantau, rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat sebanyak 70.832 rumah tangga (42.39%). Kota Ambon menempati posisi teratas yaitu sebesar 60,80% dan yang paling rendah adalah Kabupaten Seram Bagian Timur hanya 3,24%, secara rinci disajikan pada grafik 2.10 atau dapat dilihat pada lampiran tabel 61.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 19
GRAFIK 2.10 PERSENTASE RUMAH TANGGA BER-PHBS DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 -
77.82 63.28
60.80 48.62
39.12 14.44 3.24
55.79
46.64 14.90
30.97
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 20
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Indikator
yang
digunakan
untuk
menilai
derajat
kesehatan
masyarakatyaitu indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi dan morbiditas (kesakitan). Angka Mortalitas terdiri atas angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Morbiditas; Angka Kesakitan beberapa penyakit serta status gizi pada balita dan dewasa. Indikator-indikator tersebut dipengaruhi oleh akses terhadap pelayanan kesehatan dan ketersediaan sumber daya kesehatan, sarana prasarana dan pembiayaan kesehatan. Faktor lain yang ikut mempengaruhi adalah ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial dan perilaku. Angka ini dapat digunakan untuk perencanaan bidang kesehatan.
A. Mortalitas (Angka Kematian) Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Angka kematian yang disajikan pada bab ini yaitu angka kematian pada bayi (AKB), balita (AKABA) dan ibu (AKI).
1. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 21
AKB merupakan indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik pada tingkat provinsi maupun nasional. Selain
itu,
program-program
kesehatan
di
Indonesia
banyak
yang
menitikberatkan pada upaya penurunan AKB. Grafik 3.1 menunjukkan trend Angka Kematian Bayi baik di tingkat Nasional maupun Provinsi Maluku.Terjadi penurunan AKB di Provinsi Maluku selama 6 tahun terakhir yakni 53 per 1.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2007 menjadi 14.26 per 1.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2012. Bila dibandingkan dengan AKB Nasional, maka AKB Maluku berada dibawah AKB Nasional dari tahun 2008-2012. GRAFIK 3.1 ANGKA KEMATIAN BAYI PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2007-2012
(Per 1000 Kelahiran Hidup)
60.00 53.00
50.00 40.00 30.00
26.90
AKB Nasional 26.00
26.00
Target MDG's 2015, 23 17.00
20.00
26.00
26.00
26.00
AKB Maluku Target MDG's 2015
14.20
10.00
13.00
14.00
14.26
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Terjadinya penurunan Angka Kematian Bayi di Provinsi Maluku dipengaruhi berbagai hal diantaranya meningkatnya jumlah dokter dan bidan yang dilatih dalam pelatihan teknis seperti Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED), Asuhan Persalinan Normal (APN) dan lainnya, sehingga dokter dan bidan mampu menangani kasus. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 22
Selain itu di beberapa Kabupaten khususnya daerah yang jauh dari pelayanan kesehatanseperti di Maluku Tenggara Barat dan Seram Bagian Timur telah terbentuk Rumah Tunggu sehingga akses pelayanan kesehatan pada ibu hamil lebih dekat. Secara lengkap data/informasimengenai Angka Kematian Bayi Kabupaten/Kotadapat dilihat pada tabel 7.
2. Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, yang dinyatakan sebagai angka kematian per 1000 kelahiran hidup. AKABA mempresentasikan risiko terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur lima tahun. Millennium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normatif AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai >140 per 1.000 KH, tinggi dengan nilai 71-140 per 1.000 KH, sedang dengan nilai 20-70 per 1.000 KH, dan rendah dengan nilai <20 per 1.000 KH. Grafik 3.2 menunjukkantrend AKABA dari tahun 2011-2012 yang memperlihatkan terjadi peningkatan AKABA yakni 12 per 1.000 KH pada tahun 2011 menjadi 25.59 pada tahun 2012. Bila dibandingkan dengan nilai normatif AKABA maka AKABA Maluku berada pada kategori sedang.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 23
(Per 1000 Kelahiran Hidup)
GRAFIK 3.2 ANGKA KEMATIAN BALITA PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2011-2012
35 30
Target MDG's 2015, 32 AKABA, 25.59
25
AKABA
20 15
AKABA, 12
Target MDG's 2015
10 5 2011
2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Peningkatan AKABA tahun 2011-2012 di Provinsi Maluku terjadi karena pada tahun 2011 sebagian Puskesmas tidak melakukan audit kematian balita sehingga ada kematian balita yang tidak dilaporkan. Sedangkan pada tahun 2012 Puskesmas melakukan audit kematian sehingga kasus kematian balita yang dilaporkan meningkat.
3. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 24
AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan kesehatan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Angka Kematian Ibu bersama Angka kematian Bayi senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Grafik 3.3 menunjukkan trend AKI selama 6 tahun terakhir mulai tahun 2007 sampai tahun 2012. Grafik memperlihatkan adanya penurunan dari tahun 2007 sebesar 369 per 100.000 KH menjadi 244.68 per 100.000 KH pada tahun 2010. Meskipun demikian AKI Maluku masih diatas AKI Nasional. Secara lengkap informasi mengenai kematian ibu dapat dilihat pada lampiran tabel 8.
(Per 100.000 Kelahiran Hidup)
GRAFIK 3.3 ANGKA KEMATIAN IBU PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2007-2012
800 700
Target MDG's 2015, 102
600 500
369
Target MDG's 2015 319
325
400
288
AKI Maluku 264
244.68
300
AKI Nasional
200 100
228
226
226
226
226
226
2007
2008
2009
2010
2011
2012
0
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 201
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 25
Sama seperti penurunan AKB, penurunan AKI di Provinsi Maluku juga dipengaruhi berbagai hal diantaranya meningkatnya jumlah dokter dan bidan yang dilatih dalam pelatihan teknis seperti Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED), Asuhan Persalinan Normal (APN) dan lainnya, sehingga dokter dan bidan mampu menangani kasus. Selain itu di beberapa Kabupaten khususnya daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan seperti di Maluku Tenggara Barat dan Seram Bagian Timur telah terbentuk Rumah Tunggu sehingga akses pelayanan kesehatan pada ibu hamil lebih dekat.
4. Usia Harapan Hidup (UHH) Selain AKI dan AKB, Usia Harapan Hidup (UHH) juga digunakan untuk menilai derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat baik kabupaten/kota, provinsi, maupun negara. UHH juga menjadi salah satu indikator yang digunakan untuk menghitung Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Adanya perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan dapat dilihat dari adanya peningkatan Usia Harapan Hidup. Perbaikan
pelayanan
kesehatan
tergambar
dari
meningkatnya
derajat
kesehatan masyarakat yang dapat diukur di AKI/AKABA/AKB dan perbaikan gizi masyarakat.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 26
GRAFIK 3.4 USIA HARAPAN HIDUP DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012 67.90 67.81 67.80 67.7 67.70 67.60 67.50 67.40 67.40 67.30 67.20 67.10 2010
2011
2012
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, 2012
Grafik 3.4 menunjukkan trend Usia Harapan Hidup di Provinsi Maluku selama tahun 2010-2012 yang memperlihatkan peningkatan usia harapan hidup. Pada tahun 2010 UHH di Provinsi Maluku adalah 67,40 tahun, meningkat menjadi 67,7 tahun pada tahun 2011 dan 67,81 tahun pada tahun 2012. Meningkatnya UsiaHarapan Hidup di Provinsi Maluku dipengaruhi oleh meningkatnya derajat kesehatan antara lain menurun Angka Kematian Balita, Angka Kematian Ibu. Selain itu dipengaruhi juga oleh peningkatan anggaran kesehatan seperti Jamkesmas dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 27
5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dihitung dari 3 (tiga) dimensi dasar pembangunan manusia yaitu kesehatan yang diukur dengan Usia Harapan Hidup, pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf pada orang dewasa dan rata-rata lama sekolah, serta standar kehidupan yang layak diukur dengan pengeluaran riil per kapita. Grafik 3.5 berikut ini menyajikan capaian IPM di Provinsi Maluku tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 yang memperlihatkan IPM tahun 2012 sebesar 71,41 lebih rendah dibandingkan tahun 2011yakni sebesar 71,42 dan tahun 2011 sebesar 71,87. GRAFIK 3.5 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012 72.00 71.87
71.90 71.80 71.70 71.60 71.50
71.42
71.41
71.40 71.30 71.20 71.10 2010
2011
2012
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, 2012
IPM dikategorikan dalam 3 tingkat, yaitu IPM Tinggi (IPM ≥ 80), Sedang (IPM 50-79,99) dan IPM rendah (IPM < 50). Berdasarkan kategori tersebut IPM Provinsi Maluku berada pada IPM sedang.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 28
B. Status Gizi Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita dapat diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variable umur, BB, dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri yaitu BB menurut Umur (BB/U), TB menurut Umur (TB/U) dan BB menurut Tinggi Badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkorelasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat badan yang rendah dapat disebabkan oleh tubuh yang pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit infeksi lain (akut). Dengan menggunakan indikator antropometri, status gizi balita di Provinsi Maluku tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 3.6 berikut ini.
GRAFIK 3.6 PREVALENSI STATUS GIZI BALITA DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 GIZI BURUK, 0.20 GIZI KURANG, 5.70
GIZI LEBIH, 1.10
GIZI BAIK, 93.00
GIZI LEBIH
GIZI BAIK
GIZI KURANG
GIZI BURUK
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 29
Pada grafik 3.6 dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 di Provinsi Maluku terdapat 1.10% balita berstatus gizi lebih, 93% balita berstatus gizi baik. Sedangkan 5.70% balita berstatus gizi kurang dan 0,20% berstatus gizi buruk. Hal ini dapat dilihat pada lampiran tabel 27.
1. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. BBLR merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. Dapat dilihat pada grafik 3.7 yang menunjukkan persentase BBLR di Provinsi Maluku Tahun2012
GRAFIK 3.7 PERSENTASE BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
1.80%
1.64% 1.49%
1.60% 1.40%
1.13%
1.20% 1.00%
2010
0.80%
2011
0.60%
2012
0.40% 0.20% 0.00% 2010 2011 2012 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 30
Berdasarkan gambar 3.7 dapat dilihat bahwa persentase BBLR pada tahun 2010 sebesar 1,13%, meningkat menjadi 1.64% pada tahun 2011 dan menurun menjadisebesar 1,49% pada tahun 2012.Penurunan BBLR di Provinisi Maluku
C. Morbiditas (Angka Kesakitan) Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insiden maupun angka prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.
1. Pola Penyakit 10 Penyakit terbanyak di Rumah Sakit Pola penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 3.8
GRAFIK 3.8 SEPULUH BESAR PENYAKIT PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 Vulnus Laceratum
422
Penyakit Sistem Kemih Lainnya
561
TB Paru BTA (+)
807
Hipertensi
887
Penyakit Pulpa & Periapikal
1,269
Dyspepsia
1,400
Cedera YDT lainnya,YTT daerah badan…
1,484
Malaria
1,585
Diare/GEA
2,039
ISPA
2,395 -
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 31
Dari grafik 10 penyakit di atas, Infeksi Saluran Pernapasa Akut (ISPA) menduduki peringkat pertama penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di Provinsi Maluku Tahun 2012 sebanyak 2395 kasus. Selanjutnya diikuti oleh Diare sebanyak 2039 kasus dan Malaria sebanyak 1585 kasus. Grafik 10 jenis penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan terlihat pada grafik 3.9 GRAFIK 3.9 SEPULUH BESAR PENYAKIT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 Pneumonia
214
Vulnus Laceratum
327
Febris
562
TB Paru BTA (+)
617
Cedera YDT lainnya,YTT Daerah badan…
798
Hipertensi
1,169
Malaria
1,415
Dyspepsia
1,479
Diare/GEA
1,677
ISPA
1,848 -
200 400 600 800 1,0001,2001,4001,6001,8002,000
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kasus penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Tahun 2012 yaitu penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut sebanyak 1848 kasus. Kemudian diikuti penyakit Diare sebanyak 1677 kasus dan Dyspepsia sebanyak 1479 kasus. Gambaran pola penyakit di Rumah Sakit memperlihatkan penyakit infeksi masih mendominasi angka kesakitan masyarakat Maluku. Hal ini menunjukkan sanitasi lingkungan dan kebersihan perorangan perlu ditingkatkan lagi.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 32
10 Penyakit terbanyak di Puskesmas Sejak tahun 2009, Penyakit ISPA merupakan penyakit terbanyak di Puskesmas Provinsi Maluku. Pada tahun 2009 penyakit ISPA sebesar 27%, pada tahun 2010 masih menjadi urutan pertama yaitu 31,02%,pada tahun 2011terjadi peningkatan menjadi 38,43%. Untuk tahun 2012 ISPA tetap di urutan pertama dengan 269.879 kasus (47,88%), disusul Penyakit Otot dan Sendi sebanyak 62.667 kasus (11,11%) dan Gastritis sebanyak 31.271 kasus (5,54%) seperti yang terlihat pada grafik 3.10
GRAFIK 3.10 SEPULUH BESAR PENYAKIT DI PUSKESMAS PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 Lainnya
6,269
Penyakit kulit Alergi
1,217
Penyakit kulit infeksi
1,555
Diare
2,623
Malaria
2,720
Bronchitis
2,849
Penyakit pada Sistem otot
3,117
Gastritis
3,127
Hipertensi
6,267
ISPA
26,988 -
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 33
2. Penyakit Menular
2.1
Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan
HIV/AIDS,
Tuberkulosis
menjadi
salah
satu
penyakit
yang
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs. Tuberkulosis Paru juga merupakan salah satu emerging diseases Indonesia termasuk ke dalam kelompok high burden countries, menempati urutan ketiga setelah India dan China berdasarkan laporan WHO tahun 2009. Pada awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan strategi DOTS (Directly
Observed
Treatment
Short-course)
sebagai
strategi
dalam
penanggulangan TB dan terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (cost-efective), yang terdirti dari 5 komponen kunci, yaitu : 1)Komitmen politis, 2)Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya; 3) Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan; 4) Jaminan ketersediaan obat anti tuberkolosis (OAT) yang bermutu; 5) Sistim pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 34
Kasus Baru Jumlah kasus baruBTA+ yang ditemukan pada tahun 2012 sebesar 3.749 dengan kasus terbanyak pada laki-laki sebesar 2090 orang (55.75) dan perempuan sebesar 1659 orang (35%)
GRAFIK 3.11 KASUS BARU TB MENURUT JENIS KELAMIN DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 Laki-Laki
Perempuan
1659 (44,25%) 2090 (55,75%)
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Angka Notifikasi Kasus BTA+ (Case Notification Rate) Angka notifikasi kasus BTA+ adalah angka yang menunjukkan jumlah pasien baru dari semua kasus yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial akan menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari tahun ke tahun di wilayah tersebut. Angka ini berguna untuk menunjukkan kecenderungan (trend) meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut. Angka Notifikasi kasus BTA+ di Provinsi Maluku pada tahun 2012, dapat dilihat pada grafik 3.11
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 35
GRAFIK 3.12 ANGKA NOTIFIKASI KASUS/CASE NOTIFICATION RATE BTA+ DAN SELURUH KASUS PER 100.000 PENDUDUK DI PROVINSI MAUKU TAHUN 2011-2012
(Per 100.000 Penduduk)
250
229
229
200 152
151
150 2011
100
2012
50 0 Angka Notifikasi Kasus Baru TB Paru BTA Positif
Semua Kasus BTA +
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate) Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Pada grafik 3.12 disajikan peta Angka Penemuan Kasus Baru BTA+ di Provinsi Maluku Tahun 2012 dimana Kabupaten yang belum mencapai target penemuan kasus (<70%) adalah Buru Selatan, Buru dan Maluku Barat Daya.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 36
PETA 3.13
Grafik 3.14 menunjukkan trend Angka Penemuan Kasus BTA+ di Provinsi Maluku dari tahun 2010 sampai tahun 2012 yang memperlihatkan fluktuasi Angka Penemuan Kasus yakni 64% pada tahun 2010, meningkat menjadi 72.50 pada tahun 2011 dan menurun menjadi 72.21 pada tahun 2012, meskipun demikian selama 2 tahun terakhir (2010-2012), Provinsi Maluku telah mencapai target Nasional yakni >70%. GRAFIK 3.14 ANGKA PENEMUAN KASUS/CASE DETECTION RATE TB PARU BTA+ DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012
160.00 140.00
Standar WHO, 70
120.00
(%)
100.00
Standar WHO
80.00 60.00
64.00
72.21
72.50
40.00 20.00 2010 2011 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
2012
Page 37
Data/informasi secara rinci angka penemuan kasus (Case Detection Rate) Kab/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 11
Angka Kesuksesan (Success Rate) Pengobatan TB Paru Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2012, angka kesuksesan (Success Rate) Pengobatan TB Paru di Provinsi Maluku pada tahun 2010 sebesar 90,00%, pada tahun 2011 menurun menjadi sebesar 84,00dan tahun 2012 tetap 84,00%. Penurunan ini disebabkan karena keterlambatan laporan hasil pengobatan dari beberapa fasilitas pelayanan kesehatan yang jangkauannya sulit dan kurangnya dana supervise Kab/Kota ke fasilitas pelayanan kesehatan sehingga mengakibatkan laporan dari fasilitas pelayanan kesehatan menjadi terlambat. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik 3.15 dan lampiran tabel 12 GRAFIK 3.15 ANGKA KESUKSESAN/SUCCESS RATE PENGOBATAN TB DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012 91.00 90.00 89.00 88.00 87.00 86.00 85.00 84.00 83.00 82.00 81.00 Angka Kesuksesan/SR
2010
2011
2012
90.00
84.00
84.00
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 38
2.2
HIV dan AIDS HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistim kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu : pada layanan Volutary, CounselingandTesting (VCT), sero survey dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP). Perkembangan kasus HIV positif sejak 2008 sampai dengan tahun 2012 di Provinsi Maluku disajikan pada grafik 3.16 GRAFIK 3.16 JUMLAH KASUS BARU HIV POSITIF DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2008-2012 250 210
200 178 150
146 127
100 56
50 0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Berdasarkan grafik 3.16 dapat dilihat jumlah kasus HIV di Provinsi Maluku dari tahun ke tahun sangat variatif. Pada tahun 2008 sebanyak 127 kasus, pada tahun 2009 menurun menjadi 56 kasus baru, tahun 2010 meningkat sebanyak 178 kasus, di tahun 2011 kasus HIV meningkat lagi
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 39
menjadi 210 kasus dan pada tahun 2012 kasus HIV di Provinsi Maluku menurun menjadi 146 kasus. Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012, Jumlah kasus baru penderita AIDS dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada
tahun 2008 penderita AIDS sebanyak 91 kasus, tahun
2009 sebanyak 144 kasus, tahun 2010 sebanyak 180 kasus, tahun 2011 meningkat sebanyak 242 kasus dan tahun 2012 meningkat lagi menjadi 247 kasus. Penemuan kasus baru yang jumlahnya variatif tersebut disebabkan oleh belum terbentuknya layanan HIV di Kab/Kota sehingga kasus yang ditemukan seringkali sudah pada stadium akhir. Sedangkan pada tiga tahun terakhir banyak kasus baru karenan telah terbentuknya layanan HIV di beberapa Kab/Kota sehingga setiap 3 bulan akan selalu melakukan kegiatan mobile klinik. Gambaran penemuan kasus baru penderita AIDS di Kab/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 14 dan grafik 3.17 menyajikan jumlah kasus baru penderita AIDS dari tahun 2008 – 2012
GRAFIK 3.17 JUMLAH KASUS BARU PENDERITA AIDS DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2008-2012 300 250 200
247
2011
2012
180 144
150 100
242
91
50 0 2008
2009
2010
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 40
Angka kematian (Case Fatality Rate) akibat AIDS pada periode 2008 sampai dengan 2012 secara umum cenderung menurun seperti grafik 3.17
Grafik 3.18 ANGKA KEMATIAN AKIBAT AIDS DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2008-2012 80 72
70 60
53
50
47 41
40 30 20
21
10 0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Angka kematian akibat AIDS di Provinsi Maluku pada tahun 2008 sebanyak 21 kasus, di tahun 2009 meningkat sebanyak 72 kasus, pada tahun 2010 menurun menjadi 53 kasus, tahun 2011 sebanyak 47 kasus dan pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 41 kasus, seperti yang tergambar pada grafik di atas. Penurunan kasus tersebut disebabkan oleh adanya penemuan kasus baru secara dini melalui mobile klinik dan mobile utama di rumah sakit dan puskesmas. Jumlah kasus HIV/AIDS kumulatif sampai dengan Desember 2012 sebeser 2.127 kasus. Grafik 3.19 menampilkan kumulatif kasus HIV/AIDS di Provinsi Maluku yang terjadi dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2012.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 41
Grafik 3.19 G R AF IK K U M U L AT IF K A S U S H IV & AID S T AH U N 1 9 9 4 - D e s e m b e r 2 0 1 2
2500
2 ,1 2 7 1 ,7 7 8
H I V-A I D S
2000
K U M U L AT I F
1500
1 ,3 3 5
1000
955 746
500
0
22
13
4 9
5 9
1 2 92
9 3 1 23 3 00
6 9
7 9
8 9
525 443 349 358 2 1 73 1 22 1 4 2 1 8 2 0 0 1 49 9 9 4 13 4 23 6 2461 3693 1 51
9 9
0 0 0 2
1 0 0 2
2 0 0 2
3 0 0 2
4 0 0 2
5 0 0 2
6 0 0 2
7 0 0 2
8 0 0 2
9 0 0 2
0 1 0 2
1 1 0 2
2 1 0 2
Sumber : Bidang P2B Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012
Sebaran kasus kumulatif HIV/AIDS di Provinsi Maluku dapat dilihat pada grafik 3.20
GRAFIK 3.20 PETA KASUS KUMULATIF HIV/AIDS DI PROVINSI MALUKU TAHUN 1994-2012
)
BURSEL : 8
A M B O N : 11 6 9
TUAL : 56
MBD : 12
Sumber : Bidang P2B Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 42
Persentase kasus HIV/AIDS di Provinsi Maluku menurut cara penularan lebih banyak melalui Heteroseks (68%), Penasun/ Pengguna Narkotika Suntik/IDU (24%), melalui perinatal (5%) dan terendah melalui Homoseks (3%), seperti terlihat pada grafik 3.21
Grafik 3.21 P ersen tase Kasu s HIV -AIDS M en u ru t Cara P en u laran 1994 – Des. 2012
P erin ata l 5% ID U 24 % H e tero s ex 6 8% H o m o s ex 3%
10
Sumber : Bidang P2B Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012
2.3
Pneumonia Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli).
Infeksidapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). ISPA, khususnya pneumonia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia terutama pada balita.
Jumlah kasus pneumonia
balita dapat dilihat pada grafik 3.21
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 43
GRAFIK 3.21 JUMLAH KASUS PNEUMONIA PADA BALITA DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012
2414 2500 2059 1890 2000 1500 1000 500 0 2010
2011
2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Dari grafik 3.21 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kasus pneumonia di Provinsi Maluku dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Dimana tahun 2010 sebanyak 2414 kasus, tahun 2011 sebanyak 2059 kasus dan 2012 sebanyak 1890 kasus. Penurunan kasus pneumonia ini disebabkan oleh tidak semua puskesmas di setiap Kab/Kota melapor sehingga terjadi penurunan kasus. Gambaran kasus pneumonia Kab/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 13.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 44
2.4
Kusta Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mykrobacterium
Leprae,
penatalaksanaan
kasus
yang
buruk
dapat
menyebabkan kusta m.enjadi progresif, menyebabkankerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata. Pada tahun 2000 dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil mencapai status eliminasi. Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian jumlah penderita terdaftar kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk. Dengan demikian, sejak tahun tersebut di tingkat dunia maupun nasional kusta bukan lagi menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat.
Angka Penemuan Kasus Baru Kusta / Newly Case Detection Rate (NCDR) Angka Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi Maluku sejak tahun 2010 sampai tahun 2012 berkisar antara 30 hingga 40 per 100.000 penduduk per tahunnya. Pada tahun 2012 dilaporkan terdapat 632 kasus baru kusta terdiri dari kasus Multi Basiler sebanyak 477 kasus dan tipe Pausi Basiler sebanyak 126 kasus, dengan Newly Case DetectionRate sebesar 34,42 per 100.000 penduduk. Situasi tersebut dapat dilihat pada grafik 3.22.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 45
GRAFIK 3.22 ANGKA PENEMUAN KASUS BARU/NEWLY CASE DETECTION RATE PER 100.000 PENDUDUK DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012 50.00 45.00
44.25
40.00 35.00
34.42
30.00
33.32
25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 2010
2011
2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (DITJEN PP&PL) telah menetapkan 33 provinsi di Indonesia kedalam 2 kelompok bebas kusta, yaitu provinsi dengan beban kusta tinggi (High Endemic) dan beban kusta rendah (Low Endemic). Provinsi dengan High Endemic jika NCDR ≥10 per 100.000 penduduk atau jumlah kasus baru lebih dari 1.000, sedangkan low endemic jika NCDR <10. Provinsi Maluku masuk dalam kelompok beban kusta tinggi (High Endemic) karena NCDR 34,42 per 100.000 penduduk. Gambaran angka Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi Maluku Tahun 2012 bisa dilihat pada grafik 3.23
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 46
GRAFIK 3.23 C D R K U S TA P E R K AB / K O TA P R O V I N S I M AL U K U TAH U N 2 0 1 2
B uru
S eram B ag ian B ar at M a l u k u Te n g a h
B u r u S e l a ta n
S eram B ag ian T im u r
Am b o n
K e p _ Ar u Tu a l
M a l u k u Te n g g a r a
M a l u k u Te n g g a r a B ar at M alu ku B ar at D aya
: C D R >2 0 / 1 0 0 . 0 0 0 p d d k : C D R 1 0 -2 0 / 1 0 0 . 0 0 0 p d d k : C D R <1 0 / 1 0 0 . 0 0 0 p d d k
( Sum ber : D inas Kes ehatan Pr ovins i M aluku Bidang P2B, 2013)
Angka Prevalensi Penyakit Kusta Di Provinsi Maluku Angka prevalensi Penyakit Kusta pada tahun 2009 – 2012 berkisar antara 2,70 hingga 4,30 per 10.000 penduduk. Gambaran prevalensi penyakit kusta Kab/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 19 dan grafik 3.24 GRAFIK 3.24 PERSENTASE ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2009-2012 5.00 4.50 4.00 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 Angka Prevalensi Penyakit Kusta
2009
2010
2011
2012
2.70
3.20
4.30
3.70
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 47
2.5
Diare Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga
merupakan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian. Sampai saat ini Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Maluku. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi atau berhubungan dengan terjadinya penyakit diare adalah rendahnya kualitas hidup bersih dan sehat masyarakat pada umumnya dan khususnya hygiene perorangan, dan penggunaan sarana sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan belum membudaya pada masyarakat di pedesaan. Jumlah penyakit diare yang ditangani di Provinsi Maluku pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 3.25.
GRAFIK 3.25 JUMLAH KASUS DIARE YANG DITANGANI DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2011-2012
40,944
45,000 40,000 35,000 30,000 25,000
21,036
20,000 15,000
10,326
10,000 5,000 2010
2011
2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 48
Berdasarkan grafik 3.25 jumlah kasus diare yang ditangani pada tahun 2010 sebanyak 21.036 kasus, pada tahun 2011 sebanyak 10.326 kasus dan pada tahun 2012 jumlah kasus diare yang ditangani meningkat menjadi 40.944 kasus.Peningkatan ini disebabkan karena faktor lingkungan (sanitasi dan gaya hidup) yang kurang sehat dan faktor musim, serta harus terintegrasi dengan program kesehatan lingkungan, selain itu juga perlu adanya peran serta dan bidang promosi kesehatan di Kabupaten/Kota tersebut. Secara rinci jumlah kasus diare yang ditangani di Kab/Kota dapat dilihat di lampiran tabel 16.
3
Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
3.1 Campak Penyakit
campak
Paramyxovirus.
Penularan
disebabkan dapat
oleh
terjadi
virus melalui
campak, udara
golongan yang
telah
terkontaminasi oleh droplet (ludah) orang yang terinfeksi. Sebagian kasus campak menyerang anak-anak usia pra sekolah dan usia SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka dia akan mendapatkan kekebalan terhadap penyakit tersebut seumur hidupnya. Jumlah kasus campak dilihat pada grafik 3.26 dibawah ini :
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 49
GRAFIK 3.26 JUMLAH KASUS CAMPAK DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012
29 30 25 20 15 10 5
0
0 2011
2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan kabupaten/kota tahun 2012, di Provinsi Maluku pada tahun 2011 tidak ada kasus dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 36 kasus campak.
3.2
Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut) Polio adalah satu penyakit menular yang termasuk Penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I). penyakit ini disebebkan oleh infeksi virus yang menyerang sistim saraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berusia 0-3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher, serta sakit di tungkai dan lengan. AFP
merupakan
kondisi
abnormal
ketika
seseorang
mengalami
penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Sedangkan Non Polio AFP adalah kasus lumpuh layu akut yang diduga kasus polio sampai dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium bukan kasus polio. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 50
Kementerian Kesehatan menetapkan Non Polio AFP Rate minimal 2 per 100.000 populasi anak usia <15 tahun. Pada tahun 2011, secara nasional Non Polio AFP Rate sebesar 2,76 per 100 populasi anak <15 tahun.
GRAFIK 3.27 JUMLAH KASUS ACUTE FLACID PARALYSIS (AFP) DAN ACUTE FLACID PARELYSIS RATE PER 100.000 PENDUDUK DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012
13
14 12
10
10
8
8 6
2.50
4
2.34
1.33
2 0 2010
2011
Jumlah Kasus AFP (Non Polio)
2012
AFP Rate (Non Polio) %
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat di Provinsi Maluku kasus AFP dari tahun 2010 – 2012 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 sebanyak 8 kasus dengan Non Polio AFP Rate sebesar 1,33 per 100.000 penduduk <15 tahun, pada tahun 2011 meningkat menjadi 10 kasus dengan Non Polio AFP Rate sebesar 2,50 per 100.000 penduduk <15, tahun 2012 kembali meningkat menjadi 13 kasus dengan Non Polio AFP Rate sebesar 2,34 per
100.000
penduduk
<15
tahun,
hal
ini
disebabkan
oleh
……………………………….. Data/informasi kasus AFP dan AFP Rate secara rinci Kab/Kota dapat dilihat pada tabel 9.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 51
4 Penyakit Bersumber Binatang
4.1
Malaria Malaria
merupakan
salah
satu
penyakit
menular
yang
upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Milinium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit. Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik laki – laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak-anak dan orang dewasa.
Situasi Penyakit Malaria di Provinsi Maluku Tahun 2012 Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit tersebut juga dapat mempengaruhi angka kematian bayi, anak dibawah umur lima tahun serta ibu hamil. Kejadian Luar Biasa (KLB) sering terjadi di beberapa daerah akibat perubahan lingkungan dan perpindahan penduduk serta terbatasnya pelayanan kesehatan masyarakat sehingga menyebabkan kematian. Penanggulangan Malaria dilakukan secara komprehensif dengan upaya promotif, preventif dan kuratif. Hal ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian serta mencegah KLB. Untuk mencapai hasil yang optimal upaya preventif dan kuratif tersebut harus dilakukan dengan berkualitas dan terintegrasi dengan program lainnya. Provinsi Maluku merupakan daerah endemis malaria, saat ini sedang dikembangkan sistem rujukan program yang mengacu pada sistem gugus yang sudah ada. Penegakan diagnosa penyakit malaria secara klinis (tanpa konfirmasi laboratorium) akan memberikan gambaran angka malaria klinis yang terjadi di masyarakat. Namun apabila penegakan diagnosa penyakit malaria dengan konfirmasi laboratorium (ditemukan parasit malaria dalam darah penderita), maka akan dapat memberikan gambaran insiden malaria Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 52
positif di masyarakat. Berikut ini peta 3.28 peta endemisitas malaria per kabupaten/kota.
Peta 3.28 Peta Endemisitas Malaria (API) per Kabupaten/Kota 2012 Ser am Bagian B arat Buru
Maluku Tengah Seram Bagian Timur
Buru Selatan
Ambon
Kep_Aru
Tual
Maluku Tenggara
Maluku Barat Daya
Maluku Tenggara Bar at
:<1 ‰ : 1 – 10 ‰ : >10 ‰
(Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Bidang P2B, 2013)
GRAFIK 3.29 JUMLAH PENEMUAN DAN PENGOBATAN KASUS MALARIA DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2009-2012
60000 50000 40000 30000 20000 10000 0 2009
KLINIS 31511
DIPERIKSA 19827
POSITIF 9827
DIOBATI 8625
2010
57196
42195
16131
13065
2011
45740
40134
13691
12004
2012
52513
13585
16690
16168
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 53
Dari
grafik
3.29
berdasarkan
laporan
Profil
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota Tahun 2012 dapat dilihat bahwa terdapat 52.513 kasus klinis, dari 13.585 yang diperiksa ditemukan 16.690 kasus yang positif dan sebanyak 16.168 yang diobati. Kondisi diatas juga menggambarkan peningkatan jumlah penderita yang diobati pada tahun 2012, dimana pada tahun 2009 yang diobati sebanyak 8.625, tahun 2010 sebanyak 13.065, tahun 2011 sebanyak 12.004
dan
tahun 2012
meningkat
menjadi
16.168
penderita
yang
diobati.Peningkatan ini disebabkan karena upaya yang aktif dari petugas puskesmas untuk menemukan penderita secara cepat dan tepat, adanya dukungan logistic laboratorium (labkit dan RDT) yang didistribusikan ke seluruh unit pelayanan kesehatan yang ada, dan kegiatan integrasi program dengan KIA dan imunisasi dalam melaksanakan skrining ibu hamil serta pembagian kelambu kepada balita dengan imunisasi lengkap. Gambaran kasus malaria Kab/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 24.
Angka Kesakitan Malaria. Berdasarkan laporan Program Malaria Bidang P2B Dinas Kesehatan Provinsi Maluku tahun 2012 jumlah Angka Kesakitan API (Annual Paracite Incidence) tahun 2008 sebesar 12,3/1000 penduduk, tahun 2009 sebesar 7,0/1000 penduduk, tahun 2010 sebesar 10,4/1000 penduduk, pada tahun 2011 sebesar 9,2/1.000 penduduk, dan pada tahun 2012 sebesar 11,1/1000 penduduk. Grafik 3.30 ini merupakan Angka Kesakitan Malaria/Annual Paracite Incidence di Provinsi Maluku tahun 2008 – 2012.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 54
GRAFIK 3.30 ANGKA KESAKITAN MALARIA (ANNUAL PARACITE INCIDENCE/API) PER 1.000 PENDUDUK DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2008-2012 14.00 12.30
12.00
11.14 10.40
10.00
9.19 8.00 7.00 6.00 4.00 2.00 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
4.2
Demam berdarah Dengue (DBD) Demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh
virus dengue, yang masuk ke peradaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus. Aedes Aegypti adalah vector yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam
nyamuk
selama
8-10
hari,
nyamuk
yang
terinfeksi
dapat
mentransmisikan virus dengue ke manusia yang sehat yang digigitnya. Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 178 kasus dengan jumlah kematian 8
orang
(IR=10,2
per
100.000
penduduk
dan
CFR=4,5).
Angka
kesakitan/Incidence Rate DBD per 100.000 penduduk di Provinsi Maluku sejak tahun 2010-2012 terus mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat pada grafik 3.31 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 55
GRAFIK 3.31 ANGKA KESAKITAN/INCIDENCE RATE DBD PER 100.000 PENDUDUK DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2011-2012 12.00 10.20
10.00 8.00 6.00 4.00 2.00
1.90
-
2010
2011
2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Dari grafik 3.31 terlihat bahwa di Provinsi Maluku pada tahun 2010 Angka Kesakitan/Incidence Rate sebesar 0 per 100.000 penduduk, tahun 2011 meningkat menjadi 1,90 per 100.000 penduduk, dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 10,20 per 100.000 penduduk. Angka Kematian/Case Fatality Rate DBD di Provinsi Maluku sejak tiga tahun terakhir dapat dilihat pada grafik 3.32
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 56
GRAFIK 3.32 CASE FATALITY RATE DEMAM BERDARAH DENGUE DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012 14.00 12.50
12.00 10.00
10.00
8.00 6.00 4.50
4.00 2.00 Case Fatality Rate
2010
2011
2012
10.00
12.50
4.50
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Dari grafik 3.32 terlihat bahwa CFR pada tahun 2010 sebesar 10.00%, kemudian meningkat pada tahun 2011 sebesar 12,50% dan pada tahun 2012 menurun menjadi 4,50%. Kecenderungan jumlah kasus dan jumlah kematian akibat DBD di Indonesia tahun 2010 sampai 2012 dapat dilihat pada grafik 3.32 GRAFIK 3.33 JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT DEMAM BERDARAH DENGUE DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012
200
178
150 2
100
2
25
50
8
29
0 2010 2011 2012 Jumlah Kasus DBD
Meninggal
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 57
Pola perkembangan DBD pada tahun 2012 di Provinsi Maluku menunjukkan terjadinya peningkatan kasus dan kematian DBD sejak tahun 2010. Dimana pada tahun 2010 dari 25 kasus DBD terdapat 2 orang yang meninggal, pada tahun 2011 dari 29 kasus terdapat 2 orang yang meninggal dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan dari 178 kasus yang dilaporkan terdapat 8 orang yang meninggal.Sebaran daerah endemis DBD di Provinsi Maluku dapat dilihat pada grafik 3.34 GRAFIK 3.34 PETA ENDEM IS DBD PROV INSI M ALUKU TAHU N 2012 – 2013 Buru : 2012 : 8 kasus
Buru Selatan
Seram Bagian Barat M aluku Tengah
Seram Bagian Tim ur
Am bon : 2012 :19 kasus 2013 : 27 Kasus Tanpa Kem atian Kep_Aru : Tual : 2012 : 79 kasus, 2013 : 2 Kasus Tanpa Kem at ian m eninggal 2 M aluku Tenggara 2012 : 57 Kasus, m eninggal 5 Maluku Tenggara Barat : 2012 : 3 Kasus 2013 : 2 Kasus Tanpa Kem atian M aluku Barat Daya
: Daerah Endem is DBD : Bukan Daerah Endem is D BD
(Sum ber : D inas Kesehatan Provinsi M aluk u Bidang P2B, 2013)
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 58
Fluktuasi jumlah kasus dan kematian yang variatif tersebut disebabkan oleh : 1. Kurangnya partisipasi/ peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian DBD, terutama pada kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) meskipun pada umumnya pengetahuan masyarakat tentang DBD dan cara pencegahannya sudah cukup tinggi. 2. Kurangnya kerjasama serta komitmen lintas program dan lintas sector dalam pengendalian DBD 3. Perubahan iklim yang cenderung menambah jumlah habitat vector DBD menambah resiko penularan 4. Infrastruktur penyediaan air bersih yang tidak memadai, serta letak geografis Maluku di daerah tropis mendukung perkembangbiakan vector dan pertumbuhan virus.
Jumlah kasus dan kematian akibat DBD dapat dilihat pada lampiran tabel 23.
4.3
Rabies Rabies merupakan penyakit yang dibsebkan oleh infeksi virus rabies
yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, kera, musang dan serigala yang di dalam tubuhnya mengandung virus rabies. Terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam memantau upaya pengendalian rabies, yaitu : GHPR (kasus gigitan hewan penular rabies), kasus yang divaksinasi dengan vaksin anti rabies VAR), dan kasus positif rabies dan mati berdasarkan uji Lyssa. Pada tahun 2012 di Provinsi Maluku dilaporkan kasus rabies akibat gigitan hewan penular rabies sebanyak 2.052 kasus. yang diberikan vaksin anti rabies sebanyak 1.487 kasus, yang meninggal akibat rabies berdasarkan uji Lyssa sebanyak 22 orang, dan spesimen yang diperksa sebanyak 236.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 59
Untuk kabupaten/kota pada tahun 2012 kasus rabies akibat gigitan hewan penular rabies paling tinggi terdapat Kota Ambon sebanyak 903 kasus, yang diberikan vaksi terbanyak di kota Ambon sebanyak 447, yang meninggal berdasarkan uji Lyssa terbanyak di Maluku Tengah sebanyak 11 orang, dan sepceimen yang diperksa terbanyak di Kota Ambon sebanyak 189. Kasus rabies di Provinsi Maluku masih tinggi hal ini disebabkan : 1.
Penyediaan logistik vaksin anti ranies masih kurang di Kabupaten/Kota
2.
Kurangnya dana untuk pembelian vaksin untuk hewan penular rabies di Kab/Kota
3.
Kurannya peran serta masyarakat
4.
Pengawasan lalu lintas hewan penular rabies masih lemah
Kondisi tersebut dapat dilihat pada grafik 3.35
GRAFIK 3.35 JUMLAH KASUS RABIES DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
1000
903
900 800 700 600 500
447
395 313
400 300
304302
273273
189
177152
200 100
5
2 30
11 16
2 0
2 1
0 AMBON
MALTENG KG
SBB PET
LYSSA
MTB
MBD
SP
Sumber : Bidang P2B Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 60
4.4 Filariasis Filariasis atau yang lebih sering dikenal dengan penyakit kaki gajah adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria yang terdiri dari 3 (tiga) spesies yaitu Wuchereria bancrofiti, Brugia Malayi
dan Brugia
Timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah bening) filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Dalam tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan kaki, tungkai, payudara, lengan dan organ genital. Jumlah kasus filariasis dapat dilihat pada grafik 3.36 berikut ini :
GRAFIK 3.36 JUMLAH KASUS FILARIASIS DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2011-2012
176 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
17
2011
2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 61
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 dilaporkan jumlah kasus klinis Filariasis di Provinsi Maluku sebanyak 17 kasus, hal ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2011 ( 176 kasus).Penurunan kasus filariasis di Provinsi Maluku yang terlihat pada grafik di atas belum menggambarkan keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan, hal ini lebih disebabkan karena sebagian Kab/Kota belum melaporkan jumlah kasus klinis filariasis yang ada. Pengobatan masal yang sudah dilakukan selama ini masih terbatas pada Kota Ambon dan Maluku Tengah, akan tetapi belum dilaksanakan secara maksimal dikarenakan tidak tersedia dana di Kab/Kota untuk melaksanakan survey Darah jari guna mengetahui Microfilaria Rate (Mf Rate) yang dilanjutkan dengan pengobatan massal. Jumlah kasus filariasis di Kab/Kota secara rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 25.
5 Kejadian Luar Biasa (KLB) KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. Disamping penyakit menular, penyakit yang juga dapat menimbulkan KLB adalah penyakit tidak menular, dan keracunan. Keadaan tertentu yang rentan terjadinya KLB adalah keadaan bencana dan keadaan kedaruratan.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 62
Suatu daerah dapat ditetapkan dalam
keadaan KLB, apabila
memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut: a.
Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah.
b.
Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
c.
Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menurut jenis penyakitnya.
d.
Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya.
e.
Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya.
f.
Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
g.
Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 63
Penangulanggan KLB Penanggulangan KLBadalah kegiatan yang dilakukan secara terpadu oleh Pemerintah,
pemerintah
epidemiologi;
daerah
penatalaksanaan
dan
masyarakat.Meliputi:penyelidikan
penderita,
yang
mencakup
kegiatan
pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi penderita, termasuk tindakan karantina; pencegahan dan pengebalan; pemusnahan penyebab penyakit; penanganan jenazah akibat KLB/wabah; penyuluhan kepada masyarakat; dan upaya penanggulangan lainnya, mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010.
Program Penanggulangan KLB Program
Penanggulangan
KLB
adalah
suatu
proses
manajemen
penanggulangan KLB yang bertujuan agar KLB tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat.
a.
KLB Campak Definisi KLB Tersangka KLB : Adanya 5 atau lebih kasus klinis dalam waktu 4 minggu berturut turut yang terjadi mengelompok dan dibuktikan adanya hubungan epidemiologi.
Pasti KLB : Apabila minimum 2 spesimen positif igM campak dari hasil pemeriksaan serologis pada tersangka KLB campak.
Kematian Campak Adalah kematian dari seorang penderita campak pasti (klinis, laboratorium maupun epidemiologi) yang terjadi dalam 30 hari setelah timbul rash, bukan disebabkan oeh hal-hal lain seperti : trauma atau penyakit kronik yang tidak berhubungan dengan komplikasi campak.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 64
Daerah Risiko Campak : Yang dimaksud daerah risiko tinggi campak yaitu daerah yang berpotensi terjadinya KLB campak, dilihat dari : a. Daerah dengan cakupan imunisasi rendah (< 80%) b. Lokasi yang padat dan kumuh antara lain pengungsian c. Daerah rawan gizi d. Daerah sulit dijangkau atau jauh dari pelayanan kesehatan e. Daerah dimana kelompok masyarakatnya tidak menerima imunisasi
b.
KLB Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam berdarah dengue dikatakan kejadian luar biasa apabila : 1.
Timbulnya kasus yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah
2.
Jumlah kasus dalam periode 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata kasus perbulan tahun sebelumnya
3.
Angka kematian (CFR) dalam suatu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan angka kematian (CFR) periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
Kejadian Luar Biasa Di Provinsi Maluku Tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 3.37
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 65
GRAFIK 3.37 KEJADIAN LUAR BIASA DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
300 250 200 150 100 50 0
Campak
Kasus
5
Keracunan Makanan 251
Kematian
0
10
DBD
2
39
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Berdasarkan grafik 3.37 dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 terdapat KLB Campak di Kota Ambon dengan jumlah sebanyak 5 kasus tanpa ada kematian sedangkan KLB akibat keracunan makanan di Kabupaten Seram Bagian Timur sebanyak 251 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 10 orang dan KLB Demam Berdarah Dengue di Kota Tual sebanyakn 39 orang dengan jumlah kematian sebanyak 2 orang. Berikut ini disajikan peta 3.37 peta kejadian luar biasa di Provinsi Maluku Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 66
PETA 3.38
6 Dampak Kesehatan Akibat Bencana Menurut
Undang-Undang
RI
Nomor
24
Tahun
2007
tentang
penanggulangan bencana, bencana dapat dikategorikan menjadi 3 jenis bencana yaitu bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial. Berdasarkan laporan bidang P2B Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2012 terjadi krisis kesehatan akibat bencana dengan jumlah kejadian sebagai berikut banjir sebanyak 3 kali, tanah longsor sebanyak 2 kali, banjir dan tanah longsor sebanyak 1 kali, kecelakaan transportasi 2 kali dan konflik sosial sebanyak 5 kali. Hal ini dapat dilihat pada grafik 3.39
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 67
GRAFIK 3.39 FREKUENSI KEJADIAN BENCANA DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012 5 5 4.5 4 3
3.5 3 2.5
2
2
2 1
1.5 1 0.5 0 Tanah longsor
Banjir
Banjir dan tanah longsor
Tanah longsor
Banjir
Kecelakaan transportasi
Konflik sosial
Kecelakaan transportasi
Konflik sosial
Banjir dan tanah longsor
Sumber : Bidang P2B Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 68
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsure utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup
upaya-upaya
promosi
kesehatan,
pemeliharaan
kesehatan,
pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan
penggunaan
zat
aditif
dalam
makanan
dan
minuman,
pengamanan narkotika, psikotopika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta penggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan tiga tahun terakhir, khusus untuk tahun 2012.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 69
A. Pelayanan Kesehatan Dasar Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan secara tepat dan cepat diharapkan dapat mengatasi sebagian besar masalah kesehatan masyarakat. Pada uraian berikut dijelaskan jenis pelayanan kesehatan dasar yang diselenggarakan di Provinsi Maluku.
1.
Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa
upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi
angka
kematian ibu. Upaya kesehatan
ibu sebagimana dimaksud pada undang –undang
tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan generasi akan datang yang sehat, cerdas,dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. Upaya pemliharaan kesehatan anak dilakukan sejak janin
masih dalam kanduangan, dilahirkan, setelah
dilahirkan, dan sampai berusia 18 (delapan belas) tahun.
a.
Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang diberikan terhadap ibu
hamil oleh petugas kesehatan untuk memelihara
kehamilannya
yang
dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar
pelayanan
kebidanan.
Tujuan
pelayanan
antenatal
adalah
mengantarkan ibu hamil agar dapat bersalin dengan sehat dan memperoleh bayi yang sehat, mendeteksi dan mengantisipasi dini kelainan kehamilan, dan deteksi serta antisipasi dini kelainan janin. Pelayanan antenatal meliputi 7 hal yang dikenal dengan istilah 7 T, yaitu : 1.
Penimbangan berat badan dan pebgukuran tinggi badan,
2.
Pengukuran tekanan darah,
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 70
3.
Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri),
4.
Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toxoid sesuai status imunisasi
5.
Pemberian tablet Fe (tablet tambah darah) minimal 90 tablet selama kehamilan,
6.
Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling, termasuk Keluarga Berencana) serta
7.
Pelayanan test laboratorium. Hasil pencapaian upaya kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan
menggunakan indikator K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indicator tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan. Beradasarkan data dari Bidang Yankes tahun
2011, Cakupan K1
sebesar 88,6% dan K4 sebesar 74,6% , apabila dibandingkan pencapaian K1 dan K4 terlihat kesenjangan sebesar14 % artinya banyak ibu hamil yang
tidak datang melakukan kunjungan (K4) trimester 3 sehingga
kehamilannya tidak dapat dipantau oleh petugas kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Perbandingan Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) di Provinsi Maluku pada tahun 2011 adalah sebesar 74,63% dan pada tahun 2012 bawah
dan mengalami peningkatan menjadi 81,75% walaupun target nasional(90 %).
masih di
Cakupan K4 tertinggi adalah di Kabupaten
Maluku Tenggara sebesar 92,27% sedangkan cakupan terendah adalah Kabupaten Kep. Aru yaitu
sebesar 64,24 %. Distribusi cakupan K4 dapat
dilihat pada lampiran tabel 28. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 71
Selain mengupayakan peningkatan cakupan K4, harus diupayakan pula peningkatan kualitas K4 yang sesuai standar. Salah satu pelayanan yang diberikan pada saat pelayanan antenatal yang menjadi standar kualitas adalah pemberian zat besi (Fe) 90 tablet dan imunisasi TT (Tetanus Toksoid). Dengan demikian seharusnya ibu-ibu hamil yang tercatat sebagai cakupan K4 juga tercatat dalam laporan pemberian Fe3 dan TT2. Cakupan tablet besi (Fe3) di Provinsi Maluku mengalami penurunan dari tahun 2010-2011 yaitu 79,06 % di tahun 2010
menjadi 76,74% pada tahun 2011. Dan pada
tahun 2012
meningkat menjadi 79,85 %. Hal ini disebabkan oleh …………………………
Cakupan Fe3
dapat dilihat padaGrafik 4.1 Dan distribusi ibu hamil yang
mendapatkan tablet Fe dapat dilihat pada lampiran tabel 30.
GRAFIK 4.1 CAKUPAN TABLET BESI (Fe3) Di PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012 79.85 80 79.5
79.06
79 78.5 2010
78
2011
77.5
76.74
77
2012
76.5 76 75.5 75 2010
2011
2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 72
Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan antenatal care (ANC). Pada tahun 2012 cakupan kunjungan K4 pada ibu hamil sebesar 81,75% sedangkan cakupan ibu hamil yang mendapatkan Fe3 sebesar 79,85%. Padahal salah satu kriteria K4 adalah ibu hamil tersebut mendapatkan tablet Fe sebanyak 90 tablet yang diindikasikan dengan besarnya cakupan Fe3. Oleh karena itu seharusnya cakupan Fe3 lebih besar atau sama dengan cakupan K4. Namun yang terjadi sebaliknya, cakupan ibu hamil yang mendapat Fe3 lebih rendah dibandingkan dengan cakupan K4. Faktor yang diduga menyebabkan hal tersebut adalah belum optimalnya koordinasi sistem pencatatan dan pelaporan antar program terkait. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kepatuhan ibu hamil menelan tablet Fe. walaupun dari pelaporan dihasilkan bahwa cakupan ibu hamil yang mendapatkan Fe3 cukup baik namun jika tidak dikomsumsi oleh ibu hamil maka efek minum tablet Fe yang diharapkan tidak akan tercapai.
B. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator presentasi persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan Pn). Indikator ini memperlihatkan
tingkat
kemampuan
pemerintah
dalam
menyediakan
pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. Pada prinsipnya penolong persalinan harus memperhatikan beberapa hal antara lain : pencegahan infeksi, metode pertolongan persalinan yang sesuai standar, merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang lebih tinggi dalam melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi Maluku meningkat dari tahun 2011 sebesar 74,12% menjadi 78,89% pada tahun 2012. Diantara 11 Kabupaten/Kota, cakupan tertinggi dicapai oleh Kota Ambon sebesar Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
88,42% diikuti oleh Page 73
Kabupaten Maluku Tenggara Barat sebesar 86,04% dan terendah pada Kabupaten Buru Selatan sebesar 60,31% diikuti oleh Maluku Barat Daya sebesar 70,58%. Distribusi pencapaian pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dapat dilihat pada lampiran tabel 28. Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dapat diukur dengan melihat Cakupan Asi Eksklusif.
Berdasarkan Profil
Provinsi Maluku tahun 2011
cakupan Asi Eksklusif mencapai 7,4% dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 14,76%. Target nasional …………. Cakupan Asi Ekslusif di Maluku masih rendah hal ini disebabkan oleh
Pemberian Asi Eksklusif terendah ada pada Kabupaten Kep. Aru sebesar 1,59% diikuti oleh Kabupaten Maluku Barat Daya sebesar 1,92%. Sedangkan pemberian ASI Esklusif terbanyak ada di Kabupaten Buru Selatan yaitu sebesar 80,15%. Distribusi bayi yang diberi ASI Eksklusif dapat dilihat pada lempiran tabel 41. Gambaran cakupan ASI ekslusif di Provinsi Maluku Tahun 2011-2012 dapat dilihat pada Grafik 4.2.
GRAFIK 4.2 CAKUPAN ASI EKSKLUSIF DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2011-2012 16 14
14.76
Presentase (%)
12 10 8 6
7.4
4 2 0 2011
2012 T A H U N
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 74
C.
Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan.
Pelayanan yang diberikan meliputi : 1.
Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas dan suhu);
2.
Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri);
3.
Pemeriksaan lokhia dan cairan pervaginam lain;
4.
Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI Eksklusif 6 bulan;
5.
Pemberian komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk Keluarga Berencana; pelayanan keluarga berencana pasca persalinan;
6.
Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak 2 kali (2 x 24 jam).
Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur melalui indikator cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (Kf3). Indikator ini mengukur kemampuan pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan ibu nifas yang berkualitas sesuai standar. Berdasarkan laporan rutin dan profil Kabupaten/Kota Provinsi Maluku tahun 2012 memperlihatkan bahwa ada 80,38% ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas tertinggi ada pada Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 96,84% diikuti oleh Maluku Tenggara Barat sebesar 89,42% dan cakupan terendah pada Kep. Aru sebesar 63,65% diikuti oleh Maluku Barat Daya sebesar 69,38%. Distribusi ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan dapat dilihat pada lampiran tabel 28.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 75
GRAFIK 4.3 PERSENTASE CAKUPAN IBU NIFAS YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 120 100 80
96.84 86.89
81.77
79.4 70.34
72.35
86.86
89.42
78.86 63.65
69.38
60 40 20 0 Ambon Malteng SBB
SBT
Buru
Bursel
Tual
Malra
MTB Kep Aru MBD
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Sedangkan ibu nifas yang mendapat vitamin A pada tahun 2012 sebesar 70,50 %. Cakupan tertinggi di Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 96,88%, diikuti oleh Kabupaten Maluku Tenggara Barat sebesar 89,49% dan terendah di Kabupaten Seram Bagian Timur sebesar 15,54 %. Distribusi ibu nifas yang mendapat pelayanan dapat dilihat pada lampiran tabel 32.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 76
GRAFIK 4.4 PERSENTASE CAKUPAN IBU NIFAS YANG MENDAPAT VITAMIN A DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 120
PERSENTASI (%)
100
96.88
89.26 81.42
80
72.85
87.35
89.49
77.9
83.98
76.66
60 40 20.28 20
15.54
0
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
D.
Kunjungan Neonatal Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan kelompok umur
yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir. Berdasarkan
data
Data
Riset
Kesehatan
Dasas
Tahun
2007
menyebutkan bahwa sebagian besar kematian neonatus yaitu 78,5 % terjadi pada minggu pertama kehidupan (0-7 hari). Mengingat besarnya risiko kematian pada minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minggu pertama untuk mendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin untuk mencegah kematian. Terkait hal tersebut tahun 2008 ditetapkan perubahan kebijakan dalam pelaksanaan kunjungan neonatus dari semula 2 kali ( 1 kali pada minggu pertama dan 1 kali pada 8-28 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 77
hari), menjadi 3 kali (2 kali pada minggu pertama). Dengan perubahan ini, jadwal kunjungan neonatus dilaksanakan pada umur 6-48 jam, umur 3-7 hari dan umur 8-28 hari. Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah pelayanan kesehatan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan saat kunjuungan neonatus sebanyak 3 kali. Pelayanan yang diberikan saat kunjungan neonatus adalah pemeriksaan sesuai standar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan konseling perawatan bayi baru lahir termasuk ASI eksklusif dan perawatan tali pusat.
Untuk unjungan neonatal pertama (KN1), dilakukan juga
pemberian vitamin K1 injeksi dan pemberian imunisasi hepatitis B0 bila belum diberikan pada saat lahir. Indicator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan neonatal yang konprehensif. Provinsi Maluku pada tahun 2012, cakupan kunjungan neonatus (KN Lengkap) sebesar 92,71 %, tertinggi di Kabupaten Maluku Tengah sebesar 100 %, kemudian Kabupaten Seram Bagian Timur 98, 68% dan Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 98,85 %, dan presentasi terendah ada di Kabupaten Kep. Aru yaitu sebesar 67,98%. GRAFIK 4.5 PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS PER KAB/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 99.83 100 100.00 90.00
100 99.07
99.67
97.68 90.46
88.36 81.19
80.00
85.70 74.52
70.00 60.00 50.00 40.00 30.00
KN1 KN LENGKAP
20.00 10.00 -
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 78
2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara 15-49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/metode KB. Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat dari cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Jumlah peserta KB Aktif di Provinsi Maluku tahun 2012 sebanyak 135.487 orang atau 49,96% sedangkan peserta KB baru sebanyak 42.430 orang atau 14,39%.
Proporsi wanita umur 15-49 tahun berstatus
menikah (PUS) yang menggunakan alat/metode KB (KB aktif) pada tahun 2012 di Provinsi Maluku menurut penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan Non MKJP dapat dilihat pada Grafik 4.6. GRAFIK 4.6 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 50
47.41
45 40 35 30
31.25
25 20 15 10 5 0
11.72
5.54 0.08
0.9 3.1 0
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 79
Grafik di atas menunjukkan bahwa pemakaian alat kontrasepsi jangka pendek berupa suntikan merupakan pemakaian terbanyak sebesar 47,41% dan pil sebesar 31.25%. Sedangkan metode kontrasepsi yang tidak pernah digunakan adalah obat vagina sebesar 0%, diikuti oleh MOP (Metode Operasi Pria) sebesar 0,08%. Distribusi peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi di Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 33. Alat kontrasepsi Jangka pendek berupa suntikan dan pil masih merupakan pilihan terbanyak pada peserta KB baru di tahun 2012. Hal ini dapat dilihat pada lampiran tabel. 34 dan grafik 4.7.
GRAFIK 4.7 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 LAINNYA
0.17
OBAT VAGINA
0.11
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,Tahun 2012
KONDOM
4.36
PIL
30.65
SUNTIK
56.13
IM PLAN
5.64
MOW
0.68
MOP
0.07
IUD
2.19 0
10
20
30
40
50
60
PERSENTASE (%)
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 80
3. Pelayanan Imunisasi Bayi dan anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular dibandingkan kelompok penduduk dewasa. Penyakit menular yang sering dikenal sebagai Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu : Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru, pertusis dan polio. Dengan kenyataan tersebut, salah satu bentuk upaya pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko tersebut dapat dilindungi adalah imunisasi.
Situasi/ Data terkini Pelayanan Imunisasi di Provinsi Maluku Tahun 2012 Imunisasi merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan dasar yang memegang peranan penting dalam menurunkan angka kematian bayi, balita dan ibu. Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibody tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai “pengalaman”. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai “memori” untuk mengenali antigen tersebut sehingga pemebentukan antibody terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atau seandainya terkena, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 81
Bentuk-bentuk penyelenggaraan imunisasi : a. Imunisasi Rutin Imunisasi rutin adalah imunisasi yang secara terus menerus harus diberikan dan dilaksanakan pada periode waktu yang telah ditetapkan dan berdasarkan kelompok usia sasaran yaitu : 1. Imunisasi dasar pada bayi meliputi : 1 dosis HB0, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT/HB, 4 dosis Polio, 4 dan 1 dosis campak. 2. Imunisasi pada anak sekolah dasar meliputi : 1 dosis TT dan Campak untuk kelas 1, 1 dosis TT untuk kelas 2 dan 1 dosis TT untuk kelas 3 3. Imunisasi pada Ibu hamil dan WUS meliputi : 5 dosis TT b. Imunisasi Tambahan 1. Backlog Fighting : upaya aktif untuk melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur dibawah 3 tahun. 2. Crash Program : kegiatan yang ditujukan pada satu wilayah yang memerlukan intervensi cepat untuk mencegah terjadinya KLB. 3. MNTE, Catch Up Campaign Campak.
Imunisasi Dasar Pada Bayi Program imunisasi dikatakan berhasil jika hasil cakupan DPT/HB1 >90% sebab menunjukan akses pelayanan, cakupan Campak >90% menunjukan perlindungan dan Drop Out DPT/HB1-Campak <5% menunjukan manajemen atau kualitas pelayanan. Hasil
imunisasi
Kabupaten/Kota
rutin
di
tahun 2010-2012
Provinsi
Maluku
berdasarkan
laporan
setiap tahun mengalami peningkatan,
yaitu BCG : 86% (2010), 88% (2011), 92,23% (2012);
DPT3/HB3 : 82%
(2010), 86% (2011), 89,09% (2012); Polio4 : 82% (2010), 87% (2011), 89,25% (2012) dan Campak : 84% (2010), 88% (2011), 89,50% (2012). Hal ini dapat dilihat pada Lampiran Tabel 39 dan Tabel 40, atau pada Grafik 4.8.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 82
GRAFIK 4.8 CAKUPAN IMUNISASI BCG, DPT, HB, CAMPAK DAN POLIO DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012 94
92.23
92
Persentase (%)
90 88
89.09
88 86
89.25 87
86
86
89.5 88 2010
84 82
82
84
2011
82
2012
80 78 76 BCG
DPT3/HB3
POLIO
CAMPAK
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Selain cakupan imunisasi campak, indikator lain yang digunakan dalam mengukur keberhasilan program imunisasi adalah cakupan imunisasi dasar lengkap. Capaian imunisasi dasar lengkap dapat dilihat pada capaian Universal Child Imunization atau yang biasa disingkat UCI, yang merupakan gambaran suatu desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi (0-11bulan) yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Hasil cakupan Desa UCI di Provinsi Maluku mengalami peningkatan yaitu 73 % pada tahun 2010 menjadi 75% pada tahun 2011, dan mengalami penurunan pada tahun 2012 sebesar 56,7%. Penurunan ini disebabkan oleh rendahnya akses pelayanan dan tingginya angka drop out. Kondisi ini terjadi karena tempat pelayanan imunisasi yang jauh dan sulit dijangkau, jadwal pelayanan
yang
kurang
menyesuaikan
dengan
aktifitas
masyarakat,
pemahaman masyarakat yang rendah tentang manfaat imunisasi, disamping itu pula rendahnya kompetensi petugas, minimnya pelatihan kapasitas petugas serta belum maksimalnya fungsi pembinaan atau pendampingan teknis Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 83
sehingga mempengaruhi rendanya pencapaian tersebut. Untuk itu perlu adanya penguatan kembali program imunisasi kedepan sehingga target MDGs yang diharapkan pada tahun 2015 bisa tercapai. Cakupan ini diharapakan minimal 85% dan pada tahun 2015 menjadi 100% dan ini merupakan tantangan kedepan khususnya bagi Kabupaten/Kota yang capaian UCI desa masih rendah seperti Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dan Buru. Cakupan UCI Desa menurut Kabupaten/Kota tahun 2012 dapat dilihat pada Grafik 4.10. atau pada Lampiran Tabel 38.
GRAFIK 4.10 CAKUPAN DESA UCI PER KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 100 90 80
PERSENTASE (%)
70 60 50 40 30 20 10 0
AMBO N 2010 94
MALTE NG 69
SBB
SBT
BURU
BURSEL
TUAL
MALRA
MTB
74
80
85
16
98
85
81
KEP.AR U 75
MBD
2011
96
84
77
88
64
18
100
88
88
76
53
2012
78
92.7
36.4
36.4
22
47.5
89.7
98.9
81.6
63.9
18.8
64
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 84
Bayi, anak umur muda maupun orang dewasa sama-sama memiliki resiko terserang penyakit menular yang dapat mematikan, seperti : difteri, tetanus, hepatitis, influenza, typhus, radang selaput otak, radang paru-paru dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok beresiko terlindung adalah melalui imunisasi. Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh untuk memproduksi antibodi sendiri, contohnya imunisasi polio atau campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antobodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat, contohnya adalah penyuntikan anti tetanus serum (ATS) pada orang yang mengalami luka kecelakaan, yang terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah plasenta selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap campak. Di antara penyakit pada anak yang dapat dicegah dengan vaksin. Campak adalah penyebab utama kematian anak. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian balita. Dari beberapa tujuan yang disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Di seluruh negara ASEAN dan SEARO, imunisasi campak diberikan pada bayi umur 9-11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi wajib lainnya (BCG, DPT, Polio, Hepatitis dan Campak).
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 85
Di Provinsi Maluku cakupan Imunisasi campak berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dari tahun 2010-2012 terus mengalami peningkatan yaitu 84% di tahun 2010, kemudian meningkat di tahun 2011 menjadi 88% dan pada tahun 2012 menjadi 89.50%. Peningkatan cakupan ini disebabkan karena adanya strategi yang baik dalam pelayanan imunisasi dalam hal ini dengan memperbaiki jadwal posyandu, penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat dan melakukan DOFU. Drop Out Follow Up
(sweping)
guna melengkapi status imunisasi. Pada tahun 2012 cakupan imunisasi campak terendah ada di Kabupaten Maluku Barat Daya sebesar 43.58% diikuti oleh Kota Tual sebesar 61,70%. Cakupan imunisasi campak sejak tahun 20102012 dapat dilihat pada Grafik 4.11 di bawah ini. GRAFIK 4.11 CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK PER KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010-2012 140.00
PERSENTASE (%)
120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 -
AMB MAL SBB ON TENG 2010 104. 82.0 81.0 2011 97.0
90.0
86.0
2012 100
85.4
100.
SBT 93.0
BUR BURS TUAL MAL MTB U EL RA 85.0 10.0 90.0 86.0 97.0
KEP. MBD ARU 82.0 35.0
101.
73.0
19.0
126.
92.0
95.0
83.0
51.0
87.9
77.6
58.0
61.7
82.7
100
89.6
43.5
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Tahun 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 86
Imunisasi dasar di Provinsi Maluku yaitu untuk campak sebesar 89,50%, Polio4 sebesar 89,25; BCG (Bacillus, Calmette, Guerin) sebesar 92,23% dan DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)/HB3 sebesar 89,09 seperti yang terlihat pada Grafik 4.12. GRAFIK 4.12 CAKUPAN IMUNISASI DASAR (BCG, Polio4 dan DP3/HB3) MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 PERSENTASE (%)
100.00
50.00 -
BCG
AMBO MALT N ENG 99.59 88.95
POLIO3
99.37 87.19
DPT/HB3
100
86.26
100
BURS MALR KEP.A TUAL MTB MBD EL A RU 85.68 82.42 52.12 66.35 82.42 100 100 59.36
100
81.30 82.17 39.14 69.03 81.65
100
94.41 43.89
100
77.43 79.95 40.74 69.98 83.06
100
94.41 47.30
SBB
SBT
BURU
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
E. Imunisasi pada Ibu Hamil Yang dimaksudkan dengan cakupan TT+2 adalah ibu hamil yang telah mendapat imunisasi TT minimal 2 dosis. Berdasarkan laporan Kabupaten/Kota cakupan imunisasi TT2+ Bumil di Provinsi Maluku tahun 2010 sebesar 57%, tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 86% dan tahun 2012 sebesar 60,08%. Penurunan ini disebabkan olehHasil cakupan ini masih dibawah target nasional minimal yaitu 80%. Untuk itu perlu strategi dan penguatan kembali pelaksanaan kegiatan imunisasi TT ini, khususnya pada daerah-daerah resiko tinggi Tetanus Neonatal (TN) di setiap Kabupaten/Kota. Distribusi cakupan imunisasi rutin dapat dilihat pada Grafik 4.13. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 87
GRAFIK 4.13 CAKUPAN IMUNISASI RUTIN DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2010-2012 90.00
PERSENTASE (%)
80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 -
BCG
DPT3/HB3
POLIO
CAMPAK
TT+2 BUMIL
84.00
DO RATE DPT/HB/C AMPAK 6.00
2010
86.00
82.00
82.00
2011
88.00
86.00
87.00
88.00
6.00
86.00
2012
87.03
84.45
84.61
84.50
5.09
78.80
57.00
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Imunisasi pada ibu hamil merupakan salah satu komitmen pemerintah (Kementerian Kesehatan) dalam program Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (Maternal and Neonatal Tetanus Elimination atau MNTE). Menurut WHO, tetanus maternal dan neonatal dikatakan tereliminasi apabila hanya terdapat kurang dari satu kasus tetanus neonatal per 1000 Kelahiran Hidup di setiap kabupaten/kota. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorium dan maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; 3) penyelenggaraan surveilans Tetanus Neonatorium. Adapun distribusi cakupan imunisasi TT pada ibu hamil di setiap Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran Tabel. 29.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 88
F. Pelayanan Kesehatan Rujukan Pada bagian ini akan diuraikan mengenai gambaran kunjungan rumah sakit, serta kualitas pelayanan di rumah sakit.
1. Kunjungan Rawat Inap Data dan informasi terkait kunjungan rawat inap pasien di rumah sakit menggambarkan jumlah pasien rawat inap keluar hidup, jumlah pasien rawat inap keluar mati < 48 jam, jumlah pasien rawat inap keluar mati ≥ 48 jam, jumlah hari perawatan, dan lama dirawat. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota pada tahun 2012 dari 87.513 pasien yang dirawat, ada 85.080 pasien yang keluar hidup, sedangkan jumlah pasien keluar mati < 48 jam lebih banyak dibandingkan pasien keluar mati ≥ 48 jam dengan jumlah hari perawatan 142.292 hari. Informasi lebih rinci menurut kabupaten/kota terkait dengan kunjungan pasien rawat inap di rumah sakit terdapat pada lampiran Tabel 60.
Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate / BOR), rata-rata lama hari perawatan (Lenght of Stay / LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over / BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval / TOI), presentase pasien keluar yang meninggal (Gross Death Rate / GDR) dan presentase pasien keluar yang meninggal ≥ 48 jam perawatan (Net Death Rate / NDR).
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 89
Gross Death Rate / GDR yaitu angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien berada di rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai GDR yang baik yaitu tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar. Angka GDR dan NDR Rumah Sakit yang ada di Provinsi Maluku dapat dilihat pada Grafik 4.14. berikut ini :
GRAFIK 4.14 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 Bakti Rahayu Al Fatah Hative Passo Sumber hidup Bayangkara F.X. Soeharjo Tkt III J. Latumeten RSKD M. Haulussy Tulehu Saparua Masohi Hati Kudus Karel. Satsuitubun Namrole Bula Namlea Cendrawasih Piru Maghrety
1.77
3.23
0.27 1.08
0.79 1 1.94 1.021.54 0.53
NDR GDR
6.99 3.053.62 7.32
5.67 0.761.28 0.761.28 2.72 3.08 1.03
4.11
0.270.74 0
1
2
3
4
5
6
7
8
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Berdasarkan indikator GDR, maka dari gambar di atas dapat dilihat bahwa seluruh rumah sakit mempunyai nilai GDR di bawah target 45 per 1000 penderita keluar.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 90
Net Death Rate / NDR adalah angka kematian > 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran umum pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan
48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit
yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal
kurang
dari
48
jam
masa
perawatan,
dianggap
faktor
keterlambatan pasien datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai GDR dan NDR secara rinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 59. Berdasarkan laporan dari rumah sakit kabupaten/kota pemanfaatan rumah sakit dapat dilihat dari penggunaan tempat tidur di rumah sakit (BOR) di Provinsi Maluku pada tahun 2010 mencapai 36,5% sedangkan pada tahun 2011 adalah 39,6% dan pada tahun 2012 mencapai 25,94%. Bed Turn Over / BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, beberapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. BTO rumah sakit di Provinsi Maluku adalah 31 kali, sedangkan idealnya dalam 1 tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. Turn of Interval / TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (TOI) tahun 2012 adalah 4,6 hari, tahun 2011 adalah 7 hari dan pada tahun 2010 sebanyak
8,4 hari. Hal ini memperlihatkan bahwa pada
tahun 2012 masih berada di atas angka ideal yaitu selang waktu 1-3 hari. Indikator kinerja pelayanan di rumah sakit pada tahun 2012 dapat dilihat pada Grafik 4.15 berikut ini :
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 91
GRAFIK 4.15 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT (BOR, LOS, DAN TOI) PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
30
25.94
25 20 15 10
4.64 1.63
5 0 BOR
LOS
TOI
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
G. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Tujuan penyelenggaraan Jamkesmas dan Jamkesda yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai Pemeliharaan
Kesehatan
Masyarakat
dan
Jaminan
melalui Jaminan Kesehatan
Daerah
diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi dan balita serta penurunan angka kelahiran disamping dapat terlayaninya kasus-kasus kesehatan bagi masyarakat miskin pada umumnya.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 92
1. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Program Jamkesmas adalah program Nasional yang telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin di puskesmas dan jaringannya maupun pelayanan sampai ke tingkat lanjut di wilayah Maluku. Pemberi pelayanan kesehatan (PPK) Jamkesmas terdiri dari pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan tingkat lanjut.Pemberi pelayanan kesehatan dasar berjumlah 176 puskesmas dan jaringannya yaitu 472 puskesmas pembantu, dan 316 poskesdes. Berdasarkan data dari kabupaten/kota tahun 2012, jumlah peserta ASKES sebanyak 150.393 (9,0%), JAMSOSTEK sebanyak 9.760 (0,6%), ASKESKIN/JAMKESMAS sebanyak 657.230 (39,5%), dan peserta jaminan sosial lainnya sebesar 135.666 (8,2%). Hal ini dapat dilihat pada Grafik 4.16.
GRAFIK 4.16 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN ASKESKIN/JAMKESMAS PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
657,230
PROVINSI MALUKU BARAT DAYA
29,873
KEPULAUAN ARU
31,050 0
MALUKU TENGGARA BARAT
79,470
MALUKU TENGGARA
44,011
KOTA TUAL
21,140
BURU SELATAN
60,498
BURU SERAM BAGIAN TIMUR
69,803
SERAM BAGIAN BARAT
62,368 187,001
MALUKU TENGAH 72,016
KOTA AMBON 0
100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 93
Grafik di atas memperlihatkan bahwa pada tahun 2012, jumlah kepesertaan ASKES/JAMKESMAS di Provinsi Maluku sebanyak 657.230 peserta dan peserta terbanyak ada di Kabupaten Maluku Tengah yaitu
187.001
peserta, diikuti oleh Kabupaten Maluku Tenggara 79.470 peserta, namun bila dilihat dari jumlah peserta yang yang masuk dalam seluruh jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar, maka Kabupaten Maluku Tengah masih memiliki jumlah peserta terbanyak yaitu 220.067 peserta, diikuti oleh Kota Ambon 147.005 peserta. Sedangkan jumlah peserta yang paling sedikit ada pada Kabupaten Maluku Tenggara Barat 10.612 orang, diikuti oleh Kabupaten Buru Selatan 21.264 peserta. Persentase cakupan Jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar dapat dilihat pada Grafik 4.17, dan secara rinci jumlah kepersertaan dapat dilihat pada lampiran tabel. 55.
GRAFIK 4.17 PERSENTASE CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 39.5 40 35 30 25 20 15 10 5 0
9
8.2 0.6
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 94
a.
Program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Program Jamkesda telah berjalan selama 4 tahun. Pada tahun pertama,
pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dan jaringannya, sementara sejak tahun 2010 sampai saat ini Program Jamkesda membiayai pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit pemerintah di Kabupaten/Kota sedangkan pelayanan kesehatan dasar dibebankan pada pemerintah Kabupaten/Kota masing-masing.
2.
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
a.
Pengendalian Penyakit Polio Pada tahun 1988, siding ke-41 WHA (World Health Assembly) telah
menentapkan program eradikasi polio secara global (global polio eradication initiative). Eradikasi polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar indigenous selama 3 tahun berturut-turut di suatu region yang dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi.
Dasar pemikiran eradikasi polio adalah : 1)
Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier pada manusia.
2)
Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan
3)
Tersedianya vaksin yang mempunyai efektifitas > 90% dan mudah dalam pemberian.
4)
Layak dilaksanakan secara operasional
Salah satu strategi yang dilakukan untuk mencapai eradikasi polio yaitu melaksanakan surveilans AFP sesuai dengan standar sertifikasi. Surveilans AFP adalah pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasus lumpuh layu akut pada anak usia < 15 tahun yang merupakan kelompok rentan terhadap penyakit polio. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 95
Upaya pencegahan dan pemberantasan polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan surveillance epidemiologi secara aktif terhadap kasus – kasus acute flaccid paralysis (AFP) kelompok umur < 15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus Polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan
specimen tinja dari
kasus
AFP
yang
dijumpai.
Berdasarkan data AFP dari pengelola program di Kabupaten/ Kota tahun 2012 terdapat 13 kasus yang tersebar di 7 (tujuh) Kabupaten/Kota. Adapun jumlah kasus AFP (non polio) dapat dilihat pada Grafik 4.18, dan secara rinci AFP rate (non polio) dapat dilihat pada lampiran Tabel 9.
GRAFIK 4.18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 13
PROVINSI MALUKU BARAT DAYA
-
KEPULAUAN ARU
2
MALUKU TENGGARA BARAT 1
MALUKU TENGGARA -
KOTA TUAL BURU SELATAN
1
BURU
1
SERAM BAGIAN TIMUR
1 -
SERAM BAGIAN BARAT
1
MALUKU TENGAH
6
AMBON -
2
4
6
8
10
12
14
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Tahun 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 96
Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa jumlah kasus AFP (non Polio) di Provinsi Maluku pada tahun 2012 sebanyak 13 kasus. Kota Ambon memiliki kasus AFP terbanyak yaitu 6 kasus, diikuti oleh Kabupaten Maluku Tenggara Barat sebanyak 2 kasus dan 4 Kabupaten lainnya yaitu Maluku Tengah, Seram Bagian Timur, Buru, dan Buru Selatan masing-masing 1 (satu) kasus.
3. Pengendalian TB Paru Millenium Development Goals menetapkan pengendalian penyakit TB paru sebagai bagian dari tujuan di bidang kesehatan yang terdiri dari : 1) menurunkan insiden TB Paru pada tahun 2015; 2) menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian akibat TB Paru menjadi setengah pada tahun 2015 dibandingkan tahun 1990; 3) sedikitnya 70% kasus TB Paru BTA+ terdeteksi dan diobati melalui program DOTS (Directly Observed Treatment Shortcource Chemotherapy) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO); dan 4) sedikitnya 85% tercapai Succes Rate (SR). DOTS adalah strategi penyembuhan TB yang menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TB Paru agar menelan obat secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh. Strategi ini direkomendasikan oleh WHO secara global untuk menanggulangi TB Paru, karena menghasilkan angka kesembuhan yang tinggi yaitu mencapai 95%. Dengan menggunakan strategi DOTS, maka proses penyembuhan TB Paru dapat berlangsung secara cepat.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 97
a. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif di Antara Suspek yang Diperiksa Upaya pemerintah dalam menanggulangi TB Paru setiap tahunnya semakin menunjukkan kemajuan. Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya jumlah
penderita
yang
ditemukkan
dan
diperiksa
dahaknya
setiap
tahun,keadaan ini disebabkan oleh adanya dukungan dana BOK di fasyankes hingga memudahkan petugas dalam pelacakan kasus TB. kondisi ini dapat dilihat pada Grafik 4.19 berikut ini :
GRAFIK 4.19 PERSENTASE BTA+ TERHADAP SUSPEK YANG DIPERIKSA DAHAKNYA DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 30000
Jumlah Kasus
25000 20000 15000 10000 5000 0
2010
2011
2012
BTA +
2175
2438
2523
SUSPEK
17968
3215
22106
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Grafik 4.19 memperlihatkan bahwa jumlah kasus penderita TB Paru BTA+ terhadap suspek TB Paru selama tahun 2010-2012 tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu 2.438 kasus (75%) dengan suspek 3.215 dan terendah terjadi pada tahun 2012 sebesar 2.523 kasus dengan jumlah suspek 22. 106 (11%) kasus.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 98
1.
Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA + ( Case Detection Rate) Case Detection Rate(CDR) atau angka penemuan kasus TB Paru BTA+
menggambarkan proporsi antara penemuan TB Paru BTA+ terhadap jumlah perkiraan kasus TB Paru. Indikator lain yang digunakan dalam upaya pengendalian TB adalah Succes Rate atau angka keberhasilan pengobatan. Gambar 4.20 di bawah ini menunjukkan Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR). Secara rinci jumlah kasus dan angka penemuan kasus TB Paru BTA+ per kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran Tabel.11.
GRAFIK 4.20 ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU (CDR) PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
74.00 72.00 70.00 68.00 66.00 64.00 62.00 60.00 58.00 Angka Penemuan Kasus/CDR
201 0 64.00
201 1 72.50
201 2 72.21
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 99
Gambar di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2011 terjadi peningkatan CDR yaitu dari 64,00 di
tahun 2010 menjadi 72,50 di tahun
2011, kemudian mengalami penurunan pada tahun 2012 menjadi 72,2, hal ini disebabkan oleh Berdasarkan laporan Kabupaten/Kota,
tahun 2010 – 2012
angka
penemuan kasus yang terdeteksi TB Paru BTA+, kasus yang diobati dan yang mengalami kesembuhan dapat dilihat pada grafik 4. 21. berikut ini :
Jumlah Kasus
GRAFIK 4.21 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
5000
2012 2011 2010
0
TB Paru BTA+
DIOBATI
SEMBUH
2010
TB Paru BTA+ 2175
DIOBATI 2014
SEMBUH 1530
2011
2438
2175
1578
2012
2523
2438
1732
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Grafik di atas menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dari tahun 2010-2012 antara jumlah kasus TB Paru BTA+, kasus yang diobati dan jumlah kasus yang sembuh. Secara terperinci hal ini dapat dilihat pada lampiran Tabel 12.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 100
4. Pengendalian Penyakit ISPA ISPA (nfeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan penyebab kematian terbesar baik pada bayi maupun pada anak balita. Berdasarkan studi mortalitas pada Riskesdas 2007, menunjukkan bahwa proporsi kematian pada bayi (post neonatal) karena pneumonia sebesar 23,8% dan pada anak balita sebesar 15,5%. Program pengendalian penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 (dua) golongan yaitu pneumonia dan bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rhinitis, faringitis, tonsillitis dan penyakit jalan napas bagian lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan kuman Steptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang teling akut harus mendapat antibiotik. Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang ditemukan harus ditatalaksana sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA. Data jumlah kasus Pneumonia pada Balita tahun 2012 di Provinsi Maluku terlihat pada grafik 4.22.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 101
GRAFIK 4.22 JUMLAH KASUS PNEUMONIA PADA BALITA PROVINSI MALUKU 2012
1,890
PROVINSI 76
MALUKU BARAT DAYA
109
KEPULAUAN ARU
69
MALUKU TENGGARA BARAT
34
MALUKU TENGGARA
5
KOTA TUAL
304
BURU SELATAN 66
BURU
250
SERAM BAGIAN TIMUR
778
SERAM BAGIAN BARAT 55
MALUKU TENGAH
144
KOTA AMBON 0
500
1,000
1,500
2,000
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Grafik di atas memperlihatkan bahwa pada tahun 2012 jumlah penderita pneumonia pada balita sebanyak 1.890 orang, dan Kabupaten Seram Bagian Barat memiliki jumlah menderita pneumonia terbanyak dibandingkan dengan kabupaten/kota yang lain yaitu sebanyak 778 penderita, diikuti oleh Kabupaten Buru Selatan sebanyak 304 penderita, sedangkan jumlah penderita terendah pada Kota Tual sebanyak 5 orang, diikuti oleh Kabupaten Maluku Tenggara sebanyak 34 orang. Peningkatan kasus tersebut disebabkan oleh………………………………………………………… Data jumlah penderita pneumonia pada balita secara rinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 13.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 102
5. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulanganPenyakit HIV/AIDS disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini yang dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Upaya penemuan penderita dilakukan melalui screening HIV dan AIDS terhadap darah donor, pemantauan pada kelompok berisiko penderita Penyakit
Menular
Sexual
(PMS) seperti
Wanita
Penjaja
Sex
(WPS),
penyalahgunaan NAPZA dengan suntikan (IDU’s), penghuni Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) atau sesekali dilakukan penelitian pada kelompok berisiko rendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya.
GRAFIK 4.23 JUMLAH PENDERITA HIV DAN AIDS DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 PROVINSI
247
146 3 2
MBD
18
ARU 6
MTB
8
MALRA TUAL
SBB
4 7 1 3 8 4 2 4 7
MALTENG
7
BUSEL BURU SBT
33
16 23
41 AIDS HIV
19
AMBON
119
58 0
50
100
150
200
250
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 103
Grafik 4.23 memperlihatkan bahwa pada tahun 2012 ada 146 orang yang terinfeksi HIV, dimana jumlah terbanyak ada di Kota Ambon sebesar 58 orang, diikuti oleh Kabupaten Kepulauan Aru 33 orang. Sedangkan Kabupaten Buru Selatan memiliki 1 orang yang terinfeksi HIV, diikuti oleh Maluku Barat Daya dan Seram Bagian Timur masing-masing 2 orang. Selain jumlah pasien yang terinfeksi HIV, Kota Ambon juga memiliki penderita AIDS yang cukup tinggi di tahun 2012 yaitu sebanyak 119 orang, diikuti oleh Kabupaten Maluku Tenggara sebanyak 41 orang. Sedangkan jumlah terendah pada Kabupaten Maluku Barat Daya dan Buru Selatan masing-masing 3 orang, diikuti oleh Kabupaten Seram Bagian Barat dan Seram Bagian Timur masing-masing 4 orang. Melihat jumlah penderita AIDS yang terus meningkat dari tahun 20082012 maka perlu dilakukan upaya pengendalian kasus HIV dan AIDS. Dalam rangka mengendalikan penyebaran dan menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS, diperlukan upaya khusus yang difokuskan pada kelompok remaja. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait HIV/AIDS adalah melalui kampanye “Aku Bangga Aku Tahu” (ABAT). Kampanye ABAT merupakan sosialisasi mengenai perilaku sexual yang harus dihindari sebelum ada komitmen yaitu pernikahan dan penyadaran tentang cara penularan penyakit HIV/AIDS. Upaya lain yang dilakukan dalam rangka pengendalian HIV/AIDS yaitu peningkatan akses masyarakat terhadap pengobatan dan penyediaan layanan terpadu/komprehensif HIV/AIDS. Dengan upaya penyediaan layanan terpadu tersebut, upaya pencegahan, perawatan, dan pelayanan kasus HIV/AIDS termasuk layanan konseling dan test, layanan perawatan, dukungan dan pengobatan, serta pengurangan dampak buruk dapat dilakukan di satu titik layanan.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 104
Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan satu diantara penyebab penyakit utama di dunia dan telah memberikan dampak luas pada masalah kesehatan berupa kesakitan dan kematian, masalah social dan ekonomi di banyak Negara, termasuk Indonesia. Secara global, setiap hari terjadi sekitar satu juta kasus PMS yang dapat diobati,namun masih lebih banyak lagi kasus PMS lain yang tak dapat diobati. PMS yang paling banyak dikenal adalah Gonore, Sifilis dan Human Immunodeficiency Virus (HIV), meskipun masih ada lebih dari 20 macam PMS lainnya. Umumnya PMS dapat sembuh dengan pengobatan yang efektif. Berdasarkan data dari kabupaten/kota tahun 2012 jumlah penderita PMS sebanyak 1.658 orang dan Kabupaten Kep. Aru memiliki jumlah penderita terbanyak yaitu 812 orang, diikuti oleh Kota Ambon sebanyak 768 orang. Kegiatan dalam pengendalian PMS meliputi kegiatan pencegahan, pelayanan pengobatan, surveilans dan manajemen penunjang program. Pencegahan
penyakit
merupakan
prioritas
upaya
pengendalian
PMS,
pencegahan diutamakan terhadap PMS/ISR berprevalensi tinggi (Gonore, Klamidiasis, dan Sifilis) dan PMS/ISR yang menjadi sasaran pemberantasan global (Chancroid dan Sifilis congenital)
Empat pilar penting dalam upaya pengendalian PMS adalah a.
Perubahan perilaku berisiko menjadi tidak berisiko
b.
Promosi penggunaan kondom secara terus menerus
c.
Keterlibatan sektor terkait untuk menciptakan lingkungan yang kondusif
Layanan IMS dan HIV/AIDS yang memadai, baik untuk kelompok berperilaku resiko tinggi maupun non risiko tinggi. Jumlah kasus baru HIV, AIDS dan PMS secara rinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 14.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 105
6. Pengendalian Penyakit DBD Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. Perjalanan penyakit ini cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Upaya pemebrantasan DBD terdiri dari 3 hal yaitu : 1) peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor; 2) diagnosis dini dan pengobatan dini dan 3) peningkatan upaya pemberantasan vector penular penyakit DBD. Upaya pemberantasan vector ini yaitu dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan kegiatan PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ).
GRAFIK 4.24 JUMLAH KASUS DBD DAN PENDERITA DBD YANG MENINGGAL DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 178
180 160 140 120 100 79 80
JMLH KASUS
69
JMLH MENINGGAL
60 40 19 20
1
00
00
00
8
0
00
2
5
30
00
00
8
0
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 106
Grafik di atas memperlihatkan bahwa pada tahun 2012, jumlah kasus DBD di Provinsi Maluku sebanyak 178 kasus dan 8 orang diantaranya meninggal dunia. Kasus DBD terbanyak ditemukan di Kota Tual sebanyak 79 kasus meninggal 2 orang, diikuti oleh Kabupaten Maluku Tenggara sebanyak 69 kasus, meninggal 5 orang dan Kota Ambon sebanyak 19 kasus, yang meninggal 1 orang. Jumlah kasus di tahun 2012 terus meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada
tahun 2010
terdapat 32
kasus DBD dan meninggal 2 orang atau Case Fatality Rate (CFR) 6,25% terjadi di Kota Ambon. Pada tahun 2011, ada 45 kasus DBD tetapi tidak ada yang meninggal. Penyakit Demam Berdarah (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan kejadian luar biasa di Indonesia.
7. Pengendalian Penyakit Malaria Kejadian penyakit malaria dan terjadinya Kejadian Luar Biasa malaria di Indonesia sangat berkaitan erat dengan beberapa hal sebagai berikut :
Adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk penular malaria
Mobilitas penduduk yang cukup tinggi
Perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebuh panjang dari musim kemarau
Krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan dampak pada daerahdaerah tertentu dengan adanya masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang malaria
Tidak efektifnya pengobatan karena resistensi plasmodium falciparum terhadap kloroquin dan meluasnya daerah resisten, serta
Menurunnya perhatian dan
kepedulian masyarakat terhadap upaya
penanggulangan malaria secara terpadu. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 107
a.
Persentase Penderita Malaria yang Diobati Presentase penderita malaria yang diobati adalah persentase penderita
malaria yang diobati sesuai pengobatan standar dalam kurun waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan tersangka malaria dan atau positif malaria yang datang ke sarana pelayanan kesehatan. Setiap penderita tersangka malaria dilakukan pemeriksaan sediaan darah dan apabila hasilnya positif maka diobati menggunakan Artemisininbased Combination Therapy (ACT). Persentase penderita malaria yang diobat ACT pada tahun 2012 sebanyak 16.168 penderita.
b.
Pencapaian Pemeriksaan Sediaan Darah (Konfirmasi Laboratorium) Berdasarkan cakupan konfirmasi laboratorium belum semua suspek
malaria dilakukan pemeriksaan sediaan darahnya (dikonfirmasi laboratorium). Pada tahun 2012 ada 52.513 penderita tanpa pemeriksaan sediaan darah dan 44.335 penderita yang diperiksa sediaan darah. Hal ini dapat dilihat pada Grafik 4.25. GRAFIK 4.25 JUMLAH PENDERITA DENGAN PEMERIKSAAN DAN TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 60,000
JUMLAH PENDERITA
50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 0
AMB MALT SBB SBT BURU BURS TUAL MALR MTB ARU MBD PROV ON ENG EL A INSI TANPA PEMERIKSAAN 6,086 14,987 8,514 3,796 2,014 411 579 2,200 3,459 5,086 5,381 52,513 DIPERIKSA
6,085 11,660 7,120 3,710 1,859
385
544
1,522 3,329 4,579 3,542 44,335
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 108
Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Dari seluruh daerah, Maluku termasuk salah satu daerah endemis Malaria. Meningkatnya jumlah penderita malaria dan terjadinya kejadian luar biasa/ KLB yang berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk penular malaria, mobilitas penduduk yang cukup tinggi, perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari kemarau krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan dampak pada daerah-daerah tertentu dengan adanya masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang malaria. Di Provinsi Maluku saat ini terdapat 2 regimen ACT yang digunakan untuk program Malaria yaitu Artesunate – Amodiaquin dan Dihydroartemisinin – Piperaquin. Jumlah penderita dan kematian akibat malaria dapat dilihat pada lampiran tabel 24.
8. Pengendalian Penyakit Kusta Dalam
upaya
pengendalian
penyakit
kusta
digunakan
indkator
penemuan kasus baru atau New Case Detection Rate (NCDR), proporsi cacat tingkat
II,
dan proporsi
kasus
anak di
antara
kasus
baru.
NCDR
menggambarkan jumlah kasus baru terhadap 100.000 penduduk. Proporsi cacat tingkat II mampu menggambarkan kinerja petugas dalam menemukan kasus baru. Sedangkan proporsi kasus pada anak di antara kasus baru menggambarkan tingkat penularan di masyarakat. Grafik 4.26 memperlihatkan jumlah kasus baru kusta di Provinsi Maluku Tahun 2012 dan distribusi kasus baru kusta serta cacat tingkat II dapat dilihat pada lampiran tabel 17 dan 18.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 109
GRAFIK 4.26 JUMLAH KASUS BARU KUSTA DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 94
100
89
90
81
80
69
70 60 50
39
40
10
K. BASAH
29
30 20
K. KERING
40
37
23 9
23
23 16
11
11 5
4
00
0
00
0
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
9. Pengendalian Penyakit Filariasis Program eliminasi filariasis di Indonesia di laksanakan atas dasar kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “The Global Goal of Elimination Of Lymphatic Filariasisas a Public Health Problem the year 2020” yang merupakan realisasi dari resolusi WHA pada tahun 1997.
Program eliminasi ini dilaksanakan melalui 2 pilar kegiatan yaitu : a. Pemberian obat masal pencegahan (POMP) filariasis kepada semua penduduk di kabupaten/kota endemis filariasis dengan menggunakan DEC 6 mg/Kg BB dikombinasikan dengan Albendazole 400 mg sekali setahun selama 5 (lima) tahun, guna memutuskan rantai penularan. b. Tata laksana kasus klinis filariasis guna mencegah dan mengurangi kecacatan
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 110
Dengan ditetapkannya kabupaten/kota sebagai Implementation Unit (IU) dalam program eliminasi filariasis sejak tahun 2005, maka ketika suatu kabupaten/kota dilaksankan untuk memutus rantai penularan. Sasaran pengobatan masal adalah semua penduduk di kabupaten/kota tersebut kecuali anak berumur < 2 tahun, ibu hamil, orang yang sedang sakit berat, penderita kronis
filariasis
yang
dalam
serangan
akut,
dan
balita
dengan
marasmus/kwashiorkor dapat ditunda pengobatannya. Kegiatan tatalaksana kasus klinis filariasis harus dilakukan pada semua penderita. Tatalaksana ini bertujuan untuk mencegah atau mengurangi kecacatan penderita dan agar penderita menjadi mandiri dalam merawat dirinya. Setiap penderita dibuatkan status rekam medis yang disimpan di puskesmas, dan mendapatkan kunjungan dari petugas kesehatan minimal 6 (enam) kali dalam setahun. Pada tahun 2012 jumlah seluruh kasus filariasis sebanyak 17 kasus dan seluruh kasus ditemukan di Kabupaten Maluku Barat Daya. Distribusi kasus penyakit filariasis yang ditangani dapat dilihat pada lampiran tabel 25.
10.
Perbaikan Gizi Masyarakat Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani
permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain kekurangan vitamin A dan anemia gizi besi.
a.
Pemberian Kapsul Vitamin A Tujuan pemberian kapsul Vitamin A dalah untuk menurunkan prevalensi
dan mencegah kekuarangan vitamin A (KVA) pada balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA pada masyarakat apabila cakupannya tinggi. Bukti-bukti lain menunjukkan peranan vitamin A dalam menurunkan angka kematian yaitu sekitar 30% - 54%, maka selain Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 111
untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A saat ini lebih dikaitakan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan pertumbuhan anak. KVA subklinis yaitu tingkat yang belum menampakkan gejala nyata, masih ada pada kelompok balita. KVA tingkat subklinisini hanya dapat diketahui dengan memeriksa kadar vitamin A dalam darah di laboratorium. Dengan demikian kegiatan pemeberian vitamin A pada balita masih perlu dilanjutkan, karena bukan hanya untuk keselamatan mata dan mencegah kebutaan, dan lebih penting lagi, vitamin A meningkatkan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan pertumbuhan anak. Cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan Balita dapat dilihat pada Grafik 4.27
GRAFIK 4.27 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN BALITA PER KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 MBD ARU MTB MALRA TUAL BURSEL BURU SBT SBB MALTENG AMBON -
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
BALITA
AMBON 27,777
MALTENG 23,181
SBB 6,269
SBT 5,617
BURU 5,882
BURSEL 1,853
TUAL 5,028
MALRA 8,547
MTB 8,559
ARU 5,245
MBD 4,646
BAYI
46,783
40,899
18,040
9,579
12,545
115,310
6,333
13,535
13,340
10,986
11,414
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 112
Grafik 4.27 memperlihatkan bahwa Kota Tual mempunyai cakupan terendah bayi yang mendapat vitamin A yaitu sebanyak 6.333 orang, diikuti oleh Seram Bagian Barat sebanyak 9.579 orang dan Kep. Aru sebanyak 10.986 orang. Sedangkan cakupan terendah balita yang memperoleh vitamin A ada di Kabupaten Buru Selatan sebanyak 1.853 orang, diikuti oleh Maluku Barat Daya sebanyak 4.646 orang dan Kota Tual sebanyak 5.025 orang. Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan pemberian vitamin A antara lain melalui : peningkatan integrasi pelayanan kesehatan anak, sweeping pada daerah yang cakupannya masih rendah dan kampanye pemberian kapsul vitamin A
Distribusi cakupan bayi dan balita yang mendapat pelayanan vitamin A dapat dilihat pada lampiran tabel 32.
11.
Pemberian Tablet Besi (Fe) Anemia gizi adalah rendahnya kadar haemoglobin (Hb) dalam darah
yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia zat besi atau anemia gizi besi. Untuk penanggulangan masalah ini telah dilakukan intervensi dengan distribusi tablet Fe. Cakupan pemberian tablet Fe terkait erat dengan pelayanan Antenatal Care(ANC). Analisis cakupan K4 dengan Fe3 sering menunjukkan adanya kesenjangan yang cukup besar, hal ini mungkin disebabkan karena belum optimalnya koordinasi lintas program terkait atau pencatatan dan pelaporan cakupan Fe ibu hamil belum terlaporkan dengan baik. Anemia gizi merupakan masalah kesehatan yang ikut berperan sebagai penyebab tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi, produktivitas kerja, prestasi olah raga dan kemampuan belajar. Oleh karena itu, penanggulangan anemia gizi menjadi salah satu program potensial untuk Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 113
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang telah dilaksanakan pemerintah sejak pembangunan jangka panjang pertama. Untuk menentukan apakah seseorang menderita anemia atau tidak, umumnya digunakan nilai-nilai batas normal yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 736a/Menkes/XI/1989, yaitu : a.
Hb laki-laki dewasa : > 13 g/dl
b.
Hb perempuan dewasa : > 12 g/dl
c.
Hb anak-anak : > 11 g/dl
d.
Hb ibu hamil : > 11 g/dl
Seseorang dikatakan anemia bila kadar Hb-nya kurang dari nilai baku tersebut di atas. Kurangnya asupan zat besi (Fe) yang adekuat menyebabkab timbulnya penyakit anemia.Masalah yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia adalah masih relatif tingginya prevalensi anemia ibu hamil dan sebagian besar penyebanya adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan haemoglobin, sehingga anemia yang ditimbulkan tersebut disebut anemia. Keadaan kekurangan besi pada ibu hamil dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan baik pada sel tubuh maupun sel otak pada janin. Pada ibu hamil dapat mengalami keguguran, lahir sebelum waktunya, bayi berat lahir rendah (BBLR), perdarahan sebelum serta pada waktu melahirkan, dan pada anemia berat dapat menimbulkan kematian ibu dan bayi. Pada anak dapat mengalami gangguan pertumbuhan, tidak dapat mencapai tinggi yang optimal dan anak menjadi kurang cerdas. Persentase jumlah ibu hamil yang mendapat tablet Besi dapat dilihat pada Grafik 4.28
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 114
GRAFIK 4.28 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPAT TABLET FE1 & FE3 PER KAB/KOTA DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 MBD Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Tahun 2012 ARU MTB MAALRA TUAL BURSEL BURU SBT SBB MALTENG AMBON 0
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
Fe3
AMBON 7,339
MALTENG 7,943
SBB 4,311
SBT 2,129
BURU 2,328
BURSEL 1,376
TUAL 1,322
MAALRA 2,507
MTB 1,683
ARU 1,125
MBD 1,386
Fe1
8,133
9,022
4,658
2,263
2,802
1,669
1,431
2,845
2,139
1,619
1,892
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Grafik di atas memperlihatkan bahwa pada tahun 2012, Kabupaten Maluku Tengah mempunyai jumlah ibu hamil yang mendapatkan Fe3 lebih tinggi dibanding Kabupaten/Kota yang lain yaitu sebanyak 7.943 orang, diikuti oleh Kota Ambon sebanyak 7.339 orang dan SBB yaitu sebanyak 4.311 orang. Sedangkan Kabupaten Kep. Aru mempunyai capaian jumlah terendah yaitu 1.125 orang, diikuti oleh Kota Tual sebanyak 1.322 orang. Perbedaan cakupan yang
terjadi
antara
Kab/Kota
disebabkan
oleh…………………………………………………………………………………………………
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 115
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada bab ini, sumber daya kesehatan diulas dengan menyajikan gambaran keadaan sarana kesehatan, tenaga dan pembiayaan kesehatan.
A.
Sarana Kesehatan Sarana Kesehatan yang digambarkan dalam bab ini meliputi :
puskesmas, rumah sakit (rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, sarana upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM), sarana produksi dan distribusi farmasi, alat kesehatan, serta institusi pendidikan dan tenaga kesehatan.
1.
Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas,
adalah
unit
pelaksana
teknis
(UPT)
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas memiliki fungsi sebagai : 1) pusat pembangunan berwawasan kesehatan; 2) pusat pemberdayaan masyarakat ; dan 3) pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer; dan 4) pusat pelayanan kesehatan perorangan primer. Wilayah kerja Puskesmas meliputi wilayah kerja administartif, yaitu satu wilayah kecamatan, atau beberapa desa/kelurahan di satu wilayah kecamatan. Di setiap kecamatan harus ada minimal satu unit Puskesmas. Faktor luas wilayah, kondisi geografis, kepadatan jumlah penduduk,
merupakan
dasar
pertimbangan
untuk
membangun
dan
menentukan wilayah kerja puskesmas. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 116
Jumlah puskesmas di Maluku sampai akhir tahun 2012 adalah 176 unit, dengan rincian jumlah puskesmas perawatan 63
unit dan puskesmas non
perawatan sebanyak 113 unit. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan penduduk terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas per 1.000 penduduk. Rasio puskesmas per 1.000 penduduk pada tahun 2012 sebesar 0,11. Dukungan Kementerian Kesehatan RI terhadap peningkatan jumlah puskesmas perawatan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada Dinas Kesehatan
kabupaten/kota
untuk
pembangunan
Puskesmas
perawatan
termasuk dengan penyediaan peralatan kesehatan dan rumah dinas tenaga medis, bidan dan perawat. Peningkatan jumlah puskesmas perawatan tidak hanya mengutamakan upaya kuratif tetapi juga tetap menyelenggarakan upaya promotif, preventif, dan rehabilitatif yang telah terbukti mempunyai daya ungkit yang lebih besar terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat, bila diselenggarakan secara baik, melibatkan secara aktif masyarakat, konsisten, dan berkesinambungan. Untuk
meningkatkan
jangkauan
pelayanan
puskesmas
terhadap
masyarakat di wilayah kerjanya, puskesmas didukung oleh sarana pelayanan kesehatan berupa puskesmas pembantu (pustu), puskesmas keliling dan polindes/poskesdes. Berdasarkan Profil Kabupaten/Kota tahun 2012 dilaporkan sebanyak 521 unit pustu, 119 unit pusling dan 316 unit poskesdes.
a.
Puskesmas
dengan
Pelayanan
Obstetrik
dan
Neonatal
Emergensi Dasar (PONED) Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) yang dilaksanakan puskesmas merupakan upaya terobosanKementerian Kesehatan RI dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebagai salah satu target pencapaian MDG’s 2015. Puskesmas
PONED
bertujuan mendekatkan akses
masyarakat
kepada
pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 117
Sesuai denga Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014 serta dijabarkan pula dalam Inpres No. 3 Tahun 2010 dan indicator rencana strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014 telah ditetapkan target puskesmas PONED yaitu persentase puskesmas rawat inap yang mampu PONED dari tahu 2010 sampai dengan 2014. Pada akhir tahun 2014 diharapkan 100% puskesmas rawat inap yang mampu PONED. Strategi dan kebujakan yang diambil Kementerian Kesehatan RI dalam mencapai target tersebut yaitu dimasing-masing kabupaten/kota minimal terdapat 4 (empat) puskesmas PONED (mengacu standar WHO). Tahun 2012 jumlah puskesmas yang mampu PONED sebanyak 40 unit (23%) dari 176 unit puskesmas yang ada di Provinsi Maluku.
b.
Puskesmas
dengan
Pelayanan
Kesehatan
Peduli
Remaja
(PKPR) Sejak tahun 2003 Kementrian Kesehatan RI mengembangkan program pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) di Puskesmas. Puskesmas PKPR memberikan layanan di dalam dan di luar gedung pada kelompok remaja (1019 tahun). sejak tahun 2009 diupayakan kabupaten/kota minimal memiliki 4 puskesmas mampu tata laksana pelayanan kesehatan peduli remaja. Hingga tahun 2012 Provinsi Maluku memiliki 72 unit (41,38%) puskesmas mampu PKPR.
2.
Rumah Sakit Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan
preventif, didalamnya juga terdapat pembangunan kesehatan bersifat kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang bergerak dalam kegiatan kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit yang berfungsi sebagai sarana pelayana kesehatan rujukan. Junlah rumah sakit di Provinsi Maluku tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 5.1 beriku ini : Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 118
GRAFIK 5.1 JUMLAH RUMAH SAKIT UMUM DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 8 8 7 6 5 4
3
3
3
2
2
1
1
1
1
1
1 0
0
0
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Berdasarkan grafik 5.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2012, jumlah rumah sakit di Provinsi Maluku sebanyak 22 unit, yang terdiri atas rumah sakit umum (RSU) berjumlah 21 unit dan rumah sakit khusus 1 unit. Rumah sakit – rumah sakit tersebut dikelola oleh Kementarian Kesehatan, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI/POLRI serta sektor swasta. Terdapat 1 rumah sakit milik Kementerian Kesehatan RI (RS Bergerak Saumlaki) dan 2 rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Maluku (RSUD dr. M. Haulussy Ambon, RS Khusus Daerah Provinsi Maluku) dan 9 rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten/Kota (RSUD Tulehu, RSUD Masohi, RSUD Saparua, RSUD Namlea, RSUD Piru, RSUD Bula, RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, RSUD Cenderawasih Dobo dan RSUD dr. P.P. Magretti Saumlaki), 3 rumah sakit TNI-POLRI (RS Tk. III dr. Latumetten, RS Bhayangkara dan RSAL dr. F.X. Suharjo) serta 6 rumah sakit swasta (RSU Al Fatah, RSU Sumber Hidup, RSU Hative Passo, RSU Bhakti Rahayu, RSU Hati Kudus Langgur dan RSU Fatima Saumlaki). Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 119
3.
Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan alat Kesehatan Obat merupakan salah satu komponen yang tak dapat tergantikan
dalam pelayanan kesehatan. Akses terhadap obat terutama obat esensial merupakan salah satu hak asasi manusia. Dengan demikian penyediaan obat esensial merupakan kewajiban bagi pemerintah dan institusi pelayanan kesehatan baik public maupun privat. Sebagai komoditi khusus, semua obat yang beredar harus terjamin keamanan, khasiat dan mutunya agar dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu salah satu upaya yang dilakukan untuk menjamin mutu obat hingga ke tangan konsumen adalah menyediakan sarana penyimpanan obat dan alat kesehatan yang dapat menjaga keamanan secara fisik serta dapat mempertahankan kualitas obat disamping tenaga pengelola yang terlatih. Instalasi farmasi merupakan unit pengelola perbekalan kefarmasian dan alat kesehatan yang ada di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, sebagai sarana pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan kefarmasian. Jumlah apotek dan took obat dapat dilihat pada grafik 5.2 dibawah ini :
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 120
GRAFIK 5.2 JUMLAH APOTEK DAN TOKO OBAT DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 160
147
140 120 98
100 80 59
Apotek
60 40 20
38
Toko Obat 31 16
59
52
12 14 13 6 6 4
10
42
12 6
00
0
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Berdasarkan grafik 5.2 dapat dilihat bahwa jumlah apotek di Provinsi Maluku pada tahun 2012 sebanyak 98 dan toko sebanyak 147. Kota Ambon mempunyai toko obat terbanyak yaitu 59 diikuti oleh Kabupaten Maluku Tengah sebanyak 31 dan Kabupaten Buru Selatan sebanyak 14 sedangkan Kabupaten Maluku Barat Daya belum mempunyai apotek dan took obat. Salah satu kebijakan pelaksanaan dalam program obat dan perbekalan kesehatan adalah pengendalian obat dan perbekalan kesehatan diarahkan untuk menjamin keamanan, khasiat dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan. Hal ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penyalahgunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan atau penggunaan yang salah/tidak tepat serta tidak memenuhi mutu keamanan dan pemanfaatan yang dilakukan sejak proses produksi, distribusi hingga penggunaannya di masyarakat.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 121
Sarana
produksi
di
bidang
kefarmasian
dan
alat
kesehatan
menggambarkan tingkat ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang melakukan upaya produksi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan. Yang termasuk sarana produksi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan antara lain industry farmasi, Industry Obat Tradisional (IOT), Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT), Produksi Alat Kesehatan, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) dan Industri Kosmetika. Sedangkan yang termasuk sarana distribusi kefarmasian dan alat kesehatan antara lain Pedagang Besar Farmasi (PBF), Apotek, Toko Obat, Penyalur Alat Kesehatan (PAK) dan Sub serta Cabang Penyalur Alat Kesehatan (Sub/Cab PAK). Pada tahun 2012 Provinsi Maluku mempunyai 4 Industri Obat Tradisional (IOT) yang terdapat di Kabupaten Buru. Secara rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 70.
4.
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Dalam mewujudkan masyarakat sehat, diperlukan kesadaran setiap
anggota masyarakat akan pentingnya perilaku sehat, berkeinganan, serta berdaya untuk hidup sehat. Masyarakat bersinergis membangun kondisi lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat. Langkah tersebut tercermin dalam pengembangan sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di desa dan kelurahan. Beberapa UKBM diantaranya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Posyandu merupakan salah satu UKBM yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama ibu, bayi dan anak. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu diharapkan dapat melaksanakan lima program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imuinisasi, gizi, dan penanggulangan diare. Jumlah posyandu di Provinsi Maluku berjumlah 2047 dan dapat dilihat pada grafik 5.3 dan pada lampiran tabel 73. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 122
GRAFIK 5.3 JUMLAH POSYANDU DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
180
MBD
151
KEP. ARU
124
MTB
220
MALRA TUAL
92
BURSEL
97 107
BURU
163
SBT
198
SBB
429
MALTENG 286
AMBON 0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Tahun 2012
Desa siaga aktif merupakan desa/kelurahan yang penduduknya dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar dan mengembangkan UKBM yang dapat melaksnakan surveilans berbasis masyarakat (pemantauan penyakit, Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi, Lingkungan dan Perilaku), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Persentase Desa Siaga aktif di Provinsi Maluku pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 5.4 berikut ini :
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 123
GRAFIK 5.4 PERSENTASE DESA SIAGA AKTIF DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 100 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 -
100
100
96.55
100
65.33
34.52 35.29
34.38
20.55 -
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat 4 Kabupaten/Kota yang memiliki persentase desa siaga aktif sebesar 100% yaitu Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Buru Selatan dan Kabupaten Maluku Tenggara. Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa, dengan kata lain sebagai salah satu wujud upaya untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar. Poskesdes minimal melakukan kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa berupa pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kompetensinya (pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu menyusui, pelayanan kesehatan anak, penemuan dan penanganan penderita penyakit) dan menumbuhkembangkan UKBM lain yang dibutuhkan oleh masyarakat. Jumlah poskesdes di Provinsi Maluku pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 5.5 dan secara rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 73. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 124
GRAFIK 5.5 JUMLAH POSKESDES DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 57
60
56
50 50 42 40
34
31
30 18
20
13
10
4
5
6
0
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Kabupaten Maluku Tengah memiliki jumlah poskesdes terbanyak yaitu 57 diikuti oleh Kabupaten Maluku Tenggara sebanyak 56 dan Kota Ambon sebanyak 50.
5.
Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan
a.
Jumlah , Jenis Persebaran Institusi Pembangunan
kesehatan
berkelanjutan
membutuhkan
tenaga
kesehatan yang memadai baik dari segi jumlah maupun kualitas. Untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas tentu saja dibutuhkan proses pendidikan yang berkualitas pula. Kementerian kesehatan merupakan institusi dari sector pemerintah yang berperan di dalam penyediaan tenaga kesehatan yang berkualitas tersebut. Institusi yang mengelola Pendidikan Tenaga Kesehatan (Diknakes) di lingkungan kementerian kesehatan adalah institusi Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 125
Politeknik kesehatan (Poltekkes) dan institusi Diknakes non Poltekkes. Politeknik Kesehatan di Provinsi Maluku memiliki beberapa program studi keperawatan dan kebidanan yang dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota diantaranya di Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Kabupaten Kepulauan Aru.
B.
Tenaga Kesehatan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM Kesehatan) di daerah terdiri
dari SDM Kesehatan yang bertugas di unit kesehatan (sarana pelayanan dan non pelayanan di Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan status kepegawaian PNS, CPNS, PTT, TNI/Polri dan Swasta. SDM Kesehatan tersebut bekerja di Dinas
Kesehatan
Provinsi
dan
Unit
Pelaksana
Teknis
(UPT),
Dinas
Kabupaten/Kota dan UPT (termasuk Puskesmas), Rumah Sakit/Poliklinik dan Sarana Kesehatan lainnya milik pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri dan swasta.
1.
Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembangunan
kesehatan adalah tenaga kesehatan yang bertugas di sarana pelayanan kesehatan di masyarakat. Menurut data dari Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotatahun 2012, jumlah tenaga dokter sebanyak 335 orang yang terdiri dari dokter spesialis 50 orang dan dokter umum 285 orang dengan rasio sebesar 0,2 dokter per 1.000 penduduk. Jumlah tenaga dokter gigi pada tahun 2012 sebanyak 75 orang dengan rasio sebesar 0,04 dokter gigi per 1.000 penduduk.
a.
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan
masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki, terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Jumlah tenaga di puskesmas dapat dilihat pada grafik 5.6 berikut ini dan pada lampiran tabel : Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 126
GRAFIK 5.6 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS TAHUN 2012 1922
2000 1800 1600 1400 1200 896
1000 800 600 400
207
177
200
56
3
206 49
75
13
1
1
4
0
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah tenaga terendah yang ada di puskesmas adalah tenaga rontgen dan anastesi yang berjumlah masing-masing 1 orang diikuti oeh tenaga perawat gigi sebanyak 3 orang dan tenaga fisioterapi sebanyak 4 orang. Secara rinci data jumlah tenaga kesehatan dapat dilihat pada lampiran tabel 74-78.
b.
Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 jumlah
tenaga kesehatan di Rumah Sakit dapat dilihat pada grafik 5.7dan pada lampiran tabel
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 127
GRAFIK 5.7 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT TAHUN 2012 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0
947
257 142 42
14
0
58
51
5
34
13
19
10
11
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 2012
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 tenaga perawat menempati jumlah terbanyak yang ada di rumah sakit yaitu sebanyak 947 orang diikuti oleh tenaga bidan sebanyak 257 orang dan dokter umum sebanyak 142 orang (dokter spesialis 50 orang dan dokter umum 92 orang). Secara rinci data jumlah tenaga kesehatan dapat dilihat pada lampiran tabel 74-78.
c.
Tenaga Kesehatan dengan status Pegawai Tidak Tetap Pemenuhan tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan dasar terutama
puskesmas dan jaringganya di daerah terpencil/sangat terpencil, tertingggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK) serta daerah bermasalah kesehatan (DBK) antara lain diisi melalui pengangkatan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan Penugasan Khusus.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 128
Kontribusi pemenuhan tenaga kesehatan dengan status PTT terdiri dari dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis dan bidan cukup besar pengaruhnya dalam meningkatkan mutu pelayan kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tenaga kesehatan dengan status PTT pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 5.8.
GRAFIK 5.8 TENAGA KESEHATAN DENGAN STATUS PEGAWAI TIDAK TETAP (PTT) PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
232
250 189 200 150 100
72
50 0 Dokter Umum
Dokter Gigi
Bidan
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012
C.
Pembiayaan Kesehatan Salah
satu
komponen
sumber
daya
yang
diperlukan
dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan pembiayaan yang bersumber dari masyarakat.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 129
1.
Anggaran Kementerian Kesehatan Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2012 mengalokasikan anggaran
dana Dekonsentrasi untuk Provinsi Maluku sebesar Rp. 21.130.547.000,-dapat dilihat pada grafik 5.9 dan lampiran tabel 79
GRAFIK 5.9 ANGGARAN DANA DEKONSENTRASI DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2012
25,000,000,000
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa realisasi dana dekonsentrasi 20,000,000,000 tahun 2012 sebesar Rp.18.720.115.865 (88,59%).
15,000,000,000
Selain
itu
Kementrian
Kesehatan
pada
tahun
2012
juga
mengalokasikan dana
10,000,000,000
5,000,000,000
Dana Dekonsentrasi
Alokasi 21,130,547,000
Realisasi 18,720,115,865
% 88.59
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012
Tugas Pembantuan untuk Dinas Kesehatan Provinsi Maluku sebesar Rp.17.000.000.000 dapat dilihat pada grafik 5.10 dibawah ini :
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 130
GRAFIK 5.10 ANGGARAN DANA TUGAS PEMBANTUAN DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
18,000,000,000 16,000,000,000 14,000,000,000 12,000,000,000 10,000,000,000 8,000,000,000 6,000,000,000 4,000,000,000 2,000,000,000 Dana TP
Alokasi 17,000,000,000
Realisasi 14,969,588,800
% 88.06
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Anggaran Kesehatan yang bersumber
dari
danaTugas
Pembantuan
terealisasi
sebesar
Rp.
14.969.588.800 (88,06%)
2.
Anggaran Kesehatan Pemerintah Daerah Alokasi anggaran untuk Dinas Kesehatan Provinsi Maluku tahun 2012
adalah sebesar Rp.16.832.782.103,- dapat dilihat pada grafik 5.11 dan pada lampiran tabel 79.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 131
GRAFIK 5.11 ANGGARAN APBD DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
18,000,000,000 16,000,000,000 14,000,000,000 12,000,000,000 10,000,000,000 8,000,000,000 6,000,000,000 4,000,000,000 2,000,000,000 Dana APBD
Alokasi 16,832,782,103
Realisasi 15,693,821,316
% 93.23
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa APBD untuk Dinas Kesehatan Provinsi Maluku tahun 2012 terealisasi sebesar Rp. 15693.821.316 (93,23%)
3.
Pembiayaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Peserta jamkesmas mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif
dan berjenjang dari pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dan jaringannya hingga pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit. Dalam
upaya
meningkatkan
keterjangkauan
masyarakat
miskin
terhadap pelayanan kesehatan, pemerintah melalui Kementrian Kesehatan RI dan
Pemerintah
Daerah
menanggung
biaya
pelayanan
kesehatan
di
puskesmas dan kelas III di rumah sakit bagi peserta jamkesmas. Alokasi dana jamkesmas dan jampersal di Provinsi Maluku pada tahun 2012 sebesar Rp. 23.745.995.000,- dapat dilihat pada grafik 5.12.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 132
GRAFIK 5.12 ALOKASI DANA JAMKESMAS DAN JAMPERSAL PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 5,728,086,000
3,708,937,000 2,863,877,000 1,819,446,000 1,593,910,000
1,947,066,000 1,891,039,000
1,193,164,000
1,187,047,000
1,082,607,000 730,816,000
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa alokasi dana jamkesmas dan jampersal pada tahun 2012 terbesar di Kabupaten Maluku Tengah sebesar Rp. 5.728.086.000,-
diikuti
Kota
Ambon
sebesar
Rp.3.708.937.000,-
dan
Kabupaten Seram Bagian Barat sebesar Rp. 2.863.877.000,-
4.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Bantuan Operasional Kesehatan merupakan bantuan dari Pemerintah
melalui Kementrian Kesehatan RI dalam membantu pemerintah kabupaten dan pemerintah
kota
melaksanakan
pelayanan
kesehatan
sesuai
Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan menuju Millenium Development Goals (MDGs) dengan meningkatkan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Upaya
Kesehatan
Bersumberdaya
Masyarakat
(UKBM)
dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 133
Kehadiran BOK dirasakan manfaatnya oleh petugas puskesmas untuk menjangkau masyarakat dalam melakukan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif.
Diharapkan
dengan
adanya
BOK,
petugas
kesehatan/kader
kesehatan, tidak lagi mengalami kendala dalam melakukan kegiatan untuk mendekatkan akses pada masyarakat. Hal penting yang perlu disadari, BOK hanyalah dana tambahan yang bersifat bantuan sehingga tidak dapat menjawab semua permasalahan di lapangan dan seharusnya tidak selamanya disediakan Pemerintah Pusat. Sumber pembiayaan kesehatan yang utama tetap harus disediakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sehingga mekanisme
sharring harus
berjalan. Alokasi anggaran dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Provinsi Maluku tahun 2012 sebesar Rp.37.911.200.000 dapat dilihat pada grafik 5.13 dan pada lampiran tabel 79.
GRAFIK 5.13 ANGGARAN DANA BOK PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
40,000,000,000 35,000,000,000 30,000,000,000 25,000,000,000 20,000,000,000 15,000,000,000 10,000,000,000 5,000,000,000 Dana BOK
Alokasi 37,911,200,000
Realisasi 35,685,323,973
% 94.13
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 134
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa dana bantuan operasional kesehatan
untuk
Provinsi
Maluku
tahun
2012
terealisasi
sebesar
Rp.35.685.323.973 (94,13%).
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 135
BAB VI PENUTUP Profil kesehatan merupakan kompilasi data kesehatan dari seluruh Kabupaten/Kota yang memberikan informasi tentang berbagai capaian dan kondisi pembangunan kesehatan di Provinsi Maluku. Semua data yang dikumpulkan dari Kabupaten/Kota disesuaikan kembali dengan data yang ada pada masing-masing program di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku untuk diolah dan disajikan sebagai informasi yang dapat digunakan untuk menilai pencapaian program di setiap Kabupaten/Kota, serta sebagai acuan untuk perencanaan program kesehatan ke depan. Data Profil Kesehatan Tahun 2012, disajikan dalam bentuk narasi, tabel maupun grafik dengan menggunakan data terpilah yang bermanfaat untuk memberi gambaran kondisi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan melalui analisis gender. Demikianlah penyajian Profil Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2012, diharapkan data dan informasi yang disajikan dapat dimanfaatkan untuk melihat seberapa jauh perubahan yang telah dicapai dari tahun ke tahun terhadap pembangunan kesehatan secara menyeluruh serta mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Provinsi Maluku.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2012
Page 136
RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 NO
INDIKATOR
L
P
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran
A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah
6,038,333 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan
1156 Desa/Kel
Tabel 1
3 Jumlah Penduduk
881,123
870,919
1,663,906 Jiwa
Tabel 2
5.5 Jiwa
Tabel 1
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 5 Kepadatan Penduduk /Km2
0.3 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan
86.1
Tabel 2
101.2
Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+
42.9
41.0
39.1 %
Tabel 4
25.4
23.0
24.2 %
Tabel 5
13,559
11,901
33,104 Bayi
Tabel 6
B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup
NO
INDIKATOR
L
ANGKA/NILAI L+P
P
Satuan
No. Lampiran
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan)
13.9
11.9
12.0
Jumlah Bayi Mati
222
211
472 Bayi
Angka Kematian Bayi (dilaporkan)
16.4
17.7
14.3 per 1.000 KH
Jumlah Balita Mati
356
348
847 Balita
Tabel 7
Angka Kematian Balita (dilaporkan)
26.3
29.2
25.6 per 1.000 KH
Tabel 7
Tabel 6
12 Tabel 7
13 Tabel 7
14 15 16 Jumlah Kematian Ibu
81
Ibu
Tabel 8
per 100.000 KH
Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
244.7
B.2 Angka Kesakitan 18 AFP Rate (non polio) < 15 th
2.34 per 100.000 pend <15thn
Tabel 9
19 Angka Insidens TB Paru
360
284
225.31 per 100.000 penduduk
Tabel 10
Angka Prevalensi TB Paru
366
290
229.40 per 100.000 penduduk
Tabel 10
0
0
4.21 per 100.000 penduduk
Tabel 10
20 21 Angka kematian akibat TB Paru 22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR)
NA
NA
72.21
%
Success Rate TB Paru
NA
NA
84.00 %
Tabel 12
6.3260634 %
Tabel 13
Tabel 11
23 24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani
1.1011285 1.1835308
NO
INDIKATOR
L
ANGKA/NILAI L+P
P
Satuan
No. Lampiran
25 Jumlah Kasus Baru HIV
NA
NA
146 Kasus
Tabel 14
Jumlah Kasus Baru AIDS
NA
NA
247 Kasus
Tabel 14
Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya
NA
NA
1,658 Kasus
Tabel 14
26 27 28 Jumlah Kematian karena AIDS
16
25
41 Jiwa
Tabel 14
29 Donor darah diskrining positif HIV
NA
NA
NA
%
Tabel 15
56.86 %
Tabel 16
30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani
69.02
61.81
Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler)
68
58
126 Kasus
Tabel 17
Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler)
294
183
477 Kasus
Tabel 17
62
41
31 32 33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR)
36 per 100.000 penduduk
Tabel 17
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun
12.71
12.86
12.77 %
Tabel 18
6.47 %
Tabel 18
3.92 per 10.000 Penduduk
Tabel 19
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta
6.91
5.81
NA
NA
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB)
0.00
0.00
154.55 %
Tabel 20
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB)
0.00
0.00
91.30 %
Tabel 20
0
0
36 Angka Prevalensi Kusta 37 38 39 Jumlah Kasus Difteri
0 Kasus
Tabel 21
NO
INDIKATOR
L
ANGKA/NILAI L+P
P
Satuan
No. Lampiran
40 Case Fatality Rate Difteri
0%
Tabel 21
41 Jumlah Kasus Pertusis
0
0
0 Kasus
Tabel 21
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum)
0
0
0 Kasus
Tabel 21
0%
Tabel 21
0 Kasus
Tabel 21
0%
Tabel 21
42 43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum
0
0
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 46 Jumlah Kasus Campak
21
8
29 Kasus
Tabel 22
47 Case Fatality Rate Campak
0%
Tabel 22
48 Jumlah Kasus Polio
0
0
0 Kasus
Tabel 22
Jumlah Kasus Hepatitis B
2
2
4 Kasus
Tabel 22
Incidence Rate DBD
0.00
0.00
Case Fatality Rate DBD
3.23
5.88
49 50 10.70 per 100.000 penduduk
Tabel 23
51 4.49 %
Tabel 23
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence)
NA
NA
11.14 per 1.000 penduduk
Tabel 24
53 Case Fatality Rate Malaria
0.00
0.00
Angka Kesakitan Filariasis
0
0
0.00 %
Tabel 24
54 1 per 100.000 penduduk
Tabel 25
NO
INDIKATOR
L
ANGKA/NILAI L+P
P
Satuan
No. Lampiran
B.3 Status Gizi 55 Bayi baru lahir ditimbang
67
60
79 %
Tabel 26
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)
1.00
1.06
1.49 %
Tabel 26
Balita Gizi Baik
92.96
94.17
93.41 %
Tabel 27
Balita Gizi Kurang
65.11
64.57
5.74 %
Tabel 27
0.18
0.13
0.17 %
Tabel 27
Kunjungan Ibu Hamil (K1)
93
%
Tabel 28
Kunjungan Ibu Hamil (K4)
81.75
%
Tabel 28
Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan
78.89
%
Tabel 28
Pelayanan Ibu Nifas
80.38
%
Tabel 28
Ibu hamil dengan imunisasi TT2+
78.80
%
Tabel 29
57 58 59 Balita Gizi Buruk
C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 60 61 62 63 64
NO
INDIKATOR
L
P
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3
79.85
%
Tabel 30
Bumil Risti/Komplikasi ditangani
27.43
%
Tabel 31
33.14
29.91
28.11 %
Tabel 31
55.43 34.07
48.19 33.39 70.50
84.60 0.86 24.35
82.89 78.33 23.01
11.71 3.50 17.28 39.74 56 3 100.00 77.57
11.14 3.19 14.49 41.09 54 3 100.00 77.55
51.15 % 34.28 % % 14.39 % 45.96 % 94.61 % 92.71 % 66.80 % 56.66 % 84.50 % 5.09 % 14.76 % 3.34 % 37.33 % 40.13 % 74 % 3 % 98.48 % 88.63 %
Tabel 32 Tabel 32 Tabel 32 Tabel 35 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 39 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46
68.65
64.14
60.02 %
Tabel 47
73.66
77.13
70.58 % 33.21 %
Tabel 48 Tabel 49
66 67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 68 Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) Balita ditimbang Balita berat badan naik Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86
NO 90 91 92 93 94 95 96
INDIKATOR Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas 99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 105 Gross Death Rate (GDR) di RS 106 Nett Death Rate (NDR) di RS 107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 108 Length of Stay (LOS) di RS 109 Turn of Interval (TOI) di RS C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-PHBS
41.17 33.54
ANGKA/NILAI L+P 84.62 % 0.26 0.27 33.87 sekolah 72.09 sekolah 40.14 40.66 % 32.63 33.07 %
33.54
32.63
33.07 %
Tabel 53
41.77
39.49
45.53 %
Tabel 55
100.00 96.62
100.00 75.24
100.00 % 67.29 %
Tabel 56
L 0.28
P
Satuan
No. Lampiran Tabel 51 Tabel 52 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 53 Tabel 53
Tabel 56
0.27
0.23
1.23 %
6.53
0.85
1.78 %
0.07
0.19
0.66 %
77.47 1.75 1.57 0.75
91.67 2.25 1.78 1.52
Tabel 56 Tabel 57
86.98 2.04 1.67 1.11 25.94 1.63 4.64
% % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Hari Hari
#REF! %
Tabel 57 Tabel 58 Tabel 58 Tabel 59 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 60 Tabel 60
Tabel 61
NO
INDIKATOR
C.4 111 112 113 114 115 116 117 118
Keadaan Lingkungan Rumah Sehat Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Keluarga dengan sumber air minum terlindung Keluarga memiliki Jamban Sehat Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat TUPM Sehat Institusi dibina kesehatan lingkungannya
D. D.1 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Perawatan Jumlah Puskesmas non-Perawatan Jumlah Apotek Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita Jumlah Desa Siaga Desa Siaga Aktif Jumlah Poskesdes
D.2 132 133 134 135
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Rasio Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter Umum
L
P
ANGKA/NILAI L+P
53.48 44.96 80.50 65.17 63.23 60.75 65.00 55.09
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! 2,177.00 40.19 0.54 547.00 61.79 316.00 #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF!
Satuan
No. Lampiran
% % % % % % % %
Tabel 62 Tabel 63 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68
% % Posyandu % per 100 balita Desa % Poskesdes
Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73
Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk
Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74
NO
INDIKATOR
136 137 138 139 140 141 142 143 144 145
Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Gizi Jumlah Tenaga Kesmas Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Teknisi Medis Jumlah Fisioterapis
D.3 146 147 148
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
L #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
P #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
ANGKA/NILAI L+P #REF! Orang #REF! Orang #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
#REF! Rp #REF! % #REF! Rp
Satuan
No. Lampiran Tabel 74 Tabel 75 Tabel 75 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 77 Tabel 78 Tabel 78
Tabel 79 Tabel 79 Tabel 79
RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 NO
INDIKATOR
L
ANGKA/NILAI L+P
P
Satuan
No. Lampiran
A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah
6,038,333 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan
1156 Desa/Kel
Tabel 1
3 Jumlah Penduduk
881,123
870,919
1,663,906 Jiwa
Tabel 2
5.5 Jiwa
Tabel 1
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 5 Kepadatan Penduduk /Km2
0.3 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan
86.1
Tabel 2
101.2
Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+
42.9
41.0
39.1 %
Tabel 4
25.4
23.0
24.2 %
Tabel 5
13,559
11,901
33,104 Bayi
Tabel 6
13.9
11.9
B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan)
12.0
Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati
222
211
472 Bayi
Angka Kematian Bayi (dilaporkan)
16.4
17.7
14.3 per 1.000 KH
Jumlah Balita Mati
356
348
847 Balita
Tabel 7
Angka Kematian Balita (dilaporkan)
26.3
29.2
25.6 per 1.000 KH
Tabel 7
Tabel 7
13 Tabel 7
14 15 16 Jumlah Kematian Ibu
81
Ibu
Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
244.7
per 100.000 KH
Tabel 8
B.2 Angka Kesakitan 18 AFP Rate (non polio) < 15 th
2.34 per 100.000 pend <15thn
Tabel 9
19 Angka Insidens TB Paru
360
284
225.31 per 100.000 penduduk
Tabel 10
Angka Prevalensi TB Paru
366
290
229.40 per 100.000 penduduk
Tabel 10
4.21 per 100.000 penduduk
Tabel 10
20 21 Angka kematian akibat TB Paru
0
0
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR)
NA
NA
72.21
%
Success Rate TB Paru
NA
NA
84.00 %
Tabel 12
1.1011285 1.1835308 6.3260634 %
Tabel 13
Tabel 11
23 24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 25 Jumlah Kasus Baru HIV
NA
NA
146 Kasus
Tabel 14
Jumlah Kasus Baru AIDS
NA
NA
247 Kasus
Tabel 14
Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya
NA
NA
1,658 Kasus
Tabel 14
26 27 28 Jumlah Kematian karena AIDS
16
25
41 Jiwa
Tabel 14
29 Donor darah diskrining positif HIV
NA
NA
NA
%
Tabel 15
56.86 %
Tabel 16
30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani
69.02
61.81
31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler)
68
58
126 Kasus
Tabel 17
Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler)
294
183
477 Kasus
Tabel 17
62
41
32 33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR)
36 per 100.000 penduduk
Tabel 17
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun
12.71
12.86
12.77 %
Tabel 18
6.47 %
Tabel 18
3.92 per 10.000 Penduduk
Tabel 19
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta
6.91
5.81
NA
NA
36 Angka Prevalensi Kusta 37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB)
0.00
0.00
154.55 %
Tabel 20
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB)
0.00
0.00
91.30 %
Tabel 20
0
0
38 39 Jumlah Kasus Difteri
0 Kasus
Tabel 21
0 %
Tabel 21
40 Case Fatality Rate Difteri 41 Jumlah Kasus Pertusis
0
0
0 Kasus
Tabel 21
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum)
0
0
0 Kasus
Tabel 21
0 %
Tabel 21
0
0
0 Kasus
Tabel 21
0 %
Tabel 21
42 43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 46 Jumlah Kasus Campak
21
8
29 Kasus
Tabel 22
47 Case Fatality Rate Campak
0 %
Tabel 22
0 Kasus
Tabel 22
48 Jumlah Kasus Polio
0
0
49 2
2
Incidence Rate DBD
Jumlah Kasus Hepatitis B
0.00
0.00
Case Fatality Rate DBD
3.23
5.88
4 Kasus
Tabel 22
50 10.70 per 100.000 penduduk
Tabel 23
51 4.49 %
Tabel 23
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence)
NA
NA
11.14 per 1.000 penduduk
Tabel 24
53 Case Fatality Rate Malaria
0.00
0.00
Angka Kesakitan Filariasis
0
0
67
60
0.00 %
Tabel 24
54 1 per 100.000 penduduk
Tabel 25
B.3 Status Gizi 55 Bayi baru lahir ditimbang
79 %
Tabel 26
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)
1.00
1.06
1.49 %
Tabel 26
Balita Gizi Baik
92.96
94.17
93.41 %
Tabel 27
Balita Gizi Kurang
65.11
64.57
5.74 %
Tabel 27
0.18
0.13
0.17 %
Tabel 27
Kunjungan Ibu Hamil (K1)
93
%
Tabel 28
Kunjungan Ibu Hamil (K4)
81.75
%
Tabel 28
Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan
78.89
%
Tabel 28
57 58 59 Balita Gizi Buruk
C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 60 61 62 63 Pelayanan Ibu Nifas
80.38
%
Tabel 28
Ibu hamil dengan imunisasi TT2+
78.80
%
Tabel 29
Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3
79.85
%
Tabel 30
Bumil Risti/Komplikasi ditangani
27.43
%
Tabel 31
64 65 66 67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani
33.14
29.91
28.11 %
Tabel 31
Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) Balita ditimbang Balita berat badan naik Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut
55.43 34.07
48.19 33.39 70.50
84.60 0.86 24.35
82.89 78.33 23.01
11.71 3.50 17.28 39.74 56 3 100.00 77.57
11.14 3.19 14.49 41.09 54 3 100.00 77.55
51.15 % 34.28 % % 14.39 % 45.96 % 94.61 % 92.71 % 66.80 % 56.66 % 84.50 % 5.09 % 14.76 % 3.34 % 37.33 % 40.13 % 74 % 3 % 98.48 % 88.63 %
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
68.65
64.14
60.02 %
Tabel 47
73.66
77.13
70.58 33.21 84.62 0.27 33.87 72.09 40.66 33.07
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas 99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 105 Gross Death Rate (GDR) di RS 106 Nett Death Rate (NDR) di RS 107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 108 Length of Stay (LOS) di RS 109 Turn of Interval (TOI) di RS
0.28
0.26
41.17 33.54
40.14 32.63
33.54
32.63
Keadaan Lingkungan Rumah Sehat Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Keluarga dengan sumber air minum terlindung Keluarga memiliki Jamban Sehat Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat TUPM Sehat Institusi dibina kesehatan lingkungannya
D. D.1 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Perawatan Jumlah Puskesmas non-Perawatan Jumlah Apotek Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita Jumlah Desa Siaga Desa Siaga Aktif Jumlah Poskesdes
D.2 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Rasio Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter Umum Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Gizi Jumlah Tenaga Kesmas Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Teknisi Medis Jumlah Fisioterapis
D.3 Pembiayaan Kesehatan 146 Total Anggaran Kesehatan 147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 148 Anggaran Kesehatan Perkapita
sekolah sekolah % %
48 49 51 52 49 49 53 53
33.07 %
Tabel 53
41.77
39.49
45.53 %
Tabel 55
100.00 96.62
100.00 75.24
100.00 % 67.29 %
Tabel 56
0.27
0.23
1.23 %
6.53
0.85
1.78 %
0.07
0.19
0.66 %
77.47 1.75 1.57 0.75
91.67 2.25 1.78 1.52
Tabel 56 Tabel 56 Tabel 57
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-PHBS C.4 111 112 113 114 115 116 117 118
% % %
32 32 32 35 35 36 36 37 38 39 39 41 42 43 44 44 44 45 46
86.98 % 2.04 % 1.67 per 100.000 pasien keluar 1.11 per 100.000 pasien keluar 25.94 % 1.63 Hari 4.64 Hari
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
#REF! %
Tabel 61
53.48 % 44.96 % 80.50 % 65.17 % 63.23 % 60.75 % 65.00 % 55.09 %
Tabel 62 Tabel 63 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! 2,177.00 40.19 0.54 547.00 61.79 316.00 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
% % Posyandu % per 100 balita Desa % Poskesdes
#REF! Orang #REF! per 100.000 penduduk #REF! Orang #REF! per 100.000 penduduk #REF! Orang #REF! Orang #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
#REF! Rp #REF! % #REF! Rp
57 58 58 59 59 60 60 60
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
70 70 70 70 70 71 71 72 72 72 73 73 73
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
74 74 74 74 74 75 75 75 76 76 77 77 78 78
Tabel 79 Tabel 79 Tabel 79
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
2 1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV 1
LUAS WILAYAH (km2) 3
359.4 11,595.6 6,942.0 5,779.1 759,558 5,060.0 247.1 4,197 5,229,519 6,426.8 8,648.0 6,038,332.5
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota Tahun 2012
JUMLAH DESA
KELURAHAN
DESA+KEL.
4
5
6
30 172 195 143 82 80 26 86 75 117 117 1123
20 6 0 0 0 0 3 1 1 2 0 33
50 178 195 143 82 80 29 87 76 119 117 1156
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH RUMAH TANGGA
7
8
369,740 380,785 189,957 99,473 119,546 76,854 59,690 100,463 108,258 86,468 72,672 1,663,906
65,663 72,307 37,256 19,397 25,924 11,874 12,158 25,015 17,568 17,589 304,751
RATA-RATA KEPADATAN JIWA/RUMAH PENDUDUK TANGGA per km2 9
10
5.63 5.27 5.10 5.13 4.61 6.47 4.91 4.02 4.92 4.13 5.46
1,028.66 32.84 27.36 17.21 0.16 15.19 241.55 23.93 0.02 13.45 8.40 0.28
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1 2 1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PENDUDUK 0-4 3 4 369,740 23,786 380,785 189,957 18,162 99,473 6,746 119,546 7,333 76,854 56,031 59,690 4,208 100,463 100,154 108,258 86,468 7,903 72,672 5,051 1,663,906 229,374
5-14 5 34,584
LAKI-LAKI 15-44 45-64 6 7 92,286 25,168
>=65 8 7,531
17,729 13,404 14,540 80,262 7,492 6,503
17,628 22,409 26,953 159,282 13,491 12,360
20,698 16,583 6,635 1,589 7,198 2,012 59,706 27,723 3,337 811 18,487 9,186
10,283 9,582 194,379
19,983 14,781 379,173
5,613 1,123 5,867 1,856 152,709 68,414
JUMLAH 0-4 9 10 183,355 22,986 NA 90,800 17,418 50,783 6,617 58,036 7,219 382,983 54,250 29,339 4,153 3,785 50,321 NA 44,905 5,067 37,137 4,832 881,123 172,863
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota Tahun 2012 Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar:
1,752,042
5-14 11 33,493 16,589 12,327 13,818 76,238 7,320 6,412 9,864 9,168 185,229
PEREMPUAN 15-44 45-64 12 13 95,926 26,848 17,190 22,110 27,438 162,676 14,205 11,022
RASIO BEBAN TANGGUNGAN >=65 14 7,132
19,093 16,930 6,039 1,597 6,675 1,818 58,668 27,491 3,647 1,026 17,925 9,545
20,310 5,110 1,212 14,143 5,615 1,777 385,020 149,620 68,528
JUMLAH 15 186,385 NA 87,220 48,690 56,968 379,278 30,351 4,929 NA 41,563 35,535 870,919
16 53.91 NA 138.60 73.93 68.47 73.13 72.12 304.58 NA 69.49 79.85 86.15
RASIO JENIS KELAMIN 17 98.37 NA 104.10 104.30 101.87 100.98 96.67 76.79 NA 108.04 104.51 101.17
TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1
2
3
4
5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
104,891 97,449 92,414 80,844 73,565 71,669 62,465 51,577 46,326 40,507 35,589 24,976 19,605 12,654 9,426 10,492
98,543 93,138 88,646 79,588 73,491 72,433 63,167 54,821 47,087 42,403 36,013 25,319 20,297 12,909 10,227 11,375
203,434 190,587 181,060 160,432 147,056 144,102 125,632 106,398 93,413 82,910 71,602 50,295 39,902 25,563 19,653 21,867
834,449
829,457
1,663,906
JUMLAH
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota Tahun 2012
TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
2 1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV 1
LAKI-LAKI MELEK JUMLAH HURUF 3
4
NA NA NA 36,221 922 NA 27,852 24,967 20,062 19,828 NA NA 34,921 853 NA 119,056 46,570
Sumber:Kantor Dinas Pendidikan Kabupeten/Kota Tahun 2012
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN MELEK MELEK % JUMLAH % JUMLAH % HURUF HURUF 5
6
2.55 89.64 98.83
2.44 39.12
NA NA NA 34,855 NA 33,150 19,678 NA NA 31,583 NA 119,266
7
8
985
2.83
30,137 19,216
90.91 97.65
864
2.74
51,202
42.93
9
NA NA NA 71,076 NA 61,002 39,740 NA NA 66,504 NA 238,322
10
11
1,907
2.68
55,104 39,044
90.33 98.25
1,717
2.58
97,772
41.03
TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 LAKI-LAKI NO
KABUPATEN/KOTA
2
1
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
3
4
PEREMPUAN
SD/MI
SMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
5
6
7
AK/ UNIVER DIPLO JUMLAH SITAS MA 8
9
10
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
11
12
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
SD/MI
SMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLO MA
13
14
15
16
UNIVER JUMLAH SITAS 17
18
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MI
SMP/ MTs
19
20
21
22
AK/ SMA/ SMK/ DIPLO UNIVERSITAS JUMLAH MA MA 23
24
25
26
1
KOTA AMBON
NA
NA
NA
2
MALUKU TENGAH
NA
NA
NA
3
SERAM BAGIAN BARAT
4
SERAM BAGIAN TIMUR
5
BURU
6 7 8
MALUKU TENGGARA
NA
NA
9
MALUKU TENGGARA BARAT
NA
NA
NA 4,491
8,061
12,132
3,975
2,532
BURU SELATAN
3,368
2,530
7,680
4,915
KOTA TUAL
4,618
0
6,551
3,870
10 KEPULAUAN ARU
513
328
32,032
7,242
968
1,148
4,295
1,563
0
9,297
11,637
2,895
1,986
281
334
30,729
27,851
10,688
5,694
8,985
3,424
20,897
4,725
0
6,609
3,905
3,517
333
509
4,339
1,577
0
NA
60,880
62,410
11,975
16,973
4,939
5,122
38,338
29,733
19,008
8,166
4,377
11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
NA 4,299
166,676
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Tahun
73,001
5,853
247,456
17,358
23,769
6,870
4,518
794
643
62,742
33,150
14,056
8,224
16,665
8,339
10,759
1,301
1,657
61,001
21,155
9,343
0
13,160
7,775
8,634
3,140
0
42,052
NA
60,592
59,465
11,853
16,283
4,599
39,084
26,507 14,441
8,062
5,846
NA 73,357
NA 8,790
166,700
NA
NA NA 121,472
121,875
23,828
33,256
147,457
77,422
56,240
9,538
13,184
10,223
NA 80,304
74,456
10,253
6,689
251,734
333,376 NA
153,661
33,449
18,419
12,523
499,171
TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 JUMLAH KELAHIRAN NO
KABUPATEN/KOTA
LAKI-LAKI
PUSKESMAS HIDUP
Kabupaten/Kota 1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV 1
puskesmas 22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN)
4
3,705 NA 1,648 930 1,268 684 674 1,947 1,320 799 584 13,559
PEREMPUAN MATI
HIDUP + MATI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP + HIDUP MATI MATI
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
5
6
7
8
9
10
11
12
10 NA 0 9 19 45 11 24 44 16 13 191
3,715 NA 1,648 939 1,287 729 685 1,971 1,364 815 597 13,750
3,282 NA 2,047 883 1,094 757 578 568 1,303 775 614 11,901
8 NA 0 10 12 38 7 1 35 14 18 143
3,290 NA 2,047 893 1,106 795 585 569 1,338 789 632 12,044
6,987 7,644 3,695 1,813 2,362 1,441 1,252 2,515 2,623 1,574 1,198 33,104
18 67 0 19 31 83 18 25 79 30 31 401
7,005 7,711 3,695 1,832 2,393 1,524 1,270 2,540 2,702 1,604 1,229 33,505
13.89
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
11.87
11.97
TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 JUMLAH KEMATIAN NO
1
KABUPATEN/KOTA
LAKI - LAKI
PEREMPUAN
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
4
5
6
7
8
9
PUSKESMAS
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
24 NA 7 0 35 20 6 96 24 2 8 222
10 NA 0 0 15 25 0 55 28 0 1 134
16.37
9.88
34 NA 7 0 50 45 6 151 52 2 9 356 26.26
22 NA 3 0 32 17 9 90 29 4 5 211 17.73
9 NA 0 0 17 21 0 55 31 0 4 137 11.51
LAKI - LAKI + PEREMPUAN BAYI ANAK BALITA 10
31 NA 3 0 49 38 9 145 60 4 9 348 29.24
11
12
46 39 10 0 67 37 15 186 53 6 13 472
19 104 0 0 32 46 0 110 59 0 5 375
65 143 10 0 99 83 15 296 112 6 18 847
14.26
11.33
25.59
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR HIDUP
KEMATIAN IBU HAMIL
KEMATIAN IBU BERSALIN
KEMATIAN IBU NIFAS
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
JUMLAH 20
1
KOTA AMBON
22
6,987
0
0
0
0
0
1
1
2
0
0
0
0
0
1
1
2
2
MALUKU TENGAH
31
7,644
0
0
0
3
0
0
0
10
0
0
0
2
0
0
0
15
3
SERAM BAGIAN BARAT
17
3,695
0
0
0
0
0
7
0
7
0
0
0
0
0
7
0
7
4
SERAM BAGIAN TIMUR
16
1,813
0
0
0
0
0
17
0
17
0
0
0
0
0
17
0
17
5
BURU
10
2,362
0
2
1
3
0
0
1
1
0
1
0
1
0
3
2
5
6
BURU SELATAN
12
1,441
0
0
0
0
1
5
2
8
0
0
0
0
1
5
2
8
7
KOTA TUAL
8
1,252
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
MALUKU TENGGARA
15
2,515
0
7
0
7
0
0
0
0
0 0
0
0
0
0
7
0
7
9
MALUKU TENGGARA BARAT
11
2,623
0
1
1
2
0
0
1
1
0
1
2
3
0
2
4
6
10 KEPULAUAN ARU
22
1,574
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
11 MALUKU BARAT DAYA
12
1,198
0
0
0
0
0
3
2
5
0 0
0
0
0
0
3
2
5
176
33,104
0
10
2
15
1
33
7
51
0
2
2
6
1
45
11
81
JUMLAH PROV ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
244.68
TABEL 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
AFP RATE (NON POLIO) 6
3
4
5
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
97,186 128,863 66,326 38,855 41,268 23,204 21,706 36,731 40,743 32,323 27,296 554,501
6 1 0 1 1 1 0 1 2 0 0 13
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS
6.17 0.78 2.57 2.42 4.31 2.72 4.91
2.34
TABEL 10 JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 JUMLAH KASUS TB PARU NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH PENDUDUK L 4
KASUS BARU
KASUS LAMA
KASUS BARU + KASUS LAMA
PREVALENSI (PER 100.000 PENDUDUK)
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
439
323
776
NA
NA
16
1
KOTA AMBON
22
369,740
791
584
1,375
13
19
32
804
603
1,407
2
MALUKU TENGAH
31
3
SERAM BAGIAN BARAT
17
94,830
95127
380,785
419
306
725
2
2
4
421
308
729
NA
NA
800
NA
NA
18
189,957
184
143
327
0
1
1
184
144
328
194
151
399
NA
NA
4
SERAM BAGIAN TIMUR
16
50,783
48,690
6
99,473
91
95
186
3
4
7
94
99
193
185
203
209
NA
NA
5
BURU
10
7
119,546
81
61
142
2
3
5
83
64
147
NA
NA
251
NA
NA
6
BURU SELATAN
12
35,015
0
41,839
76,854
47
50
97
1
0
1
48
50
98
137
120
161
NA
NA
7
KOTA TUAL
8
0
29,339
30,351
59,690
92
73
165
4
2
6
96
75
171
327
247
125
NA
NA
8
MALUKU TENGGARA
9
15
50,011
50,452
100,463
115
109
224
1
1
116
109
225
232
216
211
NA
NA
0
11
54,781
53,477
108,258
170
134
304
4
0 5
9
MALUKU TENGGARA BARAT
9
174
139
313
318
260
227
NA
NA
4
10 KEPULAUAN ARU
22
44,905
41,563
86,468
72
76
148
2
0
2
74
76
150
165
183
182
NA
NA
8
11 MALUKU BARAT DAYA
12
37,137
35,535
72,672
28
28
56
0
0
0
28
28
56
NA
NA
153
NA
NA
2
1,663,906
2,090
1,659
3,749
32
36
68
2,122
1,695
3,817
365.85
290.46
229.40
NA
NA
70
360.3
284.3
225.3
JUMLAH PROV ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK
176
183,221 186,519
L+P
580,022 583,553
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: #######
KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK
4.21
TABEL 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 TB PARU
JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
KLINIS
BTA (+) L+P
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) L P L+P
12
13
14
1
KOTA AMBON
22
NA
NA
776
NA
NA
4,727
285
203
488
NA
NA
62.85
2
MALUKU TENGAH
31
NA
NA
800
NA
NA
7,883
366
250
616
NA
NA
77.03
3
SERAM BAGIAN BARAT
17
NA
NA
399
NA
NA
3,040
171
134
305
NA
NA
76.46
4
SERAM BAGIAN TIMUR
16
NA
NA
209
NA
NA
917
85
88
173
NA
NA
82.82
5
BURU
10
NA
NA
251
NA
NA
306
49
36
85
NA
NA
33.86
6
BURU SELATAN
12
NA
NA
161
NA
NA
672
41
35
76
NA
NA
47.09
7
KOTA TUAL
8
NA
NA
125
NA
NA
141
55
50
105
NA
NA
83.77
8
MALUKU TENGGARA
15
NA
NA
211
NA
NA
1,965
104
103
207
NA
NA
98.12
9
MALUKU TENGGARA BARAT
11
NA
NA
227
NA
NA
1,849
155
124
279
NA
NA
122.72
10 KEPULAUAN ARU
22
NA
NA
182
NA
NA
461
66
71
137
NA
NA
75.45
11 MALUKU BARAT DAYA
12
NA
NA
153
NA
NA
145
27
25
52
NA
NA
34.07
176
NA
NA
3,494
NA
NA
22,106
1,404
1,119
2,523
NA
NA
72.21
JUMLAH PROV
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
15
TABEL 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 TB PARU BTA (+) DIOBATI L P
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
4
5
6
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
285 366 171 85 49 41 55 104 155 66 27 1,404
203 250 134 88 36 35 50 103 124 71 25 1,119
488 616 305 173 85 76 105 207 279 137 52 2,523
JUMLAH
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
L+P
JUMLAH JUMLAH
Jumlah L yang JUMLAH diobati 7
407 526 320 141 182 14 110 266 245 128 99 2,438
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
KESEMBUHAN P
L+P
PENGOBATAN LENGKAP P
L
ANGKA KESUKSESAN (SUCCESS RATE/SR)
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
280 468 165 17 179 8 65 239 182 89 40 1,732
68.80 88.97 51.56 12.06 98.35 57.14 59.09 89.85 74.29 69.53 40.40 71.04
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
72 28 43 107
17.69 5.32 13.44 75.89
6 6 23 27 3 1 316
42.86 5.45 8.65 11.02 2.34 1.01 12.52
L+P 21
86.49 94.30 65.00 87.94 98.35 100 64.55 98.50 85.31 71.88 41.41 84.00
TABEL 13 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
JUMLAH BALITA
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS L
P
1
2
3
4
5
23,645
23,138
1
KOTA AMBON
22
2
MALUKU TENGAH
31
20,287
3
SERAM BAGIAN BARAT
17
4
SERAM BAGIAN TIMUR
5
BURU
6
BURU SELATAN
12
57,015
58,295
7
KOTA TUAL
8
3,107
8
MALUKU TENGGARA
15
6,457
9
MALUKU TENGGARA BARAT
11
9,293
10 KEPULAUAN ARU
22
11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
L+P 6
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L+P 7
8
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
9
10
11
12
13
14
3.7
144
15
2,365
2,314
4,678
58
20,612
40,899
2,029
2,061
4,090
NA
NA
55
1.34
8,384
9,656
18,040
838
966
1,804
NA
NA
778
43.13
16
4,695
4,884
9,579
10
NA
NA
12,545
470
488
2.45
86
46,783
3.08
958
NA
NA
250
26.10
1,255
NA
NA
66
5.26
5,830
11,531
NA
NA
304
2.64
311
323
633
5
0.79
13,535
646
708
1,354
NA
34
2.51
4,047
13,340
929
405
1,334
32
3.44
37
9.1
69
5.17
4,395
6,591
10,986
440
659
1,099
65
14.79
44
6.7
109
9.92
12
5,303
6,111
11,414
530
611
1,141
NA
NA
NA
76
6.66
176
142,581
143,638
298,764
14,258
14,364
29,876
157
1,890
6.33
NA
NA
115,310
5,702
3,226
6,333
7,078
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
2
0.64
3
0.9
NA
1.10
170
1.18
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 JUMLAH KASUS BARU HIV
AIDS
INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA L P L+P
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
58 7 7 2 8 1 4 16 8 33 2 146
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
119 19 4 4 3 7 23 41 6 18 3 247
NA 0 0 NA 0 0 NA 0 0 NA 0 NA
NA 0 0 NA 0 0 NA 0 0 NA 0 NA
768 0 0 47 0 0 31 0 0 812 0 1,658
10 0 0 1 0 0 2 0 0 3 0 16
15 0 0 0 0 0 6 0 0 4 0 25
25 0 0 1 0 0 8 0 0 7 0 41
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
L+P
TABEL 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO 1
JUMLAH
UNIT TRANSFUSI DARAH 2
JUMLAH PENDONOR
L
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
JUMLAH
DONOR DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA P L+P % JUMLAH % JUMLAH %
L
POSITIF HIV P JUMLAH %
L+P JUMLAH %
JUMLAH
%
11
12
13
14
15
16
17
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
TABEL 16 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 DIARE NO 1
KABUPATEN/KOTA 2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
JUMLAH PENDUDUK
PUSKESMAS
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
DIARE DITANGANI P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
183,221 NA 94,830 50,783 NA 35,015 29,339 50,011 54,781 44,905 37,137 580,022
186,519 NA 95,127 48,690 NA 41,839 30,351 50,452 53,477 41,563 35,535 583,553
369,740 380,785 189,957 99,473 119,546 76,854 59,690 100,463 108,258 86,468 72,672 1,663,906
7750 NA 4011 2148 NA 1481 1241 2115 2317 1899 1571 24,535
7890 NA 4024 2060 NA 1770 1284 2134 2262 1758 1503 24,684
15,640 16,107 8,035 4,208 5,057 3,251 2,525 4,250 4,579 3,658 3,074 70,383
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
5,625 4,430 NA NA NA 321 946 2,115 1,262 1,899 336 16,934
72.58
21.67 76.23 99.98 54.46 99.97 69.02
4,131 4,055 NA NA NA 123 1,284 2,134 1,519 1,386 626 15,258
52.36
6.95 100 99.99 67.15 78.83 61.81
9,756 8,485 3,211 1,756 2,861 444 2,230 4,249 2,781 3,285 962 40,020
62.38 52.68 39.96 41.73 56.58 13.66 88.32 99.99 60.73 89.81 31.29 56.86
TABEL 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 KASUS BARU NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
PUSKESMAS
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN L P L+P L P L+P L
JUMLAH P
L+P
L
0-14 TAHUN P L+P
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah ≥ 15 TAHUN L P L+P
PB + MB
L
JUMLAH P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
KOTA AMBON
22
0
0
0
5
4
9
5
4
9
8
5
13
43
38
81
51
43
94
56
47
103
2
MALUKU TENGAH
31
0
3
3
4
4
8
4
7
11
4
2
6
57
26
83
61
28
89
65
35
100
3
SERAM BAGIAN BARAT
17
0
1
1
3
1
4
3
2
5
1
1
2
15
12
27
16
13
29
19
15
34
4
SERAM BAGIAN TIMUR
16
0
1
1
11
11
22
11
12
23
6
1
7
39
23
62
45
24
69
56
36
92
5
BURU
10
1
0
1
2
1
3
3
1
4
6
3
9
22
8
30
28
11
39
31
12
43
6
BURU SELATAN
12
0
2
2
9
12
21
9
14
23
8
4
12
14
11
25
22
15
37
31
29
60
7
KOTA TUAL
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
MALUKU TENGGARA
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
6
16
10
6
16
10
6
16
9
MALUKU TENGGARA BARAT
11
6
3
9
18
13
31
24
16
40
5
5
10
41
30
71
46
35
81
70
51
121
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
24
10
34
0
10 KEPULAUAN ARU
22
11 MALUKU BARAT DAYA
12
1
0
1
8
2
10
9
2
11
0
0
0
15
8
23
15
8
23
176
8
10
18
60
48
108
68
58
126
38
21
59
256
162
418
294
183
477
JUMLAH PROV
0
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
362
241
603
62.41
41.30
36.24
TABEL 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO 1
KECAMATAN 2
PUSKESMAS 3
1 KOTA AMBON 22 2 MALUKU TENGAH 31 3 SERAM BAGIAN BARAT 17 4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 5 BURU 10 6 BURU SELATAN 12 7 KOTA TUAL 8 8 MALUKU TENGGARA 15 9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 10 KEPULAUAN ARU 22 11 MALUKU BARAT DAYA 12 JUMLAH PROV 176
PENDERITA KUSTA L
P
L+P
4
5
6
56 65 19 56 31 31 0 10 70 0 24 362
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
47 35 15 36 12 29 0 6 51 0 10 241
103 100 34 92 43 60 0 16 121 0 34 603
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 7
8
8 4 1 6 7 8 0 0 11 0 1 46
14.29 6.15 5.26 10.71 22.58 25.81
15.71 4.17 12.71
9
10
5 5 2 2 3 6 0 0 8 0 0 31
10.64 14.29 13.33 5.56 25.00 20.69
15.69
12.86
11
12
13 9 3 8 10 14 0 0 19 0 1 77
12.62 9.00 8.82 8.70 23.26 23.33
15.70 2.94 12.77
L JUMLAH
%
13
14
0 2 0 2 1 10 0 0 6 1 3 25
CACAT TINGKAT 2 P JUMLAH % 15
3.08 3.57 3.23 32.26
8.57 12.50 6.91
16
0 0 0 0 1 3 4 1 1 3 1 14
8.33 10.34 16.67 1.96 10.00 5.81
L+P JUMLAH
%
17
18
0 2 0 2 2 13 4 1 7 4 4 39
2.00 2.17 4.65 21.67 6.25 5.79 11.76 6.47
TABEL 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO 1
KABUPATEN/KOTA 2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
KASUS TERCATAT MB L P L+P
L
JUMLAH P
6
7
8
9
10
11
12
8 13 2 23 1 22 0 2 0 0 6 77
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
97 121 27 79 38 43 38 35 90 0 7 575
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
105 134 29 102 39 65 38 37 90 0 13 652
NA
NA
L
PB P
L+P
3
4
5
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
PUSKESMAS
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
L+P
3.92
TABEL 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN,KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 KUSTA (PB) NO 1
KABUPATEN/KOTA 2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
PUSKESMAS 3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
PENDERITA PB -1 L P L+P 4
5
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2 X = tahun data.
6
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
8 13 2 23 1 22 0 2 0 0 6 77
KUSTA (MB) RFT PB P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
PENDERITA MB -2 L P L+P
7
8
9
10
11
12
13
L
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
L+P
9 15 8 0 5 1 2 0 63 0 16 119
112.50 115.38 400.00 500.00 4.55
266.67 154.55
14
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
15
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
97 121 27 79 38 43 38 35 90 0 7 575
RFT MB P
L
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
16
17
18
19
20
21
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
121 113 40 11 58 0 36 18 92 0 36 525
124.74 93.39 148.15 13.92 152.63 94.74 51.43 102.22 514.29 91.30
TABEL 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
PUSKESMAS
DIFTERI JUMLAH KASUS L P L+P
PERTUSIS MENINGGAL
L
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM)
P
L+P
JUMLAH KASUS L P L+P
MENINGGAL
TETANUS NEONATORUM JUMLAH KASUS L P L+P
MENINGGAL
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
KOTA AMBON
22
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
MALUKU TENGAH
31
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
SERAM BAGIAN BARAT
17
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
SERAM BAGIAN TIMUR
16
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
BURU
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
BURU SELATAN
12
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
KOTA TUAL
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
MALUKU TENGGARA
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
MALUKU TENGGARA BARAT
11
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 KEPULAUAN ARU
22
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 MALUKU BARAT DAYA
12
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
176
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH PROV CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
TABEL 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 JUMLAH KASUS PD3I NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
CAMPAK JUMLAH KASUS L P L+P
POLIO MENINGGAL
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
KOTA AMBON
22
3
3
6
0
0
0
0
0
0
0
MALUKU TENGAH
31
3
0
3
0
0
0
0
0
0
0
3
SERAM BAGIAN BARAT
17
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
4
SERAM BAGIAN TIMUR
16
4
3
7
0
0
0
0
1
1
2
5
BURU
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
BURU SELATAN
12
3
1
4
0
0
0
0
0
1
1
7
KOTA TUAL
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
MALUKU TENGGARA
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
MALUKU TENGGARA BARAT
1
2
1 2
11
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 KEPULAUAN ARU
22
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 MALUKU BARAT DAYA
12
7
1
8
0
0
0
0
1
0
1
176
21
8
29
0
0
0
0
2
2
4
JUMLAH PROV CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
-
TABEL 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
1 KOTA AMBON 22 2 MALUKU TENGAH 31 3 SERAM BAGIAN BARAT 17 4 SERAM BAGIAN TIMUR 16 5 BURU 10 6 BURU SELATAN 12 7 KOTA TUAL 8 8 MALUKU TENGGARA 15 9 MALUKU TENGGARA BARAT 11 10 KEPULAUAN ARU 22 11 MALUKU BARAT DAYA 12 JUMLAH PROV 176 INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
10 0 0 0 6 0 45 30 2 0 0 93
9 0 0 0 2 0 34 39 1 0 0 85
0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 0 3
1 0 0 0 0 0 1 3 0 0 0 5
1 0 0 0 0 0 2 5 0 0 0 8
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 2.2 6.7 0.0 0.0 0.0 3.2
11.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 2.9 7.7 0.0 0.0 0.0 5.9
19 0 0 0 8 0 79 69 3 0 0 178 10.70
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
L+P 12
5.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 2.5 7.2 0.0 0.0 0.0 4.49
TABEL 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 MALARIA PENDERITA TANPA PEMERIKSAAN DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH SEDIAAN DARAH L L P L+P L P L+P
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
P
L+P
L
P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
KOTA AMBON
22
NA
NA
6,086
NA
NA
6,085
0
0
0
0.0
0.0
0.0
2
MALUKU TENGAH
31
NA
NA
14,987
NA
NA
11,660
0
0
0
0.0
0.0
0.0
3
SERAM BAGIAN BARAT
17
NA
NA
8,514
NA
NA
7,120
0
0
0
0.0
0.0
0.0
4
SERAM BAGIAN TIMUR
16
NA
NA
3,796
NA
NA
3,710
0
0
0
0.0
0.0
0.0
5
BURU
10
NA
NA
2,014
NA
NA
1,859
0
0
0
0.0
0.0
0.0
6
BURU SELATAN
12
NA
NA
411
NA
NA
385
0
0
0
0.0
0.0
0.0
7
KOTA TUAL
8
NA
NA
579
NA
NA
544
0
0
0
0.0
0.0
0.0
8
MALUKU TENGGARA
15
NA
NA
2,200
NA
NA
1,522
0
0
0
0.0
0.0
0.0
9
MALUKU TENGGARA BARAT
11
NA
NA
3,459
NA
NA
3,329
0
0
0
0.0
0.0
0.0
10 KEPULAUAN ARU
22
NA
NA
5,086
NA
NA
4,579
0
0
0
0.0
0.0
0.0
11 MALUKU BARAT DAYA
12
NA
NA
5,381
NA
NA
3,542
0
0
0
0.0
0.0
0.0
176
NA
NA
52,513
NA
NA
44,335
0
0
0
0.0
0.0
0.0
NA
NA
JUMLAH PROV
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
11.14
MENINGGAL
CFR L+P
TABEL 25 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 PENDERITA FILARIASIS NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
L+P
1
KOTA AMBON
22
0
0
0
0
0
0
2
MALUKU TENGAH
31
0
0
0
0
0
0
3
SERAM BAGIAN BARAT
17
0
0
0
0
0
0
4
SERAM BAGIAN TIMUR
16
0
0
0
0
0
0
5
BURU
10
0
0
0
0
0
0
6
BURU SELATAN
12
0
0
0
0
0
0
7
KOTA TUAL
8
0
0
0
0
0
0
8
MALUKU TENGGARA
15
0
0
0
0
0
0
9
MALUKU TENGGARA BARAT
11
0
0
0
0
0
0
10 KEPULAUAN ARU
22
0
0
0
0
0
0
11 MALUKU BARAT DAYA
12
8
9
17
8
9
17
176
8
9
17
8
9
17
JUMLAH PROV
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK PROV Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
1.02
TABEL 26 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
L
L
P
L+P
3
4
5
6
JUMLAH 7
3,705
6,987
3,705
1
KOTA AMBON
22
2
MALUKU TENGAH
31
3
SERAM BAGIAN BARAT
17
4
SERAM BAGIAN TIMUR
16
5
BURU
10
6
BURU SELATAN
12
7
KOTA TUAL
8 9
3,282
JUMLAH 9
8
100
3,282
%
JUMLAH 11
10
100
%
JUMLAH 13
12
% 14
L+P %
JUMLAH 15
16
JUMLAH 17
% 18
6,987
100
NA
NA
182
2.60
7,644
100
NA
NA
33
0.43
2
2
4 NA
NA
NA
2,047
3,695
NA
NA
930
883
1,813
1,268
1,094
2,362
684
757
1,441
559
81.73
611
8
674
578
1,252
674
100
MALUKU TENGGARA
15
1,947
568
2,515
1,947
100
MALUKU TENGGARA BARAT
11
1,320
1,303
2,623
10 KEPULAUAN ARU
22
799
775
1,574
634
79.35
563
73
1,197
76.05
16
2.52
14
2.49
30
2.51
11 MALUKU BARAT DAYA
12
584
614
1,198
584
100
614
100
1,198
100
1
0.17
2
0.33
3
0.25
13,559 11,901 33,104
9,033
66.62
7,084
59.52 26,101
79
90
1.00
75
1.06
389
1.49
176
1,648
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
NA
%
BBLR P
L
7,644
JUMLAH PROV
NA
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P L+P
930
100
NA
868
NA 98
1,798
99.17
NA
NA
2,340
99.07
NA
NA
9
0.38
81
1,170
81.19
25
4.47
26
4.26
51
4.36
578
100
1,252
100
17
2.52
7
1.21
24
1.92
568
100
2,515
100
2
0.10
1
0.18
3
0.12
NA
NA
NA
NA
27
23
50
TABEL 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 BALITA NO
KABUPATEN/KOTA
BALITA DITIMBANG
PUSKESMAS
GIZI LEBIH L
L 1
2
P
GIZI BAIK
P
L+P
JUMLAH
%
7
8
L+P
L
JUMLAH
%
JUMLAH
%
9
10
11
12
GIZI KURANG
P
JUMLAH
%
L+P
JUMLAH
%
15
16
L
JUMLAH
%
JUMLAH
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
3
4
5
6
13
14
17
18
1
KOTA AMBON
22
14,684
15,989
30,673
99
0.7
101
0.6
200
0.7
14,193
96.7
15,508
97.0
29,701
96.8
391
2.7
379
2.4
770
2.5
1
0.0
1
0.0
2
0.0
2
MALUKU TENGAH
31
12,865
12,660
25,525
38
0.3
33
0.3
71
0.3
11,713
91.0
11,605
91.7
23,318
91.4
1,081
8.4
989
7.8
2,070
8.1
33
0.3
33
0.3
66
0.3
3
SERAM BAGIAN BARAT
17
6,332
7,084
13,416
12
0.2
15
0.2
27
0.2
5,956
94.1
6,681
94.3
12,637
94.2
352
5.6
377
5.3
729
5.4
12
0.2
11
0.2
23
0.2
4
SERAM BAGIAN TIMUR
16
1,835
1,946
3,781
19
1.0
28
1.4
47
1.2
1,589
86.6
1,661
85.4
3,250
86.0
223
12.2
256
13.2
479
12.7
4
0.2
1
0.1
5
0.1
5
BURU
10
NA
NA
209
5.0
3,738
88.7
250
5.9
18
0.4
6
BURU SELATAN
12
844
902
297
17.0
672
79.6
720
79.8
1,392
79.7
51
2.9
4
0.5
2
0.2
6
0.3
7
KOTA TUAL
8
2,578
2,747
3
0.1
3
0.1
6
0.1
8
MALUKU TENGGARA
15
5,272
5,308
9
MALUKU TENGGARA BARAT
11
4,563
4,047
10 KEPULAUAN ARU
22
2,757
11 MALUKU BARAT DAYA
12
4,928
JUMLAH PROV
176
56,658
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
4,215
NA
143
16.9
5,325
2
10,580
110
8,610
2,613 5,725
119,894
59,021
1,746
NA
NA
NA
154
17.1
0.1
4
0.1
6
0.1
2,548
98.8
2,725
99.2
5,273
2.1
103
1.9
213
2.0
5,056
95.9
5,097
96.0
10,153
7
0.2
7
0.2
14
0.2
4,448
97.5
4,433
109.5
5,370
99
3.6
94
3.6
193
3.6
2,176
78.9
2,043
10,653
27
0.5
20
0.3
47
0.4
4,320
87.7
5,109
556
1.0
559
0.9
1,324
1.1
52,671
93.0
55,582
19
GIZI BURUK
P %
NA
NA 25
3.0
99.0
25
96.0
106
8,881
103.1
78.2
4,219
89.2
9,429
94.2
111,991
NA
NA
26
2.9
1.0
15
0.5
40
0.8
2.0
108
2.0
214
2.0
83
1.8
92
2.3
175
2.0
25
0.5
10
0.2
35
0.4
78.6
466
16.9
467
17.9
933
17.4
16
0.6
9
0.3
25
0.5
88.5
575
11.7
590
10.3
1,165
10.9
6
0.1
6
0.1
12
0.1
93.4
3,327
65.1
3,299
64.6
6,876
5.7
104
0.2
76
0.1
198
0.2
TABEL 28 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 IBU HAMIL NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
JUMLAH
K1
%
K4
%
4
5
6
7
8
8,213 10,050 5,379 2,609 3,023 1,974 1,526 2,717 2,739 1,728 1,930 41,888
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
8,133 8,983 4,764 2,263 2,802 1,693 1,431 2,717 2,732 1,728 1,897 39,143
99.03 89.38 88.57 86.74 92.69 85.76 93.77 100 99.74 100 98.29 93.45
7,385 8,036 4,111 2,117 2,400 1,387 1,322 2,507 2,400 1,110 1,469 34,244
89.92 79.96 76.43 81.14 79.39 70.26 86.63 92.27 87.62 64.24 76.11 81.75
IBU BERSALIN DITOLONG JUMLAH NAKES 9
7,843 9,569 5,021 2,510 2,886 1,441 1,454 2,602 2,551 1,648 1,842 39,367
%
JUMLAH
10
11
12
6,935 7,577 3,677 1,832 2,251 869 1,141 2,133 2,195 1,146 1,300 31,056
88.42 79.18 73.23 72.99 77.99 60.31 78.47 81.98 86.04 69.54 70.58 78.89
7,840 9,569 5,004 2,510 2,886 1,783 1,454 2,596 2,551 1,648 1,842 39,683
IBU NIFAS MENDAPAT YANKES
%
13
14
6,812 7,598 3,520 1,816 2,360 1,406 1,263 2,514 2,281 1,049 1,278 31,897
86.89 79.40 70.34 72.35 81.77 78.86 86.86 96.84 89.42 63.65 69.38 80.38
TABEL 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN/KOTA 2
KOTA AMBON MALUKU TENGAH SERAM BAGIAN BARAT SERAM BAGIAN TIMUR BURU BURU SELATAN KOTA TUAL MALUKU TENGGARA MALUKU TENGGARA BARAT KEPULAUAN ARU MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
3
4
5
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12
8,213 10,050 5,379 2,609 3,023 1,974 1,526 2,717 2,739 1,728 1,930
7,051 8,266 4,419 800 2,802 1,682 1,090 1,353 2,588 416 1,897
85.85 82.25 82.15 30.66 92.69 85.21 71.43 49.80 94.49 24.07 98.29
5,713 7,628 3,723 764 2,328 1,376 900 1,800 2,022 378 800
69.56 75.90 69.21 29.28 77.01 69.71 58.98 66.25 73.82 21.88 41.45
626
7.62
214
2.61
471
8.76
312
5.80
176
41,888
32,364
77.26
27,432
65.49
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
TT2+
JUMLAH
172 157 121
2.09 1.56 2.25
58
1.92
220
14.42
170
11.14
204 600
11.81 31.09
145 71
8.39 3.66
235 900 339 162 400
2,121
5.06
912
2.18
2,544
15.40 33.12 12.38 9.38 20.73
6,725 7,785 4,627 764 2,386 1,376 1,525 2,700 2,361 889 1,871
81.88 77.46 86.02 29.28 78.93 69.71 99.93 99.37 86.20 51.45 96.92
6.07
33,009
78.80
TABEL 30 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KOTA AMBON MALUKU TENGAH SERAM BAGIAN BARAT SERAM BAGIAN TIMUR BURU BURU SELATAN KOTA TUAL MALUKU TENGGARA MALUKU TENGGARA BARAT KEPULAUAN ARU MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
JUMLAH IBU HAMIL 4
8,213 10,050 5,379 2,609 3,023 1,974 1,526 2,717 2,739 1,728 1,930 41,888
FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
8,133 9,022 4,658 2,263 2,802 1,669 1,431 2,717 2,139 1,619 1,892 38,345
99.03 89.77 86.60 86.74 92.69 84.55 93.77 100 78.09 93.69 98.03 91.54
7,339 7,943 4,311 2,129 2,328 1,376 1,322 2,507 1,683 1,125 1,386 33,449
89.36 79.03 80.15 81.60 77.01 69.71 86.63 92.27 61.45 65.10 71.81 79.85
TABEL 31 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN/KOTA 2
KOTA AMBON MALUKU TENGAH SERAM BAGIAN BARAT SERAM BAGIAN TIMUR BURU BURU SELATAN KOTA TUAL MALUKU TENGGARA MALUKU TENGGARA BARAT KEPULAUAN ARU MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
PUSKESMAS 3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
JUMLAH BUMIL RISTI/ IBU HAMIL KOMPLIKASI 4
8,213 10,050 5,379 2,609 3,023 1,974 1,526 2,717 2,739 1,728 1,930 41,888
5
1,643 2,010 1,076 522 605 395 305 543 548 346 386 8,378
BUMIL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
JUMLAH LAHIR HIDUP
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
PERKIRAAN NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
3,705 NA 1,648 930 1,268 684 674 1,947 1,320 799 584 13,559
3,282 NA 2,047 883 1,094 757 578 568 1,303 775 614 11,901
6,987 7,644 3,695 1,813 2,362 1,441 1,252 2,515 2,623 1,574 1,198 33,104
492 NA 307 132 164 114 87 85 195 116 92 1,785
1,048 1,147 554 272 354 216 188 377 393 236 180 4,966
201 NA 219 NA NA 11 20 81 69 69 4 674
36.17 NA 88.59 NA NA 10.72 19.78 27.73 34.85 57.57 4.57 33.14
149 NA 262 NA NA 15 15 0 45 45 3 534
432 302 129 145 241 335 86 175 243 158 52 2298
26.30 15.02 11.99 27.79 39.86 84.85 28.18 32.20 44.36 45.72 13.47 27.43
556 NA 247 140 190 103 101 292 198 120 88 2,034
30.27 NA 85.33 NA NA 13.21 17.30 0 23.02 38.71 3.26 29.91
350 107 481 NA 81 26 35 81 114 114 7 1,396
33.40 9.33 86.78 NA 22.86 12.03 18.64 21.47 28.97 48.28 3.90 28.11
TABEL 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN/KOTA
2
KOTA AMBON MALUKU TENGAH SERAM BAGIAN BARAT SERAM BAGIAN TIMUR BURU BURU SELATAN KOTA TUAL MALUKU TENGGARA MALUKU TENGGARA BARAT KEPULAUAN ARU MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
PUSKESMAS
3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
JUMLAH L
P
4
5
3,045 4,426 4,543 4,722 1,452 1,322 1,132 1,194 NA NA 684 757 1,302 1,126 1,303 1,394 1,302 1,126 799 775 1,249 1,305 16,811 18,147
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
L L+P
S
6
7
7,471 9,265 2,774 2,326 2,748 1,441 2,428 2,697 2,428 1,574 2,554 37,706
2,373 2,035 480 340 NA 279 776 1,303 583 590 560 9,319
BAYI BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A P L+P % % % S S 8
77.93 44.79 33.06 30.04 40.79 59.60 100 44.78 73.84 44.84 55.43
9
10
2,689 1,775 530 371 NA 311 857 1,339
60.75 37.59 40.09 31.07
484 389 8,745
62.45 29.81 48.19
41.08 76.11 96.05
11
5,062 3,810 1,010 711 1,224 590 1,633 2,642 583 1,074 949 19,288
12
67.76 41.12 36.41 30.57 44.54 40.94 67.26 97.96 24.01 68.23 37.16 51.15
JUMLAH L 13
23,645 20,287 8,384 4,695 57,015 3,107 6,457 9,293 4,395 5,303 142,581
P 14
23,138 20,612 9,656 4,884 NA 58,295 3,226 7,078 4,047 6,591 6,111 143,638
L+P
ANAK BALITA (1-4 TAHUN) MENDAPAT VIT A 2X L P % % S S
15
46,783 40,899 18,040 9,579 12,545 115,310 6,333 13,535 13,340 10,986 11,414 298,764
16
14,068 11,614 3,004 2,783 NA 931 2,421 4,299 4,328 2,932 2,198 48,578
17
59.50 57.25 35.83 59.28 1.63 77.92 66.58 46.57 66.71 41.45 34.07
18
13,709 11,567 3,265 2,834 NA 922 2,607 4,248 4,047 2,313 2,448 47,960
19
59.25 56.12 33.81 58.03 1.58 80.81 60.02 100 35.09 40.06 33.39
S 20
27,777 23,181 6,269 5,617 5,882 1,853 5,028 8,547 8,375 5,245 4,646 102,420
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A % S
JUMLAH
L+P % 21
59.37 56.68 34.75 58.64 46.89 1.61 79.39 63.15 62.78 47.74 40.70 34.28
22
7,840 9,569 5,004 2,510 2,886 1,783 1,454 2,596 2,551 1,648 1,842 39,683
23
6,998 6,971 1,015 390 2,350 1,389 1,270 2,515 2,283 1,384 1,412 27,977
24
89.26 72.85 20.28 15.54 81.42 77.90 87.35 96.88 89.49 83.98 76.66 70.50
TABEL 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 PESERTA KB AKTIF NO
KABUPATEN/KOTA
MKJP
PUSKESMAS IUD
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
KOTA AMBON MALUKU TENGAH SERAM BAGIAN BARAT SERAM BAGIAN TIMUR BURU BURU SELATAN KOTA TUAL MALUKU TENGGARA MALUKU TENGGARA BARAT KEPULAUAN ARU MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
4
6,504 39 51 0 104 452 94 6 227 26 0 7,503
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
%
MOP
%
5
6
7
82 7 2 0 12 0 0 0 0 0 0 103
0.20 0.02 0.05 0 0.11 0 0 0 0 0 0 0.08
15.97 0.09 1.35 0 0.94 7.58 6.17 0.13 1.76 0.72 0 5.54
MOW 8
892 66 35 0 110 0 8 115 0 0 0 1,226
NON MKJP % 9
2.19 0.16 0.93 0 0.99 0 0.52 2.49 0 0 0 0.90
IM PLAN 10
2,142 9,678 164 62 1,923 207 432 808 314 96 50 15,876
% 11
5.26 23.12 4.34 1.08 17.32 3.47 28.35 17.47 2.43 2.66 1.37 11.72
JUMLAH 12
9,620 9,790 252 62 2,149 659 534 929 541 122 50 24,708
% 13
23.62 23.39 6.67 1.08 19.35 11.05 35.04 20.09 4.19 3.38 1.37 18.24
SUNTIK
%
PIL
%
KON DOM
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
19
20
21
22
23
14
15
16
17
18
15,021 16,568 2,283 4,457 7,169 2,128 690 2,898 7,689 2,676 2,649 64,228
36.88 39.58 60.46 77.62 64.56 35.67 45.28 62.67 59.54 74.21 72.73 47.41
14,824 14,899 1,113 1,171 1,699 2,432 282 656 3,969 713 587 42,345
36.39 35.60 29.48 20.39 15.30 40.77 18.50 14.19 30.74 19.77 16.12 31.25
1,267 599 128 52 88 746 18 141 714 93 356 4,202
3.11 1.43 3.39 0.91 0.79 12.51 1.18 3.05 5.53 2.58 9.77 3.10
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
0.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00
0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00
JUMLAH 24
31,114 32,066 3,524 5,680 8,956 5,306 990 3,695 12,372 3,484 3,592 110,779
% 25
76.38 76.61 93.33 98.92 80.65 88.95 64.96 79.91 95.81 96.56 98.63 81.76
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
26
27
40,734 41,856 3,776 5,742 11,105 5,965 1,524 4,624 12,913 3,606 3,642 135,487
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 PESERTA KB BARU NO
KABUPATEN/KOTA
IUD 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
KOTA AMBON MALUKU TENGAH SERAM BAGIAN BARAT SERAM BAGIAN TIMUR BURU BURU SELATAN KOTA TUAL MALUKU TENGGARA MALUKU TENGGARA BARAT KEPULAUAN ARU MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS %
MOP
4
5
6
457 41 51 0 7 173 5 0 183 10 1 928
4.42 0.71 1.35
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
0.29 11.40 8.20 1.49 0.79 0.54 2.19
22 7 2 0 0 0 0 0 0 0 0 31
%
MOW
7
8
0.21 0.12 0.05
0.07
38 66 35 0 8 0 0 14 128 0 0 289
%
IMPLAN
9
10
0.37 1.15 0.93 0.34
0.97 1.04
0.68
535 539 164 33 288 41 26 259 438 52 18 2,393
% 11
5.18 9.35 4.34 0.96 12.10 2.70 42.62 17.95 3.57 4.13 9.68 5.64
JUMLAH 12
1,052 653 252 33 303 214 31 273 749 62 19 3,641
% 13
10.18 11.33 6.67 0.96 12.73 14.10 50.82 18.92 6.10 4.92 10.22 8.58
SUNTIK
%
PIL
%
KONDOM
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
5,003 2,897 2,283 2,636 1,561 487 21 793 7,092 918 125 23,816
48.42 50.28 60.46 76.61 65.59 32.08 34.43 54.95 57.79 72.86 67.20 56.13
3,901 1,938 1,113 748 500 661 9 328 3,530 246 31 13,005
37.76 33.63 29.48 21.74 21.01 43.54 14.75 22.73 28.77 19.52 16.67 30.65
328 274 128 24 16 156 0 46 831 34 11 1,848
3.17 4.76 3.39 0.70 0.67 10.28 3.19 6.77 2.70 5.91 4.36
48 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 48
0.46
0.11
0 0 0 0 0 0 0 3 69 0 0 72
0.21 0.56
0.17
9,280 5,109 3,524 3,408 2,077 1,304 30 1,170 11,522 1,198 167 38,789
89.82 88.67 93.33 99.04 87.27 85.90 49.18 81.08 93.90 95.08 89.78 91.42
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
26
27
10,332 5,762 3,776 3,441 2,380 1,518 61 1,443 12,271 1,260 186 42,430
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
TABEL 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
PUSKESMAS JUMLAH PUS 3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
4
61,525 65,261 35,495 21,940 20,317 13,877 10,941 18,376 18,113 15,448 13,526 294,819
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
PESERTA KB BARU
PESERTA KB AKTIF
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
10,332 5,762 3,776 3,441 2,380 1,518 61 1,443 12,271 1,260 186 42,430
16.79 8.83 10.64 15.68 11.71 10.94 0.56 7.85 67.75 8.16 1.38 14.39
40,734 41,856 3,776 5,742 11,105 5,965 1,524 4,624 12,913 3,606 3,642 135,487
66.21 64.14 10.64 26.17 54.66 42.98 13.93 25.16 71.29 23.34 26.93 45.96
TABEL 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
1
KOTA AMBON
22
2
MALUKU TENGAH
31
3
SERAM BAGIAN BARAT
17
4
SERAM BAGIAN TIMUR
16
5
BURU
10
6
BURU SELATAN
12
7
KOTA TUAL
8 9
JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP L
P
L +P
4
5
6
3,705 NA
NA
6,987 7,644
JUMLAH 7
3,696
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1) P L+P JUMLAH JUMLAH % % % 8
9
99.76
NA
10
3,279
99.9
NA
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % %
11
12
13
14
6,975
99.83
3,649
0.98
7,644
100 88.36
1,449
0.88
1,816
916
0.98
873
NA
15
3,226
16
17
18
98.29
6,875
98.40
NA
7,644
100
88.72
3,265
88.36
98.87
1,789
98.68
2,099
88.87
2,047
3,695
1,449
87.92
1,816
88.7
3,265
930
883
1,813
930
100
883
100
1,813
100
1,268
1,094
2,362
2,340
99.07
684
757
1,441
559
81.73
611
80.7
1,170
81.19
473
0.69
508
67.11
981
68.08
8
674
578
1,252
645
95.70
578
100
1,223
97.68
645
0.96
578
100
1,223
97.68
MALUKU TENGGARA
15
1,947
568
2,515
1,947
100
328
57.7
2,275
90.46
2,157
1.11
329
57.92
2,486
98.85
MALUKU TENGGARA BARAT
11
1,320
1,303
2,623
1,063
80.53
1,185
90.9
2,248
85.70
1,295
0.98
877
67.31
2,172
82.81
10 KEPULAUAN ARU
22
799
775
1,574
602
75.34
571
73.7
1,173
74.52
524
0.66
546
70.45
1,070
67.98
11 MALUKU BARAT DAYA
12
584
614
1,198
580
99.32
614
100
1,194
99.67
517
0.89
569
92.67
1,086
90.65
176
13,559
11,901
33,104
11,471
84.60
9,865
82.9
31,320
94.61
11,625
0.86
9,322
78.33
30,690
92.71
JUMLAH PROV
1,648
3,282
L
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
NA
NA
NA
NA
TABEL 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
3
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
L+P JUMLAH 11
% 12
1
KOTA AMBON
22
3,045
4,426
7,471
NA
NA
7,019
93.95
2
MALUKU TENGAH
31
4,543
4,722
9,265
NA
NA
5,014
54.12
3
SERAM BAGIAN BARAT
17
1,452
1,322
2,774
NA
NA
2,774
100
4
SERAM BAGIAN TIMUR
16
1,132
1,194
2,326
1,646
70.77
5
BURU
10
2,110
76.78
6
BURU SELATAN
12
684
757
1,441
559
81.73
611
80.7
1,170
81.19
7
KOTA TUAL
8
1,302
1,126
2,428
568
43.63
610
54.2
1,178
48.52
8
MALUKU TENGGARA
15
1,303
1,394
2,697
9
MALUKU TENGGARA BARAT
NA
NA
2,748
798
70.49
NA
848
71.0
NA
NA
NA
NA
11
1,302
1,126
2,428
423
32.49
395
35.1
818
33.69
10 KEPULAUAN ARU
22
799
775
1,574
505
63.20
474
61.2
979
62.20
11 MALUKU BARAT DAYA
12
1,249
1,305
2,554
1,241
99.36
1,238
94.9
2,479
97.06
176
16,811
18,147
37,706
4,094
24.35
4,176
23.01
25,187
66.80
JUMLAH PROV
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
TABEL 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
50 178 195 143 82 80 29 87 76 119 117 1,156
39 165 71 52 18 38 26 86 62 76 22 655
78.0 92.7 36.4 36.4 22.0 47.5 89.7 98.9 81.6 63.9 18.8 56.7
TABEL 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
JUMLAH BAYI
DPT1+HB1 P
L
L+P
L
BAYI DIIMUNISASI DPT3+HB3 P
L+P
DO RATE (%)
CAMPAK P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16.0
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
100 86.26 100 77.43 79.95 40.74 69.98 83.06 100 94.41 47.30 84.56
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
100 85.49 100 87.92 77.62 58.02 61.70 82.76 100 89.64 43.58 84.50
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
6.09 -
3,045 4,543 1,452 1,132 NA 684 1,302 1,303 1,302 799 1,249 16,811
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
4,426 4,722 1,322 1,194 NA 757 1,126 1,394 1,126 775 1,305 18,147
7,471 9,265 2,774 2,326 2,748 1,441 2,428 2,697 2,428 1,574 2,554 37,706
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
7,471 8,435 2,774 2,152 2,282 831 1,687 2,340 2,428 1,574 1,598 33,572
100 91.04 100 92.52 83.04 57.67 69.48 86.76 100 100 62.57 89.04
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
7,471 7,992 2,774 1,801 2,197 587 1,699 2,240 2,428 1,486 1,208 31,883
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
7,471 7,921 2,774 2,045 2,133 836 1,498 2,232 2,428 1,411 1,113 31,862
6.53 (0.60) 11.20 4.62 10.36 30.35 5.09
TABEL 40 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 BAYI DIIMUNISASI NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
BCG P
L
L+P
L
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
3,045 4,543 1,452 1,132 NA 684 1,302 1,303 1,302 799 1,249 16,811
4,426 4,722 1,322 1,194 NA 757 1,126 1,394 1,126 775 1,305 18,147
7,471 9,265 2,774 2,326 2,748 1,441 2,428 2,697 2,428 1,574 2,554 37,706
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
7440 8241 2774 1993 2265 751 1611 2223 2428 1574 1516 32,816
99.59 88.95 100 85.68 82.42 52.12 66.35 82.42 100 100 59.36 87.03
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
POLIO3 P JUMLAH % 15
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
16
L+P JUMLAH
%
17
18
7,424 8,078 2,774 1,891 2,258 564 1,676 2,202 2,428 1,486 1,121 31,902
99.37 87.19 100 81.30 82.17 39.14 69.03 81.65 100 94.41 43.89 84.61
TABEL 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
JUMLAH BAYI L
P
4
5
3,045 4,543 1,452 1,132 NA 684 1,302 1,303 1,302 799 1,249 16,811
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
4,426 4,722 1,322 1,194 NA 757 1,126 1,394 1,126 775 1,305 18,147
L+P 6
7,471 9,265 2,774 2,326 2,748 1,441 2,428 2,697 2,428 1,574 2,554 37,706
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 7
209 NA NA 61 NA 546 193 727 196 12 25 1,969
8
6.86
5.39 79.82 14.82 55.79 15.05 1.50 2.00 11.71
9
241 NA NA 78 NA 609 209 669 179 13 24 2,022
10
5.45
6.53 80.45 18.56 47.99 15.90 1.68 1.84 11.14
11
12
450 1,270 NA 139 304 1,155 402 1,396 375 25 49 5,565
6.02 13.71 5.98 11.06 80.15 16.56 51.76 15.44 1.59 1.92 14.76
TABEL 42 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO 1
KABUPATEN/KOTA 2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
PUSKESMAS 3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
DARI KELUARGA MISKIN L P L+P 4
NA 3,698 NA 30,017 NA 547 104 44 NA 641 NA 35,051
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
5
NA 3,776 NA 32,772 NA 606 91 49 NA 618 NA 37,912
6
NA 7,474 NA 62,789 NA 1,153 195 93 NA 1,259 NA 72,963
ANAK 6-23 BULAN MENDAPAT MP-ASI L P L+P
L
% P
L+P
7
10
11
12
NA NA NA 61 NA 233 104 44 NA 282 503 1,227
8
NA NA NA 5 NA 315 91 49 NA 286 464 1,210
9
NA NA NA 66 NA 548 195 93 NA 568 967 2,437
0.20
0.02
0.11
42.60 100 100
51.98 100 100
47.53 100 100
43.99
46.28
45.12
3.50
3.19
3.34
TABEL 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
PUSKESMAS
3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
23,645 20,287 8,384 4,695 NA 57,015 3,107 6,457 9,293 4,395 5,303 142,581
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
23,138 20,612 9,656 4,884 NA 58,295 3,226 7,078 4,047 6,591 6,111 143,638
46,783 40,899 18,040 9,579 12,545 115,310 6,333 13,535 13,340 10,986 11,414 298,764
NA NA 6,949 4,500 NA 249 2,488 NA 6,523 1,256 2,675 24,640
82.88 95.85 0.44 80.08 70.19 28.58 50.44 17.28
NA NA 5,967 4,015 NA 285 2,612 NA 4,047 1,153 2,727 20,806
61.80 82.21 0.49 80.97 100 17.49 44.62 14.49
29,372 31,916 12,916 8,515 4,800 534 5,100 NA 10,570 2,409 5,402 111,534
62.78 78.04 71.60 88.89 38.26 0.46 80.53 79.24 21.93 47.33 37.33
TABEL 44 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 BALITA NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
BALITA YANG ADA
PUSKESMAS
3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
L
P
L+P
4
5
6
23,645 23,138 46,783 20,287 20,612 40,899 8,384 9,656 18,040 4,695 4,884 9,579 NA NA 12,545 57,015 58,295 115,310 3,107 3,226 6,333 6,457 7,078 13,535 9,293 4,047 13,340 4,395 6,591 10,986 5,303 6,111 11,414 142,581 143,638 298,764
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
DITIMBANG P
L JUMLAH
%
JUMLAH
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
7
8
9
10
11
12
13
14,684 12,865 6,332 1,835 NA 844 2,578 5,272 4,563 2,757 4,928 56,658
62.10 63.41 75.52 39.08
15,989 12,660 7,084 1,946 NA 902 2,747 5,308 4,047 2,613 5,725 59,021
69.10 61.42 73.36 39.84
30,673 25,525 13,416 3,781 4,215 1,746 5,325 10,580 8,610 5,370 10,653 119,894
65.56 62.41 74.37 39.47 33.60 1.51 84.08 78.17 64.54 48.88 93.33 40.13
NA 10,484 4,986 1,571 NA 560 2,226 4,755 3,416 2,333 1,404 31,735
1.48 82.97 81.65 49.10 62.73 92.93 39.74
1.55 85.15 74.99 100 39.64 93.68 41.09
BB NAIK P
L %
JUMLAH 14
81.49 78.74 85.61 66.35 86.35 90.19 74.86 84.62 28.49 56.01
15
NA 10,552 5,117 1,661 NA 685 2,409 4,802 3,392 1,583 1,386 31,587
L+P %
JUMLAH 16
83.35 72.23 85.35 75.94 87.70 90.47 83.82 60.58 24.21 53.52
BGM P
L %
JUMLAH
17
18
19
21,653 21,036 10,103 3,232 3,291 1,245 4,635 9,557 6,808 3,916 2,790 88,266
70.59 82.41 75.31 85.48 78.08 71.31 87.04 90.33 79.07 72.92 26.19 73.62
NA 380 121 NA NA 67 3 55 NA 466 396 1,488
%
JUMLAH 20
2.95 1.91
7.94 0.12 1.04 16.90 8.04 2.63
21
NA 415 141 NA NA 80 2 51 NA 467 410 1,566
L+P %
JUMLAH 22
3.28 1.99
8.87 0.07 0.96 17.87 7.16 2.65
%
23
24
139 795 262 NA 115 147 5 106 NA 933 806 3,308
0.45 3.11 1.95 2.73 8.42 0.09 1.00 17.37 7.57 2.76
TABEL 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 BALITA GIZI BURUK NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
MENDAPAT PERAWATAN
JUMLAH
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
NA 33 12 4 NA 4 3 0 NA 16 6 78
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
NA 33 11 1 NA 2 3 0 NA 9 6 65
2 66 23 5 18 6 6 0 35 25 12 198
0 33 12 4 9 2 3 0 26 16 6 111
100 100 100 100 100
100 100 100
0 33 10 1 8 3 3 0 9 9 6 82
100 91 100
100
100 100 100
2 66 22 5 17 5 6 0 35 25 12 195
100 100 96 100 94 83 100
100 100 98
TABEL 46 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
PUSKESMAS
3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
JUMLAH L
P
L+P
4
5
6
3,528 402 15,533 2,231 1,628 835 1,271 886 1,865 1,491 NA 29,670
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
3,227 369 14,742 1,977 1,781 1,108 1,269 858 1,774 1,273 NA 28,378
6,755 771 30,275 4,208 3,409 1,943 2,540 1,744 3,639 2,764 NA 58,048
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH 7
NA NA 15,533 1,311 982 782 1,241 886 866 978 436 23,015
8
9
100 58.76 60.32 93.65 97.64 100 46.43 65.59 77.57 77.57
NA NA 14,742 1,240 1,066 734 1,269 858 950 710 438 22,007
10
11
100 62.72 59.85 66.25 100 100 53.55 55.77 77.55 77.55
6,428 NA 30,275 2,551 2,048 1,516 2,510 1,744 1,816 1,688 874 51,450
% 12
95.16 100 60.62 60.08 78.02 98.82 100 49.90 61.07 89 89
TABEL 47 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 MURID SD DAN SETINGKAT NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
19,977 NA NA 10,205 10,308 3,930 5,025 4,676 NA 1,639 NA 55,760
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
18,540 NA NA 9,519 9,786 7,542 4,749 5,006 NA 1,391 NA 56,533
38,517 NA NA 19,724 20,094 11,472 9,774 9,682 11,902 3,030 NA 124,195
19,977 NA NA 5,698 1,032 782 5,025 4,676 113 978 NA 38,281
100 NA NA 55.84 10.01 19.90 100 100 NA 59.67 NA 68.65
18,540 NA NA 5,394 976 734 4,749 5,006 149 710 NA 36,258
100 NA NA 56.67 9.97 9.73 100 100 NA 51.04 NA 64.1
38,517 NA NA 11,092 2,008 1,516 9,774 9,682 262 1,688 NA 74,539
100 NA NA 56.24 9.99 13.21 100 100 2.20 55.71 NA 60.0
TABEL 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
JUMLAH L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
NA 6,956 NA 2,595 NA 7,393 6,346 1,890 5,779 151 3,362 34,472
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
NA 31,426 14,213 21,169 NA NA 2,542 5,137 NA NA 8,769 16,162 6,343 12,689 2,273 4,163 7,202 12,981 126 277 3,419 6,781 44,887 110,785
NA 6,956 NA 309 NA 5,147 6,346 654 5,779 151 50 25,392
NA 100 NA 11.91 NA 69.62 100 34.60 100 100 1.49 73.66
NA 14,213 NA 493 NA 5,269 6,343 922 7,202 126 52 34,620
NA 100 NA 19.39 NA 60.09 100 40.56 100 100 1.52 77.13
17,607 21,169 NA 802 570 10,416 12,689 1,576 12,981 277 102 78,189
56.03 100 NA 15.61 NA 64.45 100 37.86 100 100 1.50 70.58
TABEL 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
1
RUMAH SAKIT UMUM
2
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5
13
11
85
RUMAH SAKIT JIWA
0
0
0
3
RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA
1
1
100
4
PUSKESMAS PERAWATAN
72
64
89
5
PUSKESMAS NON PERAWATAN
5
3
60
6
KLINIK TNI/POLRI
2
0
7
KLINIK PERUSAHAAN
1
0
8
SARANA YANKES.LAINNYA
177
11
6
271
90
33
JUMLAH PROV Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
TABEL 50 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
2
YANG TERSERANG
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH PENDERITA
ATTACK RATE (%)
JUMLAH KEMATIAN
CFR (%)
JUMLAH KEC
JUMLAH DESA
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
Campak
1
1
1,851
1,610
3,461
2
3
5
0.11
0.19
0.14
0
0
0
2
Keracunan Makanan
3
3
3,919
2,612
6,531
108
143
251
2.76
5.47
3.84
6
4
10
5.56
2.80
3.98
3
DBD
2
9
19,209 28,820 48,029
19
20
39
0.10
0.07
0.08
1
1
2
5.26
5.00
5.13
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
-
L+P -
-
TABEL 51 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN DESA/KELURAHAN KLB PER JUMLAH DESA/KELURAHAN 6
3
4
5
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
50 178 195 143 82 80 29 87 76 119 117 1,156
1 1 0 1 0 0 9 1 0 0 0 13
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
DITANGANI <24 JAM
%
7
8
0.02 0.01
1 1
100 100
0.01
1
100
0.31 0.01
7 1
78 100
0.01
11
84.62
TABEL 52 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
PUSKESMAS 3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP PENCABUTAN L P L+P L P L+P L P L+P 4
765 NA NA 110 2 205 64 34 28 20 20 1,248
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
5
1,136 NA NA 149 2 186 54 52 53 33 17 1,682
6
1,901 229 NA 259 4 391 118 86 81 53 37 3,159
7
3,024 NA NA 192 115 96 285 254 276 172 43 4,457
8
4,719 NA NA 231 113 99 300 324 311 220 63 6,380
9
7,743 666 NA 423 228 195 585 578 587 392 106 11,503
10
11
12
0.3
0.2
NA 0.6 0.0 2.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.5 0.3
NA 0.6 0.0 1.9 0.2 0.2 0.2 0.2 0.3 0.3
0.2 0.3 NA 0.6 0.0 2.0 0.2 0.1 0.1 0.1 0.3 0.3
TABEL 53 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) JUMLAH
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI
%
MASSAL 1
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
4
206 337 NA 138 135 67 54 NA 135 109 195 1,376
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
5
6
NA 175 NA 75 NA NA 21 NA NA NA 195 466
NA 51.93 NA 54.35 NA NA 38.89 NA NA NA 100 33.87
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
7
8
206 216 NA 75 NA 56 21 NA NA NA 418 992
JUMLAH MURID SD/MI
1.00 0.64 NA 0.54 NA 0.84 0.39 NA NA NA 2.14 72.1
MURID SD/MI DIPERIKSA
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
6,755 NA NA NA NA 97 32 NA 291 NA 14 7,189
7,086 NA NA NA NA 74 23 NA 386 NA 15 7,584
13,841 NA NA NA NA 171 55 NA 677 NA 29 14,773
2,245 NA NA NA NA 78 32 NA 35 7 14 2,411
19,977 NA NA 2,231 9,440 3,930 5,025 NA 9,642 978 6,442 57,665
18,540 NA NA 1,970 8,782 7,542 4,749 NA 9,369 710 3,482 55,144
38,517 NA NA 4,201 18,222 11,472 9,774 NA 19,011 1,688 9,924 112,809
19,991 NA NA 1,390 NA 738 356 NA 1,122 NA 143 23,740
100 NA NA 62.30 NA 18.78 7.08 NA 11.64 NA 2.22 41.2
18,540 NA NA 1,314 NA 676 113 NA 1,308 NA 182 22,133
100 38,531 NA NA NA NA 66.7 2,704 NA NA 9.0 1,414 2.4 469 NA NA 14.0 2,430 NA NA 5.2 325 40.1 45,873
100 NA NA 64.4 NA 12.3 4.8 NA 12.8 NA 3.3 40.7
33.2 NA NA NA NA 80.4 100 NA 12.0 NA 100 33.5
2,308 NA NA NA NA 74 23 NA 48 7 15 2,475
32.6 NA NA NA NA 100 100 NA 12.4 NA 100 32.6
4,553 NA NA NA NA 152 55 NA 83 14 29 4,886
32.9 NA NA NA NA 88.9 100 NA NA NA 100 33.1
TABEL 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 PENYULUHAN KESEHATAN JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA
3
4
5
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
2732 4085 17 77 308 97 1034 205 288 644 1138 10625 30
150 650 17 7 0 97
422 7 353 1703 145
10655
1848
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
1
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA SUB JUMLAH I 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Rumah Sakit JUMLAH PROV
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
TABEL 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PENDUDUK
PUSKESMAS L
1
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV PERSENTASE PROV
P
L+P
3
4
5
6
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
183,221 NA 94,830 50,783 NA 35,015 29,339 50,011 54,781 44,905 37,137 580,022
186,519 NA 95,127 48,690 NA 41,839 30,351 50,452 53,477 41,563 35,535 583,553
369,740 380,785 189,957 99,473 119,546 76,854 59,690 100,463 108,258 86,468 72,672 1,663,906
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
ASKES
JAMSOSTEK
L
P
L+P
L
P
7
8
9
10
11
12
13
14
36,084 NA 30,151 30,462 NA 11,960 20,871
35,932 NA 32,217 39,341 NA 9,180 23,140
NA NA
9,760 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA 9,760 0.6
13,966 13,417 156,911 27.1
17,084 16,456 173,350 29.7
37,098 37,891
74,989 33,066 NA NA 4,249 NA 7,056 8,294 15,350 4,033 4,080 8,113 4,828 5,784 10,612 1,890 2,124 4,014 NA 54,905 58,173 150,393 9.5 10.0 9.0
NA NA
LAINNYA
ASKESKIN/JAMKESMAS
L+P
L
P
JUMLAH
L+P
L
P
L+P
L
15
16
17
18
19
72,016 73,182 187,001 NA 62,368 30,151 69,803 30,462 60,498 NA 21,140 11,960 44,011 23,411 22,994 46,405 29,339 79,470 14,060 4,033 NA 4,828 31,050 29,049 75,201 44,905 29,873 13,417 657,230 52,460 22,994 135,666 242,277 39.5 9.0 3.9 8.2 41.8
P
% L+P
20
21
73,823 NA 32,217 39,341 NA 9,180 30,351 4,080 5,784 19,208 16,456 230,440 39.5
147,005 220,067 62,368 69,803 64,747 21,140 59,690 8,113 10,612 64,113 29,873 757,531 45.5
L 22
39.94
P 23
L+P 24
31.79 59.98
39.58 8.00 33.87 80.80
34.16 100 8.06 8.81 100 36.13
21.94 100 8.09 10.82 46.21 46.31
39.76 57.79 32.83 70.17 54.16 27.51 100 8.08 9.80 74.15 41.11
41.77
39.49
45.53
TABEL 56 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
L
P
L+P
1
2
3
4
5
6
7
8
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
36,084 NA 30,151 30,462 NA 11,960 20,871 NA NA 13,966 13,417 156,911
35,932 NA 32,217 39,341 NA 9,180 23,140 NA NA 17,084 16,456 173,350
72,016 187,001 62,368 69,803 60,498 21,140 44,011 79,470 NA 31,050 29,873 657,230
36,084 NA 30,151 30,462 NA 11,960 20,871 NA NA 13,966 13,417 156,911
100
JUMLAH YANG ADA L
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
JUMLAH
P %
100 100 100 100
100 100 100
JUMLAH 9
35,932 NA 32,217 39,341 NA 9,180 23,140 NA NA 17,084 16,456 173,350
L+P % 10
100 100 100 100 100
100 100 100
JUMLAH 11
72,016 187,001 62,368 69,803 60,498 21,140 44,011 79,470 NA 31,050 29,873 657,230
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L % 12
100 100 100 100 100 100 100 100
JUMLAH 13
P % 14
JUMLAH 15
L+P % 16
17
L
%
JUMLAH
%
JUMLAH
19
20
21
22
23
28,949
80.57
46,918 147,935
65.15 79.11
20,704 15,629 9,260 20,871
67.97
23,328 16,832 9,180 23,140
59.30 100 100.00
44,032 32,461 18,440 44,011 79,470 29,002
63.08 53.66 87.23 100.00 100.00
75.24
442,269
67.29
151,610
96.62
130,431
L+P
JUMLAH
49.80
77.42 100
P
% 18
17,969 67,177
29,002 100 100 100
JUMLAH
383 8
1.27 0.03
354 13
1.10 0.03
3,331 3,893 737 21
36
0.17
37
0.16
73
427
0.27
404
0.23
8,055
% 24
4.6 2.1 1.2 0.0 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 1.2
TABEL 57 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN MENDAPAT YANKES RAWAT INAP NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
JUMLAH YANG ADA
L L 1
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
P
L+P
JUMLAH
% 8
3
4
5
6
7
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
36,084 NA 30,151 30,462 NA 11,960 20,871 NA NA 13,966 13,417 156,911
35,932 NA 32,217 39,341 NA 9,180 23,140 NA NA 17,084 16,456 173,350
72,016 187,001 62,368 69,803 60,498 21,140 44,011 79,470 NA 31,050 29,873 657,230
NA 621 NA 8,975 69 NA 241 222 122 NA NA 10,250
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
29.46
1.15
6.53
P JUMLAH 9
NA 596 NA 169 36 NA 283 148 243 NA NA 1,475
% 10
0.43
1.22
0.85
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L+P JUMLAH % 11
NA 1,217 NA 9,144 105 NA 524 370 365 NA NA 11,725
12
0.65 13.10 0.17 1.19 0.47
1.78
L JUMLAH
%
13
14
NA NA NA 8 5 NA 8 NA NA 88 NA 109
0.03
0.04
0.63 0.07
P JUMLAH 15
NA NA NA 13 5 NA 19 NA NA 299 NA 336
% 16
0.03
0.08
1.75 0.19
L+P JUMLAH % 17
NA 3,893 NA 21 10 NA 27 NA NA 387 NA 4,338
18
2.08 0.03 0.02 0.06
1.25 0.66
TABEL 58 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 JUMLAH KUNJUNGAN NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
RAWAT JALAN
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 22 2 31 3 17 4 16 5 10 6 12 7 8 8 15 9 11 10 22 11 12 SUB JUMLAH I 1 RSU Magretty 2 RS Bergerak 3 RS Fatima 4 RSU Masohi 5 RSU Saparua 6 RSU Tulehu 7 RSUD Karel Satsuitubun 8 RS Hati Kudus Langgur 9 RSUD Namrole 10 RSUD Bula 11 RSUD Piru 12 RSUD Namlea SUB JUMLAH II 1 2 3 4
126,299 171,034 297,333 59,594 72,264 131,858 14,227 16,976 31,203 9,850 13,946 23,796 NA NA 42,963 13,568 17,773 31,341 78,079 62,459 140,538 301,620 354,456 656,076 21,124 29,002 50,126 31,596 32,863 64,459 5,225 1,962 7,187 661,182 772,735 1,476,880 6,290 5,853 12,143 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA 6,194 6,567 12,761 6,637 10,476 17,113 NA NA NA 531 875 1,406 NA NA NA 1,782 1,882 3,664 21,434 25,653 47,087
SUB JUMLAH III JUMLAH PROV
0 682,616
0 798,388
0 1,523,967
JUMLAH PENDUDUK PROV
881,123
870,919
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
77.5
91.7
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
NA 427 184 3,338 NA 12 249 4,216 122 341 216 9,105 671 NA NA NA NA NA 1,185 1,758 NA 1,198 NA 1,526 6,338
NA 437 261 4,282 NA 20 302 5,309 243 180 84 11,118 1,166 NA NA NA NA NA 1,617 2,442 NA 1,564 NA 1,729 8,518
NA 864 445 7,620 327 32 551 9,847 365 521 300 20,872 1,837 NA NA NA NA NA 2,802 4,200 NA 2,762 NA 3,255 14,856
521 150 0 22 0 0 9 711 0 0 10 1,423 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA 1,526 1,526
0 15,443
0 19,636
0 35,728
0 2,949
1,752,042
881,123
870,919
1,752,042
87.0
1.8
2.3
2.0
560 198 0 14 0 0 15 797 0 0 5 1,589 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA 1,729 1,729
0 3,318
1,081 348 0 36 138 0 24 1,638 0 0 15 3,280 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA 3,255 3,255
0 6,535
TABEL 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO 1
NAMA RUMAH SAKITa 2
1 RSUD Magretty 2 RSUD PIRU 3 RSUD Cendrawasih Dobo 4 RSUD Namlea 5 RSUD BULA 6 RSUD Namrole 7 RSUD Karel Satsuitubun 8 RS Hati Kudus Langgur 9 RSU Masohi 10 RSU Saparua 11 RSU Tulehu 12 RSUD dr.M.Haulussy 13 RS Khusus Daerah 14 RS Tk. III dr.J.Latumeten 15 RS dr.F.X.Soeharjo 16 RS Bayangkara 17 RS Sumber Hidup 18 RS Hative Passo 19 RS Al Fatah 20 RS Bakti Rahayu PROV
JENIS RSb 3
Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum RS Swasta Umum Umum Umum Umum RS jiwa RS TNI/POLRI RS TNI/POLRI RS TNI/POLRI RS Swasta RS Swasta RS Swasta RS Swasta
JUMLAH TEMPAT TIDUR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
53 15 32 108 216 NA 51 40 40 7 50 NA 3 NA NA NA NA 24 84 NA 723
50 13 37 109 218 NA 108 88 53 5 57 NA NA NA NA NA NA NA NA NA 738
60 50 57 171 342 11 117 150 101 50 115 225 62 NA NA 91 67 43 73 50 1,835
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
6,971 630 983 8,589 17,178 NA 1,185 1,758 643 300 2,701 NA 378 NA NA NA NA 2,229 2,604 NA 46,149
7,019 51 1,259 8,335 16,670 NA 1,617 2,442 688 481 2,802 NA NA NA NA NA NA NA NA NA 41,364
PASIEN KELUAR MATI
13,990 681 2,242 16,924 33,848 NA 2,802 4,200 1,331 781 5,503 NA 378 NA NA NA NA 2,229 2,604 NA 87,513
103 28 69 217 434 NA 159 128 93 12 107 NA 3 NA NA NA NA 24 84 NA 1,461
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
18 4 27 60 120 NA 23 12 3 4 21 NA NA NA NA NA NA 6 46 NA 344
20 3 34 69 138 NA 182 140 4 4 34 NA NA NA NA NA NA NA NA NA 628
38 7 61 129 258 NA 205 152 7 8 55 NA NA NA NA NA NA 6 46 NA 972
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
GDR
0.8 2.4 3.3 1.3 1.3 NA 20 22.8 6.2 2.3 1.9 NA NA NA NA NA NA NA NA NA 1.6
0.7 25.5 2.9 1.3 1.3 NA 18.2 36.0 7.7 1.0 2.0 NA NA NA NA NA NA NA NA NA 1.8
NDR
0.74 4.11 3.08 1.28 1.28 NA 5.67 3.05 6.99 1.54 1.94 NA 0.79 NA NA NA NA 1.08 3.23 NA 1.67
0.3 0.6 2.7 0.7 0.7 NA 8.3 6.8 0.5 1.3 0.8 NA NA NA NA NA NA
0.3 5.9 2.7 0.8 0.8 NA 8.3 57.3 0.6 0.8 1.2 NA NA NA NA NA NA
NA 0.7
NA 1.5
0.27 1.03 2.72 0.76 0.76 NA 7.32 3.62 0.53 1.02 1.00 NA NA NA NA NA NA 0.27 1.77 NA 1.11
TABEL 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
NAMA RUMAH SAKITa
1
2
1 RSUD Magretty 2 RSUD PIRU 3 RSUD Cendrawasih Dobo 4 RSUD Namlea 5 RSUD BULA 6 RSUD Namrole 7 RSUD Karel Satsuitubun 8 RS Hati Kudus Langgur 9 RSU Masohi 10 RSU Saparua 11 RSU Tulehu 12 RSUD dr.M.Haulussy 13 RS Khusus Daerah 14 RS Tk. III dr.J.Latumeten 15 RS dr.F.X.Soeharjo 16 RS Bayangkara 17 RS Sumber Hidup 18 RS Hative Passo 19 RS Al Fatah 20 RS Bakti Rahayu PROV
JENIS RSb
JUMLAH TEMPAT TIDUR
3
4
Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum RS Swasta Umum Umum Umum Umum RS jiwa RS TNI/POLRI RS TNI/POLRI RS TNI/POLRI RS Swasta RS Swasta RS Swasta RS Swasta
60 50 114 54 70 11 117 150 101 50 115 225 62 0 0 91 67 43 73 50 1503
JUMLAH PASIEN JUMLAH HARI
PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) MATI 5
13,990 681 2,242 16,924 33,848 NA 2,802 4,200 1,331 781 5,503 NA 378 NA NA NA NA 2,229 2,604 NA 87,513
6
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM PERAWATAN DIRAWAT 7
103 28 69 217 434 NA 159 128 93 12 107 NA 3 NA NA NA NA 24 84 NA 1,461
8
38 7 61 129 258 NA 205 152 7 8 55 NA NA NA NA NA NA 6 46 NA 972
6,601 2 6,611 11,247 2,506 NA 21,988 19,550 17,833 6,206 25,300 NA 8,469 NA NA NA NA 6,261 9,718 NA 142,292
BOR
LOS
TOI
9
10
11
0.47 0.00 2.95 0.66 0.07 NA 7.85 4.65 13.40 7.95 4.60 NA 22.40 NA NA NA NA 2.81 3.73 NA 1.63
1.09 26.80 15.61 0.50 0.68 NA 7.39 8.38 14.30 15.42 3.03 NA 37.46 NA NA NA NA 4.23 6.50 NA 4.64
30.14 0.01 15.89 57.06 9.81 NA 51.49 35.71 48.37 34.01 60.27 NA 37.42 NA NA NA NA 39.89 36.47 NA 25.94
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 RUMAH TANGGA NO 1
KABUPATEN/KOTA 2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
BER PHBS *
%
4
5
6
7
8
3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
72,017 28,724 198,368 19,397 20,013 24,261 23,955 24,261 19,536 15,688 16,978 463,198
52,542 13,228 41,844 5,671 11,710 8,272 5,839 17,235 4,311 5,418 1,011 167,081
72.96 46.05 21.09 29.24 58.51 34.10 24.37 71.04 22.07 34.54 5.95 36.07
31,945 6,432 6,044 184 9,113 3,236 870 8,038 2,728 1,678 564 70,832
60.80 48.62 14.44 3.24 77.82 39.12 14.90 46.64 63.28 30.97 55.79 42.39
TABEL 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 RUMAH NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
PUSKESMAS
JUMLAH YANG ADA
JUMLAH YANG DIPERIKSA
% DIPERIKSA
JUMLAH YANG SEHAT
% RUMAH SEHAT
3
4
5
6
7
8
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun
54,043 73,385 31,082 17,349 24,143 10,650 9,584 19,614 22,039 13,901 16,978 292,768
48,283 48,478 31,082 3,437 2,047 8,033 9,111 17,740 15,364 5,138 16,978 205,691
89.34 66.06 100 19.81 8.48 75.43 95.06 90.45 69.71 36.96 100 70.26
39,018 25,792 11,219 799 879 3,217 6,525 12,331 8,512 1,719
80.81 53.20 36.09 23.25 42.94 40.05 71.62 69.51 55.40 33.46
110,011
53.48
TABEL 63 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 JUMLAH
NO
KECAMATAN
1
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
PUSKESMAS RUMAH/BANGUNAN 3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
YANG ADA
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
57,128 73,385 31,082 17,349 24,143 9,968 9,584 19,614 22,039 14,305 11,623 290,220
51,746 48,478 31,082 3,437 NA 8,272 9,111 1,425 341 5,126 4,403 163,421
90.58 66.06 100 19.81 82.99 95.06 7.27 1.55 35.83 37.88 56.31
29,788 26,299 NA 3,013 NA 5,288 6,525 453 322 NA 1,792 73,480
57.57 54.25 87.66 63.93 71.62 31.79 94.43 40.70 44.96
TABEL 64 PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
JUMLAH JUMLAH % KELUARGA KEMASAN PUSKESMAS KELUARGA DIPERIKSA KELUARGA YANG ADA SUMBER AIR DIPERIKSA JUMLAH % BERSIHNYA 3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
4
72,017 68,369 41,434 20,203 73,355 10,291 19,213 25,015 22,599 16,205 18,161 386,862
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
5
60,362 39,119 6,057 3,437 4,912 4,750 18,029 19,122 7,046 1,895 3,934 168,663
6
83.82 57.22 14.62 17.01 6.70 46.16 93.84 76.44 31.18 11.69 21.66 43.60
7
NA 5,869 NA NA NA NA NA NA NA NA NA 5,869
8
15.00
3.48
JENIS SARANA AIR BERSIH LEDENG
SPT
SGL
MATA AIR
PAH
LAINNYA
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
35,103 16,989 494 NA 367 84 3,974 8,893 4,511 304 1,524 72,243
58.15 43.43 8.16 7.47 1.77 22.04 46.51 64.02 16.04 38.74 42.83
3,071 495 686 88 59 NA NA NA NA NA NA 4,399
5.09 1.27 11.33 2.56 1.20
2.61
5,610 11,089 3,177 683 1,352 3,955 11,004 5,340 2,195 987 851 46,243
9.29 28.35 52.45 19.87 27.52 83.26 61.03 27.92 31.15 52.08 21.63 27.42
15,380 10 1,452 26 454 20 NA 2,881 19 353 64 20,659
25.48 0.03 23.97 0.76 9.24 0.42 15.06 0.27 18.63 1.63 12.25
1,198 2,014 248 83 407 NA 1,402 1,108 321 NA 1,495 8,276
1.98 5.15 4.09 2.41 8.29 7.78 5.80 4.56 38.00 4.9
NA 2,653 NA 181 2,273 NA NA 900 NA NA NA 6,007
60,362 39,119 6,057 5.27 1,061 46.27 4,912 4,059 16,380 4.71 19,122 7,046 1,644 3,934 3.6 163,696 6.78
100 100 100 30.87 100 85.45 90.85 100 100 86.75 100 97.05
TABEL 65 PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
SUMBER AIR MINUM KELUARGA
PUSKESMAS
JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA SUMBER AIR MINUMNYA
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
5
6
7
8
9
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
60,362 39,119 6,057 3,437 4,912 4,750 18,029 19,122 7,046 1,895 3,934 168,663
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
AIR KEMASAN
NA 1,994 NA NA NA NA NA NA NA 2 4 2,000
5.10
0.11 0.10 1.19
AIR ISI ULANG
NA 3,516 5 492 42 NA 2,182 NA 8 207 NA 6,452
8.99 0.08 14.31 0.86 12.10
LEDING METERAN JUMLAH 10
%
JUMLAH
%
11
12
13
35,892 16,211 512
59.46 41.44 8.45
357
7.27
0.11 10.92
3,974 3,314 4,511 229
3.83
65,000
LEDING ECERAN
22.04 17.33 64.02 12.08 38.5
113 NA NA NA NA 102 NA 5,579 NA NA NA 5,794
POMPA
0.19
2.15 29.18
3.4
JUMLAH
%
14
15
3,112 495 698 58 13 NA NA NA NA 60 NA 4,436
5.16 1.32 13.09 1.69 0.27
3.17 2.63
SUMUR TERLINDUNG JUMLAH
%
16
17
5,321 10,637 NA 2,425 400 945 8,855 4,508 1,379 1,117 NA 35,587
8.82 27.19 70.56 8.14 19.89 49.12 23.57 19.57 58.94 21.10
MATA AIR TERLINDUNG JUMLAH 18
14,754 NA 131 26 132 NA NA 235 19 60 NA 15357
% 19
24.44 2.16 0.76 2.69
1.23 0.27 3.17 9.11
AIR HUJAN JUMLAH
%
20
21
1,170 1,410 238 79 NA NA 1,738 1,108 321 NA NA 6,064
1.94 3.60 3.93 2.30
9.64 5.80 4.56
3.60
SUMUR TAK TERLINDUNG JUMLAH
%
MATA AIR TAK TERLINDUNG JUMLAH
%
AIR SUNGAI JUMLAH
%
LAIN-LAIN JUMLAH 28
NA NA NA NA 300 NA NA 832 816 NA NA 1,948
6.11
4.35 11.58
1.15
NA NA NA NA 236 NA NA 2,646 6 NA NA 2,888
4.80
13.84 0.09
1.71
NA NA NA NA 17 3 NA NA 3 NA NA 23
0.35 0.06
0.04
0.01
249 3,153 NA 142 5 7 NA 4,117 NA NA NA 7,673
% 29
0.41 8.06 4.13 0.10 0.15 21.53
4.55
KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG JUMLAH
%
30
31
60,362 32,853 1,346 3,001 944 1,047 15,011 13,636 5,898 1,675 4 135,777
100 83.98 22.22 87.31 19.22 22.04 83.26 71.31 83.71 88.39 0.10 80.50
TABEL 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUTKABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012 JAMBAN NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH KELUARGA
KELUARGA DIPERIKSA JUMLAH
1
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
3
4
5
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
72,017 68,369 41,434 20,203 73,355 10,291 19,213 25,015 22,599 16,205 18,161 386,862
60,382 40,829 37,906 3,437 4,428 10,291 18,022 24,075 7,730 1,895 4 208,999
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
% 6
83.84 59.72 91.49 17.01 6.04 100 93.80 96.24 34.21 11.69 0.02 54.02
TEMPAT SAMPAH
KELUARGA MEMILIKI JUMLAH 7
52,555 24,720 37,903 1,126 2,368 1,915 14,228 11,925 7,730 579 NA 155,049
% 8
87.04 60.55 99.99 32.76 53.48 18.61 78.95 49.53 100 30.55 74.19
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT JUMLAH 9
48,610 21,132 2,182 244 1,497 1,362 13,657 4,242 7,730 384 NA 101,040
% 10
92.49 85.49 5.76 21.67 63.22 71.12 95.99 35.57 100 66.32 65.17
JUMLAH 11
60,382 39,467 NA 3,437 4,056 10,291 17,932 24,075 128 1,895 NA 161,663
% 12
83.84 57.73 17.01 5.53 100 93.33 96.24 0.57 11.69 41.79
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA MEMILIKI JUMLAH 13
47,503 30,978 NA 2,364 1,376 1,496 6,751 13,527 128 453 NA 104,576
% 14
78.67 78.49 68.78 33.93 14.54 37.65 56.19 100 23.91 64.69
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT JUMLAH 15
40,185 14,288 NA 1,050 323 65 4,209 5,673 80 249 NA 66,122
% 16
84.59 46.12 44.42 23.47 4.34 62.35 41.94 62.50 54.97 63.23
JUMLAH
%
17
18
60,382 39,485 NA 3,257 3,743 10,291 17,868 24,075 77 1,895 NA 161,073
83.84 57.75 16.12 5.10 100 93.00 96.24 0.34 11.69 41.64
KELUARGA MEMILIKI JUMLAH
%
19
20
48,919 22,039 NA 721 998 2,798 3,886 5,559 77 NA NA 84,997
81.0 55.8 22.1 26.7 27.2 21.7 23.1 100
52.8
SEHAT JUMLAH
%
21
22
31,994 12,169 NA 242 541 1,374 2,587 2,696 30 NA NA 51,633
65.4 55.2 33.6 54.2 49.1 66.6 48.5 39.0
60.7
TABEL 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
173
143
82.66
825
655
200 37 31 10 57 12 41 49 11
448
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
72.46 61.67 100 15.38 72.15 57.14 97.62 98.00 35.48
68.40
11 13 11 5 10 2 3 4 4 4 9 76
11 13 10 5 6 2 3 4 4 4 3 65
3 4 2 1
27.27 30.77 20.00 20.00
2 2 3 1 2 3 23
100 66.67 75.00 25.00 50.00 100 35.38
215
215
124 66 46 2 228 459
55 29 7 2 224 459
47 6 3 1 178 376
85.45 20.69 42.86 50.00 79.46 81.92
3 28 1,171
3 23 1,017
2 11 624
66.67 47.83 61.36
556 155 219 160 192 36 285 524 45 33 43 2,248
556 110 107 116 99 36 281 521 45 3 26 1,900
257 78 93 29 61 17 230 436 18 2 14 1,235
% SEHAT
JUMLAH SEHAT
10
276 60 31 65 79 21 42 50 31
JUMLAH DIPERIKSA
9
276 105 73 72 125 21 42 50 31 30
JUMLAH YG ADA
8
100 100 72.73 70.59 14.29 18.18 75.00 100 60.00 100
% SEHAT
7
54 37 8 12 1 2 9 8 6 6
JUMLAH SEHAT
6
54 37 11 17 7 11 12 8 10 6
JUMLAH TUPM
JUMLAH DIPERIKSA
5
54 37 11 17 11 11 12 11 10 6 6 186
TUPM LAINNYA
JUMLAH YG ADA
JUMLAH SEHAT
4
PASAR % SEHAT
JUMLAH DIPERIKSA
3
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
JUMLAH YG ADA
2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
% SEHAT
1
PUSKESMAS
JUMLAH SEHAT
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH DIPERIKSA
NO
RESTORAN/R-MAKAN
JUMLAH YG ADA
HOTEL
24
46.22 70.91 86.92 25.00 61.62 47.22 81.85 83.69 40.00 66.67 53.85 65.00
TABEL 68 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH DIBINA
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: …………………….. (sebutkan)
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
4
2
65 34
%
JUMLAH DIBINA
6
65 31
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
4
100 91.18
5
% 6
SARANA PENDIDIKAN JUMLAH DIBINA 7
57 35 12 8
57 35 2 6
100 100 16.67 75.00
54 50 43 17 20 94 44
54
100
35 17 20 85 30
81.40 100 100 90.43 68.18
3
2
66.67
1
1
100
6
6
100
421
337
80.05
122
109
89.3
324 597 309 241 147 123 88 242 236 158 218 2,683
8
324 469
%
SARANA IBADAH JUMLAH DIBINA
9
10
100 78.56
288 144 213 237 114 85 84 223 120 361 128 1,997
52
21.58
80 88 241 65 34 130 1,483
65.04 100 99.59 27.54 21.52 59.63 55.3
11
PERKANTORAN
%
JUMLAH DIBINA
12
288
13
100
38 3
16.03 2.63
84 219 62 42 83 819
100 98.21 51.67 11.63 64.84 41.01
14
259 38 90 58 77 8 117 61 708
SARANA LAIN
% 15
259
100
29 6
32.2 10.3
3
37.5
5 20 322
4.3 32.8 45.5
JUMLAH DIBINA 16
17
JUMLAH % 18
564
564
100
86 5
1
20.00
21 676
5 570
23.81 84.32
JUMLAH DIBINA
%
19
20
21
1,557 810 658 635 369 331 197 486 567 651 346 6,607
1,557 535 2 180 9 117 192 481 217 137 213 3,640
100 66.05 0.30 28.35 2.44 35.35 97.46 98.97 38.27 21.04 61.56 55.09
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
FASILITAS KESEHATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT BERSALIN RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS KELILING PUSKESMAS PEMBANTU RUMAH BERSALIN BALAI PENGOBATAN/KLINIK PRAKTIK DOKTER BERSAMA PRAKTIK DOKTER PERORANGAN PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL POSKESDES POSYANDU APOTEK TOKO OBAT GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/kota Tahun 2012
KEMENKES
PEM.PROV
3
4
PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI 5
6
BUMN SWASTA JUMLAH 7
8
9
1 0 0 1
3 1 0 0
8 0 0 0
3 0 0 0
0 0 0 0
6 0 1 0
0 0
0 1
0 0
0 10
0 0 0 0 0
3 11 13 54 150
0 0 0 0 0
1 0 1 0 0
17 52 12 0 0
8 0 0 0 0
0 0 0 0 0
72 103 0 4 0
21 1 1 1 64 112 119 521 3 22 13 54 150 316 287 98 155 13 4 -
TABEL 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
SARANA KESEHATAN
1 1
2 RUMAH SAKIT UMUM
2
LABORATORIUM KESEHATAN
JUMLAH
JUMLAH 4
3
4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
% 5
JUMLAH 6
% 7
20
18
90.00
2
10.00
RUMAH SAKIT JIWA
1
1
100
0
0.00
3
RUMAH SAKIT KHUSUS
1
1
100
0
0.00
4
PUSKESMAS
168
53
31.55
0
0.00
190
73
38.42
2
1.05
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/kota Tahun 2012
TABEL 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
4
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
88 140 55 35 31 97 17 71 23 135 145 837
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
PRATAMA JUMLAH %
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
5
30.77 32.63 27.78 21.47 25.00 100 8.29 32.27 18.55 89.40 80.56 38.45
MADYA JUMLAH % 6
127 227 119 52 91 0 100 91 31 7 35 880
7
44.41 52.91 60.10 31.90 73.39 48.78 41.36 25.00 4.64 19.44 40.42
POSYANDU PURNAMA JUMLAH % 8
59 58 24 63 2 0 0 58 69 9 0 342
9
20.63 13.52 12.12 38.65 1.61
26.36 55.65 5.96 15.71
MANDIRI JUMLAH % 10
12 4 0 13 0 0 88 0 1 0 0 118
11
4.20 0.93 7.98
42.93 0.81
5.42
JUMLAH JUMLAH % 12
286 429 198 163 124 97 205 220 124 151 180 2177
13
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0.54
POSYANDU AKTIF JUMLAH
%
14
15
71 62 24 76 2 97 84 58 70 151 180 875
24.83 14.45 12.12 46.63 1.61 100 40.98 26.36 56.45 100 100 40.19
TABEL 73 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO 1
KABUPATEN/KOTA 2
1 KOTA AMBON 2 MALUKU TENGAH 3 SERAM BAGIAN BARAT 4 SERAM BAGIAN TIMUR 5 BURU 6 BURU SELATAN 7 KOTA TUAL 8 MALUKU TENGGARA 9 MALUKU TENGGARA BARAT 10 KEPULAUAN ARU 11 MALUKU BARAT DAYA JUMLAH PROV
PUSKESMAS 3
JUMLAH DESA SIAGA AKTIF
DESA SIAGA
DESA/ KELURAHAN
JUMLAH
%
4
5
6
22 31 17 16 10 12 8 15 11 22 12 176
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
50 178 195 143 82 80 29 87 76 119 117 1,156
50 34 73 84 51 18 29 86 75 32 15 547
JUMLAH
%
7
100 19.10 37.44 58.74 62.20 22.50 100 98.85 98.68 26.89 12.82 47.32
8
50 34 15 29 18 18 28 86 49 11
100 100 20.55 34.52 35.29 100 96.55 100 65.33 34.38
338
61.79
POSKESDES
POSYANDU
9
10
50 57 42 4 18 5 34 56 6 31 13 316
286 429 198 163 107 97 92 220 124 151 180 2,047
Tabel 79 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU TAHUN 2012
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah 3
% 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1
APBD KAB/KOTA a. Belanja Langsung b. Belanja Tidak Langsung
2
APBD PROVINSI
3
APBN : - Dana Dekonsentrasi - Dana Alokasi Khusus (DAK) - Jamkesmas - Jampersal - BOK
4
PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) (sebutkan project dan sumber dananya)
5
SUMBER PEMERINTAH LAIN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD KAB/KOTA
1,207,458,124,769
88.26
808,775,471,348 398,682,653,421
59.12 29.14
16,832,782,103
1.23
143,778,773,800 21,130,547,000 60,991,031,800 23,745,995,000
10.51 1.54 4.46 1.74
37,911,200,000
2.77
1,368,069,680,672 3,341,362,601,467
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: ……................ Profil Dinas Kesehatan (sebutkan)Kabupaten/Kota Tahun 2012
36.14 822,203.71