Rika Kustina, Kemampuan Siswa Kelas... Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Banda Aceh Menggunakan Konjungtor Dalam Kalimat Bahasa Indonesia Rika Kustina1
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan suatu kajian tentang kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Banda Aceh menggunakan konjungtor dalam kalimat bahasa Indonesia. Masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Banda Aceh menggunakan konjungtor dalam kalimat bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi tentang kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Banda Aceh menggunakan konjungtor dalam kalimat bahasa Indonesia. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Banda Aceh tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 69 siswa yang tersebar dalam tiga kelas paralel. Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Tes yang digunakan dalam bentuk pilihan ganda. Pengolahan data dilakukan dengan teknik analisis statistik. Teknik ini digunakan untuk mengolah data hasil tes. Pengolahan data dilakukan dengan cara mencari nilai rata-rata(mean) siswa berdasarkan hasil jawaban siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Banda Aceh menggunakan konjungtor dalam kalimat bahasa Indonesia adalah 90. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Banda Aceh menggunakan konjungtor dalam kalimat bahasa Indonesia berada pada kategori baik sekali. Kata Kunci: Kemampuan Siswa, Konjugtor, BahasaIndonesia
1
Rika Kustina, Dosen Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah – STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh, Email:
[email protected] ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 2. Juni – Desember 2013| 33
Rika Kustina, Kemampuan Siswa Kelas... kalimat
A. Pendahuluan
dari
sehingga
tidak
menimbulkan
Bahasa adalah kajian yang integral
kesalahan penafsiran. Tentu hal tersebut tidak
manusia,
sarana
terlepas dari peran serta berbagai pihak,
manusia
terutama pihak penyelenggara pendidikan.
berkomunikasi.
yaitu Dengan
sebagai bahasa
menyampaikan ide, pikiran, dan gagasannya
Oleh
karena
itu,
pihak
kepada orang lain. Dengan bahasa pula ia
pendidikan
memahami perasaan dan keinginan orang lain
pendidikan dan pengajaran bahasa Indonesia
dalam kehidupan kesehariannya.
dalam segala aspek pemakaiannya, seperti
harus
penyelenggara
meningkatkan
mutu
Bahasa tidak dapat dipisahkan dari
pemakaian konjungsi/konjungtor atau kata
kehidupan manusia karena bahasa adalah ciri
penghubung baik dalam bahasa lisan maupun
manusiawi yang membedakan manusia dengan
dalam bahasa tulis.
makhluk lainnya. Dengan bahasa pula manusia
Dalam
Kurikulum
2004
tujuan
dapat berhubungan dan bekerja sama dengan
pengajaran bahasa Indonesia diarahkan pada
sesamanya. Kehidupan berbahasa dimulai oleh
empat komponen. Komponen tersebut adalah
manusia sejak dari bangun tidur sampai
kebahasaan, pemahaman, penggunaan, dan
dengan tertidur lagi pada malam hari.
apresiasi sastra secara terpadu. Pembelajaran
Dilihat
dari
segi
sosoknya,
bahasa Indonesia ditentukan pada aspek
Kridalaksana (1983) dan Djoko Kentjono
keterampilan
(1982) menjelaskan definisi bahasa sebagai
meliputi keterampilan menyimak, berbicara,
berikut. “Bahasa adalah sistem lambang bunyi
membaca, dan menulis. Siswa diharapkan
yang arbitrer yang digunakan oleh
terampil berbahasa, baik secara lisan maupun
para
anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,
merupakan
dari alat
segi
fungsi,
komunikasi.
Aspek
tersebut
secara tertulis.
berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri”. Dilihat
berbahasa.
Kemampuan berbahasa secara tertulis,
bahasa
lebih dititikberatkan pada kegiatan membuat
Dalam
kalimat
yang
benar
berdasarkan
kaidah
berkomunikasi pemakai bahasa tidak hanya
ketatabahasaan yang berlaku. antara lain
mengucapkan kalimat demi kalimat. Pemakai
kaidah pemakaian konjungtor. Penggunaan
bahasa sering menggabungkan dua atau tiga
konjungtor juga dijumpai dalam komponen
klausa dalam suatu kalimat. Klausa-klausa itu
atau butir pembelajaran lainnya, terutama
biasanya digabungkan dengan menggunakan
dalam pembelajaran menulis dan membaca.
kata
Dalam ke-2 aspek ini siswa selalu berhadapan
sambung
(konjungtor).
Ketepatan
pemakaian konjungtor akan sangat membantu
dengan
pemaknaan maksud kalimat. Bahasa juga
intrakalimat maupun konjungtor antarkalimat.
memudahkan
Dengan demikian, secara implisit materi
manusia
untuk
saling
konjungtor,
baik
berkomunikasi agar tercipta komunikasi yang
pembelajaran
baik dan keefektifan dalam pembentukan
terdistribusikan sejak semester pertama kelas
ISSN 2338-0306
tentang
konjungtor
konjungtor
Volume I Nomor 2. Juni – Desember 2013| 34
Rika Kustina, Kemampuan Siswa Kelas... VII SMP sampai dengan semester akhir kelas IX. B.
Selain tidak mempunyai arti leksikal, sebagian besar kata tugas tidak dapat berubah bentuknya dari kata dasar menjadi kata
Tujuan Penelitian
ini
bertujuan
untuk
turunan,
jika
dari
verba
pulang
dapat
memperoleh deskripsi, data yang konkret dan
diturunkan bentuk berpulang, memulangkan,
informasi tentang kemampuan siswa SMP
kepulangan;
kelas VIII Negeri 4 SMP Banda Aceh
sebagian kecil saja yang dapat membentuk
menggunakan
kata turunan seperti sudah, sampai, oleh,
konjungtor
dalam
kalimat
terhadap
hanya
aduh,
C. Landasan Teoritis
memperoleh, mengaduh, sedangkan kata tugas
pendefinisian
pandangan
di
konjungtor.
dalam
Konjungtor
disudahi,
tugas
bahasa Indonesia.
Banyak
menjadi
kata
penyampaian,
yang lainnya tidak dapat diubah menjadi bentuk kata turunan.
merupakan jenis kata menurut kategori dalam
Kata tugas dipakai untuk berbagai
bahasa Indonesia. Konjungtor sering juga
tujuan. Peranannya ada yang sudah tergambar
disebut kata sambung atau kata penghubung.
pada namanya; kata sambung dipakai untuk
Konjungtor merupakan jenis dari salah satu
menyambung
jenis kata, yaitu bagian dari kata tugas. Kata
Walaupun demikian, para ahli tata bahasa
tugas juga disebut function word. Kumpulan
Indonesia juga menggunakan istilah yang
ini lebih tepat dinamakan rumpun kata tugas.
bermacam-macam.
Anggota rumpun kata tugas ada lima, yaitu
konjungtor,
kata
sambung
penghubung, konjungsi, atau kata sambung.
(konjungtor), kata seru (interjeksi), kata
Dari istilah tersebut yang sudah lazim dipakai
sandang (artikel), dan partikel.
di lingkungan pengajaran bahasa Indonesia di
depan
(preposisi),
kata
Berbeda dengan empat jenis kata utama (kata kerja, kata sifat, kata bilangan,
bagian-bagian
Di
kalimat.
samping
digunakan
juga
istilah
istilah
kata
sekolah adalah kata sambung atau konjungtor. Pada
umumnya
ahli tata
bahasa
kata keterangan, dan kata benda), seluruh kata
Indonesia belum memiliki kesamaan pendapat
tugas tidak mempunyai arti leksikal, yaitu arti
tentang definisi konjungtor. Mereka masih
kata secara lepas tanpa kaitan dengan kata lain
memberi
(misalnya makan berarti “memasukkan sesuatu
walaupun
ke dalam mulut, dikunyah, lalu ditelan”). Kata
mendasar.
batasan
yang
perbedaan
itu
saling tidak
berbeda begitu
agar, dengan, dan, atau, dari, ke, yang, si,
Menurut Alwi (2003:296) “konjungtor
tidak mempunyai arti leksikal seperti halnya
yang juga dinamakan kata sambung adalah
kata makan tadi. Arti kata tugas barulah jelas
kata tugas yang menghubungkan dua satuan
setelah dikaitkan dengan kata lain; misalnya
bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa
agar lulus ujian, saya dan dia, dari kebun, ke
dengan frasa, atau klausa dengan klausa”.
kampus, yang sebelah kiri, si terhukum. ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 2. Juli - Desember| 35
Rika Kustina, Kemampuan Siswa Kelas... Menurut Chaer (1998:140) “kata-kata
bahasa yang membuat klasifikasi secara
yang digunakan untuk menghubungkan kata
tradisional dan ada pula yang membuat
dengan kata, klausa dengan klausa, kalimat
klasifikasi yang sudah mempertimbangkan
dengan kalimat disebut kata penghubung”.
segi linguistik.
Menurut
(2007:102)
Ahli tata bahasa yang membuat
“konjungsi adalah kategori yang berfungsi
klasifikasi jenis konjungtor dalam bahasa
untuk meluaskan satuan yang lain dalam
Indonesia secara tradisional adalah mereka
konstruksi
selalu
yang berpedoman pada tata bahasa Melayu
menghubungkan dua satuan lain atau lebih
lama, yang disusun oleh ahli bahasa Belanda.
dalam
Harimurti
hipotaktis konstruksi”.
dan Konjungsi
juga
Alwi (2003:297) mengatakan bahwa
menghubungkan bagian-bagian yang setataran
dilihat
maupun yang tidak setataran.
kalimat, konjungtor dibagi menjadi empat
Berdasarkan
definisi-definisi
yang
dari
perilaku
sintaksisnya
dalam
kelompok: (1) konjungtor koordinatif, (2)
telah disebutkan di atas dapat disimpulkan
konjungtor
bahwa konjungtor adalah kata tugas yang
subordinatif. Di samping itu ada pula (4)
menghubungkan dua satuan bahasa (satuan-
konjungtor antarkalimat, yang berfungsi pada
satuan sintaksis) yang sederajat maupun tidak
tataran wacana.
sederajat, baik antara kata dengan kata, frasa
Konjungtor Koordinatif
dengan frasa, klausa dengan klausa, atau
korelatif,
Konjungtor
(3)
konjungtor
koordinatif
adalah
kalimat dengan kalimat.
konjungtor yang menghubungkan dua unsur
Klasifikasi Konjungtor Bahasa Indonesia
atau lebih yang sama pentingnya, atau
Menurut bentuknya konjungtor dapat digolongkan atas (1) konjungtor intrakalimat, (2)
konjungtor
antarkalimat,
dan
(3)
konjungtor antarparagraf. Dilihat
dari
segi
koordinatif,
fungsinya,
konjungtor
subordinatif, konjungtor korelatif, konjungtor antarkalimat, dan konjungtor antarparagraf (Alwi:1998). Ahli-ahli
adalah jenis-jenis konjungtor koordinatif: a. penanda hubungan penambahan: dan b. penanda
konjungtor bahasa Indonesia dibagi atas konjungtor
memiliki status yang sama (setara). Berikut
bahasa
Indonesia
pendampingan:
serta c. penanda
hubungan
perlawanan
pemilihan: tetapi d. penanda
hubungan
perlawanan:
melainkan e. penanda
tata
hubungan
hubungan
pertentangan:
padahal, sedangkan
mengklasifikasikan bentuk saling berbeda satu
Konjungtor koordinatif agak berbeda
sama lain. Perbedaan ini timbul karena jenis-
dengan konjungtor lain karena konjungtor itu,
jenis yang dipakai untuk mengklasifikasikan
di samping menghubungkan klausa, juga dapat
konjungtor tidak sama. Ada beberapa ahli tata
menghubungkan kata. Meskipun demikian,
ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 2. Juli - Desember| 36
Rika Kustina, Kemampuan Siswa Kelas... frasa
yang
dihasilkan
bukanlah
frasa
preposisional.
(11) Karyawan yang malas atau(pun) tidak jujur akan ditindak.
Contoh:
(12) Polisi
(1) Dia
menangis
dan
istrinya
pun
tersedu-sedu.
kamu yang datang ke rumahku? atau
atau(pun) yang melakukan pungli
kamu
yang
Konjungtor
korelatif
adalah
konjungtor yang menghubungkan dua kata, akan
menjemput Ibu? terus
tugas
Konjungtor Korelatif
(3) Aku yang datang ke rumahmu atau
(5) Dia
melalaikan
akan dipecat.
(2) Dia mencari saya dan adiknya.
(4) Saya
yang
frasa, atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungtor korelatif
saja
berbicara,
tetapi
istrinya hanya terdiam saja.
terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang
(6) Dia pura-pura tidak tahu, padahal
dihubungkan. Contoh konjungtor koordinatif: baik … maupun …, tidak hanya …, tetapi juga
tahu banyak. (7) Ibu sedang memasak, sedangkan
…, bukan hanya …, melainkan juga …, sedemikian rupa … sehingga …, apa(kah) …
Ayah membaca koran. (8) Mengenai konjungtor dan dan atau,
atau …, entah … entah …, jangankan …, …
ada yang memakai kedua-duanya secara
pun …, makin …, makin …, tidak hanya … ,
besrsamaan. Dalam hal ini cara menulisnya
bahkan … .
adalah dengan menggunakan garis miring di
Contoh dalam kalimat:
antara kedua konjungtor tersebut: dan/atau.
(13) Baik Pak Farrel maupun istrinya
Contoh:
tidak suka merokok.
(9) Para dekan dan/atau pembantu dekan diminta hadir.
juga harus patuh.
(10) Kami mengundang ketua dan/atau sekretaris. Di
juga
(15) Mobil itu larinya demikian cepatnya sehingga
samping
konjungtor
(14) Kita tidak hanya harus setuju, tetapi
makna
‘pemilihan’,
mempunyai
makna
sangat
sukar
untuk
dipotret. (16) Kita
harus
mengerjakannya
‘penambahan’. Untuk makna penambahan
sedemikian rupa sehingga hasilnya
seperti itu, konjungtor atau pada umumnya
benar-benar baik.
dipakai bila makna kalimatnya berkaitan
(17) Baik Anda, istri Anda, maupun
dengan hal-hal yang dirasakan kurang baik.
mertua Anda akan menerima cindera
Dalam hal itu partikel pun dapat ditambahkan
mata.
pada
konjungtor
ataupun.
atau
sehingga
menjadi
(18) Apa(kah) kamu setuju atau tidak, kami tetap tak mau mundur.
Contoh: ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 2. Juli - Desember| 37
Rika Kustina, Kemampuan Siswa Kelas... (19) Entah diijinkan entah tidak, dia tetap
(24) Saya akan datang sesudah shalat
akan berangkat juga.
magrib.
(20) Jangankan
seratus
ribu,
seribu
rupiah pun aku tak punya.
(25) Selama tinggal di Surabaya, saya belum mengalami kejadian itu. (26) Dia baru sadar setelah berada di
Konjungtor Subordinatif Konjungtor
subordinatif
adalah
rumah sakit.
konjungtor yang menghubungkan dua klausa,
(27) Sejak berumur dua tahun, dia sudah
atau lebih dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama (tidak setara). Salah satu
menderita penyakit itu. b) Konjungtor
Subordinatif
Syarat:
dari klausa itu merupakan anak kalimat. Jika
jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila,
dilihat dari perilaku sintaksis dan semantisnya,
manakala.
konjungtor subordinatif dapat dibagi menjadi tiga
belas
kelompok.
Berikut
Contoh:
adalah
(28) Saya pasti datang jika diundang.
kelompok-kelompok konjungtor subordinatif. a) Konjungtor
Subordinatif
(29) Manakala cuaca buruk, jendela itu harus kalian tutup.
Waktu:
Konjungtor yang digunakan bermacammacam, tergantung pada waktu yang
(29) Kami akan segera berangkat asal diberi ongkos yang cukup.
diterangkan, di antaranya adalah ketika,
(30) Kalau saya menang lomba itu,
sewaktu, dan tatkala untuk menyatakan
kalian semua akan saya traktir.
waktu yang bersamaan; semantara,
(31) Bila dia datang, kita segera
selama, sambil, dan seraya untuk
berangkat.
menyatakan jangka waktu tertentu yang
c)
Konjungtor
Subordinatif
bersamaan; sejak, semenjak atau sedari
Pengandaian: andaikan, seandainya,
untuk menyatakan awal waktu; sampai
umpamanya, sekiranya.
dan hingga untuk menyatakan batas
Contoh:
waktu; sebelum untuk menyatakan lebih
(32) Sekiranya ibuku msih ada, tentu
dahulu; sesudah, setelah, sehabis, dan
kehidupanku
seusai untuk menyatakan waktu lebih
lebih baik.
kemudian.
(33) Seandainya pasir ini menjadi
Contoh:
gandum,
(21) Mereka datang ketika saya tidak
duduk membaca koran. ISSN 2338-0306
tidak
akan
(34) Andaikan kamu adalah saya,
(22) Sewaktu saya berumur lima tahun,
(23) Sementara saya mandi, dia duduk-
kita
kekurangan bahan pangan.
ada di rumah.
kakek meninggal.
akan
maka saya akan belajar terus. d)
Konjungtor Subordinatif Tujuan:
agar, supaya, guna, untuk,biar. Contoh: Volume I Nomor 2. Juli - Desember| 38
Rika Kustina, Kemampuan Siswa Kelas... (35) Kami
berangkat
pagi-pagi
supaya
tidak
terlambat
tiba
(45) Mereka
di
(46) Mereka hari ini tidak bersekolah seakan-akan hari libur.
(36) Agar tumbuhnya baik, tanaman harus
(47) Sorot
diberi
(48) Kau
kehidupan
arus
seorang saksi di pengadilan. (50) Rumah itu sangat megah laksana
(39) Biar lambat, asal selamat.
istana raja. (51) Kehidupan mereka ibarat kapal
Konjungtor Subordinatif Konsesif: walau(pun),
yang tak berkemudi.
sekalipun, sungguhpun, kendati(pun).
(52) Disangkanya ibu sudah pergi ke
Contoh:
pasar alih-alih masih tidur lelap (40) Biarpun
sudah
berkali-kali
ditangkap, tidak jera-jeranya dia
di kamar. g) Konjungtor
berbuat kejahatan. (41) Walaupun
hari
(42) Sekalipun merokok,untuk
sudah
sore,
dia
tidak
tamu
tetap
oleh sebab.
(53) Saya tidak membeli rumah itu sebab
statusnya
masih
dalam
perkara.
(43) Sungguhpun mahal harga rumah itu akan kubeli juga.
(54) Karena belum membayar iuran SPP,
(44) Kendatipun engkau berada jauh, aku akan tetap menunggumu. Subordinatif
Pembandingan: seakan-akan, seolaholah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih. Contoh:
Sebab:
Contoh:
disediakannya.
Konjungtor
Subordinatif
sebab, karena, lantaran, oleh karena,
mereka belum juga datang.
f)
menyayanginya
(49) Ia memerlukan orang itu sebagai
lalu lintas.
meski(pun),
harus
anak sendiri.
(38) Jembatan itu dilebarkan guna
biarpun,
tajam
sebagaimana kau menyayangi
yang lebih baik.
memperlancar
begitu
musuhnya.
(37) Kami berangkat ke kota untuk mencari
matanya
seolah-olah kami ini betul-betul
pupuk secukupnya.
e)
tergesa-gesa
seperti orang dikejar hantu.
sekolah.
ini
berjalan
dia
disuruh
pulang
dari
sekolah. (55) Anak itu menangis oleh karena dipukul kakaknya. (56) Dia diberi hukuman oleh sebab sering terlambat ke sekolah. h) Konjungtor sehingga,
Subordinatif
Hasil:
sampai(-sampai),
maka(nya). ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 2. Juli - Desember| 39
Rika Kustina, Kemampuan Siswa Kelas... Contoh:
l)
Konjungtor
(57) Adik rajin belajar sehingga naik
Perbandingan: sama ... dengan,
kelas.
lebih ... dari(pada).
(58) Mangga itu diperamnya sampai
Contoh:
masak. (59) Nilai
Subordinatif
(67) Toko itu sama besarnya dengan rapornya
sangat
baik
toko di Jalan Muhammad Jam.
sampai-sampai mendapat peringkat
(68) Rumah
dua.
itu
lebih
bagus
modelnya dari rumah yang lain.
(60) Kesebelasan
Persiraja
telah
(69) Kulkas merk Sharp lebih murah
memenangi turnamen sepak bola
harganya
HUT RI maka mereka berhak
Samsung.
menerima piala bergilir.
merk
2.3.2 Konjungtor Antarkalimat
(61) Ia telah bekerja sehari penuh makanya diberi uang lembur.
daripada
Konjungtor
antarkalimat
adalah
konjungtor yang menghubungkan satu kalimat
i) Konjungtor Subordinatif Alat/Cara:
dengan
dengan, tanpa.
konjungtor ini selalu dipakai ketika memulai
Contoh:
kalimat
lain.
Oleh
karena
itu,
kalimat yang baru dengan huruf pertamanya (62) Dengan
berbisik-bisik
ditawarkannya majalah porno itu
huruf kapital (Alwi, 2002:300). Berikut adalah contoh konjungtor antarkalimat:
kepada setiap orang. (63) Dia berjalan terus tanpa menoleh
1. biarpun demikian/begitu 2. tambahan pula, lagi pula, selain itu
ke kiri dan ke kanan. j)
Konjungtor
sekalipun Subordinatif
Komplementasi: bahwa. Contoh:
3. sebaliknya demikian/begitu 4.
(64) Ayah berkata bahwa hari ini dia akan ke Bogor. (65) Bahwa dia sudah menikah, kami sudah tahu. k) Konjungtor Subordinatif Atributif: yang.
sesungguhnya,
bahwasanya
walaupun demikian/begitu 5.
malah(an),
bahkan
demikian/begitu
sungguhpun
5. (akan) tetapi,
namun 6. meskipun demikian/begitu 7. kecuali itu kemudian
Contoh:
8. dengan demikian sesudah itu
(66) Ia membeli baju yang berwarna putih.
ISSN 2338-0306
9. oleh karena itu, oleh sebab itu setelah i 10. sebelum itu selanjutnya
Volume I Nomor 2. Juli - Desember| 40
Rika Kustina, Kemampuan Siswa Kelas... D. Hasil Penelitian
3). Menentukan lebar kelas interval (I)
Pengolahan Data
4). Menyusun tabel distribusi frekuensi
Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan
teknik
ini
1) Menentukan range (Rg). Range diperoleh
dimaksudkan untuk mencari nilai rata-rata
dari selisih nilai tertinggi (H) dengan nilai
kemampuan
memudahkan
terendah (L) ditambah satu. Berdasarkan
pengolahan data, data yang telah terkumpul
data tersebut dapat dicari dengan rumus
diolah menurut kelompoknya, dan nilai atau
sebagai berikut.
siswa.
statistik.
Untuk
Hal
5). Menentukan nilai rata-rata (Mean)
skor tersebut di atas disusun secara berurutan
Rg = H – L + 1
dari nilai tertinggi sampai nilai terendah.
Keterangan:
Susunan nilai tersebut sebagai berikut.
Rg = Range
100
100
100
100
100
H = Nilai tertinggi
100
100
97
97
L = Nilai terendah
97
97
97
97
Dengan demikian range penelitian ini
97
97
97
97
97
96
96
96
96
94
94
94
= 100 – 57 + 1
94
94
94
94
= 43 + 1
94
94
94
94
= 44
93
93
93
93
2) Menentukan jumlah/banyak kelas interval
93
93
93
93
(K). Jumlah/banyak kelas interval dihitung
93
93
93
90
dengan menggunakan rumus K = 1 + 3,3
90
90
99
80
log n
88
87
87
87
87
87
86
86
= 1 + 3,3 log 69
86
84
79
79
= 1 + 3,3 (1,83)
77
76
76
75
= 1 + 6,039
71
64
61
57
= 7,039
adalah Rg = H – L + 1
K = 1 + 3,3 log n
Data di atas menunjukkan nilai
3) Menentukan lebar kelas interval (I). Lebar
tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100, dan
kelas interval dihitung dengan rumus
nilai terendah 57.
sebagai berikut:
Selanjutnya
data
diolah
dengan
i =
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
Rg k
1). Menentukan range (Rg)
Keterangan:
2). Menentukan banyak kelas interval
Rg = Range
(K)
i
ISSN 2338-0306
= Lebar kelas
Volume I Nomor 2. Juli - Desember| 41
Rika Kustina, Kemampuan Siswa Kelas... k
= Jumlah kelas
untuk menghitung nilai rata-rata tentang
Dengan demikian jumlah kelas adalah i = =
kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri
Rg k
4 Band Aceh menggunakan konjungtor
44 7
rumus yang dikemukakan oleh Arikunto
dalam kalimat bahasa indonesia digunakan
(2002:104) sebagai berikut.
= 6,285 Dalam
metode
statistik
M=
untuk
menentukan lebar kelas interval tidak ada
=
ketentuan yang mutlak yang harus diikuti, karena
metode
statistik
tidak
pernah
fx N 6196 69
= 89,7 (dibulatkan) = 90
memberikan sesuatu aturan tertentu. Biasanya untuk menentukan lebar kelas digunakan
Berdasarkan perhitungan di atas, nilai
bilangan ganjil, misalnya 3, 5, 7, atau 9.
rata-rata kemampuan siswa kelas VIII SMP
Penulis menetapkan lebar kelas penelitian ini
Negeri
adalah 7.
konjungtor dalam kalimat bahasa Indonesia
4) Menyusun tabel distribusi frekuensi
adalah 90. Selanjutnya, nilai ini dianalisis
untuk
mengolah
digunakan
data
tabel
penelitian
distribusi
ini
frekuensi
sebagai berikut.
4
Banda
Aceh
menggunakan
berdasarkan frekuensi dan persentasenya. Tabel 3 Analisis berdasarkan frekuensi dan
Tabel 2
persentase adalah sebagai berikut
Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Banda Aceh Menggunakan Konjungtor dalam Kalimat Bahasa Indonesia
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kelompok Nilai 52 – 58 59 – 65 66 – 72 73 – 79 80 – 86 87 – 93 94 - 100
f
x
Fx
1 2 1 7 5 20 33
55 62 69 76 83 90 97
55 124 69 532 415 1800 3201
Nilai Kualitatif Kuantitatif Frekuensi Istimewa 96–100 22 Sangat 86–95 36 baik 76–85 6 Baik 66–75 2 Cukup 56–65 3 Sedang < 55 Kurang Jumlah N = 69
Persentase 31,88 % 52,17 % 8,69 % 2,89 % 4,34 % 100 %
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Banda Aceh menggunakan konjungtor dalam
Jumlah
N = 69
fx = 6196
kalimat bahasa Indonesia adalah baik sekali dengan rentang nilai 86-95. Hal ini terlihat
5) Menentukan nilai rata-rata (mean) ISSN 2338-0306
melalui nilai rata-rata mereka yakni siswa Volume I Nomor 2. Juli - Desember| 42
Rika Kustina, Kemampuan Siswa Kelas... yang memperoleh nilai istimewa (rentang 96-
86-95. Kenyataan ini menunjukkan bahwa
100) sebanyak 22 orang atau 31,88 %, nilai
siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Banda Aceh
sangat baik (rentang 86-95) sebanyak 36 orang
sudah mampu menggunakan konjungtor dalam
atau 52,17 %, nilai baik (rentang 76-85)
kalimat bahasa Indonesia dengan baik, hal ini
sebanyak 6 orang atau 8,69 %, nilai cukup
juga membuktikan bahwa
(rentang 66-75) sebanyak 2 orang atau 2,89 %,
bahasa
nilai sedang (rentang 56-65) sebanyak 3 orang
konjungtor
atau 4,34 %, nilai kurang (rentang < 55) tidak
sebagaimana
ada.
Kurikulum SMP 2004. Dengan demikian, Dengan
demikian
hasil
belajar
Indonesia
pembelajaran
khususnya
penggunaan
berhasil
diterapkan
telah yang
diharapkan
dalam
hipotesis penelitian ini salah atau ditolak.
mengajar khususnya penggunaan konjungtor
E.
dalam kalimat bahasa Indonesia di kelas VIII
Kesimpulan
Kesimpulan Dan Saran
SMP Negeri 4 Banda Aceh secara umum
Konjungtor sangat perlu dipelajari
memperoleh nilai 90. nilai rata-rata tersebut
dalam
apabila disesuaikan dengan klasifikasi nilai
penggunaan konjungtor dapat menyebabkan
yang ditetapkan Disdik berada pada kategori
makna atau kalimat menjadi kurang tepat.
baik sekali dengan rentang 86-95.
Dengan
Pengujian Hipotesis
pemahaman tentang konjungtor harus benar-
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian,
penataan
kalimat.
demikian,
Kesalahan
pengetahuan
dan
benar dikuasai oleh siswa agar dapat menata kalimat dengan baik.
sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Kemampuan siswa kelas VIII SMP
(Arikunto, 2002:64). Sehubungan dengan
Negeri
masalah penelitian di atas yang menjadi
konjungtor dalam kalimat bahasa Indonesia
hipotesis penelitian ini adalah “Kemampuan
sudah
siswa kelas VIII SMP 4 Banda Aceh
berdasarkan nilai rata-rata tes secara umum
menggunakan
kalimat
yang diperoleh siswa adalah 90. Dengan
bahasa Indonesia tergolong cukup sesuai
demikian, dapat dikatakan bahwa pengajaran
dengan rentang nilai rata-rata yang diperoleh
konjungtor sudah berhasil diterapkan di SMP
siswa yaitu 66-75”.
Negeri 4 Banda Aceh.
konjungtor
dalam
Setelah diolah dan dianalisis data penelitian,
maka
pengolahan
baik.
Banda
Hal
Aceh
ini
menggunakan
dapat
dibuktikan
Saran
data
Sehubungan dengan kesimpulan yang
tersebut menunjukkan bahwa kemampuan
telah dikemukakan di atas, berikut ini penulis
rata-rata siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Banda
kemukakan
beberapa
Aceh apabila dimasukkan ke dalam klasifikasi
bermanfaat
untuk
nilai yang ditetapkan Dinas pendidikan berada
pengajaran konjungtor bahasa Indonesia di
pada kategori sangat baik dengan rentang nilai
sekolah menengah pertama, khususnya di
ISSN 2338-0306
hasil
4
saran
yang
dapat
meningkatkan
mutu
Volume I Nomor 2. Juli - Desember| 43
Rika Kustina, Kemampuan Siswa Kelas... SMP Negeri 4 Banda Aceh. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
1. Peningkatan pembelajaran bahasa Indonesia hendaknya diarahkan pada kemampuan dan
keterampilan
menulis,
merangkai
kalimat-kalimat menjadi paragraf. Siswa dilatih merangkai kalimat-kalimat dengan
Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia (pendekatan proses). Jakarta: Rineka Cipta. Finoza, Lamuddin. 2001. Komposisi bahasa
menggunakan macam-macam konjungtor.
Indonesia. Cetakan ke-X,
Pembelajaran tentang konjungtor harus
Jakarta: Diksi Insan Mulia.
mendapat prioritas yang dapat dilakukan
2.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Hidayat, Kosasih dkk. 1986. Strategi Belajar
secara terpadu dengan aspek pembelajaran
Mengajar Bahasa.Bandung: Bina
lainnya.
Cipta.
Kemampuan menggunakan konjungtor
Kentjono, Djoko. 1982, Dasar-dasar
dalam kalimat merupakan salah satu
Linguistik Umum.Jakarta: Fakultas
bagian penataan kalimat bahasa Indonesia
Sastra Universitas Indonesia.
yang
gejala
meningkat.
pemakaiaannya Apabila
kian
penggunaan
konjungtor dalam kalimat tidak sesuai dengan
fungsinya
maka
akan
menimbulkan kekacauan kalimat bahasa Indonesia yang baik dan benar. Oleh karena
itu,
masalah
kemampuan
Kokasih, E. 2004. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Cetakan ke-2, Jakarta: CV. Yrama Widya. Keraf, Gorys. 1980. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah Kridalaksana, Harimurti. 2007. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia/Harimurti
menggunakan konjungtor dalam kalimat,
Kridalaksana. Cetakan ke-V. Jakarta:
perlu mendapat perhatian yang lebih serius
Gramedia Pustaka Utama.
dari pihak-pihak terkait terutama tenaga pengajar atau guru.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Umum Bahasa Indonsia. Jakarta: Balai Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA Agustien, dkk. 1999. Buku Pintar Bahasa
Wardani, IGAK. 1988. Kecenderungan Pembelajaran Bahasa Indonesia di
Indonesia sesuai GBPP Kurikulum
Sekolah Menengah. Jakarta:
1994 untuk SD, SLTP, SMU, dan
Depdikbud.
Umum. Semarang: Aneka Ilmu. Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, Cetakan Keenam. ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 2. Juli - Desember| 44