PENGUASAAN KOSAKATA BAKU BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR
Oleh Ismawirna*
ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Penguasaan Kosakata Baku Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lhoknga Kabupaten Aceh Besar”, Tujuannya untuk memperoleh infornasi tentang jumlah penguasaan kosakata baku siswa kelas VIII SMP Negeri Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Adapun hipotesis penelitian ini adalah tingkat penguasaan kosakata baku siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lhoknga Kabupaten Aceh Besar masih rendah. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII siswa SMP Negeri 1 Lhoknga Kabupaten Aceh Besar tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 102 orang, dan dijadikan sampel 34 orang (30% ). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data diperoleh dengan menggunakan teknik tes. Pengolahan data dilakukan dengan teknik kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan kosakata baku siswa SMP Negeri 1 Lhoknga Kabupaten Aceh Besar berada pada kategori cukup, dengan nilai rata-rata 59. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan tidak dapat diterima kebenarannya. Kata kunci: penguasaan, kosakata baku
PENDAHULUAN Bahasa merupakan sarana komunikasi vital dalam kehidupan manusia. Dan hal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup yang lain di muka bumi ini. Dengan bahasa kita dapat mengutarakan keinginan menjelaskan ide, mengungkapkan pikiran dan gagasan pada orang lain. Dengan bahasa pula kita dapat saling memahami perasaan dan mencurahkan gagasan pikiran dalam bentuk tulisan atau karya tulis. Selanjutnya, pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa yang meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Di samping itu kualitas keterampilan berbahasa seseorang sangat bergantung pada kualitas kosakata yang dimilikinya atau perbendaharaan kata yang dikuasainya. Kosakata bahasa Indonesia adalah kosakata yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga tanpa kita sadari kosakata bahasa Indonesia tersebut selalu mengalami perkembangan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, siswa juga dituntut untuk lebih memperkaya kosakata mereka agar lebih mudah memahami bacaan dan memaparkan ideidenya dalam bentuk tulisan. Dengan demikian, penguasaan kosakata dapat meningkatkan keterampilan berbahasa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Keraf (1984:4) menerangkan sebagai berikut,“Kosakata memegang peranan penting sebagai unsur yang mendasar dalam kemampuan berbahasa, khususnya dalam karang mengarang karena menjadi petunjuk mengenai pengetahuan seseorang. Jumlah kata yang dikuasai akan menjadi petunjuk indikator bahwa orang itu menguasai sekian banyak pengetahuan”. Dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, pengetahuan, keterampilan, dan sikap belajar bahasa Indonesia telah dirumuskan dalam bentuk tujuan interaksional. Berdasarkan KTSP 2006, pengajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk mencapai tujuan keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Pencapaian keterampilan berbahasa sudah termasuk penguasaan kosa kata. Pengajaran kosakata terutama kosakata baku bertujuan agar siswa mengenal, memahami, dan dapat menginterpretasikan, serta dapat menggunakan kosakata ke dalam bahasa sehari-hari dengan tepat. Dengan demikian, dengan adanya penggunaan dan penguasaan kosakata baku oleh siswa perlu mendapat perhatian dan perlu dibuat suatu penelitian. Hal ini untuk melihat bagaimana prestasi siswa dalam menggunakan dan memahami bahasa baku dalam memahami bacaan dan juga dalam mengimplementasikan ide-ide dalam bentuk tulisan. Kosakata baku adalah kata yang cara pengucapan atau penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar atau kaidah yang telah dibakukan. Kaidah standar yang dimaksud dapat berupa pedoman ejaan yang disempurnakan (EYD), tata bahasa baku, atau kamus umum. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata baku memiliki pokok utama sewbagai tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas atau kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakata standar (KBBI, 1995:82). Menurut Mulyono (1995:7) sebutan bahasa baku lazim disebut dengan istilah bahasa standar atau ragam bahasa, sedangkan Tarigan (1984:30) menjelaskan tentang kosakata baku sebagai berikut. Kosakata baku adalah kata yang sesuai dengan EYD, atau kata yang biasa digunakan dalam forum resmi, misalnya rapat, diskusi. Kegiatan belajar mengajar, dan juga untruk penulisan karya ilmiah, sedangkan kata nonbaku adalah kata yang digunakan dalam kahidupan sehari-hari atau acara non-formal, misalnya percakapan
antarteman akrab. Dengan demikian, penggunaan kosakata baku merupakan kosakata yang banyak digunakan oleh golongan masyarakat yang paling luas pengaruhnya dan paling besar kewibawaannya. Bahasa baku juga mempunyai norma-norma yang telah dikodifikasikan dan diterima oleh semua golongan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk membicarakan masalah kosakata baku sehingga penelitian ini berjudul “Penguasaan Kosakata Baku Bahasa Indonesia Siswa Kelas VIIISMP Negeri 1 Lhoknga Kabupaten Aceh Besar”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah, Aceh Besar?” Sesuai dengan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ambaran dan informasi tentang penguasaan kosakata baku siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Di samping itu, penelitian ini berorientasi kepada kepentingan pendidikan dan pengajaran, khususnya dalam usaha pengembangan dan peningkatan mutu bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi usaha-usaha pengembangan pengajaran bahasa Indonesia. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan. Yang menjadi populasi dalam mpenelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lhoknga tahun ajaran 20011/2012 yang berjumlah 102 orang. Menurut Arikunto (1986:107) menyebutkan, “Apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baikm diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, bila subjekbya lebih besar dari 100, maka dapat diambil sebanyak 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan pendapat tersebut, sampel penelitian ini ditetapkan sebesar 30% dari jumlah populasi.
Pangambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling). Dalam hal ini, random dilakukan dengan mengundi nama siswa sehinggan kaluar 34 nama sebagai sampel. Metode dan Teknik Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode ini dianggap tepat, karena penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran gambaran dan informasi tentang penguasaan kosakata baku dalam bahasa Indonesia. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik tes. Tes yang dilakukan dalam bentuk pilihan berganda (multiplt choise) yang terdiri atas 20 soal. Materi tes diambil dari bahan pelajaran bahasa Indonesia berdasarkan KTSP yang mencakup kosakata baku bahasa Indonesia. Pengolahan data penelitian ini dilakukan dengan teknik luantitatif, yaitu menghitung nilai rata-rata dengan menggunakan metode statistic. Proses pengolahan data mengikuti langkahlangkah sebagai berikut: (1) Menetapkan range (Rg); (2) Menetapkan interval (I); (3) menghitung kelas interval (K); (4) menysun tabel distribusi frekuensi; (5) menghiting rata-rata atau mean (M). Nilai rata-rata dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. M = fx/N Keterangan: M = nilai rata-rata atau mean sigma atau jumlah f = frekuensi atau jumlah nilai yang sama x = nilai tengah atau rentang tengah N = jumlah sampel Setelah diperoleh nilai rata-rata atau mean penguasaan kosakata baku bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lhoknga, dalam hal ini penulis menggunakan nilai rata-rata sebagai data penelitian dan dikonsultasikan dengan skala pencapaian nilai dan kategori yang
dikonsultasikan berpedoman pada nilai klasifikasi dan kategori yang dipergunakan Depdiknas sebagai berikut. Kategori A B C D E
Nilai 86-100 71-85 56-70 40-55 0-39
Klasifikasi Baik sekali Baik Cukup Kurang Kurang sekali
Berdasarkan klasifikasi nilai di atas, dapat diketahui tingkat penguasaan kosakata baku siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lhoknga, KabupatenAceh besar apakah termasuk dalam kategori nilai baik sekali, baik, cukup, kurang ataupun kurang sekali. Hasil Penelitian Pengelompokan data Data penelitian ini dikelompokkan berdasarkan rumusan masalah yaitu tingkat penguasaan kosakata baku bahasa Indonesia. Adapun skor-skor yang diperoleh siswa dari hasil tes berdasarkan urutan sampel adalah sebagai berikut. 50 55 80 60 78 66 73 50 60 63 46 66 58 40 63 56 56 66 66 46 63 70 60 63 40 66 58 70 48 70 48 53 73 80 Untuk memudahkan pengolahan data, nilai-nilai ntersebut disusun secara berurutan dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. 80 80 78 73 73 70 70 70 66 66 66 66 66 63 63 63 63 60 60 60 58 58 56 56 56 53 50 50 48 48 46 46 40 40 Pengolahan dan Analisis Data Langkah-langkah yang ditempuh untuk menolah dan menganalisis data penelitian terbagi atas lima langkah, yaitu sebagai berikut. (1) Penentuan range (R) (2) Penentuan lebar kelas Interval (I) (3) Penentuan jumlah kelas (K)
(4) Penyusunan tabel distribusi frekuensi (5) Pencarian nilai rata-rata (mean)
Diketahui Rg = 41 dan I = 5, maka jumlah kelas yang diperoleh adalah:
Langkah pertama; Penentuan Range (Rg) Range merupakan selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah. Untuk menentukan range ini digunakan rumus sebagai berikut.
K = 41/5 = 8,2 dibulatkan menjadi 8. Langkah keempat: Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi Tabel distribusi frekuensi disusun berdasarka data-data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
R = H – L+ 1 Keterangan; R = total range H = nilai tertinggi L = nilai terendah 1 = bilangan konstan Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa nilai tertinggi (H) adalah 80 dan nilai terendah (L) adalah 40. Dengan demikian, range (Rg) data tersebut adalah sebagai berikut. R = H – L +1 = 80 – 40 + 1 = 40 + 1 = 41 Langkah Kedua: Penentuan Lebar Kelas (I) Penentuan lebar kelas (interval) nilai tes dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memilih salah satu bilangan ganjil, misalnya 3,5,7,9. Untuk perhitungan ini biangan ganjil yang diplilih adalah 5. Langkah Ketiga: Penentuan Jumlah Kelas (K) Penentuan jumlah kelas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sudjiono (1994:50), yaitu sebagai berikut. K = Rg/I Keterangan: K = kelas yang dicari Rg = total range
No 1 2 3 4 5 6
Kelompok nilai 73-80 65-72 57-64 49-56 41-48 33-40
F
X
Fx
3 5 12 7 5 2 34
76 68 60 52 44 36
228 340 720 364 220 72 1944
Langkah kelima: Penyusunan Nilai Rata-Rata (Mean) Nilai rata-rata hasil tes penguasaan kosakata baku bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut. M = Fx/N Keterangan: M = mean (rata-rata) F = frekuensi x = nilai tengah fx = nilai perkalian f dengan x N = banyak siswa Diketahui Fx/N= 1994/34 Jadi, M = 58,6 dibulatkan menjadi 59. Dilihat dari nilai rata-rata yang dicapai, dapat dikatakan bahwa tingkat penguasaan kosakata baku bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lhoknga
Kabupaten Aceh kategori Cukup.
Besar
berada
pada
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kosa katabaku adalah kosakata yang digunakan oleh seseorang dalam berkomunikasi dalam situasi resmi baik secacara lisan maupun tulis yang sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan. 2. Hasil tes tingkat penguasaan kosakata baku siswa kelas VIII SMP Negeri Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar yaitu nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 59. 3. Apabila dilihat dari hasil pencapaian nilai tersebut, jika diklasifikasikan berdasarkan nilai yang ditetapkan Dinas
Pendidikan Daerah maka nilai tersebut berada pada kategori nilai cukup yaitu berada pada rentang 56 – 70. Dengan demikian hipotesis yang diajukan tidak dapat diterima/ditolak. Saran Berdasarkan uraian di atas, penulis mengajukan saran, yaitu sebagai berikut. 1. Pembelajaran kosakata hendaknya lebih ditingkatkan lagi mengingat kosakata merupakan materi yang sukar dipahami oleh siswa, terutama menggunakan kosakata baku bahasa Indonesia, 2. Pembelajaran kosa kata di SMP hendaknya lebih diarahkan oleh unsur pragmatik sehingga siswa dapat menggunakan kosakata baku dalam bentuk lisan maupun tulis.
DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan. Ed.1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Bina Aksara. Badudu, J.S. 1987. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Pustaka Prima. Chaer, Abdul. 1998. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Prima. Depdikbud.2004. Kurikulum Bahasa Indonesia SMP 2006. Jakarta: Depdikbud. ---------------------. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdikbud Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Ende-Flores: Nusa Indah. Kridalaksana, Harimurti. 1982. Linguistik Umum. Jakarta: Pustaka Prima. Tarigan, H.G. 1983. Kosakata bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. ----------------. 1984. Pengajaran Kosakata. Jakarta: Bandung Angkasa.