KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA
E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I)
TITA WESNI NIM. 09080155
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA Tita Wesni1, Wirnita Eska2, Yulia Sri Hartati3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK Background of this research are (1) the students’ are less interesting in reading, (2) the students’ are less creative in reading another texts, (3) the students have not prior knowledge about the fact and opinion, (4) the technique that the teacher used in reading are not interesting. The purpose of this research is describing the students’ ability to determine the fact and opinion in Editorial by using Inquiry technique at Eleventh grade of Senior High School 1 Sungai Rumbai, Dharmasraya. The design of this research is Descriptive Quantitative Research, where the research have to use numbering within collecting the data, analysing the data and the result of the data. The expected result of this research are (1) the students’ are able to determine the fact and opinion in Editorial by using Inquiry technique in qualification more than ‘enough’ (73,55) with a value stretch 66-75%. (2) the students’ are able to determine the fact and opinion by using Inquiry technique in ‘good’ qualification (85-79) with a value stretch 76-85%. (3) the students’ are able to determine the fact and opinion in Editorial by using Inquiry technique at eleventh grade of Senior High School 1 Sungai Rumbai, Dharmasraya in ‘good’ qualification (82-55) with a value stretch 76-85%. Keywords: Fact and Opinion, Editorial, Inquiry
KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA Tita Wesni1, Wirnita Eska2, Yulia Sri Hartati3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh empat masalah, yaitu (1) siswa kurang berminat dalam membaca, (2) siswa kurang kreatif membaca bacaan lain, (3) minimnya pengetahuan siswa dalam memahami fakta dan opini, dan (4) teknik yang digunakan guru kurang menarik perhatian siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menentukan fakta dan opini dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Hasil penelitian ini, yaitu (1) kemampuan menentukan fakta dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri berada pada kualifikasi lebih dari cukup (73,55) berada pada rentangan nilai 66-75%. (2) kemampuan menentukan opini dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri berada pada kualifikikasi baik (85,79) berada pada rentangan nilai 76-85%. (3) kemampuan menentukan fakta dan opini dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya berada pada kualifikikasi baik (82,55) berada pada rentangan nilai 76-85%. Kata kunci: Fakta dan opini, tajuk rencana, dan inkuiri
PENDAHULUAN Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya melalui suatu hubungan urutan yang teratur, mulanya belajar menyimak, kemudian berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan, merupakan catur tunggal. (Tarigan, 2008: 1). Salah satu materi membaca dalam KTSP adalah mengenai fakta dan opini. Materi tentang fakta dan opini terdapat dalam KTSP SMA kelas XI semester 2 Standar Kompetensi ketiga, yaitu memahami ragam wacana tulis dengan membaca cepat dan membaca intensif, dan Kompetensi Dasar kedua, yaitu membedakan fakta dan opini pada editorial dengan membaca intensif. Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan salah seorang guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya, yaitu Bapak Aprizal, S. Pd. dan Sovia Nurmala salah seorang siswa kelas XI IPA.I diperoleh gambaran umum sebagai berikut: Pertama, kurangnya minat baca siswa, hal ini terlihat dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran membaca pada sekolah yang diteliti, siswa mengalami kesulitan dalam memahami informasi suatu bacaan. Contohnya pada materi pembelajaran bahasa Indonesia membedakan fakta dan opini. Kedua, siswa kurang kreatif membaca bacaan lain seperti bacaan yang ada di media massa. Ketiga, materi tentang fakta dan opini kurang dipahami oleh siswa, khususnya dalam tajuk rencana. Hal ini diketahui dari nilai yang diperoleh siswa kelas XI bahwa nilai pembelajaran membaca khususnya menentukan fakta dan opini rata-rata siswa belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah, begitu juga dengan nilai Bahasa Indonesia pada umumnya, dan keempat, pembelajaran yang disampaikan sering menggunakan teknik mengajar secara konvensional, yaitu guru lebih banyak mengajar teori-teori dengan metode ceramah saja sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat, sehingga berpengaruh kepada nilai siswa. Selain itu, siswa juga merasa jenuh dan bosan terhadap materi pembelajaran yang diajarkan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah, mendeskripsikan kemampuan menentukan fakta dan opini dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan tersebut, guru harus memilih teknik pembelajaran yang menarik. Pemilihan teknik ini akan berpengaruh kepada kemampuan siswa dalam menentukan fakta dan opini. Teknik inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Teknik pembelajaran ini menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam teknik ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Pemilihan teknik ini diharapkan dapat meningkat kemampuan siswa dalam menentukan fakta dan opini dalam tajuk rencana sehingga nilai yang dihasilkan oleh siswa lebih memuaskan. Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan menentukan fakta dan kalimat opini dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sungai Rumbai? Thahar (2008:143) mengemukakan bahwa fakta merupakan kenyataan yang tidak dapat dibantah dan dapat dibuktikan kebenarannya. Fakta juga diartikan peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar ada dan terjadi. Opini merupakan pendapat, pandangan, keyakinan, dan bujukan (persuasion). Dengan kata lain, sebuah opini ditulis berdasarkan pendapat atau teori seseorang yang tentu saja bebas untuk dibantah oleh siapa pun. Menurut Sumadiria (2005:7) tajuk rencana atau editorial adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, dan kontroversial yang berkembang dalam masyarakat. Pada editorial terdapat kalimat yang berupa fakta dan opini. Menurut Sanjaya (2006: 196) teknik inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan
melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Teknik pembelajaran ini sering juga dinamakan heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan. Sanjaya (2006: 208) mengemukakan empat keunggulan teknik inkuiri, diantaranya: Pertama, teknik inkuiri merupakan teknik pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui teknik ini dianggap lebih bermakna. Kedua, teknik inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. Ketiga, teknik inkuiri merupakan teknik yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Keempat, keuntungan lain adalah, teknik pembelajarn ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada hari kamis, tanggal 6 Februari 2014 pada siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014 berjumlah 169 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah persentase secara acak (random sampling), pengambilan sampel berdasarkan jumlah proporsi perkelas. Menurut Arikunto (2002:112) jika populasi penelitian kurang dari 100, baik diambil seluruhnya akan tetapi, apabila subjeknya lebih dari 100, diambil 10-15% atau 20–25% atau lebih. Penelitian ini diambil 20% dari 169 siswa sebagai sampel yaitu 34 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif bentuk benar-salah. Teknik analisis data yaitu, Pertama, memeriksa hasil kerja siswa dan memberi skor terhadap tes menentukan kalimat fakta dan opini. Kedua, menghitung skor dalam menentukan kalimat fakta dan opini. Ketiga, mengubah skor menentukan kalimat fakta dan opini menjadi nilai. Keempat, mengklasifikasikan nilai kemampuan menentukan kalimat fakta dan opini. Kelima, mencari nilai rata-rata dalam kemampuan menentukan kalimat fakta dan opini. Keenam, membuat histogram kemampuan menentukan kalimat fakta dan opini. Ketujuh, membahas dan menyimpulkan hasil analisis data.
HASIL PENELITIAN Hasil penelitian kemampuan menentukan fakta dan opini dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya sebagai berikut. Pertama, kemampuan menentukan fakta dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya berada pada kualifikikasi lebih dari cukup (73,55) berada pada rentangan nilai 66-75%. Kedua, kemampuan menentukan opini dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya berada pada kualifikikasi baik (85,79) berada pada rentangan nilai 76-85%. Ketiga, kemampuan menentukan fakta dan opini dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya berada pada kualifikikasi baik (82,55) berada pada rentangan nilai 76-85%.
PEMBAHASAN Hasil penelitian yang diperoleh dari kemampuan menentukan fakta dan opini dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya adalah sebagai berikut. Pertama, tingkat kemampuan menentukan fakta dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya berada pada kualifikasi lebih dari cukup dengan pencapaian persentase 73,55% berada pada rentangan 6675%. Siswa yang mendapatkan nilai 7 dengan kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 5 orang dengan persentase 14,71%, siswa yang mendapatkan nilai 10 sebanyak 4 dengan kualifikasi sempurna dengan persentase 11,76%. Siswa yang mendapatkan nilai 9 sebanyak 12 orang dengan
kualifikasi baik sekali dengan persentase 35,29%. Siswa yang mendapatkan nilai 7 sebanyak 5 orang dengan kualifikasi lebih dari cukup dengan persentase 14,71%. Siswa yang mendapatkan nilai 6 dengan kualifikasi cukup sebanyak 9 orang dengan persentase 26,47%. Siswa yang mendapatkan nilai 5 sebanyak 1 dengan kualifikasi hampir cukup dengan persentase 2,94%. Siswa yang mendapatkan nilai 4 sebanyak 1 orang dengan kualifikasi kurang dengan persentase 2,94%. Siswa yang mendapatkan nilai 2 sebanyak 1 orang dengan kualifikasi lebih dari buruk dengan persentase 2,94%. Siswa yang mendapatkan nilai 1 sebanyak 1 orang dengan kualifikasi lebih dari buruk sekali dengan persentase 2,94%. Jadi persentase terbesar dalam menentukan fakta berada pada kualifikasi baik sekali yaitu 35,29% dan persentase terendah pada kualifikasi hampir cukup, kurang, buruk, dan buruk sekali sebesar 2,94%. Kedua, tingkat kemampuan menentukan opini dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya berada pada kualifikasi baik dengan pencapaian persentase 85,79% berada pada rentangan 76-85%. Siswa yang mendapatkan nilai 8 dengan kualifikasi baik sebanyak 7 orang dengan persentase 20,59%. Siswa yang mendapatkan nilai 10 sebanyak 9 dengan kualifikasi sempurna dengan persentase 26,47%. Siswa yang mendapatkan nilai 9 sebanyak 13 orang dengan kualifikasi baik sekali dengan persentase 38,23%. Siswa yang mendapatkan nilai 8 sebanyak 7 orang dengan kualifikasi baik dengan persentase 20,59%. Siswa yang mendapatkan nilai 7 dengan kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 1 orang dengan persentase 2,94%. Siswa yang mendapatkan nilai 6 sebanyak 4 dengan kualifikasi cukup dengan persentase 11,76%. Jadi persentase terbesar dalam menentukan opini berada pada kualifikasi baik sekali yaitu 38,23% dan persentase terendah pada kualifikasi lebih dari cukup sebesar 2,94%. Ketiga, tingkat kemampuan menentukan fakta dan opini dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya berada pada kualifikasi baik dengan pencapaian persentase 82,55% berada pada rentangan 76-85%. Siswa yang mendapatkan nilai 8 dengan kualifikasi baik sebanyak 11 orang dengan persentase 32,35%, siswa yang mendapatkan nilai 9 sebanyak 17 dengan kualifikasi sempurna dengan persentase 50%. Siswa yang mendapatkan nilai 7 sebanyak 5 orang dengan kualifikasi lebih dari cukup dengan persentase 11,71%. Siswa yang mendapatkan nilai 6 sebanyak 1 orang dengan kualifikasi cukup dengan persentase 2,94%. Jadi persentase terbesar dalam menentukan fakta dan opini berada pada kualifikasi baik sekali yaitu 50% dan persentase terendah pada kualifikasi cukup sebesar 2,94%. Hasil penelitian tentang kemampuan menentukan fakta dan opini dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya tersebut menunjukan bahwa secara umum siswa sudah mampu untuk menentukan fakta dan opini dengan baik.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian terhadap kemampuan menentukan fakta dan opini dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Pertama, kemampuan menentukan fakta dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya berada pada kualifikikasi lebih dari cukup (73,55) berada pada rentangan nilai 66-75%. Kedua, kemampuan menentukan opini dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya berada pada kualifikikasi baik (85,79) berada pada rentangan nilai 76-85%. Ketiga, kemampuan menentukan fakta dan opini dalam tajuk rencana dengan teknik inkuiri siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya berada pada kualifikikasi baik (82,55) berada pada rentangan nilai 76-85%. Setelah dilakukan penelitian di kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya, terdapat beberapa saran kepada siswa dan guru khususnya guru bahasa Indonesia kelas XI SMAN 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya. Pertama, bagi guru bahasa Indonesia di kelas XI agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menentukan fakta dan opini dalam tajuk rencana dengan teknik mengajar yang membuat siswa lebih kreatif dan aktif dalam belajar. Kedua, siswa diharapkan dapat membedakan fakta dan opini, terutama pada media massa. Ketiga, siswa hendaknya memperbanyak latihan membaca, agar siswa dapat membedakan antara fakta dan
opini. Keempat, bagi peneliti lain, untuk dapat meneliti kemampuan menentukan fakta dan opini dengan menggunakan teknik dan metode lain yang mampu memunculkan kreativitas siswa khususnya dalam membaca.
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media Group. Sumadiria, As Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Thahar, Harris Effendi. 2008. Menulis Kreatif. Padang: Universitas Negeri Padang Press.