195
PERANCANGAN ULANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA Dedet*,M. Giatman**,Risma Apdeni*** Email:
[email protected] ABSTRACT
The purpose of this study is to realize a conceptual foundation for designing an educational facility representative and accommodating at SMK 1 Sungai Rumbai Dharmasraya. This study discusses the planning and architectural design, principles of arrangement of buildings, land management and land requirements. Observations for re-planning is done at the school directly. Primary data is presented in the form of special reviews on existing conditions of existing school buildings, and secondary data in the form of an overview of the geographical and economic conditions of communities around the site. Analysis conducted for this plan includes the analysis of users at SMK N 1 Sei.Rumbai, analysis of the activities in the school, room types and groupings analysis, dimensional analysis required space, parking space needs analysis, analysis of land utilization and review of the and use requirements. This study produced a design concept that includes zoning, spatial orientation, the relationship of space, form and space as well as the achievement of circulation. This concept produces an image that is more supportive services school planningbased on education Minimum Service Standards. Key words : redesign, lang management, drawing * ** ***
Alumni Prodi Pend. Teknik Bangunan FT UNP 2013 Dosen Teknik Sipil FT UNP Dosen Teknik Sipil FT UNP
Sekolah yang berdiri pada tanggal 3
PENDAHULUAN Salah satu pilar kebijakan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) adalah perluasan dan pemerataan akses untuk memperoleh pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Pada rencana strategis Depdiknas, peningkatan akses pendidikan di tingkat sekolah menengah akan
lebih
ditekankan
pada
Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini pun diterapkan di Kabupaten Dharmasraya, yakni dengan mendirikan sebuah sekolah kejuruan SMK N 1 Sungai Rumbai.
Agustus 2006 tersebut terdiri dari tiga jurusan yaitu Jurusan Teknik Mesin, Teknik Elektronika dan Teknik Bangunan. Dalam
menjalankan
kegiatan
pendidikan di sekolah menengah kejuruan, setiap program keahlian membutuhkan ruangan yang memadai untuk digunakan sebagai ruang teori atau ruang praktikum. Namun pada SMK N 1 Sungai Rumbai, belum tercukupi fasilitas minimum yang harus dimiliki suatu sekolah kejuruan. Demikian juga menyangkut standar dimensi ruangan yang dipergunakan untuk kegiatan
Dedet
196
belajar mengajar pada sekolah kejuruan ini
konsepsual
belum
fasilitas pendidikan yang representatif dan
terpenuhi,
sebagaimana
bagi
perancangan
dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri
akomodatif
untuk
Sekolah
Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Kejuruan
No. 40 Tahun 2008.
Kabupaten Dharmasraya.
Negeri
1
sebuah
Menengah
Sungai
Rumbai
Dalam hal penempatan bangunan pada
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah
tapaknya, SMK N 1 Sungai Rumbai tidak
dalam pengelolaan sekolah diharapkan
ditata berdasarkan kelompok jenis dan
dapat
fungsi
tingkat
ditetapkan perundangan-undangan, salah
pencemaran suara terhadap ruangan yang
satunya yaitu standar sarana dan prasarana
membutuhkan
yang
bangunan,
sehingga
ketenangan
tidak
dapat
memenuhi
standar
menyangkut
yang
dengan
telah
persyaratan
dikendalikan. Penataan tapak diperparah
minimal tentang lahan, ruang kelas, tempat
oleh perencanaan jalur sirkulasi yang
berolahraga,
kurang
akan
perpustakaan, labolatorium, bengkel kerja,
menjadi lebih kompleks apabila program
perabot, alat dan media pendidikan, buku
keahlian
dan sumber belajar lainnya yang diperlukan
memadai. baru
Permasalahan akan
dikembangkan
berdasarkan visi dan misi sekolah. Ruangan teori dan praktiukum yang telah ada tidak
tempat
beribadah,
untuk menunjang proses pembelajaran. Dalam Standar Nasional Pendidikan
akan mampu menampung jumlah siswa
disebutkan beberapa
untuk program studi baru yang akan
tentang
dikembangkan
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
oleh
sekolah.
Untuk
sistem
kriteria minimum
pendidikan
di
seluruh
memenuhi tingkat perkembangan jumlah
Indonesia.
Bebrapa
siswa diperlukan pembangunan ruangan
disebutkan
dalam
baru, namun pembangunan yang tidak
Pengembangan Sekolah (RPS) merupakan
melalui
salah
proses
perencanaan
akan
satu
wujud
kriteria
terrsebut
:
Rencana
dari
(1) satu
fungsi
mengakibatkan pembangunan yang tidak
manajemen sekolah yang amat penting
terarah dan kemungkinan bertambahnya
yang harus dimiliki sekolah. RPS berfungsi
biaya karena pembongkaran.
untuk memberi arah dan bimbingan bagi
Untuk
analisa
pelaku sekolah dalam rangka menuju tujuan
yang
sekolah yang lebih baik dengan resiko yang
direncanakan berdasarkan persyaratan dan
kecil dan untuk mengurangi ketidakpastian
prinsip-prinsip
masa
mengenai
Sehingga
itu
perlu
perancangan
adanya sekolah
perancangan
tersedianya
sebuah
bangunan. landasan
depan;
(2)
Standar
Pelayanan
Minimum Bidang Pendidikan bahwasanya
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. I, Nomor 3, September 2013
197
jumlah rombongan belajar, jumlah peserta
bangunan
yang akan ditempatkan pada
didik, jumlah tenaga pendidik, jumlah
tapaknya. Hal ini harus didahului oleh suatu
ruang ruang belajar, ruang kantor, dan
pemahaman akan pemakai yang potensial
ruang penunjang didasarkan atas tipe
dan kebutuhan-kebutuhan mereka yang
sekolah, agar sekolah dapat melaksanakan
berkaitan dengan kegiatan program studi,
fungsi dan tujuan dengan sebaik-baiknya
jumlah siswa rencana tahunan, kegiatan
secara optimal.
ekstrakurikuler, dan lamanya kegiatan yang
Menurut Wade perencanaan adalah
akan berlangsung di sekolah.; (2) menurut
upaya menyatakan masalah umum pemberi
(Ching, 2008) organisasi ruang merupakan
tugas (owner) menjadi sejumlah masalah
keberkaitan ruang yang dapat disusun
standar
yang telah
dalam suatu program ruang, merupakan
diketahui pemecahannya atau yang mudah
perencanaan untuk mengetahui hubungan
dipecahkan
kuliah
masing-masing ruang yang ada, sehingga
pengantar arsitektur, 2010:2). Sedangkan
didapatkan penataan hubungan ruang yang
perancangan
efesien baik dari perletakan maupun dari
yang lebih (Tim
kecil
dosen
menurut
mata
Soetedjo
adalah
aktifitas kreatif menuju sesuatu yang baru
segi
dan berguna yang tidak ada sebelumnya,
memungkinkan untuk membatasi bentuk
merancang
berkaitan
atau pertumbuhan organisasi, atau yang
untuk
mungkin mendorong organisasi tersebut
mengembangkan ruang dan bentuk (Tim
untuk menggunakan fitur-fitur tertentu dari
dosen mata kuliah pengantar arsitektur,
tapaknya dan berpaling dari yang lainnya;
2010:2).
(3) sirkulasi yang dibagi atas sirkulasi
dengan
dalam
arsitektur
penggunaan
gambar
Prinsip perancangan bangunan terdiri
jarak
kondisi
kendaraan, sirkulasi
eksterior
tapak
manusia, sirkulasi
dari: (1) perancangan tapak yaitu usaha
udara & cahaya serta pengaruh jarak pada
penanganan tapak secara optimal melalui
sirkulasi dirancang sehingga diperoleh pola
proses keterpaduan penganalisisan dari
sirkulasi yang bersifat langsung dan praktis.
suatu
tapak
dan
kebutuhan
program
Pada penataan ruang terdapat beberapa
penggunaan tapak, menjadi suatu sintesa
prinsip
yang
mengkehendaki
diantaranya: (1) kebutuhan ruang dan
kemampuan pengolahan dari bebagai faktor
pengelompokan ruang, dimana menurut
kemungkinan (Rustam dan Hardi, 2008:5).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI
Langkah utama dalam proses perancangan
No. 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana
tapak melibatkan keputusan atas perkiraan
dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah
kreatif
yang
yang
harus
diperhitungkan
Dedet
198
Kejuruan/Madrasah ruang-ruang kelompok
Aliyah
Kejuruan,
hasil perbandingan jumlah luas lantai
menjadi
seluruh bangunan terhadap luas daerah
umum,
perencanaan. KLB menetapkan besaran
dikelompokan ruang
pembelajaran
kelompok ruang penunjang dan kelompok
maksimum
ruang pembelajaran khusus; (2) bentuk
terbangun pada masing-masing peruntukan
ruang pada pengolahan bentuk-bentuknya
lahan; (6) koefisien daerah hijau yaitu
dapat
persentase
mempengaruhi
kesan
ruang,
landscape
diantaranya garis dan bidang.
jumlah
lantai
penggunaan bangunan
yang
lahan
yang
dapat
untuk
mempunyai
Mengenai persyaratan lahan menurut
KDB 60% harus mempunyai KDH minimal
peraturan Menteri Pendidikan Nasional
15% atau sepanjang tidak bertentangan
No.40 tahun 2008, persyaratan lahan yang
dengaan peraturan daerah setempat; (7)
harus dipenuhi untuk lokasi peruntukan
garis sempadan bangunan adalah batas yang
sekolah adalah: (1) lahan terhindar dari
tidak
potensi bahaya yang mengancam kesehatan
bangunan.
dan keselamatan; (2) lahan terhindar dari
bangunan dari jalan adalah 6 meter, dan
gangguan-gangguan seperti pencemaran air,
pada jalan lingkungan 4 meter.
boleh
kebisingan, pencemaran udara; (3) lahan
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
Diambil
jarak
oleh
tapak
minimum
METODOLOGI
sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang
terlampaui
Untuk tahap awal dilakukan analisis terhadap
bangunan
yang
telah
ada,
Kabupaten/Kota, peraturan zonasi, atau
ditemukan beberapa hal yang belum sesuai
rencana lain yang lebih rinci dan mengikat,
dengan standar sarana pendidikan sehingga
serta mendapat izin pemanfaatan tanah dari
diperlukannya perencanaan ulang. Data
Pemerintah Daerah setempat; (4) status
yang telah dihimpun seperti visi misi
kepemilikan/pemanfaatan hak atas tanah
sekolah, tinjauan lokasi, standar sarana dan
tidak dalam sengketa dan memiliki izin
prasarana serta prinsip perencanaan diolah
pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
dan dianalisa. Analisa dilakukan terhadap
sesuai
peraturan
kebutuhan ruang, persyaratan lahan, tata
perundang-undangan yang berlaku untuk
ruang, tipologi dan sirkulasi. Dari analisa
jangka waktu minimum 20 tahun; (5) luas
tersebut, lahirlah sebuah konsep rancangan
lantai dasar bangunan diatur berdasarkan
yang melengkapi segala kebutuhan standar
Koefisien
sarana dan prasarana pendidikan menurun
dengan
Lantai
ketentuan
Bangunan
(KLB).
Koefisien Lantai Bangunan adalah suatu
undang-undang yang dijadikan acuan.
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. I, Nomor 3, September 2013
Untuk penataan ruang terdapat beberapa metode
yang
harus
diperhitungkan
diantaranya : a. Kebutuhan ruang dan pengelompokan ruang,
dimana
menurut
Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI No. 40
199
b. Bentuk ruang pada pengolahan bentukbentuknya dapat mempengaruhi kesan ruang, diantaranya garis dan bidang. DATA, ANALISA DAN KONSEP PERANCANGAN
Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan
Data
Prasarana Untuk Sekolah Menengah
a. Kebutuhan Ruang
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, ruang-ruang
dikelompokan
1. Data untuk pemakai gedung SMK N
menjadi
1 Sungai Rumbai diantaranya jumlah
kelompok ruang pembelajaran umum,
siswa 474 orang (2009) dan 500
kelompok
orang (2010), serta 39 orang untuk
ruang
penunjang
dan
kelompok ruang pembelajaran khusus.
tenaga
1. Yang termasuk dalam kategori ruang
administrasi.
pembelajaran umum adalah ruang kelas,
ruang
laboratorium kimia,
fisika, bahasa
dan
tenaga
2. Standar luas kebutuhan ruang parkir
perpustakaan,
untuk kendaraan roda dua yaitu 2 m2
laboratorium
dan kendaraan roda empat adalah
laboratorium
laboratorium
pendidik
komputer, dan
praktik
gambar teknik.
17,5m2 dengan sudut 45. b. Persyaratan Lahan Pemanfaatan
2. Yang termasuk dalam kategori ruang
lahan
berdasarkan
persyaratan yang terdapat pada Peraturan
penunjang adalah ruang pimpinan,
Menteri Pendidikan No. 40 Tahun 2008
guru, tata usaha, tempat beribadah,
c. Tata Ruang
konseling,
UKS,
organisasi
kesiswaaan, jamban, gudang dan tempat bermain/olahraga. 3. Yang
termasuk
dalam
Untuk mencapai tatanan yang harmonis, didasari beberapa hal diantaranya: 1. Kegiatan-kegiatan
kelompok
ruang pembelajaran khusus adalah ruang gambar manual dan masinal, praktik gambar komputer, area kerja, mekanik teknik elektro, laboratorium dasar teknik elektro, praktikum audio video, penyimpangan dan instruktur.
pemakai,
yang
berujung pada hubungan ruang 2. Jalur
pergerakan
yang
menghubungkan ruang. 3. Potensi-potensi tapak d. Tipologi Kesan yang akan ditonjolkan pada perancangan ini adalah kokoh, nyaman,
Dedet
200
formal dan sederhana.
2. Sirkulasi Manusia dan Kendaraan
e. Sirkulasi
Data
1. Sirkulasi Udara dan Cahaya Pencahayaan
harus
yang
diperlukan
untuk
menganalisa kemungkinan sirkulasi dapat
manusia dan kendaraan berupa data
memaksimalkan cahaya matahari,
akses
manusia
dan
disamping untuk menghemat energi,
tersebut terhadap ruang.
kendaraan
juga untuk mendukung kegiatan disetiap ruang.
Analisa
Ketinggian ambang bawah jendela
a. Kebutuhan Ruang
pada ruang kelas teori minimal 1,1
Untuk mendapatkan dimensi ruang yang
meter dari lantai.
dibutuhkan,
analisa
dilakukan
Ventilasi dipasang secara bersilangan
memperhitungkan
Kualitas pencahayaan yang harus
pengelompokkannya sesuai dengan standar
layak disediakan
ruang yang ada. Berikut adalah perhitungan
jenis
dengan
ruang
dan
dimensi ruang. Tabel 1. Dimensi Kebutuhan Ruang No
Jenis
1.
Ruang kelas
Daya Tampung (orang) 32
2.
Ruang perpustakaan
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Ruang labolatorium fisika Ruang labolatorium kimia Ruang labolatorium komputer Ruang labolatorium bahasa Ruang praktik gambar teknik
Ruang pimpinan Ruang guru Ruang tata usaha Tempat beribadah Ruang konseling Ruang UKS Ruang organisasi kesiswaan Jamban Gudang Tempat bermain
Dimensi (m)
Luas (m2)
Luas Min
Quatitas Ʃ Luas (bh) (m2)
10 × 8
80
18
1440
64
16 × 8
128
76,8 122, 88
1
128
32
14 × 8
112
112
1
112
32
14 × 8
112
112
1
112
32
14 × 8
112
112
1
112
32
12 × 8
96
96
1
96
32
12 × 8
96
96
1
96
4 60 4 40 4 6
4×5 30 × 8 4×5 6 ×4 3×4 3×4
20 240 20 24 12 12
18 240 19,2 24 12 12
5 1 1 1 1 1
100 240 20 24 24 12
12
3×4
12
12
1
12
12 -
3×8 4×6 100 ×
24 24 24 24 1000 1000
1 1 1
24 24 1000
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. I, Nomor 3, September 2013
No
Daya Tampung (orang)
Jenis
Luas (m2)
Luas Min
Quatitas Ʃ Luas (bh) (m2)
10 × 8
80
76,8
1
80
10 × 8
80
76,8
1
80
4×8
32
32
1
32
16
10 × 8
80
76,8
1
80
16
10 × 8
80
76,8
1
80
16
10 × 8
80
76,8
1
80
4
4×8
32
32
1
32
16
10 × 8
80
76,8
1
80
16
10 × 8
80
76,8
1
80
4
4×8
32
32
1
32
16
10 × 8
80
76,8
5
480
4
4×8
32
32
3
96
/berolahraga
18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
Dimensi (m)
201
100
Ruang gambar manual dan 16 masinal Ruang praktik 16 gambar komputer Ruang penyimpanan dan 4 instruktur Area kerja mekanik teknik elektro Labolatorium dasar teknik elektro Ruang praktik audio video Ruang penyimpanan dan instruktur Ruang gambar manual dan masinal Ruang praktik gambar komputer Ruang penyimpanan dan instruktur Ruang praktik Ruang penyimpanan dan instruktur Parkir kendaraan roda dua Parkir kendaraan roda empat Kantin Rumah Penjaga
100
200
200
20
500
500
30 4
4×8 6×6
32 36
-
2 1
Ʃ Sirkulasi 20% Ʃ total Untuk
kebutuhan
ruang
parkir,
64 26 5528 1105,6 6633,6
b. Persyaratan lahan
dibutuhkan 250 m2 lahan untuk parkir
1. Koefisien dasar bangunan adalah
kendaraan roda dua dengan asumsi 125 unit
33,168%, luas dasar bangunan ini
kendaraan yang akan menggunakan ruang
belum melebihi dari koefisien luas
parkir. Sedangkan dibutuhkan 350 m2 untuk
minimum
ruang parkir kendaraan roda empat dengan
maksimum yaitu 60%.
asumsi 20 kendaraan roda empat.
yang
dipersyaratkan
2. Koefisien daerah hijau yang tersedia yaitu 995,04 m2.
Dedet
202
c. Tata Ruang
Analisa kegiatan dilakukan untuk
1. Pengelompokan ruang Kelompok
ruang
menjadi acuan dalam penyusunan pembelajaran
umum
tata ruang yang berdasarkan pada setiap masing-masing jabatan/peran
Yang termasuk dalam kategori
warga sekolah.
ruang pembelajaran umum adalah ruang kelas, ruang perpustakaan, laboratorium kimia,
fisika,
laboratorium
laboratorium
komputer,
laboratorium bahasa dan praktik
3. Prinsip penyusunan ruang Untuk penyusunan ruang, penekanan diarahkan kepada kelompok ruang penunjang. Kelompok ruang ini akan menjadi patokan pada site, dimana
gambar teknik.
untuk prinsip penyusunan kelompok Kelompok ruang penunjang
ruang lainnya yaitu memakai prinsip
Yang termasuk dalam kategori ruang
penunjang
adalah
ruang
pimpinan, guru, tata usaha, tempat beribadah,
konseling,
UKS,
organisasi
kesiswaaan,
jamban,
gudang
dan
pengulangan.
tempat
d. Tipologi 1. Untuk memaksimalkan pergerakan ruangan, denah dari setiap ruangan akan dibuat persegi. 2. Untuk menunjang sirkulasi udara ke
bermain/olahraga.
dalam ruangan, maka ventilasi dibuat Kelompok
ruang
pembelajaran
khusus Yang termasuk dalam kelompok ruang pembelajaran khusus adalah
dengan ukuran yang besar. Pada sisi depan
beberapa
ruangan,ventilasi
akan dibuat bertingkat. 3. Setiap
fasade
bangunan
akan
ruang gambar manual dan masinal,
dilengkapi dengan teras, hal ini untuk
praktik gambar komputer, area kerja,
menghalangi terik matahari masuk
mekanik teknik elektro, laboratorium
secara langsung ke dalam ruangan
dasar teknik elektro, praktikum audio
4. Kesan formal sekolah akan diwakili
video, penyimpangan dan instruktur.
oleh ornamen garis vertikal pada sisi depan sekolah.
2. Analisa kegiatan di SMK N 1 Sungai Rumbai
e. Sirkulasi 1. Sirkulasi Udara dan Cahaya
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. I, Nomor 2, Juni 2013
203
Untuk sirkulasi udara dan cahaya,
Sirkulasi khusus merupakan sistem
ketinggian ambang bawah jendela
sirkulasi
menjadi acuan untuk maksimalnya
kendaraan yang menggunakan ruang
cahaya
Ketinggian
parkir khusus. Sedangkan sirkulasi
ambang bawah jendela berbeda-beda
khusus merupakan sistem sirkulasi
untuk
yang digunakan oleh kendaraan yang
yang masuk.
masing-masing
berdasarkan
fungsi
dan
ruangan tingkat
kebutuhan cahaya pada ruangan tersebut.
Pengelompokan
ruang
dilewati
oleh
menggunakan ruang parkir khusus. 3. Sirkulasi distribusi Jalur
2. Sirkulasi manusia dan kendaraan
yang
untuk
sirkulasi
distribusi
direncanakan
dipisah
dengan
mampu
distribusi manusia dan kendaraan.
membuat sirkulasi manusia menjadi
Sirkulasi distribusi melewati gerbang
lebih efesien berdasarkan jabatan dan
khusus pada sisi kanan site untuk
kegiatannya.
sirkulasi
keluar masuk kendaraan, hal ini agar
kendaraan terbagi menjadi dua yaitu
sirkulasi umum dan distribusi tidak
sirkulasi khusus dan sirkulasi umum.
saling memotong.
Untuk
Konsep a. Tata Ruang 1. Kelompok ruang penunjang
Tabel 2. Kelompok ruang penunjang 1.
Ruang pimpinan
7.
Ruang organisasi kesiswaan
2.
Ruang guru
8.
Jamban
3.
Ruang tata usaha
9.
Gudang
4.
Tempat beribadah
10.
Tempat bermain/berolahraga
5.
Ruang konseling
11.
Kantin
6.
Ruang UKS
7.
Ruang organisasi kesiswaan
Dedet
204
6, 7, 8 1, 2, 3, 5
9
11
10
4, 8 Gerbang sekolah Ruang Parkir Gambar 1. Pola penyusunan kelompok ruang penunjang 2. Kelompok ruang pembelajaran umum Tabel 3. Kelompok ruang pembelajaran umum 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Ruang kelas Ruang perpustakaan Ruang labolatorium fisika Ruang labolatorium kimia Ruang labolatorium komputer Ruang labolatorium bahasa Ruang praktik gambar teknik
Gambar 2. Pola penyusunan kelompok ruang pembelajaran umum
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. I, Nomor 2, Juni 2013
205
3. Kelompok ruang pembelajaran khusus Tabel 4. Kelompok ruang pembelajaran khusus 1.
Ruang gambar manual dan masinal
2.
Ruang praktik gambar komputer
3.
Area kerja mekanik teknik elektro
4.
Labolatorium dasar teknik elektro
5.
Ruang praktikaudio video
6.
Ruang penyimpanan dan instruktur
Gambar 3. Pola penyusunan kelompok ruang pembelajaran khusus Kelompok Ruang Pembelajaran Umum
Kelompok Ruang Penunjang
Ruang Parkir
Gerbang sekolah Gambar 4. Pola penyusunan ruang pada kawasan sekolah
Kelompok Ruang Pembelajaran Khusus
Dedet
206
b. Tipologi
5. Adanya ventilasi pada sisi kiri dan
1. Denah ruangan bentuk persegi untuk memaksimalkan pemakaian ruang
kanan bangunan, untuk sirkulasi udara di bawah atap.
2. Pemberian teras pada sisi depan
6. Ventilasi bertingkat pada sisi depan
bangunan untuk menghalangi cahaya
bangunan yang memungkinkan lebih
matahari masuk secara langsung.
banyaknya udara masuk ke dalam
3. Sisi depan bangunan dibuat lebih
ruangan
tinggi dari sisi belakang bangunan,
7. Pada sisi depan ruangan praktikum,
yang bermanfaat untuk sirkulasi
terdapat dua pintu. Pintu untuk akses
udara ke dalam ruangan.
keluar masuk manusia dan pintu
4. Garis horizontal dan vertikal pada fasade
bangunan
yang
keluar masuk benda.
memberi
kesan nyaman dan formal
Gambar 5.Isometrik ruang teori (Sumber: analisa)
Gambar 6.sometrik ruang praktek (Sumber: analisa)
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. I, Nomor 2, Juni 2013
Gambar 7.Isometrik ruang terpadu (Sumber: analisa)
Gambar 8.Isometrik ruang labor (Sumber: analisa) c. Sirkulasi 1. Sirkulasi udara dan cahaya
Gambar 9. Pemberian jarak pada bangunan yang bersusun searah cahaya matahari
Gambar 10. Ventilasi bertingkat untuk memperlancar sirkulasi udara
207
Dedet
208
Gambar 11. Ketinggian posisi jendela dari lantai pada ruang teori 2. Sirkulasi manusia
Gambar 12. Sirkulasi Manusia 3. Sirkulasi kendaraan
Gambar 13. Sirkulasi Parkiran Khusus
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. I, Nomor 2, Juni 2013
Gambar 14. Sirkulasi Parkiran Umum Kendaraan Roda Empat
Gambar 15. Sirkulasi Parkiran Umum Kendaraan Roda Dua 4. Sirkulasi distribusi
Gambar 16. Sirkulasi Distribusi
209
Dedet
210
Gambar 17. Site Plan SMK N 1 Sungai Rumbai Gambar 17 merupakan gambar rencana Site Plan SMK N 1 Sungai Rumbai yang dihasilkan
sebagai salah satu referensi untuk merancang bangunan sekolah yang komprehensif.
melalui proses perancangan yang sistematis. Gambar rencana yang dihasilkan tersebut
DAFTAR PUSTAKA
persyaratan lahan, tata ruang, tipologi dan
Badan Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan untuk Sekolah Menengah Kejuruan. 2005. Jakarta.
sirkulasi.
Ching, Francis. D. K. 2008. Arsitektur: Bentuk,
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ruang,
Ruang dan Tatanan. Jakarta: Erlangga. Sem
KESIMPULAN DAN SARAN Hasil Tugas Akhir ini berupa perancangan ulang bangunan gedung SMK N 1 Sungai Rumbai yang didasari oleh analisa kebutuhan ruang, persyaratan lahan, tata ruang dan sirkulasi. Menghasilkan sebuah gambar rencana yang lebih menunjang pelayanan sekolah berdasarkan
Standar
Pelayanan
Minimum
bidang pendidikan. Dan disarankan untuk perancangan sekolah kedepannya dilaksanakan berdasarkan
prinsip
perencanaan
dan
perancangan bangunan yang baik dan benar. Untuk sekolah baru yang akan mendirikan bangunan, Tugas akhir ini dapat digunakan
Penerbit
Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. 2008. Jakarta.
Tim dosen mata kuliah pengantar arsitektur. 2010. Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. http://ocw.gunadarma.ac.id , diakses tanggal 25 November 2011.