+
STROKE
+ LAPORAN KASUS
+
IDENTITAS
Nama
: Ny. K
Umur
: 65 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Mergosono Malang
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Pendidikan
: Kuliah
No Register RM
: 6011/13
No Register RSSA : 11115xx
Dr Rehab Medik
Tanggal pemeriksaan
RSSA)
: dr. M. Ridwan, Sp.KFR : 25 Juni 2013(Poli Rehab Medik
+
ANAMNESIS (HETERO)
KELUHAN UTAMA: Tidak sadarkan diri secara tiba-tiba
R. PENYAKIT SEKARANG: Pasien ditemukan tidak sadar oleh tetangganya saat berbelanja, lalu dibawa ke RSSA, dan dirawat di R.Stroke, anggota gerak kanan tidak dapat digerakkan, pasien tidak dapat berbicara, merot (+), muntah (-), ngompol (+), kejang (-)
+
R. PENYAKIT DAHULU: DM, HT, riwayat stroke, penyakit jantung disangkal
R. KELUARGA: tidak diketahui
R. SOSIAL: pasien sehari-hari dirumah saja, life style: aktifitas sehari-hari sedikit
+
PEMERIKSAAN FISIK
UMUM
GCS
: 4x6 (afasia)
Tensi
: 140/90
Nadi
: 84x/menit
Respirasi
Suhu
:37,3
Jantung
: S1S2 tunggal, murmur (-)
Paru
: vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Mental
: sde
: 18x/menit
+
STATUS
FUNGSIONAL
R/L handed : Right handed
Gangguan bahasa
ADL
Gait
: sde
Ambulasi
:-
Frankel
:C
: Afasia global
: full dependent
+
STATUS NEUROLOGIS
N. Cranialis:
Sensoris : sde
Refleks fisiologis:
N. III, IV, VI: dbn
N. VII: parese D tipe UMN
○
BPR
+3/+2
N. IX: parese
○
TPR
+3/+2
N. XII: sde
○
KPR
+3/+2
○
APR
+3/+2
+
Refleks patologis : ○
Babinski
+/-
○
Chaddock
+/-
○
Oppenheim
+/-
○
Gordon +/-
○
Schaeffer
+/-
○
Gonda
+/-
○
Tromner
-/-
○
Hoffman
-/-
Saraf otonom
: inkontinensia uri (+), BAB (+)
+
STATUS LOKALIS
MMT (Lovett)
: Lateralisasi D
Tonus
: meningkat (spastik)
N
meningkat (spastik) N
ROM
: full / full
Sistem tulang (vertebrae) : sde
+
DIAGNOSA Diagnosa
fungsional: Disability+afasia global +disfagia
Diagnosa
infark
medis: Hemiplegi D e.c CVA
+
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT-scan: infark akut luas di korteks, sub korteks, lobus frontotemporo-parietal kiri kapsula eksterna kiri, nukleus lenti formis kiri, kapsula interna limb anterior et posterior kiri sesuai teritori arteri cerebri, media kiri (M1) et causa suspek emboli
Suspek trombus arteri cerebri media kiri.
+
+
Medik: Hemiplegia D e.c CVA emboli
Ambulasi
:-
ADL
: fully dependent
Psikososial
:-
Vokasional
: terganggu
Bahasa
: afasia global
+ Exercise:
Latihan ROM pasif
Latihan duduk diikuti latihan keseimbangan
Latihan fungsi menelan
ES organ menelan
Terapi wicara
Physical modalities: Prosthetic-Orthotic: Medikamentosa: -
+
TINJAUAN PUSTAKA
+
Definisi Stroke Serangan akut defisit neurologi fokal yang berlangsung > 24 jam, akibat kelainan patologis pembuluh darah otak.
Trombosis, emboli iskemik Pembuluh darah yang pecah (perdarahan intraserebral)
+
Epidemiologi
Stroke merupakan penyebab disabilitas pertama dan penyebab kematian ketiga di dunia
Lebih dari 150.000 pasien di inggris setiap tahunnya (setiap 3 menit)
Insiden stroke 182 sampai 342 per 100,000 pada populasi ASIA.
Umur : 58.5 ( 18 – 95 tahun ), 12.9 % < 45 th dan 35.8% > 65 th
Laki-laki > perempuan
Mean admission post-stroke time 48.5 jam . Mayoritas datang kerumah sakit lebih dari 6 jam dari onset.
Mayoritas iskemik.
+ I. Iskhemik/Infark Otak 1. Trombosis: akibat proses aterosklerosis 2. Emboli: akibat embolus dari jantung dan pembuluh darah besar di leher 3. Anteritis: akibat radang pada otak (lues, TBC dll)
II. Perdarahan Otak 1. Intraserebral (PIS): biasanya akibat hipertensi berat 2. Subarakhnoid (PSA) biasanya akibat Aneurysma atau AVM
+
Faktor Risiko -
Usia pertengahan/tua Hipertensi, Penyakit Jantung DM Rokok Hiperlipidemia Kurang gerak.
+
+
+Gambaran Klinik 1. Stroke Trombosis
- Usia pertengahan/tua (> 50 th) - Faktor resiko (+) Usia bisa > muda - Mendadak saat istirahat/ bangun tidur - Kesadaran biasanya baik - Sakit kepala (-), muntah (-) - Tensi biasanya normal/sedikit tinggi - Defisit neurologi Fokal
A. Sistem Karotis
- Hemiparese/parestesia - Disartria/afasia - Monocular Blindness
B. Sistem VB
- Hemiparese/hipestesia alternans atau tetraparese/hipestesia - Vertigo & muntah-muntah - Ataxia - Disfagia, Distonia - Hemi anopsia, Hamonim/bilateral
+
2. Stroke Emboli - Usia biasanya muda -
Faktor resiko: penyakit katub jantung, MI dll Serangan sewaktu-waktu Kesadaran naik atau sedikit menurun Tensi biasanya normal dan sedikit rendah Biasanya ada bising jantung dan AF Defisit neurologi fokal A. Sistem karotis B Sistem VB (= Stroke trombosis)
+ 3. Stroke PIS - Usia biasanya pertengahan > 40 th - Serangan mendadak, biasanya waktu aktivitas emosi/fisik - Sakit kepala ++, muntah-muntah - Kesadaran menurun Koma (PIS besar) - Hipertensi Berat/Maligna - Defisit neurologi fokal > berat - Kalau PIS kecil gejala ringan mirip trombosis
+
Sasaran Program Rehabilitasi 1.
Mencegah komplikasi
2.
Mengajari cara adaptasi dengan kondisi yang baru
3.
Melatih kembali sistem saraf yang telah rusak
4.
Meningkatkan kualitas hidup
•Langkah awal dalam rehabilitasi adalah menentukan letak lesi •Mengantisipasi masalah yang akan timbul •Merencanakan strategi rehabilitasi
ARTERY
ACA
MCA
MAIN PROBLEMS Hemiparesis ( LE>UE) Foot drop Hemianesthesia UE Apraxia Transcortical motor aphasia Mental confusion
DH
Hemiplegia, UE = LE ( main stem ) UE > LE (upper div.) Hemianesthesia Homonymous hemianopsia Unhibited Neurogenic bladder (Type 2) Dysphagia DH : Global aphasia (main stem) Broca aphasia, Apraxia (upper div.) Wernicke aphasia NDH : Aprosody Visuo-spatial deficit Neglect syndrome
REHABILITATION STRATEGY Gait training Orthoses Sensory stimulation Language training Language training Psychological counseling Gait and ADL
Sensory stimulation Positioning, Ambulation Ex. Bladder training Feeding exercise Language training Language training Language training Language training Ambulation training
ARTERY
PCA
V-B SYSTEM
MAIN PROBLEMS
REHABILITATION STRATEGY
Hemiparesis Homonymous hemianopsia Ataxia, Tremor, Choreo-athetoid Sup. sensation deficits Pain (Dejerine-Roussy Syndr) Memory deficits
Movement & ambulation Ex. Positioning, Ambulation Ex. Balance and coord. exercise Sensory & motor exercise
Ataxia, Choreiform movements, Horner’s syndr, Deafness, Sensory deficits, Dysphagia, Dysphonia, Nystagmus. Hemialternans syndr.: Benedikt, Parinaud,Weber, Foville, MillardGubler, Raymond-Cestan, Gasperini
Motor and sensory Exercises Language training Feeding exercise, etc
Cognitive training
+
APHASIA
Pengertian aphasia:
Kehilangan kemampuan untuk bicara atau untuk memahami sebagaian atau keseluruhan dari yang diucapkan oleh orang lain, yang diakibatkan karena adanya gangguan pada otak (Wood, 1971)
Mereka yang memiliki gangguan pada perolehan bahasa yang disebabkan karena kerusakan otak yang mengakibatkan ketidakmampuan dalam memformulasikan pemahaman bahasa dan pengguanaan bahasa (Wiig dan Semel, 1984)
+
Etiologi:
Stroke
Benturan pada kepala /trauma kepala
Infeksi dan tumor
+
Jenis Aphasia:
Berdasarkan lokasi:
Ekspresive aphasia (Broca’s aphasia)
Reseptive aphasia (Wernicke’s aphasia)
Anomic aphasia
Global aphasia
Isolation aphasia
+
Fluent, non-fluent and “pure” aphasia theory:
Reseptive aphasia (fluent aphasia)
Expresive (non-fluent aphasia)
“Pure” aphasia (gangguan pada salah satu kemampuan saja yaitu: membaca, menulis, atau pengenalan kata)
+
APHASIA GLOBAL
Aphasia global terjadi akibat kerusakan otak yang luas
Merupakan tipe severe aphasia yang membuat pasien sangat kesulitan dalam komunikasi
Penderita mengalami kesulitan dalam memulai percakapan, bahasa tertulis, dan kesulitan bicara
Program Rehabilitasi Medik Fase Akut Tujuan: mencegah komplikasi akibat imobilisasi lama Program: 1. Positioning dan turning tiap 2 jam 2. Latihan luas gerak sendi 3. Latihan nafas
Fase Sub Akut Program: 1. Mobilisasi, mulai dari tempat tidurdudukberdiri-berjalan 2. Latihan ADL 3. Terapi vokasional 4. Latihan komunikasi 5. Konseling masalah psikososial
Brunnstrom Exercise