136 Th.XIII
#
Desember 2015
KELUARGA YANG UTUH 52
Berdiri Tegap di Atas Tumpahan Darah Para Martir
58
Gereja Peduli dengan HIV/AIDS
64
Pendidikan Karakter dan Bela Negara
3. KERLING
Keluarga Kita dan Keluarga Nazareth K
eluarga didesain oleh Allah agar kita dapat hidup dan dibesarkan dalam kasih. Di dalam keluarga, kasih antara dua individu mendapatkan tempat yang paling dalam. Di dalam keluarga, anak-anak dan orangtua bertumbuh dalam kasih dan belajar mengasihi. Di sisi lain, keluarga adalah miniatur relasi Tuhan dengan kita. Allah adalah Bapa, dan kita adalah anak-anakNya. Natal adalah kisah kasih seorang Bapa yang mengirimkan PutraNya ke dunia, untuk menyelamatkan kita, anak-anakNya yang lain, yang lebih suka memilih dan asyik sebagai “anak-anak dunia.” Namun, Ia tetap mengasihi kita; Ia mengundang kita kembali ke rumahNya untuk menjadi bagian dari keluargaNya. Natal adalah bukti kasih Bapa kepada anak-anak-Nya. Natal juga mengajak kita untuk melihat keluarga Kudus Nazareth, yang terdiri dari Yoseph, Maria, dan kanak-kanak Yesus, sebagai teladan bagi kita untuk membangun keluarga yang bahagia dan harmonis. Membangun dan menghidupi Keluarga yang bahagia dan harmonis dalam era dimana sekularisme menghimpit kuat, tidaklah mudah. Karena banyak tuntutan dan kondisi, seringkali anggota keluarga harus berpisah jauh, tinggal di kota dan bahkan negara yang berbeda. Hal ini, tentu menjadi salah satu tantangan tersendiri jika dalam keluarga tidaklah lengkap. Tantangan lain yang lebih besar selalu siap menghadang kita, seperti misalnya menghadapi krisis kesetiaan dalam hidup berumah tangga, pendidikan anak-anak yang holistik dan lain sebagainya. Lalu bagaimana kita melewati banyak krisis dan semua tantangan yang lain dengan baik, sesuai dengan nilai-nilai Kristiani? Dalam edisi spesial akhir tahun ini dan pada masa Natal ini, redaksi menghadirkan sebuah keluarga yang sederhana dan harmonis yang semoga akan menginspirasi kita dalam menjalani atau mengarungi bahtera rumah tangga. Pada kesempatan akhir tahun ini, seluruh tim redaksi MediaPASS juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat baik sebagai pembaca, pemberi artikel, profil, dan lain-lain, telah banyak membantu kelancaran majalah paroki ini selama satu tahun ini. Kami menyadari bahwa majalah MediaPASS telah banyak mengalami perubahan besar, berkat kerja keras dari tim kami demi perkembangan Gereja, dan tidak lupa kami juga mohon sumbang saran atau masukan dari umat sekalian agar majalah paroki ini dapat berkembang lebih baik lagi. Masukan, tanggapan dan saran dapat dikirimkan via email redaksi yang tercantum di bawah ini. Kami, segenap tim redaksi (Komsos) mengucapkan Selamat Natal 2015 dan Tahun Baru 2016, semoga Natal dan Tahun Baru ini dapat membawa berkah bagi kita semua. AMIN Tim Editorial MediaPASS. Pimpinan: A. Setyo .L Creative Design: Agung Efrem. W, Y. Triasputro B, Benny Arvian, Redaksi: Paulus Sihombing, Adiya W. S, Constantine J. N, Kornelius Jemada, Felicia Nediva, Donald Saluling, Veronica Putri Larosa, Prima Pasaribu, Saverinus Januar, Ignatia Astrid D. F Liputan/Artikel :
[email protected], mediapass.
[email protected], 081328130513 Facebook: mediapassmagz@ gmail.com Iklan & Donasi : Dian Wiardi (0818 183 419) No rekening Komsos: BCA dengan no 731 0278879 an. Mirjam Anindya Wiardi atau R. Prakoso Penerbitan Majalah MediaPASS dibawah perlindungan Dewan Paroki St. Stefanus Cilandak melalui Seksi Komunikasi Sosial Ketua Dewan Paroki: Antonius Sumardi, SCJ Penasehat KOMSOS: Dauddy Bahar Ketua Seksi KOMSOS: Agustinus Sonny Prakoso Sekretaris: Alberta S. Listiantrianti Bendahara: Dian Wiardi Koord. Unit Kerja: A. Setyo Listiantyo Koord. Unit Media: Dian Wiardi Koord. Unit Teknologi Informasi (IT): Sukiahwati Hartanto Web Page: www.st-stefanus.or.id Email:
[email protected] twitter: @ ParokiStefanus Redaktur: Sukiahwati Hartanto Programmer: Yorren Handoko Administrator: Patricia Utaminingtyas, Dian Wiardi, Sukiahwati Hartanto, Irene, Susan J Warta Paroki: Dian Wiardi, Yohanes Ledo Radio/Video/TV: Yohanes Triasputro B, Benny Arvian Mading : Kornelius Jemada Facebook : Constantine J. N Twiter: Susan J, Irene
19
PROFIL
DAFTAR ISI Edisi 127 Th. XIII Edisi Maret 2015
3 : KERLING SEPUTAR PAROKI 6 : Happy Ending Pagelaran Konser Natal 2015 7 : Sukacita Mewartakan Kabar Gembira 11: Kunjungan Senior Ambrosius ke Balai Kirti 12: Kunjungan Wil 5 St. Irenius 14: Aktivitas Wilayah 4 15: Ibadat Advent Wil 11 18: Pendalaman Kerahiman Ilahi
07
23: Romo Jost Kokoh dengan Kerahiman Ilahi SEPUTAR PAROKI
26: Sarasehan Kesadaran Ekologis 36: OPINI 39: PROFIL Komunikasi Kunci dari Keharmonisa Keluarga
Retret KEP XV
23
SEPUTAR PAROKI
44: ORBITAN UTAMA Pengasuhan Anak: Cukup Oleh Ibu 48: PESONA SABDA Keluargaku Istanaku 56: ORBITAN LEPAS
Pendalaman kerahiman Ilahi
52
ORBITAN LEPAS
Kerahiman Ilahi 61: PERNIKAHAN Halangan dan Larangan Nikah dalam Perkawinan Katolik 68: POTRET GEREJA Perpustakaan St. Ignasius
Berdiri Tegap di atas Tumpahan Darah Para Martir
70: DANA PAROKI
6. SEPUTAR PAROKI
Happy Ending Pagelaran Konser Natal 2015 – A Christmas Music Journey-
T
“Saya gembira dan bangga punya Paroki Santo SCJ, ProvinMohede, Stefanus karena Paroki kita di segani dan sial SCJ InH e n y semakin dikenal di Jakarta, terlebih penampilan donesia, undari Seraphim Choir yang hebat dan mempesona. J a n a w a tuk tampil ke ty, Ari WiSemoga semua ini menjadi pendorong kita untuk lebih bersemangat dan percaya diri dalam bowo, dan panggung, pelayanan. Proficiat.” Bp. A. Sony Prakoso memberikan Adrian kata penutup Ichsan. acara Charity Christmas Concert Pemberian hand bouquet dilaku(CCC) 2015, A Christmas Music kan oleh Pastor Andreas Madya Journey tersebut. Ucapan terima Sriyanto, SCJ, Pastor Antonius kasih kepada para penampil yang Sumardi, SCJ dan Pastor Donatus luar biasa, terima kasih kepada Kusmartono, SCJ. para penonton, sekitar 1006 orang, yang ikut mendukung page“Selamat untuk Paduan Suara Seraphim. laran konser CCC 2015, dan Kerjasama dan kolaborasi yang bagus dengan sekaligus ikut ambil Jakarta Concert Orchestra pimpinan Avip “CHARITY CHRISTMAS CONCERT 2015...... bagian membantu para Priatna, conductor, music director yang sangat Proficiat untuk semua anggota panitia, anggota Imam-Imam Hati berkelas. Maju terus!” koor Seraphim dibawah pimpinan Yafet dan Ibu Lily Kandouw Kudus Yesus untuk semua pemain orkes simfoni dibawah komando mewujudkan Rumah konduktor Avip Priatna, termasuk para penyanyi soprano dan mezzo soprano. Pagelaran tersebut Biara Induk (Propinsialat)- Terimakasih kepada Para Umat sangat memukau, memadukan suasana syahdu nya di Palembang. Konser Gereja Katolik Santo Stefanus Adven serta segala kekhidmatan dan keceriaan CCC- 2015 juga dihadiri Cilandak, yang sangat generNatal. Lagu mars seperti "When the Saints Go oleh Bapak Uskup Keus- ous dan bermurah hati. Terima Marching in" yang biasa dinyanyikan dalam kupan Agung Palembang, kasih juga untuk umat dari Paroki parade militer, serta waktu 2 kapal perang Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ St. Barnabas - Pamulang, Umat berpapasan serta saling menyapa, dinyanyikan dengan sangat lincah oleh Koor Seraphim. dan Para Pastor Dehonian Paroki Santo Antonius Padua BiDemikian juga lagu seperti "Silent Night", "Joy yang berjumlah sekitar 15 daracina, Umat Paroki St. Lukas to the World" dan lagu lagu Natal seantero Pastor. Juga hadir Pastor Sunter, para Ibu/Bapak dari PDKK dunia secara medley, telah membuat suasana Sarju, SJ dan rekan dari Perduki, PDKK St. Stefanus, para khidmat, dan pada saatnya menjadi lagu ceria. Kolese Gonzaga. Hasil dari Ibu/Bpk Alumni KEP, para Romo Gedung Aula Simfonia Jakarta yang sangat berkelas turut melengkapi suksesnya pagelaran penggalangan dana lewat SCJ yg mendukung acara ini dan ini. Puji syukur kepada Tuhan, bahwa malam kegiatan konser ini sekitar kepada segenap panitia dan keluardana yang dihadiri lebih dari 1.000 undangan 1.12 Milyar Rupiah, sete“Congratulation Seraphim Choir…., Dasyat!” tersebut dapat ikut serta meringankan upaya lah dipotong biaya produksi Bp. Stefanus Kuntjoro, Ketua Lingkungan pembangunan Rumah Pusat Propinsialat SCJ di yang berkisar 650 Juta RuEmmanuel Wilayah V Palembang.” Bp. Alex Rudatin piah. yang tampil ke panggung untuk ga masing-masing yang rela melumenyampaikan kepada penonton Acara ditutup dengan pemberian angkan waktu, tenaga, pemikiran bahwa konser sudah selesai. Daha- hand bouquet kepada para pe- untuk mensukseskan acara CCC ga penonton akan musik orchestra nampil Maestro Avip Priatna, con- 2015. Tuhan memberkati. yang ciamikpun terpuaskan. ductor dan music director, Yafet Rabe (perwakilan dari Seraphim Penulis Jaston Sinaga ketua Panitia CCC2015 Lalu Susan Bachtiar mengundang Choir), Michele Siswanto (perwaPastor Andreas Madya Sriyanto, kilan dari para musisi JCO), Mike
epuk tangan penonton berlanjut terus menerus selama 1-2 menit setelah Lagu terakhir Gita Surya Bergema usai dinyanyikan. Seperti lazimnya dalam sebuah konser, tepuk tangan yang berkepanjangan, artinya penonton menginginkan lagu tambahan. Namun kali ini bukan lagu tambahan yang disuguhkan oleh para penampil, Jakarta Concert Orchestra pimpinan Avip Priatna dan Seraphim Choir, tetapi malah sosok Susan Bachtiar, yang bertindak sebagai MC dalam acara ini,
7. SEPUTAR PAROKI
M
enjadi utusan seperti orang-orang majus meru-pakan panggilan seti-ap orang. Kita dipanggil untuk melakukan tugas perutusan dalam setiap karya pelayanan. Gereja St. Stefanus Cilandak menyediakan wadah untuk berkumpul, berdiskusi, berkreasi, dan meningkatkan pengetahuan iman tersebut. Wadah tersebut bernama Kursus Evangelisasi Pribadi. Kursus Evangelisasi adalah suatu program pembinaan dan pelatihan bagi umat Katolik untuk mewartakan Injil kepada orang orang yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dengan metode efektif, sistematis dan sederhana. Tujuannya adalah peserta mengalami relasi pribadi yang nyata dengan Allah Tritunggal Mahakudus dalam kehidupan sehari-hari; menjadi saksi Kristus melalui sikap hidup dan perkataan dalam kehidupan sehari-hari; menghayati injil dan ajaran gereja katolik, mengantarkan orang lain kepada pengenalan pribadi akan Tuhan Yesus.
acara dilanjutkan dengan pujian dan doa yang dibawakan oleh saudari Ina, sesi pertama yang dibawakan oleh Pengajar dari Shekinah dan ditutup oleh adorasi dan doa malam. Di hari kedua kegiatan diawali dengan doa pagi yang dibawakan oleh tim dari KTM dilanjutkan sesi kedua dan tiga. Setelah makan siang kegiatan dilanjutkan dengan ibadat sore, sakramen tobat, konseling dan adorasi.
SUKA CITA MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA
Setelah menyelesaikan kursus selama hampir 4 bulan tibalah saatnya puncak dari pengajaran KEP yaitu Retret Pengutusan (RETUS)
yang bertema “SUKA CITA MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA.” Jumat pagi 20 November suasana di pelataran gereja St. Stefanus terlihat riuh para peserta dan panitia KEP sibuk mempersiapkan diri untuk berangkat mengikuti Retret pengutusan. Retret yang diselenggarakan selama 3 hari ini (20, 21, dan 22 November 2015 ) bertempat di Villa Remaja Anugerah Gunung Geulis Bogor. Sekitar 120 orang mengikuti kegiatan ini termasuk para panitia. Para peserta terlihat antusias dan rela mengantri untuk melakukan registrasi ulang dan pembagian bis. Kegiatan ini diawali misa pembukaan yang dipimpin Rm. Antonius Sumardi, SCJ yang dalam
homilinya romo mengajak kita untuk mewartakan kabar suka cita yang kita dapat kepada orangorang yang kita jumpai. Kemudian
Yang paling menarik dari semua acara dalam retret ini, atau bisa dikatakan acara puncak adalah sesi pencurahan Roh Kudus. Para peserta yang mendapat pencurahan Roh Kudus mengalami kebebasan baru yang menenangkan jiwa, suka cita dalam memberitakan Firman Allah, dan ada pula yang dipenuhi dengan suka cita surgawi atau pujian yang meluapluap. Sungguh pengalaman pribadi yang luar biasa. Bukan hanya peserta yang mengalami pencu-
rahan Roh Kudus, bahkan sebagai panitia yang hanya menyaksikan saja ikut merasakan euforia itu.
8
Foto DOK MP liputan KJ & Pr
Tentu saja rasa gembira ini berkesinambungan dengan acara lanjutan yang telah disusun oleh panitia. Di malam terakhir sebelum kepulangan peserta, panitia mengadakan acara api unggun yang juga dibuka dengan penyalaan api dari Rm. Sumardi, SCJ. Sukaria, canda tawa, santapan lezat dan selebrasi para peserta yang bertepatan ulang tahun tentu saja melengkapi sempurnanya malam itu. Sungguh benar benar Allah hadir di sana. Keesokan harinya setelah acara evaluasi Pembentukan panitia Inti Baru selesai, misa pengutusan menjadi penutup di hari terakhir retret tersebut. Kembali kesediaan hati Rm. Sumardi, SCJ dalam memimpin misa. Setelah itu, dengan riang gembira para peserta beranjak ke meja makan untuk makan siang dan packing barang
untuk kemudian segera kembali ke Jakarta. Suka cita yang memenuhi hati masing-masing peserta tentu akan menjadi api semangat dalam meneruskan tugas perutusan ini.
Semoga semangat itu bertahan sampai retret di tahun berikutnya ya. Harapannya retret perutusan tahun depan bisa lebih sukses dari sekarang.
10. SEPUTAR PAROKI 1
11. SEPUTAR PAROKI
“Jangan sekali-kali melupakan sejarah” Presiden Soekarno.
WILAYAH KUNJUNGAN SENIOR AMBROSIUS KE BALAI KIRTI Dewi Janthie
Pada hari Kamis, 20 November 2015 sebanyak 50 orang senior Ambrosius dari wilayah 3 mengunjungi Balai Kirti - Museum Kepresidenan Republik Indonesia di Istana Bogor. Museum Kepresidenan Republik Indonesia ini dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada para presiden-presiden Indonesia. Selain itu, Museum Kepresidenan RI juga diharapkan menjadi salah satu tempat wisata edukasi bagi anak-anak. Museum Kepresidenan Republik Indonesia di Istana Bogor ini diresmikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari Sabtu, 18 Oktober 2014. Di hari terakhir masa jabatannya itu, Presiden SBY meresmikan museum yang sudah digagasnya sejak tahun lalu.
Para Senior sangat antusias mendengarkan keterangan dari pemandu tentang sejarah Indonesia yang berada di lantai 1 museum yaitu: Sisi pertama Lambang negara burung Garuda, teks proklamasi, Teks Pancasila dan bendera Merah Putih. Sisi kedua Teks pembukaan UUD 1045, teks sumpah Pemuda dan teks lagu Indonesia Raya. Sisi ketiga 6 buah patung Presiden RI mulai dari Ir. Soekarno, Bapak Suharto, Bapak Habibie, Bapak Gus Dur, Ibu Mega dan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Sisi keempat 4 Peta Indonesia. Di Lantai ke 2 Museum terletak galeri Kepresidenan dimana ada 6 ruang terpisah dengan masingmasing ruangan dilengkapi dengan memorabilia dari para Presiden kita, seperti baju, sepatu tanda jasa, barang kesukaan. Di setiap
3
profil itu, kata-kata mutiara masing-ma-sing presiden. Kunjungan diakhiri dengan menonton film berdurasi 20 menit tentang para Presiden Indonesia. Banyak sekali manfaat dari kunjungan ini yaitu untuk menambah pengetahuan dan nostalgia tentang para Presiden RI, dan juga senior mempunyai info yang dapat dibagikan kepada anak cucu sehingga dapat semakin bangga menjadi bangsa Indonesia. Setelah selama 1,5 jam berada di museum, para senior melanjutkan perjalanan kuliner ke jalan Suryakencana dengan membeli berbagai macam jajanan khas kota Bogor, mulai dari combro, asinan, toge goreng, ngoh hiang, soto mi, pisang, pete dan lain lain. Acara ini ditutup dengan makan siang bersama dengan menu makanan Sunda. Jam 14.30 WIB para Senior Ambrosius telah sampai kembali di rumah masing-masing.
12. SEPUTAR PAROKI
Kunjungan Wilayah V St. Irenius ke panti werda Kasih Ayah Bunda di Perumnas 3, Karawaci, 5 Desember 2015.
14. SEPUTAR PAROKI
WILAYAH
Aktivitas 3 lingkungan yaitu Lingkungan St. Antonius, St. Clementus dan Sta. Faustina Wilayah 4, di rumah Bpk. Etek Sutigna atau Ibu Poppy, tanggal 1 Desember dipimpin Bu Rosari warga St. Clementus.
4
15. SEPUTAR PAROKI
P
ater Kees van Dijk, OFM meramaikan bimbingan pertemuan kedua dalam masa Adven di lingkungan Sta. Felicitas. Hadir 30 umat yang menerima pencerahan bahwa persaudaraan dalam keluarga tidak selalu mulus dan butuh perjuangan yang terus menerus, pertobatan, kerendahan hati, komunikasi, dan siap menerima Roh Kudus Pater Kees yang pernah berkarya di pedalaman hutan Papua, saat ini aktif dalam konseling keluarga yang berpusat Concrete Jungle di Jakarta
“Aku mau sharing sedikit tentang pertemuan Adven kedua dengan Pater Kees semalam di rumah Pinky. Saya yakin dan percaya, semua yang hadir pasti merasa seperti mendapat hujan yang sangat sejuk di tengah-tengah musim kemarau yang panjang dan kering. Memang beliau
11
WILAYAH itu ruarrr biasa. Ia menegaskan lebih lanjut kalau kita datang ke pertemuan untuk mencari Tuhan, janganlah berkeras hati karena siapapun yang jadi pembicara, bukanlah yang penting.” Shinta Laoh
Pertemuan pertama masa Adven Wilayah XI Lingkungan Sta. Maria Ratu Damai yang diadakan di rumah Robby T. Hertanto (Koordinator Wilayah XI) para Minggu, 6 Desember 2015.
18. SEPUTAR PAROKI
PENDALAMAN KERAHIMAN ILAHI ST. STEFANUS CILANDAK
George Daenuwy, Agus Rahardjo, serta seluruh Panitia Kerahiman Ilahi
Kata Pengantar:
Kutipan dari Vatican…..”Dalam Perayaan Tobat di Basilika Santo Petrus, Jumat 13 Maret 2015, Paus Fransiskus mengumumkan perayaan Tahun Suci luar biasa yang didedikasikan untuk Belas Kasih. Yubileum Belas Kasih akan dimulai tanggal 8 Desember 2015, Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda, dan berakhir tanggal 20 November 2016, Hari Raya Kristus Raja.Pengumuman Bapa Suci itu disambut dengan tepuk tangan oleh umat yang hadir di Basilika itu. “Saya mempercayakan pengaturan Tahun Yubileum kepada Dewan Kepausan untuk Pengembangan Evangelisasi Baru, sehingga mereka bisa menjadi langkah baru di jalan Gereja dalam misinya unengan seijin Romo Antonius Eddy Cahyanto, sebagai wakil Sumardi SCJ, selaku ketua DPH (berhubung Romo Antonius tuk membawa Injil belas DPH paroki St. Stefanus kasih bagi setiap orang,” Cilandak, pada hari Sabtu, 21 Sumardi, SCJ berhalangan menemani acara penutupan KEP 15). kata Paus seperti dilapor- November 2015, di aula Leo Dehon, Pak Eddy menyampaikan bahwa kan oleh wartawan Zenit. wilayah IX bekerjasama dengan acara ini baru pertama kali diPDKK dan KTM, telah meng- adakan di paroki St. Stefanus dan org, Junno Arocho Esteves, PAK, adakan acara seminar sehari agar sangat bangga bahwa begitu badari Roma, 13 Maret 2015. dapat lebih mendalami arti dari nyak umat yang hadir termasuk Pengumuman resmi tentang “Kerahiman Ilahi“ (Kerahiman = dari paroki-paroki lainnya. Aula Tahun Suci itu telah dinya- Belas Kasih) bersama Romo Jost Leo Dehon dipenuhi dengan umat Kokoh. Pr. Tema yang dipilih sebanyak 350. Harapannya adalah takan pada Hari Minggu adalah “Bermurah Hatilah Seperti ada kelanjutan dalam bentuk KoKerahiman Ilahi, 12 April Bapa”. Acara ini dibuka deng- munitas Kerahiman Ilahi, Paroki an kata sambutan dari Bapak St. Stefanus Cilandak. 2015.”
D
19
Visi dan Misi Devosi Kerahiman Ilahi: Jangan menonjolkan diri tetapi melayani, memberikan, dan memancarkan kasih dan belas kasih. Kelompok Kerahiman Ilahi tidak bertujuan untuk berkompetisi dengan seksi-seksi lain seperti Karismatik, Legio Maria, Kelompok Kerasulan, Kelompok Katekese, Kelompok Prodiakon, dll, melainkan bersama-sama dengan seluruh umat melakukan karya nyata. Tahun Yubelium yang telah dinyatakan oleh Paus Fransiskus dimulai 8 Desember 2015 sampai dengan 20 November 2016, dimana seluruh umat dapat merefleksikan diri dan lebih mendalami tentang Kerahiman Ilahi.
Kata sambutan dan doa pembukaan disampaikan oleh Romo Martin van Ooij, SCJ yang begitu gembira dan bersemangat memberikan pengarahan kepada umat St. Stefanus. Romo Martin menyampaikan bahwa Kerahiman Ilahi harus dijadikan “The Way of Life” dan Devosi terhadap Kerahiman Ilahi bukan hanya sekedar doa, tetapi harus diwujudkan. Berikut pesan dan nasihat dari Romo Martin : “Sebagai umat Katolik, kita harus memiliki, (a) Identitas, dimana sebagai devosian Kerahiman Ilahi, hidup sepenuhnya dalam bimbingan Tuhan. Hidup dalam bimbingan Tuhan, berarti memiliki persatuan erat dengan Tuhan; mengikuti kehendakNya. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku Firman dan bukan hanya menjadi pendengar saja; sebab jika tidak demikian, kamu menipu diri sendiri (Yakobus 22). (b). Harus selalu berpikir positif, dan (c). Memahami
Sesi berikutnya, sebagai puncak dari acara sehari adalah pencerahan dari Romo Jost Kokoh, Pr. Dengan ciri khasnya, sesi Romo Kokoh dibawakan dalam suasana hangat, gembira, penuh canda namun khusuk di saat sesi Doa Kerahiman pukul 15.00. Diselingi lagu puji-pujian oleh tim PDKK dengan MC ibu Vita Marpaung. Acara ini secara keseluruhan sangat berkesan sesuai masukan dari banyak umat dan diharapkan ada kelanjutannya. Sesi 1 dari Romo Jost Kokoh, Pr, diawali dengan lagu “Mengasihi, melayani, mengampuni lebih sungguh” diikuti umat. Lalu diberikan pertanyaan reflektif, mengasihimelayani mungkin kita bisa, tetapi bagaimana dengan mengampuni? Itu sungguh susah dilakukan, untuk itulah kita perlu berdoa Kerahiman Ilahi. “Kita minta belas kasih dan pengampunan Tuhan, seperti Dismas, muka saDIS berhati eMAS si penjahat, yang disalibkan di sebelah kanan Yesus” kata Romo, Ha… ha… ha…, Dismas dipanjangkan sebagai muka sadis berhati emas dan banyak kata lainnya yang diberi makna yang mengena menjadi ciri khas setiap Rom Jost berbicara. Satu saat kita diminta menghadap ke kanan, diminta menepuk
bahu teman sebelah. Kemudian menirukan kata-kata dengan suara keras: ”Makan bakut di pasar Koja” dilanjutkan “Jangan takut percaya saja!” Cara ampuh untuk melawan teman yang terserang kantuk! Mendekati jam 15:00 yang merupakan jam Kerahiman Ilahi, dimulai dengan diberkatinya kalung-kalung Rosario oleh Romo, kemudian dibagikan kepada semua yang hadir sebagai sarana untuk berdoa Koronka. Romo Jost kembali bertanya apa arti dari Koronka, dijawab dengan benar oleh salah satu umat. Untaian manic-manik indah, mahkota kecil dari bahasa Polandia. Namun oleh Romo ditambahkan makna yang lebih berdaya. Umat diminta mengepalkan tangan dan meniru ucapan-ucapannya. KObarkan Iman – RONtokkan setan – KAsihi TUHAN disertai gerakan tangan mengepal ke atas – meninju – membuka tangan menunjuk dada. Acara diteruskan dengan Doa Kerahiman Ilahi Koronka dipimpin seorang suster, team Romo Jost. Sesi 2, dilanjutkan pada jam 15:30. Devosi Kerahiman Ilahi diajarkan oleh Yesus sendiri kepada Santa Faustina. Yesus berkata: “Doa ini bertujuan untuk memadamkan murkaku. Jiwa-jiwa yang akan berdoa Rosario Kerahiman Ilahi akan dirangkul kerahimanKu selama hidupnya terutama pada jam kematiannya”. Salah satu pernyataan Yesus ditulis penginjil Yohanes, bahwa Dia adalah JALAN. Makna JALAN adalah JAngan Lupa Akan Nanti. Nanti saat kita mati kita akan dikubur di dalam TANAH, Romo memaknainya sebagai Tempat Aku Nanti Akan Hilang. Mari kita isi hidup dengan pertobatan. Kembali umat diminta menepuk teman sebelah kanan disertai ucapan yang minta diulang dengan keras “Minum obat di Taman Sari” – “Mari bertobat setiap hari”.
20
Sebagai orang beriman Romo Jost mengajak kita untuk mempunyai salam Kerahiman Ilahi. Yang disebutnya ABC. A – Ask for his mercy = Tuhan menghendaki agar kita mempunyai “HARAPAN”. Kita datang kepadaNya dengan doa, menyesali dosa dan mohon kepadaNya agar mencurahkan belas kasihNya untuk kita dan dunia. B – Be Merciful = Tuhan menghendaki agar kita mempunya “KASIH”. Kita menerima kasihNya dan membiarkannya mengalir untuk sesama.
C – Completely Trust = Tuhan menghendaki agar kita mempunyai ‘IMAN’ . Semakin kita beriman kepadaNya, semakin berlimpah rahmat yang diterima. Sebelum acara berakhir kembali Rm. Jost menanyakan kepada hadirin. “Tahu apa arti – Horas Bah – seperti kita dengar ketika orang-orang Tapanuli memberikan salam?” Tidak menunggu jawaban, Romo melanjutkan: “Kerja keras, jangan cuma bisa berkotbah!” Diiringi tepuk tangan Romo Jost kembali ke tempat duduk.
Dengan berakhirnya sesi ke 2 ini, Bpk. George memberikan ucapan terima kasih kepada Romo Jost Kokoh, dilanjutkan dengan Romo Martin untuk memberikan doa penutup. Dikatakan pula olehnya, “Aku punya Frater muda. Aku akan pesan kepadanya. Kalau nanti sudah romo dan berbicara di depan umat. Hendaknya kamu bisa seperti Romo Jost Kokoh!” Semua yang hadir bertepuk tangan dan tertawa atas ucapan jenaka yang dilontarkan Romo Martin. Waktu sudah menunjukkan jam 17:00. Bergegas semuanya untuk mengikuti Misa sore.***
ULTAH RM. MARTIN
23. SEPUTAR PAROKI
Rm. JOST KOKOH dengan KERAHIMAN ILAHI Lanjutan dari PENDALAMAN KERAHIMAN ILAHI ST. STEFANUS CILANDAK, mengenal pembicara utama dan gagasannya tentang Kerahiman Ilahi. 1. Bagaimana ceritanya Romo berkenalan dengan Kerahiman Ilahi? Awalnya, di tahun 2007 saya bertugas menjadi pastor di paroki Sta. Maria Tangerang dan melihat dan berkenalan dengan beberapa umat awam yang bertekun dalam devosi Kerahiman Ilahi, terlebih ketika saya rutin mengadakan kunjungan penjara dan rumah sakit. Tanpa sengaja, hal ini saya lebih alami dan dalami ketika menjalani retret tahunan di Rawaseneng dan Gedono dan ketika berkarya di Paroki Sta. Maria Fatima Sragen (Kevikepan Surakarta). Bersama umat di Surakarta, saya diajak belajar menjumpai, mengasihi dan sekaligus mengimaniNya, tentunya bukan hanya dengan “doa” (Ekaristi, Koronka dan Adorasi), tapi juga dengan “karya” (kunjungan ke orang miskin: penjara, rumah sakit, panti asuhan dan panti jompo). 8. Sejak kapan Romo menjadi pendamping Kerahiman Ilahi? Saya pada awalnya tidak terlalu mengetahui Kerahiman Ilahi secara mendalam, tapi ketika saya berkarya di Paroki Sta. Maria Fatima Sragen, saya melihat ada beberapa umat di Sragen bahkan di beberapa paroki lainnya di kevikepan Surakarta yang rutin berdoa Koronka bahkan setiap jam 15. Hal inilah yang kemudian mengajak saya untuk belajar bersama umat dan menjadi moderator Kerahiman Ilahi Surakarta, 2012-2014. Lewat
JKKI Surakarta inilah, kami belajar bersama menjadi rasul kerahimanNya dengan menggagas adanya “safari rohani” tentang Kerahiman Ilahi ke setiap paroki di Surakarta (misa dan sekolah iman). 9. Bagi Romo sendiri, apa pengalaman iman yang muncul dari pengalaman mendampingi komunitas Kerahiman Ilahi? Saya merasakan bahwa Kerahiman Ilahi inilah yang menjadi kekuatan iman dalam menjadi pribadi beriman yang berpola “SANGKULI”: SANGkal diri, piKUL salib dan Ikuti Tuhan. Jelasnya, dengan mengingat belaskasihan Tuhan, saya belajar untuk terus hidup secara positif, sportif dan produktif: selalu memberkati dan tidak menyakiti, memahami dan tidak mudah menghakimi, mengasihi dan tidak mudah melukai, dan pastinya belajar mengampuni karena Tuhan lebih dulu mengampunisaya. Ia adalah Bapa yang “kaya dalam belas kasihan” (Ef. 2:4), penyayang dan pengasih, yang panjang sabar dan berlimpah kasih serta kesetiaanNya.” (Kel. 34:6) Dan harapan saya, “Gerakan “belas kasih ilahi” haruslah menjadi “gerakan umat-Nya, gerakan Gereja” karena Gereja mengemban “tugas dan kewajiban” untuk “memaklumkan dan mewartakan belas kasih Allah,” untuk “memperkenalkan dan mewujudnyatakannya”, penuh kasih dan tidak boleh pilih kasih karena benarlah bahwa Gereja bukan hanya “museum para kudus” tapi sekaligus “rumah sakit buat para pendosa.”
10. Ada pengalaman yang secara pribadi Romo alami dengan berdevosi kepada Kerahiman Ilahi? Selama sewindu menjadi imam, satu hal mendasar yang saya maknai terus adalah seputar “Salam Kerahiman ABC”, yaitu: A sk for his mercy, B e merciful, C ompletly trust, “Salam ABC” ini memberi saya suatu makna yang lebih dalam, dimana:
• Ask for his mercy memohon belas kasih Allah, membuat saya memiliki “HARAPAN” yang berbuahkan kedamaian, • Be merciful – berbelas kasih kepada sesama, membuat saya memiliki “KASIH” yang berbuahkan ketulusan, dan • Completely Trust – percaya penuh kepada Allah, membuat saya memiliki “IMAN” yang berbuahkan keberanian; Sederhananya, ketiga hal ini yakni “Harapan- Iman – Kasih” adalah landasan dasar dari “HIK HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI”, suatu ide pencerahan yang saya buat dalam beberapa tahun terakhir ini dengan bercikal bakal dari semangat ketika saya berkarya dan menjadi moderator Kerahiman Ilahi di Solo, “Spirit Of Loving Others”. Dan, indahn ya ini semua tak terlepas dari penyertaan Bunda Maria dan satu kalimat dari Paus Yohanes Paulus II yang selalu saya ingat: “Jadilah rasul Kerahiman Ilahi di bawah bimbingan keibuan penuh
24
kasih sayang dari Santa Perawan Maria.” 11. Sikap iman semacam apa yang semestinya lahir atau dimiliki oleh seorang devosan Kerahiman Ilahi? Kita mestinya memiliki “HIK” “Hidangan Istimewa Kristiani” setiap hari, yakni A.Harapan: Tuhan menghendaki supaya kita memiliki “HARAPAN”. Kita datang kepada-Nya dalam doa secara terus-menerus, menyesali dosa-
dosa kita dan mohon kepada-Nya untuk mencurahkan belas kasihNya atas kita dan atas dunia. B.Iman: Tuhan ingin menghendaki supaya kita memiliki “IMAN”. Kita tahu bahwa rahmat-rahmat belas kasihNya tergantung pada besarnya iman - kepercayaan kita. Semakin kita percaya kepada-Nya, semakin berlimpah rahmat yang kita terima.
C.Kasih: Tuhan menghendaki supaya kita memiliki “KASIH”. Kita menerima belas kasih-Nya dan membiarkannya mengalir melalui kita kepada sesama. Tuhan menghendaki kita memperluas kasih serta pengampunan kepada sesama seperti yang Ia lakukan.
26. SEPUTAR PAROKI
Sarasehan Kesadaran Ekologis
S
eksi Lingkungan Hidup bersama Panitia Natal 2015 mengadakan acara kegiatan sarasehan tentang peduli lingkungan hidup pada hari Minggu, 15 November 2015, pukul 09.30 WIB di Gedung Leo Dehon lantai 4. Sarasehan ini dihadiri oleh narasumber Romo Andang Binawan, SJ dan bapak Adiwibowo. Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 40 peserta.
Menurut salah satu panitia penyelenggara, acara ini bertujuan untuk menunjukkan kesadaran diri bahwa kebersihan lingkungan di sekitar kita merupakan bagian dari iman. Mengingat kerusakan bumi dan lingkungan hidup yang makin parah maka romo Andang mengajak umat Katolik St. Stefanus untuk lebih peduli pada alam dan lingkungan hidup, bukan hanya pada manusia saja. Melengkapi paparan dari kerusakan lingkungan hidup, Romo yang sangat aktif dalam kegiatan pengelolaan sampah ini dengan lugas memberikan contoh nyata tentang apa saja yang dapat kita lakukan sebagai umat beriman dalam menyikapi hal itu. Semoga umat paroki St. Stefanus dari waktu ke waktu semakin mempunyai kepedulian pada lingkungan hidup. Acara ini ditutup dengan ramah tamah pada pukul 14.00 WIB.(Tyo)***