ISBN :978-979-19061-0-4
PROSIDING TEKNOLOGI PANGAN
ISBN: 978-979-19061-0-4 PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2008
PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS SUMBER PANGAN LOKAL UNTUK MENDUKUNG KEDAULATAN PANGAN YOGYAKARTA, 18 DESEMBER 2008
KELOMPOK :TEKNOLOGI PANGAN
Penyunting
:
Penyunting pelaksana :
Wisnu Adi Yulianto Umar Santosa Astuti Setyowati Sri Luwihana, D
Siti Tamaroh Ch. Litis Suryani Sri Hardjanti Agus Slamet Dm Wara Prastuti Agung Wazyka Bayu Kanetro
Diselenggarakan oleh Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta dalam Rangka Pelaksanaan Program Hibah Kompetisi A-2 Tahun 2008 Seminar Nasional Pengembangan Agroindustri Yogyakarta, 18 Desember2008
ISBN :978-979-19061-0-4
PROSIDING TEKNOLOGI PANGAN
OPTIMASI AKTIVITAS LIPASE INDEGENOUS EKSTRAK KECAMBAH BIJI ADAS (Foeniculum vulgare Mill) UNTUK PRODUKSI ESTER METIL ASAM LEMAK
Oleh:
Lutfi Suhendra*', ID.G. Mayun Permana**', Sri Mulyani*' dan A.A Made Dewi Anggreni*' Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian UNUD ) Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian UNUD
ABSTRACT
Target of research is obtaining the optimation react the activity of lipase indigenous from extract of sprout of fennel seed (Foeniculum Vulgare Mill). This Research cover the germination of fennel seed (Foeniculum Vulgare Mill), result of sprout of fennel seed done by extraction and centrifugation get the supernatant of is so-called by lipase is harsh of extract of sprout of fennel seed (Foeniculum Vulgare Mill). Analyses the antecedent covers the water content, protein content, content of dissolve protein and fat from dry seed, seed germinate and obtained raw lipase. Lipase extract of sprout fennel seed done by optimation condition react by using method of response surface methodology (RSM) and by the central composite design (CCD). Condition Parameter react to cover four factor that is time reacted the (XI), temperature react the (X2), pH react the (X3) And concentration lipase (X4). Analyses at this research cover the activity of esterification. Result of optimation react the activity and produce the lipase of extract of sprout of fennel seed use the D-optimally obtained. Activity of esterification have maximum 0,64362 U/ml reached at time react 2 hour, temperature 31,43 °C, pH 4,5 and concentration lipase 0,5%; production of lipase esterification have maximum 6,32 U/g (dry basis the seed) reached at time react 2 hour, temperature 29,5 0C, pH 4,5 and concentration lipase 0,5%; Keyword: Foeniculum Vulgare Mill, Hydrolysis, alcoholysis, esterification and response surface methodology
PENDAHULUAN
Lipase, ester asil triasilgliserol hidrolisis (EC 3.1.1.3) merupakan proses enzim sebagai katalis intrinsik hingga pemecahan katalis ikatan ester karboksil di-
tri- dan monogliserol (komponen utama lemak dan minyak pada hewan, tanaman Seminar Nasional Pengembangan Agroindustri Yogyakarta, 18 Desember 2008 TP196
PROSIDING TEKNOLOGI PANGAN
ISBN :978-979-19061-0-4
dan mikroba) (Paiva dkk., 2000). Asam lemak dan gliserol digunakan sebagai pembentuk glukosa dan digunakan sebagai bahan bakar pada poses repirasi (soetopo, 2002). Pada saat yang sama biji juga memerlukan energi karbon
skeleton yang sangat penting untuk pertumbuhan embrio dengan mensintesa
lemak. Lipase mengatur kecepatan pemecahan lemak (hidrolisis) dan sintesa lemak (esterifikasi) pada tahap perkecambahan dan pertumbuhan embrio (Huang
dkk., 1988). Suhendra, dkk. (2007) melakukan screening terhadap aktivitas lipase dari beberapa biji-bijian diperoleh lipase dari ekstrak kecambah biji adas (Foeniculum vulgare Mill) mempunyai aktivitas alkoholisis dan esterifikasi
tertinggi. Penggunaan lipase sebagai katalis reaksi biotransformasi komersial
meningkat antara lain untuk produksi lemak pada makanan bayi dengan kandungan sn-2 palmitat yang tinggi, dan isopropyl mirisat yaitu minyak pelumas yang dapat dirombak alam/biodegradable (Quinlan dan Moore, 2001; Rozendaal
dan Macrae, 1977). EMAL mempunyai peranan yang besar dalam industri oleokimia. EMAL
menggantikan asam lemak sebagai bahan dasar oleokimia. EMAL mempunyai
potensial sebagai substitusi minyak diesel yang terbakar habis tanpa menghasilkan
emisi sulfur dioksida. Meskipun panas pembakaran cukup rendah, tidak ada mesin tambahan yang diperlukan dan tanpa kehilangan efisiensi (Hui, 1996). EMAL mempunyai tiga sifat sangat menguntungkan dalam pembuatan skala besar, yaitu mudah difrakasinasi, lebih stabil dan tidak korosif. Secara umum EMAL sangat mudah difraksinasi karena titik didihnya rendah, rata-rata 30
°C dibandingkan dengan asam lemaknya pada tekanan 10 mmHg (Farris, 1979). Kondisi ini sangat aman untuk dilakukan karena energi yang dikonsumsi rendah dan dekomposisi ester metil dapat dihindari.
Response
Surface
Methodology (RSM) merupakan kumpulan teknik
matematik dan statistik yang digunakan untuk modeling dan analisis permasalahan pada respon yang dipengaruhi oleh beberapa variabel dan bertujuan
memperoleh optimasi respon (Montgomery, 2001). Kecocokan model orde dua Seminar Nasionai Pengembangan Agroindustri Yogyakarta, 18 Desember2008 TP197
ISBN :978-979-19061-0-4
PROSIDING TEKNOLOGI PANGAN
Central Composite Design (CCD) banyak digunakan. Secara umum, CCD
mempunyai faktorial 2k dengan banyak data (nf), sumbu (2k), dan pusat (ric). CCD sangat efisien untuk kecocokan model orde dua. Dua parameter dalam spesifik
design adalah jarak sumbu a yang dijalankan dari pusat design dan jumlah titik pusat n« (Montgomery, 2001).
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh optimasi aktivitas lipase dari
ekstrak kecambah asam lemak biji adas (Foeniculum vulgare Mill) untuk produksi ester metil asam lemak (EMAL) secara enzimatis menggunakan dengan Response
Surface Methodology
(RSM). RSM menggunakan kecocokan model CCD.
Kondisi optimasi menggunakan D-optimaly.
METODA PENELITIAN
Bahan dan Aiat
Biji adas (Foeniculum vulgare Mill) diperoleh di pasar tradisional Denpasar, Bali. Bahan kimia yang digunakan diperoleh dari agen-agen bahan kimia di Denpasar yang semuanya "analytical grade". Bahan kimia standar dengan kemurnian sangat tinggi yang digunakan dalam penelitian yang tidak tersedia di pasaran dalam negeri, akan dipesan dari Sigma Co., St. Louis, MO, USA. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Waring blender (National),
pH meter (TOA HM 605), magnetic stirrer, sentrifiige, waterbath, vortex, kain katun tipis, neraca analitik (Sartorius), spektrofotometer dan nampan. Jalan Penelitian Perkecambahan biji dilakukan dengan metode Abigor dkk. (2002) yang
telah dimodifikasi. Biji direndam dalam larutan dengan variasi pH dan waktu 12
jam, dilanjutkan dengan perendaman dalam larutan fungisida (1 ml/1 air destilasi) selama 10 menit. Biji dihamparkan di atas lembaran kertas dalam nampan yang
Seminar Nasional Pengembangan Agroindustri Yogyakarta, 18 Desember 2008 TP198
PROSIDING TEKNOLOGI PANGAN
ISBN :978-979-19061-0-4
berisi pasir steril pada suhu kamar (30 °C). Lama waktu perkecambahan 8 hari, hari pertama perkecambahan dianggap sebagai hari pertama perkecambahan. Preparasi enzim lipase ekstrak kecambah biji adas (Foeniculum
vulgare Mill) D dengan metode Lin, dkk. (1983), dalam Abigor, dkk., (2002), enzim diisolasi pada suhu 4 °C untuk semua percobaan yang dilakukan. Biji hasil perkecambahan yang berkecambah digunakan untuk preparasi enzim. Biji dicuci
dengan air destilat dan dihomogenisasi selama 10 menit dalam 0,2 M sitrat buffer yang terdiri dari 0,6 M sukrosa, 1 mM EDTA 10 mM KC1 dan 1 mM MgCL
Derajat keasaman (pH) diatur sesuai dengan perlakuan (CCD) dengan
menggunakan KOH/HCL. Homogenat dilakukan sentrifugasi selama 30 menit
pada 5500 rpm, hasil lapisan lemak, lapisan supernatan dan pellet. Lapisan supernatan yang digunakan untuk pengujian produksi ester metal asam.
Supernatan dimasukkan dalam botol dan disimpan pada suhu -15
°C
dan di
keluarkan pada saat dilakukan pengujian. Esterifikasi Metil Asam Lemak Lipase enzim lipase ekstrak kecambah
biji adas (.Foeniculum vulgare Mill) Termodifikasi (Watanabe dkk., 2003),
konsentrasi lipase kasar sesuai dengan perlakuan CCD ditambah dengan 6 pmol/ml asam oleat, divortex dengan kecepatan bertahap dari 125 rpm hingga 450
rpm selama 10 menit. Metanol 6 pmol/ml dimasukkan ke dalam campuran secepatnya dan diinkubasi pada suhu sesuai dengan perlakuan CCD dengan lama
waktu inkubasi sesuai dengan perlakuan CCD. Penentuan asam oleat menggunakan metode Marsena, dkk. (1999) selesai inkubasi segera dimasukkan ke dalam es untuk beberapa saat. Sampel diambil 300 pL dan ditambahkan 2,7 mL isooktan dan 0,6 mL Cu asetat piridin pH 6, gojok larutan tersebut selama 90 detik dengan tangan. Setelah itu disentrifugasi larutan tersebut dengan kecepatan 2000 rpm selama 5 menit,
kemudian ditera absorbansinya pada panjang gelombang 715 nm. Unit (U) adalah jumlah asam lemak yang dibebaskan (pmol ) per menit
Seminar Nasional Pengembangan Agroindustri Yogyakarta, 18 Desember 2008 TP199
PROSIDING TEKNOLOGI PANGAN
ISBN : 978-979-19061-0-4
Analisa protein terlarut dengan metode Lowry-Folin, kadar protein dengan metode Mikro Kjeldahl (Sudarmadji dkk., 1984) dan Kadar air dengan cara
pemanasan (Sudarmadji dkk., 1984)
Rancangan Percobaan
Optimasi aktivitas lipase kecambah biji terpilih dengan menggunakan
metode response
surface methodology (RSM) dengan kecocokan model central
composite design (CCD). Parameter kondisi reaksi meliputi waktu reaksi (Xi),
suhu reaksi (X2), pH reaksi (X3) dan konsentrasi lipase (X4) (Tabel 1). Analisa
pada penelitian ini meliputi aktivitas esterifikasi, kadar air, N total dan protein terlarut. Tabel 1. Response surface methodology (RSM) dengan kecocokan model central
_ composite desaign (CCD) pada kondisi perkecambahan biji_
-Satuan :; 0 -1 1 -a a Jam/m 1 7 1 2 2 * enit 3 7 2 °C 3 20 4 5 6 5 5 5 5 4,5 6 9 7, 1 5 0,5 % 0,5 4 7, 1 1 1 5 4,5
Perlakuan Waktu reaksi (Xi)
Suhu reaksi (X2)
pH (X3)
Konsentrasi substrat
Rancangan percobaan menggunakan kecocokan model CCD dengan 4
faktor, masing-masing faktor terdiri dari 6 level, dan 7 titik pusat (Montgomery, 2001). Percobaan dilakukan dengan dua kali ulangan. Tabel 1 menunjukkan rancangan percobaan penelitian dengan pengkodean dan tanpa pengkodean
menggunakan kecocokan model CCD.
Persamaan RSM menggunakan orde dua yaitu
Y-Po+ J>|X,+|>aX,2 + 22>8ijXiXj+ s i=1
M
i<j
Dimana Y adalah respon (aktivitas esterifikasi lipase). Po adalah konstanta. Pi, Pii, Py adalah koefesien dari variabel bebas (X). Seminar Nasional Pengembangan Agroindustri Yogyakarta, 18 Desember2008 TP200
ISBN : 978-979-19061-0-4
PROSIDING TEKNOLOGI PANGAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Aktivitas Esteriflkasi Lipase Ekstrak Kecambah Biji Adas Aktivitas esteriflkasi lipase dari ekstrak kecambah biji adas menunjukkan
bentuk saddle (Gambar 1), hal ini menunjukkan bahwa aktivitas alkoholisi ekstrak kecambah biji adas tidak mempunyai maksimum atau minimum. Persamaan
aktivitas esteriflkasi lipase dari ekstrak kecambah biji adas berdasarkan analisis statistik adalah sebagai berikut: Y = 0,745131
-
0,042472 X, + 0,001601 X2 + 0,000686 X3
-
0,077922 X4 +
0,000888X!2 - 0,000008 X22 + 0,000246 X32 + 0,001831 X42 - 0,000034 XiX2
-0,000153 X,X3 + 0,001603 X,X4 0,000950X3X4 (1)
-
0,000241 X2X3 + 0,000138 X2X4 +
Surface Plots of Aktivitas Alkoholisis (U/ml) Hold Values Waktu 12 Suhu 45 pH 7,5 Konsentrasi 7,5
Gambar 1. Surface aktivitas esteriflkasi lipase ekstrak kecambah biji adas pada variasi waktu, suhu, pH dan konsentrasi lipase untuk produksi ester asam lemak
Hasil analisa sidik ragam menunjukkan Persamaan 1 merupakan persamaan orde dua. Konsentrasi lipase linier (-0,077922) mempunyai pengaruh
Seminar Nasional Pengembangan Agroindustri Yogyakarta, 18 Desember2008 TP?m
ISBN :978-979-19061-0-4
PROSIDING TEKNOLOGI PANGAN
terbesar, diikuti waktu reaksi linier (-0,042472). Hal ini menunjukkan aktivitas esterifikasi ekstrak kecambah biji adas lebih banyak dipengaruhi oleh adanya
konsentrasi lipase dan waktu reaksi. Pengaruh konsentrasi lipase yang berpengaruh negatif secara linier ini kemungkinan disebabkan pada proses esterifikasi antara methanol dan asam oleat tidak memerlukan air untuk reaksi,
lipase kasar yang digunakan lebih sedikit akan mengurangi air yang ada dalam reaksi. Waktu reaksi yang berpengaruh negatif secara linier ini, kemungkinan
disebabkan methanol yang digunakan menyebabkan lipase tidak aktif, sehingga semakin lama waktu reaksi menyebabkan lipase kontak dengan methanol semakin lama. Optimal n D
Waktu 22,0 [2,0] 2,0
Hl
Cur 0.90885 Lc Akiivita Targ: 0,6480 y = 0,6436 d = 0,90885
V
Suhu 65,0 [31,4267] 25,0
PH
10,50 [4,50] 4,50
Konsentr
14.50
[0,50] 0,50
!
«
Gambar 2. D-optimali aktivitas esterifikasi lipase ekstrak kecambah biji adas pada variasi waktu, suhu, pH dan konsentrasi lipase untuk produksi ester asam lemak
Gambar 2 menunjukkan pengujian menggunakan D-optimal, aktivitas
esterifikasi lipase ekstrak kecambah biji adas mempunyai maksimum 0,64362 U/ml/menit yang dicapai pada lama waktu reaksi 2 jam, suhu 31,43
°C, pH 4,5
dan konsentrasi 0,5%. Pada beberapa penelitian yang dilaporkan biji mempunyai pH yang
berbeda-beda. Hal ini seperti yang dilaporkan pada Pentaclethra macrophylla Seminar Nasional Pengembangan Agroindustri Yogyakarta, 18 Desember 2008 TP202
PROSIDING TEKNOLOGI PANGAN
ISBN :978-979-19061-0-4
Benth (Enujiugha dkk., 2004); biji Umbellularia California (Hass dkk., 2001); mempunyai optimum aktivitas hidrolisis pada pH 8,5. Kecambah biji Jatropha curcas L mempunyai optimum aktivitas hidrolisis pada pH 7,5 (Abigor dkk.,
2002). Kecambah biji Avena fatua mempunyai optimum aktivitas esterifikasi
pada pH 9 (Mohamed dkk., 2000). Pada biji castor mempunyai optimum
esterifikasi pada pH 4 (Tuter, 1998). Aktivitas spesifik hidrolisis kecambah biji wijen pada kondisi perkecambahan optimum pH 3,3 (Suhendra, 2005).
Aktivitas spesifik hidrolisis ini tidak berbeda dengan ekstrak biji dorman kacang African yaitu suhu optimum aktivitas lipase pada kacang African adalah 30
°C.
Lipolisis substansial masih ada pada suhu 80
°C, mengindikasikan
thermostabilitasnya cukup tinggi (Enujiaugha dkk., 2004). Kondisi optimal reaksi
enzimatis lipase terimmobilisasi Candida antartica diperoleh pada konsentrsi substrat 0,04 M, konsentrasi enzim 7% dan suhu 34
°C
selama 96 jam. Hasil
esterifikasi yang di peroleh pada kondisi ini sebesar 72,9% (Nogales dkk., 2005).
Maksimal aktivitas lipase ekstrak kecambah California-laurel (Umbellulari
californica) teijadi pada pH 8,5. Aktivitas lipase ini stabil hingga kisaran pH 6-9 dan tidak stabil pada suhu > 40 °C (Haas dkk., 2001). Produksi Lipase Esterifikasi Biji Adas
Produksi lipase esterifikasi biji adas menunjukkan bentuk saddle (Gambar 3), hal ini menunjukkan bahwa produksi lipase esterifikasi biji adas tidak
mempunyai maksimum atau minimum. Persamaan produksi lipase esterifikasi
biji adas berdasarkan analisis statistik adalah sebagai berikut: Y = 7,3 1376 -0,41691 Xi + 0,01578 X2 + 0,00688 X3 - 0,76504 X4 + 0,00872Xj2 - 0,00008 X22 + 0,00241 X32 + 0,01798 X42 - 0,00033 XiX2 0,00152 XiX3 + 0,01574 X1X4 - 0,00236 X2X3 + 0,00136 X2X, + 0,00933 X3X4 (2)
-
Seminar Nasional Pengembangan Agroindustri Yogyakarta, 18 Desember 2008 TP203
PROSIDING TEKNOLOGI PANGAN
ISBN :978-979-19061-0-4
Surface Plots of Produksi Lipase Alkoholisis (U/g) Hold Values Waktu >2 Suhu 45 7,5 PH Konsentrasi 7,5
Gambar 3. Surface produksi esterifikasi lipase ekstrak kecambah biji adas pada variasi waktu, suhu, pH dan konsentrasi lipase untuk produksi ester asam lemak Hasil analisa sidik ragam menunjukkan Persamaan 2 merupakan persamaan orde dua. Konsentrasi lipase kuadratik (-0,76504) mempunyai
pengaruh terbesar,
diikuti dan waktu reaksi linier (- 0,41691). Hal ini
menunjukkan produksi lipase esterifikasi biji adas lebih banyak dipengaruhi oleh adanya konsentrasi lipase dan waktu reaksi. Gambar 4. Menunjukkan pengujian menggunakan D-optimal, produksi
lipase esterifikasi ekstrak kecambah biji adas mempunyai maksimum 6,32 U/g (berat kering biji) yang dicapai pada lama waktu reaksi 2 jam, suhu 29,5
°C, pH
4,5 dan konsentrasi 0,5%.
Seminar Nasional Pengembangan Agroindustri Yogyakarta, 18 Desember2008 TP204
PROSIDING TEKNOLOGI PANGAN
Waktu 22,0 [2.0]
2.0
Suhu 65,0 [29.5255] 25,0
PH
ISBN : 978-979-19061-0-4
10,50 [4,50]
14,50 [0,50]
4.50
0.50
. Gambar 4. D-optmaly produksi esterifikasi lipase ekstrak kecambah biji adas pada variasi waktu, suhu, pH dan konsentrasi lipase untuk produksi ester asam lemak KESIMPIJLAN
1. Pengujian menggunakan D-optimal, aktivitas esterifikasi lipase ekstrak
kecambah biji adas mempunyai maksimum 0,64362 U/ml/menit yang dicapai
pada lama waktu reaksi 2 jam, suhu 31,43
°C, pH 4,5 dan konsentrasi lipase
0,5%.
2. Pengujian menggunakan D-optimal, produksi lipase esterifikasi ekstrak kecambah biji adas mempunyai maksimum 6,32 U/g (berat kering biji) yang
dicapai pada lama waktu reaksi 2 jam, suhu 29,5
°C, pH 4,5 dan konsentrasi
lipase 0,5%. DAFTAR PUSTAKA
Abigor, R.D., Uadia, P.O., Foglia, T.A., Hass, M.J., Scott, K. dan Savary, B.J.2002. Partial and Properties of Lipase from Germaning Seeds of Jatropha curcas L. JAOC. 79: 1123-1126. Enujiugha, V.N., Thani, F.A. Sanni, T.M., dan Abigor, R.D.2004. Lipase Activity in Dormant Seeds of the African Oil Bean (Pentaclethra macrophylla Benth). Food Chemistry, ELSIVIER. 88: 405-410. Farris, R.D.1979. Methyl Ester in The Fatty Acid Industry, J. Am. Oil Chem. Soc. (JAOCS). 56:770A-773A. Seminar Nasional Pengembangan Agroindustri Yogyakarta, 18 Desember2008 TP205
Haas, M.J., Cichowicz, D.J., dan Dierov, J.K.2001. Lipolytic Activity of California-Laurel (umbellularia californica) Seeds. JAOCS. 78: 10671071. Huang, A.H.C., Lin, Y. dan Wang, S.1988. Characteristic and Biosynthesis of Seed Lipases in Maize and Other Plant Species. JAOCS. 5: 897 - 899. Hui, Y.H.1996. Baley's Bailey Industrial Oil and Fat ProductEdible Oil and Fat Product. 5th ed., vol 2. A Wiley-Inter Science Fublisher, John Wiley & Son, Inc, New York. Marsena, D.W. Indarti, R., dan Ohta.1999. A simplied Method for Determination of Free Fatty Acids for Soluble and Immobilized Lipase Assay. Indonesian Food and Nutrion Progress. 5: 79-83. Mohamed, M.A., Mohamed, T.A., dan Mohamed, S.A.2000. Distribution of Lipase in Gramineae. Partial and Purification and Characteristization of Esterase from Avena fature. Bioressource Technology. 73: 227-234. Montgomery, D.C.2001. Design and Analysis of Experiments.John Wiley & Sons, Inc. New York.pp. 427-510. Quinlan, P., dan Moore, S.1993. Modificationof Triglycerides by Lipase: Process Technology and Its Application to the Production of Nutritionally Improved Fats, INFORM. 4: 580-585. Paiva, A.L., Balcao, V.M., Malcata, F.X.2000. Kinetics and mechanisms of Reactions Catalyzed by Immobilized Lipases. Journal of Enzyme and Microbial Technology. 27: 187-204. Rozendaal, A., Macrae, A.R.1997. Interesterification of Oils and Fats, In: Lipid Technologies and Application, edited by Gunstone, F.D. and Padley, F.B. Marcel Dekker, New York. pp. 223-263. Soetopo, L.2002. Teknologi Benih. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hal:21-56. Sudarmadji, S., Haryono, B., dan Suhardi.1984. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta. Suhendra, L.2005. Aktivitas Lipase Indigenous selama Perkecambahan KacangKacangan. Tesis S-2. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Suhendra, L., Permana, I.D.G.M,. Mulyani, S. dan Anggreni, A.A.M.D.2007. Produk Lipase Indigenous Regioselektivitas dari Ekstrak Kecambah Biji-Bijian untuk Sintesa Lipid Terstruktur dan Ester Metil Asam Lemak. Penelitian Hibah Bersaing, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 045/SP2H/ PP/DP2M/III/2007. Jakarta. Tuter, M.1998. Castor Bean Lipase aktivitas spesifik hidrolisis a Bicatalyst in the Esterificationof Fatty Acids to Glycerol. JAOCS. 75:417-420. Watanabe, T., Shimizu, M., Sugiura, M., Sato, M., Kohori, J., Yamada, N., dan Nakhanishi, K.2003. Optimazion of Reaction Conditions for the Productin of DAG Using Immobilized 1,3-Regiospecific Lipase Lipozyme RM IM. JAOCS. 80: 1201-1207.
Seminar Nasional Pengembangan Agroindustri Yogyakarta, 18 Desember 2008 TP206