KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN (KBK) PROGRAM STUDI S1PENDIDIKAN TATA BUSANA
PROGRAM STUDI TATA BUSANA JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2015
i
KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN (KBK) PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA 1. Visi Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana Mewujudkan Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana yang unggul dan menjadi rujukan dalam penyelenggaraan
pendidikan teknologi dan vokasional
bidang
Pendidikan Tata Busana
2. Misi Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana •
Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas di bidang pendidikan teknologi dan vokasional bidang busana untuk menghasilkan lulusan yang cerdas dan kompetitif.
•
Menyelenggarakan penelitian dalam bidang pendidikan teknologi dan vokasional bidang busana untuk menghasilkan karya yang inovatif.
•
Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada penerapan teknologi
bidang busana untuk meningkatkan keunggulan dan produktivitas
masyarakat. •
Menyelenggarakan tata pamong yang tangguh, akuntabel, transparan dan memperkuat kemitraan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan.
•
Memberdayakan potensi dan sumber daya Jurusan Program Studi S1 Tata Busana dalam rangka mendukung kegiatan tridharma peguruan tinggi yang berkualitas.
3. Tujuan Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana Tujuan utama penyelenggaraan Prodi S1 Pendidikan Tata Busana adalah mendidik, adalah: (1) Menghasilkan lulusan sarjana pendidikan bidang tata busana yang profesional; (2). Menyelenggarakan sistem pembelajaran yang berkualitas dan berbasis teknologi informasi; (3) Menyelenggarakan tri darma perguruan tinggi yang berkualitas; (4) berperan aktif pada forum nasional dan internasional dalam berbagai pertemuan ilmiah bidang busana. Sesuai dengan peraturan rektor Universitas Negeri Malang nomor 4 Tahun 2015 tentang Pembentukan dan Pengembangan Kelompok Bidang Keahlian Dosen Universitas Negeri Malang dan dalam rangka mewujudkan visi program studi S1 pendidikan tata
ii
busana, maka disusunlah kelompok bidang keahlian (KBK) di program studi S1 Pendidikan Tata Busana. Secara lebih khusus pembentukan kelompok bidang keahlian ini mempunyai tujuan: 1. Mewujudkan profil dosen program studi pendidikan tata busana sebagai pendidik dan peneliti yang profesional sesuai dengan bidang keahlian yang diminati, serta mampu menemukan, mentrasformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut melalui pendididikan, penelitian, publikasi ilmiah utamanya pada jurnal internasional terindeks dan melalui pengabdian kepada masyarakat. 2. Memberikan arah pengembangan keilmuan dosen program studi S1 pendidikan tata busana sesuai dengan arah pengembangan program studi di masa depan. 3. Menjadi wadah pengembangan keilmuan yang bersifat maju, sehingga bisa menjadi pioneer, bagi dosen program studi pendidikan tata busana melalui diskusi intensif antar personal dalam rumpun dan antar rumpun dalam KBK sehingga bisa dihasilkan karya penelitian yang inovatif dan memiliki keterbaruan (novelty). Adapun rumpun KBK program studi pendidikan tata busana terdiri dari: 1.
KBK Desain dan Produksi Busana
2.
KBK Manajemen Usaha Busana dan Kewirausahaan
3.
KBK Pendidikan Teknologi dan Vokasional
Struktur pada masing-masing KBK adalah ketua, sekretaris dan anggota. Demikaian KBK ini dibentuk agar menjadi perhatian dan panduan bagi segenap dosen dan mahasiswa program studi S1 pendidikan tata busana.Terimakasih disampaikan kepada seluruh dosen yang telah mencurahkan seluruh upaya dan daya demi terwujudnya dokumen KBK ini.
Malang, 21 November 2015 Koordinator Program Studi,
Dra. Endang Prahastuti, M.Pd NIP 196104261988122001
iii
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………….........
i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………........
ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………..
iv
KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN VOKASIONAL …………………………………………………………………
1
KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN DESAIN DAN PRODUKSI BUSANA ………………………………………………………………………
9
KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN USAHA BUSANA DAN KEWIRAUSAHAAN…………………………………………………….
iv
20
KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN VOKASIONAL BIDANG BUSANA
Ketua : Dra. Agus Hery SI, M.Pd. Sekretaris : Dra. Nurul Aini,M.Pd Anggota : 1. Dra.Nur Endah P, M.Pd 2. Dra. Esin Sintawati, M.Pd 3. Dra. Idah Hadijah M.Pd 4. Dra. Hapsari Kusumawardani, M.Pd
v
KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN VOKASIONAL BIDANG BUSANA
NO 1
TEMA MANAGEMEN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
SUB. TEMA 1. Managemen mutu pendidikan teknologi dan kejuruan
TOPIK 1) Input Peserta didik
• • • • •
2) Partisipasi masyarakat
• • • • • •
2
ALTERNATIF JUDUL Kajian Profil status sosial ekonomi mahasiswa Kajian kompetensi awal mahasiswa Kajian minat, persepsi, Motivasi mahasiswa Kajian kualitas input mahasiswa Analisis asal sekolah mahasiswa baru Kajian partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan Tanggapan masyarakat terhadap keberdaan program studi Tanggapan masyarakat terhadap kualitas lulusan Analisis partisipasi dan interaksi dunia kerja terhadap pendidikan kejuruan Kajian peran asosiasi profesi Kajian Partisipasi stakeholder dalam perumusan kebijakan teknologi dan kejuruan
3) Kompetensi lulusan
• • • • • •
4) Kebijakan
•
• •
•
3
Kajian kompetensi lulusan S1pendidikan tata busana Kajian kompetensi lulusan D3pendidikan tata busana Kajian relevansi kompetensi lulusan dengan kebutuhan DUDI Kajian relevansi kompetensi lulusan dengan kebutuhan lembaga pendidikan Kajian partisipasi lulusan terhadap pengembangan prodi Upaya prodi dalam meningkatkan kualitas lulusan Kajian landasan dasar dan kebijakan penyelenggaraan pendidikan teknologi dan kejuruan Implementasi kebijakan penyelenggaraan pendidikan teknologi dan vokasi Analisa Dampak dan Kendala Implementasi kebijakan penyelenggaraan pendidikan teknologi dan vokasi Evaluasi kebijakan penyelenggaraan pendidikan teknologi dan kejuruan
2. Managemen tenaga pendidik dan kependidikan
1) Pendidik bidang busana (kinerja, komitmen, kualifikasi, kompetensi, beban kerja)
•
Pengembangan Kebijakan penyelenggaraan pendidikan teknologi dan kejuruan
•
Analisis kualitas kinerja dosen dalam penyelenggaraan pembelajaran Kajian komitmen dosen dalam penyelenggaraan pembelajaran Kajian tingkat kualifikasi dosen Kajian kesesuaian kompetensi dosen dengan mata kuliah yang dibina Kajian Kesesuaian Beban kerja dosen dengan standar kinerja Kajian Upaya peningkatan kompetensi dosen Kajian Kepemimpinan tenaga pendidik
• • • • • •
2) Tenaga kependidikan bidang busana (kinerja, komitmen, kualifikasi, kompetensi, beban kerja)
• •
•
4
Kajian Kualitas kinerja tenaga kependidikan Kajian komitmen tenaga kependidikan dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran Analisis kesesuaian kompetensi tenaga kependidikan
• • • • • •
3. Managemen pengelolaan pembelajaran
Penyelenggaraan program pembelajaran Pendidikan Tata Busana
• • • •
4. Managemen Sarana dan prasarana pendidikan
Kondisi Bangunan
5
• • • •
Analisis esesuaian Beban kerja tenaga kependidikan Kajian ualitas layanan tenaga kependidikan Kajian upaya peningkatan kompetensi tenaga kependidikan Analisis pengaruh beban kerja tenaga kependidikan terhadap kualitas layanan Analisis esesusaian Job deskripsi tenaga kependidikan dengan tugas yang dilaksanakan Kajian kepemimpinan tenaga kependidikan Kajian pengelolaan pembelajaran bidang Busana. Kajian strategi pembelajaran di bidang Busana Kajian pelaksanaan pembelajaran bidang busana Kajian suasana dan budaya akademik Kajian lokasi gedung Kajian standar laboratorium Kajian standar ruang teori Kajian pengelolaan laboratorium
• • 5. Managemen pengembangan
Managemen Kerja sama Bidang Tata Busana
• • •
2
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN PEND TEKNOLOGI DAN VOKASI
1. Kurikulum Pendidikan teknologi dan vokasi
1) Pengembangan kurikulum pendidikan Kejuruan bidang busana
• • • •
2) Implementasi kurikulum
• • •
6
Kajian pengembangan laroratorium Kajian fasilitas pendukung Kajian model Kerjasama bidang Tata busana Kajian efektivitas kerjasama bidang busana Pengembangan kerja sama bidang busana Pemetaan kebutuhan tenaga kerja bidang busana di masyarakat Sinkronisasi Kurikulum dengan kebutuhan industri Pengembangan kurikulum pendidikan Kejuruan bidang busana Revitalisasi kurikulum pendidikan teknologi dan vokasi Implementasi perencanaan pembelajaran Implementasi dalam pelaksanaan pembelajaran Implementasi dalam evaluasi pembelajaran
2. Penyelenggaraan Pendidikan teknologi dan kejuruan
3) Evaluasi kurikulum pendidikan bidang busana
• •
Review kurikulum Penyesuaian konteks kurikulum
1) Perencanaan pembelajaran bidang busana
•
Kajian RPP
2) Pelaksanaan pembelajaran
• • • • • • •
Kajian Strategi pembelajaran Kajian Model pembelajaran Kajian Metode pembelajaran Kajian media pembelajaran Pengembangan bahan ajar Kajian Penyelenggaraan prakerin Kajian pelaksanaan dan pengembangan E learning
3) Bimbingan Karir mahasiswa pendidikan tata busana
•
Pemetaan Bimbingan Karir mahasiswa pendidikan tata busana Analisa Bimbingan Karir mahasiswa pendidikan tata busana
•
4) Beban belajar mahasiswa pendidikan tata busana
7
•
Analisa Beban belajar mahasiswa pendidikan tata busana
3
EVALUASI PEMBELAJARAN
Penilaian pembelajaran
1) Perencanaan penilaian
• • • •
Kajian instrument penilaian Metode penilaian Jenis penilaian Standar penilaian
2) Pelaksanaan penilaian
•
Implementasi tes evaluasi dalam pembelajaran Implementasi prinsip penilaian Implementasi pendekatan evaluasi dalam pembelajaran
• •
3) Pengembangan penilaian
• • • • • •
8
Kajian Instrumen penilaian Kajian bentuk penilaian Kajian jenis penilaian Pengembangan teknik dan instrument penilaian Pelaporan penilaian Kajian standar kelulusan
KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN
DESAIN DAN PRODUKSI BUSANA
Ketua : Dra. Hapsari Kusumawardani, M.Pd Sekretaris : Dra. Idah Hadijah, M.Pd Anggota : 1. Dra. Sri Eko Puji Rahayu, M.Si 2. Dra. Nur Endah P., M.Pd 3. Dra. Rosanti Rosmawati, M.Sn 4. Dra. Agus Hery Supadmi I., M.Pd 5. Anik Dwi Astuti, S.T, M.T 6. Dra. Nurul Aini, M.Pd 7. Agus Sunandar, S.Sn. M.Sn. 8. Rudi Nurdiansyah, ST ,MT 9. Nurul Hidayati, S.Pd, M.Sn 10.Dra. Endang Prahastuti, M.Pd
1
KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN DESAIN DAN PRODUKSI BUSANA NO 1
2
TEMA EKSPLORASI UNSUR DAN PRINSIP DESAIN
ANALISIS UNSUR DAN PRINSIP DESAIN
SUB TEMA Penerapan garis, bentuk, ukuran, warna, tekstur pada prinsip keseimbangan, irama, proporsi, harmoni, kontras, aksen, dan kesatuan
1. Analisis Teknik
TOPIK Ragam Hias Dan Motif Produk Kriya Tekstil
• • • • • • • • • • • •
ALTERNATIF JUDUL Eksplorasi desain pewarnanan pada Batik Nusantara Eksplorasi bahan pewarna batik Ekslporasi Motif batik Nusantara Studi tentang makna motif dan warna batik Nusantara Eksplorasi Motif jumputan (tie dye) Nusantara Ekslporasi Motif tenun Nusantara Ekslporasi Pewarnaan tenun Eksplorasi desain pola rajut Eksplorasi teknik sulam Eksplorasi Ragam Hias pada busana daerah Eksplorasi Ragam Hias pada busana pengantin Eksplorasi pelengkap busana pengantin
1) Teknik Painting
• Menganalisa Desain teknik painting
2) Teknik Batik
• Menganalisa Desain teknik batik
3) Teknik Rajutan
• Menganalisa Desain teknik rajutan
4) Teknik Bordir
• Menganalisa Desain teknik border
5) Teknik Sulam
• Menganalisa Desain teknik Sulam
10
2. Analisis Produk
3. Analisis Trend Busana
3
MERANCANG DESAIN
Proses Brain Storming Ide Desain, Menyusun Mood-Board
6) Teknik Kain tradisional Nusantara
• Menganalisa Desain teknik kain tradisional Nusantara
1) Analisis Desain pada produk Kain painting 2) Analisis Desain pada produk Kain batik 3) Analisis Desain pada produk Rajutan 4) Analisis Desain pada produk kain Bordir 5) Analisis Desain pada produk Kain Sulaman 6) Analisis Desain pada produk kain tradisional Nusantara
• Menganalisa Desain produk kain painting
1) Analisis desain pada trend warna busana
• Menganalisa Desain trend warna busana
2) Analisis desain pada trend style busana
• Menganalisa Desain trend style busana
3) Analisis desain pada trend material busana
• Menganalisa Desain trend material busana
1) Busana Ready to Wear
• Merancang dan mengembangkan desain Ready To Wear berdasarkan usia • Merancang dan mengembangkan desain Ready To Wear berdasarkan jenis kelamin
11
• Menganalisa Desain produk kain batik • Menganalisa Desain produk kain rajutan • Menganalisa Desain produk kain bordir • Menganalisa Desain produk kain Sulam • Menganalisa Desain produk kain tradisional Nusantara
Menyusun StoryBoard Menyusun Konsep Desain Menyusun Tema Desain
4
KONFEKSI/ GARMENT
• Merancang dan mengembangkan desain Ready To Wear berdasarkan kesempatan 2) Busana Houte Couture
• Merancang dan mengembangkan desain Houte Couture berdasarkan usia • Merancang dan mengembangkan desain Houte Couture berdasarkan jenis kelamin • Merancang dan mengembangkan desain Houte Couture berdasarkan kesempatan
3) Kriya Tekstil
• Merancang dan mengembangkan desain motif , produk kain nusantara • Merancang dan mengembangkan desain motif , produk tekstil inovatif
1. PPIC
Konsep Dasar dan format PPIC
• • •
2. Measurment/p engukuran
1) Prinsip pengukuran badan 2) Teknik pengukuran badan
• Analisis ukuran sistem Asia dan Eropa • Teknik pengukuran badan pria dan wanita • Kajian satuan alat ukur (inci dan cm) dalam mengukur badan
12
Analisis standar PPIC Pengembangan format PPIC Kajian kasus pekerjaan PPIC
3. Pattern marker & grading
4. Spreading
5. Marker
6. Cutting
Pembuatan Pola Busana Industri
• Analisis grading dalam pembuatan busana indusri • Teknik pengukuran dan grading pola dasar busana • Teknik grading pecah pola busana • kajian grading busana
1) Pengetahuan kain/tekstil
• Analisis berbagai jenis kain/tekstil • Analisis tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia
2) Konsep spreading kain
• Metode spreading kain • Implementasi spreading kain di industri garmen • Perencanaan produksi (spreading) kain di industri garmen • Analisis format instruksi spreading • Quality control spreading kain di industri garmen
1) Tata letak marker searah dan dua arah
• Merancang bahan suatu produk busana • Menata pola dengan berbagai ukuran standar/ standart size
2) Efisiensi marker
• Teknik menata pola di atas bahan/kain • Penyesuaian pola berdasar lebar bahan, motif kain, jenis kain, dan arah serat kain • Analisis format instruksi marker
Cutting tekstil/kain di industri
• Metode cutting kain di industri garmen • Implementasi cutting kain di industri garmen Perencanaan produksi (cutting) kain di industri garmen
13
• Analisis prosedur cutting tekstil/kain kain di industri • Kajian format instruksi cutting • Quality control cutting kain di industri garmen 6 .Bundling dan numbering
1) Konsep bundling dan numbering
• Kajian perencanaan produksi (bundling dan numbering) meliputi: Memilah potongan kain berdasarkan komponen. Memilah asesoris/pelengkap pakaian. Memberi nomer dan mengikat potongan kain. Membuat/inventarisir tiket atau label ikatan. Menyusun jumlah lembaran yang diperlukan. Menggulung potongan kain dan mengikat potongan kain. Menghitung jumlah ikatan, pemasangan tiket informasi, dan melakukan pencatatan.
2) Teknik bundling dan numbering
• Variasi Teknik bundling dan numbering • Teknik memilah potongan kain dalam proses pengikatan/bundling • Teknik penomoran kain dalam proses numbering
14
7. Sewing
8. Quality control (QC)
9. Finishing
1) Teknik pressing
• Identifikasi mesin dan alat kerja pekerjaan pengepresan • Teknik Under pressing (proses pengepresan selama pembuatan pakaian) • Teknik Top pressing (proses pengepresan setelah pembuatan pakaian) • Penerapan teknik pressing pada berbagai bahan/kain • Penerapan teknik pressing pada berbagai jenis interfacing
2) Jahitan artikel pakaian
• Teknik jahitan artikel pakaian
3) Jahitan penyelesaian pakaian Analisis kualitas produk busana
• Teknik jahitan penyelesaian pakaian
1) Konsep trimming, ironing, labeling, dan packaging
• Kajian standar alur proses trimming, ironing, labeling, dan packaging • Analisis/memeriksa ketepatan ukuran produk busana,trimming, ironing, labeling, dan packaging • Analisis teknik trimming, ironing, labeling, dan packaging
15
• Analisis kualitas jahitan berdasarkan parameter ukuran jahitan, kekuatan daya tarik benang, kekuatan jahitan • Analisis kualitas jarak/loncatan stik benang • Analisis kualitas jahitan artikel pakaian • Analisis kualitas jahitan penyelesaian pakaian
2) Teknik trimming, ironing, labeling, dan packaging 5
CUSTOMMADE
1. Pengukuran personal
Pengukuran personal busana anak, pria dan wanita
• Variasi Teknik trimming, ironing, labeling, dan packaging • • •
2. Sistem pola
Konsep Dasar Pembuatan flat pattern dan draping
• • • •
3. Pecah pola
1) Konsep pecah pola badan, lengan, kerah, rok, celana, gaun
• • •
16
Teknik pengukuran badan anak, pria dan wanita Perbandingan pengukuran badan dengan menggunakan berbagai alat satuan ukur (inci dan cm) Kajian berbagai teknik mengukur badan anak, pria dan wanita sesuai dengan produksi jenis busana
Kajian sistem pembuatan pola berdasarkan ukuran Asia dan Eropa Perbandingan teknik pembuatan pola dengan berbagai sistem (flat pattern dan draping) Sistem pembuatan pola sesuai dengan bentuk tubuh dan ukuran tubuh (flat pattern dan draping). Modifikasi pembuatan pola dari berbagai sistem pola (flat pattern dan draping) Implementasi pecah pola badan, lengan, kerah, rok, celana, gaun pada berbagai model Pengembangan pecah pola badan, lengan, kerah, rok, celana, gaun pada berbagai model Analisis pecah pola badan, lengan, kerah, rok, celana, gaun pada berbagai model
4. Merancang bahan
2) Teknik pecah pola badan, lengan, kerah, rok, celana, gaun
•
a. Tata letak pola searah dan tidak searah
•
•
• • • • • •
5. Memotong bahan
Prosedur memotong bahan
• • • • •
17
Modifikasi teknik pecah pola badan, lengan, kerah, rok, celana, gaun pada berbagai model Penerapan variasi teknik pecah pola badan, lengan, kerah, rok, celana, gaun pada berbagai katakteristik bahan/kain
Perancangan letak pola berdasarkan arah serat kain Analisis format tata letak pola Menata pola dengan berbagai ukuran (ukuran standart) Teknik menata pola di atas bahan/kain Penyesuaian pola berdasar lebar bahan, motif kain, jenis kain, dan arah serat kain Perancangan pola berdasarkan spesifikasi dan ukuran yang telah ditetapkan. Perancangan pola sesuai dengan karakteristik kain.
Perancangan bahan suatu produk busana Analisis penataan pola dengan berbagai ukuran/personal size Teknik penataan pola di atas bahan/kain Penyesuaian pola berdasar lebar bahan, motif kain, jenis kain, dan arah serat kain. Analisis format instruksi memotong bahan
6 .Menjahit
Teknik penyelesaian pakaian
• • • •
6.
HIASAN/ PELENGKAP BUSANA
1. Hiasan busana
Konsep painting, air brush), sablon, macramé, sulam, border, tapestry, danrajut)
•
Penerapan jenis penyelesaian pakaian unfinishing pada berbagai model busana dan jenis busana.
•
Implementasi teknik painting (hand painting, air brush), sablon, macramé, sulam, border, tapestry, dan rajut) pada busana dan lenan rumah tangga Kajian teknik painting (hand painting, air brush), sablon, macramé, sulam, border, tapestry, dan rajut) pada busana dan lenan rumah tangga Pemanfaatan painting (hand painting, air brush), sablon, macramé, sulam, border, tapestry, dan rajut) pada busana dan lenan rumah tangga Eksplorasi painting (hand painting, air brush), sablon, macramé, sulam, border, tapestry, dan rajut) Perancangan painting (hand painting, air brush), sablon, macramé, sulam, border, tapestry, dan rajut) pada busana dan lenan rumah tangga
•
• • •
18
Uji penggunaan berbagai jenis teknik penyelesaian pakaian pada berbagai jenis kain Kajian standar penyelesaian busana dengan berbagai teknik terhadap efisiensi waktu Penerapan teknik penyelesaian pakaian sesuai dengan model busana dan jenis busana Kajian teknik penyelesaian pakaian sesuai dengan model busana dan jenis busana
• •
2. Pelengkap busana
Konsep,teknik, dan pengembangan aksesories dan milineries
• • • •
19
Modifkasi painting (hand painting, air brush), sablon, macramé, sulam, border, tapestry, dan rajut) pada busana dan lenan rumah tangga Pengembangan painting (hand painting, air brush), sablon, macramé, sulam, border, tapestry, dan rajut) Kajian kriteria standar kualitas hiasan busana (aksesories dan milineries) Analisis keserasian busana dan aksesories/ milineries Pemanfaatan limbah untuk aksesories dan milineries Eksplorasi (model, bentuk, warna, bahan,dan elemen) aksesories dan milineries
KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN USAHA BUSANA DAN KEWIRAUSAHAAN
Ketua Sekretaris Anggota
: Anik Dwiastuti, S.T., M.T : Dra. Sri Eko Puji Rahayu, Msi. : 1. Dra. Esin sintawati, MPd. 2. Dra. Endang Prahastuti, MPd. 3. Nurul Hidayati, SPd. MSn. 4. Agus Sunandar, SPd. MSn. 5. Rudi Nurdiansyah, ST. MT.
1
KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN USAHA BUSANA DAN KEWIRAUSAHAAN NO 1.
TEMA FASHION MARKETING
SUB. TEMA 1. StrukturdanSektor Fashion
TOPIK 1) Struktur dan sektor fashion di kelompok Women Wear (pakaian wanita)
• • • • • • • • •
2) Struktur dan sektor fashion di kelompok Men wear (pakaian pria)
• • •
21
ALTERNATIF JUDUL Analisa struktur pasar lokaldi sektor pakaian muslimah Analisa struktur pasar lokal di sektor produk batik Analisa struktur pasar lokal di sektor produk lingeri Analisa struktur pasar lokal di sektor pakaian kasual Analisa struktur pasar lokal di sektor pakaian formal Analisa struktur pasar lokal di sektor pakaian olah raga Analisa struktur pasar lokal di sektor produk denim Analisa struktur pasar lokal di sektor kebaya Analisa struktur pasar lokal di sektor gaun wanita (evening wear) Analisa struktur pasar lokal di sektor pakaian muslim Analisa struktur pasar lokal di sektor jas pria (tailor) Analisa struktur pasar lokal di sektor produk batik
• • • • •
3) Struktur dan sektor fashion di kelompok Children wear (pakaian anak)
• • • •
2. Marketing Mix sekto rclothing dan apparel
1) Analisis pada aspek-aspek • bauran pemasaran(4P dan atau 7P) di sektor adi busana/ Cuture • •
22
Analisa struktur pasar lokal di sektor pakaian kasual Analisa struktur pasar lokal di sektor pakaian formal Analisa struktur pasar lokal di sektor pakaian olah raga Analisa struktur pasar lokal di sektor produk denim Analisa struktur pasar lokal di sektor kebaya Analisa struktur pasar lokal di sektor pakaian bayi (kategori nursery) Analisa struktur pasar lokal di sektor pakaian bayi (kategori toddler) Analisa struktur pasar lokal di sektor pakaian anak (kategori kids) Analisa struktur pasar lokal di sektor pakaian remaja (kategori teen) Hubungan aspek-aspek bauran pemasaran terhadap positioning produk kebaya Hubungan aspek-aspek bauran pemasaran terhadap positioning produk gaun malam Hubungan aspek-aspek bauran pemasaran terhadap positioning produk jas pria
• • • • • •
2) Analisis pada aspek-aspek bauran pemasaran (4P dan atau 7P) di sektor Ready To Wear
• • • • •
23
Pengaruh bauran pemasaran produk kebaya terhadap keputusan pembelian Pengaruh bauran pemasaran produk kebaya terhadap loyalitas konsumen Pengaruh bauran pemasaran pada gaun terhadap keputusan pembelian konsumen wanita Pengaruh bauran pemasaran pada gaun terhadap loyalitas konsumen Pengaruh bauran pemasaran produk jas pria terhadap keputusan pembelian Pengaruh bauran pemasaran produk jas pria terhadap loyalitas konsumen Hubungan aspek-aspek bauran pemasaran terhadap positioning produk pakaian formal wanita Hubungan aspek-aspek bauran pemasaran terhadap positioning produk pakaian formal pria Hubungan aspek-aspek bauran pemasaran terhadap positioning produk pakaian kasual wanita Hubungan aspek-aspek bauran pemasaran terhadap positioning produk pakaian kasual pria Hubungan aspek-aspek bauran pemasaran terhadap positioning produk pakaian kasual anak
• • • • • • • • • •
24
Hubungan aspek-aspek bauran pemasaran terhadap positioning produk lingerie Hubungan aspek-aspek bauran pemasaran terhadap positioning produk batik Hubungan aspek-aspek bauran pemasaran terhadap positioning produk pakaian muslimah Hubungan aspek-aspek bauran pemasaran terhadap positioning produk pakaian muslim Pengaruh bauran pemasaran produk kasual wanitaterhadap keputusan pembelian konsumen Pengaruh bauran pemasaran produk kasual priaterhadap loyalitas konsumen pria Pengaruh bauran pemasaran pada produk pakaian formal wanita terhadap keputusan pembelian konsumen wanita Pengaruh bauran pemasaran pada produk pakaian formal priaterhadap loyalitas konsumen pria Pengaruh bauran pemasaran pada produk lingerieterhadap loyalitas konsumen wanita Pengaruh bauran pemasaran pada pakaian olah raga priaterhadap loyalitas konsumen
3. Fashion Consumers
3) Analisa perilaku konsumen pakaian wanita
• • • • • • • • • • • • •
25
Peta persepsi konsumen wanita pada pembelian produk lingeri Peta persepsi konsumen wanita pada pembelian produk kebaya Peta persepsi konsumen wanita pada pembelian pakaian kerja resmi Peta persepsi konsumen wanita pada pembelian produk modes fashion Peta persepsi konsumen wanita pada pembelian produk denim Peta persepsi konsumen wanita pada pembelian produk batik Peta persepsi konsumen wanita pada pembelian produk kasual Peta persepsi konsumen wanita pada pembelian produk denim Preferensi konsumen pada produk denim wanita Preferensi konsumen pada produk pakaian muslimah Preferansi konsumen pada pakaian olahraga wanita Preferensi konsumen pada produk lingeri Preferensi konsumen pada produk batik
4) Analisa perilaku konsumen pakaian pria
• • • • • • • • • • • •
5) Analisis perilaku konsumen pakaian remaja
• •
26
Peta persepsi konsumen pria pada pembelian produk jas pria/tailor Peta persepsi konsumen pria pada pembelian produk pakaian olah raga Peta persepsi konsumen pria pada pembelian produkpakaian formal Peta persepsi konsumen pria pada pembelian produk pakaian kasual Peta persepsi konsumen pria pada pembelian produk denim Peta persepsi konsumen pria pada pembelian produk batik Peta persepsi konsumen pria pada pembelian produk pakaian muslim Preferensi konsumen pria pada produk pakaian formal Preferensi konsumen pria pada produk pakaian olah raga Preferensi konsumen pria pada produk pakaian kasual Preferensi konsumen pria pada produk denim Preferensi konsumen pria pada produk batik Peta persepsi konsumen remaja pada pembelian produk pakaian kasual Peta persepsi konsumen remaja pada pembelian produk pakaian olah raga
• • • • • • •
4.Fashion Branding
Analisis Branding
• • • • • • •
27
Peta persepsi konsumen remaja pada pembelian produk batik Peta persepsi konsumen remaja pada pembelian pakaian muslim Preferensi konsumen remaja pada produk pakaian kasual Preferensi konsumen remaja pada produk pakaian olah raga Preferensi konsumen remaja pada produk batik Preferensi konsumen remaja pada produk denim Preferensi konsumen remaja pada produk pakaian muslim Identifikasi proses branding pada produk kasual lokal Identifikasi proses branding pada pakaian olah raga lokal Identifikasi proses branding pada produk pakaian muslim Identifikasi proses branding pada produk batik Identifikasi proses branding pada produk kebaya Pengaruh citra merek pakaian pria terhadap loyalitas konsumen Pengaruh citra merek pakaian wanita terhadap loyalitas konsumen
2.
FASHION MARKET
3. Analisis potensi pasar fashion
1) Analisis SWOT
•
Pengaruh citra merek pakaian remaja terhadap loyalitas konsumen
•
Kajian pada limbah tekstil untuk bahan baku milineris Kajian padamaterial recycle untuk bahan pelengkap busana Kajian pada segmen pasar baru di kelompok pakaian wanita Kajian pada segmen pasar baru di kelompok pakaian pria Kajian pada segmen pasar baru di kelompok pakaian anak Kajian pada segmen pasar baru di kelompok pakaian remaja Kajian pada segmen pasar baru di kelompok pakaian anak
• • • • • • 2) Differensiasi produk dengan • metode LFL (Like for Like) • • • •
28
Analisis diferensiasi produk kasual wanita menggunakan metode LFL Analisis diferensiasi produk kasual pria menggunakan metode LFL Analisis diferensiasi produk kasual remaja menggunakan metode LFL Analisis diferensiasi produk pakaian formal wanita menggunakan metode LFL Analisis diferensiasi produk pakaian formal pria menggunakan metode LFL
• • • • • • • • •
3) Analisis pasar menggunakan metode mysteri shoping
• • •
29
Analisis diferensiasi produk lingeri menggunakan metode LFL Analisis diferensiasi produk pakaian olah raga menggunakan metode LFL Analisis diferensiasi modes fashion menggunakan metode LFL Analisis diferensiasi produk pakaian muslim menggunakan metode LFL Analisis diferensiasi produk pakaian anak menggunakan metode LFL Analisis diferensiasi produk pakaian bayi menggunakan metode LFL Analisis diferensiasi produk batik menggunakan metode LFL Analisis diferensiasi kebaya menggunakan metode LFL Analisis diferensiasi produk gaun malam menggunakan metode LFL
Analisis pasar pakaian formal wanita non brandedmenggunakan metode mysteri shoping Analisis pasar pakaian formal wanita branded menggunakan metode mysteri shoping Analisis pasar pakaian formal pria non branded menggunakan metode mysteri shoping
• • • • • • • •
4. Segmentasi pasar fashion
Analisis segmentasi produk fashion yang meliputi demografi, geografi, psikografi dan behavioural, serta usage dan benefit
30
Analisis pasar pakaian formal pria branded menggunakan metode mysteri shoping Analisis pasar pakaian kasual wanita non branded menggunakan metode mysteri shoping Analisis pasar pakaian kasual wanita branded menggunakan metode mysteri shoping Analisis pasar pakaian kasual pria non branded menggunakan metode mysteri shoping Analisis pasar pakaian kasual pria branded menggunakan metode mysteri shoping Analisis pasar pakaian muslim menggunakan metode mysteri shoping Analisis pasar produk batik menggunakan metode mysteri shoping Analisis pasar pakaian anak menggunakan metode mysteri shoping
• Identifikasi aspek demografi dan usage benefit pada produk kasual di segmen remaja • Identifikasi aspek demografi, psikografi dan behavioural, usage dan benefit pada pembentukan segmen pasar busana muslim
• Analisa aspek geografi dan psikografi behavioural pada segmen kasual remaja • Analisa kultur pondok pesantren pada proses segmentasi pakaian muslim 3.
PERANCANGAN DAN PERENCANAAN PRODUKSI
1. Peramalan permintaan industri busana
Analisis model peramalan permintaan di industri Ready to wear
• Analisa peramalan permintaan produk pakaian wanita di industri konveksi dengan moving average • Analisa peramalan permintaan produk pakaian pria di industri konveksi dengan moving average • Analisa peramalan permintaan produk pakaian wanita di industri garmen/apparel dengan moving average • Analisa peramalan permintaan produk pakaian pria di industri konveksi dengan moving average • Karakteristik peramalan permintaan produk pakaian wanita yang bersifat siklik di industri garmen/apparel • Karakteristik peramalan permintaan produk pakaian pria yang bersifat siklik di industri garmen/apparel • Karakteristik peramalan permintaan produk pakaian muslim yang bersifat siklik
2. Perencanaan kapasitas produksi
Perencanaan kapasitas produksi tipe job shop dan mass production
• Efektifitas perencanaan kebutuhan dan persediaan bahan baku untuk baju muslim dengan fitur bordir digital
31
• Efektifitas perencanaan kebutuhan dan persediaan bahan baku untuk jasa bridal • Efektifitas perencanaan kebutuhan dan persediaan bahan baku untuk kebaya • Efektifitasp perencanaan kebutuhan dan persediaan bahan baku untuk pakaian kasual multi size • Efektifitas perencanaan kebutuhan dan persediaan bahan baku untuk T-shirt dengan multi size • Efektifitasp perencanaan kebutuhan dan persediaan bahan baku untuk pakaian anak dengan fitur lekapan • Efektifitas perencanaan kebutuhan dan persediaan bahan baku untuk lingeri dengan multi fitur 3. Tata letak fasilitas sproduksi
Analisis lay out produksi
32
• Perancangan tata letak fasilitas produksi pakaian formalwanita • Perancangan tata letak fasilitas produksi pakaian formal pria • Perancangan tata letak fasilitas produksi busana muslim • Perancangan tata letak fasilitas produksi T-shirt • Perancangan tata letak fasilitas produksi pakaian anak • Perancangan tata letak fasilitas produksi lingeri
• Perancangan tata letak fasilitas produksi pakaian olah raga 4.
MANAJEMEN KUALITAS PRODUK (BARANG) DAN JASA
1. Perspektif dimensi kualitas produk dan jasa
1) Analisis gap Persepsi dan ekspektasi
• Persepsi dan ekspektasi jasa layanan butik • Persepsi dan ekspektasi pada jasa modiste • Persepsi dan ekspektasi jasa studio busana • Persepsi dan ekspektasi pada outlet produk branded • Persepsi dan ekspektasi pada toko pakaian
2) Dimensi kualitas pada produk busana
• Identifikasi dimensi kualitas pada produk pakaian wanita • Identifikasi dimensi kualitas pada produk pakaian pria • Identifikasi dimensi kualitas pada produk pakaian anak • Identifikasi dimensi kualitas pada produk kriya (craft) • Identifikasi dimensi kualitas pada produk adi busana
3) Analisa kualitas produk dan jasa
• Hubungan antara kualitas produk dengan loyalitas konsumen pakaian wanita • Hubungan antara kualitas produk dengan loyalitas konsumen pakaian pria
33
• Hubungan antara kualitas produk dengan loyalitas konsumen pakaian remaja • Hubungan antara kualitas produk dengan loyalitas konsumen pakaian anak • Hubungan antara kualitas produk pakaian wanita dengan keputusan pembelian konsumen • Hubungan antara kualitas produk pakaian priadengan keputusan pembelian konsumen • Hubungan antara kualitas jasa butik dengan keputusan pembelian konsumen • Hubungan antara kualitas jasa outlet dengan keputusan pembelian 2. Evaluasi dan standarisasi produk
Analisa defect dan reject produk busana
34
• Identifikasi defect pada kualitas cutting di sistem produksi masal • Identifikasi defect pada kualitas jahit kemeja formal • Identifikasi defect pada kualitas jahit Tshirt • Identifikasi defect pada kualitas jahit busana muslim • Identifikasi defect pada kualitas jahit lingeri • Identifikasi defect pada kualitas jahit pakaian anak
• Identifikasi defect pada kualitas jahit pakaian wanita 3. Pengukuran kualitas produksi pakaian
1) Penerapan seven tool pada produksi busana
• • • • • • •
2) Penerapan metode six • sigma, metode Taguchi, dan Balance Score Card pada produksi pakaian • •
35
Analisa Scatter diagram pada pengendalian kualitas potong produksi pakaian Analisa Scatter diagram pada pengendalian kualitas jahit produksi pakaian Analisa Scatter diagram pada pengendalian kualitas finishing produksi pakaian Pengendalian kualitas produksi pakaian menggunakan diagram fish bone Pengendalian kualitas produksi pakaian menggunakan diagram fish bone Pengendalian kualitas produksi pakaian menggunakan peta kontrol Pengendalian cacat produk pakaian menggunakan peta kontrol Pengendalian kualitas proses penjahitan pakaian dengan produksi massal menggunakan pendekatan taguchi Pengendalian kualitas produksi batik dengan pendekatan Taguchi Pengukuran kualitas produk apparel dengan pendekatan six sigma
4. Pengukuran kualitas jasa di industri busana
Analisis Qualitatif Function Deployment (QFD)
•
Pengukuran kinerja produk fashion branded dengan BSC
•
Pengukuran kualitas jasa dengan pendekatan servqual-QFD pada butik Pengukuran kualitas jasa dengan pendekatan servqual-QFD pada usaha modiste Pengukuran kualitas jasa dengan pendekatan servqual-QFD di galeri busana Pengukuran kualitas jasa dengan pendekatan servqual-QFD di outlet pakaian Pengukuran kualitas jasa dengan pendekatan servqual-six sigma
• • • •
5
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Produktivitas kerja karyawan industri busana
1) Kompetensi produksi ready to wear
• • •
2) Kompetensi produksi adi busana
• •
.
36
Analisis produktivitas kerja karyawan bagian potong di industri garmen Analisis produktivitas kerja karyawan jahit di industri garmen Analisis produktivitas kerja karyawan bagian scouring dan bundling di industri garmen Analisis produktivitas kerja karyawan bridal Analisis produktivitas kerja karyawan bespoke tailor
2. Pengembangan kompetensi SDM
Pengupahan, reward dan punishment di tempat kerja
• Perancangan sistem pengupahan karyawan mass production • Evaluasi sistem pengupahan karyawan jasa modiste • Hubungan sistem pengupahan terhadap produktivitas kerja karyawan garmen • Hubungan sistem pengupahan terhadap kinerja karyawan jasa modiste • Hubungan antara reward dengan produktivitas kerja karyawan garmen • Pengaruh pemberian punishment terhadap terhadap motivasi kerja • Analisis dampak penerapan reward dan punishment terhadap produktivitas kerja karyawan garmen
6.
MANAJEMEN PERTUNJUKAN (EVENT)
Manajemen produksi pertunjukan
1) Perencanaan Pameran dan pagelaran busana 2) Pelaksanaan Pameran dan pagelaran busana 3) Evaluasi Pameran dan pagelaran busana
• Analisa perencanaan Pameran dan pagelaran Busana • Analisa pelaksanaan pameran • Analisa Pelaksanaa Pagelaran Busana • Evaluasi Pelaksanaan Pameran • Evaluasi pelaksanaan pagelaran busana
7.
KEWIRAUSAHA AN
1. Entrepreuneur
Motivasi, kepemimpinan, inovasi
• Identifikasi aspek inovatif pada diferensiasi usaha busana • Analisa motivasi berwirausaha busana • Hubungan latar belakang pendidikan pengusaha dengan kesuksesan usaha
37
• Pengaruh kepemimpinan dalam peningkatan penjualan usaha busana • Hubungan antara motivasi berwirausaha dengan raihan revenue 2. Entrepreuneurship
Analisis kelayakan usaha • Analisis kelayakan usaha jasa modiste menggunakan pengukuran BEP, • Analisis kelayakan usaha butik IRR, ROI, Payback Period, NPV • Analisis kelayakan usaha toko pakaian • Analisis kelayakan usaha industri garmen • Analisis kelayakan usaha konveksi
38