KEJURUSITAAN PENGADILAN
PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN JURUSITA Kata Jurusita berasal dari bahasa Belanda yaitu deuurwaader Jurusita/Jurusita Pengganti adalah Pegawai Negeri yang diangkat oleh pemerintah untuk melakukan tugas kejurusitaan di Pengadilan Negeri dimana ia bertugas. Jurusita termasuk kedalam tenaga fungsional, karena ia bertugas sesuai dengan fungsi yang dimilikinya disamping Panitera/Panitera Pengganti dan hakim. Jurusita/Jurusita Pengganti adalah bagian dari kepaniteraan suatu pengadilan sebagaimana SK 004/SK/II/92,MARI Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan PA/PTA. Pada Pengadilan Negeri dikenal ada Jurusita dan Jurusita Pengganti, yang membedakannya sebagaimana Pasal 41 UU No.48 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No.2 Tahun 1986 Tentang peradilan Umum disebutkan, bahwa : (1)
Jurusita Pengadilan Negeri diangkat dan diberhentikan oleh Mahkamah
Agung
atas
usul
Ketua
Pengadilan
yang
bersangkutan. (2)
Jurusita Pengganti diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Pengadilan yang bersangkutan.
1
TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB Tugas-tugas Jurusita sebagaimana Undang-Undang No.7 Tahun 1989 Pasal 103 serta Undang-Undang No.2 Tahun 1986 Pasal 65 menyebutkan Jurusita bertugas : 1.
Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Sidang.
2.
Menyampaikan pengumuman-pengumuman, tuguran-teguran dan pemberitahuan penetapan atau putusan Pengadilan menurut cara-cara berdasarkan ketentuan Undang-undang.
3.
Melakukan penyitaan atas perintah Ketua Pengadilan.
4.
Membuat berita acara penyitaan, yang salinan resminya diserahkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Dalam perkembangannya selain tugas-ugas diatas menurut undangundang, jurusita juga bertugas : 5.
Melaksanakan
pemberitahuan-pemberitahuan
yang
berhubungan dengan upaya hukum. 6.
Melakukan pemanggilan, melakukan tugas pelaksanaan putusan pengadilan yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan dan membuat berita acara pelaksanaan putusan yang salinan resminya disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
7.
Melakukan penawaran pembayaran uang, serta membuat berita acara penawaran pembayaran uang dengan menyebutkan jumlah dan uraian mata uang yang ditawarkan.
2
Jurusita
berwenang
melakukan
tugasnya
sebatas
daerah
hukum/yurisdiksi Pengadilan yang bersangkutan. Jurusita mempunyai tanggung jawab : Secara
kelembagaan
bertanggung
jawab
kepada Ketua
Pengadilan Negeri Bandung. Secara administratif bertanggung jawab kepada Panitera
TATA KERJA JURUSITA/JURUSITA PENGGANTI Tata kerja Jurusita/Jurusita Pengganti adalah : 1.
Memiliki dan mengelola buku daftar pekerjaan yang berisi catatan pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan secara jelas dan rinci.
2.
Memperhatikan tenggang waktu antara saat pemanggilan dengan saat persidangan.
3.
Mencantumkan biaya pelaksanaan tugas dengan jelas dalam berita acara pelaksanaan tugas.
4.
Menyerahkan relas dan berita acara pelaksanaan tugas kejurusitaan lainnya, secara patut dan tepat pada yang memberi perintah.
5.
Mencantumkan dengan jelas dalam berita acara penyitaan terhadap : tanah tentang : 3
6.
a.
Letak tanah disertai.
b.
Batas.
c.
Luas.
d.
Kelas.
e.
Nomor Daftar.
f.
Sertifikat.
g.
Surat-surat lainnya yang melekat pada tanah yang disita.
Memberitahukan pelaksanaan sita atas tanah yang belum bersertifikat
Badan
Pertanahan
Nasional
(BPN)
dan
menyampaikan salinan berita acara penyitaan yang telah memuat catatan tentang pemberitahuan sita pada BPN tersebut kepada : Kepala Desa. 7.
Mendaftar pada BPN setempat, dalam hal sita dilakukan atas tanah bersertifikat dengan mencantumkan pendaftaran sertifikat tersebut dalam berita acara penyitaan.
8.
Mencantumkan dengan jelas dalam berita acara penyitaan terhadap barang bergerak dan tidak bergerak lainnya tentang segala suatu yang patut dicatat : Nama, Jenis, Merek, Jumlah, Nomor pendaftaran yang melekat dan lain-lain dianggap perlu, serta menyampaikan salinan berita acara sita tersebut pada yang berwenang.
9.
Menyertakan dua saksi dalam melakukan penyitaan ataupun putusan pengadilan (HIR 197 ayat 67). 4
PENYITAAN
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN PENYITAAN Penyitaan berasal dari bahasa Belanda yaitu beslag, isitilah Indonesia beslah, istilah bakunya ialah sita atau penyitaan. Penyitaan di Pengadilan Negeri dapat dilihat dari 2 (dua) sisi yaitu: 1.
Sisi Hukum Pidana. Dapat dilakukan pengertian terhadap barang-barang yang terkait dengan tindak pidana. Proses pelaksanan sita tersebut dilakukan oleh Penyidik (Polisi) atau oleh Penuntut Umum (Jaksa). Bahwa tata cara pelaksanaan sita dalam perkara pidana harus dimintakan ijin dari Ketua Pengadilan Negeri apabila dalam persidangan. Apabila perkara tersebut dilimpahkan kepada Pengadilan Negeri di tempat terjadinya tindak pidana, maka yang berwenang memberi ijin penyitaan adalah Ketua Pengadilan Negeri tersebut, sedangkan Ketua Pengadilan Negeri di wilayah mana barang yang akan disita itu berada, hanya mengetahui. Apabila dalam persidangan Hakim memandang perlu dilakukan penyitaan atas suatu barang, maka perintah Hakim untuk melakukan penyitaan ditujukan kepada Penyidik melalui Penuntut Umum.
5
Jenis-jenis barang yang dapat di lakukan sita tindak pidana : - Benda/barang/surat yang digunakan untuk melakukan tindak pidana. - Barang hasil kejahatan penipuan atau korupsi. Benda/barang/surat yang telah dilakukan penyitaan yang digunakan atau hasil tindak pidana dapat dibagi menjadi 4 (empat) kategori yaitu : 1. Apabila berupa benda yang digunakan untuk melakukan tindak pidana kekerasan, maka benda tersebut harus dimusnahkan. 2. Apabila berupa surat, maka terhadap benda tersebut ada yang harus melekat dalam berkas dan ada yang harus dimusnahkan. 3. Apabila benda atau barang hasil kejahatan korupsi maka harus dikembalikan ke negara. 4. Apabila benda atau barang hasil kejahatan pencurian atau penipuan maka harus dikembalikan kepada korban. 2.
Sisi Hukum Perdata. Penyitaan dapat dilakukan terhadap barang/harta benda milik para Tergugat/para Termohon Eksekusi, milik Penggugat sendiri atau milik bersama.
6
Pengertian yang terkandung didalamnya adalah : Tindakan menempatkan harta kekayaan Tergugat secara paksa berada kedalam keadaan penjagaan. Tindakan paksa penjagaan itu dilakukan secara resmi berdasarkan perintah Pengadilan atau hakim. Barang yang ditempatkan dalam penjagaan tersebut, berupa barang yang disengketakan, tetapi boleh juga barang yang akan dijadikan sebagai alat pembayaran atas pelunasan utang debitur atau Tergugat, dengan jalan menjual lelang barang yang disita tersebut. Penetapan dan penjagaan barang yang disita, berlangsung selama proses pemeriksaan sampai ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, yang menyatakan sah atau tidak tindakan penyitaan itu. Tujuan utama penyitaan adalah agar gugatan tidak Illusoir, yaitu agar barang harta kekayaan Tergugat : Tidak dipindahkan kepada orang lain melalui jual beli atau penghibahan dsb. Tidak dibebani dengan sewa menyewa atau diagunkan kepada pihak ketiga.
7
B. BERBAGAI BENTUK PENYITAAN 1.
Sita Jaminan, terdiri dari : Conservatoir Beslag, Sita jaminan terhadap barang milik Tergugat Revindicatoir Beslag, Sita Jaminan terhadap barang milik Penggugat.
2.
Sita persamaan/Sita Penyesuaian. Sita yang diletakkan terhadap barang yang sebelumnya telah diletakkan Sita Jaminan.
3.
Sita Marital. Sita yang diletakkan atas permohonan dari pihak isteri terhadap harta perkawinan baik yang bergerak atau tidak bergerak, sebagai jaminan untuk memperoleh bagiannya sehubungan dengan gugatan perceraian, agar selama proses berlangsung barangbarang tersebut tidak dialihkan suami.
4.
Sita Eksekusi. Sita yang dimohonkan oleh Pemohon untuk melaksanakan pelaksanaan putusan (eksekusi).
C. PROSES PERMOHONAN PENYITAAN 1.
Pihak
Penggugat/Pemohon
mengajukan
permohonan
pelaksanaan Sita kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara atau kepada Ketua Pengadilan Negeri.
8
2.
Majelis Hakim atau Ketua Pengadilan Negeri mengeluarkan Penetapan yang merupakan perintah pelaksanaan penyitaan.
3.
Panitera/Sekretaris menunjuk dan memerintahkan Jurusita untuk melaksanakan penyitaan.
4.
Jurusita membuat Berita Acara Penyitaan.
5.
Jurusita melaporkan penyitaannya kepada Majelis Hakim atau Ketua Pengadilan Negeri.
9
Contoh Berita Acara Sita Jaminan (Consevatoir Beslag) BERITA ACARA SITA JAMINAN NO. …………/ B.A.Pdt.G/20……../PN…………… Pada hari ini : …………….., tanggal :………………………..20……., Saya : ………………………Jurusita/Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri........................atas perintah Hakim/Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri tersebut dalam surat penetapannya tertanggal....................................20....... dalam perkara antara : ........................................sebagai Penggugat, lawan : ..............................................sebagai Tergugat, untuk melakukan sita jaminan atas barang-barang milik tergugat, yang lebih jelas diuraikan dalam surat gugat, maka saya dengan disertai 2 (dua) orang saksi yang telah dewasa dan dapat dipercaya : 1.................................bertempat tinggal..................Pekerjaan................ 2................................. bertempat tinggal.................Pekerjaan................ telah datang ketempat letaknya barang-barang yang akan disita, disana bertemu dan berbicara dengan Tergugat sendiri. Setelah kepadanya diberitahukan tentang maksud kedatangan saya dengan memperlihatkan surat penetapan tersebut diatas, yaitu untuk melakukan sita jaminan atas barang-barangnya untuk jaminan gugat Penggugat tersebut, maka saya dengan disaksikan oleh kdua orang saksi tersebut melakukan sita jaminan atas barang-barang milik Tergugat, berupa : ................................................................................................................. ................................................................................................................. Sebagai penyimpan barang-barang sitaan tersebut diatas telah ditunjuk ................. dengan diberitahukan kepadanya, bahwa supaya sebelum ada putusan lebih lanjut mengenai sita ini, barang-barang yang telah disita itu tidak boleh dipindahkan dan dihilangkan dari tangannya seperti dengan jalan penjualan dan sebagainya. Pula kepada Kepada Desa.........................., yaitu......................., telah saya beritahukan mengenai penyitaan barang-barang itu, dengan maksud supaya hal ini diumumkan di desa itu sehingga diketahui oleh orang banyak.
10
Selanjutnya untuk memenuhi perintah tersebut dalam surat penetapan tadi, saya telah memanggil kedua belah pihak supaya mereka datang menghadap di muka sidang Pengadilan Negeri............................, Jalan..........................., pada hari.................. tanggal......................, jam....................., sekalian membawa saksi-saksi yang akan didengar dan atau surat-surat yang akan diajukan sebagai bukti dalam perkaranya dan kepada Tergugat telah saya serahkan sehelai turunan surat gugat dengan diterangkan, bahwa gugat itu olehnya dapat dijawab secara tertulis yang ditandatangani olehnya sendiri atau oleh kuasanya serta diajukan pada waktu sidang tersebut diatas. Kemudian saya telah meninggalkan dan menyerahkan pula kepada pihak penggugat dan Tergugat masing-masung sehelai salinan berita acara penyitaan ini. Demikianlah berita acara sita jaminan ini dibuat dan ditandatangani oleh saya, Jurusita/Jurusita Pengganti, saksi-saksi, Tergugat dan Kepala Desa tersebut.
Saksi-saksi
Jurusita/Jurusita Pengganti
1......................................
.....................................
2...................................... Penyimpan barang sitaan Tegugat,
..................................... Kepala Desa.
..................................
11
Contoh Berita Acara Sita Revindikatoir BERITA ACARA SITA REVINDIKATOIR NO. …………/ B.A.Pdt.G/20……../PN…………… Pada hari ini : …………….., tanggal :………………………..20……., Saya : ………………………Jurusita/Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri........................atas perintah Hakim/Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri tersebut dalam surat penetapannya tertanggal....................................20....... dalam perkara antara : ........................................sebagai Penggugat, lawan : ..............................................sebagai Tergugat, untuk melakukan sita revindikatoir atas barang-barang milik tergugat, yang lebih jelas diuraikan dalam surat gugat, maka saya dengan disertai 2 (dua) orang saksi yang telah dewasa dan dapat dipercaya : 1.................................bertempat tinggal..................Pekerjaan................ 2................................. bertempat tinggal.................Pekerjaan................ telah datang ketempat letaknya barang-barang yang akan disita, disana bertemu dan berbicara dengan Tergugat sendiri. Setelah kepadanya diberitahukan tentang maksud kedatangan saya dengan memperlihatkan surat penetapan tersebut diatas, yaitu untuk melakukan sita revindikatoir atas barang-barang tersebut, maka saya dengan disaksikan oleh kdua orang saksi tersebut melakukan sita revindikatoir untuk jaminan atas barang, berupa : ................................................................................................................. ................................................................................................................. Selanjutnya untuk memenuhi perintah tersebut dalam surat penetapan tadi, saya telah memanggil kedua belah pihak supaya mereka datang menghadap di muka sidang Pengadilan Negeri............................, Jalan..........................., pada hari.................. tanggal......................, jam....................., sekalian membawa saksi-saksi yang akan didengar dan atau surat-surat yang akan diajukan sebagai bukti dalam perkaranya dan kepada Tergugat telah saya serahkan sehelai turunan surat gugat dengan diterangkan, bahwa gugat itu olehnya dapat dijawab secara tertulis yang ditandatangani olehnya sendiri atau oleh kuasanya serta diajukan pada waktu sidang tersebut diatas.
12
Kemudian saya telah meninggalkan dan menyerahkan pula kepada pihak penggugat dan Tergugat masing-masung sehelai salinan berita acara penyitaan ini. Demikianlah berita acara sita jaminan ini dibuat dan ditandatangani oleh saya, Jurusita/Jurusita Pengganti, saksi-saksi, Tergugat dan Kepala Desa tersebut. Saksi-saksi
Jurusita/Jurusita Pengganti
1......................................
.....................................
2...................................... Penyimpan barang sitaan Tegugat,
..................................... Kepala Desa.
..................................
13
STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI / HUBUNGAN INDUSTRIAL / TINDAK PIDANA KORUPSI BANDUNG KETUA
HAKIM
WAKIL KETUA
1. KARIER 2. AD HOCK
PANITERA / SEKRETARIS
WAKIL PANITERA
PANMUD TIPIKOR
PANMUD PHI
PANMUD PERDATA
PANMUD PIDANA
WAKIL SEKRETARIS
PANMUD HUKUM
KA SUB BAG KEUANGAN
1. PANITERA PENGGANTI 2. JURUSITA/JURUSITA PENGGANTI
14
KA SUB BAG KEPEGAWAIAN
KA SUB BAG UMUM