No.43/08/63/Th.XX/01 Agustus 2016
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG DAN MIKRO/KECIL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II TAHUN 2016
Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan II tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,85 persen dibanding produksi industri di triwulan I tahun 2016. Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan II tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,65 persen dibanding produksi industri triwulan II tahun 2015. Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (q-to-q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan II tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,26 persen dibanding produksi industri triwulan I tahun 2016. Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (y-on-y) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan II tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 13,30 persen dibanding produksi industri triwulan II tahun 2015.
I.
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG TRIWULAN II TAHUN 2016 Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) Provinsi Kalimantan Selatan di
triwulan II tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,85 persen dibanding produksi industri triwulan I tahun 2016. Begitu pula di tingkat nasional, produksi industri manufaktur besar dan sedang rata-rata mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,54 persen. Pertumbuhan positif produksi di Kalimantan Selatan tersebut disokong oleh 2 (dua) kelompok industri Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kalimantan Selatan
1
manufaktur besar dan sedang, yaitu industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 1,64 persen dan industri karet, barang dari karet/plastik (KBLI-22) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,12 persen. Sedangkan 2 (dua) kelompok industri manufaktur besar dan sedang lainnya mengalami pertumbuhan negatif, yaitu industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tdk termasuk furnitur) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,43 persen dan industri bahan kimia & barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,59 persen. Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan II Tahun 2016. Pertumbuhan Triw.II-2016 (%) q-to-q y-on-y
No
Kode KBLI
1
10
Industri Makanan
1,64
3,35
2
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu/Gabus (tidak termasuk furnitur), dan Barang Anyaman dari Bambu/Rotan)
-0,43
-0,39
3
20
Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia
-0,59
-1,83
4
22
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
0,12
1,50
0,85
2,65
Jenis/Kelompok Industri
Industri Besar dan Sedang (IBS) Kalimantan Selatan
Apabila pertumbuhan industri besar dan sedang pada triwulan II tahun 2016 dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y), maka industri besar dan sedang di Kalimantan Selatan pada triwulan ini mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,65 persen. Pertumbuhan ini berada dibawah rata-rata pertumbuhan nasional yang mampu tumbuh positif sebesar 5,54 persen. Kelompok industri yang mempunyai andil dalam mendukung pertumbuhan positif produksi tersebut adalah industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,35 persen dan industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI-22) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 1,50 persen. Sedangkan kelompok industri Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kalimantan Selatan
2
yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,39 persen dan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 1,83 persen.
Grafik 1. Perbandingan Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar/Sedang Triw.II-2016 Prov.Kalsel dan Nasional Persentase (%)
6 5 4 3 2 1 0
5,54 3,54 2,65 0,85
q-to-q
y-on-y
Kalsel
II.
Nasional
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO/KECIL TRIWULAN II TAHUN 2016 Usaha industri manufaktur mikro dan kecil merupakan suatu usaha industri memiliki
pekerja sebanyak 1-19 orang namun harus diperhitungkan dalam pembangunan bidang industri,
karena dari usaha ini dapat menjadi penyokong berkembangnya
industri
besar/sedang. Jumlah yang relatif banyak serta dengan modal yang tidak terlalu besar dapat sebagai wahana dalam penyerapan tenaga kerja serta menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan masyarakat Indonesia pada umumnya dan di Kalimantan Selatan khususnya.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kalimantan Selatan
3
Tabel 2. Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan II Tahun 2016 No
Kode KBLI
Jenis Industri
(1)
(2)
(3)
1
10
2
Pertumbuhan Triw.II - 2016 (%) q-to-q
y-on-y
(4)
(5)
Industri Makanan
12,17
22,23
11
Industri Minuman
13,84
3,52
3
13
Industri Tekstil
10,16
2,24
4
14
Industri Pakaian Jadi
14,87
11,61
5
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
-1,89
11,60
6
18
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
10,43
9,24
7
20
Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia
-7,25
-4,66
8
21
Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional
-5,63
12,46
9
22
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
-2,65
-9,33
10
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
-0,26
-5,67
11
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
-2,97
-3,08
12
30
Industri Alat Angkutan Lainnya
3,54
-5,96
13
31
Industri Furnitur
2,00
4,51
14
32
Industri Pengolahan Lainnya
7,23
23,54
5,26
13,30
Industri Mikro dan Kecil (IMK) Kalimantan Selatan
Pada periode April s/d Juni atau triwulan II tahun 2016, produksi industri mikro dan kecil di Kalimantan Selatan (q-to-q) mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 5,26 persen dibanding triwulan I tahun 2016. Hal yang sama terjadi di tingkat nasional, dimana produksi industri mikro dan kecil mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,74 persen. Pertumbuhan postif ini terutama disumbang oleh 5 (lima) kelompok industri, yaitu : industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 12,17 persen, industri minuman (KBLI-11) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 13,84 persen, industri tekstil (KBLI-13) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 10,16 persen, industri pakaian jadi Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kalimantan Selatan
4
(KBLI-14) yang mengalami petumbuhan positif sebesar 14,87 persen dan industri percetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI-18) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 10,43 persen.
Grafik 2. Perbandingan Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro/Kecil Triw.II-2016 Prov.Kalsel dan Nasional Persentase (%)
13,30
15,00 10,00
6,56
5,74
5,26 5,00 0,00
q-to-q
y-on-y
Kalsel
Nasional
Produksi industri manufaktur mikro dan kecil
triwulan II tahun 2016 d i Provinsi
Kalimantan Selatan secara (y-on-y) mengalami pertumbuhan positif 13,30 persen bila dibandingkan dengan produksi industri triwulan II tahun 2015. Hal yang sama juga terjadi di tingkat nasional, dimana produksi industri mikro dan kecil rata-rata mampu tumbuh positif sebesar 6,56 persen. Pertumbuhan positif produksi industri mikro dan kecil di Kalimantan Selatan ini, terutama disumbang oleh 5 (lima) jenis/kelompok industri manufaktur mikro dan kecil di Provinsi Kalimantan Selatan. Jenis-jenis industri yang memberikan kontribusi pertumbuhan positif adalah industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 22,23 persen, industri pakaian jadi (KBLI-14) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 11,61 persen, industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 11,60 persen, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI-21) yang
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kalimantan Selatan
5
mengalami pertumbuhan produksi positif sebesar 12,46 persen, dan industri pengolahan lainnya (KBLI-32) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 23,54 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kalimantan Selatan
6