No.25/05/63/Th.XX/02 Mei 2016
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG DAN MIKRO/KECIL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I TAHUN 2016
Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q‐to‐q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan I tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,33 persen dibanding produksi industri di triwulan IV tahun 2015.
Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y‐on‐y) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan I tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,20 persen dibanding produksi industri triwulan I tahun 2015.
Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (q‐to‐q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan I tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,37 persen dibanding produksi industri triwulan IV tahun 2015. Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (y‐on‐y) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan I tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 9,87 persen dibanding produksi industri triwulan I tahun 2015.
I.
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG TRIWULAN I TAHUN 2016 Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q‐to‐q) Provinsi Kalimantan Selatan di
triwulan I tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,33 persen dibanding produksi industri triwulan IV tahun 2015. Namun sebaliknya di tingkat nasional, produksi industri manufaktur besar dan sedang rata‐rata mengalami pertumbuhan negatif sebesar 1,34 persen. Pertumbuhan positif produksi di Kalimantan Selatan tersebut disokong oleh 2 (dua) kelompok Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kalimantan Selatan
1
industri manufaktur besar dan sedang, yaitu industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tdk termasuk furnitur) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI‐16) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 2,86 persen dan industri karet, barang dari karet/plastik (KBLI‐22) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 2,48 persen. Sedangkan 2 (dua) kelompok industri manufaktur besar dan sedang lainnya mengalami pertumbuhan negatif, yaitu masing‐masing : industri makanan (KBLI‐10) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,23 persen dan industri bahan kimia & barang dari bahan kimia (KBLI‐20) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 1,03 persen. Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan I Tahun 2016.
Kode No KBLI 1
10
2
16
3
20
Jenis/Kelompok Industri
4
22
Pertumbuhan Triw.I‐2016 (%) q‐to‐q y‐on‐y
Industri Makanan
‐0,23
4,78
Industri Kayu, Barang dari Kayu/Gabus (tidak termasuk furnitur), dan Barang Anyaman dari Bambu/Rotan)
2,86
1,80
Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia
‐1,03
‐2,25
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
2,48
2,39
1,33
4,20
Industri Besar dan Sedang (IBS) Kalimantan Selatan
Apabila pertumbuhan industri besar dan sedang pada triwulan I tahun 2016 dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (y‐on‐y), maka industri besar dan sedang di Kalimantan Selatan pada triwulan ini mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,20 persen. Pertumbuhan ini berada diatas rata‐rata pertumbuhan nasional yang mampu tumbuh positif sebesar 4,08 persen. Kelompok industri yang mempunyai andil dalam mendukung pertumbuhan positif produksi tersebut adalah industri makanan (KBLI‐10) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,78 persen, industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI‐16) yang mengalami pertumbuhan Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kalimantan Selatan
2
positif produksi sebesar 1,80 persen dan industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI‐22) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 2,39 persen. Sedangkan kelompok industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah dan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI‐20) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 2,25 persen. Grafik 1. Perbandingan Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar/Sedang Triw.I-2016 Prov.Kalsel dan Nasional Persentase (%)
6
4,2
4,08
4 2
1,33
0 ‐2
‐1,41 q‐to‐q
y‐on‐y
Kalsel
II.
Nasional
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO/KECIL TRIWULAN I TAHUN 2016 Usaha industri manufaktur mikro dan kecil merupakan suatu usaha industri memiliki
pekerja sebanyak 1‐19 orang namun harus diperhitungkan dalam pembangunan bidang industri, karena dari usaha ini dapat menjadi penyokong berkembangnya industri besar/sedang. Jumlah yang relatif banyak serta dengan modal yang tidak terlalu besar dapat sebagai wahana dalam penyerapan tenaga kerja serta menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan masyarakat Indonesia pada umumnya dan di Kalimantan Selatan khususnya. Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kalimantan Selatan
3
Tabel 2. Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I Tahun 2016 Pertumbuhan Triw.I ‐ 2016 (%) Kode No Jenis Industri KBLI q‐to‐q y‐on‐y (1)
(2)
1
10
2
(3)
(4)
(5)
Industri Makanan
2,22
4,89
11
Industri Minuman
‐6,42
‐16,90
3
13
Industri Tekstil
‐5,79
‐2,53
4
14
Industri Pakaian Jadi
4,87
1,65
5
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
6,09
16,08
6
18
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
0,48
3,56
7
20
Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia
‐0,48
12,69
8
21
Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional
0,00
19,17
9
22
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
0,69
‐7,43
10
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
‐1,14
‐9,34
11
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
7,24
1,21
12
30
Industri Alat Angkutan Lainnya
‐4,84
‐3,80
13
31
Industri Furnitur
6,94
9,22
14
32
Industri Pengolahan Lainnya
0,75
18,02
4,37
9,87
Industri Mikro dan Kecil (IMK) Kalimantan Selatan
Pada periode Januari s/d Maret atau triwulan I tahun 2016, produksi industri mikro dan kecil di Kalimantan Selatan (q‐to‐q) mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 4,37 persen dibanding triwulan IV tahun 2015. Hal yang sama terjadi di tingkat nasional, dimana produksi industri mikro dan kecil mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,76 persen. Pertumbuhan postif ini terutama disumbang oleh 3 (tiga) kelompok industri, yaitu : industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI‐16) yang mengalami pertumbuhan produksi positif sebesar 6,09 persen, industri barang logam, bukan mesin dan peralatan (KBLI‐
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kalimantan Selatan
4
25) yang mengalami pertumbuhan produksi positif sebesar 7,24 persen, dan industri furnitur (KBLI‐31) yang mengalami pertumbuhan produksi positif sebesar 6,94 persen.
Grafik 2. Perbandingan Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro/Kecil Triw.I-2016 Prov.Kalsel dan Nasional Persentase (%)
12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00
9,87 5,91 4,37 0,76 q‐to‐q
y‐on‐y
Kalsel
Nasional
Produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2016 d i Provinsi
Kalimantan Selatan secara (y‐on‐y) mengalami pertumbuhan positif 9,87 persen bila dibandingkan dengan produksi industri triwulan I tahun 2015. Hal yang sama juga terjadi di tingkat nasional, dimana produksi industri mikro dan kecil rata‐rata mampu tumbuh positif sebesar 5,91 persen. Pertumbuhan positif produksi industri mikro dan kecil di Kalimantan Selatan ini, terutama disumbang oleh 4 (empat) jenis/kelompok industri manufaktur mikro dan kecil di Provinsi Kalimantan Selatan.
Jenis‐jenis industri yang memberikan kontribusi pertumbuhan positif adalah industri
kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI‐16) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 16,08 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI‐20) yang mengalami pertumbuhan produksi positif sebesar 12,69 persen, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI‐21) yang mengalami pertumbuhan produksi positif sebesar 19,17 persen, dan industri pengolahan lainnya (KBLI‐32) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 18,02 persen. Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kalimantan Selatan
5