Kebutuhan Manajemen Strategi Dalam Lingkungan Bisnis Baru
Mariana Kristiyanti Fakultas Ilmu Komputer Universitas AKI
Abstract
The decision making determines whether the company is excellent, survives, or almost collapses. This decision-making processes is called " strategic management”. Strategic Manager explores the company’s resource in changeable environment as well as possible. This research tries to know what strategic management which is required in the business environment to assist company in making a future plan in order to maintain the eternity of its business company. effort permanence him. Key words : Management Strategy, Requirement of Strategic management, Environmental of New Business.
akan
Pendahuluan Persiapan
yang
matang
pentingnya
konsep
manajemen
dan
pemasaran perusahaan yang berorientasi
penerapan strategi tepat merupakan jalan
pada masyarakat ( Societal marketing ).
keluar untuk tetap dapat eksis ditengah
menurut
persaingan bisnis yang kiat cepat seperti saat
berkembang
ini. Bagaimanapun juga tujuan bisnis tetap
Shareholders ) menuju kepuasan semua
untuk mencari keuntungan atau laba dan
pihak yang berkaitan dengan kepentingan
dapat bertahan dalam jangka waktu yang
perusahaan ( Stakehoders ). Artinya, itu
lama atau panjang. Dengan asumsi seperti
termasuk seluruh karyawan, masyarakat,
itu, bisnis yang baik adalah bisnis yang
pemerintah, dan sebagainya.
dapat bertahan dalam jangka waktu panjang sekaligus mampu mencetak laba. Igor
Ansoff
dalam
Ansoff,
misi
dari
pemuasan
perusahaan pemilik
(
Manajemen secara tradisional oleh Henri Fayol ( 1916 ) terdiri dari :
bukunya
Corporate Strategy ( 1950 ) menuliskan
1. Perencanaan ( Planning ), 2. Pengkoordinasian ( Coordinating ), -1-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 3 September 2010
3. Pengorganisasian ( Organizating ),
Dalam sebagian besar bisnis di masa
4. Pengawasan ( Controlling ).
lampau ( dan dalam banyak perusahaan kecil
Dan itu seakan telah membudaya dan
dewasa ini ), titik pusat pekerjaan manajer
menjadi jaminan kerja bagi para manajer
ialah mengambil keputusan pada saat dan
sebagai Job Descreption mereka. Mungkin
pada hari ini, untuk dunia sekarang dan
secara teori konsep manajemen tersebut
bisnis sekarang. Tetapi perubahan lainnya
dapat diandalkan, namun pada kenyataannya
yang
Henri Mintzberg ( 1975 ), berpendapat
berlangsung dan menyebabkan pendekatan
konsep manajemen tersebut hanyalah mitos.
yang berbeda terhadap manajemen.
Manajer-manajer merencanakan
ternyata
kerap
pekerjaannya
tidak
terjadi
di
Karena
sekeliling
kurangnya
kita
terus
penekanan
dengan
terhadap masa depan, maka timbullah
sistematis dan bekerja dengan irama tak
perencanaan jangka panjang. Perencanaan
menentu. Manajer juga kurang melakukan
ini dipusatkan untuk meramalkan masa
organisasi dan koordinasi, dan terlibat dalam
depan dengan menggunakan sarana ekonomi
tugas-tugas yang tidak semestinya dia
dan teknologi.
kerjakan, seperti mengetik surat sendiri. dari
Perencanaan tahap pertama ( First
pada melakukan sebuah pengawasan (
generation planning ), yaitu perusahaan
Controlling ), manajer lebih cenderung
memilih penilaian dan diagnosis yang paling
mempercayakan intuisinya dan kepercayaan
mungkin mengenai lingkungan masa depan
dirinya yang terkadang over-confidance.
serta kekuatan dan kelemahannya sendiri.
Pengambilan keputusan ( decision
perencanaan ini mengembangkan strategi
making ) sangat menentukan apakah suatu
terbaik untuk menyesuaikan diri dengan
perusahaan tersebut unggul, dapat bertahan
lingkungan dan perusahaan. Pendekatan ini sekarang disebut “
hidup, atau menghadapi kematiannya. Proses pengambilan
keputusan
ini
sisebut
“
manajemen strategis “. Manajemen strategis
manajemen strategis “. Tugas manajer
dipusatkan para “ perencanaan tahap kedua,
strategis ialah menggunakan sebaik-baiknya
menganalisis
sumber daya perusahaan dalam lingkungan
beberapa skenario untuk masa depan. Pada
yang berubah-ubah.
waktu
perencanaan
analisisnya, -2-
bisnis
dan
strategi
pelaksanaan
dan
menyiapkan
melakukan pemilihan
Kebutuhan Manajemen Strategi dalam Lingkungan Bisnis Baru (Mariana K)
strategi masa lalu dan yang akan datang harus
dipertimbangkan.
Manajemen Strategi
Dalam
Sejumlah alasan mengenai mengapa
kenyataannya, manajemen strategis adalah
perusahaan ( dan lembaga-lembaga lainnya )
proses yang berkesinambungan. Manajemen
membutuhkan manajemen strategi adalah :
strategis adalah proses daripada serentetan
1
tindakan.
Ironi perubahan adalah sesuatu yang mempersulit
Strategi
adalah
sarana
yang
perusahaan
perencanaan. bukan
Tetapi
sekedar
bereaksi
digunakan untuk mencapai tujuan akhir (
terhadap
perubahan,
mereka
sasaran ). Tetapi strategi bukanlah sekedar
bereaksi
lebih
atau
suatu rencana. Strategi adalah rencana yang
membuat
disatukan : strategi mengikat semua bagian
strategi memungkinkan eksekutif puncak
perusahaan
perusahaan
menjadi
satu.
Strategi
itu
dulu
perubahan.
untuk
dapat
malahan
Manajemen
mengantisipasi
menyeluruh : strategi meliputi semua aspek
perubahan dan penyiapan petunjuk dan
penting perusahaan. Strategi itu terpadu :
pengendalian bagi perusahaan. Hal ini
semua bagian rencana serasi satu sama lain
juga
dan bersesuaian. Permasalahan yang akan
membuat cara baru pada waktunya untuk
dibahas kali ini adalah mencoba untuk
mengambil keuntungan dari peluang
mengetahui
yang
baru dalam lingkungan dan mengurangi
dibutuhkan dalam lingkungan bisnis baru
resikonya karena telah mengantisipasi
untuk
lebih dulu. Selain itu, hal ini membantu
manajemen
membantu
strategi
perusahaan
dalam
memungkinkan
membuat sebuah rencana kedepan guna
memastikan
mempertahankan kelanggengan usahanya.
peluang sepenuhnya.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan
kali
mengetahui
manajemen
Perusahaan akan melaksanakan sesuatu
untuk
lebih baik ( dalam pengertian kualitas
strategi
yang
dan kuantitas ) kalau mereka memahami
dibutuhkan dalam menghadapi kemungkinan
apa yang diharapkan dari mereka dan
perubahan
dan
kemana arah perusahaan. Hal ini juga
peran
dapat mengurangi terjadinya konflik.
lingkungan seberapa
adalah
mengeksploitasi
:
menganalisa
ini
2
untuk
perusahaan
bisnis besar
manajemen dalam manajemen strategi.
Manajemen
strategi
yang
efektif
menunjukkan jalan yang harus diikuti -3-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 3 September 2010
karyawan.
Manajemen
strategi
koordinasi proyek perorangan, alokasi
menyediakan rangsangan yang kuat bagi
sumber daya, dan perencanaan jangka
karyawan dan pimpinan agar mencapai
pendek seperti penyusunan anggaran.
sasaran perusahaan 3
Tugas dari seorang manajer adalah :
Memang tidak ada studi yang secara
1. Manajer dituntut untuk menemukan
pasti membuktikan bahwa manajemen
sistem membagi informasi yang sesuai
strategis menyebabkan pelaksanaan yang
kepada para bawahannya,
lebih baik. Tetapi sebagian besar studi mengemukakan melaksanakan
bahwa
bisnis
perencanaan
2. Manajer dituntut untuk mampu melihat
yang
persoalan
secara
strategis
perspektif
yang
lebih lebih
jernih luas
dan
dengan
formal mempunyai kemungkinan lebih
memanfaatkan masukan-masukan dari
besar untuk berhasil daripada mereka
para analis
yang tidak melaksanakannya.
Strategi masa lalu merupakan titik
Banyak alasan yang mendukung
tolak pemilihan strategi dan akibatnya
pernyataan ini, yaitu ;
menghilangkan beberapa pilihan strategi.
a) Manajemen strategis merupakan satu
Mintzberg
cara
mensistematisasi
berbagai
beberapa
rekannya
berkesimpulan bahwa pilihan strategis masa
keputusan bisnis yang paling penting.
lampau
Bisnis mencakup resiko besar dan
strategis selanjutnya. secara khusus mereka
manajemen
mengemukakan :
strategi
berusaha
menyediakan data sehingga spekulasi
sangat
mempengaruhi
pilihan
1. Strategi yang sekarang berkembang dari
yang beralasan dan informasi dapat
strategi
dilakukan kalau perlu.
dikembangkan oleh pimpinan yang kuat.
b) Manajemen
strategis
membantu
masa
lampau
yang
Strategi yang unik dan yang secara ketat
mendidik para manajer agar menjadi
terintegrasi
pengambil keputusan yang lebih baik.
mempunyai pengaruh penting terhadap
Hal ini juga membantu meneliti masalah
pilihan strategis selanjutnya.
pokok perusahaan c) manajemen
strategis
ini
(gestalt
strategy
)
2. Kemudian strategi menjadi terprogram. membantu
meningkatkan komunikasi perusahaan, -4-
dan
Selain
itu,
menjaganya
momentum agar
birokratis
berjalan
terus.
Kebutuhan Manajemen Strategi dalam Lingkungan Bisnis Baru (Mariana K)
Mintzberg menyebutnya “ gejala dorong-
7) Sumber daya mengandalkan pada modal
tarik “ : mengambil keputusan yang
/ capita
sesungguhnya mendorong strategi, lalu
8) Keunggulan organisasi pada cost
manajemen tingkat bawah menariknya.
9) Daya kerjanya homogen
3. Bila strategi ini mulai menunjukkan
10) Harapan pada pekerja yaitu keamanan
kegagalan karena perubahan keadaan,
11) Cara kerja individualis, dan
maka
12) Kualitas diabaikan
perusahaan
mencangkokkan
substrategi baru pada strategi lama dan
Segala
krisis
yang
muncul
baru, kemudian mencari strategi baru.
merupakan salah satu akibat berlakunya
4. Kalau lingkungan semakin berubah,
model manajemen lama yang sudah tidak
maka perusahaan secara serius mulai
sesuai lagi dengan tuntutan dan munculnya
memperhitungkan
berbagai perubahan. Salah satu fenomena
strategi
penciutan,
kombinasi, atau strategi ekspansi yang
yang
dulunya disarankan beberapa eksekutif
perubahan
yang pada waktu itu tidak diindahkan.
masyarakat terhadap perubahan berbagai
Model manajemen yang terdapat dan
aspek
terjadi
dalam adalah
proses adanya
perubahantuntutan
termasuk aspek model manajemen
berlaku pada masyarakat kita saat ini adalah
dalam organisasi. Sedangkan isu tuntutan
manajemen dengan ciri-ciri paradikma lama,
perubahan bahan model manajemen itu
yang dimaksud dengan modl manajemen
sendiri telah muncul sekitar 1980-an (
lama adalah model dengan ciri-ciri ( George
Bounds, et, Al. 1994 ).
dan Weimerskirch, 1994 ) :
Pernyataan tentang sifat perubahan
1) Organisasinya bersifat fertikal
sebagaimana disinggung diatas cukuplah
2) Kepemimpinan otokratik
logis dan realistis mengingat bahwa segala
3) Fokus pada profit
sesuatu yang ada didunia ini tidak ada yang
4) Motivasi organisasi hanya untuk diri
tetap, sebab perubahan ( change ) itu
sendiri 5) Struktur dalam organisasi yang cukup untuk memenuhi dirinya sendiri 6) Pasar mengarah domestik
sendirilah yang bersifat tetap. Dalam hal ini Tofler ( 1980 ) menggambarkan adanya perubahan
sosial
besar
menyangkut
kehidupan masyarakat. Setidaknya terdapat tiga
(3)
gelombang
perubahan
besar -5-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 3 September 2010
berkaitan dengan peradaban manusia ini
ini
yaitu :
masyarakat telah berubah.
1. Revolusi
Pertanian
(
adalah
Agriculture
Revolution )
berbagai
Beberapa
aspek
lingkungan
kejadian
telah
menunjukkan adanya kompetisi global dan
2. Revolusi Industri (Industrial Revolution)
perubahan secara menyeluruh dengan segala
3. Era Pasca Industri (Post Industrial Age).
konsekwensi logisnya pada pelaku bisnis (
Era sekarang ini merupakan pasca
Bounds et. Al. 1994 ). Misalnya perusahaan
industri yang ditandai dengan industri berat
yang bergerak di bidang jasa transportasi
dengan kekuatan utama dibidang ekonomi
udara,
pada industri jasa, sistem informasi dan
kehilangan
komputer dan komunikasi yang canggih.
munculnya persaing global, Airbus dari
Boeing
dan
pangsa
McDonnel, pasarnya
juga karena
Eropa. Pendekatan tradisional baik secara
Lingkungan Bisnis Baru Sebagai akibat tuntutan perubahan
teoritis maupun secara praktis sudah tidak
lingkungan, maka muncullah lingkungan
bisa
bisnis baru. Prahalad dan Hamel ( 1990 )
perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan
menyatakan bahwa baik teori maupun
secara kontinyu. Manajemen tradisional
praktrk manajemen masyarakat barat (
yang sangat dipengaruhi oleh manajemen
western ) terjadi menjadi penghalang bagi
saintifiknya Taylor dan teori birokrasinya
pergerakan kita ke depan.
Webster sudah tidak mampu menjelaskan
Penyebab maupun
praktek
ketidakmampuan bisnis
teori
mengikuti
lagi
memenuhi
kebutuhan
akan
dan memprediksi perubahan bisnis. Teoriteori
baru
sangat
dibutuhkan
untuk
pergerakan kemajuan yang cenderung selalu
menjelaskan apa yang sedang terjadi pada
berubah setiap saat adalah karena apa yang
era global.
sedang dipraktekkan dan menjadi teori
Arti dari fenomena-fenomena diatas
sudah tidak cocok ( Compatible ) dengan
adalah bahwa paradigma lama sudah usang
perubahan
Perubahan-
dan oleh karenanya harus ada perubahan
perubahan lingkungan itu sendiri ditandai
paradigma baik teoritis maupun praktis. Para
dengan adanya kompetisi secara global (
manajer
lingkungannya.
Global Compatition ). Artinya pernyataan -6-
harus
mempunyai
pandangan
Kebutuhan Manajemen Strategi dalam Lingkungan Bisnis Baru (Mariana K)
tentang teori maupun praktek manajemen
menggunakan paradigma baru ini, para
yang berbeda.
manajer
Tuntutan perubahan paradigma yang
diharapkan
mengorganisasikan
bisnis
dengan
Perbandingan
ini secara garis besar digambarkan oleh
paradigma lama dapat dilihat dari beberapa
George dan Weimerskirch ( 1994 ) dan
aspek George dan Weimerskirch ( 1994 )
et,
Al
(1994
).
dengan
Dengan
Old Management Model Vertikal Autocritic Profits Self - Serving Self Suffiencent Domestic Capital Cost Homogeneous Security By Individuals Imposed
baru
baik.
harus menjadi bagian hidup para manajemen
Bounds,
paradigma
mampu
New Managemnet Model Organization Leadership Focus Motivation Structure Markets Resources Advantage Work force Work Expectation Work Work Quality
Horizontal Cooperative Customer Realistic Altruism Interdependent Global Information Time Diverse Personal Growth By Teams Personal
Tabel 1 : Perbandingan Model manajemen Lama Vs Model manajemen Baru Sumber : George & Weimerskirch, 1994
Perbandingan diatas juga bisa dilihat
konsumen, termasuk karakteristik produk,
dari 3 isu tema yaitu ;
atribut, cara pengiriman, dukungan jasa dan
1. Strategi nilai konsumen ( Custumer
segala hal berkaitan dengan kebutuhan
Value Strategy )
konsumen. Ada beberapa tema berkaitan
2. Sistem cross - functional, dan
dengan strategi nilai konsumen ini, yaitu
3. Perbaikan secara kontinyu ( Continuous
menyangkut
Improvement )
penempatan ( positioning ), pihak-pihak
Dari gambar diatas, strategi nilai konsumen adalah rencana bisnis yang
kualitas
produk,
ukuran,
yang berkepentingan kunci ( key stakeholder ), dan rancangan produk.
didalamnya berisi penawaran nilai pada -7-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 3 September 2010
Dalam hal kualitas, paradigma lama atau
pandangan
manajemen
lama
mengkaitkannya dengan nilai konsumen dalam sistem ukuran yang lebih luas.
mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian
Manajemen
menginterprestasikan
dengan spesifikasi. secara kontras, dalam
dampak ukuran ini pada nilai konsumen,
paradigma baru, manajer memandang bahwa
baik dalam jangka pendek maupun jangka
kualitas produk merupakan salah satu
panjang. Selanjutnya menurut pandangan
komponennilai
paradigma
konsumen,
dan
oleh
lama,
manajer
membuat
karenanya manajer mencari kesesuaian (
keputusan strategi penempatan terutama
Synergies ) antara kualitas, cost, dan
didasarkan pada model-model pertarungan
schedule. Konswekensi logis dan praktis
yang difokuskan pada kompetisi. Dalam
yang bisa muncul atas pandangan baru ini
pandangan
adalah bahwa perbaikan kualitas harus
membuat keputusan strategi penempatan
dilakukan dengan cara mengurangi produk
denganfokus pada segmentasi pasar atau
yang rusak, mengurangi cost dan membuat
kebutuhan konsumen.
kinerja pengiriman ( schedule ) yang lebih cepat dan tepat. Berkaitan
dengan
ukuran
(
paradigma
baru,
manajer
Menurut pandangan paradigma lama, stakeholder
kunci adalah stakeholde dan
stakeholder
intern
kunci
adalah
bos,
meansurement ), dalam pandangan lama,
sedangkan pihak lain seperti konsumen,
sistem ukuran difokuskan pada ukuran
karyawan,
suplier
dan
efisiensi, produktifitas, cost, dan probabilitas
dipandang
sebagai
pihak
intern. Konsekwensi praktis atas pandangan
membantu menuju tujuan stakeholder kunci.
ini adalah manajemen tidak peduli terhadap
Ini terbalik dengan pandangan paradigma
kaitan antara ukuran yang difokuskan secara
baru yang memandang stakeholder kunci
intern dengan nilai konsumen. Jadi nilai
adalah karyawan, baik konsumen intern
konsumen diabaikan manajemen dalam
maupun konsumen ekstern. Penyediaan nilai
mengukur
pada para konsumen merupakan kunci bagi
pandangan mungkin
kinerja
perusahaan.
paradigma menggunakan
baru, ukuran
Dalam manajer yang
berfokus secara intern, namun kemudian
-8-
arah
tujuan
dalam
partner
bisnis
yang
hanya
rangka
pemberian
manfaat pada semua stakeholder lainnya dalam jangka panjang.
Kebutuhan Manajemen Strategi dalam Lingkungan Bisnis Baru (Mariana K)
Dalam
hal
rancangan
produk,
kami buat. Menurut pandangan paradigma
menurut pandangan paradigma lama, proses
baru,
rancangan produk didrive secara intern yang
setelah pertama-tama merumuskan apa yang
didasarkan pada asumsi bahwa manajer tahu
dibutuhkan
apa
konsumen.
bekerja, baik untuk memperbaiki produk
Konsekwensi atas pandangan ini adalah
yang sedang ada maupun secara aktif
manajer dengan tenangnya memaksakan
mencari dan memperoleh pasar baru dengan
strategi bahwa kami menjual apa yang bisa
produk baru.
yang
terbaik
Topics
bagi
Paradigma Lama
manajer
mengembangkan
konsumen.
Para
manajer
Paradigma Baru
Quality
Meeting specification, Inspected intro product, make tredoffs among quality, cost, schedule
One component of customer value, managed into process, seek synergies among quality, cost, schedule
Measurement
Internal measures of Effieciency, productivity Costs, and profitability, not necessarity linked to customers
All measures linked to customer value
Positioning
Competition
Customer segments
Key Stakeholder
Stakeholder, boss ( other stakeholders are pawn )
Customer ( other stakehol ders are beneficiaries )
Product design Internal, sell what can build
produk
Exsternal, build what customers need
Tabel 2 : Paradigma baru dan lama dengan tema strategi nilai konsumen Sumber ; Bounds, et. Al, 1994 Dari gambar di atas dapat diuraikan
pandangan ini adalah kerjasama antar unit
bahwa dalam pandangan paradigma lama
dalam organisasi hanya dilakukan dan
manajer tidak memahami sistem yang
diperoleh secara minimal. Ini merupakan
memotong atau menghilangkan batas-batas
kebalikan dari pandangan paradigma baru
unit dalam organisasi. konsekwensi dari
yang mengharuskan adanya kepemilikan dan
-9-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 3 September 2010
optimalisasi kerjasama antar unit untuk
Manajer yang berpandangan pada paradigma
kepentingan nilai konsumen. Karena hal ini,
baru
maka batasan-batasan antar unit dihilangkan
karyawan sebagai fokus yang strategis dan
dalam rangka memperoleh manfaat secara
mengkontribusikannya
optimal adanya kerjasama.
optimalisasi sistem.
akan
memperlakukan
keterlibatan
pada
tujuan
Berkaitan dengan masalah teknologi,
Perlakuan manajer dalam paradigma
manajer yang masih menganut paradigma
lama berkaitan dengan manajemen SDM
lama
adalah
memandang
bahwa
mereka
bahwa
hal
tersebut
merupaka
menggunakan teknologi untuk membantu
tanggung jawab staf. Pada paradigma baru,
memecahkan masalah atau sistem yang
mereka
demikian kompleks yang sedang muncul
sumber daya yang sangat penting dan secara
dalam organisasi. Jadi mereka menggunakan
strategis mengelolanya sebagai input bagi
teknologi untuk menghilangkan berbagai
sitem organisasi.
memperlakukan
SDM
sebagai
masalah yang berkaitan dengan keterbatasan
Manajer dalam paradigma lama
manusia. Sedangkan pandangan paradigma
menggunakan diskripsi tugas dan pekerjaan
baru,
hanya
untuk menjelaskan dan menetapkan berbagai
digunakan untuk mengoptimalkan sistem
keterbatasan berkaitan dengan tanggung
dalam rangka penyediaan kebutuhan nilai
jawab karyawan. dalam paradigma baru
konsumen.
penggunaan
jadi
menghilangkan
teknologi
manajer
lebih
suka
manajer menyampaikan visi perusahaan
dari
pada
untuk
kompleksitas
mengarahkan
dan
memberikan
mengotomatisasi atau mengkomputerisasi
inspirasi secara fleksibel bagi karyawan.
kompleksitas sistem.
Karyawan
Keterlibatan
karyawan
dalam
pandangan manajer paradigma lama adalah bahwa
program
diimplementasikan
keterlibatan tanpa
karyawan
fokus
pada
berpartisipasi
dalam
setiap
aktifitas persyaratan kualitas nilai yang lebih tinggi bagi konsumen dapat terpenuhi. Menyangkut manajer
yang
masalah
berpandangan
kultur, tradisional
kontribusi sistem. Keterlibatan karyawan
mengabaikan isu-isu yang berhubungan
dalam
cenderung
dengan aktifitas manusia yang bersifat emosi
difokuskan pada kualitas kerja dan beberapa
dan sosial. Menurut pandangan manajer
perubahan
dalam paradigma baru, misi dan tujuan
-10-
program
perbaikan
operasional
yang
terbatas.
Kebutuhan Manajemen Strategi dalam Lingkungan Bisnis Baru (Mariana K)
organisasi harus diselaraskan dengan tujuan, emosi dan arti sosial setiap individu.
adanya perubahan secara kontinyu yang
Agar organisasi tetap dapat eksis dengan
adanya
berbagai
perubahan
lingkungan eksternal, para manajer yang telah
mengubah
pandangannya
Para manajer harus menekankan
merupakan usaha perubahan secara konstan dan membuat segala sesuatu menjadi lebih baik.
sesuai
dengan paradigma baru akan melakukan perubahan-perubahan dalam organisasi. Topics Cross-functional approach orperation
Paradigma Lama Negotiation across functional interface to abtain
Paradigma Baru Cross-functional systems defined, owned, & optimized
Technology
To deal with complexity To reduce complexity, source to eliminate people problems of optimation for customer value
Employee Involvement
Focused on hygiens factors
Human resource management
Regarded as a staff resfonbilit Regarded as a critical resource administration of personal managed as system input hiring, firing, & handling complaints
Role definition
Taks & job descriptions set limits
Vision inspires flexibility
Culture
Socual & emotional lessues are suppressed, politics & power dominate
Connect with individual sense of purpose, emotions,& social meaning
Structure
Specialization, tall hierarchy Integration, flat hierarchy with functional emphasis with team emphasis
Focused on strategic factor
Tabel 3 : Paradigma baru dan paradigma lama dengan tema sitem organisasi Sumber : Bounds, et, Al, 1994
-11-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 3 September 2010
Berbagai
aspek
yang
berkaitan
secara kontinyu, tetapi tetap konsisten
denngan gambar di atas :
dengan nilai konsumen yang memerlukan
1.
stabilitas.
Alasan melakukan perbaikan
2. Pendekatan
yang
dilakukan
dalam
melakukan perbaikan
Dalam
keseimbangan
pradigma
antara
lama,
perubahan
dan
stabilitas ini sering gagal tercapai. manajer
3. Respon atas adanya kesalahan
lebih melakukan stabilitas yang akhirnya
4. Perspektif pembuatan keputusan
mengorbankan kebutuhan adanya berbagai
5. Peran manajerial
perubahan melalui
6. Otoritas
(Control). Dalam paradigma baru, manajer
7. Fokus
harus melakukan berbagai perubahan secara
8. Pengendalian, dan
kontinyu
9. Makna perbaikan.
keseimbangan antara perubahan ini dengan
dan
proses pengendalian
juga
harus
mencapai
stabilitas, sebab stabilitas merupakan hal yang dibutuhkan konsumen.
Peran Manajer Peran para manajer dalam organisasi merupakan
faktor
mempengaruhi
kinerja
penting manajer
Peran manajemen dalam paradigma
yang
lama tergambar pada apa yang dijelaskan
yang
oleh Henri Fayot ( 1946 ) yaitu sebagai
selanjutnya akan mempengaruhi kinerja
penanggung
organisasi secara keseluruhan. Peran ini bisa
perencanaan,
dalam bentuk formal maupun informal.
pengomandoan,
Dalam peran formal, segala sesuatu telah
pengendalian. Sedang peran manajemen
dijelaskan dalam diskripsi pekerjaan dengan
dalam paradigma baru kemungkinan besar
tanggung jawab dan tugas yang telah tertulis.
tergambar pada apa yang disampaikan
Sedang peran informal melibatkan atau
Mintzber ( 1975 ) bahwa pada dasarnya
mengkaitkan preferensi sosial dan personal
manajemen mempunyai sepuluh peran yang
yang sangat berbeda dengan peran formal (
dibagi kedalam :
Katz dan Kahn, 1978; Green, 1976;
1) Tiga peran interpersinat, yaitu figureead,
McGrath, 1978 ). Tantangan yang dihadapi adalah perbaikan yang membutuhkan perubahan
-12-
jawab
dalam
proses
pengorganisasian, pengkoordinasian
dan
leader, liasion 2) Tiga peran informasional, yaitu monitor, disseminator, spokesman
Kebutuhan Manajemen Strategi dalam Lingkungan Bisnis Baru (Mariana K)
3) Empat peran pengambilan keputusan,
Arah atau tujuan yang ingin dicapai
yaitu entrepreneur, disturbance handler,
atas rumusan strategi adalah didasarkan (
resource allocator, dan negosiator.
driven ) pada kemampuan bersaing ( kompetitor ), bukan pada kepentingan konsumen. Perumusan strategi dalam model
Model Manajemen Strategi Dengan
adanya
yang
manajemen berparadigma baru, arah yang
kemungkinan besar akan muncul diatas,
ingin dicapai adalah didasarkan ( driven )
model
dengan
pada kepentingan atau kepuasan konsumen
paradigma baru seharusnya mengadopsi
daripada perspektif kompetitor. Perumusan
berbagai perubahan-perubahan yang akan
strategi didasarkan pada pertanyaan :
muncul. Karena sifat dan karakteristik
1) Kebutuhan
manajemen
perubahan
strategi
konsumen
yang
perubahan terjadi secara simultan, maka
bagaimanakah yang dapat kita penuhi (
sejak sekarang atau pada saat ini, perubahan-
tanggung jawab )
perubahan yang diyakini telah terjadi harus
2) Bagaimana kita dapat menyediakan nilai
segera diadopsi kedalam proses penyusunan
( value ) yang terbaik untuk memuaskan
atau perumusan manajemen strategi.
kebutuhan konsumen, dan,
Perbedaan
utama
dalam
model
3) Kembalian ( return ) apakah yang dapat
manajemen strategi tradisional paradigma
kita harapkan.
lama dengan model manajemen strategi yang
Dengan
telah
mengadopsi
perubahan-perubahan
mendasarkan
seharusnya meliputi
manajemen.
Bound, et, Al, 1994 ) :
model
manajemen
strategi tradisional, mendasarkan diri pada
tiga
pertanyaan diatas, proses manajemen strategi
adalah apa yang seharusnya dilakukan Dalam
pada
delapan aktifitas (
1. Pendefinisian bisnis dalam pengertian
pertanyaan ;
visi, filosofi, nilai dan tujuan yang dapat
1) Siapakah kita,
memenuhi kebutuhan konsumen
2) Dimanakah kita sekarang
2. Memperkirakan
secara
3) Dimanakah kita ingin berada, dan
kesempatan-kesempatan
4) Bagaimana kita mencapai yang kita
ancaman-ancaman
inginkan.
memperbaiki
diluar
dalam
penyediaan
cermat dan rangka kebutuhan
konsumen.
-13-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 3 September 2010
3. Memperkirakan
secara
cermat
kapabilitas nilai yang ada dalam intern organisasi tingkat kegunaan sumber daya, dan berbagai kelemahan
6. Pemilihan salah satu dari berbagai alternatif strategi 7. Pengembangan tujuan setiap tahunan, pengalokasian
4. Pendefinisian berbagai masalah dan isu strategi kunci yang didasarkan pada analisis lingkungan.
penerapan
sumber
daya,
rencana-rencana
dan jangka
pendek 8. Pemonitoran dan pemerbaikan sistem
5. Pendefinisian berbagai alternatif straegi
penyediaan nilai dan nilai konsumen.
yang berkaitan dengan tujuan-tujuan jangka
panjang
dan
strategi-strategi
utama
Kerangka Berfikir Teoritis
Manajemen Strategi
Paradigma Lama
Paradigma Baru
Lingkungan Bisnis Baru Hasil yang diinginkan ( Ideal ) Hasil yang diharapkan
suatu perusahaan baik intern maupun
Hipotesis Hipotesis penelitian ini terdiri dari beberapa hipotesis diantaranya : H1 : Perubahan lingkungan bisnis akan mengakibatkan perubahan bisnis pada
ekstern. H2 : Perubahan-perubahan
bisnis berpengaruh terhadap eksistensi sekelompok perusahaan
-14-
lingkungan
masyarakat
atau
Kebutuhan Manajemen Strategi dalam Lingkungan Bisnis Baru (Mariana K)
H3 : Adanya
kemungkinan
munculnya
dalam bisnis yang demikian kompetitif,
dampak perubahan lingkungan bisnis
maka dibutuhkan sebuah gagasan atau
pada eksistensi perusahaan.
konsep
H4 : Dampak
perubahan
mempengaruhi menetapkan
lingkungan
perusahaan model
dalam
manajemen
strategi.
strategi
yang
dirumuskan
dan
disepakati bersama semua tingkatan dalam perusahaan. Nilai-nilai aspirasi tersebut adalah : 1. Menciptakan atmosfer yang konduktif
H5 : Perubahan pandangan paradigma lama menjadi mampengaruhi
sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.
paradigma
baru
Para manajer bukanlah orang yang
manajer
didalam
sempurna. Ini memberikan kesempatan
pengambilan keputusan
pekerja tingkat bawah untuk berani mengambil satu keputusan dan tindakan serta koreksi dari bawah.
Kesimpulan Berbagai perubahan secara mendasar
2. Pelatihan
karyawan,
selain
sebagai
yang pasti terjadi dimasa yang akan datang
pelatihan terhadap nilai-nilai perusahaan,
harus diadopsi dengan basis teoritis yang
pelatihan juga berfungsi sebagai saran
cukup
mengkomunikasikan
dalam
merumuskan
strategi
secara
nilai-nilai
organisasi. Ada berbagai aspek perubahan-
perusahaan
persuasi.
perubahan mendasar yang harus dicermati
karyawan
yang akan berpengaruh terhadap model
diharapkannya, diharapkan konsekuensi
manajemen strategi parsial, seperti strategi
mereka untuk ikut menjalankan nilai-
pemasaran, strategi pilihan metode kontrol (
nilai tersebut akan lebih terarah.
mengetahui
Setelah
apa-apa yang
kendali ) organisasi, strategi produksi, dan berbagai strategi lainnya. Perlunya suatu
Daftar Pustaka
prakarsa antara manajemen tingkat atas dan
Ali Fachry, Fauzi Ihksan Ali, Kontrak Sosial Dunia Usaha dan Politik Nasional, Majalah Manajemen Usahawan, 1998
bawah
untuk
mendefinisikan
nilai-nilai
bersama, yang nantinya akan membimbing peringkat manajerial maupun
pekerja.
Untuk dapat mengantisipasi perubahanperubahan dunia usaha yang amat cepat
Blanchard, Kenneth, Vincent, Norman, The Power of Ethical Manajement, London, Cedar, 1991
-15-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 3 September 2010
Bounds, Greg. Yorks, Lyle. Adams Mel, Ranney, Gipsie, Beyod Total Quality Management, McGrawHill, 1994 Fayol.
Prayogo Prasojo, Manajemen Etis : Sebuah Strategi baru Bisnis, Jurnal Bisnis Strategi Vol. 3 / Tahun II / 1999
H, General and Industrial Management, Pitman, New York, 1949
Peace, William H. The Hard Work of being a Soft Manager, Harvard Business Review, 1991
Katz. D, Khan, R. L, The Social Psychology of Organization, John Willey & Sons, New Yprk, 1978
Pearce, Robinson, Manajemen Strategik, Jilid Satu, Penerbit Binapura Aksara, 1997
Lawrence, William , Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, Edisi ketiga, Penerbit Erlangga, 1988
Robbins, P. Stephen, Essential of Organization Behavior, Prentice Hall, Second Edition, 1988
Mintzberg. H, The Manager’ Job : Foklore and Hact, Harvard Business Review, Vol. 53, No. 4, 1975
Toffler, A The Third Wave, New York, Morris 1980
Muchamad Syafruddin, Manajemen Strategi dalam Bisnis Baru, Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 3 / Tahun II / 1999
-16-