F'GM 2000,23: 92-98
Kebutuhan Tablet Besi Ibu Hamil Untuk PencegahanAnemi
Fitrah Ernawati; dkk
KEBUTUHAN IBU HAMIL AKAN TABLET BE81 UNNKPWCEGAIWN AI(EMI Fitrah Ernawati; Yuniar Rasmaiina dan Susilowati Herman
ABSTRACT THE NEED OF IRON TABLET OF PREGNANT W E N TO PREVENT FROM ANEMlA Background: Tha prevalence of anemia imong pregnant wanen remain htgh about 51%. Many stuchs have been -done to reduce prevalence anemia among pregnant wmen, bvew the studes & not encarrage of the Dreanant women to full fill thar nee0 of Iron tablet 0b;edive: To know the knowledae of anemia and its con-nce. anemia status and the need of iron tablet of &"ant wanen wlw get anem&&lng lmm mdrnfe and those who did not get counseling Method The m d the -te~ . stucA, was Boaor MurrawlRv Cohat cbwvabon was used in the studv The srbects were pregnant wan& of &d and kird tri&er and they were grouped into two groups 4 th and~wiihold anemia counselina bv midwife durina iron W e t acbninistration. The data aathered were the need d iron tablet social mnomic, h&edge about a k i a and its consequence, hemoglobii and hematwrit Results we found a significance increase of knowledge about anemia and its consequence in the group of women with anmia counseling, but their need of iron tablet is still low about 20-30 percent in the two groups. There were 52 p m m t women with counseling group consuming the entire tablet given from midwife. However, anemia was rsmaining high 46,2 percent amwyl pregnant women with counseling group. Concluuonr Tne k n t a g e of anema after fwr montn anemia cwnse ing IS ntgn since the need d iron tablet of pregnant women is ,ow [Penel Gid Makan 2000,23: 92-98] ~
~
~
~~~
Key Words: pregnant women, iron tablet anemia
PENDAHULUAN nemi (id besi pada ibu hamil masih menjad salah satu masalah gizi utama d Indonesia. Penyebab m a anemi ini adalah kekurangan zat besi. Selama kehamilan tejadi peningkatan kebutuhan zat besi h a w r tiga kali lipat untuk pertumbuhanjanin &n kepeduan ibu hamil (1). Konsekmi anemi pa& ibu hamil dapat membarm pengaruh buruk baik terhadap kesehatan ibu maupon janinnya, keadaan ini &pat meningkatkan morbidtas lrwupun mwtrditas ibu dan anak. Hanya sedkit wanita hamil di negara berkembang seperti 13 Indonesia yang dapat memenuhi ksbutuhan zat besi selama kehamilan melalui makanan sehari-hari karma sumber utama zat besi yang mudah dserap deh tubuh ( besi heme) relatif maM harganya. Oleh karena itu program pemberian suplementasi tablet bed selama kehamilan mempakan salah satu altematif untuk mengatasi anemi. Mdalui program Gid telah didisttibusikan tablet besi kepada ibu hamil mdalui Posyandu, akan letapi prevalensi anerni masih relatif tinggi 51% (2). Faktor utama yang mempenga~hi sulitnya penulunan prevalensi anemi ini antara lain karena rendahnya cakupan disttibvsi dan kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet besi. Survei Kesehatan Rmah Tangga (2) melaporkan bahwa dstribusi taMet besi
A
sebesar 27 % &n kepatuhan ibu mengkonwmsi tablet besi sebanyak 23 %. Kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet besi setiap hari pada masa hamil memerlukan kesadaran dari ibu hamil itu sendn. Banyak pendian yang sudah dilakukan &lam upaya menurunkan prevalensi anemi, tetapi usaha tersebut Mum banyak mdibatkan kesadaran ibu harnil untuk mendapatkan dan memenuhi kebutuhan akan tablet besi dalam upaya mencegah anemi. Pemberian tablet besi yang dsertai penyuiuhan diharapkan akan membenkan dempak pa& pengetahuan ibu hamil tentang anemi yang selanjutnya akan berpengaruh pa& kebuluhan (need) akan tablet besi. Sementara itu dstribusi tablet besi yang diberikan tanpa dsectai penyuluhan dduga dampak tersebut akan h i&l kecil. Penelitian ini dlakukan untuk &ajan kebutuhan (need) ibu hamil akan tablet besi &lam upaya mmegah anmi
BAHAN DAN CARA Rancangan penslitian ini adalah kohort Obsmasiml. Dilakukan obsenrasi pendahuluan untuk mendapatkan Posyandu yang memberikan
PGM 2000.23: 92-98
Kebufuhan Tabkt Besi lbu Hamil Unhrk PencegahanAnemi
tanpa tablet besi dsertai penyuluhan dan penyuluhan deh Mdan. Dalarn memterikan penyuluhan Bidan men~gunakanbahan penyuluhan dan buku-buku pedornan penanggulangan a m i dari Departemen Kesehatan. Penelifjan ini dlakukan di Posyanduposyandu yang tedetak dlbawah Miayah kerja 4 Puskesmaa dl kotemadya Bcgor yang dpilih secara sengaja bedsarkan data dari Dinas Kesahatan Kota Bcgor yang mempunyd angka ibu hamii tartinggi. Sampal penelltian in1 edalah lbu hamll dengen umur kehamilan Msernesfer ke dua dan ke tiga yang datang ke Posyandu dl wilayah Puskesmas terpilih. Begar sampel ditetepkan dengan rumus N={Z ( l a ) + Z (1-p ))? x (SD)?x 2 )/A'. dengen ( l a ) = 95% dnn (1-p) (power) = 80%, dpilih uji satu arah, clerta .standart deviasi (SD) hemoglobin pada penelltlan tardahulu 0,8grldl den pa~bahannllai Hb setelah 3 buian yaitu 0,5 grld (A) rnaka dpemieh sampel sebesar 41. Pengujian satu arah karena diharapkan Lerjadi peningkatan nilai Hb yang disebabkan peningkatan pengetahuan. Seiaqutnya dengan memperkirakan adanya dmp out ditambah 10% dari jumlah sarnpei pehitungan sehingga diharapkan perkeiompok didapatkan 45 orang ibu hamil. kebutuhan Data yang dikurpulkan (need) ibu akan tablet hi, pmgukuran a n t h m t r i yang terdiri dari Berat B a n , Tinggi Badan , Hb, Ht, riwayat kehamilan dan pemeriksaan kehamilan dlakukan setiap bulan yaitu kunjungan 1, 2, 3 dan ke 4. Pada awal penditian dlakukan pengumpulan idenMas subjek dan keadaan soaal ekonomi Pangetahuan subjek mengmi ansmi; penyebab dan akibat anemi pada ibuhamil dikumpulkan pada kunjungan pertama dan terakhir. Pengumpulan berat badan dlakukan dengan menggunakan timbangan badan Seca, tinggi badan du i k; dmgan alat Micmtase. ~ekriksaan hemaglabin menggunakan metode Cyanmethemog lobin, hematokrit dengan menggunakan metode mikmhematokrit. Pmeriksaan kehamilan dilakukan deh bidan dengan menggunakan formulir nwayat kehamilan. Wawancara dengan menggunakan kuesioner terstruktur dlakukan untuk mendapatkan data identitas, sosial ekonomi serta data pengetahuan mengenai a m i dan konsek~ensin~a; serta pengetahuan dan kebuuhan (need) ibu tentang taMet bes~
Fitrah Emawati; dkk
Analisis statistik dilakukan untuk mengetshui perbedaan pengetahuan gid dan kebutuhan ibuhamil akan @Metbesi antara kelcfnpok yang mendapat den yang tidak mendapat panyuluhan oleh Bidan dengan uji non-parametris Mann-Whitney W~lcoxon.
HASlL DAN BAHASAN SubJek penelitian Id addah lbu-ibu hmll di wilayah kotarnactya Bogor dengan umur kehemilen trimester dua den Uga. Jumlah sublek yang rnemenuhi krltda umur kehamllan pada swal peneiitian adalah 45 subjek dari keiwnpok yang tidak mendapat penyuluhan dan 45 8ubjek dad kelompdc yang mendapat penyuluhan deh Bidan. Oleh karena bebetapa alasan, tidak semua wbjek dapat dpenksa sampai akhlr penelitian. Aiasan tersebut antara lain melahirkan prematur, pindah ~ m a h keguguran, , dan tidak bersedia dperiksa darah pada pemeriksaan berikutnya. Jumlah subjek yang ddapat sampai akhir penelitian pada kelompdc yang mendapat pnyuluhan dari Bidan sebanyak 39 orang, dan kelompok yang tidak mend& penyuluhan sebanyak 37 orang. Subjek rata -rata berusia 26 tahun. Pendidikan swek kedua kelompok relati masih rendah yaitu 10 % tidak tamat SD. 41% tamat S D (sekolah dasar), 26 % tamat SLTP, 18% tamat SLTA dan 5% sisanya pemah duduk di perguruan tinggi. Pendidikan suami subjek kedua kdwnpdc juga hampir sama yaitu sekitar 38% tarnat SLTA. Suami subjek sebagian besar bekeja sebagai bumh dan pekejaan subjek ummnya sebagai ibu rumah tanma. Pengekhuan Subjek tentang Anemi Pengatahuan subjek tentang a m i mdiputi pengetahuan rnengenai anemi, penyebab dan a k i i anemi pa& ibu hamil . Proporsi sub~ekyang mengetahui tentang a m i pa& kelcmpok yang mendapat pnyuluhan dali Bidan rnaningkat sangat bennakna (P < 0.05) dibandingkan dengan kdompok yang tidak mendapat pen~luhan.Pwbahan proporsi tecsebut dan 23 persen pada awal p d i t i a n menjadi 95 persen d akhir penelitian (Tabel 1)
PGM 2000,n 92-98 :
Kabutuhan Tablet Besi Ibu Hmil UntukPencagahanAnenti
Fitrah E M : &k
Tabel I Tingkat Pengetahurn Subjek tentang Anemi pada Bulan K e l dan K e 4 Penelitian
F'mgehhurn S u m tentang Penyebab Anemi
Tabel 2, membarikan i n f m s i mengenai proporsi subjek yang mengetahui tentang penyebab anemi pada ibu hamil pada awal dan akhir penelitian. Proporsi subjek yang mengatatan bahwa penyebab anemi karena kurang makanan sunrber zat besi dari kelompok yang mendapat penyuluhan meningkat semra befmakna (Pc0.05) dibandngkan dengan
kdompok yang tidak rnendapat penyuluhan dari kurang 5 persen menjad lsbih dari 50 persen pada bulan ke 4. Smentara itu prqMrsi W e k yang tidak mengetahui penanmi menunm c!afi 85 perssn menjadi sekir 10 persen pada keianpok yang mendapat penyuluhan, sedangkan pada keiampok yang tidak mendapat penyuluhan proporsinya sedikit meningkat dari dua p&ga jumiah subjek menjadi 70 persen (P>0,05).
Tabd 2 Sebaran Subjek yang Menpetahui tentang Penyebab Anemi pada Awd dan Akhir Penditian
m- aln (kurang makan
Beberapa jawaban yang diberikan kurang spesifik tentang penyebab anemi, kurang makan sayur dimana swek Cdak dapat niwnjelaskan jenis sayuran hijau sebagai sumber zat besi. Sayuran hijau dketahu mengahng zat besi meskipin daya serapnya rendah. Penyebab lain yang dutarakan oleh Wek seperti kurang Cdur dan terlalu lelah adalah penyebabanemi yang tidak langsung. Pengetahurn Subjdc tantang Akibal Anemi Propm W e k yang mengetahui bahwa Anemi dapat membahayakan keselarnatan ibu hamil dan
janin meningkat secara bennakna (Pc0.05) pada kelwnpok yang mendapat penyuluhan dbandngkan dengan kebmpok yang tidak nwdqml penyuluhan yaitu dari 0 persen metjadi 20 persen. Masih rendahnya pmpMsi subjek (20%) yang m t a h u i bahwa anemi &pat berpenga~hburuk bagi keselamatan ibu hamil dan janin, mungkin karena kurangnya inforrnasi tentang a m i khususnya anemi pada masa kehamilan. Dua pertiga dari sQek yang diteliti telah mengerli akibat anemi ringan seperti lemah, lesu dan sebagainya (Tebel 3).
PGM 2000,23:92-98
Kebutuhan Tablet Besi Ibu Harnil Untuk Pencegehan Anemi
Fitrah Ernawsti; dkk
Tabel 3 Sebaran Subjek yang Mengetahui tentang Akibat Aneml pada lbu Hamil pads Awal dan Akhir Penelitian
Badan lmah, lesu, pucat
Pada akhir penelitian, masih djumpai sekitar 13% subjek yang tidak mengetahui penyebab anemi dan akibatnya rneskpun telah mandapat penyuluhan, ha1 ini mungkin k a r e subjek ~ lupa akan pesanpesan yang disampaikan oleh Bidan kamna subjek hanya mengandalkan daya ingat saja tanpa a& leaflet seperti buku balik,dsb sebagai alat bantu. Hal ini sesuai dengan hasil penditian Susilowati.H.(4) mengungkapkan bahwa penyuluhan yang disertai l M e t Qpat meningkatkan pengetahuan gizi responden kareM leaflet &pat dgunakan sebagai alat bantu untuk mengingat pasan yang disampaikan melalui penyuluhan. Pengetahuan tentang anerni dan konsekuensinya pada ibu hamil mempenga~hikesadaran dan mtifasi untuk mencegah terjadnya anemi terutama pada rnasa kehamilan. Hasil penditian ini menunjukkan bahwa pemberian tablet besi dengan dsertai penyuluhan yang dilakukan oleh bidan di Posyah mampu meningkatkan pengetahuan subjek dengan cukup bermakna. Hasil penelitian ini hampir sama dengan penslitian dlakukan di Burma (5) yang menemukan bahwa penddikan gizi dapat meningkatkan pengetahwn ibu hamil dan pada akhimya dapat menurunkan prevalensi anemi.
Pengetahuan Subjek tentang Tablet Besi Pengetahuan tentang taMet besi mdiputi mgetahuan mponden mengenai manfaat tablet besi untuk ibu hamil. SuQek menyatakan bahwa manfaat tablet besi adalah agar ibu hamil menjadi sehat, Qpat mencegah perdarahan dan menjadikan janin sehat Dengan Uji Mann Whitney menunjukkan bahwa pengetahuanresponden kedua kdompok pa& awal penditian tidak bet&& bermakna (P>0.05), setelah empat bulan p e w a n n y a masih tetap tak bermakna pa& taraf 5% namun bermakna pada taraf lOoh(P=0.06). Pa& penelitian ini, suatu jawaban yang Gdak diduga muncul dari jawaban subjek yailu rnanfaat tablet besi &pat menaikkan tekanan darah. Hal ini mungkin karena subjek berasumsi bahwa tablet besi yang sering disebut dengan tablet "tambah darah" identik dengan tablet untuk "menaikkan" tekanan darah. Keadaan ini bila tidak dkoreksi akan berpengaruh pada ketaatan subjek &lam mengkonsumsi tablet besi karena ibu harnil yang tekanan darahnya sudah dnyatakan normal oieh Bidan, akan mengabaikan atau tidak mau mengkonsumsi tablet tersebut secara teratur (Tabel 4).
PGM 2000,23: 92-98
Kebutuhan Tablet Besi Ibu Hamil Unfuk PencegahanAnemi
Fitrah Emawati; dkk
Tabel 4 Tingkat Pengetahuan Subjek tentang Manfaat Tablet Besi pada Bulan Ke-1 dan Ke- 4 Penelltlan
3. Janin tumbuh sehat
Kebutuhan Tabla k i Ibu Hamil
besar Tatal 5 menunjukkan bahwa *an W e k rnenyatakan tidak bersedia untuk membeli sendiri tablet besi karena ada perasaan takut k e l i ~ . Pmporsi responden yang tarsedia mencari dan atau membdi sendiri tablet besi apabila tidak menefima lkehabisan dari Posyandu menurun. Dan data tersebut &pat dilihat bahwa kebutuhan ibu hamil akan tablet besi Udak dpanga~hi deh perubahan pengetahuan yang tejad. Hal ini mungkin disebabkan perubahan perilaku dpenga~hibanyak faktor seperti latar belakang, penddikan subjek yang
40% hanya tamal SO, lamanya keterpaparan, faktor sosial ekonmi selain tablet besi bisa ddapatkan secara cumacuma di Posyandu. Dugaan lain adalah mungkin gejala anemi yang banyak dirasakan subjek masih daiam tingkat gejala anemi ringan sepelti pucat, lesu, lmah. sehingga dianggap sebaga gejala biasa yang tidak mmbahayakan. Hal tersebut diperkuat dengan jawaban responden yakni responden tidak melakukan lindakan apa apa meskipun tidak mendapat tablet atau kehabisan taMet besi ke6ka ke Posyandu.
Tabel 5 Kebutuhan Subjek akan Tablet Besi
Cakupan Distribusi Tablet Besi
Kepatuhan SubjekMengkonsumi Tablet Besi
Didapatkan sekitar 75 persen subjek yang menerima 30 tablet sebulan. Hampir 70 persen subjek yang telah mendapat penyuluhan deh Bidan mengetahui rnanfaat tablet besi. Dalan kondisi sepelti ini kebutuhan (need) subjek akan tablet besi sangat betperan, karena apatila ibu hamil menyadari akan pentingnya tablet besi sangat diperlukan di masa kehamilan maka subjek akan mencari ke Posyandu atau membeli sendiri tablet tasi ke Apotik atau toko obat.
Dij~mpai 52% Wek dari kelompok yang mendapat penyuluhan dan 49,7 % subjek dari k e l w yang tidak mendapat penyuluhan mengkonsumsi semua taMet yang diterima. Alasan ibu tidak menghabiskan tablet pada kelmpok yang mendapat penyuluhan yaitu 20 % lupa, 13% karena bosan, 10% karena merasa tekanan darahnya sudah normal, 5% karena tidak menyukai baunya. sedangkan pada kelmpok yang tidak mendapat penyuluhan 15 % karena lupa, 10% karena bosan,
.
PGM 2MX),23:92-98
Kebutuhan Tablet Besi Ibu Hamil UntukPencegahanAnemi
20% karena merasa tekanan darahnya sudah normal, 5% karena tidak menyukai baunya. Persentase kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet pada penelilian ini lebih tinggi dari pada penelitian yang dlakukan oleh Schultink di Jakarta (6) yang menernui 36 % subjek mengkonsumsi habis tablet b s i yang diberikan.
Proporsl Anemi Subjak Dan hasil tersebut diatas dapat dilihat bahwa dampak anerni ringan gsperti l m a h dan alau lesu sudah banyak diketahui deh swek karena gejala anemi ringan sudah biasa dialami pada rnasa
Fitrah Emawati; dkk
kehamilan. Gambaran tersebut &pat dlihat dari Tabel 6 yang menunjukkan sebesar 46 persen ibu hamil mempunyai kadar Hb 7-1 1 grld. Dampak a m i yang lebih b r a t seperti anemi dapat penyebabkan perdarahan pada saat persalinan belum banyak diketahui deh subjek. Dan data yang dkumpulkan lidak dtmukan ibu hamil a m i berat dengan kadar Hb < 7 grldl. Persentase anemi tersebut dapat ditekan bila kebutuhan shjek akan taMet bwi cukup tinggi sehingga dapat mencegah tejadinya anemi karena secara fisiologi makin meningkatnya umur kehamilan tejad hemodilusi yang ditandai dengan menurunnya kadar hemobglobn dan pada akhimya akan tejadi anemi.
Tabel 6 Proporsi Anemi Subjek Kedua Kelompok Penditian pada Bulan Ke-I dan Ke-4
SARAN
- Tingkat -
-
pengetahuan sutyek yang mendapat penyuluhan oleh Bidan tentang anemi, dan konsekuensinyapada ibu hamil lebih baik dari pa& pngetahuan subjek yang tidak mendapat penyuluhan. Setelah empat kali mendapat penyuluhan, lebih dari 50 persen ibu hanil telah mengeld manfaat tablet untuk mencegahanemi . Ibu hamil yang merasakan bahwa taMet besi m p a k a n kebutuhan (need) untuk mencegah anemi sehingga bersedia mencari dan atau membdi sendiri baik pada kelompdc yang rnendapat penyuluhan maupun tidak mendapat masih rendah yaitu &tar 20-3036. Lima puluh persen sub& dari kelompdc yang mendapat penyuluhan patuh mengkonsurnsi hahs tablet besi yang dterimanya. Pada akhir penelitianproporsi anemi ibu hamil yang mendapat penyuluhan djumpai sebRsar 46 persen dan 54 persen dan kelompd; yang ti&k rnendapat penyuluhan.
- Perlu sosialisasi yang lebih efeklif oleh Petugas Kesehatan baik melalln media mauprn pada waktu kegiatan Program Kesehatan mengenai bahaya anemi selama kehamilan manfaat t d e t besi dan sumber zat besi makanan. - Perlu penelitian l&h lanjut untuk subjek dengan segmen pendidkan dan tingkat ekonomi yang lebih tinggi.
.
UCAPAN TERIMA KASlH Kami mengucapkan terima kasih yang sebesarbesamya kepada Kepala Dinas Kesehatan Kotamadya Bogor, Kepala Puskesmas Gang Kelor, Kepala Puskesmas Sindang Barang, Kepala Puskesmas Tegal Gundl, Kepala Puskesmas Wanrng Jambu. Kami juga rnengucapkan terima kasih kepada seluruh ibu hamil responden dan kader yang telah ~nernbantu selama penditian berlangsung.
PGM 2000.23: 92-98
Kebutuhan Tablet Bed Ibu Hemil Unhrk Penegahan Anemi
RUJUKAN 1. Y R Prevention and oonlrol of iron defidency in develqoing countries. Jakarta: UNICEF, 1996. 2. Depaltemen Kesehatan RI. Survey Kesehatan Rumah Tangga 1995. Jakarta: Wes RI, 1995. 3. Snedecor, G.W and W.G. Cohran. W s t i m l methods. Sixth Edtiwr. lowa Stale, USk University Press, 1978.
4.
Fitrah Emawali; &k
Herman, Susilowati. Penggunaan leaflet dalam pendidikan gizi den penga~hnya fhadap tingkat pengetahuan ibu. Penelitian Gid dan Makanan 1990,13:39-46. 5. P., Chamenlap; Dhanamita S., Kawdchit R. A WHO adlaborative study on iron supplementabon in Burma and in 'Ihru'and. Am. J. Clin. Nutr. 1988. 47: 280-297. 6. Schultink, W.; Marianne, Pall M and Rainer, G. Low compliance wifh an iron supplemenfaiion program. Am. J. Clin. Nutr. 1993.57: 139140.