KEBIJAKAN SISTEM USAHATANI BERKELANJUTAN RESPONSIF GENDER DI KABUPATEN KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH
Oleh : Wahyu Hartomo NRP: P062034204
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
ABSTRACT Hartomo, W, Gender responsive policy for sustainable farming system at Karanganyar district, Central Java. Under supervision of Santun R.P. Sitorus, Aida Vitayala S. Hubeis and Hartrisari Hardjomidjojo. Implementation of farming system in agriculture wasn’t used fully sustainable concept. It’s a fact that farmer income was very low, land productivity and quality was very poor, and gender unequality still exist in farmer livehood. This research objectives are : 1) To choose priority aspect and main variabel in sustainable cultivation system, 2) To Analize sustainability of many pettern of cultivation, 3) Identiffying the gender relation pattern based on acces and control of male and female in the agriculture resources, 4) Formulating the strategy of gender responsive policy for sustainable farming at Karanganyar district. The research used approach descriptive method by applying case study for six patterns of cultivation in existing condition at Karanganyar, based on 1) monoculture pattern for paddy, 2) secondary crop, 3) vegetable, 4) floriculture, 5) intercropping, and 6) mixed farming. Data gathering was carried out by ways of questionnaire, intervew with farmer and stake holder in six agriculture farming system at Karanganyar district with Socio Economic and Gender Analysis (SEAGA) instrument and Analytical Hierarchy Process (AHP). And the data further analyzed by SEAGA, AHP and Equity and Equality Index (IKKG). This research conclude as follows: 1) To develop sustainable agriculture cultivation which enable to social aspect and than follow with ecological aspect and economical aspect. Farmer institution is generally dominant factor in social aspect, and variety of commodities is dominant factor in ecological aspect and than productivity is dominant factor in economical aspect, 2) the pattern of sustainable cultivation was carried out by (a) Floriculture with 0,267 index, (b) Mixedfarming with 0,168 index, (c) Secondary crop and intercroping with 0,148 index, (d) vegetable with 0,139 index, and (e) Paddy with 0,131 index, 3) Acces and control of agriculture resource and cultivation activity is generally dominated of males (husband). Quantitavely this condition shown by IKKG index less than 0,50, 4) Based on the agriculture sustainable cultivation sistem at Karanganyar, we may conclude that cultivation sustainable recommendation are (a) To promote floriculture cultivation for development priority in the future, (b) To increase female acces for training and counselling activities for agriculture technology, and (c) To increase male acces for pricing, post harvest technology and marketing activities. Key word: cultivation, sustainability, gender responsive, acces, control, SEAGA, AHP, and IKKG.
ABSTRAK Hartomo, W. Kebijakan Sistem Usahatani Berkelanjutan Responsif Gender di Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah. Dibimbing oleh Santun R.P. Sitorus sebagai ketua komisi, Aida Vitayala S. Hubeis dan Hartrisari Hardjomidjojo sebagai anggota. Kebijakan sistem usahatani yang selama ini dilakukan pada umumnya belum sepenuhnya menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan, terbukti dari pendapatan petani yang masih rendah, terjadi penurunan produktivitas dan kualitas lahan. Selain itu, masih terdapat kesenjangan gender di kalangan petani. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Menentukan aspek prioritas dan variabel utama dalam sistem usahatani berkelanjutan 2). Menganalisis keberlanjutan berbagai pola usahatani, 3). Menganalisis pola relasi gender pada setiap pola usahatani, dan 4) Merumuskan arahan kebijakan sistem usahatani berkelanjutan responsif gender. Penelitian dilakukan di Kabupaten Karanganyar dengan metode deskriptif melalui studi kasus pada enam pola usahatani yang ada, yaitu: 1). Monokultur padi; 2). Monokultur palawija; 3). Monokultur sayuran, 4). Monokultur tanaman hias; 5). Tumpangsari; dan 6). Mixed farming. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara langsung dengan petani dan stakeholders yang terkait dalam sistem usahatani di Kabupaten Karanganyar menggunakan instrumen Socio Economic and Gender Analysis (SEAGA), Analytical Hierarchy Process (AHP), dan Indeks Kesetaraan dan Keadilan Gender (IKKG). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 1). Agar pengembangan sistem usahatani berkelanjutan. faktor yang paling menentukan secara berurutan adalah aspek sosial, aspek lingkungan dan aspek ekonomi. Pada aspek sosial variabel yang paling dominan adalah kelembagaan, sedangkan pada aspek lingkungan adalah variabel jenis komoditas dan pada aspek ekonomi adalah variabel produksi. 2). Pola usahatani yang paling memenuhi kriteria pembangunan berkelanjutan responsif gender secara berurutan adalah: a). Pola usahatani tanaman hias dengan bobot sebesar 0.267; b). Pola usahatani mixed farming dengan bobot sebesar 0.168; c). Pola usahatani monokultur palawija dan tumpangsari dengan bobot masing-masing sebesar 0.148; d) pola usahatani monokultur sayuran dengan bobot sebesar 0.139; dan e). Pola usahatani monokultur padi dengan bobot sebesar 0.131. 3). Akses dan kontrol laki-laki (suami) secara umum, lebih dominan baik terhadap sumberdaya maupun tahapan kegiatan pola usahatani. Kondisi ini secara kuantitatif ditunjukkan oleh nilai Indeks Keadilan Kesetaraan Gender (IKKG) yang lebih kecil dari 0.50. 4). Berdasarkan hasil analisis sistem usahatani berkelanjutan responsif gender di Kabupaten Karanganyar dapat dirumuskan arahan kebijakan sebagai berikut; 1). Dalam mengembangkan sistem usahatani perlu diprioritaskan pada pola usahatani tanaman hias dengan cara mengoptimalkan kelembagaan usahatani khususnya kelembagaan kelompok tani; penentuan jenis komoditas dan proses produksinya 2). Meningkatkan akses dan kontrol perempuan terhadap penyuluhan dan pelatihan teknologi pertanian; 3). Meningkatkan akses dan kontrol laki-laki terhadap hasil penjualan panen, pengolahan hasil panen dan pemasaran, dan 4). Meningkatkan sosialisasi pengarusutamaan gender yang ditujukan kepada petani laki-laki maupun perempuan.
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa Disertasi yang berjudul Kebijakan
Sistem
Usahatani
Berkelanjutan
Responsif
Gender
di
Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah adalah karya saya sendiri dengan arahan Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Disertasi ini.
Bogor, September 2007 Yang Menyatakan
Wahyu Hartomo NRP. P 062034204
KEBIJAKAN SISTEM USAHATANI BERKELANJUTAN RESPONSIF GENDER DI KABUPATEN KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH
Wahyu Hartomo
Disertasi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor Pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
Judul
: Kebijakan Sistem Usahatani Berkelanjutan Responsif Gender di Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah. Nama : Wahyu Hartomo NRP : P 062034204 Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL)
Disetujui: Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Santun R. P. Sitorus Ketua
Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis, M.Sc. Anggota
Dr. Ir. Hartrisari Hardjomidjojo, DEA Anggota
Diketahui:
Plh. Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Dekan Sekolah Pascasarjana IPB
Dr. Ir. Etty Riani, MS
Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS
@ Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007 Hak cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, foto kopi, mikro film dan sebagainya
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala Karunia, Rahmat dan Ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi yang berjudul “Kebijakan sistem Usahatani Berkelanjutan Responsif Gender di Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah. Disertasi ini diajukan sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan Program Doktor (S-3) pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian dan penulisan dilakukan sejak Januari 2006 sampai dengan Oktober 2006 di Kabupaten Karanganyar. Penelitian dan penulisan disertasi ini dapat berjalan lancar berkat bimbingan dan dukungan moril dari Ketua Komisi Pembimbing Prof. Dr. Ir. Santun R.P. Sitorus, dan Anggota Komisi Pembimbing Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis, M.Sc. dan
Dr. Ir.Hartrisari Hardjomidjojo, DEA, yang dengan penuh
kesabaran mengarahkan dan memberikan masukan-masukan yang konstruktif. Untuk itu Penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga. Penghargaan serta rasa terimakasih juga disampaikan kepada Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS, sebagai Ketua Program Studi serta seluruh dosen di lingkungan Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor. Penulis juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Dr. Ir. Titi Sumarti, Ec. dan Dr. Ir. Harianto atas kesediaan dan koreksinya saat menjadi penguji luar komisi berturut-turut pada ujian tertutup dan ujian terbuka. Demikian juga kepada Sdri Ririn, Suli dan Iwan
yang telah membantu kelancaran proses administrasi
selama penulis studi. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga kepada Ibu
Bupati Kabupaten Karanganyar dan Bapak
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar, Ibu Danik, Bapak
Ngadirin dan seluruh jajaran Dinas Pertanian yang telah memberikan kesempatan mengadakan penelitian di Kabupaten Karanganyar,
Sdri
Anne dan Novi yang telah membantu selama penelitian di lapangan. Atas bantuan dan dukungan serta fasilitas beliau-beliau inilah pelaksanaan penelitian memungkinkan dapat dilakukan dengan lancar. Kepada rekanrekan mahasiswa program doktor Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, khususnya mahasiswa kelas Kimpraswil penulis menyampaikan terima kasih atas segala kerjasamanya selama
mengikuti
proses
pendidikan
sehingga
akhirnya
dapat
diselesaikan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dr. Ir. Gatot Irianto dan keluarga,
Dr. Drh. Rohidin Mersyah MMA, Rini
Handayani,SE,MM, Drs. Farid Ma’ruf, MA., Dino, Budi, Gina, Thomas, SP, Vranda SP, Ahied, SP dan Abdan Bayhaqi yang membantu penulis untuk memberikan makna atas data dan informasi yang diperoleh di lapangan dan teman-teman PPL dan petani yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis menyampaikan terima kasih atas informasi dan dukungannya dalam kegiatan penelitian ini. Penulis juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada pimpinan instansi penulis di Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan, secara khusus penulis sampaikan kepada Ibu Prof. Dr. Meutia Hatta Swasono, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan yang telah berkenan menjadi penguji luar komisi pada saat ujian terbuka, Ibu Sri Rejeki Soemaryoto, SH, Bapak Dr. Yusuf Supiandi, MA, Ibu Dra. Sumarni Dawam Rahardjo, MPA, Bapak. dr. Suryadi Soeparman MPH , dan Dr. Ir. Hertomo Heroe, MM, dan penulis menyampaikan terima kasih pula kepada Dra.Soepardina MA, Dra Puspito Y, MA. Mujiati SH, dr. Soepalarto MPH, Drs. Subagyo, MA. dan dr. Heru Kasidi M.Sc., Dra. Sally Astuti Msi. atas izin dan keleluasaan untuk mengikuti program Pascasarjana IPB. Kepada orangtua penulis Almarhum ayahanda Mardjijun Sastro Rahardjo dan Almarhummah ibunda Sukarti, dan ibu Sugini, penulis
mengucapkan terima kasih karena telah menunjukkan dan mewariskan jiwa yang ulet, semangat, pantang menyerah dan disiplin, semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Kepada kakak dan adik-adik Soemardjo, Sri Wahyuningsih, Wahyu Widodo, Wahyu Untari, Wahyu Suharto dan Sri Wahyu Khori Hartati, Pratiwi, Ananda Wahyu Hadmaji Indra Pratama
Kepada isteri Srining dan Kartika Wahyu
Pramesthi penulis menyampaikan permohonan maaf yang dalam karena telah menyita waktu dan mengurangi perhatian dan kasih sayang. Akhirnya
kepada
semua
pihak
yang
telah
begitu
banyak
memberikan dukungan dan kontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Atas segala bantuan dan dukungan terbaik yang telah diberikan kepada penulis, tiada balasan yang dapat disampaikan melainkan doa tulus semoga Allah SWT membalas amal baik yang telah diberikan agar senantiasa dalam lindungan-Nya. Tiada kesempurnaan selain kesempurnaan-Nya, penulis menyadari bahwa Disertasi ini masih banyak kekurangannya. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar disertasi ini menjadi lebih baik dan bermakna.
Bogor,
September 2007 Peneliti
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kabupaten Karanganyar pada tanggal dua Maret Tahun 1957 sebagai anak ke dua dari enam bersaudara pasangan Alm. Mardjiun Sastrohardjo dan Alm.
Sukarti. Penulis
menyelesaikan
pendidikan Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) di Karanganyar dan meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada tahun 1982. Selanjutnya, penulis mendapat kesempatan menempuh jenjang pendidikan Master (S-2) di Asean Institute of Technology (AIT) Bangkok selesai pada tahun 1989. Pada tahun 2004 penulis kembali mendapat kesempatan melanjutkan studi pada jenjang Doktoral (S-3) pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor. Penulis sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sejak tahun 1983 di Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Departemen Dalam Negeri
sampai tahun 2001, kemudian pindah ke Kementerian Negara
Pemberdayaan Perempuan sampai sekarang. Pada saat ini penulis mengemban amanah sebagai Asisten Deputi 2/IV Urusan Masalah Sosial Anak Deputi Perlindungan Anak. Selama bekerja sebagai pegawai negeri sipil,
penulis
sudah
dua
kali
memperoleh
penghargaan
berupa
Satyalancana Karya Satya X (10 tahun) dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2001 dan penghargaan serupa kembali diperoleh untuk kategori Satyalancana Karya Satya XX (20 Tahun) pada tahun 2003. Pada tahun 1986, penulis menikah dengan Srining Pratiwi yang berasal dari Kabupaten Nganjuk yang juga berprofesi sebagai pegawai negeri sipil. Dari pernikahan tersebut kami dikaruniai dua orang anak lakilaki dan perempuan. Anak pertama lahir pada tahun 1987, yang kami beri nama Wahyu Hamadji Indra Pratama dan anak kedua lahir pada tahun 1995 yang bernama Kartika Wahyu Pramesthi.
DAFTAR ISI Halaman
DAFTAR TABEL.............................................................................................. DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... I.PENDAHULUAN ........................................................................................... 1.1. Latar Belakang......................................................................... 1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 1.5. Novelty ..................................................................................... 1.6. Kerangka Pikir Penelitian.........................................................
i iv iv 1 1 3 4 5 5 5
II.TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 2.1. Sistem Usahatani Berkelanjutan............................................... 2.2. Gender...................................................................................... 2.3. Gender dan Rumahtangga Pertanian....................................... 2.4. Gender dan Pembangunan Berkelanjutan ............................... 2.5. Analisis Gender ........................................................................ 2.6. Proses Hirarki Analisis.............................................................. 2.7. Analisis Kebijakan..................................................................... 2.8. Hasil Penelitian Terdahulu........................................................
8 8 14 18 20 24 26 27 28
III.METODE PENELITIAN ............................................................................... 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................... 3.2. Metode Penelitian ..................................................................... 3.3. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 3.4. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 3.5. Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 3.6. Teknik Analisis Data ................................................................. 3.6.1. Proses Hirarki Analitik (Analytical Hierarchy Process-AHP) ................................................................. 3.6.2. Analisis Gender pada Enam Pola Usahatani..................
35 35 36 37 37 38 39 39 45
IV.KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN ................................................... 4.1. Keadaan Geografis................................................................... 4.2. Penduduk dan Pemerintahan ................................................... 4.3. Pembangunan Pertanian .......................................................... 4.4. Industri dan Perdagangan ........................................................ 4.5. Kelembagaan Pertanian ...........................................................
51 51 52 53 54 56
V.HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 5.1. Aspek Prioritas dan Variabel Utama dalam Sistem Usahatani Berkelanjutan di Kabupaten Karanganyar ................................ 5.2. Analisis Keberlanjutan Enam Pola Usahatani.......................... 5.3. Analisis Gender pada Enam Pola Usahatani di Kabupaten Karanganyar .............................................................................
60 60 64 66
5.3.1. Pola usahatani monokultur padi ..................................... 66 5.3.2. Pola usahatani monokultur sayuran ............................... 80 5.3.3. Pola usahatani monokultur palawija ............................... 91 5.3.4. Pola usahatani tumpangsari ........................................... 101 5.3.5. Pola usahatani mixed farming ........................................ 112 5.3.6. Pola usahatani monokultur tanaman hias (bunga) ......... 124 5.4. Arahan Kebijakan Sistem Usahatani Berkelanjutan Responsif Gender di Kabupaten Karanganyar.......................................... 134 5.4.1. Arahan Kebijakan Umum................................................ 134 5.4.2. Kebijakan Khusus per pola usahatani ............................ 135 VI. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 137 6.1. Kesimpulan ............................................................................... 137 6.2. Saran ........................................................................................ 138 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 140 LAMPIRAN.......................................................................................................145
DAFTAR TABEL Tabel
Teks
Halaman
1. Perbedaan Seks dan Gender ................................................................... 15 2. Nama Peneliti, Waktu, Judul, Metode, dan Kesimpulan Penelitian Terdahulu yang Berhubungan dengan Topik Penelitian .......................... 30 3. Jenis dan Sumber Data Penelitian ........................................................... 37 4. Skala Banding Secara Berpasangan........................................................ 42 5. IKKG, Klasifikasi dan Simbol pola relasi laki-laki dan perempuan ........... 46 6. Definisi variabel-variabel yang digunakan untuk menentukan tingkat akses dan kontrol laki-laki dan perempuan pada setiap pola usahatani di Kabupaten Karanganyar....................................................................... 47 7. Tujuan, sumber data, parameter peubah, alat analisis, dan luaran ......... 49 8. Jumlah Kelompok Tani berdasarkan kelas/tingkat di Kabupaten Karanganyar tahun 2006 .......................................................................... 59 9. Pendapat laki-laki dan perempuan tentang alokasi penggunaan lahan, masalah yang dihadapi, solusi yang pernah/akan dilakukan, akses dan kontrol pada pola usahatani monokultur padi di Kabupaten Karanganyar....................................................................... 66 10. Akses dan kontrol laki-laki dan perempuan terhadap sumberdaya dan tahapan kegiatan usahatani monokultur padi di Kabupaten Karanganyar 69 11. IKKG pada aspek akses-kontrol laki-laki dan perempuan pada pola usahatani monokultur padi................................................................ 72 12. Formulasi arahan kebijakan berdasarkan kondisi relasi gender aspek sumberdaya usahatani padi ..................................................................... 76 13. Formulasi arahan kebijakan berdasarkan kondisi relasi gender aspek tahapan kegiatan usahatani monokultur padi........................................... 78 14. Pendapat laki-laki dan perempuan tentang alokasi penggunaan lahan, masalah yang dihadapi, solusi yang pernah/akan dilakukan, akses dan kontrol pada pola usahatani monokultur sayuran di Kabupaten Karanganyar....................................................................... 81 15. Akses dan kontrol laki-laki dan perempuan terhadap sumberdaya dan tahapan kegiatan usahatani sayuran di Kabupaten Karanganyar............ 83
16. Pola relasi gender pada aspek akses-kontrol laki-laki dan perempuan pada pola usahatani monokultur sayuran................................................. 86 17. Formulasi arahan kebijakan berdasarkan kondisi relasi gender aspek sumberdaya usahatani sayuran ............................................................... 89 18. Formulasi arahan kebijakan berdasarkan kondisi relasi gender aspek tahapan kegiatan usahatani sayuran ....................................................... 90 19. Pendapat petani laki-laki dan perempuan tentang alokasi penggunaan lahan, masalah yang dihadapi, solusi yang pernah/akan dilakukan, akses dan kontrol pada pola usahatani monokultur palawija di Kabupaten Karanganyar....................................................................... 92 20. Akses dan kontrol laki-laki dan perempuan terhadap sumberdaya dan tahapan kegiatan usahatani palawija di Kabupaten Karanganyar............ 93 21. Pola Relasi gender pada aspek akses-kontrol laki-laki dan perempuan pada pola usahatani Monokultur Palawija............................. 95 22. Formulasi arahan kebijakan berdasarkan kondisi relasi gender aspek sumberdaya usahatani palawija..................................................... 99 23. Formulasi arahan kebijakan berdasarkan kondisi relasi gender aspek tahapan kegiatan usahatani palawija............................................. 100 24. Pendapat laki-laki dan perempuan tentang alokasi penggunaan lahan, masalah yang dihadapi, solusi yang pernah/akan dilakukan, akses dan kontrol pada pola usahatani tumpangsari di Kabupaten Karanganyar....................................................................... 102 25. Akses dan kontrol laki-laki dan perempuan terhadap sumberdaya dan tahapan kegiatan usahatani tumpangsari di Kabupaten Karanganyar..... 105 26. Pola Relasi gender pada aspek akses-kontrol laki-laki dan perempuan pada pola usahatani tumpangsari ............................................................ 107 27. Formulasi arahan kebijakan berdasarkan kondisi relasi gender aspek sumberdaya usahatani tumpangsari.............................................. 110 28. Formulasi arahan kebijakan berdasarkan kondisi relasi gender aspek tahapan kegiatan usahatani tumpangsari ...................................... 111 29. Pendapat laki-laki dan perempuan tentang alokasi penggunaan lahan, masalah yang dihadapi, solusi yang pernah/akan dilakukan, akses dan kontrol pada pola usahatani mixed farming di Kabupaten Karanganyar....................................................................... 113 30. Akses dan kontrol laki-laki dan perempuan terhadap sumberdaya dan tahapan kegiatan usahatani mixed farming di Kabupaten Karanganyar .. 116
ii
31. Pola Relasi gender pada aspek akses-kontrol laki-laki dan perempuan pada pola usahatani mixed farming.......................................................... 118 32. Formulasi arahan kebijakan berdasarkan kondisi relasi gender aspek sumberdaya usahatani mixed farming...................................................... 121 33. Formulasi arahan kebijakan berdasarkan kondisi relasi gender aspek tahapan kegiatan usahatani mixed farming ................................... 122 34. Pendapat laki-laki dan perempuan tentang alokasi penggunaan lahan, masalah yang dihadapi, solusi yang pernah/akan dilakukan, akses dan kontrol pada pola usahatani monokultur tanaman hias di Kabupaten Karanganyar....................................................................... 124 35. Akses dan kontrol laki-laki dan perempuan terhadap sumberdaya pada pola usahatani monokultur tanaman hias di Kabupaten Karanganyar .... 126 36. Pola Relasi gender pada aspek akses-kontrol laki-laki dan perempuan pada pola usahatani tanaman hias........................................................... 129 37. Formulasi arahan kebijakan berdasarkan kondisi relasi gender aspek sumberdaya usahatani tanaman hias ............................................ 132 38. Formulasi arahan kebijakan berdasarkan kondisi relasi gender aspek tahapan kegiatan usahatani tanaman hias .................................... 132
iii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Teks
Halaman
1. Kerangka pikir penelitian kebijakan sistem usahatani berkelanjutan responsif gender.......................................................................................
7
2. Lingkup pembangunan sistem agribisnis ................................................. 14 3. Peta Lokasi Penelitian .............................................................................. 35 4. Struktur hirarki sistem usahatani berkelanjutan di Kabupaten Karanganyar ............................................................................................. 44 5. Persentase Lahan Kering dan Lahan Sawah di Kabupaten Karanganyar Tahun 2005......................................................................... 51 6. Persentase Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Irigasi di Kabupaten Karanganyar Tahun 2005................................................... 52 7. Persentase Lahan Kering Menurut Penggunaannya di Kabupaten Karanganyar Tahun 2005......................................................................... 52 8. Bagan susunan organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar ............................................................................................. 58 9. Bangunan model (model building) sistem usahatani berkelanjutan di Kabupaten Karanganyar....................................................................... 61 10. Bobot tingkat keberlanjutan sistem usahatani untuk setiap pola usahatani di Kabupaten Karanganyar ...................................................... 65 11. Pemetaan relasi gender pada pola usahatani monokultur padi aspek sumberdaya.............................................................................................. 75 12. Pemetaan relasi gender pada pola usahatani monokultur padi aspek tahapan kegiatan ...................................................................................... 75 13. Pemetaan kebijakan berdasarkan relasi gender pada pola usahatani monokultur padi ........................................................................................ 80 14. Pemetaan relasi gender pada pola usahatani monokulur sayuran aspek sumberdaya ................................................................................... 87 15. Pemetaan relasi gender pada pola usahatani monokultur sayuran aspek tahapan kegiatan ........................................................................... 88
16. Pemetaan kebijakan berdasarkan relasi gender pada pola usahatani monokultur sayuran .................................................................................. 91 17. Pemetaan relasi gender pada pola usahatani monokultur palawija aspek sumberdaya ................................................................................... 97 18. Pemetaan relasi gender pada pola usahatani monokultur palawija aspek tahapan kegiatan ........................................................................... 98 19. Pemetaan kebijakan berdasarkan relasi gender pada pola usahatani monokultur palawija.................................................................................. 101 20. Pemetaan relasi gender pada pola usahatani tumpangsari aspek sumberdaya ................................................................................... 108 21. Pemetaan relasi gender pada pola usahatani tumpangsari aspek tahapan kegiatan ........................................................................... 109 22. Pemetaan kebijakan berdasarkan relasi gender pada pola usahatani tumpangsari ............................................................................. 112 23. Pemetaan relasi gender pada pola usahatani mixed farming aspek sumberdaya ................................................................................... 119 24. Pemetaan relasi gender pada pola usahatani mixed farming aspek tahapan kegiatan ........................................................................... 120 25. Pemetaan kebijakan berdasarkan relasi gender pada pola usahatani mixed farming .......................................................................... 123 26. Pemetaan relasi gender pada pola usahatani tanaman hias aspek sumberdaya ................................................................................... 130 27. Pemetaan relasi gender pada pola usahatani tanaman hias aspek tahapan kegiatan ........................................................................... 131 28. Pemetaan kebijakan berdasarkan relasi gender pada pola usahatani tanaman hias ........................................................................... 134
v
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Teks
Halaman
1. Kuesioner AHP......................................................................................... 145 2. Kuesioner Sosial Ekonomi Petani ............................................................ 150 3. Daftar Pertanyaan FGD di Kelompok Tani (Instrumen SEAGA) .............. 157 4. Rekapitulasi Hasil FGD ............................................................................ 159 5. Indeks Keadilan dan Kesetaraan Gender ................................................ 165 6. Hasil AHP ................................................................................................. 180
vi