REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362
MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123
KAMIS, 7 OKTOBER 2010
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXV No. 8514 TERBIT 28 Halaman
www.bisnis.com
INDEKS SAHAM 6 Oktober 2010
IHSG: 3,603.40 ▲ 11.71 (0.33%) BISNIS-27: 325.33 ▲ 1.33 (0.41%) Hang Seng: 22,880.41 ▲ 241.27 (1.07%) KLSE: 1,479.61 ▲ 7.42 (0.50%)
Nikkei: 9,691.43 ▲ 172.67 (1.81%) STI: 3,190.07 ▲ 27.71 (0.88%) DJIA*): 10,944.72 ▲ 193.45 (1.80%) FTSE*): 5,635.76 ▲ 79.79 (1.44%)
Keterangan: *) Posisi tanggal 5 Oktober 2010
JBA-25
IHSG
31.507,91
32.404,20
3.501,30
3.603,40
LQ45
BISNIS-27
651,93
673,05
316,37
325,33
30/9
01/10 04/10 05/10 06/10
KURS TENGAH VALAS
Euro/Rp US$/Rp
6 Oktober 2010
EUR: 12,340.07 ▲ 132.31 (1.08%) GBP: 14,195.90 ▲ 55.95 (0.40%) HKD: 1,150.28 ▼ 2.86 (0.25%) JPY (100): 10,727.50 ▲ 10.57 (0.10%)
SGD: 6,805.15 ▲ 14.48 (0.21%) USD: 8,922.00 ▼ 25.00 (0.28%) AUD: 8,653.92 ▲ 6.97 (0.08%) THB: 297.22 ▲ 1.20 (0.41%)
Kurs Bea Masuk 4—10 Okt. 2010, Rp8.934,00/US$
12.340,07
12.138,95
8.924,00
8.922,00
30/9 01/10 04/10 05/10 06/10
Kebijakan BI dianggap represif Ketentuan uji kelayakan dan kepatutan sedang direvisi OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
TARGET 1.600 UNIT: CEO PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation Tbk Suparno Djasmin menjawab pertanyaan dalam sebuah acara di Jakarta, belum lama ini. Di tengah penjualan mobil yang berada pada titik terendah pada September 2010, perusahaan tersebut menargetkan penjualan New Terios sebanyak 1.600 unit per bulan.
JAKARTA: Arah kebijakan Bank Indonesia saat ini dinilai terlalu represif dalam mengintervensi industri perbankan menyusul berbagai ketentuan baru yang makin rigid dan mengganggu terbentuknya sebuah mekanisme pasar.
• Di titik terendah hal. 7
NAVIGASI Pidana korupsi: Dari 964 kasus dugaan tindak pidana korupsi sepanjang 5 tahun terakhir, baru 25,52% yang diputus pengadilan. (Hal. 2)
Kerja sama Trans-Pasifik: Malaysia akan bergabung memimpin perundingan Kerja sama Trans-Pasifik yang dinilai menjadi kendaraan AS untuk bersaing dengan China dan Eropa. (Hal. 3)
Rasio modal bank: Bank Indonesia mengisyaratkan akan menaikkan rasio kecukupan modal minimal. (Hal. 4)
Sepatu asal China: Produk alas kaki dari China mendominasi pasar domestik selama Januari—Agustus. (Hal. 5)
Lembaga penyiaran: Sejumlah stasiun televisi melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Kode Etik Jurnalistik. (Hal. 6) Pasar mobil:
TAJUK e depan keputusan pembatalan kunjungan kenegaraan secara mendadak hendaknya dihindari agar tidak merugikan hubungan bilateral Indonesia dengan negaranegara sahabat. (Hal. 11)
K
Penjualan mobil pada September berada di titik terendah. (Hal. 7)
Kasus pailit: Pengadilan Niaga Jakpus mengabulkan permohonan pailit terhadap PT Lumbung Mustika Perkasa. (Hal. 9)
Ekspansi Harum: PT Harum Energy Tbk memiliki dana total US$236 juta untuk membiayai ekspansinya hingga 2012. (Hal. f1)
Manajer investasi: Bapepam-LK akhirnya mencabut tiga izin perusahaan manajer investasi. (Hal. f2) Transaksi multilateral BBJ: Volume transaksi multilateral di BBJ per September 2010 hanya mencapai 9%. (Hal. f8)
Proyek energi: Asosiasi Kontraktor Indonesia berharap bisa menggarap proyek di sektor energi lebih banyak lagi. (Hal. i1)
Usaha kehutanan: Pengusaha diminta tidak khawatir soal izin pengusahaan hutan terkait dengan letter of intent antara Pemerintah Indonesia dan Norwegia. (Hal. i2)
Frekuensi radio: Pemerintah akan izinkan penggunaan pita frekuensi radio 300 MHz oleh sistem komunikasi radio konvensional. (Hal. i3)
Sewa pesawat: AeroCentury Corp mengambil alih dua unit Fokker 50 miliknya yang disewa Riau Airlines. (Hal. i4)
Freight batu bara: Ongkos angkut (freight) ekspor batu bara dari Indonesia ke China menggunakan kapal curah kering berbendera Merah Putih terus merosot. (Hal. i5)
Eceran:
Rp5.900 E-MAIL:
[email protected] [email protected] [email protected]
Hal itu mengemuka pada seminar bertema Pengawasan Perbankan dan Masa Depan Perbankan Indonesia dalam rangkaian Banking Efficiency Award 2010 dan peluncuran buku Bisnis Indonesia Banking Watch 2010-2011 yang digelar Bisnis, kemarin. Komisaris PT Bank Permata Tbk Tony Prasetiantono mengutarakan kebijakan moneter yang ditempuh BI saat ini cukup represif, seperti pascaberakhirnya great depression 1930-an, di mana regulasi yang dibuat terlalu rigid dan sangat membatasi pasar. “Saking prudent-nya kita masuk kembali kepada financial repression. Era financial repression itu setelah great depression. Kebijakan dibuat rigid dan represif. Semua hal diatur untuk mengintervensi pasar. Ini merisaukan perbankan,” ujarnya. Great depression atau depresi besar terjadi pada 1929-1936, di mana terjadi depresi ekonomi pada dekade sebelum perang dunia II. Kondisi itu dimulai dengan jatuhnya harga saham di Amerika Serikat pada 4 September 1929 yang kemudian disebut Black Tuesday. Pascakrisis tersebut, bank sentral AS membuat kebijakan yang cukup ketat, baik dari peredaran likuiditas hingga cara bank sentral melakukan transaksi keuangan dan mengambil keuntungan. Situasi itu mengakibatkan pasar keuangan sangat dikendalikan. Menurut Tony, beberapa kebijakan BI seperti pembatasan bunga deposito, pengumuman bunga dasar kredit (prime lending rate) hingga menaikkan rasio giro wajib minimum (GWM) menandakan kebijakan bank sentral kembali seperti era represi finansial. “Hal itu justru akan membuat pasar keuangan susah berkembang dari seharusnya bank melakukan financial deepening [pendalaman pasar],” katanya. Pendapat senada disampaikan Ketua Perbanas Sigit Pramono. Menurut dia, kebijakan bank sentral menuai kritik, karena mengirimkan ‘mixed signal’ ke pasar
nkir Kritik bank sentral pada ba
BI, maju kena mundur kena
Niat Bank Indonesia untuk menata regulasi perbankan tentu baik, diantaranya apa yang telah dan akan dilakukan dalam beberapa bulan terakhir. Namun, niat baik saja belum tentu menyenangkan, terutama bank-bank yang akan diatur. Salah satu isu sensitif adalah rencana mewajibkan bank untuk mengumumkan bunga dasar kredit. Hal ini dianggap oleh industri perbankan sebagai sebuah upaya intervensi pasar yang berlebihan. Padahal, maksud bank sentral adalah membuat bank lebih terbuka dalam menetapkan bunga, setelah sekian lama
upaya mereka melakukan persuasi agar bunga kredit turun tak digubris. Di sisi lain, keberanian bankir mengkritik bank sentral juga merupakan kemajuan. Selama ini, perbankan relatif penurut dan menempatkan BI sebagai regulator yang sangat berwibawa.
nansial represi fi n a k u k la Me yak rlalu ban dengan te r mengatu kuan kan perla Memberi agi fit & proper b istimewa asing kir n a b t s te rhadap ermisif te asing p lu a rl e T r a investo masukny
“Saking prudent-nya kita masuk kembali kepada financial repression. Kebijakan ini dibuat rigid dan represif. Ini merisaukan perbankan.”
Uji kelayakan
Tony Prasetiantono,
Komisaris Bank Permata
“Kebijakan BI akhir-akhir ini banyak menuai kritik, karena terlalu merespons tekanan pasar jangka pendek atau akibat tekanan politik.” Sigit Pramono,
Ketua Perbanas & Komisaris BCA
Sumber: Diolah, 2010
dengan merespons fenomena BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO BISNIS/HTR/ADI PURDIYANTO ekonomi yang terjadi dalam jangka pendek. “Kebijakan mundur ke era sebelum deregulasi 1983. Dalam beberapa kebijakan BI akhir-akhir ini banyak menuai kritik, karena terlalu merespons pentingan tekanan pasar jangka pendek makro dan mikro perbankan. Pada Agustus 2009, BI mendoatau akibat tekanan politik,” rong perbankan untuk membuat jelasnya. Dia menyebut sinyal kebijakan kesepakatan menurunkan bunga salah itu berupa penerbitan atur- deposito agar bunga kredit ikut an rasio dana terhadap kredit turun. Kemudian ada 14 bank (loan to deposit ratio/LDR) yang papan atas membuat kesepakatdikaitkan dengan GWM untuk an bunga deposito 50 basis poin mendorong intermediasi, tetapi di atas BI Rate. Bank akan terkekemudian BI menaikkan GWM na sanksi jika tak menaati aturan itu. primer. Sayangnya, aturan itu masih Selain itu, tambahnya, kebijakan bank sentral yang mengatur belum mampu mendorong penumargin bank dan kewajiban bank runan suku bunga kredit. Bahmengumumkan bunga dasar kre- kan, rentang terhadap bunga dadit adalah bentuk intervensi pa- na makin menjauh, sehingga bank sentral berencana menekan sar. Menanggapi hal tersebut, De- margin bunga bersih dan memputi Gubernur BI Muliaman Ha- inta bank mengumumkan bunga dad mengatakan masing-masing dasar kredit. Sigit menyampaikan perbankkebijakan bank sentral punya tujuan berbeda. Namun, secara ke- an saat ini cenderung selalu diseluruhan kebijakan itu diharap- persalahkan dengan munculnya kan dapat mengakomodasi ke- sejumlah opini bahwa kredit
jadi rentenir, karena suku bunga yang ditawarkan lebih tinggi. Bahkan, sambungnya, biaya administrasi yang dibebankan pada tabungan nasabah bisa menggerus pokok simpanan jika tidak ditambah dana. “Nggak bisa kebijakan moneter itu disebut represi finansial. Nggak bisa kalau NIM [margin bunga bersih] di atas 5%. Bunga kredit luar biasa tingginya. Kami justru meminta BI tekan bank, injak kakinya. Sektor riil lesu, tetapi gaji dan bonus bankir naik terus,” tegasnya.
bank sulit didapat dan bunga kredit terlalu tinggi. Padahal, lanjutnya, dunia memang masih lesu. Dia menjelaskan masih lemahnya kondisi sektor riil bisa dilihat dari perlambatan penyerapan plafon kredit yang diberikan kepada pelaku usaha, di mana kredit yang belum dicairkan saat ini mencapai Rp480 triliun. “Perbankan dalam kondisi sehat dan bisa untuk menyalurkan kredit. Bank cenderung selalu disalahkan, karena dianggap enggan mengucurkan kredit dan bunga kredit dinilai masih tinggi. Banyak persoalan justru ada di sektor riil sendiri,” katanya. Sebaliknya, Hendrawan Supratikno menentang pernyataan Sigit dan Tony. Menurut dia, perbankan saat ini sudah bermetamorfosis men-
Pada kesempatan tersebut, desakan kepada bank sentral dalam melakukan pembenahan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) mengemuka, guna mengantisipasi masuknya pengurus dan pemilik bank yang berkelakuan buruk. Tony mengutarakan uji kepatutan dan kelayakan itu digunakan untuk memastikan pengurus dan pemilik bank memiliki integritas. Namun, sambungnya, ujian dilakukan seketat apapun masih ada saja pengurus bank berkelakuan buruk lolos. Sigit menilai proses fit and proper test yang dilakukan bank sentral kadang tidak adil bagi bankir lokal dibandingkan dengan bankir asing. Pasalnya, bankir lokal terkadang memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan bankir asing. “Padahal, kalau dilihat bankir asing itu lebih sulit meminta pertanggungjawabannya. Kalau bankir lokal kan disini saja tidak ke mana-mana. Ini yang juga perlu dibenahi,” katanya. Muliaman sempat menyampaikan bahwa bank sentral tengah merevisi ketentuan fit and proper test agar lebih teliti dalam menilai calon pengurus dan calon pemilik bank. “Intinya untuk kami bisa lebih teliti lagi data dan dokumentasi lebih baik. Ada beberapa persyaratan juga buat bankir asing. Kami minta dukungan dari otoritas di sana untuk membuat clear segala macam. Ada beberapa tambahan, detailnya nanti,” katanya. (02/05) (
[email protected])
Jamsostek siap borong saham BNI Rp500 miliar OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Setelah gagal membeli PT Bank Bukopin Tbk, PT Jamsostek siap membelanjakan dananya dengan menyerap penawaran saham terbatas (rights issue) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) hingga Rp500 miliar. Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga mengatakan pihaknya siap menyerap rights issue BNI dan mengalokasikan dana sekitar Rp500 miliar. “Itu [dengan Bukopin] saya anggap berkah karena akan ada alokasi langsung untuk substansi lain. Di sisi lain, perseroan bisa saja membeli subdebt [obligasi subordinasi] atau investasi ke tempat lain,” katanya di sela-sela acara penganugerahan penghargaan Banking Efficiency Award 2010, di Jakarta kemarin. Semula, kata Hotbonar, Jamsostek bersaing dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) un-
tuk mengakuisisi Bank Bukopin. Namun, Menteri BUMN Mustafa Abubakar memberikan persetujuan kepada BRI untuk membeli saham Bukopin dengan pertimbangan masih dalam satu koridor bisnis, dan meminta Jamsostek mundur dari rencana membeli saham Bukopin. “Jadi kalau kami minta izin pemegang saham dan ternyata pemegang saham punya pemikiran lebih baik, artinya bukan di core Jamsostek. Hal itu diberitakan kepada kami, ya kami akan terima dengan legowo,” ujarnya. Namun, Hotbonar mengatakan hingga saat ini belum mendapatkan jawaban resmi dari pemegang saham sehingga pihaknya memutuskan untuk melakukan pengkajian kembali. “Tampaknya kami harus mengambil alternatif lain yang kami persiapkan dalam rencana darurat. Tetapi akan mengikuti prosedur sebagaimana mestinya,” katanya.
Pada acara yang sama, Hotbonar juga terlihat bertemu dan melakukan pembicaraan serius dengan President dan CEO PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, untuk menjajaki kerja sama investasi Jamsostek di perusahaan penerbangan pelat merah itu. “Jamsostek harus siap menyerap IPO [Garuda] dong,” katanya, tanpa memerinci isi pembicaraan yang berlangsung di antara keduanya.
Sinergi BUMN Rencana Jamsostek tersebut merupakan strategi value creation dan wealth creation melalui restrukturisasi BUMN, dengan pendanaan dari investor asuransi BUMN. Seperti tertuang dalam sebuah kajian dari Kementerian BUMN yang diperoleh Bisnis, terungkap bahwa hal tersebut merupakan langkah sinergi menuju BUMN sebagai national reserve. Perusahaan asuransi dan dana pensiun BUMN didorong untuk
menanamkan dananya di BUMN lewat pembelian instrumen keuangan lewat pasar modal seperti saham dan obligasi, guna menopang ekspansi BUMN. Keuntungan yang diperoleh asuransi sosial dan dana pensiun BUMN akan diteruskan kepada peserta, agar semua pihak bisa mendapatkan keuntungan yang optimal. Hotbonar menyatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan menjalin kerja sama dengan Bank Bukopin dalam bentuk lain. “Kami harapkan manajemen Bukopin dan pemegang sahamnya juga bisa sama-sama legowo kalau kerja sama dengan Bukopin tetap kami realisasikan, seperti penempatan deposito dan cash management.”
Harga saham BNI kemarin ditutup menguat 2,65% menjadi Rp3.875 dibandingkan dengan hari sebelumnya senilai Rp3.775 yang menjadikannya berkapitalisasi pasar Rp59,18 triliun. Dia juga mengungkapkan Jamsostek batal meluncurkan Jamsostek Investment Company (JIC) pada tahun ini dan akan diluncurkan pada awal tahun depan. Hotbonar mengatakan pembentukan JIC hasil kerja sama dengan investor Timur Tengah tidak dapat dilakukan pada tahun ini karena ada hambatan proses. (02/07/GUNG PANGGODO S.) (hendri.
[email protected])
FINANSIAL
4 BBTN
BBNI
1.900
BJBR 3.875
30 1.820 30/09
1/10
1.610 100
3.675 4/10
5/10
6/10
BBKP
30/09
1/10
5/10
6/10
PNIN 740
AMAG 550
-20 1.560
4/10
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
30/09
1/10
5/10
6/10
134
5/ 1 5/10
6/ 1 6/10
30/09
125 1/10
4/10
5/10
99
-2
420
24/ 12 26/1/10 12 30/ 12 30/09 4/10
VRNA 198
-40 730
4/10
PNLF
6/10
30/09
1 183
1/10
4/10
5/10
6/10
30/09
98 1/10
4/10
5/10
6/10
30/09
1/10
4/10
5/10
6/10
MEDIASI BNI Syariah pacu kredit JAKARTA: PT Bank BNI Syariah menargetkan pembiayaan sebesar Rp3,7 triliun pada akhir tahun ini. Direktur Utama BNI Syariah Rizqullah mengatakan hingga Juli 2010 pihaknya telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp3,2 triliun. Sebanyak 60% di antaranya disalurkan ke segmen konsumer dan 40% untuk pembiayaan modal kerja dan investasi usaha kecil menengah (UKM). "Ada pertumbuhan pembiayaan, tapi pada 3 bulan terakhir tidak terlalu signifikan karena baru saja disapih selama 3 bulan. Kami masih lakukan pembenahan internal termasuk infrastruktur, sarana, dan prasarana," ujarnya, pekan ini. Dia menyatakan pihaknya akan kembali gencar melakukan ekspansi penyaluran kredit pada 2011. Saat spin off pertengahan tahun lalu, ujarnya, perusahaan mencatatkan aset Rp5 triliun. Saat ini, aset BNI Syariah bertambah sebesar Rp1 triliun menjadi Rp6 triliun. (BISNIS/02)
PREMI AXA MANDIRI: President Director Axa Mandiri Albertus Wiroyo (kedua kiri) bersama Director of Sales Kuki Kadarisman (kiri) berbincang dengan peserta pelatihan di Bancassurance Academy Axa Mandiri di Jakarta, kemarin. Axa Mandiri Financial Service (AMFS) memberikan training bancassurance secara intensif kepada para financial advisor. Pada September 2010, AMFS meraih premi sebesar Rp1,54 triliun. BISNIS/RAHMATULLAH
Kredit BMT Ventura tumbuh JAKARTA: PT Permodalan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Ventura menargetkan pembiayaan sebesar Rp84 miliar ke sektor mikro pada tahun ini. Perseroan masih harus menambah pembiayaan sebesar Rp30 miliar pada triwulan IV 2010 untuk mencapai target. Saad Suharto Amjat, CEO PT Permodalan BMT Ventura, mengatakan target pembiayaan tersebut akan disalurkan kepada 3.000 pengusaha mikro dengan besaran kredit Rp3 juta per debitur. Dia mengaku optimistis target pembiayaan tersebut akan terserap sepenuhnya mengingat masih banyak usaha mikro yang belum mendapat akses kredit. “Sejumlah 40 juta usaha mikro atau sama dengan 99% dari total pengusaha mikro hingga saat ini belum mendapatkan akses kredit,” katanya, pekan ini. (BISNIS/02/07)
Bank siap bayar fee OJK JAKARTA: Persatuan Bank-Bank Nasional (Perbanas) tidak keberatan atas pembebanan fee pengawasan yang akan dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ketua Perbanas, Sigit Pramono, mengatakan siap membayar dengan mengacu ke besaran fee yang telah disepakati. “Kami akan ikuti keputusan politis mengenai OJK nantinya, tapi kami [Perbanas] harus disertakan dalam menentukan besaran fee yang akan dibayar nantinya,” katanya, kemarin Pembentukan OJK, katanya, sudah menjadi keharusan sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan Undang-Undang BI. Sehingga, Sigit menilai sudah tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi terkait dengan keberadaan lembaga pengawas perbankan ini. (BISNIS/02/07)
Rasio modal bank ditingkatkan BI siapkan aturan untuk antisipasi krisis OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia
Kalibrasi kerangka permodalan perbankan berdasarkan Basel III (%)
JAKARTA: Bank Indonesia mengisyaratkan akan menaikkan rasio kecukupan modal minimal guna menjaga kemampuan perbankan menyerap risiko guncangan perekonomian seperti rumusan dalam ketentuan baru Basel III. Oleh karena itu, BI meminta kalangan bankir mulai memupuk permodalan sedari sekarang saat kondisi perekonomian nasional membaik, sehingga dalam situasi terburuk bank jauh lebih siap. Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan krisis ekonomi sudah menjadi siklus yang bakal terjadi kembali. Namun, tak bisa dipastikan kapan krisis tersebut akan datang kembali. “Sekarang ini waktu yang pas untuk melakukan sesutu yang fundamental karena krisis itu kan suatu siklus ekonomi, ada
Uraian
Modal dasar Tier I
Rasio minimum modal
4,5
Pencadangan konservatif
2,5
Rasio minimum ditambah pencadangan konservatif
7,0
Rentang rasio pencadangan dalam situas krisis
0-2,5
Total modal
6
8
8,5
10,5
Sumber: Bank Indonesia
BISNIS/TUTUN PURNAMA
boom ada bass. Kuncinya jika keadaan sedang baik saatnya memupuk modal,” ujarnya seusai seminar bertema Pengawasan Perbankan dan Masa Depan Perbankan Indonesia yang digelar Bisnis, kemarin. Menurut dia, permodalan dan likuiditas adalah unsur terpenting dalam industri perbankan. Likuiditas lebih mencerminkan kemampuan shock jangka pendek, sedangkan modal untuk kebutuhan yang lebih struktural. Sehingga, sambungnya, revisi ketentuan rasio kecukupan modal (capital adequecy ratio/CAR) adalah salah satu upaya BI untuk
mendorong kemampuan perbankan menyerap risiko.
Aturan baru “Jadi sorotan kami untuk masa mendatang mengenai permodalan. Jadi kemungkinan ada perubahan dalam aturan modal iya. Mungkin nanti sekalian akan [dirilis] dalam API [Arsitektur Perbankan Indonesia],” katanya. Muliaman menyampaikan saat ini ketentuan rasio permodalan Basel III sudah perhitungannya. Rencananya, ungkapnya, bank sentral juga akan meratifikasi ketentuan tersebut, meskipun tidak
harus sekarang. “Di materi saya ada persentase common equity yang disetujui di sana. Tapi kami belum akan meratifikasinya. Nantilah kami akan ikuti dulu, jadinya seperti apa.” Berdasarkan ketentuan Basel III akan ada empat elemen perhitungan rasio permodalan. Pertama, basis modal berkualitas dengan menekankan peningkatan porsi modal pada tier I dan penyederhanaan tier II. Kedua, peningkatan cakupan risiko dengan memperhitungkan counterparty risiko kredit. Ketiga, perubahan formulasi rasio nonrisk yaitu leverage ratio. Keempat, pengukuran permodalan yang terkait kerangka permodalan yang bersifat countercyclical. Dengan perhitungan itu rasio modal minimal bank bisa mencapai 10,5%, lebih besar dari ketentuan Basel II yang minimal 8%. Dirut Bank Panin Rostian Syamsudin tak mempermasalahkan adanya peningkatan CAR karena karena hal itu lebih relevan dan sesuai dengan tingkat ekspansi perbankan. Bahkan dia menyarankan rasio permodalan itu ditingkatkan menjadi 12%.
“Kalau sekarang batasan minimal itu 8%, saya kira ditingkatkan menjadi 12% tidak masalah. Karena asumsi CAR yang nyaman itu memang berada di level tersebut, tetapi peningkatan tentu perlu dilakukan secara bertahap,” ujarnya. Menurut dia, peningkatan rasio permodalan diperlukan untuk bantalan perbankan jika menghadapi situasi terburuk, selain itu modal juga bisa digunakan ekspansi usaha industri terkait. Muliaman menambahkan bahwa saat ini belum bisa dipastikan kapan kondisi ekonomi di Eropa dan Amerika akan membaik. Namun, sambungnya, pada saat kondisi ekonomi nasional tidak terkena dampak terlalu parah, sebaiknya pelaku usaha mendorong ekspansi usaha. “Krisis ini kan kondisi ekonomi global dan kami tidak tahu kapan situasi di Eropa dan Amerika akan clear. Ketika nanti akan clear, kan arus capital bisa berubah lagi. Nah, waktunya ini tidak banyak untuk melakukan hal fundamental. Apakah teknologi informasi atau didik orang, macammacam,” tambahnya. (02/07) (
[email protected])
Tujuh bank raih Banking Efficiency Award 2010 BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Bisnis Indonesia memberikan penghargaan Banking Efficiency Award 2010 kepada tujuh bank yang dinilai efisien dalam melakukan manajerial, operasional, efisiensi skala usaha dan efisiensi teknikal. Berdasarkan analisis Bisnis Indonesia Intelligence Unit (BIIU) sebanyak tujuh bank tersebut berhasil menyingkirkan 114 bank lainnya. Ketujuh bank itu, PT Bank Panin Tbk, PT Bank UOB Indonesia, Bank of China Ltd, Deutsche Bank AG, Standard Chartered Bank, The Bank of Tokyo Mitsubishi Ufj Ltd, dan PT Bank Syariah Mandiri.
“Ketujuh bank ini berhasil meraih nilai optimum yaitu skala 1 untuk berbagai sudut pandang efisiensi, yaitu efisiensi manajerial, efisiensi skala usaha dan efisiensi teknis,” kata Kepala BIIU Rofikoh Rokhim dalam penganugerahan tersebut, kemarin. BIIU melakukan penyaringan kinerja terhadap semua bank dan untuk saringan pertama adalah bank yang diikutsertakan sebagai nominator adalah bank yang memiliki kinerja positif, posisi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) minimum 12% dan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kurang dari 5%. Selain itu, rasio kredit terhadap dana di atas 50% dan biaya opera-
sional terhadap pendapatan operasional (BOPO) diperkecualikan untuk bank yang memiliki BOPO pada posisi kuartil tertinggi dan lower control limit untuk batas bawah sebagai outlier. Dalam saringan pertama lolos 70 bank. Kemudian dihitung berdasarkan ekonometrik cost frontier analisys dengan metode data envelope analysis serta pendekatan fungsi intermediasi bank. Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman Darmansyah Hadad menilai partisipasi media massa dengan memberikan penganugerahan kepada perbankan merupakan hal positif dan merupakan bagian dari pengawasan selain dilakukan bank sentral.
“Penganugerahan seperti ini justru membantu dalam melakukan pengawasan kepada bank karena bank akan berlomba-lomba agar lebih efisien. Award seperti ini juga penting untuk jualan kepada nasabah dengan dipasang di kantornya,” ujarnya. Selain itu, sambungnya, penganugerahan tersebut bisa menjadi bagian edukasi kepada masyarakat karena nasabah bisa memilih bank mana yang lebih efisien. “Award seperti ini bisa menjadi edukasi bagi masyarakat, karena masyarakat bisa transparan melihat bank mana yang lebih efisien,” katanya. (02/07/HENDRI T. ASWORO)
Kalangan investor asing mulai incar Bank Mutiara BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Sejumlah investor asing mengindikasikan minat untuk membeli PT Bank Mutiara, eks PT Bank Century Tbk. Investor asing tersebut datang ke Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk menanyakan hal-hal terkait Bank Mutiara, termasuk perkembangan perusahaan dan aturan penjualan. Ketua LPS Firdaus Djaelani mengatakan sejumlah investor dari dalam dan luar negeri telah mendatangi dirinya untuk bertanya tentang Bank Mutiara. "Ada sejumlah investor datang untuk tanya Bank Mutiara, baik lokal maupun luar [negeri]. Tapi kebanyakan dari luar, di antara-
nya ada juga dari Timur Tengah," ujarnya, kemarin. Namun, Firdaus mengaku investor tersebut belum mengajukan surat pernyataan minat. "Belum ada yang intens. Mungkin mereka masih melihat-lihat. Di sisi lain, jadinya kami masih punya waktu untuk membesarkan [Bank Mutiara], nanti setelah 3 tahun kami akan giat mencari investor," katanya. Bank Mutiara saat ini dimiliki oleh pemerintah melalui LPS yang sejak 21 November 2008 menguasai 99,996 % saham dan sisanya 0,004% dimiliki oleh publik. Secara terpisah, Direktur Utama Bank Mutiara Maryono memaparkan perseroan membukukan pertumbuhan terlihat dari pengum-
pulan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp 7,75 triliun atau naik 30,3 % selama periode 9 bulan pada tahun ini. Selanjutnya, peningkatan dana pihak ketiga ini diikuti pula oleh pencapaian penyaluran kredit sebesar Rp5,65 triliun, naik 16,2 % selama periode 9 bulan tahun 2010. Selain itu, total aset Bank Mutiara per akhir September 2010 naik 19,9 % dari Rp5,59 triliun pada akhir 2009 menjadi Rp9,02 triliun. Maryono juga memaparkan Asuransi Sinar Mas memberikan perlindungan dan pertanggungan risiko terhadap barang-barang jaminan milik Bank Mutiara maupun para debiturnya yang diguna-
kan sebagai syarat kredit. Kemarin, Maryono dan Direktur Ahmad Fajar bersama-sama dengan Direktur PT. Asuransi Sinar Mas, Marten P. Lalamentik dan Direktur Aryanto Alimin, menandatangani perjanjian kerja sama antara Bank Mutiara dan Asuransi Sinar Mas. “Kerja sama dengan Asuransi Sinar Mas menunjukkan pulihnya kepercayaan dunia usaha ke bank,” katanya. Dia memastikan perseroan juga menggelar restrukturisasi aset kredit bermasalah. Selain itu, dilakukan penjualan aktiva yang diambil alih (AYDA) sehingga Bank Mutiara mendapat tambahan pendapatan. (02/07/HENDRI T. ASWORO/M. MUNIR HAIKAL)
MAKROEKONOMI
2
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
DINAMIKA Restitusi PPN dinilai berbelit JAKARTA: Birokrasi hak restitusi PPN dianggap terlalu berbelit dan meletakkan pengusaha seolah-olah sebagai pencuri yang membobol APBN. Padahal mengembalikan hak wajib pajak bukanlah suatu kerugian negara. “Selama ini pengusaha adalah pihak yang cukup banyak menyumbang negara melalui pajak,” ujar Haryadi B. Sukamdani, Ketua Dewan Pengurus Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), di Jakarta, kemarin. Menurut dia, ketika mengajukan hak restitusi, Ditjen Pajak sering kali melakukan pemeriksaan yang melebar, bahkan terkadang terkesan mengada-ada. Selain itu, pengajuan hak restitusi pun menjadi lebih sulit, karena 90% pengajuan ditolak oleh DJP. Hal tersebut terjadi, karena DJP takut dianggap memiliki kepentingan apabila menerima pengajuan hak restitusi itu. (BISNIS/13)
Singapura dominasi investasi RI
PENGUATAN RUPIAH: Refleksi seorang karyawan saat melayani nasabah terlihat di layar elektronik nilai tukar mata uang di salah satu bank di Jakarta belum lama ini. Bank Indonesia menilai penguatan rupiah mampu meningkatkan cadangan devisa selama 1 bulan terakhir. Total penambahan cadangan devisa selama 1 bulan terakhir mencapai US$4,88 miliar atau Rp43,95 triliun (kurs Rp9.000 per dolar AS) menjadi US$86,2 miliar. BISNIS/ENDANG MUCHTAR
JAKARTA: Royal Bank of Scotland mencatat aliran modal asing masuk ke Tanah Air pada Januari-Juni didominasi Singapura sebesar 38,9% disusul oleh Eropa 19,8% dan Malaysia 11,5%. Adapun, aliran modal asing dari Jepang mencapai 10,3%, China sekitar 2,6%, dan Amerika Serikat sebesar 2,5%. “Investasi masuk ke beberapa sektor di antaranya yang dominan ke sektor manufaktur hampir melebihi US$1,5 miliar disusul oleh transportasi dan komunikasi, perdagangan besar dan retail serta pertambangan dan granit,” kata Regional Economist RBS Lim Su Sian, kemarin. Dia mengatakan berdasarkan Doing Business Survey 2009-2010 yang dilansir Bank Dunia, dari 183 negara yang disurvei, tahun ini Indonesia menempati peringkat 122 dari sebelumnya 129 pada 2009. (BISNIS/14)
BOS bebas PPh Pasal 22 JAKARTA: Direktorat Jenderal Pajak menegaskan dana bantuan operasional sekolah (BOS) tidak dikenai pajak penghasilan (PPh) Pasal 22. Pejabat Sementara Direktur Peraturan Perpajakan II Direktorat Jenderal Pajak Suryo Utomo mengatakan ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 154/PMK.03/2010 yang berlaku efektif per 31 Agustus 2010. “Peraturan ini akan mengakomodasi dinamika perubahan yang terjadi di lapangan. Selain itu, juga akan memudahkan wajib pajak menghitung dan melaporkan PPh Pasal 22," ujarnya dalam rilis Ditjen Pajak, kemarin. Selain dana BOS, lanjutnya, pengecualian pemungutan PPh Pasal 22 juga dikenakan pada barang hulu minyak dan gas bumi yang importasinya dilakukan oleh KKKS. PMK itu, sambungnya, juga menaikkan batasan yang dapat dikenai PPh Pasal 22 bagi bendahara yaitu sebelumnya sebesar Rp1 juta menjadi Rp2 juta. (BISNIS/ACA)
Baru 26% audit diputus pengadilan Kaderisasi BPKP mandek dalam 6 tahun terakhir OLEH ACHMAD ARIS & AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengungkapkan dari 964 kasus dugaan tindak pidana korupsi yang ditemukannya dalam 5 tahun terakhir baru 246 kasus atau 25,52% yang sudah diputus di pengadilan. Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi Suradji mengatakan sejak 2005 sampai dengan 31 Agustus 2010 pihaknya telah melakukan audit investigatif terhadap 964 kasus dugaan tindak pidana korupsi. Keseluruhan kasus temuan tersebut diestimasikan menyebabkan kerugian keuangan negara mencapai Rp2,64 triliun dan US$18,7 juta. “Dari total kasus tersebut yang telah diputus pengadilan 246 kasus atau 25,52%,” katanya ketika berkunjung ke dapur redaksi Bisnis Indonesia, kemarin. Dalam periode yang sama, kata
jika pemeriksaan itu Suradji, BPKP juga dilakukan di daerah. turut membantu perBantuan perhitungan kerugian keuangan* Dia mengakui prohitungan terhadap ses tersebut terlihat 2.044 kasus tindak Jumlah kasus 2.044 mudah tetapi dalam pidana korupsi yang Diputus pengadilan 874 pelaksanaan inventaberpotensi merugiKerugian negara/daerah Rp9,74 triliun risasi aset baik di tingkan negara dalam US$195,82 juta kat provinsi maupun beragam satuan 21,93 juta ringgit Malaysia kabupaten/kota termata uang. 5,47 juta kip Laos 0,0002 juta pound sterling nyata sulit dilakukan. Sejauh ini yang su10,28 juta yuan “Misalnya inventaridah diputus di pe5,25 juta baht sasi tanah. Tanahnya ngadilan sebanyak ada, tetapi sertifikat ti874 kasus atau Keterangan: *perhitungan kerugian keuangan negara 2005-31 Agustus 2010 dak ada. Bisa juga ta42,76%. “Kasus-kanah ada, sertifikat ada sus tersebut sebagian Sumber: BPKP tetapi tanahnya dibesar terjadi di KeSelain itu, BPKP juga meng- manfaatkan oleh pihak yang tidutaan Besar Republik Indonesia ikuti kode etik di kalangan audi- dak jelas atau nilainya susah di[di sejumlah negara],” katanya. Suradji menjelaskan ada tiga tor bahwa pemeriksaan saat ini tentukan. Padahal dasar memunsur suatu tindakan dikatakan menggunakan hasil dari audit se- buat neraca adalah inventarisasi masuk kategori pidana korupsi belumnya. BPKP dan Badan Pe- aset,” katanya. yakni terjadi penyimpangan ter- meriksa Keuangan (BPK) juga tihadap ketentuan, terbukti meru- dak akan masuk ke satu kasus se- Tugas pembantuan gikan keuangan negara atau dae- telah salah satu lembaga auditor Pada saat ini, dia mengatakan rah, dan ada upaya memperkaya itu menangani kasus tersebut. BPKP meningkatkan fokus ke“Kalau BPK sudah melakukan giatan dalam menjalankan kediri sendiri atau golongan. “Jadi penyimpangan aturan itu audit investigatif, BPKP tidak giatan preventif dalam penyusuntidak selalu disebut korupsi, kare- akan masuk untuk melakukan an laporan keuangan pemerinna harus memenuhi ketiga unsur hal yang sama. Demikian pula se- tah. “Kami sekarang memacu, baliknya, BPK tidak bisa melaku- membantu agar semua instansi tersebut,” ucapnya. BKPP, lanjut Suradji, juga ha- kan audit, jika BPKP sudah me- pemerintah, kabupaten/kota bisa nya melakukan audit terhadap lakukannya.” mendapatkan opini WTP [wajar Pada kesempatan itu, Suradji tanpa pengecualian] pada 2012 institusi yang operasionalnya menggunakan uang negara atau mengungkapkan pelaksanaan au- seperti yang telah ditargetkan mendapat permintaan melaku- dit investigasi sering terganjal ma- Presiden,” tuturnya. salah inventarisasi aset terutama kan pemeriksaan. Meski tugas audit saat ini se-
makin banyak, kata Suradji, jumlah sumber daya manusia di BPKP justru ‘terhenti’ dalam 6 tahun terakhir. “Kami sulit untuk melakukan kaderisasi, karena sudah 6 tahun ini tidak ada penambahan pegawai.” Dia melanjutkan keterbatasan SDM dan dana membuat BPKP menetapkan skala prioritas dalam melakukan audit investigatif. Suradji memberi contoh di Papua, BPKP hanya memiliki 55 pegawai untuk melayani dua provinsi atau sekitar 40 kabupaten/ kota. Struktur geografi seperti Papua, katanya, juga memerlukan pendanaan yang relatif tinggi, karena auditor harus memanfaatkan transportasi udara untuk menjangkau daerah yang meminta diaudit BPKP. Namun, strategi itu justru menyematkan tudingan tebang pilih terhadap BPKP. Meski mengalami keterbatasan jumlah SDM, Suradji mengatakan BPKP tetap membantu instansi lain yang memerlukan seperti BPK dan KPK. Dia menambahkan tugas pembantuan ini juga ternyata tidak mudah, karena BPKP ternyata sulit menarik kembali pegawai yang diperbantukan. (LUTFI ZAENUDIN) (achmad.
[email protected]/
[email protected])
Dana publik di perusahaan pelat merah akan diatur UU OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
BISNIS/RAHMATULLAH
MELEBIHI TARGET: Beberapa pekerja menyelesaikan pembangunan proyek gedung bertingkat di Kuningan, Jakarta, belum lama ini. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga
akhir tahun ini diperkirakan lebih dari 6% atau melebihi target yang dipatok pemerintah sebesar 5,9%.
RBS prediksi laju PDB Indonesia melambat BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Royal Bank of Scotland (RBS) memprediksi laju perekonomian Indonesia turun menjadi 5,5% pada tahun depan lebih rendah dari proyeksi tahun ini sekitar 6%. Prediksi RBS yang seolah ‘melawan’ arus itu didasarkan kepada prospek pertumbuhan ekonomi pada paruh kedua tahun ini yang diperkirakan melandai dan berlanjut pada paruh pertama 2011. “Kondisi ekonomi global yang menurun dan meningginya suku bunga tahun depan memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2011 menjadi 5,5%,” ujar Regional Economist Royal Bank of Scotland (RBS) Lim Su Sian tentang Pandangan RBS terhadap Perekonomian Indonesia di Jakarta, kemarin. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih tergolong cepat dan melampaui semua pasar di Asia setelah China dan India pascakrisis Lehman Brothers yang
menyebabkan terjadinya stagnasi pertumbuhan pada kuartal IV/2008. RBS juga menyatakan optimismenya terhadap fundamental ekonomi, tetapi pemerintah disarankan lebih berhati-hati dalam menelurkan kebijakan dan merespons perkembangan pasar dalam waktu dekat. Pada kesempatan berbeda, Direktur Perencanaan Ekonomi Makro Kementerian PPN/Bappenas Bambang Pridjambodo memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hingga tahun depan akan tumbuh tinggi sepanjang tidak terjadi gejolak ekonomi di kawasan Asia. “Angka pertumbuhan 6% [tahun ini] itu pasti tercapai, bahkan bisa lebih dari itu,” katanya. Selain itu, kata Bambang, pelemahan kepercayaan di Amerika Utara dan Eropa juga akan mendorong pelarian modal asing dari negara maju ke sejumlah negara di kawasan Asia termasuk Indonesia. Menurut dia, sebagian besar negara di kawasan Asia akan menjadi pen-
dorong pemulihan ekonomi di negara-negara maju. “Kawasan Asia nanti akan tumbuh sebagai kawasan yang penting sekali,” kata Bambang. Namun, dia mengingatkan pentingnya daya serap ke sektor riil dari aliran modal asing yang masuk ke dalam negeri. Dia mengatakan Indonesia harus bisa menarik capital inflow ke sektor riil. “Harus ada hitung-hitungan return investasi di sektor riil. Kalau return sektor riilnya baik, maka dengan sendirinya kapital akan lari ke sektor riil.” Selain itu, Bambang juga memprediksi indeks kepercayaan konsumen (IKK) pada September cenderung meningkat, setelah sebelumnya turun dalam beberapa bulan berturut-turut “IKK cukup terjaga meski awalnya masyarakat agak khawatir dengan kenaikan inflasi yang agak cepat, tetapi ekonomi bergerak baik dan penyediaan bahan pokok, sehingga bisa terkendali,” katanya. (14/ACHMAD ARIS)
JAKARTA: Pemerintah akan mengatur pengelolaan dana publik di badan usaha milik negara dan daerah (BUMN dan BUMD) ke dalam rancangan undang-undang pengadaan barang dan jasa pemerintah guna menjaga transparansi dan akuntabilitas. Agus Rahardjo, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), menuturkan kebijakan itu diharapkan dapat memperbaiki pengadaan barang dan jasa pada perusahaan pelat merah yang kerap tidak transparan dan akuntabel. Namun, rancangan undang-undang pengadaan barang dan jasa pemerintah sejauh ini masih dalam perumusan di internal pemerintah. “RUU ini tak hanya berlaku untuk APBN atau APBD, tetapi juga uang publik yang terkumpul di BUMN atau BUMD,” katanya dalam sosiali-
sasi Peraturan Presiden No. 54/2010 di Jakarta, kemarin. Menurut dia, Perpres No. 54/2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang berlaku saat ini hanya mengatur penggunaan APBN dan APBD. Karenanya perlu pengaturan lebih terperinci mengenai pemanfaatan dana publik dalam sebuah produk hukum yang lebih tinggi yakni undang-undang. Pengaturan itu, kata Agus, diharapkan dapat membuka akses kepada masyarakat terhadap transparansi dan efisiensi dalam pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan publik baik di BUMN maupun BUMD. Dia memperkirakan dana publik di perusahaan pelat merah yang pembelanjaannya melalui mekanisme pengadaan barang dan jasa cukup besar. Dia memberi contoh dana pengadaan barang dan jasa di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan BP Migas yang jumlahnya ma-
sing-masing mencapai sekitar Rp150 triliun dan US$9miliar—US$12 miliar. “Bisa saja dana tersebut tak digunakan sesuai dengan peraturan presiden yang berlaku. PLN memakai aturan kami kalau dana yang digunakan dari APBN, tetapi kalau yang termasuk dalam anggaran PLN, mereka atur hanya dengan SK direksi,” tandasnya. Untuk lebih memperjelas batasan dari objek yang akan diatur dalam UU tersebut, Agus menegaskan jika BUMN dan BUMD yang akan diatur pengadaan barang dan jasanya adalah yang mendapat tugas untuk pelayanan publik (public service obligation/PSO). Sejalan dengan rencana tersebut pemerintah saat ini juga akan menyiapkan aturan turunan atau pelaksanaan khusus untuk pengadaan barang dan jasa perusahaan pelat merah.
Target kepatuhan penyampaian SPT PPh dinaikkan OLEH ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia
JAKARTA: Direktorat Jenderal Pajak menaikkan target rasio kepatuhan penyampaian surat pemberitahuan (SPT) tahunan pajak penghasilan (PPh) pada 2010 sebesar 2,50% menjadi 57,50% dari target sebelumnya yang dipatok 55%. Akibat kebijakan itu, target rasio kepatuhan penyampaian SPT di kanwil dan kantor pelayanan pajak (KPP) juga berubah kecuali Kanwil Ditjen Pajak Wajib Pajak Besar, Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Khusus, KPP WP Besar, dan seluruh KPP Madya. Kenaikan target masing-masing sebesar 2,50%. Target rasio kepatuhan tersebut merupakan perbandingan antara jumlah seluruh SPT PPh tahunan dari WP perorangan dan WP badan
yang diterima Ditjen Pajak sepanjang 2010 (tanpa membedakan tahun pajaknya tapi tidak termasuk pembetulan SPT tahunan PPh) dengan jumlah WP terdaftar per 31 Desember 2009, tidak termasuk bendahara pemerintah, joint operation, dan cabang atau lokasi. Perubahan target tersebut diatur dalam Surat Edaran Dirjen Pajak tertanggal 20 September 2010 bernomor SE-96/PJ/2010 tentang Perubahan Target Rasio Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan PPh pada 2010. “Kepala Kanwil Ditjen Pajak bersama para kepala KPP di lingkungannya agar menetapkan upayaupaya atau langkah-langkah konkret yang perlu dilakukan," kata Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo dalam SE tersebut yang diperoleh Bisnis di Jakarta, kemarin.
Salah satu langkah konkret yang harus dilakukan oleh kepala kanwil dan kepala KPP, jelasnya, adalah memanfaatkan data wajib pajak yang tidak menyampaikan SPT, tetapi melakukan kegiatan usaha di antaranya ekspor atau impor berdasarkan data pemberitahuan ekspor barang (PEB) dan pemberitahuan impor barang (PIB) maupun data lainnya yang bersumber dari Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan (TIP). Pengamat Pajak dari FISIP UI Ruston Tambunan menilai target rasio penyampaian SPT tersebut masih bisa ditingkatkan jika melihat jumlah WP yang terdaftar dan wajib menyampaikan SPT. “Bayangkan jika targetnya 57,5% dari 100 orang yang wajib SPT, berarti ada 43 WP yang tidak menyampaikan SPT. Ini baru dari sisi kepatuhan formal penyampaian SPT.”
EKONOMI GLOBAL
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
KANAL AIA angkat direktur baru HONG KONG: Edmund Tse diangkat sebagai direktur unit usaha utama AIG Group di Asia yang tengah bersiap melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) terbesar di Hong Kong sejak 2006. Tse, berusia 72 tahun, merupakan mantan peEdmund Tse jabat eksekutif American International Group Inc (AIG) dan ikut membantu pendirian usaha asuransi jiwa selama lebih dari 4 dekade. Dia diangkat menjadi Direktur Non Eksekutif AIA Group Ltd pada 27 September. AIA menambah jumlah pejabat eksekutif dalam rangka persiapan pendaftaran perusahaan di Bursa Efek Hong Hong pada bulan ini guna membantu membayar pinjaman dalam bentuk dana talangan (bailout) dari pemerintah AS selama krisis senilai US$182,3 miliar. (BLOOMBERG/ESU)
Suku bunga global akan turun JAKARTA: Untuk memberikan ruang bagi pasar keuangan dalam menggerakkan perekonomian, bank sentral di dunia diperkirakan mengikuti langkah Bank Of Japan (BoJ) menurunkan suku bunga. Kebijakan BoJ memangkas suku bunga hingga 0% akan diikuti Federal Reserve, serta Bank of England yang menggelar pertemuan pada hari ini (Kamis, 7 Oktober). Ahmad Erani Yustika, Direktur Institute for Development of Economics and Finance Indonesia (Indef), mengatakan kebijakan ini dilakukan karena kemampuan fiskal mengatasi krisis sudah hampir maksimal, meskipun stimulus moneter tidak terlalu signifikan mendorong ekonomi. (BISNIS/ESU)
J &J akuisisi Crucell NV NEW YORK: Johnson & Johnson (J & J) dan Crucell NV mencapai kesepakatan atas rencana akuisisi senilai US$2,4 miliar (1,75 miliar euro). “Johnson & Johnson akan membeli sisa saham Crucell berbasis di Leiden, Belanda yang belum dimiliki senilai 24,75 euro per saham,” tulis pernyataan bersama kedua perusahaan yang dirilis, kemarin. Nilai saham Crucell naik 11 sen atau 0,4% menjadi 24,65 euro pada pukul 09:03 dalam perdagangan di Amsterdam. Nilai saham telah melonjak 77% sepanjang 2010. (BLOOMBERG/ESU)
3
Malaysia bergabung dalam TPP Trans-Pacific Partnership berpotensi jadikan Asean sebagai pasar produk AS OLEH ERNA S. GIRSANG Bisnis Indonesia
JAKARTA: Malaysia akan bergabung memimpin perundingan Kerja sama Trans-Pasifik (TransPacific Partnership/TPP) yang dinilai menjadi kendaraan Amerika Serikat untuk bersaing dengan China dan Eropa. TPP merupakan kesepakatan perdagangan bebas yang sampai tahun ini melibatkan delapan negara, yaitu Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Brunei Darussallam, Singapura, Chile, Vietnam, dan Peru. “Malaysia sedang melakukan reformasi perluasan ekonomi domestik dan menjamin kepada kami bahwa saat ini adalah waktu yang tepat menghasilkan perjanjian berstandar tinggi,” tulis laporan anggota Perwakilan Perdagangan AS Ron Kirk kepada Ketua DPR AS Nancy Pelosi, kemarin. Sejak tahun lalu, Pemerintah AS mendesak Jepang, Malaysia, dan Korea Selatan agar berga-
bung dalam forum ini. TPP telah Pertumbuhan ekspor Amerika Serikat menggelar dua kali pertemuan, dalam 10 tahun terakhir dan perundingan ketiga dijadwal(% year-on-year) 24,4 kan dilangsungkan di Brunei Dakuartal IV/2009 20 russalam, pekan ini. Menanggapi hal ini, Ahmad 9,1 Erani Yustika, Direktur Institute for Development of Economics and Fi0 nance Indonesia (Indef), menilai AS sangat berkepentingan dengan -10 TPP karena merupakan forum yang diperlukan untuk memben-20 -27,8 dung pertumbuhan China dan kuartal I/2009 mencari ekonomi dunia baru. Sumber: Bloomberg -30 “China berpotensi menjadi negara terbesar di dunia. Sementara 2000 2002 2004 2006 2008 2010 itu, negosiasi dengan China tidak BISNIS/T. PURNAMA mudah bagi AS, sehingga bisa membahayakan negara itu dari AS dan negara-negara maju akan sia tidak akan signifikan bagi sisi geo politik di masa menda- semakin tinggi. Dia menilai target AS,” jelas John Ravenhill, pengatang,” jelas Erani, kepada Bisnis, utama TPP adalah Association of jar perjanjian perdagangan dari Southeast Asian Nations (Asean), Australian National University. kemarin. Dia mengatakan keinginan AS bukan hanya Malaysia. Indonesia merupakan tujuan Perluas pasar sulit dihentikan, tetapi negara di kawasan Asia, khususnya Asean pasar yang sangat besar. MalayLebih jauh, Erani menambahharus dapat mencermati isi setiap sia, Thailand, dan Filipina, jelas- kan, di sisi lain, TPP juga dapat perundingan, sehingga tidak ha- nya, tidak begitu besar, tetapi me- dimanfaatkan Asean untuk memnya menjadi tujuan pasar produk miliki pendapatan per kapita perluas pasar, mengingat produk AS, tetapi juga mampu mengem- tinggi, sehingga berpotensi juga Asean cenderung homogen, semenjadi tujuan pasar produk AS. hingga sulit melakukan transaksi bangkan produksi dalam negeri. “Malaysia adalah negara yang perdagangan antarkawasan. Jika Asean hanya menjadi tujuan pasar, jelasnya, industri do- sangat kecil, dari pandangan AS Mengenai sikap Indonesia, Staf mestik akan mati dan semakin ini akan menjadi masalah dalam Khusus Presiden Bidang Hubunglama ketergantungan terhadap pelaksanaan TPP. Potensi Malay- an Internasional Teuku Faiza-
syah, belum lama ini, kepada Bisnis mengatakan Indonesia tetap mengacu kepada visi dan misi Asean dalam memperluas kerjasama regional, termasuk jika akan memutuskan ikut dalam perundingan TPP. TPP juga dinilai menjadi forum tandingan yang diprakarsai AS untuk mengantisipasi pakta perdagangan bebas antara 10 negara Asean dan China (ACFTA) yang diluncurkan pada Januari 2010. Perundingan TPP diperkirakan menuai kemajuan, mengingat Presiden Barack Obama akan menjadi Presiden AS pertama yang menghadiri pertemuan Asean pada November. AS ingin memperkuat kerja sama dengan Asia guna meningkatkan ekspor 200% pada 5 tahun mendatang. Ekspor AS ke negara-negara anggota Trans-Pacific Partnership dan Malaysia mencapai US$71,6 miliar pada tahun lalu, atau sekitar 5% dari total ekspor AS. Jika disetujui semua negara di Asia Pasifik, TPP akan menjadi perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia, mengalahkan North American Free Trade Agreement yang dibentuk pada 1994. (
[email protected])
IMF: Aset bank turun US$2,2 triliun akibat krisis OLEH DEWI ASTUTI Bisnis Indonesia
WASHINGTON: Dana Moneter Internasional (IMF) mengestimasikan writedown (penurunan nilai) aset perbankan global akibat krisis selama periode 2007-2010 mencapai US$2,2 triliun, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. “Kabar buruknya, kepercayaan di sektor keuangan belum sepenuhnya pulih,” tegas Jose Vinals, Direktur IMF pada Departemen Moneter dan Pasar Modal, dalam konferensi pers peluncuran laporan Global Financial Stability Report (GFSR) edisi Oktober bertajuk Sovereigns, Funding, and Sys-
temic Liquidity, kemarin. Dalam laporan GFSR edisi April, perkiraan writedown perbankan sebelumnya untuk periode 2007-2010 menyentuh level US$2,3 triliun. Nilai writedown yang lebih rendah didasarkan atas asumsi penurunan pada kerugian sekuritas. Vinals menyebutkan sistem perbankan Amerika Serikat dan Eropa telah memperkuat rasio permodalannya rata-rata menjadi di atas 10%. Barometer kerugian akibat krisis sejak 2007 menunjukkan bahwa sepertiga dari nilai writedown telah dilaporkan pihak bank sendiri. Dengan demikian, ada nilai re-
sidu writedown sekitar US$550 miliar. Meski begitu, katanya, ada tekanan pendanaan perbankan, di mana hampir US$4 triliun utang bank akan jatuh tempo dalam 24 bulan ke depan. Peter Dattels, Chief Division Monitoring dan Analisis Pasar Global IMF, menjelaskan hampir 75% utang bank yang jatuh tempo dalam 24 bulan mendatang berasal dari Eropa. Dalam hal liabilitas, ketergantungan pada perbankan Eropa berkisar 40%, lebih tinggi dari bank AS, Inggris dan Jepang yang mencapai 20%.
Masih sensitif Pasar keuangan, menurutnya,
masih sensitif terhadap pergerakan negatif dan bisa kembali ke mode krisis dengan cepat. Kepercayaan yang belum sepenuhnya pulih disebabkan dua faktor, yaitu kerentanan sistem keuangan dan lemahnya neraca pemerintah. Dia mengatakan liabilitas perbankan Eropa lebih besar karena mereka tidak memiliki perusahaan yang didukung pemerintah untuk menyerap sebagian pendanaan kredit perumahan. Mereka lebih banyak bergantung pada pendanaan ritel dan pendanaan lintas batas negara dalam denominasi dolar AS. “Sebagian tekanan pada bank
Eropa adalah pendanaan dolar AS di pasar uang AS jangka pendek. Saya tekankan bahwa faktor kepercayaan saat ini ada pada persoalan pendanaan, dan untuk mengatasi hal itu, perlu buffer modal yang lebih tinggi untuk menjamin kepercayaan kreditur.” Laporan GFSR menyebutkan risiko downside dalam sistem keuangan dunia belum hilang. Di negara yang pasar keuangannya sudah matang, tantangannya adalah kesulitan mengelola transisi ke pertumbuhan yang berkesinambungan secara mandiri sambil menstabilkan beban utang di tengah prospek ekonomi yang tidak pasti.
NIAGA & RITEL
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
5
Apgasi: Hindari penumpukan garam impor JAKARTA: Kalangan petani garam meminta pemerintah agar menghitung rencana impor garam dengan memperhitungkan kebutuhan konsumsi di dalam negeri, untuk menghindari penumpukan garam impor. Syaiful Rahman, Ketua Umum Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia (Apgasi), mengatakan minimnya produksi garam di sentra-sentra produksi garam akibat curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan impor garam harus dilakukan. Bahkan, kata dia, kemungkinan besar impor dilakukan dalam jumlah yang cukup besar, mengingat produksi saat ini hanya di bawah 35.000 ton atau di bawah 1% dari total kebutuhan garam konsumsi sebesar 1,4 juta ton. “Impor memang harus
dilakukan, karena petani garam sendiri sudah tidak bisa buat apa-apa lagi, karena produksi yang sangat minim tersebut. Tetapi kami minta jumlah impor yang didatangkan ke dalam negeri harus mempertimbangkan konsumsi,” kata dia, kemarin. Menurut Syaiful, jumlah garam impor yang berlebihan akan menyebabkan garam yang masuk ke dalam negeri melebihi jumlah yang dibutuhkan. “Kalau sudah begitu, penumpukan garam impor tidak bisa dihindari lagi.”
Proyeksi kebutuhan garam nasional 3,32
IMPOR BARANG JADI: Sejumlah peti kemas berisi barang impor siap diturunkan di Terminal Petikemas Surabaya, belum lama ini. Mulai 1 Januari 2011, produsen dapat mengimpor barang jadi sesuai dengan izin usaha industri atau izin usaha lain ke wilayah pabean Indonesia. Produsen yang dimaksud adalah perusahaan pemilik Angka Pengenal Importir Produsen (API-P). BISNIS/WAHYU DARMAWAN
(Juta ton) 2009 2015
1,84
2030
1,46 0,68 0,74
0,91
0,63 0,71
0,95
Alas kaki China kuasai pasar domestik Ekspor produk Indonesia capai US$1,4 miliar
Industri CAP (chlore alkali)
Garam rumah tangga
Sumber: Kemenperin, BPS, diolah
Industri aneka pangan/pembersih
OLEH MARIA Y. BENYAMIN Bisnis Indonesia
BISNIS /MAY/T. PURNAMA
KUOTA Impor nonmigas Lampung turun BANDAR LAMPUNG: Badan Pusat Statistik Lampung mencatat nilai impor nonmigas provinsi tersebut selama Agustus 2010 mencapai US$55,01 juta, turun 50,86% dibandingkan dengan impor Agustus 2010. “Begitu pula nilai impor periode JanuariAgustus 2010 mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama 2009,” kata Kepala BPS Lampung Muhammad Razif, di Bandar Lampung, kemarin. Dia menjelaskan secara kumulatif nilai impor periode Januari-Agustus 2010 mencapai US$446,72 juta dan periode yang sama 2009 mencapai US$822,94 juta atau turun US$376,22 juta. Penurunan impor terbesar terjadi pada golongan barang gula dan kembang gula sebesar US$45,47 juta. (ANTARA)
JAKARTA: Produk alas kaki dari China mendominasi pasar domestik selama periode Januari—Agustus dengan penguasaan pangsa pasar mencapai 58% dari total nilai impor produk alas kaki selama periode yang sama. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, impor alas kaki dari China selama 8 bulan pertama tahun ini mencapai US$45,4 juta. Adapun total nilai impor produk alas kaki selama Januari—Agustus mencapai US$78,8 juta. Data menunjukkan impor alas kaki selama Januari-Agustus 2010 itu mengalami lonjakan signifikan sebesar 78% dibandingkan dengan periode yang sama
tanpa ada hambatan tarif. tahun lalu sebesar Kondisi ini, kata dia, seUS$44,2 juta. Pro- Perkembangan impor alas kakiJanuari-Agustus 2010 13.359 13.227 13.197 makin memperparah paduk alas kaki terse- (Ribu US$) 9.684 sar domestik. Sebab probut merupakan sa8.819 duk alas kaki dari China lah satu produk im- 7.035 6.800 6.702 rata-rata adalah produk por tertentu yang dengan harga terjangkau mengalami lonjakdan sudah diproduksi oleh an impor tertinggi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags industri dalam negeri. “Ini setelah produk jelas akan mengancam inelektronik yang 45.453 Nilai impor alas kaki per negara muat barang (Ribu US$) dustri dalam negeri.” mencatat kenaikan Menyusul China, Siimpor hingga 83%. ngapura menempati posiKetua Umum Aso10.286 7.834 7.394 si kedua dengan pangsa siasi Persepatuan In2.965 2.553 873 357 349 198 pasar mencapai 13% dan donesia (Aprisindo) Vietnam Spanyol Malaysia Thailand Inggris Amerika Filipina total nilai impor mencaEddy Widjanarko China Singapura Hong Kong pai US$10,2 juta. yang dihubungi ter- Sumber: Kementerian Perdagangan BISNIS/T. PURNAMA pisah enggan memberi komentar terkait dengan lon- melalui layanan pesan pendek, Jenis barang jakan impor yang cukup signifikan kemarin. Data menunjukkan sebanyak Namun sebelumnya, Eddy me- 33% dari total nilai impor produk tersebut, termasuk dominasi prongatakan banjir impor alas kaki alas kaki yang masuk ke Tanah duk China di pasar domestik. “Tidak ada comment. Pemerin- terutama dari China kian meng- Air merupakan jenis alas kaki katah yang harus proaktif, berhasil khawatirkan pelaku usaha. Pasal- tegori lain-lain yakni alas kaki atau tidak industri di Indonesia nya, sejak implementasi libe- dengan tali pengikat atau tali kutergantung kebijakan pemerin- ralisasi tarif dalam kerangka kerja lit di atasnya dirakit pada sol detah. Pelaku usaha sudah capek sama perdagangan bebas Asean ngan alat penusuk tidak menumenyuarakan ini dan [hasilnya] China (ACFTA) produk alas kaki tupi mata kaki (Nomor HS sia-sia,” kata Eddy kepada Bisnis, China bebas masuk ke Tanah Air 6402990000).
Hilirisasi industri CPO butuh investasi US$18,2 miliar OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Program hilirisasi industri minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) membutuhkan investasi hingga US$18,2 miliar dan dukungan kebijakan serta regulasi yang memihak untuk menjalankan industri yang bernilai tambah tersebut. Melalui pengembangan industri hilir produk CPO, komposisi ekspor diharapkan berubah dari 40% berupa produk turunan dan 60% CPO murni menjadi 60% produk turunan dan 40% produk CPO murni. Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), mengatakan upaya pemerintah untuk menjalankan program hilirisasi produk CPO guna mendapatkan nilai tambah merupakan langkah tepat. Namun, Sahat menegaskan target pemerintah untuk membangun hilirisasi produk CPO pada 2015 hanya akan menjadi mimpi belaka apabila tidak didukung oleh regulasi dan kebijakan yang tepat. Dia memperkirakan dibutuhkan investasi peralatan dan permesinan sekitar US$18,2 miliar untuk membangun industri hilirisasi produk
CPO hingga mengubah komposisi ekspor CPO saat ini. Kebutuhan dana US$18,2 miliar tersebut digunakan untuk pembangunan empat jenis industri turunan utama CPO yakni industri special fat, industri produk mix minyak goreng, industri oleochemical dan industri biodiesel. “Pemerintah pada tahap awal harus mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap program ini. Kebijakan awal yang harus dikeluarkan adalah penerapan bea keluar untuk produk CPO yang lebih besar dibandingkan dengan produk turunannya,” katanya, kemarin. Dia menegaskan produk CPO yang memiliki tingkat pengolahan yang semakin tinggi diharapkan dikenakan bea keluar yang lebih rendah. Kebijakan ini tidak seperti sekarang, ketika bea keluar antara produk turunan dan CPO sama. “Kalau kebijakan ini sudah ada, pemerintah tidak perlu mencari investor dari luar, karena di dalam negeri juga sudah sangat berminat untuk investasi di sektor ini,” tukas Sahat. Pemerintah diharapkan belajar dari pengalaman penerapan kebijakan bea keluar kakao yang telah diterapkan beberapa bulan lalu.
Selama ini, lanjut Sahat, kebijakan yang dibuat pemeritah tidak mampu menarik minat investor untuk melakukan hilirisasi, seiring dengan tidak adanya nilai tambah yang dapat ditawarkan kepada pelaku usaha. Data GIMNI menunjukkan jumlah perkebunan sawit Indonesia saat ini sebesar 7 juta hektare, yang 30%nya merupakan perkebunan sawit yang berafiliasi dengan perusahaan Malaysia. Keuntungan atas value added CPO sejauh ini dinilai masih banyak dinikmati pihak Malaysia, mengingat adanya insentif yang diberikan di negara tersebut seperti bea keluar yang lebih rendah dan bea masuk untuk bahan baku yang rendah. Sahat menambahkan pemerintah diharapkan memberikan insentif khusus untuk investor yang mengembangkan hilirisasi, seperti insentif fiskal berupa tax holiday. Selain itu, pemerintah didesak untuk segera mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) serta perbaikan infrastruktur guna mengejar target pengembangan industri hilir produk CPO pada 2015. “Ketika program ini sudah berjalan, pemerintah dapat membuat kebijakan lanjutan seperti pemberian kuota untuk ekspor CPO. (13)
Produsen boleh impor barang jadi OLEH MARIA Y. BENYAMIN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Mulai 1 Januari 2011, produsen dapat mengimpor barang jadi sesuai dengan izin usaha industri atau izin usaha lain ke wilayah pabean Indonesia. Ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 39/M-DAG/PER/10/ 2010 tentang Ketentuan Impor Barang Jadi oleh Produsen yang ditetapkan sejak 4 Oktober lalu. Produsen yang dimaksud adalah perusahaan pemilik Angka Pengenal Importir Produsen (API-P) yang diterbitkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau Kepala Dinas Provinsi yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang perdagangan, untuk dan atas nama Menteri Perdagangan. Adapun produsen yang boleh mengimpor barang jadi tersebut merupakan produsen yang telah ditetapkan dalam daftar produsen yang dapat mengimpor barang jadi. Dalam permendag yang ditandatangani Menteri Perdagangan Mari El-
ka Pangestu tersebut dikatakan produsen yang ditetapkan dalam daftar produsen yang dapat mengimpor barang jadi, wajib menyampaikan laporan realisasi impor barang jadi secara tertulis setiap 3 bulan. Penyampaian laporan realisasi impor barang jadi itu dilakukan dalam hal impor itu terealisasi maupun tidak terealisasi. Peraturan itu juga mengatur terhadap produsen yang ditetapkan dalam daftar produsen yang dapat mengimpor barang jadi itu dilakukan penilaian kepatuhan (post audit) berdasarkan kebenaran laporan realisasi impor, kesesuaian jenis barang yang diimpor dengan izin usaha, kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait di bidang impor.
Sambut positif Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky M. Sibarani mengatakan kalangan pengusaha pada dasarnya menyambut positif kebijakan baru tersebut karena dapat mendorong pengembangan usaha di dalam negeri.
Menurut Franky, dengan kebijakan tersebut, maka tidak ada lagi rekomendasi dari departemen teknis, sehingga akan lebih efektif dan efisien baik dari segi biaya maupun waktu. Dia mengatakan keputusan tersebut memang sudah dinanti-nantikan sejak lama. “Seharusnya Juni sudah keluar karena mulai Juli bisanya produsen sudah memasukan barang. Tetapi keluar sekarang pun sudah bagus, sehingga cukup waktu bagi produsen untuk memproses permohonan menjelang 1 Januari 2011 itu,” jelasnya. Industri dalam negeri, kata dia, sangat diuntungkan karena tidak lagi memerlukan dua entitas sebagai produsen atau trading. “Sekarang hanya dengan status sebagai produsen, sudah bisa impor. Jadi tidak perlu seperti dulu yang harus punya dua entitas sebagai produsen dan sebagai trading,” ungkapnya. Lebih lanjut Franky mengapresiasi kebijakan tersebut karena juga didukung oleh sanksi yang tegas bagi produsen, yakni terkait dengan pencabutan status sebagai produsen yang mengimpor barang jadi.
Jenis alas kaki dengan sol luar dan bagian atas dari karet atau plastik selain bot ski, alas kaki ski untuk lintas alam dan bot papan luncur salju dengan nomor HS 6402190000 menguasai pasar hingga 21%. Sementara itu, ekspor alas kaki selama Januari—Juli mengalami kenaikan signifikan sebesar 33,1% menjadi US$1,4 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan peningkatan nilai ekspor ini menunjukkan pemulihan ekspor alas kaki setelah pada tahun lalu mengalami kontraksi. Amerika, kata Mari, masih menjadi pasar terbesar produk alas kaki Indonesia dengan penguasaan pangsa pasar mencapai 22,6% dari ekspor nasional. “Kendati demikian, peluang ekspor ke negara tersebut masih relatif kecil dengan pangsa sebesar 2,5%,” kata Mari, pekan lalu. (
[email protected])
JASA & PROPERTI
6 Kebutuhan perumahan dalam negeri Jumlah penduduk (BPS) Pertumbuhan penduduk (BPS) Kebutuhan rumah Jumlah backlog nasional Asumsi pemenuhan backlog Kebutuhan rumah baru Jumlah total kebutuhan rumah
230,61 juta jiwa 1,3% per th 700.000/th 8 juta 20 tahun 400.000 unit/th 1.100.000 unit/th
Pembebasan IMB dorong penyediaan rumah SURABAYA: Pemerintah siap melakukan berbagai upaya untuk mendesak pemerintah daerah segera membebaskan biaya izin mendirikan bangunan (IMB) untuk pembangunan rumah sejahtera tapak alias rumah sederhana sehat (RSh) guna mempercepat penyediaan perumahan. Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa mengatakan angka backlog pembangunan perumahan di Indonesia tetapi tinggi. Data dari Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) sendiri menyebutkan dari target pembangunan rumah sejahtera pada tahun ini sebesar 200.000 unit, baru sekitar 42,5% atau sebanyak 85.000 unit yang sudah terbangun. Itu sebabnya pemerintah akan terus mencari solusi terhadap berbagai masalah yang dinilai menghambat realisasi pembangunan rumah sejahtera. “Pada prinsipkan kami setuju biaya retribusi pemerintah daerah tersebut dipangkas karena tidak seharusnya pemda menarik uang dari izin pembangunan rumah yang belum jadi,” ujar Menpera seusai membuka Musyawarah Daerah Apersi Jatim, kemarin. Sumber: DPP REI
BISNIS/DW/ADI PURDIYANTO
PILAR Lippo Cikarang rilis Greenwood CIKARANG: PT Lippo Cikarang Tbk meluncurkan klaster Greenwood, hunian kelas atas, yang menjadi bagian dari Elysium Residence, yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp750 juta. Sales & Marketing Division Head Lippo Cikarang Syukurman Larosa menyatakan klaster itu merupakan proyek keempat, setelah sebelumnya sukses memasarkan Elysium Garden, Le Jardin, dan Ivory Garden dengan tingkat penjualan 90%. “Lippo Cikarang menanamkan modalnya sebesar Rp60 miliar untuk pembangunan tahap pertama klaster Greenwood sebanyak 52 unit,” katanya, kemarin. (BISNIS/17)
Intiland pacu properti di Jatim SURABAYA: PT Intiland Development Tbk siap memacu pengembangan bisnis properti di Jatim dengan menggenjot penyelesaian sejumlah proyeknya, termasuk pengembangan Graha Natura di Surabaya Barat. “Kami akan menjadikan Graha Natura sebagai salah satu key project perseroan pada masa mendatang,” ujar Presdir Intiland Development Tbk Lennard Ho Kian Guan pada acara halalbihalal, kemarin. Saat ini, lanjut dia, Intiland telah melakukan investasi awal untuk pembebasan lahan dan pembangunan sarana infrastruktur di kawasan itu. Bahkan untuk pembangunan infrastruktur, Intiland menghabiskan dana sekitar Rp200 miliar. (BISNIS/DW)
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
Televisi dinilai langgar P3 & SPP Kekerasan disiarkan secara vulgar OLEH HILDA SABRI SULISTYO & R. FITRIANA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Dewan Pers dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menilai sejumlah stasiun televisi melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran (P3), Standar Program Siaran (SPP), dan Kode Etik Jurnalistik, karena menampilkan siaran konflik, rekonstruksi kejahatan, korban, dan pelakunya secara vulgar. Ketua Umum KPI Pusat Dadang Rahmat Hidayat mengimbau stasiun-stasiun televisi segera menghentikan penayangan kekerasan yang belakangan marak disiarkan melalui berita peristiwa konflik di layar televisi. “KPI melayangkan surat imbauan kepada semua stasiun televisi pada 30 September agar mengikuti kaidah-kaidah penyiaran,” katanya seusai memberikan keterangan pers soal tayangan kekerasan yang disampaikan dalam liputan pemberitaan, kemarin. KPI belum akan memberi sanksi kepada pelanggar ketiga ketentuan tersebut, karena itu yang disampaikan hanya sebatas imbauan. Dadang mencontohkan tayangan kekerasan adalah penggerebekan perampokan CIMB Sumatra Utara, konflik di Tarakan, dan bentrokan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. “Informasinya memang dibutuhkan, tentang peristiwa di suatu tempat, tetapi cara penyampaian vulgar, seperti ada darah berceceran, orang terluka atau ada beberapa yang tidak tepat menyampaikannya,” katanya. Pada pertengahan Ramadan tahun ini, KPI, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kemenkominfo menemukan 1.252 adegan kekerasan dalam siaran televisi, yang setara dengan 125 adegan per hari atau 13 adegan per televisi per hari, atau 3-4 adegan per jam per televisi setiap hari. Angka tersebut naik tajam dibandingkan dengan hasil pemantauan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2009 ditemukan 425 adegan. Pada Ramadan tahun ini, porsi terbesar yang ditemukan dalam tayangan stasiun televisi adalah kekerasan fisik 499 adegan (39,9%), psikis 487 (38,9%), mistik 44 (3,5%) dan mesum 222 (17,7%). Dadang menilai persaingan bisnis yang ketat membuat sebagian stasiun televisi mengabaikan kualitas program dan cen-
Hasil penilaian KPI terhadap program tayangan televisi Program (%) Berkualitas 25 Melanggar P3-SPP 25 Tak bermanfaat bagi 50 pemirsa/merugikan Sumber: KPI, 2010
derung membuat tayangan populis yang kurang manfaat bagi pemirsanya. “Hasil pantauan KPI menunjukkan program yang berkualitas hanya 25%.” Dadang menyayangkan kecenderungan ini mengingat spektrum frekuwensi merupakan sumber daya alam terbatas yang seharusnya untuk kemaslahatan masyarakat. Saat ini industri televisi umumnya mengutamakan program populis yang disukai pemirsa meski tak berkualitas. Mereka juga mendewakan rating. Oleh karena itu, mulai tahun depan KPI melakukan survei pemirsa dengan melibatkan Komisi Penyiaran Daerah (KPD), kata Dadang didampingi oleh Agus Sudibyo, dari Dewan Pers. ”Banyak TV yang tak memiliki editor policies, terutama pemberitaan live atas kasus teroris dan konflik, sehingga banyak yang menayangkan kekerasan secara vulgar karena reporter kurang pengarahan dan proses editing kurang baik.” ujar Ezky suyanto, Koordinator Isi Siaran KPI. Selain itu juga masih banyak stasiun TV yang belum mengedepankan jurnalisme damai dan mengacu pada P3-SPS ataupun Kode Etik Jurnalistik.
Kualitas pekerja Menanggapi imbauan itu, Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) melalui Ketua Harian Uni Z. Lubis menyatakan sebagai asosiasi yang beranggotakan 10 stasiun televisi berupaya memperbaiki kualitas pekerja media yang memengaruhi siaran. “Kami sebagai asosiasi tidak mungkin intervensi ke stasiun televisi mengenai penayangan yang sarat kekerasan, vulgar maupun yang melanggar Kode Etik Jurnalistik,” ungkapnya. Setiap stasiun televisi akan mengirimkan empat wakilnya untuk mengikuti pelatihan, khusus mengenai kode etik jurnalistik media televisi, tentang SPS dan P3, serta peliputan bermuatan kekerasan dan privacy. “Kami berharap semua pekerja media televisi semakin paham dengan peraturan SPS dan P3 yang sama sekali tidak melarang pemberitaan, tetapi melarang mengeksploitasi kekerasan dan adegan vulgar,” ujar Uni. (
[email protected]/
[email protected])
BISNIS/KELIK TARYONO
ACUAN PENGGUNAAN PRODUKSI: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh (kanan) menyerahkan buku Apresiasi Produksi Dalam Negeri (APDN) kepada Wakil Kepala BP Migas Hardiono pada acara peluncurannya di Jakarta, kemarin. Buku tersebut adalah buku acuan penggunaan produksi dalam negeri pada kegiatan usaha hulu migas, yang diterbitkan secara berkala maksimal setiap 2 tahun sekali.
Keppel Land incar pendapatan Rp415 miliar OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pengembang Keppel Land, anak usaha Keppel Group asal Singapura, mengincar pendapatan senilai Rp415 miliar mulai tahun ini menyusul segera rampungnya seluruh proyek perumahan di kawasan hunian terpadu Jakarta Garden City (JGC). Untuk merealisasikan target tersebut, Keppel Land mendirikan anak usaha yakni PT Mitra Sindo Sukses yang berpatungan dengan pengembang PT Modernland Realty Tbk. Kerja sama ini menghasilkan dua klaster dengan total perumahan tapak (landed house) kelas premium sebanyak 415 unit. Direktur Mitra Sindo Sukses Marius Hery Setiadi menerangkan saat ini Keppel Land merilis 92 unit perumahan kelas menengah atas Cassa Villa dan 30 unit kaveling di klaster Lantana Garden JGC. “Nantinya, Cassa Villa akan menjadi unit-unit hunian dengan ukuran terbesar di JGC dengan luas lahan sekitar 198 m2 dan bangunan 215 m2 per unit. Hunian Cassa Villa di klaster Lantana mencapai 92 unit,” katanya, kemarin. Dia menargetkan total penjualan hunian di Cassa Villa bisa mencapai hingga Rp138 miliar atau sekitar Rp1,5 miliar per unit. “Untuk total penjualan seluruh proyek kami mencapai Rp415 miliar atau rata-rata Rp1 miliar per unit,” jelasnya. Dia mengatakan perumahan Cassa Villa
terdiri dari dua bagian yakni Cassa Villa I yang terdiri dari 53 unit dan Cassa Villa II sebanyak 39 unit. Namun, ukuran bangunan untuk Cassa Villa II lebih besar atau setara dengan 219 m2 untuk bangunan. “Untuk Cassa Villa I sudah bisa dilihat para calon pembeli mulai 10 Oktober 2010 dan Cassa Villa II pada bulan berikutnya. Adapun, harga rata-rata mencapai Rp1,3 miliar–Rp1,5 miliar per unit.” Dia mengklaim pemilik Casa Villa akan puas dengan adanya beragam fasilitas yang tersedia di JGC mengingat hunian terpadu tersebut sudah dilengkapi dengan konsep properti hijau (green property) seperti sistem serapan air yang ideal, efisien dan hemat energi. Dia mengungkapkan kawasan JGC terbentang di atas lahan seluas 270 hektare sedangkan yang telah dikembangkan baru mencapai 28 ha yang seluruhnya merupakan rumah tapak dalam kompleks Cassa Villa, Zebrina hingga Cassia. Potensi perumahan yang dapat terbangun di area tersebut bisa mencapai 548 unit. Pada sisi lain, ujarnya, JGC juga akan menjual konsep rumah kaveling di klaster tersendiri. Kaveling tersebut tersedia dalam ukuran 200-300 m2 per unit. Penjualan kaveling bertujuan agar pembeli berkreasi menentukan bangun rumah sesuai dengan keinginannya tetapi masih di dalam koridor desain pihak JGC. Namun, dia belum bersedia memerinci harga per meter tanah untuk kaveling tersebut. “Yang jelas, potensi pasarnya ada.”
Pekerjaan layak bagi PRT akan dibahas BISNIS/WAHYU DARMAWAN
PERCEPAT PROYEK: Presiden Direktur PT Intiland Development Tbk Lennard Ho Kian Guan menjawab pertanyaan wartawan, saat paparan kinerja di Surabaya, kemarin. Pengembang properti itu hingga akhir tahun ini akan mempercepat pembangunan sejumlah proyek skala besar di Jawa Timur, antara
lain peluncuran Ngoro Industrial Park 2 di Mojokerto, dan perumahan mewah Graha Natura seluas 32 hektare di Surabaya. Perseroan berkeinginan untuk menjadikan kawasan industri sebagai salah satu mesin bisnis pada masa depan.
‘Perketat pembiayaan properti asing’ OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kalangan pengembang mendesak pemerintah segera mencantumkan regulasi khusus untuk memperketat pembiayaan sektor properti kepada asing di dalam revisi PP No. 41/1996 untuk melindungi perbankan lokal dari potensi kerugian. Dalam hal ini, pemerintah diminta tegas agar perbankan lokal dilarang memberikan pembiayaan properti baik dalam bentuk bangunan perkantoran, lahan, apartemen, hingga hunian tapak (landed house) kepada asing untuk mencegah risiko besarnya kredit macet. Selain itu, pengembang meminta pemerintah agar pajak properti untuk orang asing diperbesar dibandingkan dengan pajak pro-
perti lokal. Saat ini, pemerintah menggodok revisi PP No. 41/1996 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia. Menurut rencana, revisi tersebut akan dituntaskan pada akhir 2010. Selain itu, pemerintah tengah merevisi UU No. 42/1992 tentang Perumahan dan Permukiman serta UU No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun. Kedua undang-undang tersebut juga akan memasukkan klausul tentang kepemilikan properti oleh asing. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman (Apersi) Tirta Susanto mengatakan kalangan pengembang pada dasarnya menyetujui adanya regulasi tegas tentang kepemilikan properti asing, bukan
sekadar hak pakai (sewa).
Persulit pengembang Status sewa justru mempersulit para pengembang memacu proyek-proyek baru lebih ekspansif, karena imbal hasil dari sistem sewa lebih kecil daripada kepemilikan penuh. “Namun, kami mengajukan syarat lain bahwa perbankan lokal jangan sampai membiayai sepeser pun investasi properti asing. Sebab, peraturan yang sama juga ditetapkan ketika kita berinvestasi properti di luar negeri. Saya tak setuju kalau ada bank lokal membiayai properti asing,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Menurut dia, kendati 80% dari sekitar 200 bank di dalam negeri telah dikuasai asing, dia berharap bank-bank BUMN jangan sampai
memberikan pembiayaan kepada asing. “Ini berisiko, karena uang yang mereka kelola adalah milik republik. Jangan sampai kita didikte oleh kepentingan asing,” katanya. Dia yakin jika aturan ini dipertegas dalam revisi PP No. 41/1996, tak akan membuat iklim bisnis properti di dalam memburuk. Sebab, mata uang rupiah dinilai masih paling rendah dibandingkan dengan nilai mata uang negara-negara kompetitor. “Di Kuala Lumpur harga properti kita 1:4 lebih murah. Kalau satu unit properti di sini senilai Rp4 miliar, di Kuala Lumpur Rp16 miliar per unit. Di Singapura 1:15 dan di AS sekitar 1:2 mengingat AS masih terhantam junk bond [krisis moneter] lantaran sembrono menetapkan kredit perumahan.”
OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kelompok pekerja tingkat nasional dan Asean akan membahas isi laporan ketiga ILO (International Labour Organization) mengenai pekerjaan yang layak untuk pekerja rumah tangga (PRT) atau lebih dikenal sebagai Laporan Coklat (Brown Report). Kelompok pekerja itu harus memberi masukan kepada ILO selambat-lambatnya pada November 2010, karena masalah tersebut akan melibatkan koordinasi di berbagai tingkatan kelembagaan. Apalagi konvensi dan rekomendasi mengenai pekerjaan yang layak untuk pembantu rumah tangga akan memasuki masa penentuan (voting) pada Juni 2011 di sesi ke-100 Konferensi Perburuhan Internasional (ILC) di Jenewa. ILO bersama dengan Global Network, International Domestic Workers Network, dan ketiga konfederasi nasional di Indonesia (KSPSI, KSBSI, KSPI), Jala PRT, Jakerla PRT (Jaringan Advokasi Indonesia untuk Konvensi PRT), serta MFA (Migrants Forum Asia) akan membahas pekerjaan yang layak untuk pekerja rumah tangga (PRT). Lotte Kejser, Kepala Penasihat Teknis, Proyek Pekerja Migran ILO Kantor ILO Jakarta, mengatakan para peserta yang bertemu dalam Konferensi Pekerjaan yang
Layak untuk Pekerja Rumah Tangga di tingkat regional pada 7-9 Oktober 2010 akan mengambil langkah terbaik untuk menghapus kesenjangan perlindungan dalam peraturan perundangan nasional mengenai pekerja rumah tangga. “Pertemuan tersebut akan menyusun rencana aksi guna mengadopsi penetapan standar bagi para pekerja rumah tangga dalam bentuk konvensi dengan dilengkapi rekomendasi,” ujarnya, kemarin. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning, Ketua Global Network Elizabeth Tang, dan Direktur ILO Indonesia Peter van Rooij akan hadir dalam pertemuan tersebut. Para peserta yang tercatat sebanyak 80 orang dari 15 negara seperti India, Bangladesh, Nepal, Kamboja, Hong Kong, China, Malaysia, Australia dan Indonesia itu akan mengembangkan rencana aksi bersama untuk penerapan Konvensi ILO mengenai pekerja rumah tangga. Dalam catatan ILO, PRT bekerja dengan jam kerja yang panjang, menerima gaji yang rendah dan hanya mengenyam sedikit hari libur dibandingkan dengan pekerja lainnya. Namun, kendati kondisi kerja mereka lemah, peraturan ketenagakerjaan dan jaminan sosial di banyak negara tidak memberikan perlindungan seperti yang berlaku bagi pekerja lainnya.
MANUFAKTUR & OTOMOTIF
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
Registrasi mobil baru di Jerman turun 18% FRANKFURT: Registrasi kendaraan baru di Jerman pada September mencapai 260.000 unit, lebih kecil 18% dibandingkan dengan periode yang sama 2009. Penurunan tersebut juga dapat dilihat dari realisasi penjualan mobil baru di Jerman selama 9 bulan pertama tahun ini. Pada periode itu penjualan mobil di Jerman mencapai 2.167.000 unit, turun 28% dibandingkan dengan realisasi penjualan pada periode yang sama tahun lalu. Menurut data yang dilansir Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Jerman (VDA), dari
seluruh kendaraan baru yang diregistrasikan, sebanyak 1,5 juta di antaranya adalah produksi domestik Jerman, sedangkan 656.600 unit merupakan mobil impor. Sementara itu, total produksi mobil di negara tersebut hingga kuartal ketiga tahun ini naik 14% dari tahun lalu. Hingga September telah 4.113.900 unit kendaraan yang diproduksi.
Registrasi mobil baru di Jerman September 2010 (Unit) Impor 77.200 Domestik 182.800
Sumber: Verband der Automobilindustrie BLOOMBERG/11/T. PURNAMA
AKSELERASI LGEIN raih omzet Rp4,5 triliun JAKARTA: PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) mencatat realisasi penjualan domestik senilai Rp4,5 triliun pada JanuariSeptember, atau 75% dari target tahun ini sekitar Rp6 triliun. Penjualan terbesar LG disumbangkan dari produk LCD (22%), lemari pendingin (19%), penyejuk ruangan atau air conditioner (15%), dan mesin cuci (11%). Selebihnya disumbangkan dari produk lainnya. Direktur Penjualan LGEIN Budi Setiawan mengatakan pihaknya optimistis target penjualan domestik sekitar Rp6 triliun pada tahun ini bakal tercapai. (BISNIS/SMU)
Transaksi domestik dipacu JAKARTA: Kementerian Perindustrian mendorong pemberian stimulus fiskal berupa pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) bagi transaksi domestik untuk memperkuat daya saing industri nasional. Staf Ahli Bidang Pemasaran dan Peningkatan Penggunaan Produksi dalam Negeri Kemenperin Fauzi Azis mengatakan salah satu upaya untuk mendorong transaksi domestik adalah menghapus PPN, terutama transaksi antar-BUMN. "Jadi, stimulus itu jangan diberikan untuk kegiatan impor," katanya kemarin. (BISNIS/RAF)
Penjualan mobil di titik terendah Toyota & Daihatsu ramaikan pasar SUV OLEH SITI MUNAWAROH & TRI D. PAMENAN Bisnis Indonesia
Penjualan mobil pada 2010 Bulan
JAKARTA: Seperti sudah diduga sebelumnya, penjualan mobil pada September berada di titik terendah. Realisasi penjualan mobil secara wholesale (dari pabrik ke diler) di Indonesia pada periode itu mencapai 49.171 unit, sedangkan penjualan ritel sebanyak 49.227 unit. Menurut data penjualan mobil yang diperoleh Bisnis dari kalangan ATPM kemarin, selama September Toyota masih mendominasi pasar dengan membukukan penjualan 18.413 unit. Mitsubishi dan Daihatsu berada di posisi kedua dan ketiga, masing-masing dengan angka 7.299 unit dan 6.652 unit. Dengan raihan itu, total penjualan mobil di Tanah Air selama 9 bulan pertama tahun ini mencapai 556.231 unit. Jodjana Jody, CEO PT Astra International Tbk-Toyota Sales Operation (Auto2000), mengatakan hari kerja yang berkurang karena libur panjang Lebaran memengaruhi penjualan mobil secara nasional pada bulan lalu. Menurut Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra, kendati penjualan secara nasional pada September 2010 melemah, masih lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi bulan yang sama 2009 yakni 37.208 unit. Kendati penjualan September turun, tren permintaan mobil masih terus mengalami pertumbuhan. Sejumlah ATPM mengaku mengalami kesulitan untuk memenuhi permintaan mobil yang terus meningkat. Suplai kendaraan bermotor diakui sulit mengimbangi tingginya permintaan di pasar. “Untuk Toyota, permintaan lebih tinggi dari suplai sehingga stok makin tipis lagi. Total penjualan kami selama September 18.789 unit (ritel) dan 18.413 unit (wholesales). Penyesuaian produksi di pabrik ternyata belum mampu mengikuti kenaikan pasar yang cukup kuat,” ujar Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto kemarin. Secara terpisah, Direktur Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors Rizwan Alamsjah mengatakan dalam beberapa kasus ATPM memang sedang mengalami kesulitan untuk melayani permintaan pasar kendati situasi secara umum masih normal. “Memang untuk beberapa tipe harus inden dua bulan lebih. Akan tetapi, saya kira situasinya tidak separah yang terjadi
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September
Penjualan (unit) 52.831 55.688 65.555 65.232 60.516 70.386 72.090 64.762 49.171
Sumber: ATPM anggota Gaikindo, diolah
pada 2008,” ujarnya kemarin.
New Rush & New Terios Sementara itu, pasar kendaraan sport utility vehicle (SUV) di Tanah Air memasuki kuartal IV semakin ramai setelah TAM kemarin merilis varian terbaru dari New Rush. Langkah Toyota itu dilakukan setelah sehari sebelumnya Daihatsu juga merilis varian terbaru dari SUV New Terios. Menurut Joko Trisanyoto, strategi memperbarui varian New Rush dilakukan sebagai bagian dari upaya penyegaran pasar guna memperpanjang product life cycle. Seri terbaru Toyota Rush mengalami perubahan pada bagian eksterior, mulai dari desain grill depan hingga lampu belakang. Sementara pada interior, terjadi perubahan pada warna dan desain. SUV itu juga mengalami penambahan sejumlah fitur, seperti steering switch, corner sensor, dan electric power steering. Pasar SUV sendiri di Indonesia menurut Joko cukup stabil. Terlebih lagi, dalam kondisi cuaca buruk seperti saat ini, konsumen lebih memilih kendaraan yang ber-ground clearance tinggi seperti SUV dan MPV dibandingkan dengan sedan. Dengan merilis New Rush, TAM berambisi menguasai lebih dari 50 % pangsa pasar di segmen kendaraan SUV medium Sementara New Terios juga mengalami perubahan pada sisi eksterior dan interior menjadi lebih mewah dengan perubahan dashboard serta kursi pengemudi yang dapat diatur ketinggiannya. Menurut Amelia Tjandra, langkah merefresh Terios dilakukan karena permintaan konsumen terus tumbuh dan persaingan di segmen SUV semakin ketat. CEO PT Astra International Daihatsu Sales Operation Tbk Suparno Djasmin menargetkan penjualan New Terios sebanyak 1.600 unit per bulan. (11) (siti.
[email protected]/
[email protected])
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
KULKAS BATIK: Presiden Direktur PT LG Electronics Indonesia Kim Weon Dae (kanan) didampingi Direktur Pemasaran David Tjokro memberikan keterangan pers di Jakarta, kemarin. LG akan meluncurkan lemari pendingin
dan mesin cuci berdesain batik sebagai ciri khas Indonesia. Produk tersebut akan dilelang sebagai uji coba pasar sebelum diproduksi secara massal.
Nalco segera tetapkan lokasi proyek smelter OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: National Aluminium Co, BUMN tambang India, segera menetapkan lokasi proyek peleburan aluminium (smelter), yakni di Sumatra Selatan atau Kalimantan Timur, setelah mendapatkan calon pemasok batu bara dan mitra usaha patungan. Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari mengungkapkan penetapan lokasi proyek senilai US$4 miliar itu akan ditentukan oleh kecepatan pemerintah daerah setempat dalam memfasilitasi penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan Nalco. Saat ini Nalco memiliki dua opsi lokasi proyek pengolahan aluminiumnya, yakni di Sumsel dan Kaltim.Di kedua lokasi itu, Nalco
7
telah memiliki calon pemasok batu bara, sekaligus mitra usaha patungan proyek tersebut. Di Sumsel, kata Ansari, Nalco membuka pintu kerja sama dengan PT Batubara Bukti Asam Tbk (PTBA), sementara di Kaltim perusahaan itu sedang memfinalkan empat calon mitranya, yaitu MEC Coal, Bumi Murau Coal, Energy Indonesia, dan Pram Dwi Jaya. “Untuk proyek Nalco itu, kunci utamanya adalah masalah energi. Opsi pertama Nalco di Sumsel tetapi tergantung dari percepatan prosesnya, termasuk penyediaan infrastruktur pengiriman batu bara dan hasil produksinya. Pasalnya, sekarang mereka punya opsi lain. Dua-duanya jalan dulu,” katanya kepada Bisnis kemarin. Menurut Anshari, Nalco kemungkinan memilih lokasi yang
memberikan jaminan efisiensi bagi kegiatan investasinya, sehingga Pemprov Sumsel dan Kaltim harus berkompetisi untuk dipilih sebagai lokasi proyek.
Mitra proyek Direktur Keuangan Nalco B.L. Bagra mengatakan pihaknya mencari perusahaan yang memiliki cadangan batu bara hingga 500 juta ton dan tingkat produksi 10 juta ton per tahun mulai 2014 untuk dijadikan mitra dalam proyek itu. Batu bara tersebut sebagian akan digunakan untuk pembangkit listrik berkapasitas 1.250 MW yang akan dimanfaatkan untuk pabrik aluminium berkapasitas 500.000 ton per tahun. “Kami akan menuntaskan pemilihan pemasok batu bara pada Januari 2011. Penjual batu bara potensial memiliki waktu 30 hari
untuk memasukkan penawaran,” ungkapnya belum lama ini. Di Kaltim, Nalco sangat bergantung pada rencana proyek infrastruktur yang akan dilaksanakan oleh RAK Minerals & Metals Investments, salah satu unit usaha RAK Investment Authority. RAK Minerals merupakan perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab. Direktur Industri Logam Ditjen Industri Logam, Mesin, Tekstil, dan Aneka Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan sebelumnya mengatakan Nalco akan mengoperasikan kembali pabrik pengolahan alumina di Sumsel dengan memanfaatkan batu bara milik PTBA. Pilihan Nalco tersebut menyusul rencana PT Adani Global dan PTBA untuk membangun jalur kereta api dan pelabuhan yang dibutuhkan untuk transportasi batu bara dan alumina.
BISNIS/MELLY RIANA SARI
FITUR BARU: Seorang model berpose di sisi Toyota New Rush di sela-sela peluncurannya di Jakarta, kemarin. Kendaraan sport serbaguna (SUV) tersebut dilengkapi fitur baru antara lain steering switch, corner sensor, dan electric power steering. Penjualan Toyota Rush pada Januari-September 2010 mencapai 14.000 unit.
Industri petrokimia waspadai lonjakan permintaan nafta OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pelaku industri petrokimia nasional mewaspadai pergerakan pasar nafta menyusul adanya lonjakan permintaan di Jerman yang mengakibatkan aliran produk hulu itu ke pasar Asia tersumbat pada bulan ini. Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin Aromatik & Plastik Indonesia (INAplas) Fajar A. D. Budiyono mengatakan sebenarnya secara volume pengiriman nafta ke pasar di luar Eropa relatif kecil karena kilang yang beroperasi di benua itu sedikit. Selama ini, katanya, pasar Asia, termasuk Indonesia, banyak mendapatkan pasokan dari Timur Tengah, Korea Selatan, dan Amerika. Namun, peningkatan permintaan nafta di Jerman sedikit banyak akan memengaruhi harga nafta di pasar dunia. Menurut Fajar, eskalasi itu dipengaruhi oleh pergerakan dan ketersediaan kapal untuk transportasi produk yang bisa digunakan untuk bahan bakar dan bahan baku produk petrokimia tersebut. “Nafta dari Eropa sebenarnya sedikit karena tidak terlalu banyak kilang di sana. Akan tetapi, kalau terjadi fenomena semacam ini [peningkatan permintaan Jerman] pasti ada pengaruh, teutama kepastian
angkutan laut,” ungkapnya kemarin. Apabila kapal pengangkut lebih banyak bergerak ke Eropa, tutur Fajar, eskalasi harga nafta diperkirakan bisa terjadi dalam sepekan atau dua pekan mendatang. Namun, apabila kapal masih banyak berada di Asia, eskalasi harga kemungkinan akan terjadi lebih lamban. “Masalahnya, China saat ini butuh nafta yang sangat banyak. Kalau misalnya terjadi eskalasi harga, kemungkinan dalam 2 bulan hingga 3 bulan ke depan ada pengaruh ke industri petrokimia nasional. Itu juga nanti akan berpengaruh pada etilena dan propilena,” tuturnya. Akibat lonjakan permintaan industri petrokimia Jerman, pengiriman nafta ke Asia diperkirakan turun drastis, bahkan bisa mencapai titik nol. Berdasarkan data Bloomberg, pada September pengiriman nafta dari Eropa ke Asia sekitar 160.000 ton, dan pengiriman tertinggi tahun ini terjadi pada Mei, yaitu 500.000 ton. Data itu menyebutkan nafta diperdagangkan di Eropa pada level US$748 per ton pada 4 Oktober, level tertinggi sejak akhir April. Fajar menilai harga nafta tersebut masih normal saat harga minyak mentah sekitar US$75 per barel. “Kalau naik ke level US$800 per ton, itu mengkhawatirkan.”
ENERGI
8
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
Investasi eksplorasi dan pengembangan Realisasi Investasi 2008 (US$ juta )
2009 ( US$ juta )
Blok Blok non Blok Blok non produksi produksi produksi produksi 1.198 529 823 Eksplorasi 532 Development 2.523 37 2.411 1 Production Operation 6.579 0 6.352 0 G&A 981 248 683 74 Total 10.615 1.483 9.976 898 Total investasi 12.096 10.874
Industri migas didorong pakai produk lokal JAKARTA: Direktorak Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meluncurkan buku Apresiasi Produksi Dalam Negeri (APDN) 2010 untuk mendorong peningkatan penggunaan produksi dalam negeri. Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian ESDM Sutisna Prawira mengatakan buku itu juga diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengendalian impor barang operasi dan pengadaan barang dan jasa pada kegiatan usaha migas. Buku APDN berisikan antara lain Daftar Barang Diwajibkan, Daftar Barang Dimaksimalkan dan Daftar Barang Diberdayakan serta Daftar Kemampuan Produsen Dalam Negeri yang telah memiliki Surat Kemampuan Usaha Penunjang Migas. “Buku ini akan diterbitkan secara berkala maksimal setiap 2 tahun sekali, dan akan di-update setiap 6 bulan sekali,” ujar Sutisna dalam siaran persnya kemarin. Sumber: BP Migas
KAPAL BBM TERBAKAR: Dua petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar kapal kayu pengangkut solar untuk dijual kepada nelayan di Pelabuhan Bungus Padang, Sumbar, kemarin. KM Sumber Rezeki yang bermuatan sekitar 30 ton BBM solar tersebut diduga terbakar karena arus pendek saat mengisi muatan BBM. ANTARA/MARIL GAFUR
Target lifting 2010 sulit tercapai 60% Stok dilepas ke pasar pada November
BISNIS/10/NTI/ADI PURDIYANTO
EKSPLORASI Pembangkit listrik sawit dikaji PONTIANAK: PT Perkebunan Nusantara XIII melakukan studi kelayakan terhadap pembangunan pembangkit listrik yang memanfaatkan sisa limbah sawit di Parindu, Kabupaten Sanggau. "Sekarang sedang studi kelayakan, target tahun depan bisa operasional," kata Direktur SDM dan Umum PT Perkebunan Nusantara XIII Wagiyo Ripto Sumarto kemarin. Pembangkit listrik tersebut merupakan bagian dari nota kesepahaman PTPN XIII dengan PLN dalam pembelian energi listrik. Kapasitas mesin pembangkit tersebut 2 x 3 MW. PTPN XIII akan memanfaatkan cangkang sisa olahan buah sawit dan tandan kosong sebagai bahan bakar untuk memutar turbin. Cangkang tersebut akan dibakar di dalam boiler yang panasnya dapat digunakan untuk menggerakkan turbin mesin pembangkit listrik. (ANTARA)
OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian ESDM menyatakan kebocoran pipa gas milik PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) di ruas Grissik ke Riau (KP 277) menyebabkan upaya pemenuhan target produksi minyak siap jual (lifting) tahun ini menjadi lebih berat. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo mengatakan produksi minyak, khususnya dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), harus digenjot untuk mengejar target produksi minyak nasional tahun ini 965.000 barel per hari (bph).
juta barel atau 7,2 juta barel Dia mengakui kebocoran ke pasar internasional palpipa gas milik TGI itu mengSensitivitas asumsi makro ing lambat November 2010. akibatkan penurunan proterhadap defisit APBN 2010 duksi minyak Chevron dan Asumsi makro Satuan Potensi tambahan defisit beberapa lapangan lain. “SeLihat kondisi perubahan (Rp triliun) betulnya kalau Chevron tiNamun demikian, Evita Pertumbuhan ekonomi (%) -1 4,1 s.d. 4,5 dak ada apa-apa, target menyebutkan volume stok Tingkat inflasi (%) +0,1 Tidak langsung 965.000 bph itu bisa tercaminyak mentah yang akan Rata-rata nilai tukar Rp (Rp/USD) +100 0,38 s.d. 0,42 pai. Cuma dengan kejadian dilepas tersebut masih akan Suku bunga SBI-3 bulan (%) +0,25 0,3 s.d o,5 kemarin itu [terhentinya disesuaikan dengan kondisi ICP (US$/barel) +1 0,0 s.d. 0,1 pasokan gas] mungkin agak di dalam negeri. berat ya. Tapi kita tidak Anggota Tim PengawasLifting minyak (ribu barel/hari) -10 3,00 s.d. 3,34 akan putus asa,” jelasnya, an Peningkatan Produksi Konsumsi BBM domestik (juta kiloliter) +0,5 1,33 s.d. 1,46 kemarin. Minyak dan Gas Bumi Sumber: APBN 2010 BISNIS/ADI PURDIYANTO Akibat terhentinya aliran Rudi Rubiandini memMenurut dia, dengan mulai mungkin tidak bisa mencapai pas perkirakan target lifting dalam gas dari ConocoPhilips tersebut, lanjut dia, produksi minyak mengalirnya gas dari pipa TGI ke sesuai target.” APBN-P 2010 sebesar 965.000 Presiden Direktur CPI Abdul bph akan sulit tercapai akibat Chevron yang mencapai 370.000- beberapa sumur produksi yang 380.000 bph turun menjadi memanfaatkan gas dari Conoco- Hamid Batubara sebelumnya gangguan pada produksi CPI. Phillips tersebut, pemerintah mengatakan akan berusaha se220.000 bph. “CPI kan penghasil minyak ter“Kemarin sempat turun men- akan berupaya semaksimal cepat mungkin mengembalikan besar kita. Kalau produksinya jadi 220.000 bph, tetapi mulai Se- mungkin untuk meningkatkan produksi ke tingkat sebelum ke- terganggu, produksi nasional bocoran pipa itu terjadi. nin [4 Oktober] sudah mulai naik produksi minyak nasional. dan tentunya lifting akan sangat Pada bagian lain, Evita meng- terganggu “Produksi yang agak banyak produksinya karena gas sudah sehingga target mulai masuk 40.000-50.000 bph. kehilangan itu kan selama 5 hari ungkapkan rencana melepas 965.000 bph akan sangat sulit Memang belum full 100%, nanti itu. Kami akan mendorong untuk hingga 60% dari total stok mi- tercapai,” katanya. (ibeth.nurbaiti@ secara bertahap normal kembali.” bisa naik produksinya, tetapi nyak mentah yang mencapai 12 bisnis.co.id)
Surat protes Pertamina atas tender solar PLN segera dikirim OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Pertamina (Persero) segera melayangkan surat protes kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atas penunjukkan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) menjadi salah satu pemenang tender bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Vice President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun mengungkapkan surat protes yang akan dilayangkan kepada perusahaan listrik pelat merah itu dimaksudkan untuk mengingatkan PLN mengenai utang TPPI yang belum dibayarkan kepada Pertamina. "Masalahnya kewajiban dia [TPPI] ke Pertamina itu tidak dijalani. Intinya, kami akan mengingatkan PLN kalau TPPI itu
punya kewajiban yang tidak diberikan kepada kami, tetapi kok sekarang dia jual [minyak solar] ke PLN," katanya, kemarin. Sebagai sesama badan usaha milik negara (BUMN), terangnya, sudah menjadi kewajiban Pertamina untuk saling mengingatkan kepada PLN terkait dengan masalah yang melilit anak usaha Tuban Petrochemical Industries tersebut. Khusus masalah sengketa utang TPPI ke Pertamina, Harun mengatakan BUMN migas itu sudah mendaftarkan gugatannya ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia. "Dia [TPPI] sudah tidak ada iktikad baik kok. Pembicaraan apalagi sama dia? Makanya kita sudah bawa ke arbitrase. Tindakan menjual solar ke PLN itu juga sudah menunjukkan iktikad tidak baik. Kami sedang membahas surat untuk PLN untuk segera dikirimkan."
Seperti diketahui, TPPI dan Pertamina akhirnya memenangi tender BBM jenis solar untuk total pasokan 5 juta kl ke pembangkit PLN. TPPI rencananya akan memasok di dua lokasi yakni PLTGU Tambak Lorok, Semarang 200.000 KL dan PLTGU Belawan, Medan 300.000 KL. Sementara itu, Pertamina memenangi tender pengadaan minyak solar untuk tiga lokasi pembangkit yakni, PLTGU Muara Tawar 100.000 KL, PLTGU Grati, Gresik 150.000 KL, dan PLTGU Muara Karang, Tanjung Priok 500.000 KL. Untuk tender ini, anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto berpendapat seharusnya PLN menunjuk Pertamina menjadi pemasok tunggal BBM perseroan tersebut. "PLN juga masih memiliki utang kepada Pertamina, tetapi
Pertamina memberikan keringanan bisa diteruskan. Kalau dengan swasta kan harus bayar cash. Seharusnya ini juga menjadi pertimbangan bagi PLN," tutur Dito. Menurut dia, Komisi VII DPR berencana mengagendakan masalah penunjukan TPPI sebagai pemasok solar PLN dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan PLN selanjutnya. "Kami akan pertanyakan kenapa itu diberikan ke TPPI, bukan kepada Pertamina." Di sisi lain, Direktur Energi Primer PLN Nur Pamudji berpendat penunjukan TPPI menjadi pemasok minyak solar perseroan itu tidak terkait dengan masalah utang perusahaan kepada Pertamina. "Pertamina dan PLN silakan selesaikan masalah utangnya. Tidak ada kaitannya sama PLN," ujarnya singkat.
Pemerintah percepat pembangunan pabrik smelter OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah akan mempercepat pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) produk pertambangan mineral dan batu bara untuk menciptakan nilai tambah yang maksimal bagi kepentingan dalam negeri. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh mengungkapkan percepatan pembangunan pabrik smelter tersebut akan diupayakan melalui keberpihakan pemerintah kepada investor, terutama dengan pemberian insentif dan keringanan pajak. Dia mengakui kegiatan penciptaan nilai tambah produk pertambangan mineral dan batu bara itu masih banyak berlangsung di luar negeri. Padahal, hingga kini sektor pertambangan mineral dan batu bara memberikan kontribusi cukup besar kepada negara, baik dari sisi penerimaan, investasi, ketenagakerjaan, neraca perdagangan, maupun pembangunan daerah.
“Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM mempunyai political will untuk mendorong pencapaian nilai tambah itu melalui tekad dan keberpihakan sehingga paling lambat 2014 sudah bisa dibangun,” ujarnya dalam konferensi pers 4th Added Value Mining Indonesia Conference, Workshop & Exhibition, kemarin. Selain itu, lanjut dia, kementeriannya juga akan menetapkan milestone (tahapan pencapaian) untuk mempercepat pembangunan pabrik smelter tersebut, sesuai yang diamanatkan Undang-Undang No. 4/009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara. “Misalnya, membagi 1 tahun menjadi empat milestone, 3 bulan ke depan, 6 bulan ke depan, 9 bulan ke depan, atau 12 bulan ke depan. Mungkin kita akan mengadakan semacam exhibition untuk mengundang pengusaha dari luar negeri ke Indonesia.” Menurut Darwin, kementeriannya juga tengah menyiapkan Peraturan Menteri ESDM tentang Tata Cara Peningkatan Nilai Tambah Mineral dan Batu Bara yang ditargetkan terbit paling lama akhir
November. Permen tersebut akan mengakomodasi pendapat, masukan, dan koreksi dari semua pihak terkait, termasuk pengusaha yang bersinggungan langsung dengan pencapaian nilai tambah tersebut. Dia mengatakan kementeriannya juga menunggu masukan dari kelompok kerja yang dibentuk oleh Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), sebelum Permen tersebut diterbitkan. “Kami harapkan ini bisa memberikan perbandingan apakah produk kami akan diekspor, memberikan devisa, dan pajak, atau produk kami ini diproses di dalam negeri sehingga menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan,” tutur Darwin. Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Kementerian ESDM Witoro Soelarno mengakui pada dasarnya sudah banyak perusahaan yang berminat membangun pabrik smelter di dalam negeri. Akan tetapi, hingga kini belum ada yang terealisasi karena tidak semua perusahaan tambang mampu membangun pabrik
smelter. “Padahal, terbuka peluang bagi perusahaan lain membangun pabrik smelter, mengingat core business pertambangan sangat beragam. Kami terus membicarakan dengan Kementerian Perindustrian, keinginan mereka sampai di mana untuk smelter ini.” Di sisi lain, Ketua Umum Perhapi Irwandy Arif menilai faktor keekonomian smelter dan insentif pajak sangat berpengaruh untuk mempercepat proses menuju terciptanya nilai tambah. “Saya kira kedua hal ini menjadi pegangan bagi para industri untuk mulai bergerak. Kalau keekonomian dan insentif pajak terjawab, pembangunan smelter bisa segera terwujud,” kata Irwandy. Direktur Perencanaan Industri Manufaktur Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Lily Herawati mengakui hingga kini memang belum ada investasi untuk pembangunan pabrik smelter, pascaterbitnya UU Minerba yang baru. “Yang ada itu baru PT Smelting Gresik Smelter & Refinery, tetapi itu sebelum UU Minerba terbit. Kalau yang baru belum ada.”
HUKUM BISNIS
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
9
Permohonan paten yang diajukan melalui kanwil Kementerian Kumham hingga Agustus 2010
Jan. Mar. Jun. Jul. Agt
2
1
-
11
-Riau
1
11
---
--
Jabar
Jatim
11 1
1 1
- -- Kaltim
-NTB
---NTT
26 Kanwil Kemenhukham tak terima permohonan paten JAKARTA: Permohonan paten melalui Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM hingga Agustus 2010 mencapai total 13 pendaftaran. Kanwil Jawa Timur tercatat yang paling banyak menerima permohonan, yakni mencapai empat usulan. Kanwil Kemenhukham yang tidak menerima permohonan paten mencapai 26 dari 32 kantor wilayah yang ada di seluruh Tanah Air, termasuk Jakarta yang merupakan ibukota Indonesia. Hanya enam kanwil yang menerima permohonan paten yakni Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Permohonan paten pada 2010 ini termasuk yang tertinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang tidak pernah lebih dari 11 permohonan seperti yang terjadi pada 2008.
PELANGGARAN HAK CIPTA: Seorang pekerja mendorong beberapa kotak kardus ke dalam gerai Michaels di Natick, Massachusetts, Amerika Serikat (AS), beberapa waktu lalu. Michael Stores Inc, gerai produk kerajinan berbasis di Texas, AS tersebut digugat oleh seorang pendesain perhiasan asal Pennsylvania atas tuduhan pelanggaran hak cipta. BLOOMBERG / FEIN MICHAEL
Pengembang Lumbung Mustika pailit Tergugat tidak pernah menghadiri sidang
BISNIS/MSW/ADI PURDIYANTO
KLAUSUL
OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia
‘Klaim orang tua Rio tak tepat’ JAKARTA: PT Praja Puri Indah Real Estate, pengelola gedung Pasar Pagi Mangga Dua, berpendapat bahwa klaim orang tua Rio Aliansyah Ramadhan—korban yang mengalami cacat di kakinya akibat terjepit eskalator di gedung itu—, yang menyebutkan pengelola harus bertanggung jawab atas segala luka, kerugian, atau meninggal dunianya seseorang yang terjadi dalam gedung itu adalah tidak tepat. Hal itu merupakan salah satu hal yang diungkapkan oleh kuasa hukum PT Praja Puri Indah, Tommy Sihotang, dalam berkas jawaban yang disampaikan pihaknya ke pengadilan, dalam perkara gugatan yang dilayangkan orang tua Rio terhadap perusahaan itu dan tiga pihak lainnya. Kendati demikian, menurutnya, tidak serta-merta pengelola gedung bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terjadi berkaitan dengan pengelolaan gedung yang mengakibatkan luka, kerugian, atau meninggalnya seseorang. (BISNIS/ELH)
JAKARTA: Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengabulkan permohonan pailit yang diajukan oleh tujuh orang konsumen PT Lumbung Mustika Perkasa terhadap perusahaan itu. PT Lumbung Mustika Perkasa adalah pengembang pembangunan mal dan kios di Merdeka Square, Cimone, Karawaci. “Mengabulkan permohonan pemohon untuk seluruhnya,” ujar Jupriadi, ketua majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara pailit No. 64/ PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST, saat sidang pembacaan putusan, kemarin. Dalam pertimbangan hukumnya, majelis hakim berpendapat bahwa ketujuh konsumen ber-
hasil membuktikan bahwa PT Lumbung Mustika selaku termohon pailit mempunyai utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih. Para pemohon dan termohon pailit, menurut majelis hakim, terbukti mempunyai hubungan hukum, yakni dengan adanya perjanjian perikatan jual beli kios-kios yang ada di Merdeka Square, Cimone, Karawaci, Tangerang. Utang termohon pailit, sambung majelis hakim, timbul karena para pemohon telah menyerahkan uang muka kepada perusahaan itu untuk membeli unit kios di Merdeka Square, tetapi ternyata perusahaan itu belum menyerahkan kios sebagaimana yang diperjanjikan dan juga belum mengembalikan seluruh angsuran yang telah dibayarkan oleh para pemohon. Di bagian lain, majelis hakim juga menyebutkan bahwa termohon terbukti mempunyai empat kreditur lainnya, yang juga merupakan konsumen perusahaan itu,
sehingga permohonan pailit ini dinilai telah memenuhi ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 Ayat 1 UU No. 37/2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
rangka,” tutur Tamba, kemarin. Sementara itu, sejak sidang perdana hingga pembacaan putusan pihak PT Lumbung Mustika maupun kuasa hukumnya tidak pernah menghadiri jalannya sidang pemeriksaan perkara di pengadilan, kendati telah dipanggil secara sah Rasa keadilan Seusai sidang “Sesuai perjanjian se- dan patut melalui pengadilan pembacaan putusan, kuasa harusnya sudah dise- dan pengumumhukum para pe- rahkan pada 31 Janua- an di media cetak. mohon, Tamba Sehingga, maTuah Purba, me- ri 2006 tapi sampai hakim n y e b u t k a n sekarang belum kelar jelis akhirnya memubahwa putusan dibangun.” tuskan perkara majelis hakim ini diperiksa seini sudah tepat dan memenuhi rasa keadilan bagi cara verstek atau tanpa dihadiri pihaknya yang telah memper- termohon maupun kuasanya. Mengingat pengadilan telah mejuangkan haknya sejak 2006. “Kami sudah memperjuangkan manggil termohon dan diuhak kami sejak 2006. Sesuai per- mumkan di media cetak tetapi janjian seharusnya sudah dise- termohon pailit tetap tidak hadir, rahkan pada 31 Januari 2006 tapi maka majelis hakim berpendapat sampai sekarang belum kelar di- bahwa termohon tidak menggubangun. Saat ini masih sekitar nakan haknya untuk menyam30%, masih dalam bentuk ke- paikan sangkalannya di muka
persidangan. Sebelumnya, tujuh orang konsumen PT Lumbung Mustika, a.l. Awang Wijaya, Lennie Kho, Koo Giok Hwa Nio, Iin Astoeti Tjoe, Koko Agustinus Ch, Teguh Bunarto Tjhai, dan Soemaryono, melayangkan permohonan pailit terhadap perusahaan pengembang itu. Pasalnya, perusahaan itu dinilai belum memenuhi kewajibannya terkait dengan pembangunan kios di Merdeka Square, kawasan Cimone, Karawaci, kendati para pemohon telah membayar uang muka. Ketujuh pemohon mengklaim perusahaan itu mempunyai kewajiban dengan nilai total sekitar Rp470,288 juta. Selain kepada ketujuh pemohon, perusahaan itu diklaim juga punya kewajiban kepada empat kreditur lainnya, yakni Suparta Tjandra Atmadja Rp39,008 juta, Tjia Sie Hua Rp41,770 juta, Debby Rp29,429 juta, dan Asep Saefullah Rp31,259 juta. (
[email protected])
Sengketa HIN vs Keluarga Tolib gugat Perdana Gapura Prima mantan karyawan BISNIS INDONESIA
BLOOMBERG/ FOERSTER HANNELORE
GUGATAN PERDATA: Seorang perempuan berjalan di samping logo WestLB AG di kantor perusahaan tersebut, Jerman, belum lama ini. WestLB AG London Branch mengajukan gugatan perdata terhadap Bank Mutiara, terkait dengan kekeliruan bank itu yang melakukan transfer uang tunai senilai US$26 juta.
Biesterfeld: PN Jaksel tak berwenang adili gugatan BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Biesterfeld berkukuh menilai bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang untuk mengadili gugatan yang dilayangkan PT Dalzon Chemical Indonesia. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah menggelar sidang lanjutan sengketa tersebut dengan agenda penyerahan bukti dari kedua belah pihak, kemarin. Kuasa hukum Biesterfeld, Hendronoto, mengatakan pihaknya telah mengajukan bukti ke majelis hakim bahwa pengadilan yang memiliki wewenang untuk mengadili sengketa tersebut yakni di Pengadilan Hamburg, Jerman atau pengadilan arbitrase. Menurut dia, alasan ini didasarkan pada kesepakatan antarkedua belah pihak yang inti dari kesepakatan tersebut yaitu apabila terjadi permasalahan antara penjual dan pembeli maka akan diselesaikan di pengadilan arbitrase. "Kami memang tidak memiliki bukti kesepakatan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Namun dengan adanya kesepakatan pembelian yang dilakukan oleh Dalzon Chemical menunjukkan bahwa telah terjadi kesepakatan harga, berikut kesepatan mengenai aturan yang mendasari dari adanya jual beli itu yang salah satunya mengatur bagaimana jika terjadi sengketa," ujar Hendronoto, kemarin.
Kuasa hukum Dalzon Chemical, Dewi Kania Sundari, mengatakan pihak Biesterfeld memberikan bukti bahwa mereka tunduk dengan hukum Indonesia, jadi seharusnya pengadilan Tanah Air berwenang untuk menangani sengketa ini. "Mereka beri bukti bahwa mereka tunduk dengan hukum Indonesia dan bukti kesepakatan yang di dalamnya ada klausul pengadilan arbitrase hanya dalam bentuk fotocopy-an, mereka tidak bisa memberikan bukti asli dan kesepakatan itu tidak ada tanda tangannya," jelas Dewi saat ditemui seusai persidangan. Pada persidangan itu sempat ada keributan kecil karena Biesterfeld menyanggah permintaan Dalzon Chemical yang akan mengajukan bukti e-mail tawar-menawar bahan kimia antara kedua belah pihak melalui laptop bukan dalam bentuk printout atau soft copy. Sebelumnya Dalzon Chemical menggugat pimpinan cabang Biesterfeld International di Indonesia dan Biesterfeld lantaran bahan kimia yang dikirim Biesterfeld tidak sesuai dengan jaminan yang tercantum dalam Certificate of Analysis (CoA) dan dokumen pengapalan lainnya. Permasalahan ini bermula dari jual beli bahan dasar pestisida antara Dalzon Chemical dan Biesterfeld cabang Jakarta. Namun belakangan terjadi komplain dari pengguna bahan yang sudah diolah itu. (08)
JAKARTA: Keluarga besar Tolib diketahui menggugat PT Perdana Gapura Prima Tbk dan beberapa tergugat lainnya atas sengketa perebutan hak milik tanah girik di Kelurahan Kebagusan, Jakarta Selatan. Jalannya sidang di PN Jakarta Selatan, kemarin telah mengagendakan keterangan saksi. Sidang akan dilanjutkan 2 pekan mendatang dengan agenda kesimpulan dari penggugat dan tergugat. Berdasarkan keterangan saksi, Mahidin yang merupakan mantan lurah Kelurahan Kebagusan menjelaskan bahwa status tanah tersebut merupakan hak milik keluarga Tolib. “Tanah itu merupakan tanah hak milik bukan tanah perusahaan, saya malah mempertanyakan itu,” ujarnya, kemarin. Kuasa hukum PT Perdana Gapura, Edwin mengatakan bahwa kliennya telah membeli tanah tersebut dari Djuanda dengan sertifikat dan surat yang telah lengkap. “Kami akan buktikan berdasarkan fakta dan bukti yang telah kami ajukan ke PN Jakarta Selatan, majelis hakim
sekarang masih menilai, dua pekan lagi sidang kesimpulan dari penggugat dan tergugat,” ujarnya, kemarin. Dalam berkas gugatannya, kuasa hukum keluarga Tolib, Dani Bahdani menyebutkan bahwa Abdullah, Ridwan, Hasan Basri, Rohmat (anak dari Tolib), Saini, Iin Juriah (anak dari Matani), Yudi Aryanto, Arif Budianto, Widiastuti (anak dari Purwanto), Prabusakti Tajimalela dan Arnet (anak dari Rohim) berturut-turut sebagai penggugat I hingga XI. Penggugat mengajukan gugatan kepada PT Perdana Gapura Prima, Djuanda, Abdul Goni (anak dari Kenim), Djuanda dan Abdul Goni selaku ahli waris dari almarhum Kenim, Kuat Wicaksono, Yan L. Hutabarat, Chan Ai Li, selaku ahli waris Abd Rahman yakni Sahrudin, Chaerudin, dan Tajudin, Kusmedi Bramtoro dan Abdul Hadi Bramtoro. Selain itu juga menggugat Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Selatan, Camat selaku PPAT Wilayah Kecamatan Pasar Minggu dan Lurah Kepala Kelurahan Pasar Minggu. Berturut-turut sebagai tergugat I hingga XV. (08)
Djakarta Lloyd bantah tudingan Hera OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Djakarta Lloyd (Persero) membantah tudingan PT Hera Gemilang Surya yang menyatakan perusahaan itu melakukan wanprestasi (ingkar janji) dalam memenuhi kewajiban senilai US$465.405 atas pengadaan cat untuk kapal milik perusahaan itu. Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum PT Djakarta Lloyd, Yuliandra Arifin, dalam jawaban yang disampaikan oleh perusahaan itu kepada majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa perkara antara PT Hera Gemilang melawan PT Djakarta Lloyd. Kewajiban senilai US$465.405 seperti yang diklaim oleh PT Hera Gemilang, menurut Yuliandra seperti yang disampaikannya dalam jawaban, dinilai sebagai dalil yang tidak jelas dan tidak memiliki dasar hukum yang tepat. Pasalnya, dalil PT Hera Gemilang mengenai jumlah kewajiban yang harus dibayarkan PT Djakarta Lloyd itu adalah berdasarkan purchase order (pemesanan barang) dan invoice (tagih-
an) perusahaan itu kepada pihaknya. “Penggugat [PT Hera Gemilang] tidak menjelaskan dan membuktikan apakah barang yang dipesan memang benar telah diterima tergugat [PT Djakarta Lloyd], sebagai dasar penggugat menagih uang US$465.405,02,” menurutnya. Kemarin, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menggelar kembali sidang antara kedua pihak dengan agenda replik dari penggugat. Sidang yang dipimpin majelis hakim Yulman ini akhirnya ditunda hingga 13 Oktober 2010. Dalam gugatan yang dilayangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ini, PT Hera Gemilang selaku penggugat juga menyeret Pemerintah c.q. Menteri BUMN, selaku turut tergugat dalam perkara No. 343/PDT.G/2010/PN.JKT. PST. Salah satu kuasa hukum penggugat, David Rambang, menyebutkan dalam gugatannya bahwa hubungan hukum antara PT Hera Gemilang dan PT Djakarta Lloyd terjadi akibat adanya hubungan pekerjaan. Dari kerja sama tersebut, menurutnya, pihaknya bertindak sebagai pemasok cat untuk keperluan perawatan kapal-kapal milik PT Djakarta Lloyd.
berlanjut
OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Sengketa antara PT Hotel Indonesia Natour (PT HIN) dan ribuan mantan karyawannya belum berkesudahan, menyusul upaya hukum gugatan yang kembali diajukan oleh perusahaan itu. Pada Juli lalu, PT HIN pernah mengajukan gugatan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, terkait dengan penetapan yang dikeluarkan Disnakertrans DKI Jakarta tentang pembayaran jaminan hari tua (JHT) mantan karyawan. Akan tetapi, gugatan itu tidak dikabulkan karena majelis hakim menilai Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang memeriksa dan mengadili sengketa ini, dan menyatakan yang berwenang adalah Pengadilan Tata Usaha Negara. Kali ini, perusahaan itu kembali mengajukan gugatan terhadap Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta (tergugat) dan Joko Sujono yang mewakili 1.062 bekas karyawan PT HIN (turut tergugat). Kuasa hukum PT HIN, Tony Aries, dalam gugatannya berpendapat bahwa perbuatan Disnakertrans DKI Jakarta yang telah menerbitkan Surat Penetapan Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans No. 2352/2009 tertanggal 11 Mei 2009 tentang kekurangan pembayaran jaminan hari tua merupakan sebuah perbuatan yang melanggar hukum (PMH).
Objek sengketa Penerbitan penetapan itu, menurut Tony, merupakan tindakan yang melampaui tugas dan wewenang Disnakertrans yang diamanatkan putusan panitia penyelesaian perselisihan perburuhan pusat (P4P).
Sementara itu, kuasa hukum mantan karyawan, Virza Roy Hizzal, mengatakan bahwa gugatan kali ini mempunyai objek sengketa yang sama seperti perkara yang telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat baru-baru ini. “Jamsostek tersebut senilai Rp1,7 miliar untuk 894 pekerja. Kemudian Hotel Indonesia menggugat, tetapi dalam keputusannya PN Jakarta Pusat memutuskan mengenai kompetensi absolut tidak berwenang untuk mengadili perkara karena berkaitan dengan penetapan Dinas Ketenagakerjaan, seharusnya gugatan tersebut dilayangkan di pengadilan Tata Usaha Negara,” kata Virza, kemarin. Pada 16 Juni 2005, P4P mewajibkan manajemen PT HIN menyelesaikan seluruh kewajiban seperti gaji dan tunjangan kepada bekas karyawannya. Atas putusan inilah, Chaerudin dkk bermaksud mengambil sisa tunjangan Jamsostek mereka. Akan tetapi, ternyata terdapat ketidaksesuaian perhitungan JHT. Setelah dihitung ulang, disebut-sebut bahwa sisa tunjangan JHT yang belum dibayar sekitar Rp1,728 miliar. Atas kejadian ini, pada 19 Oktober dan 19 Desember 2005, bekas karyawan kembali melaporkan manajemen ke Disnakertrans DKI Jakarta. Menurut Tony, sebagaimana putusan P4P tertanggal 16 Juni 2005 dalam amarnya hanya menyebutkan bahwa pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans hanya bertugas melaksanakan pengawasan terhadap putusan itu, dan bukan perintah terhadap Disnakertrans untuk menerbitkan penetapan tentang kekurangan pembayaran JHT terhadap 894 mantan karyawan PT HIN dan PT Inna Wisata. (08)
OASIS
10
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
SENGGANG GKJ gelar wayang suket JAKARTA: Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) mementaskan wayang suket bersama dengan dalang Ki Slamet Gundono dengan lakon Minggatnya Cebolang pada 6—7 Oktober. Lakon itu adalah satu fragmen dari karya besar ‘Centhini’ yang diadaptasi oleh Elizabeth D. Inandiak, seorang wartawan Prancis. Lakon ini berkisah tentang remaja nakal bernama Cebolang yang meninggalkan orangtuanya, mengembara mencari jati diri. Ini kisah tentang sosok yang melakukan pengembaraan yang sangat liar. Bukan hanya pengembaraan keriuhan birahi yang selepas bebas dalam kisah ini, tetapi juga pencarian tentang yang Ilahi terutama ketika Cebolang bertemu dengan seorang pertapa suci yang mengajari tentang kisah Dewa Ruci. (BISNIS/HSA)
AKSI LEISEL: Perenang Australia Leisel Jones beraksi dalam lomba renang wanita 200m gaya dada dalam Commonwealth Games di Dr. S.P. Mukherjee Aquatics Center, New Delhi, India, kemarin. AP/DOMENICO STINELLIS
Pakai batik seminggu sekali DEPOK: Masyarakat diminta untuk tetap membudayakan produk tradisional batik, dengan berkomitmen memakai busana batik setidaknya seminggu sekali. “Kalau bukan kita sendiri yang menjaga warisan budaya batik, siapa lagi. Jangan sampai ada teknologi modern di luar sana yang membuat desain dan motif seperti batik,” kata Menko Kesra Agung Laksono dalam seminar internasional Dinamika Batik Indonesia kemarin. Seminar dan pameran ecobatik, bertema Batik Ikon Budaya Bangsa, diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. (BISNIS/YR)
Mahasiswa dapat pinjaman JAKARTA: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kebangkitan Nasional—Sampoerna School of Education (SSE), menerima 100 mahasiswa berprestasi dengan bantuan pinjaman lunak jangka panjang. Direktur Pelaksana Putera Sampoerna Foundation, Nenny Soemawinata, mengatakan masing-masing mahasiswa mendapatkan bantuan pinjaman lunak Rp168 juta untuk 4 tahun kuliah. ”Setelah mereka bekerja, pinjaman tersebut dicicil selama 14 tahun. Dana tersebut merupakan dana bergulir,” kata Nenny setelah acara inaugurasi dan perayaan dies natalis pertama perguruan tinggi tersebut baru-baru ini. (BISNIS/REH)
Pianis Tan meriahkan Festival Salihara Anwar Ibrahim akan bawakan materi tentang kebebasan BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pianis Margaret Tan Hee Leng asal Singapura turut memeriahkan Festival Salihara yang digelar untuk ketiga kalinya. Wanita kelahiran 12 Desember 1945 ini dikenal sebagai maestro sekaligus profesional pertama yang memainkan “piano bocah” (toy piano atau kinderklavier), yakni piano setinggi 51 cm yang dimainkan oleh anak-anak, meskipun dia juga ahli piano dewasa. Tan yang memainkan piano sejak usia belia ini, menampilkan musik yang menantang keterbatasan instrumen piano dan piano bocah. Dia berkolaborasi dengan sejumlah komponis yang sependirian dengannya, seperti Michael Nyman, Julia Wolfe, Toby Twining dan Ge Ganru. Dalam setiap permainan
pianonya, wanita ini memadukan antara konsentrasi spiritual Timur, dan keterampilan klasik barat. George Crumb yang pertama kali menasbihkan Tan sebagai seorang juru sihir perempuan, lantaran kedalaman dan daya tarik bunyi permainan pianonya. Somei Satoh menyebutnya cenayang, dan harian The New York Times menjulukinya “Ratu Piano Bocah”. Tan belajar piano sejak usia 6 tahun. Dia mendapat beasiswa untuk belajar di The Juilliard School, pada usia 16 tahun. Sepuluh tahun kemudian, ia menjadi perempuan pertama yang mendapatkan gelar Doctor in Musical Art di Juilliard School. Pada 1981, Tan bertemu dengan komposer John Cage dan bekerja sama selama 11 tahun terakhir masa hidup Cage. Sejak itu, Tan dikenal sebagai murid sekaligus penafsir paling otoritatif terhadap musik Cage. Kolaborasinya dengan Cage juga
mendorongnya menekuni piano bocah dan memulai debutnya untuk instrumen ini pada 1993 di Lincoln Center New York dengan memainkan komposisi Cage Suite for Toy Piano (1948). Pada 1997, Tan mengeluarkan album CD The Art of the Toy Piano, yang berisi sejumlah komposisi piano bocah, termasuk Moonlight Sonata karya Beethoven dan Eleanor Rigby karya The Beatles. Untuk instrumen yang tidak biasa ini, pianis ini mempunyai kredo yang disadapnya dari Marcel Duchamp. Dalam festival yang diadakan di Gedung Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ini sebanyak 12 penampil dari berbagai cabang kesenian dan budaya yang berasal dari Tanah Air dan mancanegara turut ambil bagian.
Membandingkan Calon pengunjung bukan saja dapat memilih, tetapi juga mem-
bandingkan dan tentu saja menikmati acara dengan leluasa. Turut memeriahkan acara ini kelompok tari Chunky Move. Selain itu ada duet gitaris Twin Demon dan kelompok tari Tresno Budoyo. Grup baru tersebut sudah sepatutnya diterima yang lebih luas, karena keunikan karya mereka. Sementara itu, ada pentas Teater Garasi dari Yogyakarta, Teater Kubur Jakarta, dan koreografer Fitri Setyaningsih yang dikenal dengan pentas-pentas mereka bersifat cutting edge. Ada pula koreografer Wiwiek Sipala dan pemain komungo-cum-komponis Jin Hi Kim yang bergerak maju dengan bahan-bahan tradisi. Pada festival yang diadakan pada 23 September-20 Oktober tidak hanya bentuk pentas yang ditampilkan. Pada agenda ceramah dihadirkan mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang akan membawakan materi tentang Kebebasan
dan Para Musuhnya. Komunitas Salihara percaya dari pengalaman Anwar bisa diambil pelajaran yang mendalam karena berkait erat dengan visi komunitas itu. Dalam upaya mewarnai Festival Salihara secara khusus, diproduksi sendiri Tan Malaka karya penyair Goenawan Mohamad dan Tony Prabowo. Opera esai ini bertolak dari fragmen-fragmen kehidupan dan pemikiran pejuang intelektual yang kontroversial itu. Festival ketiga ini diklaim sebagai puncak para kurator Salihara, karena mereka telah menampilkan yang terbaik sesuai dengan bidang dan konteks masing-masing. Lebih daripada ketika mereka merancang program rutin bulanan. Dalam kombinasinya satu sama lain, aneka mata acara menampilkan sesuatu yang menegaskan visi Salihara untuk memelihara keragaman dan kebaruan. (15) (
[email protected])
Efisien dalam operasional bank isnis kembali meluncurkan direktori industri perbankan di Tanah Air, yaitu Bisnis Indonesia Banking Watch 2010-2011. Acara ini dirangkaikan dengan pemberian penghargaan terhadap tujuh bank paling efisien dalam Banking Efficiency Award 2010. Tujuh bank itu yakni PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank UOB Indonesia, Bank of China Ltd, Deutsche Bank AG, Standard Chartered Bank, dan The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd dinilai efisien dalam manajerial, operasional, skala usaha, dan teknikal. Dalam acara tersebut juga digelar Seminar Pengawasan Perbankan dan Masa Depan Perbankan Indonesia dengan pembicara Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D. Hadad, Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono, Komisaris Independen PT Bank Permata Tbk yang juga Ekonom UGM Tony Prasetiantono, dan Legislator Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno.
B
(Dari kiri) Wakil Pemimpin Umum Harian Bisnis Indonesia Ahmad Djauhar, Direktur Utama PT Jurnalindo Aksara Grafika Lulu Terianto, Komisaris Dorotea Eric Samola, Direktur Bank Syariah Mandiri Ahmad Syamsudin, Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia Tom Aaker, Chief Operating Officer Deutsche Bank AG Ashok Kumar, Pemimpin Umum Harian Bisnis Indonesia Sukamdani S. Gitosardjono, Vice President Director PT Bank OUB Buana Iwan
Satawidinata, Deputy CEO Bank of China Indonesia Chong Kim Hoo, Deputy GM The Bank Of Tokyo Mitsubishi Ufj Ltd Nichio Murakami, Presiden Direktur PT Panin Bank Rostian Samsudin, Pemimpin Perusahaan Bisnis Indonesia Soebronto Laras, dan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Arief Budisusilo.
▼
Naskah dan foto-foto: YAYUS YUSWOPRIHANTO
Direktur Sinarmas Yan Partawidjaya (kiri) berbincang dengan Komisaris Utama Bank Muamalat Widigdo Sukarman (tengah) dan Kepala Eksekutif LPS Firdaus Djaelani
▼
▼ ▼ (Dari kiri) Corporate Secretary Bank Mandiri Sukoriyanto Saputro, Head of Fund and Services Development Division Bank BCA Ina Suwandi, Wakil Presdir Bank BTPN Djemi Suhenda, Head of Corporate Secretary Division Bank Muamalat Delyuzar Syamsi, Pemimpin Umum Harian Bisnis Indonesia Sukamdani S. Gitosardjono, Ekonom Senior Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan, Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D. Hadad berfoto bersama seusai peluncuran buku Bisnis Indonesia Banking Watch 2010-2011.
Para undangan menyimak sambutan yang disampaikan oleh Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad.
Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono (kedua kiri) memaparkan makalahnya didampingi anggota DPR Hendrawan Supratikno (kiri), Ekonom BNI Ryan Kiryanto (kedua kanan) dan Komisaris Independen Bank Permata Tony A. Prasetiantono.
OPINI
Kamis, 7 Oktober 2010
Setelah lawatan SBY batal residen Susilo Bambang Yudhoyono secara mendadak membatalkan kunjungan ke Belanda, yang diagendakan pada 5-9 Oktober ini, hanya sesaat sebelum lepas landas di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Pembatalan kunjungan resmi atas undangan Ratu Beatrix, yang sudah direncanakan sejak 2007, tersebut tentu saja mengagetkan banyak pihak, baik di dalam negeri maupun masyarakat internasional. Tak urung timbul intrepretasi bermacammacam, mulai dari isu harga diri bangsa hingga kekhawatiran opini dunia terhadap keputusan itu. Presiden dalam penjelasannya menyebutkan pembatalan tersebut dilakukan karena pengadilan Belanda mengabulkan proses hukum atas tuntutan dugaan pelanggaran hak azasi manusia yang diajukan oleh gerakan Republik Maluku Selatan (RMS). RMS juga meminta agar Presiden Yudhoyono ditangkap saat berkunjung ke Belanda. Perkembangan sehari kemudian, pengadilan di Belanda menolak tuntutan dari RMS tersebut. Namun, Presiden merasa ancaman RMS ini ‘mencabik’ harga diri bangsa sehingga kunjungan ditunda sampai situasi jernih dan tidak menimbulkan salah paham bagi rakyat Indonesia. Secara resmi, Jakarta mengirim surat pada Selasa malam, dan sudah diserahkan oleh Menteri Luar Negeri Marty M. Natalegawa kepada Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende di Belgia dalam forum Asem-Euro Summit. Ulah RMS yang mengakibatkan pembatalan kunjungan resmi itu tidak hanya merugikan Indonesia, tetapi juga merugikan Belanda. Sebab, niat kunjungan yang sesungguhnya, seperti penjelasan Presiden, adalah untuk peningkatan kerja sama berbagai bidang. Selain diagendakan bertemu dengan Ratu Beatrix dan Perdana Menteri Belanda, Presiden Yudhoyono juga akan melakukan penandatanganan kesetaraan kerja sama menyeluruh bilateral disamping bertemu dengan pengusaha Belanda. Kita sebenarnya berharap dapat memperoleh manfaat ekonomi dari penandatanganan kesetaraan kerja sama menyeluruh Indonesia-Belanda dan pertemuan dengan pengusaha negeri itu, terutama untuk sejumlah proyek infrastruktur, energi alternatif dan penanganan banjir. Data Kementerian Perdagangan menunjukkan neraca perdagangan Indonesia-Belanda JanuariJuli 2010 mencapai US$2,1 miliar dengan posisi surplus bagi Indonesia. Sementara itu, data BKPM menyebutkan investasi Belanda pada kuartal I/2010 menduduki peringkat sembilan, dengan nilai US$62 juta yang mencakup 16 proyek. Kita berharap pembatalan kunjungan Presiden ke Belanda tersebut tidak akan menimbulkan dampak yang berkepanjangan, apalagi negatif, meskipun keputusan pembatalan terkesan berlebihan.
Perdagangan bebas Aspac erdana Menteri Jepang Naoto Kan menyatakan ia akan mempertimbangkan partisipasi Jepang dalam pembahasan pakta perdagangan regional atau Trans-Pacific Partnership (TPP). Pernyataan tersebut sejalan dengan janjinya untuk melancarkan strategi yang bertujuan merevitalisasi pertumbuhan ekonomi Jepang dengan memberlakukan kesepakatan perdagangan bebas dengan banyak negara. Diharapkan kabinet Kan mampu menajamkan strategi ini di tengah atmosfer bahwa mereka merupakan pejabat yang pasti menepati janji pada rakyat. Konferensi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang akan diselenggarakan November di Yokohama, tentunya akan menjadi kesempatan besar bagi Jepang untuk mencapai tujuan tersebut, khususnya dalam melancarkan upaya diplomatis. Pemerintah harus memastikan bahwa Kan dan pemimpin lainnya menghadiri pertemuan tersebut dan mulai menegosiasikan kesepakatan perdagangan bebas.
OLEH ABDUL SALAM TABA Kepala Bagian Kerjasama Luar Negeri, Biro Hukum dan KLN, Kementerian Kominfo
Pada 9 Oktober 2010, Organisasi Pos Sedunia (Universal Postal Union/UPU) memasuki usia 136 tahun. Usia yang tergolong sudah usang, tetapi tidak berarti peranan organisasi ini melempem. ikap pesimistis terhadap peranan UPU sempat muncul akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dengan segala jenis layanannya, khususnya e-mail dan pesan pendek telah mengurangi kuantitas pengiriman berita melalui surat. Krisis finansial dan kredit perumahan (subprime mortgage) yang bermula di Amerika Serikat dan menjalar ke berbagai negara, juga menurunkan pengiriman surat bisnis secara drastis. Hal itu berakibat semakin tergerusnya volume pengiriman surat, yang selama ini merupakan kegiatan utama dan salah satu penyumbang terbesar keuntungan pos. Namun, berkat kepiawaian dan pelaksanaan berbagai strategi bisnis, hasil rekomendasi UPU —yang berperan meningkatkan kerja sama antaradministrasi perposan di dunia dan menetapkan berbagai kebijakan pengembangan produk serta layanan pos secara mondial— serta upaya aktif dari para penyelenggara perposan, secara hand in hand mengangkat kembali popularitas UPU.
S
ara pendukung proses pengadilan mengenai kasus penjara Guantanamo yang menganggap keadilan militer—bukan pengadilan federal—merupakan cara yang paling efektif untuk mengatasi kasus teror, harus memusatkan perhatian mereka pada sebuah peristiwa yang terjadi pada Selasa lalu di pengadilan distrik Manhattan, AS. Faizal Shahzad dijatuhi hukuman seumur hidup, 5 bulan dan 4 hari setelah ia mencoba meledakkan mobilnya di Times Square. Ketika Shahzad ditahan dan kemudian diberi label “penjahat teroris,” warga AS terusmenerus meneriakkan kekhawatiran bagaimana kasus ini dapat mengganggu keamanan negara adidaya tersebut. Mereka tak henti-hentinya meluapkan protes bahkan setelah Shahzad bersedia untuk bekerja sama dengan pihak penyidik dan dibuktikan bersalah dengan hukuman seumur hidup. Keadilan bagi teroris memang membutuhkan jalan panjang.
P
• International Herald Tribune, 5 Oktober
Peningkatan popularitas itu terlihat dari kemampuan petugas pos yang berjumlah 5,5 juta orang di 660,000 kantor pos di seluruh dunia, dalam memproses pengiriman 438 miliar surat dan 6 miliar paket pos setiap tahunnya (UPU; 2010). Kemampuan tersebut didukung keandalan jaringan dan sistem perposan universal yang dapat meningkatkan keefektifan dan efisiensi operasional layanan pos. Contohnya, pengiriman novel Harry Potter lebih dari 2,5 juta yang dipesan melalui Internet, tapi dikirim serempak lewat berbagai jasa pos ke seluruh pemesan dalam tempo sehari. Pemanfaatan layanan dan jaringan pos universal oleh para pebisnis, pemerintah, dan masyarakat di berbagai negara juga turut mempercepat integrasi pasar, sehingga setiap individu dan perusahaan di berbagai belahan dunia memiliki akses langsung ke pasar domestik. Dengan kemampuan ini, sektor perposan dianggap sebagai fasilitator utama perdagangan antarnegara dan antarblok ekonomi regional, termasuk memicu interaksi dan volume perdagangan antarpengusaha kecil dan menengah secara global (Adrenale Corporation; 2010). Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari upaya konkret UPU dalam menetapkan kebijakan dan aturan lalu lintas pengiriman surat, paket pos, dan jasa keuangan dari dan ke 191 negara anggotanya; serta rekomendasi
untuk menstimulasi peningkatan volume surat dan kualitas layanan pos ke masyarakat yang berbasis sistem pengawasan global (global monitoring system). Selain itu, UPU juga berperan signifikan meningkatkan kehidupan sosial dan mencegah penyebaran penyakit berbahaya lewat berbagai program dan kegiatannya. Misalnya, lomba penulisan surat yang dilaksanakan tiap tahun bagi generasi muda di dunia yang berumur 15 tahun dan bertema ajakan kerja sama mengatasi isu-isu global seperti pembangunan berkelanjutan, konservasi lingkungan, perlindungan hutan dan pencegahan penyebaran penyakit berbahaya dan
“
VERBATIM
”
mematikan. Penetapan tema lomba penulisan surat dianggap penting, karena selain berfungsi sebagai panduan UPU dan negara anggotanya dalam memperingati Hari Pos Sedunia (World Postal Day) setiap tahunnya, sekaligus merefleksikan kepedulian UPU dan segenap stakeholder perposan terhadap isu global yang sedang berkembang dan memerlukan perhatian untuk segera ditangani. Peringatan pada 2009, misalnya, bertema A postal service commited to green growth. Tema ini menganjurkan anggota UPU, pebisnis, dan komunitas perposan di dunia mendukung kampanye PBB “Lets Seal the Deals”
BISNIS/ADI PURDIYA NTO
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Sistem paket ‘jebakan’ PT Telkom
Demikian pula pada 2010, dengan tema Write a letter to someone to explain why it is important to talk about AIDS and to protect your self against the disease. Tema ini pada dasarnya mengajak masyarakat, khususnya komunitas perposan, di seluruh dunia untuk peduli terhadap dampak penyebaran AIDS dan menghindarkan diri dari penyakit yang mematikan tersebut. Ajakan tadi sangat relevan dan urgen untuk ditindaklanjuti. Pasalnya, penderita AIDS saat ini sudah berjumlah 33 juta orang, dan jumlah ini akan terus bertambah karena setiap harinya muncul 7400 penderita AIDS baru (UNAIDS; 2010). Kondisi ini telah mendorong kerja sama antara badan PBB yang menangani HIV/AIDS (UNAIDS), WHO, UNI Global Union, dan UPU untuk mengampanyekan pentingnya mengatasi maraknya penyebaran HIV/AIDS. Dalam konteks Indonesia, menurut data Kementerian Kesehatan, totalitas penderita HIV/AIDS sejak 1980-an hingga September 2009 berjumlah 18.442 orang. Sementara itu, Jonathan dari National Trainer Care, Support and Treatment, menyatakan penderita HIV/AIDS 2010 di Indonesia diperkirakan mencapai 130.000. Dengan demikian, upaya mengatasi penyebaran HIV/AIDS harus didukung dengan melibatkan setiap masyarakat dan stakeholder perposan nasional. Karena selain penyakit tersebut —yang sejak kemunculannya 30 tahun lalu hingga sekarang belum ditemukan obatnya— telah memakan banyak korban yang meninggal dunia, juga kuantitas penderita HIV/AIDS mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahunnya. Semoga, di ulang tahun UPU yang ke-136 ini, sektor perposan di Indonesia semakin berkembang dan berperan penting dalam mengatasi, minimal mereduksi, penyebaran dan jumlah penderita HIV/AIDS.
Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
P E M BACA M E N U L I S Bisnis Indonesia yang telah memuat surat saya ini saya ucapkan terima kasih.
Robby B.
Jl. Jawa No. 269 Cinere, Depok
Eddy
“Jaminan kesehatan amat mendesak.” Dirut Jamsostek Hotbonar Sinaga mengenai prioritas jaminan sosial yang dibutuhkan masyakarat.
• The Asahi Shimbun, 5 Oktober
Keadilan bagi teroris
Peduli AIDS
Sistem layanan bisa mengakses ke setiap negara
P
TAJUK TAMU
dalam pengurangan penggunaan CO2.
Peran pos dalam pencegahan HIV/AIDS
P
TAJUK UTAMA
11
“Segi Tiga Emas masih jadi prioritas.” Ketua Umum REI Teguh F Satria soal arah investasi perkantoran dan hunian baru di kawasan Jabodetabek.
Saya adalah salah seorang pelanggan setia PT Telkom. Saya berlangganan telepon pada BUMN itu sejak 1997. Namun, sekarang saya merasa di kecewakan sekaligus dirugikan oleh Telkom. Hal itu dimungkinkan karena Telkom secara sepihak telah mengubah tagihan bulanan saya dari sistem abonemen ke sistem paket. Hal ini memang pernah diberitahukan oleh Telkom ke rumah saya (diterima oleh istri saya). Tapi pihak Telkom cuma mengatakan bahwa sejak sekarang telepon ibu tidak kena abonemen lagi. Sekali lagi saya tekankan di sini bahwa pihak Telkom hanya memberi info, bukan meminta persetujuan pelanggan! Istri saya merasa senang karena dikiranya kalau tidak memakai, maka bayarannya sedikit atau bahkan tidak perlu bayar. Ternyata (dengan sistem paket) tagihannya malah semakin besar karena sistem tersebut mematok pembayaran minimal Rp65.000 per bulan. Padahal biasanya ratarata pembayaran telepon kami perbulan di bawah Rp50.000. Jadi sistem paket ini merupakan ‘jebakan’ dari Telkom kepada para pelanggannya. Terhadap masalah ini saya sudah beberapa kali komplain ke Telkom melalui pesawat 147. Tapi jawabannya selalu tidak memuaskan. Kalau Telkom tidak mau mengembalikan status pembayaran tagihan ke posisi semula, maka saya persilakan saluran saya di cabut/diputus. Manajemen Telkom kalau mau mengubah peraturan/kebijakan apa pun, sebaiknya meminta persetujuan pelanggan terlebih dahulu, jangan hanya sekadar informasi. Demikian keluhan saya, kepada redaksi
Purwakarta-Jabar Pelanggan Telp: 0264-210860
Otomotif berperan gerakkan ekspor Bank Dunia menyatakan bahwa fundamental perekonomian Indonesia kuat, sehingga memungkinkan negara ini dapat fokus dalam pencapaian investasi. Tren pertumbuhan ekonomi sekarang ini memang naik cukup signifikan. Hal itu dapat dilihat dari salah satu faktornya yaitu industri otomotif, terutama mobil yang berhasil meningkatkan penjualan ekspor. Pada Agustus 2010 ekspor mobil utuh alias completely built-up (CBU) naik 122,6% menjadi 7.279 unit dibandingkan Agustus 2009 yang hanya mencatat 3.269 unit. Menurut data Gaikindo, total ekspor CBU periode Januari-Agustus 2010 naik hingga 60,1% menjadi 49.427 unit dari 30.858 unit periode yang sama pada tahun sebelumnya. Berdasarkan data tersebut, maka peran pemerintah—terutama Menteri Koordinator Bidang Ekuin Hatta Rajasa—dalam memajukan perekonomian Indonesia cukup baik. Apalagi dengan meningkatkannya hubungan luar negeri dalam rangka menarik investasi. sehingga dapat menciptakan peluang ekspor yang lebih besar lagi. Saya harapkan sektor lain dapat mengikuti tren yang bagus ini, sehingga perekonomian Indonesia dapat mencapai target yang dicanangkan pemerintah.
Kelola pasar tradisional dengan koperasi Keberadaan pasar tradisional merupakan salah satu indikator paling nyata kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Selama ini pasar tradisional identik dengan bau sampah dan kotor, sehingga masyarakat lebih memilih belanja di minimarket atau supermarket. Kondisi inilah yang membuat pasar tradisional sebagai wadah penampungan pada pedagang kecil dan menengah terpinggirkan. Untuk itu, perlu peran serta pemerintah dalam menghidupkan pasar tradisional, sebagai penggerak ekonomi mikro. Pemerintah— dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM—harus serius menangani pasar tradisional supaya eksistensinya tidak hilang. Menurut saya, akan lebih baik jika pasar tradisional dikelola dan dikendalikan oleh koperasi agar bisa menjadi tangguh untuk bersaing dengan pasar-pasar modern, seperti minimarket dan supermarket. Saya pikir dengan dikelola koperasi, roda ekonomi UKM akan bisa berputar dan para pengusaha kecil bisa mengembangkan kemampuannya. Saya menyambut baik usaha pemerintah yang ingin mengarahkan koperasi sebagai wadah untuk mengelola pasar tradisional. Semoga iktikad baik pemerintah direspons secara positif oleh kalangan UKM dan dalam pelaksanaannya tidak mengalami penyimpangan. Aries Tresna S.
Jl. Pajaga II No. 50, Depok, Jabar
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail:
[email protected]
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erna Sari Ulina Girsang, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hendra Wibawa, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Nana Oktavia Musliana, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Munawaroh, Theresia Diyah Wulandari, Tri Dirgantara Pamenan, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Samantha Ardiansyah (Asisten Manajer Pemasaran), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Andry T. Kurniady, Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Melly Riana Sari, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Agus Taufik Ridho, Fitriyana Pulungan, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan:P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp33.500/mm kolom, berwarna Rp50.500/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp20.000/mm kolom, berwarna Rp33.500/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
FINANSIAL Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
Pertanian
Industri dasar
Pertambangan
2.013,14
2.740,00
23,41
57,70
1.964,15
30/10 1/10 4/10 5/10 6/10
404,68
Erdikha Sekuritas alaupun tren indeks masih positif, indeks saat ini dalam kondisi rawan profit taking, sehingga perlu kewaspadaan dalam memilih saham. Indeks bergerak dalam kisaran 3.560-3.628. Saham pertambangan dan konsumsi masih menarik diamati.
W
Sinarmas Sekuritas ally kenaikan IHSG yang telah tejadi hingga kali kesembilan secara berturutR turut, diperkirakan pada perdagangan saham hari ini akan terhenti. Sinyal tersebut terindikasi dari stochastic yang menunjukkan pola pelemahan. Batas gerak atas dan bawah indeks berada di level 3.647 dan 3.569. Cermati saham: PTPP, JMSR, BBNI.
e-Trading Securities ari chart terlihat IHSG telah memasuki area overbought, sehingga market masih D dapat diterpa profit taking, tetapi masih terbuka kemungkinan untuk menguat hari ini dalam kisaran 3.580 – 3.630. Cermati saham: MEDC, INDF, ASRI dan BUMI.
• Rekomendasi selengkapnya bisa dilihat di www.bisnis.com
DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
Chain listing Tri Polyta & Barito dikaji BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana mengkaji chain listing (pencatatan berantai) atas rencana merger PT Tri Polyta Indonesia Tbk dan PT Chandra Asri, dua anak perusahaan PT Barito Pacific Tbk yang menguasai lini bisnis produksi bahan baku plastik. Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito mengatakan otoritas bursa akan memanggil jajaran direksi Barito Pacific dalam waktu dekat guna menggali keterangan seputar rencana merger kedua perusahaan tersebut. “Kami akan mengundang direksi Barito Pacific sebagai holding company dari kedua perusahaan itu. Kami akan minta penjelasan serta komitmen dari Barito atas keputusan melakukan merger tersebut,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Langkah mengkaji chain listing dilakukan untuk memutuskan perlu tidaknya menghapus (delisting) salah satu emiten yang dikuasai pengusaha Prajogo Pangestu tersebut, apakah Tri Polyta atau Barito Pacific. Baik Tri Polyta dan Barito Pacific merupakan perusahaan terbuka yang saling terafiliasi. Barito menguasai 77,93% saham Tri Polyta, sementara pada 13 Desember 2007 perusahaan ini menguasai 70% saham Chandra Asri, pemasok bahan baku ke Tri Polyta. Menurut rencana, merger Tri Polyta dan Chandra Asri akan ditetapkan dalam rapat umum peme-
gang saham yang rencananya digelar 27 Oktober 2010 dengan membentuk perusahaan baru, PT Chandra Asri Petrochemical.
Peringatan KPPU Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) juga telah meminta keduanya berkonsultasi. KPPU menilai merger keduanya akan membentuk perusahaan petrokimia yang terintegrasi, kuat dan efisien serta akan menjadi yang terbesar dunia. KPPU mengingatkan agar rencana merger harus sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 57/ 2010 yang menyebutkan bahwa merger dan akuisisi yang menenuhi threshold harus dilaporkan ke KPPU. Beleid yang terbit beberapa bulan lalu itu mengatur penggabungan atau peleburan badan usaha dan pengambilalihan saham perusahaan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Ketika disinggung mengenai nama emiten yang tercatat di bursa setelah dilakukan merger, Eddy menyatakan sampai saat ini otoritas bursa akan tetap menggunakan nama dan kode emiten Tri Polyta, yaitu TPIA. Berdasarkan catatan Bisnis, kontribusi pendapatan dari bisnis petrokimia kedua perusahaan mencapai Rp14,27 triliun, atau 99% dari total pendapatan konsolidasi Barito sebesar Rp14,39 triliun pada tahun lalu. (09/BASTANUL SIREGAR)
30/10 1/10 4/10 5/10 6/10
Infrastruktur
Properti
1.202,23
-0,67 1.002,70
30/10 1/10 4/10 5/10 6/10
REKOMENDASI
Industri konsumsi
1.038,73
-5,85
2.631,90
30/10 1/10 4/10 5/10 6/10
Aneka industri
402,80
206,76
2,65
0,11
1.176,56
798,77
30/10 1/10 4/10 5/10 6/10
30/10 1/10 4/10 5/10 6/10
Harum miliki US$236 juta Akuisisi tambang baru disiapkan OLEH WISNU WIJAYA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pendatang baru di lantai bursa, PT Harum Energy Tbk memiliki dana total US$236 juta untuk membiayai ekspansinya hingga 2012, termasuk untuk mengakuisisi tambang baru. Presdir Harum Energy Ray Gunara mengatakan dana tersebut berasal dari fasilitas pinjaman berulang US$120 juta dari Bank DBS dan dana hasil IPO yang masuk ke perusahaan, US$116 juta. Total perolehan dana IPO Harum Energy, termasuk saham green shoe, US$321 juta. “Dari pinjaman US$200 juta yang tersedia, kami sudah tarik dan memakai US$80 juta pada Juni, jadi masih ada US$120 juta. Dari dana IPO yang masuk ke kami, US$10 juta dialokasikan untuk akuisisi tambang batu bara di Kalimantan Timur,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Harum Energy kemarin mencatatkan saham perdana dengan melepas 500 juta saham pada harga Rp5.200 per saham senilai Rp2,6 triliun. Perseroan juga menjual 50 juta saham green shoe-nya, sehingga saham dilepas 550 juta senilai total Rp2,86 triliun atau US$321 juta. Ini merupakan IPO emiten batu bara terbesar ketiga setelah PT Adaro Energy Tbk tahun lalu, yakni US$1,34 miliar dan PT Bayan Resources Tbk pada 2008 senilai US$528 juta. Dalam debut perdagangannya kemarin, saham Harum Energy yang berkode HRUM langsung melonjak 20,19% ke Rp6.250, sebelum ditutup naik 4,8% ke Rp5.450 per lembar, bersamaan dengan tembusnya indeks harga saham gabungan ke level psikologis baru, 3.603,40. Adapun, dari 500 juta lembar saham yang dilepas, pendiri Harum Energy, PT Karunia Bara Perkasa mengeluarkan 300 juta saham senilai Rp1,56 triliun, sedangkan 200 juta saham baru atau yang masuk ke kas Harum Energy mencapai
Hasil IPO PT Harum Energy Tbk Uraian Keterangan Saham dilepas 500 juta Saham green shoe dilepas 50 juta Harga saham perdana Rp5.200 Total dana diraih Rp2,86 triliun Perdagangan perdana naik 4,8% ke Rp5.450 Komposisi asal pembeli 75% asing, 15% lokal Komposisi jenis pembeli 75% ritel, 15% institusi Sumber: PT Bursa Efek Indonesia Tbk, 2010
BISNIS/AGUS TAUFIK
Rp1,04 triliun atau US$116 juta. Setelah IPO, Karunia Bara akan menguasai 81,39%, Bara Sejahtera 0,09%, dan publik 18,52%. Penjamin pelaksana emisi IPO adalah PT Ciptadana Securities dan PT Mandiri Sekuritas. Keduanya dibantu dua bank investasi asing, Goldman Sachs dan Deutsche Bank.
Target produksi Dirut Bursa Efek Indonesia Ito Warsito mengatakan Harum Energy menjadi emiten ke-13 di bursa sepanjang tahun ini. “IPO ini melengkapi kapitalisasi pasar bursa jadi Rp3.000 triliun,” katanya. Pada kuartal I/2010, Harum mencetak pendapatan Rp894,7 miliar. Tahun lalu mengantongi pendapatan Rp4,60 triliun. Adapun, realisasi produksi batu bara semester I/2010 hampir 50% dari target. Ray Gunara menyebutkan Blok E di tambang milik PT Mahakam Sumber Jaya, anak perusahaan Harum Energy, telah menghasilkan pada kuartal II. “Dari target tahun ini 7,4 juta ton batu bara, kami mencapai hampir 50% dari target [3,7 juta ton],” katanya. Target 7,4 juta ton itu berasal dari Mahakam 5,2 juta ton dan 2,2 juta ton dari PT Santan Batubara, anak usahanya yang lain. Tahun depan, produksi ditargetkan jadi 10 juta ton dan 13 juta ton pada 2012. (
[email protected])
Perdagangan
457,78
-7,31
192,77
30/10 1/10 4/10 5/10 6/10
Keuangan
826,56
Manufaktur
389,51
4,65
-2,30
446,52 30/10 1/10 4/10 5/10 6/10
884,48
377,10 30/10 1/10 4/10 5/10 6/10
-2,91 868,11 30/10 1/10 4/10 5/10 6/10
Sinarmas IPO Rp370 miliar BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi persetujuan awal pencatatan saham (pre-listing approval) permohonan PT Bank Sinarmas yang akan melepas 30%-40% sahamnya senilai Rp370 miliar melalui penawaran saham perdana (initial public offering/IPO). “Berdasarkan dokumen permohonan IPO yang diajukan kembali oleh Sinarmas, pre listing approval-nya sudah kami keluarkan pekan ini,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito di Jakarta, kemarin. Berdasarkan rencana semula, lini bisnis perbankan milik Grup Sinarmas ini berencana melakukan IPO pada Juli tahun ini, akan tetapi ditunda hingga kuartal III/2010 karena persiapan teknis terkait dengan ketentuan perbankan. Eddy menjelaskan sesuai dengan persetujuan bursa, semestinya Bank Sinarmas dapat segera melanjutkan proses pengajuan pencatatan sahamnya ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Grup Sinarmas memiliki anak usaha di bidang jasa keuangan seperti asuransi, bank, dan multifinance yang tergabung dalam satu PT Sinar Mas Multiartha Tbk. Nilai aset perusahaan itu mencapai US$2 miliar dengan laba bersih US$71 juta. Sejak 2006, atau setelah mengakuisisi Bank Shinta yang dibeli dengan harga Rp400 miliar, nilai aset Bank Sinarmas kini telah tumbuh hingga lebih dari Rp10 triliun. Ke depan, bank ini berencana memfo-
kuskan pelayanan pada kelas ritel dan tidak melayani korporasi.
Awal Desember Dihubungi terpisah, Corporate Secretary Bank Sinarmas Purwanto mengonfirmasi pernyataan Eddy. Nilai IPO Bank Sinarmas ditarget sekitar Rp370 miliar dengan saham dilepas antara 30% sampai 40%. Purwanto menambahkan yang bertindak selaku penjamin pelaksana emisi IPO tersebut adalah PT Sinarmas Sekuritas. “Rencana kami, IPO bisa terealisasi pada akhir November atau awal Desember. Kini tinggal menunggu persetujuan dari Bapepam-LK,” katanya. Pada bagian lain, Eddy Sugito mengungkapkan otoritas bursa telah merilis porsi saham dari tiga perusahaan yang berencana menggelar IPO tahun ini, seiring dengan diprosesnya dokumen permohonan pencatatan saham yang diajukan. Tiga perusahaan yang mengajukan rencana IPO itu adalah PT Megapolitan Development, PT Martina Berto dan PT Multifilling Mitra Indonesia. “Porsi saham yang akan dilepas ke publik masing-masing, Megapolitan 25%, Martina Berto 34% dan Multifilling 30%,” ujarnya. Eddy menuturkan perusahaan lain yang juga menjajaki IPO a.l. Bank ICBC Indonesia, Krakatau Steel, Agung Podomoro, Midi Utama Indonesia dan Tower Bersama Infrastructure. Sepanjang tahun ini, otoritas bursa telah mencatat IPO 13 perusahaan baru dari target 25 perusahaan. (09)
12
Varia RMS bakal terus berulah
Kamis, 7 Oktober 2010
KRONIKA Korban di Papua bertambah JAKARTA: Korban bencana banjir bandang yang melanda Provinsi Papua Barat hingga petang kemarin sudah mencapai 72 orang meninggal dunia, ratusan orang luka berat, dan 66 orang dinyatakan hilang. Selain itu terdapat puluhan bangunan rusak berat. Menko Kesra Agung Laksono mengatakan untuk membantu masyarakat yang diterjang banjir bandang akibat meluapnya sungai yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy itu, pemerintah sudah mengirimkan berbagai macam bantuan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana, katanya, sudah mengirimkan sebanyak 3 pleton unit tenda, terdiri atas tenda keluarga 80 unit, tenda gulung, velbed, sandang, baju anak, selimut, tikar, makanan siap saji. Selain itu obat-obatan dari Kemenkes 2.500 kg.
Indonesia yakin hubungan dengan Belanda baik-baik saja OLEH SUTAN ERIES ADLIN Wartawan Bisnis Indonesia
“Kami sudah prediksi.” Kalimat pendek itu pas untuk menerjemahkan pernyataan kelompok kecil masyarakat yang menyebut diri sebagai Republik Maluku Selatan (RMS).
(BISNIS/IRS/LTC/YR)
Sjahril Djohan sindir Susno JAKARTA: Sjahril Djohan, terdakwa kasus suap PT Salmah Arowana Lestari, terisak saat membacakan nota pembelaan (pledoi) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kemarin. Dalam persidangan itu, Sjahril menyindir mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Susno Duadji. Sambil terisak Sjahril mempertanyakan uang negara mana yang telah dia korupsi. Menurutnya, tuduhan-tuduhan yang tidak mendasar tersebut tidak hanya berdampak merugikan bagi dirinya, tetapi juga bagi keluarga besarnya. Selain itu, Sjahril juga menyesalkan pernyataan Susno di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menyatakan tidak mengenal dirinya. Menurut Sjahril, hubungannya dengan Susno cukup erat, bahkan Sjahril menganggap Susno sebagai adiknya sendiri. Sjahril mengimbau Susno agar jangan mengorbankan dan menjerumuskan banyak pihak hanya karena ambisi pribadi. (BISNIS/08)
ernyataan RMS itu disampaikan berkaitan dengan penolakan pengadilan Den Haag atas tuntutan mereka terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. RMS menuduh Pemerintah Indonesia melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap para aktivis kelompok separatis itu berdasarkan laporan dari Human Rights Watch. Selain mengaku tidak terkejut dengan putusan pengadilan itu, John Watilette, pimpinan RMS, malah berjanji tetap melakukan 'konfrontasi' dengan Presiden Yudhoyono andai orang nomor satu di Indonesia jadi ke
P
Belanda. “Kami ingin memastikan dengan cara damai bahwa dia memang telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia,” ungkap Watilette yang disebut kantor berita AP berada dalam pengasingan . Para ahli hukum di Belanda juga sudah memperkirakan bahwa pengadilan akan menolak gugatan tersebut, karena akan melanggar hukum internasional jika gugatan tersebut diloloskan. Upaya kelompok RMS dianggap sebagai sebuah strategi untuk mencari publikasi atas tujuan utama mereka. Para aktivis prokemerdekaan Maluku telah mengajukan tujuh alasan penahanan tersebut. Salah satu editorial dalam surat kabar Belanda, De Telegraaf, menyatakan bahwa setiap warga Belanda memiliki hak untuk mengajukan gugatan ke pengadilan. Editorial itu juga menyebutkan bahwa langkah Presiden Yudhoyono membatalkan kunjungannya telah menyinggung Pemerintah Belanda dan Ratu Belanda yang dijadwalkan menerima sang Presiden secara resmi. Pemerintah Indonesia disebutsebut sempat meminta Pemerin-
tah Belanda membatalkan gugatan, tetapi Den Haag tidak bisa memenuhi dengan alasan gugatan tersebut menjadi domain pengadilan independen Belanda, bukan pemerintah.
Ketika ditanyakan apakah kunjungan Presiden SBY segera dijadwal ulang dengan adanya putusan tersebut, Julian mengatakan pemerintah akan lebih dulu mengetahui apa hasil akhir dari pengadilan. “Kita lihat nanti bagaimana hasil akhir dari pengBelum final adilan tersebut.” Kemarin, Jakarta mengaku Presiden Yudhoyono membamendapat informasi dari Kedutatalkan kunjungan kenegaraan ke an Besar Republik Indonesia Belanda selama 5-6 Oktober (KBRI) di Belanda yang menyatakan bahwa putusan pengadilan pada saat terakhir menjelang keberangkatan negeri Den Haag belum merupakan “Pasti ada dampak, meski sudah samputusan final. kita tunggu saja pai di Bandara Halim Perdana“Pengadilan teperkembangannya kusuma, Jakarta. lah mengumumAnggota Dewan kan keputusan 1 hari—2 hari.” Perwakilan Daetersebut itu benar, rah (DPD) Bahar Ngitung mentetapi sumber kami dari KBRI di dukung keputusan Presiden Den Haag menyatakan lain bahYudhoyono yang menunda kebewa masih perlu ditunggu lagi rangkatan kunjungan kenegarapada minggu ke-41 [yang] berannya ke Belanda. “Kami dari makna mungkin kira-kira mingDPD mendukung keputusan Pregu depan. Oleh sebab itu, tidak siden dan bisa memahaminya.” juga bisa dipastikan bahwa ini Meskipun belum mendapat keputusan final dari pengadilan Den Haag,” kata Julian kemarin. balasan resmi dari Pemerintah Belanda, Bahar yakin tidak akan Dia mengatakan pemerintah akan terus menunggu kebenaran muncul masalah antara kedua negara. “Jelas tidak terganggu berita tersebut dan memantau dan Pemerintah Belanda pasti putusan akhir pengadilan yang bisa memahami efek psikologis dipastikan akan dirilis atau diyang akan dihadapi oleh bangsa umumkan oleh Pemerintah Belanda dan pengadilan Den Haag. Indonesia.”
Suara berseberangan datang dari Margarito Kamis, doktor Hukum Tata Negara UI, yang meyakini akan ada dampak diplomasi antara Indonesia-Belanda setelah pembatalan muhibah Presiden SBY ke Belanda. “Saya tidak percaya kalau tidak ada dampak. Pasti ada dampak, kita tunggu saja perkembangannya 1 hari-2 hari.” Dalam pandangan Margarito Kamis, seharusnya Pemerintah Indonesia dapat mendeteksi sedini mungkin adanya kemungkinan peradilan dan gugatan dari RMS, sehingga pemerintah tidak harus membatalkan kunjungannya. “Masa itu tidak bisa dideteksi? Kita punya berbagai perwakilan di sana,” ucap Margarito, staf khusus Mensesneg era Yusril Ihza Mahendra itu. Pengenalan dan pendeteksian tuntutan tersebut dari sejak awal, ujarnya, bisa membuat Indonesia bisa lebih siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang ada di sana. “Masa ketika sudah sampai di bandara baru dibatalkan.” (eries.adlin@ bisnis.co.id) Reportase: T02/12/JOHN A. OKTAVERI/ IRSAD SATI/LINDA T. SILITONGA
Ratusan bankir masuk DOT BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Bank Indonesia rupanya telah mengubah istilah bagi daftar orang tercela industri perbankan menjadi daftar tidak lulus. Hal ini dikatakan oleh Kepala Biro Humas BI Difi Ahmad Johansyah, kemarin. Dia menyampaikan daftar orang tercela (DOT) merupakan istilah dalam Surat Keputusan (SK) Direksi Bank Indonesia (BI) No. 7/118/KEP/DIR tanggal 25 Januari 1995. Surat keputusan ini berisi tentang kriteria perbuatan tercela orang-orang. Kriteria ini menjadi dasar penilaian fit and proper test bagi pemegang saham dan pengurus bank. Namun, SK ini diperbarui oleh Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 5/ 25/PBI/2003 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan. "Sejak itu istilah DOT menjadi DTL dan otomatis semua orang yang masuk DOT menjadi DTL dan mendapat predikat tidak lulus,” tutur Difi. Hingga saat ini, ujarnya, terdapat sekitar 400 bankir berpredikat tidak lulus yang sebelumnya termasuk ke dalam DOT. "Yang sudah dinyatakan lulus bersyarat baru Mochtar Riady. Artinya selama dia memenuhi janji untuk memenuhi itikad baik, dia dapat kembali ke perbankan. Yang lainnya belum ada." Mochtar adalah pendiri
Kelompok usaha Lippo yang pernah menjadi pemilik PT Bank Lippo Tbk sebelum diambil alih oleh pemerintah pada 1999. Bank Lippo diselamatkan pemerintah dengan dana Rp6 triliun setelah krisis keuangan 1998 membuat kinerjanya menurun. Theo L. Sambuaga, Presiden Grup Lippo melalui rilisnya tadi malam mengungkapkan, Mochtar Riady memiliki reputasi yang sangat baik dan tidak pernah masuk dalam DOT. Dia yakin Mochtar mampu mempertahankan bank yang dikendalikannya tetap kokoh dan survive dalam menghadapi krisis, seperti terbukti mampu melewati krisis 1966 dan 1998. Hal ini, lanjut Theo, membuktikan kemampuan profesional dalam pengelolaan bank. Mochtar Riady menyatakan harapannya dalam 5 tahun bisa membangun Bank Nobu sebagai bank swasta nasional berbasis Rp 10 triliun. Dia menjelaskan Bank Nobu diharapkan berperan mengangkat daya saing dan kompetensi dunia usaha kecil dan menengah. “Strategi Bank Nobu akan berfokus pada permodalan yang kuat, dukungan pasar modal, profesionalisme, kehati-hatian, dan didukung serta melayani satu juta nasabah kecil dan menengah,” tegasnya. (02/07/ HENDRI T. ASWORO)
BISNIS/RAHMATULLAH
PELEPASAN HENDARMAN: Mantan Jaksa Agung Hendarman Supandji (kiri) berjabat tangan dengan Plt Jaksa Agung Darmono pada acara pelepasan di Jakarta, kemarin. Hendarman
diberhentikan dengan hormat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Jaksa Agung melalui Keputusan Presiden No. 104 tertanggal 24 September 2010.
Pencalonan Timur diprediksi mulus OLEH SUTAN ERIES ADLIN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Meski diiringi kritik keras terhadap proses pencalonan dan dari sisi prestasi, kalangan petinggi partai politik memprediksi jalan bagi Komjen Pol. Timur Pradopo menuju kursi kapolri bakal mulus. Beberapa kasus berdarah yang dikait-kaitkan dengan kepemimpinan Timur, baik ketika menjadi kapolda maupun kapolres, tidak dianggap sebagai batu sandungan yang bisa mengganjal. Asal bisa menjawab dengan baik tentang kasus tersebut dalam uji kelayakan oleh Komisi III DPR, Ketua DPP Partai Golkar yang juga Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso memandang persoalan bakal selesai. Priyo mengakui tidak ada rekam jejak perwira tinggi polisi yang sempurna. “Di antara mereka sudah tentu ada kelebihan dan
tentu ada sisi kekurangannya. Namun, untuk saat ini, Timur merupakan perwira tinggi terbaik yang tersedia,” ujar Priyo. Kemarin, pimpinan DPR termasuk Priyo mengundang Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) itu bertandang ke Senayan. Hadir di pertemuan itu Ketua DPR Marzuki Alie, dan para Wakil Ketua DPR; Pramono Anung (PDI Perjuangan), Priyo Budi Santoso, Anis Matta (Partai Keadilan Sejahtera), dan Taufik Kurniawan (Partai Amanat Nasional). Namun, langkah petinggi parlemen itu dikritik oleh beberapa anggota dewan. Salah satu yang cukup keras mengkritik langkah pimpinan itu adalah Sekretaris Fraksi Partai Hanura sekaligus anggota Komisi III DPR, Syarifuddin Sudding “Seharusnya tidak ada pertemuan antara pimpinan DPR dan calon kapolri menjelang proses uji kelayakan dan kepatutan,”
kata Syarifuddin. Suara senada juga datang dari Gayus Lumbuun dari Fraksi PDI Perjuangan. Fraksi Partai Demokrat membantah sinyalemen yang menyebutkan pertemuan antara pimpinan DPR dan Timur Pradopo adalah untuk memuluskan langkahnya menjadi kapolri. “Itu tidak benar. Pertemuan itu hanya silaturahmi untuk berkenalan, tidak ada pembicaraan yang sangat penting,” kata Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Jafar Hafsah kemarin. Timur Pradopo juga enggan berkomentar mengenai hasil pertemuan tersebut. “Saya hanya diundang pimpinan DPR untuk jadwal fit and proper test.” Dalam pertemuan itu, Pramono Anung berpesan kepada Timur agar jangan tergoda dengan politik. “Itu kunci suksesnya.”
Munculkan kecemburuan Dari luar parlemen, Indonesia
Police Watch (ICW) menilai penaikan pangkat Timur Pradopo menjadi komjen dan muncul sebagai calon tunggal kapolri bisa memunculkan kecemburuan perwira Polri lainnya. “Pasti ada kecemburuan, karena bagi perwira lainnya itu pahit," ujar Presidium IPW Neta S. Pane kepada Bisnis kemarin. Kunci untuk mengatasi hal itu, menurut dia, ada di komisi III DPR, yaitu dengan tidak meloloskan Timur Pradopo sebagai kapolri. “Kalau diloloskan, khawatirnya akan merusak sistem karena pengajuan Timur terlalu instan.” Mabes Polri membantah akan muncul kecemburuan dengan model penaikan pangkat cepat sekaligus pengajuan Timur Pradopo sebagai calon tunggal kapolri. “Kami jamin semua [anggota Polri] solid mendukung kapolri baru kami kompak di dalam [Polri], di luar saja yang mem-
perdebatkan,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Iskandar Hasan. Iskandar menjelaskan munculnya nama Timur Pradopo yang diajukan Presiden ke DPR sebagai calon kapolri berawal dari penolakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap dua calon sebelumnya yang diajukan Kapolri Bambang Hendarso Danuri. Saat seleksi di Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), tambahnya, ada delapan jenderal yang masuk, dan saat seleksi di Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) didapatkan dua nama. Setelah itu Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri mengajukan ke Presiden. “Ternyata dari dua itu tidak diterima Presiden dan kami ajukan satu lagi [Timur Pradopo] diterima, ya sudah.” Reportase: 01/12/JOHN ANDHI OKTAVERI
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
BURSA
f2
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
PREDIKSI
Izin 3 manajer investasi dicabut
Indeks tetap akan menguat
Kewajiban modal disetor Rp10 miliar harus dipenuhi akhir tahun ini
Ketiga manajer investasi itu adalah PT Majapahit Securities Tbk (dahulu bernama PT Asia Kapitalindo Sekuritas Tbk), PT Masindo Artha Securities, dan PT AmCapital Indonesia. Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK Djoko Hendratto ketika dikonfirmasi membenarkan ketiga izin MI itu sudah dicabut, tetapi MI itu masih tetap dapat melakukan usahanya seperti biasa. “Ketiganya dicabut. Pencabutan itu tidak ada hubungannya dengan peningkatan modal, hanya karena pembenahan MI,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Menurut dia, salah satu kesalahan yang menyebabkan ketiga
Manajer investasi masih diperiksa biro PP*
Rp
RRpRpRpp RRpRpRpRpRpRpp
JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih mencetak rekor tertingginya kembali. Jika dalam 2 hari lalu, indeks masih belum mampu menembus rekor psikologis 3.600, kini indeks berhasil melewati titik itu. Pada perdagangan kemarin, indeks mencatat penguatan 0,33% ke level 3.603,40 dan indeks BISNIS-27 terangkat 0,41% ke level 325,33. Pergerakan indeks terimbas kenaikan bursa Wall Street yang menguat ke titik tertingginya dalam 5 bulan terakhir. Investor berharap akan terjadi kenaikan nilai aset dalam waktu dekat. Hal serupa juga dilakukan oleh Bank Sentral Jepang yang akhirnya memangkas suku bunga acuannya menjadi 0% hingga 0,1% untuk pertama kalinya sejak akhir 2008 sebagai upaya mengatasi deflasi dan penguatan nilai yen. Analis PT CIMB Securities Indonesia Mastono Ali memprediksi indeks hari ini berpotensi melanjutkan penguatan dan bergerak pada kisaran 3.570-3.630. “Pada 3 hari perdagangan terakhir indeks menguat sekitar 5%. Sejauh ini pengaruhnya dilihat dari positifnya data inflasi serta keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Adapun, sektor saham yang rawan diwarnai aksi profit taking pada perdagangan hari ini di antaranya, saham infrastruktur, konsumer dan ritel. Sementara itu, potensi saham yang akan ramai diperdagangkan hari ini, di antaranya saham komoditas seperti pertambangan dan perkebunan. (09)
JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akhirnya mencabut tiga izin perusahaan manajer investasi (MI) seiring dengan pengetatan dan penertiban industri pengelolaan investasi.
Manajer investasi bermodal kurang dari Rp10 miliar
Rp
Rp Rp
OLEH INDRA Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit
OLEH IRVIN AVRIANO Bisnis Indonesia
PT Bumiputera Capital Indonesia PT Eficorp Sekuritas PT Harvestindo Asset Management PT Optima Kharya Capital Management PT Optima Kharya Capital Securities PT Pavillion Capital PT Signature Capital Indonesia
Nama
Modal disetor
PT Anugra Nusantara Asset Management PT Bhakti Asset Management PT Dongsuh Investment Management PT Harvestindo Asset Management PT Intru Nusantara PT Jisawi Finas PT Lautandhana Investment Management PT Minna Padi Investment Management PT Natpac Asset Management PT Pavillion Capital PT Peak Capital PT Prime Capital PT Prospera Asset Management PT Reliance Asset Management
Ket *) diperiksa Biro Pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam-LK, yang juga disuspen Sumber: Pusat Informasi Reksa Dana Bapepam-LK
perusahaan dicabut izinnya adalah kurangnya komitmen dari manajemen dan pemilik perusahaan untuk melanjutkan usaha sebagai MI. Sementara itu, Direktur Utama Majapahit Securities Wim Al Fatih yang dikonfirmasi masalah itu mengemukakan sekuritas itu sudah mengembalikan izin manajer investasinya karena ingin memfokuskan diri pada divisi pialang (brokerrage) dan penja-
BISNIS/AGUS TAUFIK
minan emisi (underwriting), bukan karena dicabut. “Kami mengembalikan izin bukan akibat dicabut, tetapi kami kembalikan karena kami ingin memfokuskan diri pada pialang dan penjaminan emisi.” Khusus untuk AmCapital, Djoko menjelaskan perusahaan itu telah melakukan perubahan struktur manajemen yang lebih baik sesaat sebelum izinnya dicabut. Namun, tuturnya, perusaha-
an itu memutuskan untuk menyerahkan izinnya. “Nanti mereka akan mengajukan permintaan izin baru lagi ketika perusahaan sudah siap dengan divisi MI yang sudah beres.” Selain pencabutan 3 izin MI, otoritas pasar modal juga tengah membatasi kegiatan 5 MI dan memeriksa 7 MI. Pekan lalu, otoritas pasar modal dan Kementerian Keuangan baru saja mengesahkan Peratur-
OLEH FIRMAN HIDRANTO & NENENG HERBAWATI Bisnis Indonesia
Inovisi ingin akuisisi Abundant
BISNIS/ENDANG MUCHTAR
SAHAM HARUM ENERGY: Seorang karyawan melintas di depan layar pencatatan perdana saham PT Harum Energy Tbk di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, kemarin. Perusahaan tambang batu bara itu melepas 500 juta lembar saham ke publik
dengan target dana yang dapat direngkuh Rp2,6 triliun. Saham yang dilepas terdiri dari saham baru sebanyak 200 juta lembar atas nama dan 300 juta lembar saham pendiri.
KSEI targetkan 150.000 pemilik AKSes OLEH EDY BARLIANTO Bisnis Indonesia
SEMARANG: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menargetkan 150.000 pengguna kartu Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) hingga Mei 2011 atau sekitar 50% dari sub rekening efek yang aktif pada September 2010. Dirut KSEI Ananta Wiyogo mengemukakan sejak sosialisasi digelar pada Juli 2010 hingga kini telah menjaring 29.200 pengguna kartu AKSes atau 10% dari jum-
@bisnis.co.id)
PHE berencana akuisisi 46,41% saham Medco
PORTOFOLIO JAKARTA: PT Inovisi Infracom Tbk berencana meminta persetujuan pemegang sahamnya untuk membeli 100% saham Abundant Global senilai US$30 juta-US$40 juta. Sekretaris Perusahaan Inovisi Benita Sofia mengatakan rencana itu akan dimintakan restunya dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar dalam waktu dekat karena bernilai material. "Kami akan menggelar RUPSLB karena rencana transaksi itu nilainya material," ujar Benita kemarin. Menurut dia, rencana itu akan direalisasikan pada kuartal IV/2010 dan bertujuan untuk memperkuat layanan infrastuktur teknologi informasi emiten itu. Saat ini, perseroan segera memberitahukan rencana itu kepada otoritas pasar modal dan bursa sehingga dapat melanjutkan proses itu dengan perjanjian jual beli. (BISNIS/IAA)
Rp5 miliar Rp5 miliar Rp5 miliar Rp5 miliar Rp5 miliar Rp5 miliar Rp5 miliar Rp5 miliar Rp5 miliar Rp5 miliar Rp5 miliar Rp5 miliar Rp5 miliar Rp5 miliar
an Menteri Keuangan No. 153/ PMK.010/2010 yang memundurkan jadwal penambahan modal disetor MI dan sekuritas secara bertahap. Ketentuan itu merevisi Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003. Sebelum direvisi, kewajiban modal disetor yang harus dimiliki MI sebesar Rp25 miliar pada tahun depan tetapi penerapannya ditunda pada 2012. Dengan adanya ketentuan itu, MI wajib memiliki modal disetor minimal Rp10 miliar pada akhir tahun ini, sebesar Rp20 miliar pada akhir 2011, dan sebesar Rp25 miliar pada akhir 2012. Saat ini tercatat masih ada 14 MI yang modalnya masih di bawah Rp10 miliar (lihat tabel). Djoko mengatakan otoritas pasar modal tetap melakukan pembinaan dengan mendorong manajer investasi untuk mematuhi peraturan, khususnya beberapa peraturan yang baru diterbitkan yaitu tentang sembilan fungsi wajib yang ada di dalam perusahaan dan modal disetornya. “Kami akan mendorong supaya mereka [MI] mematuhi pada peraturan yang berlaku dan meminta mereka bisa meningkatkan modal disetornya.” (16) (irvin.avriano
lah pemegang sub rekening efek sebanyak 299.219 rekening. “Akhir tahun ini kami targetkan pengguna kartu AKSes sebanyak 50.000 dan pada akhir sosialisasi Mei 2011 jumlah pengguna AKSes bisa mencapai 150.000 atau 50% dari pemilik sub rekening efek yang tercatat di KSEI,” ujarnya kemarin. Menurut dia, sosialisasi di Semarang merupakan yang ketiga setelah Jakarta dan Bandung. KSEI, lanjutnya, akan melakukan sosialisasi di tiga kota lain, yaitu
Medan, Surabaya dan Batam. Ananta mengemukakan kepemilikan kartu AKSes sebagai identitas tunggal investor (single ID/SID) pasar modal saat ini semakin penting untuk menjamin keamanan transaksi di tengah kondisi perdagangan yang sedang bullish. “Pasar modal Indonesia semakin tumbuh pesat, tahun ini saja ada 15 emiten baru melakukan initial public offering (IPO),” tuturnya. Dia mengungkapkan penerbi-
tan AKSes dilatarbelakangi kegoncangan bursa efek di Indonesia pada 1998 yang ditandai maraknya perusahaan pialang efek nakal dengan menggelapkan dana investor. Hal itu, menurut Ananta, memukul industri pasar modal Indonesia karena menurunkan kepercayaan investor terhadap aktivitas bursa efek Indonesia. “AKSes ini untuk meminimalisasi kecurangan broker karena investor bisa langsung mengecek investasinya melalui web KSEI,”
katanya. Praktisi pasar modal Irwan Ariston Napitupulu menambahkan, dengan memiliki AKSes maka investor bisa mendapatkan sarana informasi dengan mengakses dan memonitor data posisi serta mutasi efek dan sekuritas miliknya yang disimpan dalam sub rekening efek di KSEI secara online. “Investor yang sudah memiliki kartu AKSes cukup mengakses ke http://akses.ksei.co.id tanpa dikenakan biaya,” katanya.
JAKARTA: PT Pertamina Hulu Energi (PHE) disebut-sebut akan mengambil 46,41% kepemilikan saham PT Medco Energi Internasional Tbk melalui induk perusahaannya Encore Energy, bahkan rencana itu juga didukung oleh Kementerian BUMN. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengakui Pertamina sebagai induk perusahaan PHE telah melaporkan rencana aksi korporasi untuk mengambil kepemilikan saham yang diharapkan tuntas tahun ini. “Yang jelas, kami mendukung aksi korporasi itu. Mereka [Pertamina] akan melakukan aksi korporasi melalui anak perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dengan Medco,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Rencana sinergi antara Pertamina dan Medco sebenarnya telah dilakukan semakin intens sejak 3 bulan lalu. Beberapa opsi yang telah dibahas kedua perusahaan migas itu a.l. kerja sama operasi (KSO), merger dan akuisisi. Dalam perkembangan selanjutnya, aksi korporasi itu akan dilakukan oleh PHE dan disebutsebut porsi yang akan dibeli adalah 46,41%. PHE sendiri merupakan anak perusahaan Pertamina yang bergerak di sektor hulu. Perusahaan itu sebelumnya berencana melakukan penawaran saham perdana (IPO) tahun ini, namun rencana itu akhirnya ditunda.
Berkaitan dengan besaran kepemilikan saham yang akan diambil PHE, Direktur Proyek Medco Energi Internasional Lukman Mahfoedz enggan berkomentar soal itu. “Rencana itu merupakan kewenangan pemegang saham. Saya tidak bisa berkomentar.” Hal yang sama juga diungkapkan VP Komunikasi Perusahaan Mochamad Harun. Hingga kini, tambahnya, perseroan masih mempertimbangkan berapa besar saham Medco yang akan diakuisisi. “Kami belum sampai ke sana [memutuskan nilai saham]. Ini karena masih banyak proses yang harus dilalui.” Sejak adanya rumor Pertamina akan melakukan akuisisi terhadap Medco, pergerakan saham perusahaan milik keluarga Arifin Panigoro itu terus menunjukkan pergerakan yang positif. Dalam perdagangan kemarin, perusahaan dengan kode emiten MEDC itu ditutup pada level 3.475, atau naik 150 poin. Sementara itu, PT Elnusa Tbk melalui anak perusahaannya Elnusa Bangkanai Energy Ltd menambah porsi kepemilikannya di Blok Bangkanai dari semula 50,01% menjadi 80% setelah mengambil kepemilikan dari mitranya Mitra Energia Bangkanai Ltd. Menurut Dirut Elnusa Suharyanto dalam keterbukaan informasi kemarin, perseroan mengambil kepemilikan Mitra Energia sebanyak 29,99% sehingga porsi Elnusa menjadi 80%. (05/RUDI ARIFFIANTO)
KORPORASI
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
EKSPOSE
f3
Menunggu ekspansi pertama Dianjaya Industri baja diproyeksikan pulih tahun ini
Prospek peringkat Indosat naik JAKARTA: PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) meningkatkan prospek peringkat obligasi dan sukuk PT Indosat Tbk dari sebelumnya negatif menjadi stabil. Dalam risetnya kemarin, analis Pefindo Niken Indriarsih dan Vonny Widjaja mengatakan peningkatan prospek itu dipicu oleh pertumbuhan pelanggan, perndapatan jasa telepon seluler, dan leverage keuangan yang lebih stabil. "Peringkat emiten ditetapkan pada level idAA+ dan idAA+(sy) yang mencerminkan kuatnya dukungan induk perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam provisi cross default dalam utang Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte Ltd," ujar Niken dalam risetnya itu. Selain itu, tuturnya, faktor lain yang mendukung peringkat tersebut adalah tetap kuatnya permintaan layanan telekomunikasi dan posisi pasar Indosat yang stabil. (BISNIS/IAA)
Kreditur tunggu janji Mobile-8 JAKARTA: PT Bank Permata Tbk mengingatkan PT Mobile-8 Telecom Tbk segera menyiapkan pembayaran kupon bunga kepada kreditur, menyusul telah lewatnya batas waktu pemenuhan dana kemarin. Head Securities & Agency Services Bank Permata A. Ensie Sasongko menyebutkan emiten telekomunikasi tersebut telah melewati batas waktu penyediaan dana pembayaran bunga, yang ditetapkan dalam pasal 10 ayat 10.1 tentang perjanjian perwaliamanatan. Dalam perjanjian perwaliamanatan, lanjutnya, bunga surat utang yang bersifat tetap senilai Rp7,58 miliar itu jatuh tempo pada 15 September 2010 dan perseroan harus menyiapkan dana pembayaran selambatlambatnya 5 Oktober 2010 melalui bank tersebut.(BISNIS/16/AGS)
Suspensi saham APOL dicabut JAKARTA: Perdagangan saham PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk di pasar negosiasi dapat dilakukan lagi kemarin setelah pencabutan suspensi perdagangannya dicabut otoritas bursa. Dalam keterangannya, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Jasa PT Bursa Efek Indonesia Umi Kulsum mengatakan pencabutan itu merujuk pada tiga surat. "Sementara itu, penghentian sementara perdagangan efek di pasar reguler dan tunai tetap diteruskan hingga pengumuman lebih lanjut," ujar Umi dalam keterbukaan informasi BEI itu. (BISNIS/IAA)
OLEH ARIF GUNAWAN S. Wartawan Bisnis Indonesia
Setelah 2 dasawarsa ‘puas’ dengan kapasitas produksi 400.000 ton pelat baja per tahun, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk memutuskan mendongkrak kapasitas menyambut pasar baja yang diproyeksikan cerah tahun ini. ejak didirikan pada 1989 di Surabaya dan beroperasi pada 1991, produsen pelat baja ini belum pernah berambisi mengangkat kapasitas produksinya sebesar 400.000 ton. Namun seiring dengan meningkatnya permintaan pelat baja, perseroan pun meningkatkan kapasitas produksi sekitar 35% selambat-lambatnya pada 2013. Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Dipo Akbar Panuntun memperkirakan kenaikan kapasitas produksi menjadi 540.000 ton tersebut menyedot dana sekitar US$12 juta, atau setara dengan Rp110 miliarRp120 miliar. “Dengan tambahan kapasitas produksi tersebut, kami memperkirakan pertumbuhan penda-
S
Pergerakan saham
150
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk pada 2010 Rp145 Rp87
140 130 120 110
5 Okt.
25 Mei
Rp140 6 Okt.
15 Apr. 30 Apr.
31 Mei
30 Jun.
30 Jul.
31 Agt.
100 90
30 Sept.
Estimasi kinerja dan saham
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (Rp miliar) 2007 2008 2009 1.985 3.021 1.642 Pendapatan Laba Kotor 417 560 (188) Laba Operasi 295 417 (273) Laba sebelum pajak 221 145 (209) Laba bersih 154 83 (150) EPS (Rp) 18,8 10,1 (18,3) PER (x) 5,5 10,3 (5,7) PBV (x) 1,8 ROE (x) - 47,96 (31,64) ROA (%) 18,18 3,97 (15,46)
Data Efek Kode saham Harga Kapitalisasi pasar Rekomendasi Harga referensi
GDST Rp140 Rp360,80 miliar
2010* 2011* 2.011 286 188 216 162 19,8 5,3 1,3 23,95 13,08
2.278 359 248 278 208 25,4 4,1 1 23,52 13,75
Ket: *) proyeksi; EBITDA: laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi; EPS: laba per saham; PER: rasio harga saham terhadap laba per saham; ROE: pengembalian dari ekuitas; PBV: rasio harga saham terhadap nilai buku.
-
Rp152-Rp198
Sumber: PT Pemeringkat Efek Indonesia (2010)
patan Gunawan Dianjaya dapat mencapai rerata per tahun [compounded annual growth rate/ CAGR] 15,9% dari 2009-2014,” tuturnya dalam laporan riset per 22 Juli. Penambahan kapasitas produksi, lanjutnya, akan mening-
BISNIS/AGUS TAUFIK
katkan kinerja perseroan di tengah pemulihan industri baja global. Potensi industri baja nasional ini terlihat dengan masuknya beberapa pemain besar industri baja global di perusahaan baja Indonesia. ArcelorMittal dari India, misal-
nya, siap untuk berinvestasi di PT Banten Global Development. Di sisi lain, Nippon Steel dari Jepang telah berinvestasi di PT Pelat Timah Nusantara Tbk (Latinusa) sejak Desember 2009. Pefindo memperkirakan harga baja tumbuh setidaknya dengan CAGR 5% hingga 2014. Prospek Gunawan Dianjaya diyakini cerah mengingat pelanggan perseroan berasal dari beberapa industri yang sedang tumbuh. “Kami perkirakan penjualan Gunawan Dianjaya dapat tumbuh 22,5% secara tahunan pada 2010, dan dapat mencapai pertumbuhan rerata tahunan 15,9% pada 2009-2014, dengan ekspektasi industri baja akan lebih baik di masa mendatang,” ujar Dipo.
Margin pulih Saat ini, Gunawan Dianjaya memiliki posisi kuat sebagai salah satu produsen pelat baja terkemuka di Asean. Berdiri di lahan seluas 20 hektare dengan fasilitas produksi empat mesin high rolling, perseroan tahun lalu menyumbang 6,5% produksi baja nasional. Perseroan sempat membukukan lompatan pendapatan sebesar 52,2% secara tahunan pada 2008 di tengah lonjakan harga baja global, tetapi kemudian turun 45,7% pada 2009 karena harga baja lumer. Laba kotor pun minus 11,4% pada triwulan I/2009.
Sebagai referensi, harga pelat baja AS mencapai tingkat tertinggi pada Agustus 2008 di atas US$1.200/ ton, tapi kemudian tergelincir 60% menjadi hanya US$480/ton pada Juni 2009. China Rolled Steel YoY indeks juga terus di posisi negatif sepanjang 2009 dan turun 16,9% ke titik terendah 5 tahun terakhir pada Juli 2009. Namun pada triwulan I/2010, margin perseroan berbalik positif seiring dengan tren kenaikan harga baja global. “Dengan harapan industri baja yang lebih baik ke depan, kami memperkirakan pendapatan Gunawan Dianjaya pada 2010 akan meningkat 22,5% secara tahunan sehingga mencapai Rp2 triliun,” ujar Dipo. Bisnis mencatat kinerja positif tersebut berlanjut pada triwulan II/2010, dengan laba bersih Rp119,087 miliar, membalik rugi bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp209,213 miliar. Penjualan juga naik 7,57% menjadi Rp893,45 miliar. Kini, investor pun menunggu sejauh mana pengembangan kapasitas produksi mereka akan terus mendongkrak kinerja perseroan. Sembari menunggu faktor tersebut, Pefindo pun menerapkan harga referensi saham perseroan pada level Rp152Rp198, atau di atas harga pasar sekarang Rp140 per unit. (arif. gunawan.bisnis.co.id)
Divestasi PPI, Surya Semesta raup Rp20 miliar OLEH FAHMI ACHMAD Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Surya Semesta Internusa Tbk meraup Rp20 miliar yang akan digunakan sebagai modal kerja dari hasil penjualan seluruh kepemilikan saham di anak usaha PT Pacific Prestress Indonesia (PPI). Dalam keterbukaan informasi kepada otoritas bursa kemarin, perseroan melepas kepemilikan saham secara langsung dan tak langsung sebesar 100%. PT Adi-
bumi Lestari menjadi pembeli dari 10,29 juta saham yang dilepas dengan harga Rp20,08 miliar. Rencana divestasi anak usaha di bidang produksi beton pracetak dan pratekan tersebut telah dikonfirmasi Direktur Utama Surya Semesta Johannes Suriadjaja sejak Juni. “Transaksi saham tersebut bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 1 ketentuan Peraturan Bapepam No. IX.E.2. tentang Transaksi Material dan Per-
ubahan Kegiatan Usaha Utama,” kata Johannes. Perseroan dengan kode saham SSIA di bursa efek Indonesia tersebut juga melepas seluruh kepemilikan sahamnya dalam PT Technocrete International, anak perusahaan perseroan yang sahamnya dimilikinya secara tidak langsung kepada PT Adibumi Lestari dengan harga sebesar Rp250 juta. Perseroan dalam laporan tertulis kemarin juga menjelaskan terjadinya penundaan kegiatan se-
bagian besar perluasan pembangunan komersial baik di sektor swasta, maupun kegiatan pemerintah dalam bidang infrastruktur sepanjang 2009 hingga pertengahan 2010 telah memengaruhi kinerja unit usaha konstruksi. Pendapatan PPI pada 2009 turun 32,7% dibandingkan dengan 2008, sedangkan pada semester I/2010 hanya meraih penjualan sebesar Rp23 miliar, menurun tajam dibandingkan dengan semester I 2009 yang mencatat pendapatan sebesar Rp101,4 miliar.
Pada paparan publik Mei, Johannes mengungkapkan pihaknya menyiapkan belanja modal tahun ini sebesar US$11 juta atau sekitar Rp100 miliar. Dari angka tersebut terdapat pinjaman bank senilai Rp30 miliar dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. “Tahun ini kami menargetkan pendapatan bisa tumbuh 5%-6% dari tahun lalu." Target laba bersih tahun ini sebesar Rp35,20 miliar, naik 100% dari perolehan laba bersih 2009 yang senilai Rp17,60 miliar.
DATA EMITEN
f4
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
BURSA EFEK INDONESIA, 6 OKTOBER 2010 Nama saham Sbl.
Kurs Ttg. Trd.
Ptp.
▲/▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Jual
Minat Volume Beli
Nama saham Sbl.
Volume
PERTANIAN 1.Palawija/Tanaman Pangan BISI .............BISI International Tbk ...........................................2.300.............2.350...........2.150..........2.225..............-75..........3.547.000...............7.968.612.500............37,86............2.300 ..............159.000.........2.275............107.500
2.Perkebunan AALI ...........Astra Agro Lestari Tbk .......................................20.950............21.550........21.000........21.250............300 ...........1.867.000............39.769.300.000 ...........26,29...........21.550 ...............43.000.......21.500..............15.500 BWPT .........BW Plantation Tbk .....................................................860.................920.............870..............910 ..............50 ........31.289.500 ............28.142.730.000 ............21,47 ................910.............368.000............900 .......2.369.000 GZCO ..........Gozco Plantations Tbk ...............................................370.................390.............365.............385................15.......44.936.000...............17.161.092.500...........22,55 ...............385.............589.500............380.........7.715.000 LSIP ............PP London Sumatra Indonesia Tbk .....................9.900 ...........10.300..........9.950 .........10.100............200..........5.535.000...........56.266.450.000............16,49 ..........10.300.............340.000.......10.250............103.000 SGRO ..........Sampoerna Agro Tbk ..............................................2.725.............2.800..........2.725 ..........2.775 ..............50.........13.369.500................37.131.175.000...........20,02............2.800............1.831.000 .........2.775 ........1.283.000 SMAR .........SMART Tbk ..............................................................5.450 .............5.700 .........5.450 .........5.500 ..............50.............308.000................1.723.975.000............15,08............5.650..................2.500 ........5.600.............33.500 TBLA ..........Tunas Baru Lampung Tbk ........................................400 .................410.............395.............400..................- ........10.839.500 ..............4.387.275.000...............9,12 ...............405.................31.500............400........1.298.500 UNSP ..........Bakrie Sumatra Plantations Tbk .............................340.................350.............340.............345.................5.......68.904.500............23.831.000.000...........23,04................350 ..........7.320.000............345 .......5.473.500
3.Peternakan CPDW .........Cipendawa Tbk ............................................................229.......................-...................-.............229..................-............................-........................................- .............-1,82......................-............................-..................-.........................MBAI ...........Multibreeder Adirama Ind. Tbk ............................8.050.............8.200.........8.000.........8.000.............-50 ...............65.500 .................525.475.000 .............4,83............8.050 .....................500........8.000 ...............5.000
4.Perikanan CPRO ..........Central Proteinaprima Tbk .........................................53.......................-...................-................53..................-............................-........................................-.............-3,96......................-............................-..................-.........................DSFI ............Dharma Samudera Fishing Int'l Tbk .........................50...................50 ...............50 ...............50..................-.............348.500.....................17.425.000...............13,2..................50..........4.507.000..................-.........................IIKP .............Inti Agri Resources Tbk ............................................660.......................-...................-.............660..................-............................-........................................-........-879,77 ...............650 ...............50.000..................-.........................-
5.Lainnya BTEK ..........Bumi Teknokultura Unggul Tbk ...............................520 ................520.............490.............500 .............-20...........5.132.000 ..............2.581.422.500.........-165,07 ...............520...........1.993.000.............510.............84.500
PERTAMBANGAN
2.Pertambangan Minyak & Gas Bumi ARTI ...........Ratu Prabu Energi Tbk ..............................................290 ................360.............295.............320 ..............30 .............959.000.................305.052.500...........22,25................325 ..................7.500............320.............23.500 BIPI .............Benakat Petroleum Energy Tbk .................................113...................115 ...............112 ...............113..................-.......48.758.000 .............5.555.982.500..........-60,07..................114 ..........3.729.500 ..............113 ...........180.000 ELSA ..........Elnusa Tbk ...................................................................350.................365.............340.............350..................-........28.067.500..............9.855.575.000.............47,14................350 .........3.048.000............345........4.281.500 ENRG ..........Energi Mega Persada Tbk ...........................................118..................126...............118 ..............122.................4 .....680.190.500 ...........83.428.795.000...........-31,38.................123..........3.089.000.............122.......8.029.500 MEDC .........Medco Energi International Tbk ...........................3.325.............3.500 .........3.300..........3.475.............150........68.777.500..........235.061.325.000............52,73 ............3.325...........1.333.500 ........3.300........1.644.500 RUIS ...........Radiant Utama Interinsco Tbk ..................................199 ................205 ..............197 ..............197................-2.............208.500 .....................41.861.500 .............11,56 ...............205 ................111.000.............199.............28.000
3.Pertambangan Logam & Mineral lainnya ANTM .........Aneka Tambang (Persero) Tbk .............................2.450.............2.550..........2.475 .........2.500 ..............50.........55.174.500............138.016.100.000.............15,76............2.525..........7.882.500 ........2.500.......5.994.000 CITA ............Cita Mineral Investindo Tbk .......................................317.......................-...................- ..............317..................-............................-........................................-..............8,78......................-............................-............250.............25.000 DKFT ..........Central Omega Resources Tbk ................................550.......................-...................-.............550..................-............................-........................................- ............-9,02......................-............................-..................-.........................INCO ...........International Nickel Indonesia Tbk .....................5.000.............5.050 .........4.900 .........5.000..................-.........38.517.000 ............191.816.812.500...............12,5............5.050 .........2.640.500 ........5.000 ..........658.500 TINS ...........Timah (Persero) Tbk ................................................3.100..............3.275...........3.150 .........3.200.............100 .......56.736.500............182.146.100.000 ...........24,99............3.250 .........2.340.500.........3.225 ........1.925.000
4.Pertambangan Batu-batuan CNKO ..........Exploitasi Energi Indonesia Tbk ...............................163..................167..............162..............162.................-1 .......83.807.000 .............13.747.855.000...........114,23 ................164 .............745.500.............163........7.035.500 CTTH ..........Citatah Tbk .....................................................................74 ...................77................75................75..................1.............552.000 ....................41.878.000 ..............7,53 ..................77 ..............132.000...............76 ...........100.000 MITI ............Mitra Investindo Tbk ....................................................57 ...................57 ...............56................57..................-..........3.263.500..................184.899.000 .............41,16 ..................57.............302.500 ..............56 .......2.923.500
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA 1.Semen INTP ...........Indocement Tunggal Prakasa Tbk ......................19.250 ...........19.400 ........18.700........18.950...........-300 ..........2.773.500 ...........52.390.725.000 ............21,27...........18.950 ................16.000.......18.900.............58.000 SMCB .........Holcim Indonesia Tbk .............................................2.475.............2.500 .........2.425 .........2.450 .............-25...........6.413.000 .............15.775.275.000 ...........24,29 ............2.475.............586.500 ........2.450........1.489.500 SMGR .........Semen Gresik (Persero) Tbk .................................9.950 ...........10.050 .........9.850..........9.950..................- ..........6.527.000............64.773.975.000 .............18,13 ............9.950..............567.500.........9.900 ..........823.000
2.Keramik, Perselen & Kaca AMFG ..........Asahimas Flat Glass Tbk .......................................6.750.............6.900.........6.400 .........6.500...........-250 .............766.500 .............5.046.425.000 ..............11,01............6.600 ................18.500 ........6.550.............32.000 ARNA .........Arwana Citramulia Tbk ..............................................325.................330 ..............315.............320 ...............-5............1.129.000.................363.085.000..............6,24................325.............384.000............320..............18.500 IKAI ............Intikeramik Alamasri Inds. Tbk .................................160..................163..............156..............158................-2.............220.500 ...................35.368.000.............-2,77..................161..................4.000.............158.............99.500 KIAS ...........Keramika Indonesia Assosiasi Tbk.............................85...................85 ...............82 ...............83................-2 ..........3.814.500 ...................316.159.000............57,94..................85 ..............153.000..............84.............49.500 MLIA ...........Mulia Industrindo Tbk ...............................................360.................395.............395.............395...............35..................4.500........................1.777.500..............0,36...............400..................5.000............350 ...............6.000 TOTO ..........Surya Toto Indonesia Tbk ...................................24.800 ...........29.750........29.750........29.750 ........4.950 .....................500.....................14.875.000..............5,99......................-............................-......29.500...................500
3.Logam & Sejenisnya ALKA ..........Alakasa Industrindo Tbk ..........................................800.......................-...................-.............800..................-............................-........................................-...........-40,16...............800..................6.000..................-.........................ALMI ...........Alumindo Light Metal Inds. Tbk ..............................850 ................900.............850.............850..................- ...............62.500....................55.270.000 ................4,7................870 .....................500............850..............12.500 BTON ..........Betonjaya Manunggal Tbk ........................................340.................375.............340 .............370 ..............30 .........4.695.500................1.678.777.500..............6,94................355...........2.331.000............350..........805.500 CTBN ..........Citra Tubindo Tbk ...................................................2.500.......................-...................- .........2.500..................-............................-........................................- ...........32,27......................-............................-..................-.........................GDST ..........Gunawan Dianjaya Steel Tbk .....................................145 .................154..............138..............140 ...............-5 ..........6.081.000.................889.230.000 .............4,82..................141 ...............30.000.............140 ...............5.500 INAI ............Indal Aluminium Industry Tbk .................................280.................285 .............270 .............275 ...............-5................75.500 ....................20.707.500..............2,75................285 ................51.000............280................7.000 ITMA ...........Itamaraya Tbk .............................................................930.......................-...................-.............930..................-............................-........................................-...............-8,9 ..............1.160..................2.500..................-.........................JKSW ..........Jakarta Kyoei Steel Works Tbk .................................137 .................160..............155..............160...............23 ...............25.000 ......................3.887.500..............3,57.................155 ................10.000..............141.............30.000 JPRS ..........Jaya Pari Steel Tbk ...................................................550 ................550..............510.............520 .............-30...........3.120.000 ...............1.646.160.000 .............5,05 ...............540..............134.500............530 ...........142.500 LION ...........Lion Metal Works Tbk ..............................................3.100.............3.500 .........3.500 .........3.500............400..................2.500......................8.750.000..............5,22............3.500..................2.000.........3.325 ...............5.000 LMSH ..........Lionmesh Prima Tbk ..............................................4.875.............5.900...........5.100.........5.800............925 ..................7.500 ...................42.700.000...............5,91............5.900..................5.000 .........4.100 ...............4.000 NIKL ...........Pelat Timah Nusantara Tbk ......................................375.................385.............365 .............370 ...............-5 .........11.528.500 ..............4.316.202.500.............8,44 ...............380..........3.263.500 ............375 ..........1.177.000 PICO ...........Pelangi Indah Canindo Tbk .......................................370.......................-...................- .............370..................-............................-........................................-...........20,49.................315 ...............20.000..................-.........................TBMS ..........Tembaga Mulia Semanan Tbk ..............................6.000.......................-...................- .........6.000..................-............................-........................................-................1,81......................-............................- ........5.600...................500
4.Kimia BRPT ..........Barito Pacific Tbk ....................................................1.270..............1.290...........1.230...........1.240 .............-30........18.453.500...........23.200.240.000 ...........173,51 .............1.270.............594.000..........1.260........1.890.000 BUDI ...........Budi Acid Jaya Tbk ....................................................235.................230.............230.............230 ...............-5 .............275.000 ...................63.250.000 ............24,51................235................75.000............230.............50.000 DPNS ..........Duta Pertiwi Nusantara Tbk .....................................385.......................-...................-.............385..................-............................-........................................- .............6,56...............440 ...............25.000............390.............65.000 EKAD ..........Ekadharma International Tbk ..................................340.................365.............300..............310 .............-30 .........4.360.500 ................1.391.770.000 .............6,09................325..............128.000............320.............191.500 ETWA ..........Eterindo Wahanatama Tbk .......................................220.................225.............220.............220..................-.............694.000..................153.400.000...........58,48 ...............220................35.000.............215.............60.000 INCI .............Intanwijaya Internasional Tbk .................................240.................245 .............235.............240..................-...........3.212.500 ...................781.415.000 ............-3,84 ...............240................29.500 ............235 ..........660.500 SOBI ...........Sorini Agro Asia Corporindo Tbk..........................2.875 .............2.875 .........2.825..........2.875..................-..........4.299.000.............12.302.637.500 ............29,14 ............2.875..............144.000 ........2.850..............37.000 SRSN ..........Indo Acidatama Tbk .....................................................64...................65 ...............63 ...............65..................1..........2.572.000..................164.583.500...........115,29..................64................33.000 ..............63 .......2.076.000 TPIA ...........Tri Polyta Indonesia Tbk ........................................3.425.............3.400..........3.325 .........3.400 .............-25 .............479.000...............1.605.750.000..............7,45 ............3.350 ...............36.500.........3.325.............30.500 UNIC ...........Unggul Indah Cahaya Tbk .....................................2.400.......................-...................-.........2.400..................-............................-........................................- .............8,58............2.600 .....................500 .........1.800 ...............2.500
5.Plastik & Kemasan AKKU .........Aneka Kemasindo Utama Tbk ....................................95.......................-...................- ...............95..................-............................-........................................- ............-8,27......................-............................-...............70...................500 AKPI ...........Argha Karya Prima Inds. Tbk ...................................1.110 ................1.110............1.100............1.100..............-10 ...............25.000.....................27.510.000...............12,3 ..............1.120...................1.500............1.110 ................1.000 APLI ...........Asiaplast Industries Tbk .............................................96 ...................97 ................91................92 ...............-4...........1.474.000 ..................138.276.500 .............4,38..................93 ...............43.500 ...............91..............111.500 BRNA .........Berlina Tbk ................................................................1.330 ..............1.330...........1.260 ..........1.280.............-50 ..............125.500..................159.665.000..............5,63 .............1.320..................3.000..........1.290 ...............5.000 DYNA ..........Dynaplast Tbk ..........................................................1.950.......................-...................-...........1.950..................-............................-........................................-...............8,17 .............2.125.................13.500..........1.470.............25.000 FPNI ...........Titan Kimia Nusantara Tbk ........................................127..................135 ..............127 ..............127..................- ...............90.000.......................11.714.000............-2,08..................131..................2.000.............128..............15.000 IGAR ...........Kageo Igar Jaya Tbk ....................................................181..................183...............181..............182..................1 ..............619.000....................112.743.000..............7,34.................183..............180.000..............181 ..........220.000 IPOL ...........Indopoly Swakarsa Industry Tbk .............................240 ................240.............225.............230..............-10 ........71.222.000 .............16.461.307.500 ....................-................235............4.110.500............230 .......17.937.500 SIAP ...........Sekawan Intipratama Tbk ...........................................85...................85................77 ...............85..................- ...............22.500 .......................1.736.500 .............8,09 ..................77 ...............22.000................71...................500 SIMA ...........Siwani Makmur Tbk .....................................................134..................122 ...............121 ..............122 ..............-12 ..................7.000.........................849.000...............-1,13.................127 .....................500.............122..............12.500 TRST ..........Trias Sentosa Tbk ......................................................240.................235.............225.............225 ..............-15...........1.035.000..................237.487.500...............9,15................230.............495.000............225 ...........637.500 YPAS ..........Yanaprima Hastapersada Tbk .................................620 ................620.............600..............610..............-10.................61.000 ....................37.265.000.............17,89 ...............620 ...............45.500............600 ..........238.000
6.Pakan Ternak CPIN ...........Charoen Pokphand Indonesia Tbk .......................8.250.............8.450..........7.600 ..........8.100............-150..........5.962.500...........48.087.950.000............14,86............8.300..................11.000 ........8.250...........523.500 JPFA ...........Japfa Comfeed Indonesia Tbk ..............................3.750 .............3.825..........3.250..........3.325 ..........-425........41.802.000............143.118.075.000 ..................13 ............3.425................72.000 ........3.400...........333.500 MAIN ..........Malindo Feedmill Tbk ..............................................1.350 ..............1.350 ..........1.300...........1.350..................-..................3.500 .....................4.600.000..............9,36.............1.380...................1.500...........1.310 ...............5.000 SIPD ...........Sierad Produce Tbk ......................................................54...................55................53 ...............54..................-..........21.751.500................1.162.803.500.............16,74..................54..........5.874.000...............53.....34.790.000
7.Kayu & Pengolahannya SULI ............Sumalindo Lestari Jaya Tbk ......................................107 .................109..............106 ..............107..................- .........2.698.000..................287.547.500..............-1,73.................107...............191.500.............106........1.622.000 TIRT ............Tirta Mahakam Resources Tbk ...................................81...................83 ...............80 ...............80.................-1.............454.500....................36.704.500................3,4..................82 ................16.500 ...............81...................500
8.Pulp & Kertas FASW ..........Fajar Surya Wisesa Tbk ...........................................3.100 ..............3.150 .........2.950..........3.075 .............-25 ...............95.000.................293.050.000.............21,74..............3.125 ................14.000..........3.100 ...............4.000 INKP ...........Indah Kiat Pulp and Paper Tbk .............................2.275 .............2.275...........2.175 .........2.200..............-75..........5.526.000.............12.330.937.500..............7,28 ............2.275..............120.500 ........2.250.............119.500 INRU ...........Toba Pulp Lestari Tbk ...............................................500 ................500.............500.............500..................- .....................500 .........................250.000..........-20,86 ...............580..................2.500............500 ...............8.500 KBRI ...........Kertas Basuki Rachmat Ind. Tbk ...............................95...................95................93 ...............94.................-1........14.606.500................1.378.192.000...............1,53..................95 ............1.917.000 ..............94 .............75.500 SAIP ...........Surabaya Agung Industry P. Tbk ..............................145.......................-...................-..............145..................-............................-........................................- .............4,63.................165..................2.500..................-.........................SPMA .........Suparma Tbk ...............................................................255.................255.............250.............250 ...............-5.............460.000...................115.940.000............10,38................255................117.500............250 ...........140.500 TKIM ...........Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ...............................4.150.............4.200 .........4.025..........4.075..............-75 .........2.428.000 .............10.001.375.000 .............4,03..............4.175................35.500..........4.150............163.500
ANEKA INDUSTRI 1.Otomotif dan Komponennya ASII .............Astra International Tbk ......................................58.950 ...........59.700.......58.050.......58.950..................- .........2.428.500..........142.770.250.000............18,53..........59.050 .....................500......59.000.............22.500 AUTO ..........Astra Otoparts Tbk ...............................................18.050 ...........18.050 ........17.800 ........17.800...........-250 ...............28.500 ................509.000.000............12,34 ..........18.000..................6.000 .......17.800 ...............3.500 BRAM .........Indo Kordsa Tbk ......................................................2.325.............2.350...........2.125...........2.125...........-200 ................10.500....................24.437.500 .............6,89............2.400...................1.000.........2.325 ...............5.500 GDYR ..........Goodyear Indonesia Tbk ......................................12.800.............13.100........13.000........13.000............200..................5.000 ....................65.100.000...............9,12............13.100...................1.000.......12.900 ...............3.000 GJTL ...........Gajah Tunggal Tbk ...................................................2.100...............2.175 .........2.050..........2.075 .............-25 .........12.010.000............25.227.700.000...............8,71.............2.100..............138.500.........2.075........1.254.500 IMAS ...........Indomobil Sukses Int'l Tbk ....................................9.400.......................-...................- .........9.400..................-............................-........................................- ...........20,57......................-............................-..................-.........................INDS ...........Indospring Tbk .........................................................6.750..............7.250 .........6.850..........7.000............250..................4.500 ....................31.850.000..............3,33.............7.250...................1.000.........7.000 ................1.000 LPIN ...........Multi Prima Sejahtera Tbk ....................................2.250.............2.500 .........2.200..........2.225 .............-25..............471.000.................1.123.987.500...............3,81 ............2.275 ..................7.500..........2.150 ...............3.000 MASA .........Multistrada Arah Sarana Tbk ...................................375.................375 .............370 .............375..................- .........9.866.500...............3.661.492.500............12,84................375...........1.330.000 ............370.........1.837.000 NIPS ...........Nipress Tbk ..............................................................3.050 ..............3.150..........3.025..........3.025 .............-25 ..................7.000.....................21.575.000 .............4,36 .............3.150..................2.000 ........3.050 ................1.000 PRAS ..........Prima Alloy Steel Tbk ..................................................95...................99 ...............94 ...............98.................3.............565.000...................54.855.000 .............-1,94..................95 ...............22.000 ..............94..............41.500 SMSM .........Selamat Sempurna Tbk ...........................................1.150 ...............1.160............1.130............1.140..............-10 ...........1.557.500...............1.786.870.000................11,2 ..............1.160.................15.500...........1.150.............25.000 SUGI ...........Sugih Energy Tbk ........................................................157.......................-...................- ..............157..................-............................-........................................-..........-85,96......................-............................-..................-.........................-
2.Tekstil & Garmen ADMG .........Polychem Indonesia Tbk ............................................210 ................220.............205..............210..................- ..........4.681.000 .................980.947.500..............9,09 ................210 .............373.500............205............519.500 ARGO .........Argo Pantes Tbk ......................................................1.300.......................-...................- ..........1.300..................-............................-........................................-.............-11,76.............1.200 ................10.000...........1.150 ...............5.000 CNTB ..........Saham Seri B (Centex) Tbk ...................................5.000.......................-...................- .........5.000..................-............................-........................................-............14,54......................-............................-..................-.........................CNTX ..........Centex (Preferen) Tbk ...........................................2.650.......................-...................- .........2.650..................-............................-........................................- ..............7,02......................-............................-..................-.........................ERTX ..........Eratex Djaja Tbk ...........................................................50.......................-...................- ...............50..................-............................-........................................- ............-0,37..................65 .....................500..................-.........................ESTI ............Ever Shine Tex Tbk .....................................................100.......................-...................-..............100..................-............................-........................................- ............16,63..................110 .....................500.............100..............12.500 HDTX ..........Panasia Indosyntec Tbk ............................................235.......................-...................- .............235..................-............................-........................................-............-6,29................235..............138.500..................-.........................INDR ...........Indo-Rama Synthetics Tbk .......................................830.......................-...................-.............830..................-............................-........................................-...............7,78 ...............860...................1.000............800 ...............5.000 KARW .........Karwell Indonesia Tbk ................................................145.......................-...................-..............145..................-............................-........................................-............-9,86......................-............................-..................-.........................MYRX .........Hanson International Tbk ..........................................175 .................180..............168 ..............170 ...............-5........69.467.000...............12.127.291.500...............40,1 .................174...............157.500 .............173 ..........960.500 MYRXP .......Saham Seri B Hanson Int'l Tbk ....................................81...................80................75................76 ...............-5 ..........2.759.500..................214.430.000...........-21,56 ..................78................49.000...............77................7.500 MYTX ..........Apac Citra Centertex Tbk ...........................................70 ...................72 ...............69 ...............69.................-1................53.000......................3.708.500...............-0,7 ..................72 ...............34.500...............70.............25.000 PAFI ............Panasia Filament Inti Tbk .........................................250.......................-...................-.............250..................-............................-........................................- .............-5,51......................-............................-..................-.........................PBRX ..........Pan Brothers Tbk .......................................................940 ................950.............930.............930..............-10 ..........1.085.000 ..............1.022.205.000 ............16,25 ...............950 .............223.500............940 ..........356.000 POLY ..........Asia Pacific Fibers Tbk ...............................................132..................133 ..............127 ...............131.................-1.............878.500....................114.067.500 .............0,64.................130..................6.500 .............129 ...........100.500 RICY ...........Ricky Putra Globalindo Tbk ......................................225.................225..............215.............220 ...............-5...........1.023.000..................226.415.000 ............16,59................225..............182.000............220 ..........205.000 SSTM ..........Sunson Textile Manufacture Tbk ..............................195 ................200.............200.............200.................5..............100.000...................20.000.000 ............12,59................245..............100.000.............196........1.500.000 TFCO ..........Tifico Fiber Indonesia Tbk ........................................300.................370.............350.............350 ..............50..................4.500.......................1.595.000 ..............27,11................370..................3.500............300 ................1.000 UNIT ...........Nusantara Inti Corpora Tbk .......................................136..................176 ..............136..............138.................2...................1.500 .........................225.000 ...............7,31.................178 .....................500 .............136 ................1.500 UNTX ..........Unitex Tbk. ...............................................................3.700.......................-...................-..........3.700..................-............................-........................................- ....................-............4.500 .....................500..................-.........................-
3.Alas Kaki BATA ..........Sepatu Bata Tbk ..................................................58.000.......................-...................-.......58.000..................-............................-........................................-............24,73......................-............................-..................-.........................BIMA ...........Primarindo Asia Infrastr. Tbk ..................................900.......................-...................-.............900..................-............................-........................................-..............5,67......................-............................-..................-.........................SIMM ..........Surya Intrindo Makmur Tbk ......................................148.......................-...................-..............148..................-............................-........................................-............-17,93......................-............................-..................-.........................-
4.Kabel IKBI .............Sumi Indo Kabel Tbk ...............................................1.420.......................-...................- ..........1.420..................-............................-........................................- ........-105,07.............1.400 ...............25.000 .........1.090 ................1.500 JECC ...........Jembo Cable Company Tbk .....................................630..................610..............610..............610 .............-20..................11.000.......................6.710.000.............17,93 ...............630..................5.000.............610..............10.000 KBLI ...........KMI Wire & Cable Tbk ..................................................84...................83 ................81 ................81................-3..........5.768.000.................470.683.000..............5,47..................82 .........2.000.000 ...............81 ..........954.000 KBLM .........Kabelindo Murni Tbk ....................................................110.......................-...................-...............110..................-............................-........................................- ............29,61......................-............................-..............110.............50.000 SCCO ..........Supreme Cable Manufacturing Corp. Tbk ...........1.600.......................-...................- ..........1.600..................-............................-........................................-...............4,51......................-............................-...........1.610 ...............2.500 VOKS ..........Voksel Electric Tbk ....................................................400.......................-...................-.............400..................-............................-........................................- ............-13,13 ...............450 ...............25.000..................-.........................-
5.Elektronika PTSN ..........Sat Nusapersada Tbk ...................................................78 ...................79................74................74 ...............-4 ...............63.000 .....................4.686.500.............-9,93 ..................76..............142.500...............75...................500
6.Lainnya ASIA ...........Asia Natural Resources Tbk .......................................112...................114 ................111 ................111.................-1..........5.459.000..................612.644.500..........163,52..................112...............197.500 ...............111.........1.867.500 KBLV ..........First Media Tbk ...........................................................420..................415.............390.............400 .............-20..............190.500....................76.820.000 ............71,23.................415..................6.500.............410 ................1.000 MYOH .........Myoh Technology Tbk ..................................................50.......................-...................- ...............50..................-............................-........................................- ....................-..................50 ..........2.377.500..................-.........................-
1.Makanan & Minuman
2.Rokok GGRM .........Gudang Garam Tbk ..............................................52.000 ..........52.500.......52.050.......52.250............250.............598.500 .............31.271.450.000............27,09 .........52.300 ...............52.500......52.250.............29.000 HMSP .........H M Sampoerna Tbk ..............................................21.700 ...........21.800........21.500........21.500...........-200 ...............66.000 ..............1.420.525.000 ............16,26 ..........21.800..................5.000.......21.500 ................1.500 RMBA .........Bentoel International Inv. Tbk .................................890 ................890.............840.............860 .............-30 ..............313.500..................268.155.000............27,65................870 ...............43.000............850.............83.500
▲/▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Jual
Minat Volume Beli
Volume
DVLA ..........Darya-Varia Laboratoria Tbk .................................1.850..............1.850 ..........1.850 ..........1.850..................- ...............26.000....................48.100.000 ............10,99.............1.900........... NA m KA Km m K K m M RK M YA m m Q Q
m m m
4 Kosme k & Ba ang Kepe uan Rumah Tangga MRA D UNVR
M M U
R m
5 Pe a a an Rumah Tangga KD K M
K K
w M m
PROPERTI DAN REAL ESTAT P ope AR AA
& Rea Es a e A m
R m m
A m w
KD K D KRA OW RA R R DAR D D DU Y M MD RA HD R K A K AM K KR MD N MK OMR RA UD WON W R M RD
m D m
m K
Dm A m m
R
w D D D
A
R m
D D
w D
m
M w M
mD m &D
H R Kw D m
m
N K w
M M
R K m D
Nw
m m
w W R R
m M
V m m D m m mm A
MDM MRA
2 Kons uks Bangunan ADH D K KON
A D
D A O W KA
D
K K
M A m
W
m
K
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI Ene g A D A
N &
MN MR M A
M M
N
N
3Te ekomun kas m A RN NV A KM
M
m m m
4 T anspo as A O A M H AA ND M RA RA A R A MDR MA RAM W HA RA
A
m O M
Hm
m A
M R R
R R m m M m m N
m
5 Kons uks non bangunan NDY R NA OWR RU
K
U m M N A mM
KEUANGAN Bank A RO A AA AK A K N N R N
A m mR A N N R N M D
DMN K R KW MR N A N A N N WD N V N MAYA M OR M A N N N DRA
m m
D
K w M mA M N m w N V A M W M O
K N
Hm
2 Lembaga Pemb ayaan ADM D N N D N M N RU VRNA WOM
A
D m
M
D M
M
V W
O O m
M
3 Pe usahaan E ek AK HAD KR N O A AN
M HD K
R RM YU
R
NA
m Y
4 Asu ans A DA AHA AMA A A DM A A RM
A A A A A A A
MR NN N
M
D A Am A
H M D
M
Rm R
5 La nnya A AR A A M
A D M
INDUSTRI BARANG KONSUMSI ADES ..........Akasha Wira International Tbk .............................2.925.......................-...................-..........2.925..................-............................-........................................-............97,35......................-............................-..................-.........................AISA ...........Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk .................................630 ................630.............620.............630..................- .............793.500 .................493.730.000............21,28 ...............630 ..............513.500............620...........728.500 AQUA .........Aqua Golden Mississippi Tbk ..........................244.800.......................-...................- ....244.800..................-............................-........................................-...........24,54......................-............................-..................-.........................CEKA ..........Cahaya Kalbar Tbk ....................................................1.160.......................-...................-............1.160..................-............................-........................................-..............6,97.............1.250...................1.500............1.110 ................1.000 DAVO ..........Davomas Abadi Tbk .....................................................80...................82................78................78................-2..........11.780.500.................938.784.000 .......-256,49..................80.............565.000...............79 ...........537.500 DLTA ...........Delta Djakarta Tbk ...............................................95.000.......................-...................-.......95.000..................-............................-........................................- ............10,63.........98.000 .....................500......93.200...................500 INDF ...........Indofood Sukses Makmur Tbk ..............................5.650 .............5.700 .........5.600 .........5.650..................-.........17.394.000............97.883.725.000.............17,59............5.650.........2.886.500 ........5.600 .......3.532.500 MLBI ...........Multi Bintang Indonesia Tbk ...........................200.000.......................-...................- ....200.000..................-............................-........................................- .............9,54 .......239.900 .....................500...200.000 ...............4.000 MYOR .........Mayora Indah Tbk ...................................................10.150 ...........10.300 .........10.100 .........10.150..................-..............461.500 .............4.693.200.000 ..............18,4...........10.250..................9.500.......10.200..............21.000 PSDN ..........Prasidha Aneka Niaga Tbk .........................................110.......................-...................-...............110..................-............................-........................................- .................6,1......................-............................-..................-.........................ROTI ...........Nippon Indosari Corpindo Tbk ..............................2.875 .............2.925 ..........2.775.........2.800..............-75 ..........1.568.000 .............4.466.925.000...........34,55............2.900................69.000.........2.875..............18.000 SKLT ...........Sekar Laut Tbk ............................................................140.......................-...................-..............140..................-............................-........................................-...............9,15......................-............................-..................-.........................STTP ...........Siantar TOP Tbk .........................................................365.......................-...................-.............365..................-............................-........................................-...........32,85 ...............360.................15.000............350...................500 ULTJ ...........Ultra Jaya Milk Tbk ..................................................1.740..............1.800 ..........1.660...........1.670 .............-70..........2.547.000...............4.371.495.000 ...........35,39...............1.710..................2.500..........1.700 ...............3.500
Ptp.
3.Farmasi
1.Pertambangan Batu Bara ADRO .........Adaro Energy Tbk ...................................................2.050..............2.100 .........2.050...........2.100 ..............50........93.891.500.........195.084.650.000.............29,13.............2.100..........28.119.500.........2.075........8.218.500 ATPK ..........ATPK Resources Tbk ...................................................176..................179 ..............175 ..............175.................-1................29.000......................5.089.000 .........-141,29.................179.................15.000 .............175...................500 BRAU ..........Berau Coal Energy Tbk ..............................................470 ................485.............470 .............475.................5......235.216.500 ............111.964.667.500 ............19,42................475 ...........7.120.000............470.....27.554.500 BUMI ...........Bumi Resources Tbk ..............................................2.200.............2.250...........2.175 .........2.250 ..............50......192.503.500 .........428.873.725.000.............17,86 ............2.225 .........2.266.000 ........2.200.......10.178.500 BYAN ..........Bayan Resources Tbk ............................................11.400 .............11.700.........11.450..........11.700............300.............292.000.............3.388.200.000...........121,03............11.600 ................41.500 ........11.550.............20.500 DEWA .........Darma Henwa Tbk .........................................................77...................80................77................78..................1........142.101.000................11.101.329.000..........-28,65 ..................78..........7.895.500...............77 .....10.385.500 DOID ...........Delta Dunia Makmur Tbk ........................................1.080 ...............1.100 ..........1.050...........1.070..............-10.........23.174.000 ...........24.783.090.000.............17,62 .............1.070.............203.500 .........1.060 ........2.123.500 GTBO ..........Garda Tujuh Buana Tbk ...............................................58...................60 ...............59 ...............60.................2 ..............172.500 ....................10.325.000............-4,69..................62 ...............40.000 ..............58 .............75.000 *HRUM .......Harum Energy Tbk .................................................5.200.............6.250 .........5.350 .........5.450............250.......80.580.500........450.988.950.000 ....................-............5.550...........2.140.000 ........5.500 ..........694.500 ITMG ...........Indo Tambangraya Megah Tbk ...........................41.800 ..........43.600.......42.000 ........43.150..........1.350 .........2.584.500 ...........110.703.075.000............15,46 .........43.400................29.000......43.250 ...............9.000 KKGI ...........Resource Alam Indonesia Tbk .................................950.......................-...................-.............950..................-............................-........................................- .............6,83 ..............1.100 ...............50.000 ............720.............30.000 PKPK ..........Perdana Karya Perkasa Tbk ......................................199 ................200..............196..............198.................-1 .........4.438.500..................877.424.500 ...............7,13 ................198 .............553.500 .............197.............121.000 PTBA ..........Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ..................19.900 ..........20.300.......20.000 ........20.150............250 .........2.638.000..............53.141.875.000...........25,56 .........20.250 ................51.000......20.200.............85.500 PTRO ..........Petrosea Tbk .........................................................28.000............31.500........31.000........31.500 ........3.500...................1.000 ....................31.250.000 .............8,68......................-............................-......24.000 ...............2.500
Kurs Ttg. Trd.
M N RODA MMA
m m
D
m R
O D M M
m
A
PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI Pe dagangan Besa Ba ang P oduks AM AKRA M R
A AKR
D A M H MA RN H A NA ND KARK
D
M m M
m
m
w M
K M m H
A A
D D
R • Bersambung ke Hal. f5
DATA REKSA DANA
f6 Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
N a ak va be h dan ha
nve a be baga ek a dana h ngga 6 Ok obe 20 0 N
Nm
n
R
n
H h un
30 h h
n
m hun R h
h h
•• KUSTOD AN BANK C MB N AGA Pendapatan Tetap
%
%
%
m
m M M m
m m m m
m m M
m
m
Saham m
m
M M M M
M
m m
m m m
m
m
Terproteksi
Campu an
BNP Paribas Kapital II (D/H Fortis Kapital II) (30/09/10)............................1.091,47.................0,89.............10,94 ..............8,77 BNP Paribas Kapital V (D/H Fortis Kapital V) (30/09/10).........................1.208,59.................4,23............25,02............24,09 BNP Paribas Kapital VI (D/H Fortis Kapital VI) (30/09/10)........................1.207,67.................4,66............25,35...........22,86 BNP Paribas Kapital VIII (D/H Fortis Kapital VIII) (30/09/10)...................1.020,50..................0,13....................—....................— CIMB Islamic Sukuk I Syariah (27/09/10) ......................................................1.077,73.................0,64..............12,51............10,84 CIMB Islamic Sukuk II Syariah (15/09/10)....................................................1.025,66.......................—....................—....................— CIMB- Principal CPF CB I (20/09/10)............................................................1.000,77..................1,57....................—....................— CIMB-Principal CPF IX (15/09/10).................................................................1.034,94 ...............-0,39....................—....................— CIMB-Principal CPF VI (15/09/10)..................................................................1.037,02.................0,28....................—....................— CIMB-Principal CPF VIII (15/09/10) ..............................................................1.042,63.................0,29.............12,53.............10,30 CIMB-Principal CPF X (15/09/10).....................................................................991,34.................-2,51....................—....................— Danareksa Proteksi Melati Optima XII (22/09/10)......................................1.000,75.................0,64....................—....................— Danareksa Proteksi Melati Optima XIII (23/09/10)......................................1.000,13.................0,73....................—....................— Danareksa Proteksi Melati Optima XV (15/09/10)......................................1.009,53 .................0,76....................—....................— Mandiri Capital Protected Fund I (04/10/10)(**).........................................1.003,26.................2,49.............10,99.............10,99 Mandiri Capital Protected Income Fund 6 (30/09/10)................................1.060,72 ................0,40..............8,08 ..............7,54 Mandiri Capital Protected Income Fund 7 (30/09/10)...............................1.044,43..................0,51..............9,40..............8,85 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 3 (30/09/10)..................1.012,21.......................—....................—....................— Mandiri Investasi Terproteksi Seri 2 (30/09/10).............................................998,71 ...............-0,63....................—....................— Mandiri Protected Income Fund Dollar (USD) (30/09/10)..............................1,1606..................0,19.............12,20.............12,20 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 16 (30/09/10)....................1.013,74..................0,74....................—....................— Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 19 (30/09/10)..................1.032,42.................0,59....................—....................— Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 2 (30/09/10)....................1.001,07.................0,94....................—....................— Mandiri Terproteksi Dana P M M O N O N
m m
m m
m M M
m m
m m m m M M
m
m m m
m m
m
Pasa Uang M m m
Bahana Dana Infrastruktur...........................................................................6.492,28.................9,49............27,20............23,45 Bahana Dana Selaras....................................................................................5.445,46.................6,47............25,24 ............21,54 BNP Paribas Dana Investa (D/H Fortis Dana Investa)................................2.420,21.................8,35..............31,31 ...........28,09 BNP Paribas Equitra ( D/H Fortis Equitra )...................................................2.939,14.................3,52...............6,91...............3,77 BNP Paribas Pesona (D/H Fortis Pesona).................................................18.770,88.................9,99............39,25.............36,15 Batavia Dana Dinamis ...................................................................................4.876,26 .................7,05............25,49 ...........24,86 CIMB-Principal Balanced Growth.................................................................2.553,32..................8,15............23,87..............21,12 CIMB-Principal Islamic Balanced Growth ....................................................1.365,47 ................11,80.............28,16.............28,16 Cipta Balance...................................................................................................1.257,00..................7,26.............28,15.............23,17 Cipta Syariah Balance ......................................................................................1.321,76..................7,94............25,73............25,73 Citragold...........................................................................................................1.960,68 .................7,28............25,33.............21,65 Dana Selaras Dinamis...................................................................................2.642,02.................3,42..............24,11.............21,05 First State Ind. Balanced Fund.......................................................................1.999,26..................3,10.............10,93..............6,58 Garuda Satu....................................................................................................4.799,38.................3,24 ..............5,78 ...............2,13 Goldmany Dana Fleksi.......................................................................................970,78 ...............12,43............22,53............20,70 Mandiri Investa Aktif......................................................................................2.812,34 .................7,56 ...........26,46............23,96 Mandiri Investa Syariah Berimbang............................................................2.434,28..................6,14.............19,53...............17,16 Manulife Dana Campuran II............................................................................1.990,89..................7,72............27,36............25,76 Pratama Berimbang ( D/H Platinum Berimbang ).....................................2.635,47.................13,13.............20,91 ...............19,11 Premier Citra Optima.....................................................................................2.070,37................16,23...............5,10..............0,98 RD BNP Paribas Pro Balance........................................................................1.050,86.................5,32....................—....................— RD BNP Paribas Spektra (D/H Fortis Spektra)..............................................1.161,47..................9,74............24,63............20,96 Reksa Dana Batavia Prima Ekspektasi.......................................................2.632,94 ................8,00.............33,15.............33,15 Reksa Dana CIMB-Principal Balanced Autopilot...........................................1.140,41.................5,97....................—....................— Reksa Dana CIMB-Principal UGM Balanced..................................................1.591,76.................5,96.............16,55.............13,96 Reksa Dana GMT Dana Fleksi.........................................................................1.742,76..................8,81 .............17,22.............14,90 Reksa Dana Guru............................................................................................1.366,08.................3,37 ............14,20..............12,51 Reksa Dana Maestroberimbang..................................................................3.652,44 .................7,36............26,26............24,70 Reksa Dana OSK Nusadana Kombinasi Maxima........................................1.558,42.................5,00............30,28...........28,34 Reksa Dana Panin Dana Bersama.................................................................3.952,19.................9,80............73,82............69,58 Reksa Dana PNM Syariah................................................................................3.188,71.................6,09..............15,61.............12,24 Reksa Dana Prima.............................................................................................939,50.................8,28..............-2,18 ..............-3,16 Reksa Dana Si Dana Batavia Cpi...................................................................1.333,66.................7,82....................—....................— Reksa Dana Syariah Batasa Kombinasi...........................................................748,14.................3,58 .............-7,45 .............-7,45 Reksa Dana Synergy Flexi................................................................................355,62..................-2,11..........-53,66..........-55,48 Schroder Dana Terpadu II..............................................................................2.418,55.................5,63............24,49 ............21,44 Schroder Providence Fund.............................................................................2.536,51..................7,75...........34,50...........34,50 Schroder Syariah Balanced Fund..................................................................1.526,80 .................5,72.............23,51.............21,07 Semesta Dana Maxima ..................................................................................4.477,97................12,27...........45,48 ...........42,59 Syailendra Balance Opportunity Fund ..........................................................1.508,18.................3,49............20,67............20,67 Trim Kombinasi 2.............................................................................................1.305,01.................5,90..............5,89..............5,89 Trim Syariah Berimbang................................................................................1.488,43....................7,11.............13,67.............13,67 Bahana Dana Likuid........................................................................................1.000,00..................0,21..............5,65..............5,65 Mandiri Investa Pasar Uang ..........................................................................1.000,00.................0,49..............6,44..............6,44 Manulife Dana Kas II.......................................................................................1.000,00.................0,29...............4,41...............4,41 Mrs Cash Kresna.............................................................................................1.000,00.................0,35.................6,11.................6,11 Nisp Dana Siaga..............................................................................................1.000,00.................0,45..............6,54..............6,54 Reksa Dana PNM Puas ..................................................................................1.000,00.................0,37..............4,67..............4,67 Schroder Dana Likuid.....................................................................................1.000,00 ................0,40...............5,31...............5,31
m M
(%)
Reksadana
• KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap
• KUSTODIAN CITIBANK
M
BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus)........................................1.368,88 ..........7,77.............31,08.............18,59 BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II)..........................................................1.493,83 ..........5,15............25,29...........22,84 BNP Paribas Prima USD...........................................................................................10,033..........0,52....................—....................— BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II).......................................1.210,57 .........2,35.............10,33..............9,23 CIMB-Principal Income Fund A.............................................................................1.768,90 .........4,63 ............18,28...............17,10 Danareksa JS Optima ............................................................................................1.251,54 .........2,00.............16,03 .............13,73 Danareksa Melati Dollar (US$) ...................................................................0,1592331535 .........0,28 ..............9,92..............8,29 Danareksa Melati Dollar (Rp)................................................................................1.420,67 ...............—....................—....................— Danareksa Melati Pendapatan Tetap....................................................................1.051,35 ..........1,89....................—....................— Danareksa Melati Premium Dollar (US$)..................................................1,1563269236..........0,50.............12,45...............9,14 Danareksa Melati Premium Dollar (Rp)..............................................................10.316,74 ...............—....................—....................— MRS BOND KRESNA..............................................................................................1.237,03 .........2,27.............13,83 ..............9,37
M
M M
m
Te p oteks AAA AAA
m m m m
H AM
Saham m m
M M M M M
BNP Paribas Infrastruktur Plus (d/h Fortis Infrastruktur Plus).......................2.273,73 .........9,88............33,04...........28,80 BNP Paribas Solaris (d/h Fortis Solaris) .............................................................1.660,97 .........11,00.............38,51............33,08 Dana Ekuitas Prima..............................................................................................3.290,85 .........11,55 ...........29,40...............21,11 Danareksa Mawar..................................................................................................6.497,87 ........12,66.............31,47.............29,51 Danareksa Mawar Agresif......................................................................................1.025,76 ........15,03 .............10,74..............6,98 Danareksa Mawar Fokus 10..................................................................................1.409,64 .........8,99....................—....................— First State IndoEquity Peka Fund.........................................................................1.273,46 .........9,65....................—....................— NISP Indeks Saham Progresif...............................................................................1.607,25 ...........9,12............33,23............30,59 Schroder 90 Plus Equity Fund.............................................................................1.303,00 ........10,89....................—....................—
m m
Campuran M
Bahana Quant Strategy ........................................................................................1.083,27 ...........1,37....................—....................— Danareksa Anggrek...............................................................................................4.614,55 ...........7,16..............18,12.............16,36 Danareksa Anggrek Fleksibel..............................................................................2.960,39 .........8,55.............21,26.............18,87 Danareksa Syariah Berimbang............................................................................4.551,64 ..........7,72............26,22 ...........24,34 MRS FLEX KRESNA...............................................................................................1.543,16 .........8,20.............18,52.............13,87 NISP Dana Handal...................................................................................................1.850,12 ..........3,41.............15,45 ............14,58 Schroder Dana Prestasi......................................................................................21.493,09 .........9,39..............41,15.............38,01
m
M M M
N
Pasar Uang Danareksa Seruni Pasar Uang II..........................................................................1.000,00 .........0,49 ...............6,13 ...............6,13 Danareksa Seruni Pasar Uang III.........................................................................1.000,00 .........0,45....................—....................—
M
Terproteksi
m M M
m m m
m m m
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN DEUTSCHE BANK Pendapatan tetap Bahana Investasi Abadi.....................................................................................1.371,51..................1,85.............14,47 ................11,11 BNP Paribas Rupiah Plus ( D/H Fortis Rupiah Plus)...................................1.477,52.................0,36...............6,15...............6,15 First State Ind. Bond Fund............................................................................2.056,62.................3,57..............17,75..............13,13 GMT Dana Obligasi Plus.................................................................................1.825,69.................2,93...........20,88...........20,88 GMT Dana Pasti 2.............................................................................................1.316,56..................1,06..............13,14..............13,14 Maestrodollar......................................................................................................1,3582..................0,81..............10,15...............6,91 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II(*).......................................................1.000,00 .................3,78.............17,44.............17,44 Mandiri Investa Dana Syariah.........................................................................1.522,21.................0,93..............11,35..............8,87 Mandiri Investa Dana Utama...........................................................................1.147,09.................2,96.............13,56...............11,31 Mandiri Investa Keluarga.................................................................................1.093,21.................0,96..............8,34...............6,19 Manulife Obligasi Negara Indonesia II............................................................1.362,17 ................4,86.............17,40.............15,93 Manulife Obligasi Unggulan...........................................................................1.596,94.................5,25 ............12,64..............11,23 Manulife Pendapatan Bulanan II...................................................................1.093,63..................1,38..............9,46..............8,09 Mr Dollar (USD)...................................................................................................1,9655 ...............-0,02.............30,91............28,32 Panin Dana Utama Plus 2 .............................................................................1.488,08.................2,67.............18,02.............18,02 PNM Dana Sejahtera II ....................................................................................1.206,31.................2,22 ...............9,12 ...............9,12 Reksa Dana PNM Amanah Syariah...............................................................1.490,78.................0,57.............10,43..............8,24 Schroder Dana Andalan II ..............................................................................1.057,44.................0,69..............6,88..............6,35 Schroder Dana Mantap Plus.........................................................................2.598,03.................6,66............24,73............22,26 Schroder Dana Mantap Plus II ......................................................................1.604,66 ................6,48............23,36............20,92 Schroder Dana Obligasi Ekstra......................................................................1.232,33..................1,35..............8,38..............6,24 Schroder USD Bond Fund (USD)......................................................................1,2904.................0,26 ............12,40 ............12,40 Saham Bahana Dana Prima.........................................................................................11.811,43...............10,60.............31,67.............27,78 BNP Paribas Ekuitas (D/H Fortis Ekuitas ) .................................................13.779,93................10,47............39,32.............33,91 BNP Paribas Maxi Saham ( D/H Fortis Maxi Saham )................................1.343,83.................10,01....................—....................— Batavia Dana Saham...................................................................................39.650,99.................9,35.............34,41..............31,76 Batavia Dana Saham Agro...............................................................................1.211,53.................9,43............33,82 ............27,95 Batavia Dana Saham Optimal........................................................................1.775,90.................9,25............33,82 ...........28,55 Batavia Dana Saham Syariah..........................................................................1.516,76.................8,28.............26,21.............23,71 CIMB-Principal Equity Aggressive ..............................................................2.886,26.................9,68...........28,04............25,20 CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah.............................................1.411,66 .................9,79............25,62............25,62 Cipta Syariah Equity.........................................................................................1.352,19 ...............10,62 ...........32,00 ...........32,00 Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham )........................................5.804,53 ................13,74.............23,01..............21,17
Bahana B Optima Protected Fund 28(30/09/10)..............................................1.006,53...........0,01.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 29(30/09/10).............................................1.006,88..........0,84.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 31(30/09/10)................................................1.000,75..........-0,21.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 33(30/09/10) ...............................................1.015,07..........0,95.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 34(30/09/10)..............................................1.007,69..........0,94.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund USD 1(30/09/10)...................................0,99706361...........0,51.....................-.....................Bahana Optima Protected Fund 8.......................................................................1.094,43 .........3,09..............8,90..............0,60 Bahana Reksa Panin Terproteksi III (09/07/10)...................................................1.189,40.........10,89..............8,79..............0,50 Bahana Reksa Panin Terproteksi IV (09/07/10) ..................................................1.183,33.........10,93..............8,79..............0,50 Bahana Reksa Panin Terproteksi IX(30/09/10).................................................1.062,46...........7,77.....................-.....................Bahana Reksa Panin Terproteksi X (09/07/10)....................................................1.037,81...........11,12....................—....................— Bahana Reksa Panin Terproteksi V (11/01/10)......................................................1.105,59.........15,24.............10,56.............10,56 Bahana Reksa Panin Terproteksi VI(30/09/10) .....................................................1.112,71...........1,26.............15,34..............6,55 Bahana Reksa Panin Terproteksi VII(30/09/10)...................................................1.115,69...........7,77 ...........22,28.............12,96 Bahana Reksa Panin Terproteksi VIII (06/10/10) ..............................................1.084,30 ..........1,58....................—....................— Bahana Reksa Panin Terproteksi XI(30/09/10).................................................1.040,34...........1,24.....................-.....................Bahana Reksa Panin Terproteksi XII (06/10/10) .................................................1.019,53 ..........1,63....................—....................— Bahana Reksa Panin Terproteksi XIII(30/09/10)..................................................983,93 ...........7,74.....................-.....................Brent Dana Terproteksi I ........................................................................................1.169,09 .........0,85.............10,70.............10,70 Danareka Proteksi Melati III (05/10/10)..............................................................1.082,65...........1,06.....................-.....................Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (US$)(21/09/10)........1,1203035845 ........-0,58...............10,11...............10,11 Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (Rp)(21/09/10).............10.046,88................—....................—....................— Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah(15/09/10).......................................1,025,13..........0,33....................—....................— Danareksa Proteksi Global Protektif II..................................................................1.170,38..........5,84............25,92.............22,15 Danareksa Proteksi Melati Optima (28/09/10)..................................................1.073,38...........0,77 ...............9,31 ...............9,31 Danareksa Proteksi Melati Optima V (23/09/10)................................................1.120,26..........0,47.............10,47.............10,47 Danareksa Proteksi Melati Optima IV (15/09/10)...............................................1,047,63...........0,73..............5,05..............5,05 Danareksa Proteksi Melati Optima VII (4/05/10)...............................................1.028,73 ...........1,72....................—....................— Danareksa Proteksi Melati Optima VIII (27/09/10).............................................1.001,28..........0,95..............5,69..............5,69 Danareksa Proteksi Melati Optima X (15/09/10)..................................................1,041,14...........0,81.............13,08.............13,08 Danareksa Proteksi Melati Optima XI (04/10/10)...............................................1.001,27 ..........0,72....................—....................— Fortis ProtekPlus IX(30/09/09)............................................................................1.036,16..........0,90..............9,48...............5,14 Fortis Protekplus X(25/09/2009)........................................................................1.013,49..........0,39..............9,83..............5,48 Mandiri Dana Protected Berkala .........................................................................1.084,47 .........0,79............18,00...............17,41 Mandiri Investa Terproteksi 2010 Seri I (30/09/10)............................................1.020,10.................-.....................-.....................Schroder Regular Income Plan IV (15/09/10).....................................................1,078,72..........0,23..............11,29.............10,73 Schroder Regular Income Plan VI.......................................................................1.006,05 ...........0,71...............11,14.............10,58 Schroder Regular Income Plan VII (15/09/10).....................................................1,183,85...........1,46............30,37............29,72 Schroder Regular Income Plan VIII (15/09/10)....................................................1,192,78..........2,56 ...........30,86 ...........30,86 Schroder Regular Income Plan IX (15/09/10) .....................................................1,037,28 ..........0,78....................—....................— Exchange Traded Fund (ETF) Premier ETF LQ-45........................................................................................673,1567575..........10,71 ...........36,58 ...........36,58
Nm
n
R
n
un
(%)
(%)
(%)
Pendapatan Tetap
Rp
m m
m
M M M m M
Campuran m M M M
m
Saham
Panin Dana Prima........................................................................................2.363,88................11,36...........65,82.............62,17 Pasar Uang
m
Big Dana Lancar ...........................................................................................1.000,00.................0,74 .............8,87 .............8,87 Danareksa Gebyar Dana Likuid .................................................................1.000,00................0,48 .............5,89 .............5,89
m M
Terproteksi
Danareksa Proteksi Dinamis Fleksibel (30/09/10) ................................1.209,06.................-0,17..............5,83..............5,83 IDR Regular Dividend Plan I (30/09/10)...................................................1.248,25................0,82.............6,84.............6,84 IDR Regular Income Plan I (04/10/10)........................................................1.311,86................0,43 .............6,09 .............6,09 Proteksi Mahanusa Dana Traana (27/09/10)............................................1.009,31................-0,74............-0,04.............-1,04 Samuel Dana OBL Terproteksi (30/09/10)................................................866,92.................0,97.............-6,41.............-7,35 Terproteksi Net Dana Proteksi I (30/09/10)..............................................1.474,51.................0,92..............13,19..............13,19 Terproteksi Net Dana Proteksi II (30/09/10)............................................1.412,86................0,89............12,60............12,60 Terproteksi Net Dana Proteksi III (30/09/10)...........................................1.319,82..................0,91............14,32............14,32 Terproteksi Net Dana Proteksi IV (30/09/10) ..........................................1.126,00................0,89.............0,00.............0,00 Terproteksi Net Dana Proteksi V (30/09/10)...........................................1.059,70....................1,11.............0,00.............0,00 Trim Gebyar Terproteksi I (30/09/10)........................................................1.347,56................0,45............10,05..............9,50
• KUSTODIAN BNI
M
M m
Saham M
m
Campu an m m M
Pendapatan Tetap
m
Pasa Uang
Big Dana Likuid Satu..........................................................................................1.462,10.................0,80 ..............10,15 ..............10,15 Big Dana Muamalah...........................................................................................1.593,97 ...................1,51 ...............11,31 ...............11,31 Nikko Kalbar Fund................................................................................................1.019,12.................0,82.............14,23.............14,23
M m
Saham
m m m m m m
AIM TRUST MONARCH (30/09/10).................................................................1.080,96..................0,72....................—....................— Gani Proteksi 1 (30/09/10)................................................................................1.080,97..................0,74....................—....................— Gani Proteksi 2 (30/09/10)...............................................................................1.078,52..................0,74....................—....................— Gani Proteksi 3 (30/09/10).................................................................................1.037,21.................0,68....................—....................— HPAM Proteksi Dollar-1 (30/09/10)................................................................1,000437.................0,00....................—....................— Lautandhana Proteksi Dollar (30/09/10).........................................................1,003231.................0,26....................—....................— Si Dana Proteksi Batavia XI (30/09/10)............................................................1.105,23..................0,75................9,21................9,21 Si Dana Proteksi Batavia XII (30/09/10) ............................................................1.100,15..................0,73..............8,95..............8,95 Si Dana Proteksi Batavia USD I (30/09/10)....................................................1,067569.................0,50...............5,93...............5,93 Si Dana Proteksi Batavia USD II (30/09/10)...................................................1,072452.................0,53..............6,62..............6,62 Trim Syariah Terproteksi Prima II (30/09/10)..................................................1.225,98.................0,53.............13,05.............13,05
m m m m m m m m m m m
Penyertaan Terbatas RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/08/10).............................5.518.900.980,05...........0,29....................—....................—
• KUSTODIAN BRI
m
Pendapatan Tetap
m
ITB-Niaga...........................................................................................................1.875,94..................2,76.............14,54.............12,00
Saham BIG Bhakti Ekuitas............................................................................................2.052,78................14,46............42,30............42,30 HPAM Ultima Ekuitas 1........................................................................................1.141,30.................3,80....................—....................— Campuran IPB Kresna.........................................................................................................2.686,18.................3,86.............70,93.............70,93 IPB Syariah........................................................................................................2.165,65.................6,82 .............19,53 .............19,53 BIG Bhakti Kombinasi .......................................................................................1.292,35.................10,10 .............25,16 .............25,16 HPAM Premium-1..............................................................................................1.054,35..................7,30 ..............16,16..............14,14
Pasar Uang DPLK BRI Pasar Uang ......................................................................................1.654,53 .................0,57...............9,79...............9,79 DPLK BRI Fix......................................................................................................1.288,16.................0,84..............11,64..............11,64
• KUSTODIAN HSBC Pendapatan Tetap Manulife Dana Tetap Pemerintah.................................................................1.400,54.................5,02 ............18,05..............8,79 Saham
M M M M M M M M M M M M M M M M M M M
m
m m m m m m m m m m m m m m
First State Dividend Yield F ..........................................................................3.128,80.................9,06............34,92............29,63 BNP Paribas Pesona Amanah (d/h Fortis Pesona Amanah).....................1.699,95................10,74............35,60.............31,59 Mandiri Investa Atraktif................................................................................3.603,40 ................8,86............30,63.............29,17 Manulife Saham Andalan ...............................................................................1.506,79.................9,97...........38,08 ...........36,38 PNM Ekuitas Syariah......................................................................................1.628,86.................9,96.............21,06.............21,06 Reliance Equity Fund ........................................................................................1.716,15.................11,75..............8,97...............7,77 Schroder Dana Istimewa...............................................................................4.786,29.................11,03...........43,40 ...........42,69 Manulife Syariah Sektoral Amanah..............................................................2.800,71.................9,54.............36,01............33,98 Campuran First State Indonesian Liquid Plus Fund........................................................1.467,77.................0,30 ...............1,92.............-2,08 First State MultiStrategy Fund.....................................................................2.883,96.................8,07............32,24............27,05 BNP Paribas Equitra Amanah (d/h Foris Equitra Amanah) ........................1.361,97..................2,61..............4,38..............0,28 BNP Paribas Komoditas Plus (d/h Fortis Komoditas Plus)........................1.180,88.................6,56.............15,24.............10,72 Manulife Dana Stabil Berimbang....................................................................1.407,19.................5,86............22,32.............20,81 Manulife Dana Tumbuh Berimbang...............................................................1.542,81..................7,94 ...........30,64............29,03 NISP Flexigrowth.............................................................................................1.339,78.................6,46............26,26 ............23,76 Schroder Dana Kombinasi.............................................................................2.198,82 ................2,80 ............14,82..............12,01 Pasar Uang Manulife Flexinvest Plus................................................................................1.000,00.................0,28...............4,76...............4,76 Nikko Kas Management.................................................................................1.000,00 ................0,48...............7,72...............7,72
M m
Te p o eks
Nikko Saham Nusantara....................................................................................1.618,03 ................-0,75.............15,20.............15,20 Terproteksi
M
m
Penye aan Te ba as M M M
m m m
ndeks
• KUSTOD AN BANK DANAMON Saham
Terproteksi Mandiri Capital Pro Income Fund 11 (30/09/10)...........................................1.049,09.................0,50..............0,02..............0,02 Mandiri Capital Pro Income Fund 3 (30/09/10) ..........................................1.045,65.................0,49..............3,36..............3,36 Mandiri Capital Pro Income Fund 5 (30/09/10)..........................................1.044,82.................0,49 ..............3,37 ..............-1,79 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Syariah Seri 1 (30/09/10)................1.032,10.................0,54....................—....................— Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 2 (30/09/10) ..................1.077,28.................0,70..............2,02..............2,02 Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 3 (30/09/10) ..................1.047,99.................0,70...............3,73...............3,73 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 10 (30/09/10) .................1.043,09 ................0,44....................—....................— Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 17 (30/09/10)....................988,87.................2,32....................—....................— Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 5 (30/09/10)...................1.043,06.................0,67..............3,26..............3,26 Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar (30/09/10).........................1,1497..................1,44..............6,45..............6,45 Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar 2 (04/10/10).....................1,0859...................1,16....................—....................— NISP Proteksi Income Plus III (27/09/10).....................................................1.299,27...................1,81 ...........22,09 ...........22,09 RD Terproteksi Mahanusa Dana Prestasi (15/09/10)....................................1.110,08...................1,01...............7,77...............7,77 RD Terproteksi Manulife Dana Tetap Harapan...........................................2.386,96.................9,36 ...........36,46 ...........36,46 RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Dollar Fund (30/09/10)...............1,0984.................2,04..............9,84..............9,84 RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Rupiah Fund (30/09/10) ............1.031,50.................0,85....................—....................— RDT Manulife Harapan US Dollar Seri I (30/09/10)........................................1,1084..................3,15 .............10,74..............6,85 Reksadana Terproteksi NISP Proteksi Dinamis Seri 8 (30/09/10) .............1.051,74.................-1,37....................—....................— Terproteksi Schroder Regular Income Plan III (15/09/10)............................1.128,01.................0,23..............3,40..............-0,12
Campu an Te p o eks m M
Campu an
m
Pasa Uang M
Te p o eks m m m m m
ABF IBI Fund.................................................................................................20.645,76 .................5,72...........25,44...........25,44
• KUSTODIAN BII Pendapatan Tetap Danamas Dollar (Rp) ..........................................................................................11.849,73...............0,29............-99,91............-99,91 Danamas Dollar (USD) .......................................................................................1,328147...............0,29............-99,91............-99,91 Investasi Reksa Premium....................................................................................1.770,80................5,72............46,70............46,70 Trim Dana Stabil..................................................................................................1.640,62................0,74.............10,54.............10,54
Campuran Harvestindo Istimewa...........................................................................................1.065,19...............-0,12..........354,92..........354,92 Makara Prima......................................................................................................1.452,55................1,43..............11,28..............11,28 Reksadana Keraton ..............................................................................................1.971,25..............13,60.............46,21.............46,21 Terproteksi Mandiri Capital Protected Income Fund 1 (30/09/10)........................................1.047,26...............-0,16 ..............3,38 ..............3,38 Danareksa Proteksi Melati IX (28/09/10) ...........................................................1.012,28 ................0,16 ...............1,09 ...............1,09
• KUSTODIAN BANK PERMATA Pendapatan Tetap Batavia Obligasi USD (US$)................................................................................0,9737 ...................1,10 ...............0,10 ...............0,10
Saham Optima Saham...................................................................................................1.492,56...................7,10...............7,68...............3,99 Schroder Indo Equity Fund...............................................................................1.490,65.................9,54............46,98............46,98
m
• KUSTOD AN DBS NDONES A
Exchange Traded Fund (ETF) M M M M M M M
m m
m
Penye aan Te ba as
• KUSTOD AN BANK MEGA Saham m
Campu an Te p o eks
Campuran Nikko BUMN Plus..............................................................................................1.463,65....................4,11............25,26............25,26 Ins Dana Kombinasi...........................................................................................1.223,95 ..................1,02.............12,07.............12,07
Terproteksi Batavia Proteksi Majapahit USD (US$) (22/09/10) ...........................................1,0590..................1,04..............0,09..............0,09 Batavia Proteksi Nusantara Seri VI (24/09/10)...............................................1.028,67..................0,18................7,31................7,31 Batavia Proteksi Sriwijaya (28/09/10) ..............................................................1.134,93.................0,88.............10,98.............10,98 Batavia Proteksi Syariah Mataram (05/10/10) .................................................1.159,86..................0,78..............11,60..............11,60 Batavia Proteksi Utama 1 (30/09/10)................................................................1.016,32...................0,71....................—....................— Batavia Proteksi Utama 5 (30/09/10).............................................................1.008,34.................0,82....................—....................— Lautandhana Proteksi Syariah 1 (30/09/10)......................................................1.131,53.................0,90..............11,54.....................NISP Proteksi Income Plus I (30/09/10) ..........................................................1.221,49..................0,81 .............13,27 .............13,27 NISP Proteksi Income Plus VIII..........................................................................1.012,96.................0,00....................—....................— RDT Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (30/09/10)............................1.043,03.................-0,18................3,13................3,13 Si Dana Proteksi Batavia XVII............................................................................1.005,19.................0,06....................—....................— Trim Syariah Terproteksi Prima I (30/09/10)...................................................1.251,68..................1,42..............17,02..............17,02
m m
Penye aan Te ba as mm
• KUSTODIAN BANK MANDIRI
m
Pendapatan Tetap M
Campuran M
m m
m
Terproteksi m
M m m m m
m
m m
M M m m m
m m
Indeks Danareksa Indeks Syariah.....................................................................................2.282,17 .........9,95.............32,13 ...........28,28
Data dapat dikirim ke
[email protected],
[email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .
H
n
m
h 30 h h
hun h
R
h h
• KUSTOD AN STANDARD CHARTERED BANK (Rp)
Net Dana Flexi.................................................................................................1.163,06................3,68............19,85............18,85 Optima Fleksi.................................................................................................1.042,59.................0,77 .............11,20..............7,98 Optima Seimbang (03/06/10)........................................................................136,63................0,00.........-86,40...........-87,67 Panin Dana Unggulan....................................................................................4.153,77................8,59...........66,86...........64,20
Pendapatan Tetap
M
N
Dana Obligasi Stabil....................................................................................2.089,45 .................1,60.............14,75............12,60 Danareksa Gebyar Indonesia II...................................................................1.439,20..................1,20.............13,53............12,53 Net Dana Gemilang.........................................................................................1.071,72................0,82.............0,00.............0,00 Nikko Gebyar Indonesia Dua.........................................................................1.391,01................2,46............14,50..............13,10 Nikko Indah Nusantara Dua........................................................................1.380,90................6,42............19,42............18,33 Nikko Tron Dua..............................................................................................1.262,54.................0,67..............7,60..............7,06 Panin Gebyar Indonesia II.............................................................................1.410,47..................1,65..............9,47...............8,13 Prestasi Gebyar Indonesia II.......................................................................1.582,87................6,52.............23,71............21,48
Pasar uang
m m m
m
(%)
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
Nama /jenis
Campuran
Rp
m m
m
(%)
First State Indoequity Sectoral Fund............................................................4.170,45.................9,87............36,07............30,73 First State Indoequity Value Select Fund......................................................1.261,58.................9,39............30,98...........25,84 GMT Dana Ekuitas...........................................................................................2.421,09 ...............12,66 .............31,75 .............31,75 Mandiri Investa Atraktif Syariah....................................................................1.233,64..................8,18 ............27,33 ...........24,50 Mandiri Investa UGM.......................................................................................2.197,69..................9,14.............34,16..............31,18 Manulife Dana Saham....................................................................................9.349,53..................9,81............35,09.............33,41 Panin Dana Maksima...................................................................................46.624,23................12,72............92,57............88,76 Phinisi Dana Saham.....................................................................................16.590,48 ................8,86............35,93............34,23 Pratama Saham..............................................................................................3.740,46...............14,45 ...........26,08............23,58 Reksa Dana Axa Citradinamis .....................................................................3.647,64 ..................9,17 ...........28,36............26,77 Reksa Dana Grow-2-Prosper.........................................................................2.060,81................12,57...........34,08...........28,80 Reksa Dana OSK Nusadana Alpha Sector Rotation ...................................1.081,52.................6,96....................—....................— Rencana Cerdas..............................................................................................9.934,92.................10,31.............39,61.............34,19 Schroder Dana Prestasi Plus......................................................................20.867,49.................9,53.............36,01 ...........32,68 Syailendra Equity Opportunity Fund...........................................................2.454,32.................6,59............37,34............33,26 Trim Syariah Saham .......................................................................................1.050,43.................10,13 .............17,55 .............17,55
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
m
%
%
%
DATA EMITEN & FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
f5
BURSA EFEK INDONESIA, 6 OKTOBER 2010 (SAMBUNGAN DARI F4) Ku s Tg Td
Nama saham Sb
Pp
L M po n
T ansaks Vo ume N a
PER
M na Vo ume Be
Jua
Nama saham Sb
Vo ume
KONI ..............Perdana Bangun Pusaka Tbk ...................................................91..........................-......................-...................91 ....................- ...............................-.............................................- .................1,43 ........................- ...............................-.................62...................5.000 LTLS ..............Lautan Luas Tbk .....................................................................870 ...................900 ...............850................870 ....................- ..............1.395.500.....................1.215.525.000..................7,61 ..................860 ...................33.500 ..............850..............265.000 MDRN ............Modern Internasional Tbk ...................................................1.720..................1.740.............1.680..............1.700................-20.................346.500......................588.905.000..............26,66 ................1.700....................37.500............1.680 .................15.000 MICE ..............Multi Indocitra Tbk .................................................................495 ...................500................475................475................-20 ..............1.285.500.......................625.057.500.................7,25 ..................490 ...................89.500 ..............485................121.500 OKAS ............Ancora Indonesia Resources Tbk ........................................340....................345................335................345 ...................5 ...............1.416.500.......................481.645.000..............45,37 ..................340..................128.500...............335...............155.000 SDPC .............Millennium Pharmacon Int'l Tbk .............................................79......................83 ..................78..................82 ...................3 ..............2.621.000..........................211.149.000...............-68,5 .....................79 ...................30.000 .................78..............225.000 SQMI ..............Allbond Makmur Usaha Tbk ..................................................146......................141.................136 ................140..................-6....................81.500...........................11.333.000..............-18,33 ...................160.........................500 ...............140 .................21.500 TGKA .............Tigaraksa Satria Tbk .............................................................600 ...................650 ...............650 ...............650.................50....................97.500 .........................63.375.000 ................6,63 ..................650 ....................10.000 ..............500...................5.000 TIRA ..............Tira Austenite Tbk ................................................................1.740..........................-......................-..............1.740 ....................- ...............................-.............................................-...............15,89 ........................- ...............................- ....................- ............................TMPI ..............AGIS Tbk ...................................................................................194.....................195 ................188..................191 ..................-3.............11.508.500 ....................2.188.776.000 ...........-201,52 ...................190..................140.000 ...............189..............566.500 TRIL ..............Triwira Insanlestari Tbk ...........................................................69 ......................70..................68..................68 ...................-1..............6.752.500......................465.283.500 ...............19,39.....................69..................315.000.................68.............1.178.500 TURI ..............Tunas Ridean Tbk ...................................................................900....................920................870................870................-30...............13.171.500 ..................11.865.655.000 ................16,19 ..................900..................271.500 ..............890 ..............764.500 UNTR ............United Tractors Tbk ..........................................................20.700...............21.300..........20.700..........20.950 ..............250..............4.337.000 ...................91.411.500.000...............18,46 .............21.200......................9.000...........21.150 .................15.500 WAPO ............Wahana Phonix Mandiri Tbk ..................................................100..........................-......................- ................100 ....................- ...............................-.............................................-.............-20,39 ........................- ...............................- ....................- ............................WICO .............Wicaksana Overseas Int'l Tbk .................................................50......................50..................50..................50 ....................-......................3.500................................175.000...............-10,16.....................50 ...............2.611.000 ....................- ............................2.Perdagangan Eceran ACES .............Ace Hardware Indonesia Tbk ............................................2.275 ................2.325............2.200............2.200................-75..................164.000........................370.412.500 ..............23,97...............2.300......................5.000 ...........2.275 .................15.500 ALFA .............Alfa Retailindo Tbk .............................................................2.250..........................-......................-............2.250 ....................- ...............................-.............................................- ...........-238,14 ........................- ...............................- ....................- ............................AMRT ............Sumber Alfaria Trijaya Tbk ................................................1.840 .................1.940.............1.840 .............1.940 ...............100......................9.000 .........................16.860.000 ..............98,76 ................1.940.......................1.000............1.850...................4.500 CSAP .............Catur Sentosa Adiprana Tbk ..................................................94......................99..................95..................95 ....................1............10.208.500......................983.698.500.................7,22.....................97 ...............1.106.500.................96...............154.500 GOLD .............Golden Retailindo Tbk ...........................................................445....................475 ...............445 ...............445 ....................- ..............1.302.500......................594.550.000 .......................- ..................460 ...................65.500 ..............455 ................43.500 HERO ............Hero Supermarket Tbk .......................................................3.100..........................-......................- .............3.100 ....................- ...............................-.............................................- ................6,58 ........................- ...............................- ............3.150...................2.500 KOIN ..............Kokoh Inti Arebama Tbk ..........................................................113......................112.................109.................109..................-4 ....................10.500..............................1.159.000 ................11,53.....................110.........................500 ...............108 ......................500 MAPI .............Mitra Adiperkasa Tbk .........................................................2.200................2.200 ............2.025..............2.175................-25 ..............10.115.000 .................21.232.062.500...................18,1 ...............2.075..................180.000...........2.050..............232.500 MPPA ............Matahari Putra Prima Tbk ..................................................1.560.................1.660 .............1.390 .............1.420..............-140..............27.141.000 .................41.839.680.000..................0,71 ................1.530...................40.000............1.520.................39.500 MTSM ............Metro Realty Tbk .................................................................1.250..........................-......................- .............1.250 ....................- ...............................-.............................................- ............152,09................1.240 ...................20.000 ....................- ............................RALS .............Ramayana Lestari Sentosa Tbk .........................................1.020.................1.060 ...............940 ...............950................-70.............21.413.000 .................21.248.470.000..............68,89................1.000.................960.500 ..............990...............120.000 RIMO .............Rimo Catur Lestari Tbk ...........................................................66 ......................67 ..................57 ..................57..................-9...............3.155.000.......................189.402.500................-1,46.....................62 ....................10.000..................61...................6.500 SKYB .............Skybee Tbk ..............................................................................520..........................-......................-................520 ....................- ...............................-.............................................- .......................- ..................530....................37.000 ...............510.................76.000 SONA ............Sona Topas Tourism Inds. Tbk ...........................................1.600..........................-......................-.............1.600 ....................- ...............................-.............................................-...............14,04................1.650 ................500.000 ....................- ............................TKGA .............Toko Gunung Agung Tbk .......................................................250..........................-......................- ...............250 ....................- ...............................-.............................................- ...............-2,07 ........................- ...............................- ..............250 ................94.000 TRIO ..............Trikomsel Oke Tbk ..................................................................330....................335................325................335 ...................5..................614.000......................202.005.000 ................8,96...................335..................125.000...............330 ................25.000 3.Restoran, Hotel & Pariwisata ANTA .............Anta Express Tour & Travel S. Tbk ........................................176..........................-......................- .................176 ....................- ...............................-.............................................-...............41,57 ...................199......................2.000.................171....................1.500 BAYU .............Bayu Buana Tbk .....................................................................230....................240................235................240..................10 ................405.000 ........................95.845.000..............45,32...................235....................27.000 ..............230.............1.155.000 BUVA .............Bukit Uluwatu Villa Tbk .........................................................550 ...................560 ...............550 ...............550 ....................-..............2.765.000....................1.522.525.000 .......................- ..................560..............2.249.500 ..............550 ..............467.500 FAST ..............Fast Food Indonesia Tbk ....................................................9.000..........................-......................-............9.000 ....................- ...............................-.............................................- ...............24,15 ........................- ...............................-...........8.000....................1.000 GMCW ...........Grahamas Citrawisata Tbk ...................................................860..........................-......................- ...............860 ....................- ...............................-.............................................- .......................- ........................- ...............................- ....................- ............................HOME ............Hotel Mandarine Regency Tbk ..............................................120..........................-......................-.................120 ....................- ...............................-.............................................- ...........1195,22.....................121 .....................4.000 ....................- ............................ICON ..............Island Concepts Indonesia Tbk ............................................470..........................-......................-................470 ....................- ...............................-.............................................- ............-118,05 ........................- ...............................- ....................- ............................INPP ..............Indonesian Paradise Property Tbk........................................185..........................-......................-.................185 ....................- ...............................-.............................................-...............66,01 ...................185......................2.000 ....................- ............................JSPT .............Jakarta Setiabudi Int'l Tbk....................................................700..........................-......................-................700 ....................- ...............................-.............................................-...............15,66 ........................- ...............................- ....................- ............................MAMI .............Mas Murni Indonesia Tbk ........................................................50......................50..................50..................50 ....................- ................686.000 ........................34.300.000..............99,84.....................50 ..............1.395.000 ....................- ............................MAMIP ..........Mas Murni Tbk (Preferen) .....................................................600..........................-......................- ...............600 ....................- ...............................-.............................................-..................0,19 ........................- ...............................- ....................- ............................PANR ............Panorama Sentrawisata Tbk .................................................152..........................-......................-.................152 ....................- ...............................-.............................................-..............42,07....................152 .................275.000 ...............145 ................20.000 PDES .............Destinasi Tirta Nusantara Tbk .............................................200 ...................200 ...............200 ...............200 ....................- ....................10.000...........................2.000.000...............37,26 ..................205.................655.000 ..............200..............825.000 PGLI ..............Pembangunan Graha Lestari I Tbk..........................................73..........................-......................- ..................73 ....................- ...............................-.............................................- .......................- .....................74 .....................4.500 ....................- ............................PJAA .............Pembangunan Jaya Ancol Tbk ............................................800 ...................800 ...............800 ...............800 ....................-...................50.000........................40.000.000 ...............13,03 ..................820.........................500..............800................46.500
INDEKS BISNIS-27 N
K
Nm
AA A O AN M A A N
A A A A
m
S %
V m
N
R
m A N m M M N m N m m M
Jenis transaksi
Volume
m
10 SAHAM PENCETAK LOSS Stock
V u
Volume
V um
V u
Code Freq
Code
m
ndek penu upan aham pe ek o d BE 6 Ok obe 20 0
Pe kembangan ndeks bu sa g oba h ngga Rabu 6 Ok obe 20 0
Sekto
4/ 0
G
As a Tengga a m m
m m
48 8 40 4 44 0 4 44
m
M
D A
M
E opa
K
m
As a & Pas k K
M M M
Mm W
M Q4
M m
m m
MB DB Km B
M
T mu Tengah & A ka
Ame ka
M
K
00
8 8 80 4 00 8 8 8 84 00 44 0 0 4 48 0 840 44 44 84
5/ 0
8 8 00 408 0 40 80 0 8 84 4 4 8 88 8 8 4 88 0 0 4 00 84 4 400 48 40 8
Sumbe B oombe g
6/ 0 0 404 0 4 40 800 08 0 0 0 0 8 4 8 8 884480 048 44 8 0 40 40 84 048 4 4 8
Do a Au a a Do a B une Do a Kanada F an Sw Yuan C na K ono Denma Eu o Pound ngg Do a Hong ong Yen Jepang Won Ko ea R ngg Ma ay a K ono No weg a Do a Se and a K na Papua Nug n Pe o Ph p na K ono Swed a Do a S ngapu a Bah Tha and Do a AS
Ku s T ansaks N a
00
Be Rp 8 609 80 6 767 55 8 732 9 9 87 54 324 7 646 57 2 276 89 4 22 42 44 47 0 672 04 792 2 869 57 525 55 6 62 35 3 277 39 203 69 322 22 6 767 55 295 5 8 87700
Base rate tertinggi
Base rate terendah
Base rate rata-rata tertimbang
Premi Swap tertinggi
Premi Swap terendah
1 Bulan
Jangka waktu
Ku s uang ke tas as ng
Jua Rp
Be Rp
Jua Rp
8 69799 6 842 43 8 825 79 9 284 53 338 4 664 9 2 403 5 4 269 9 56 09 0 782 83 8 00 2 90 47 54 8 6 693 87 3 552 73 205 90 338 38 6 842 43 298 90 8 96700
8 68 50 6 420 68 8 285 29 8 7 6 62
9 39 34 7 89 62 9 273 62 9 755 64
562 8 647 63 3 398 56 085 8 0 25 03
748 64 3 032 5 4 993 23 2 4 75 329 97
447 35 6 28 97 3 09 40
620 04 7033 52 3 733 00
254 45 6 420 68 280 36 8 422 00
406 29 7 89 62 3 4 07 9 422 00
Bank dalam negeri:
Bank luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
3 Bulan
6 Bulan
Tertinggi
Terendah
Rata-rata tertimbang
Volume
8 923 00 0 000 00 8 930 00
8 9 700 0 000 00 8 9 9 00
89 8 0 000 00 8 92 25
6 0 4 00 0 00 296 680 00
8 937 50 8 92 00 8 923 50
8 9 0 00 8 890 00 8 9 9 00
8 9 6 26 89 86 8 920 76
6 098 77 3 555 6 0 492 66
8 780 00 0 000 00 8 9 2 00
8 884 26 0 000 00 8 9 2 00
648 30 0 00 30 30
Bank da am nege TOD TOM SPOT
Bank ua nege TOD TOM SPOT
Nasabah da am nege as ng TOD TOM SPOT
8 9 700 0 000 00 8 9 2 00
Nasabah da am nege
a nnya
TOD TOM SPOT
9 220 00 8 938 00 8 928 00
8 620 00 8 9 0 00 8 9 0 00
8 9 7 22 8 92 4 8 920 0
47 5 0 3 7 834 69 8 475 90
8 925 00 8 90700 8 925 00
8 700 00 8 900 00 8 9 5 00
8 924 7 8 906 78 8 920 3
9 537 67 2 997 8 6 54 56
Nasabah ua nege TOD TOM SPOT
Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 6 Oktober 2010
12 Bulan
Berlaku
Nasabah dalam negeri asing:
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Bank
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
Bank ABN AMRO Bank NV .............................6,2000 ........6,3000 .......6,5000........7,0000 .........7,5000........7,7000 The Bank of America NT & SA.......................6,2000.........6,2700 .......6,4000 .......6,9000 .........7,0000 .......7,2500 Citibank NA.........................................................6,1000..........6,1800 .......6,3000 .......6,8400 .........7,0600 .......7,2600 JP Morgan Chase Bank ...................................6,3000 ........6,4000 .......6,5000........7,0000 .........7,2500 .......7,5000 PT Bank CIMB Niaga Tbk .................................6,1500.........6,2300........6,3500........6,7000.........6,9000 .......7,0000 PT Bank Central Asia Tbk...............................6,2000 ........6,3000 ........6,7500........7,0000 .........7,2500 .......7,5000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk .................6,2000 ........6,2500 .......6,4000........7,0000 ..........7,1500 .......7,2500 PT Bank Int'l Indonesia Tbk............................6,2000 ........6,2500 .......6,4000........7,0000 ..........7,1500 .......7,2500 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk......................6,2000.........6,2700 .......6,5500........7,0000 .........7,2500 .......7,5000 PT Bank Negara Indonesia 1946.....................6,1500 ........6,2500 .......6,4000 .......6,9000 ..........7,1000 .......7,4000 PT Bank Permata Tbk.......................................6,1500 ........6,2500 .......6,4000........7,0000 .........7,2000 .......7,3000 PT Bank Rakyat Indonesia..............................6,2000 ........6,2500 .......6,4500........7,0000 ..........7,1500 .......7,2500 PT Bank Tabungan Negara .............................6,2500 ........6,2800 .......6,4300 .......6,8000 .........7,0000 ........7,1000 PT PAN Indonesia Bank LTD, Tbk ...................6,1800.........6,2400 .......6,4000........6,9500 .........7,0000 .......7,0000 Standard Chartered Bank ...............................6,2500 ........6,3000 .......6,4500........7,0000 .........7,3000........7,7000 The Bank Of Tokyo-Mitsubishi .......................6,2500 ........6,4000 .......6,6000........7,0000 .........7,3000........7,7500 The Hongkong & Shanghai BC .......................6,2000.........6,3500 .......6,5000........7,0000 ..........7,1500 .......7,3000 JIBOR
Tertinggi.............................................................6,3000 ........6,4000 ........6,7500........7,0000 .........7,5000........7,7500 Terendah..............................................................6,1000..........6,1800 .......6,3000........6,7000.........6,9000 .......7,0000 Rata-rata .............................................................6,1988 ........6,2805 ........6,4576........6,9464...........7,1594........7,3535 Suku Bunga Tabungan
Bank Asing
Bank Campuran
Bank Pemerintah Daerah
Bank Pemerintah
Bank Swasta Nasional
Tertinggi .................................................8,0000.......7,7500................8,0000 ...................7,0000 ...............10,0000 Terendah ..................................................0,0100......0,2500 ................0,2500....................0,0100.................0,0500 Rata-rata.................................................3,6262 .......3,5714 .................3,3076 ...................2,9700..................3,6924 PENJAMINAN LPS 15 September 2010-14 Januari 2011 (dalam %)
Suku Bunga Deposito 1 Bulan
INVS-W.......08/05/2015 ...3,425.....100.......285,400,000 IPOL-W ..........10/07/2013 .........65 .......-6........188,293,000 KARK-W........13/04/2011 .........33.........0 .............................0 KBLV-W2....03/05/2013 .........39.........0 .............................0 KBRI-W.........02/07/2011 ..........10.........0..........33,385,000 KOIN-W........08/04/2011 ..........12.........-1............2,304,000 LAPD-W.......08/04/2011 ..........51.........0 .............................0 META-W.......26/07/2013 .........56........-2............17,329,500 MIRA-W..........12/11/2010 ......200.........0 .............................0 MIRA-W2........25/11/2011.............1.........0 .............................0 MLPL-W........12/04/2013 .........39........-7......4,521,126,000 POOL-W .........11/07/2014.............1.........0 .............................0 RODA-W.......26/01/2013.........85.........0 .............................0 SMMA-W4...09/07/2013.......950.........0 .............................0 TBLA-W..........13/07/2011.......280.........0 .............................0 TMPI-W ..........17/03/2011 .........70.........-1 ...........4,808,000 TRAM-W.......09/09/2011.......435.........0 .............................0 UNSP-W2 ....12/02/2013........109..........1 .............11,170,000 WEHA-W.....28/05/2012.........40.........0 .............................0 Jumlah........................................................8,835,142,000
SUKU BUNGA ANTARBANK
Bank ICB Bumiputera ..................................................6,50/1,00................6,50/1,00 .............6,50/1,00...............6,50/1,00 .............12/10/09 Bank BNI Tbk.................................................................5,50/1,25................5,50/1,25 .............6,00/1,25 ...............6,25/1,25..............27/01/10 Bank BTPN ..............................................................................7,00 .........................7,00.......................7,00 ........................7,00..............01/11/09 Bank Bukopin ................................................................6,00/1,50................6,25/1,50 .............6,50/1,50 ...............6,75/1,50.............21/05/10 Bank Bumi Arta.............................................................7,00/1,00 ................7,00/1,00..............7,00/1,00 ...............7,00/1,00..............14/07/10 Bank Central Asia Tbk................................................5,00/0,20...............5,25/0,20.............5,50/0,20...............5,75/0,35 .............01/09/10 Bank Century................................................................7,00/2,00 ...............7,00/2,00.............7,00/2,00 ..............7,00/2,00 .............13/07/09 Bank Chinatrust Indonesia.........................................5,00/1,00................5,00/1,00 .............5,00/1,00...............5,00/1,00.............14/04/10 Bank Danamon Tbk .....................................................5,25/0,25...............5,50/0,25.............6,00/0,25 ..............6,00/0,25 .............01/03/10 Bank DKI ........................................................................6,50/1,50................6,50/1,50..............6,75/1,50 ...............6,75/1,50 .............28/01/10 Bank Int'l Indonesia Tbk..............................................5,75/0,75 ................5,75/0,75..............5,75/0,75 ...............5,75/0,75............22/02/10 Bank Jabar Banten ......................................................6,50/1,50................6,50/1,50 .............6,50/1,50 ...............6,75/1,50 .............01/09/10 Bank Jasa Jakarta.................................................................7,00 .........................7,00.......................7,00 ........................7,00............07/09/09 Bank Kesawan ...............................................................5,75/0,75 ................5,75/0,75..............5,75/0,75 ...............5,75/0,75..............17/06/10 Bank Mayapada Tbk.....................................................6,50/1,50................6,50/1,50..............6,75/1,50 ...............6,75/1,50 .............25/01/10 Bank Mandiri.................................................................5,25/0,25 ...............5,25/0,25 .............5,75/0,25..............6,00/0,50..............01/10/10 Bank Maspion ...............................................................7,00/6,00 ...............7,00/6,00 .............7,00/6,00...............7,00/6,00 ...............11/01/10 Bank Multiarta Sentosa .......................................................6,00.........................6,00 ......................6,00.........................5,75...............17/11/09 Bank Mayora ..........................................................................6,00.........................6,00 ......................6,00........................6,00...........04/09/09 Bank CIMB Niaga Tbk ...................................................5,75/1,75 ................6,00/1,75 ............6,25/2,00..............6,50/2,00 .............20/11/09 Bank OCBC NISP..........................................................5,75/0,60 ...............5,75/0,40.............5,75/0,40...............5,75/0,20 .............20/11/09 Bank Panin Tbk .............................................................6,50/1,25................6,50/1,25..............6,50/1,75 ...............6,50/1,75.............15/07/09 Bank Permata ................................................................5,75/1,25.................5,75/1,25 ..............5,75/1,25................5,75/1,25............22/04/10 Bank Rakyat Indonesia...............................................5,50/0,50...............5,50/0,50 ............6,00/0,50..............6,00/0,50.............01/08/10 Bank Saudara................................................................7,00/0,25................7,00/0,25 .............7,00/0,25...............7,00/0,25 .............15/06/10 Bank Swadesi Tbk........................................................6,75/2,50 ...............7,00/2,50 .............7,25/2,50...............7,25/2,50 ..............19/01/10 Bank Sinarmas .............................................................7,00/2,50 ...............7,00/2,50.............7,00/2,50 ..............7,00/2,50 .............01/03/10 Bank Tabungan Negara ........................................................6,25.........................6,25 ......................6,25........................6,25 ............29/07/09 Bank Yudha Bhakti ................................................................7,00 .........................7,00.......................7,00 ........................7,00 ............15/08/09
Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Value
Sumbe P PU B
Volume
Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next...................................................8.922,00 .........8.918,00...........8.920,18..............2,90 ................2,88 ......27.500,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............8.920,00 ........8.920,00 .........8.920,00............20,75...............20,75.......10.000,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan...................8.920,00 ........8.920,00 .........8.920,00............47,00...............47,00........4.500,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan..................8.922,00 ........8.920,00...........8.921,50.........232,00.............143,00 .....40.000,00 Diatas 6 Bulan ..........................................8.922,00 ........8.922,00 .........8.922,00.........275,00 ............275,00......30.000,00
Close L / M
Date
T ansaks TOD/TOM/SPOT pada 6 Ok obe 20 0 US$ 000
Ku s ansaks dan ku s uang ke as as ng Bank ndones a pada 6 Ok obe 20 0 Ma a uang
Code
KURS BANK DEVISA
Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 6 Oktober 2010 (% per tahun). Nama bank
Value
Sumber: BEI
SUKU BUNGA DEPOSITO
Kurs US$/Rp transaksi SWAP pada 6 Oktober 2010 (US$.000). Jangka waktu
Value
Sumbe Bank ndone a
KURS SWAP
Close L / M
Date
AGRO-W.......25/05/2011.........58........-2 ......206,886,000 AMAG-W........17/12/2010 .........34.........-1.........199,807,500 BABP-W.......28/12/2010.........40.........0 .............................0 BACA-W.........11/07/2012 .........30.........0 .............................0 BAPA-W..........11/01/2013.........50.........0 .............................0 BCIP-W..........10/12/2012........128.........0 .............................0 BIPI-W ...........11/02/2013 .........36.........-1........168,708,000 BMSR-W.........15/11/2013.............1.........0 .............................0 BNBR-W .......01/04/2011............5.........-1 .........48,626,000 BUDI-W.........10/07/2012 .........96........-3 ..........57,520,000 BVIC-W..........21/06/2011 .........70.........0 .............................0 BVIC-W2.......10/07/2013..........67.........7..............3,271,000 CKRA-W.......26/01/2013 .........22.........0 .............................0 COWL-W .........11/12/2010 ..........10.........0...........10,620,000 DILD-W ........12/04/2012 .........89 .......-5.......258,258,000 ELTY-W.........25/01/2012 .........59.........-1.......320,563,000 ENRG-W........14/01/2013 .........30..........1 .....1,586,301,000 GPRA-W ......08/10/2010.............1.........0 .............................0 GREN-W........15/07/2013 ..........15........-2.........910,766,000 INDX-W.........15/06/2012.............1.........0 .............................0
KURS VALUTA
INDEKS SAHAM
INDEKS BURSA GLOBAL
Volume
KI............6,400...........1,304,913,000.......3,626,441,988,500 DB............5,129...........203,848,000.........789,682,654,500 CS............7,470...............314,943,100............733,530,133,000 YU.........10,275................767,118,000 ..........710,689,462,500 ZP...........11,795.............522,122,500..........588,188,389,000 KZ...........3,422.............247,809,500 .........530,248,983,000 RX..........3,504...............147,412,000...........522,959,337,000 DR.........13,688.............787,064,000 ...........522,157,358,500 YP..........36,701..............1,111,223,000.........489,220,306,000 PD.........27,573............825,293,500........444,430,008,500
M MM W
m m
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO
TRANSAKSI WARAN 6 OKTOBER 2010
Value
10 PIALANG TERAKTIF
Sumbe BE
m m
Prev Close
10 SAHAM PENCETAK GA N
A m m
Frekuensi
Total perdagangan (6 Oktober 2010)......................................9.554.794.026 ..................8.830.467.381.610 ..................188.155
V um
C
Vo ume
Total perdagangan waran.............................................................255.795.250 ........................8.864.607.000 .....................2.953
A H M M N N
P
M na Vo ume Be
Jua
Transaksi perdagangan waran reguler...............................................251.192.000 ............................8.835.142.000 .......................2.949 Transaksi perdagangan waran non reguler .........................................4.603.250 .................................29.465.000 ...............................4
INDX...............150..........103................99,500................10,248,500 RBMS.............125...........97......362,973,000..........44,115,895,000 BEKS..............210..........175.............7,511,000...........1,524,635,000 MLPL.............235..........196......192,602,000..........41,176,366,500 RIMO................66...........57 ...........3,155,000..............189,402,500 GSMF..............105............91.....................500.......................45,500 JPFA...........3,750......3,325 ........41,802,000.........143,118,075,000 MFIN..............620 ........550.............280,500..............160,360,000 LPGI..............1,120......1,000.............208,500 ...............213,190,000 MPPA..........1,560......1,420...........27,141,000........41,839,680,000
S
PER
Total saham................................................................................9.298.948.776 ..................8.821.576.264.610 ..................185.196
N H
Jumlah
M m w
A N N A M M N M N N
C
T ansaks Vo ume N a
Transaksi perdagangan .....................................................................8.123.291.500 .....................6.572.113.898.500 ...................184.559 Transaksiperdagangan saham non reguler .....................................1.175.657.276......................2.249.462.366.110...........................637
RBMS ............125...........97.....362,973,000........44,115,895,000 GREN.............180.........168....428,824,500.......75,166,888,500 LMPI.............330 MN
A
MN M N A M N O N N M M
P
L M po n
Pp
PLIN ..............Plaza Indonesia Realty Tbk ................................................1.750..................1.750..............1.700..............1.750 ....................-......................5.500...........................9.600.000..............40,35.................1.750 ....................14.500............1.600 .................10.000 PNSE .............Pudjiadi & Sons Estate Tbk ..................................................750..........................-......................-................750 ....................- ...............................-.............................................-..................3,21 ........................- ...............................-...............750...................3.500 PSAB .............Pelita Sejahtera Abadi Tbk ...................................................450..........................-......................- ...............450 ....................- ...............................-.............................................- .......................- ........................- ...............................- ....................- ............................PSKT .............Pusako Tarinka Tbk ................................................................700..........................-......................-................700 ....................- ...............................-.............................................- .......................- ........................- ...............................- ....................- ............................PTSP .............Pioneerindo Gourmet Int'l Tbk ............................................250..........................-......................- ...............250 ....................- ...............................-.............................................-................8,04 ........................- ...............................- ....................- ............................SHID ..............Hotel Sahid Jaya Tbk ...........................................................1.010.................1.060 ..............1.010.............1.040.................30.............6.882.500...................7.082.840.000..............48,59................1.040.................294.500............1.030................141.500 SMMT ............Eatertainment International Tbk .......................................2.175..........................-......................-..............2.175 ....................- ...............................-.............................................- .......................- ........................- ...............................- ....................- ............................4.Advertising, Printing & Media ABBA ............Mahaka Media Tbk .....................................................................91......................88..................85..................85..................-6...................177.500...........................15.337.500...............132,4.....................92 ....................12.500.................88.................47.500 EMTK ............Elang Mahkota Teknologi Tbk ..............................................930....................970................920................920.................-10 .................370.500 .......................349.810.000 .................14,11 ..................940 .....................4.000 ..............930 ................96.500 FORU .............Fortune Indonesia Tbk ............................................................158.....................162..................141.................162 ...................4.............2.680.500 ........................414.716.500...............15,69....................155 ...................36.000................153..............224.500 IDKM .............Indosiar Karya Media Tbk .....................................................690....................700 ...............640 ...............640 ...............-50.............10.723.500 ....................7.055.015.000...................19,1...................670..................156.000 ..............660 .............484.000 JTPE .............Jasuindo Tiga Perkasa Tbk ...................................................510..........................-......................-.................510 ....................- ...............................-.............................................- ................6,23 ........................- ...............................- ....................- ............................LPLI ...............Star Pacific Tbk ......................................................................250....................255................230................235.................-15 ...............1.769.000......................420.350.000..................1,32...................245...................45.500 ..............240..............355.000 MNCN ............Media Nusantara Citra Tbk ...................................................430....................435................425 ...............430 ....................- ............21.249.000...................9.204.955.000.................7,45 ..................430.....................17.500 ..............425...............451.000 SCMA ............Surya Citra Media Tbk .......................................................3.450................3.500.............3.275 ............3.425................-25.................268.500 ......................899.475.000...............15,64 ...............3.425 ....................14.000...........3.400 .................12.500 TMPO ............Tempo Inti Media Tbk ...............................................................83......................84..................80..................84 ....................1...................167.000..........................13.634.500.............-24,69.....................82.......................1.000..................81...............513.500 5.Jasa Komputer & Perangkatnya ASGR .............Astra Graphia Tbk ..................................................................720....................750 ...............690................700................-20..............7.056.500...................5.005.375.000................10,73....................710 ..................731.500...............700..............1.101.500 CENT .............Centrin Online Tbk. .................................................................180..........................-......................- ................180 ....................- ...............................-.............................................-.................27,2 ..................240 ...................30.000................170 ................35.000 DNET .............Dyviacom Intrabumi Tbk .......................................................320..........................-......................-................320 ....................- ...............................-.............................................-........-3493,45 ........................- ...............................- ....................- ............................ITTG ...............Leo Investments Tbk ..............................................................120.....................120.................120.................120 ....................- ...................20.000...........................2.400.000.................3,03 ...................120......................6.500.................118 ................30.000 LMAS ............Limas Centric Indonesia Tbk ..................................................50..........................-......................-..................50 ....................- ...............................-.............................................-...................4,9.....................50 ..............3.014.000 ....................- ............................MTDL .............Metrodata Electronics Tbk ....................................................123.....................125..................117..................117..................-6............12.322.000 ....................1.484.775.000.................7,85 ...................120.................465.000.................118...............391.500 6.Perusahaan Investasi BHIT ..............Bhakti Investama Tbk .............................................................122.....................125..................118.................120 ..................-2..........250.331.500 ................30.296.968.500................10,76 ...................120..............2.705.000.................119 ..........6.852.000 BMTR ............Global Mediacom Tbk ............................................................400 ....................410................385................385.................-15.............17.393.000 ....................6.901.947.500 .................8,81..................400.................999.000...............395..............869.500 BNBR ............Bakrie & Brothers Tbk .............................................................54......................55 ..................53..................54 ....................- ........383.404.500 ................20.809.824.500...............-8,36.....................55............61.236.500.................54...........2.704.000 MLPL .............Multipolar Tbk .........................................................................235 ...................250.................194.................196................-39 .........192.602.000...................41.176.366.500.................0,27 ..................205 .............3.290.000 ..............200.............1.134.500 PLAS .............Polaris Investama Tbk .........................................................1.230.................1.300 .............1.220.............1.300.................70............20.661.500 .................25.974.555.000.............253,15................1.240 .............2.325.500 ............1.230 ............1.441.000 POOL .............Pool Advista Indonesia Tbk ..................................................565..........................-......................-................565 ....................- ...............................-.............................................-................6,84 ........................- ...............................- ..............435...................2.500
10 SAHAM TERAKTIF
Pe dagangan saham anggo a ndeks B SN S 27 Rabu 6 Ok obe 20 0
Ku s Tg Td
Berlaku
Rupiah ...................................................................................................................................................................................7,00 Dolar AS ................................................................................................................................................................................2,75 BPR (Rp)..............................................................................................................................................................................10,25 SIBOR
6 00
6 00
6 00
6 00
0
0 20 0
US$ (05 Okt'10)...............................................0,26194.........0,27811.......0,29417 ......0,47100........0,61939.....0,78306 SIN$ (05 Okt'10).............................................0,37500 ......0,43750 ......0,50501 .....0,62500.......0,74444 ....0,85209 SWAP (Sin$, 05 Okt'10).................................0,23352 ......0,26652 ......0,28017.....0,45464.......0,60759 .....0,77863 Libor ($ 05 Okt'10) ........................................0,25688.......0,27359.....0,29000......0,46188 .......0,61203......0,77675
Nasabah dalam negeri lainnya:
EURO
Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Euribor (24 Sept'10) ...0,577.....0,618......0,712 ......0,879.......1,039 ........1,137 ....1,230 ......1,284 .......1,328.........1,422 Euribor (27 Sept'10) ...0,577.....0,618......0,712 ......0,879.......1,039 ........1,138 .....1,231 ......1,285 .......1,328.........1,422 Euribor (28 Sept'10)...0,580.....0,621......0,714 .....0,880.......1,042 .........1,141 ....1,233 ......1,289.........1,331.........1,424 Euribor (29 Sept'10) ...0,579.....0,621......0,714 .....0,886.......1,043 .........1,141 ....1,233 ......1,289........1,333.........1,425 Euribor (30 Sept'10)...0,583....0,625......0,718......0,892 ......1,048........1,146 ....1,239 ......1,295 .......1,339.........1,433 Euribor (1 Okt'10) .........0,681....0,704 .....0,774......0,942.......1,085........1,184 ....1,282.......1,332........1,373 ........1,464 Euribor (4 Okt'10)........0,705 ....0,726.....0,789 ......0,953.......1,090 .........1,191 ....1,287.......1,337........1,379 ........1,468 Euribor (5 Okt'10)........0,709 ....0,732 ......0,791......0,956.......1,089 .........1,191 ....1,286.......1,336........1,379 ........1,468
Nasabah luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Nama bank
Valas
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Bank BRI ...................................................................................EUR ..........................0,75 .........................1,00.......................1,00 ...........................1,00 Bank Kesawan..........................................................................Sin$ .........................0,50 ........................0,50......................0,50 ..........................0,50 Bank Mestika............................................................................Sin$ ..........................0,75.........................0,75 ......................0,75...........................0,75 Bank CIMB Niaga.....................................................................Sin$..........................0,05 .........................0,10......................0,25 ..........................0,25 EUR..........................0,25 ........................0,25......................0,35 ..........................0,45 Aus$ ........................3,00 ........................3,00......................3,00 ..........................3,00 Bank Central Asia....................................................................SGD ...........................1,25 .........................1,25.......................1,25............................1,25 EUR...........................1,00 .........................1,00.......................1,00 ...........................1,00 JPY ..........................0,00 ........................0,00......................0,00 ..........................0,00 AUD .........................2,50 ........................2,50......................2,50 ..........................2,50 GBP...........................1,50 .........................1,50.......................1,50 ...........................1,50 Bank Int'l Indonesia ................................................................Yen ............................0,10 .........................0,10.......................0,10............................0,10 Pound .......................1,00 .........................1,00.......................1,00 ...........................1,00 Aus$ ........................2,50.........................2,75......................2,50 ..........................2,50 Sin$..........................0,25 ........................0,25......................0,25 ..........................0,25 EUR..........................0,25 ........................0,50......................0,50 ..........................0,50 Amro Bank................................................................................Yen ............................0,01 ........................0,02......................0,05 ..........................0,05 Pound........................3,12.........................3,37......................3,50 ..........................3,50 Aus$ ........................2,50.........................2,75......................2,87 ..........................3,00 Sin$ .........................0,50.........................0,75......................0,87 ..........................0,87 EUR............................1,75..........................1,75 .......................1,75 ............................1,75 EUR..........................4,00........................4,00 .....................4,00 ..........................4,00 Bank Chinatrust.......................................................................EUR..........................2,00 ........................2,00 .......................1,75 ............................1,75
AGREGAT DEPOSITO
3 MG
1 Bln
2 Bln
3 Bln
5 Bln
1 Bln
6 Bln
3 Bln
8 Bln
6 Bln
9 Bln
10 Bln
12 Bln
12 Bln
24 Bln
RUPIAH: Tertinggi ...................................................................14,5000 ........14,5000 ........14,5000 .........14,5000.............13,2500 Terendah .....................................................................1,0000 ...........1,0000...........1,0000............1,0000...............1,0000 Rata-rata .....................................................................6,4817 ..........6,5698 ..........6,6622............6,7206..............6,4434 DOLAR AS: Tertinggi .....................................................................4,2500 ..........3,5000..........4,2500...........5,0000 ..............3,7500 Terendah......................................................................0,1000..........0,0400...........0,1000 ...........0,0550 ...............0,1000 Rata-rata ................................................................................- ...........1,2064......................-.............0,9147 ...............0,9147 JENIS KREDIT
Dasar kredit
KMK Flat
KI Flat
KK Flat
Rata-rata seluruh bank (Rp) ...................................12,1834.....................9,7115 ...................9,8220 ....................10,9518 Rata-rata seluruh bank (US$) .................................5,3732....................3,7541 ...................4,2623......................7,0737
AGRIBISNIS
i2 Kebun karet Bangka Tengah 7.871 hektare KOBA, Bangka Tengah: Luas perkebunan karet di Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Bangka Belitung pada Oktober 2010 mencapai 7.871 hektare. Stepanus Widodo, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Bangka Tengah, seperti dikutip Antara, mengatakan hingga Juni 2010 dari luas perkebunan karet tersebut telah dihasilkan karet kering sebanyak 43 ton. Adapun, rata-rata produksi karet kering per hektare 1,4 ton. “Perkebunan karet terbagi menjadi tiga, yakni perkebunan karet yang belum menghasilkan, perkebunan karet yang sudah menghasilkan dan perkebunan karet yang rusak atau tidak menghasilkan,” ungkapnya.
Perkebunan karet di Bangka Tengah (ha) Luas
Usaha kehutanan boleh dilanjutkan LoI RI-Norwegia diarahkan jangkau rakyat miskin OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pengusaha kehutanan diminta tidak khawatir soal izin pengusahaan hutan terkait dengan letter of intent (LoI) kehutanan Pemerintah Indonesia-Norwegia.
7.870 Kebun rusak
1.580 Kebun sudah produksi Kebun belum produksi
3.0 3.021
3.269
Sumber: Dinas Perkebunan dan Kehutanan Bangka Tengah
BISNIS/BAS/FITRIYANA PULUNGAN
BUDI DAYA
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengungkapkan pengusaha yang telah punya izin boleh meneruskan usahanya. Pemerintah, ujarnya, hanya menyetop pembuatan izin usaha baru. Demikian ditegaskan Menhut terkait dengan masih banyaknya pengusaha kehutanan yang keliru menangkap pengertian dari LoI RI-Norwegia itu. “LoI tidak menghalangi usaha, karena yang dihentikan itu pembuatan izin baru. Yang sudah memiliki izin, ya silakan saja tetap diteruskan. Pemerintah hanya melarang pembuatan izin baru pada 2011-2012 di kawasan hutan primer dan gambut,” ujar Zulkifli dalam diskusi bertema Moratorium Oslo: Berkah atau Musibah kemarin.
memberdayakan Kegiatan produksi kehurakyat dan melitanan, lanjutnya, harus rabatkan pertummah lingkungan dan perbuhan ekonomi. usahaan bisa memilih lah“'Kebijakan LoI itu an mana yang akan didiupayakan untuk kembangkan. Oleh karena menjangkau rakitu, sambungnya, sekayat miskin, yang rang pemerintah yang memayoritas berada nawarkan lahan mana Profil hutan di Indonesia (juta ha) di sekitar hutan yang boleh untuk dikemdan pro job yang bangkan. memberdayakan “Pemerintah akan meLuas Hutan rancang ulang mana yang 132 masyarakat menHutan primer dapatkan pekerhutan primer, hutan gamdibebani 43 jaan dari pengelobut, mana yang bisa dijaizin laan hutan,'' katadikan hutan tanaman in49 nya. dustri (HTI), mana yang Hutan Oleh karena itu, harus dikonversi.” kritis dia berharap peLebih lanjut, menurut40 laksanaan LoI senya, nantinya lahan di lubagai implemenar hutan seluas 35,4 juta BISNIS/FITRIYANA PULUNGAN tasi pembangunan ha setelah didesain ulang Sumber: Kementerian Kehutanan ekonomi jangka tata ruangnya bisa dimanfaatkan sebagai perkebunan sa- dan komitmen Indonesia menu- panjang yang berkelanjutan (sustainable). wit, tambang, hutan tanaman runkan emisi 26% pada 2020. Pemerintah Indonesia, ungkaprakyat (HTR), hak pengusahaan hutan (HPH), dan HTI, termasuk nya, justru akan mendapatkan Kurang sosialisasi bisa mendukung program peme- penghargaan dan dihormati jika Ketua Asosiasi Pengusaha Hurintah untuk berswasembada gu- bisa mewujudkan pengurangan tan Indonesia (Aphi) Salahuddin la di Papua. “Jadi kebijakan yang emisi 26% ini. “Kalau ini berha- Sampetoding mengatakan Mensalah kami benahi, yang benar sil, pemerintah akan berencana hut kurang melakukan sosialisasi untuk meningkatkan pengu- atas kebijakan moratorium yang diteruskan,” katanya. Zulkifli menambahkan kesepa- rangan emisi dari 26% menjadi tertuang dalam LoI. “Menhut kukatan LoI Norwegia itu tidak 41%,” tegasnya. rang sosialisasi, pengusaha jadi Sekjen Kementerian Kehutanan bingung dengan kebijakan tersemengusik pengusaha sektor kehutanan. Pemerintah hanya ingin Hadi Daryanto menambahkan but.” mempertahankan konsistensi LoI Norwegia ini akan lebih Kecurigaan dan kekhawatiran
itu, sambungnya, karena Menhut kurang aktif mendekati para pengusaha sektor kehutanan yang memang memiliki usaha di sektor tersebut. “Bagaimana tidak keliru, habisnya Menhut tidak memberikan pengertian yang jelas. Saya khawatir Menhut juga bingung dengan kebijakan tersebut.” Dia meminta Menhut lebih aktif mengajak para pengusaha sektor kehutanan untuk menjalankan kebijakan tersebut. Kemenhut tidak pernah mengajak bicara sebelum pemerintah mengambil kebijakan tersebut. Wajar saja jika pengusaha tidak mengerti dengan kebijakan itu. Pengurus Aphi yang lain Transtoto Handhadari mengatakan pemerintah harus membaca kemungkinan-kemungkinan kegagalan dalam mengimplementasikan LoI sebagaimana ‘tuntutan’ LoI tersebut. Menurut dia, sangat baik jika pemerintah bisa menyusun alokasi lahan yang tepat serta perlakuan yang ramah lingkungan bagi kegiatan usaha olah sumber daya alam (SDA) dan lahan. Pasalnya, kata dia, pengusaha memerlukan kepastian berusaha, kepastian hukum dan aturan, kepastian pelayanan yang baik dan perlindungan usaha. (
[email protected])
Rendemen tebu diatur perda SURABAYA: Besaran rendemen tebu di Provinsi Jawa Timur akan ditetapkan dalam peraturan daerah (perda). “Tadinya, besaran rendemen itu akan kami tetapkan melalui SK Gubernur, tetapi DPRD Jatim sanggup menetapkannya melalui perda,” kata Gubernur Jatim Soekarwo kemarin. Dia menyambut baik rencana perda rendemen tebu itu, karena strata hukum perda lebih tinggi daripada SK Gubernur. Sebelumnya, Gubernur Jatim kecewa setelah rendemen tebu pada musim giling 2010 ini jauh dari target. Rendemen tebu saat ini 6%-6,5% , sedangkan Gubernur menargetkan 8%. (ANTARA)
RI hadiri APEC-AOMM3 BANDAR LAMPUNG: Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menghadiri pertemuan the 3rd Asia Pacific Economic Cooperation Oceans Related Ministerial Meeting (APEC-AOMM3) di Paracas, Peru yang membahas pengelolaan kelautan dan perikanan terkait dengan keamanan pangan. “Pada pertemuan tingkat menteri ini nantinya dilahirkan sebuah deklarasi tingkat menteri yang disebut sebagai Paracas Declaration,” ujar Fadel dalam siaran pers pekan ini. Menteri menyatakan terdapat empat agenda utama yang menjadi komitmen utama para menteri untuk dimasukkan dalam deklarasi tersebut a.l. pertama, isu kelautan terhadap keamanan pangan, dimana dalam poin pertama ini akan diungkapkan mengenai keprihatinan atas terjadinya kegiatan over fishing, illegal, unregulated, unreported (IUU) fishing, dan isu lain yang memerlukan tindakan koordinasi mendesak. Kedua, isu perlindungan dan pembangunan lingkungan laut yang berkelanjutan. (BISNIS/DLE)
BISNIS/WAHYU DARMAWAN
KEGAGALAN PANEN: Seorang petani memanen tanaman padi di Sidoarjo, Jawa Timur, belum lama ini. Menteri Pertanian menyatakan kegagalan panen nasional akibat bencana di sejumlah daerah hanya 1% dan tidak memengaruhi produksi. Pasokan pangan nasional diklaim meningkat 1,17%, sehingga secara nasional tersedia pasokan sebanyak 5,6 juta ton beras hingga akhir tahun ini.
PRODUKSI GARAM ANJLOK: Seorang petani memanen garam olahannya di Desa Bunder, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, kemarin. Semula produksi garam di Madura diperkirakan turun 20% dari total produksi 800.000 ton/tahun, tetapi jumlah tersebut diprediksi semakin anjlok hingga 55%, akibat terjadinya penyimpangan cuaca. ANTARA/SAIFUL BAHRI
Pemerintah akan berikan subsidi pakan ikan OLEH DIENA LESTARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah berencana memberikan subsidi untuk pakan ikan guna meningkatkan daya saing penjualan produksi perikanan nasional. Namun, Iskandar Ismanadji, Direktur Produksi Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, implementasi pemberian subsidi pakan ikan itu membutuhkan mekanisme baru, utamanya sistem distribusi dari pusat ke petambak. Hal itu seperti penyaluran pupuk bersubsidi ke para petani. “Kami mendorong para pembudidaya untuk mencari alternatif pakan selain yang dihasilkan oleh produsen pakan. Contohnya di Gunung Kidul para pembudi daya lele memberikan selingan antara pelet dan daun-daunan,” ujarnya kemarin. Akan tetapi, sambungnya, penemuan pakan alternatif untuk menekan biaya produksi tetap harus memenuhi kriteria pakan ikan budidaya. Dia menyatakan komponen pakan yang paling utama adalah kandungan protein. Semakin tinggi
protein, ujarnya, semakin tinggi harganya. Menurut Iskandar, tingginya harga pakan ikan saat ini berdampak pada rendahnya pendapatan para pembudi daya. “Mengingat komponen pakan ikan ini mencapai 60% dari biaya produksi, karena bahan baku banyak didapatkan dari impor.” Komposisi impor yang besar di Indonesia terdapat pada tepung udang dan tepung ikan. Pada April 2010 impor ikan segar dan beku mencapai 8,2 juta kilogram. Impor tepung ikan mencapai 5,4 juta kilogram, dan tepung udang 3,4 juta kilogram. Soal kemungkinan pemerintah membangun pabrik pakan ikan, Iskandar menyatakan hal tersebut tidak memungkinkan. Selain investasinya terlalu tinggi, pembangunan pabrik pakan harus dekat dengan konsumen dan pelabuhan. “Pabrik pakan harus dekat dengan pelabuhan, karena banyaknya komponen pakan ikan yang masih impor, seperti bungkil kedelai dan tepung ikan. Saat ini bahan baku pakan ikan dalam negeri belum dapat diproduksikan dari dalam negeri
karena terkendala kualitas dan kuantitas,” ungkapnya. Perusahaan pakan, sambungnya, membutuhkan bahan baku pakan berkualitas dan volume pasokan yang besar tetapi stabil. Hingga kini belum dapat dipasok dari dalam negeri. Ketua Shrimp Club lndonesia (SCI) Iwan Sutanto menyatakan harga pakan, seperti udang sangat tinggi sehingga sering kali kurang menguntungkan untuk pembudaya. Hal itu berakibat biaya produksi udang lebih mahal Rp2.400 per kg dibandingkan dengan harga jual udang asal Vietnam dan Thailand. Oleh karena itu, katanya, perlu temuan baru agar dapat menggantikan tepung ikan dan beberapa komponen pakan yang saat ini masih impor. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) Thomas Darmawan menyatakan tingginya harga pakan ikan di dalam negeri membuat sektor perikanan budi daya berdaya saing rendah. “Jika harga pakan saja sudah sangat tinggi, harga jual dari pembudi daya ke industri akan tinggi,” tegasnya.
Pemerintah diminta serius antisipasi perubahan iklim OLEH BAMBANG SUPRIYANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah diminta serius antisipasi tantangan pertanian terbaru, yakni perubahan iklim, tetapi tetap juga menuntaskan masalah klasikm seperti pupuk, bibit, lahan, dan kredit. Sutrisno Iwantono, Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) versi Oesman Sapta, menegaskan perubahan iklim merupakan salah satu tantangan besar sektor pertanian saat ini dan pada masa mendatang. Masalah itu implikasinya sangat besar. “Jika pemerintah tidak segera mengambil langkah antisipasi
maka bisa membahayakan keberhasilan sektor pertanian,” ungkapnya kemarin. Menurut dia, perubahan iklim menyebabkan wilayah Indonesia bagian selatan khatulistiwa mengalami musim hujan yang lebih pendek tetapi dengan curah hujan yang tinggi. Hal itu mengakibatkan musim tanam tidak panjang. Panen dua kali setahun saja sulit apalagi tiga kali. “Jadwal tanam juga menjadi sulit diprediksi.” Untuk itu, katanya, pemerintah harus responsif dengan menghasilkan bibit yang lebih tahan terhadap perubahan iklim. Infrastruktur juga bisa bermasalah karena jika tidak mampu
menampung air dalam jumlah besar, akan terjadi banjir yang luar biasa yang merugikan petani. Dia juga mengingatkan akan terjadi perubahan ekologis, seperti timbulnya hama dan penyakit baru yang menyesuaikan dengan perubahan iklim. Hal itu diperlukan tanaman yang tahan dan penyakit baru tersebut. Adapun di bagian utara khatulistiwa, imbuh Sutrisno, terjadi hal sebaliknya yakni musim hujan yang panjang dengan curah yang kecil. Hal itu mengakibatkan daerah utara dapat panen lebih banyak dari sebelumnya. “Namun, yang menjadi masalah tanah di bagian
utara tidak sesubur di daerah selatan. Dia juga meminta pemerintah dan DPR diminta segera membuat undang-undang soal perlindungan petani guna memberikan jaminan petani untuk dapat melakukan kegiatan usaha tani secara layak dan kepastian ketersediaan lahan. "Selain itu kepastian ketersediaan sarana produksi, seperti pupuk, bibit, obat-obatan, peralatan pertanian dan pengolahan, dukungan keuangan, infrastruktur yang mendukung seperti jalan, energi, serta sarana perhubungan," ujar Sutrisno. Dia menjelaskan UU soal perlindungan petani juga harus
dapat memastikan pendapatan yang layak bagi petani. Dengan kata lain, sambungnya, diperlukan jaminan pasar dan harga. Sutrisno menambahkan sering kali produksi melimpah tetapi tidak diikuti jaminan pasar dan pemasaran, sehingga mengakibatkan harga jatuh. "Kondisi itu merugikan petani, bersifat disinsentif bagi petani untuk berproduksi." Menurut dia, penerbitaan UU tentang perlindungan petani akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan mereka, karena selama ini kehidupan petani kurang menguntungkan dibandingkan dengan kelompok masyarakat lain.
Akibat cuaca peternak ayam terancam rugi OLEH NURUDIN ABDULLAH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kondisi usaha peternakan ayam broiler potong, petelur, dan anakan atau day old chicken (DOC) dibayang-bayangi ancaman merugi, akibat anomali iklim yang cenderung basah (La Nina) dan kenaikan harga pakan yang terjadi hingga akhir tahun ini. Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Perunggasan Indonesia Don P. Utoyo mengatakan kondisi cuaca tersebut berpotensi memengaruhi kualias dan kuantitas produksi ayam broiler, telur dan DOC di tingkat peternak sampai dengan pascapanennya. “Untuk itu seluruh pelaku bisnis perunggasan, terutama para peternak agar meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi terhadap pengaruh anomali iklim yang cenderung basah sepanjang tahun itu terhadap usaha perunggasan,” ungkapnya kemarin. Dia menjelaskan pengusaha peternak berusaha terus menekan biaya produksi ayam potong, anak ayam dan telur yang terdongkrak naik. Hal itu setelah terjadi kenaikan harga pakan yang dipicu oleh kenaikan harga jagung sebagai bahan baku sekitar 5,35%-6,89%. Kenaikan harga jagung sebagai bahan baku utama pakan ternak sekitar Rp150-Rp200 per kg, dari Rp2.650-Rp2.700 per kg per September, kini menjadi Rp2.800-Rp2.900 per kg. Hal itu cukup merepotkan bagi para peternak.
“Peternak on farm terpaksa mengikuti perkembangan harga pakan tersebut dengan terus berusaha untuk bartahan jangan sampai produknya ditawar oleh para pedagang di bawah harga break even point,” katanya. Menurut Utoyo, perdagangan daging ayam broiler dan telur sekarang ini telah berangsung normal setelah banyak pelaku perunggasan seperti peternak, pemotong, dan pedagang serta konsumennya selesai dengan urusan mudik dan perayaan Lebaran. Namun, permintaan komoditas tersebut dan harganya sekarang cenderung turun dibandingkan dengan harga menjelang Lebaran. Saat ini, imbuhnya, harga ayam broiler hidup di tingkat peternak turun sekitar Rp1.000-Rp1.500 per kg menjadi Rp14.500Rp15.000 per kg. Harga daging ayam broiler karkas turun Rp4.000-Rp6.000 per kg menjadi Rp26.000Rp28.000 per kg. Utoyo mengatakan perkembangan harga ayam broiler hidup tersebut tidak banyak menguntungkan bagi peternak karena hanya berselisih sedikit dari biaya produksinya sesuai dengan break even point (BEP) sebesar Rp13.500-Rp14.000 per kg. Ketua Umum Asosiasi Peternak Unggas se-Indonesia Hartono mengatakan pasokan telur ayam ras pada posisi angka normal mencapai 1.200 ton per hari atau 36.000 ton per bulan.
f8 Yen(100)/Rp
14.195,90
10,57
1/10
12.340,07
55,95
10.676,67
14.112,52 4/10
5/10
6/10
132,31
4/10
5/10
6/10
2.737
7 Jul. ‘0 2.700
30/10
1/10
-2,86 1.150,05
4/10
5/10
6/10
30/10
1/10
30 Jun.
2.400 2.300
Pergerakan harga CPO
2.250
30 Jul.
30 Agt.
30 Sept.
Harga CPO menanjak JAKARTA: Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) menanjak selama 2 hari terakhir didorong reli harga saham dan komoditas lain. Harga CPO menanjak 0,6% menjadi 2.722 ringgit (US$881) per ton di Bursa Malaysia Derivatives untuk kontrak pengiriman Desember 2010. Pada perdagangan 5 Oktober, harga CPO juga naik 1,5%, kenaikan tertinggi dalam 11 hari. Harga kontrak CPO di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) juga tercatat naik 65 poin menjadi Rp7.895 per kilogram untuk kontrak pengiriman Desember, kontrak teraktif diperdagangkan. Mayoritas harga saham di seluruh dunia menanjak setelah bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), secara
tak terduga menurunkan suku bunga pada 5 Oktober, BoJ menyatakan berencana membeli aset senilai US$60 miliar demi menjaga pertumbuhan ekonomi. Indeks MSCI Asia Pacific menanjak hingga ke level tertinggi 26 bulan dipicu oleh spekulasi bahwa sejumlah bank sentral akan mengikuti kebijakan BoJ. “Investor semakin optimistis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi dunia setelah BoJ menurunkan suku bunga dan menaikkan likuiditas,” kata Ivy Ng, analis CIMB Investment Bank Bhd seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
Sumber: Bloomberg
23,50
5/10
6/10
30/10
1/10
82,82
30,00
5/10
6/10
30/10 1/10
8.400,00
1,35
2.737,00 4/10
Olein BBJ (Rp/kg)
110,00
79,97 4/10
5/10
6/10
30/10
8.500,00
1/10
4/10
5/10
6/10
30/10
1/10
4/10
5/10
6/10
Kewajiban transaksi kontrak berjangka diterapkan
2.500
ringgit
7 Jul. ‘0
2.745,00
1.307,80 4/10
WTI NYMEX (US$ per bl)
KLCE (RM per ton)
Transaksi multilateral BBJ minim
2.600
2.722
CPO
CBT Gold (US$/troy ounce) 1.338,90
1.150,28
12.138,95
30/10 1/10
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
10.727,50
30/10
Finansial
Kamis, 7 Oktober 2010
OLEH BERLIANA ELISABETH S. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Volume transaksi multilateral pada PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) per September 2010 hanya mencapai 9% dari total yang seharusnya dicatat anggota bursa. Volume kontrak berjangka komoditas (multilateral) pada September 2010 merupakan transaksi bulan pertama penerapan kewajiban transaksi kontrak berjangka. Berdasarkan rekapitulasi transaksi periode September 2010 di BBJ, total volume transaksi multilateral mencapai 2.482 lot kontrak, atau hanya 9% dari yang seharusnya dicapai anggota bursa
yakni 27.475 lot kontrak. Kondisi tersebut seiring dengan penerapan Pasal 5 Surat Keputusan Kepala Bappebti No.69/Bappebti/Per/6/2009 yang menyebutkan pialang berjangka atau peserta sistem perdagangan alternatif (SPA) diwajibkan bertransaksi 5% dari minimal 3.500 lot kontrak per bulan yakni 175 lot kontrak multilateral. Adapun, pedagang berjangka atau penyelenggara SPA diwajibkan transaksi multilateral 5% dari minimal 10.500 lot kontrak per bulan yakni 525 lot kontrak. Hingga akhir September 2010, BBJ mencatat jumlah pialang anggota sebanyak 64 pialang, sehingga volume transaksi khusus dari perusahaan pialang per September 2010 di BBJ minimal sebanyak 11.200 lot. Transaksi multilateral dari pedagang pada September seharusnya tercatat sebanyak 16.275 lot
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT AXA Mandiri Financial Services optimistis mampu meraih pendapatan premi mencapai Rp2 triliun hingga akhir tahun ini, menyusul peningkatan penjualan dari agen (financial advisor/FA) perseroan. Presiden Direktur AXA Mandiri Albertus Wiroyo mengatakan realisasi penjualan FA berkontribusi Rp1,13 triliun atau sebesar 73% dari total pendapatan premi per September 2010 Rp1,54 triliun. Sisanya, pendapatan premi berasal dari pemasaran melalui telepon, serta sejumlah kanal distribusi lainnya seperti penjualan langsung dan unit baru senilai Rp371,3 miliar. Menurut dia, pihaknya saat ini memiliki 1.400 FA yang ditempatkan di kantorkantor cabang Bank Mandiri dengan rata-rata produktivitas penjualan FA sebanyak delapam polis per bulan atau setara dengan Rp14,5 juta. Dia memaparkan penyebaran penjualan polis baru tercatat tertinggi di luar kota besar atau cenderung ke daerah-daerah kota satelit seperti Tangerang, Bekasi, serta di Sumatra Utara. “Kami optimistis premi hingga akhir tahun ini mampu mencapai Rp2 triliun. Kami akan terus menambah jumlah FA sesuai dengan penambahan kantor cabang Bank Mandiri. Kami menargetkan penambahan 100 FA pada tahun depan
Allianz Life pacu asuransi mikro JAKARTA: PT Allianz Life Indonesia memperluas penetrasi bisnis asuransi mikro melalui peluncuran produk baru yang memadukan proteksi dan tabungan premi. Perseroan menargetkan dalam 3 tahun ke depan premi untuk produk asuransi baru tersebut bisa mencapai Rp30 miliar dengan jumlah polis terjual sebanyak 100.000 polis. Deputy CEO Allianz Life Indonesia Handojo G Kusuma mengatakan perluasan pasar asuransi mikro merupakan wujud komitmen kuat perseroan dalam memberi perlindungan kepada masyarakat menengah ke bawah dan tidak hanya mengejar keuntungan bisnis. Produk ini, katanya, lahir dari kepedulian perusahaan guna memenuhi kebutuhan perlindungan asuransi bagi masyarakat yang tidak mampu membayar premi produk asuransi normal. “Kami semata-mata meluncurkan produk ini bukan untuk bisnis, tetapi juga bagi produk-produk yang dapat diakses masyarakat dengan penghasilan rendah. Ada rasa tanggung jawab sosial saat kami menawarkan produk ini,” katanya seusai Peluncuran Tabungan Masa Depan Sejahtera (Tamadera) di Jakarta, kemarin. (BISNIS/MTS)
Kontrak Multilateral Olein Kontrak indeks emas Emas Kontrak gulir emas KGE USD
Agustus 440
September 2.482
156 17 266 1 -
437 422 489 172 962
SPA (miliar)
435,11
Valuta asing Indeks asing
172,76 262,35
PALN TOTAL
313
150 437,74 miliar
PALN= Penyaluran amanat nasabah ke bursa luar negeri.
SPA= Sistem perdagangan alternatif BISNIS/AGUS TAUFIK
Sumber: Bursa Berjangka Jakarta
mencapai 27.475 lot kontrak.
kontrak, karena BBJ mencatat jumlah perdagangan hingga akhir September sebanyak 31 perusahaan. Adapun, total volume transaksi kontrak berjangka yang wajib dicatat para anggota BBJ semestinya
Kendala transaksi Ketua Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia (APBI) I Gede Raka Tantra mengatakan perusahaan
pialang terkendala beberapa hal untuk memenuhi kewajiban minimal transaksi 5% untuk kontrak berjangka di BBJ. Kendala tersebut, yaitu pertama, libur panjang Lebaran pada September, sehingga hari perdagangan sangat singkat. Kedua, kesulitan mencari nasabah pada musim liburan seperti bulan lalu dan minimnya pengetahuan para tenaga pemasaran pada perusahaan pialang mengenai kontrak berjangka komoditas. BBJ mencatat volume transaksi kontrak berjangka multilateral sepanjang September sebesar 2.482 lot kontrak, atau melonjak hampir 6 kali lipat dari posisi Agustus 440 lot. Transaksi SPA atau transaksi di luar bursa untuk kontrak indeks saham asing dan valuta asing tercatat 435.116 lot kontrak atau turun 17% dari posisi Agustus 529.339 lot. (
[email protected])
AXA Mandiri incar premi Rp2 triliun
BISNIS/BES/AGUS TAUFIK
PORTOFOLIO
Volume transaksi PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) pada 2010 (lot kontrak)
untuk kantor cabang Bank Mandiri Syariah dan 25 FA untuk kantor cabang Bank Mandiri,” ujarnya, kemarin. Albertus menuturkan peningkatan kontribusi penjualan dari FA tersebut terkait dengan upaya pendidikan dan pelatihan yang diberikan sejak awal perekrutan. Langkah itu juga didukung sinergi dengan Bank Mandiri dan model bisnis yang tepat. Pendidikan dan pelatihan tersebut diberikan untuk menggenjot pengetahuan FA lebih dari agen asuransi biasa. Adapun, kelebihan itu terkait dengan pemahaman setiap produk yang ditawarkan guna menghindari kesalahan penjualan. Pengetahuan tersebut terutama terkait dengan penjualan produk asuransi berbasis investasi, yaitu unit- linked AXA Mandiri. “Semua FA kami telah memiliki kemampuan untuk mengarahkan nasabah dalam pemilihan produk," katanya. Albertus menyatakan peningkatan penjualan FA juga didorong oleh jenjang karier yang ditawarkan dan pendapatan yang tidak terbatas berupa bonus dari setiap penjualan dan penutupan target penjualan. Albertus mengungkapkan perolehan premi hingga September 2010 sebesar Rp1,54 triliun tersebut naik sekitar 200% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Aset per Juni 2010 sebesar Rp6,9 triliun, atau naik 39% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2009. (04)
ANTARA/AUDY ALWI
JAMINAN KREDIT: Dirut Bank Mutiara Maryono (kanan) disaksikan oleh Direktur Ahmad Fajar (kedua kanan) dan Direktur Benny Purnomo (tengah) saling bertukar naskah kerja sama dengan Direktur Asuransi Sinarmas Marten P. Lalamentik (kiri) yang didampingi Direktur Aryanto Alimin, di Jakarta, kemarin. Melalui kerja sama tersebut Sinarmas memberikan perlindungan dan pertanggungan risiko terhadap aset jaminan milik Bank Mutiara.
HARGA KOMODITAS NEW YORK
KUALA LUMPUR Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan Rabu, 6 Oktober 2010 (beli/jual): Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Okt10....................2.745,00.............+30,00 .............2.745,00............2.730,00...............103 ..........2.715,00 Nov10...................2.729,00 .............+27,00.............2.736,00 .............2.717,00..............497.........2.702,00 Des10 ...................2.730,00.............+25,00.............2.735,00............2.703,00.........8.884.........2.705,00 Jan11.....................2.735,00.............+32,00..............2.737,00...........2.708,00...........1.530 .........2.703,00 Feb11......................2.739,00.............+35,00.............2.740,00............2.724,00..............222.........2.704,00
Sumber: Bloomberg
SINGAPURA
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
RSS3 (US$cent/kg): Nov10.........................375,00 .................+6,00..............375,00.............373,00...............133.............369,00 Des10 .........................375,00 .................+5,00..............375,00 .............374,50................70.............370,00 Jan11...........................376,00 .................+5,00...........................- .........................- ...................- .............371,00 Feb11............................376,50 .................+5,40..............376,50.............375,00................28................371,10
TSR20 (US$cent/kg): Nov10..........................361,00 .................+4,00...............361,00..............357,00...............170 .............357,00 Des10..........................361,50 .................+5,50...............361,50.............359,50 .................51 ............356,00 Jan11............................361,50 .................+5,50...............361,50.............359,50................86 ............356,00 Feb11 ............................361,50 .................+5,50...............361,50.............359,50................70 ............356,00
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Nov10................82,82 Des10................83,64 Jan11 .................84,39 Feb11...................85,01 Mar11 .................85,55 Apr11 .................86,02
.............+1,35 ...........82,99..............81,15.........318.418 ..............81,47 .............+1,44 ...........83,70 ............81,84........216.022.............82,20 ..............+1,51...........84,45 ...........82,57..........88.767.............82,88 ..............+1,51...........85,05..............83,11 .........42.939 .............83,50 .............+1,49...........85,60 ............84,10 .........28.856.............84,06 .............+1,47...........86,05 ...........84,55 ...........14.441.............84,55
Natural Gas: Nov10.................3.743 ..........+0,016 ...........3.788.............3.691 .........62.236 ..............3.727 Des10 ................4.067 .........+0,020 .............4.110 ............4.015..........26.667 .............4.047 Jan11..................4.274 .........+0,025............4.310 ...........4.225 ..........22.481 .............4.249 Feb11..................4.307 ..........+0,026 ...........4.336 ...........4.263 ...........12.109 ..............4.281 Mar11 .................4.254 ..........+0,023...........4.282 .............4.211............9.345 ..............4.231 Apr11..................4.227 .........+0,022 ...........4.245 ............4.180.............6.164.............4.205
TOKYO
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan Rabu, 6 Oktober 2010 sebagai berikut:
PT Aneka Tambang Emas Murni (6 Oktober) ..............................Rp390.000/gram Perak Murni (6 Oktober)...............................Rp6.680.000/kg Sumber: Bloomberg & Antam
Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, Rabu, 6 Oktober 2010.
Kontrak Berjangka Harian di BBJ Komoditas
ASIA Harga lada di pasar Asia pada Selasa, 5 Oktober 2010 sebagai berikut:
Bulan
Harga Penyelesaian
OLE ..................................OCT 10............................8400 OLE ..................................NOV 10 .............................8615 OLE ..................................DEC 10............................8620 OLE ....................................JAN 11............................8635 GOL ..................................OCT 10......................384500 GOL .................................NOV 10 ......................385500 GOL ..................................DEC 10......................386500
Ttp
Bln
Prb
Volume
HKJ50 ............................OCT 10..............................1225 HKJ5U ............................OCT 10..................................62 KRJ35 .............................DEC 10.................................193 KRJ5U ............................DEC 10..................................33
Ttg
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Lada (Rupee India/Kuintal):
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan Selasa, 5 Oktober 2010 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut: Prb
Ttp
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Gandum (US$c/bushel): Des10....................663,50............ +16,25...............667,75 ..............644,00................45.205 ...........647,25 Mar11.....................698,25............. +17,50.............702,00 ...............678,25.................18.039...........680,75 Mei11 .......................714,25............. +17,50...............716,75...............694,25....................2.310 ...........696,75 Jul11 ........................713,50 ............+17,00...............716,00...............693,50 ...................3.376...........696,50
Jagung (US$c/bushel): Des10.....................491,00 ...........+19,50 .............493,50...............464,75..............190.463............471,50 Mar11.......................501,75 ............+18,75.............504,00...............476,50..................55.153 ..........483,00 Mei11 .....................508,00 ............+18,75...............510,00 ..............482,50..................15.787...........489,25 Jul11 ..........................511,75............ +18,50..............514,00 ..............486,50................32.503...........493,25
Kedelai (US$c/bushel): Nov10 ...................1.071,75 ............. +17,75............ 1.077,75 ............1.049,75................. 81.229 ...... 1.054,00 Jan11....................1.081,50 ............+17,50 ..........1.087,50 ............ 1.060,75.................27.841 ...... 1.064,00 Mar11...................1.089,25 ............+16,75 .......... 1.095,00 .......... 1.068,50................ 10.327 ...... 1.072,50 Mei11 ....................1.093,75............. +17,25.......... 1.099,25 ...........1.072,50.................. 3.082....... 1.076,50
Bungkil Kedelai (US$/ton): Okt10.....................294,90 .............+6,90 .............296,30................287,00 ..................2.988 ..........288,00 Des10....................299,30 ..............+7,00...............301,00................291,00................33.486...........292,30 Jan11 .....................300,60 .............+6,90 .............302,30...............292,90...................3.953............293,70 Mar11 .....................303,20 ............+6,50 .............304,90...............295,40.....................2.731 ...........296,70
Spot...............18.998,20.............. +19,65....... 19.067,85.......... 18.998,20...................... - ........ 18.978,55 Okt10...............19.194,00 ......... +560,00....... 19.194,00 .........18.580,00............. 7.989 ........ 18.634,00 Nov10.............19.347,00......... +564,00 ...... 19.347,00 ..........18.750,00 .............1.997 ......... 18.783,00 Des10.............19.464,00 ......... +449,00...... 19.575,00 .........18.872,00 .................159........... 19.015,00
Sumber: Bloomberg
Produk
Bulan
Volume
TCFJFX ............................MAY 11.....................................2 TCFJFX .............................SEP 11.....................................3 TRSJFX ............................SEP 11......................................1 Ket: PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif Sumber: BBJ
LONDON
ICDX
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan Selasa, 5 Oktober 2010, di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut:
Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan Rabu, 6 Oktober 2010
Bulan Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton): Des10 .........................1.828 ......................-19 ..............1.856.................1.825..................7.106 ...................1.847 Mar11 ..........................1.850 ......................-17...............1.877.................1.847................5.227....................1.867 Mei11............................1.870 ......................-16...............1.892 ................1.866 .................1.705...................1.886 Jul11............................1.886 ......................-14 ..............1.899................1.884 ...................799 ...................1.900
Gula Putih (US$/ton): Des10 .....................623,60 ...............+17,60............627,70............608,00 ...............2.029...............606,00 Mar11.......................607,30 ................+15,10............612,00.............595,30 ..................1.571 ...............592,20 Mei11.......................580,60 ..............+13,30..........584,80.............570,20 ...................399................567,30 Ags11........................549,10 ...............+10,70..........552,60.............539,30.....................216...............538,40
Sumber: Bloomberg
Pntp
Prbh
CPO - CPOTR (Rp/Kg) : Oktober, 2010 ........................... 7.870 ...........1,29% November, 2010 ...................... 7.895 .........0,89% Desember, 2010....................... 7.905 ..........0,96% Januari, 2011 ............................. 7.920 ............1,15% Februari, 2011............................ 7.920 ............1,15% Emas - GOLDGR (Rp/gr) : Oktober, 2010..................... 383.300 .........0,00% November, 2010................ 383.800 .........0,00% Desember, 2010.................. 390.100 ...........1,38% January, 2011....................... 391.200 ............1,61% Febuary, 2011...................... 390.400 ..........1,40%
Sumber: ICDX Keterangan: * Harga tidak termasuk PPn 10%
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Karet (yen/kg) :
Tembaga (US$/metric ton):
Okt10.....................308,90 ................+6,20...................308,90.................303,00.......................74 ....................302,70 Nov10.......................311,30 ................+5,90 ....................312,20.................306,00......................95....................305,40 Des10 ......................313,70 ................+4,70.....................315,30.................309,80....................536....................309,00 Jan11.......................316,50 ................+4,30 ....................318,30..................312,20....................487.....................312,20 Feb11........................318,90 ................+4,00.....................321,20..................314,80..................3.179.....................314,90 Mar11........................321,70 .................+4,10.....................324,10....................317,70.................7.592......................317,60
Alumunium (US$/metric ton): Okt10...............................2.353,25......................... +15,75 Nov10..............................2.365,25......................... +15,75 Des10...............................2.374,50......................... +15,75 Jan11...............................2.385,00........................ +16,50
Emas (yen/kg): Okt10.......................3.604 .....................+51.......................3.610....................3.560.......................78.......................3.553 Des10.......................3.604 ...................+56.......................3.610....................3.558....................277......................3.548 Feb11.........................3.607 ...................+58.......................3.612....................3.555..................1.706.......................3.549 Apr11...........................3.611 ...................+58.......................3.616....................3.555................4.823.......................3.553 Jun11...........................3.611 ...................+58.......................3.615....................3.556 ................4.073.......................3.553 Ags11...........................3.611 ...................+58 .......................3.617....................3.556 ..............49.374.......................3.553
Alumunium Alloy (US$/metric ton): Okt10 ..............................2.260,00 ........................ +15,00 Nov10..............................2.255,00 ........................ +15,00 Des10..............................2.255,00 ........................ +15,00 Jan11 ................................2.210,00.......................... +5,00
Seng (US$/metric ton): Sumber: Bloomberg
Okt10...............................2.287,00....................... +82,25 Nov10 .............................2.296,50....................... +82,25 Des10..............................2.305,25....................... +82,00 Jan11.................................2.316,25....................... +82,25
Bln
Nikel (US$/metric ton):
Transaksi OTC Melalui SPA Bulan
Bln
Okt10................................8.164,25........................ +110,75 Nov10................................8.170,75........................ +111,50 Des10................................8.177,50........................ +111,50 Jan11.................................8.178,50......................... +111,75
BBJ
Produk
Sumber: Bloomberg
Bln
CHICAGO
Ttp
Nov10..............230,26 ..............+1,79 .........230,73.........228,00............39.112...........228,47 Des10..............232,20 .............+2,14.........232,63 .........229,53 ..........25.691...........230,06 Jan11 ...............234,36 .............+2,41 .........234,79...........231,78............10.165 ............231,95 Feb11 ................235,70 ............+2,67 .........235,92 .........233,25 .............3.172 ...........233,03 Mar11................235,75 ............+2,89.........236,02.........232,60............2.329...........232,86 Apr11 ...............235,03 ............+3,04 ..........235,12 .........233,06.............1.890 ............231,99
LONDON Hargaberbagaikomoditaslogampadapenutupan Selasa, 5 Oktober 2010 di London Metal Exchange(LME), sebagai berikut:
Ttp
Prb
Timah Hitam (US$/metric ton):
Okt10 .............................24.716,00.................... +584,00 Nov10...........................24.692,00.................... +585,00 Des10.............................24.710,00.................... +583,00 Jan11..............................24.735,00.................... +582,00
Okt10..............................2.288,25 ....................... +33,50 Nov10...............................2.297,75........................ +33,75 Des10 ..............................2.307,00........................ +33,75 Jan11.................................2.314,75 ....................... +33,50
Bln
Ttp
Prb
Timah (US$/metric ton): Okt10............................25.936,00..................... +723,00 Nov10 ...........................25.936,00..................... +724,00 Des10............................25.936,00..................... +726,00 Sumber: Bloomberg
TENDER CPO
Transaksi PALN
Sumber: Bloomberg
Sumber: Bloomberg
Ttp
Heating Oil:
Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan Rabu, 6 Oktober 2010 sebagai berikut:
Bln
Bln
Crude Oil (US$/barel):
CPO (RM/ton):
Bln
Harga berbagai komoditas energi pada penutupan Selasa, 5 Oktober 2010 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade(NYBOT), sebagai berikut:
HARGA EMAS & PERAK
• Astra Agro Lestari 6 Oktober 2010 Penjual
Lokasi pabrik
Kualitas barang
Volume (ton)
Nama barang
Pembeli
Harga
Lokasi penyerahan
Tanggal penyerahan
Paket Riau TPP..........................Inhu ..........................................FFA Max 5% .......1.000..................CPO....................WNI.........................7.845 ..................Loco Pabrik Penjual.........................26 Okt 2010 Dumai......................Dumai.......................................FFA Max 5% .......2.000 ................CPO....................WNI........................8.025 ..................FOB Dumai..........................................11 Okt. 2010 Paket Medan Belawan..................Medan......................................FFA Max 5% .......1.000..................CPO....................Withdrawn............8.025 ..................FOB Belawan.......................................11 Okt 2010 Paket Jambi SAL-1........................Bangko.....................................FFA Max 5% .......1.000..................CPO....................SMART...................7.870 ..................Franco Tangki Timbun....................20 Okt. 2010 ...........................................................................................................................................................................................................................................Pembeli Teluk Bayur SAL-2.......................Bungo Tebo.............................FFA Max 5% .......1.000..................CPO....................SMART...................7.870 ..................Franco Tangki Timbun ....................23 Okt. 2010 ...........................................................................................................................................................................................................................................Pembeli T. Bayur Paket Timur Kumai......................Kotawaringin ..........................FFA Max 5% .......2.000 ................CPO....................SAP ........................7.830 ..................FOB Bumihardjo................................18 Okt 2010 Buluminung ...........Pasir Kaltim............................FFA Max 5% .......1.500..................CPO....................WNI..........................7.755 ..................FOB Buluminung..............................26 Okt 2010 Total .........................................................................................................9.500................CPO
• KPB Nusantara 6 Oktober 2010 Produsen
Volume (ton)
Mutu
Penyerahan
Pembeli
Harga (Rp/kg)
PTPN II .................................500..............................Max 5%.......................Fr PP Mdn/Fr SU Blwn...................................VAL ......................................8.009,00 PTPN III..............................1.000..............................Max 5%.......................Franco PT SAN Belawan .............................MNA ......................................8.009,00 PTPN IV.............................1.000..............................Max 5%.......................Franco PT SAN Blwn......................................VAL ......................................8.009,00 PNPN IV.............................1.500..............................Max 5%.......................Fr PP Sktr Mdn/Blwn/KT............................MNA ......................................8.009,00 PTPN V ..............................1.000..............................Max 5%.......................Franco PT SAN Dumai................................WINA ......................................8.009,00 PTPN VI................................500..............................Max 5%.......................Loko PKS Pi-Ting..........................................WINA........................................7.788,00 PTPN VI................................500..............................Max 5%.......................Loko PKS Bunut ...........................................WINA........................................7.788,00 PTPN VI................................500..............................Max 5%.......................Loko PKS T. Lebar........................................WINA ........................................7.775,00 PTPN XIII .........................2.000..............................Max 5%.......................Fob Tyn/Pgn/Prb (Kalbar) .............................WD.........................................7.769,00 PTPN XIII .........................2.000..............................Max 5%.......................Fob ITT T. Merah (Kaltim) ..........................WINA........................................7.699,00
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
Pasar seluler Filipina dekati titik jenuh JAKARTA: Penetrasi pasar seluler di Filipina pada 2015 diperkirakan meningkat menjadi 98% atau menembus 100 juta pengguna dibandingkan dengan penetrasi pada akhir 2009 sebesar 78%. Lembaga riset Ovum menilai pasar seluler Filipina dinamis terutama didorong oleh perubahan dari dua pemain utama yang strategis, yakni operator PLDT dan Globe. Namun, analis yang mencermati kedua operator itu memperkirakan pertumbuhan pendapatan seluler melambat, sehingga Ovum menilai ada tanda-tanda menuju kejenuhan.
98
Penetrasi seluler di Filipina (%)
78
2009
2015
Populasi (juta)
92
Sumber: Ovum, diolah
103
BISNIS/ROY/FITRIYANA PULUNGAN
KLIK Penetrasi OSS meningkat pesat JAKARTA: Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) menilai penggunaan peranti lunak sumber terbuka (open source software/OSS) meningkat pesat dibandingkan dengan kondisi pada 3 tahun lalu karena adanya dukungan dari instansi pemerintah. Wakil Ketua AOSI Rusmanto Maryanto mengatakan dukungan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara melalui surat edaran kepada pemerintah daerah guna menggunakan open source membuat beberapa pemda menggunakan peranti lunak sumber terbuka. “Sekarang [penggunaan OSS] sudah meningkat dibandingkan dengan 3 tahun lalu, terutama pemerintah pusat dan pemda yang sudah menggunakan software legal dan open source,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Selain itu, paparnya, mulai banyaknya buku-buku tentang panduan OSS juga mendorong penggunaan peranti lunak melalui sumber terbuka, tanpa harus membeli software berlisensi. (BISNIS/SEP)
Tri seleksi desain lokal JAKARTA: PT Hutchison CP Telecommunication, operator seluler layanan Tri, menyeleksi 200 desain tema (theme) kreatif lokal untuk Blackberry yang diklaim memenuhi kriteria kreativitas, keunikan, dan keaslian materi gambar. Suresh Reddy, Chief Commercial Officer Hutchison, mengatakan dari total 200 desain, sebanyak 15 karya terbaik lokal menjadi finalis desain theme Blackberry bertema TriMu sebagai desain theme Manchester United (MU) pertama di dunia. “Kami berharap kompetisi ini dapat menjadi inspirasi putra-putri Indonesia untuk berkreasi menciptakan konten karya bangsa Indonesia yang lebih mendunia,” ujarnya kemarin. Theme adalah fitur yang mampu menunjukkan identitas dan kreativitas penggunanya. Fitur itu dapat dibuat sesuai dengan keinginan oleh para pengguna Blackberry, tetapi diperlukan sedikit keahlian teknis untuk membuatnya. (BISNIS/SEP)
Bisnis Sony tumbuh 30% JAKARTA: PT Sony Indonesia membukukan pertumbuhan bisnis sebesar 30% di tengah tumbuhnya pasar perangkat digital di dalam negeri. Rini F. Hasbi, Marketing Communications Department Head PT Sony Indonesia, mengatakan selama 2008—2010, bisnis Sony telah mencatat pertumbuhan sekitar 30% per tahun. “Ini didorong oleh portofolio kami yang semakin berkembang dan juga tumbuhnya pasar peranti digital di dalam negeri,” ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini. Menurut Rini, pemasaran produk Sony akan meningkat karena pihaknya akan menambah kehadiran Sony Center dan tokotoko di sejumlah kota besar. Untuk peranti notebook Sony Vaio, sejak 2006 dipasarkan di lebih dari 70 outlet di seluruh Indonesia. (BISNIS/ROY)
TEKNOLOGI INFORMASI
i3
Aturan frekuensi 300 MHz disiapkan Ketentuan lama sudah tidak relevan dengan perkembangan teknologi OLEH JUNAIDI HALIK Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah akan mengizinkan penggunaan pita frekuensi radio 300 MHz oleh sistem komunikasi radio konvensional dan studio transmitter link (STL). Kebijakan itu tertuang di dalam Rancangan Peraturan Menteri Kominfo tentang Perencanaan Penggunaan Pita Frekuensi Radio Pada Pita Frekuensi Radio 300 MHz Untuk Sistem Komunikasi Radio Konvensional dan STL. Sistem komunikasi radio konvensional yang dimaksud adalah komunikasi bergerak darat (land mobile), termasuk komunikasi dari titik ke titik (point to point) antarstasiun repeater, yang dapat berupa komunikasi dupleks ataupun simpleks. Komunikasi dupleks adalah komunikasi dua arah secara bersamaan antarpengguna frekuensi radio, sedangkan simpleks merupakan komunikasi dua arah secara bergantian antarpengguna frekuensi radio. Adapun, STL adalah komuni-
kasi dari titik ke titik yang menghubungkan stasiun penyiaran (studio) dari suatu lembaga penyiaran dengan sarana pemancar atau sarana transmisi untuk menyalurkan siaran. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Gatot S. Dewa Broto mengatakan aturan baru itu didasarkan pada dinamika penggunaan frekuensi radio saat ini. “Penggunaan frekuensi radio untuk sistem komunikasi radio konvensional sudah tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini, sehingga dipandang perlu pengaturan pada pita frekuensi radio 300 MHz,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Menurut dia, penggunaan frekuensi radio 300 MHz oleh sistem komunikasi radio konvensional juga bertujuan untuk meminimalkan interverensi dengan frekuensi yang digunakan oleh operator telekomunikasi. Gatot menambahkan adanya ketentuan yang membolehkan pita frekuensi radio 300 MHz digunakan oleh sistem komunikasi radio konvensional karena di Peraturan Dirjen Pos dan Telekomunuikasi Kemenkominfo hanya akan mencantumkan pengkanal-
Perencanaan penggunaan pita frekuensi radio 300 MHz Bagian I II III IV
Rentang (MHz)* 300—310 324—328,6 335,4—343,1 345,1—350
Sumber: RPM konvensional dan STL pada pita 300 MHz Ket: *) Untuk sistem komunikasi radio konvensional dan STL
an 25 kHz. “Padahal, potensi pemanfaatan teknologi lain, seperti radio modem pada pita frekuensi radio 300 MHz yang membutuhkan pengkanalan lebih lebar daripada 25 kHz, yaitu 316.5 kHz per carrier,” ujarnya. Dia menjelaskan dengan menganalisis jenis teknologi dan pengkanalan yang digunakan pada sebagian besar penggunaan pita frekuensi radio 300 MHz untuk sistem komunikasi konvensional, maka pengaplikasian radio modem dengan pengkanalan 316,5 kHz dikenakan ketentuan sebagai pengguna sekunder relatif terhadap pengguna frekuensi sistem konvensional lainnya yang
menggunakan 25 kHz. Menurut Gatot, ketentuan yang dikenakan kepada pengguna sekunder yakni tidak mendapatkan perlindungan terhadap gangguan dari pengguna kanal frekuensi radio untuk sistem komunikasi radio konvensional atau STL yang menggunakan channeling plan sesuai dengan Perdirjen Postel. Selain itu, paparnya, izin stasiun radio yang dimilikinya akan dicabut apabila menimbulkan gangguan yang merugikan (harmful interference) terhadap pengguna kanal frekuensi radio untuk sistem komunikasi radio konvensional atau STL yang menggunakan channeling plan sesuai dengan Perdirjen Postel.
Perubahan kedua Bersamaan dengan RPM konvensional dan STL pada pita 300 MHz, Kemenkominfo juga menyiapkan RPM perubahan kedua Permenkominfo No. 29/ 2009 tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia. Gatot menuturkan kementeriannya menggelar uji publik terhadap kedua RPM itu pada 6—13 Oktober 2010 guna memberikan
kesempatan kepada publik untuk menilai aturan baru itu. Dia menjelaskan Permenkominfo No. 29/ 2009 merupakan perwujudan amanat Peraturan Pemerintah No. 53/ 2000 karena mengandung penjelasan mengenai perencanaan penggunaan spektrum frekuensi radio di Indonesia, mulai dari batas spektrum frekuensi terendah, yaitu 9 kHz sampai dengan batas tertinggi 1.000 GHz. Sebelumnya, Permenkominfo itu pernah mengalami perubahan pada 14 Oktober 2009 yang ditandai dengan ditetapkannya Permenkominfo No. 40/ 2009. Gatot mengungkapkan perubahan kedua terhadap aturan itu antara lain mempertimbangkan perkembangan pesat teknologi telekomunikasi yang menggunakan media spektrum frekuensi radio, sehingga membutuhkan respons yang tidak kalah sigap dari regulasi pemerintah yang mengaturnya. Menurut dia, kesigapan regulasi dalam mengantisipasi perkembangan yang cepat dari teknologi wireless dapat diwujudkan salah satunya melalui penerapan pola pengaturan yang lebih sederhana dan adaptif terhadap perubahan. (
[email protected])
Pengawasan ponsel Blackberry ilegal diperketat OLEH HERY LAZUARDI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memperketat pengawasan terhadap peredaran perangkat telepon Blackberry, menyusul tingginya jumlah ponsel pintar (smartphone) itu yang diduga ilegal. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S. Dewabroto mengakui ponsel Blackberry ilegal masih marak di dalam negeri, meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meredam masuknya produk tanpa sertifikasi resmi itu. “Kemenkominfo tentu tidak tinggal diam. Kami cukup rutin melakukan sweeping di sentra-sentra penjualan ponsel di sejumlah daerah. Terakhir, kami sweeping di Surabaya yang disinyalir sebagai sentra Blackberry ilegal terbesar kedua setelah Jakarta,” katanya kemarin. Gatot memperkirakan jumlah Blackberry ilegal yang beredar di pasar dalam negeri cukup besar. Berdasarkan data Kemenkominfo, tuturnya, jumlah Blackberry legal saat ini sekitar 1,4 juta hingga 1,5 juta unit, tetapi jumlah ponsel Blackberry yang beredar diperkirakan mencapai 3 juta unit. “Pasalnya, sekitar 40% dari seluruh ponsel Blackberry yang beredar itu disinyalir merupakan produk ilegal. Jadi jumlahnya
cukup besar,” kata Gatot. Menurut dia, Kemenkominfo bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Ditjen Bea dan Cukai, serta kepolisian dalam razia ponsel ilegal dan tidak bersertifikasi. “Langkah ini bertujuan melindungi konsumen dari produk ilegal yang tidak dilindungi dengan jaminan layanan dan kualitas.” Selain itu, kata Gatot, pengawasan terhadap produk tersebut untuk mengamankan kepentingan negara, terutama pendapatan dari pajak. BISNIS/ENDANG MUCHTAR
Server RIM Mengenai rencana Research in Motion (RIM), produsen Blackberry, menempatkan server di Indonesia, Gatot mengatakan hingga kini Kemenkominfo belum mendapatkan pemberitahuan mengenai hal tersebut. “Sejauh ini, RIM baru membuka kantor perwakilannya di Indonesia. Kami juga tidak bisa memaksa mereka untuk mengadakan server di sini sebab peraturannya memang belum ada,” ujarnya. Namun, kata Gatot, pemerintah segera mewajibkan penyelenggara transaksi elektronik menyelenggarakan server di dalam negeri. “Ketentuan ini sudah dituangkan dalam rancangan peraturan pemerintah yang merupakan turunan dari Undang-Undang No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.”
PENCARI INFORMASI GEOGRAFIS: Product Manager Google Asia Tenggara Andrew McGlinchey memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, kemarin. Situs pencari itu memperkenalkan GoogleMaps Indonesia,
yang merupakan platform pencarian lokal yang membantu pengguna menemukan informasi geografis yang tersedia melalui komputer dan ponsel.
GoogleMaps dukung pengguna lokal OLEH SEPUDIN ZUHRI & RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Google optimistis produk GoogleMaps Indonesia akan mendorong berkembangnya aktivitas jejaring sosial dan pengguna informasi di Tanah Air. Derek Callow, Head of Marketing Google Asia Tenggara, mengatakan pihaknya telah membentuk tim khusus yang siap menjalin kerja sama dengan mitra-mitra lokal di antaranya pengembang web, jejaring sosial, dan operator telekomunikasi yang mengadopsi GoogleMaps Indonesia tersebut. “Kami berharap dapat menjaring banyak mitra. Selain TeleAtlas sebagai mitra global kami, tentunya kami
menyambut banyak mitra lokal [di Indonesia] yang mendukung penyediaan informasi melalui platform ini,” ujarnya seusai peluncuran GoogleMaps Indonesia kemarin. Menurut Derek, teknologi GoogleMaps dapat menjadi solusi karena menjadi aggregator informasi, mulai dari informasi arah lokasi, jalan, trafik lalu lintas, layanan fasilitas umum, seperti toko-toko, kafe, dan restoran hingga bisnis. Dia optimistis dengan tingginya pengguna pencarian melalui Internet atau mobile searcher dan pengguna mobile Internet, maka produk itu dapat diterima luas di masyarakat. “Apalagi di Indonesia, sarana transportasinya belum terstruktur
dan banyak orang masih berkendara dengan kendaraan pribadi sehingga informasi melalui GoogleMaps begitu penting,” tegasnya. Kemarin, Google meluncurkan GoogleMaps Indonesia, yakni platform pencarian lokal yang membantu pengguna di Indonesia menemukan informasi geografis lokal, seperti peta online, citra satelit, panduan arah berkendara, serta alamat dan daftar perusahaan pada komputer dan ponsel. Product Manager Google Asia Tenggara Andrew McGlinchey mengatakan melalui aplikasi GoogleMaps Indonesia, pengguna dapat menciptakan peta pribadi dan membantu perusahaan terhubung ke pelanggan melalui peta virtual.
Icon+ percepat proyek USO desa berdering OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Indonesia Comnet Plus (Icon+) mempercepat pembangunan jaringan tetap lokal rata-rata 1.000 desa per bulan di kawasan timur Indonesia yang menjadi sasaran universal service obligation (USO) desa berdering. Didi Ali Achmadi, Sekretaris Perusahaan PT Indonesia Comnets Plus, mengatakan perusaha-
annya tengah mempercepat pembangunan jaringan di desa USO dan siap menggarap tambahan. “Kami tertarik dan siap melaksanakan apabila mendapatkan tambahan desa dari pemerintah,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Sejauh ini, Icon+ telah membangun USO berbasis telekomunikasi suara untuk paket 1 dan paket 2 rata-rata sebanyak 10% siap beroperasi dan telah melaksanakan uji laik operasi (ULO) jaringan tetap lokal, bahkan telah
mendapatkan surat keterangan laik operasi. Dalam kerja sama USO dan interkoneksi, Icon+ melibatkan kerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk dan PT Bakrie Telecom Tbk. Menurut Didi, kecepatan pembangunan jaringan sudah mencapai sekitar 800 desa per bulan untuk paket 1 yang mencakup Sulawesi dan Maluku serta 250 desa per bulan untuk paket 2 di Papua dan Irian Jaya Barat.
“Dengan perkembangan ini [pembangunan jaringan], maka kami optimistis akan menyelesaikannya sesuai dengan kontrak,” tegasnya. Icon+ mendapat proyek penggelaran jaringan di 7.773 desa yang tersebar di 10 provinsi di kawasan timur Indonesia. Di Sulawesi dan Maluku, Icon+ menargetkan selesai dan beroperasi secara keseluruhan mulai 31 Maret 2011, sedangkan pada daerah Papua dan Irjabar target opera-
sional pada 30 September 2011. Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Telkomsel Herfini Haryono menegaskan perusahaannya siap mendukung tambahan desa berdering USO sesuai dengan target yang direvisi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. “Pada prinsipnya kami akan siap untuk mendukung tambahan desa berdering jika pemerintah meminta kami melakukannya,” ujarnya kepada Bisnis.
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
MULTIMODA SIA beri layanan Internet JAKARTA: Singapore Airlines (SIA) bekerja sama dengan penyedia jasa layanan komunikasi OnAir untuk meningkatkan layanan wi-fi dan penggunaan telepon seluler di armada milik maskapai bintang lima itu. Senior VP Product & Services Singapore Airlines Yap Kim Wah mengatakan pihaknya pertama kali memperkenalkan koneksi Internet dalam penerbangan pada 2005 di pesawat Boeing 747-400. “Saat ini, dengan semakin pentingnya menjaga untuk selalu terhubung, kami tengah memasang berbagai layanan lengkap dengan fitur telepon dan Internet pada seluruh penerbangan jarak jauh,” katanya dalam siaran pers kemarin. Kerja sama antara Singapore Airlines dan OnAir itu rencananya mulai diimplementasikan pada awal semester I/2011. Layanan yang ada akan memungkinkan pelanggan untuk mengirim SMS dengan ponsel GSM, serta mengirim dan menerima e-mail pada ponsel pintar atau Blackberry. (BISNIS/RAY)
BJTI naik status jadi operator pelabuhan BISNIS INDONESIA
SURABAYA: PT Berlian Jasa Terminal Indonesia, anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, kini resmi menjadi operator pelabuhan menyusul kenaikan statusnya sebagai badan usaha pelabuhan. Hal ini menyusul diberikannya pengakuan atas status itu oleh Kementerian Perhubungan melalui pada 8 September 2010. Direktur Utama PT BJTI Rahmat Satria menyatakan pihaknya berupaya untuk memenuhi regulasi UU No.17/2008 tentang Pelayaran. “Untuk itu, BJTI telah mengajukan sejumlah persyaratan kepada institusi berwenang khususnya Kemenhub untuk mendapatkan perizinan agar diakui sebagai operator,” katanya kemarin. Rahmat menerangkan dengan perizinan atas status BUP BJTI, perusahaan milik PT Pelindo III kini
diperbolehkan sebagai pengelola pelabuhan dengan sembilan kewenangan usaha. Dia melanjutkan sembilan kewenangan itu meliputi penyediaan dan pelayanan jasa tambat, BBM, air bersih, fasilitas naikturun penumpang atau kendaraan, jasa dermaga bongkar muat barang dan peti kemas. Jasa lainnya, lanjut dia, termasuk jasa gudang dan tempat penimbunan, alat bongkar muat serta peralatan pelabuhan, jasa terminal peti kemas, curah cair dan kering, jasa distribusi, konsolidasi, jasa penyediaan dan pelayanan jasa penundaan kapal. “BJTI mesti memelihara kelestarian lingkungan, memenuhi kewajiban sesuai konsesi dalam perjanjian dan mematuhi ketentuan perundang-undangan. Namun ditegaskan bila BJTI berhak melakukan kegiatan pengusahaan lebih dari satu terminal,” ujarnya. (K21)
PERLU DIBENAHI: Sejumlah kapal bersandar di dermaga Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Gubernur Jatim Soekarwo menegaskan pelayanan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak perlu segera dibenahi karena kegiatan tersebut memakan waktu lama dan mengganggu distribusi barang antarpulau. BISNIS/WAHYU DAR-
AeroCentury ambil alih Fokker RAL Rute Pekanbaru—Malaka ditutup OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: AeroCentury Corp mengambil alih dua unit Fokker 50 miliknya yang disewa Riau Airlines (RAL) untuk melakukan perawatan c-check, sembari menunggu kejelasan pelunasan tunggakan sewa sebesar US$1,9 juta atau sekitar Rp1,8 miliar. Iwan Nurjadin dari Kantor Pengacara Nurjadin Sumono Mulyadi Prananto (NSMP), kuasa hukum dan wakil AeroCentury Corp di Indonesia, mengatakan dua pesawat itu akan tiba di Bandara Pondok Cabe, Tangerang, hari ini. “Pesawat akan diterbangkan dari Pekanbaru untuk dilakukan perawatan c-check [berkala setiap 12 bulan atau 18 bulan sekali] karena pihak RAL tidak melakukan perawatan sejak dilarang menerbangi pesawat itu, terhitung sekitar sebulan lalu,” jelasnya kemarin. Dia menuturkan AeroCentury saat ini juga sedang membahas kemungkinan menyewakan pesawatpesawat itu ke maskapai lain setelah perawatan c-check, jika belum ada
kepastian dari RAL mengenai kapan pelunasan uang sewa. “Sudah ada maskapai yang berbicara kepada kami, tapi belum bisa dikeluarkan ke publik,” katanya. Iwan mengungkapkan beberapa waktu lalu NSMP kembali bertemu dengan pihak RAL di Pekanbaru untuk membicarakan mengenai pelunasan uang sewa, dan manajeman maskapai milik Pemprov Riau itu berkomitmen untuk melunasi tunggakan melalui penjadwalan ulang. Namun demikian, kata dia, RAL belum menyodorkan skema penjadwalan ulang pembayaran tunggakan tersebut, termasuk kapan paling lambat pelunasannya. “Kami kemarin ke Pekanbaru, karena pihak RAL tidak jadi datang ke Jakarta. Setelah bertemu, mereka bilang akan membayar dengan penjadwalan ulang, tapi belum ada yang disampaikan ke kami mengenai rencana pasti pembayaran,” tambahnya.
Tidak lancar Dia menceritakan pembayaran uang sewa pesawat itu mulai tidak berjalan lancar sejak Agustus tahun lalu, sehingga saat ini NSMP menggugat RAL secara perdata pada 8 September 2010, yang didaftarkan di PN Jakarta Pusat. “Setelah Agustus 2009, kami sempat bertemu dengan pihak RAL dan
menyetujui untuk membuat jadwal pembayaran yang baru. Sempat ada pembayaran sebesar US$54.000 pada Februari 2010, tetapi setelah itu tidak ada lagi,” katanya. RAL saat ini telah dilarang mengoperasikan dua unit Fokker 50 oleh AeroCentury, menyusul tertunggaknya uang sewa. Sementara itu, Dirut RAL Teguh Triyanto saat ingin dikonfirmasi tidak menjawab telepon dari Bisnis. Teguh sendiri beberapa waktu lalu kepada Bisnis mengatakan pihaknya akan melunasi tunggakan sewa pesawat-pesawat itu, serta memperpanjang kontrak kerja sama dengan AeroCentury. “Kami akan melunasi sewa dengan penjadwalan ulang, lalu juga membicarakan untuk perpanjangan sewa dua unit pesawat itu,” jelasnya beberapa waktu lalu. Tanpa dua unit Fokker 50, kata dia, RAL terpaksa menutup rute pergi pulang Pekanbaru-Malaka, Malaysia. Menurut Iwan, saat ini RAL mengoperasikan armada sebanyak 5 unit Fokker 50, berupa 3 unit dimiliki dan 2 unit disewa dari AeroCentury. Armada pesawat RAL diketahui terus menyusut setelah April tahun ini mengembalikan 2 unit pesawat jet Bae Avro RJ 100 karena biaya sewanya dinilai terlalu mahal. (
[email protected])
DPR minta PT KA diaudit OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Komisi V DPR meminta pemerintah untuk menyehatkan PT Kereta Api melalui audit menyeluruh, inventarisasi aset prasarana dan sarana, serta penegasan status kewajiban dana public service obligation (PSO). Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PKS Abdul Hakim mengatakan strategi tersebut harus dipilih pemerintah supaya kinerja PT KA lebih baik dalam pelayanan dan keselamatan, sehingga juga mampu bersaing dengan operator lainnya saat UU No. 23/2007 tentang Perkeretaapian benar-benar diberlakukan. “Dalam Panja Keselamatan Kereta Api yang mulai bekerja minggu depan, kami akan mendorong agar pemerintah melakukan penyehatan PT KA. UU Perkeretaapian menganut sistem multioperator, jika sudah berlangsung tentu masyarakat akan diuntungkan karena bisa memilih yang lebih baik,” jelasnya kemarin. Dia menuturkan Panja juga akan bekerja untuk mengevaluasi kecelakaan antara KA Argo Anggrek dan KA Senja Utama. “Panja akan mengundang Kementerian Perhubungan, Kementerian Negara
BUMN, PT Kereta Api, dan pakar-pakar transportasi untuk bersama-sama menyusun langkah yang perlu dilakukan untuk mendorong perbaikan penyelenggaraan perkeretaapian.” Hakim juga menuturkan Panja akan mendorong agar segera dilakukannya pemisahan yang jelas fungsi regulator dan operator di sektor perkeretaapian. “Sesuai dengan amanat UU Perkeretaapian, seharusnya mulai tahun ini pemerintah sudah menyerahkan penyelenggaraan prasarana dan sarana kepada badan usaha. Tapi, hal itu belum dilakukan,” tambahnya. Sementara itu terkait dengan kecelakaan kereta, PT KA diketahui belum menjawab rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengenai anjloknya KA Mutiara Timur di petak jalan antara Stasiun Kalisat/Kotok, Jember, pada 28 Februari 2010. Penyebab anjloknya KA Mutiara Timur itu dinyatakan KNKT karena kondisi rel yang tidak memenuhi ketentuan minimum yang disyaratkan, sebab bantalan kayu telah lapuk hingga 43,8%, penambat tidak lengkap, lalu ballast yang ketebalannya kurang dari 30 cm.
INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
UNSP
GZCO
345
JPFA 385
5
15
340 30/9
1/10
365 4/10
5/10
6/10
SIPD 3.325
30/9
4/10
5/10
6/10
30/9
1/10
Infrastruktur bangkit diragukan
PU antisipasi urbanisasi JAKARTA: Kementerian PU membentuk Regional Center for Community Empowerment on Housing and Urban Development (RC-CEHUD) untuk mendukung program perkembangan dan penanganan masalah permukiman serta urbanisasi. Kepala Balitbang Kementerian PU Sumaryanto Widayatin mengatakan pembentukan pusat regional tersebut untuk mengantisipasi tingginya tingkat urbanisasi dari tahun ke tahun yang akan terus naik. Tingkat urbanisasi tersebut akan menimbulkan dampak positif dan negatif bagi suatu permukiman di perkotaan. (BISNIS/MCD)
5/10
6/10
5/ 1 5/10
6/ 1 6/10
30/9
-1 100
1/10
4/10
5/10
TBLA 2.775
-30 1.260
24/ 12 26/ 30/ 12 30/9 1/1012 4/10
SGRO 94
6/10
30/9
400
50 2.700
1/10
4/10
5/10
6/10
30/9
1/10
0 390
4/10
5/10
6/10
30/9
1/10
4/10
5/10
6/10
Kontraktor minati proyek energi
PONDASI JAKARTA: Komisi V DPR pesimistis dengan target pemerintah yang menjadikan 2011 sebagai tahun kebangkitan infrastruktur bisa tercapai. Wakil Ketua Komisi V Muhidin M. Said menilai pemerintah setengah-setengah dalam penerapan pembangunan infrastruktur. Misalnya, dari sisi penganggaran yang dialokasikan pemerintah dalam APBN nilainya masih minim. "Idealnya anggaran infrastruktur itu sekitar 15% dari total APBN, namun kita masih kecil sekali, beda dengan China yang mengutamakan infrastruktur dalam anggaran keuangannya," ujarnya, kemarin. (BISNIS/MCD)
0 53
4/10
KBRI 1.240
-425 4.050
1/10
BRPT 54
Kepemilikan asing diusulkan dibatasi BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) berharap bisa menggarap proyek-proyek di sektor energi lebih banyak lagi, mengingat selama ini sebagian besar dikerjakan oleh kontraktor asing. Untuk itu, kata Ketua AKI Sudardo, pihaknya mengimbau Kementerian Pekerjaan Umum memfasilitasi ke instansi terkait agar anggota asosiasi itu dan perusahaan konstruksi nasional secara keseluruhan memperoleh kemudahan dalam keikutsertaan pelaksanaan tender barang dan jasa pemerintah, termasuk di sektor energi. “Kami mohon bantuan Pak Menteri [Menteri Pekerjaan Umum], untuk difasilitasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, termasuk BP Mi-
94,6 88,66 78,74
77,4
Nilai proyek konstruksi 2009-2010 (Rp triliun)
APBN/APBD Swasta Ket: *) prediksi Sumber: Gapensi, 2010 diolah.
gas dan PLN untuk dapat memberikan kemudahan dan keberpihakan bagi calon investor anggota AKI,” ujarnya, kemarin. Sebelumnya, Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Soeharsojo mengemukakan saat ini kontraktor nasional masih menghadapi hambatan dalam mengerjakan
2009
2010* BISNIS/FITRIYANA PULUNGAN
proyek kilang di Tanah Air, sehingga dibutuhkan keberpihakan dari pemerintah mengingat besarnya nilai investasi dalam merealisasikan proyek tersebut. Menurut dia, biasanya dalam pelaksanaan tender proyek kilang minyak, lebih didominasi oleh investor asing yang tentu membawa kontraktor sendiri untuk
mengerjakan proyeknya. “Hambatan itu sebenarnya tidak terlalu banyak, pembangunan kilang butuh investor besar karena nilai investasinya sangat besar, dan biasanya lebih didominasi oleh investor asing, mereka juga kebanyakan membawa kontraktor sendiri untuk pengerjaan fisiknya,” ujarnya, pekan lalu. Bentuk keberpihakan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM terhadap kontraktor dalam negeri, harus ada koefisien harga penawaran antara investor lokal dan asing. “Tinggal keberpihakan pemerintah dalam membuat regulasi, karena biasanya kalau proyek sudah dimenangkan asing, pelaksanaan lelang pengerjaan fisik tentu syarat-syarat mereka yang buat dan itu hanya mampu dipenuhi oleh mereka sendiri, sehingga mengganjal keikutsertaan pelaksana lokal,” papar Soeharsojo.
Jadi tantangan Sementara itu, terkait dengan keikutsertaan Indonesia dalam Asean-China Free Trade Agree-
ment (CAFTA) yang disusul nantinya perjanjian perdagangan bebas lainnya, Sudarto menilai hal itu sebagai suatu tantangan. Dia menuturkan di satu sisi era perdagangan bebas merupakan peluang usaha untuk dapat ekspansi keluar negeri. Di sisi lain, kontraktor lokal harus bersaing ketat dengan kehadiran pelaku usaha jasa konstruksi asing di dalam negeri yang dapat menjadi sebuah ancaman. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya meminta kepada pemerintah agar perusahaan asing yang akan beroperasi di Indonesia memenuhi ketentuan sebagaimana yang diterapkan di sejumlah negara. Ketentuan tersebut yaitu kepemilikan saham perusahaan asing dalam melakukan kemitraan dengan perusahaan konstruksi nasional harus dibatasi maksimal 55% dari total nilai proyek yang dikerjakan, selain itu perusahaan asing harus menyiapkan jaminan dari perusahaan induknya jika mengikuti tender lokal. (06/ZUFRIZAL) (
[email protected])
Edisi : 10 Oktober 2010 Beredar Jumat
ANTARA/ROSA PANGGABEAN
GANTI RUGI TANAH: Sejumlah warga dari Petukangan Utara dan Selatan melakukan aksi protes di depan Balai Kota Jakarta, kemarin. Mereka menolak penetapan harga dari Tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) untuk pembangunan jalan tol lingkar luar Jakarta W2N karena masih ada kesalahan pencatatan data serta penetapan harga tanah yang jauh di bawah harga tanah pada umumnya.
Menaklukkan Si Kubus Bagi yang belum tahu triknya, memutar-mutar kubus rubik untuk mengembalikan warnanya menjadi sama di setiap sisinya, akan
Konstruksi tol akses Priok mungkin dipercepat OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pembangunan akses jalan tol Tanjung Priok (E2) kemungkinan besar dipercepat menjadi bulan depan, setelah ditetapkannya pemenang lelang proyek fisik tersebut beberapa waktu lalu. Semula, pembangunan proyek dengan rute Cilincing-Jampea sepanjang 4,2 kilometer direncanakan tahun depan. Saat ini, rencana pembangunannya masuk dalam percepatan proses persiapan kegiatan fisik sekaligus persiapan pembebasan lahan yang sebagian besarnya dimiliki oleh PT Pelindo. Proses pembebasan lahan dilakukan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Ketua Tim Proyek Tol Akses Priok PT Jakpro Suyuda Utama mengatakan proses fisik akan dilaksanakan oleh Kementerian PU paling lambat November 2010, karena mereka sudah mengantongi nama pemenang lelang konstruksi. Konstruksi tahap pertama yang akan dibangun yakni di sebagian lahan yang sudah dibebaskan oleh Tim Panitia Pengadaan Tanah yang merupakan milik Pemprov DKI dan lahan milik TNI Angkatan Laut dan berada di sepanjang ruas jalan tol tersebut. Kedua instansi itu sudah memberikan izin prinsip untuk kegiatan pembebasan lahan di tanah milik mereka. Menurut Suyuda, untuk proses pembebasan lahan secara keseluruhan pihaknya masih menunggu penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Pemprov DKI dan Kementerian PU untuk pen-
membuat kepala pusing tujuh keliling. Mainan yang sangat populer, baik di kalangan anak-anak maupun dewasa ini memang membuat orang penasaran untuk mencobanya.
Pembangunan konstruksi tol Priok E2 Rute Panjang Biaya pembebasan lahan Target pembebasan lahan Biaya konstruksi
Cilincing-Jampea 4,2 kilometer Rp100 miliar Pertengahan 2011 Sekitar Rp5 triliun
FUND
Sumber: Jakpro, diolah
Memberdayakan harta warisan
cairan dana pembebasan lahan. “Untuk perjanjian kerja sama dana pencairan pengadaan tanah ini, gubernur sudah menandatangani, sedangkan Menteri PU, kemungkinan baru pekan ini akan menandatanganinya. Setelah itu kita akan menyelesaikan pembebasan lahan sisanya,” ujar Suyuda kemarin.
TREN Mengasah bakat, mengisi kocek
KELUARGA
Tol Sumut Sementara itu, progres pembebasan lahan untuk jalan tol di Sumut yakni ruas Medan-Binjai sudah mencapai 50% dari 441 ha yang dibutuhkan. Sekda Pemprov Sumut Rustam Efendi Nainggolan mengatakan ditargetkan seluruh lahan yang dibutuhkan untuk jalan tol di Sumut sudah selesai pada 2011. “Kami mempercepat pembebasan lahan agar pembangunan jalan tol bisa segera dimulai. Dana pembebasan lahan seluruhnya dari APBN,” ujarnya menjawab Bisnis di ruang kerjanya, kemarin. Menurut dia, total dana yang dibutuhkan untuk membebaskan lahan itu sekitar Rp197 miliar yang bersumber dari APBN. “Dana pembebasan lahan jalan tol bukan dari anggaran Pemprov Sumut, melainkan dari pusat.” (MASTER SIHOTANG)
Games online berbahaya bagi otak
PESIAR Menyesap akulturasi masjid Semarang
Customer Service : Telp. (021) 57901023 Ext. 514, 515 / 0800-1-247647 Faks. (021) 57901024
[email protected]
Pemasangan Iklan: Telp. (021) 57901023 ext. 520, 525, 526
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN)
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 6 Oktober 2010
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE
Pre Trade
Post Trade
Kuotasi 11 10,5
Y I E L D (%)
10 9,5 9 8,5 8 7,5 7 6,5
Tenor (tahun) 0,1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Yield (%) Tenor Yield (%) 06 Okt. ‘10 05 Okt. ‘10 (tahun) 06 Okt. ‘10 05 Okt. ‘10 7,9071 8,1294 16 6,5006 6,4988 17 7,9888 8,2147 5,7080 5,8482 8,0618 8,2917 18 6,2971 6,3878 8,1266 8,3607 19 6,6115 6,7569 20 8,1838 8,4223 6,7113 6,9168 21 8,2341 8,4769 6,7552 6,9924 22 8,2780 8,5251 6,8106 7,0566 23 8,3163 8,5675 6,8925 7,1357 24 8,3495 8,6047 6,9970 7,2333 25 8,3783 8,6372 7,1159 7,3450 26 8,4031 8,6656 7,2415 7,4647 27 8,4245 8,6902 7,3679 7,5870 28 8,4430 8,7116 7,4908 7,7078 29 8,4587 8,7302 7,6075 7,8240 30 8,4723 8,7462 7,7163 7,9337 7,8163 8,0357
Tenor 4,69 10,12 14,95 19,87 27,79
Seri FR0027 FR0031 FR0040 FR0052 FR0050
Seri
5,5
0
5
10
15
20
25
30
Tenor (tahun) 06 Okt. ‘10
05 Okt. ‘10
Fair price (%) 111,5000 126,4747 128,5000 123,0000 121,0000
YTM (%) 6,6047 7,2565 7,7463 8,1423 8,5138
Kupon (%) 9,5000 11,0000 11,0000 10,5000 10,5000
Obligasi Negara Ritel & Sukuk Negara Ritel Kode ORI003 ORI004 ORI005 ORI006 ORI007 SR001 SR002
Kupon (%) 9,4000 9,5000 11,4500 9,3500 7,9500 12,0000 8,7000
Jatuh tempo 12-Sep-11 12-Mar-12 15-Sep-13 15-Agust-12 15-Agust-13 25-Feb-12 10-Feb-13
TTM (tahun) 0,93 1,43 2,95 1,86 2,86 1,39 2,35
Harga Pasar Wajar (%) 06 Okt. ‘10 05 Okt. ‘10 Change (bps) 06 Okt. ‘10 103,3756 103,2483 12,74 5,6777 104,3981 104,2206 17,75 6,2831 111,3606 111,0603 30,03 7,1556 104,5103 104,2668 24,34 6,7602 102,9899 102,5439 44,60 6,7960 107,9838 107,8941 8,97 5,9832 103,7879 103,5606 22,72 6,9444
YTM (%) 05 Okt. ‘10 Change (%) 5,8258 -0,1481 6,4155 -0,1324 7,2660 -0,1103 6,9001 -0,1399 6,9666 -0,1706 6,0590 -0,0758 7,0495 -0,1050
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 6 Oktober 2010 Bond Name
Trade Date
Price Vol. (Bio) Value *) IDR
Yield
Jatuh Tempo
Beli
Harga penutupan
Jual
Yield penutupan
Harga transaksi terakhir
Transaksi terakhir
Volume transaksi terakhir
Harga
Total volume terakhir
Tertinggi
Terendah
ZC3 ..........................................0 .......................20/11/2012.................86,216 ............86,384..............86,300...............................7,195 ...................................64,50...............................29-Feb-08..............................105 .....................................140 ..............................64,50 .................64,50 ZC5 ..........................................0 .....................20/02/2013................84,336 .............84,514 ..............84,425..............................7,397......................................0,00...............................29-Feb-08.................................. - ...................................... - ..............................0,00....................0,00 FR14 ...............................15,575 ........................15/11/2010...............100,949 ...........100,960 .............100,955 ..............................5,910..................................102,20 ................................11-Nop-08..................................5........................................10.............................102,20 .................102,15 FR15 ....................................13,4 .......................15/02/2011 ...............102,727 ............102,763..............102,745.............................5,380..................................104,30 ..............................02-Sep-08 ................................10........................................10.............................104,30................104,30 FR16..................................13,45 .......................15/08/2011 ..............106,447 ...........106,497 .............106,472.............................5,560....................................93,94 ................................31-Okt-08..................................5........................................10...............................93,94 ..................93,75 FR17 ...................................13,15 .......................15/01/2012..............108,848...........108,898 .............108,873 .............................5,780....................................94,97 ..............................26-Nop-08..................................8 .........................................8...............................94,97 .................94,00 FR18.................................13,175 .......................15/07/2012.................111,395 .............111,545 ...............111,470..............................6,210..................................104,90 ..............................02-Sep-08..................................9 .........................................9.............................104,90 ................104,90 FR19 .................................14 1/4 ......................15/06/2013 ................118,581 ..............118,731..............118,656.............................6,550 ...................................115,05................................01-Sep-09 ................................10.......................................20 ..............................115,05 .................115,00 FR20 ..............................14,275 .......................15/12/2013 .................121,169.............121,369 ..............121,269 .............................6,740...................................119,80 ................................07-Apr-10 ................................10.......................................20 ..............................119,80 ..................119,75 FR21 .................................14 1/2 .......................15/12/2010 ...............101,505 ............101,525 ...............101,515 .............................5,983....................................95,75 ...............................21-Nop-08 ................................10.......................................20 ...............................95,75 ..................95,70 FR22.......................................12........................15/09/2011 ..............105,650............105,700 .............105,675..............................5,681..................................106,35 .................................19-Apr-10..................................3 .........................................6 .............................106,35................106,00 FR23........................................11 .......................15/12/2012...............109,236 ...........109,386 ...............109,311.............................6,360 .................................108,50 .................................19-Apr-10 ..................................7........................................14.............................108,50................108,45 FR24.......................................12 .......................15/10/2010................100,107..............100,112 ...............100,110 .............................5,926 ...................................94,50...............................02-Des-08 ...............................20.......................................20 ..............................94,50 .................94,50 FR25 ......................................10 ........................15/10/2011.................104,161 .............104,211..............104,186................................5,711...................................104,10 .................................21-Jun-10..................................2 .........................................4 ..............................104,10................104,00 FR26........................................11 .......................15/10/2014 ...............115,090 ............115,340 ...............115,215.............................6,625 ...................................93,60.................................11-Mar-09..................................3 .........................................6 ..............................93,60..................93,57 FR27..................................9 1/2 ......................15/06/2015..................111,015...............111,415 ................111,215.............................6,669..................................104,45................................03-Mar-10..................................4 .........................................9.............................104,45................104,40 FR28 ......................................10 .......................15/07/2017 ................115,780 ............116,280 ..............116,030.............................6,984..................................106,25 ...............................05-Mar-10 ................................10.......................................20 .............................106,25 ................106,20 FR30 ...............................10 3/4 ......................15/05/2016.................117,935 ............118,335 ...............118,135..............................6,801 ...................................110,28 ................................07-Jan-10 ................................10.......................................20 ..............................110,28 .................110,20 FR31.........................................11 .......................15/11/2020 ..............126,309 ...........126,809 .............126,559..............................7,245...................................112,85 ................................06-Apr-10 ................................10.......................................20 ..............................112,85 .................112,80 FR32.......................................15.......................15/07/2018................146,178 ...........146,678.............146,428 ................................7,113 ..................................135,25................................25-Mar-10..................................5........................................10 .............................135,25 ................135,20 FR33 ................................12 1/2.......................15/03/2013 ................113,270 ............113,420 ..............113,345.............................6,486.....................................111,78................................09-Jun-10..................................9.......................................20................................111,78 ...................111,75 FR34...................................12,8 ......................15/06/2021 ..............140,086 ...........140,586 .............140,336..............................7,296 ..................................126,25................................08-Apr-10 ...............................50 .....................................100 .............................126,25 ................126,00 FR35 ...................................12,9 .....................15/06/2022 ...............141,342 ............141,842 ..............141,592..............................7,492 ...................................90,50 ..............................03-Mar-09 ...............................20.......................................80 ..............................90,50 .................90,40 FR36 .................................11 1/2 ......................15/09/2019 ................127,815 ............128,315.............128,065 ..............................7,188..................................103,80 ...............................27-Mei-09 ................................10.......................................20.............................103,80.................103,75 FR37.......................................12......................15/09/2026................137,533 ...........138,033 ..............137,783...............................7,813 ...................................114,70................................14-Sep-07 ................................10........................................10...............................114,70..................114,70 FR38 ....................................11,6 ......................15/08/2018 ...............126,267 ............126,767 ..............126,517...............................7,129 ...................................115,00 .................................12-Jan-10 ...............................20.......................................20 ..............................115,00 .................115,00 FR39.................................11 3/4 .....................15/08/2023...............133,058 ...........133,558 .............133,308 .............................7,634 ...................................95,00 ..............................04-Sep-08..................................2 .........................................4 ..............................95,00..................94,90 FR40 .......................................11 .....................15/09/2025 ...............128,140 ...........128,640.............128,390 ..............................7,756..................................103,45 ...............................23-Okt-09 ...............................20.......................................40 .............................103,45 ................103,40 FR42................................10 1/4 ......................15/07/2027...............120,528 ............121,028..............120,778..............................7,979 ..................................103,65 .................................12-Apr-10 ................................10........................................10 .............................103,65 ................103,65 FR43................................10 1/4 ......................15/07/2022...............120,695..............121,195 .............120,945..............................7,532 ..................................107,05 ................................07-Apr-10 ................................15.......................................30..............................107,05.................107,00 FR44 ......................................10......................15/09/2024 ..................119,211 ...............119,711 ...............119,461 .............................7,698..................................100,05 ...............................09-Mar-10 ................................15.......................................50.............................100,05 ..................99,75 FR45 ................................9 3/4......................15/05/2037................112,394 ............112,894..............112,644.............................8,538....................................97,50 .................................13-Apr-10 ................................10 .......................................35 .............................107,50 ..................97,50 FR46 .................................9 1/2 ......................15/07/2023................114,930 ............115,430 ...............115,180...............................7,617 ...................................82,00 ................................24-Jul-08 ................................10.......................................20 ..............................82,00 ..................81,50 FR47 ......................................10 .....................15/02/2028 .................117,314..............117,814...............117,564.............................8,096 ..................................103,95 .................................21-Jun-10..................................4 .........................................8 .............................103,95.................103,92 FR48........................................9 ......................15/09/2018 ................110,797..............111,297 ...............111,047...............................7,150...................................101,00 ................................07-Apr-10 ...................................1 .........................................3..............................101,00 ................100,90 FR49........................................9.......................15/09/2013 ...............106,213...........106,486.............106,350.............................6,584 ...................................95,80................................18-Jun-09 ................................10.......................................20 ..............................95,80 ..................95,75 FR50................................10 1/2 ......................15/07/2038................118,625 ..............119,125 ..............118,875.............................8,687....................................97,05 ................................22-Feb-10 ...............................50 .....................................100 ...............................97,05 ..................97,00 FR51 ..................................11 1/4 ......................15/05/2014................114,575..............114,919 ...............114,747.............................6,582 ...................................94,50 ...............................26-Feb-09..................................8 ........................................12 ..............................94,50 ..................93,70 FR52................................10 1/2 .....................15/08/2030...............122,985 ...........123,485 .............123,235 ..............................8,122..................................102,50 ................................05-Mei-10 ................................10.......................................40.............................104,80 ................102,45 FR53 .................................8 1/4 .......................15/07/2021...............106,579 ............107,079.............106,829 .............................7,320.............................................-.................................................-...................................- ..........................................-........................................- ...........................FR54 .................................9 1/2 .......................15/07/2031 ...............112,842 ............113,342 ..............113,092 ..............................8,177.............................................-.................................................-...................................- ..........................................-........................................- ...........................FR55.................................7 3/8 ......................15/09/2016 ..............102,365............102,765.............102,565..............................6,841.............................................-.................................................-...................................- ..........................................-........................................- ...........................FR56 ................................8 3/8......................15/09/2026 ...............104,513 ............105,013 .............104,763 .............................7,845.............................................-.................................................-...................................- ..........................................-........................................- ...........................VR17..........................................- ......................25/06/2011 ................99,573 .............99,927...............99,750.............................6,653 ...................................99,87................................17-Mar-08................................39 .......................................39...............................99,87..................99,87 VR18 .........................................- ......................25/10/2012 ................99,632 ............100,100 ..............99,866.............................6,639 ...................................99,00 ...........................22-Agust-07 ...............................30.......................................30 ..............................99,00..................99,00 VR19..........................................- ......................25/12/2014 ................99,266 .............99,720...............99,493 ..............................6,671 ...................................99,80 ...............................14-Mar-08 ................................91........................................91 ..............................99,80 .................99,80 VR20 ........................................- .....................25/04/2015................98,547.............99,026...............98,786 ..............................6,712....................................99,33................................18-Feb-08..............................198.....................................396...............................99,33..................99,27 VR21..........................................- .......................25/11/2015 ................97,305 .............97,563...............97,434 ............................6,808............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR22.........................................- .....................25/03/2016................96,964 ..............97,143...............97,054.............................6,838............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR23.........................................- ......................25/10/2016 ................96,779 .............97,083................96,931 ............................6,840............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR24.........................................- .....................25/02/2017................96,234 .............96,576 ..............96,405..............................6,881............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR25.........................................-......................25/09/2017 ................95,967.............96,324 ...............96,146.............................6,903............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR26.........................................- ......................25/01/2018............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR27.........................................-......................25/07/2018............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR28 ........................................- .....................25/08/2018............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR29.........................................- .....................25/08/2019............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR30 ........................................- ......................25/12/2019............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................-
Benchmark Sun
6
Kupon
Coupon Rating
(Bio) IDR
m
Sumber: HIMDASUN
m m m m
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI M
Da a se u uh B
M
ansaks ob gas yang d apo kan me a u BE pada 6 Ok obe 20 0
Nm
P
M M
V B
V
DR
B
D
m
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI Y
C
Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 6 Oktober 2010 R
Bond ID
m
m m
m m m
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH
M
Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 6 Oktober 2010 Bond Name
Trade Date
Price
Volume
Value *)
(Bio) IDR
(Bio) IDR
Yield
Coupon
m m m m m m m M m m m m m m m
M M m m
m m
5/10/10
INSURANCE LINKED
4/10/10
5/10/10
4/10/10
Arthalink-Aggressive.................................................................................................1.153,4947................................................1.149,0445 Arthalink-Dynamic...................................................................................................1.638,4586 ......................... m
Harga per unit PT Prudential Life Assurance
m
6/10/10
5/10/10 m m m
m
m m
m m
PT MAA Life Assurance Ha ga pe un 5/ 0/ 0 4/ 0/ 0
Commonwea h L e
6/10/10
5/10/10
PT Asuransi Jiwa Sinarmas
5/10/10
4/10/10
m m
m
5/10/10 PT AXA Life-Indonesia
5/10/10
Beli
4/10/10
4/10/10
Jual
Beli
6/10/10
5/10/10
m m
5/10/10 Allianz Life Indonesia
5/10/10
m
4/10/10
Keterangan: Untuk Harga Unit Produk Premi Tunggal menggunakan Harga Beli
Sun Life Financial Indonesia 6/10/10
AJ Manu e ndones a
5/10/10
4/10/10
5/10/10
m m m m m m m
Jual
Beli
4/10/10
Jual
Beli
m
Beli
Jual
Beli
m m
m W
m
5/10/10
4/10/10
m
m
Last
Freq.
AXA Mandiri Financial Services
5/10/10
Beli
Tot. Vol.
Tot. Val.*)
(Bio) IDR
(Bio) IDR
Jual
4/10/10
Beli
Jual
Mandiri Secure Money US$ .........................................................................12,0412 ................12,6433................12,0427 ..............12,6448 Mandiri Fixed Money.................................................................................157,5693 ..............165,4478...............157,5794 ............165,4584 Mandiri Secure Money...............................................................................196,4147.............206,2354 ...............196,7176............206,5535 Mandiri Progressive Money .....................................................................439,8660..............461,8593..............437,5797............459,4587 Mandiri Dynamic Money...........................................................................714,4584................750,1813 ................711,7215.............747,3076 Mandiri Attractive Money..........................................................................137,8377...............144,7296..............136,9483 .............143,7957 Mandiri Active Money ..............................................................................132,4803................139,1043 ...............131,9259.............138,5222 Mandiri Money Market ..............................................................................114,5487................120,2761...............114,4949..............120,2196 Mandiri Attractive Money Syariah..............................................................158,8781..............166,8220...............157,5774.............165,4563 Mandiri Active Money Syariah..................................................................134,4650................141,1883...............133,8271 .............140,5185
PT A.J. Central Asia Raya
5/10/10
4/10/10
CARLink Pro-Fixed ..............................................................................................1.842,9420..............................................1.842,4870 CARLink Pro-Mixed..............................................................................................2.134,5780................................................2.119,9930 CARLink Pro-Safe..................................................................................................1.519,7650...............................................1.519,5000 Century Pro-Fixed................................................................................................1.286,4870 ...............................................1.286,3160 Century Pro-Mixed................................................................................................1.581,9870...............................................1.573,2060
4/10/10
Carlisya Pro Safe ..................................................................................................1.018,5356 ...............................................1.018,3559 Carlisya Pro Mixed.................................................................................................1.069,1423..............................................1.065,4444 Carlisya Pro Fixed................................................................................................1.022,8344................................................1.022,6631
PT Asuransi Takaful Keluarga
5/10/10
4/10/10
Takafulink Ahsan.................................................................................................1.080,4545................................................1.077,8681 Takafulink Alia......................................................................................................1.487,4936................................................1.481,6091 Takafulink Istiqomah.............................................................................................1.463,7704...............................................1.463,8415 Takafulink Mizan - Syariah Investa Link...................................................................1.763,0740 ................................................1.759,4719
5/10/10
PT Great Eastern Life Indonesia
m
Jual
Low
5/10/10
Jual
m
mm mm mm
High
AIRJ01C .............................................................................13-Mar-15...............100,500 ..............96,500.............100,000................3........................6,00...........................5,9400 APEX02A ..........................................................................19-Jun-12 ...............107,300 .............106,250.............106,250................3........................6,00 ...........................6,4070 BDKI05A ..........................................................................04-Mar-13...............102,500.............100,440.............102,500 ...............2........................4,00...........................4,0588 BDMN01B ...........................................................................19-Apr-12................104,150 ..............104,100..............104,100 ...............2........................2,00...........................2,0825 BEXI05A ..............................................................................13-Jul-11...............100,400.............100,400.............100,400.................1 .........................1,00............................1,0040 BEXI05B ............................................................................08-Jul-13................101,600 .............100,200..............101,600 ...............5 ......................67,00 .........................67,6520 BEXI05C ............................................................................08-Jul-15...............102,600 ..............102,150 ..............102,150 ...............4........................8,00 ............................8,1962 BLTA04B ..........................................................................28-Mei-12................101,350 ..............101,350 ..............101,350.................1........................2,00 ...........................2,0270 BNGA01SB .........................................................................08-Jul-17...............106,250 ..............106,150.............106,250 ...............2......................33,80.........................35,8956 BTPN01B ...........................................................................07-Okt-14...............109,000.............106,000.............109,000 ...............4........................8,00...........................8,6560 FR0021 ..............................................................................15-Des-10................101,560 ..............101,560..............101,560.................1.......................10,00...........................10,1560 FR0022 ..............................................................................15-Sep-11...............105,500 .............105,000.............105,000 ...............2........................2,00 ............................2,1050 FR0023 .............................................................................15-Des-12 ..............108,800.............108,800 ............108,800.................1 .........................1,00............................1,0880 FR0024 ..............................................................................15-Okt-10 ................100,150 ..............100,150 ..............100,150.................1 .....................40,00 ........................40,0600 FR0025 ...............................................................................15-Okt-11...............104,250 .............104,250.............104,250.................1.......................10,00..........................10,4250 FR0026 ..............................................................................15-Okt-14 ................115,830 ..............113,500...............115,730..............18....................392,26.......................453,6755 FR0027 ..............................................................................15-Jun-15 ..................111,510..............107,000..............107,050.............30 ...................668,65 ......................738,0683 FR0028 ...............................................................................15-Jul-17 .................116,010 ...............113,750...............113,750 ...............8 .......................36,17..........................41,6622 FR0030 ..............................................................................15-Mei-16 ................118,780...............117,500 ..............118,780 ...............9.....................234,16 .......................277,5303 FR0031 .............................................................................15-Nop-20 ...............127,000 ..............121,850.............126,500..............14 ....................180,28 .......................227,9436 FR0033 .............................................................................15-Mar-13................113,400 ..............112,800 ..............113,400 .............23......................35,00.........................39,6300 FR0034 .............................................................................15-Jun-21...............140,250 ..............137,200..............140,100 ...............9 ....................261,50.......................364,9790 FR0035 .............................................................................15-Jun-22...............139,400 .............138,250 .............139,400................3.......................14,09 ...........................19,6170 FR0036 .............................................................................15-Sep-19 ................127,750 .............125,000 .............126,300 ...............5.......................26,10 ..........................33,2176 FR0038 .............................................................................15-Ags-18.................127,100..............126,350..............127,000 ..............16 ...................220,00.........................279,1190 FR0039 .............................................................................15-Ags-23 ...............130,250 .............130,250 .............130,250.................1 .........................1,65 .............................2,1491 FR0040 ............................................................................15-Sep-25...............128,350 .............123,880..............125,730..............10 ....................104,60.........................131,9455 FR0042 ..............................................................................15-Jul-27 ...............120,250 ...............117,250 ..............119,500 ..............13 ...................200,00 ........................237,2210 FR0043 ..............................................................................15-Jul-22 ................119,600 ..............118,900..............118,900................3......................20,00.........................23,8500 FR0044 ............................................................................15-Sep-24 ................119,200 ...............117,070 ..............119,200 ...............5 .....................40,80 ........................48,4687 FR0045 .............................................................................15-Mei-37 ................113,300 .............109,000 ..............112,820.............58......................911,53......................1015,8543 FR0046 ..............................................................................15-Jul-23................116,300 ..............113,500..............115,000 ...............6.......................67,53 .........................77,6290 FR0047 .............................................................................15-Feb-28.................117,850 ..............115,000 ..............116,250 .............27....................263,55........................307,7423 FR0048 .............................................................................15-Sep-18..................111,750 ..............110,500................111,700 ...............6.......................50,10.........................55,8305 FR0049 .............................................................................15-Sep-13................106,010 .............105,000..............106,010 ...............5......................43,50.........................46,0740 FR0050 .............................................................................15-Jul-38 ................120,100...............119,250 ..............120,100 ...............4......................30,00 .........................35,9350 FR0052 ............................................................................15-Ags-30 ...............123,250................119,120 .............123,250 ..............21.....................513,25........................627,7465 FR0053 ...............................................................................15-Jul-21 ...............107,200.............104,000..............107,200.............40 ....................762,97.......................809,9577 FR0054 ...............................................................................15-Jul-31 ................113,600 .............109,250..............112,600.............42 ...................478,50.......................536,7853 FR0055 .............................................................................15-Sep-16...............102,900 ..............101,600.............102,500 ...............11......................73,00 .........................74,6290 FR0056 ............................................................................15-Sep-26...............105,250.............104,000.............105,000 ..............12 .....................110,00.........................115,4335 GBRB0018NvBF ................................................................15-Jul-12 .................111,050 ...............111,050 ...............111,050.................1......................25,00 ..........................27,7625 GBRB0019NvBF ...............................................................15-Jun-13................118,250 ..............118,250 ..............117,800.................1 ........................3,00 ...........................3,5475 GBRB0019NvBF ...............................................................15-Jun-13................118,500...............117,800 ..............117,800................3......................20,50.........................24,2895 GBRB0019NvBV ..............................................................25-Des-14 ................98,470...............98,470...............98,470.................1......................45,20.........................44,5079 GBRB0020MyBV .............................................................25-Apr-15...............100,000.............100,000.............100,000 ...............2 ...................200,00......................200,0000 GBRB0020NvBF ..............................................................15-Des-13................121,400 ..............121,400..............121,400.................1......................20,00.........................24,2800 GBRB0021NvBV .............................................................25-Nop-15...............100,000.............100,000.............100,000.................1 ....................100,00.......................100,0000 GBRB0022NvBV ............................................................25-Mar-16 ................99,900...............99,900...............99,900.................1 ...................200,00.......................199,8000 IFR0006 ...........................................................................15-Mar-30...............108,900 ..............108,100.............108,900 ...............6 ....................100,00.......................108,4350 ISAT05B ............................................................................29-Mei-17 ...............107,800..............107,000 .............107,800................3.......................15,00 ...........................16,1075 MEGA01 ..............................................................................15-Jan-18...............103,500 ..............101,250.............103,500 ...............5......................25,00 .........................25,6750 ORI003 ...............................................................................12-Sep-11 ................103,100..............100,750 .............100,750 ..............12........................41,15.........................42,3973 ORI004 ..............................................................................12-Mar-12 ...............104,750 .............102,500.............102,800..............10......................30,89 .........................32,2794 ORI005 ..............................................................................15-Sep-13.................111,850.............106,500.............106,500................7........................0,60............................0,6674 ORI006 ..............................................................................15-Ags-12...............105,300 .............102,000.............102,000 ...............8 ........................2,22 ............................2,3127 ORI007 ..............................................................................15-Ags-13................103,750.............100,000 .............103,650 .............75 ....................1218,13......................1258,6071 OTMA07B .........................................................................08-Jun-12................101,050 ..............101,050..............101,050.................1.......................16,00...........................16,1680 OTMA07C .........................................................................08-Jun-13...............102,450...............101,750.............102,450................7.......................14,00..........................14,2950 PNBN03 ...........................................................................09-Apr-18...............104,950.............104,500.............104,950 ...............5......................25,00 ..........................26,1920 PNBN04 ...........................................................................06-Okt-14...............100,480...............99,440 ..............99,440 ...............2......................70,40 ..........................70,3713 PPGD10AXBFTW ..................................................................11-Jul-11 .................101,100 ..............101,000 ...............101,100 ...............2.......................12,00...........................12,1260 PPGD12A ..........................................................................04-Sep-17................105,100 .............104,550 ..............105,100 ...............2........................2,00 ...........................2,0965 PPLN07 ..............................................................................11-Nop-14...............109,200.............108,000.............109,200 ...............4 .....................44,00 .........................47,8995 SPN110210 ..........................................................................10-Feb-11..................98,170 ................98,170................98,170.................1 ........................9,30 ............................9,1298 SPN110303 ........................................................................03-Mar-11 .................97,700................97,700 ...............97,700.................1 ........................3,00 ...........................2,9309 SPN110407 .........................................................................07-Apr-11.................97,390 ................97,150...............97,380................3......................22,38...........................21,7487 SPN110811 ............................................................................11-Ags-11 .................95,100................95,100................95,100.................1..........................1,93 ............................1,8393 SR001 ................................................................................25-Feb-12 ...............107,000 .............105,250.............105,250 ...............5 .........................0,61...........................0,6469 SR002 ................................................................................10-Feb-13 ...............103,250.............100,000 .............103,250..............10........................2,85............................2,9245 TLKM02A ..........................................................................06-Jul-15...............103,550 .............102,950 .............103,550................3......................30,00.........................30,9900 TLKM02B .........................................................................06-Jul-20................107,320 .............106,450..............107,320 ...............4.......................16,00.............................17,1165 ZC0005 ............................................................................20-Feb-13 ................85,250...............83,850 ..............85,250 ...............2......................50,25 ........................42,8346
m
m
Maturity
DR
4/10/10
GreatLink Bond Fund (IDR)....................................................................................1.536,3801...............................................1.538,9529 GreatLink Equity Fund (IDR)................................................................................2.448,0067..............................................2.438,4376 GreatLink Optimum Fund (IDR)..............................................................................1.977,5288...............................................1.967,0346 GreatLink Cash Fund (IDR) ....................................................................................1.242,7607 ..............................................1.242,6029 GreatLink Fixed Income Fund (IDR).........................................................................1.512,5169................................................1.515,0535 GreatLink Dynamic Fund (IDR) ..............................................................................2.314,5737 .............................................2.305,5425 GreatLink Balance Fund (IDR).................................................................................1.921,9479.................................................1.911,7630
PT Asuransi Mega Life
6/10/10
5/10/10
Wealth Maxima Fixed.............................................................................................1.269,9123................................................1.270,3251 Wealth Maxima Mixed ...........................................................................................1.352,2196 ...............................................1.351,5648
PT AJ Sequis Life PT Av s Assu ance
5/ 0/ 0
5/10/10
m
K
m
5/10/10
4/10/10 m m m m m m
4/ 0/ 0
m
W W W W W
m
PT Asuransi Jiwa Recapital
m
PT BNI Life Insurance
5/10/10
4/10/10
5/10/10
Equity Life Indonesia Jual
Beli
Hasil investasi (%) 30 Hari terakhir
1 Tahun terakhir
m
m m m m m m
m m m
W W
AIA FINANCIAL (d/h AIG LIFE)
PT Asuransi Jiwa John Hancock
m
PT AXA Financial Indonesia m m
m
JS LINK JIWASRAYA
5/10/10
5/10/10
4/10/10
4/10/10
m
5/10/10 PT Panin Life
5/10/10
Jual
Beli
Jual
4/10/10 m
Beli
4/10/10
Jual
Beli
PT AJ Bumi Asih Jaya
5/10/10
4/10/10
Asih Fixed Income...................................................................................................2.854,50 ......................................................2.853,91 Asih Mixed Fund.......................................................................................................2.831,54 ......................................................2.899,51 Asih Equity Fund......................................................................................................2.824,02......................................................2.813,82 Asih Student Fund....................................................................................................2.723,23......................................................2.691,20
5/10/10
4/10/10
CIGNA Money Market.................................................................................................1.310,74 .........................................................1.311,16 CIGNA Fixed Income..................................................................................................1.489,51 .......................................................1.490,19 CIGNA Equity...........................................................................................................2.077,43......................................................2.067,65 CIGNA Structure Fund................................................................................................1.196,32 ........................................................1.196,10
PT ACE Life Assurance
5/10/10
4/10/10
ACE Rupiah Equity Fund.........................................................................................2.191,9653 ..................................................2.183,3959 ACE Rupiah Managed Fund.....................................................................................1.725,6516 ...................................................1.716,4928 ACE Rupiah Stable Fund.........................................................................................1.244,1972..................................................1.246,2806
MaestroLink/MaestroLink Plus:
5/10/10
Beli
m m
Harga per unit 6/10/10 5/10/10
m m
6/10/10
Jual
5/10/10
Jual
Relife Investlink Fixed Fund ....................................................................1.470,8727.............1.397,3291............1.471,6045..........1.398,0243 Relife Primelink Balanced Fund ..............................................................1.493,6969...............1.419,0121............1.490,2122 ............1.415,7016 Relife Primelink Equity Fund ...................................................................1.705,7533 ...........1.620,4656...........1.699,6062...........1.614,6259 Relife Primelink Fixed Fund ......................................................................1.217,7774............1.156,8885.............1.219,0142...........1.158,0635
PT Asuransi CIGNA
m
4/10/10
Mega Link Agressive Fund ....................................................................................1.268,7295...............................................1.265,8750 Mega Link Balance Fund.......................................................................................1.508,4783 ...............................................1.504,6193 Mega Link Protected Fund....................................................................................1.423,2025................................................1.423,5156
Beli
m m
4/10/10
Jual
Beli
m m
5/10/10
4/10/10
Generali Indonesia
5/10/10
4/10/10
Generali Equity.........................................................................................................1.299,80 ......................................................1.293,54 Generali Fixed Income...............................................................................................1.095,42 ......................................................1.095,94 Generali Money Market..............................................................................................1.018,53.......................................................1.018,43 Generali Equity I...........................................................................................................1.131,41.........................................................1.126,17 Generali Fixed Income I .............................................................................................1.036,93.......................................................1.037,45 Generali Money Market I ............................................................................................1.006,15......................................................1.006,03
CIMB Sun Life
5/10/10
4/10/10
CSL Link Ekuitas ........................................................................................................1.192,75 ........................................................1.188,16 CSL Link Berimbang...................................................................................................1.124,93..........................................................1.119,15 CSL Link Pasar Uang..................................................................................................1.015,72 .......................................................1.015,59 CSL Link Ekuitas Syariah............................................................................................1.160,43 .......................................................1.164,03
WIRAUSAHA
i6 Lembaga keuangan mikro berbasis koperasi capai 94.518 unit JAKARTA: Jumlah lembaga keuangan mikro (LKM) berbadan usaha koperasi yang melayani permodalan dan pembiayaan usaha mikro dan kecil (UMK) di seluruh Indonesia saat ini mencapai 94.518 unit dengan total aset sebesar Rp8,91 triliun. Seluruh LKM penyedia pembiayaan sektor riil itu terdiri atas koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam (KSP/USP), koperasi jasa keuangan syariah dan unit jasa keuangan syariah (KJKS/UJKS) serta unit simpan pinjam koperasi dan unit jasa keuangan syariah (USPK/UJKS). Dari seluruh unit tersebut, jumlah simpanan yang diterima dari sekitar 5,47 juta anggotanya mencapai Rp1,78 miliar. Adapun volume usaha atau total pinjaman yang disalurkan mencapai Rp14,65 miliar.
Jumlah KSP/USP hingga periode 2009
Aset (Rp triliun)
8,91
KSP/USP
47.259
KJ UJ KS/ KS
2. 19 2
K/ USP S UJK
Sumber: Kemenkop dan UKM 2010
067 45.
Keterangan KSP: Koperasi simpan pinjam USP: Unit simpan pinjam KJKS: Koperasi jasa keuangan syariah UJKS: Unit jasa keuangan syariah USPK: Unit simpan pinjam koperasi
BISNIS/MGM/ILHAM NESABANA
BERDIKARI Batik lukis tembus pasar Eropa YOGYAKARTA: Produk kerajinan batik lukis dari Kampung Taman, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta berhasil menembus pasar Eropa dan Asia. "Batik lukis ini banyak diminati wisatawan asing yang sedang berkunjung ke Yogyakarta produk ini juga banyak dipesan untuk diekspor ke negaranya," kata Purnomo, salah seorang perajin batik lukis di kampung Taman, kemarin. Kerajinan batik lukis berbeda dengan kerajinan batik tulis yang biasanya dituangkan untuk sandang atau produk pakaian. Kerajinan batik lukis dituangkan dalam karya lukisan atau gambar yang biasanya berupa hiasan dinding. “Kami ingin menyajikan sesuatu yang berbeda dari seni membatik. Membatik tidak hanya dapat dituangkan pada selembar kain, tetapi juga dalam sebuah lukisan untuk hiasan dinding yang unik dan menarik." Purnomo mengatakan batik lukis yang diekspor ke Eropa dan Asia adalah jenis batik lukis dengan gambar binatang serta pemandangan alam. (ANTARA)
JAKARTA
CANOPY
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
Pemerintah rintis telecenter UKM di 10 wilayah Jaringan Internet komunitas pacu pemasaran OLEH MULIA GINTING MUNTHE Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah akan membangun telecenter bagi kalangan koperasi di 10 wilayah guna mempermudah akses informasi bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) dalam menjalin bisnis dengan mitranya. Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Choirul Djamhari mengatakan dengan bantuan peralatan tersebut, jaringan Internet sebagai sarana utama telecenter, bukan barang mewah lagi di kalangan UMK. ”Fasilitas telecenter yang akan kami bangun di 10 titik di seluruh Indonesia dikelola oleh koperasi, akan meningkatkan daya saing melalui komunikasi yang saling menguntungkan bagi sesama UMK,” ujarnya kemarin. Nilai jual komoditas di satu daerah dengan daerah lain, menurutnya, kerap terpaut jauh hingga menciptakan kerugian bagi petani di daerah tersebut. “Hal Ini terjadi, karena tidak ada komunikasi sesama UMK tentang harga jual komoditas meski dalam satu wilayah provinsi dan kabupaten.” Sejumlah telecenter yang beroperasi Koperasi pengelola Lokasi Citra Kartini Anggrek Citra Lestari Kartii Mandiri Srikandi Sumber Rejeki Setia Kawan Bayam Raja Catra Gemilang Wanita Mandiri Darma Suci Nirmala Tunas Muda Kowamah Regina Pacis Patriot
Provinsi
Malang Jatim Blitar Jatim Lawang Jatim Batu Jatim Pasuruan Jatim Pasuruan Jatim Batanghari Jambi Banjarmasin Kalsel Magelang Jateng Cepu Jateng Gianyar Bali Jayapura Papua Tasikmalaya Jabar Belitung Babel Luwu Sulsel
Sumber: diolah dari berbagai sumber
Melalui pendirian telecenter, pemerintah berharap informasi terkait nilai jual komoditas di setiap provinsi bisa memberi sisi positif bagi UMK. Fungsinya memang hampir sama dengan komunikasi melalui seluler, tetapi fasilitas telecenter diarahkan kepada komunitas tertentu. Dengan demikian sifatnya tidak terlalu individualistis dan mengarah pada komunitas UMK yang bisa sebagai anggota koperasi maupun nonanggota. “Saat ini sudah era pengembangan pemanfaatan teknologi informasi. Jadi UMK juga harus bisa mengoperasionalkan jaringan Internet.”
Minim informasi Menurut Choirul Djamhari, untuk nilai jual komoditas umum mungkin tidak terlalu pelik bagi UMK untuk menyesuaikan harganya. Namun ketika nilai jual tesebut menyangkut bahan baku, maka informasinya sangat minim beredar. Pada tingkat petani di kawasan pantai utara (pantura) Pulau Jawa misalnya, sangat sulit mendapatkan informasi harga cabai keriting ketika hendak menjual hasil panennya kepada pengepul (pedagang perantara). “Jika mereka telah mendapat informasi harga jualnya di kota-kota besar, petani diharapkan bisa melakukan bargaining atau tawar-menawar .” Tawar-menawar, menurut Choirul, penting karena akan meningkatkan pendapatan para petani melalui transaksi tersebut. Apalagi jika mereka bercocok tanam di daerah yang infrastruktur jalannya kurang mendukung, fasilitas telecenter menjadi pilihan utama. Usaha skala mikro dan kecil, kata Choirul, jelas tidak bisa mengandalkan pemasaran produknya secara langsung dengan perantara. “Selama ini kita tidak pernah memikirkan kebutuhan mereka, padahal sistem ini sudah lazim digunakan petani di luar negeri. “ Menurut dia, tidak sulit mengembangkan fasilitas ini, karena masyarakat juga sudah banyak melek informasi teknologi. “Hanya saja, fasilitasnya yang kurang.” (
[email protected])
PAGAR OTOMATIS
KAMERA INTERNET
ABSENSI SIDIK JARI
Fingerprint Tym.neT A81 terbaru dgn fitur: Battery Back Up Internal, Log Data 80.000, Template 3.000, Koneksi lgkp, Include: Proximity Reader, H. mulai dari 2.5jt, plus EM Lock 600 lbs dgn Bracket 4.75jt. Tersedia jg Standalone Mode (Lbh Mrh) 021-63875556 / 63875547/68575763/70226695. (OI/474/07/2010)
STAINLESS & BESI TEMPA Specialist Railing Tangga, Pintu Pagar, Folding Gate & Door, Partisi Aluminium & Kaca, Vertical & Horizontal Blinds. Pemasangan Cepat & Garansi 10Thn Hub: SJD Permata Taman Palem A3 No.5 Jkt. Ph. 6802 9999 - 6821 9999 (OI/995/08/2010)
Netview NV88-PanTilt H-264IP Camera Dengan SD Card Utk Local Recording, Hny Rp.2.250.000,Mendapatkan Software 32 Channel, &Tersedia Juga PanTiltMPEG4IPCameraHanyaRp.1.750.000,Hub: 021-63875556 / 63875547 / 68575763 / 70226695 /
[email protected]
CHANGLIN WHEEL LOADER 100% Baru Kapasitas 1,7M3 Harga $ 30.999 PT. Sumber Mesin Raya Telp : 021 - 6291408 E-mail :
[email protected] (OI/580/04/2010)
PENERJEMAH
(OI/476/07/2010)
FILTER AIR
KERJASAMA
ANTENA Acc 1/2% Bng, Lunas Awl bng hilng CASHBACK 5jt, TKR BPKB LSG CAIR s/d 100M, Grsi Plg Bw Uang “Byr 10x Lpt bila ada bng dbwh” PLATINUM Blvd Brt G.65 Kp. Gdg 45851381/ 82 / 83.
"ANTENA SOLUTION" 4675 3000 - 8347 2200 Antena 100rb, Parabola+-300ch 1.5jt oke/ Telkom/ Indovision, Yes/Top TV Bs prll 2-10TV Lbr Bk Se Jabodetabek. (OI/903/07/2010)
(OI/644/10/2010)
BENGKEL
KULIT
Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam Raya No.3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub : 0217227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26. (OI/504/09/2010)
Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM. Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS Jl.Radio Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17 Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26.
AQUAFILT: Jualmcm2Filterutkkeperluan rmhtgg, Rmhskt, Pabrik, Isi Ulang, Aquarium, Kolam Ikan & Renang, juga carbon active utk Partai/Eceran. Kualitas Prima dan trm pipa mampet tnp rsk lt. Hub : 021 - 5850911 – 70756116 - 32484507 Jkt : 0816 1610 866 - 0812 80288 179.
HANDPHONE
Dapatkan Kemudahan Dalam membuka & menutup Pintu gerbang Anda Hubungi: PT.ULTRINDO ADIJAYA Jl. Kr Anyar Permai Blok C39 Telp: 021 - 6246973 - 6247404
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] (OI/277/03/2010)
K a r s a : Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg: Dep.Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry 29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273 / 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free)
PENGEMUDI Menyediakan Driver dr Jawa Data & Dom Jls (Jabodetabek), Phm Jln DKI, Siap lembur,hr/bl PersonlG. Terjamin & Trprcy Sjk 97. 021-53653841 / 32037623 - 0812 10907510 (OI/371/09/2010)
APARTEMEN "KULIT ASLI" Furniture, Car, Fashion, Promotion, Walet, Bag, Shoes, etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2 JakartaTelp: 6128888/ www.dhenigleather.com
KUNCI OTOMATIS BIRO BANGUNAN
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
Dikontrakan Apartemen CEMPAKA MAS Blok C1 Lt.19 No.7 Furnis 3Bh, Kmr 2Bh, Wc.AC. Kulkas Wpaper Prthn Rp35Jt, 2Th Rp 60Jt Sblh ITC Cempaka Mas Hub: 91208084 - 4201361 (OI/716/10/2010)
INDEKOST
(OI/278/03/2010)
(OI/454/04/2010)
BANGUN RUMAH BARU, Renovasi, Ruko, Villa, Interior Hnya di PT Sunmega 021- 99999893 / 0812 83818139 Garansi Mutu & Kualitas, Hrg Bersaing. Terpercaya Sejak Thn 2000. (OI/643/10/2010)
BIRO JASA PT.METROPOLITAN 6348072-6348859Pendirian PerusahaanPT/CV/PD/UD/Toko-DomisiliPerusahaan, SIUP-TDP-NPWP-PKP-UUG-IzinIndustri/Pariwisata, Sertifikat-API-SIUJPT, Komplek Duta MerlinB/32 (OI/343/04/2009)
OTOMOTIF MOBIL DISEWAKAN IPAD Wifi 16 g b, Iphone 4G, Vertu Ferrari Replica 5,5Jt, Tag Heur Meridish, Goldvish 7jt, stok terbatas. Info klik : www.yahuu.us Cp: 0857.1000.5356 / 993.999.88 / 0818.0880.9288 (OI/507/09/2010)
HEWAN QURBAN AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing Mulai 600 Rb msk aneka menu, grts krm ptng & 50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 68434577- 97734850 (OI/363/09/2010) AR-RAHMAN AQIQAH 021-32049426/ 89589393/ 7535062 Sedia Kambing Mulai 600 Rb Msk Aneka Menu, Grts Krm Ptng, (OI/356/09/2010) 50 Buku Aqiqah & Souvenir
PENDAMPINGAN UKM: Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan topi militer di sebuah industri rumahan di Tangerang, Banten, kemarin. Menurut Direktur UKM Center Universitas Indonesia, Nining I Soesilo pendampingan terhadap usaha kecil dan menengah harus dilakukan menyeluruh dalam semua proses bisnisnya agar bisa menciptakan pelaku usaha yang berdaya saing. Selama ini, pendampingan UKM oleh pemerintah cenderung instan dan tidak berkelanjutan.
Forum APEC jadi sarana pemasaran produk UKM OLEH MULIA GINTING MUNTHE Bisnis Indonesia
JAKARTA: Indonesia menawarkan kerja sama pemasaran berbagai produk yang dihasilkan oleh koperasi dan usaha kecil menengah (KUKM) kepada seluruh negara anggota Asia Pacific Economics Cooperations (APEC). Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan mengatakan penawaran tersebut disampaikan langsung kepada seluruh anggota APEC yang hadir pada SME Ministerial Meeting yang berlangsung pada 1–3 Oktober di Gifu, Jepang. “Penawaran kerja sama ini kita tujukan terhadap negara anggota yang memang belum membuka pasarnya secara bebas. Jadi kita meminta agar setiap anggota membuka peluang tersebut,” katanya, kemarin. Menurut Menkop, upaya ini merupakan strategi pemasaran paling tepat bagi Indonesia, terutama terhadap komoditas kerajinan yang menjadi kekuatan utama pelaku KUKM. “Dengan melakukan pemasaran bersama secara imbal-balik, akan menjadi kekuatan ekonomi APEC. “ Adapun negara anggota APEC yang menjadi sasaran Indonesia dalam kerja sama pemasaran terutama kepada AS dan Rusia. Negara lain juga memiliki potensi untuk dikerjasamakan, tetapi Sjarifuddin menilai AS dan Rusia sebagai negara pal-
Butuh Sewa Mobil Murah di Jakarta. KENKO RENT CAR. Mudah, Murah, Aman dan Nyaman, XENIA Terbaru, Hub: Heri (021) 877 83909 / 0815 8006350. (OI/547/09/2010) H.Normal 2.425.000,H.Disc.1.750.000 Sdh Trmsk Electromagnetic Lock 600 lbs Lkp Dgn Bracket Utk Kuncinya: 021-63875556/63875547/68575763 / 70226695 /
[email protected] Sedia: Fingerprint Absence & Accs Cntrl Solution, CCTV, IP Cam & Wireless Alarm Sys (OI/475/07/2010)
MESIN-MESIN Khusus menyewakan/ Beli/ Jual murah Diesel Genset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338 (OI/423/09/2010)
Abadikan perjalanan anda VMM RENT CAR, Innova' 08, Avanza, Kijang Kapsul, Panter, Pick Up, Hrg Ekonomis Hub: 70111137, 5383191, 0812 10111137 (OI/458/09/2010) DAYARENTCAR menyewakanTytaInova,Avanza, Kijang LGX, Xenia,dll. & terima titipan. Hub: 021 - 68667447 / 91977982 / 0818 06763398 Komplek Marna Putra Blok B.No. 83 Kalimalang. (OI/695/10/2010)
Kost LAGUNA RESIDENCE , Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1,5 - 2,2Jt/bln, Cuci, Indovision, Internet, Shower Panas & Dingin, Fitnes, Parkir & Taman Luas. Ph: 5672265 (OI/515/09/2010)
RUMAH DIJUAL Perumahan ALFA BARU (Smpng Alam Sutera) 970Jt Jual 870Jt Lb.108m2 / Lt.150m2, 5Kt /2Km, AC, Angsur 1 thn non bunga, Angsur lama 5 thn bunga lbh rendah dr markt (11,25%) Diksh $44,44 Tiap bln slama 3 thn akhir thn ke-5 Hub: Adik 0 8 1 9 9 4 9 4 0 0 3 6 . (OI/655/10/2010)
TAILOR Dapatkan Free 1 Celana/ 1 Kemeja di Hariom's Tailor u/ pembuatan 1 Stel Jas. Telp: 021-3457403, 3859999, 0812 1053811 , (OI/351/09/2010) Vanessa
ing potensial. ”Kerja sama ini memang baru akan ditindaklanjuti, namun saya bersama delegasi sudah membicarakannya secara bilateral. Termasuk untuk kerja sama di bidang lain yang terkait dengan potensi masing-masing anggota APEC.” Menurut Sjarifudin, jika ada negara yang setuju bekerja sama dengan Indonesia di bidang pemasaran, Indonesia harus menerima konsekuensinya, yakni melakukan pemasaran yang sama terhadap produk KUKM negara terkait. Dengan Taipei misalnya, Sjarifuddin meminta agar negeri itu bersedia mendidik para TKI Indonesia di bidang kewirausahaan. “Ketika mereka kembali ke Indonesia, bisa memiliki keterampilan untuk menjadi wirausaha pemula.” Hasil dari usulan kerja sama yang ditawarkan Indonesia kepada masing-masing negara, sesuai dengan keterkaitan rencana kerja sama, akan ditindaklanjuti pada pertemuan APEC untuk tingkat kepala negara pada November di Jepang. Pihaknya berharap agar hasil dari pertemuan November positif, sehingga terjadi peningkatan kapasitas kerja maupun secara ekonomi untuk peningkatan skala perekonomian setiap negara anggota APEC. “Yang jelas, seluruh anggota sepakat untuk memerangi kemiskinan secara bersama,” kata Sjarifuddin Hasan.
Program pendampingan selayaknya menyeluruh OLEH FAJAR SIDIK Bisnis Indonesia
PROPERTI
(OI/505/09/2010)
MURAH, AMAN, Berkualitas Arsitek, Renc Desain, Renov, Bgn Baru, Interior, Eksterior, RAB, Prbaikn Bocor, Partisi, Baja Ringan, Konstr. Baja Hub: 87740824, 0812 88185229, 0817 6050771.
BISNIS/RAHMATULLAH
JAKARTA: Pendampingan terhadap usaha kecil dan menengah dinilai harus menyeluruh dalam semua proses bisnisnya agar bisa menciptakan pelaku usaha yang berdaya saing. “Selama ini, pendampingan UKM oleh pemerintah cenderung instan dan tidak berkelanjutan,” ujar Direktur UKM Center Universitas Indonesia Nining I Soesilo, kemarin. Menurut dia, pendampingan terhadap usaha kecil harus dilakukan tuntas dari A sampai Z untuk memastikan kegiatan usaha yang dilakukan berjalan berkelanjutan dan berkembang. “Tidak bisa hanya dari satu sisi. Mulai dari pelatihan proses produksi dan pengembangan pemasaran, teknik pembukuan sampai dengan akses pembiayaannya harus dilakukan secara menyeluruh.” Persoalan usaha kecil sangat kompleks sehingga pendampingan tidak bisa hanya dalam bentuk pelatihan dan pendidikan dalam kurun waktu tertentu tanpa ada proses kelanjutannya. Selama ini pendampingan yang dilakukan pemerintah semuanya hanya bersifat insidental karena adanya kepentingan untuk menghabiskan anggaran semata,
tanpa memperhatikan efektivitas dan tujuan yang jelas dari kegiatan pendampingan tersebut. Hal itu, membuat persoalan dalam usaha kecil setiap tahun tidak banyak perbaikan karena proses pendampingan yang tidak tuntas dan membiarkan proses bisnis selanjutnya pada setiap pelaku usaha. “Padahal persoalan UKM jelas dari sisi kualitas SDM rendah sehingga kemandirian usaha tidak bisa terbentuk hanya dalam pelatihan instan dan dilepas begitu saja. Akhirnya mereka tidak mampu menjalankan kegiatan wirausaha dengan benar.” Nining menambahkan untuk meningkatkan pendampingan bagi UKM sebaiknya pemerintah bisa menggandeng pihak yang profesional yang memiliki skill dan pengalaman dalam kewirausahaan. Upaya tersebut agar program pendampingannya efektif dan untuk memastikan bahwa pembinaan usaha itu benarbenar berhasil. UKM Center UI merasakan sendiri pendampingan tidak bisa melepaskan satu elemen pun karena harus dilakukan menyeluruh mulai dari pelatihan, proses usaha sampai marketing. “Sampai pelaku usaha itu mampu menjalankannya sendiri.”
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
Dok Kodja cari investor untuk tanker JAKARTA: PT Dok Perkapalan Kodja Bahari (Persero) mencari investor baru untuk melanjutkan pembangunan empat unit kapal tanker senilai US$36 juta yang kini terbengkalai. ”Empat kapal yang terbengkalai pembangunannya adalah pesanan dari Prestige Marine Service Pte Ltd Singapura,” kata Direktur Utama Dok Kodja Bahari Riry Syeried Jetta di sela-sela rapat kerja dengan Komisi VI DPR kemarin. Menurut Riry, kontrak pembangunan kapal sempat diputus pihak Singapura dan diambil alih Aravinda Bhd, Malaysia. “Karena krisis global, pembeli kami tidak bisa melanjutkan pembiayaan.” Dia menyatakan pemutusan kontrak pembangunan kapal tersebut membuat pendapatan perseroan merosot.
Tanker baru Dok Kodja
6.300DWT* 1.500DWT* Jumlah (unit) Nilai (US$ juta) Lama pembangunan (bulan)
2 17 15
2 9 12
Keterangan: * kapasitas kapal (death weight tonnage/DWT) Sumber: PT Dok Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
ANTARA/ILHAM NESABANA
TRANSIT
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i5
Freight batu bara terus turun Pengusaha pelayaran meminta pemerintah terapkan DTO OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Ongkos angkut (freight) ekspor batu bara dari Indonesia ke China menggunakan kapal curah kering (bulk carrier) berbendera Merah Putih terus merosot seiring dengan banyaknya armada asing yang menawarkan tarif lebih rendah. Ongkos angkut komoditas batu bara dari Indonesia ke China bagian selatan diketahui kini hanya US$14 per ton, sedangkan dari Indonesia ke China bagian utara berkisar US$17 per ton. Tarif ini menurun sejak Juni 2010 yang tercatat US$27 per ton ke China Selatan dan US$20 per ton ke China Utara. Pada Juli 2010, tarif sewa kapal curah batu bara dari Indonesia ke China mulai turun 15% dari tarif bulan sebelumnya, seiring dengan anjloknya tarif sewa kapal jenis itu di pasar global karena pemangkasan permintaan batu bara ke China.
Operator kapal bulk carrier jenis handymax maupun panamax nasional menilai freight komoditas batu bara ekspor dari Indonesia ke China dalam beberapa bulan terakhir sudah tertahan di level terbawah. H. Sunarto, Direktur Utama PT Gurita Lintas Samudera, operator kapal curah berbasis di Indonesia, mengatakan tarif angkutan batu bara dari sentra produsi di Kalimantan ke China bertahan di bawah US$20 per ton. Kondisi itu disebabkan oleh demand pasokan kapal yang tidak berimbang. Selain itu, dalam memperebutkan pasar batu bara di Indonesia, kapal nasional harus bersaing dengan kapal asing. “Tarif sekarang rendah,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Dia menjelaskan kapal dari China berani memungut ongkos angkut yang lebih murah dibandingkan dengan kapal berbendera Indonesia sehingga kondisi itu berpengaruh ke freight secara keseluruhan. “Ongkos angkut kapal dari China bisa lebih kecil.” Ketua Bidang Pengembangan Industri Pelayaran Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Ibnu Wibowo mengatakan pada
awal Juni 2010, tarif sewa kapal curah ke China Utara masih mencapai US$27 per ton. Namun, pada awal Juli turun US$4 per ton menjadi US$23 per ton. Penurunan itu terjadi karena China mengurangi pasokan batu bara sehingga tarif sewa kapal jenis secara global anjlok cukup signifikan. Sementara itu, tarif sewa kapal curah dari Indonesia ke China Selatan juga anjlok dari awal Juni sebanyak US$20 per ton menjadi US$17 per ton pada awal Juli ini. “Parahnya harga kapal tetap bertahan di level tinggi,” ujar Ibnu baru-baru ini.
Kebijakan nasional Untuk memperbesar penguasaan armada niaga nasional di sektor pengangkutan batu bara ekspor, pelaku usaha pelayaran nasional mengusulkan dikeluarkan kebijakan domestic transporter obligation (DTO). Kebijakan DTO akan mewajibkan para eksportir batu bara atau pemilik barang untuk menyisihkan 30% dari total batu bara yang diekspor untuk diangkut oleh kapal berbendera Merah Putih. Ibnu menambahkan di Indonesia, sistem sewa kapal curah batu bara menggunakan perhi-
27 20
Juni
IndonesiaChina Utara
23 17
Juli
17
IndonesiaChina Selatan
14
September
Freight batu bara Indonesia-China, 2010 (US$ per ton) Sumber: INSA, diolah
tungan tonnage, bukan time charter, tetapi saat tarif sewa kapal secara global anjlok, tarif sewa armada handymax maupun panamax di Indonesia juga turun. Di pasar global, berdasarkan data INSA, tarif sewa kapal jenis panamax berkapasitas angkut 75.000 dead weight tonnage (DWT) pada awal Juni 2010 sebesar US$27.500 per hari untuk masa sewa 1 tahun, tetapi pada akhir Juni turun menjadi US$25.000. Adapun, tarif sewa kapal batu bara jenis handymax berkapasitas angkut sebesar 53.000 DWT pada akhir Juni tahun ini anjlok
BISNIS/ILHAM NESABANA
menjadi US$20.000 per hari dibandingkan dengan awal Juni sebesar US$27.000 per hari. Tarif sewa kapal panamax selama 6 bulan pertama tahun ini mencapai level tertinggi sebesar US$27.500 per hari, sedangkan tarif terendah pernah dicapai pada 2009 yang menyentuh sebesar US$11.000 per hari. Demikian pula tarif sewa kapal handymax juga pernah mencapai level tertinggi pada semester I tahun ini US$28.000 per hari yang terjadi pada Mei, padahal tarif kapal jenis itu sempat terjerembap ke level paling rendah pada 2009 sebesar US$11.000 per hari. (
[email protected])
Perawatan alur Rp400 miliar JAKARTA: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menganggarkan Rp400 milliar untuk kegiatan pengerukan kolam dan perawatan alur pelayaran di 29 pelabuhan Indonesia pada 2011. Sesditjen Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R. Mamahit mengatakan anggaran tersebut berasal dari APBN untuk bidang keselamatan dan pelayaran. ”Saya tidak ingat satu persatu pelabuhan mana saja yang siap dikeruk tahun depan, tetapi termasuk Pelabuhan Tanjung Priok, Belawan, Pontianak dan Samarinda,” ujarnya kepada Bisnis seusai memimpin kunjungan 40 orang sumber daya manusia (SDM) yang akan mengisi posisi badan otoritas pelabuhan (BOP) ke Pelabuhan Tanjung Priok kemarin. Kunjungan tersebut, tuturnya, akan dilakukan ke pelabuhan-pelabuhan lain sekaligus mensosialisasikan perangkat badan otorita pelabuhan ke sejumlah pelabuhan komersial di dalam negeri. (BISNIS/K1)
Kapasitas bongkar muat Boom Baru naik 100% OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
PALEMBANG: PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II menggenjot produktivitas bongkar muat di terminal konvensional, Pelabuhan Boom Baru, Palembang hingga 100%. Kapasitas kinerja kegiatan itu kini menjadi 600 ton-700 ton per hari dari rata-rata 300 ton per hari menyusul dimulainya operasional pelayanan 24 jam dan penambahan satu alat bongkar muat crane. Dani Rusli Utama, General Manager PT Pelindo II Cabang Palembang, mengatakan peningkatan produktivitas bongkar muat di terminal konvensional
mampu memangkas biaya kepelabuhan yang selama ini membebani operator kapal. “Sekarang produktivitasnya sudah naik bahkan bisa sampai 1.000 ton per hari,” katanya kemarin. Dia menjelaskan sebelum pelayanan 24 jam dan 7 hari dimulai, kegiatan bongkar muat di pelabuhan internasional, Sumatra Selatan ini ditutup pada pukul 5 sore sehingga waktu bongkar muat kapal cukup lama. Dani mencontohkan untuk kapal bermuatan 3.000 ton biasanya membutuhkan waktu 10 hari untuk melakukan bongkar muat barang sehingga biaya operasional yang dikeluarkan operator ka-
pal meningkat. “Biaya operasional kapal dalam sehari di pelabuhan ini mencapai Rp20 juta. Sekarang bisa diturunkan 50% sehingga mereka bisa menghemat biaya secara signifikan,” tegasnya. Di lain pihak, Sekretaris Perusahaan PT Pelindo II Rima Novianti menuturkan BUMN ini juga masih menggodok rencana IPO yang masih akan menunggu proses pembentukan BOP selesai kendati Kementerian BUMN diketahui telah memberikan lampu hijau untuk BUMN pelabuhan itu. “Kami menunggu pembentukan BOP selesai dulu.” Dia menjelaskan PT Pelindo II saat ini lebih fokus kepada pe-
ningkatan produktivitas pada kegiatan bongkar muat di seluruh pelabuhan dan mengatasi masalah kekurangan kapasitas pelabuhan, salah satunya dengan investasi Rp2,7 triliun untuk pengadaan crane.
Kerja sama Di lain pihak, PT Bukit Asam (PTBA) Tbk diketahui menawarkan kerja sama pengoperasian terminal kapal curah di Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatra Barat. Dirut PTBA Sukrisno mengungkapkan aset milik perseroan yang dikelola oleh Unit Pertambangan Ombilin (UPO) di Pelabuhan Teluk Bayur itu masih produktif dan perlu dioptimalkan
pengoperasiannya untuk mengurangi defisit perseroan. “Melalui kontrak kerja sama operasi itu diharapkan bisa menutupi defisit pengoperasian tambang batu bara Ombilin di wilayah ini,” ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu. Dia mengakui aset terminal curah di Pelabuhan Teluk Bayur itu kini lebih banyak digunakan untuk memuat pengapalan batu bara hasil produksi milik perusahaan lain di luar perseroan. Sebelumnya Pelindo II berminat melakukan kontrak kerja sama operasi jangka panjang karena fasilitas terminal curah itu dibutuhkan guna mengatasi kongesti. (K47)
DATA KAPAL PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 6-7 OKTOBER 2010 Nama kapal
Pelayaran
bendera
agen
PBM
Rencana Sandar Tgl/Jam-Mnt
No KADE
Pelabuhan Asal
Rencana Tujuan
keluar Tgl/Jam-Mnt
Luar Negeri CTP DELTA. KM EX. SIAU................................PT CARAKA TIRTA PERKASA ........................................ MTIN .........................06/10/10-02:30 ....................KADE 009 ..........................................................PORT KELANG/MALAYSIA ..............................PORT KELANG/MALAYSIA...................................................07/10/10 23:59 BRAHMAN EXPRESS. MV* .............................PT SAMUDERA SHIPPING SEVICES ............................. RJM ..........................06/10/10-09:00....................KADE 202 ..........................................................DARWIN/AUSTRALIA ........................................PANJANG .................................................................................07/10/10 08:00 SHORTHORN EXPRESS. MV...........................PT SAMUDERA SHIPPING SEVICES ............................. SIDS ..........................07/10/10-07:00 .....................KADE 203 ..........................................................DARWIN/AUSTRALIA ........................................BROOME/AUS..........................................................................08/10/10 08:00 PENANG BRIDGE. MV ......................................PT MITRA SAMUDERA JAYA LINE................................. MTIN .........................06/10/10-05:00....................KADE 214 (GAU)................................................SINGAPORE.........................................................SINGAPORE .............................................................................07/10/10 03:00 PACIFIC FREEDOM. MV ...................................PT BAHARI EKA NUSANTARA. ...................................... TSJ ............................07/10/10-08:00.....................KADE 305 ..........................................................SINGAPORE.........................................................L A E/PNG................................................................................08/10/10 15:00 CATENA.MV........................................................PT SAMUDRA DAKA LINE. .............................................. - .................................07/10/10-05:00.....................UTPK I BARAT...................................................SINGAPORE.........................................................BINTULU/SARAWAK ..............................................................08/10/10 01:00 MEDCORAL.MV..................................................PT CONTAINER MARITIM ACT. ....................................... - .................................07/10/10-06:00.....................UTPK I BARAT...................................................PANJANG ............................................................PORT KELANG/MALAYSIA...................................................07/10/10 23:00 YANG JIANG HE. MV*......................................PT OCEAN GLOBAL SHIPPING ...................................... - .................................07/10/10-17:00.......................KADE UTPK II ....................................................SINGAPORE.........................................................SINGAPORE .............................................................................08/10/10 06:00
Dalam Negeri: TETAP JAYA. KM*.............................................PT INTERNUSA BAHARI PERSADA............................... UST1 ..........................05/10/10-23:00 ....................KADE 003L ........................................................PANGKAL BALAM..............................................PANGKAL BALAM ..................................................................07/10/10 23:59 SUMBER BAHAGIA - 7 KM*............................PT ALEXINDO YAKIN PRIMA .......................................... PNP ...........................06/10/10-07:00 ....................DERMAGA 004.PNP.........................................BATAM..................................................................BATAM ......................................................................................07/10/10 08:00 GH. SAMUDRA 2. KM .......................................PT PEL. SANLE MAKMUR................................................ PNP ...........................06/10/10-07:00 ....................DERMAGA 004.PNP.........................................BATAM..................................................................BATAM ......................................................................................07/10/10 08:00 LHOKSEUMAWE CJN-III/40.KM .....................PT SAMUDERA SHIPPING SEVICES .............................. PNP ...........................05/10/10-23:59.....................DERMAGA 004.PNP.........................................PONTIANAK ........................................................JAKARTA .................................................................................07/10/10 01:00 ROYAL PALMA-IV.TK ........................................PT DELIMUDA NUSANTARA. .......................................... UST1 ..........................05/10/10-20:00 ....................KADE 004U .......................................................JAMBI...................................................................JAMBI .......................................................................................07/10/10 18:00 SERUNTING II.MV* Ex KAHU= .......................PT ANDIKA BUANA LINES. ............................................. MKS ..........................06/10/10-13:00 .....................KADE 004U .......................................................BENGKULU ..........................................................BENGKULU...............................................................................07/10/10 12:00 DINDA.KM ...........................................................PT MITRA ANUGRAH SAMUDRA ................................... MAS ..........................06/10/10-18:30 .....................KADE 101 UTARA ..............................................MAKASSAR/U.PANDANG .................................MAKASSAR/U.PANDANG......................................................07/10/10 16:00 CANNA.KM .........................................................PT SALAM PACIFIC INDONESIA LINE........................... DIP ............................06/10/10-12:00 .....................KADE 103............................................................BALIKPAPAN ......................................................BALIKPAPAN...........................................................................07/10/10 20:00 MANADO CJN-III/42.KM..................................DJAKARTA LLOYD ............................................................ DIP ............................06/10/10-18:00 .....................KADE 104 ...........................................................TELUK BAYUR ....................................................TELUK BAYUR.........................................................................07/10/10 23:00 BUKIT RAYA. KM...............................................PT PELNI. ............................................................................ - ...............................06/10/10-19:00 .....................KADE TP/106 .....................................................BELINYU/MES ....................................................PONTIANAK.............................................................................07/10/10 08:00 SALVIA.KM .........................................................PT BUKIT MERAPIN NUSANTARA................................. BMNL ........................07/10/10-09:00.....................KADE 107............................................................PANGKAL BALAM..............................................PANGKAL BALAM ..................................................................07/10/10 14:00 LAGUN MAS.KM ................................................PT TEMPURAN EMAS....................................................... OJA ...........................06/10/10-03:00 ....................KADE 301............................................................BATAM..................................................................PAKAN BARU ..........................................................................07/10/10 06:00 SUNGAI MAS.KM Eks . XPPM .........................PT TEMPURAN EMAS....................................................... OJA ...........................06/10/10-20:00 ....................KADE 302 ..........................................................BANJARMASIN/KALSEL..................................MAKASSAR/U.PANDANG......................................................07/10/10 19:00
Pindah Sandar: GOLD TRANS 331. BG EX. MANNA LINE 812..........PT WASAKA SUDARMA PUTERA................................... ESS ...........................05/10/10-23:59.....................KADE 002 ..........................................................LAMPUNG............................................................BANJARMASIN/KALSEL ......................................................07/10/10 23:59 ARTANUSA 1. LCT .............................................PT WASAKA SUDARMA PUTERA................................... UST1 ..........................06/10/10-17:00......................KADE 004 ..........................................................IRIAN JAYA .........................................................PALEMBANG............................................................................07/10/10 17:00 MITRA OCEAN KM. ...........................................PT MERATUS LINE. ........................................................... UST3 .........................06/10/10-07:00 ....................KADE 210 ...........................................................MAKASSAR/U.PANDANG .................................MAKASSAR/U.PANDANG......................................................07/10/10 08:00 MATARAM EXPRESS.MV* ...............................PT MERATUS LINE. ........................................................... UST3 .........................06/10/10-20:00 ....................KADE 212 (PI)....................................................BANJARMASIN/KALSEL..................................BANJARMASIN/KALSEL ......................................................07/10/10 20:00 KOTA HADIAH,MV.............................................PT PILINDO MEGAH SELATAN........................................ - .................................06/10/10-18:00 .....................UTPK I BARAT...................................................SINGAPORE.........................................................SINGAPORE .............................................................................08/10/10 02:00
(K1)
i7
Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
BAHAN BANGUNAN
RUPA-RUPA
TEKNIK
PROPERTI
PERJALANAN
PERANTI KERJA
PERANTI KERJA
REGIONAL Bisnis Indonesia, Kamis, 7 Oktober 2010
ELTY
RBMS
168
LPKR
97
3
28
154 30/ 9
79 1/ 10
4/ 10
5/ 10
6/ 10
30/ 9
1/ 10
4/ 10
5/ 10
6/ 10
Lemak, minyak hewan/nabati
197,4 Karet dan produk karet
39,3 Bahan bakar mineral
Ekspor Sumbar capai US$255,9 juta
6,9 Kakao
3,3 2,5 Garam belerang
1,7
PADANG: Nilai ekspor nonmigas Provinsi Sumatra Barat yang melalui Pelabuhan Teluk Bayur Padang sepanjang Agustus mencapai US$255,9 juta.
“Nilai tersebut naik dibandingkan dengan total ekspor nonmigas Sumbar yang dimuat di pelabuhan tersebut selama Juli senilai US$166,6 juta yang berasal dari sepuluh golongan barang komoditas utama,” kata Kepala BPS Sumbar Muchsin Ayub kemarin. Menurut dia, komoditas nonmigas terbesar yang diekspor tersebut antara lain berasal dari golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$197,4 juta. Golongan barang dengan kontribusi terbesar kedua adalah karet dan barang dari karet yang tercatat US$39,3 juta.
ANTARA/ILHAM NESABANA
NUSANTARA Marunda harus standar dunia JAKARTA: Pembangunan pelabuhan dan kawasan ekonomi khusus (KEK) Marunda, Cilincing Jakarta Utara, yang akan dimulai tahun depan harus memenuhi standar internasional agar tidak berpotensi kehilangan sekitar Rp140 triliun per tahun. Retno Windari, Maritime Safety Administration Consultant International Maritime Organization (IMO), mengatakan potensi kehilangan senilai Rp140 triliun, misalnya pengangkutan komoditas ekspor Indonesia yang terpaksa menggunakan kapal yang bukan berbendera Indonesia. Juga komoditas harus dikemas ulang di pelabuhan transit, yang biasanya di Singapura atau Malaysia, serta tidak adanya kapal asing yang mau berlabuh ke Indonesia. Dia mengatakan jika pelabuhan Marunda tidak dapat memenuhi standar internasional tersebut tidak akan menarik minat kapal dari luar negeri datang, sementara barang yang akan diangkut dari Jakarta terancam menghadapi kendala masuk di pelabuhan negara tujuan. (BISNIS/NA)
BLTA 230
30/ 9
4/ 10
5/ 10
6/ 10
6/6/101
30/ 9
1/ 10
30 580
4/ 10
5/ 10
6/ 10
30/ 9
1/ 10
4/ 10
5/ 10
6/ 10
Koordinasi antarinstansi dalam sertifikasi lahan lemah MEDAN: Minimnya kredit revitalisasi perkebunan di Provinsi Sumatra Utara dinilai dapat diselesaikan dengan meningkatkan peran koordinasi antarinstansi. Mantan Pemimpin Bank Indonesia (BI) Regional NAD-Sumut Gatot Sugiono mengatakan sulitnya mendapatkan sertifikat yang selama ini kerap dipermasalahkan hanya dapat diselesaikan dengan duduk bersama antara pihak perbankan dan instansi di lapangan. “Sebagai bank sentral kami hanya bisa melakukan peran koordinasi antarinstansi terkait di dalamnya. Kita tentunya tidak memiliki biaya untuk membantu petani mengurus sertifikat lahan sebagai syarat guna mendapatkan kredit,” ujarnya usai serah terima jabatan Pemimpin BI Regional NAD-Sumut yang baru kepada Nasser Atorf di Medan, kemarin. Gatot yang kini jadi Direktur Direktorat Sumber Daya Manusia Bank Indonesia di Jakarta mengatakan ketidakjelasan tata ruang di Sumut menjadi salah satu masalah yang harus diselesaikan. Menurutnya, kepemilikan lahan akan menjadi jelas jika peruntukan lahan seperti kehutanan dan perkebunan juga jelas batasannya. “Karena tidak memiliki biaya untuk membantu membuat sertifikat, kami sarankan untuk mengeluarkan sertifikat gratis yang diberikan bertahap, sehingga kredit bisa disalurkan. Lahan-lahan baru pun akan lebih jelas peruntukannya sehingga tugas Bank Indonesia di daerah bisa terlaksana,” ujarnya. Namun, Direktur Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu mengatakan selama
Hasil revitalisasi perkebunan di Sumut Kelapa sawit
Target luas (ha) Biaya (Rp miliar)
Karet
9,9
18
30,2
17
328,96
0,96
1,01
1,03
Luas (ha)
Plafon (Rp miliar) Sumber: Bank Indonesia Sumut-NAD, diolah
ini peran Bank Indonesia dalam intermediasi justru tidak ada. Jika ada, tambahnya, tentu program ini dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada masalah. “Pemerintah kalau benar-benar serius dalam program ini tentu harusnya digratiskan saja sertifikat itu. Kita miskin akan koordinasi, karena tidak ada pihak yang mau mengalah dan mendengar masukan. Yang bisa melakukan tekanan hanya pemerintah di pusat, sehingga pihak-pihak yang terkait dalam penerbitan sertifikat seperti BPN, perbankan maupun pemerintah daerah lebih mendengar daripada kita sendiri yang berinisiatif,” ujarnya.
Keterbatasan agunan Menurut Gus, permasalahan dari petani salah satunya adalah tidak adanya perusahaan asuransi yang mau menerima apabila nantinya petani mengalami gagal panen serta adanya keterbatasan agunan. “Pemerintah juga kurang menyosialisasikan tentang kredit revbun tersebut, belum optimal memberikan pembinaan penyuluhan kepada para pelaku usaha, dan kurangnya koordinasi instansi pemerintah dalam hal sertifikasi surat tanah sebagaimana yang diwajibkan Dirjen Perkebunan,” katanya. Gus menyebutkan kredit revbun
BISNIS/ILHAM NESABANA
yang sudah tersalur dari Bank Sumut sudah mencapai Rp3,4 miliar atau kepada 55 orang petani dengan besaran plafon Rp500 miliar. “Kita tidak memiliki target kredit yang harus tersalur dalam program ini karena kontrol tidak ada di Bank Sumut,” tuturnya. Total kredit yang dikucurkan dalam program revitalisasi perkebunan hingga Maret 2010 baru mencapai Rp5,76 triliun dari Rp38,6 triliun yang dialokasikan untuk program tersebut. Berdasarkan data Ditjen Perkebunan disebutkan dari 16 bank yang telah menyatakan komitmennya menyalurkan dana untuk mendukung program tersebut, kucuran terbesar berasal dari PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk dengan total Rp2,58 triliun dari dana yang dialokasikan sebesar Rp12 triliun. Adapun PT Bank Mandiri Tbk mencapai Rp1,7 triliun dari Rp11,82 triliun. Direktur Budi daya Tanaman Semusim pada Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian Mukti Sardjono mengatakan program itu telah ditandatangani sejak 2006, tetapi lambat dalam realisasi penyalurannya. "Kami dari pemerintah hanya bisa memfasilitasi pemberian kredit tersebut, pelaksanaannya tergantung dari bank dan pemilik perkebunan," ujarnya. (K34) (
[email protected])
DKI buka layanan KTP keliling JAKARTA: Pemprov DKI telah mulai membuka layanan kartu tanda penduduk keliling atau KTP mobile yang secara resmi diluncurkan pada 2 Oktober 2010. “Saya berharap layanan KTP mobile dapat terus dimanfaatkan dengan baik oleh warga Jakarta sehingga tidak ada lagi keluhan dari warga malas, tidak sempat atau lama saat mengurus KTP,” ujar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo kemarin. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemprov DKI Jakarta telah mengadakan masa uji coba selama 41 putaran dan telah melayani 193 kelurahan yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta dan menerbitkan 20.998 KTP. Fauzi Bowo juga menegaskan unit pelayanan KTP keliling ini dapat dimanfaatkan, bukan hanya oleh warga Jakarta, tetapi juga warga daerah lain yang ingin menjadi bagian dari penduduk DKI. (BISNIS/TDW)
JAKARTA: Pemprov DKI Jakarta optimistis realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2010 November hingga Desember akan melesat hingga 20%, sehingga akhir tahun total penyerapan APBD akan mendekati 80%. Meski demikian, proyeksi penyerapan anggaran ini masih relatif rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 84%. “Memang ada data kita yang masih memprihatinkan. Meski secara persentase lebih rendah [dari tahun sebelumnya], secara nilai kinerja APBD DKI tahun ini lebih baik dibandingkan dengan
70
30/ 9
1/ 10
BISNIS/ANDI RAMBE
PERKEMBANGAN KASUS: Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (tengah) didampingi Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai penyerahan santunan kepada keluarga almarhum kasus penembakan di Polsek Hamparan Perak dan perampokan Bank
CIMB Niaga Cabang Aksara Medan, di Medan, Sumatra Utara, kemarin. Pada kesempatan itu Kapolri juga memantau perkembangan kasus penyergapan kawanan perampok bersenjata yang terjadi di Serdang Bedagai Sumut.
periode yang sama tahun 43,2% sampai dengan pePenyerapan APBD DKI Jakarta 2008-2010 lalu,” kata Kepala Badan Periode triwulan III/2010, tungelola Keuangan Daerah Periode run tipis dibandingkan peAPBD Penyerapan Belanja modal Pemprov DKI Jakarta Sukri riode yang sama tahun lalu 83% 65,5% Bey dalam paparan kinerja 3 2008 Rp20,6 triliun sebesar 44,1%. 2009 Rp23,6 triliun 82,9% 72,9% tahun pemerintahan Fauzi 2010 Rp26,7 triliun Menurut dia, ada bebera43,3%* 43,2%* Bowo, kemarin. pa agenda kegiatan Pemprov : * periode triwulan III/2010 Hal ini menurut Sukri di- Ket DKI yang memengaruhi perSumber: BPKP Pemprov DKI Jakarta cerminkan dengan tren lambatan penyerapan, a.l kenaikan APBD DKI Jakarta masalah pembebasan lahan sepanjang 2008 hingga 2010 71%. Pada tahun anggaran 2008 yang tidak direalisasikan dalam yang masing-masing mencatat realisasi belanja APBD DKI me- waktu dekat, penundaan proyek nurun menjadi 79,32% dengan pembangunan terminal Pulo kenaikan rata-rata Rp3 triliun. “Dari data itu bisa dilihat ke- belanja modal 56,6%, dan pada Gebang, proyek pembangunan naikan rata-rata tiap tahun ham- 2009 trennya kembali melesat kabel bawah laut, dan proyek pir Rp3 triliun, dan jika disan- hingga 82,69% dengan belanja rehab sekolah-sekolah besar. dingkan dengan APBD 2007 ke modal sebesar 72,09%. Sukri juga memaparkan nilai belakang kenaikannya hanya kekayaan Pemprov DKI Jakarta Rp1,5 triliun,” ujar Sukri. sepanjang 2009 mencapai Terminal Pulo Gebang Sukri mengatakan realisasi beDari keseluruhan belanja, ak- Rp395,62 triliun. Angka tersebut lanja pada 2007 tercatat 83% se- selerasi belanja modal masih belum termasuk validasi aset dangkan belanja modal sebesar lamban dengan realisasi hanya yang belum dinilai oleh auditor
eksternal yang mencapai 4,5% dari total aset DKI Jakarta. “Dengan yang belum divalidasi kita berharap 2010 WTP (wajar tanpa pengecualian) bisa diperoleh sehingga obligasi bisa dijadikan pilihan tepat untuk meningkatkan pendapatan daerah melalui dana masyarakat,” ujarnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh optimisme Pemprov DKI Jakarta yang akan mendapat penilaian standar pemeringkatan BB pada tahun ini dari audit internasional Standard and Poor’s. “Jika ada investor asing yang mau berinvestasi di Jakarta maka ada standar BB dengan demikian Jakarta memiliki standar internasional dalam iklim investasi,” ujarnya.
50 3.325
4/ 10
5/ 10
6/ 10
30/ 9
1/ 10
4/ 10
5/ 10
6/ 10
Pemkot Medan akan selesaikan polemik CBD OLEH MASTER SIHOTANG Bisnis Indonesia
MEDAN: Pemerintah Kota Medan, Sumatra Utara, akan membentuk tim penyelesaian polemik pembangunan central business district (CBD) di atas lahan eks Lapangan Golf Polonia Medan. Wali Kota Medan Rahudman Harahap menegaskan akan membentuk tim khusus untuk meneliti dan menangani persoalan pembangunan kawasan bisnis terpadu tersebut. “Semua pihak hendaknya bersabar. Akan dibentuk tim secepat mungkin untuk mengevaluasi pembangunan CBD. Jangan berprasangka buruk dulu,” ujarnya kemarin. Menurut dia, Pemkot Medan baru mempermasalahkan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) CBD yang hingga kini belum dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan. Rahudman mengatakan dalam menyikapi permasalahan CBD ini, sebenarnya pemkot hanya menindaklanjuti permohonan yang sudah diajukan sebelumnya kepada pelaksana walikota Medan. Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Medan, lanjutnya, izin prinsip pembangunan ini sudah keluar, sehingga pihaknya hanya menindaklanjuti. Pemkot Medan akan fokus pada masalah belum dikeluarkannya BPHTB CBD oleh BPN Kota Medan. "Ini yang akan dipersoalkan," kata
Rahudman. Pembangunan pusat bisnis di Kota Medan ini menimbulkan sejumlah permasalahan khususnya belum adanya SIMB oleh Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan. Oleh karena itu, pihak BPN belum mengeluarkan izin dengan alasan pengembang belum membayar BPHTB. Pembangunan CBD ini juga dikeluhkan warga Desa Sari Rejo yang berdiam di lokasi pembangunan. Pasalnya, lahan mereka yang seluas 260 hektare (ha) dan berada di sekitar lokasi pembangunan hingga kini belum dikeluarkan izinnya, sementara izin lahan CBD telah terbit.
Keinginan warga Menurut Rahudman, untuk menampung keinginan warga tersebut, pihaknya akan membentuk tim yang terdiri dari Pemkot Medan, Formas (warga), BPN Medan, danTNI AU yang bertujuan menuntaskan persoalan tanah tersebut. Tim itu nantinya akan memperjelas penyelesaian konflik tanah CBD. Benny Basri, pemilik PT CBD, tidak berhasil ditemui Bisnis di kantornya. Demikian juga saat Benny dihubungi melalui telepon selulernya tidak diangkat. Pemkot Medan berencana menjadikan Bandara Polonia menjadi area pusat bisnis atau disebut CBD, meski sejumlah pihak menyarankan lahan tersebut digunakan sebagai ruang terbuka hijau (RTH). (ARIF PITOYO)
Tarif parkir DKI melonjak 5 kali lipat OLEH TH. D. WULANDARI Bisnis Indonesia
Kinerja APBD Jakarta lambat OLEH TH. D. WULANDARI Bisnis Indonesia
3.400
1.040
Revitalisasi perkebunan belum optimal BISNIS INDONESIA
INDY 1.490
5 280
24/ 30/1012 5/5/101 30/ 12 9 1/26/1012 4/
CMNP
610
10 205
1/ 10
TRAM 280
30 560
Ekspor komoditas nonmigas dari Sumbar Agustus 2010 (US$ juta)
Ampas sisa industri
ASRI 680
JAKARTA: Pemprov DKI Jakarta akan menerapkan sistem zonasi sebagai upaya realisasi pelaksanaan peningkatan tarif parkir di kawasan DKI Jakarta hingga lima kali lipat. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tengah mengkaji persiapan peningkatan tarif parkir yang akan menghasilkan mekanisme kebijakan yang dinilai efektif. “Kami mau tahu sebenarnya ke mana kendaraan itu terparkir. Pastinya di pusat-pusat kegiatan sehingga tidak mungkin kami membuat zonasinya di tempat yang jauh, misalnya di Pasar Rebo. Pasti ada zonasinya daerah pusat bagaimana dan sebagainya,” ujar Asisten Perekonomian dan Administrasi Pemprov DKI Jakarta Hasan Basri dalam paparan 3 tahun kinerja pemerintahan Fauzi Bowo, kemarin. Pengkajian ini, menurut Hasan, menjadi bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mengurai kemacetan dengan cara mengurangi volume kendaraan yang ada di kawasan Jakarta, salah satunya mengurangi jumlah kendaraan yang terparkir di kawasan DKI Jakarta. “Tujuan kami adalah memindahkan parkir on-street yang memakan badan jalan sehingga mengurangi mobil yang dapat lewat.” Hasan menjelaskan kapasitas ruas-ruas jalan di DKI Jakarta bisa dilewati
lebih kurang 2.200 kendaraan per jam. Kapasitas itu otomatis akan berkurang jika sepertiga bahu jalan dijadikan lahan parkir.
Rugi US$900 juta Bukan hanya mengurangi kapasitas ruas jalan, dampak kemacetan yang ditimbulkan dengan adanya lahan parkir on-street itu menimbulkan kerugian hingga US$900 juta per tahun jika dihitung dari biaya operasi kendaraan, dan waktu kerja orang yang terkena macet. “Angka itu kami dapatkan pada 2004, maka tahun ini prediksi dampak kerugiannya akan lebih tinggi karena waktu macet tambah banyak,” ujarnya. Hal ini sejalan dengan rencana Pemprov DKI Jakarta yang akan menaikkan tiket tarif parkir hingga lima kali lipat. Selain mengurangi jumlah kendaraan yang terparkir, Kepala Pelayanan Pajak Iwan Setiawandi mengatakan rencana kebijakan kenaikan tarif parkir ini juga akan menambah kontribusi pendapataan asli daerah (PAD) DKI Jakarta hingga 20% dari omzet pengelola gedung parkir. Dengan tarif parkir yang ada saat ini Rp2.000, Pemprov DKI mendapatkan kontribusi PAD dari tarif parkir sebesar Rp400 dari tiap satu kendaraan. Maka jika tarif parkir naik lima kali lipat atau sebesar Rp10.000, maka PAD Pemprov DKI Jakarta akan mencapai Rp2.000.